Bab 1 Pendahuluan Bab 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Minyak dan gas bumi merupakan salah satu sumber energi yang paling dicari di dunia ini, karena sumber energi tersebut merupakan sumber energi yang paling banyak dipakai di seluruh dunia. oleh karena itu sudah tidak dapat dipungkiri lagi bahwa sumber energi seperti minyak dan gas bumi menjadi alat yang sangat vital yang dapat mempengaruhi seluruh kegiatan perekonomian yang ada di dunia ini. Saat ini bisnis yang paling menggiurkan bagi para pemilik perusahaan/dana di seluruh dunia adalah usaha untuk mencari sumber minyak dan gas bumi baik di darat maupun di laut lalu mengolahnya menjadi produk yang bermanfaat bagi manusia seperti yang sering kita temui setiap hari yaitu bensin, diesel, minyak tanah, liquid petroleum gas (LPG), dan sebagainya. Sampai saat ini masih banyak industri migas yang melakukan eksplorasi dan eksploitasi minyak dan gas bumi di darat (onshore), tapi tidak sedikit pula perusahaan yang melakukan eksplorasi dan eksploitasi di lepas pantai (offshore) karena cadangan minyak dan gas bumi yang ada di daratan sudah semakin menipis sedangkan kebutuhan akan minyak dan gas dunia semakin meningkat sehingga memaksa para pengusaha dan engineer minyak dan gas untuk melakukan eksplorasi dan eksploitasi di lepas pantai. Cadangan sumber minyak dan gas bumi yang ada di lautan masih banyak, karena dari sejak dulu para engineer selalu mencari sumber minyak dan gas di daratan saja dimana proses pencarian sumber minyak Laporan Tugas Akhir “Risk Based Underwater Inspection Untuk Area Platform” 1-1 Bab 1 Pendahuluan dan gas ini relatif terhitung murah dan mudah tetapi seiring dengan jalannya waktu cadangan sumber energi tersebut di daratan menjadi semakin menipis. Dengan keadaan seperti ini diperlukan suatu teknologi yang dapat dipakai untuk mencari/eksplorasi cadangan minyak dan gas di lautan dan mencari suatu metoda eksploitasi yang dapat dipakai di lautan mulai dari proses pemancangan pile, proses pengeboran minyak dan gas di laut sampai proses pengambilan minyak dan gas bumi. Untuk melakukan eksplorasi dan eksploitasi minyak dan gas bumi dibutuhkan suatu teknologi yang canggih dan material/bahan yang berkualitas tinggi. Hal inilah yang menjadikan harga minyak dan gas bumi menjadi naik drastis, karena biaya yang dikeluarkan untuk mendapatkan minyak dan gas di lepas pantai jauh lebih mahal dibandingkan dengan eksplorasi di darat. Semakin dalam lautan sebagai tempat untuk eksplorasi dan eksploitasi minyak maka semakin mahal pula biaya yang dikeluarkan untuk mendapatkan sumber energi tersebut karena peralatan dan bahan yang digunakan dalam eksploitasi ini haruslah peralatan dan bahan yang berkualitas tinggi agar minyak dan gas tersebut dapat diambil secara aman dan struktur tersebut tahan lama. Untuk dapat melakukan eksploitasi minyak dan gas di laut secara aman dan tahan lama dibutuhkan suatu struktur/anjungan lepas pantai yang kuat yang dapat bertahan melawan gaya-gaya alam yang akan menimpa struktur tersebut untuk dapat memfasiltasi dan melancarkan pekerjaan yang dilakukan diatas anjungan lepas pantai tersebut. Anjungan lepas pantai merupakan suatu bangunan di lepas pantai yang dapat digunakan untuk proses pengambilan, pengolahan, dan penyimpanan minyak dan gas bumi. Pembangunan anjungan lepas pantai ini haruslah efisien (karena biaya-nya yang sangat mahal) agar tidak berlebihan, anjungan harus dibangun ditempat yang tepat dan sesuai agar pengeluaran biaya dapat diminimalisir. Untuk mendapatkan hasil yang optimal diperlukan adanya feasibility study mengenai fasilitas-fasilitas apa saja yang harus ada dalam anjungan tersebut agar anjungan ini dapat bermanfaat dengan sebaik-baiknya. Para ilmuwan di dunia ini yakin bahwa cadangan minyak dan gas bumi yang ada di laut masih banyak dan masih banyak pula tempat-tempat yang belum diketahui memiliki sumber minyak atau gas bumi. Hal inilah yang membuat para engineer di seluruh dunia merasa tertantang untuk menemukan daerah yang berpotensi tersebut, membangun suatu anjungan yang dapat bertahan melawan gaya alam untuk dapat mengambil minyak atau gas, mengambil dan mengolah sumber energi tersebut. Selain itu, teknologi yang digunakan dalam pekerjaan ini masih akan terus berkembang dan tentu saja bisnis ini sangat menguntungkan dan masih sedikit orang yang mengerti tentang masalah kelautan baik di pantai maupun di lepas pantai. Setelah anjungan telah selesai dibuat dan anjungan tersebut sudah mulai beroperasi maka dibutuhkan suatu kontrol yang dapat mengawasi kekuatan struktur tersebut. Suatu struktur/anjungan lepas pantai pasti memiliki jangka waktu operasi/umur struktur, karena Laporan Tugas Akhir “Risk Based Underwater Inspection Untuk Area Platform” 1-2 Bab 1 Pendahuluan struktur tersebut tidak selamanya dapat bertahan melawan gaya-gaya alam yang menimpa pada struktur tersebut. Walaupun jangka waktu/umur struktur tersebut sudah dihitung berapa lama struktur tersebut dapat bertahan tetapi tetap saja struktur tersebut harus dirawat/maintenance karena perhitungan yang dilakukan oleh engineer tersebut dilakukan berdasarkan asumsi-asumsi sehingga dibutuhkan suatu perawatan atau inspeksi platform agar apabila ada suatu bagian platform yang rusak dapat dengan segera diperbaiki. Dengan adanya inspeksi ini memungkinkan suatu platform dapat memiliki umur yang lebih panjang. Inspeksi platform ini memuat suatu data yang menunjukan bagian mana saja yang perlu diganti/diperbaiki setiap periode tertentu. Sehingga engineer tidak perlu menunggu bagian tersebut sampai rusak tetapi cukup sampai titik dimana kekuatan dari bagian tersebut tidak dapat bertahan lagi sehingga platform tidak akan terganggu produksinya akibat bagian yang rusak tersebut. Daerah yang paling rentan rusak dalam suatu platform adalah daerah tiang pancangnya (pile leg) atau daerah yang berada di dalam air. Akan sangat merugikan apabila harus menunggu sampai bagian tersebut rusak, hal ini akan membuat platform menjadi tidak bekerja dalam waktu yang cukup lama. Dan mungkin saja platform ini akan menggangu aktivitas dari platform-platform lainnya, suatu platform untuk menyedot minyak dan gas bumi biasanya terdiri dari beberapa platform yang saling menghubungkan. Dalam laporan tugas akhir ini area platform yang ditinjau adalah area platform yang berada di daerah laut jawa dimana pada area ini memiliki 211 platform. Keseluruhan platform ini memiliki beberapa desain yang tipikal yang selanjutnya platform ini akan dikelompokan menjadi beberapa group dan keseluruhan platform ini haruslah aman dan harus berada dalam kondisi yang baik-baik saja oleh karena itu dibutuhkan suatu program inspeksi untuk area platform agar platform-platform ini terhindar dari kerusakan struktur dan tidak mengganggu platform lainnya. Agar tidak terjadi hal yang seperti demikian maka dibutuhkan suatu program atau jadwal inspeksi untuk platform dalam suatu area platform (platform fleet) tersebut. Salah satu dari program ini adalah Risk Based Underwater Inspection (RBUI). 1.2. Tujuan Penulisan tugas besar ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana cara membuat model anjungan lepas pantai dengan menggunakan software SACS 5.0 (Structure Analysis Computer System) dengan memasukan data-data lingkungan dan pembebanan yang sesuai dengan kenyataannya dilapangan. Dalam pembuatan model tersebut selanjutnya akan dilakukan analisis inplace dan fatigue dengan tujuan untuk mengetahui umur dari struktur tersebut dan dari hasil output SACS 5.0 tersebut akan dianalisis lebih lanjut untuk pembuatan jadwal inspeksi (RBUI Program) untuk area platform yang ditinjau. Laporan Tugas Akhir “Risk Based Underwater Inspection Untuk Area Platform” 1-3 Bab 1 Pendahuluan 1.3. Ruang Lingkup Pembahasan Ruang lingkup dalam pembahasan tugas akhir ini yaitu memperhitungkan aspek-aspek yang diperhitungkan dalam perencanaan struktur lepas pantai beserta pembebanannya serta akan dilakukan analisis Inplace untuk kondisi operating dan storm dan analisis Fatigue. Dan juga membahas tentang dasar-dasar pembuatan Risk Based Underwater Inspection (RBUI) Program dalam sebuah area platform. 1.4. Metodologi Laporan Metode yang digunakan dalam penyusunan tugas akhir ini adalah : 1. Studi literatur mengenai dasar-dasar perencanaan, beban-beban yang bekerja, dan standar yang digunakan dalam perhitungan pada suatu struktur anjungan lepas pantai. 2. Studi literatur mengenai jadwal inspeksi berdasarkan RBUI Program. 1.5. Sistematika Pembahasan Sistematika laporan yang digunakan dalam tugas akhir ini adalah : Bab 1 Pendahuluan Berisi mengenai latar belakang, tujuan, ruang lingkup, metodologi, dan sistematika laporan tugas akhir. Bab 2 Bangunan Lepas Pantai Berisi mengenai definisi dan jenis-jenis struktur lepas pantai dan tahapan perencanaan struktur lepas pantai. Bab 3 Dasar Teori Berisi mengenai dasar teori dan perhitungan yang digunakan dalam perencanaan beban dan parameter lingkungan yang mempengaruhi stabilitas dari struktur lepas pantai seperti beban gelombang, angin, arus, dan sebagainya. Dan juga berisi mengenai studi litelatur tentang struktur baja. Bab 4 Risk Based Underwater Inspection Berisi mengenai deskripsi tentang RBUI Program, sumber data untuk pembuatan RBUI dalam sebuah area platform (Platform Fleet), pengelompokan platform kedalam sebuah group-group tertentu yang memiliki kriteria yang sama baik dalam struktur maupun resiko kerusakan dari platform. Laporan Tugas Akhir “Risk Based Underwater Inspection Untuk Area Platform” 1-4 Bab 1 Pendahuluan Bab 5 Studi Kasus Berisi mengenai model dari struktur dan mengenai pembebanan yang terjadi pada struktur dengan menggunakan software SACS 5.0 berikut analisis inplace dan fatigue output model yang telah diberi beban lingkungan, beban struktur dan beban lainnya. Selain itu juga berisi mengenai jadwal inspeksi platform untuk bagian struktur yang rawan berdasarkan hasil analisa model. Bab 6 Kesimpulan dan Saran Berisi tentang kesimpulan dan saran dari proses pembuatan tugas akhir. Laporan Tugas Akhir “Risk Based Underwater Inspection Untuk Area Platform” 1-5