Uploaded by User29023

BAB VI - OFFSHORE

advertisement
258
BAB VI
FASILITAS PRODUKSI LEPAS PANTAI
6.1. Teori Dasar
Anjungan produksi lepas pantai mempunyai fungsi yang kita tinjau dari
kegunaannya dapat dikelompokkan sebagai tempat produksi (production platform),
sebagai tempat pemisah fluida prduksi (satellite) dan sebagai tempat penimbun
(storage), bahkan sebagai tempat tinggal hunian pekerja atau gabungan fungsi-fungsi
diatas.
Ditinjau dari system produksinya, anjungan lepas pantai dapat dibagi menjadi
dua macam, yaitu :
1. System produksi konvensional, dimana semua peralatan produksi diletakkan
dianjungan diatas permukaan laut atau dek anjungan.
2. System produksi bawah permukaan (subsea production sharing), dimana
peralatan-peralatan produksi khususnya well-head, x-mastree, manifold,
header da storage diletakkan didasar laut, dimana system kontrol operasi
dilakukan secara otomatis dengan remote control, sedangkan pemisahan
fluida/processing tetap di satellite platform.
6.1. Tipe Anjungan Produksi
Ada beberapa tipe anjungan produksi yang umum digunakan berdasarkan tipe
anjungannya, antara lain :
1. template platform
2. concrete grafity platform
3. guyed towet platform
4. tension leg platform
5. drill trough platform
Dari kelima tipe anjungan diatas secara umum dapat dikelompokkan menjadi
dua, yaitu struktur anjungan produksi permanen (fixed production platform), dimana
kaki platform ditanam pada dasar laut dan struktur anjungan produksi terapung
259
(floating production platform) dimana pada tipe struktur ini membutuhkan system
penjangkaran (mooring system).
6.1.1. Template Platform
Jenis platform ini sering disebut dengan convensional platform, karena
merupakan anjungan produksi generasi pertama (1974) yang dipasangt pada
kedalaman laut 200 ft dilepas pantai lousiana pada tahun 1978 telah dipasang pada
kedalaman laut 1000 ft.
Pada dasarnya anjungan ini terdiri dari struktur pipa baja yang besar (jacket)
dan ruang deck. Melalui kaki anjungan jacket diikat tiang pancang didasar laut yang
berfungsi sebagai penyangga anjungan, sedangkan ruang deck berfungsi untuk
menyokong kegiatan operasional dan beban lainnya.
Tipe template ini cocok digunakan pada kedalaman laut antara 200 hingga
300 meter, sedangkan untuk kedalaman yang lebih dalam, tipe ini kurang praktis
karena memerlukan tiang penyangga dengan ukuran besar dan panjang.
Instalasi template platform ada dua macam yaitu, instalasi terapung (self
floating) dan instalasi barge launching.
1. Self Floating Installation, cara pemasangan instalasi ini adalah dengan jalan
mengapungkan floater yang dapat dilepas atau terapung sendiri karena
bouancy kemudian ditarik ke lokasi yang dituju dan struktur anjungan
diturunkan berdiri ke dasar laut dengan cara mengisi pipa-pipa flooding
chamber.
2. Barge Launching Installation,
saat keluar dari pabrik struktur anjungan
ditempatkan pada tongkang/barge selanjutnya ditarik ke lokasi dan
diturunkan dengan cara ballasting yang selanjutnya diluncurkan ke laut dan
ditegakkan dengan menggunakan barge derrick agar dapat berdiri tegak pada
koordianat.
6.1.2. Concrete Grafity Platform
Platform terikat kedasar laut karena berat konstruksinya sendiri yang terbuat
dari beton bertulang. Pertimbangan peting dalam penempatan anjungan jenis ini
adalah lokasi dasar laut harus stabil dan tahan terhadap penembusan tiang pancang
260
sehingga didapatkan stabilitas struktur yang baik. Berdsarkan alas an ini concrete
platform tidak dapat dioperasikan pada semua lokasi. Karena kondisi strukturnya,
maka fasilitas produksi lengkap dimana dapat ditempatkan diatasnya dan dapat
dipasang langsung sejak dari pabrik, disamping itu dapat pula dilengkapi dengan
penimbun yang tidak perlu dipancang.
6.1.3. Guyed Tower Platform
Merupakan platform dengan struktur baja yang diletakkan diatas spud can
didasar laut. Karena anjungan ini dapat bergerak diatas spud can, maka untuk
menjaga agar hanya dapat bergerak pada batas-batas tertentu, anjungan ini diikat
secara simetris dengan kabel-kabel (gaylines) yang diklem pada dek dengan
menggunakan sepasang wedge typelucker clamps.
6.1.4. Tension Leg Platform
Merupakan anjungan produksi yang dibuat dari baja atau beton bertulang
yang relatif ringan terapung dipermukaan laut dan diikat dengan guy-lines ke
struktur pondasi yang ditancapkan kedasar laut. Karena anjungan ini terapung maka
kabel-kabel pengikat harus sesuai dengan keadaan tegang (tension), sehingga posisi
anjungan dalam keadaan cukup stabil pada konsdisi operasi.
6.1.5. Drill-Trough the Leg (DTL) Platform
Dirancang dengan empat kaki baja, dua vertical dengan diameter besar dan
dua lainnya lebih kecil dan diapang miring. Pemboran dilakukan diatas kaki vertical
dengan kedalaman antara 145-264 ft untuk tipe Mudslide DTL dan 71 ft untuk
konvensional DTL. Keuntungan platform ini adalah cukup stabil baik terhadap
pengaruh dari luar maupun akibat beratnya sendiri dan harganya relatif mudah.
6.2. Fasilitas Tranportasi Produksi di Lepas Pantai
Pengiriman fluida produksi dari platform ke platform yang lain dari platformplatform produksi ke satellite dan dar satellite ke storage serta dari storage ke
mooring atau ke terminal dilakukan melalui system pipa dengan diameter antara 8
261
sampai 18 inchi yang diletakkan didasar laut, terdapat beberapa metode pemasangan
pipa didasar laut :
1. Bottom Pull Method, pada metoda ini seluruh bagian pipa disandarkan
didasar laut, jika pipa ini dirancang untuk mengalirkan minyak dari terminal
darat, maka sebagian pipa di darat dan selebihnya berada di dasar laut, dan
pada bagian akhirnya mengembang untuk sampai ke platform atau tanker
metode ini sering digunakan pada pipa dasar laut dari terminal ke single bouy
mooring (SBM), seperti di Balongan Cirebon.
2. Station Method, pada bagian ini pipa disambung dengan cara dilas di darat,
kemudian ditarik dengan dengan pontoon ke laut. Sebagian besar dari pipa
melayang di air laut dan untuk menepatkan posisinya diberi pelampung
(floating) sehingga mudah diketahui keberadaannya.
3. Relled Pipe Methode, pada metode ini pipa yang sangat panjang digulungkan
pada rell barge dengan diameter gulungan yang sangat besar yang selanjutnya
akan dilepaskan ke dasar laut ketika barge bergerak menuju tempat tujuan.
Umumnya jenis pipa yang digunakan adalah pipa elastik (spiral) atau pipa
plastik yang dibalut dengan asbes atau karet.
4. Lay Barge Method, pada pemasangan dengan metode ini sambungansambungan pipa dilas dibarge, dan pelaksanaan pemasangan diatas barge.
6.2.1. Sistem Gathering di Lepas Pantai.
Jaringan
pipa transportasi untuk mengalirkan fluida produksi baik dari
anjungan produksi ke satelit/CPA, dari satelit ke storage maupun dari storage ke
mooring atau terminal dilakukan melalui system jaringan pipa dasar laut.
Dari
anjungan proses / CPA minyak dikirim dengan pipa dasar laut yang berukuran lebih
besar, dengan jenis pipa tertentu seperti plastik lined steel pipe, dengan jenis pipa
baja dengan aluminium ke terminal didarat atau ke storage vessel di laut. Dari sinilah
minyak dikapalkan (loading) melalui single bouy mooring (SBM).
262
6.2.2. Stasiun Pompa Pada Anjungan
Unit stasiun pompa di anjungan tidak jauh berbeda dengan stasiun pompa di
darat yaitu menggunakan pompa tekan jenis piston duplex double acting atau triplex
single acting atau pompa sentrifugal tergantung besarnya tekanan yang diperlukan
stasiun pompa ini biasanya ditempatkan pada rantai dasar anjungan (cellar deck) dari
anjungan proses , untuk mengirimkan minyak ke storage atau terminal di darat.
6.3. Fasilitas Pemisahan di Lepas Pantai
Merupakan anjungan dengan fasilitas pemisahan yang berada didekat
anjungan produksi dimana biasanya anjungan ini dirangkaikan dengan salah satu
anjungan produksi yang berfungsi sebagai suatu stasiun operasi produksi (satelite).
6.3.1. Peralatan Pada Satellite
Peralatan baik yang berada di celler deck, main deck, maupun di top deck
terdiri dari:
1. Seperator produksi
2. Scubber gas
3. Oil skinner
4. Chemical electrick
5. Free water knock out
6. Surge tank
7. Pig loucher dan pig receiver,
tempat menerima dan mengirimkan pig
(pembersih flowline).
8. Kompresor
9. Stasiun pompa
10. Power crane
11. Safety control system
12. Hydrant/ unit pemadan kebakaran dan alat keselamatan lainnya
13. Safety calsuls
14. Main and safety engine/turbine
263
6.3.2. Central Prosesing Area (CPA)
CPA merupakan unit proses untuk suatu lapangan yang basar atau guna
memproses fluida produksi dari beberapa lapangan disekitarnya, selain terdapat unit
prosesan fluida (pemisah minyak, air, dan gas), juga dilengkapi dengan unit prosesan
gas sehingga gas yang dikirim ke LPS plant untuk di proses lebih lanjut menjadi
liquid petroleum gas.
Unit peralatan CPA ada beberapa perangkat peralatan pemisah dan perangkat
peralatan penunjang operasi lainnya yang secara garis besar terdiri dari :
1. Separator produksi
2. Scrubber gas
3. Free water knock out tank
4. Manifold
5. Flowline, pipeline penghubung dan penyalur valve
6. Compresor, baik low compressor maupun high compressor
7. Glycol tower absorber, untuk mengeringkan gas
8. Glycol rake generation, untuk pemanasan glycol
9. Stasiun pompa
10. Pig loucher dan pig receiver
11. Matering system
12. Control room, ruang pengontrol operasi kerja yang dilengkapi dengan panelpanel kontrol
13. Unit pemadam kebakaran
14. Unit pengangkut barang
15. Unit pemukiman kerja
16. Panel savety system dan perangkat peralatan keselamatan kerja.
6.3.3. Anjungan Kompresor
Anjungan kompresor ini merupakan unit pemrosesan gas setelah gas
dipisahkan dari minyak di anjungan proses. Pada anjungan ini gas mengalami
pemampatan dan pengeringan sebelum dikirim ke LPG plant, untuk diproses lebih
264
lanjut menjadi LPG. Perangkat peralatan pada anjungan kompresor ini, baik pada
main deck ataupun pada cellar deck , terdiri dari :
1. Kompresor , untuk memberikan tekanan pada gas supaya lebih mampat
2. Scrubber gas
3. Glycol tower absorber, untuk mengeringkan gas
4. Pig loucher dan pig receiver
5. Pipa-pipa, flowline, orifice meter, valve-valve
6. Generator engine
7. Sum tank
8. Flare
9. Control room
10. Pompa
11. Panel safety system
12. Unit pengangkut barang
13. Unit pemadam kebakaran
Untuk suatu lapangan produksi lepas pantai yang sudah dilengkapi central
processing area (CPA), maka anjungan proses dan anjungan kompresor tidaklah
diperlukan lagi.
6.4. Fasilitas Penampungan di Lepas Pantai
Fasilitas penampungan migas untuk lapangan produksi di lepas pantai dapat
dilakukan dengan dua cara yaitu :
1. Menampung hasil produksi migas lepas pantai tersebut pada suatu terminal
penampungan di darat.
2. Menampung hasil produksi migas lepas pantai tersebut pada fasilitas
penampungan di laut, seperti tanker, storage vessel, dan storage tank terapung
atau pada tanki-tanki yang dipasang di kaki-kaki anjungan produksi.
6.4.1. Terminal Loading Area (TLA)
Merupakan suatu unit penampungan minyak yang terdiri dari beberapa tanki
pengumpul (storage tank), dan dilengkapi juga dengan fasilitas pengapalan seperti
loading pump, matering system, manifold dan lain-lain.
265
Seperti hal nya terminal yang menampung produksi minyak dari lapangan
darat, untuk terminal loading area yang menampung minyak dari lapangan minyak
lepas pantai inidilengkapi dengan beberapa peralatan utama, antara lain :
1. Storage tank
2. Pig laucher dan pig receiver
3. Booster meter
4. Loading pump
5. Manifold
6. Surge tank
7. Sum tank
8. Drainage sum tank
9. Tank water knock out tank
10. Control room
11. Unit pemadam kebakaran
12. Pipeline, sealine dan matering system
13. Single bouy mooring (SBM) system, di laut
6.4.2. Pengapalan (loading)
Yang dimaksud dengan pengapalan (loading), adalah pengapalan minyak dari
storage tank dengan pipa dasar laut ke tanker. Minyak dari storage tank dialirkan ke
manifold, pembukaan valve disesuaikan dengan minyak yang akan di loading dari
tanki yang dikehendaki. Selanjutnya minyak dipompa oleh booster pump dan jika
diperlukan minyak tersebut dipanaskan terlebih dahulu supaya jangan membeku
dengan heater atau cara lain. Kemudian dialirkan ke matering system terus ke
loading pump, manifold, sealine,single bouy mooring (SBM) system, masuk
kedalam tanker.
266
6.2. Deskripsi Alat
6.2.1. Tension Leg Platform
Fungsi:
Sebagai daratan buatan yang berguna untuk meletakkan peralatan produksi dan
melakukan seluruh kegiatan produksi di lepas pantai.
Mekanisme kerja:
Merupakan anjungan produksi yang dibuat dari baja atau beton bertulang yang relatif
ringan, terapung di permukaan laut dan diikat dengan gay – lines ke struktur pondasi
yang ditanapkan ke dasar laut.
Letak:
Diatas permukaan laut
Spesifikasi:
Tabel 6.1. Spesifikasi Tension Leg Platform
Height
147 ft clear working heigth
Base square
30 ft nominal, base plates to fit API 4 E
mounting dimensions for size 20 derricks
Top square
8 ft nominal
Vee door
28 ft height
Max. Static Hook Load
1.000.000#
Max. Wind
100 mph with pipe racked 115 mph noset back
267
Gambar 6.1. Tension Leg Platform
268
6.2.2. Electric Triplex Pump
Fungsi:
Untuk mengirimkan minyak ke storage atau terminal di darat dengan dipompa.
Mekanisme kerja:
Alat ini ditempatkan pada lantai dasar anjungan (celler deck). Power alat ini
dihasilkan secara electric mengirimkan oil ke storage tank.
Letak:
Ditempatkan pada lantai dasar anjungan
Spesifikasi:
Tabel 6.2. Spesifikasi Electric Triplex Pump
Model
Motor
length
Inch Cm
Approximate
width
Inch
Cm
height
Inch
Cm
number
Hp
D.03-B
3
39
99
20
51
32
81
T.10-B
10
57
145
27
69
34
86
269
Gambar 6.2. Electric Triplex Pump
270
6.2.3. Gas Compressor
Fungsi:
Digunakan untuk memompa sehingga hasil produksi dapat mengalir ke permukaan.
Mekanisme kerja:
Memompa gas dengan tekanan rendah atau tinggi sehingga fluida produksi dapat
terangkat.
Letak:
Ditempatkan pada lantai dasar anjungan
Spesifikasi:
Tabel 6.3. Spesifikasi Gas Compressor
Cylinder Diameter
Displacement
Maximum Rated Cylinder Pressure
Section
Inch
mm
m3/min
m3/day
Lbs/in2 Kg/cm2
15
381
28,6
41,229
300
12
304
18,2
26,223
10
254
12,5
9
229
10,1
Discharge
Lbs/in2
Kg/cm2
21,1
300
21,1
500
35,2
500
35,2
18,066
800
56,2
800
56,2
14,559
900
63,3
900
63,3
271
Gambar 6.3. Gas Compressor
272
6.2.4. Concreate Gravity Platform
Fungsi:
Merupakan tempat pemisahan fluida produksi, dan tempat penimbunan fluida
produksi.
Mekanisme kerja:
Platform ini terikat di dasar laut karena berat konstruksinya yang terbuat dari beton
bertulang. Lokasi dasar laut harus stabil dan tahan terhadap penembusan tiang
pancang. Conreate platform tidak dapat dioperasikan pada semua lokasi.
Letak:
Diatas permukaan laut
Spesifikasi:
Tabel 6.4. Spesifikasi Concreate Gravity Platform
Platform spesification
348 ft long x 276 ft wide x 20 ft deep
Max. Cargo
2500 tons
Max. Operating water depth
300 ft with zero leg penetration
Towing speed in calm sea
5 knots with 32.000 kp
Storage Capacity
Bulk mud : 3000 ft3
Liquit mud : 1400 bbl
Fuel oil : 3.000 bbl
273
Gambar 6.4. Concreate Gravity Platform
274
6.2.5. Template Platform
Fungsi:
Sebagai tempat produksi, pemisahan, penimbunan, dan rempat hunian kerja.
Mekanisme kerja:
Pada dasarnya anjungan ini terdiri dari struktur pipa baja yang besar dan ruang deck
melalui kaki anjungan, jacket diikat di tiang pancang di dasar laut yang berfungsi
sebagai penyangga anjungan, sedangkan ruang deck berfungsi untuk menyokong
kegiatan operasional dan beban lainnya. Tipe ini pada kedalaman 200 – 300 m.
Letak:
Diatas permukaan laut
Spesifikasi:
Tabel 6.5. Spesifikasi Template Platform
Name
ENSCO
Long
248 ft
Wide
200 ft
Deep
250 m
Max. Cargo Load
2.000 tons
Persons
95
Helicopter deck
70 ft
Fuel oil
2.000 bbl
275
Gambar 6.5. Template Platform
276
6.2.6. Fixed Platform
Fungsi:
Sebagai anjungan lepas pantai yang permanent.
Mekanisme kerja:
Platform ini tidak terpengaruh oleh cuaca, arus, dan ombak karena terpasang stabil di
dasar laut. Hanya terbatas di laut – laut yang dangkal.
Letak:
Diatas permukaan laut.
Spesifikasi:
Tabel 6.6. Spesifikasi Fixed Platform
Clear Height
Base
Static Hock Capacity
Feet
Meters
Feet
Meters
Lbs
M.t
147
44,8
30 x 30
9,14 x 9,14
6.000
272
147
44,8
30 x 30
9,14 x 9,14
714.000
372
147
44,8
30 x 30
9,14 x 9,14
825.000
374
147
44,8
30 x 30
9,14 x 9,14 104.400.000
474
277
Gambar 6.6. Fixed Platform
278
6.2.7. Manifold Lepas Pantai
Fungsi:
Untuk mengatur aliran produksi.
Mekanisme kerja:
Terdapat cabang – cabang yang mengarahkan aliran produksi.
Letak:
Ditempatkan pada lantai dasar anjungan didekat separator
Spesifikasi:
Tabel 6.7. Spesifikasi Manifold Lepas Pantai
Type
Assembly
No.of Station
Number
No. of Station Having Electric
Remote Operation
GKHE- M1
37416 – Y
1
1
GKHE- 2M1
39027 – Y
2
1
GKHE- 2M2
38048 – Y
2
2
GKHE – 3M1
38343 - Y
3
1
279
Gambar 6.7. Manifold Lepas Pantai
280
6.2.8. Offshore Personal Nets
Fungsi:
Menaikkan dan menurunkan pekerja dari boats ke platform.
Mekanisme kerja:
Ujung net digantung pada cargo handling unit yang dikontrol dari power crane.
Letak:
Ditempatkan pada lantai dasar anjungan.
Spesifikasi:
Tabel 6.8. Spesifikasi Offshore Personal Nets
Lifting Ring
7/8”
Safety Load Line
½” (request only)
Netting lines
¾”
Top Ring
30”
Bot Ring
72”
Enough for 5 men
Certified testing: 12500 lbs
Distance between ring: 9 ft
281
Gambar 6.8. Offshore Personal Nets
282
6.2.9. Vertical Pump
Fungsi:
Untuk memompa fluida dari formasi dasar laut menuju separator yang terletak pada
platform.
Mekanisme kerja:
Dengan vertical pump makaa aliran fluida dapat diatur antara yang keluar dan yang
masuk separator.
Letak:
Ditempatkan pada lantai dasar anjungan
Spesifikasi:
Tabel 6.9. Spesifikasi Vertical Pump
Flow Range
20 – 356 gpm
Pressure Capabillity
150 psi
Efficiently nadles viscous abrasive solids contend fluid
Ideal for low NPSH applications
Low shear fluid transfer
Compatible with storage vessels 20 ft deep or more
283
Gambar 6.9. Vertical Pump
284
6.2.10. Stock Tank
Fungsi:
Untuk penampungan akhir fluida yang berasal dari separator.
Mekanisme kerja:
Alat ini merupakan pengumpul fluida sejenis yang berasal dari separator setelah
mengalami pemisahan.
Letak:
Ditempatkan pada lantai dasar anjungan
Spesifikasi:
Tabel 6.10. Spesifikasi Stock Tank
Jenis
Karakter
Iron steel
In diameter: 30 ft
170 ft
600 tons
Aluminium Stainless steel
In Diameter: 45 ft
In Length: 195 ft
Weight: 450 tons
285
Gambar 6.10. Stock Tank
286
6.2.11. Drill – through the Leg Platform
Fungsi:
Merupakan tempat produksi, tempat pemisahan fluida produksi, tempat penimbunan
fluida produksi yang telah dipisahkan dan tempaty tinggal pekerjanya.
Mekanisme kerja:
Platform jenis ini dirancang dengan dengan 4 kaki baja, 2 vertikal dengan diameter
besar dan 2 lainnya lebih kecil dan dipasang miring.
Letak:
Diatas permukaan laut.
Spesifikasi:
Tabel 6.11. Spesifikasi Drill – through the Leg Platform
Name
S/V Houston
Total length
35,1 m
Total beam
12,8m
Streamer Configuration
1 x 240
Rated Water Depth
300
2000 Average streamer length
3000 m
Max. Towable Footprint
3 x 5500 x 300
Recording media
IBM 3590 E
Delivery time after survey
30 days
287
Gambar 6.11. Drill – through the Leg Platform
288
6.2.12. Deep Water Productio Tree
Fungsi:
Untuk memproduksi minyak pada laut dalam dan dangkal.
Mekanisme kerja:
Alat ini digunakan untuk memproduksi minyak unutk laut dalam dan dangkal dengan
berbagai katrol otomatis dan kedap air.
Letak:
Diatas permukaan laut.
Spesifikasi:
Tabel 6.12. Spesifikasi Deep Water Production Tree
Instaled
1,080 – 1,819 m
Produntion
22000 BPD
Temperature max.
200oF
Materials
Iron stainless steel, rubber
Pressure capability
150 psi
289
Gambar 6.12. Deep Water Production Tree
290
6.2.13. Cargo Handling Unit
Fungsi:
Untuk mengangkat dan menurunkan peralatan dan karyawan dari rain platform ke
kapal atau sebaliknya.
Mekanisme kerja:
Naik turunnya dikontrol dari tower crane.
Letak:
Ditempatkan pada lantai dasar anjungan.
Spesifikasi:
Tabel 6.13. Spesifikasi Cargo Handling Unit
Operating
6m – 18ft
Very long partical stroke
19m - 62ft
Dapat disesuiakan dengan
jenis cranes apapun
291
Gambar 6.13. Cargo Handling Unit
292
6.3. Pembahasan
Pada dasarnya proses produksi minyak di lepas pantai sama dengan di darat
tetapi lebih kompleks karena peralatannya disesuaikan dengan pengaruh ombak,
angin, arus laut serta kondisi di dasar laut. Peralatan yang mutlak diperlukan adalah
platform yang berguna untuk meletakkan peralatan produksi lainnya.
Ditinjau dari system, anjungan lepas pantai dapat dibagi menjadi dua macam,
yaitu :
1. Sistem Produksi Conventional
Dimana semua peralatan produksi diletakkan di anjungan di atas permukaan
laut atau dek anjungan.
2. Sistem Produksi Bawah Permukaan (Subsea Production System)
Dimana peralatan-peralatan produksi khususnya Wellhead, X-mastree,
manifold, header dan storage diletakkan di dasar laut, dimana system kontrol
operasi dilakukan secara otomatis dengan menggunakan remote control,
sedangkan pemisahan fluida tetap di satellite platform.
6.4 Kesimpulan
1. Pemboran di lepas pantai pada prinsipnya sama seperti pemboran di darat
tetapi lebih kompleks karena dipengaruhi oleh adanya ombak, arus laut dan
angin.
2. Peralatan mutlak yang diperlukan adalah platform produksi untuk meletakkan
peralatan produksi.
3. Untuk mendapatkan hasil produksi, kondisi lepas pantai harus dapat
ditanggulangi.
4. Ada beberapa tipe anjungan produksi yang umum digunakan berdasarkan tipe
anjungannya, antara lain :
a. template platform
b. concrete grafity platform
c. guyed towet platform
d. tension leg platform
e. drill trough platform
293
6.5. Daftar Pustaka
1. ______________, “Katalog Peralatan Pemboran Dan Produksi, Composite
Catalog of Oil Field Equipment and Service, Vol. 2, 1994-1995; Vol. 3,
1988-1989; Vol. 2, 1978-1979”.
2. ______________, “Teknik Produksi Praktis Peralatannya”, Husodo, W.
Msc., Jurusan Teknik Perminyakan Universitas Pembangunan Nasional
“Veteran” Yogyakarta, 1985.
3. ______________, “Buku Pedoman Peragaan Peralatan Produksi”, Studio
Peragaan Peralatan Produksi, Jurusan Teknik Perminyakan Universitas
Pembangunan Nasional “Veteran” Yogyakarta 2004.
Download