PERKEMBANGAN PERDAGANGAN INDONESIA – AMERIKA SERIKAT PERIODE : JANUARI – APRIL 2013 A. Perkembangan perekonomian dan perdagangan Amerika Serikat 1. Total perdagangan barang Amerika Serikat dengan Dunia pada periode Januari-April 2013 sebesar US$ 1.240,09 miliar, turun 0,89% dibandingkan dengan periode yang sama tahun 2012, yang tercatat sebesar US$ 1.251,20 miliar. Total perdagangan tersebut terdiri dari ekspor ke Dunia periode Januari-April 2013 sebesar US$ 513,01 miliar, atau meningkat 0,77% apabila dibandingkan dengan periode yang sama tahun 2012, yang tercatat sebesar US$ 509,09 miliar dan impor dari dunia sebesar US$ 727,08 miliar, atau turun 2,03% apabila dibanding nilai impor periode JanuariApril 2012, sebesar US$ 742,12 miliar. Neraca perdagangan Amerika Serikat dengan Dunia periode Januari-April 2013, defisit sebesar US$ 214,07 miliar, atau turun sebesar 8,13% dibanding defisit pada periode yang sama tahun 2012, yang tercatat defisit sebesar US$ 233,03 miliar. 2. Negara tujuan utama ekspor Amerika Serikat pada periode Januari-April 2013, antara lain : Kanada sebesar US$ 98,39 miliar dengan kenaikan sebesar 2,00%, Meksiko, US$ 73,49 miliar (4,69%), China US$ 37,11 miliar (4,78%); Jepang US$ 20,80 miliar (-9,58%), dan Inggris US$ 15,88 miliar (-20,33%). Nilai ekspor Amerika Serikat ke Kanada dan Meksiko yang tergabung dalam NAFTA, pada periode ini, pangsanya mencapai 33,51% . 3. Negara asal utama impor Amerika Serikat, pada periode ini, antara lain : China sebesar US$ 130,31 miliar dengan kenaikan sebesar 2,63%, dan pangsanya sebesar 17,92%, Kanada US$ 110,59 miliar (+0,56%) dan pangsanya sebesar 15,21%. Selanjutnya, Meksiko sebesar US$ 91,04 miliar (-1,03%); Jepang sebesar US$ 46,32 miliar (-6,59%), dan Jerman sebesar US$ 35,74 miliar (+3,01%). B. Perkembangan Perdagangan Bilateral Amerika Serikat dengan Indonesia 1. Total nilai perdagangan Amerika Serikat dengan Indonesia, pada periode JanuariApril 2013 sebesar US$ 9.113,19 juta, atau meningkat sebesar 5,93% apabila dibandingkan dengan periode yang sama tahun 2012, sebesar US$ 8.602,66 juta. Total perdagangan tersebut, terdiri dari ekspor Indonesia pada periode Januari-April 2013 sebesar US$ 6.367,23 juta, atau naik sebesar 5,37% apabila dibandingkan dengan periode yang sama tahun 2012, sebesar US$ 6.042,83 juta. Sementara itu, nilai Impor Indonesia pada periode Januari-April 2013, sebesar US$ 2.745,96 juta, atau meningkat sebesar 7,27% apabila dibandingkan dengan periode yang sama tahun 2012, yang tercatat sebesar US$ 2.559,83 juta. 2. Neraca perdagangan Amerika Serikat dengan Indonesia periode Januari-April 2013, Indonesia berhasil surplus sebesar US$ 3.621,27 juta, atau meningkat sebesar 3,97% dibanding surplus pada periode yang sama tahun 2012, yang tercatat sebesar US$ 3.482,99 juta. 3. Perkembangan impor Amerika Serikat terhadap 10 komoditi ekspor non migas utama Indonesia periode Januari-April 2013 adalah sebagai berikut : • Tekstil dan Produk Tekstil (TPT) mencapai US$ 1.880,53 juta, naik 5,36% dan pangsa pasarnya, sebesar 5,93%. Posisi Indonesia sebagai pemasok di urutan ke4, setelah China, Vietnam, dan India; • Karet dan Produk Karet mencapai US$ 806,42 juta, turun 16,93% dan pangsa pasarnya, sebesar 8,87%. Posisi Indonesia sebagai pemasok di urutan ke-4, setelah China, Kanada, dan Jepang; • Elektronik mencapai US$ 527,48 juta, meningkat 4,20% (posisi pemasok di urutan ke-16, dimana urutan teratas secara berurutan, masing-masing China; Meksiko, dan Jepang, dst); • Alas kaki mencapai US$ 423,43 juta, naik 44,15% (posisi pemasok urutan ke-4, setelah China; Vietnam dan Italia, dst). Pangsa pasar Indonesia, sebesar 5,28% ; • Produk Perikanan & Makanan laut lainnya mencapai US$ 276,58 juta, turun 9,76% (posisi pemasok urutan ke-4, setelah Kanada; China, dan Chili); Pangsa pasar Indonesia mencapai 7,25% . • Furniture mencapai US$ 239,24 juta, naik 10,54% (posisi pemasok urutan ke-8, dimana urutan teratas secara berurutan, masing-masing China; Meksiko, dan Kanada,); • Udang mencapai US$ 194,92 juta, turun 6,13% (posisi pemasok urutan ke-3, setelah Kanada dan Thailand); Pangsa pasarnya mencapai 14,13% pada periode ini. • Kopi mencapai US$ 94,94 juta, turun 5,32% (posisi pemasok urutan ke-7, setelah Brasil; Kolombia dan Vietnam, dst.); Pangsa pasarnya sebesar 5,26% pada periode ini. • Minyak Kelapa Sawit, dengan nilai sebesar US$ 52,60 juta, meningkat sebesar 127,81% (posisi pemasok di urutan ke-2, setelah Malaysia yang menguasai pangsa pasar tertinggi, sebesar 84,90%). Sementara itu, pangsa pasar Indonesia sebesar 13,91% pada periode ini. • Coklat (kakao), dengan nilai sebesar US$ 49,23 juta, turun 21,78% (posisi pemasok urutan ke-7, setelah Kanada; Pantai Gading; Meksiko, Belanda, dst.). Dari ke-10 komoditi ekspor non migas utama Indonesia di pasar Amerika Serikat, pada periode ini, terdapat 7 (tujuh) komoditi dengan pangsa pasar di atas 5%, masing-masing secara berurutan adalah : Udang (14,13%); Minyak Kelapa Sawit (pangsa pasar 13,91%); Karet dan produk Karet (pangsa pasar 8,87%); Produk Perikanan & Makanan laut lainnya (pangsa pasar 7,25%); Tekstil dan Produk Tekstil (TPT), dengan pangsa pasar 5,93%, juga merupakan komoditi dengan nilai ekspor tertinggi; dan Alas Kaki (5,28%) serta, Kopi (pangsa pasarnya 5,26%) . Sementara itu, dari 10 komoditi ekspor yang potensial dari Indonesia ke Amerika Serikat (AS), pada periode ini, terdapat 4 (empat) komoditi, dengan nilai di atas US$ 46 juta, yaitu : • Optic, Nt 8544; Med Instr (Medical Instrument), dengan nilai US$ 89,35 juta, naik 11,08% dibanding tahun 2012, dan pangsa pasarnya sebesar 0,39%; • Spices (Pepper; Cinnamon, Nutmeg; Mace; Cardamon; Vanilla Beans; Other Spices; Cloves, and Seed Of Various Spices), dengan nilai US$ 66,81 juta, naik 9,37%, dan pangsa pasarnya sebesar 19,05%; • Leather Art; Saddlry; Bags (Leather), dengan nilai US$ 63,60 juta, turun sebesar 0,39% dibanding periode yang sama tahun 2012. Sementara itu, pangsa pasarnya hanya sebesar 1,73%; • Precious Stones, Metals (Jewelry), dengan nilai US$ 46,94 juta, meningkat 3,42% dibanding tahun 2012. 4. Impor Indonesia dari Amerika Serikat antara lain: • Soybeans, Whether Or Not Broken (HS 1201) sebesar US$ 393,55 juta, naik 18,13%, dan pangsa pasarnya mencapai 14,33%; • Civilian Aircraft, Engines, Equipment, and Parts (HS 8800) sebesar US$ 277,11 juta, namun mengalami penurunan sebesar 49,76% dibanding periode yang sama tahun 2012, dan pangsa pasarnya sebesar 10,09%; • Cotton, Not Carded Or Combed (HS 5201) sebesar US$ 113,19 juta, meningkat sebesar 34,68% dibanding periode yang sama tahun 2012, dan pangsanya 4,12%; • Ferrous Waste & Scrap; Remelting Scrap Ingots (HS 7204) sebesar US$ 89,40 juta, meningkat tajam sebesar 209,72% dibanding periode yang sama tahun 2012, dan pangsa pasarnya sebesar 3,26%. Ke-4 komoditi di atas kontribusinya cukup signifikan terhadap impor Indonesia dari Amerika Serikat, pada periode JanuariApril 2013, yaitu mencapai 31,80%. C. Informasi lainnya 1. Pertumbuhan Ekonomi AS kuartal I tahun 2013 Estimasi dari Biro Analisis Ekonomi AS (BEA) akhir Juni 2013, peningkatan per tahun GDP riil ekonomi AS, dari kuartal keempat 2012 ke kuartal pertama 2013, sebesar 1,8% dibanding peningkatan kuartal keempat 2012 sekitar 0,4% (estimasi kedua sebesar 2,4%). Peningkatan GDP riil kuartal pertama terutama kontribusi positif dari pengeluaran konsumsi pribadi (PCE), investasi persediaan swasta, investasi tetap perumahan, investasi tetap non hunian, dan ekspor yang sebagian diimbangi kontribusi negatif dari pengeluaran pemerintah federal dan negara bagian serta lokal pengeluaran pemerintah. Impor yang merupakan pengurangan dalam perhitungan GDP, meningkat. Indeks harga untuk pembelian domestik bruto, berdasarkan harga yang dibayar warga AS, meningkat 1,2 persen kuartal pertama, dan tidak berubah dari perkiraan estimasi kedua sebelumnya, indeks ini naik 1,6 persen kuartal keempat. Di luar harga makanan dan energi, indeks harga untuk pembelian domestik bruto meningkat 1,4 persen kuartal pertama, dibanding peningkatan sebesar 1,2 persen kuartal keempat 2012. Pengeluaran konsumsi pribadi riil meningkat 2,6 persen kuartal pertama 2013, dibanding peningkatan sebesar 1,8 persen kuartal keempat 2012. Barang tahan lama meningkat 7,6 persen, dibanding peningkatan sebesar 13,6 persen. Barang tidak tahan lama meningkat 2,8 persen, dibanding peningkatan sebesar 0,1 persen. Jasa meningkat 1,7 persen, dibanding peningkatan sebesar 0,6 persen. Sumber : Laporan Atdag Washington (AS), Juli 2013