238 X. KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian budidaya rumput laut berkelanjutan di perairan Kabupaten Halmahera Selatan, maka dibuat kesimpulan sebagai berikut: 1. Parameter fisika, kimia perairan di setiap lokas ipenelitian pada musim hujan dan kemarau berada dalam kondisi yang layak untuk mendukung budidayar umputlaut K. alvarezii, sedangkan parameter biologi (kelimpahan fitoplankton) berada dalam kondisi yang rendah. Setiap lokasi penelitian memiliki luasan lahan yang berada dalam kategori kelas sangat layak (S1) dan kelas layak (S2). 2. Ditinjau dari aspek teknis usaha budidaya rumpu tlaut K. alvarezii di lokasi penelitian masih memenuhi kriteria kelayakan. 3. Usaha budidaya rumput laut K. alvarezii di setiap lokasi layak untuk diusahakan atau dikembangkan. 4. Faktor-faktor yang mempengaruhi produksi budiddaya rumput laut di perairan Kabupaten Halmahera Selatan yaitu: faktor lingkungan, faktor teknis, dan faktor sosial. Produksi budidaya rumput laut K. alvarezii tertinggi terdapat pada lokasi III (Indari) (perairan tertutup) baik pada musim hujan maupun musim kemarau, sedangkan produksi terendah terdapat pada lokasi II (Talimau) (perairan semi terbuka). 239 5. Keberlanjutan usaha budidaya rumput laut K. alvarezii di setiap lokasi penelitian ditinjau dari dimensi ekologi dan dimensi teknis memiliki status berkelanjutan baik; dimensi ekonomi/finansial kurang berkelanjutan; dimensi sosial budaya tidak berkelanjutan di lokasi I, berkelanjutan baik di lokasi II dan cukup berkelanjutan di lokasi III; dimensi kelembagaan kurang berkelanjutan di lokasi I, berkelanjutan baik di lokasi II, dan cukup berkelanjutan di lokasi III. B. Saran 1. Perlu dikembangkan usaha budidaya rumput laut dengan menggunakan metode lainnya seperti metode lepas dasar dan metode dasar, mengingat ketersediaan lahan masih luas dengan tetap memperhatikan daya dukung lingkungan perairan. 2. Perlu dukungan Pemerintah Daerah setempat dalam mengefektifkan Koperasi untuk memfasilitasi kelompok pembudidaya rumput laut, dalam mendapatkan akses produksi, pelatihan teknis, dan akses permodalan sehingga produktivitas dan kapasitas usaha dapat ditingkatkan. 3. Perlu ketersediaan bibit rumpet laut yang berkualitas dan kontinyu dalam jumlah yang memadai untuk menjamin peningkatan produksi budidaya rumput laut secara berkelanjutan. 4. Perlu adanya Peraturan Daerah (PERDA) dari pemerintah setempat untuk mengatur zonasi, tata letak unit budidaya sehingga tidak menimbulkan konflik diantara pembudidaya rumput laut, masyaraka tumum dan stakeholders lainnya.