Fulltext - Antologi UPI

advertisement
PENGARUH PENERAPAN METODE SUGGESTOPEDIA DALAM
PEMBELAJARAN MEMBACA PEMAHAMAN LITERASI
Astri Firmanti, Dian Indihadi, Syarip Hidayat
Program S-1 PGSD Universitas Pendidikan Indonesia Kampus Tasikmalaya
Abstrak
Penelitian ini dilatarbelakangi oleh metode suggestopedia dalam pembelajaran membaca
pemahaman literasi berpeluang dalam pembelajaran membaca bahasa Inggris di SD. Metode
suggestopedia memiliki kelebihan dalam meningkatkan keterampilan menyebutkan tokoh pada
teks deskriptif bergambar, menyebutkan latar pada teks deskriptif bergambar, menyebutkan pelaku
pada teks deskriptif bergambar, menyebutkan penyebab kejadian pada teks deskriptif bergambar,
dan memahami teks deskriptif bergambar. Hal tersebut sejalan dengan tuntutan pembelajaran
membaca bahasa Inggris di kelas V yang belum optimal, sehingga metode suggestopedia
berpeluang diimplementasikan. Melalui penelitian pre-eksperimen yang dilaksanakan di SD negeri
5 Rajapolah diharapkan bukti empiris. Rumusan masalah pada penelitian ini adalah bagaimana
pengaruh metode suggestopedia dalam pembelajaran membaca pemahaman literasi pada
pembelajaran bahasa Inggris di kelas VB SDN 5 Rajapolah kabupaten Tasikmalaya. Tujuan
penelitian ini adalah untuk memperoleh gambaran mengenai pengaruh penerapan metode
suggestopedia dalam pembelajaran membaca pemahaman literasi pada pembelajaran bahasa
Inggris di kelas VB SDN 5 Rajapolah. Metode penelitian yang digunakan adalah metode
eksperimen. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian adalah tes. Berdasarkan
hasil penelitian disimpulkan bahwa pembelajaran membaca pemahaman literasi sebelum dan
setelah menggunakan metode suggestopedia mengalami perbedaan. Hal tersebut ditunjukkan
dengan nilai N-gain > 0,4 yaitu sebesar 0,63 dengan kategori cukup efektif dan hasil uji hipotesis
yang menunjukkan bahwa H0 ditolak dan Ha diterima. Artinya bahwa terdapat pengaruh penerapan
metode suggestopedia dalam pembelajaran membaca pemahaman literasi pada pembelajaran
bahasa Inggris di kelas VB SDN 5 Rajapolah. Maka dalam pembelajaran membaca pemahaman
literasi pada pembelajaran bahasa Inggris dapat menggunakan metode suggestopedia.
Kata kunci: Metode Suggestopedia, Pembelajaran Membaca Pemahaman Literasi,
Pembelajaran Bahasa Inggris
Pembelajaran membaca bahasa Inggris khususnya membaca pemahaman di Sekolah
Dasar merupakan bagian keterampilan yang dianggap paling sulit bagi sebagian siswa. Hal
tersebut berdasarkan hasil studi pendahuluan yang dilakukan peneliti pada beberapa
sekolah. Menurut hasil wawancara dengan beberapa guru dari beberapa sekolah
menjelaskan bahwa jenis kesulitan yang dihadapi siswa dalam membaca bahasa Inggris
khususnya membaca pemahaman, diantaranya yaitu siswa tidak bisa memahami isi suatu
teks yang terdiri dari bagian pembuka, isi, dan penutup dan siswa tidak dapat mengetahui
pesan dari suatu teks sehingga ketika menjawab pertanyaan siswa juga tidak dapat
memahami maksud dari pertanyaan berdasarkan teks bahasa Inggris. Kesulitan-kesulitan
yang dihadapi siswa tersebut disebabkan oleh minimnya kosakata yang dimiliki siswa,
kurangnya kesadaran membaca siswa khususnya bahasa Inggris, dan kurangnya rasa
percaya diri siswa. Namun penyebab hal tersebut tidak hanya timbul dari siswa saja
melainkan dari guru yaitu dari segi penggunaan metode yang kurang bervariasi sehingga
menjadikan siswa merasa bosan dan kurang termotivasi untuk mengikuti pembelajaran
membaca pemahaman. Ini terbukti dengan kebiasaan guru yang langsung menterjemahkan
suatu teks bahasa Inggris ke dalam bahasa Indonesia, serta penyediaan media yang kurang
kreatif pun ikut menjadi penyebab sulitnya siswa untuk memahami suatu teks dalam
bahasa Inggris. Untuk itu agar dalam pembelajaran membaca pemahaman siswa
termotivasi sehingga timbul rasa nyaman dan potensi siswa berkembang salah satunya
dengan menerapkan metode Sugestopedia.
Berdasarkan KTSP untuk sekolah dasar kelas V (2006, hlm. 50) pembelajaran bahasa
Inggris di Sekolah Dasar bertujuan agar siswa dapat memiliki kemampuan untuk
mengembangkan kompetensi berkomunikasi dalam bentuk lisan secara terbatas untuk
mengiringi tindakan (language accompanying action) sesuai dengan situasi dan kondisi.
Kemampuan tersebut diantaranya meliputi empat aspek yaitu mendengarkan (listening),
berbicara (speaking), membaca (reading), dan menulis (writing). Dan keterampilanketerampilan tersebut dikembangkan serta diarahkan dalam mata pelajaran Bahasa Inggris
dengan tujuan agar lulusan dapat berkomunikasi dan berwacana dalam bahasa Inggris pada
tingkat literasi tertentu.
Membaca merupakan salah satu keterampilan berbahasa yang dianggap sulit atau
kompleks karena keterampilan berbahasa tergantung dari tingkat penalaran pembaca.
(Izzan, 2010, hlm. 80). Ini sejalan dengan pendapat yang dikemukakan Crawley dan
Mountain (dalam Rahim, 2011, hlm. 2) menyatakan bahwa ‘Membaca pada hakikatnya
adalah salah satu kegiatan rumit yang melibatkan banyak hal, tidak hanya sekedar
melafalkan tulisan saja, tetapi juga melibatkan aktivitas visual, berpikir, psikolingusitik,
dan metakognitif.’ Namun meskipun rumit, dengan membaca pembaca dapat memperoleh
informasi dan pengetahuan sekaligus, yaitu diantaranya pertama, pembaca dapat
memperoleh informasi baru dari bacaan tersebut dan kedua, pembaca dapat membina dan
meningkatkan pengalaman yang ada dalam diri pembacanya. Membaca merupakan proses
kognitif meskipun pada taraf penerimaan lambang-lambang tulisan diperlukan kemampuan
motoris berupa gerakan-gerakan mata, proses kognitif yang dimaksud adalah kegiatan
berpikir atau penalaran termasuk ingatan untuk menemukan atau memahami pesan maupun
informasi yang dikomunikasikan penulis melalui teks tertulis (Tampubolon, 1993, hlm.
41). Dalman (2011, hlm. 2 dan 11) menjelaskan bahwa tujuan utama membaca yaitu: (1)
membaca untuk studi, (2) membaca untuk usaha, (3) membaca untuk kesenangan. Namun
pada dasarnya kegiatan membaca bertujuan untuk mencari dan memperoleh pesan atau
memahami makna melalui bacaan. Membaca terdiri dari enam jenis menurut Resmini &
Juanda (2007, hlm. 80-82) yaitu 1) membaca pemahaman, 2) membaca memindai, 3)
membaca layap, 4) membaca intensif, 5) membaca nyaring, dan 6) membaca dalam hati.
Dari beberapa jenis yang ada pada membaca memiliki tujuan yang sama yaitu memahami
setiap isi bacaan. Pemahaman isi pada bacaan terdiri dari beberapa tingkatan dan Dalman
(2013, hlm. 92) menjelaskan bahwa pemahaman literasi adalah pemahaman terendah
dalam membaca karena pemahaman literasi merupakan kegiatan membaca sebatas
mengenal dan menangkap arti yang tertera secara tersurat.
Dalam membaca pemahaman literasi, terdapat beberapa faktor yang
mempengaruhinya yaitu diantaranya (1) potensi skemata pembaca, (2) potensi mengingat,
(3) perspektif pembaca, (4) kemampuan berpikir, dan (5) aspek afektif. Standar kompetensi
yang tercantum pada KTSP 2006 mata pelajaran bahasa Inggris yaitu Memahami tulisan
bahasa Inggris sangat sederhana dalam konteks sekolah. Sedangkan kompetensi dasarnya
yaitu membaca nyaring dengan ucapan, tekanan, dan intonasi secara tepat dan berterima
yang melibatkan: kata, frasa, kalimat sangat sederhana, dan teks sangat sederhana dan
memahami kalimat, pesan tertulis dan teks deskriptif bergambar sangat sederhana secara
tepat dan berterima. Siahaan & Shinoda (2008, hlm. 1) mengemukakan bahwa “A text is
both a spoken text and a written text. A spoken text is any meaning spoken text. It can be a
word or phrase or a sentence or a discourse. And a written text is any meaningful written
text. It can be a notice or a direction or an advertisement or a paragraph or an essay or an
article or a book etc.” maksud dari pernyataan ini adalah sebuah teks termasuk kedalam
teks lisan dan teks tulis. Teks lisan bisa berupa kalimat, sedangkan teks tulis berupa artikel
atau esay. Dalam pembelajaran bahasa Inggris teks terdiri dari beberapa jenis dan salah
satunya yaitu teks desktiptif yang merupakan wacana tertulis bahasa Inggris dengan
menggambarkan suatu objek. Objek yang diceritakan dapat berupa benda-benda, hewan,
orang, tumbuhan, dan topik lain. Dalam pembelajaran membaca khususnya membaca
pemahaman literasi di Sekolah Dasar dapat dikembangkan dengan acuan Taksonomi
Barret.Cara mengembanngkannya yaitu dengan memberikan beberapa pertanyaan
mengenai hal-hal yang tersurat pada bacaan.
Suggestopedia adalah metode pembelajaran dengan berlandasan dasar dari
Suggestology yang dikembangkan oleh Georgi Lozanov (1978) seorang pendidik,
psikoterapis, dan ahli fisika berasal dari Bulgaria. Lozanov menggambarkan sugestopedia
sebagai "science ... concerned with the systematic study of the nonrational and/or
nonconscious influences." Stevick (dalam Richards and Rogers, 1986, hlm. 142). Ini
dimaksudkan bahwa metode suggestopedia merupakan suatu metode yang menggunakan
sistem pengaruh-pengaruh bawah sadar. Sugesti merupakan jantung dari suggestopedia.
Aplikasi atau penerapan sugesti yang dikembangkan pada metode suggestopedia bertujuan
untuk menolong para siswa menghilangkan perasaan-perasaan dan anggapan-anggapan
negatif mengenai pembelajaran serta memberikan kemudahan, kenyamanan dan solusi
untuk menanggulangi berbagai hambatan yang dihadapi para siswa pada saat pembelajaran
berlangsung. Penerapan sugesti dilakukan diantara pengaruh-pengaruh bawah sadar
dengan tujuan untuk mengalihkan dan mengarahkan pembelajaran, karena dalam keadaan
tidak sadarlah pembelajaran akan terserap (Tarigan, 1991, hlm. 93).
Dalam metode ini terdapat beberapa prinsip yang perlu diperhatikan diantaranya
yaitu lingkungan santai serta menyenangkan, lingkungan dapat dijadikan sebagai sumber
belajar, informasi dapat diingat dengan baik apabila siswa mengehargai wibawa guru,
pengakuan guru terhadap kemampuan siswa sangat penting, pemberian sugesti merupakan
jantung pada metode ini, penanaman kepercayaan diri pada siswa sangat dibutuhkan pada
metode ini, perubahan jati diri baru merupakan salah satu ciri pada metode ini, dialog yang
digunakan para siswa yaitu berisi bahasa inggris sederhana, apabila perhatian para siswa
terlepas dari bentuk bahasa dan terarah pada proses komunikasi, maka siswa akan belajar
dengan lebih baik, pengintegrasian sugesti-sugesti positif tak langsung dilakukan guru
dalam situasi pembelajaran, pada metode ini penjelasan mengenai tata bahasa dan kosakata
dilakukan guru hanya sekilas, teks disajikan dalam dua bahasa yaitu bahasa sasaran dan
bahasa ibu, komunikasi berlangsung pada dua sisi yaitu pesan linguistik disampaikan pada
siswa dalam posisi sadar dan faktor-faktor yang mempengaruhi pesan linguistik
disampaikan pada siswa dalam posisi tidak sadar, suasana pseudo pasif diciptakan untuk
menanggulangi kendala-kendala psikologis dan untuk memperoleh keuntungan potensial
pembelajaran, pembelajaran yang optimal terjadi ketika siswa berada pada posisi sadar dan
setengah sadar, dramatisasi merupakan cara penting untuk memanfaatkan materi secara
hidup dan terarah, pada proses pengajaran terdapat pengintegrasian dengan seni murni
yaitu antara seni musik dengan seni drama, pemberian bimbingan pada siswa dilakukan
guru dan disesuaikan dengan bahan ajar, musik dan gerakan memperkuat pemahaman
materi linguistik, dalam suasana bermain, perhatian sadar siswa tidak terpusat pada bentukbentuk linguistik tetapi lebih cenderung pada pemakaian bahasa, dan kesalahan dalam
pemakaian bahasa yang digunakan siswa ditoleransi oleh guru (Freeman (dalam Tarigan,
1991, hlm. 124). Dalam pembelajaran membaca dengan metode suggestopedia peran
utama guru adalah menciptakan situasi suggestible pada siswa.
Metode suggestopedia memiliki perbedaan yang mencolok dengan metode
pembelajaran pada umumnya dan ciri-ciri yang membedakannya yaitu dari segi (1)
dekorasi kelas, (2) perabot/mebel kelas, (3) susunan/pengaturan kelas, (4) penggunaan
musik, dan (5) perilaku guru yang otoratif (Scovel (dalam Tarigan, 1991, hlm. 90)).
Adapun pada pelaksanaannya berbeda dengan pembelajaran pada umumnya. Langkahnya
dijabarkan Richards dan Rodgers 1993; Dardjowidjojo, 1996; Tarigan, 1988 (dalam
Cahyono, 2011, hlm. 8-9) yaitu meliputi (1) peninjauan kembali mengenai materi
sebelumnya, (2) mendiskusikan materi baru yang akan dipelajari, dan (3) konser dan
semedi (concert and séance). Konser dalam metode ini adalah penayangan musik yang
disesuaikan dengan materi dan ditayangkan selama pembelajaran berlangsung sedangkan
semedi dalam metode ini adalah kegiatan pemberian sugesti-sugesti positif mengenai
materi yang dipelajari. Sehingga langkah pembelajaran metode suggestopedia dalam
pembelajaran membaca pemahaman literasi yaitu guru pertama melakukan pengulasan
mengenai materi sebelumnya. Kedua, guru menyajikan materi baru dan mendiskusikannya
dengan siswa. Ketiga, konser dan semedi. Pada tahap semedi, guru memberikan sugestisugesti positif pada siswa mengenai materi yang akan dipelajari sedangkan konser adalah
tahap penayangan musik yang ditayangkan dari awal pembelajaran dan berlangsung
selama proses pembelajaran. Pada akhir pembelajaran, guru memberikan tingkat lanjut
dengan menugaskan siswa untuk membaca materi yang telah dipelajari saat menjelang
tidur dan ketika bangun tidur.
METODE PENELITIAN
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penerapan metode
suggestopedia dalam pembelajaran membaca pemahaman literasi di kelas VB SDN 5
Rajapolah Kabupaten Tasikmalaya. Oleh karena itu, peneliti menggunakan metode
eksperimen untuk mencari pengaruh perlakuan tertentu terhadap sesuatu hal dalam kondisi
yang terkendalikan sehingga mendapatkan hasil dari hal tersebut. Desain penelitian ini
adalah desain pre-experimental dengan jenis desain yaitu one-group pretest-posttest
design. Dalam penelitian ini yang dijadikan populasi dan sampelnya adalah seluruh siswasiswi kelas VB SDN 5 Rajapolah, karena teknik penelitian yang digunakan peneliti adalah
sampling jenuh.
Untuk memperoleh data pada penelitian ini, peneliti menggunakan tes tertulis (isian
singkat) berupa pertanyaan yang dibuat dan disesuaikan dengan SK dan KD yang terdapat
pada KTSP mata pelajaran bahasa Inggris mengenai membaca dengan tujuan untuk
mengukur kemampuan membaca pemahaman literasi siswa. Selain tes tertulis, adapun
lembar observasi untuk mengetahui keterlaksanaan mengenai metode suggestopedia. Data
keseluruhan diolah dan dianalisis berdasarkan hasil tes siswa dan siswi yang dijadikan
sampel dengan pemberian skor pada setiap butir soal.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Kemampuan Siswa Membaca Pemahaman Literasi Bahasa Inggris Sebelum
Menggunakan Metode Suggestopedia Berdasarkan Pre-test
Kemampuan siswa dalam pembelajaran membaca pemahaman literasi berdasarkan
hasil pre-test diperoleh rata-rata nilai 53,6. Ini menunjukkan bahwa kemampuan siswa
dalam pembelajaran membaca pemahaman literasi dalam memahami isi teks deskriptif
bergambar sebelum menggunakan metode suggestopedia di kelas VB SDN 5 Rajapolah
masih kurang dan masih berada dibawah Kriteria Ketuntasan Minimun (KKM), karena
KKM pembelajaran ini ditetapkan yaitu 60. Data statistik berdasarkan pre-test diperoleh
nilai median atau nilai rata-rata pertengahan yaitu 52,5, nilai minimum atau nilai terendah
yaitu 30, dan nilai maximum atau nilai tertinggi yaitu 85. Jumlah siswa yang mendapatkan
nilai tertinggi sebanyak 1 orang dan siswa yang mendapatkan nilai terendah sebanyak 6
orang.
Kemampuan Siswa Membaca Pemahaman Literasi Bahasa Inggris Setelah
Menggunakan Metode Suggestopedia Berdasarkan Post-test
Berdasarkan hasil penelitian, setelah siswa diberi perlakuan (treatment) dengan
menggunakan metode suggestopedia. mengalami peningkatan. Hal tersebut ditunjukkan
dengan perolehan nilai rata-rata hasil post-test yaitu 81,5. Maka, kemampuan siswa dalam
pembelajaran membaca pemahaman literasi terhadap isi teks deskriptif bergambar setelah
menggunakan metode suggestopedia di kelas VB SDN 5 Rajapolah meningkat dan sudah
memenuhi KKM. Berdasarkan data statistik pada post-test diperoleh median atau nilai ratarata pertengahan yaitu 82,50, nilai minimum atau terendah yaitu 60, dan nilai maximum
atau tertinggi yaitu 100. Jumlah siswa yang mendapatkan nilai tertinggi yaitu sebanyak 2
orang dan siswa yang mendapatkan nilai terendah yaitu sebanyak 2 orang.
Kemampuan Siswa Membaca Pemahaman Literasi Bahasa Inggris Sebelum
Menggunakan Metode Suggestopedia
Berdasarkan hasil perolehan nilai pre-test, siswa masih kesulitan dalam memahami
isi teks khususnya pemahaman literasi. Padahal pemahaman literasi merupakan
pemahaman dasar yang harus diasah untuk dapat melanjutkan pada tingkatan membaca
yang lebih tinggi. Kesulitan-kesulitan yang dihadapi siswa yaitu sulit dalam memahami isi
suatu teks. Namun, selain sulit dalam memahami isi, siswa pun sulit untuk memahami
pertanyaan yang terdapat pada teks tersebut terlebih pada pertanyaan yang membutuhkan
jawaban “yes or no”. Banyak yang beranggapan jika misalkan kalimat pertama dijadikan
pertanyaan maka kalimat kedua adalah jawabannya. Ini terbukti pada pertanyaan tersebut
sebagian siswa menjawab dengan suatu kalimat lanjutan yang dijadikan pertanyaan
tersebut dan banyak siswa yang terbalik menjawab pertanyaan yang berisi pertanyaan
mengenai tokoh dan mengenai judul. Siswa kerap kali menjawab pertanyaan mengenai
tokoh diisi dengan jawaban judul teks atau sebaliknya menjawab pertanyaan mengenai
judul diisi dengan jawaban tokoh yang ada pada teks. Bahkan ada sebagian siswa yang
menjawab pertanyaan mengenai tokoh dan judul diisi dengan jawaban yang sama baik itu
diisi dengan tokoh dua duanya atau dengan nama judul dua duanya.
Kemampuan Siswa Membaca Pemahaman Literasi Bahasa Inggris Setelah
Menggunakan Metode Suggestopedia
Berdasarkan data hasil post-test di peroleh data yang menunjukkan bahwa hasil posttest jauh lebih besar dari hasil pre-test. Pembelajaran membaca pemahaman literasi siswa
setelah menggunakan metode Suggestopedia mengalami peningkatan. Kesulitan-kesulitan
yang dihadapi siswa pun berkurang setelah menggunakan metode Suggestopedia.
Kenyamanan pun muncul setelah menggunakan metode ini. Selain itu, kesulitan siswa
dalam memahami pertanyaan pada teks berkurang. Ini terbukti dalam menjawab
pertanyaan yang membutuhkan jawaban “yes or no”, siswa tidak menjawab dengan
kalimat lanjutan kalimat yang dijadikan pertanyaan tersebut, dan siswa sudah tepat dalam
menjawab pertanyaan mengenai tokoh tidak terbalik dengan jawaban dari pertanyaan
mengenai judul.
Perbedaan Pembelajaran Membaca Pemahaman Literasi Sebelum dan Setelah
Menggunakan Metode Suggestopedia
Berdasarkan hasil penelitian, pembelajaran membaca pemahaman literasi siswa,
berdasarkan hasil pre-test dan post-test mengalami perbedaan yang signifikan dalam
pembelajaran bahasa Inggris. Hal tersebut ditunjukkan dengan nilai rata-rata hasil pre-test
adalah 53,6 sedangkan nilai rata-rata hasil post-test adalah 81,5 sehingga nilai N-gain
diperoleh selisih antara nilai hasil pre-test dengan nilai hasil post-test adalah 0,63 dengan
kategori cukup efektif. Selain itu, berdasarkan tingkat pemahaman literasi siswa nilai ratarata pre-test yaitu 53,6 dengan kategori sedang sedangkan pada post-test nilai rata-rata
tingkat pemahaman literasi siswa yaitu 81,5 dengan kategori sangat tinggi. Nilai perolehan
siswa pada pre-test berdasarkan tingkat pemahaman literasi terbanyak terdapat pada
kategori sedang yaitu 10 orang, kategori sangat tinggi 2 orang, kategori tinggi 5 orang, dan
kategori rendah 5 orang. Sedangkan nilai perolehan siswa pada post-test terbanyak terdapat
pada kategori sangat tinggi yaitu 12 orang dan kategori tinggi 10 orang. Hal tersebut
menunjukkan bahwa perolehan nilai pada post-test jauh lebih bagus daripada perolehan
nilai pada pre-test sehingga kemampuan siswa sebelum dengan setelah menggunakan
metode Suggestopedia mengalami peningkatan. Dengan demikian penerapan metode
suggestopedia cukup efektif diterapkan dan dapat meningkatkan pembelajaran membaca
pemahaman literasi dalam pembelajaran bahasa Inggris
Pengaruh Penerapan Metode Suggestopedia pada Pembelajaran Membaca
Pemahaman Literasi Bahasa Inggris
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dianalisis dan diolah, pembelajaran membaca
pemahaman literasi dengan menggunakan metode suggestopedia di kelas VB SDN 5
Rajapolah mengalami perubahan. Meskipun kelas yang dijadikan penelitian ini tidak sesuai
dengan kelas ideal berdasarkan tuntutan teori Suggestopedia namun pada kenyataannya
tetap metode ini memiliki pengaruh dalam pembelajaran membaca pemahaman literasi,
siswa menunjukkan peningkatan dalam pembelajaran membaca pemahaman literasi.
Perubahan ini terbukti dengan perbandingan antara nilai hasil rata-rata pre-test dengan
nilai hasil rata-rata post-test. Dari nilai rata-rata 53,6 meningkat menjadi 81,5. Berdasarkan
kategori, selisih peningkatan hasil pre-test dengan post-test mengalami peningkatan dari
kategori sedang menjadi sangat tinggi. Adapun peningkatan tersebut terjadi sebesar 0,63.
Dengan demikian metode Suggestopedia memiliki pengaruh dalam pembelajaran membaca
pemahaman literasi.
SIMPULAN
Berdasarkan hasil penelitian yang dilaksanakan di kelas VB SDN 5 Rajapolah
Kecamatan Rajapolah Kabupaten Tasikmalaya disimpulkan bahwa pembelajaran membaca
pemahaman literasi antara sebelum dengan setelah menggunakan metode Suggestopedia
mengalami peningkatan. Peningkatan tersebut dilihat dari perbandingan hasil pre-test dan
post-test siswa. Nilai hasil pre-test siswa menunjukkan bahwa pembelajaran membaca
pemahaman literasi siswa masih rendah dan ini ditunjukkan dengan kategori tingkat
pemahaman literasi yaitu terbanyak adalah berada pada kategori sedang. Setelah siswa
diberi perlakuan (treatment) dengan menggunakan metode Suggestopedia nilai hasil posttest menunjukkan bahwa kategori tingkat pemahaman literasi siswa terbanyak berada pada
kategori sangat tinggi yaitu sebanyak 12 orang siswa. Ini ditunjukkan pula dengan nilai Ngain yaitu 0,63 dengan kategori cukup efektif. Maka, penerapan metode Suggestopedia
dalam pembelajaran membaca pemahaman literasi pada pembelajaran bahasa Inggris di
kelas VB SDN 5 Rajapolah memiliki pengaruh yang positif.
DAFTAR PUSTAKA
Badan Standar Nasional Pendidikan. (2007). Standar proses. Jakarta: BSNP.
C Richards, J. dan S Rodgers, T. (1986). Approachs and methods in language teaching.
United states of America: Cambridge University Press.
Dalman. (2013). Keterampilan membaca. Jakarta: PT. Rajagrafindo Persada.
Dinas Pendidikan Kabupaten Tasikmalaya. (2006). Kurikulum tingkat satuan pendidikan
untuk sekolah dasar kelas V. Tasikmalaya: Dispend Kabupaten Tasikmalaya.
Guntur, Tarigan. H. (1991) Metodologi pengajaran bahasa. Edisi kesatu. Bandung:
Angkasa.
Hari Cahyono Eko, B. (2011). Suggestopedia: pendekatan pengajaran bahasa kedua yang
bersifat humanistik. 17 (b), (hlm. 8-9).
Izzan, A. (2010). Metodologi pembelajaran bahasa inggris. Bandung: Humaniora.
Rahim, F. (2011) Pengajaran membaca di Sekolah Dasar. Edisi kedua. Jakarta: Bumi
Aksara.
Resmini, N dan Dadan, J. (2007) Pendidikan bahasa dan sastra Indonesia di kelas tinggi.
Edisi kesatu. Bandung: UPI Press.
Siahaan, S. & Shinoda, K. (2008). Generic text structure. Yogyakarta: Graha Ilmu.
Supriyono. (2008). Membimbing siswa membaca cerdas dengan taksonomi barret.
[dokumen].
Tampubolon. (1993). Mengembangkan minat dan kebiasaan membaca pada anak.
Bandung: Angkasa.
Download