pemanfaatan tradisional tumbuhan obat oleh masyarakat di

advertisement
PEMANFAATAN TRADISIONAL TUMBUHAN OBAT
OLEH MASYARAKAT DI SEKITAR KAWASAN
CAGAR ALAM GUNUNG TILU, JAWA BARAT
LINDA MARISA OKTAVIANA
DEPARTEMEN
KONSERVASI SUMBERDAYA HUTAN DAN EKOWISATA
FAKULTAS KEHUTANAN
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
2008
PEMANFAATAN TRADISIONAL TUMBUHAN OBAT
OLEH MASYARAKAT DI SEKITAR KAWASAN
CAGAR ALAM GUNUNG TILU, JAWA BARAT
LINDA MARISA OKTAVIANA
Skripsi
Diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar
sarjana kehutanan pada
Fakultas Kehutanan Institut Pertanian Bogor
DEPARTEMEN
KONSERVASI SUMBERDAYA HUTAN DAN EKOWISATA
FAKULTAS KEHUTANAN
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
2008
RINGKASAN
LINDA MARISA OKTAVIANA. Pemanfaatan Tradisional Tumbuhan Obat
oleh Masyarakat di Sekitar Kawasan Cagar Alam Gunung Tilu, Jawa Barat,
“Dibimbing oleh SISWOYO dan EDHI SANDRA”
Kawasan Cagar Alam (CA) Gunung Tilu terletak di daerah Jawa Barat,
dengan luas kawasan sebesar 8.000 Ha. Berdasarkan data yang diperoleh Tim CA
Gunung Tilu, potensi tumbuhan obat di CA Gunung Tilu dan sekitar kawasan
yang telah diketahui ± 100 jenis. Dengan adanya potensi tumbuhan yang ada di
CA Gunung Tilu, maka sebagian masyarakat memanfaatkan tumbuhan obat dalam
skala kecil untuk pengobatan sehari-hari. Sehubungan dengan hal tersebut dan
dalam rangka mengetahui sejauh mana pemanfaatan tumbuhan obat oleh
masyarakat di sekitar CA Gunung Tilu, maka penelitian ini perlu dilakukan.
Tujuan penelitian ini adalah untuk menjajaki pemanfaatan tumbuhan obat
secara tradisional oleh masyarakat di sekitar kawasan CA Gunung Tilu
berdasarkan pengetahuan yang dimiliki.
Penelitian ini dilaksanakan di 6 (enam) desa yang terdapat di sekitar CA
Gunung Tilu, yaitu Desa Sugihmukti, Cisondari, Cibodas, Mekarsari, Warnasari
dan Pulosari. Waktu pelaksanaan penelitian ini selama 1 bulan, yaitu pada tanggal
1-30 Juni 2008. Kegiatan-kegiatan yang dilakukan dalam penelitian ini, meliputi:
orientasi lapangan, pengumpulan data (data primer dan data sekunder),
pengolahan data (penyuntingan data, klasifikasi data dan tabulasi data), analisis
data dan penentuan jenis-jenis unggulan.
Berdasarkan hasil penelitian menunjukan bahwa, karakteristik masyarakat
pemanfaat tumbuhan obat pada 6 desa di sekitar CA Gunung Tilu didominasi oleh
tingkat umur antara 26-60 tahun (78,75%), berlatar belakang pendidikan tingkat
SD (76,8%), berasal dari suku Sunda (98,6%) dan bermata pencaharian sebagai
petani (40,3%). Jumlah jenis tumbuhan yang dimanfaatkan oleh masyarakat pada
6 desa di sekitar CA Gunung Tilu sebanyak 114 jenis dan 60 famili, dengan
rincian: di Desa Sugihmukti (59 jenis dan 42 famili), Cibodas (58 jenis dan 38
famili), Cisondari (53 jenis dan 31 famili), Mekarsari (41 jenis dan 28 famili),
Pulosari (36 jenis dan 26 famili) dan Warnasari (33 jenis dan 26 famili). Dilihat
dari habitusnya, jenis-jenis tumbuhan obat yang dimanfaatkan oleh masyarakat di
sekitar CA Gunung Tilu dapat dibedakan kedalam 9 macam, yaitu: terna (31
jenis), perdu (25 jenis), pohon (24 jenis), semak (14 jenis), herba (7 jenis),
tumbuhan memanjat (7 jenis), paku-pakuan (3 jenis) serta epifit dan palempaleman (1 jenis). Bagian tumbuhan yang digunakan sebagai obat terdiri dari 13
bagian, yaitu: semua bagian (25 jenis), daun (77 jenis), batang (9 jenis), kulit
batang (9 jenis), bunga (8 jenis), buah (10 jenis), biji (4 jenis), umbi (2 jenis),
getah (5 jenis), rimpang (9 jenis), akar (18 jenis), tuak dan air kantong/bunga
(masing-masing 1 jenis). Ada tiga cara penggunaan tumbuhan obat, yaitu: cara
pasca panen (3 cara), cara pengolahan (12 cara) dan cara pemakaian (13 cara).
Berdasarkan kelompok penyakit/penggunaan, jenis-jenis tumbuhan obat yang
dimanfaatkan masyarakat dapat dibedakan kedalam 29 kelompok, dimana
tertinggi adalah pada kelompok penyakit otot dan persendian (38 jenis) dan jenis
tumbuhan obat untuk Keluarga Berencana (KB) tidak ditemukan pada 6 desa di
sekitar CA Gunung Tilu.
Jenis tumbuhan obat unggulan yang dimanfaatkan oleh masyarakat di
sekitar CA Gunung Tilu sebanyak 6 jenis, yaitu: antanan (Centella asiatica L.), ki
urat (Plantago mayor Linn.), cecendet (Physalis peruviana L.), mangandeuh teh
(Scurulla atropurpurea (Bl.) Pans.)), kina (Cinchona ledgeriana (Howard)
Moens.), dan seureuh (Piper betle L.).
Kata kunci : CA Gunung Tilu, masyarakat, tumbuhan obat
SUMMARY
LINDA MARISA OKTAVIANA. Traditional Using of Medical Plants by
Community around of the Reserve Area at Gn. Tilu, West Java. Under Supervision
of SISWOYO and EDHI SANDRA.
Reserve Area at Gn. Tilu is located at west java, which is total area of WNP
about 8.000 ha. According to data that was obtained by reserve area team, medical plants
potential at this area and surrounding area was known approximately 100 species.
Consequently, a half of communities were using medical plants in small scale for daily
life. Related with this condition and to know about medical plants using by communities
around of Gn. Tilu reserve area, so this research was made.
The aims of this research were to know medical plants using traditionally by
communities around of Gn. Tilu based on their knowledge. The research was conducted
in June 2008 at six villages which is located surrounding Gn. Tilu reserve area, i.e.
Sugihmukti, Cisondari, Cibodas, Mekarsari, Warnasari dan Pulosari village.
Activities was done in this research are field orientation, collecting data (primer and
secondary data), tabulating data, analyzing data and determining the superior species.
Results show that communiies characteristic that was using medical plants
at six villages dominated in aged structure ranged from 26-60 years old (78,75%),
elementary school background (76,8), from Sunda tribe (98,6%) and as farmers (40,3%).
Total of medical plants was used at six villages around Gn. Tilu reserve area is 114
species, i.e.: at Sugihmukti village (59 species and 42 family), Cibodas (58 species and 38
family), Cisondari (53 species and 31 family), Mekarsari (41 species and 28 family),
Pulosari (36 species and 26 family) and Warnasari (33 species and 26 family). Result
from habitus of medical plants divided into 9 kinds, i.e. terna (31 species), visible stool
(25 species), tree (24 species), shrubs (14 species), medical plants (7 species), liana (7
species), paku-pakuan (3 species) and epiphyte also palmae (1 species). Part of plants was
used divided into 13, i.e. all part of plants was used (25 species), leaf (77 species), trunk
(9 species), tree bark (9 species), flower (8 species), fruit (10 species), seed (4
species), tuber (2 species), tree sap (5 species), ryzome (9 species), root (18 species),
fermented palm wine and in flower (1 species respectively). Based on disease
catagories diveded into 29 catagories, the highest catagory to healing muscles and
stiff problems (38 spesies) and medical plants for planning family programe was
not found at six villages around Gn. Tilu reserve area.
There are six kinds of medical plants was used by communities around Gn.
Tilu reserve area, i.e. antanan (Centella asiatica L.), ki urat (Plantago mayor Linn.),
cecendet (Physalis peruviana L.), mangandeuh teh (Scurulla atropurpurea (Bl.) Pans.)),
kina (Cinchona ledgeriana (Howard) Moens.), and seureuh (Piper betle L.).
Keywords: Gunung Tilu reserve area, community, medical plants
PERNYATAAN
Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi berjudul Pemanfaatan
Tradisional Tumbuhan Obat Oleh Masyarakat di sekitar Kawasan Cagar Alam
Gunung Tilu, Jawa Barat adalah benar-benar hasil karya saya sendiri dengan
bimbingan dosen pembimbing dan belum pernah digunakan sebagai karya ilmiah
pada perguruan tinggi atau lembaga manapun. Sumber informasi yang berasal
atau dikutip dari karya yang diterbitkan dari penulis lain telah disebutkan dalam
teks dan dicantumkan dalam Daftar Pustaka di bagian akhir skripsi ini.
Bogor, September 2008
Linda Marisa Oktaviana
NRP E34104044
DAFTAR ISI
Halaman
KATA PENGANTAR .....................................................................................
DAFTAR ISI ....................................................................................................
DAFTAR TABEL ............................................................................................
DAFTAR GAMBAR .......................................................................................
DAFTAR LAMPIRAN ....................................................................................
i
ii
iv
vii
viii
BAB I. PENDAHULUAN ..............................................................................
1. 1. Latar Belakang ...............................................................................
1. 2. Tujuan ............................................................................................
1. 3. Manfaat ..........................................................................................
1
1
2
2
BAB II. TINJAUAN PUSTAKA ....................................................................
2. 1. Tumbuhan Obat ..............................................................................
2. 2. Pemanfaatan Tumbuhan Obat .......……………………………….
2. 3. Etnobotani ......................................................................................
3
3
4
5
BAB III. KONDISI UMUM LOKASI PENELITIAN ...................................
3. 1. Letak dan Luas ...............................................................................
3. 2. Iklim ...............................................................................................
3. 3. Topografi ........................................................................................
3. 4. Geologi ...........................................................................................
3. 5. Hidrologi ........................................................................................
3. 6. Potensi Kawasan ............................................................................
3. 6. 1 Flora ....................................................................................
3. 6. 2. Fauna ..................................................................................
3. 7. Masyarakat Sekitar Kawasan .........................................................
3. 7. 1. Kependudukan....................................................................
3. 7. 2. Tingkat Pendidikan ............................................................
3. 7. 3. Mata Pencaharian ...............................................................
3. 7. 4. Agama ................................................................................
3. 7. 5. Suku ...................................................................................
6
6
6
6
7
7
7
7
8
8
8
8
9
10
11
BAB IV. METODE PENELITIAN ................................................................
4. 1. Lokasi dan Waktu Penelitian .........................................................
4. 2. Bahan dan Peralatan .......................................................................
4. 3. Metode ...........................................................................................
4. 3. 1. Orientasi Lapangan ............................................................
4. 3. 2. Pengumpulan Data .............................................................
4. 3. 3. Pengolahan Data.................................................................
4. 4. 4. Analisis Data ......................................................................
4. 4. 5. Penentuan Jenis-jenis Unggulan ........................................
12
12
12
12
12
13
14
16
16
BAB V. HASIL DAN PEMBAHASAN..........................................................
5. 1. Karakteristik Pemanfaat Tumbuhan Obat ......................................
5. 1. 1. Umur ..................................................................................
5. 1. 2. Tingkat Pendidikan ............................................................
5. 1. 3. Suku ...................................................................................
17
17
18
19
20
5. 1. 4. Mata Pencaharian ...............................................................
5. 2. Potensi Tumbuhan Obat .................................................................
5. 2. 1. Jumlah Jenis dan Famili Berdasarkan Lokasi ....................
5. 2. 2. Jumlah Jenis dan Famili Berdasarkan Habitus...................
5. 2. 3. Jumlah Jenis dan Famili Berdasarkan
Pembudidayaannya. ...........................................................
5. 3. Pemanfaatan Tumbuhan Obat ........................................................
5. 3. 1. Bagian Tumbuhan yang Digunakan ...................................
5. 3. 2. Cara Penggunaan Tumbuhan Obat.....................................
5. 3. 3. Kelompok Penyakit/Penggunaan Tumbuhan Obat ............
5. 4. Jenis-Jenis Tumbuhan Obat Unggulan...........................................
21
22
22
24
BAB VI. KESIMPULAN DAN SARAN ........................................................
6. 1. Kesimpulan ....................................................................................
6. 2. Saran ...............................................................................................
63
63
64
DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................
65
LAMPIRAN ....................................................................................................
66
25
26
26
27
29
60
DAFTAR TABEL
No
Halaman
1. Jumlah penduduk menurut jenis kelamin di desa penyangga
CA Gunung Tilu.................................................................................................8
2. Sarana pendidikan di desa penyangga CA Gunung Tilu....................................9
3. Mata pencaharian penduduk desa penyangga CA Gunung Tilu......................10
4. Agama penduduk desa penyangga CA Gunung Tilu.......................................10
5. Jumlah responden yang diwawancarai di 6 desa lokasi penelitian ..................13
6. Jenis data yang dikumpulkan dan cara pengumpulannya ................................13
7. Klasifikasi kelompok penyakit/penggunaan dan
macam penyakit/penggunaannya .....................................................................15
8. Jumlah responden pemanfaat tumbuhan obat di desa-desa
sekitar CA Gunung Tilu ...................................................................................17
9. Kisaran umur/usia pemanfaat tumbuhan obat di desa-desa
sekitar CA Gunung Tilu ...................................................................................19
10. Tingkat pendidikan pemanfaat tumbuhan obat di desa-desa
sekitar CA Gunung Tilu ...................................................................................20
11. Suku pemanfaat tumbuhan obat di desa-desa sekitar CA Gunung Tilu ..........20
12. Mata pencaharian pemanfaat tumbuhan obat di desa-desa
sekitar CA Gunung Tilu ...................................................................................21
13. Rekapitulasi jumlah jenis dan famili tumbuhan obat di desa-desa
sekitar CA Gunung Tilu ...................................................................................22
14. Rekapitulasi jumlah jenis dan famili tumbuhan obat berdasarkan habitus
di desa-desa sekitar CA Gunung Tilu ..............................................................24
15. Rekapitulasi jumlah jenis dan famili tumbuhan obat berdasarkan
pembudidayaannya di desa-desa sekitar CA Gunung Tilu..............................25
16. Rekapitulasi bagian jenis tumbuhan obat yang digunakan oleh
Masyarakat di desa-desa sekitar CA Gunung Tilu .......................................... 26
17. Cara pasca panen tumbuhan obat yang dilakukan masyarakat
di desa-desa sekitar CA Gunung Tilu ............................................................. 27
18. Cara pengolahan tumbuhan obat yang dilakukan masyarakat
di desa-desa sekitar CA Gunung Tilu ............................................................. 28
19. Cara pemakaian tumbuhan obat yang dilakukan masyarakat
di desa-desa sekitar CA Gunung Tilu ............................................................. 29
20. Rekapitulasi khasiat tumbuhan obat berdasarkan kelompok penyakit/
penggunaan menurut responden di desa-desa sekitar CA Gunung Tilu ......... 30
21. Jenis tumbuhan obat yang digunakan untuk mengobati gangguan
peredaran darah di desa-desa sekitar CA Gunung Tilu ................................... 31
22. Jenis tumbuhan obat yang digunakan untuk penawar racun di desa-desa
sekitar CA Gunung Tilu .................................................................................. 32
23. Jenis tumbuhan obat yang digunakan untuk pengobatan luka di
desa-desa sekitar CA Gunung Tilu ................................................................. 33
24. Jenis tumbuhan obat yang digunakan untuk mengobati diabetes di
desa-desa sekitar CA Gunung Tilu ................................................................. 34
25. Jenis tumbuhan obat yang digunakan untuk mengobati gangguan
urat syaraf di desa-desa sekitar CA Gunung Tilu ........................................... 35
26. Jenis tumbuhan obat yang digunakan untuk mengobati sakit gigi
di desa-desa sekitar CA Gunung Tilu ............................................................. 36
27. Jenis tumbuhan obat yang digunakan untuk mengobati sakit ginjal
di desa-desa sekitar CA Gunung Tilu ............................................................. 37
28. Jenis tumbuhan obat yang digunakan untuk mengobati sakit jantung
di desa-desa sekitar CA Gunung Tilu ............................................................. 38
29. Jenis tumbuhan obat yang digunakan untuk mengobati sakit kanker
dan tumor di desa-desa sekitar CA Gunung Tilu ............................................ 39
30. Jenis tumbuhan obat yang digunakan untuk mengobati penyakit kelamin
di desa-desa sekitar CA Gunung Tilu ............................................................. 40
31. Jenis tumbuhan obat yang digunakan untuk mengobati penyakit
khusus wanita di desa-desa sekitar CA Gunung Tilu...................................... 41
32. Jenis tumbuhan obat yang digunakan untuk mengobati penyakit kulit
di desa-desa sekitar CA Gunung Tilu ............................................................. 42
33. Jenis tumbuhan obat yang digunakan untuk mengobati penyakit
kuning/hati di desa-desa sekitar CA Gunung Tilu .......................................... 43
34. Jenis tumbuhan obat yang digunakan untuk mengobati penyakit malaria
di desa-desa sekitar CA Gunung Tilu ............................................................. 44
35. Jenis tumbuhan obat yang digunakan untuk mengobati penyakit mata
di desa-desa sekitar CA Gunung Tilu ............................................................. 45
36. Jenis tumbuhan obat yang digunakan untuk mengobati penyakit mulut
di desa-desa sekitar CA Gunung Tilu ............................................................. 46
37. Jenis tumbuhan obat yang digunakan untuk mengobati sakit
otot dan persendian di desa-desa sekitar CA Gunung Tilu ............................. 47
38. Jenis tumbuhan obat yang digunakan untuk penyakit telinga di
desa-desa sekitar CA Gunung Tilu ................................................................. 49
39. Jenis tumbuhan obat yang digunakan untuk mengobati penyakit tulang di
desa-desa sekitar CA Gunung Tilu ................................................................. 49
40. Jenis tumbuhan obat yang digunakan untuk mengobati penyakit
pada saluran pembuangan di desa-desa sekitar CA Gunung Tilu .................. 50
41. Jenis tumbuhan obat yang digunakan untuk mengobati penyakit
pada saluran pencernaan di desa-desa sekitar CA Gunung Tilu .................... 52
42. Jenis tumbuhan obat yang digunakan untuk mengobati penyakit
pada saluran pernafasan di desa-desa sekitar CA Gunung Tilu ..................... 54
43. Jenis tumbuhan obat yang digunakan untuk kehamilan dan persalinan
di desa-desa sekitar CA Gunung Tilu ............................................................. 55
44. Jenis tumbuhan obat yang digunakan untuk organ tubuh pada wanita
di desa-desa sekitar CA Gunung Tilu ............................................................. 56
45. Jenis tumbuhan obat yang digunakan untuk perawatan rambut, muka
dan kulit di desa-desa sekitar CA Gunung Tilu .............................................. 57
46. Jenis tumbuhan obat yang digunakan untuk mengobati sakit kepala dan
Demam di desa-desa sekitar CA Gunung Tilu ................................................ 58
47. Jenis tumbuhan obat yang digunakan untuk tonikum di desa-desa
sekitar CA Gunung Tilu .................................................................................. 59
48. Jenis tumbuhan obat yang digunakan untuk penyakit lain-lain di
desa-desa sekitar CA Gunung Tilu ................................................................. 60
49. Jenis tumbuhan obat unggulan di Desa Sugihmukti, Mekarsari,
Cisondari, Cibodas, Pulosari dan Warnasari ................................................... 62
DAFTAR GAMBAR
No
Halaman
1. Cara pengeringan ki urat (Plantago mayor Linn.) ........................................... 27
2. Babandotan (Ageratum conyzoides L.) ............................................................ 33
3. Dadap cangkring (Erythrina lithosperma Miq.) .............................................. 34
4. Antanan (Centella asiatica L.) ......................................................................... 36
5. Sambiloto (Andrographis paniculata (Burm. F) Nees.) .................................. 37
6. Jombang (Taraxacum officinale Weber et Wigers) ......................................... 38
7. Saliyara (Lantana camara L.) ........................................................................... 39
8. Handeuleum (Grapthophyllum pictum (L.) Griff.) ........................................... 40
9. Cau kole (Musa zebrina) ................................................................................... 41
10. Pacing (Costus spiciosus (Koenig.) J. E. Smith)............................................. 43
11. Walen (Ficus ribes Reinn) .............................................................................. 44
12. Gandola (Basella rubra Linn.) ........................................................................ 45
13. Kirinyuh (Eupatorium odoratum L. F. Squarrosum.) ..................................... 48
14. Congkok (Bletilla striata Thunb.) ................................................................... 48
15. Hanjuang (Cordyline fruticosa (L.) A. Chev) ................................................. 51
16. Jawer kotok (Coleus scutellaroides) ............................................................... 51
17. Paku rane (Selaginella doederleinii Hieron) ................................................... 53
18. Pakis munding (Angiopteris evecta) ............................................................... 56
19. Buntiris (Kalanchoe pinnata Pers.) ................................................................. 57
20. Putat (Barringtonia spicata) ........................................................................... 59
21. Kina (Cinchona ledgeriana (Howard) Moens) ............................................... 61
DAFTAR LAMPIRAN
No
Halaman
1. Peta lokasi penelitian....................................................................................... 66
2. Karakteristik responden di desa-desa sekitar CA Gunung Tilu ...................... 67
a. Pemanfaat tumbuhan obat ........................................................................... 67
b. Bukan pemanfaat tumbuhan obat ................................................................ 72
3. Daftar jenis tumbuhan obat yang dimanfaatkan oleh masyarakat di
desa-desa sekitar CA Gunung Tilu ................................................................. 73
4. Pemanfaatan tumbuhan obat oleh masyarakat di desa-desa sekitar CA
Gunung Tilu berdasarkan kelompok penyakit/kegunaan ................................ 76
BAB I. PENDAHULUAN
1. 1. Latar Belakang
Cagar Alam (CA) Gunung Tilu seluas 8.000 ha ditetapkan berdasarkan
Surat Keputusan Menteri Pertanian Nomor 68/Kpts/Um/2/1978 tanggal 7 Februari
1978. Secara administrasi pemerintahan, kawasan tersebut terletak di Kabupaten
Bandung yang meliputi Desa Cisondari, Cibodas dan Sugihmukti, Kecamatan
Pasirjambu dan Desa Pulosari, Kecamatan Pangalengan; sedangkan secara
geografis terletak pada 7°2’17” sampai 7°16’5” Lintang Selatan dan 107°32’
sampai 107°32’ Bujur Timur. Berdasarkan kewenangan pengelolaannya termasuk
dalam wilayah kerja Seksi Konservasi Wilayah I Bandung, BKSDA Jawa Barat I.
Kawasan CA Gunung Tilu merupakan perwakilan tipe ekosistem hutan
hujan dataran tinggi, yang menjadi salah satu sisa hutan alam di Jawa Barat yang
relatif masih utuh. Jenis-jenis tumbuhan yang ada sangat beragam, termasuk salah
satunya adalah jenis-jenis tumbuhan obat. Berdasarkan data yang ada (Tim CA
Gunung Tilu, 2007), potensi tumbuhan obat di CA Gunung Tilu dan sekitar
kawasan yang telah diketahui ± 100 jenis.
Penduduk yang bertempat tinggal di desa penyangga CA Gunung Tilu
Kabupaten Bandung tersebar di 2 kecamatan, yaitu Kecamatan Pasir Jambu dan
Pangalengan. Beberapa desa di Kecamatan Pasir jambu yang berbatasan dengan
CA Gunung Tilu adalah Desa Sugihmukti, Cisondari, Cibodas dan Mekarsari;
sedangkan desa penyangga yang termasuk dalam Kecamatan Pangalengan adalah
Desa Warnasari dan Pulosari.
Pengetahuan mengenai jenis tumbuhan hutan yang berkhasiat obat telah
dimiliki masyarakat sejak dulu, pengetahuan ini diperoleh secara turun temurun
dari nenek moyangnya yang memanfaatkan tumbuhan-tumbuhan hutan tertentu
untuk pengobatan maupun jamu tradisional. Dengan adanya potensi tumbuhan
obat di kawasan CA Gunung Tilu dan berbekal pengetahuan dalam pemanfaatan
tumbuhan obat, sebagian masyarakat yang tinggal di sekitar kawasan CA Gunung
Tilu telah memanfaatkan tumbuhan obat tersebut dalam skala kecil untuk
pengobatan sehari-hari. Pemanfaatan tumbuhan berkhasiat obat yang telah
dilakukan oleh masyarakat tersebut, meskipun dalam skala kecil dapat
menyebabkan jumlah populasi dan keanekaragaman jenis tumbuhan obat di alam
lambat laun menjadi berkurang.
Sehubungan dengan hal tersebut dan untuk menjajaki sejauh mana
pemanfaatan tumbuhan obat di kawasan CA Gunung Tilu dan sekitarnya, maka
perlu dilakukan penelitian ini.
1. 2. Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk menjajaki pemanfaatan tumbuhan obat
secara tradisional oleh masyarakat di sekitar kawasan CA Gunung Tilu
berdasarkan pengetahuan yang dimiliki.
1. 3. Manfaat Penelitian
Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat dijadikan sebagai bahan
masukan bagi pihak pengelola CA Gunung Tilu dalam rangka pelestarian
pemanfaatan sumberdaya alam hayati khususnya pemanfaatan tumbuhan obat.
BAB II. TINJAUAN PUSTAKA
2. 1. Tumbuhan Obat
Tumbuhan obat merupakan spesies tumbuhan yang diketahui mempunyai
khasiat obat, yang dibagi menjadi 3 kelompok, yaitu: (1) Tumbuhan obat
tradisional, yaitu spesies tumbuhan yang diketahui atau dipercayai oleh
masyarakat mempunyai khasiat obat dan telah digunakan sebagai bahan baku obat
tradisional, (2) Tumbuhan obat moderen, yaitu spesies tumbuhan yang secara
ilmiah telah dibuktikan mengandung senyawa/bahan bioaktif yang berkhasiat obat
dan penggunaannya dapat dipertanggung jawabkan secara medis, dan (3)
Tumbuhan
obat
potensial,
yaitu
spesies
tumbuhan
yang
mengandung
senyawa/bahan bioaktif yang berkhasiat obat, tetapi belum dibuktikan secara
ilmiah medis atau penggunaannya sebagai bahan obat tradisional sulit ditelusuri
(Zuhud et al., 1994).
Menurut Winarto (2007a), definisi umum tumbuhan obat yang dapat
diterima semua pihak adalah tumbuhan yang berkhasiat sebagai obat dan
digunakan sebagai obat. Berkhasiat obat berarti mengandung zat aktif yang
berfungsi mengobati penyakit tertentu.
Indonesia termasuk negara yang memiliki kekayaan keanekaragaman
tumbuhan obat yang cukup tinggi. Menurut Direktorat Aneka Usaha Kehutanan
dan Fakultas Kehutanan IPB (2000) dalam Suherman (2006), jenis-jenis
tumbuhan yang berkhasiat obat, sebanyak 1.845 jenis yang tersebar di berbagai
formasi hutan di Indonesia.
Lebih kurang 30.000 sampai 40.000 jenis tumbuhan tersebar di Aceh
sampai Papua, dari dataran rendah hingga dataran tinggi, dari daerah tropik hingga
daerah sejuk, bahkan hingga tumbuhan dan kekayaan laut dapat dimanfaatkan
sebagi obat (Wijayakusuma, 2000). Menurut Hariana (2005), di Indonesia dikenal
lebih dari 20.000 jenis tumbuhan obat; namun, hanya sekitar 1.000 jenis
tumbuhan yang telah terdata.
Tumbuhan obat terdiri dari beberapa macam habitus. Habitus berbagai
jenis tumbuhan (Tjitrosoepomo, 1988 dalam Damayanti, 1999) adalah sebagai
berikut :
1. Pohon adalah tumbuhan berkayu yang tinggi besar, memiliki satu batang yang
jelas dan bercabang jauh dari permukaan tanah.
2. Perdu adalah tumbuhan berkayu yang tidak seberapa besar dan bercabang
dekat dengan permukaan tanah.
3. Herba adalah tumbuhan tidak berkayu dengan batang lunak dan berair.
4. liana adalah tumbuhan berkayu dengan batang menjalar/memanjat pada
tumbuhan lain.
5. tumbuhan memanjat adalah herba yang memanjat pada tumbuhan lain atau
benda lain.
6. Semak adalah tumbuhan yang tidak seberapa besar, batang berkayu,
bercabang-cabang dekat permukaan tanah atau di dalam tanah.
7. rumput adalah tumbuhan dengan batang yang tidak keras, mempunyai ruasruas yang nyata dan seringkali berongga.
2. 2. Pemanfaatan Tumbuhan Obat
Sejak ribuan tahun yang lalu, obat dan pengobatan tradisional sudah ada di
Indonesia, jauh sebelum pelayanan kesehatan formal dengan obat-obatan
moderennya dikenal masyarakat. Pengobatan tradisional dengan memanfaatkan
tumbuhan berkhasiat obat merupakan pengobatan yang dimanfaatkan dan diakui
masyarakat dunia. Hal yang menandai kesadaran untuk kembali ke alam (back to
nature), adalah untuk mencapai kesehatan yang optimal dan untuk mengatasi
berbagai penyakit secara alami. Dalam pemanfaatan dan penggunaan tumbuhan
berkasiat obat ini, perlu diketahui secara pasti tata cara pengkomposisiannya
dalam memanfaatkan tumbuhan berkhasiat obat untuk mengatasi berbagai jenis
penyakit secara efektif (Wijayakusuma, 2000).
Menurut Soewito (1989), pemanfatan tumbuhan obat ialah memanfaatkan
berbagai jenis tumbuh-tumbuhan yang tumbuh di sekitar kita, dan mempunyai
khasiat untuk bahan pengobatan secara tradisional. Baru sebagian kecil flora yang
telah dimanfaatkan khasiatnya sebagai obat oleh masyarakat Indonesia, sedangkan
sebagian besar lainnnya masih tumbuh liar secara alami di hutan-hutan belantara.
Sebagian besar tumbuhan berkhasiat obat, saat ini telah dibudidayakan oleh
masyarakat, terutama bagi masyarakat pedesaan.
Pemanfaatan tumbuhan obat di Indonesia sebenarnya sudah dimulai dari
zaman nenek moyang, namun penggunaannya oleh masyarakat dimulai sejak
zaman penjajahan Belanda. Pengenalan dan penggunaan tumbuhan obat dimulai
dengan jasa Ny. J. Kloppenburg-Versteegh yang menginventarisasi cara-cara
pengobatan tradisional Indonesia. Kemudian hal tersebut dilanjutkan oleh pakarpakar lainnya serta Departemen Kesehatan Republik Indonesia (Hariana, 2005).
Menurut Winarto (2007b), pengobatan herbal telah memiliki landasan
hukum yang jelas. Sejak tahun 2004 telah disosialisasikan dan diberlakukan
keputusan Menteri Kesehatan tentang ‘Penyelenggaraan Pengobatan Tradisional’
berupa KEPMENKES: 1076/MENKES/SK/VII/2003. Berdasarkan ketentuan
hukum tersebut maka pengobatan herbal dan pemanfaatan tumbuhan obat telah
memperoleh ijin pendaftaran.
2. 3. Etnobotani
Menurut Soekarman dan Riswan (1992) dan Harsberger (1985) dalam
Arafah (2005), etnobotani merupakan ilmu yang mempelajari hubungan langsung
manusia dengan tumbuhan dalam kegiatan pemanfaatannya secara tradisional,
juga oleh suku-bangsa yang masih primitif atau terbelakang. Etnobotani berasal
dari dua kata, yaitu ethos yang berarti bangsa dan botany yang berarti tumbuhtumbuhan, kata tersebut berasal dari bahasa Yunani. Status etnobotani sebagai
ilmu tidak masalah, namun status obyek penelitiannya sangat rawan karena
cepatnya laju erosi sumberdaya alam, terutama tumbuhan dan pengetahuan
tradisional pemanfaatan tumbuhan dari suku bangsa tertentu. Hal ini karena rusak
dan berubahnya habitat dimana suku bangsa tertentu dan tumbuhan itu berada,
yang disebabkan kurang bijaksananya pengelolaan sumberdaya alam yang ada.
BAB III. KONDISI UMUM LOKASI PENELITIAN
3. I. Luas dan Letak
CA Gunung Tilu seluas 8.000 ha ditetapkan berdasarkan Surat Keputusan
Menteri Pertanian Nomor 68/Kpts/Um/2/1978 tanggal 7 Februari 1978. Batas
kawasan meliputi: sebelah utara berbatasan dengan Hutan Produksi Terbatas dan
BPTK Gambung, sebelah selatan berbatasan dengan HGU PT. Sankawangi
Paranggong dan Cukul Pangalengan, sebelah barat berbatasan dengan HGU PTPN
VIII Rancabolang, sedangkan di sebelah timur berbatasan dengan jalan raya
Pangalengan, PTPN VIII Pasirmalang. Secara administrasi pemerintahan,
kawasan tersebut terletak di Kabupaten Bandung yang meliputi Desa Cisondari,
Cibodas dan Sugihmukti, Kecamatan Pasirjambu dan Desa Pulosari Kecamatan
Pangalengan; sedangkan secara geografis terletak pada 7°2’17” sampai 7°16’5”
Lintang Selatan dan 107°32’ sampai 107°32’ Bujur Timur. Berdasarkan
kewenangan pengelolaannya termasuk dalam wilayah kerja Seksi Konservasi
Wilayah I Bandung, Balai KSDA Jawa Barat I.
3. 2. Iklim
Menurut klasifikasi iklim Schimdt dan Ferguson tahun 1951, kawasan ini
termasuk dalam tipe iklim B dengan curah hujan rata-rata 3.879 mm/tahun (data
curah hujan 1995 s/d 2005 stasiun pengamatan hujan PT. Chakra Dewata). Dalam
sepuluh tahun terakhir ini curah hujan terendah terjadi pada tahun 1997, yaitu
1.439 mm dan terbesar terjadi pada tahun 2001, yaitu 6.608 mm.
3. 3. Topografi
Wilayah CA Gunung Tilu merupakan daerah yang bergunung-gunung
dengan ketinggian tempat antara 1.000 sampai dengan 2.434 m dari permukaan
laut. Beberapa gunung yang berada di kawasan ini, antara lain: Gunung Pancur,
Tilu, Waringin, Batu dan Dewata. Gunung-gunung tersebut masih dalam satu
kelompok pegunungan yang saling berhubungan. Kelerengan tempat bervariasi
dari 10 sampai 80º.
3. 4. Geologi
Sebagian besar bagian utara daerah cagar alam ini berasal dari periode
kwartet berupa hasil gunung api yang tak terdiferensial, sedangkan selatan berasal
dari periode miosen yang terdiri dari fagies sedimen miosen. Tipe tanah kawasan
ini ialah andosol dari batuan beku basis dan intermedier di daerah gunung.
3. 5. Hidrologi
Sungai dan anak sungai yang berada di kawasan CA Gunung Tilu
mengalir dan bermuara pada dua Daerah Aliran Sungai (DAS), yaitu :
(1) DAS Citarum (S. Cipadaruum, S. Cibodas, S. Cisondari) bermuara pada S.
Ciwidey, kemudian S. Citarum, (S. Cilamajang, S. Ciurug, S. Cisalada,
S.Cisanggiang, S. Cimalawindu, S. Cikakapa Gede, S. Cikakapa Leutik dan S.
Cisurudan) yang bermuara pada S.Cisangkuy, kemudian ke S. Citarum.
(2) DAS Cikahuripan (S. Cibaliung, S. Ciasahan, S. Cinangewer, S. Cimeri, S.
Ciawi Tali) yang bermuara pada Sungai Cikahuripan kemudian ke Sungai
Cilaki.
3. 6. Potensi Kawasan
3. 6. 1. Flora
Kawasan CA Gunung Tilu merupakan perwakilan tipe ekosistem hutan
hujan dataran tinggi, merupakan salah satu sisa hutan alam di Jawa Barat yang
relatif masih utuh. Jenis -jenis floranya tidak jauh berbeda dengan jenis-jenis yang
ada di pegunungan Jawa dan Sumatera. Jenis tumbuhan didominasi oleh : puspa
(Schima walichii), pasang (Quercus Sp), rasamala (Altingia excelsa), teurep
(Artocarpus Sp), huru (Litsea angulata), jamuju (Podocarpus imbricatus),
saninten (Castanopsis argantea), kiputri (Podocarpus Sp) dan lain-lain. Dari
golongan liana yang ada diantaranya yaitu rotan (Calamus Sp), berbagai jenis
anggrek, jotang (Spilanthes acmella Murr.), kirinyuh (Eupatorium odoratum L. F.
Squarrosum), dan tepus (Achasma coccineum).
3. 6. 2. Fauna
Satwa liar yang hidup di kawasan ini secara garis besar terbagi dalam 6
(enam) ordo, yaitu : mamalia, primata, aves, reptilia, pisces dan molusca. Satwa
endemik yang dilindungi di kawasan ini yaitu : surili (Presbytis cornata), owa
(Hylobates moloch), dan lutung (Trachypitachus auratus).
3. 7. Masyarakat Sekitar Kawasan
Penduduk yang bertempat tinggal di desa penyangga CA Gunung Tilu
Kabupaten Bandung tersebar dalam 2 kecamatan, yaitu Kecamatan Pasir Jambu
dan Pangalengan. Beberapa desa di Kecamatan Pasir jambu yang berbatasan
dengan CA Gunung Tilu adalah Desa Sugihmukti, Cisondari, Cibodas dan
Mekarsari; sedangkan desa penyangga yang termasuk dalam Kecamatan
Pangalengan adalah Desa Warnasari dan Pulosari.
3. 7. 1. Kependudukan
Berdasarkan data kependudukan tahun 2006, jumlah total penduduk Desa
Sugihmukti, Cisondari, Cibodas dan Mekarsari seluruhnya adalah 32.135 jiwa,
sedangkan untuk Desa Warnasari dan Pulosari seluruhnya berjumlah 16.961 jiwa.
Berdasarkan informasi ini dapat diperkirakan bahwa jumlah penduduk yang
tinggal di desa yang berbatasan langsung dengan CA Gunung Tilu berjumlah
49.096 jiwa (Tabel 1).
Tabel 1 Jumlah penduduk menurut jenis kelamin di desa penyangga CA Gunung
Tilu
No
Kecamatan
Desa
Laki-laki
(Jiwa)
1.
Pasir Jambu
Sugihmukti
5.984
Cisondari
3.987
Cibodas
3.414
Mekarsari
2.532
Total
15.917
2.
Pangalengan
Pulosari
4.781
Warnasari
3.890
Total
8.671
Sumber. Daftar isian data dasar profil desa/kelurahan, Kecamatan Pasir Jambu
Daftar isian data dasar profil desa/kelurahan, Kecamatan Pangalengan
Jenis Kelamin
Perempuan
(Jiwa)
5.982
3.930
3.675
2.631
16.218
4.544
3.746
8.290
Jumlah
(Jiwa)
11.966
7.917
7.089
5.163
32.135
9.325
7.636
16.961
3. 7. 2. Tingkat Pendidikan
Umumnya para orang tua (usia 30 tahun keatas) di desa-desa sekitar
kawasan CA Gunung Tilu mengenyam pendidikan hanya sampai tingkat SD,
tetapi anak-anak mereka telah mengenyam pendidikan dari tingkat SD-SMP-SMA
serta ada pula beberapa orang yang dapat melanjutkan ke perguruan tinggi di luar
daerah tempat tinggal mereka.
Sarana pendidikan formal merupakan salah satu aspek penting dalam
penentuan kualitas penduduk suatu desa selain ekonomi dan kesehatan. Jumlah
sarana pendidikan pada keenam desa penyangga CA Gunung Tilu kurang
memadai, dan beberapa bangunan telah mengalami kerusakan (Tabel 2).
Tabel 2 Sarana pendidikan di desa penyangga CA Gunung Tilu
Desa
Desa
Desa
Desa
Sugihmukti
Cisondari
Cibodas
Mekarsari
(unit)
(unit)
(unit)
(unit)
1.
TK
2
1
1
2
2.
SD
8
6
5
3
3.
SLTP
2
1
1
1
4.
SLTA
5.
TPA
3
1
3
Sumber. Daftar isian data dasar profil desa/kelurahan, Kecamatan Pasir Jambu
Daftar isian data dasar profil desa/kelurahan, Kecamatan Pangalengan
No
Sarana
Pendidikan
Desa
Pulosari
(unit)
3
5
9
Desa
Warnasari
(unit)
2
3
1
2
3. 7. 3. Mata Pencaharian
Struktur mata pencaharian penduduk yang berada di sekitar kawasan CA
Gunung Tilu terbagi dalam 20 subsektor mata pencaharian, yaitu sebagai petani,
buruh tani, kehutanan, perkebunan, buruh/swasta, PNS, pengrajin, pedagang,
peternak, nelayan, montir, dokter, penginapan, pariwisata, industri rumah tangga,
TNI/ POLRI, jasa, perikanan, bidan desa dan karyawan.
Mayoritas penduduk desa penyangga CA Gunung Tilu bermata
pencaharian sebagai buruh tani dan petani. Adapun untuk dokter dan bidan yang
ada pada masing-masing desa jarang ditemukan. Dokter hanya dapat ditemukan di
Desa Cisondari, sedangkan bidan terdapat di Desa Cibodas dan Pulosari. Sulitnya
memperoleh pelayanan kesehatan pada setiap desa penyangga dan jauh dari pusat
kota, menyebabkan sebagian besar masyarakatnya lebih banyak mengkonsumsi
obat tradisional yang mereka olah dan meraka racik sendiri dengan bahan bakunya
berasal dari hutan maupun membudidayakannya sendiri. Dengan demikian dapat
diketahui bahwa, masyarakat sekitar kawasan CA Gunung Tilu banyak
berinteraksi dengan hutan yang ada, dalam memenuhi kebutuhan hidupnya seharihari (Tabel 3).
Tabel 3 Mata pencaharian penduduk desa penyangga CA Gunung Tilu
No
1.
2.
3.
4.
5.
Mata
pencaharian
Petani
Buruh tani
Kehutanan
Perkabunan
Buruh/swasta
Desa
Sugihmukti
(jiwa)
Cisondari
(jiwa)
Cibodas
(jiwa)
Mekarsari
(jiwa)
Warnasari
(jiwa)
Pulosari
(jiwa)
2.466
2.462
2.571
860
1.548
-
1380
991
-
518
678
443
697
318
1965
927
425
2.210
353
170
198
468
416
43
58
60
114
3
329
85
4
101
6
24
26
1
253
43
7
284
9.
PNS
Pengrajin
Pedagang
Peternak
18
715
992
195
417
10.
Nelayan
-
-
-
-
-
-
11.
12.
13.
Montir
Dokter
Penginapan
5
-
4
1
-
-
-
8
1
6
-
14.
-
-
-
-
6
5
-
-
-
-
14
18
16.
17.
18.
Pariwisata
Industri rumah
tangga
TNI/ POLRI
Jasa
Perikanan
-
2
-
-
8
-
111
-
185
-
19.
Bidan desa
-
-
1
-
6.
7.
8.
15.
20.
Karyawan
618
Sumber. Daftar isian data dasar profil desa/kelurahan, Kecamatan Pasir Jambu
Daftar isian data dasar profil desa/kelurahan, Kecamatan Pangalengan
1
-
-
3. 7. 4. Agama
Penduduk desa penyangga CA Gunung Tilu hampir sebagian besar
merupakan masyarakat asli Sunda, adapun beberapa pendatang yang berasal dari
Jawa dan Sumatera Utara. Agama atau kepercayaan yang dianut oleh sebagian
besar masyarakatnya adalah agama Islam dan beberapa penduduk beragama
Kristen dan Katolik (Tabel 4).
Tabel 4 Agama penduduk desa penyangga CA Gunung Tilu
Desa
No
Agama
1.
Islam
2.
3.
4.
Kristen
Katolik
Hindu
Sugihmukti
(jiwa)
Cisondari
(jiwa)
Cibodas
(jiwa)
Mekarsari
(jiwa)
Warnasari
(jiwa)
Pulosari
(jiwa)
11.966
1.895
7.080
5.146
7.632
9.318
-
25
-
9
-
4
13
-
4
-
7
-
-
-
-
5.
Budha
Sumber. Daftar isian data dasar profil desa/kelurahan, Kecamatan Pasir Jambu
Daftar isian data dasar profil desa/kelurahan, Kecamatan Pangalengan
3. 7. 5. Suku
Masyarakat sekitar kawasan CA Gunung Tilu yang terletak di provinsi
Jawa Barat sebagian besar berasal dari suku Sunda (98,6%) dan beberapa dari
suku Jawa (1,4%), dimana menurut Sriwulan (2007), Jawa Barat merupakan
provinsi dengan jumlah penduduk terbanyak di Indonesia dan 65% penduduk
Jawa Barat adalah suku Sunda yang merupakan penduduk asli provinsi ini.
Hampir semua orang Sunda beragama Islam dengan keseimbangan magis yang
dipertahankan melalui upacara-upacara adat, sedangkan keseimbangan sosial
dipertahankan dengan kegiatan saling memberi (gotong royong).
BAB IV. METODE PENELITIAN
4. 1. Lokasi dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilakukan pada 6 (enam) desa yang berada di sekitar
kawasan CA Gunung Tilu, yaitu Desa Sugihmukti, Cisondari, Cibodas dan Desa
Mekarsari Kecamatan Pasir Jambu serta Desa Warnasari dan Pulosari Kecamatan
Pangalengan, Bandung Selatan. Waktu penelitian adalah kurang lebih 1 bulan,
yaitu pada tanggal 1- 30 Juni 2008.
4. 2. Bahan dan Peralatan
Bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah dokumen atau laporan
penelitian terhadap vegetasi tumbuhan obat yang dilakukan oleh berbagai instansi
di CA Gunung Tilu. Adapun peralatan yang digunakan adalah kamera, kuisioner,
alat tulis menulis, komputer dan perlengkapannya.
4. 3. Metode
4. 3. 1. Orientasi Lapangan
Tujuan orientasi lapangan adalah :
1) Menginventarisasi desa-desa yang terdapat di sekitar kawasan CA Gunung
Tilu
2) Mengidentifikasi sub-kelompok etnis/asal pada masing-masing desa yang
terdapat di sekitar CA Gunung Tilu
3) Mengidentifikasi tabib dan dukun bayi yang terdapat pada masing-masing
desa yang terdapat di sekitar CA Gunung Tilu
4) Mengidentifikasi banyak sedikitnya masyarakat pada masing-masing desa
yang menggunakan tumbuhan obat
5) Menentukan desa-desa yang akan dijadikan sebagai lokasi penelitian. Kriteria
yang digunakan dalam memilih desa tersebut, antara lain: lokasinya dekat
dengan CA Gunung Tilu, masyarakatnya mengambil tumbuhan obat di CA
tersebut, terdapat tabib dan dukun bayi, serta sebagian besar masyarakatnya
menggunakan tumbuhan obat untuk memelihara kesehatan dan mengobati
penyakit yang diderita oleh mereka.
Berdasarkan orientasi lapangan dapat diperoleh bahwa jumlah responden
yang diwawancarai di 6 desa lokasi penelitian sebanyak 240 orang, dengan rincian
seperti disajikan pada Tabel 5.
Tabel 5 Jumlah responden yang diwawancarai di 6 desa lokasi penelitian
No.
1.
2.
3.
4.
5.
6.
Sugihmukti
Mekarsari
Cisondari
Cibodas
Pulosari
Warnasari
Desa
Jumlah Responden (Jiwa)
Total
40
40
40
40
40
40
240
4. 3. 2. Pengumpulan Data
1). Jenis Data yang Dikumpulkan
Jenis data yang dikumpulkan dalam penelitian ini terdiri dari data primer
dan data sekunder. Perincian jenis data yang dikumpulkan disajikan pada Tabel 6.
Tabel 6 Jenis data yang dikumpulkan dan cara pengumpulannya
No
Spesifikasi Data
1.
Kondisi umum
kawasan CA Gunung
Tilu
2.
Kondisi sosial
ekonomi masyarakat
3.
Tumbuhan Obat
4.
5.
Nama ilmiah
Proses Perlakuan
Rincian Data
- Letak dan Luas
- Iklim dan curah hujan
- Geologi dan tanah
- Topografi
- Hidrologi
- Flora dan fauna
- Jumlah penduduk
- Tingkat pendidikan
- Agama
- Mata pencaharian
- Nama daerah
- Bagian yang digunakan
- Habitus tumbuhan
- Habitat tumbuhan
- Jenis liar budidaya
- Pengolahan
- Pemakaian
- Pasca panen
- Pengolahan
- Pemakaian
Sekunder
Cara Pengumpulan
Data
Studi pustaka
Primer dan
sekunder
Wawancara dan studi
pustaka
Primer
Wawancara dan
survey lapangan
Sekunder
Primer
Studi pustaka
Wawancara
Jenis Data
2). Teknik Pengumpulan Data
a. Data Primer
Pengumpulan data primer dilakukan melalui dua cara, yaitu wawancara
dan survey lapangan.
1). Wawancara
Sasaran objek wawancara ditentukan secara acak sebagai perwakilan
contoh, dimana untuk setiap desa diambil 40 responden yang dilakukan pada
dukun/tabib, tokoh masyarakat, ibu rumah tangga dan atau masyarakat yang
mengetahui dan memanfaatkan tumbuhan obat di kawasan CA Gunung Tilu.
Wawancara dilakukan untuk memperoleh data mengenai jenis tumbuhan obat
yang dimanfaatkan oleh masyarakat sekitar cagar alam serta proses perlakuan
(pasca panen, pengolahan dan pemakaian) tumbuhan tersebut sehingga dapat
dimanfaatkan sebagai obat.
2). Survey Lapangan
Survey lapangan bertujuan untuk memverifikasi spesies-spesies tumbuhan
obat yang diperoleh dari hasil wawancara. Verifikasi dilakukan dengan mencari
tumbuhan obat yang diperoleh dari hasil wawancara dengan masyarakat secara
disengaja sebagai sampel dan membuat dokumentasi.
b. Data Sekunder
Studi literatur atau studi pustaka bertujuan untuk mengumpulkan data
kondisi umum lokasi kawasan, meliputi: letak dan luas, iklim dan curah hujan,
geologi dan tanah, topografi, hidrologi, flora dan fauna, kondisi sosial ekonomi
masyarakat sekitar kawasan C Gunung Tilu serta untuk identifikasi jenis-jenis
tumbuhan obat yang ada (Winarto, 2007a,
b, c).
Pengumpulan data dilakukan
dengan merekapitulasi data-data terbaru dari sumber literatur yang ada, baik
penelitian yang dilakukan oleh pihak pengelola CA Gunung Tilu maupun dari
hasil penelitian pihak lain (instansi/mahasiswa). Studi literatur dilakukan di
Perpustakaan LSI IPB,
Perpustakaan Fakultas kehutanan dan Perpustakaan
Konservasi Sumberdaya Hutan serta Balai pengelola CA Gunung Tilu.
4. 3. 3. Pengolahan Data
Kegiatan pengolahan data, meliputi :
1. Penyuntingan data, yaitu bertujuan meneliti kembali catatan untuk mengetahui
apakah catatan tersebut sudah cukup baik untuk keperluan proses berikutnya
dalam arti penyuntingan dilakukan terhadap data-data yang telah diperoleh.
2. Klasifikasi data, dimana data diklasifikasikan menurut macamnya dengan
memberi kode tertentu pada jawaban atau mempertegas jawaban terhadap
suatu pertanyaan tertentu.
3. Tabulasi data, yaitu penyusunan data ke dalam tabel-tabel dimana data
dikelompokkan kedalam kategori-kategori, yang setiap kategori telah
menampung dan memuat data dalam jumlah/frekuensi tertentu.
Pengklasifikasian data dilakukan terhadap kelompok penyakit/penggunaan
tumbuhan obat dengan cara melakukan penyaringan (screening) terhadap khasiat
masing-masing
jenis
tumbuhan
obat
berdasarkan
kelompok
penyakit/penggunaannya seperti tersaji pada Tabel 7.
Tabel 7
No.
Klasifikasi
kelompok
penyakit/penggunaannya
1.
Kelompok
Penyakit/Penggunaan
Gangguan Peredaran Darah
2.
Keluarga Berencana (KB)
3.
Penawar Racun
4.
Pengobatan Luka
5.
Penyakit Diabetes
6.
Penyakit Gangguan urat syaraf
7.
Penyakit Gigi
8.
Penyakit Ginjal
9.
Penyakit Jantung
10.
Penyakit kanker/tumor
11.
Penyakit Kelamin
12.
Penyakit Khusus Wanita
13.
Penyakit Kulit
14.
Penyakit Kuning
15.
Penyakit Malaria
16.
Penyakit Mata
17.
Penyakit Mulut
18.
Penyakit Otot dan Persendian
penyakit/penggunaan
dan
macam
Macam Penyakit/penggunaan
Darah kotor, kanker darah, kurang darah, pembersih darah, penasak, dan
penyakit lainnya yang berhubungan dengan darah
Keluarga berencana (KB), membatasi kelahiran, menjarangi kehamilan,
pencegah kehamilan, dan penggunaan lainnya yang berhubungan dengan
KB
Digigit lipan, digigit serangga, keracunan jengkol, keracunan makanan,
penawar racun, dan penggunaan lainnya yang berhubungan dengan
keracunan
Luka, luka bakar, luka baru, luka memar, luka bernanah, infeksi luka,
dan penggunaan lainnya yang berhubungan dengan luka
Kencing manis (diabetes), menurunkan kadar gula darah, sakit gula, dan
penyakit lainnya yang berhubungan dengan penyakit diabetes
Lemah urat syaraf, susah tidur (insomnia), dan penggunaan lainnya yang
berhubungan dengan gangguan urat syaraf
Gigi rusak, penguat gigi, sakit gigi, dan penggunaan lainnya yang
berhubungan dengan gigi
Ginjal, sakit ginjal, gagal ginjal, batu ginjal, kencing batu, dan
penggunaan lainnya yang berhubungan dengan ginjal
Sakit jantung, stroke, jantung berdebar-debar, tekanan darah tinggi
(hipertensi), tekanan darah tinggi, dan penggunaan lainnya yang
berhubungan dengan jantung.
Kanker rahim, kanker payudara, tumor rahim, tumor payudara, dan
penggunaan lainnya yang berhubungan dengan tumor dan kanker.
Beser mani (spermatorea), gatal di sekitar alat kelamin, impoten, infeksi
kelamin, kencing nanah, lemah syahwat (psikoneurosis), rajasinga/sifilis,
sakit kelamin, dan penggunaan lainnya yang berhubungan dengan
kelamin.
Keputihan, terlambat haid, haid terlalu banyak, tidak datang haid, dan
penggunaan lainnya yang berhubungan dengan penyakit khusus wanita.
Koreng, bisul, panu, kadas, kurap, eksim, cacar, campak, borok, gatal,
bengkak, luka bernanah, kudis, kutu air, dan penggunaan lainnya yang
berhubungan dengan kulit.
Liver, sakit kuning, heoatitis, penyakit hati, hati bengkak, dan
penggunaan lainnya yang berhubungan dengan penyakit kuning.
Malaria, demam malaria, dan penggunaan lainnya yang berhubungan
dengan penyakit malaria.
Radang mata, sakit mata, trakoma, rabun senja, dan penggunaan lainnya
yang berhubungan dengan penyakit mata.
Gusi bengkak, gusi berdarah, mulut bau dan mengelupas, sariawan, dan
penggunaan lainnya yang berhubungan dengan penyakit mulut
Asam urat, bengkak kelenjar, kejang perut, kejang-kejang, keseleo, nyeri
otot, rematik, sakit otot, sakit persendian, sakit pinggang, terkilir, dan
penggunaan lainnya yang berhubungan dengan otot dan persendian.
No.
19.
Kelompok
Penyakit/Penggunaan
Penyakit telinga
20.
Penyakit Tulang
21.
Penyakit Saluran Pembuangan
22.
Penyakit Saluran Pencernaan
23.
Penyakit Saluran Pernafasan/THT
24.
Perawatan Kehamilan dan
Persalinan
25.
Perawatan Organ Tubuh Wanita
26.
Perawatan Rambut, Muka, Kulit
27.
Sakit Kepala dan Demam
28.
Tonikum
29.
Lain-lain
Macam Penyakit/penggunaan
Congek, radang anak telinga, radang telinga, radang telinga tengah (otitis
media), sakit telinga, telinga berair, telinga berdenging, telinga merasa
gatal, dan penggunaan lainnya yang berhubungan dengan telinga.
Patah tulang, sakit tulang, dan penggunaan lainnya yang berhubungan
dengan tulang.
Ambeien, gangguan prostat, kencing darah, keringat malam, peluruh
kencing, peluruh keringat, sakit saluran kemih, sembelit, susah kencing,
wasir, wasir berdarah, dan penggunaan lainnya yang berhubungan
dengan penyakit saluran pembuangan.
Maag, kembung, masuk angin, sakit perut, cacingan, mules, murus,
peluruh kentut, karminatif, muntah, diare, mencret, disentri, sakit usus,
kolera, muntaber, berak darah, berak lendir, usus buntu, dan penggunaan
lainnya yang berhubungan dengan saluran pencernaan.
Asma, batuk, flu, influensa, pilek, pilek, sesak nafas, Sakit tenggorokan,
TBC, TBC paru, dan penggunaan lainnya yang berhubungan dengan
saluran pernafasan/THT.
Keguguran, perawatan sebelum/sesudah melahirkan/persalinan, uterine
tonic, penyubur kandungan, susu bengkak, ASI, dan penggunaan
lainnya yang berhubungan dengan kehamilan dan
melahirkan
Kegemukan, memperbesar payudara, mengencangkan vagina,
pelangsing, peluruh lemak, dan penggunaan lainnya yang berhubungan
dengan perawatan organ tubuh wanita.
Penyubur rambut, penghalus kulit, menghilangkan ketombe, perawatan
muka, dan penggunaan lainnya yang berhubungan dengan rambut, muka
dan kulit.
Sakit kepala, pusing, pening, demam, demam pada anak-anak, demam
pada orang dewasa, demam menggigil, penurun panas, dan penggunaan
lainnya yang berhubungan dengan sakit kepala dan demam.
Obat kuat, tonik, tonikum, penambah nafsu makan, kurang nafsu makan,
meningkatkan enzim pencernaan, patah selera, astringen/pengelat, dan
penggunaan lainnya yang berhubungan dengan tonikum.
Limpa bengkak, beri-beri, sakit kuku, sakit sabun, obat tidur, obat gosok,
penenang, dan penggunaan lainnya yang tidak tercantum di atas.
4. 4. 4. Analisis Data
Hasil identifikasi jenis disusun berdasarkan spesies tumbuhan yang
dimanfaatkan masyarakat sebagai obat untuk dianalisa kegunaan dan manfaatnya,
selanjutnya digabungkan dengan hasil survey, pengamatan di lapangan dan hasil
studi pustaka yang sesuai untuk ditabulasikan secara sistematis dan dianalisa
secara deskriptif.
4. 4. 5. Penentuan Jenis-jenis Unggulan
Kriteria jenis tumbuhan yang dipilih sebagai jenis unggulan adalah dengan
mempertimbangkan berbagai aspek, yaitu meliputi: (1) prioritas pengobatan
penyakit penting, (2) jenis dengan potensi produksi tinggi, (3) punya pasar lokal
maupun ekspor, (4) mudah dibudidayakan, (5) dikenal masyarakat, (6) sudah
banyak diteliti, baik aspek kimia, khasiat maupun budidayanya, (7) terancam
langka karena banyak dipanen masyarakat, dan (8) pengembangannya melibatkan
masyarakat.
BAB V. HASIL DAN PEMBAHASAN
5. 1. Karakteristik Pemanfaat Tumbuhan Obat
Kawasan CA Gunung Tilu merupakan salah satu sisa hutan alam di Jawa
Barat yang relatif masih utuh. Masyarakat yang memanfaatkan tumbuhan obat di
sekitar CA Gunung Tilu pada umumnya tinggal berbatasan dengan kawasan,
diantaranya adalah masyarakat Desa Sugihmukti, Mekarsari, Cisondari, Cibodas,
Pulosari dan Warnasari. Dalam pengambilan data yang dilakukan, diambil 40
responden secara acak untuk masing-masing desa dan diketahui bahwa tidak
semua
responden
menggunakan/memanfaatkan
tumbuhan
obat
dalam
kehidupannya. Jumlah responden yang memanfaatkan tumbuhan obat terbesar,
yaitu di Desa Sugihmukti dan Warnasari (39 orang) dan terendah di Desa Pulosari
(32 responden), seperti disajikan pada Tabel 8.
Tabel 8 Jumlah responden pemanfaat tumbuhan obat di desa-desa sekitar CA
Gunung Tilu
No.
1.
2.
3.
4.
5.
6.
Desa
Sugihmukti
Mekarsari
Cisondari
Cibodas
Pulosari
Warnasari
Pemanfaat
39
38
36
32
32
39
Jumlah Responden (Jiwa)
Bukan Pemanfaat
1
2
4
8
8
1
Total
40
40
40
40
40
40
Berdasarkan jumlah responden pemanfaat tumbuhan obat pada Tabel 8,
terlihat bahwa sebagian besar responden telah memanfaatkan tumbuhan obat yang
ada di CA Gunung Tilu dan sekitarnya. Masyarakat memanfaatkan tumbuhan obat
di kawasan CA Gunung Tilu masih dalam skala kecil (intensitas pemanfaatannya
tidak besar dan tidak untuk dipasarkan), dimana mereka menggunakan tumbuhan
obat tersebut untuk pengobatan sehari-hari. Seiring dengan berjalannya waktu dan
meskipun masyarakat memanfaatkan tumbuhan obat dalam skala kecil, namun
lambat laun dapat mengancam kelestarian tumbuhan obat yang ada di kawasan
CA Gunung Tilu. Guna menjamin kelestarian tumbuhan obat yang ada dan
masyarakat tetap dapat memanfaatkan tumbuhan obat, maka pihak pengelola CA
Gunung Tilu harus mengambil suatu tindakan untuk mengatasi permasalahan
tersebut.
Saat ini pihak pengelola CA Gunung Tilu telah menggalakkan upaya
budidaya tumbuhan obat bersama masyarakat untuk mengatasi permasalahan yang
ada, sehingga masyarakat tetap dapat menggunakan tumbuhan obat untuk
pengobatan dalam kehidupan sehari-hari tanpa mengambil tumbuhan obat
langsung dari alam guna menjamin kelestarian tumbuhan obat di dalam cagar
alam. Masyarakat dapat menanam jenis-jenis tumbuhan obat yang sering mereka
gunakan untuk pengobatan di kebun ataupun di pekarangan rumah, setelah
mendapatkan bimbingan/pendampingan dari pihak pengelola CA Gunung Tilu
mengenai cara pembudidayaannya.
Beberapa masyarakat di desa-desa sekitar CA Gunung Tilu yang
belum/tidak memanfaatkan tumbuhan obat sebagai obat tradisional dalam
kehidupannya disebabkan oleh beberapa alasan antara lain, yaitu mereka tidak
mengetahui bahwa suatu tumbuhan tertentu berkhasiat sebagai obat yang dapat
digunakan dalam penyembuhan suatu jenis penyakit tertentu dan bagaimana cara
pengolahannya, adanya jaminan kesehatan dari tempat kerja, cenderung memilih
untuk menggunakan obat-obatan warung atau berobat ke dokter/rumah sakit
karena mereka menganggap berobat ke dokter/rumah sakit adalah cara yang
paling efektif dalam menyembuhkan suatu penyakit.
Karakteristik pemanfaat tumbuhan obat pada desa-desa di sekitar kawasan
CA Gunung Tilu disajikan dalam bentuk tabel (tabulasi) yang meliputi umur,
tingkat pendidikan, suku dan mata pencaharian.
5. 1. 1. Umur
Dari hasil wawancara yang telah dilakukan, diperoleh bahwa umur/usia
pemanfaat tumbuhan obat di sekitar CA Gunung Tilu berkisar antara 16-91 tahun.
Pemanfaat tumbuhan obat dapat dikelompokkan menjadi 16 kelompok umur,
seperti disajikan pada Tabel 9.
Tabel 9 Kisaran umur/usia pemanfaat tumbuhan obat di desa-desa sekitar CA
Gunung Tilu
Umur
1
1
1
3
4
3
9
8
4
4
0
1
0
1
0
0
0
39
Jumlah Pemanfaat (Jiwa)
2
3
4
5
6
3
1
0
4
2
0
1
3
0
5
1
3
7
3
5
7
6
2
3
6
5
3
3
5
7
5
3
3
4
5
3
6
3
4
2
2
2
2
4
2
10
6
1
3
0
1
1
2
0
2
1
1
3
1
2
0
0
1
1
1
0
2
1
0
0
0
0
1
0
0
0
0
0
0
0
0
1
0
0
0
38
36
32
32
39
16 – 20
21 – 25
26 – 30
31 – 35
36 – 40
41 – 45
46 – 50
51 – 55
56 – 60
61 – 65
66 – 70
71 – 75
76 – 80
81 – 85
86 – 90
91 – 95
Total
Keterangan:
1 = Desa Sugihmukti
4 = Desa Cibodas
Total
11
10
22
28
26
29
26
16
24
6
9
3
4
1
0
1
216
1
2,6
2,6
7,7
10,2
7,7
23,1
20,5
10,2
10,2
0,0
2,6
0,0
2,6
0,0
0,0
0,0
100,0
2
7,9
0,0
2,6
18,4
13,2
13,2
7,9
5,3
26,3
2,6
2,6
0,0
0,0
0,0
0,0
0,0
100,0
2 = Desa Mekarsari
5 = Desa Pulosari
Persentase Pemanfaat (%)
3
4
5
2,8
0,0
12,5
2,8
9,4
0,0
8,3
22
9,4
16,7
6,2
9,4
8,3
9,4
15,6
8,3
9,4
12,5
16,7
9,4
12,5
5,5
6,2
12,5
16,7
3,1
9,4
2,8
6,2
0,0
2,8
9,4
3,1
0,0
3,1
3,1
5,5
3,1
0,0
0,0
3,1
0,0
0,0
0,0
0,0
2,8
0,0
0,0
100,0 100,0 100,0
6
5,1
12,8
12,8
15,5
18
12,8
5,1
5,1
0,0
5,1
5,1
2,6
0,0
0,0
0,0
0,0
100,0
Total
5,1
4,6
10,2
13
12
13,4
12
7,4
11,1
2,8
4,1
1,4
1,9
0,5
0,0
0,5
100,0
3 = Desa Cisondari
6 = Desa Warnasari
Berdasarkan kisaran umur/usia pada Tabel 9 terlihat persentase pemanfaat
tumbuhan obat terbesar didominasi oleh masyarakat yang berusia 26-60 tahun,
yaitu sebesar 78,75%. Dari data tersebut diketahui bahwa, masyarakat umur
produktif yang umumnya telah berusia dewasa hingga lanjut banyak
menggunakan tumbuhan obat dibandingkan usia muda. Sebagian besar
masyarakat berumur produktif telah lama tinggal di sekitar kawasan CA Gunung
Tilu dan telah banyak berinteraksi dengan kawasan hutan yang ada, selain itu
mereka lebih mengetahui bagaimana cara memanfaatkan suatu jenis tumbuhan
berkhasiat obat yang telah digunakan dalam kehidupan sehari-hari secara turun
temurun.
5. 1. 2. Tingkat Pendidikan
Pendidikan masyarakat pemanfaat tumbuhan obat di sekitar CA Gunung
Tilu, yaitu mulai dari tidak bersekolah, SD, SMP, SMA/SMEA dan SPMA.
Perincian tingkat pendidikan pemanfaat tumbuhan obat pada 6 desa di sekitar CA
Gunung Tilu selengkapnya disajikan pada Tabel 10.
Tabel 10 Tingkat pendidikan pemanfaat tumbuhan obat di desa-desa sekitar CA
Gunung Tilu
Tingkat
Jumlah Pemanfaat (Jiwa)
pendi1
2
3
4
5
6
Total
1
dikan
Tidak
4
1
0
0
0
0
5
10,3
sekolah
SD
33
28
28
28
27
22
166
84.6
SMP
2
6
2
3
5
12
30
5,1
SMA/
0
3
5
1
0
5
14
0,0
SMEA
SPMA
0
0
1
0
0
0
1
0,0
Total
39
38
36
32
32
39
216
100,0
Keterangan:
1 = Desa Sugihmukti
2 = Desa Mekarsari
4 = Desa Cibodas
5 = Desa Pulosari
Persentase Pemanfaat (%)
2
3
4
5
6
Total
2,6
0,0
0,0
0,0
0,0
2,3
73,7
15,8
77,8
5,5
87,5
9,4
84,4
15,6
56,4
30,8
76,8
13,9
7,9
13,9
3,1
0,0
12,8
6,5
0,0
100,0
2,8
100,0
0,0
100,0
0,0
100,0
0,0
100,0
0,5
100,0
3 = Desa Cisondari
6 = Desa Warnasari
Sebagian besar pemanfaat tumbuhan obat sekitar CA Gunung Tilu berlatar
belakang pendidikan SD, yaitu sebesar 76,8% karena mereka menganggap bahwa
menggunakan obat-obatan tradisional merupakan langkah paling efektif untuk
mengobati suatu penyakit tertentu dibandingkan berobat ke suatu rumah sakit
yang memerlukan biaya besar. Mereka lebih memahami pengobatan suatu
penyakit secara tradisional yang diperoleh secara turun temurun dibandingkan
dengan pengobatan secara medis. Semakin tinggi pendidikan masyarakat, mereka
cenderung memilih untuk berobat ke dokter/rumah sakit karena mereka lebih
percaya akan pengobatan medis dalam menyembuhkan suatu penyakit dari pada
meramu sendiri yang memerlukan bahan-bahan yang sulit diperoleh dan sulit
mengolahnya.
5. 1. 3. Suku
Masyarakat pemanfaat tumbuhan obat yang berada sekitar CA Gunung
Tilu terdiri dari suku Sunda 98,6% dan suku Jawa 1,4%. Perincian suku
masyarakat pemanfaat tumbuhan obat pada 6 desa di sekitar CA Gunung Tilu
selengkapnya disajikan pada Tabel 11.
Tabel 11 Suku pemanfaat tumbuhan obat di desa-desa sekitar CA Gunung Tilu
Suku
1
38
1
39
Jumlah Pemanfaat (Jiwa)
2
3
4
5
6
37
35
32
32
39
1
1
0
0
0
38
36
32
32
39
Sunda
Jawa
Total
Keterangan:
1 = Desa Sugihmukti
4 = Desa Cibodas
Total
213
3
216
1
97,4
2.6
100,0
2 = Desa Mekarsari
5 = Desa Pulosari
2
97,4
2,6
100,0
Persentase Pemanfaat (%)
3
4
5
6
97,2
100
100
100
2,8
0,0
0,0
0,0
100,0 100,0 100,0 100,0
3 = Desa Cisondari
6 = Desa Warnasari
Total
98,6
1,4
100,0
Mayoritas masyarakat yang memanfaatkan tumbuhan obat adalah
masyarakat asli dari wilayah Jawa Barat (suku Sunda), hal ini dikarenakan sejak
lahir mereka telah tinggal di sekitar kawasan CA Gunung Tilu, sehingga mereka
lebih banyak berinteraksi dengan kawasan hutan yang ada dan lebih mengetahui
potensi tumbuhan berkhasiat obat yang ada di dalam kawasan CA Gunung Tilu.
Suku Jawa hanya sebagai pendatang di kawasan tersebut dan mereka tidak
bermukim menetap serta interaksi mereka terhadap kawasan hutan tidak begitu
besar, sehingga mereka tidak banyak mengerti akan pemanfaatan suatu jenis
tumbuhan obat di sekitar tempat tinggalnya.
5. 1. 4. Mata Pencaharian
Mata pencaharian pemanfaat tumbuhan obat dikelompokan menjadi 12
kelompok, yaitu: petani, buruh tani, buruh/swasta, peternak, pedagang,
pensiunan/PNS, supir, montir, ojek, satpam, tabib/paraji dan beberapa masih
duduk di bangku sekolah sebagai pelajar. Perincian mata pencaharian pemanfaat
tumbuhan obat pada 6 desa di sekitar CA Gunung Tilu selengkapnya disajikan
pada Tabel 12.
Tabel 12 Mata pencaharian pemanfaat tumbuhan obat di desa-desa sekitar CA
Gunung Tilu
Jumlah Pemanfaat (Jiwa)
Mata
pencaTo1
2
3
4
5
6
1
harian
tal
Petani
2
14
18
14
15 24
87
5,1
Buruh
0
0
2
8
5
5
20
0,0
tani
Buruh/
29
14
1
0
8
5
57
74,4
swasta
Peternak
0
1
1
2
2
0
6
0,0
Pedagang
0
4
5
2
0
0
11
0,0
Pensiu2
2
3
0
0
2
9
5,1
nan/PNS
Supir
0
1
0
0
0
1
2
0,0
Montir
0
0
1
0
0
0
1
0,0
Ojek
1
0
2
3
0
2
8
2,6
Satpam
4
0
0
0
0
0
4
10,2
Pelajar
0
2
1
0
2
0
5
0,0
Tabib/
1
0
2
3
0
0
6
2,6
paraji
Total
39
38
36
32
32 39
216
100,0
Keterangan:
1 = Desa Sugihmukti
2 = Desa Mekarsari
4 = Desa Cibodas
5 = Desa Pulosari
Persentase Pemanfaat (%)
2
3
4
36,8
50
43,8
0,0
5,5
25
36,8
2,8
0,0
2,6
10,6
5,3
2,8
14
8,3
6,2
6,2
0,0
2,6
0,0
0,0
0,0
5,3
0,0
0,0
2,8
5,5
0,0
2,8
5,5
0,0
0,0
9,4
0,0
0,0
9,4
100,0
100,0
100,0
5
6
Total
46,9
61,6
40,3
15,7
12,8
9,2
25
12,8
26,4
6,2
0,0
0,0
0,0
0,0
5,1
2,8
5,1
4,2
0,0
0,0
0,0
0,0
6,2
0,0
2,6
0,0
5,1
0,0
0,0
0,0
0,9
0,5
3,7
1,8
2,3
2,8
100,0
100,0
100,0
3 = Desa Cisondari
6 = Desa Warnasari
Masyarakat pemanfaat tumbuhan obat didominasi oleh responden yang
bermatapencaharian sebagai petani (40,3%), buruh/swasta (26,4%) dan buruh tani
(9,2 %). Hal ini dikarenakan mereka bekerja di ladang sekitar perkebunan dan di
Perkebunan Teh yang lokasinya berbatasan dengan CA Gunung Tilu, sehingga
dalam kesehariannya mereka banyak mengetahui informasi jenis-jenis tumbuhan
berkhasiat/bermanfaat untuk obat juga karena tempat tinggal mereka yang jauh
dari perkotaan menyebabkan mereka lebih bergantung pada pengobatan secara
tradisional dibandingkan berobat ke dokter/rumah sakit tertentu. Masyarakat yang
bermata pencaharian lain seperti supir (0,9%) dan montir (0,5%) sedikit
memanfaatkan tumbuhan obat, karena mereka bekerja di perkotaan, sehingga
lebih banyak menggunakan obat yang dijual di toko atau warung.
5. 2. Potensi Tumbuhan Obat
5. 2. 1. Jumlah Jenis dan Famili Berdasarkan Lokasi
Tumbuhan memiliki banyak manfaat yang dapat menunjang kehidupan
makhluk hidup di muka bumi ini. Selain sebagai penyusun ekosistem, tumbuhan
juga dapat dimanfaatkan sebagai bahan obat-obatan dalam kehidupan sehari-hari.
Berdasarkan Laporan Survey Penyebaran dan Identifikasi Tanaman Obat di CA
Gunung Tilu (2007), potensi tumbuhan obat di CA Gunung Tilu dan sekitar
kawasan yang telah diketahui ± 100 jenis.
Pemanfaatan tumbuhan berkhasiat obat oleh masyarakat Desa Sugihmukti,
Mekarsari, Cisondari, Cibodas, Pulosari dan Warnasari seluruhnya berjumlah 114
jenis dan 60 famili. Daftar jenis tumbuhan obat selengkapnya disajikan pada
Lampiran 3, sedangkan rekapitulasi jumlah jenis dan famili tumbuhan obat yang
dimanfaatkan masyarakat pada 6 desa sekitar CA Gunung Tilu berdasarkan lokasi
disajikan pada Tabel 13.
Tabel 13 Rekapitulasi jumlah jenis dan famili tumbuhan obat di desa-desa
sekitar CA Gunung Tilu
No.
1.
2.
3.
4.
5.
6.
Desa
Jenis
59
41
53
58
36
33
114*
Sugihmukti
Mekarsari
Cisondari
Cibodas
Pulosari
Warnasari
Total
Keterangan:
*
= Jumlah total jenis tumbuhan obat di enam desa
**
= Jumlah total famili tumbuhan obat di enam desa
Jumlah
Famili
42
28
31
38
26
26
60**
Berdasarkan Tabel 13 diketahui bahwa, masyarakat di Desa Sugihmukti
lebih banyak mengetahui pemanfaatan tumbuhan obat dibandingkan masyarakat
desa lainnya, yaitu sebanyak 59 jenis dan 42 famili. Hal tersebut disebabkan
karena letak Desa Sugihmukti berada di dalam kawasan CA Gunung Tilu,
sehingga masyarakatnya lebih sering berinteraksi dengan hutan yang ada dan
memiliki pengetahuan mengenai pemanfaatan jenis-jenis tumbuhan hutan
berkhasiat obat lebih tinggi. Masyarakat yang tinggal di Desa Sugihmukti ini pada
umumnya telah mengenal kawasan CA Gunung Tilu dengan baik dibandingkan
masyarakat lain di desa-desa sekitar kawasan CA Gunung Tilu, selain itu mereka
juga telah mengenal pihak pengelola CA Gunung Tilu dengan baik.
Masyarakat yang mengetahui pemanfaatan tumbuhan berkhasiat obat
terendah, yaitu masyarakat Desa Warnasari sebanyak 33 jenis dan 26 famili
karena kehidupan masyarakatnya lebih dekat dengan perkotaan. Masyarakat Desa
Warnasari meskipun paling sedikit mengetahui jenis-jenis tumbuhan berkhasiat
obat, namun mereka banyak menggunakan obat-obatan tradisional yang mereka
ramu sendiri. Hal tersebut dapat dilihat dari keseluruhan responden yang diambil
di Desa Warnasari (40 orang), dimana 39 orang diantaranya telah menggunakan
obat tradisional.
Masyarakat
di
desa-desa
sekitar
CA
Gunung
Tilu,
umumnya
memanfaatkan tumbuhan obat tersebut untuk pengobatan sendiri dalam kehidupan
sehari-hari. Berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan pada masyarakat di
desa-desa sekitar kawasan CA Gunung Tilu, diketahui bahwa beberapa
masyarakat yang telah memanfaatkan dan mengolah tumbuhan obat untuk
dipasarkan dalam bentuk simplisia (simplisia jenis antanan dan ki urat) di warungwarung, memperoleh bahan bakunya bukan dari dalam kawasan CA Gunung Tilu
melainkan mereka mencari dari kawasan perkebunan teh yang ada di sekitar
tempat tinggal mereka ataupun dari hasil pembudidayaan. Masyarakat yang
tinggal di sekitar kawasan CA Gunung Tilu telah bekerjasama dengan pihak
pengelola cagar alam dalam rangka perlindungan kawasan, sehingga meskipun
mereka memanfaatkan sebagian jenis-jenis tumbuhan obat yang ada, namun
mereka tidak mengambilnya dalam jumlah yang besar dan mereka juga saat ini
telah menanam jenis-jenis tumbuhan obat tertentu di kebun/pekarangan sekitar
tempat tinggal mereka untuk digunakan dalam pengobatan sehari-hari.
5. 2. 2. Jumlah Jenis dan Famili Berdasarkan Habitus
Berdasarkan habitusnya, jenis-jenis tumbuhan obat yang diketahui
masyarakat di Desa Sugihmukti, Mekarsari, Cisondari, Cibodas, Pulosari dan
Warnasari dapat dikelompokan dalam 9 macam habitus, yaitu: pohon, perdu,
semak, herba, terna, epifit, tumbuhan memanjat, paku-pakuan dan palempaleman. Daftar tumbuhan obat berdasarkan habitus selengkapnya disajikan pada
Lampiran 3, sedangkan rekapitulasi jumlah jenis dan famili tumbuhan obat yang
dimanfaatkan masyarakat pada 6 desa sekitar CA Gunung Tilu berdasarkan
habitus disajikan pada Tabel 14.
Tabel 14 Rekapitulasi jumlah jenis dan famili tumbuhan obat berdasarkan habitus
di desa-desa sekitar CA Gunung Tilu
No.
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
Habitus
1
11
11
9
4
18
1
2
5
9
5
5
12
1
Jenis di Desa
3
4
5
9
13
2
10
15
13
5
6
5
5
3
2
18
16
10
1
1
1
Pohon
Perdu
Semak
Herba
Terna
Epifit
Tumbuhan
2
3
5
3
2
memanjat
8.
Paku-pakuan
3
1
0
0
1
9.
Palem0
0
0
1
0
paleman
Total
Keterangan:
*
= Jumlah total jenis tumbuhan obat di enam desa
**
= Jumlah total famili tumbuhan obat di enam desa
1
= Desa Sugihmukti
2
= Desa Mekarsari
3
= Desa Cisondari
4
= Desa Cibodas
5
= Desa Pulosari
6
= Desa Warnasari
Jumlah
Famili di Desa
4
5
11
1
12
10
6
5
3
2
9
8
1
1
6
6
5
6
4
9
1
Total
24
25
14
7
31
1
1
10
9
9
4
13
1
2
3
7
5
5
9
1
3
8
8
5
5
12
1
2
7
2
3
5
3
0
3
3
1
0
0
0
1
0
0
0
1
114
*
6
4
5
6
4
8
1
Total
18
17
13
7
21
1
2
2
6
1
0
3
0
0
1
60**
Jenis-jenis tumbuhan obat dengan habitus terna, perdu, pohon dan semak
lebih banyak diketahui dan dimanfaatkan masyarakat dalam pengobatan secara
tradisional (dalam kehidupan sehari-hari), karena berdasarkan data Tim CA
Gunung Tilu (2007) jenis-jenis tumbuhan berkhasiat obat yang ada di kawasan
CA Gunung Tilu dan sekitarnya umumnya berhabitus terna, perdu, pohon dan
semak; sedangkan untuk jenis tumbuhan obat dengan habitus epifit dan palempaleman sedikit digunakan karena jenis epifit yang diketahui masyarakat untuk
dimanfaatkan sebagai bahan obat adalah hanya jenis mangandeuh teh (Scurulla
atropurpurea (Bl. Dans.) dan untuk palem-paleman adalah kawung (Arenga
pinnata Merr.).
5. 2. 3. Jumlah Jenis dan Famili Berdasarkan Pembudidayaannya
Tumbuhan obat yang dimanfaatkan oleh masyarakat sekitar kawasan CA
Gunung Tilu sebagian besar diperoleh langsung dari alam, yaitu sebanyak 82 jenis
dan 37 famili, sedangkan sisanya yaitu sebanyak 32 jenis dan 23 famili telah
dibudidayakan di pekarangan, seperti disajikan pada tabel 15.
Tabel 15 Rekapitulasi jumlah jenis dan famili tumbuhan obat berdasarkan
pembudidayaannya di desa-desa sekitar CA Gunung Tilu
No.
Liar/
Budidaya
1
53
6
2
28
13
Jenis di Desa
3
4
5
38
16
26
15
42
10
Jumlah
6
22
11
Total
82*
32*
1.
Liar
2.
Budidaya
Keterangan:
*
= Jumlah total jenis berdasarkan pembudidayaannya di enam desa
**
= Jumlah total famili berdasarkan pembudidayaannya di enam desa
1
= Desa Sugihmukti
2
= Desa Mekarsari
3
= Desa Cisondari
4
= Desa Cibodas
5
= Desa Pulosari
6
= Desa Warnasari
Masyarakat
1
36
6
2
11
17
3
18
13
Famili di Desa
4
5
24
18
14
8
6
16
10
Total
37**
23**
telah banyak memanfaatkan tumbuhan obat langsung dari
alam, namun intensitas pengambilannya masih dalam skala kecil, dimana pihak
pengelola CA Gunung Tilu masih memberi toleransi dalam pemanfaatannya.
Masyarakat pada umumnya mengambil jenis tumbuhan obat tertentu di dalam
kawasan cagar alam pada saat diperlukan untuk pengobatan saja dan tidak
memanfaatkannya secara rutin, dan dengan adanya pelaksanaan budidaya
tumbuhan obat yang dilakukan pihak pengelola CA Gunung Tilu bersama
masyarakat, diharapkan untuk keperluan pengobatan masyarakat tidak mengambil
jenis tumbuhan obat tertentu langsung dari dalam kawasan CA Gunung Tilu.
Pengembangan budidaya tumbuhan obat juga dapat memberi tambahan
pendapatan bagi masyarakat yang memanfaatkan tumbuhan obat untuk
dijual/dipasarkan guna meningkatkan kesejahteraan masyarakat tersebut. Jenisjenis yang dibudidayakan adalah jenis-jenis yang mudah dalam penanaman dan
tidak memerlukan perawatan khusus seperti jenis kacubung (Datura metel L.),
buntiris (Kalanchoe pinnata Pers.) dan temulawak (Curcuma xanthorrhiza
Roxb.).
5. 3. Pemanfaatan Tumbuhan Obat
5. 3. 1. Bagian Tumbuhan yang digunakan
Bagian tumbuhan obat yang digunakan oleh masyarakat Desa Sugihmukti,
Mekarsari, Cisondari, Cibodas, Pulosari dan Warnasari terdiri atas 13 macam
bagian, yaitu: semua bagian, daun, batang, kulit batang, bunga, buah, biji, umbi,
getah, rimpang, akar, tuak dan air kantong/bunga. Rekapitulasi bagian dari jenis
tumbuhan obat yang dimanfaatkan masyarakat pada 6 desa sekitar CA Gunung
Tilu selengkapnya tersaji pada Tabel 16.
Tabel 16
No.
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
Rekapitulasi bagian jenis tumbuhan obat yang digunakan oleh
masyarakat di desa-desa sekitar CA Gunung Tilu
Bagian yang digunakan
1
13
42
5
6
6
5
1
2
3
3
11
0
0
97
2
13
24
3
3
3
2
2
0
3
4
4
0
0
61
Semua bagian
Daun
Batang
Kulit Batang
Bunga
Buah
Biji
Umbi
Getah
Rimpang
Akar
Tuak
Air Kantong/Bunga
Total
Keterangan:
*
= Jumlah total jenis tumbuhan obat di enam desa
**
= Jumlah total familii di enam desa
1
= Desa Sugihmukti
2
= Desa Mekarsari
3
= Desa Cisondari
4
= Desa Cibodas
5
= Desa Pulosari
6
= Desa Warnasari
Jumlah Jenis di Desa
3
4
8
5
40
38
3
4
4
5
3
5
0
4
1
3
1
1
3
2
5
5
9
10
0
1
1
0
78
83
5
11
25
3
3
3
3
1
0
1
3
6
0
0
59
6
5
19
5
5
0
0
0
0
2
1
6
0
0
43
Total
Jenis
25
77
9
9
8
10
4
2
5
9
18
1
1
114*
Total
Famili
20
49
8
8
8
6
4
2
5
3
15
1
1
60**
Bagian tumbuhan obat yang banyak digunakan oleh masyarakat di Desa
Sugihmukti, Mekarsari, Cisondari, Cibodas, Pulosari dan Warnasari adalah bagian
daun (77 jenis dan 49 famili). Hampir semua jenis tumbuhan berkhasiat obat yang
diketahui masyarakat, bagian daunnya dapat diolah menjadi bahan obat-obatan
tradisional yang mereka ramu sendiri juga jenis daun lebih mudah untuk
diperoleh. Penggunaan tuak dan air kantong/bunga merupakan bagian yang paling
sedikit digunakan masyarakat (masing-masing 1 jenis dan 1 famili) karena jenis
tumbuhan obat tersebut (kawung dan kantong semar) sulit diperoleh di dalam
hutan maupun kawasan sekitarnya.
5. 3. 2. Cara Penggunaan Tumbuhan Obat
1). Cara Pasca Panen
Cara pasca penen dalam penggunaan tumbuhan obat yang dilakukan
masyarakat terdapat 3 cara, yaitu: tumbuhan obat yang telah ada dibersihkan
terlebih dahulu sebelum diolah, dibersihkan kemudian dikeringkan dan
dibersihkan kemudian dipotong-potong. Data selengkapnya mengenai cara pasca
penen tumbuhan obat yang dilakukan masyarakat di desa-desa sekitar CA Gunung
Tilu, seperti tersaji pada Tabel 17 dan contoh perlakuannya seperti disajikan pada
Gambar 1.
Tabel 17 Cara pasca penen tumbuhan obat yang dilakukan masyarakat di desadesa sekitar CA Gunung Tilu
No.
Cara Pasca Panen
1
51
16
5
Jumlah Jenis Setiap Desa
2
3
4
5
39
51
52
35
7
6
12
8
4
5
6
2
1.
Dibersihkan
2.
Dibersihkan lalu dikeringkan
3.
Dibersihkan lalu dipotong-potong
Keterangan:
*
= Jumlah total jenis tumbuhan obat berdasarkan cara pasca panen di enam desa
**
= Jumlah total famili tumbuhan obat berdasarkan cara pasca panen di enam desa
1
= Desa Sugihmukti
2
= Desa Mekarsari
3
= Desa Cisondari
4
= Desa Cibodas
5
= Desa Pulosari
6
= Desa Warnasari
Gambar 1 Cara Pengeringan ki urat (Plantago mayor Linn.)
6
26
3
5
Total
Jenis
105*
25*
12*
Total
Famili
56**
22**
11**
2). Cara Pengolahan
Cara pengolahan dalam penggunaan tumbuhan obat yang dilakukan
masyarakat
terdapat
dilayukan/dipanggang,
12
cara,
yaitu:
direndam,
ditumbuk,
digulung,
dikukus,
direbus,
diremas,
diseduh,
dibakar,
disayur/digoreng, diparut dan tanpa pengolahan. Pengolahan jenis tumbuhan obat
dengan cara direbus merupakan cara yang paling banyak dilakukan oleh
masyarakat (70 jenis dan 42 famili), karena umumnya masyarakat meramunya
dalam bentuk jamu; sedangkan cara pengolahan tumbuhan obat yang paling
sedikit digunakan adalah: direndam, digulung, dibakar dan disayur/digoreng
(masing-masing 1 jenis dan 1 famili), karena jenis penyakit yang dapat diobati
dengan cara-cara tersebut tidak sering alami masyarakat (misalnya, pengobatan
mimisan dengan menggulung daun sereuh yang selanjutnya disumbatkan pada
hidung yang berdarah). Data selengkapnya mengenai cara pengolahan tumbuhan
obat yang dilakukan masyarakat pada desa-desa di sekitar CA Gunung Tilu,
seperti disajikan pada Tabel 18.
Tabel 18 Cara pengolahan tumbuhan obat yang dilakukan masyarakat di desadesa sekitar CA Gunung Tilu
No.
Cara Pengolahan
1
25
35
12
1
0
1
0
4
1
0
2
11
Jumlah Jenis Setiap Desa
2
3
4
5
16
23
24
17
24
33
34
23
9
9
8
11
1
2
2
0
0
1
0
1
0
0
0
0
0
3
1
1
3
3
5
3
1
0
1
1
0
0
1
0
3
4
1
1
7
11
5
4
1.
Ditumbuk
2.
Direbus
3.
Diremas
4.
Dilayukan/dipanggang
5.
Direndam
6.
Digulung
7.
Dikukus
8.
Diseduh
9.
Dibakar
10.
Disayur/digoreng
11.
Diparut
12.
Tanpa pengolahan
Keterangan:
*
= Jumlah total jenis tumbuhan obat berdasarkan cara pengolahan di enam desa
**
= Jumlah total famili tumbuhan obat di enam desa
1
= Desa Sugihmukti
2
= Desa Mekarsari
3
= Desa Cisondari
4
= Desa Cibodas
5
= Desa Pulosari
6
= Desa Warnasari
6
6
22
5
0
0
0
0
0
0
0
0
3
Total
Jenis
51*
70*
24*
4*
1*
1*
4*
11*
1*
1*
5*
20*
Total
Famili
33**
42**
21**
4**
1**
1**
3**
10**
1**
1**
3**
15**
3). Cara Pemakaian
Cara pemakaian dalam penggunaan tumbuhan obat yang dilakukan
masyarakat terdapat 13 cara, yaitu: diminum, dimakan, ditempel, diteteskan,
dikompreskan,
digosok-gosokkan,
untuk
keramas,
dibasuhkan/dicucikan/
dimandikan, dibalurkan, disumbatkan, dihisap, untuk berkumur dan dibalutkan.
Pemakaian jenis tumbuhan obat dengan cara diminum merupakan cara yang
paling banyak dilakukan oleh masyarakat (88 jenis dan 47 famili), karena seperti
telah diketahui sebelumnya bahwa masyarakat pada umumnya menggunakan
tumbuhan obat dalam bentuk jamu; sedangkan cara pemakaian tumbuhan obat
yang paling sedikit dilakukan adalah: disumbatkan, dihisap, untuk berkumur dan
dibalutkan (masing-masing 1 jenis dan 1 famili). Data selengkapnya mengenai
cara pemakaian tumbuhan obat yang dilakukan masyarakat pada desa-desa di
sekitar CA Gunung Tilu, seperti tersaji pada Tabel 19.
Tabel 19 Cara pemakaian tumbuhan obat yang dilakukan masyarakat di desadesa sekitar CA Gunung Tilu
No.
Cara Pemakaian
1
42
9
23
8
3
3
2
3
0
1
1
0
0
Jumlah Jenis Setiap Desa
2
3
4
5
30
38
41
28
6
11
5
5
13
17
20
12
4
7
3
3
3
2
3
1
2
1
1
1
1
1
2
0
2
1
1
2
2
4
3
4
0
0
0
0
1
0
1
1
0
1
0
0
0
1
0
0
1.
Diminum
2.
Dimakan
3.
Ditempelkan
4.
Diteteskan
5.
Dikompreskan
6.
Digosok-gosokkan
7.
Untuk keramas
8.
Dibasuhkan/dicucikan/dimandikan
9.
Dibalurkan
10.
Disumbatkan
11.
Dihisap
12.
Untuk berkumur
13.
Dibalutkan
Keterangan:
*
= Jumlah total jenis tumbuhan obat berdasarkan cara pasca panen di enam desa
**
= Jumlah total famili tumbuhan obat di enam desa
1
= Desa Sugihmukti
2
= Desa Mekarsari
3
= Desa Cisondari
4
= Desa Cibodas
5
= Desa Pulosari
6
= Desa Warnasari
6
22
1
8
2
0
1
0
2
1
0
0
0
0
Total
Jenis
88*
20*
41*
16*
4*
3*
4*
4*
8*
1*
1*
1*
1*
Total
Famili
47**
11**
32**
14**
4**
3**
4**
3**
7**
1**
1**
1**
1**
5. 3. 3. Kelompok Penyakit/Penggunaan Tumbuhan Obat
Terdapat 29 kelompok penyakit/penggunaan tumbuhan obat yang
dimanfaatkan oleh masyarakat di Desa Sugihmukti, Mekarsari, Cisondari,
Cibodas, Pulosari dan Warnasari. Jumlah jenis yang paling banyak digunakan
oleh masyarakat di Desa Sugihmukti, Mekarsari, Cisondari, Cibodas, Pulosari dan
Warnasari adalah untuk mengobati kelompok penyakit otot dan persendian, yaitu
sebanyak 38 jenis dan 25 famili. Masyarakat umumnya bekerja sebagai
petani/buruh di Perkebunan Teh, sehingga keluhan penyakit yang sering mereka
rasakan seperti pegal-pegal dan reumatik. Penggunaan jenis tumbuhan untuk
Keluarga Berencana tidak didapatkan di enam desa lokasi penelitian, karena untuk
mencegah kehamilan digunakan jenis binatang (landak) serta pil pencegah
kehamilan. Data selengkapnya mengenai khasiat tumbuhan obat berdasarkan
kelompok penyakit/penggunaan menurut responden pada desa-desa di sekitar CA
Gunung Tilu tersaji pada Tabel 20.
Tabel
No.
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.
15.
16.
17.
18.
19.
20.
21.
22.
23.
24.
25.
26.
27.
28.
29.
20
Rekapitulasi khasiat tumbuhan obat berdasarkan kelompok
penyakit/penggunaan menurut responden di desa-desa sekitar CA
Gunung Tilu
Kelompok Penyakit/Penggunaan
1
2
0
6
9
2
0
2
4
5
5
3
3
16
3
4
3
1
23
5
2
7
13
13
6
2
3
8
4
3
157
Gangguan Peredaran Darah
Keluarga Berencana (KB)
Penawar Racun
Pengobatan Luka
Penyakit Diabetes
Penyakit Gangguan urat syaraf
Penyakit Gigi
Penyakit Ginjal
Penyakit Jantung
Penyakit kanker/tumor
Penyakit Kelamin
Penyakit Khusus Wanita
Penyakit Kulit
Penyakit Kuning
Penyakit Malaria
Penyakit Mata
Penyakit Mulut
Penyakit Otot dan Persendian
Penyakit Telinga
Penyakit Tulang
Penyakit Saluran Pembuangan
Penyakit Saluran Pencernaan
Penyakit Saluran Pernafasan/THT
Perawatan Kehamilan dan Persalinan
Perawatan Organ Tubuh Wanita
Perawatan Rambut, Muka, Kulit
Sakit Kepala dan Demam
Tonikum
Lain-lain
Total
Keterangan:
*
= Jumlah total jenis tumbuhan obat di enam desa
**
= Jumlah total famili tumbuhan obat di enam desa
1
= Desa Sugihmukti
2
= Desa Mekarsari
3
= Desa Cisondari
4
= Desa Cibodas
5
= Desa Pulosari
6
= Desa Warnasari
Jumlah Jenis Setiap Desa
2
3
4
5
0
1
1
0
0
0
0
0
3
4
3
3
5
9
9
8
3
7
2
4
0
0
1
1
2
3
1
2
3
4
2
3
5
9
5
3
5
5
1
3
0
0
1
0
1
2
2
2
7
7
9
10
2
3
4
2
1
2
3
3
2
2
2
3
1
3
1
1
7
17
12
16
1
3
2
0
0
1
1
1
3
5
2
7
12
17
10
10
7
3
9
4
4
3
5
1
0
1
0
0
1
1
5
0
9
10
14
7
6
6
5
2
2
0
0
0
92
128
112
96
6
0
0
2
3
3
0
1
4
5
2
0
1
4
0
3
0
0
11
0
0
1
6
4
2
1
1
3
0
2
59
Total
Jenis
3
0
11
20
13
2
8
11
18
12
3
6
30
8
5
8
6
38
8
3
17
37
22
9
4
9
28
12
6
114*
Total
Famili
3
0
11
17
11
2
7
10
15
8
3
6
22
7
4
7
5
25
7
3
13
27
20
8
4
9
17
10
6
60**
Berikut dibawah ini uraian tentang jenis-jenis tumbuhan berkhasiat obat
berdasarkan macam penggunaan dan bagian yang digunakan di Desa Sugihmukti,
Mekarsari, Cisondari, Cibodas, Pulosari dan Warnasari.
1). Daftar Spesies Tumbuhan Obat untuk Mengobati Gangguan Peredaran
Darah
Jumlah jenis tumbuhan obat yang digunakan untuk mengobati gangguan
peredaran darah sebanyak 3 jenis yang digunakan oleh masyarakat di Desa
Sugihmukti, Cisondari dan Cibodas untuk menghentikan pendarahan, cuci darah
dan murus darah. Bagian tumbuhan yang digunakan untuk mengobati gangguan
peredaran darah ini sebanyak 3 bagian, yaitu: daun, kulit batang dan semua bagian
tumbuhan berkhasiat obat tersebut. Salah satu jenis tumbuhan obat yang
digunakan untuk mengobati gangguan peredaran darah ini adalah sintok
(Cinnamomum sintok Bl.). Keterangan selengkapnya tentang jenis tumbuhan obat,
macam penggunaan, bagian yang digunakan dan lokasi ditemukannya jenis
tumbuhan obat disajikan pada Tabel 21.
Tabel 21
No.
Jenis tumbuhan obat yang digunakan untuk mengobati gangguan
peredaran darah di desa-desa sekitar CA Gunung Tilu
Nama Lokal
1.
Calincing
2.
Kingkilaban
3.
Sintok
Keterangan:
1 = Desa Sugihmukti
Nama Ilmiah
Oxalis corniculata L.
Musaenda frondosa L.
Cinnamomum sintok Bl.
Macam Penggunaan
Bagian
Menghentikan pendarahan
Cuci darah
Murus darah
3 = DesaCisondari
Semua bagian
Daun
Kulit batang
Lokasi
1
3, 4
1
4 = Desa Cibodas
2). Daftar Spesies Tumbuhan Obat untuk Keluarga Berencana (KB)
Dari hasil wawancara tidak ditemukan jenis tumbuhan berkhasiat obat
untuk Keluarga Berencana (KB) pada 6 desa lokasi penelitian, karena untuk
mencegah kehamilan beberapa masyarakat menggunakan pil pencegah kehamilan
dari dokter/puskemas bahkan masyarakat di Desa Sugihmukti menggunakan
binatang landak dengan cara daging dekat ekor diiris, kemudian digoreng dan
dimakan.
3). Daftar Spesies Tumbuhan Obat untuk Penawar Racun
Jumlah jenis tumbuhan obat yang digunakan untuk penawar racun
sebanyak 11 jenis dengan rincian: di Desa Sugihmukti (6 jenis dengan jumlah
macam penawar racun binatang sebanyak 3 macam, yaitu penawar bisa ular, ulat
dan semut hitam serta untuk mengobati keracunan makanan dan jengkol); di Desa
Mekarsari (3 jenis untuk mengobati keracunan jengkol serta penawar bisa ular,
ulat dan semut hitam; di Desa Cisondari ditemukan 4 jenis sebagai penawar bisa
ular dan keracunan makanan udang); di Desa Cibodas (3 jenis untuk penawar bisa
ular dan keracunan makanan); di Desa Pulosari (3 jenis untuk penawar bisa ular
dan keracunan makanan); serta di Desa Warnasari (2 jenis untuk penawar bisa
ular). Salah satu jenis tumbuhan yang digunakan sebagai penawar bisa ular adalah
pacing (Costus spiciosus (Koenig.) J. E. Smith.). Keterangan selengkapnya
tentang jenis tumbuhan obat, macam penggunaan, bagian yang digunakan dan
lokasi ditemukannya jenis tumbuhan obat disajikan pada Tabel 22.
Tabel 22 Jenis tumbuhan obat yang digunakan untuk penawar racun di desa-desa
sekitar CA Gunung Tilu
No.
Nama Lokal
1.
2.
Antanan
Pacing
3.
4.
5.
Ki urat
Seureuh
Picah beling
6.
Kamandilan
7.
Sadagori
8.
Camcauh
9.
Kasingsat
10.
Daun dewa
11.
Rasamala
Keterangan:
1 = Desa Sugihmukti
4 = Desa Cibodas
Nama Ilmiah
Macam Penggunaan
Bagian
Lokasi
Centella asiatica L.
Costus speciosus (Koenig.)
J.E.Smith.
Plantago mayor Linn.
Piper betle L.
Strobilanthes crispus Bl.
Keracunan jengkol
Bisa ular
Daun
Batang
1, 2
1, 4
Bisa ular/ serangga
Penawar racun
Bisa ulat dan semut hitam
Daun
Pucuk daun
Daun
1, 2, 3
3, 5
1, 2
Nasturtium montanum Wall.
Turnera subulata J.E.Smith.
Cyclea barbata Miers.
Cassia occidentalis Linn.
Gynura segetum (Lour.) Merr.
Altingia excelsa Noronha.
Bisa ular
Bisa ular
Keracunan udang
Bisa ular
Bisa ular
Keracunan makanan
Semua bagian
Daun
Daun
Daun
Umbi
Pucuk daun
6
5, 6
3
5
1, 3, 4
1, 4
2 = Desa Mekarsari
5 = Desa Pulosari
3 = Desa Cisondari
6 = Desa Warnasari
4). Daftar Spesies Tumbuhan Obat untuk Mengobati Luka
Jumlah jenis tumbuhan obat yang digunakan pada 6 desa lokasi penelitian
untuk pengobatan luka sebanyak 20 jenis yang secara keseluruhan digunakan
untuk pengobatan luka gores dengan rincian sebagai berikut: di Desa Sugihmukti
(9 jenis), Mekarsari (5 jenis), Cisondari (9 jenis), Cibodas (9 jenis), Pulosari (7
jenis) dan Warnasari (4 jenis). Bagian tumbuhan yang digunakan untuk
pengobatan luka sebanyak 7 bagian, yaitu: daun, bunga, buah, akar, kulit batang,
getah dan semua bagian tumbuhan. Salah satu jenis tumbuhan berkhasiat obat
yang digunakan untuk pengobatan luka adalah babandotan (Ageratum conyzoides
L.), seperti disajikan pada Gambar 2.
Gambar 2 Babandotan (Ageratum conyzoides L.)
Keterangan
selengkapnya
tentang
jenis
tumbuhan
obat,
macam
penggunaan, bagian yang digunakan dan lokasi ditemukannya jenis tumbuhan
obat disajikan pada Tabel 23.
Tabel 23 Jenis tumbuhan obat yang digunakan untuk pengobatan luka di desadesa sekitar CA Gunung Tilu
No.
Nama Lokal
Nama Ilmiah
Macam
Penggunaan
Luka gores
Luka gores
Luka gores
Akar
Daun
Daun
Bagian
Lokasi
1.
2.
3.
Eurih
Antanan
Babandotan
Imperata cylindrical (L.) deauv.
Centella asiatica L.
Ageratum conyzoides L.
4.
5.
6.
7.
Saliyara
Congkok
Sembung
Kastuba
Luka gores
Luka gores
Luka gores
Luka gores
Buah
Pucuk daun
Daun
Daun
8.
9.
Ki urat
Kirinyuh
Luka gores
Luka gores
Daun
Daun, kulit batang
10.
11.
12.
13.
14.
15.
Cau kole
Paku andam
Pungpurutan
Calincing
Untang anting
Jalantir
Lantana camara L.
Bletilla striata Thunb.
Blumea balsamifera (L.) DC
Euphorbia pulcherrima Willd. Et
Klotzsch.
Plantago mayor Linn.
Eupatorium odoratum L. F.
Squarrosum
Musa zebrina
Gleichenia linearis
Urena lobata L.
Oxalis corniculata L.
Acalypha australis L.
Erigeron linifolius Wild.
Luka gores
Luka gores
Luka gores
Luka gores
Luka gores
Luka gores
Getah
Daun
Bunga, daun
Semua bagian
Semua bagian
Daun
1, 2, 3, 4
1, 2, 3, 4,
5, 6
3, 4, 6
1
1, 5
1
2
3, 5
16.
17.
18.
Camcauh
Rincik bumi
Begonia
Cyclea barbata Miers.
Quamoclit pinnata
Begonia laciniata Roxb.
Luka gores
Luka gores
Luka gores
Daun
Daun
Daun
3
5
1
Pinus merkusii Jung. et De Vries
Morus australis Poir
Luka gores
Luka gores
Getah, daun
Daun
4
4, 5
19.
Pinus
20.
Babasaran
Keterangan:
1 = Desa Sugihmukti
4 = Desa Cibodas
2 = Desa Mekarsari
5 = Desa Pulosari
3, 6
3, 4
1, 2, 3, 4,
5, 6
4, 5
1, 2
3, 4
1
3 = Desa Cisondari
6 = Desa Warnasari
5). Daftar Spesies Tumbuhan Obat untuk Mengobati Penyakit Diabetes
Jumlah jenis tumbuhan obat yang digunakan untuk pengobatan penyakit
diabetes pada 6 desa lokasi penelitian sebanyak 13 jenis dengan rincian: Desa
Sugihmukti ditemukan 2 jenis; Desa Mekarsari ditemukan 3 jenis; Desa Cisondari
ditemukan 7 jenis; Desa Cibodas ditemukan 2 jenis; Desa Pulosari ditemukan 4
jenis; serta di Desa Warnasari ditemukan 3 jenis. Bagian tumbuhan yang
digunakan untuk pengobatan diabetes sebanyak 7 bagian, yaitu: akar, kulit batang,
daun, batang, bunga, biji dan semua bagian tumbuhan. Salah satu jenis tumbuhan
berkhasiat obat yang digunakan untuk pengobatan diabetes adalah dadap
cangkring (Erythrina lithosperma Miq.), seperti disajikan pada Gambar 3.
Gambar 3 Dadap cangkring (Erythrina lithosperma Miq.)
Keterangan
selengkapnya
tentang
jenis
tumbuhan
obat,
macam
penggunaan, bagian yang digunakan dan lokasi ditemukannya jenis tumbuhan
obat disajikan pada Tabel 24.
Tabel 24 Jenis tumbuhan obat yang digunakan untuk mengobati diabetes di desadesa sekitar CA Gunung Tilu
No.
Nama Lokal
Nama Ilmiah
1.
2.
3.
4.
5.
Cecendet
Lame
Dadap cangkring
Ki urat
Jawer kotok
Physalis peruviana L.
Alstonia scholaris R.Br.
Erythrina lithosperma Miq.
Plantago mayor Linn.
Coleus scutellaroides (L.) Benth.
6.
7.
Picah beling
Sambiloto
Strobilanthes crispus Bl.
Andrographis paniculata (Burm. F)
Nees.
Swietenia mahagoni Jacq.
Symphytum officinale L.
Cantharanthus roseus (L.) G. Don
Laportea ardens
Imperata cylindrical (L.) deauv.
Orthosiphon aristatus (Bl) Miq.
8.
Mahoni
9.
Komfrey
10.
Tapak dara
11.
Pulus
12.
Eurih
13.
Kumis kucing
Keterangan:
1 = Desa Sugihmukti
4 = Desa Cibodas
2 = Desa Mekarsari
5 = Desa Pulosari
Macam
Penggunaan
Diabetes
Diabetes
Diabetes
Diabetes
Diabetes
Bagian
Lokasi
Diabetes
Diabetes
Akar
Kulit batang
Daun
Daun
Daun, batang,
bunga
Daun
Daun
2, 3, 6
3
Diabetes
Diabetes
Diabetes
Diabetes
Diabetes
Diabetes
Biji
Daun
Semua bagian
Daun
Akar
Semua bagian
3, 4
6
3
5
3, 5
3, 4
3 = Desa Cisondari
6 = Desa Warnasari
5, 6
1
2
5
1, 2, 3
6). Daftar Spesies Tumbuhan Obat untuk Mengobati Gangguan Urat Syaraf
Jumlah jenis tumbuhan obat yang digunakan untuk mengobati gangguan
urat syaraf sebanyak 2 jenis yang digunakan oleh masyarakat di Desa Pulosari,
dan Warnasari untuk ketegangan syaraf dan susah tidur pada anak-anak. Bagian
tumbuhan yang digunakan untuk mengobati gangguan urat syaraf ini sebanyak 3
bagian, yaitu: bunga, biji dan semua bagian tumbuhan berkhasiat obat tersebut.
Salah satu jenis tumbuhan obat yang digunakan untuk mengobati gangguan urat
syaraf adalah kacubung (Datura metel L.). Keterangan selengkapnya tentang jenis
tumbuhan obat, macam penggunaan, bagian yang digunakan dan lokasi
ditemukannya jenis tumbuhan obat disajikan pada Tabel 25.
Tabel 25 Jenis tumbuhan obat yang digunakan untuk mengobati gangguan urat
syaraf di desa-desa sekitar CA Gunung Tilu
No.
Nama Lokal
1.
Jukut riyut
2.
Kacubung
Keterangan:
4 = Desa Cibodas
Nama Ilmiah
Mimosa pudica L.
Datura metel L.
Macam Penggunaan
Susah tidur pada anak-anak
Ketegangan syaraf
Bagian
Semua bagian
Biji, bunga
Lokasi
5
4
5 = Desa Pulosari
7). Daftar Spesies Tumbuhan Obat untuk Mengobati Gigi
Jumlah jenis tumbuhan obat yang digunakan untuk mengobati sakit gigi
pada 6 desa lokasi penelitian sebanyak 8 jenis dengan rincian: di Desa Sugihmukti
ditemukan 2 jenis; Desa Mekarsari ditemukan 2 jenis; Desa Cisondari ditemukan
3 jenis; Desa Cibodas ditemukan 1 jenis; Desa Pulosari ditemukan 2 jenis; serta di
Desa Warnasari ditemukan 1 jenis. Bagian tumbuhan yang digunakan untuk
mengobati sakit gigi sebanyak 3 bagian, yaitu: daun, getah dan kuncup bunga
yang belum mekar. Salah satu jenis tumbuhan berkhasiat obat yang digunakan
untuk mengobati sakit gigi adalah lame (Alstonia scholaris R. Br.).
Keterangan
selengkapnya
tentang
jenis
tumbuhan
obat,
macam
penggunaan, bagian yang digunakan dan lokasi ditemukannya jenis tumbuhan
obat disajikan pada Tabel 26.
Tabel 26 Jenis tumbuhan obat yang digunakan untuk mengobati sakit gigi di
desa-desa sekitar CA Gunung Tilu
No.
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
Nama Lokal
Babandotan
Lame
Seureuh
Inggu
Jotang
Jarak
Kacubung
Batrawali
Nama Ilmiah
Ageratum conyzoides L.
Alstonia scholaris (L.) R. Br.
Piper betle L.
Ruta angustifolia (L.) Pers.
Spilanthes acmella Murr.
Jatropha curcas L.
Datura metel L.
Tinospora crispa (L.) Miers
Keterangan:
1 = Desa Sugihmukti
4 = Desa Cibodas
Macam
Penggunaan
Sakit gigi
Sakit gigi
Gigi berlubang
Sakit gigi
Sakit gigi
Sakit gigi
Sakit gigi
Sakit gigi
2 = Desa Mekarsari
5 = Desa Pulosari
Bagian
Daun
Getah
Daun
Daun
Daun
Getah
Kuncup bunga
Getah
Lokasi
5
1
3
1
3, 4
2, 3, 6
5
2
3 = Desa Cisondari
6 = Desa Warnasari
8). Daftar Spesies Tumbuhan Obat untuk Mengobati Penyakit Ginjal
Jumlah jenis tumbuhan obat untuk mengobati penyakit ginjal pada 6 desa
lokasi penelitian sebanyak 11 jenis dengan macam penggunaan sebanyak
3
macam pengobatan, yaitu untuk pengobatan penyakit kencing batu, ginjal dan
batu ginjal. Bagian tumbuhan yang digunakan untuk mengobati sakit ginjal
sebanyak 4 bagian, yaitu: akar, daun, rimpang dan semua bagian tumbuhan. Salah
satu jenis tumbuhan berkhasiat obat yang digunakan untuk mengobati sakit ginjal
adalah antanan (Centella asiatica L.), seperti disajikan pada Gambar 4.
Gambar 4 Antanan (Centella asiatica L.)
Keterangan
selengkapnya
tentang
jenis
tumbuhan
obat,
macam
penggunaan, bagian yang digunakan dan lokasi ditemukannya jenis tumbuhan
obat disajikan pada Tabel 27.
Tabel 27 Jenis tumbuhan obat yang digunakan untuk mengobati sakit ginjal di
desa-desa sekitar CA Gunung Tilu
No.
Nama Lokal
1.
Cecendet
2.
Eurih
3.
Antanan
4.
Antanan beurit
5.
Ki urat
6.
Picah beling
7.
Kumis kucing
8.
Sebe
9.
Mangandeuh teh
10.
Tempuyung
11.
Sadagori
Keterangan:
1 = Desa Sugihmukti
4 = Desa Cibodas
Nama Ilmiah
Physalis peruviana L.
Imperata cylindrica (L.) deauv.
Centella asiatica L.
Hydrocotyle sibthorpoides Lam.
Plantago mayor Linn.
Strobilanthes crispus Bl.
Orthosiphon aristatus (Bl.) Miq
Canna indica L.
Scurulla atropurpurea (Bl.) Dans.
Sonchus arvensis L.
Turnera subulata J.E.Smith.
Macam
Penggunaan
Ginjal
Kencing batu
Ginjal
Ginjal
Kencing batu
Batu ginjal
Ginjal
Kencing batu
Ginjal
Ginjal
Ginjal
2 = Desa Mekarsari
5 = Desa Pulosari
Bagian
Lokasi
Akar
Akar
Daun
Semua bagian
Daun
Daun
Daun
Rimpang
Semua bagian
Semua bagian
Semua bagian
2, 5, 6
1, 4, 6
1
3, 4
1, 2, 3
5, 6
5
3
1, 2
3
6
3 = Desa Cisondari
6 = Desa Warnasari
9). Daftar Spesies Tumbuhan Obat untuk Mengobati Penyakit Jantung
Jumlah jenis tumbuhan obat untuk mengobati penyakit jantung di 6 desa
lokasi penelitian sebanyak 18 jenis dan 2 macam penggunaan, yaitu untuk
pengobatan penyakit jantung dan tekanan darah tinggi. Bagian tumbuhan yang
digunakan sebanyak 6 bagian, yaitu: daun, akar, batang, buah, umbi dan semua
bagian tumbuhan. Salah satu jenis tumbuhan berkhasiat obat yang digunakan
untuk mengobati penyakit darah tinggi adalah sambiloto (Andrographis
paniculata (Burm. F) Nees.), seperti disajikan pada Gambar 5.
Gambar 5 Sambiloto (Andrographis paniculata (Burm. F) Nees.)
Keterangan
selengkapnya
tentang
jenis
tumbuhan
obat,
macam
penggunaan, bagian yang digunakan dan lokasi ditemukannya jenis tumbuhan
obat disajikan pada Tabel 28.
Tabel 28 Jenis tumbuhan obat yang digunakan untuk mengobati sakit jantung di
desa-desa sekitar CA Gunung Tilu
No.
1.
2.
3.
4.
Nama Lokal
Cecendet
Antanan
Pacing
Sambiloto
5.
Takokak
6.
Sintrong jaluna
7.
Camcauh
8.
Tempuyung
9.
Cangkudu
10.
Daun dewa
11.
Limbau
12.
Tapak dara
13.
Mangandeuh teh
14.
Jati
15
Babasaran
16.
Cabe areuy
17.
Sadagori
18.
Komfrey
Keterangan:
1 = Desa Sugihmukti
4 = Desa Cibodas
Nama Ilmiah
Physalis peruviana L.
Centella asiatica L.
Costus spiciosus (Koenig.) J.E.Smith.
Andrographis paniculata (Burm. F)
Nees.
Solanum torvum Swartz.
Ericlitites vaterianifolia
Cyclea barbata Miers.
Sonchus arvensis L.
Morinda citrifolia L.
Gynura segetum (Lour.) Merr.
Azadirachta indica Juss.
Cantharonthus roseus (L.) G. Don
Scurulla atropurpurea (Bl.) Dans.
Tectona grandis L. F.
Morus australis Poir.
Piper retrofractum Vahl.
Turnera subulata J.E.Smith.
Symphytum officinale L.
2 = Desa Mekarsari
5 = Desa Pulosari
Macam
Penggunaan
Darah tinggi
Darah tinggi
Darah tinggi
Darah tinggi
Akar
Daun
Batang
Daun
1, 3, 5, 6
2, 3, 5, 6
4
3
Darah tinggi
Darah tinggi
Darah tinggi
Darah tinggi
Darah tinggi
Jantung
Jantung
Darah tinggi
Jantung
Darah tinggi
Darah tinggi
Jantung
Jantung
Jantung
Buah
Daun
Daun
Daun
Buah masak
Umbi
Daun
Semua bagian
Semua bagian
Daun
Daun
Buah mentah
Semua bagian
Daun
4
1, 2, 3
3
3
2
1
3
3
1, 2, 3, 5
4, 6
4
1
2, 4, 6
6
Bagian
Lokasi
3 = Desa Cisondari
6 = Desa Warnasari
10). Daftar Spesies Tumbuhan Obat untuk Mengobati Penyakit Kanker dan
Tumor
Jumlah jenis tumbuhan obat untuk mengobati penyakit kanker dan tumor
pada 6 desa lokasi penelitian sebanyak 13 jenis dan untuk 5 macam penggunaan,
yaitu untuk pengobatan: kanker payudara, kanker rahim, kanker darah, kanker
tulang dan tumor rahim. Bagian tumbuhan yang digunakan untuk mengobati
penyakit kanker dan tumor sebanyak 4 bagian, yaitu: daun, akar, rimpang dan
semua bagian tumbuhan. Salah satu jenis tumbuhan yang digunakan untuk
mengobati kanker dan tumor adalah jombang (Taraxacum officinale Weber et
Wigers), seperti disajikan pada Gambar 6.
Gambar 6 Jombang (Taraxacum officinale Weber et Wigers)
Keterangan
selengkapnya
tentang
jenis
tumbuhan
obat,
macam
penggunaan, bagian yang digunakan dan lokasi ditemukannya jenis tumbuhan
obat disajikan pada Tabel 29.
Tabel 29 Jenis tumbuhan obat yang digunakan untuk mengobati sakit kanker
dan tumor di desa-desa sekitar CA Gunung Tilu
No.
Nama Lokal
Nama Ilmiah
Macam Penggunaan
Bagian
1.
2.
3.
4.
5.
6.
Cecendet
Paku rane
Handeuleum
Jombang
Leunca manuk
Temulawak
Physalis peruviana L.
Selaginella doederleinii Hieron.
Grapthophyllum pictum (L.)griff.
Taraxacum officinale Weber et Wigers
Solanum nigrum L.
Curcuma xanthorrhiza Roxb.
Akar
Semua bagian
Daun
Semua bagian
Semua bagian
Rimpang
1
1
2
1, 2, 4
2, 5
3
Typhonium flagelliforme (Lood.) Bl.
Symphytum officinale L.
Gynura segetum (Lour.) Merr.
Scurulla atropurpurea (Bl. Dans.)
Kanker
Kanker
Kanker payudara
Kanker payudara
Kanker
Kanker rahim, kanker
darah, kanker tulang
Kanker payudara
Kanker
Kanker
Kanker
Daun
Daun
Daun
Semua bagian
3
6
1
1, 2, 5
Ageratum conyzoides L.
Strobilanthes crispus Bl.
Symphytum officinale L.
Gynura segetum (Lour.) Merr.
Tumor rahim
Tumor
Tumor
Tumor
Semua bagian
Daun
Daun
Daun
3
2, 3, 5
6
3
7.
8.
9.
10.
Keladi tikus
Komfrey
Daun dewa
Mangandeuh
teh
11.
Babandotan
12.
Picah beling
13.
Komfrey
14.
Daun dewa
Keterangan:
1 = Desa Sugihmukti
4 = Desa Cibodas
2 = Desa Mekarsari
5 = Desa Pulosari
Lokasi
3 = Desa Cisondari
6 = Desa Warnasari
11. Daftar Spesies Tumbuhan Obat untuk Mengobati Penyakit Kelamin
Jumlah jenis tumbuhan obat yang digunakan untuk mengobati penyakit
kelamin sebanyak 3 jenis yang digunakan oleh masyarakat di Desa Sugihmukti,
dan Cisondari untuk mengobati kencing darah dan kencing nanah. Bagian
tumbuhan yang digunakan untuk mengobati penyakit kelamin ini sebanyak 3
bagian, yaitu: daun, akar dan bunga. Salah satu jenis tumbuhan obat yang
digunakan untuk mengobati penyakit kelamin adalah saliyara (Lantana camara
L.), seperti disajikan pada Gambar 7.
Gambar 7 Saliyara (Lantana camara L.)
Keterangan
selengkapnya
tentang
jenis
tumbuhan
obat,
macam
penggunaan, bagian yang digunakan dan lokasi ditemukannya jenis tumbuhan
obat disajikan pada Tabel 30.
Tabel 30 Jenis tumbuhan obat yang digunakan untuk mengobati penyakit kelamin
di desa-desa sekitar CA Gunung Tilu
No.
Nama Lokal
1.
Harendong
2.
Saliyara
3.
Ki urat
Keterangan:
1 = Desa Sugihmukti
Nama Ilmiah
Clidemia hirta
Lantana camara L.
Plantago mayor Linn.
Macam
Penggunaan
Kencing darah
Kencing nanah
Kencing darah
Bagian
Pucuk daun, bunga
Akar
Daun
Lokasi
1, 4
1
1
4 = Desa Cibodas
12). Daftar Spesies Tumbuhan Obat untuk Mengobati Penyakit Khusus
Wanita
Jumlah jenis tumbuhan obat untuk mengobati penyakit khusus wanita pada
6 desa lokasi penelitian sebanyak 6 jenis untuk 2 macam pengobatan dengan
rincian: Desa Sugihmukti ditemukan 3 jenis untuk pengobatan keputihan dan
melancarkan haid/peluruh haid; di Desa Mekarsari ditemukan 1 jenis untuk
pengobatan keputihan; di Desa Cisondari ditemukan 2 jenis untuk pengobatan
keputihan; di Desa Cibodas ditemukan 2 jenis untuk pengobatan keputihan dan
peluruh haid; di Desa Pulosari ditemukan 2 jenis untuk pengobatan keputihan; dan
di Desa Warnasari ditemukan 1 jenis untuk pengobatan keputihan. Bagian
tumbuhan yang digunakan untuk mengobati penyakit khusus wanita sebanyak 2
bagian, yaitu: daun dan bunga. Salah satu jenis tumbuhan berkhasiat obat yang
digunakan untuk mengobati penyakit khusus wanita adalah handeuleum
(Grapthophyllum pictum (L.) Griff.), seperti disajikan pada Gambar 8.
Gambar 8 Handeuleum (Grapthophyllum pictum (L.) Griff.)
Keterangan
selengkapnya
tentang
jenis
tumbuhan
obat,
macam
penggunaan, bagian yang digunakan dan lokasi ditemukannya jenis tumbuhan
obat disajikan pada Tabel 31.
Tabel 31 Jenis tumbuhan obat yang digunakan untuk mengobati penyakit khusus
wanita di desa-desa sekitar CA Gunung Tilu
No.
1.
2.
Nama Lokal
Handeuleum
Seureuh
3.
Kisaat
4.
Baluntas
5.
kasingsat
6.
Puspa
Keterangan:
1 = Desa Sugihmukti
4 = Desa Cibodas
Grapthophyllum pictum (L.) Griff.
Piper betle L.
Macam
Penggunaan
Melancarkan haid
Keputihan
Bunga
Daun
Valeriana officinalis L.
Pluchea indica (L.) Less
Cassia occidentalis Linn.
Schima noronhoe
Keputihan
Keputihan
Keputihan
Peluruh haid
Daun
Daun
Daun muda
Bunga
Nama Ilmiah
2 = Desa Mekarsari
5 = Desa Pulosari
Bagian
Lokasi
1
1, 2, 3, 4,
5, 6
1
3
5
4
3 = Desa Cisondari
6 = Desa Warnasari
13). Daftar Spesies Tumbuhan Obat untuk Mengobati Penyakit Kulit
Jumlah jenis tumbuhan obat untuk mengobati penyakit kulit pada 6 desa
lokasi penelitian sebanyak 30 jenis dengan rincian: Desa Sugihmukti ditemukan
16 jenis; Desa Mekarsari 7 jenis; Desa Cisondari 7 jenis; Desa Cibodas 9 jenis;
Desa Pulosari 10 jenis; dan di Desa Warnasari 4 jenis. Bagian tumbuhan yang
digunakan untuk mengobati penyakit kulit sebanyak 9 bagian, yaitu: daun, kulit
batang, getah, akar, biji, rimpang, bunga, buah dan semua bagian. Salah satu jenis
tumbuhan berkhasiat obat yang digunakan untuk mengobati penyakit kulit adalah
cau kole (Musa zebrina), seperti disajikan pada Gambar 9 serta keterangan
selengkapnya tentang jenis tumbuhan obat, macam penggunaan, bagian yang
digunakan dan lokasi ditemukannya jenis tumbuhan obat disajikan pada Tabel 32.
Gambar 9 Cau kole (Musa zebrina)
Tabel 32 Jenis tumbuhan obat yang digunakan untuk mengobati penyakit kulit di
desa-desa sekitar CA Gunung Tilu
No.
Nama Lokal
Nama Ilmiah
1.
2.
3.
Cecendet
Lame
Antanan
Physalis peruviana L.
Alstonia scholaris R. Br.
Centella asiatica L.
4.
Kastuba
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.
15.
16.
17.
18.
19.
20.
Jawer kotok
Cau kole
Buntiris
Pungpurutan
Pakis munding
Takokak
Calincing
Nanangkaan
Kamandilan
Sadagori
Jarak
Kemuning
Saga leutik
Rincik bumi
Kimanila
Koneng temen
Euphorbia pulcherrima Willd. Et
Klotzsch
Coleus scutellaroides (L.) Benth.
Musa zebrina
Kalanchoe pinnata Pers.
Urena lobata L.
Angiopteris evecta
Solanum torvum swartz.
Oxalis corniculata L.
Euphorbia hirta L.
Nasturtium montanum Wall.
Turnera subulata J.E.Smith.
Jatropha curcas L.
Murraya paniculata (L.) Jack.
Abrus precatorius L.
Quamoclit pinnata
Cassia alata L.
Curcuma domestica Val.
21.
22.
23.
Salam
leuweung
Kembang wera
Kina
24.
25.
26.
27.
Kingkilaban
Jonge
Sulibra
Jombang
28.
Batrawali
29.
Keras tulang
30.
Bungur
Keterangan:
1 = Desa Sugihmukti
4 = Desa Cibodas
Eugenia polyantha Wight.
Hibiscus rosa-sinensis L.
Cinchona ledgeriana (Howard)
Moens.
Musaenda frondosa L.
Emilia sonchifolia
Tarena cf.mollis
Taraxacum officinale Weber et
Wigers.
Tinospora crispa (L.) Miers.
Chloroathus officinalis Bl.
Lagerstroemia indica L.
2 = Desa Mekarsari
5 = Desa Pulosari
Macam Penggunaan
Bagian
Lokasi
Borok
Borok bernanah
Borok kulit dan luka
bakar
Radang kulit
Daun
Kulit batang
Daun
1
1
2, 3, 5
Daun
1
Kutu air
Gatal-gatal
Bisul
Bisul
Bisul
Bisul/ koreng
Bisul
Gatal-gatal/ enzema
Bisul
Bisul
Lepra
Bisul
Radang kulit
Gatal-gatal
Panu, kurap, eksema
Gatal-gatal karena
cacar air
Kudis, gatal-gatal
Daun
Getah
Daun
Daun, bunga
Daun
Daun
Semua bagian
Semua bagian
Semua bagian
Daun
Daun
Akar
Biji
Daun
Daun
Rimpang
1, 3, 4
1
1
1, 3, 5
1
1, 4
1
1
2, 5, 6
2, 4
2, 3
4
4
4, 5, 6
4, 5, 6
4
Daun, akar
3, 4
Gatal-gatal
Gatal-gatal
2, 5
1, 2, 3, 5
Bisul
Bisul
Gatal-gatal
Bisul
Daun
Kulit batang,
getah
Buah
Daun
Kulit batang
Semua bagian
1, 5
3
5
1
Gatal-gatal
Cacar
Biduran
Batang
Akar
Semua bagian
1, 5, 6
1
2
3 = Desa Cisondari
6 = Desa Warnasari
14). Daftar Spesies Tumbuhan Obat untuk Mengobati Penyakit Kuning/ Hati
Jumlah jenis tumbuhan obat yang digunakan untuk mengobati penyakit
kuning/hati sebanyak 8 jenis yang digunakan oleh masyarakat di Desa Sugihmukti
(3 jenis), Mekarsari (2 jenis), Cisondari (3 jenis), Cibodas (4 jenis), dan Pulosari
(2 jenis). Bagian tumbuhan yang digunakan untuk mengobati penyakit kuning/hati
ini sebanyak 3 bagian, yaitu: daun, rimpang dan semua bagian tumbuhan. Salah
satu jenis tumbuhan obat yang digunakan untuk mengobati penyakit kuning/hati
adalah pacing (Costus speciosus (Koenig.) J. E. Smith), seperti disajikan pada
Gambar 10.
Gambar 10 Pacing (Costus spiciosus (Koenig.) J. E. Smith)
Keterangan
selengkapnya
tentang
jenis
tumbuhan
obat,
macam
penggunaan, bagian yang digunakan dan lokasi ditemukannya jenis tumbuhan
obat disajikan pada Tabel 33.
Tabel 33
No.
1.
2.
Jenis tumbuhan obat yang digunakan untuk mengobati penyakit
kuning/hati di desa-desa sekitar CA Gunung Tilu
Nama Lokal
Antanan beurit
Pacing
3.
Ki urat
4.
Picah beling
5.
Kamandilan
6.
Mangandeuh teh
7.
Jonge
8.
Antanan
Keterangan:
1 = Desa Sugihmukti
4 = Desa Cibodas
Nama Ilmiah
Hydrocotyle sibthorpoides Lam.
Costus speciosus (Koenig.) J. E.
Smith
Plantago mayor Linn.
Strobilanthes crispus Bl.
Nasturtium montanum Wall.
Scurulla atropurpurea (Bl.) Dans
Emilia sonchifolia
Centella asiatica L.
Macam Penggunaan
Bagian
Lokasi
Kuning
Pengerutan hati
Semua bagian
Rimpang
3
1, 4
Kuning
Liver
Kuning
Liver
Liver
Pembengkakan hati
Daun
Daun
Daun
Semua bagian
Daun
Semua bagian
3, 4
1, 2, 4, 5
5
1
3
2, 4
2 = Desa Mekarsari
5 = Desa Pulosari
3 = Desa Cisondari
15). Daftar Spesies Tumbuhan Obat untuk Mengobati Penyakit Malaria
Jumlah jenis tumbuhan obat untuk mengobati penyakit malaria di 6 desa
lokasi penelitian sebanyak 5 jenis dengan rincian: Desa Sugihmukti ditemukan 3
jenis; Desa Mekarsari ditemukan 1 jenis; Desa Cisondari ditemukan 2 jenis; Desa
Cibodas ditemukan 3 jenis; Desa Pulosari ditemukan 3 jenis; dan di Desa
Warnasari ditemukan 3 jenis. Bagian tumbuhan yang digunakan untuk mengobati
penyakit malaria adalah kulit batang dan batangnya. Salah satu jenis tumbuhan
berkhasiat obat yang digunakan untuk mengobati penyakit malaria adalah walen
(Ficus ribes Reinw), seperti disajikan pada Gambar 11.
Gambar 11 Walen (Ficus ribes Reinw)
Keterangan
selengkapnya
tentang
jenis
tumbuhan
obat,
macam
penggunaan, bagian yang digunakan dan lokasi ditemukannya jenis tumbuhan
obat disajikan pada Tabel 34.
Tabel 34 Jenis tumbuhan obat yang digunakan untuk mengobati penyakit malaria
di desa-desa sekitar CA Gunung Tilu
No.
Nama Lokal
1.
Lame
2.
Walen
3.
Batrawali
4.
Kina
5.
Sulibra
Keterangan:
1 = Desa Sugihmukti
4 = Desa Cibodas
Nama Ilmiah
Alstonia scholaris R. Br.
Ficus ribes Reinw.
Tinospora crispa (L.) Miers
Cinchona ledgeriana (Howard) Moens
Tarena cf.mollis
2 = Desa Mekarsari
5 = Desa Pulosari
Macam
Penggunaan
Malaria
Malaria
Malaria
Malaria
Malaria
Bagian
Lokasi
Kulit batang
Kulit batang
Batang
Kulit batang
Kulit batang
3, 4, 6
1
1, 2, 4, 5
1, 3, 5, 6
1, 4, 5, 6
3 = Desa Cisondari
6 = Desa Warnasari
16). Daftar Spesies Tumbuhan Obat untuk Mengobati Mata
Jumlah jenis tumbuhan obat yang digunakan untuk mengobati penyakit
mata sebanyak 8 jenis yang digunakan oleh masyarakat di Desa Sugihmukti (3
jenis), Mekarsari (2 jenis), Cisondari (2 jenis), Cibodas (2 jenis), dan Pulosari (3
jenis). Macam pengobatan yang dapat digunakan, yaitu: untuk mencerahkan mata,
mata merah dan bengkak, radang mata, mata gatal, mata kering, sakit mata dan
radang selaput mata. Bagian tumbuhan yang digunakan untuk mengobati penyakit
mata ini sebanyak 5 bagian, yaitu: daun, batang, bunga yang masih kuncup, buah
dan semua bagian tumbuhan. Salah satu jenis tumbuhan obat yang digunakan
untuk mengobati penyakit radang selaput mata adalah gandola (Basella rubra
Linn.), seperti disajikan pada Gambar 12.
Gambar 12 Gandola (Basella rubra Linn.)
Keterangan
selengkapnya
tentang
jenis
tumbuhan
obat,
macam
penggunaan, bagian yang digunakan dan lokasi ditemukannya jenis tumbuhan
obat disajikan pada Tabel 35.
Tabel 35 Jenis tumbuhan obat yang digunakan untuk mengobati penyakit mata di
desa-desa sekitar CA Gunung Tilu
No.
1.
2.
3.
Nama Lokal
Hades
Antanan
Pacing
4.
Seureuh
5.
Leunca manuk
6.
Kacubung
7.
Korejat
8.
Gandola
Keterangan:
1 = Desa Sugihmukti
4 = Desa Cibodas
Nama Ilmiah
Macam Penggunaan
Foniculum vulgare Mill.
Centella asiatica L.
Costus spiciosus (Koenig.) J.
E. Smith.
Piper betle L.
Solanum nigrum L.
Datura metel L.
Polygala paniculata L.
Basella rubra Linn.
Mencerahkan mata
Mata merah dan bengkak
Radang mata
Daun
Semua bagian
Batang
4
2, 3
1
Mata gatal dan merah
Mata kering
Sakit mata
Pencuci mata
Radang selaput mata
Daun muda
Buah masak
Kuncup bunga
Daun
Buah
1
2, 5
4, 5
3, 5
1
2 = Desa Mekarsari
5 = Desa Pulosari
Bagian
Lokasi
3 = Desa Cisondari
17). Daftar Spesies Tumbuhan Obat untuk Mengobati Mulut
Jumlah jenis tumbuhan obat untuk mengobati penyakit mulut sebanyak 6
jenis dan untuk 2 macam pengobatan, yaitu oleh masyarakat di Desa Sugihmukti
(1 jenis dan untuk mengobati sariawan), Desa Mekarsari (1 jenis dan untuk
mengobati sariawan), Desa Cisondari (3 jenis dan untuk mengobati sariawan serta
bau mulut), Desa Cibodas (1 jenis dan untuk mengobati sariawan), dan Desa
Pulosari (1 jenis dan untuk mengobati sariawan). Bagian tumbuhan yang
digunakan untuk mengobati penyakit mulut ini sebanyak 4 bagian, yaitu: daun,
tuak, kulit batang dan semua bagian tumbuhan. Salah satu jenis tumbuhan obat
yang digunakan untuk mengobati penyakit mulut adalah baluntas (Pluchea indica
(L.) Less). Keterangan selengkapnya tentang jenis tumbuhan obat, macam
penggunaan, bagian yang digunakan dan lokasi ditemukannya jenis tumbuhan
obat disajikan pada Tabel 36.
Tabel 36 Jenis tumbuhan obat yang digunakan untuk mengobati penyakit mulut
di desa-desa sekitar CA Gunung Tilu
No.
Nama Lokal
1.
Babandotan
2.
Kawung
3.
Kembang wera
4.
Bintinu
5.
Baluntas
6.
Antanan beurit
Keterangan:
1 = Desa Sugihmukti
4 = Desa Cibodas
Nama Ilmiah
Ageratum conyzoides L.
Arenga pinnata Merr.
Hibiscus rosa-sinensis L.
Melochia umbellate Houtt. Stapf.
Pluchea indica (L.) Less
Hydrocotyle sibthorpoides Lam.
2 = Desa Mekarsari
5 = Desa Pulosari
Macam
Penggunaan
Sariawan
Sariawan
Sariawan
Sariawan
Bau mulut
Sariawan
Bagian
Semua bagian
Tuak
Daun
Kulit batang
Daun
Semua bagian
Lokasi
1
4
2, 5
3
3
3
3 = Desa Cisondari
18). Daftar Spesies Tumbuhan Obat untuk Mengobati Sakit Otot dan
Persendian
Jenis tumbuhan obat untuk sakit otot dan persendian pada 6 desa lokasi
penelitian merupakan daftar jenis tumbuhan obat yang paling banyak
dimanfaatkan oleh masyarakat, karena pada umumnya masyarakat sekitar
kawasan CA Gunung Tilu bekerja sebagai petani/buruh di Perkebunan Teh
sehingga keluhan yang sering mereka rasakan adalah sakit pinggang dan pegalpegal/reumatik. Banyaknya jenis tumbuhan obat yang digunakan untuk mengobati
sakit otot dan persendian pada 6 desa tersebut, yaitu sebanyak 38 jenis dengan
rincian: di Desa Sugihmukti ditemukan 23 jenis; Desa Mekarsari ditemukan 7
jenis; Desa Cisondari ditemukan 17 jenis; Desa Cibodas ditemukan 12 jenis; Desa
Pulosari ditemukan 16 jenis; dan di Desa Warnasari ditemukan 11 jenis. Bagian
tumbuhan yang digunakan untuk mengobati sakit otot dan persendian sebanyak 7
bagian, yaitu: akar, daun, batang, kulit batang, rimpang, buah dan semua bagian
tumbuhan. Keterangan selengkapnya tentang jenis tumbuhan obat, macam
penggunaan, bagian yang digunakan dan lokasi ditemukannya jenis tumbuhan
obat disajikan pada Tabel 37 serta salah satu jenis tumbuhan berkhasiat obat yang
digunakan untuk mengobati sakit otot dan persendian adalah kirinyuh
(Eupatorium odoratum L. F. Squarrosum), seperti disajikan pada Gambar 13.
Tabel 37 Jenis tumbuhan obat yang digunakan untuk mengobati sakit otot dan
persendian di desa-desa sekitar CA Gunung Tilu
No.
Nama Lokal
Nama Ilmiah
1.
Cecendet
Physalis peruviana L.
2.
3.
4.
Paku rane
Lame
Eurih
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
Antanan
Babandotan
Harendong
Saliyara
Sembung
Paku simpai
Ki urat
Selaginella doederleinii Hieron.
Alstonia scholaris R. Br.
Imperata cylindrical (L.)
deauv.
Centella asiatica L.
Ageratum conyzoides L.
Clidemia hirta
Lantana camara L.
Blumea balsamifera (L.) DC
Cibotium barametz L. J. Sm
Plantago mayor Linn.
12.
13.
Gandola
Jombang
14.
Kirinyuh
15.
16.
17.
18.
19.
20.
21.
22.
23.
24.
25.
26.
27.
Batrawali
Kumis kucing
Sintok
Inggu
Jukut riyut
Pungpurutan
Cabe areuy
Kamandilan
Ki edi
Sadagori
Jalantir
Honje
Leuweung
Kayu manis
28.
29.
Kemuning
Keras tulang
30.
31.
32.
33.
34.
Puspa
Palago
Panglai
Mangandeuh
teh
Kina
35.
36.
Sulibra
Handeuleum
37.
Baluntas
38.
Picah beling
Keterangan:
1 = Desa Sugihmukti
4 = Desa Cibodas
Basella rubra Linn.
Taraxacum officinale Weber et
Wigers.
Eupatorium odoratum L. F.
Squarrosum
Tinospora crispa (L.) Miers
Orthosiphon aristatus (Bl) Miq.
Cinnamomum sintok Bl.
Ruta angustifolia (L.) Pers.
Mimosa pudica L.
Urena lobata L.
Piper retrofractum Vahl.
Nasturtium montanum Wall.
Abelmoschus manihot (L.)
Turnera subulata J. E. smith.
Erigeron linifolius Wild.
Nikolaia sp
Cinnamomum burmanii (Nees.)
Bl.
Murraya paniculata (L.) Jack.
Chloroathus officinalis Bl.
Schima noronhoe
Amomum cardomomum Willd.
Zingiber cassumunar Roxb.
Scurulla atropurpurea (Bl.)
Dans.
Cinchona ledgeriana (Howard)
Moens
Tarena cf.mollis
Grapthophyllum pictum (L.)
Griff.
Pluchea indica (L.) Less
Strobilanthes crispus Bl.
Macam Penggunaan
Bagian
Sakit pinggang, reumatik,
asam urat
Reumatik
Sakit pinggang
Reumatik, sakit pinggang
Semua bagian
Kulit batang
Akar
Sakit pinggang
Reumatik
Reumatik
Reumatik
Reumatik, sakit pinggang
Reumatik
Nyeri urat/ otot, farises
Semua bagian
Semua bagian
Daun
Akar
Daun
Semua bagian
Daun
Reumatik
Sakit pinggang
Akar
Semua bagian
1, 2, 5, 6
1, 3
1
1, 2, 5
1, 3, 4
1, 2
1, 2, 3, 4,
5, 6
1
1, 2
Asam urat
Daun
1, 5
Reumatik
Asam urat
Kejang perut
Kejang pada anak-anak
Reumatik
Reumatik
Kejang perut
Reumatik
Sakit pinggang
Reumatik
Reumatik, sakit pinggang
Sakit lutut
Batang
Daun
Kulit batang
Daun
Semua bagian
Akar
Daun
Semua bagian
Daun
Semua bagian
Akar
Rimpang
1, 3, 4
1, 3, 6
1
1
1, 5
1, 5
1
5, 6
2, 3, 4, 6
2, 5
3, 5, 6
3, 4
Reumatik
Daun
3, 4
Reumatik
Pegal linu
3, 4
1
Sakit pinggang
Reumatik
Reumatik
Reumatik
Akar
Daun dan
tangkai daun
Buah
Semua bagian
Rimpang
Daun
Sakit Pinggang
Kulit batang
Reumatik
Pegal linu
Kulit batang
Pucuk daun
4
6
4, 5
1, 3, 4, 5,
6
1, 3, 4, 5,
6
6
4
Reumatik
Sakit Pinggang
Akar
Daun
3
3, 5
2 = Desa Mekarsari
5 = Desa Pulosari
Akar
Lokasi
3 = Desa Cisondari
6 = Desa Warnasari
1, 2, 3, 4,
5, 6
1
3
1, 3, 5
Gambar 13 Kirinyuh (Eupatorium odoratum L. F. Squarrosum)
19). Daftar Spesies Tumbuhan Obat untuk Mengobati Telinga
Jumlah jenis tumbuhan obat untuk mengobati sakit telinga sebanyak 8
jenis, dengan rincian: di Desa Sugihmukti (5 jenis, untuk pengobatan infeksi
telinga tengah dan radang telinga), Desa Mekarsari (1 jenis, untuk pengobatan
radang telinga), Desa Cisondari (3 jenis, untuk pengobatan infeksi telinga tengah,
pendengaran berkurang dan radang telinga) dan di Desa Cibodas (2 jenis, untuk
pengobatan infeksi telinga tengah dan pendengaran berkurang). Bagian tumbuhan
yang digunakan sebanyak 4 bagian, yaitu: daun, batang, akar dan semua bagian
tumbuhan. Salah satu jenis tumbuhan obat yang digunakan untuk mengobati
penyakit telinga adalah congkok (Bletilla striata Thunb.), seperti disajikan pada
Gambar 14.
Gambar 14 Congkok (Bletilla striata Thunb.)
Keterangan
selengkapnya
tentang
jenis
tumbuhan
obat,
macam
penggunaan, bagian yang digunakan dan lokasi ditemukannya jenis tumbuhan
obat disajikan pada Tabel 38.
Tabel 38 Jenis tumbuhan obat yang digunakan untuk mengobati penyakit telinga
di desa-desa sekitar CA Gunung Tilu
No.
Nama Lokal
Nama Ilmiah
1.
Antanan beurit
Hydrocotyle sibthorpoides Lam.
2.
3.
4.
5.
Babandotan
Handeuleum
Congkok
Kumis kucing
Ageratum conyzoides L.
Graptophyllum pictum (L.) Griff.
Bletilla striata Thunb.
Orthosiphon aristatus (Bl) Miq.
6.
7.
8.
Inggu
Kahitutan
Tempuyung
Ruta angustifolia (L.) Pers.
Paederia scandens (Lour.) Merr.
Sonchus arvensis L.
Keterangan:
1 = Desa Sugihmukti
4 = Desa Cibodas
Macam
Penggunaan
Infeksi telinga
tengah
Radang telinga
Sakit telinga
Radang telinga
Pendengaran
kurang
Sakit telinga
Radang telinga
Kurang
pendengaran
2 = Desa Mekarsari
Bagian
Lokasi
Semua bagian
1, 3, 4
Daun, batang
Daun
Akar
Semua bagian
1
1, 3
1
4
Daun
Daun
Semua bagian
1
2
3
3 = Desa Cisondari
20). Daftar Spesies Tumbuhan Obat untuk Mengobati Penyakit Tulang
Jumlah jenis tumbuhan obat untuk mengobati sakit tulang sebanyak 3
jenis, yang digunakan oleh masyarakat di Desa Sugihmukti (1 jenis, untuk
pengobatan patah tulang), Desa Cisondari (1 jenis, untuk pengobatan patah
tulang), Desa Cibodas (1 jenis, untuk pengobatan osteoporosis) dan di Desa
Pulosari (1 jenis, untuk pengobatan patah tulang). Bagian tumbuhan yang
digunakan untuk mengobati penyakit tulang ini sebanyak 4 bagian, yaitu: daun,
kulit batang, akar dan semua bagian tumbuhan. Salah satu jenis tumbuhan obat
yang digunakan untuk mengobati penyakit tulang adalah keras tulang
(Chloroathus officinalis Bl.). Keterangan selengkapnya tentang jenis tumbuhan
obat, macam penggunaan, bagian yang digunakan dan lokasi ditemukannya jenis
tumbuhan obat disajikan pada Tabel 39.
Tabel 39 Jenis tumbuhan obat yang digunakan untuk mengobati penyakit tulang
di desa-desa sekitar CA Gunung Tilu
No.
Nama Lokal
1.
Paku rane
2.
Keras tulang
3.
Bintinu
Keterangan:
1 = Desa Sugihmukti
5 = Desa Pulosari
Nama Ilmiah
Selaginella doederleinii Hieron.
Chloroathus officinalis Bl.
Melochia umbellate Houtt. Stapf
3 = Desa Cisondari
Macam
Penggunaan
Patah tulang
Osteoporosis
Patah tulang
Bagian
Semua bagian
Daun, akar
Kulit batang
Lokasi
1, 5
1, 4
3
4 = Desa Cibodas
21). Daftar Spesies Tumbuhan Obat untuk Mengobati Sakit pada Saluran
Pembuangan
Jumlah jenis tumbuhan obat untuk mengobati sakit pada saluran
pembuangan di 6 lokasi penelitian sebanyak 17 jenis dengan rincian: di Desa
Sugihmukti ditemukan 7 jenis; Desa Mekarsari ditemukan 2 jenis; Desa Cisondari
ditemukan 5 jenis; Desa Cibodas ditemukan 2 jenis; Desa Pulosari ditemukan 7
jenis; dan di Desa Warnasari ditemukan 1 jenis. Bagian tumbuhan yang digunakan
untuk mengobati sakit pada saluran pembuangan, yaitu: akar, daun, batang dan
semua bagian tumbuhan. Keterangan selengkapnya tentang jenis tumbuhan obat,
macam penggunaan, bagian yang digunakan dan lokasi ditemukannya jenis
tumbuhan obat disajikan pada Tabel 40 dan salah satu jenis tumbuhan berkhasiat
obat yang digunakan untuk mengobati sakit pada saluran pembuangan adalah
hanjuang (Cordyline fruticosa (L.) A. Chev), seperti disajikan pada Gambar 15.
Tabel 40 Jenis tumbuhan obat yang digunakan untuk mengobati penyakit pada
saluran pembuangan di desa-desa sekitar CA Gunung Tilu
No.
Nama Lokal
Nama Ilmiah
1.
Paku rane
Selaginella doederleinii Hieron
2.
3.
4.
Eurih
Antanan
Antanan beurit
5.
Handeuleum
6.
7.
8.
9.
Sembung
Picah beling
Kumis kucing
Pacar
leuweung
Pungpurutan
Hanjuang
Imperata cylindrical (L.) deauv
Centella asiatica L.
Hydrocotyle sibthorpoides
Lam.
Grapthophyllum pictum (L.)
Griff.
Blumea balsamifera (L.) DC
Strobilanthes crispus Bl.
Orthosiphon aristatus (Bl) Miq.
Impatiens platypetala Lind.
10.
11.
12.
13.
14.
Ki edi
Memeniran
Mangandeuh
teh
15.
Putat
16.
Teklan
17.
Babasaran
Keterangan:
1 = Desa Sugihmukti
4 = Desa Cibodas
Urena lobata L.
Cordyline fruticosa (L.) A.
Chev
Abelmoschus manihot
Phyllanthus urinaria Linn.
Scurulla atropurpurea (Bl.)
Dans.
Barringtonia spicata Bl.
Eupatorium riparium REG.
Morus australis Poir.
Macam Penggunaan
Bagian
Lokasi
Melancarkan kencing
pada wanita
Peluruh air seni
Susah kencing
Infeksi saluran kencing
Semua bagian
5
Akar
Semua bagian
Semua bagian
4
5
1
Ambeien, wasir
Daun
2, 3
Ambeien
Melancarkan kencing
Melancakan kencing
Susah buang air kecil
Akar
Daun
Semua bagian
Daun
1
3, 5
2, 3, 5
1
Kencing keruh
Wasir
Akar
Daun
3, 5
1, 5
Sakit kencing
Nyeri buang air kecil
Susah buang air besar
Daun
Batang, akar
Semua bagian
3
6
1
Ambeien
Peluruh air seni
Susah buang air kecil
Daun
Daun
Daun
1
1
2, 4, 5
2 = Desa Mekarsari
5 = Desa Pulosari
3 = Desa Cisondari
6 = Desa Warnasari
Gambar 15 Hanjuang (Cordyline fruticosa (L.) A. Chev)
22). Daftar Spesies Tumbuhan Obat untuk Mengobati Sakit pada Saluran
Pencernaan
Jumlah jenis tumbuhan obat untuk mengobati sakit pada saluran
pencernaan di 6 lokasi penelitian sebanyak 37 jenis dengan rincian: Desa
Sugihmukti ditemukan 13 jenis; Desa Mekarsari ditemukan 12 jenis; Desa
Cisondari ditemukan 17 jenis; Desa Cibodas ditemukan 10 jenis; Desa Pulosari
ditemukan 10 jenis; dan di Desa Warnasari ditemukan 6 jenis. Bagian tumbuhan
yang digunakan untuk mengobati sakit pada saluran pencernaan sebanyak 7
bagian, yaitu: bagian akar, daun, rimpang, kulit batang, bunga, air kantong/air
bunga dan semua bagian tumbuhan berkhasiat obat tersebut. Salah satu jenis
tumbuhan berkhasiat obat yang digunakan untuk mengobati sakit pada saluran
pencernaan adalah jawer kotok (Coleus scutellaroides (L.) Benth.), seperti
disajikan pada Gambar 16.
Gambar 16 Jawer kotok (Coleus scutellaroides (L.) Benth. )
Keterangan
selengkapnya
tentang
jenis
tumbuhan
obat,
macam
penggunaan, bagian yang digunakan dan lokasi ditemukannya jenis tumbuhan
obat disajikan pada Tabel 41.
Tabel 41 Jenis tumbuhan obat yang digunakan untuk mengobati penyakit pada
saluran pencernaan di desa-desa sekitar CA Gunung Tilu
No.
Nama Lokal
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
Cecendet
Eurih
Lame
Antanan
Antanan beurit
Babandotan
Walen
Sembung
Dadap
cangkring
Kirinyuh
11.
12.
13.
14.
15.
16.
17.
18.
Seureuh
Jawer kotok
Picah beling
Sintok
Jukut riyut
Takokak
Hunyur buut
Kamandilan
19.
20.
Sadagori
Janggut/ mint
21.
22.
23.
Kahitutan
Temulawak
Baluntas
Nama Ilmiah
Macam Penggunaan
Bagian
Lokasi
Physalis peruviana L.
Imperata cylindrical (L.) deauv.
Alstonia scholaris R. Br.
Centella asiatica L.
Hydrocotyle sibthorpoides Lam.
Ageratum conyzoides L.
Ficus ribes Reinw.
Blumea balsamifera (L.) DC
Erythrina lithosperma Miq.
Maag, sakit perut
Sakit perut
Diare
Sakit perut, maag
Maag
Sakit perut pada anak-anak
Sakit perut
Perut kembung, diare
Sakit perut
Akar
Akar
Kulit batang
Semua bagian
Semua bagian
Semua bagian
Kulit batang
Semua bagian
Daun
3, 4
1, 5, 6
1, 3, 4
5, 6
3
1, 2, 3, 5
1
3, 5
1, 2
Eupatorium odoratum L. F.
Squarrosum.
Piper betle L.
Coleus scutellaroides (L.) Benth.
Strobilanthes crispus Bl.
Cinnamomum sintok Bl.
Mimosa pudica L.
Solanum torvum Swartz.
Kadsura kauliflora
Nasturtium montanum Wall.
Sakit perut
Daun
5, 6
Sakit perut pada anak-anak
Sakit usus kronis
Maag
Cacingan
Cacingan
Sakit lambung
Perut mulas
Diare pada anak-anak
Daun
Daun
Daun
Kulit batang
Semua bagian
Akar
Semua bagian
Batang, akar
Turnera subulata J. E. Smith.
Mentha arvensis var. Javanica
beutham.
Paederia scandens (Lour.) Merr.
Curcuma xanthorrhiza Roxb.
Pluchea indica (L.) Less
Maag, sakit perut
Sakit pencernaan
Semua bagian
Daun
3, 4
2
3, 5
1
1
1, 4
2
2, 3, 4, 5,
6
5
2, 3
Daun
Rimpang
Daun
2
2, 3, 5, 6
3
24.
Kaliki
Richinus communis L.
Sakit lambung
Maag
Gangguan pencernaan pada
anak-anak
Sakit perut
Daun
3
25.
Waru
Hibiscus tillaceus L.
Sakit perut
Daun
4
26.
27.
28.
Pohpohan
Koneng temen
Salam
leuweung
Mangandeuh
teh
Kina
Pilea trihervia Wight.
Curcuma domestica Val.
Eugenia polyantha Wight.
Sakit perut
Perut kembung
Diare
Daun
Rimpang
Daun
4
1, 2, 3, 5
3, 4
Scurulla atropurpurea (Bl.)
Dans.
Cinchona ledgeriana (Howard)
Moens.
Barringtonia spicata Bl.
Ceiba pentandra Gaertn.
Maesa latifolia Bl. DC
Lantana camara L.
Basella rubra Linn.
Acalypha australis L.
Nephentes Sp.
Maag, sakit pencernaan
Semua bagian
1, 2, 6
Sakit perut
Kulit batang
1
Sakit perut
Mencret
Sakit perut
Sakit perut/ diare
Radang usus buntu
Sembelit
Maag
Daun
Daun
Daun
Bunga
Semua bagian
Daun
Air kantong
3
4
1
2, 3, 4
1
2
3
29.
30.
31.
Putat
32.
Randu
33.
Kipiit
34.
Saliyara
35.
Gandola
36.
Untang anting
37.
Kantong semar
Keterangan:
1 = Desa Sugihmukti
4 = Desa Cibodas
2 = Desa Mekarsari
5 = Desa Pulosari
3 = Desa Cisondari
6 = Desa Warnasari
23). Daftar Spesies Tumbuhan Obat untuk Mengobati Sakit pada Saluran
Pernafasan
Jumlah jenis tumbuhan obat untuk mengobati sakit pada saluran
pernafasan di 6 desa lokasi penelitian sebanyak 22 jenis dengan rincian: Desa
Sugihmukti ditemukan 12 jenis; Desa Mekarsari ditemukan 7 jenis; Desa
Cisondari ditemukan 3 jenis; Desa Cibodas ditemukan 9 jenis; Desa Pulosari
ditemukan 4 jenis; dan di Desa Warnasari ditemukan 4 jenis. Bagian tumbuhan
yang digunakan untuk mengobati sakit pada saluran pernafasan sebanyak 7
bagian, yaitu: daun, rimpang, batang, bunga, buah, umbi dan semua bagian
tumbuhan. Jumlah penyakit yang dapat diobati dengan tumbuhan obat pada
kelompok penyakit saluran pernafasan sebanyak 9 macam, antara lain: batuk,
paru-paru, radang paru-paru, asma, batuk rejan pada anak-anak, flu pada anakanak, asma pada anak-anak, TBC dan bronchitis. Salah satu jenis tumbuhan
berkhasiat obat yang digunakan untuk mengobati sakit pada saluran pernafasan
adalah paku rane (Selaginella doederleinii Hieron), seperti disajikan pada Gambar
17.
Gambar 17 Paku rane (Selaginella doederleinii Hieron)
Keterangan
selengkapnya
tentang
jenis
tumbuhan
obat,
macam
penggunaan, bagian yang digunakan dan lokasi ditemukannya jenis tumbuhan
obat disajikan pada Tabel 42.
Tabel 42 Jenis tumbuhan obat yang digunakan untuk mengobati penyakit pada
saluran pernafasan di desa-desa sekitar CA Gunung Tilu
No.
Nama Lokal
Nama Ilmiah
1.
2.
3.
Hades
Cecendet
Paku rane
Foniculum vulgare Mill.
Physalis peruviana L.
Selaginella doederleinii Hieron
4.
5.
6.
7.
Antanan
Antanan beurit
Saliyara
Congkok
Centella asiatica L.
Hydrocotyle sibthorpoides Lam.
Lantana camara L.
Bletilla striata Thunb.
8.
9.
Sembung
Pacing
10.
11.
Gandola
Jombang
12.
Buntiris
Blumea balsamifera (L.) DC
Costus spiciosus (Koenig.) J. E.
Smith.
Basella rubra Linn.
Taraxacum officinale Weber et
Wigers
Kalanchoe pinnata Pers.
13.
14.
15.
16.
Hanjuang
Terong kori
Hunyur buut
Janggut/mint
17.
18.
Saga leutik
Kasingsat
19.
Mangandeuh
teh
20.
Randu
21.
Pongporang
22.
Komfrey
Keterangan:
1 = Desa Sugihmukti
4 = Desa Cibodas
Macam
Penggunaan
Batuk
Paru-paru
Batuk, radang paruparu
Batuk asma
Asma
Batuk
Batuk rejan pada
anak-anak
Batuk
Batuk
Bagian
Lokasi
Daun
Semua bagian
Semua bagian
1, 2, 4
1, 2
1
Semua bagian
Semua bagian
Bunga
Umbi
3
1
2
1
Daun
Rimpang
2, 4
1, 4
Influenza
Paru-paru
Daun
Semua bagian
1
1, 2, 4
Flu pada anak-anak
Daun
TBC
Batuk
Batuk
Batuk
Daun
Buah
Semua bagian
Daun
1, 2, 3, 4,
5, 6
1, 5
1, 4
2
3
Daun
Semua bagian
4
5
Scurulla atropurpurea (Bl.) Dans.
Bronchitis
Asma pada anakanak
Asma
Daun, batang
1, 5, 6
Ceiba pentandra Gaertn
Khaya sinegalenssis
Symphytum officinale L.
Batuk
Batuk
Paru-paru
Daun
Daun
Daun
4
4, 6
6
Cordyline fruticosa (L.) A. Chev
Solanum aculeatissimum Jacq.
Kadsura kauliflora
Mentha arvensis var. Javanica
beutham
Abrus precatorius L.
Cassia occidentalis Linn.
2 = Desa Mekarsari
5 = Desa Pulosari
3 = Desa Cisondari
6 = Desa Warnasari
24). Daftar Spesies Tumbuhan Obat untuk Kehamilan dan Persalinan
Jumlah jenis tumbuhan obat untuk kehamilan dan persalinan sebanyak 9
jenis, yang digunakan oleh masyarakat di Desa Sugihmukti (6 jenis, untuk
pengobatan setelah melahirkan, mencegah keguguran, melancarkan ASI,
meningkatkan produksi ASI dan membersihkan rahim setelah melahirkan), Desa
Mekarsari (4 jenis, untuk pengobatan setelah melahirkan, mencegah keguguran,
meningkatkan produksi ASI), Desa Cisondari (3 jenis, untuk pengobatan setelah
melahirkan dan mengurangi produksi ASI berlebihan), di Desa Cibodas (5 jenis,
untuk pengobatan setelah melahirkan, meningkatkan produksi ASI, mengurangi
produksi ASI berlebihan dan peluruh ASI), di Desa Pulosari (1 jenis, untuk
pengobatan setelah melahirka) dan di Desa Warnasari (2 jenis, untuk pengobatan
setelah melahirkan dan peluruh ASI). Bagian tumbuhan yang digunakan untuk
perawatan kehamilan dan persalinan ini sebanyak 4 bagian, yaitu: daun, bunga,
akar dan kuncup bunga. Salah satu jenis tumbuhan obat yang digunakan untuk
kehamilan dan persalinan adalah sembung (Blumea balsamifera (L.) DC).
Keterangan selengkapnya tentang jenis tumbuhan obat, macam penggunaan,
bagian yang digunakan dan lokasi ditemukannya jenis tumbuhan obat disajikan
pada Tabel 43.
Tabel 43 Jenis tumbuhan obat yang digunakan untuk kehamilan dan persalinan di
desa-desa sekitar CA Gunung Tilu
No.
Nama Lokal
Nama Ilmiah
Macam Penggunaan
Bagian
Lokasi
1.
Sembung
Blumea balsamifera (L.) DC
Obat setelah melahirkan
Daun
2.
Erythrina lithosperma Miq.
Mencegah keguguran
Daun
3.
Dadap
cangkring
Kastuba
1, 2, 3, 4,
5, 6
1, 2
Melancarkan ASI
Bunga
1
4.
Jombang
1, 2, 4
Seureuh
Daun
3, 4
6.
7.
Jawer kotok
Cabe areuy
Coleus scutellaroides
Piper retrofractum Vahl.
Memper-banyak produksi
ASI
Mengurangi produksi ASI
berlebihan
Obat setelah melahirkan
Membersih-kan rahim
setelah melahirkan
Peluruh ASI
Obat setelah melahirkan
Akar
5.
Euphorbia pulcherrima Willd
Et Klotzsch.
Taraxacum officinale Weber et
Wigers
Piper betle L.
Daun
Akar
2
1
Kuncup bunga
Daun
4, 6
1, 3, 4
8.
Tepus
9.
Lame
Keterangan:
1 = Desa Sugihmukti
4 = Desa Cibodas
Achasma coccineum
Alstonia scholaris Br.
2 = Desa Mekarsari
5 = Desa Pulosari
3 = Desa Cisondari
6 = Desa Warnasari
25). Daftar Spesies Tumbuhan Obat untuk Organ Tubuh Wanita
Jumlah jenis tumbuhan obat yang digunakan untuk organ tubuh wanita
sebanyak 4 jenis yang digunakan oleh masyarakat di Desa Sugihmukti (2 jenis),
Cisondari dan Warnasari masing-masing 1 jenis. Macam penggunaan tumbuhan
berkhasiat obat, yaitu: untuk kesuburan wanita, menghilangkan bau badan dan
pertumbuhan tubuh. Bagian tumbuhan yang digunakan untuk perawatan organ
tubuh wanita sebanyak 3 bagian, yaitu: daun/daun muda, batang dan semua bagian
tumbuhan berkhasiat obat tersebut. Salah satu jenis tumbuhan obat yang
digunakan untuk perawatan organ tubuh wanita adalah baluntas (Pluchea indica
(L.) Less). Keterangan selengkapnya tentang jenis tumbuhan obat, macam
penggunaan, bagian yang digunakan dan lokasi ditemukannya jenis tumbuhan
obat disajikan pada Tabel 44.
Tabel 44 Jenis tumbuhan obat yang digunakan untuk organ tubuh pada wanita di
desa-desa sekitar CA Gunung Tilu
No.
Nama Lokal
Nama Ilmiah
1.
2.
Antanan
Baluntas
Centella asiatica L.
Pluchea indica (L.) Less
3.
Mangandeuh
teh
Sembung
Scurulla atropurpurea
4.
Keterangan:
1 = Desa Sugihmukti
Blumea balsamifera (L.) DC
Macam Penggunaan
Bagian
Lokasi
Kesuburan wanita
Menghilang-kan bau
badan
Pertumbuhan tubuh
Semua bagian
Daun muda
1
3
Daun, batang
1
Menghilang-kan bau
badan
Daun
6
3 = Desa Cisondari
6 = Desa warnasari
26). Daftar Spesies Tumbuhan Obat untuk Perawatan Rambut, Muka dan
Kulit
Jumlah jenis tumbuhan obat untuk perawatan rambut, muka dan kulit
sebanyak 9 jenis, yang digunakan oleh masyarakat di Desa Sugihmukti (3 jenis,
untuk mencuci dan memperbaiki pertumbuhan rambut, menghilangkan ketombe
serta melebatkan rambut), Desa Mekarsari (1 jenis, untuk melebatkan rambut),
Desa Cisondari (1 jenis, untuk menguatkan rambut), Desa Cibodas (5 jenis, untuk
untuk mencerahkan muka, mencuci dan memperbaiki pertumbuhan rambut, untuk
menguatkan rambut serta menyuburkan rambut) dan Desa Warnasari (1 jenis,
untuk menjadikan wajah semakin berseri). Bagian tumbuhan yang digunakan
untuk perawatan rambut, muka dan kulit ini sebanyak 4 bagian, yaitu: daun/daun
muda, batang, rimpang dan semua bagian tumbuhan. Salah satu jenis tumbuhan
obat yang digunakan untuk perawatan rambut, muka dan kulit adalah pakis
munding (Angiopteris evecta), seperti disajikan pada Gambar 18.
Gambar 18 Pakis munding (Angiopteris evecta)
Keterangan
selengkapnya
tentang
jenis
tumbuhan
obat,
macam
penggunaan, bagian yang digunakan, cara penggunaan dan lokasi ditemukannya
jenis tumbuhan obat disajikan pada Tabel 45.
Tabel 45 Jenis tumbuhan obat yang digunakan untuk perawatan rambut, muka
dan kulit di desa-desa sekitar CA Gunung Tilu
No.
1.
2.
Nama Lokal
Hades
Pacing
3.
Paku simpai
4.
Inggu
5.
Pakis munding
6.
Sadagori
7.
Waru
8.
Randu
9.
Antanan
Keterangan:
1 = Desa Sugihmukti
4 = Desa Cibodas
Nama Ilmiah
Macam Penggunaan
Foniculum vulgare Mill.
Costus spiciosus (Koenig.) J. E.
Smitf.
Mencerahkan muka
Mencuci dan
memperbaiki
pertumbuhan rambut
Melebatkan rambut
Menghilang-kan ketombe
Melebatkan rambut
Menguatkan rambut
Menyubur-kan rambut
Menguatkan rambut
Wajah berseri
Cibotium barametz L. J. Sm.
Ruta angustifolia (L.) Pers.
Angiopteris evecta
Turnera subulata J. E. Smith.
Hibiscus tillaceus L.
Ceiba pentandra Gaertn
Centella asiatica L.
2 = Desa Mekarsari
6 = Desa Warnasari
Bagian
Lokasi
Daun
Batang, daun
muda
4
1, 4
Rimpang
Daun
Daun
Daun
Daun
Daun
Semua bagian
2
1
1
3, 4
4
4
6
3 = Desa Cisondari
27). Daftar Spesies Tumbuhan Obat untuk Mengobati Sakit Kepala dan
Demam
Jumlah jenis tumbuhan obat untuk mengobati sakit kepala dan demam di 6
desa lokasi penelitian sebanyak 24 jenis dengan rincian: Desa Sugihmukti
ditemukan 9 jenis; Desa Mekarsari ditemukan 9 jenis; Desa Cisondari ditemukan
11 jenis; Desa Cibodas ditemukan 15 jenis; Desa Pulosari ditemukan 7 jenis; dan
Desa Warnasari ditemukan 3 jenis. Bagian tumbuhan yang digunakan untuk
mengobati sakit kepala dan demam sebanyak 8 bagian, yaitu: daun, rimpang,
batang, kulit batang, bunga, biji, akar dan semua bagian tumbuhan. Salah satu
jenis tumbuhan berkhasiat obat yang digunakan untuk mengobati sakit kepala dan
demam adalah buntiris (Kalanchoe pinnata Pers.), seperti tersaji pada Gambar 19.
Gambar 19 Buntiris (Kalanchoe pinnata Pers.)
Keterangan
selengkapnya
tentang
jenis
tumbuhan
obat,
macam
penggunaan, bagian yang digunakan dan lokasi ditemukannya jenis tumbuhan
obat disajikan pada Tabel 46.
Tabel 46 Jenis tumbuhan obat yang digunakan untuk mengobati sakit kepala dan
demam di desa-desa sekitar CA Gunung Tilu
Paku rane
Lame
Antanan
Saliyara
Selaginella doederleinii Hieron
Alstonia scholaris Br.
Centella asiatica L.
Lantana camara L.
Macam
Penggunaan
Sakit kepala
Demam
Sakit kepala
Sakit kepala
Erythrina lithosperma Miq
Demam
Daun
6.
Dadap
cangkring
Kirinyuh
1
1, 3, 4
4
1, 2, 3, 4,
5, 6
1, 2
Sakit kepala
Daun
3, 4
7.
Seureuh
Eupatorium odoratum L. F.
Squarrosum
Piper betle L.
Daun
2, 5
8.
Inggu
Ruta angustifolia (L.) Pers.
Semua bagian
1
9.
Buntiris
Kalanchoe pinnata Pers.
Daun
1, 2, 3, 4, 5
10.
Sambiloto
Daun
1, 3, 4
11.
Ki edi
Andrographis paniculata (Burm. f)
Nees.
Abelmoschus manihot
Demam pada anakanak
Demam pada anakanak
Demam pada anakanak
Demam
Daun
3, 4
12.
13.
Solanum nigrum L.
Nikolaia Sp.
Daun
Rimpang
2, 5
3, 4
14.
15.
16.
Leunca manuk
Honjeu
leuweung
Kacubung
Keras tulang
Daun dewa
Biji, bunga
Akar
Daun
1, 2, 4, 5
4
3, 4
17.
18.
Kembang wera
Paria
Hibiscus rosa-sinensis L.
Momordica charantia L.
Daun
Daun
5
2, 3, 4
19.
20.
21.
Palago
Gigil
Panglai
Amomum cardomomum Willd.
Oichora febrifuga
Zingiber cassumunar Roxb.
Batang
Akar
Rimpang
6
4
4
22.
Kina
Cinchona ledgeriana (Howard)
Moens.
Emilia sonchifolia
Physalis peruviana L.
Demam pada anakanak
Demam
Demam pada anakanak
Sakit kepala
Demam
Demam pada anakanak
Demam
Demam pada anakanak
Demam
Demam
Demam setelah
melahirkan
Demam
Kulit batang
Demam
Sakit kepala
Daun
Semua bagian
1, 2, 3, 4,
5, 6
3
2
No.
1.
2.
3.
4.
5.
Nama Lokal
23.
Jonge
24.
Cecendet
Keterangan:
1 = Desa Sugihmukti
4 = Desa Cibodas
Nama Ilmiah
Datura metel L.
Chloroathus officinalis Bl.
Gynura segetum (Lour.) Merr.
2 = Desa Mekarsari
5 = Desa Pulosari
Bagian
Semua bagian
Kulit batang
Daun
Akar
Lokasi
3 = Desa Cisondari
6 = Desa Warnasari
28). Daftar Spesies Tumbuhan Obat untuk Tonikum
Jumlah jenis tumbuhan obat untuk tonikum ditemukan di 5 desa lokasi
penelitian, yaitu sebanyak 12 jenis dengan rincian: Desa Sugihmukti ditemukan 4
jenis; Desa Mekarsari ditemukan 6 jenis; Desa Cisondari ditemukan 6 jenis; Desa
Cibodas ditemukan 5 jenis dan Desa Pulosari ditemukan 2 jenis. Bagian tumbuhan
yang digunakan untuk tonikum sebanyak 6 bagian, yaitu: daun/daun muda,
rimpang, batang, kulit batang, biji, dan semua bagian tumbuhan. Salah satu jenis
tumbuhan berkhasiat obat yang digunakan untuk tonikum adalah putat
(Barringtonia spicata Bl.), seperti disajikan pada Gambar 20.
Gambar 20 Putat (Barringtonia spicata Bl.)
Keterangan
selengkapnya
tentang
jenis
tumbuhan
obat,
macam
penggunaan, bagian yang digunakan dan lokasi ditemukannya jenis tumbuhan
obat disajikan pada Tabel 47.
Tabel 47 Jenis tumbuhan obat yang digunakan untuk tonikum di desa-desa sekitar
CA Gunung Tilu
No.
Nama Lokal
Nama Ilmiah
1.
Lame
Alstonia scholaris R. Br.
2.
Antanan
Centella asiatica L.
3.
4.
Saliyara
Sembung
5.
6.
7.
8.
9.
Ki urat
Batrawali
Temulawak
Mahoni
Koneng
temen
10.
Cariyang
beureum
11.
Koneng
hideung
12.
Putat
Keterangan:
1 = Desa Sugihmukti
4 = Desa Cibodas
Macam Penggunaan
Lantana camara L.
Blumea balsamifera (L.) DC
Membangkit-kan selera
makan
Menambah nafsu makan,
kecerdasan otak
Menambah nafsu makan
Menambah nafsu makan
Plantago mayor Linn.
Tinospora crispa (L.) Miers
Curcuma xanthorrhiza Roxb.
Swietenia mahagoni Jacq.
Curcuma domestica Val.
Obat kuat laki-laki
Penambah nafsu makan
Penambah nafsu makan
Penambah nafsu makan
Penambah nafsu makan
Homalomena occulata
Bagian
Lokasi
Batang
4
Semua bagian
2
Kulit batang
Daun
Biji
Daun, batang
Rimpang
Biji
Rimpang
2
1, 2, 3, 4,
5
2
3, 4
2, 3, 5
3, 4
1
Obat kuat laki-laki
Rimpang
1, 2, 3
Curcuma aeruginosa Roxb.
Penambah nafsu makan
Rimpang
4
Barringtonia spicata Bl.
Penambah nafsu makan
Daun muda
1, 3
2 = Desa Mekarsari
5 = Desa Pulosari
3 = Desa Cisondari
29). Daftar Spesies Tumbuhan Obat untuk Penyakit Lain-Lain
Jumlah jenis tumbuhan obat yang digunakan untuk penyakit lain-lain
sebanyak 6 jenis yang digunakan oleh masyarakat di Desa Sugihmukti (3 jenis),
Mekarsari dan Warnasari masing-masing 2 jenis. Macam penggunaan tumbuhan
obat berkhasiat antara lain untuk penyakit ayan, hidung mimisan, gondok serta
untuk anak cadel (tidak dapat mengucapkan “R”). Bagian tumbuhan yang
digunakan untuk untuk penyakit lain-lain ini sebanyak 2 bagian, yaitu: daun/daun
muda dan buah. Salah satu jenis tumbuhan obat yang digunakan untuk penyakit
lain-lain ini adalah cecendet (Physalis peruviana L.). Keterangan selengkapnya
tentang jenis tumbuhan obat, macam penggunaan, bagian yang digunakan dan
lokasi ditemukannya jenis tumbuhan obat disajikan pada Tabel 48.
Tabel 48 Jenis tumbuhan obat yang digunakan untuk penyakit lain-lain di desadesa sekitar CA Gunung Tilu
No.
1.
2.
3.
4.
5.
6.
Nama Lokal
Cecendet
Seureuh
Kisaat
Memeniran
Kembang wera
Kai cangcaratan
Keterangan:
1 = Desa Sugihmukti
Nama Ilmiah
Physalis peruviana L.
Piper betle L.
Valeriana officinalis L.
Phyllanthus urinaria Linn.
Hibiscus rosa-sinensis L.
Neonavlea excelsa
Macam Penggunaan
Ayan
Hidung mimisan
Gelisah
Ayan
Gondok
Untuk anak cadel (tidak
bisa bilang “R”)
2 = Desa Mekarsari
Bagian
Buah
Daun muda
Daun
Daun
Daun
Daun
Lokasi
1
1
1
6
2
2, 6
6 = Desa Warnasari
5. 4. Jenis-Jenis Tumbuhan Obat Unggulan
Hasil wawancara yang dilakukan di Desa Sugihmukti, Mekarsari,
Cisondari, Cibodas, Pulosari dan Warnasari, diketahui terdapat 6 jenis tumbuhan
obat yang menjadi unggulan masyarakatnya, yaitu:
1. Antanan (Centella asiatica L.), karena merupakan prioritas pengobatan
penyakit penting; dapat digunakan dalam pengobatan berbagai jenis penyakit
yang diderita masyarakat; dikenal masyarakat; mudah dibudidayakan; sudah
banyak diteliti, baik aspek kimia, khasiat maupun budidayanya dan
mempunyai pasar lokal (di warung).
2. Ki urat (Plantago mayor Linn.), karena merupakan prioritas pengobatan
penyakit penting; dapat digunakan dalam pengobatan berbagai jenis penyakit
yang diderita masyarakat; dikenal masyarakat; mudah dibudidayakan; sudah
banyak diteliti, baik aspek kimia, khasiat maupun budidayanya dan
mempunyai pasar lokal (di warung).
3. Cecendet (Physalis peruviana L.), karena merupakan prioritas pengobatan
penyakit penting; dapat digunakan dalam pengobatan berbagai jenis penyakit
yang diderita masyarakat; dikenal masyarakat; mudah dibudidayakan; sudah
banyak diteliti, baik aspek kimia, khasiat maupun budidayanya dan
mempunyai pasar lokal (di warung).
4. Mangandeuh teh (Scurulla atropurpurea (Bl.) Dans.), karena merupakan
prioritas pengobatan penyakit penting; dapat digunakan dalam pengobatan
berbagai jenis penyakit yang diderita masyarakat; dikenal masyarakat; sudah
banyak diteliti, baik aspek kimia, khasiat maupun budidayanya.
5. Kina (Cinchona ledgeriana (Howard) Moens.), karena merupakan prioritas
pengobatan penyakit penting; dapat digunakan dalam pengobatan berbagai
jenis penyakit yang diderita masyarakat; dikenal masyarakat; sudah banyak
diteliti, baik aspek kimia, khasiat maupun budidayanya (Gambar 21).
6. Seureuh (Piper betle L.). karena merupakan prioritas pengobatan penyakit
penting; dapat digunakan dalam pengobatan berbagai jenis penyakit yang
diderita masyarakat; dikenal masyarakat; sudah banyak diteliti, baik aspek
kimia, khasiat maupun budidayanya.
Gambar 21 Kina (Cinchona ledgeriana (Howard) Moens)
Keterangan selengkapnya tentang jenis tumbuhan obat, nama ilmiah,
famili, habitus dan macam penggunaan/penyakit jenis tumbuhan obat disajikan
pada Tabel 49.
Tabel 49 Jenis tumbuhan obat unggulan di Desa Sugihmukti, Mekarsari,
Cisondari, Cibodas, Pulosari dan Warnasari
No.
Nama Lokal
Nama Ilmiah
Famili
Habitus
1.
Antanan
Centella asiatica L.
Umbeliferaceae
Terna
2.
Ki urat
Plantago mayor Linn.
Plantaginaceae
Terna
3.
Cecendet
Physalis peruviana L.
Solanaceae
Semak
4.
Mangandeuh
teh
Scurulla atropurpurea
(Bl.) Dans.
Loranthaceae
Epifit
5.
Kina
Rubiaceae
Pohon
6.
Seureuh
Cinchona ledgeriana
(Howard) Moens.
Piper betle L.
Piperaceae
Tumbuhan
memanjat
Macam
Penggunaan/Penyakit
Penawar
racun,
pengobatan luka, ginjal,
jantung,
sakit
kulit,
pembengkakan hati, sakit
mata, sakit otot dan
persendian, susah kencing,
sakit perut, maag, asma,
kesuburan wanita, wajah
berseri,
sakit
kepala,
menambah nafsu makan
dan kecerdasan otak
Penawar
racun,
pengobatan luka, diabetes,
kencing batu, penyakit
kelamin, kuning, sakit otot
dan persendian, tonikum
Diabetes, ginjal, jantung,
kanker, sakit kulit, sakit
otot dan persendian, sakit
perut, maag, paru-paru,
sakit kepala, ayan
Kanker, liver, sakit otot
dan persendian, susah
buang air besar, sakit
pencernaan,
asma,
pertumbuhan tubuh
Sakit kulit, malaria, sakit
perut, demam
Penawar racun, sakit gigi
berlubang, keputihan, sakit
mata, sakit perut pada
anak-anak,
mengurangi
produksi ASI berlebihan,
demam pada anak-anak,
mimisan.
BAB VI. KESIMPULAN DAN SARAN
6. 1. Kesimpulan
1. Karakteristik responden, pemanfaat tumbuhan obat di 6 desa lokasi
penelitian didominasi oleh tingkat umur antara 26-60 tahun (78,75%),
berlatar belakang pendidikan tingkat SD (76,8%), berasal dari suku Sunda
(98,6%) dan bermata pencaharian sebagai petani (40,3%).
2. Jumlah total jenis tumbuhan obat yang dimanfaatkan oleh masyarakat
sebanyak 114 jenis dan 60 famili, dengan jumlah jenis dan famili tertinggi
ditemukan di Desa Sugihmukti (59 jenis dan 42 famili), terendah ditemukan
di Desa Warnasari (33 jenis dan 26 famili).
3. Berdasarkan habitusnya, tumbuhan obat yang dimanfaatkan oleh masyarakat
dikelompokan menjadi 9 macam, yaitu : pohon, perdu, semak, herba, terna,
epifit, tumbuhan memanjat, paku-pakuan dan palem-paleman. Jumlah jenis
dan famili tertinggi, yaitu pada habitus terna (31 jenis dan 21 famili) dan
terendah pada habitus epifit dan palem-paleman (1 jenis dan 1 famili).
4. Berdasarkan penggunaannya, bagian tumbuhan yang digunakan terdiri dari
13 bagian, dimana bagian tumbuhan yang paling banyak digunakan adalah
daun (78 jenis) dan bagian yang paling sedikit digunakan adalah tuak dan air
kantong/bunga (masing-masing 1 jenis).
5. Cara penggunaan tumbuhan obat dikelompokan menjadi 3 cara, yaitu : cara
pasca panen (3 cara), cara pengolahan (12 cara) dan cara pemakaian (13
cara).
6. Berdasarkan kelompok penyakit/penggunaannya, jenis-jenis tumbuhan obat
yang diketahui masyarakat dapat digolongkan ke dalam 29 kelompok
penyakit dan jumlah jenis tumbuhan obat yang paling banyak digunakan
ditemukan pada kelompok penyakit otot dan persendian (38 jenis).
7. Jenis tumbuhan obat unggulan diketahui sebanyak 6 jenis, yaitu : antanan, ki
urat, cecendet, mangandeuh teh, kina, dan seureuh.
8. Masyarakat memanfaatkan tumbuhan obat di kawasan CA Gunung Tilu
masih dalam skala kecil, dimana mereka menggunakan tumbuhan obat
tersebut untuk pengobatan sehari-hari.
6. 2. Saran
1. Perlu dilakukan penelitian serupa tentang pemanfaatan tradisional tumbuhan
obat oleh masyarakat di sekitar kawasan CA Gunung Tilu, meliputi Desa
Mekarjaya, Kecamatan Cidaun, Kabupaten Cianjur dan Desa Mekarmukti,
Kecamatan Talegong, Kabupaten Garut.
2. Perlu dilakukan penelitian mengenai budidaya terhadap jenis-jenis tumbuhan
obat yang banyak digunakan oleh masyarakat yang berasal dari CA
Gunung Tilu
DAFTAR PUSTAKA
Arafah, D. 2005. Studi Potensi Tumbuhan Berguna di Kawasan Taman Nasional
Bali Barat [Skripsi]. Bogor: Fakultas Kehutanan, Institut Pertanian
Bogor.
Damayanti, EK. 1999. Kajian Tumbuhan Obat Berdasarkan Kelompok Penyakit
Penting pada Berbagai Etnis di Indonesia [Skripsi]. Bogor: Fakultas
Kehutanan, Institut Pertanian Bogor.
Hariana, A. 2005. Tumbuhan Obat dan Khasiatnya. Seri 2. Jakarta: Penebar
Swadaya.
Pemerintah Kabupaten Bandung. 2006a. Daftar Isian Data Dasar Profil
Desa/Kelurahan, Kecamatan Pasir Jambu. Pemerintah Kabupaten
Bandung. Bandung.
-------------------------------------------. 2006b. Daftar Isian Data Dasar Profil
Desa/Kelurahan, Kecamatan Pangalengan. Pemerintah Kabupaten
Bandung. Bandung.
Soewito, DS. 1989. Jaga Raga (Memanfaatkan Khasiat Flora). Jakarta: Stella
Mars.
Suherman, D. 2006. Kajian Potensi Tumbuhan Obat Untuk Mendukung
Pembentukan SMK Wanafarma di Kabupaten Garut [Tesis]. Bogor:
Fakultas Kehutanan, Institut Pertanian Bogor.
Sriwulan, Y. 2007. Kebudayaan Suku Sunda [Makalah]. Yogyakarta: Fakultas
Ilmu Sosial dan Ekonomi, Universitas Negeri Yogyakarta.
Tim CA Gunung Tilu. 2007. Laporan Survey Penyebaran dan Identifikasi
Tanaman Obat di CA Gunung Tilu, Kabupaten Bandung. Kerjasama
Balai Konservasi Sumber Daya Alam Jawa Barat dengan Balai
Pengendalian Lingkungan Hidup Daerah Propisi Jawa Barat.
Wijayakusuma, M. H. 2000. Tumbuhan Berkhasiat Obat Indonesia. Jakarta:
Prestasi Insan Indonesia.
Winarto, WP. 2007a. Tanaman Obat Indonesia Untuk Pengobatan Herbal. Jilid I.
Jakarta: Karyasari Herba Media..
----------------. 2007b. Tanaman Obat Indonesia Untuk Pengobatan Herbal. Jilid 2.
Jakarta: Karyasari Herba Media.
----------------. 2007c. Tanaman Obat Indonesia Untuk Pengobatan Herbal. Jilid 3.
Jakarta: Karyasari Herba Media.
Zuhud, EAM, Ekarelawan dan S, Riswan. 1994. Hutan Tropika Indonesia Sebagai
Sumber Keanekaragaman Plasma Nutfah Tumbuhan Obat. Di dalam:
Zuhud EAM, Haryanto (ed). 1994. Pelestarian Pemanfaatan
Keanekaragaman Tumbuhan Obat Hutan Tropika Indonesia. Bogor:
Jurusan Konservasi Sumberdaya Hutan Fakultas Kehutanan IPBLembaga Alam Tropika Indonesia (LATIN).
Lampiran 1. Peta lokasi penelitian
LOKASI
CA
GUNUNG
TILU
Sumber: Tim CA Gunung Tilu (2007)
Lampiran 2. Karakteristik responden di desa-desa sekitar CA Gunung Tilu
a. Pemanfaat Tumbuhan Obat
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.
15.
16.
17.
18.
19.
20.
21.
22.
23.
24.
25.
26.
27.
28.
29.
30.
31.
32.
33.
34.
35.
36.
37.
38.
39.
40.
41.
42.
43.
44.
No.
No.
Nama
Atang
Umar
Rohiman
Yayaka
Warman
Ndin
Sutisna
Maman
Ade
Tati
Maman B.
Uum
Nurhayati
Marasih
Oman
Nani
Ani
Entis
Indung
Atin
Komar
Mariah
Edi
Jajang
Popon
Arip
Mimi
Angga
Dadang
Neng
Supriatna
Anah
Masilah
Ade
Ijah
Leni
Maryah
Aja
Isar
Titin
Ama
Nama
Wiwin
Adih
Ndin
Asal
Kampung Mandala, Desa Sugihmukti
Kampung Mandala, Desa Sugihmukti
Kampung Mandala, Desa Sugihmukti
Kampung Mandala, Desa Sugihmukti
Kampung Mandala, Desa Sugihmukti
Kampung Mandala, Desa Sugihmukti
Kampung Mandala, Desa Sugihmukti
Kampung Mandala, Desa Sugihmukti
Kampung Mandala, Desa Sugihmukti
Kampung Mandala, Desa Sugihmukti
Kampung Mandala, Desa Sugihmukti
Kampung Mandala, Desa Sugihmukti
Kampung Mandala, Desa Sugihmukti
Kampung Mandala, Desa Sugihmukti
Kampung Mandala, Desa Sugihmukti
Kampung Mandala, Desa Sugihmukti
Kampung Mandala, Desa Sugihmukti
Kampung Camara, Desa Sugihmukti
Kampung Camara, Desa Sugihmukti
Kampung Camara, Desa Sugihmukti
Kampung Camara, Desa Sugihmukti
Kampung Camara, Desa Sugihmukti
Kampung Camara, Desa Sugihmukti
Kampung Keneng, Desa Sugihmukti
Kampung Keneng, Desa Sugihmukti
Kampung Keneng, Desa Sugihmukti
Kampung Keneng, Desa Sugihmukti
Kampung Keneng, Desa Sugihmukti
Kampung Keneng, Desa Sugihmukti
Kampung Keneng, Desa Sugihmukti
Kampung Keneng, Desa Sugihmukti
Kampung Keneng, Desa Sugihmukti
Kampung Keneng, Desa Sugihmukti
Kampung Keneng, Desa Sugihmukti
Kampung Keneng, Desa Sugihmukti
Kampung Keneng, Desa Sugihmukti
Kampung Keneng, Desa Sugihmukti
Kampung Keneng, Desa Sugihmukti
Kampung Keneng, Desa Sugihmukti
Kampung Gambung, Desa Mekarsari
Kampung Gambung, Desa Mekarsari
Asal
Kampung Gambung, Desa Mekarsari
Kampung Gambung, Desa Mekarsari
Kampung Gambung, Desa Mekarsari
69
59
43
46
76
60
20
45
34
43
45
50
44
50
56
33
45
31
51
44
49
45
42
49
53
48
49
45
49
37
35
55
55
43
40
25
50
85
45
33
52
27
60
63
Umur
Umur
Suku
Sunda
Sunda
Sunda
Sunda
Jawa
Sunda
Sunda
Sunda
Sunda
Sunda
Sunda
Sunda
Sunda
Sunda
Sunda
Sunda
Sunda
Sunda
Sunda
Sunda
Sunda
Sunda
Sunda
Sunda
Sunda
Sunda
Sunda
Sunda
Sunda
Sunda
Sunda
Sunda
Sunda
Sunda
Sunda
Sunda
Sunda
Sunda
Sunda
Sunda
Sunda
Suku
Sunda
Sunda
Sunda
Tingkat Pendidikan
SD
SMP
SD
SD
SD
SD
SD
SD
SD
SD
SD
SD
SD
SD
SD
SD
SD
SD
SD
SD
SD
Tidak sekolah
SD
SD
SD
SD
SD
SD
SD
SD
SD
SD
SD
SD
SD
SMP
SD
SD
SD
SD
SD
Tingkat Pendidikan
SD
SD
SD
Mata Pencaharian
Tabib
Pensiunan perkebunan
Buruh perkebunan teh
Satpam
Buruh perkebunan teh
Buruh perkebunan teh
Buruh perkebunan teh
Buruh perkebunan teh
Buruh perkebunan teh
Buruh perkebunan teh
Buruh perkebunan teh
Buruh perkebunan teh
Petani
Buruh perkebunan teh
Buruh perkebunan teh
Buruh perkebunan teh
Buruh perkebunan teh
Buruh perkebunan teh
Tabib/paraji
Buruh perkebunan teh
Satpam
Buruh perkebunan teh
Buruh perkebunan teh
Buruh perkebunan teh
Petani
Buruh perkebunan teh
Buruh perkebunan teh
Buruh perkebunan teh
Satpam
Buruh perkebunan teh
Buruh perkebunan teh
Buruh perkebunan teh
Petani
Satpam
Buruh perkebunan teh
Buruh perkebunan teh
Buruh perkebunan teh
Pensiunan perkebunan teh
Buruh perkebunan teh
Petani
Buruh perkebunan teh
Mata Pencaharian
Petani
Buruh perkebunan teh
Petani
67
45.
46.
47.
48.
49.
50.
51.
52.
53.
54.
55.
56.
57.
58.
59.
60.
61.
62.
63.
64.
65.
66.
67.
68.
69.
70.
71.
72.
73.
74.
75.
76.
77.
78.
79.
80.
81.
82.
83.
84.
85.
86.
87.
88.
89.
90.
91.
92.
No.
Ira
Ato
Nyanjang
Ayi
Sopiah
Teuis
Demang
Ntar
Omah
Engkon
Nining
Oman
Ikah
Sukarsi
Endah
Nandang
Otang
Juju
Erna
Wari
Juju
Mimi
Irih
Nung
Tati
Cucun
Dede
Rodiah
Ai Purwati
Wiwin
Kartina
Komalasari
Omi
Isah
Alit
Nandang
Enes
Ita
Rahman
Atmaja
Cahyati
Cucu
Nama
Aah
Dariyah
Suryana
Nunuh
Winarsih
Adi
Kampung Gambung, Desa Mekarsari
Kampung Gambung, Desa Mekarsari
Kampung Gambung, Desa Mekarsari
Kampung Gambung, Desa Mekarsari
Kampung Gambung, Desa Mekarsari
Kampung Gambung, Desa Mekarsari
Kampung Gambung, Desa Mekarsari
Kampung Gambung Percobaan, Desa Mekarsari
Kampung Gambung Percobaan, Desa Mekarsari
Kampung Gambung Percobaan, Desa Mekarsari
Kampung Gambung Percobaan, Desa Mekarsari
Kampung Gambung Percobaan, Desa Mekarsari
Kampung Gambung Percobaan, Desa Mekarsari
Kampung Gambung Percobaan, Desa Mekarsari
Kampung Gambung Percobaan, Desa Mekarsari
Kampung Gambung Percobaan, Desa Mekarsari
Kampung Gambung Percobaan, Desa Mekarsari
Kampung Gambung Percobaan, Desa Mekarsari
Kampung Gambung Percobaan, Desa Mekarsari
Kampung Gambung Percobaan, Desa Mekarsari
Kampung Gambung Percobaan, Desa Mekarsari
Kampung Gambung Percobaan, Desa Mekarsari
Kampung Gambung Percobaan, Desa Mekarsari
Kampung Gambung Percobaan, Desa Mekarsari
Kampung Gambung Percobaan, Desa Mekarsari
Kampung Gambung Percobaan, Desa Mekarsari
Kampung Gambung Percobaan, Desa Mekarsari
Kampung Gambung Percobaan, Desa Mekarsari
Kampung Gambung Percobaan, Desa Mekarsari
Kampung Gambung Percobaan, Desa Mekarsari
Kampung Gambung Percobaan, Desa Mekarsari
Kampung Gambung Percobaan, Desa Mekarsari
Kampung Gambung Percobaan, Desa Mekarsari
Kampung Talaga, Desa Cisondari
Kampung Talaga, Desa Cisondari
Kampung Talaga, Desa Cisondari
Kampung Talaga, Desa Cisondari
Kampung Talaga, Desa Cisondari
Kampung Pasir awi, Desa Cisondari
Kampung Pasir awi, Desa Cisondari
Kampung Pasir awi, Desa Cisondari
Kampung Pasir awi, Desa Cisondari
Asal
Kampung Pasir awi, Desa Cisondari
Kampung Pasir awi, Desa Cisondari
Kampung Cisarua, Desa Cisondari
Kampung Talaga, Desa Cisondari
Kampung Talaga, Desa Cisondari
Kampung Talaga, Desa Cisondari
67
40
18
43
43
43
49
43
48
57
35
54
60
60
60
58
60
35
31
58
40
60
57
53
43
48
39
38
17
38
32
31
31
35
35
35
55
60
38
78
42
57
60
45
59
46
40
70
Umur
Sunda
Sunda
Sunda
Sunda
Sunda
Sunda
Sunda
Sunda
Sunda
Sunda
Sunda
Sunda
Sunda
Sunda
Sunda
Jawa
Sunda
Sunda
Sunda
Sunda
Sunda
Sunda
Sunda
Sunda
Sunda
Sunda
Sunda
Sunda
Sunda
Sunda
Sunda
Sunda
Sunda
Sunda
Sunda
Sunda
Sunda
Sunda
Sunda
Sunda
Sunda
Sunda
Suku
Sunda
Sunda
Sunda
Sunda
Sunda
Sunda
SD
SD
SMP
SD
SMA
SMA
SMP
SD
SD
SD
SD
SD
SD
SD
SD
SD
SD
SD
SD
SD
SD
SD
SD
SD
SMP
SMP
SD
SD
SMU
SD
SD
SMP
SD
SD
SD
SD
SD
SD
SD
SD
SD
SD
SD
SD
SD
SD
SD
SD
Tingkat Pendidikan
Petani
Peternak
Buruh perkebunan teh
Buruh ternak
Pedagang
Petani
Buruh perkebunan teh
Pensiunan perkebunan teh
Buruh perkebunan teh
Pensiunan perkebunan teh
Buruh perkebunan teh
Pedagang
Petani
Petani
Petani
Petani
Petani
Petani
Petani
Buruh perkebunan teh
Petani
Petani
Petani
Pedagang
Pedagang
Pedagang
Buruh perkebunan teh
Buruh perkebunan teh
Pelajar
Buruh perkebunan teh
Buruh perkebunan teh
Buruh perkebunan teh
Buruh perkebunan teh
Petani
Petani
Petani
Petani
Petani
Pedagang
Pedagang
Buruh
Petani
Mata Pencaharian
Petani
Petani
tabib
Petani
Petani
Peternak
68
93.
94.
95.
96.
97.
98.
99.
100.
101.
102.
103.
104.
105.
106.
107.
108.
109.
110.
111.
112.
113.
114.
115.
116.
117.
118.
119.
120.
121.
122.
123.
124.
125.
126.
127.
128.
129.
130.
131.
No.
132.
133.
134.
135.
136.
137.
138.
139.
140.
Lilis
Somar
Sukaesih
Ajat
Ajat
Tuti
Umi
Mul
Oon
Asep
Oon
Rohmat
Iyah
Ai
Dadang
Entang
Aban
Atang
Neng
Empu
Umi
Ojah
Rohana
Titin
Yadi
Imas
Engkon
Yani
Imas
Nunung
Elan
Nanang
Sunaryo
Dedi
Suhanda
Yayah
Tutu
Dasep
Dian
Nama
Ela
Nanang
Entis
Idah
Arum
Tita
Ano
Dedeh
Udeh
Kampung Pasir awi, Desa Cisondari
Kampung Pasir awi, Desa Cisondari
Kampung Pasir awi, Desa Cisondari
Kampung Pasir awi, Desa Cisondari
Kampung Pasir awi, Desa Cisondari
Kampung Cisarua, Desa Cisondari
Kampung Cisarua, Desa Cisondari
Kampung Cisarua, Desa Cisondari
Kampung Cisondari, Desa Cisondari
Kampung Cisondari, Desa Cisondari
Kampung Cisondari, Desa Cisondari
Kampung Cisondari, Desa Cisondari
Kampung Cisondari, Desa Cisondari
Kampung Cisondari, Desa Cisondari
Kampung Cisondari, Desa Cisondari
Kampung Cisondari, Desa Cisondari
Kampung Cisondari, Desa Cisondari
Kampung Cisondari, Desa Cisondari
Kampung Cisondari, Desa Cisondari
Kampung Cisondari, Desa Cisondari
Kampung Cisondari, Desa Cisondari
Kampung Ciseupan, Desa Cibodas
Kampung Ciseupan, Desa Cibodas
Kampung Ciseupan, Desa Cibodas
Kampung Ciseupan, Desa Cibodas
Kampung Ciseupan, Desa Cibodas
Kampung Ciseupan, Desa Cibodas
Kampung Ciseupan, Desa Cibodas
Kampung Ciseupan, Desa Cibodas
Kampung Ciseupan, Desa Cibodas
Kampung Ciseupan, Desa Cibodas
Kampung Ciseupan, Desa Cibodas
Kampung Cibubuai, Desa Cibodas
Kampung Cibubuai, Desa Cibodas
Kampung Cibubuai, Desa Cibodas
Kampung Cibubuai, Desa Cibodas
Kampung Cibubuai, Desa Cibodas
Kampung Papakmanggu, Desa Cibodas
Kampung Papakmanggu, Desa Cibodas
Asal
Kampung Ciseupan, Desa Cibodas
Kampung Ciseupan, Desa Cibodas
Kampung Ciseupan, Desa Cibodas
Kampung Ciseupan, Desa Cibodas
Kampung Ciseupan, Desa Cibodas
Kampung Ciseupan, Desa Cibodas
Kampung Ciseupan, Desa Cibodas
Kampung Ciseupan, Desa Cibodas
Kampung Ciseupan, Desa Cibodas
30
60
50
34
24
47
58
36
65
40
35
45
65
49
33
54
46
48
32
80
56
45
76
33
30
35
78
20
28
45
58
49
70
62
35
70
75
50
23
40
40
75
65
27
25
50
48
55
Umur
Sunda
Sunda
Sunda
Sunda
Sunda
Sunda
Sunda
Sunda
Sunda
Sunda
Sunda
Sunda
Sunda
Sunda
Sunda
Sunda
Sunda
Sunda
Sunda
Jawa
Sunda
Sunda
Sunda
Sunda
Sunda
Sunda
Sunda
Sunda
Sunda
Sunda
Sunda
Sunda
Sunda
Sunda
Sunda
Sunda
Sunda
Sunda
Sunda
Suku
Sunda
Sunda
Sunda
Sunda
Sunda
Sunda
Sunda
Sunda
Sunda
SD
SD
SD
SD
SD
SD
SD
SD
SMA
SMA
SMP
SMP
SD
SD
SD
SD
SPMA
SMA
SMA
SD
SD
SD
SD
SD
SD
SD
SD
SD
SMP
SD
SD
SD
SD
SMP
SMP
SD
SD
SD
SMA
Tingkat Pendidikan
SD
SD
SD
SD
SD
SD
SD
SD
SD
Petani
Petani
Petani
Pedagang
Petani
Petani
Petani
Buruh tani
Tabib
PNS
Petani
Pensiunan perkebunan
Petani
Petani
Montir
Petani
Pedagang
Buruh
Petani
Pensiunan
Petani
Pedagang
Petani
Petani
Buruh
Petani
Tabib
Peternak
Petani
Petani
Tabib
Peternak
Petani
Buruh tani
Swasta
Petani
Penjahit
Petani
Petani
Mata Pencaharian
Petani
Buruh tani
Petani
Paraji
Peternak
Petani
Buruh tani
Buruh tani
Buruh tani
69
141.
142.
143.
144.
145.
146.
147.
148.
149.
150.
151.
152.
153.
154.
155.
156.
157.
158.
159.
160.
121.
122.
161.
162.
163.
164.
165.
166.
167.
168.
169.
170.
171.
172.
173.
174.
No.
175.
176.
177.
178.
179.
180.
181.
182.
183.
184.
185.
186.
Ike
Lilik
Tatang
Yanti
Asep
Esih
Yayah
Tatik
Een
Dede
Komariah
Aman
Agus
Mpri
Eni
Ade
Iwan
Eti
Nani
Rasman
Arum
Rani
Iis
Ayi
Acah
Ratna
Eti
Lilis
Anung
Umar
Enung
Dedeh
Wiwi
Wendi
Dadang
Mumu
Nama
Yayah
Maman
Yeyet
Dasa
Usep
Euis
Ipit
Dedi
Ani
Ai
Ayi
Itang
Kampung Ciseupan, Desa Cibodas
Kampung Cibubuai, Desa Cibodas
Kampung Cibubuai, Desa Cibodas
Kampung Cibubuai, Desa Cibodas
Kampung Cibubuai, Desa Cibodas
Kampung Sirnasari, Desa Pulosari
Kampung Sirnasari, Desa Pulosari
Kampung Sirnasari, Desa Pulosari
Kampung Sirnasari, Desa Pulosari
Kampung Sirnasari, Desa Pulosari
Kampung Taraju mekar, Desa Pulosari
Kampung Taraju mekar, Desa Pulosari
Kampung Taraju mekar, Desa Pulosari
Kampung Taraju mekar, Desa Pulosari
Kampung Waspada, Desa Pulosari
Kampung Waspada, Desa Pulosari
Kampung Waspada, Desa Pulosari
Kampung Waspada, Desa Pulosari
Kampung Waspada, Desa Pulosari
Kampung Waspada, Desa Pulosari
Kampung Waspada, Desa Pulosari
Kampung Waspada, Desa Pulosari
Kampung Waspada, Desa Pulosari
Kampung Waspada, Desa Pulosari
Kampung Waspada, Desa Pulosari
Kampung Sirnasari, Desa Pulosari
Kampung Sirnasari, Desa Pulosari
Kampung Sirnasari, Desa Pulosari
Kampung Sirnasari, Desa Pulosari
Kampung Sirnasari, Desa Pulosari
Kampung Sirnasari, Desa Pulosari
Kampung Sirnasari, Desa Pulosari
Kampung Taraju Mekar, Desa Pulosari
Kampung Taraju Mekar, Desa Pulosari
Kampung Waspada, Desa Pulosari
Kampung Waspada, Desa Pulosari
Asal
Kampung Waspada, Desa Pulosari
Kampung Waspada, Desa Pulosari
Kampung Waspada, Desa Pulosari
Kampung Cipeunying, Desa Warnasari
Kampung Cipeunying, Desa Warnasari
Kampung Cipeunying, Desa Warnasari
Kampung Cipeunying, Desa Warnasari
Kampung Cipeunying, Desa Warnasari
Kampung Cipeunying, Desa Warnasari
Kampung Cipeunying, Desa Warnasari
Kampung Cipeunying, Desa Warnasari
Kampung Cipeunying, Desa Warnasari
25
55
85
30
32
67
28
29
48
44
55
58
17
18
27
42
46
47
34
55
16
38
43
53
44
58
40
34
56
40
39
50
32
17
41
51
38
51
38
49
35
53
22
35
29
50
36
70
Umur
Sunda
Sunda
Sunda
Sunda
Sunda
Sunda
Sunda
Sunda
Sunda
Sunda
Sunda
Sunda
Sunda
Sunda
Sunda
Sunda
Sunda
Sunda
Sunda
Sunda
Sunda
Sunda
Sunda
Sunda
Sunda
Sunda
Sunda
Sunda
Sunda
Sunda
Sunda
Sunda
Sunda
Sunda
Sunda
Sunda
Suku
Sunda
Sunda
Sunda
Sunda
Sunda
Sunda
Sunda
Sunda
Sunda
Sunda
Sunda
Sunda
SD
SD
SD
SD
SD
SD
SD
SD
SD
SD
SD
SD
SD
SD
SD
SD
SMP
SD
SMP
SD
SMP
SD
SD
SD
SD
SD
SD
SMP
SD
SD
SD
SD
SD
SD
SD
SD
SD
SD
SD
SD
SMA
SD
SD
SMP
SMP
SMA
SMA
SD
Tingkat Pendidikan
Petani
Petani
Petani
Petani
Petani
Buruh perkebunan
Petani
Buruh perkebunan
Peternak
Buruh perkebunan
Petani
Buruh tani
Petani
Petani
Buruh perkebunan
Buruh perkebunan
Buruh perkebunan
Petani
Petani
Petani
Pelajar
Petani
Petani
Petani
Petani
Swasta
Petani
Petani
Petani
Buruh
Buruh
Petani
Petani
Perkebunan
Petani
Buruh
Mata Pencaharian
Buruh
Buruh
Buruh
Tukang ojek
Supir
Pensiunan perkebunan teh
Petani
Swasta
Swasta
Petani
Petani
Petani
70
187.
188.
189.
190.
191.
192.
193.
194.
195.
196.
197.
198.
199.
200.
201.
202.
203.
204.
205.
206.
207.
208.
209.
210.
211.
212.
213.
214.
215.
216
Karya
Yadi
Aman
Asep
Dadi
Tatang
Katma
Canmaya
Ana
Agus
Ayi
Ita
Irna
Elis
Beben
Dedi
Usep
Mara
Deti
Ujang
Elis
Yuyun
Doni
Anih
Cepi
Aep
Jajang
Neti
Kom
Iyan
Kampung Cipeunying, Desa Warnasari
Kampung Cipeunying, Desa Warnasari
Kampung Kiara Condong, Desa Warnasari
Kampung Kiara Condong, Desa Warnasari
Kampung Kiara Condong, Desa Warnasari
Kampung Kiara Condong, Desa Warnasari
Kampung Kiara Condong, Desa Warnasari
Kampung Kiara Condong, Desa Warnasari
Kampung Kiara Condong, Desa Warnasari
Kampung Kiara Condong, Desa Warnasari
Kampung Pada Urip, Desa Warnasari
Kampung Pada Urip, Desa Warnasari
Kampung Kiara Condong, Desa Warnasari
Kampung Kiara Condong, Desa Warnasari
Kampung Kiara Condong, Desa Warnasari
Kampung Kiara Condong, Desa Warnasari
Kampung Kiara Condong, Desa Warnasari
Kampung Kiara Condong, Desa Warnasari
Kampung Kiara Condong, Desa Warnasari
Kampung Kiara Condong, Desa Warnasari
Kampung Kiara Condong, Desa Warnasari
Kampung Kiara Condong, Desa Warnasari
Kampung Kiara Condong, Desa Warnasari
Kampung Pada Urip, Desa Warnasari
Kampung Kiara Condong, Desa Warnasari
Kampung Pada Urip, Desa Warnasari
Kampung Pada Urip, Desa Warnasari
Kampung Pada Urip, Desa Warnasari
Kampung Pada Urip, Desa Warnasari
Kampung Pada Urip, Desa Warnasari
67
38
41
33
51
40
61
39
30
29
38
37
42
21
65
33
42
43
25
31
25
28
21
72
16
19
42
28
36
42
Asal
Kampung Keneng, Desa Sugihmukti
Kampung Gambung, Desa Mekarsari
Kampung Gambung Percobaan, Desa Mekarsari
Kampung Talaga, Desa Cisondari
Kampung Talaga, Desa Cisondari
Kampung Pasir awi, Desa Cisondari
Kampung Cisondari, Desa Cisondari
Kampung Papakmanggu, Desa Cibodas
Kampung Ciseupan, Desa Cibodas
Kampung Papakmanggu, Desa Cibodas
Kampung Cibubuai, Desa Cibodas
Kampung Papakmenggu, Desa Cibodas
28
32
90
28
29
17
91
44
47
30
27
23
Sunda
Sunda
Sunda
Sunda
Sunda
Sunda
Sunda
Sunda
Sunda
Sunda
Sunda
Sunda
Sunda
Sunda
Sunda
Sunda
Sunda
Sunda
Sunda
Sunda
Sunda
Sunda
Sunda
Sunda
Sunda
Sunda
Sunda
Sunda
Sunda
Sunda
SD
SMA
SMA
SD
SMP
SD
SD
SD
SMP
SD
SD
SMP
SD
SMP
SD
SD
SMP
SMP
SD
SD
SD
SD
SMP
SD
SD
SMP
SD
SD
SD
SD
Petani
Petani
Petani
Petani
Buruh tani
Petani
Petani
Petani
Petani
Petani
Buruh tani
Petani
Buruh perkebunan teh
Petani
Petani
Swasta
PNS
Petani
Buruh tani
Petani
Petani
Petani
Buruh tani
Petani
Buruh tani
Petani
Petani
Petani
Petani
Petani
Suku
Sunda
Sunda
Sunda
Sunda
Sunda
Sunda
Sunda
Sunda
Sunda
Sunda
Sunda
Sunda
Tingkat Pendidikan
SD
SD
SD
SD
SD
SMEA
SD
SD
SD
SD
SD
SMA
Mata Pencaharian
Tukang ojek
Supir
Buruh perkebunan teh
Tukang ojek
Tukang ojek
Pelajar
Petani
Tukang ojek
Pedagang
Tukang Ojek
Tukang ojek
Petani
b. Bukan Pemanfaat Tumbuhan Obat
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
No.
Encep
Dedeng
Omi
Iwan
Yana
Jhon
Suma
Ade
Yoyon
Hendi
Mus
Dian
Nama
Umur
71
13.
14.
15.
16.
17.
18.
19.
20.
21.
22.
23.
24.
Nina
Ence
Eye
Eyeh
Dadang
Ara
Tiah
Asep
Mira
Asih
Udin
Dadi
Kampung Cibubuai, Desa Cibodas
Kampung Cibubuai, Desa Cibodas
Kampung Cibubuai, Desa Cibodas
Kampung Sirnasari, Desa Pulosari
Kampung Waspada, Desa Pulosari
Kampung Waspada, Desa Pulosari
Kampung Waspada, Desa Pulosari
Kampung Waspada, Desa Pulosari
Kampung Taraju Mekar, Desa Pulosari
Kampung Taraju Mekar, Desa Pulosari
Kampung Taraju Mekar, Desa Pulosari
Kampung Kiara Condong, Desa Warnasari
30
45
90
75
35
61
34
35
16
16
17
35
Sunda
Sunda
Sunda
Sunda
Sunda
Sunda
Sunda
Sunda
Sunda
Sunda
Sunda
Sunda
SD
SD
SD
SD
SD
SMP
SMP
SD
SMP
SMP
SMA
SMP
Petani
Pedagang
Supir
Peternak
Buruh perkebunan
Petani
Petani
Petani
Pelajar
Pelajar
Pelajar
Tukang ojek
Lampiran 3. Daftar jenis tumbuhan obat yang dimanfaatkan oleh masyarakat di desa-desa sekitar CA Gunung Tilu
No.
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.
Nama lokal
Hades
Cecendet
Paku rane
Lame
Eurih
Antanan
Antanan beurit
Babandotan
Handeuleum
Harendong
Saliyara
Congkok
Walen
Sembung
Nama ilmiah
Foniculum vulgare Mill.
Physalis peruviana L.
Selaginella doederleinii Hieron.
Alstonia scholaris Br.
Imperata cylindrical (L.) deauv.
Centella asiatica L.
Hydrocotyle sibthorpoides Lam.
Ageratum conyzoides L.
Grapthophyllum pictum (L.) Griff.
Clidemia hirta
Lantana camara L.
Bletilla striata Thunb.
Ficus ribes Reinn.
Blumea balsamifera (L.) DC
Famili
Apiaceae
Solanaceae
Selaginellaceae
Apocynaceae
Poaceae
Umbeliferaceae
Umbeliferaceae
Asteraceae
Acanthaceae
Melastomataceae
Verbenaceae
Orchidaceae
Moraceae
Compositae
Habitus
Terna
Semak
Paku-pakuan
Pohon
Herba
Terna
Terna
Terna
Perdu
Semak
Perdu
Herba
Pohon
Perdu
Aspek
pembudidayaan
Budidaya
Liar
Liar
Liar
Liar
Liar
Liar
Liar
Liar
Budidaya
Liar
Liar
Liar
Budidaya
72
15.
16.
17.
18.
19.
20.
21.
22.
23.
24.
25.
26.
27.
28.
29.
30.
31.
32.
33.
34.
35.
36.
37.
38.
39.
40.
41.
42.
Dadap cangkring
Pacing
Paku simpai
Kastuba
Ki urat
Gandola
Jombang
Kirinyuh
Seureuh
Batrawali
Kisaat
Jawer kotok
Cau kole
Picah beling
Kumis kucing
Pacar leuweung
Sintok
Inggu
Jukut riyut
Paku andam
Buntiris
Pungpurutan
Cabe areuy
Hanjuang
Terong kori
Sambiloto
Pakis munding
Takokak
No.
43.
44.
45.
46.
47.
48.
49.
50.
51.
52.
53.
54.
55.
56.
57.
58.
59.
60.
61.
Nama lokal
Calincing
Sintrong jaluna
Nanangkaan
Hunyur buut
Kamandilan
Ki edi
Sadagori
Janggut/ mint
Kahitutan
Leunca manuk
Untang anting
Bungur
Jalantir
Camcauh
Jotang
Honje Leuweung
Temulawak
Jarak
Baluntas
Erythrina lithosperma Miq.
Costus spiciosus (Koenig.) J. E. Smith.
Cibotium barametz (L.) J. Sm
Euphorbia pulcherrima Willd Et Klotzsch.
Plantago mayor Linn.
Basella rubra Linn.
Taraxacum officinale Weber et Wigers.
Eupatorium odoratum L. F. Squarrosum
Piper betle L.
Tinospora crispa (L.) Miers
Valeriana officinalis L.
Coleus scutellaroides (L.) Benth.
Musa zebrina
Strobilanthes crispus Bl.
Orthosiphon aristatus (Bl) Miq.
Impatiens platypetala Lind.
Cinnamomum sintok Bl.
Ruta angustifolia (L.) Pers.
Mimosa pudica L.
Gleichenia linearis
Kalanchoe pinnata Pers.
Urena lobata L.
Piper retrofractum Vahl.
Cordyline fruticosa (L.) A. Chev
Solanum aculeatissimum JACQ.
Andrographis paniculata (Burm. f) Nees.
Angiopteris evecta
Solanum torvum swartz.
Nama ilmiah
Oxalis corniculata L.
Ericlitites vaterianifolia
Euphorbia hirta L.
Kadsura kauliflora
Nasturtium montanum Wall.
Abelmoschus manihot L.
Turnera subulata J.E.Smith.
Mentha arvensis var. Javanica beutham.
Paederia scandens (Lour.) Merr.
Solanum nigrum L.
Acalypha australis L.
Lagerstroemia indica L.
Erigeron linifolius Wild.
Cyclea barbata Miers.
Spilanthes acmella Murr.
Nikolaia sp
Curcuma xanthorrhiza Roxb.
Jatropha curcas L.
Pluchea indica (L.) Less
Leguminosae
Zingiberaceae
Dicksoniaceae
Euphorbiaceae
Plantaginaceae
Basellaceae
Asteraceae
Asteraceae
Piperaceae
Menispermaceae
Valerianaceae
Labiatae
Musaceae
Acanthaceae
Lamiaceae
Balsaminaceae
Lauraceae
Rutaceae
Mimosaceae
Gleicheniaceae
Crassulaceae
Malvaceae
Piperaceae
Liliaceae
Solanaceae
Acanthaceae
Marttiaceae
Solanaceae
Famili
Oxalidaceae
Asteraceae
Euphorbiaceae
Schisandraceae
Brasicaceae
Malvaceae
Turneraceae
Labiateae
Rubiaceae
Solanaceae
Euphorbiaceae
Lythraceae
Poaceae
Menispermaceae
Perdu
Zingiberaceae
Zingiberaceae
Euphorbiaceae
Perdu
Pohon
Terna
Paku-pakuan
Perdu
Terna
Terna
Terna
Terna
Tumbuhan memanjat
Tumbuhan memanjat
Terna
Herba
Herba
Semak
Terna
Terna
Pohon
Terna
Semak
Paku-pakuan
Semak
Perdu
Semak
Perdu
Perdu
Terna
Pohon
Perdu
Habitus
Pohon
Terna
Terna
Tumbuhan memanjat
Terna
Perdu
Semak
Terna
Herba
Perdu
Semak
Pohon
Terna
Tumbuhan memanjat
Terna
Terna
Herba
Perdu
Perdu
Liar
Liar
Liar
Budidaya
Liar
Liar
Liar
Liar
Budidaya
Budidaya
Liar
Budidaya
Budidaya
Budidaya
Budidaya
Liar
Liar
Liar
Liar
Liar
Liar
Liar
Budidaya
Budidaya
Budidaya
Liar
Liar
Aspek
pembudidayaan
Liar
Liar
Liar
Liar
Liar
Liar
Liar
Liar
Liar
Budidaya
Liar
Liar
Liar
Liar
Liar
Liar
Budidaya
Budidaya
Budidaya
73
62.
63.
64.
65.
66.
67.
68.
69.
70.
71.
72.
73.
74.
75.
76.
77.
78.
79.
80.
81.
82.
83.
84.
85.
86.
Kaliki
Mahoni
Kayu manis
Keladi tikus
Sebe
Tempuyung
Kacubung
Kemuning
Keras tulang
Waru
Kawung
Puspa
Saga leutik
Pohpohan
Kasingsat
Rincik bumi
Kimanila
Komfrey
Memeniran
Koneng temen
Cariyang beureum
Cangkudu
Salam leuweung
Daun dewa
Kembang wera
No.
87.
88.
89.
90.
91.
92.
93.
94.
95.
96.
97.
98.
99.
100.
101.
102.
103.
104.
105.
106.
107.
108.
Nama lokal
Paria
Limbau
Tapak dara
Palago
Koneng hideung
Panglai
Mangandeuh teh
Begonia
Gigil
Jati
Kina
Putat
Pinus
Randu
Teklan
Tepus
Babasaran
Bintinu
Kipiit
Kingkilaban
Korejat
Jonge
Richinus communis L.
Swietenia mahagoni Jacq.
Cinnamomum burmanii (Nees.) Bl.
Typhonium flagelliforme (Lood.) Bl.
Canna indica L.
Sonchus arvensis L.
Datura metel L.
Murraya paniculata (L.) Jack.
Chloroathus officinalis Bl.
Hibiscus tillaceus L.
Arenga pinnata Merr.
Schima noronhoe
Abrus precatorius L.
Pilea trihervia Wight.
Cassia occidentalis Linn.
Quamoclit pinnata
Cassia alata L.
Symphytum officinale L.
Phyllanthus urinaria Linn.
Curcuma domestica Val.
Homalomena occulata
Morinda citrifolia L.
Eugenia polyantha Wight.
Gynura segetum (Lour.) Merr.
Hibiscus rosa-sinensis L.
Nama ilmiah
Momordica charantia L.
Azadirachta indica Juss.
Cantharonthus roseus (L.) G. Don
Amomum cardomomum Willd.
Curcuma aeruginosa Roxb.
Zingiber cassumunar Roxb.
Scurulla atropurpurea (Bl.) Dans.
Begonia laciniata
Oichora febrifuga
Tectona grandis L. F.
Cinchona ledgeriana (Howard) Moens.
Barringtonia spicata Bl.
Pinus merkusii Jung. et De Viers.
Ceiba pentandra Gaertn.
Eupatorium riparium REG.
Achasma coccineum
Morus australis Poir.
Melochia umbellate Houtt. Stapf.
Maesa latifolia Bl. DC
Musaenda frondosa L.
Polygala paniculata L.
Emilia sonchifolia
Euphorbiaceae
Meliaceae
Lauraceae
Araceae
Cannaceae
Asteraceae
Solanaceae
Rutaceae
Chloranthaceae
Malvaceae
Arecaceae
Theaceae
Leguminosae
Urticaceae
Caesalpiniaceae
Convolvulaceae
Leguminosae
Boraginaceae
Euphorbiaceae
Zingiberaceae
Araceae
Rubiaceae
Myrtaceae
Asteraceae
Malvaceae
Famili
Cucurbitaceae
Meliaceae
Apocynaceae
Zingiberaceae
Zingiberaceae
Zingiberaceae
Loranthaceae
Begoniaceae
Saxifragaceae
Verbenaceae
Rubiaceae
Lecythidaceae
Pinaceae
Boraginaceae
Compositae
Zingiberaceae
Moraceae
Boraginaceae
Myrsinaceae
Rubiaceae
Polygalaceae
Asteraceae
Perdu
Pohon
Pohon
Herba
Terna
Terna
Perdu
Perdu
Perdu
Pohon
Palem-paleman
Pohon
Tumbuhan memanjat
Terna
Perdu
Terna
Perdu
Terna
Semak
Terna
Terna
Pohon
Pohon
Semak
Perdu
Habitus
Tumbuhan memanjat
Pohon
Semak
Semak
Terna
Terna
Epifit
Semak
Perdu
Pohon
Pohon
Pohon
Pohon
Pohon
Semak
Perdu
Perdu
Pohon
Pohon
Perdu
Perdu
Terna
Liar
Liar
Liar
Liar
Budidaya
Budidaya
Liar
Liar
Budidaya
Liar
Liar
Budidaya
Liar
Liar
Budidaya
Liar
Liar
Liar
Budidaya
Liar
Budidaya
Liar
Budidaya
Budidaya
Aspek
pembudidayaan
Budidaya
Liar
Budidaya
Budidaya
Budidaya
Liar
Liar
Liar
Liar
Liar
Liar
Liar
Liar
Budidaya
Liar
Liar
Budidaya
Liar
Liar
Liar
Liar
Liar
74
109.
110.
111.
112.
113.
114.
Pongporang
Sulibra
Pulus
Kai cangcaratan
Rasamala
Kantong semar
Khaya sinegalenssis
Tarena cf.mollis
Laportea ardens
Neonavlea excelsa
Altingia excelsa
Nephentes Sp.
Meliaceae
Rubiaceae
Moraceae
Rubiaceae
Hamamelidaceae
Nephentaceae
Pohon
Pohon
Perdu
Pohon
Pohon
Tumbuhan memanjat
Liar
Liar
Liar
Liar
Liar
Liar
75
Lampiran 4. Pemanfaatan tumbuhan obat oleh masyarakat di desa-desa sekitar CA Gunung Tilu berdasarkan Kelompok kegunaan/penyakit
Nama Lokal
Nama Ilmiah
Bagian yang
digunakan
Semua bagian
Calincing
Oxalis corniculata L.
Kingkilaban
Musaenda frondosa L.
Sintok
Cinnamomum sintok Bl.
Daun
Buah
Kulit batang
Antanan
Centella asiatica L.
Daun
Semua bagian
Pacing
Costus spiciosus (Koenig.)
J.E.Smith.
Batang
Rimpang
Ki urat
Plantago mayor Linn.
Batang, daun
muda
Daun
Biji
Macam Penggunaan
Menghentikan pendarahan
Luka gores
Bisul
Cuci darah
Bisul
Murus darah
Kejang perut
Cacingan
Keracunan jengkol
Luka gores
Ginjal
Darah tinggi
Borok kulit dan luka bakar
Sakit kepala
Pembengka-kan hati
Mata merah dan bengkak
Sakit pinggang
Susah kencing
Sakit perut, maag
Batuk asma
Kesuburan wanita
Wajah berseri
Menambah nafsu makan,
kecerdasan otak
Menahan bisa ular
Darah tinggi
Radang mata
Pengerutan hati
Batuk
Mencuci dan memperbaiki
pertumbuhan rambut
Keracunan bisa ular/ serangga
Luka gores
Diabetes
Kencing batu
Kencing darah
Kuning
Nyeri urat/ otot, farises
Obat kuat laki-laki
Dibersihkan
Dibersihkan
Dibersihkan
Cara Penggunaan
Pengolahan
Ditumbuk lalu diperas
Ditumbuk
Ditumbuk
Direbus
Direbus
Direbus
Direbus
Diremas
Direbus
Diremas
Direbus
Direbus
Direbus
Ditumbuk
Direbus
Ditumbuk campur daun randu dan gula
batu, saring
Direbus
Direbus
Direbus
Dibersihkan
Dibersihkan
Dibersihkan
Dibersihkan lalu dikeringkan
Dibersihkan lalu dikeringkan
Dibersihkan
Ditumbuk campur garam lalu diperas
Ditumbuk lalu diperas
Ditumbuk lalu diperas
Direbus
Direbus
Ditumbuk lalu diembunkan semalam
Diminum
Diminum
Diteteskan
Diminum
Diminum
Dipakai keramas
1, 4
4
1
1, 4
1, 4
1, 4
Dibersihkan
Dibersihkan
Dibersihkan
Dibersihkan
Dibersihkan
Dibersihkan
Dibersihkan
Dibersihkan
Diremas lalu diperas
Ditumbuk lalu diperas
Direbus
Direbus
Ditumbuk lalu diperas
Direbus
Diremas
Ditumbuk campur madu
Airnya dikompreskan
Airnya dikompreskan
Diminum
Diminum
Diminum
Diminum
Digosok-gosokan
Diminum
1, 2, 3
1, 2, 3, 4
5
1, 2, 3
1
3, 4
1, 2, 3, 4, 5, 6
2
Paska Panen
Dibersihkan
Dibersihkan
Dibersihkan
Dibersihkan
Dibersihkan
Dibersihkan lalu dikeringkan
Dibersihkan lalu dikeringkan
Dibersihkan lalu dikeringkan
Dibersihkan
Dibersihkan
Dibersihkan
Dibersihkan
Dibersihkan
Dibersihkan
Dibersihkan
Dibersihkan
Dibersihkan
Dibersihkan
Dibersihkan
Dibersihkan
Lokasi
Pemakaian
Diminum
Ditempel
Ditempel
Dimakan langsung
Dimakan langsung
Diminum
Diminum
Diminum
Diminum
Ditempel
Dimakan langsung
Diminum
Ditempel
Diminum
Diminum
Diminum
Dimakan langsung
Ditempel
Diminum
Diminum
1
1
1
3, 4
1, 5
1
1
1
1, 2
3, 4
1
2, 3, 5, 6
2, 3, 5
4
2, 4
2, 3
1, 2, 5, 6
5
5, 6
3
Diminum
Diminum
Diminum
1
6
2
76
Nama Lokal
Seureuh
Nama Ilmiah
Piper betle L.
Bagian yang
digunakan
Daun
Daun muda
Picah beling
Strobilanthes crispus Bl.
Daun
Kamandilan
Nasturtium montanum Wall.
Semua bagian
Turnera subulata J.E.Smith.
Daun
Batang, akar
Semua bagian
Sadagori
Daun
Camcauh
Cyclea barbata Miers.
Kasingsat
Cassia occidentalis Linn.
Daun dewa
Gynura segetum (Lour.) Merr.
Daun
Daun
Daun muda
Semua bagian
Umbi
Daun
Rasamala
Altingia excelsa
Pucuk daun
Macam Penggunaan
Gigi berlubang
Keputihan
Sakit perut pada anak-anak
Mengurangi produksi ASI
berlebihan
Demam pada anak-anak
Penawar racun
Paska Panen
Dibersihkan
Dibersihkan
Dibersihkan
Dibersihkan
Mata gatal dan merah
Hidung mimisan
Bisa ulat dan semut hitam
Diabetes
Batu ginjal
Tumor
Liver
Sakit Pinggang
Melancarkan kencing
Maag
Bisa ular
Bisul
Reumatik
Kuning
Diare pada anak-anak
Ginjal
Jantung
Reumatik
Maag, sakit perut
Bisa ular
Bisul
Menguatkan rambut
Keracunan udang
Dibersihkan
Dibersihkan lalu dipotongpotong
Dibersihkan
Dibersihkan
Dibersihkan
Dibersihkan
Dibersihkan
Dibersihkan
Dibersihkan
Dibersihkan
Dibersihkan
Dibersihkan
Dibersihkan
Dibersihkan
Dibersihkan
Dibersihkan
Dibersihkan
Dibersihkan
Dibersihkan
Dibersihkan lalu dikeringkan
Dibersihkan
Dibersihkan
Dibersihkan
Dibersihkan
Dibersihkan
Luka gores
Darah tinggi
Dibersihkan
Dibersihkan
Bisa ular
Keputihan
Asma pada anak-anak
Bisa ular
Jantung
Kanker
Tumor
Demam pada anak-anak
Keracunan makanan
Dibersihkan
Dibersihkan
Dibersihkan
Dibersihkan
Dibersihkan
Dibersihkan
Dibersihkan
Dibersihkan
Dibersihkan
Cara Penggunaan
Pengolahan
Direbus
Direbus
Ditumbuk
Dilayukan diatas api campur minyak
kelapa
Ditumbuk campur garam
Direndam campur garam
Pemakaian
Untuk kumur-kumur
Dibasuhkan
Ditempel
Ditempel
3
1, 2, 3, 4, 5, 6
3, 4
3, 4
Dibalurkan di badan
Diminum
2, 5
3, 5
Direbus
Digulung
Diremas
Direbus
Direbus
Direbus
Direbus
Ditumbuk
Ditumbuk
Direbus
Direbus campur akar sawi tanah
Direbus campur akar sawi tanah
Direbus
Direbus
Direbus
Direbus
Diremas
Ditumbuk campur kapur sirih
Ditumbuk
Diremas campur air, saring dan
diamkan hingga menjadi agar-agar
Diremas
Diremas campur air, saring dan
diamkan hingga menjadi agar-agar
Ditumbuk lalu diperas
Dikukus
Direbus
Ditumbuk
Ditumbuk lalu diperas
Direbus
Ditumbuk campur air lalu diperas
-
Dibasuhkan
Disumbatkan ke hidung
Digosok-gosokkan
Diminum
Diminum
Dimakan langsung
Dimakan langsung
Diminum
Diminum
Dimakan langsung
Ditempel
Ditempel
Diminum
Diminum
Diminum
Diminum
Diminum
Diminum
Diminum
Ditempel
Ditempel
Untuk keramas
Diminum dengan gula
jawa
Ditempel
Diminum dengan gula
jawa
Diminum
Dimakan
Diminum
Ditempel
Diminum
Diminum
Dimakan langsung
Diminum
Dimakan langsung
1
1
1, 2
2, 3, 6
5, 6
2, 3, 5
1, 2, 4, 5
3, 5
3, 5
3, 5
6
2, 5, 6
5, 6
5
2, 3, 4, 5, 6
6
2, 4, 6
2, 5
5
5, 6
2, 4
3, 4
3
Lokasi
3
3
5
5
5
1, 3, 4
1
1
3
3, 4
1, 4
77
Eurih
Imperata cylindrical (L.) deauv.
Bagian yang
digunakan
Akar
Babandotan
Ageratum conyzoides L.
Daun
Nama Lokal
Nama Ilmiah
Semua bagian
Saliyara
Lantana camara L.
Daun, batang
Buah
Akar
Bunga
Congkok
Bletilla striata Thunb.
Sembung
Blumea balsamifera (L.) DC
Kastuba
Euphorbia pulcherrima Willd. Et
Klotzsch.
Kirinyuh
Eupatorium odoratum L. F.
Squarrosum
Cau kole
Musa zebrina
Kulit batang
Pucuk daun
Akar
Umbi
Daun
Semua bagian
Akar
Daun
Bunga
Daun, kulit
batang
Daun
Getah
Macam Penggunaan
Luka gores
Diabetes
Kencing batu
Reumatik, sakit pinggang
Peluruh air seni
Sakit perut
Luka gores
Sakit gigi
Tumor rahim
Sariawan
Reumatik
Sakit perut pada anak-anak
Radang telinga
Luka gores
Kencing nanah
Paska Panen
Dibersihkan
Dibersihkan
Dibersihkan
Dibersihkan lalu dikeringkan
Dibersihkan lalu dikeringkan
Dibersihkan
Dibersihkan
Dibersihkan
Dibersihkan
Dibersihkan lalu dikeringkan
Dibersihkan
Dibersihkan
Dibersihkan
Dibersihkan
Dibersihkan lalu dikeringkan
Reumatik
Sakit kepala
Batuk
Sakit perut/ diare
Menambah nafsu makan
Luka gores
Radang telinga
Batuk rejan pada anak-anak
Luka gores
Reumatik, sakit pinggang
Batuk
Obat setelah melahirkan
Menghilang-kan bau badan
Menambah nafsu makan
Perut kembung, diare
Ambeien
Luka gores
Radang kulit
Melancarkan ASI
Luka gores
Dibersihkan
Dibersihkan lalu dikeringkan
Dibersihkan lalu dikeringkan
Dibersihkan lalu dikeringkan
Dibersihkan
Dibersihkan
Dibersihkan
Dibersihkan lalu dikeringkan
Dibersihkan
Dibersihkan
Dibersihkan
Dibersihkan
Dibersihkan
Dibersihkan
Dibersihkan
Dibersihkan
Dibersihkan
Dibersihkan
Dibersihkan
Dibersihkan
Asam urat
Sakit perut
Sakit kepala
Luka gores
Dibersihkan
Dibersihkan
Dibersihkan
Batang tumbuhan
dipotong/diiris
Batang tumbuhan
dipotong/diiris
Gatal-gatal
Cara Penggunaan
Pengolahan
Ditumbuk
Direbus
Direbus
Direbus
Direbus
Diremas
Diremas
Ditumbuk
Direbus
Direbus
Direbus
Ditumbuk
Ditumbuk lalu diperas
Ditumbuk
Direbus campur sambiloto dan
batrawali
Direbus campur jahe dan temulawak
Direbus
Direbus
Ditumbuk lalu diseduh
Direbus
Diremas
Ditumbuk lalu diperas
Ditumbuk lalu diseduh
Diremas
Direbus
Direbus
Direbus
Direbus campur garam
Direbus
Direbus
Direbus
Ditumbuk
Diremas
Direbus
Ditumbuk
Pemakaian
Ditempel
Diminum
Diminum
Diminum
Diminum
Ditempel
Ditempel
Ditempel
Diminum
Diminum
Diminum
Ditempel
Diteteskan
Ditempel
Diminum
3, 6
3, 5
1, 4, 6
1, 3, 5
4
1, 5, 6
1, 2, 3, 4, 5, 6
5
3
1
1, 3
1, 2, 3, 5
1
4, 5
1
Diminum
Diminum
Diminum
Diminum
Diminum
Ditempel
Diteteskan
Diminum
Ditempel
Diminum
Diminum
Diminum
Diminum
Diminum
Diminum
Diminum
Ditempel
Ditempel
Diminum
Ditempel
1, 2, 5
1, 2, 3, 4, 5, 6
2
2, 3, 4
2
1, 2
1
1
3, 4
1, 3, 4
2, 4
1, 2, 3, 4, 5, 6
6
1, 2, 3, 4, 5
3, 5
1
1
1
1
1, 2, 3, 4, 5, 6
Direbus
Ditumbuk
Direbus
-
Diminum
Ditempel di perut
Diminum
Diteteskan
1, 5
5, 6
3, 4
3, 4, 6
-
Diteteskan
1
Lokasi
78
Paku andam
Nama Lokal
Gleichenia linearis
Nama Ilmiah
Daun
Bagian yang
digunakan
Bunga, daun
Daun, bunga
Akar
Luka gores
Darah tinggi
Susah buang air kecil
Diabetes
Dibersihkan
Dibersihkan
Dibersihkan lalu dikeringkan
Dibersihkan
Dibersihkan
Dibersihkan
Dibersihkan
Dibersihkan
Dibersihkan
Daun
Getah
Ginjal
Darah tinggi
Kanker
Borok
Sakit pinggang, reumatik, asam
urat
Maag, sakit perut
Paru-paru
Sakit kepala
Ayan
Diabetes
Borok bernanah
Malaria
Sakit pinggang
Diare
Demam
Obat setelah melahirkan
Sakit gigi
Batang
Daun
Membangkit-kan selera makan
Diabetes
Dibersihkan
Dibersihkan
Dibersihkan
Dibersihkan
Dibersihkan, dipotong-potong
Dibersihkan lalu dikeringkan
Dibersihkan lalu dikeringkan
Dibersihkan lalu dikeringkan
Dibersihkan
Dibersihkan
Dibersihkan
Batang tumbuhan
dipotong/diiris
Dibersihkan lalu dikeringkan
Dibersihkan
Sakit perut
Mencegah keguguran
Demam
Dibersihkan
Dibersihkan
Dibersihkan
Untang
anting
Jalantir
Acalypha australis L.
Rincik bumi
Quamoclit pinnata
Semua bagian
Daun
Daun
Akar
Daun
Begonia
Pinus
Begonia laciniata
Pinus merkusii L.
Daun
Getah, daun
Babasaran
Morus australis Poir
Daun
Cecendet
Physalis peruviana L.
Akar
Semua bagian
Dadap
cangkring
Alstonia scholaris (L.) R.Br.
Erythrina lithosperma Miq.
Dibersihkan
Luka gores
Bisul
Reumatik
Kencing keruh
Luka gores
Sembelit
Luka gores
Reumatik, sakit pinggang
Luka gores
Gatal-gatal
Luka gores
Luka gores
Urena lobata L.
Lame
Macam Penggunaan
Paska Panen
Dibersihkan
Dibersihkan
Dibersihkan
Dibersihkan
Dibersihkan
Dibersihkan
Dibersihkan
Dibersihkan
Dibersihkan
Dibersihkan
Dibersihkan
Dibersihkan, dipotong-potong
Pungpurutan
Erigeron linifolius Wild.
Luka gores
Buah
Kulit batang
Diremas
Cara Penggunaan
Pengolahan
Diremas
Diremas
Direbus
Direbus
Direbus
Direbus
Diremas
Ditumbuk campur hades
Diremas
Diremas
Ditumbuk
Diremas
Ditumbuk
Ditumbuk lalu diperas
Diseduh
Direbus campur akar eurih dan akar
saliyara
Direbus
Direbus
Direbus
Ditumbuk campur kapur sirih
Direbus campur akar eurih dan akar
saliyara
Direbus
Direbus
Direbus
Direbus
Ditumbuk
Direbus
Direbus
Direbus
Direbus
Ditumbuk campur jahe, peras
Ditumbuk lalu diseduh
Diremas, peras campur gula dan air
putih
Ditumbuk campur daun sosor bebek
Ditumbuk
Ditumbuk lalu diperas
Ditempel
Pemakaian
Ditempel
Ditempel
Diminum
Diminum
Dibasuhkan ke luka
Diminum
Ditempel
Dibalurkan
Ditempel
Ditempel
Ditempel
Diteteskan atau
ditempelkan
Ditempel
Diminum
Diminum
Diminum
1
Lokasi
1, 5
1, 3, 5
1, 5
3, 5
2
2
3, 5
3, 5, 6
5
4, 5, 6
1
4
4, 5
4
2, 4, 5
5, 6
Diminum
Diminum
Diminum
Ditempel
Diminum
2, 5, 6
1, 3, 5, 6
1
1
1, 2, 3, 4, 5, 6
Diminum
Diminum
Diminum
Dimakan langsung
Diminum
Ditaburkan di luka
Diminum
Diminum
Diminum
Diminum campur madu
Diminum
Diteteskan
3, 4
1, 2
2
1
1
1
3, 4, 6
3
1, 3, 4
1, 3, 4
1, 3, 4
1
Diminum campur madu
Diminum
4
2
Ditempel di perut
Dikompreskan
Dikompreskan
1, 2
1, 2
1, 2
79
Nama Lokal
Nama Ilmiah
Jawer kotok
Coleus scutellaroides (L.) Benth.
Bagian yang
digunakan
Daun, batang,
bunga
Daun
Sambiloto
Andrographis paniculata (Burm.
F) Nees.
Daun
Mahoni
Komfrey
Swietenia mahagoni Jacq.
Symphytum officinale L.
Biji
Daun
Tapak dara
Cantharonthus roseus (L.) G.
Don
Laportea ardens
Semua bagian
Daun
Orthosiphon aristatus (Bl) Miq.
Daun
Pulus
Kumis
kucing
Macam Penggunaan
Diabetes
Paska Panen
Dibersihkan
Kutu air
Sakit usus kronis
Obat setelah melahirkan
Diabetes
Darah tinggi
Demam
Diabetes
Diabetes
Diabetes
Kanker
Tumor
Paru-paru
Diabetes
Darah tinggi
Diabetes
Dibersihkan
Dibersihkan
Dibersihkan
Dibersihkan
Dibersihkan lalu dikeringkan
Dibersihkan
Dibersihkan lalu dikeringkan
Dibersihkan
Dibersihkan
Dibersihkan
Dibersihkan
Dibersihkan
Dibersihkan
Dibersihkan
Dibersihkan
Dibersihkan
Dibersihkan
Dibersihkan
Dibersihkan
Dibersihkan
Dibersihkan
Dibersihkan
Dibersihkan
Dibersihkan lalu dikeringkan
Dibersihkan lalu dikeringkan
Dibersihkan
Dibersihkan
Dibersihkan
Dibersihkan, dipotong-potong
Dibersihkan
Dibersihkan
Dibersihkan
Batang tumbuhan
dipotong/diiris
Dibersihkan
Batang tumbuhan
dipotong/diiris
Dibersihkan
Dibersihkan, dipotong-potong
Dibersihkan
Dibersihkan
Inggu
Ruta angustifolia (L.) Pers.
Daun
Jarak
Jatropha curcas L.
Semua bagian
Getah
Ginjal
Asam urat
Diabetes
Pendengaran kurang
Melancakan kencing
Susah tidur pada anak-anak
Cacingan
Reumatik
Ketegangan syaraf
Sakit kepala
Sakit mata
Sakit gigi
Sakit gigi
Kejang pada anak-anak
Sakit telinga
Menghilang-kan ketombe
Demam pada anak-anak
Sakit gigi
Batrawali
Tinospora crispa (L.) Miers
Daun
Getah
Lepra
Sakit gigi
Batang
Gatal-gatal
Reumatik
Malaria
Penambah nafsu makan
Semua bagian
Jukut riyut
Mimosa pudica L.
Semua bagian
Kacubung
Datura metel L.
Biji, bunga
Kuncup bunga
Daun, batang
Cara Penggunaan
Pengolahan
Direbus
Lokasi
Pemakaian
Diminum
1, 2, 3
Diremas
Direbus
Ditumbuk
Direbus
Diseduh campur madu
Ditumbuk campur air, peras
Ditumbuk lalu diseduh
Direbus
Direbus
Direbus
Direbus
Direbus
Direbus
Direbus
Diremas campur air, peras lalu
embunkan satu malam
Direbus campur meniran
Direbus campur meniran
Direbus
Direbus
Direbus
Direbus
Direbus
Direbus
Dibakar diatas cawan logam
Dibakar diatas cawan logam
Ditumbuk lalu diperas
Ditumbuk lalu diperas
Ditumbuk
Direbus
Ditumbuk lalu diperas
Ditumbuk campur kunyit dan beras
Direbus
-
Ditempel
Diminum
Ditempel di perut
Diminum
Diminum
Diminum
Diminum
Diminum
Diminum
Diminum
Diminum
Diminum
Diminum
Diminum
Diminum
1, 3, 4
2
2
3
3
1, 4
3, 4
6
6
6
6
6
3
3
5
Diminum
Diminum
Diminum
Diminum
Diminum
Diminum
Diminum
Diminum
Dihisap asapnya
Dihisap asapnya
Diteteskan
Diteteskan
Ditempel
Diminum
Diteteskan
Digosokan di kepala
Diminum
Diteteskan
5
1, 3, 6
3, 4
4
2, 3, 5
5
1
1, 5
4
1, 2, 4, 5
4, 5
5
1
1
1
1
1
2, 3, 6
Diremas
-
Ditempelkan
Diteteskan
2, 3
2
Direbus
Direbus
Direbus
Direbus
Airnya untuk mandi
Diminum
Diminum
Diminum
1, 5, 6
1, 3, 4
1, 2, 4, 5
3, 4
80
Nama Lokal
Nama Ilmiah
Antanan
beurit
Hydrocotyle sibthorpoides Lam.
Sebe
Mangandeuh
teh
Canna indica L.
Scurulla atropurpurea (Bl.)
Dans.
Bagian yang
digunakan
Semua bagian
Rimpang
Semua bagian
Daun, batang
Daun
Semua bagian
Tempuyung
Sonchus arvensis L.
Takokak
Solanum torvum Swartz.
Sintrong
jaluna
Cangkudu
Limbau
Jati
Cabe areuy
Ericlitites vaterianifolia
Morinda citrifolia L.
Azadirachta indica Juss.
Tectona grandis L. F.
Piper retrofractum Vahl.
Buah masak
Daun
Daun
Buah mentah
Daun
Akar
Paku rane
Selaginella doederleinii Hieron.
Semua bagian
Handeuleum
Grapthophyllum pictum (L.) griff.
Daun
Buah
Daun
Akar
Daun
Daun
Macam Penggunaan
Ginjal
Kuning
Sariawan
Infeksi telinga tengah
Infeksi saluran kencing
Maag
Asma
Kencing batu
Ginjal
Kanker
Liver
Jantung
Susah buang air besar
Maag, sakit pencernaan
Asma
Pertumbuhan tubuh
Reumatik
Ginjal
Kurang pendengaran
Darah tinggi
Darah tinggi
Bisul/ koreng
Sakit lambung
Darah tinggi
Darah tinggi
Jantung
Darah tinggi
Jantung
Kejang perut
Membersih-kan rahim setelah
melahirkan
Kanker
Reumatik
Patah tulang
Melancarkan kencing pada
wanita
Batuk, radang paru-paru
Sakit kepala
Kanker payudara
Sakit telinga
Ambeien, wasir
Pegal linu
Paska Panen
Dibersihkan
Dibersihkan
Dibersihkan
Dibersihkan
Dibersihkan
Dibersihkan
Dibersihkan
Dibersihkan
Dibersihkan
Dibersihkan
Dibersihkan
Dibersihkan lalu dikeringkan
Dibersihkan
Dibersihkan lalu dikeringkan
Dibersihkan lalu dikeringkan
Dibersihkan
Dibersihkan
Dibersihkan
Dibersihkan
Dibersihkan
Dibersihkan
Dibersihkan
Dibersihkan lalu dikeringkan
Dibersihkan
Cara Penggunaan
Pengolahan
Ditumbuk campur air, peras
Dikukus campur arak ketan
Ditumbuk lalu diperas
Direbus
Direbus
Ditumbuk lalu diperas
Ditumbuk lalu diperas
Direbus
Direbus
Direbus
Direbus
Diseduh
Direbus
Diseduh
Direbus
Direbus
Direbus
Direbus
Ditumbuk lalu diperas
Disayur/ digoreng/
Diremas
Direbus
-
Pemakaian
Diminum
Dimakan
Diminum
Diminum
Diminum
Diminum
Diminum
Diminum
Diminum
Diminum
Diminum
Diminum
Diminum
Diminum
Diminum
Diminum
Diminum
Diminum
Diteteskan
Dimakan langsung
Dimakan
Ditempelkan
Diminum
Dimakan langsung
3, 4
3
3
1, 3, 4
1
3
1
3
1, 2
1, 2, 5
1
1, 2, 3, 5
1
1, 2, 6
1, 5, 6
1
1, 3, 4, 5, 6
3
3
3
4
1, 4
1, 4
1, 2, 3
Dibersihkan
Dibersihkan
Dibersihkan, dipotong-potong
Dibersihkan lalu dikeringkan
Dibersihkan
Dibersihkan lalu dikeringkan
Diparut, peras airnya
Direbus
Direbus
Ditumbuk lalu diseduh
Diseduh
Ditumbuk lalu diseduh
Diminum
Diminum
Diminum
Diminum
Diminum
Diminum
2
3
4, 6
1
1
1
Dibersihkan
Dibersihkan
Dibersihkan
Dibersihkan
Direbus
Direbus
Ditumbuk
Direbus
Diminum
Diminum
Ditempel
Diminum
1
1
1, 5
5
Dibersihkan
Dibersihkan
Dibersihkan
Direbus
Direbus
Diolesi santan, layukan di atas api
1
1
2
Dibersihkan
Dibersihkan
Dibersihkan
Ditumbuk lalu diperas
Direbus campur hades
-
Diminum
Diminum
Hangat-hangat
ditempelkan sekitar
payudara
Diteteskan
Diminum
Dimakan langsung
Lokasi
1, 3
2, 3
4
81
Nama Lokal
Nama Ilmiah
Jombang
Taraxacum officinale Weber et
Wigers
Leunca
manuk
Solanum nigrum L.
Temulawak
Curcuma xanthorrhiza Roxb.
Keladi tikus
Harendong
Typhonium flagelliforme (Lood.)
Bl.
Clidemia hirta
Kisaat
Baluntas
Valeriana officinalis L.
Pluchea indica (L.) Less
Bagian yang
digunakan
Semua bagian
Akar
Semua bagian
Buah masak
Daun
Rimpang
Daun
Pucuk daun,
bunga
Daun
Daun
Daun
Paska Panen
Dibersihkan
Dibersihkan lalu dikeringkan
Dibersihkan
Dibersihkan
Dibersihkan, dipotong-potong
Dibersihkan
Dibersihkan
Dibersihkan
Dibersihkan
Cara Penggunaan
Pengolahan
Direbus
Direbus
Direbus
Ditumbuk
Direbus
Direbus
Ditumbuk
Diparut, peras airnya
Pemakaian
Diminum
Diminum
Diminum
Ditempel
Diminum
Diminum
Dimakan langsung
Dibalurkan di badan
Diminum
1, 2, 4
1, 2
1, 2, 4
1
1, 2, 4
2, 5
2, 5
2, 5
3
Dibersihkan, dipotong-potong
Dibersihkan
Dibersihkan
Direbus
Direbus campur lengkuas dan meniran
Ditumbuk lalu diperas
Diminum
Diminum
Diminum campur madu
2, 3, 5, 6
2, 3, 5
3
Kencing darah
Dibersihkan
Direbus
Diminum
1, 4
Reumatik
Keputihan
Keputihan
Bau mulut
Gangguan pencernaan pada anakanak
Menghilang-kan bau badan
Reumatik
Peluruh haid
Sakit pinggang
Bisul
Demam pada anak-anak
Flu pada anak-anak
Bisul
Melebatkan rambut
Gatal-gatal/ enzema
Dibersihkan
Dibersihkan
Dibersihkan
Dibersihkan
Dibersihkan
Direbus
Direbus
Direbus
Dikukus
Dikukus pada nasi
Diminum
Diminum
Diminum
Dimakan
Dimakan
1
1
3
3
3
Dibersihkan
Dibersihkan
Dibersihkan
Dibersihkan lalu dikeringkan
Dibersihkan
Dibersihkan
Dibersihkan
Dibersihkan
Dibersihkan
Dibersihkan
Dikukus
Direbus
Diseduh
Direbus
Diremas
Ditumbuk lalu diperas
Ditumbuk
Diremas
Ditumbuk
Direbus
3
3
4
4
1
1, 2, 3, 4, 5
1, 2, 3, 4, 5, 6
1
1
1
Dibersihkan lalu dikeringkan
Dibersihkan
Dibersihkan
Dibersihkan
Dibersihkan
Dibersihkan
Dibersihkan
Dibersihkan
Dibersihkan
Direbus
Direbus campur sedikit arak
Ditumbuk campur sedikit minyak
Direbus
Ditumbuk campur kapur sirih
Ditumbuk
Diparut, peras
Parut campur air, peras
Ditumbuk
Dimakan
Diminum
Diminum
Diminum
Ditempelkan
Dikompreskan
Ditempelkan
Ditempelkan
Untuk keramas
Airnya untuk mencuci
kulit
Diminum
Diminum
Dioleskan
Diminum
Ditempelkan
Ditempelkan
Diminum
Diminum
Ditempelkan
Dibersihkan
Direbus campur sedikit garam
Diminum
3, 4
Macam Penggunaan
Kanker payudara
Sakit pinggang
Paru-paru
Bisul
Memper-banyak produksi ASI
Kanker
Mata kering
Demam
Kanker rahim, kanker darah,
kanker tulang
Maag
Penambah nafsu makan
Kanker payudara
Puspa
Schima noronhoe
Buntiris
Kalanchoe pinnata Pers.
Akar
Bunga
Sakit pinggang
Daun
Pakis
munding
Nanangkaan
Angiopteris evecta
Daun
Euphorbia hirta L.
Semua bagian
Kemuning
Murraya paniculata (L.) Jack.
Akar
Saga leutik
Abrus precatorius L.
Kimanila
Koneng
temen
Cassia alata
Curcuma domestica Val.
Biji
Daun
Daun
Rimpang
Salam
leuweung
Eugenia polyantha Wight.
Daun, akar
Bisul
Reumatik
Radang kulit
Bronchitis
Panu, kurap, eksema
Gatal-gatal karena cacar air
Perut kembung
Penambah nafsu makan
Kudis, gatal-gatal
Daun
Diare
Lokasi
4
3, 4
4
4
4, 5, 6
4
1, 2, 3, 5
1
3, 4
82
Nama Lokal
Nama Ilmiah
Bagian yang
digunakan
Daun
Kembang
wera
Hibiscus rosa-sinensis L.
Kina
Cinchona ledgeriana (Howard)
Moens.
Kulit batang,
getah
Kulit batang
Jonge
Emilia sonchifolia
Daun
Sulibra
Tarena cf.mollis
Kulit batang
Keras tulang
Chloroathus officinalis
Akar
Bungur
Walen
Lagerstroemia indica L.
Ficus ribes Reinn.
Daun dan
tangkai daun
Daun, akar
Semua bagian
Kulit batang
Hades
Foniculum fulgare Mill.
Daun
Korejat
Gandola
Polygala paniculata L.
Basella rubra Linn.
Kawung
Bintinu
Arenga pinnata Merr.
Melochia umbellate Houtt. Stapf.
Daun
Buah
Akar
Semua bagian
Daun
Tuak
Kulit batang
Paku simpai
Cibotium barametz (L.) J. Sm.
Ki edi
Abelmoschus manihot (L.)
Semua bagian
Rimpang
Daun
Honje
Leuweung
Kayu manis
Nikolaia sp
Rimpang
Cinnamomum burmanii (Nees.)
Bl.
Daun
Gatal-gatal
Sariawan
Demam
Gondok
Gatal-gatal
Paska Panen
Dibersihkan
Dibersihkan
Dibersihkan
Dibersihkan
Dibersihkan
Cara Penggunaan
Pengolahan
Diremas
Diseduh
Ditumbuk
Direbus
Direbus
Sakit Pinggang
Sakit perut
Demam
Malaria
Bisul
Liver
Demam
Gatal-gatal
Malaria
Reumatik
Cacar
Demam
Pegal linu
Dibersihkan
Dibersihkan
Dibersihkan lalu dikeringkan
Dibersihkan lalu dikeringkan
Dibersihkan
Dibersihkan
Dibersihkan
Dibersihkan
Dibersihkan
Dibersihkan
Dibersihkan lalu dikeringkan
Dibersihkan
Dibersihkan
Direbus campur akar cecendet
Direbus
Ditumbuk, seduh
Ditumbuk dan diseduh
Ditumbuk campur gula merah
Direbus
Direbus
Direbus
Direbus campur hades
Direbus campur hades
Direbus
Osteoporosis
Biduran
Malaria
Sakit perut
Mencerahkan mata
Batuk
Dibersihkan
Dibersihkan
Dibersihkan
Dibersihkan
Dibersihkan
Dibersihkan
Direbus
Direbus
Diekstrak dengan gambir hutan
Diekstrak dengan gambir hutan
Direbus, embunkan semalam
Ditumbuk
Mencerahkan muka
Pencuci mata
Radang selaput mata
Reumatik
Radang usus buntu
Influenza
Sariawan
Sariawan
Patah tulang
Reumatik
Melebatkan rambut
Sakit pinggang
Sakit kencing
Demam pada anak-anak
Sakit lutut
Demam pada anak-anak
Reumatik
Dibersihkan
Dibersihkan
Dibersihkan
Dibersihkan
Dibersihkan, dipotong-potong
Dibersihkan
Dibersihkan
Dibersihkan
Dibersihkan
Dibersihkan
Dibersihkan
Dibersihkan
Dibersihkan
Dibersihkan
Dibersihkan
Dibersihkan
Dibersihkan
Direbus
Ditumbuk lalu diperas
Direbus
Direbus
Direbus
Direbus
Direbus
Ditumbuk
Direbus
Ditumbuk lalu diperas
Ditumbuk
Ditumbuk
Diparut
Direbus
Macam Penggunaan
Pemakaian
Ditempelkan
Diminum
Dibalurkan di badan
Diminum
Diminum atau
diteteskan getahnya
Diminum
Diminum
Diminum
Diminum
Ditempelkan
Dimakan langsung
Dimakan langsung
Diminum
Diminum
Diminum
Diminum
Diminum
Diminum
Diminum
Diminum
Diminum
Diminum
Diminum
Ditempelkan di dada
atau dimakan langsung
Diminum
Diteteskan
Diminum
Diminum
Diminum
Diminum
Diminum
Dioleskan
Dibalutkan
Diminum
Untuk keramas
Diminum
Diteteskan
Dibalurkan di badan
Dibalurkan di badan
Dibalurkan di badan
Diminum
Lokasi
2, 5
2, 5
5
2
1, 2, 3, 5
1, 3, 4, 5, 6
1
1, 2, 3, 4, 5, 6
1, 3, 5, 6
3
3
3
5
1, 4, 5, 6
6
1
4
1
1, 4
2
1
1
4
1, 2, 4
4
3, 5
1
1
1
1
1
3
3
1, 2
2
2, 3, 4, 6
3
3, 4
3, 4
3, 4
3, 4
83
Nama Lokal
Nama Ilmiah
Bagian yang
digunakan
Semua bagian
Batang
Semua bagian
Macam Penggunaan
Palago
Amomum cardomomum Willd.
Hunyur buut
Kadsura kauliflora
Janggut/
mint
Panglai
Mentha arvensis var. Javanica
beutham.
Zingiber cassumunar Roxb.
Rimpang
Kahitutan
Paederia scandens (Lour.) Merr.
Daun
Pacar
leuweung
Hanjuang
Impatiens platypetala Lind.
Daun
Cordyline fruticosa (L.) A. Chev
Daun
Memeniran
Phyllanthus urinaria Linn.
Kai
cangcaratan
Koneng
hideung
Cariyang
beureum
Gigil
Paria
Tepus
Pongporang
Neonavlea excelsa
Batang, akar
Daun
Semua bagian
Curcuma aeruginosa Roxb.
Rimpang
Wasir
TBC
Nyeri buang air kecil
Ayan
Untuk anak cadel (tidak bisa
bilang “R”)
Penambah nafsu makan
Homalomena occulata
Rimpang
Obat kuat laki-laki
Oichora febrifuga
Momordica charantia L.
Achasma coccineum
Khaya sinegalenssis
Akar
Daun
Kuncup bunga
Daun
Demam
Demam pada anak-anak
Peluruh ASI
Batuk
Daun
Reumatik
Demam
Perut mulas
Batuk
Sakit pencernaan
Batuk
Reumatik
Demam setelah melahirkan
Radang telinga
Sakit lambung
Susah buang air kecil
Paska Panen
Dibersihkan
Dibersihkan
Dibersihkan
Dibersihkan
Dibersihkan
Dibersihkan
Dibersihkan
Dibersihkan
Dibersihkan
Dibersihkan
Dibersihkan
Cara Penggunaan
Pengolahan
Direbus
Direbus
Direbus
Direbus
Direbus
Direbus
Ditumbuk lalu diperas
Ditumbuk campur garam, peras
Ditumbuk campur garam, peras
Ditumbuk
Pemakaian
Diminum
Diminum
Diminum
Diminum
Dimakan langsung
Diminum
Diminum
Dikompreskan
Airnya diteteskan
Diminum
Ditempelkan di perut
6
6
2
2
2, 3
3
4, 5
4
2
2
1
Dibersihkan lalu dikeringkan
Dibersihkan lalu dikeringkan
Dibersihkan
Dibersihkan
Dibersihkan
Direbus
Direbus
Direbus
Direbus
Direbus
Diminum
Diminum
Diminum
Diminum
Diminum
1, 5
1, 5
6
6
2,6
Dibersihkan lalu dipotongpotong
Dibersihkan
Direbus
Diminum
4
Parut, campur kelapa lalu dikukus
Dimakan
1, 2, 3
Tumbuk, seduh
Tumbuk campur air,diperas
Direbus
Direbus
Diminum
Diminum
Diminum
Diminum
4
2,3,4
4,6
4,6
Dipanggang di bara api
Direbus
Dimakan
Diminum
1,4
3
Tumbuk, seduh
Ditumbuk
Direbus campur gula merah
Dilayukan diatas api
Direbus
Diseduh
Direbus
Dikukus campur garam dan
Dimakan langsung
Diminum
Ditempelkan di perut
Diminum
Ditempelkan di perut
Diminum
Diminum
Diminum
Dimakan langsung
Ditempel
1
4
4
4
3
1
1
3
1,3
3, 4
Terong kori
Kantong
semar
Kipiit
Randu
Pohpohan
Waru
Kaliki
Teklan
Putat
Solanum aculeatissimum JACQ.
Nephentes Sp.
Buah
Air kantong
Batuk
Maag
Dibersihkan lalu dikeringkan
Dibersihkan
Dibersihkan
Dibersihkan lalu dipotongpotong
Dibersihkan
Dibersihkan
Maesa latifolia Bl. DC
Ceiba pentandra Gaertn.
Pilea trihervia Wight.
Hibiscus tillaceus L.
Richinus communis L.
Eupatorium riparium REG.
Barringtonia spicata Bl.
Daun
Daun
Daun
Daun
Daun
Daun
Daun
Jotang
Spilanthes acmella Murr.
Daun
Sakit perut
Mencret
Sakit perut
Sakit perut
Sakit perut
Peluruh air seni
Ambeien
Sakit perut
Penambah nafsu makan
Sakit gigi
Dibersihkan
Dibersihkan
Dibersihkan
Dibersihkan
Dibersihkan
Dibersihkan
Dibersihkan lalu dikeringkan
Dibersihkan
Dibersihkan
Dibersihkan
Lokasi
84
Download