258 BAB VI FASILITAS PRODUKSI LEPAS PANTAI 6.1. Teori Dasar Anjungan produksi lepas pantai mempunyai fungsi yang kita tinjau dari kegunaannya dapat dikelompokkan sebagai tempat produksi (production platform), sebagai tempat pemisah fluida prduksi (satellite) dan sebagai tempat penimbun (storage), bahkan sebagai tempat tinggal hunian pekerja atau gabungan fungsi-fungsi diatas. Ditinjau dari system produksinya, anjungan lepas pantai dapat dibagi menjadi dua macam, yaitu : 1. System produksi konvensional, dimana semua peralatan produksi diletakkan dianjungan diatas permukaan laut atau dek anjungan. 2. System produksi bawah permukaan (subsea production sharing), dimana peralatan-peralatan produksi khususnya well-head, x-mastree, manifold, header da storage diletakkan didasar laut, dimana system kontrol operasi dilakukan secara otomatis dengan remote control, sedangkan pemisahan fluida/processing tetap di satellite platform. 6.1. Tipe Anjungan Produksi Ada beberapa tipe anjungan produksi yang umum digunakan berdasarkan tipe anjungannya, antara lain : 1. template platform 2. concrete grafity platform 3. guyed towet platform 4. tension leg platform 5. drill trough platform Dari kelima tipe anjungan diatas secara umum dapat dikelompokkan menjadi dua, yaitu struktur anjungan produksi permanen (fixed production platform), dimana kaki platform ditanam pada dasar laut dan struktur anjungan produksi terapung 259 (floating production platform) dimana pada tipe struktur ini membutuhkan system penjangkaran (mooring system). 6.1.1. Template Platform Jenis platform ini sering disebut dengan convensional platform, karena merupakan anjungan produksi generasi pertama (1974) yang dipasangt pada kedalaman laut 200 ft dilepas pantai lousiana pada tahun 1978 telah dipasang pada kedalaman laut 1000 ft. Pada dasarnya anjungan ini terdiri dari struktur pipa baja yang besar (jacket) dan ruang deck. Melalui kaki anjungan jacket diikat tiang pancang didasar laut yang berfungsi sebagai penyangga anjungan, sedangkan ruang deck berfungsi untuk menyokong kegiatan operasional dan beban lainnya. Tipe template ini cocok digunakan pada kedalaman laut antara 200 hingga 300 meter, sedangkan untuk kedalaman yang lebih dalam, tipe ini kurang praktis karena memerlukan tiang penyangga dengan ukuran besar dan panjang. Instalasi template platform ada dua macam yaitu, instalasi terapung (self floating) dan instalasi barge launching. 1. Self Floating Installation, cara pemasangan instalasi ini adalah dengan jalan mengapungkan floater yang dapat dilepas atau terapung sendiri karena bouancy kemudian ditarik ke lokasi yang dituju dan struktur anjungan diturunkan berdiri ke dasar laut dengan cara mengisi pipa-pipa flooding chamber. 2. Barge Launching Installation, saat keluar dari pabrik struktur anjungan ditempatkan pada tongkang/barge selanjutnya ditarik ke lokasi dan diturunkan dengan cara ballasting yang selanjutnya diluncurkan ke laut dan ditegakkan dengan menggunakan barge derrick agar dapat berdiri tegak pada koordianat. 6.1.2. Concrete Grafity Platform Platform terikat kedasar laut karena berat konstruksinya sendiri yang terbuat dari beton bertulang. Pertimbangan peting dalam penempatan anjungan jenis ini adalah lokasi dasar laut harus stabil dan tahan terhadap penembusan tiang pancang 260 sehingga didapatkan stabilitas struktur yang baik. Berdsarkan alas an ini concrete platform tidak dapat dioperasikan pada semua lokasi. Karena kondisi strukturnya, maka fasilitas produksi lengkap dimana dapat ditempatkan diatasnya dan dapat dipasang langsung sejak dari pabrik, disamping itu dapat pula dilengkapi dengan penimbun yang tidak perlu dipancang. 6.1.3. Guyed Tower Platform Merupakan platform dengan struktur baja yang diletakkan diatas spud can didasar laut. Karena anjungan ini dapat bergerak diatas spud can, maka untuk menjaga agar hanya dapat bergerak pada batas-batas tertentu, anjungan ini diikat secara simetris dengan kabel-kabel (gaylines) yang diklem pada dek dengan menggunakan sepasang wedge typelucker clamps. 6.1.4. Tension Leg Platform Merupakan anjungan produksi yang dibuat dari baja atau beton bertulang yang relatif ringan terapung dipermukaan laut dan diikat dengan guy-lines ke struktur pondasi yang ditancapkan kedasar laut. Karena anjungan ini terapung maka kabel-kabel pengikat harus sesuai dengan keadaan tegang (tension), sehingga posisi anjungan dalam keadaan cukup stabil pada konsdisi operasi. 6.1.5. Drill-Trough the Leg (DTL) Platform Dirancang dengan empat kaki baja, dua vertical dengan diameter besar dan dua lainnya lebih kecil dan diapang miring. Pemboran dilakukan diatas kaki vertical dengan kedalaman antara 145-264 ft untuk tipe Mudslide DTL dan 71 ft untuk konvensional DTL. Keuntungan platform ini adalah cukup stabil baik terhadap pengaruh dari luar maupun akibat beratnya sendiri dan harganya relatif mudah. 6.2. Fasilitas Tranportasi Produksi di Lepas Pantai Pengiriman fluida produksi dari platform ke platform yang lain dari platformplatform produksi ke satellite dan dar satellite ke storage serta dari storage ke mooring atau ke terminal dilakukan melalui system pipa dengan diameter antara 8 261 sampai 18 inchi yang diletakkan didasar laut, terdapat beberapa metode pemasangan pipa didasar laut : 1. Bottom Pull Method, pada metoda ini seluruh bagian pipa disandarkan didasar laut, jika pipa ini dirancang untuk mengalirkan minyak dari terminal darat, maka sebagian pipa di darat dan selebihnya berada di dasar laut, dan pada bagian akhirnya mengembang untuk sampai ke platform atau tanker metode ini sering digunakan pada pipa dasar laut dari terminal ke single bouy mooring (SBM), seperti di Balongan Cirebon. 2. Station Method, pada bagian ini pipa disambung dengan cara dilas di darat, kemudian ditarik dengan dengan pontoon ke laut. Sebagian besar dari pipa melayang di air laut dan untuk menepatkan posisinya diberi pelampung (floating) sehingga mudah diketahui keberadaannya. 3. Relled Pipe Methode, pada metode ini pipa yang sangat panjang digulungkan pada rell barge dengan diameter gulungan yang sangat besar yang selanjutnya akan dilepaskan ke dasar laut ketika barge bergerak menuju tempat tujuan. Umumnya jenis pipa yang digunakan adalah pipa elastik (spiral) atau pipa plastik yang dibalut dengan asbes atau karet. 4. Lay Barge Method, pada pemasangan dengan metode ini sambungansambungan pipa dilas dibarge, dan pelaksanaan pemasangan diatas barge. 6.2.1. Sistem Gathering di Lepas Pantai. Jaringan pipa transportasi untuk mengalirkan fluida produksi baik dari anjungan produksi ke satelit/CPA, dari satelit ke storage maupun dari storage ke mooring atau terminal dilakukan melalui system jaringan pipa dasar laut. Dari anjungan proses / CPA minyak dikirim dengan pipa dasar laut yang berukuran lebih besar, dengan jenis pipa tertentu seperti plastik lined steel pipe, dengan jenis pipa baja dengan aluminium ke terminal didarat atau ke storage vessel di laut. Dari sinilah minyak dikapalkan (loading) melalui single bouy mooring (SBM). 262 6.2.2. Stasiun Pompa Pada Anjungan Unit stasiun pompa di anjungan tidak jauh berbeda dengan stasiun pompa di darat yaitu menggunakan pompa tekan jenis piston duplex double acting atau triplex single acting atau pompa sentrifugal tergantung besarnya tekanan yang diperlukan stasiun pompa ini biasanya ditempatkan pada rantai dasar anjungan (cellar deck) dari anjungan proses , untuk mengirimkan minyak ke storage atau terminal di darat. 6.3. Fasilitas Pemisahan di Lepas Pantai Merupakan anjungan dengan fasilitas pemisahan yang berada didekat anjungan produksi dimana biasanya anjungan ini dirangkaikan dengan salah satu anjungan produksi yang berfungsi sebagai suatu stasiun operasi produksi (satelite). 6.3.1. Peralatan Pada Satellite Peralatan baik yang berada di celler deck, main deck, maupun di top deck terdiri dari: 1. Seperator produksi 2. Scubber gas 3. Oil skinner 4. Chemical electrick 5. Free water knock out 6. Surge tank 7. Pig loucher dan pig receiver, tempat menerima dan mengirimkan pig (pembersih flowline). 8. Kompresor 9. Stasiun pompa 10. Power crane 11. Safety control system 12. Hydrant/ unit pemadan kebakaran dan alat keselamatan lainnya 13. Safety calsuls 14. Main and safety engine/turbine 263 6.3.2. Central Prosesing Area (CPA) CPA merupakan unit proses untuk suatu lapangan yang basar atau guna memproses fluida produksi dari beberapa lapangan disekitarnya, selain terdapat unit prosesan fluida (pemisah minyak, air, dan gas), juga dilengkapi dengan unit prosesan gas sehingga gas yang dikirim ke LPS plant untuk di proses lebih lanjut menjadi liquid petroleum gas. Unit peralatan CPA ada beberapa perangkat peralatan pemisah dan perangkat peralatan penunjang operasi lainnya yang secara garis besar terdiri dari : 1. Separator produksi 2. Scrubber gas 3. Free water knock out tank 4. Manifold 5. Flowline, pipeline penghubung dan penyalur valve 6. Compresor, baik low compressor maupun high compressor 7. Glycol tower absorber, untuk mengeringkan gas 8. Glycol rake generation, untuk pemanasan glycol 9. Stasiun pompa 10. Pig loucher dan pig receiver 11. Matering system 12. Control room, ruang pengontrol operasi kerja yang dilengkapi dengan panelpanel kontrol 13. Unit pemadam kebakaran 14. Unit pengangkut barang 15. Unit pemukiman kerja 16. Panel savety system dan perangkat peralatan keselamatan kerja. 6.3.3. Anjungan Kompresor Anjungan kompresor ini merupakan unit pemrosesan gas setelah gas dipisahkan dari minyak di anjungan proses. Pada anjungan ini gas mengalami pemampatan dan pengeringan sebelum dikirim ke LPG plant, untuk diproses lebih 264 lanjut menjadi LPG. Perangkat peralatan pada anjungan kompresor ini, baik pada main deck ataupun pada cellar deck , terdiri dari : 1. Kompresor , untuk memberikan tekanan pada gas supaya lebih mampat 2. Scrubber gas 3. Glycol tower absorber, untuk mengeringkan gas 4. Pig loucher dan pig receiver 5. Pipa-pipa, flowline, orifice meter, valve-valve 6. Generator engine 7. Sum tank 8. Flare 9. Control room 10. Pompa 11. Panel safety system 12. Unit pengangkut barang 13. Unit pemadam kebakaran Untuk suatu lapangan produksi lepas pantai yang sudah dilengkapi central processing area (CPA), maka anjungan proses dan anjungan kompresor tidaklah diperlukan lagi. 6.4. Fasilitas Penampungan di Lepas Pantai Fasilitas penampungan migas untuk lapangan produksi di lepas pantai dapat dilakukan dengan dua cara yaitu : 1. Menampung hasil produksi migas lepas pantai tersebut pada suatu terminal penampungan di darat. 2. Menampung hasil produksi migas lepas pantai tersebut pada fasilitas penampungan di laut, seperti tanker, storage vessel, dan storage tank terapung atau pada tanki-tanki yang dipasang di kaki-kaki anjungan produksi. 6.4.1. Terminal Loading Area (TLA) Merupakan suatu unit penampungan minyak yang terdiri dari beberapa tanki pengumpul (storage tank), dan dilengkapi juga dengan fasilitas pengapalan seperti loading pump, matering system, manifold dan lain-lain. 265 Seperti hal nya terminal yang menampung produksi minyak dari lapangan darat, untuk terminal loading area yang menampung minyak dari lapangan minyak lepas pantai inidilengkapi dengan beberapa peralatan utama, antara lain : 1. Storage tank 2. Pig laucher dan pig receiver 3. Booster meter 4. Loading pump 5. Manifold 6. Surge tank 7. Sum tank 8. Drainage sum tank 9. Tank water knock out tank 10. Control room 11. Unit pemadam kebakaran 12. Pipeline, sealine dan matering system 13. Single bouy mooring (SBM) system, di laut 6.4.2. Pengapalan (loading) Yang dimaksud dengan pengapalan (loading), adalah pengapalan minyak dari storage tank dengan pipa dasar laut ke tanker. Minyak dari storage tank dialirkan ke manifold, pembukaan valve disesuaikan dengan minyak yang akan di loading dari tanki yang dikehendaki. Selanjutnya minyak dipompa oleh booster pump dan jika diperlukan minyak tersebut dipanaskan terlebih dahulu supaya jangan membeku dengan heater atau cara lain. Kemudian dialirkan ke matering system terus ke loading pump, manifold, sealine,single bouy mooring (SBM) system, masuk kedalam tanker. 266 6.2. Deskripsi Alat 6.2.1. Tension Leg Platform Fungsi: Sebagai daratan buatan yang berguna untuk meletakkan peralatan produksi dan melakukan seluruh kegiatan produksi di lepas pantai. Mekanisme kerja: Merupakan anjungan produksi yang dibuat dari baja atau beton bertulang yang relatif ringan, terapung di permukaan laut dan diikat dengan gay – lines ke struktur pondasi yang ditanapkan ke dasar laut. Letak: Diatas permukaan laut Spesifikasi: Tabel 6.1. Spesifikasi Tension Leg Platform Height 147 ft clear working heigth Base square 30 ft nominal, base plates to fit API 4 E mounting dimensions for size 20 derricks Top square 8 ft nominal Vee door 28 ft height Max. Static Hook Load 1.000.000# Max. Wind 100 mph with pipe racked 115 mph noset back 267 Gambar 6.1. Tension Leg Platform 268 6.2.2. Electric Triplex Pump Fungsi: Untuk mengirimkan minyak ke storage atau terminal di darat dengan dipompa. Mekanisme kerja: Alat ini ditempatkan pada lantai dasar anjungan (celler deck). Power alat ini dihasilkan secara electric mengirimkan oil ke storage tank. Letak: Ditempatkan pada lantai dasar anjungan Spesifikasi: Tabel 6.2. Spesifikasi Electric Triplex Pump Model Motor length Inch Cm Approximate width Inch Cm height Inch Cm number Hp D.03-B 3 39 99 20 51 32 81 T.10-B 10 57 145 27 69 34 86 269 Gambar 6.2. Electric Triplex Pump 270 6.2.3. Gas Compressor Fungsi: Digunakan untuk memompa sehingga hasil produksi dapat mengalir ke permukaan. Mekanisme kerja: Memompa gas dengan tekanan rendah atau tinggi sehingga fluida produksi dapat terangkat. Letak: Ditempatkan pada lantai dasar anjungan Spesifikasi: Tabel 6.3. Spesifikasi Gas Compressor Cylinder Diameter Displacement Maximum Rated Cylinder Pressure Section Inch mm m3/min m3/day Lbs/in2 Kg/cm2 15 381 28,6 41,229 300 12 304 18,2 26,223 10 254 12,5 9 229 10,1 Discharge Lbs/in2 Kg/cm2 21,1 300 21,1 500 35,2 500 35,2 18,066 800 56,2 800 56,2 14,559 900 63,3 900 63,3 271 Gambar 6.3. Gas Compressor 272 6.2.4. Concreate Gravity Platform Fungsi: Merupakan tempat pemisahan fluida produksi, dan tempat penimbunan fluida produksi. Mekanisme kerja: Platform ini terikat di dasar laut karena berat konstruksinya yang terbuat dari beton bertulang. Lokasi dasar laut harus stabil dan tahan terhadap penembusan tiang pancang. Conreate platform tidak dapat dioperasikan pada semua lokasi. Letak: Diatas permukaan laut Spesifikasi: Tabel 6.4. Spesifikasi Concreate Gravity Platform Platform spesification 348 ft long x 276 ft wide x 20 ft deep Max. Cargo 2500 tons Max. Operating water depth 300 ft with zero leg penetration Towing speed in calm sea 5 knots with 32.000 kp Storage Capacity Bulk mud : 3000 ft3 Liquit mud : 1400 bbl Fuel oil : 3.000 bbl 273 Gambar 6.4. Concreate Gravity Platform 274 6.2.5. Template Platform Fungsi: Sebagai tempat produksi, pemisahan, penimbunan, dan rempat hunian kerja. Mekanisme kerja: Pada dasarnya anjungan ini terdiri dari struktur pipa baja yang besar dan ruang deck melalui kaki anjungan, jacket diikat di tiang pancang di dasar laut yang berfungsi sebagai penyangga anjungan, sedangkan ruang deck berfungsi untuk menyokong kegiatan operasional dan beban lainnya. Tipe ini pada kedalaman 200 – 300 m. Letak: Diatas permukaan laut Spesifikasi: Tabel 6.5. Spesifikasi Template Platform Name ENSCO Long 248 ft Wide 200 ft Deep 250 m Max. Cargo Load 2.000 tons Persons 95 Helicopter deck 70 ft Fuel oil 2.000 bbl 275 Gambar 6.5. Template Platform 276 6.2.6. Fixed Platform Fungsi: Sebagai anjungan lepas pantai yang permanent. Mekanisme kerja: Platform ini tidak terpengaruh oleh cuaca, arus, dan ombak karena terpasang stabil di dasar laut. Hanya terbatas di laut – laut yang dangkal. Letak: Diatas permukaan laut. Spesifikasi: Tabel 6.6. Spesifikasi Fixed Platform Clear Height Base Static Hock Capacity Feet Meters Feet Meters Lbs M.t 147 44,8 30 x 30 9,14 x 9,14 6.000 272 147 44,8 30 x 30 9,14 x 9,14 714.000 372 147 44,8 30 x 30 9,14 x 9,14 825.000 374 147 44,8 30 x 30 9,14 x 9,14 104.400.000 474 277 Gambar 6.6. Fixed Platform 278 6.2.7. Manifold Lepas Pantai Fungsi: Untuk mengatur aliran produksi. Mekanisme kerja: Terdapat cabang – cabang yang mengarahkan aliran produksi. Letak: Ditempatkan pada lantai dasar anjungan didekat separator Spesifikasi: Tabel 6.7. Spesifikasi Manifold Lepas Pantai Type Assembly No.of Station Number No. of Station Having Electric Remote Operation GKHE- M1 37416 – Y 1 1 GKHE- 2M1 39027 – Y 2 1 GKHE- 2M2 38048 – Y 2 2 GKHE – 3M1 38343 - Y 3 1 279 Gambar 6.7. Manifold Lepas Pantai 280 6.2.8. Offshore Personal Nets Fungsi: Menaikkan dan menurunkan pekerja dari boats ke platform. Mekanisme kerja: Ujung net digantung pada cargo handling unit yang dikontrol dari power crane. Letak: Ditempatkan pada lantai dasar anjungan. Spesifikasi: Tabel 6.8. Spesifikasi Offshore Personal Nets Lifting Ring 7/8” Safety Load Line ½” (request only) Netting lines ¾” Top Ring 30” Bot Ring 72” Enough for 5 men Certified testing: 12500 lbs Distance between ring: 9 ft 281 Gambar 6.8. Offshore Personal Nets 282 6.2.9. Vertical Pump Fungsi: Untuk memompa fluida dari formasi dasar laut menuju separator yang terletak pada platform. Mekanisme kerja: Dengan vertical pump makaa aliran fluida dapat diatur antara yang keluar dan yang masuk separator. Letak: Ditempatkan pada lantai dasar anjungan Spesifikasi: Tabel 6.9. Spesifikasi Vertical Pump Flow Range 20 – 356 gpm Pressure Capabillity 150 psi Efficiently nadles viscous abrasive solids contend fluid Ideal for low NPSH applications Low shear fluid transfer Compatible with storage vessels 20 ft deep or more 283 Gambar 6.9. Vertical Pump 284 6.2.10. Stock Tank Fungsi: Untuk penampungan akhir fluida yang berasal dari separator. Mekanisme kerja: Alat ini merupakan pengumpul fluida sejenis yang berasal dari separator setelah mengalami pemisahan. Letak: Ditempatkan pada lantai dasar anjungan Spesifikasi: Tabel 6.10. Spesifikasi Stock Tank Jenis Karakter Iron steel In diameter: 30 ft 170 ft 600 tons Aluminium Stainless steel In Diameter: 45 ft In Length: 195 ft Weight: 450 tons 285 Gambar 6.10. Stock Tank 286 6.2.11. Drill – through the Leg Platform Fungsi: Merupakan tempat produksi, tempat pemisahan fluida produksi, tempat penimbunan fluida produksi yang telah dipisahkan dan tempaty tinggal pekerjanya. Mekanisme kerja: Platform jenis ini dirancang dengan dengan 4 kaki baja, 2 vertikal dengan diameter besar dan 2 lainnya lebih kecil dan dipasang miring. Letak: Diatas permukaan laut. Spesifikasi: Tabel 6.11. Spesifikasi Drill – through the Leg Platform Name S/V Houston Total length 35,1 m Total beam 12,8m Streamer Configuration 1 x 240 Rated Water Depth 300 2000 Average streamer length 3000 m Max. Towable Footprint 3 x 5500 x 300 Recording media IBM 3590 E Delivery time after survey 30 days 287 Gambar 6.11. Drill – through the Leg Platform 288 6.2.12. Deep Water Productio Tree Fungsi: Untuk memproduksi minyak pada laut dalam dan dangkal. Mekanisme kerja: Alat ini digunakan untuk memproduksi minyak unutk laut dalam dan dangkal dengan berbagai katrol otomatis dan kedap air. Letak: Diatas permukaan laut. Spesifikasi: Tabel 6.12. Spesifikasi Deep Water Production Tree Instaled 1,080 – 1,819 m Produntion 22000 BPD Temperature max. 200oF Materials Iron stainless steel, rubber Pressure capability 150 psi 289 Gambar 6.12. Deep Water Production Tree 290 6.2.13. Cargo Handling Unit Fungsi: Untuk mengangkat dan menurunkan peralatan dan karyawan dari rain platform ke kapal atau sebaliknya. Mekanisme kerja: Naik turunnya dikontrol dari tower crane. Letak: Ditempatkan pada lantai dasar anjungan. Spesifikasi: Tabel 6.13. Spesifikasi Cargo Handling Unit Operating 6m – 18ft Very long partical stroke 19m - 62ft Dapat disesuiakan dengan jenis cranes apapun 291 Gambar 6.13. Cargo Handling Unit 292 6.3. Pembahasan Pada dasarnya proses produksi minyak di lepas pantai sama dengan di darat tetapi lebih kompleks karena peralatannya disesuaikan dengan pengaruh ombak, angin, arus laut serta kondisi di dasar laut. Peralatan yang mutlak diperlukan adalah platform yang berguna untuk meletakkan peralatan produksi lainnya. Ditinjau dari system, anjungan lepas pantai dapat dibagi menjadi dua macam, yaitu : 1. Sistem Produksi Conventional Dimana semua peralatan produksi diletakkan di anjungan di atas permukaan laut atau dek anjungan. 2. Sistem Produksi Bawah Permukaan (Subsea Production System) Dimana peralatan-peralatan produksi khususnya Wellhead, X-mastree, manifold, header dan storage diletakkan di dasar laut, dimana system kontrol operasi dilakukan secara otomatis dengan menggunakan remote control, sedangkan pemisahan fluida tetap di satellite platform. 6.4 Kesimpulan 1. Pemboran di lepas pantai pada prinsipnya sama seperti pemboran di darat tetapi lebih kompleks karena dipengaruhi oleh adanya ombak, arus laut dan angin. 2. Peralatan mutlak yang diperlukan adalah platform produksi untuk meletakkan peralatan produksi. 3. Untuk mendapatkan hasil produksi, kondisi lepas pantai harus dapat ditanggulangi. 4. Ada beberapa tipe anjungan produksi yang umum digunakan berdasarkan tipe anjungannya, antara lain : a. template platform b. concrete grafity platform c. guyed towet platform d. tension leg platform e. drill trough platform 293 6.5. Daftar Pustaka 1. ______________, “Katalog Peralatan Pemboran Dan Produksi, Composite Catalog of Oil Field Equipment and Service, Vol. 2, 1994-1995; Vol. 3, 1988-1989; Vol. 2, 1978-1979”. 2. ______________, “Teknik Produksi Praktis Peralatannya”, Husodo, W. Msc., Jurusan Teknik Perminyakan Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Yogyakarta, 1985. 3. ______________, “Buku Pedoman Peragaan Peralatan Produksi”, Studio Peragaan Peralatan Produksi, Jurusan Teknik Perminyakan Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Yogyakarta 2004.