stmik amikom yogyakarta

advertisement
KULIAH LINGKUNGAN BISNIS
Usaha Pembenihan Ikan Bawal
Di susun oleh:
Nama
: Lisman Prihadi
NIM
: 10.11.4493
STMIK AMIKOM YOGYAKARTA
2010 / 2011
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Ikan bawal merupakan salah satu jenis ikan air tawar. Pertumbuhan ikan bawal
relatif lebih cepat dibandingkan dengan beberapa jenis ikan air tawar lainnya. Ikan bawal
yang hidup di perairan alami dapat tumbuh mencapai ukuran berat 30 kg/ekor dan
panjangnya sekitar 90 cm.
Budidaya ikan bawal tidak sulit. Ikan ini dapat dibudidayakan dikolam tertutup
atau tergenang dan kolam mengalir ataupun kolam air deras dan dipelihara dalam jala
(jaring) apung. Ikan bawal dapat berpijah secara alami diperairan umum.
Pemijahan ikan bawal di kolam hanya dapat dilakukan dengan cara hypofisasi
atau
rangsangan hormon (induce spawning) yang menggunakan ektraks kelenjar
hypofisa dan ovaprim. Selanjutnya, induk yang telah dirangsang dipijahkan secara alami
ataupun dilakukan stripping (ovulasi buatan).
Tujuan
Tujuan pembenihan ikan adalah menghasilkan benih sebanyak-banyaknya dan
terus menerus (kontinue) serta menghasilkan benih yang memiliki ketahanan fisik (tubuh)
yang baik (sehat).
DASAR PERENCANAAN
Penentuan
Lokasi
Kriteria
Penentuan
Lokasi
Ketinggian
tempat
Dari hasil pengamatan, bawal dapat hidup dengan baik pada ketinggian antara 100 – 800
m diatas permukaan laut dengan suhu air 25 – 30oC.
Pemilihan Sarana dan Prasarana
Prasarana Hatchery Fasilitas yang harus dibuat untuk hatchery ikan bawal yaitu :
Bak Penampungan Air Bersih
Letak bak ini harus lebih rendah dari sumber air agar air mudah dialirkan. Bak
penampungan harus kuat dan kokoh sehingga dapat menampung air dalam volume yang
besar. Oleh sebab itu, sebaiknya bak ini dibuat dari beton atau tembok.
Tempat Penetasan Telur
Ada tiga macam tempat penetasan yang dapat digunakan, yaitu corong dari kain
terilin, akuarium dan konikel. Ukuran dan daya tampung ketiga macam tampat .
penetasan telur tersebut diuraikan sebagai berikut :
 Corong Penetasan
 Akuarium
 Konikel
 Kolam
Ciri-ciri Induk Jantan dan Induk Betina:
Betina :
 Tubuh gemuk
 Warna lebih menyala
 Setelah matang gonad perut lebih gendut, gerakan lambat.
Jantan :
 Tubuh lebih langsing
 Warna kurang menyala
 setelah matang gonad,akan keluar cairan putih susu bila perut dipijat ke arah alat
kelamin, gerakan agresif.
Pemijahan
Pembenihan ikan bawal dilakukan dengan cara memijahkan induk, menetaskan
telur, merawat larva, dan mendederkan benih. Produk akhir usaha pembenihan adalah
benih
ikan
yang
secara
biologi
atau
morfologi
menyerupai
induknya.
Teknik Penetasan Telur
Telur fertile dan sehat akan membengkak terus. Telur yang membengkak terdiri
atas inti, rongga previtilline, dan dinding (cangkang) telur. Inti mengandung kuning
telur,Telur fertile dan sehat akan berkembang menjadi embrio dan selanjutnya menetas
menjadi larva.
Pemberian Pakan
Larva ikan bawal yang baru menetas hingga umur tiga hari masih tersedia pakan
cadangan
dalam
tubuhnya,
namun
setelah
itu
larva
perlu
diberi
pakan.
Dari uraian tersebut lerlihat bahwa pakan berupa pakan alami. Pakan alami ini sangat
penting bagi larva karena organ tubuhnya belum terbentuk sempurna. Pakan alami harus
memenuhi persyaratan , diantaranya :
a) Ukuran kecil dari bukaan mulut larva
b)
Gizinya tinggi
c)
Dapat bergerak, terapung, atau tersuspensi
d)
Mudah dibudidayakan dalam jumlah besar
e)
Dapat dibudikayaan dengan biaya murah
f)
Dapat bermanfaat sumberdaya alam sekitar.
Penanganan Benih
Seleksi benih dilakukan untuk memisahkan antara benih yang berukuran besar
dengan benih yang berukuran kecil. Masing-masing ukuran ditampung dalam bak yang
berbeda.
Panen
Pemanenan dilakukan dengan cara menyurutkan air secara perlahan-lahan sampai
10 - 20 cm. Benih ditangkap sedikit demi sedikit dengan menggunakan waring. Benihnya
dimasukkan ke dalam ember dan ditampung dalam hapa yang dipasang tidak jauh dari
tempat panen.
Perencanaan Produksi/Analisa Usaha
Analisis
Usaha
Pembenihan
Beberapa
hal
yang
perlu
diketahui
Biaya tetap
 Sewa kolam 1.000 m2 selama 1,5 bulan = Rp. 900.000, Sewa hatchery 1 bulan = Rp. 300.000, Biaya tenaga kerja 2 jam × 60 hari × Rp. 12.750 = Rp. 1.530.000, Biaya peralatan = Rp. 60.000,Jumlah = Rp. 2.790.000,Biaya variable
 Pembelian induk () =
 Artemia 4 kaleng @ Rp. 300.000 = Rp. 1.200.000,
Ovaprim = Rp. 200.000,-
 Pakan tambahan 45 hari × 3 kg × Rp. 15.000,- = Rp. 2.025.000, Pupuk 20 karung @ Rp. 10.000 = Rp. 200.000, Kapur 50 kg @ Rp. 1.800,- = Rp. 90.000,
Obat = Rp. 60.000,Jumlah = Rp. 3.775.000,Total modal = Rp. 6.565.000,-
Bunga modal
 2 bulan 2% × 6.565.000,- = Rp. 218.000, Total biaya Rp. 2.790.000 +Rp. 3.775.000+ Rp. 218.000 = Rp. 6.783.000,Pendapatan
 200.000 ekor × Rp. 349,- = Rp. 69.864.900,Keuntungan
 Rp. 69.864.000 – Rp. 6.783.000 = Rp. 63.081.900,Daftar Pustaka
1. pemancing.com/ikan-bawal
2. www.anneahira.com/ikan/ikan-bawal.htm
3. bisnisukm.com/usaha-membesarkan-ikan-bawal-dan-nila.html
4. keset.wordpress.com/2008/09/16/budidaya-ikan-bawal/
:
Download