malaysia membuka kesempatan bagi investor asing

advertisement
PERKEMBANGAN PERDAGANGAN INDONESIA - MALAYSIA
PERIODE : JANUARI - APRIL 2014
A. Perkembangan perekonomian dan perdagangan Malaysia
1. Selama periode Januari-April 2014, neraca perdagangan Malaysia dengan Dunia
surplus sebesar US$ 11,35 miliar, naik 102,37% dibanding surplus pada periode yang
sama tahun 2013, yang tercatat sebesar US$ 5,61 miliar. Total perdagangan Malaysia
periode ini tercatat US$ 152,66 miliar, meningkat 9,25% dibanding periode yang sama
tahun 2013, yang nilainya mencapai US$ 139,73 miliar. Total perdagangan tersebut
terdiri dari ekspor sebesar US$ 82,01 miliar, naik 12,85% dibanding periode yang
sama tahun 2013 yang tercatat US$ 72,67 miliar, dan impor sebesar US$ 70,65 miliar,
meningkat 5,36% dibanding periode yang sama tahun 2013, yang tercatat US$ 67,06
miliar.
2. Sepuluh Negara tujuan ekspor Malaysia yang merupakan 72,23% dari total ekspor
Malaysia periode Januari-April 2014 ke Dunia adalah : Singapura, RR China, Jepang,
Amerika Serikat, Thailand, Hongkong, Australia, Indonesia, Korea Selatan, dan India .
Perdagangan dengan ASEAN tercatat sebesar US$ 41,5 miliar, menyumbang 27,2%
dari total perdagangan Malaysia pada periode Januari-April 2014. Ekspor ke ASEAN
meningkat 7,0% sedangkan impor turun sebesar 4,3% . Total ekspor Malaysia pada
periode Januari-April 2014, didorong peningkatan ekspor produk2 elektronik, sukucadang kendaraan termasuk perlengkapan panel listrik serta Perlengkapan untuk
Telepon dan Telegraph.
3. Adapun produk ekspor Utama Malaysia pada periode Januari-April 2014 antara lain
adalah : Produk Listrik dan Elektronik sebesar 32,2% dari total ekspor Malaysia;
Produk olahan minyak mentah (9,1%); serta Bahan Kimia & produk2nya sebesar 6,7%
, dst.
4. Sepuluh negara asal impor Malaysia pada periode Januari-April 2014 antara lain
China, Singapura, Jepang, Amerika Serikat, Thailand, Taiwan, Korea Selatan,
Indonesia, Jerman, dan Australia. Impor dari sepuluh negara asal terbesar mencatat
71,35% dari total impor Malaysia pada periode Januari-April 2014.
5. Produk impor non migas utama Malaysia dengan nilai terbesar periode Januari-April
2014 antara lain adalah :

Electronic Integrated Circuits and Microassemblies (HS 8542) US$ 9.010,3 juta,
naik 14,07% dibanding periode yang sama tahun 2013;

Diodes, Transistors and Similar Semiconductor Devices; (HS 8541) sebesar
US$ 1.442,6 juta (20,52%);

Telephone sets, including telephones for cellular networks or for other wireless
networks; (HS 8517) sebesar US$ 1.213,8 juta (-11,21%);

Other Aircraft (for example, Helicopt, Aeropl); (HS 8802) sebesar US$ 1.140,8
juta (-22,40%);

Parts and Accessories (other than covers, etc) (HS 8473) sebesar US$ 1.089,9
juta, mengalami penurunan sebesar 9,55% dibanding tahun 2013.
6. Ekonomi Malaysia tumbuh sebesar 6,2% pada kuartal pertama tahun 2014
Perekonomian Malaysia tumbuh sebesar 6,2% pada kuartal pertama 2014, meningkat
dibandingkan dengan 5,1% pada kuartal sebelumnya. Pertumbuhan tersebut didukung
ekspansi kuat dalam permintaan domestik serta ekspor netto. Kegiatan sector swasta
menjadi pendorong utama pertumbuhan di kuartal pertama, dengan pertumbuhan yang
kuat dan berkelanjutan pada konsumsi dan investasi.
Permintaan domestik didukung konsumsi swasta maupun konsumsi publik. Konsumsi
swasta meningkat 7,1%, didukung kondisi pekerjaan yang stabil dan pertumbuhan
upah kerja. Sementara, konsumsi publik naik 11,2%, mencerminkan belanja
pemerintah yang lebih tinggi terutama untuk pasokan barang & jasa.
Pembentukan modal tetap bruto tumbuh sebesar 6,3%, didukung belanja modal sektor
swasta yang kuat ditengah penurunan pertumbuhan investasi publik. Investasi swasta
tumbuh 14,1%, didukung belanja modal di sektor manufaktur dan jasa. Sedangkan,
investasi publik turun sebesar 6,4% karena belanja modal yang lebih rendah oleh
Pemerintah Federal dan Perusahaan Publik.
B. Perkembangan perdagangan bilateral Indonesia dengan Malaysia
1. Total perdagangan Indonesia dengan Malaysia periode Januari-April 2014 tercatat
US$ 6.266,5 juta, turun 1,51% dibanding periode yang sama tahun 2013, yang
nilainya mencapai US$ 6.362,2 juta. Total perdagangan periode Januari-April 2014
tersebut, terdiri dari ekspor Indonesia ke Malaysia sebesar US$ 2.769,8 juta, turun
6,35 % dibanding periode yang sama tahun 2013 yang mencapai US$ 2.957,6 juta,
dan impor Indonesia dari Malaysia sebesar US$ 3.496,7 juta, naik 3,70% dibanding
periode yang sama tahun 2013, yang tercatat sebesar US$ 3.404,7 juta. Neraca
perdagangan Indonesia dengan Malaysia defisit bagi Indonesia sebesar US$ 726,9
juta, atau naik 62,58% jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun 2013 yang
tercatat defisit sebesar US$ 447,1 juta..
2. Selama periode Januari-April 2014, Indonesia menjadi negara ke-8 terbesar asal impor
Malaysia dengan pangsa sebesar 3,92%, menunjukkan penurunan dari pangsa impor :
4,41% (Jan-Apr 2013).
3. Komoditi impor utama Malaysia dari Indonesia dengan nilai terbesar antara lain:

Batubara (HS 2701), dengan total nilai impor US$ 319,4 juta, turun 20,98%
dibanding periode yang sama tahun 2013. Indonesia merupakan pemasok pertama
dari Dunia, diikuti Australia dan Rep. Afrika selatan;

Industrial Monocarboxylic Fatty Acids (HS 3823) sebesar US$ 171,4 juta, naik
sebesar 80,97%;

Minyak kelapa sawit (HS 1511) sebesar US$ 98,4 juta, dan turun sebesar 64,30%
dibanding periode yang sama tahun 2013;

Kopra (HS 1513) sebesar US$ 96,3 juta, dan meningkat sebesar 16,87% dibanding
periode yang sama tahun 2013;

Copper Wire (HS 7408) sebesar US$ 64,0 juta, dan turun 1,26%. Indonesia
sebagai pemasok ke-1 di Malaysia, diikuti secara berturut-turut adalah : Uni
Emirat Arab, Korea Selatan, Jepang dan Russia, dst;

Uncoated paper and paperboard, of a kind used for writing, (HS 4802) sebesar
US$ 56,9 juta, dan meningkat 0,35% dibanding periode yang sama tahun 2013;

Coklat Biji (HS 1801) sebesar US$ 55,0 juta, dan turun 26,63% dibanding periode
yang sama tahun 2013;

Coklat Pasta (HS 1803) sebesar US$ 54,2 juta, dan naik 131,86% dibanding
periode yang sama tahun 2013;

Cigars, cheroots, cigarillos and cigarettes, (HS 2402) sebesar US$ 52,6 juta, dan
naik 96,33% dibanding periode yang sama tahun 2013;

Animal or vegetable fats and oils and their fractions, (HS 1516) sebesar US$ 48,5
juta, dan turun 6,60% dibanding periode yang sama tahun 2013;
C. Informasi Lainnya
1. Inisiasi Penyelidikan Anti Dumping Produk Polyethylene Terepphthalate (PET)
Pemerintah Malaysia (MITI) menyampaikan bahwa pada 16 Juni 2014 mereka
melakukan penyelidikan anti dumping atas impor produk PET, yang berasal dari
Republik Rakyat China, Republik Indonesia dan Republik Korea Selatan.
Perusahaan Indonesia yang menjadi subyek investigasi adalah: PT Indorama Ventures
Indonesia; PT Indorama Polypet Indonesia; PT Petnesia Resindo dan PT Mitsubishi
Chemical Indonesia. Sedangkan perusahaan petisioner adalah: MPI Polyester
Industries Sdn Bhd.
2. MATRADE New York meluncurkan Program untuk Mendorong Sektor
Makanan Malaysia di Amerika Serikat
Dengan mengidentifikasi industri pengolahan makanan Malaysia sehubungan potensi
ekspor yang kuat, kantor Matrade New York secara agresif memasarkan makanan
olahan Malaysia untuk meningkatkan ekspor ke Amerika Serikat.
Matrade menguraikan strategi untuk meningkatkan ekspor makanan olahan Malaysia,
yaitu:

Bekerja dengan sejumlah asosiasi perdagangan dan kelompok lain yang memiliki
jangkauan tidak hanya untuk buyers tetapi juga untuk konsumen.

Menggunakan pameran dagang untuk memasarkan produk karena merupakan
adalah alat pemasaran yang sangat baik untuk menyajikan produk-produk tidak
hanya untuk perdagangan tetapi juga membuat konsumen sadar akan berbagai
produk makanan Malaysia.
Sumber : Laporan Atdag Kuala Lumpur, Malaysia, Juni 2014
Download