PEMANFAATAN TRADISIONAL TUMBUHAN OBAT OLEH MASYARAKAT DI SEKITAR KAWASAN CAGAR ALAM GUNUNG TILU, JAWA BARAT LINDA MARISA OKTAVIANA DEPARTEMEN KONSERVASI SUMBERDAYA HUTAN DAN EKOWISATA FAKULTAS KEHUTANAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2008 PEMANFAATAN TRADISIONAL TUMBUHAN OBAT OLEH MASYARAKAT DI SEKITAR KAWASAN CAGAR ALAM GUNUNG TILU, JAWA BARAT LINDA MARISA OKTAVIANA Skripsi Diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana kehutanan pada Fakultas Kehutanan Institut Pertanian Bogor DEPARTEMEN KONSERVASI SUMBERDAYA HUTAN DAN EKOWISATA FAKULTAS KEHUTANAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2008 RINGKASAN LINDA MARISA OKTAVIANA. Pemanfaatan Tradisional Tumbuhan Obat oleh Masyarakat di Sekitar Kawasan Cagar Alam Gunung Tilu, Jawa Barat, “Dibimbing oleh SISWOYO dan EDHI SANDRA” Kawasan Cagar Alam (CA) Gunung Tilu terletak di daerah Jawa Barat, dengan luas kawasan sebesar 8.000 Ha. Berdasarkan data yang diperoleh Tim CA Gunung Tilu, potensi tumbuhan obat di CA Gunung Tilu dan sekitar kawasan yang telah diketahui ± 100 jenis. Dengan adanya potensi tumbuhan yang ada di CA Gunung Tilu, maka sebagian masyarakat memanfaatkan tumbuhan obat dalam skala kecil untuk pengobatan sehari-hari. Sehubungan dengan hal tersebut dan dalam rangka mengetahui sejauh mana pemanfaatan tumbuhan obat oleh masyarakat di sekitar CA Gunung Tilu, maka penelitian ini perlu dilakukan. Tujuan penelitian ini adalah untuk menjajaki pemanfaatan tumbuhan obat secara tradisional oleh masyarakat di sekitar kawasan CA Gunung Tilu berdasarkan pengetahuan yang dimiliki. Penelitian ini dilaksanakan di 6 (enam) desa yang terdapat di sekitar CA Gunung Tilu, yaitu Desa Sugihmukti, Cisondari, Cibodas, Mekarsari, Warnasari dan Pulosari. Waktu pelaksanaan penelitian ini selama 1 bulan, yaitu pada tanggal 1-30 Juni 2008. Kegiatan-kegiatan yang dilakukan dalam penelitian ini, meliputi: orientasi lapangan, pengumpulan data (data primer dan data sekunder), pengolahan data (penyuntingan data, klasifikasi data dan tabulasi data), analisis data dan penentuan jenis-jenis unggulan. Berdasarkan hasil penelitian menunjukan bahwa, karakteristik masyarakat pemanfaat tumbuhan obat pada 6 desa di sekitar CA Gunung Tilu didominasi oleh tingkat umur antara 26-60 tahun (78,75%), berlatar belakang pendidikan tingkat SD (76,8%), berasal dari suku Sunda (98,6%) dan bermata pencaharian sebagai petani (40,3%). Jumlah jenis tumbuhan yang dimanfaatkan oleh masyarakat pada 6 desa di sekitar CA Gunung Tilu sebanyak 114 jenis dan 60 famili, dengan rincian: di Desa Sugihmukti (59 jenis dan 42 famili), Cibodas (58 jenis dan 38 famili), Cisondari (53 jenis dan 31 famili), Mekarsari (41 jenis dan 28 famili), Pulosari (36 jenis dan 26 famili) dan Warnasari (33 jenis dan 26 famili). Dilihat dari habitusnya, jenis-jenis tumbuhan obat yang dimanfaatkan oleh masyarakat di sekitar CA Gunung Tilu dapat dibedakan kedalam 9 macam, yaitu: terna (31 jenis), perdu (25 jenis), pohon (24 jenis), semak (14 jenis), herba (7 jenis), tumbuhan memanjat (7 jenis), paku-pakuan (3 jenis) serta epifit dan palempaleman (1 jenis). Bagian tumbuhan yang digunakan sebagai obat terdiri dari 13 bagian, yaitu: semua bagian (25 jenis), daun (77 jenis), batang (9 jenis), kulit batang (9 jenis), bunga (8 jenis), buah (10 jenis), biji (4 jenis), umbi (2 jenis), getah (5 jenis), rimpang (9 jenis), akar (18 jenis), tuak dan air kantong/bunga (masing-masing 1 jenis). Ada tiga cara penggunaan tumbuhan obat, yaitu: cara pasca panen (3 cara), cara pengolahan (12 cara) dan cara pemakaian (13 cara). Berdasarkan kelompok penyakit/penggunaan, jenis-jenis tumbuhan obat yang dimanfaatkan masyarakat dapat dibedakan kedalam 29 kelompok, dimana tertinggi adalah pada kelompok penyakit otot dan persendian (38 jenis) dan jenis tumbuhan obat untuk Keluarga Berencana (KB) tidak ditemukan pada 6 desa di sekitar CA Gunung Tilu. Jenis tumbuhan obat unggulan yang dimanfaatkan oleh masyarakat di sekitar CA Gunung Tilu sebanyak 6 jenis, yaitu: antanan (Centella asiatica L.), ki urat (Plantago mayor Linn.), cecendet (Physalis peruviana L.), mangandeuh teh (Scurulla atropurpurea (Bl.) Pans.)), kina (Cinchona ledgeriana (Howard) Moens.), dan seureuh (Piper betle L.). Kata kunci : CA Gunung Tilu, masyarakat, tumbuhan obat SUMMARY LINDA MARISA OKTAVIANA. Traditional Using of Medical Plants by Community around of the Reserve Area at Gn. Tilu, West Java. Under Supervision of SISWOYO and EDHI SANDRA. Reserve Area at Gn. Tilu is located at west java, which is total area of WNP about 8.000 ha. According to data that was obtained by reserve area team, medical plants potential at this area and surrounding area was known approximately 100 species. Consequently, a half of communities were using medical plants in small scale for daily life. Related with this condition and to know about medical plants using by communities around of Gn. Tilu reserve area, so this research was made. The aims of this research were to know medical plants using traditionally by communities around of Gn. Tilu based on their knowledge. The research was conducted in June 2008 at six villages which is located surrounding Gn. Tilu reserve area, i.e. Sugihmukti, Cisondari, Cibodas, Mekarsari, Warnasari dan Pulosari village. Activities was done in this research are field orientation, collecting data (primer and secondary data), tabulating data, analyzing data and determining the superior species. Results show that communiies characteristic that was using medical plants at six villages dominated in aged structure ranged from 26-60 years old (78,75%), elementary school background (76,8), from Sunda tribe (98,6%) and as farmers (40,3%). Total of medical plants was used at six villages around Gn. Tilu reserve area is 114 species, i.e.: at Sugihmukti village (59 species and 42 family), Cibodas (58 species and 38 family), Cisondari (53 species and 31 family), Mekarsari (41 species and 28 family), Pulosari (36 species and 26 family) and Warnasari (33 species and 26 family). Result from habitus of medical plants divided into 9 kinds, i.e. terna (31 species), visible stool (25 species), tree (24 species), shrubs (14 species), medical plants (7 species), liana (7 species), paku-pakuan (3 species) and epiphyte also palmae (1 species). Part of plants was used divided into 13, i.e. all part of plants was used (25 species), leaf (77 species), trunk (9 species), tree bark (9 species), flower (8 species), fruit (10 species), seed (4 species), tuber (2 species), tree sap (5 species), ryzome (9 species), root (18 species), fermented palm wine and in flower (1 species respectively). Based on disease catagories diveded into 29 catagories, the highest catagory to healing muscles and stiff problems (38 spesies) and medical plants for planning family programe was not found at six villages around Gn. Tilu reserve area. There are six kinds of medical plants was used by communities around Gn. Tilu reserve area, i.e. antanan (Centella asiatica L.), ki urat (Plantago mayor Linn.), cecendet (Physalis peruviana L.), mangandeuh teh (Scurulla atropurpurea (Bl.) Pans.)), kina (Cinchona ledgeriana (Howard) Moens.), and seureuh (Piper betle L.). Keywords: Gunung Tilu reserve area, community, medical plants PERNYATAAN Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi berjudul Pemanfaatan Tradisional Tumbuhan Obat Oleh Masyarakat di sekitar Kawasan Cagar Alam Gunung Tilu, Jawa Barat adalah benar-benar hasil karya saya sendiri dengan bimbingan dosen pembimbing dan belum pernah digunakan sebagai karya ilmiah pada perguruan tinggi atau lembaga manapun. Sumber informasi yang berasal atau dikutip dari karya yang diterbitkan dari penulis lain telah disebutkan dalam teks dan dicantumkan dalam Daftar Pustaka di bagian akhir skripsi ini. Bogor, September 2008 Linda Marisa Oktaviana NRP E34104044 DAFTAR ISI Halaman KATA PENGANTAR ..................................................................................... DAFTAR ISI .................................................................................................... DAFTAR TABEL ............................................................................................ DAFTAR GAMBAR ....................................................................................... DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................... i ii iv vii viii BAB I. PENDAHULUAN .............................................................................. 1. 1. Latar Belakang ............................................................................... 1. 2. Tujuan ............................................................................................ 1. 3. Manfaat .......................................................................................... 1 1 2 2 BAB II. TINJAUAN PUSTAKA .................................................................... 2. 1. Tumbuhan Obat .............................................................................. 2. 2. Pemanfaatan Tumbuhan Obat .......………………………………. 2. 3. Etnobotani ...................................................................................... 3 3 4 5 BAB III. KONDISI UMUM LOKASI PENELITIAN ................................... 3. 1. Letak dan Luas ............................................................................... 3. 2. Iklim ............................................................................................... 3. 3. Topografi ........................................................................................ 3. 4. Geologi ........................................................................................... 3. 5. Hidrologi ........................................................................................ 3. 6. Potensi Kawasan ............................................................................ 3. 6. 1 Flora .................................................................................... 3. 6. 2. Fauna .................................................................................. 3. 7. Masyarakat Sekitar Kawasan ......................................................... 3. 7. 1. Kependudukan.................................................................... 3. 7. 2. Tingkat Pendidikan ............................................................ 3. 7. 3. Mata Pencaharian ............................................................... 3. 7. 4. Agama ................................................................................ 3. 7. 5. Suku ................................................................................... 6 6 6 6 7 7 7 7 8 8 8 8 9 10 11 BAB IV. METODE PENELITIAN ................................................................ 4. 1. Lokasi dan Waktu Penelitian ......................................................... 4. 2. Bahan dan Peralatan ....................................................................... 4. 3. Metode ........................................................................................... 4. 3. 1. Orientasi Lapangan ............................................................ 4. 3. 2. Pengumpulan Data ............................................................. 4. 3. 3. Pengolahan Data................................................................. 4. 4. 4. Analisis Data ...................................................................... 4. 4. 5. Penentuan Jenis-jenis Unggulan ........................................ 12 12 12 12 12 13 14 16 16 BAB V. HASIL DAN PEMBAHASAN.......................................................... 5. 1. Karakteristik Pemanfaat Tumbuhan Obat ...................................... 5. 1. 1. Umur .................................................................................. 5. 1. 2. Tingkat Pendidikan ............................................................ 5. 1. 3. Suku ................................................................................... 17 17 18 19 20 5. 1. 4. Mata Pencaharian ............................................................... 5. 2. Potensi Tumbuhan Obat ................................................................. 5. 2. 1. Jumlah Jenis dan Famili Berdasarkan Lokasi .................... 5. 2. 2. Jumlah Jenis dan Famili Berdasarkan Habitus................... 5. 2. 3. Jumlah Jenis dan Famili Berdasarkan Pembudidayaannya. ........................................................... 5. 3. Pemanfaatan Tumbuhan Obat ........................................................ 5. 3. 1. Bagian Tumbuhan yang Digunakan ................................... 5. 3. 2. Cara Penggunaan Tumbuhan Obat..................................... 5. 3. 3. Kelompok Penyakit/Penggunaan Tumbuhan Obat ............ 5. 4. Jenis-Jenis Tumbuhan Obat Unggulan........................................... 21 22 22 24 BAB VI. KESIMPULAN DAN SARAN ........................................................ 6. 1. Kesimpulan .................................................................................... 6. 2. Saran ............................................................................................... 63 63 64 DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................... 65 LAMPIRAN .................................................................................................... 66 25 26 26 27 29 60 DAFTAR TABEL No Halaman 1. Jumlah penduduk menurut jenis kelamin di desa penyangga CA Gunung Tilu.................................................................................................8 2. Sarana pendidikan di desa penyangga CA Gunung Tilu....................................9 3. Mata pencaharian penduduk desa penyangga CA Gunung Tilu......................10 4. Agama penduduk desa penyangga CA Gunung Tilu.......................................10 5. Jumlah responden yang diwawancarai di 6 desa lokasi penelitian ..................13 6. Jenis data yang dikumpulkan dan cara pengumpulannya ................................13 7. Klasifikasi kelompok penyakit/penggunaan dan macam penyakit/penggunaannya .....................................................................15 8. Jumlah responden pemanfaat tumbuhan obat di desa-desa sekitar CA Gunung Tilu ...................................................................................17 9. Kisaran umur/usia pemanfaat tumbuhan obat di desa-desa sekitar CA Gunung Tilu ...................................................................................19 10. Tingkat pendidikan pemanfaat tumbuhan obat di desa-desa sekitar CA Gunung Tilu ...................................................................................20 11. Suku pemanfaat tumbuhan obat di desa-desa sekitar CA Gunung Tilu ..........20 12. Mata pencaharian pemanfaat tumbuhan obat di desa-desa sekitar CA Gunung Tilu ...................................................................................21 13. Rekapitulasi jumlah jenis dan famili tumbuhan obat di desa-desa sekitar CA Gunung Tilu ...................................................................................22 14. Rekapitulasi jumlah jenis dan famili tumbuhan obat berdasarkan habitus di desa-desa sekitar CA Gunung Tilu ..............................................................24 15. Rekapitulasi jumlah jenis dan famili tumbuhan obat berdasarkan pembudidayaannya di desa-desa sekitar CA Gunung Tilu..............................25 16. Rekapitulasi bagian jenis tumbuhan obat yang digunakan oleh Masyarakat di desa-desa sekitar CA Gunung Tilu .......................................... 26 17. Cara pasca panen tumbuhan obat yang dilakukan masyarakat di desa-desa sekitar CA Gunung Tilu ............................................................. 27 18. Cara pengolahan tumbuhan obat yang dilakukan masyarakat di desa-desa sekitar CA Gunung Tilu ............................................................. 28 19. Cara pemakaian tumbuhan obat yang dilakukan masyarakat di desa-desa sekitar CA Gunung Tilu ............................................................. 29 20. Rekapitulasi khasiat tumbuhan obat berdasarkan kelompok penyakit/ penggunaan menurut responden di desa-desa sekitar CA Gunung Tilu ......... 30 21. Jenis tumbuhan obat yang digunakan untuk mengobati gangguan peredaran darah di desa-desa sekitar CA Gunung Tilu ................................... 31 22. Jenis tumbuhan obat yang digunakan untuk penawar racun di desa-desa sekitar CA Gunung Tilu .................................................................................. 32 23. Jenis tumbuhan obat yang digunakan untuk pengobatan luka di desa-desa sekitar CA Gunung Tilu ................................................................. 33 24. Jenis tumbuhan obat yang digunakan untuk mengobati diabetes di desa-desa sekitar CA Gunung Tilu ................................................................. 34 25. Jenis tumbuhan obat yang digunakan untuk mengobati gangguan urat syaraf di desa-desa sekitar CA Gunung Tilu ........................................... 35 26. Jenis tumbuhan obat yang digunakan untuk mengobati sakit gigi di desa-desa sekitar CA Gunung Tilu ............................................................. 36 27. Jenis tumbuhan obat yang digunakan untuk mengobati sakit ginjal di desa-desa sekitar CA Gunung Tilu ............................................................. 37 28. Jenis tumbuhan obat yang digunakan untuk mengobati sakit jantung di desa-desa sekitar CA Gunung Tilu ............................................................. 38 29. Jenis tumbuhan obat yang digunakan untuk mengobati sakit kanker dan tumor di desa-desa sekitar CA Gunung Tilu ............................................ 39 30. Jenis tumbuhan obat yang digunakan untuk mengobati penyakit kelamin di desa-desa sekitar CA Gunung Tilu ............................................................. 40 31. Jenis tumbuhan obat yang digunakan untuk mengobati penyakit khusus wanita di desa-desa sekitar CA Gunung Tilu...................................... 41 32. Jenis tumbuhan obat yang digunakan untuk mengobati penyakit kulit di desa-desa sekitar CA Gunung Tilu ............................................................. 42 33. Jenis tumbuhan obat yang digunakan untuk mengobati penyakit kuning/hati di desa-desa sekitar CA Gunung Tilu .......................................... 43 34. Jenis tumbuhan obat yang digunakan untuk mengobati penyakit malaria di desa-desa sekitar CA Gunung Tilu ............................................................. 44 35. Jenis tumbuhan obat yang digunakan untuk mengobati penyakit mata di desa-desa sekitar CA Gunung Tilu ............................................................. 45 36. Jenis tumbuhan obat yang digunakan untuk mengobati penyakit mulut di desa-desa sekitar CA Gunung Tilu ............................................................. 46 37. Jenis tumbuhan obat yang digunakan untuk mengobati sakit otot dan persendian di desa-desa sekitar CA Gunung Tilu ............................. 47 38. Jenis tumbuhan obat yang digunakan untuk penyakit telinga di desa-desa sekitar CA Gunung Tilu ................................................................. 49 39. Jenis tumbuhan obat yang digunakan untuk mengobati penyakit tulang di desa-desa sekitar CA Gunung Tilu ................................................................. 49 40. Jenis tumbuhan obat yang digunakan untuk mengobati penyakit pada saluran pembuangan di desa-desa sekitar CA Gunung Tilu .................. 50 41. Jenis tumbuhan obat yang digunakan untuk mengobati penyakit pada saluran pencernaan di desa-desa sekitar CA Gunung Tilu .................... 52 42. Jenis tumbuhan obat yang digunakan untuk mengobati penyakit pada saluran pernafasan di desa-desa sekitar CA Gunung Tilu ..................... 54 43. Jenis tumbuhan obat yang digunakan untuk kehamilan dan persalinan di desa-desa sekitar CA Gunung Tilu ............................................................. 55 44. Jenis tumbuhan obat yang digunakan untuk organ tubuh pada wanita di desa-desa sekitar CA Gunung Tilu ............................................................. 56 45. Jenis tumbuhan obat yang digunakan untuk perawatan rambut, muka dan kulit di desa-desa sekitar CA Gunung Tilu .............................................. 57 46. Jenis tumbuhan obat yang digunakan untuk mengobati sakit kepala dan Demam di desa-desa sekitar CA Gunung Tilu ................................................ 58 47. Jenis tumbuhan obat yang digunakan untuk tonikum di desa-desa sekitar CA Gunung Tilu .................................................................................. 59 48. Jenis tumbuhan obat yang digunakan untuk penyakit lain-lain di desa-desa sekitar CA Gunung Tilu ................................................................. 60 49. Jenis tumbuhan obat unggulan di Desa Sugihmukti, Mekarsari, Cisondari, Cibodas, Pulosari dan Warnasari ................................................... 62 DAFTAR GAMBAR No Halaman 1. Cara pengeringan ki urat (Plantago mayor Linn.) ........................................... 27 2. Babandotan (Ageratum conyzoides L.) ............................................................ 33 3. Dadap cangkring (Erythrina lithosperma Miq.) .............................................. 34 4. Antanan (Centella asiatica L.) ......................................................................... 36 5. Sambiloto (Andrographis paniculata (Burm. F) Nees.) .................................. 37 6. Jombang (Taraxacum officinale Weber et Wigers) ......................................... 38 7. Saliyara (Lantana camara L.) ........................................................................... 39 8. Handeuleum (Grapthophyllum pictum (L.) Griff.) ........................................... 40 9. Cau kole (Musa zebrina) ................................................................................... 41 10. Pacing (Costus spiciosus (Koenig.) J. E. Smith)............................................. 43 11. Walen (Ficus ribes Reinn) .............................................................................. 44 12. Gandola (Basella rubra Linn.) ........................................................................ 45 13. Kirinyuh (Eupatorium odoratum L. F. Squarrosum.) ..................................... 48 14. Congkok (Bletilla striata Thunb.) ................................................................... 48 15. Hanjuang (Cordyline fruticosa (L.) A. Chev) ................................................. 51 16. Jawer kotok (Coleus scutellaroides) ............................................................... 51 17. Paku rane (Selaginella doederleinii Hieron) ................................................... 53 18. Pakis munding (Angiopteris evecta) ............................................................... 56 19. Buntiris (Kalanchoe pinnata Pers.) ................................................................. 57 20. Putat (Barringtonia spicata) ........................................................................... 59 21. Kina (Cinchona ledgeriana (Howard) Moens) ............................................... 61 DAFTAR LAMPIRAN No Halaman 1. Peta lokasi penelitian....................................................................................... 66 2. Karakteristik responden di desa-desa sekitar CA Gunung Tilu ...................... 67 a. Pemanfaat tumbuhan obat ........................................................................... 67 b. Bukan pemanfaat tumbuhan obat ................................................................ 72 3. Daftar jenis tumbuhan obat yang dimanfaatkan oleh masyarakat di desa-desa sekitar CA Gunung Tilu ................................................................. 73 4. Pemanfaatan tumbuhan obat oleh masyarakat di desa-desa sekitar CA Gunung Tilu berdasarkan kelompok penyakit/kegunaan ................................ 76 BAB I. PENDAHULUAN 1. 1. Latar Belakang Cagar Alam (CA) Gunung Tilu seluas 8.000 ha ditetapkan berdasarkan Surat Keputusan Menteri Pertanian Nomor 68/Kpts/Um/2/1978 tanggal 7 Februari 1978. Secara administrasi pemerintahan, kawasan tersebut terletak di Kabupaten Bandung yang meliputi Desa Cisondari, Cibodas dan Sugihmukti, Kecamatan Pasirjambu dan Desa Pulosari, Kecamatan Pangalengan; sedangkan secara geografis terletak pada 7°2’17” sampai 7°16’5” Lintang Selatan dan 107°32’ sampai 107°32’ Bujur Timur. Berdasarkan kewenangan pengelolaannya termasuk dalam wilayah kerja Seksi Konservasi Wilayah I Bandung, BKSDA Jawa Barat I. Kawasan CA Gunung Tilu merupakan perwakilan tipe ekosistem hutan hujan dataran tinggi, yang menjadi salah satu sisa hutan alam di Jawa Barat yang relatif masih utuh. Jenis-jenis tumbuhan yang ada sangat beragam, termasuk salah satunya adalah jenis-jenis tumbuhan obat. Berdasarkan data yang ada (Tim CA Gunung Tilu, 2007), potensi tumbuhan obat di CA Gunung Tilu dan sekitar kawasan yang telah diketahui ± 100 jenis. Penduduk yang bertempat tinggal di desa penyangga CA Gunung Tilu Kabupaten Bandung tersebar di 2 kecamatan, yaitu Kecamatan Pasir Jambu dan Pangalengan. Beberapa desa di Kecamatan Pasir jambu yang berbatasan dengan CA Gunung Tilu adalah Desa Sugihmukti, Cisondari, Cibodas dan Mekarsari; sedangkan desa penyangga yang termasuk dalam Kecamatan Pangalengan adalah Desa Warnasari dan Pulosari. Pengetahuan mengenai jenis tumbuhan hutan yang berkhasiat obat telah dimiliki masyarakat sejak dulu, pengetahuan ini diperoleh secara turun temurun dari nenek moyangnya yang memanfaatkan tumbuhan-tumbuhan hutan tertentu untuk pengobatan maupun jamu tradisional. Dengan adanya potensi tumbuhan obat di kawasan CA Gunung Tilu dan berbekal pengetahuan dalam pemanfaatan tumbuhan obat, sebagian masyarakat yang tinggal di sekitar kawasan CA Gunung Tilu telah memanfaatkan tumbuhan obat tersebut dalam skala kecil untuk pengobatan sehari-hari. Pemanfaatan tumbuhan berkhasiat obat yang telah dilakukan oleh masyarakat tersebut, meskipun dalam skala kecil dapat menyebabkan jumlah populasi dan keanekaragaman jenis tumbuhan obat di alam lambat laun menjadi berkurang. Sehubungan dengan hal tersebut dan untuk menjajaki sejauh mana pemanfaatan tumbuhan obat di kawasan CA Gunung Tilu dan sekitarnya, maka perlu dilakukan penelitian ini. 1. 2. Tujuan Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk menjajaki pemanfaatan tumbuhan obat secara tradisional oleh masyarakat di sekitar kawasan CA Gunung Tilu berdasarkan pengetahuan yang dimiliki. 1. 3. Manfaat Penelitian Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat dijadikan sebagai bahan masukan bagi pihak pengelola CA Gunung Tilu dalam rangka pelestarian pemanfaatan sumberdaya alam hayati khususnya pemanfaatan tumbuhan obat. BAB II. TINJAUAN PUSTAKA 2. 1. Tumbuhan Obat Tumbuhan obat merupakan spesies tumbuhan yang diketahui mempunyai khasiat obat, yang dibagi menjadi 3 kelompok, yaitu: (1) Tumbuhan obat tradisional, yaitu spesies tumbuhan yang diketahui atau dipercayai oleh masyarakat mempunyai khasiat obat dan telah digunakan sebagai bahan baku obat tradisional, (2) Tumbuhan obat moderen, yaitu spesies tumbuhan yang secara ilmiah telah dibuktikan mengandung senyawa/bahan bioaktif yang berkhasiat obat dan penggunaannya dapat dipertanggung jawabkan secara medis, dan (3) Tumbuhan obat potensial, yaitu spesies tumbuhan yang mengandung senyawa/bahan bioaktif yang berkhasiat obat, tetapi belum dibuktikan secara ilmiah medis atau penggunaannya sebagai bahan obat tradisional sulit ditelusuri (Zuhud et al., 1994). Menurut Winarto (2007a), definisi umum tumbuhan obat yang dapat diterima semua pihak adalah tumbuhan yang berkhasiat sebagai obat dan digunakan sebagai obat. Berkhasiat obat berarti mengandung zat aktif yang berfungsi mengobati penyakit tertentu. Indonesia termasuk negara yang memiliki kekayaan keanekaragaman tumbuhan obat yang cukup tinggi. Menurut Direktorat Aneka Usaha Kehutanan dan Fakultas Kehutanan IPB (2000) dalam Suherman (2006), jenis-jenis tumbuhan yang berkhasiat obat, sebanyak 1.845 jenis yang tersebar di berbagai formasi hutan di Indonesia. Lebih kurang 30.000 sampai 40.000 jenis tumbuhan tersebar di Aceh sampai Papua, dari dataran rendah hingga dataran tinggi, dari daerah tropik hingga daerah sejuk, bahkan hingga tumbuhan dan kekayaan laut dapat dimanfaatkan sebagi obat (Wijayakusuma, 2000). Menurut Hariana (2005), di Indonesia dikenal lebih dari 20.000 jenis tumbuhan obat; namun, hanya sekitar 1.000 jenis tumbuhan yang telah terdata. Tumbuhan obat terdiri dari beberapa macam habitus. Habitus berbagai jenis tumbuhan (Tjitrosoepomo, 1988 dalam Damayanti, 1999) adalah sebagai berikut : 1. Pohon adalah tumbuhan berkayu yang tinggi besar, memiliki satu batang yang jelas dan bercabang jauh dari permukaan tanah. 2. Perdu adalah tumbuhan berkayu yang tidak seberapa besar dan bercabang dekat dengan permukaan tanah. 3. Herba adalah tumbuhan tidak berkayu dengan batang lunak dan berair. 4. liana adalah tumbuhan berkayu dengan batang menjalar/memanjat pada tumbuhan lain. 5. tumbuhan memanjat adalah herba yang memanjat pada tumbuhan lain atau benda lain. 6. Semak adalah tumbuhan yang tidak seberapa besar, batang berkayu, bercabang-cabang dekat permukaan tanah atau di dalam tanah. 7. rumput adalah tumbuhan dengan batang yang tidak keras, mempunyai ruasruas yang nyata dan seringkali berongga. 2. 2. Pemanfaatan Tumbuhan Obat Sejak ribuan tahun yang lalu, obat dan pengobatan tradisional sudah ada di Indonesia, jauh sebelum pelayanan kesehatan formal dengan obat-obatan moderennya dikenal masyarakat. Pengobatan tradisional dengan memanfaatkan tumbuhan berkhasiat obat merupakan pengobatan yang dimanfaatkan dan diakui masyarakat dunia. Hal yang menandai kesadaran untuk kembali ke alam (back to nature), adalah untuk mencapai kesehatan yang optimal dan untuk mengatasi berbagai penyakit secara alami. Dalam pemanfaatan dan penggunaan tumbuhan berkasiat obat ini, perlu diketahui secara pasti tata cara pengkomposisiannya dalam memanfaatkan tumbuhan berkhasiat obat untuk mengatasi berbagai jenis penyakit secara efektif (Wijayakusuma, 2000). Menurut Soewito (1989), pemanfatan tumbuhan obat ialah memanfaatkan berbagai jenis tumbuh-tumbuhan yang tumbuh di sekitar kita, dan mempunyai khasiat untuk bahan pengobatan secara tradisional. Baru sebagian kecil flora yang telah dimanfaatkan khasiatnya sebagai obat oleh masyarakat Indonesia, sedangkan sebagian besar lainnnya masih tumbuh liar secara alami di hutan-hutan belantara. Sebagian besar tumbuhan berkhasiat obat, saat ini telah dibudidayakan oleh masyarakat, terutama bagi masyarakat pedesaan. Pemanfaatan tumbuhan obat di Indonesia sebenarnya sudah dimulai dari zaman nenek moyang, namun penggunaannya oleh masyarakat dimulai sejak zaman penjajahan Belanda. Pengenalan dan penggunaan tumbuhan obat dimulai dengan jasa Ny. J. Kloppenburg-Versteegh yang menginventarisasi cara-cara pengobatan tradisional Indonesia. Kemudian hal tersebut dilanjutkan oleh pakarpakar lainnya serta Departemen Kesehatan Republik Indonesia (Hariana, 2005). Menurut Winarto (2007b), pengobatan herbal telah memiliki landasan hukum yang jelas. Sejak tahun 2004 telah disosialisasikan dan diberlakukan keputusan Menteri Kesehatan tentang ‘Penyelenggaraan Pengobatan Tradisional’ berupa KEPMENKES: 1076/MENKES/SK/VII/2003. Berdasarkan ketentuan hukum tersebut maka pengobatan herbal dan pemanfaatan tumbuhan obat telah memperoleh ijin pendaftaran. 2. 3. Etnobotani Menurut Soekarman dan Riswan (1992) dan Harsberger (1985) dalam Arafah (2005), etnobotani merupakan ilmu yang mempelajari hubungan langsung manusia dengan tumbuhan dalam kegiatan pemanfaatannya secara tradisional, juga oleh suku-bangsa yang masih primitif atau terbelakang. Etnobotani berasal dari dua kata, yaitu ethos yang berarti bangsa dan botany yang berarti tumbuhtumbuhan, kata tersebut berasal dari bahasa Yunani. Status etnobotani sebagai ilmu tidak masalah, namun status obyek penelitiannya sangat rawan karena cepatnya laju erosi sumberdaya alam, terutama tumbuhan dan pengetahuan tradisional pemanfaatan tumbuhan dari suku bangsa tertentu. Hal ini karena rusak dan berubahnya habitat dimana suku bangsa tertentu dan tumbuhan itu berada, yang disebabkan kurang bijaksananya pengelolaan sumberdaya alam yang ada. BAB III. KONDISI UMUM LOKASI PENELITIAN 3. I. Luas dan Letak CA Gunung Tilu seluas 8.000 ha ditetapkan berdasarkan Surat Keputusan Menteri Pertanian Nomor 68/Kpts/Um/2/1978 tanggal 7 Februari 1978. Batas kawasan meliputi: sebelah utara berbatasan dengan Hutan Produksi Terbatas dan BPTK Gambung, sebelah selatan berbatasan dengan HGU PT. Sankawangi Paranggong dan Cukul Pangalengan, sebelah barat berbatasan dengan HGU PTPN VIII Rancabolang, sedangkan di sebelah timur berbatasan dengan jalan raya Pangalengan, PTPN VIII Pasirmalang. Secara administrasi pemerintahan, kawasan tersebut terletak di Kabupaten Bandung yang meliputi Desa Cisondari, Cibodas dan Sugihmukti, Kecamatan Pasirjambu dan Desa Pulosari Kecamatan Pangalengan; sedangkan secara geografis terletak pada 7°2’17” sampai 7°16’5” Lintang Selatan dan 107°32’ sampai 107°32’ Bujur Timur. Berdasarkan kewenangan pengelolaannya termasuk dalam wilayah kerja Seksi Konservasi Wilayah I Bandung, Balai KSDA Jawa Barat I. 3. 2. Iklim Menurut klasifikasi iklim Schimdt dan Ferguson tahun 1951, kawasan ini termasuk dalam tipe iklim B dengan curah hujan rata-rata 3.879 mm/tahun (data curah hujan 1995 s/d 2005 stasiun pengamatan hujan PT. Chakra Dewata). Dalam sepuluh tahun terakhir ini curah hujan terendah terjadi pada tahun 1997, yaitu 1.439 mm dan terbesar terjadi pada tahun 2001, yaitu 6.608 mm. 3. 3. Topografi Wilayah CA Gunung Tilu merupakan daerah yang bergunung-gunung dengan ketinggian tempat antara 1.000 sampai dengan 2.434 m dari permukaan laut. Beberapa gunung yang berada di kawasan ini, antara lain: Gunung Pancur, Tilu, Waringin, Batu dan Dewata. Gunung-gunung tersebut masih dalam satu kelompok pegunungan yang saling berhubungan. Kelerengan tempat bervariasi dari 10 sampai 80º. 3. 4. Geologi Sebagian besar bagian utara daerah cagar alam ini berasal dari periode kwartet berupa hasil gunung api yang tak terdiferensial, sedangkan selatan berasal dari periode miosen yang terdiri dari fagies sedimen miosen. Tipe tanah kawasan ini ialah andosol dari batuan beku basis dan intermedier di daerah gunung. 3. 5. Hidrologi Sungai dan anak sungai yang berada di kawasan CA Gunung Tilu mengalir dan bermuara pada dua Daerah Aliran Sungai (DAS), yaitu : (1) DAS Citarum (S. Cipadaruum, S. Cibodas, S. Cisondari) bermuara pada S. Ciwidey, kemudian S. Citarum, (S. Cilamajang, S. Ciurug, S. Cisalada, S.Cisanggiang, S. Cimalawindu, S. Cikakapa Gede, S. Cikakapa Leutik dan S. Cisurudan) yang bermuara pada S.Cisangkuy, kemudian ke S. Citarum. (2) DAS Cikahuripan (S. Cibaliung, S. Ciasahan, S. Cinangewer, S. Cimeri, S. Ciawi Tali) yang bermuara pada Sungai Cikahuripan kemudian ke Sungai Cilaki. 3. 6. Potensi Kawasan 3. 6. 1. Flora Kawasan CA Gunung Tilu merupakan perwakilan tipe ekosistem hutan hujan dataran tinggi, merupakan salah satu sisa hutan alam di Jawa Barat yang relatif masih utuh. Jenis -jenis floranya tidak jauh berbeda dengan jenis-jenis yang ada di pegunungan Jawa dan Sumatera. Jenis tumbuhan didominasi oleh : puspa (Schima walichii), pasang (Quercus Sp), rasamala (Altingia excelsa), teurep (Artocarpus Sp), huru (Litsea angulata), jamuju (Podocarpus imbricatus), saninten (Castanopsis argantea), kiputri (Podocarpus Sp) dan lain-lain. Dari golongan liana yang ada diantaranya yaitu rotan (Calamus Sp), berbagai jenis anggrek, jotang (Spilanthes acmella Murr.), kirinyuh (Eupatorium odoratum L. F. Squarrosum), dan tepus (Achasma coccineum). 3. 6. 2. Fauna Satwa liar yang hidup di kawasan ini secara garis besar terbagi dalam 6 (enam) ordo, yaitu : mamalia, primata, aves, reptilia, pisces dan molusca. Satwa endemik yang dilindungi di kawasan ini yaitu : surili (Presbytis cornata), owa (Hylobates moloch), dan lutung (Trachypitachus auratus). 3. 7. Masyarakat Sekitar Kawasan Penduduk yang bertempat tinggal di desa penyangga CA Gunung Tilu Kabupaten Bandung tersebar dalam 2 kecamatan, yaitu Kecamatan Pasir Jambu dan Pangalengan. Beberapa desa di Kecamatan Pasir jambu yang berbatasan dengan CA Gunung Tilu adalah Desa Sugihmukti, Cisondari, Cibodas dan Mekarsari; sedangkan desa penyangga yang termasuk dalam Kecamatan Pangalengan adalah Desa Warnasari dan Pulosari. 3. 7. 1. Kependudukan Berdasarkan data kependudukan tahun 2006, jumlah total penduduk Desa Sugihmukti, Cisondari, Cibodas dan Mekarsari seluruhnya adalah 32.135 jiwa, sedangkan untuk Desa Warnasari dan Pulosari seluruhnya berjumlah 16.961 jiwa. Berdasarkan informasi ini dapat diperkirakan bahwa jumlah penduduk yang tinggal di desa yang berbatasan langsung dengan CA Gunung Tilu berjumlah 49.096 jiwa (Tabel 1). Tabel 1 Jumlah penduduk menurut jenis kelamin di desa penyangga CA Gunung Tilu No Kecamatan Desa Laki-laki (Jiwa) 1. Pasir Jambu Sugihmukti 5.984 Cisondari 3.987 Cibodas 3.414 Mekarsari 2.532 Total 15.917 2. Pangalengan Pulosari 4.781 Warnasari 3.890 Total 8.671 Sumber. Daftar isian data dasar profil desa/kelurahan, Kecamatan Pasir Jambu Daftar isian data dasar profil desa/kelurahan, Kecamatan Pangalengan Jenis Kelamin Perempuan (Jiwa) 5.982 3.930 3.675 2.631 16.218 4.544 3.746 8.290 Jumlah (Jiwa) 11.966 7.917 7.089 5.163 32.135 9.325 7.636 16.961 3. 7. 2. Tingkat Pendidikan Umumnya para orang tua (usia 30 tahun keatas) di desa-desa sekitar kawasan CA Gunung Tilu mengenyam pendidikan hanya sampai tingkat SD, tetapi anak-anak mereka telah mengenyam pendidikan dari tingkat SD-SMP-SMA serta ada pula beberapa orang yang dapat melanjutkan ke perguruan tinggi di luar daerah tempat tinggal mereka. Sarana pendidikan formal merupakan salah satu aspek penting dalam penentuan kualitas penduduk suatu desa selain ekonomi dan kesehatan. Jumlah sarana pendidikan pada keenam desa penyangga CA Gunung Tilu kurang memadai, dan beberapa bangunan telah mengalami kerusakan (Tabel 2). Tabel 2 Sarana pendidikan di desa penyangga CA Gunung Tilu Desa Desa Desa Desa Sugihmukti Cisondari Cibodas Mekarsari (unit) (unit) (unit) (unit) 1. TK 2 1 1 2 2. SD 8 6 5 3 3. SLTP 2 1 1 1 4. SLTA 5. TPA 3 1 3 Sumber. Daftar isian data dasar profil desa/kelurahan, Kecamatan Pasir Jambu Daftar isian data dasar profil desa/kelurahan, Kecamatan Pangalengan No Sarana Pendidikan Desa Pulosari (unit) 3 5 9 Desa Warnasari (unit) 2 3 1 2 3. 7. 3. Mata Pencaharian Struktur mata pencaharian penduduk yang berada di sekitar kawasan CA Gunung Tilu terbagi dalam 20 subsektor mata pencaharian, yaitu sebagai petani, buruh tani, kehutanan, perkebunan, buruh/swasta, PNS, pengrajin, pedagang, peternak, nelayan, montir, dokter, penginapan, pariwisata, industri rumah tangga, TNI/ POLRI, jasa, perikanan, bidan desa dan karyawan. Mayoritas penduduk desa penyangga CA Gunung Tilu bermata pencaharian sebagai buruh tani dan petani. Adapun untuk dokter dan bidan yang ada pada masing-masing desa jarang ditemukan. Dokter hanya dapat ditemukan di Desa Cisondari, sedangkan bidan terdapat di Desa Cibodas dan Pulosari. Sulitnya memperoleh pelayanan kesehatan pada setiap desa penyangga dan jauh dari pusat kota, menyebabkan sebagian besar masyarakatnya lebih banyak mengkonsumsi obat tradisional yang mereka olah dan meraka racik sendiri dengan bahan bakunya berasal dari hutan maupun membudidayakannya sendiri. Dengan demikian dapat diketahui bahwa, masyarakat sekitar kawasan CA Gunung Tilu banyak berinteraksi dengan hutan yang ada, dalam memenuhi kebutuhan hidupnya seharihari (Tabel 3). Tabel 3 Mata pencaharian penduduk desa penyangga CA Gunung Tilu No 1. 2. 3. 4. 5. Mata pencaharian Petani Buruh tani Kehutanan Perkabunan Buruh/swasta Desa Sugihmukti (jiwa) Cisondari (jiwa) Cibodas (jiwa) Mekarsari (jiwa) Warnasari (jiwa) Pulosari (jiwa) 2.466 2.462 2.571 860 1.548 - 1380 991 - 518 678 443 697 318 1965 927 425 2.210 353 170 198 468 416 43 58 60 114 3 329 85 4 101 6 24 26 1 253 43 7 284 9. PNS Pengrajin Pedagang Peternak 18 715 992 195 417 10. Nelayan - - - - - - 11. 12. 13. Montir Dokter Penginapan 5 - 4 1 - - - 8 1 6 - 14. - - - - 6 5 - - - - 14 18 16. 17. 18. Pariwisata Industri rumah tangga TNI/ POLRI Jasa Perikanan - 2 - - 8 - 111 - 185 - 19. Bidan desa - - 1 - 6. 7. 8. 15. 20. Karyawan 618 Sumber. Daftar isian data dasar profil desa/kelurahan, Kecamatan Pasir Jambu Daftar isian data dasar profil desa/kelurahan, Kecamatan Pangalengan 1 - - 3. 7. 4. Agama Penduduk desa penyangga CA Gunung Tilu hampir sebagian besar merupakan masyarakat asli Sunda, adapun beberapa pendatang yang berasal dari Jawa dan Sumatera Utara. Agama atau kepercayaan yang dianut oleh sebagian besar masyarakatnya adalah agama Islam dan beberapa penduduk beragama Kristen dan Katolik (Tabel 4). Tabel 4 Agama penduduk desa penyangga CA Gunung Tilu Desa No Agama 1. Islam 2. 3. 4. Kristen Katolik Hindu Sugihmukti (jiwa) Cisondari (jiwa) Cibodas (jiwa) Mekarsari (jiwa) Warnasari (jiwa) Pulosari (jiwa) 11.966 1.895 7.080 5.146 7.632 9.318 - 25 - 9 - 4 13 - 4 - 7 - - - - 5. Budha Sumber. Daftar isian data dasar profil desa/kelurahan, Kecamatan Pasir Jambu Daftar isian data dasar profil desa/kelurahan, Kecamatan Pangalengan 3. 7. 5. Suku Masyarakat sekitar kawasan CA Gunung Tilu yang terletak di provinsi Jawa Barat sebagian besar berasal dari suku Sunda (98,6%) dan beberapa dari suku Jawa (1,4%), dimana menurut Sriwulan (2007), Jawa Barat merupakan provinsi dengan jumlah penduduk terbanyak di Indonesia dan 65% penduduk Jawa Barat adalah suku Sunda yang merupakan penduduk asli provinsi ini. Hampir semua orang Sunda beragama Islam dengan keseimbangan magis yang dipertahankan melalui upacara-upacara adat, sedangkan keseimbangan sosial dipertahankan dengan kegiatan saling memberi (gotong royong). BAB IV. METODE PENELITIAN 4. 1. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan pada 6 (enam) desa yang berada di sekitar kawasan CA Gunung Tilu, yaitu Desa Sugihmukti, Cisondari, Cibodas dan Desa Mekarsari Kecamatan Pasir Jambu serta Desa Warnasari dan Pulosari Kecamatan Pangalengan, Bandung Selatan. Waktu penelitian adalah kurang lebih 1 bulan, yaitu pada tanggal 1- 30 Juni 2008. 4. 2. Bahan dan Peralatan Bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah dokumen atau laporan penelitian terhadap vegetasi tumbuhan obat yang dilakukan oleh berbagai instansi di CA Gunung Tilu. Adapun peralatan yang digunakan adalah kamera, kuisioner, alat tulis menulis, komputer dan perlengkapannya. 4. 3. Metode 4. 3. 1. Orientasi Lapangan Tujuan orientasi lapangan adalah : 1) Menginventarisasi desa-desa yang terdapat di sekitar kawasan CA Gunung Tilu 2) Mengidentifikasi sub-kelompok etnis/asal pada masing-masing desa yang terdapat di sekitar CA Gunung Tilu 3) Mengidentifikasi tabib dan dukun bayi yang terdapat pada masing-masing desa yang terdapat di sekitar CA Gunung Tilu 4) Mengidentifikasi banyak sedikitnya masyarakat pada masing-masing desa yang menggunakan tumbuhan obat 5) Menentukan desa-desa yang akan dijadikan sebagai lokasi penelitian. Kriteria yang digunakan dalam memilih desa tersebut, antara lain: lokasinya dekat dengan CA Gunung Tilu, masyarakatnya mengambil tumbuhan obat di CA tersebut, terdapat tabib dan dukun bayi, serta sebagian besar masyarakatnya menggunakan tumbuhan obat untuk memelihara kesehatan dan mengobati penyakit yang diderita oleh mereka. Berdasarkan orientasi lapangan dapat diperoleh bahwa jumlah responden yang diwawancarai di 6 desa lokasi penelitian sebanyak 240 orang, dengan rincian seperti disajikan pada Tabel 5. Tabel 5 Jumlah responden yang diwawancarai di 6 desa lokasi penelitian No. 1. 2. 3. 4. 5. 6. Sugihmukti Mekarsari Cisondari Cibodas Pulosari Warnasari Desa Jumlah Responden (Jiwa) Total 40 40 40 40 40 40 240 4. 3. 2. Pengumpulan Data 1). Jenis Data yang Dikumpulkan Jenis data yang dikumpulkan dalam penelitian ini terdiri dari data primer dan data sekunder. Perincian jenis data yang dikumpulkan disajikan pada Tabel 6. Tabel 6 Jenis data yang dikumpulkan dan cara pengumpulannya No Spesifikasi Data 1. Kondisi umum kawasan CA Gunung Tilu 2. Kondisi sosial ekonomi masyarakat 3. Tumbuhan Obat 4. 5. Nama ilmiah Proses Perlakuan Rincian Data - Letak dan Luas - Iklim dan curah hujan - Geologi dan tanah - Topografi - Hidrologi - Flora dan fauna - Jumlah penduduk - Tingkat pendidikan - Agama - Mata pencaharian - Nama daerah - Bagian yang digunakan - Habitus tumbuhan - Habitat tumbuhan - Jenis liar budidaya - Pengolahan - Pemakaian - Pasca panen - Pengolahan - Pemakaian Sekunder Cara Pengumpulan Data Studi pustaka Primer dan sekunder Wawancara dan studi pustaka Primer Wawancara dan survey lapangan Sekunder Primer Studi pustaka Wawancara Jenis Data 2). Teknik Pengumpulan Data a. Data Primer Pengumpulan data primer dilakukan melalui dua cara, yaitu wawancara dan survey lapangan. 1). Wawancara Sasaran objek wawancara ditentukan secara acak sebagai perwakilan contoh, dimana untuk setiap desa diambil 40 responden yang dilakukan pada dukun/tabib, tokoh masyarakat, ibu rumah tangga dan atau masyarakat yang mengetahui dan memanfaatkan tumbuhan obat di kawasan CA Gunung Tilu. Wawancara dilakukan untuk memperoleh data mengenai jenis tumbuhan obat yang dimanfaatkan oleh masyarakat sekitar cagar alam serta proses perlakuan (pasca panen, pengolahan dan pemakaian) tumbuhan tersebut sehingga dapat dimanfaatkan sebagai obat. 2). Survey Lapangan Survey lapangan bertujuan untuk memverifikasi spesies-spesies tumbuhan obat yang diperoleh dari hasil wawancara. Verifikasi dilakukan dengan mencari tumbuhan obat yang diperoleh dari hasil wawancara dengan masyarakat secara disengaja sebagai sampel dan membuat dokumentasi. b. Data Sekunder Studi literatur atau studi pustaka bertujuan untuk mengumpulkan data kondisi umum lokasi kawasan, meliputi: letak dan luas, iklim dan curah hujan, geologi dan tanah, topografi, hidrologi, flora dan fauna, kondisi sosial ekonomi masyarakat sekitar kawasan C Gunung Tilu serta untuk identifikasi jenis-jenis tumbuhan obat yang ada (Winarto, 2007a, b, c). Pengumpulan data dilakukan dengan merekapitulasi data-data terbaru dari sumber literatur yang ada, baik penelitian yang dilakukan oleh pihak pengelola CA Gunung Tilu maupun dari hasil penelitian pihak lain (instansi/mahasiswa). Studi literatur dilakukan di Perpustakaan LSI IPB, Perpustakaan Fakultas kehutanan dan Perpustakaan Konservasi Sumberdaya Hutan serta Balai pengelola CA Gunung Tilu. 4. 3. 3. Pengolahan Data Kegiatan pengolahan data, meliputi : 1. Penyuntingan data, yaitu bertujuan meneliti kembali catatan untuk mengetahui apakah catatan tersebut sudah cukup baik untuk keperluan proses berikutnya dalam arti penyuntingan dilakukan terhadap data-data yang telah diperoleh. 2. Klasifikasi data, dimana data diklasifikasikan menurut macamnya dengan memberi kode tertentu pada jawaban atau mempertegas jawaban terhadap suatu pertanyaan tertentu. 3. Tabulasi data, yaitu penyusunan data ke dalam tabel-tabel dimana data dikelompokkan kedalam kategori-kategori, yang setiap kategori telah menampung dan memuat data dalam jumlah/frekuensi tertentu. Pengklasifikasian data dilakukan terhadap kelompok penyakit/penggunaan tumbuhan obat dengan cara melakukan penyaringan (screening) terhadap khasiat masing-masing jenis tumbuhan obat berdasarkan kelompok penyakit/penggunaannya seperti tersaji pada Tabel 7. Tabel 7 No. Klasifikasi kelompok penyakit/penggunaannya 1. Kelompok Penyakit/Penggunaan Gangguan Peredaran Darah 2. Keluarga Berencana (KB) 3. Penawar Racun 4. Pengobatan Luka 5. Penyakit Diabetes 6. Penyakit Gangguan urat syaraf 7. Penyakit Gigi 8. Penyakit Ginjal 9. Penyakit Jantung 10. Penyakit kanker/tumor 11. Penyakit Kelamin 12. Penyakit Khusus Wanita 13. Penyakit Kulit 14. Penyakit Kuning 15. Penyakit Malaria 16. Penyakit Mata 17. Penyakit Mulut 18. Penyakit Otot dan Persendian penyakit/penggunaan dan macam Macam Penyakit/penggunaan Darah kotor, kanker darah, kurang darah, pembersih darah, penasak, dan penyakit lainnya yang berhubungan dengan darah Keluarga berencana (KB), membatasi kelahiran, menjarangi kehamilan, pencegah kehamilan, dan penggunaan lainnya yang berhubungan dengan KB Digigit lipan, digigit serangga, keracunan jengkol, keracunan makanan, penawar racun, dan penggunaan lainnya yang berhubungan dengan keracunan Luka, luka bakar, luka baru, luka memar, luka bernanah, infeksi luka, dan penggunaan lainnya yang berhubungan dengan luka Kencing manis (diabetes), menurunkan kadar gula darah, sakit gula, dan penyakit lainnya yang berhubungan dengan penyakit diabetes Lemah urat syaraf, susah tidur (insomnia), dan penggunaan lainnya yang berhubungan dengan gangguan urat syaraf Gigi rusak, penguat gigi, sakit gigi, dan penggunaan lainnya yang berhubungan dengan gigi Ginjal, sakit ginjal, gagal ginjal, batu ginjal, kencing batu, dan penggunaan lainnya yang berhubungan dengan ginjal Sakit jantung, stroke, jantung berdebar-debar, tekanan darah tinggi (hipertensi), tekanan darah tinggi, dan penggunaan lainnya yang berhubungan dengan jantung. Kanker rahim, kanker payudara, tumor rahim, tumor payudara, dan penggunaan lainnya yang berhubungan dengan tumor dan kanker. Beser mani (spermatorea), gatal di sekitar alat kelamin, impoten, infeksi kelamin, kencing nanah, lemah syahwat (psikoneurosis), rajasinga/sifilis, sakit kelamin, dan penggunaan lainnya yang berhubungan dengan kelamin. Keputihan, terlambat haid, haid terlalu banyak, tidak datang haid, dan penggunaan lainnya yang berhubungan dengan penyakit khusus wanita. Koreng, bisul, panu, kadas, kurap, eksim, cacar, campak, borok, gatal, bengkak, luka bernanah, kudis, kutu air, dan penggunaan lainnya yang berhubungan dengan kulit. Liver, sakit kuning, heoatitis, penyakit hati, hati bengkak, dan penggunaan lainnya yang berhubungan dengan penyakit kuning. Malaria, demam malaria, dan penggunaan lainnya yang berhubungan dengan penyakit malaria. Radang mata, sakit mata, trakoma, rabun senja, dan penggunaan lainnya yang berhubungan dengan penyakit mata. Gusi bengkak, gusi berdarah, mulut bau dan mengelupas, sariawan, dan penggunaan lainnya yang berhubungan dengan penyakit mulut Asam urat, bengkak kelenjar, kejang perut, kejang-kejang, keseleo, nyeri otot, rematik, sakit otot, sakit persendian, sakit pinggang, terkilir, dan penggunaan lainnya yang berhubungan dengan otot dan persendian. No. 19. Kelompok Penyakit/Penggunaan Penyakit telinga 20. Penyakit Tulang 21. Penyakit Saluran Pembuangan 22. Penyakit Saluran Pencernaan 23. Penyakit Saluran Pernafasan/THT 24. Perawatan Kehamilan dan Persalinan 25. Perawatan Organ Tubuh Wanita 26. Perawatan Rambut, Muka, Kulit 27. Sakit Kepala dan Demam 28. Tonikum 29. Lain-lain Macam Penyakit/penggunaan Congek, radang anak telinga, radang telinga, radang telinga tengah (otitis media), sakit telinga, telinga berair, telinga berdenging, telinga merasa gatal, dan penggunaan lainnya yang berhubungan dengan telinga. Patah tulang, sakit tulang, dan penggunaan lainnya yang berhubungan dengan tulang. Ambeien, gangguan prostat, kencing darah, keringat malam, peluruh kencing, peluruh keringat, sakit saluran kemih, sembelit, susah kencing, wasir, wasir berdarah, dan penggunaan lainnya yang berhubungan dengan penyakit saluran pembuangan. Maag, kembung, masuk angin, sakit perut, cacingan, mules, murus, peluruh kentut, karminatif, muntah, diare, mencret, disentri, sakit usus, kolera, muntaber, berak darah, berak lendir, usus buntu, dan penggunaan lainnya yang berhubungan dengan saluran pencernaan. Asma, batuk, flu, influensa, pilek, pilek, sesak nafas, Sakit tenggorokan, TBC, TBC paru, dan penggunaan lainnya yang berhubungan dengan saluran pernafasan/THT. Keguguran, perawatan sebelum/sesudah melahirkan/persalinan, uterine tonic, penyubur kandungan, susu bengkak, ASI, dan penggunaan lainnya yang berhubungan dengan kehamilan dan melahirkan Kegemukan, memperbesar payudara, mengencangkan vagina, pelangsing, peluruh lemak, dan penggunaan lainnya yang berhubungan dengan perawatan organ tubuh wanita. Penyubur rambut, penghalus kulit, menghilangkan ketombe, perawatan muka, dan penggunaan lainnya yang berhubungan dengan rambut, muka dan kulit. Sakit kepala, pusing, pening, demam, demam pada anak-anak, demam pada orang dewasa, demam menggigil, penurun panas, dan penggunaan lainnya yang berhubungan dengan sakit kepala dan demam. Obat kuat, tonik, tonikum, penambah nafsu makan, kurang nafsu makan, meningkatkan enzim pencernaan, patah selera, astringen/pengelat, dan penggunaan lainnya yang berhubungan dengan tonikum. Limpa bengkak, beri-beri, sakit kuku, sakit sabun, obat tidur, obat gosok, penenang, dan penggunaan lainnya yang tidak tercantum di atas. 4. 4. 4. Analisis Data Hasil identifikasi jenis disusun berdasarkan spesies tumbuhan yang dimanfaatkan masyarakat sebagai obat untuk dianalisa kegunaan dan manfaatnya, selanjutnya digabungkan dengan hasil survey, pengamatan di lapangan dan hasil studi pustaka yang sesuai untuk ditabulasikan secara sistematis dan dianalisa secara deskriptif. 4. 4. 5. Penentuan Jenis-jenis Unggulan Kriteria jenis tumbuhan yang dipilih sebagai jenis unggulan adalah dengan mempertimbangkan berbagai aspek, yaitu meliputi: (1) prioritas pengobatan penyakit penting, (2) jenis dengan potensi produksi tinggi, (3) punya pasar lokal maupun ekspor, (4) mudah dibudidayakan, (5) dikenal masyarakat, (6) sudah banyak diteliti, baik aspek kimia, khasiat maupun budidayanya, (7) terancam langka karena banyak dipanen masyarakat, dan (8) pengembangannya melibatkan masyarakat. BAB V. HASIL DAN PEMBAHASAN 5. 1. Karakteristik Pemanfaat Tumbuhan Obat Kawasan CA Gunung Tilu merupakan salah satu sisa hutan alam di Jawa Barat yang relatif masih utuh. Masyarakat yang memanfaatkan tumbuhan obat di sekitar CA Gunung Tilu pada umumnya tinggal berbatasan dengan kawasan, diantaranya adalah masyarakat Desa Sugihmukti, Mekarsari, Cisondari, Cibodas, Pulosari dan Warnasari. Dalam pengambilan data yang dilakukan, diambil 40 responden secara acak untuk masing-masing desa dan diketahui bahwa tidak semua responden menggunakan/memanfaatkan tumbuhan obat dalam kehidupannya. Jumlah responden yang memanfaatkan tumbuhan obat terbesar, yaitu di Desa Sugihmukti dan Warnasari (39 orang) dan terendah di Desa Pulosari (32 responden), seperti disajikan pada Tabel 8. Tabel 8 Jumlah responden pemanfaat tumbuhan obat di desa-desa sekitar CA Gunung Tilu No. 1. 2. 3. 4. 5. 6. Desa Sugihmukti Mekarsari Cisondari Cibodas Pulosari Warnasari Pemanfaat 39 38 36 32 32 39 Jumlah Responden (Jiwa) Bukan Pemanfaat 1 2 4 8 8 1 Total 40 40 40 40 40 40 Berdasarkan jumlah responden pemanfaat tumbuhan obat pada Tabel 8, terlihat bahwa sebagian besar responden telah memanfaatkan tumbuhan obat yang ada di CA Gunung Tilu dan sekitarnya. Masyarakat memanfaatkan tumbuhan obat di kawasan CA Gunung Tilu masih dalam skala kecil (intensitas pemanfaatannya tidak besar dan tidak untuk dipasarkan), dimana mereka menggunakan tumbuhan obat tersebut untuk pengobatan sehari-hari. Seiring dengan berjalannya waktu dan meskipun masyarakat memanfaatkan tumbuhan obat dalam skala kecil, namun lambat laun dapat mengancam kelestarian tumbuhan obat yang ada di kawasan CA Gunung Tilu. Guna menjamin kelestarian tumbuhan obat yang ada dan masyarakat tetap dapat memanfaatkan tumbuhan obat, maka pihak pengelola CA Gunung Tilu harus mengambil suatu tindakan untuk mengatasi permasalahan tersebut. Saat ini pihak pengelola CA Gunung Tilu telah menggalakkan upaya budidaya tumbuhan obat bersama masyarakat untuk mengatasi permasalahan yang ada, sehingga masyarakat tetap dapat menggunakan tumbuhan obat untuk pengobatan dalam kehidupan sehari-hari tanpa mengambil tumbuhan obat langsung dari alam guna menjamin kelestarian tumbuhan obat di dalam cagar alam. Masyarakat dapat menanam jenis-jenis tumbuhan obat yang sering mereka gunakan untuk pengobatan di kebun ataupun di pekarangan rumah, setelah mendapatkan bimbingan/pendampingan dari pihak pengelola CA Gunung Tilu mengenai cara pembudidayaannya. Beberapa masyarakat di desa-desa sekitar CA Gunung Tilu yang belum/tidak memanfaatkan tumbuhan obat sebagai obat tradisional dalam kehidupannya disebabkan oleh beberapa alasan antara lain, yaitu mereka tidak mengetahui bahwa suatu tumbuhan tertentu berkhasiat sebagai obat yang dapat digunakan dalam penyembuhan suatu jenis penyakit tertentu dan bagaimana cara pengolahannya, adanya jaminan kesehatan dari tempat kerja, cenderung memilih untuk menggunakan obat-obatan warung atau berobat ke dokter/rumah sakit karena mereka menganggap berobat ke dokter/rumah sakit adalah cara yang paling efektif dalam menyembuhkan suatu penyakit. Karakteristik pemanfaat tumbuhan obat pada desa-desa di sekitar kawasan CA Gunung Tilu disajikan dalam bentuk tabel (tabulasi) yang meliputi umur, tingkat pendidikan, suku dan mata pencaharian. 5. 1. 1. Umur Dari hasil wawancara yang telah dilakukan, diperoleh bahwa umur/usia pemanfaat tumbuhan obat di sekitar CA Gunung Tilu berkisar antara 16-91 tahun. Pemanfaat tumbuhan obat dapat dikelompokkan menjadi 16 kelompok umur, seperti disajikan pada Tabel 9. Tabel 9 Kisaran umur/usia pemanfaat tumbuhan obat di desa-desa sekitar CA Gunung Tilu Umur 1 1 1 3 4 3 9 8 4 4 0 1 0 1 0 0 0 39 Jumlah Pemanfaat (Jiwa) 2 3 4 5 6 3 1 0 4 2 0 1 3 0 5 1 3 7 3 5 7 6 2 3 6 5 3 3 5 7 5 3 3 4 5 3 6 3 4 2 2 2 2 4 2 10 6 1 3 0 1 1 2 0 2 1 1 3 1 2 0 0 1 1 1 0 2 1 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 38 36 32 32 39 16 – 20 21 – 25 26 – 30 31 – 35 36 – 40 41 – 45 46 – 50 51 – 55 56 – 60 61 – 65 66 – 70 71 – 75 76 – 80 81 – 85 86 – 90 91 – 95 Total Keterangan: 1 = Desa Sugihmukti 4 = Desa Cibodas Total 11 10 22 28 26 29 26 16 24 6 9 3 4 1 0 1 216 1 2,6 2,6 7,7 10,2 7,7 23,1 20,5 10,2 10,2 0,0 2,6 0,0 2,6 0,0 0,0 0,0 100,0 2 7,9 0,0 2,6 18,4 13,2 13,2 7,9 5,3 26,3 2,6 2,6 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 100,0 2 = Desa Mekarsari 5 = Desa Pulosari Persentase Pemanfaat (%) 3 4 5 2,8 0,0 12,5 2,8 9,4 0,0 8,3 22 9,4 16,7 6,2 9,4 8,3 9,4 15,6 8,3 9,4 12,5 16,7 9,4 12,5 5,5 6,2 12,5 16,7 3,1 9,4 2,8 6,2 0,0 2,8 9,4 3,1 0,0 3,1 3,1 5,5 3,1 0,0 0,0 3,1 0,0 0,0 0,0 0,0 2,8 0,0 0,0 100,0 100,0 100,0 6 5,1 12,8 12,8 15,5 18 12,8 5,1 5,1 0,0 5,1 5,1 2,6 0,0 0,0 0,0 0,0 100,0 Total 5,1 4,6 10,2 13 12 13,4 12 7,4 11,1 2,8 4,1 1,4 1,9 0,5 0,0 0,5 100,0 3 = Desa Cisondari 6 = Desa Warnasari Berdasarkan kisaran umur/usia pada Tabel 9 terlihat persentase pemanfaat tumbuhan obat terbesar didominasi oleh masyarakat yang berusia 26-60 tahun, yaitu sebesar 78,75%. Dari data tersebut diketahui bahwa, masyarakat umur produktif yang umumnya telah berusia dewasa hingga lanjut banyak menggunakan tumbuhan obat dibandingkan usia muda. Sebagian besar masyarakat berumur produktif telah lama tinggal di sekitar kawasan CA Gunung Tilu dan telah banyak berinteraksi dengan kawasan hutan yang ada, selain itu mereka lebih mengetahui bagaimana cara memanfaatkan suatu jenis tumbuhan berkhasiat obat yang telah digunakan dalam kehidupan sehari-hari secara turun temurun. 5. 1. 2. Tingkat Pendidikan Pendidikan masyarakat pemanfaat tumbuhan obat di sekitar CA Gunung Tilu, yaitu mulai dari tidak bersekolah, SD, SMP, SMA/SMEA dan SPMA. Perincian tingkat pendidikan pemanfaat tumbuhan obat pada 6 desa di sekitar CA Gunung Tilu selengkapnya disajikan pada Tabel 10. Tabel 10 Tingkat pendidikan pemanfaat tumbuhan obat di desa-desa sekitar CA Gunung Tilu Tingkat Jumlah Pemanfaat (Jiwa) pendi1 2 3 4 5 6 Total 1 dikan Tidak 4 1 0 0 0 0 5 10,3 sekolah SD 33 28 28 28 27 22 166 84.6 SMP 2 6 2 3 5 12 30 5,1 SMA/ 0 3 5 1 0 5 14 0,0 SMEA SPMA 0 0 1 0 0 0 1 0,0 Total 39 38 36 32 32 39 216 100,0 Keterangan: 1 = Desa Sugihmukti 2 = Desa Mekarsari 4 = Desa Cibodas 5 = Desa Pulosari Persentase Pemanfaat (%) 2 3 4 5 6 Total 2,6 0,0 0,0 0,0 0,0 2,3 73,7 15,8 77,8 5,5 87,5 9,4 84,4 15,6 56,4 30,8 76,8 13,9 7,9 13,9 3,1 0,0 12,8 6,5 0,0 100,0 2,8 100,0 0,0 100,0 0,0 100,0 0,0 100,0 0,5 100,0 3 = Desa Cisondari 6 = Desa Warnasari Sebagian besar pemanfaat tumbuhan obat sekitar CA Gunung Tilu berlatar belakang pendidikan SD, yaitu sebesar 76,8% karena mereka menganggap bahwa menggunakan obat-obatan tradisional merupakan langkah paling efektif untuk mengobati suatu penyakit tertentu dibandingkan berobat ke suatu rumah sakit yang memerlukan biaya besar. Mereka lebih memahami pengobatan suatu penyakit secara tradisional yang diperoleh secara turun temurun dibandingkan dengan pengobatan secara medis. Semakin tinggi pendidikan masyarakat, mereka cenderung memilih untuk berobat ke dokter/rumah sakit karena mereka lebih percaya akan pengobatan medis dalam menyembuhkan suatu penyakit dari pada meramu sendiri yang memerlukan bahan-bahan yang sulit diperoleh dan sulit mengolahnya. 5. 1. 3. Suku Masyarakat pemanfaat tumbuhan obat yang berada sekitar CA Gunung Tilu terdiri dari suku Sunda 98,6% dan suku Jawa 1,4%. Perincian suku masyarakat pemanfaat tumbuhan obat pada 6 desa di sekitar CA Gunung Tilu selengkapnya disajikan pada Tabel 11. Tabel 11 Suku pemanfaat tumbuhan obat di desa-desa sekitar CA Gunung Tilu Suku 1 38 1 39 Jumlah Pemanfaat (Jiwa) 2 3 4 5 6 37 35 32 32 39 1 1 0 0 0 38 36 32 32 39 Sunda Jawa Total Keterangan: 1 = Desa Sugihmukti 4 = Desa Cibodas Total 213 3 216 1 97,4 2.6 100,0 2 = Desa Mekarsari 5 = Desa Pulosari 2 97,4 2,6 100,0 Persentase Pemanfaat (%) 3 4 5 6 97,2 100 100 100 2,8 0,0 0,0 0,0 100,0 100,0 100,0 100,0 3 = Desa Cisondari 6 = Desa Warnasari Total 98,6 1,4 100,0 Mayoritas masyarakat yang memanfaatkan tumbuhan obat adalah masyarakat asli dari wilayah Jawa Barat (suku Sunda), hal ini dikarenakan sejak lahir mereka telah tinggal di sekitar kawasan CA Gunung Tilu, sehingga mereka lebih banyak berinteraksi dengan kawasan hutan yang ada dan lebih mengetahui potensi tumbuhan berkhasiat obat yang ada di dalam kawasan CA Gunung Tilu. Suku Jawa hanya sebagai pendatang di kawasan tersebut dan mereka tidak bermukim menetap serta interaksi mereka terhadap kawasan hutan tidak begitu besar, sehingga mereka tidak banyak mengerti akan pemanfaatan suatu jenis tumbuhan obat di sekitar tempat tinggalnya. 5. 1. 4. Mata Pencaharian Mata pencaharian pemanfaat tumbuhan obat dikelompokan menjadi 12 kelompok, yaitu: petani, buruh tani, buruh/swasta, peternak, pedagang, pensiunan/PNS, supir, montir, ojek, satpam, tabib/paraji dan beberapa masih duduk di bangku sekolah sebagai pelajar. Perincian mata pencaharian pemanfaat tumbuhan obat pada 6 desa di sekitar CA Gunung Tilu selengkapnya disajikan pada Tabel 12. Tabel 12 Mata pencaharian pemanfaat tumbuhan obat di desa-desa sekitar CA Gunung Tilu Jumlah Pemanfaat (Jiwa) Mata pencaTo1 2 3 4 5 6 1 harian tal Petani 2 14 18 14 15 24 87 5,1 Buruh 0 0 2 8 5 5 20 0,0 tani Buruh/ 29 14 1 0 8 5 57 74,4 swasta Peternak 0 1 1 2 2 0 6 0,0 Pedagang 0 4 5 2 0 0 11 0,0 Pensiu2 2 3 0 0 2 9 5,1 nan/PNS Supir 0 1 0 0 0 1 2 0,0 Montir 0 0 1 0 0 0 1 0,0 Ojek 1 0 2 3 0 2 8 2,6 Satpam 4 0 0 0 0 0 4 10,2 Pelajar 0 2 1 0 2 0 5 0,0 Tabib/ 1 0 2 3 0 0 6 2,6 paraji Total 39 38 36 32 32 39 216 100,0 Keterangan: 1 = Desa Sugihmukti 2 = Desa Mekarsari 4 = Desa Cibodas 5 = Desa Pulosari Persentase Pemanfaat (%) 2 3 4 36,8 50 43,8 0,0 5,5 25 36,8 2,8 0,0 2,6 10,6 5,3 2,8 14 8,3 6,2 6,2 0,0 2,6 0,0 0,0 0,0 5,3 0,0 0,0 2,8 5,5 0,0 2,8 5,5 0,0 0,0 9,4 0,0 0,0 9,4 100,0 100,0 100,0 5 6 Total 46,9 61,6 40,3 15,7 12,8 9,2 25 12,8 26,4 6,2 0,0 0,0 0,0 0,0 5,1 2,8 5,1 4,2 0,0 0,0 0,0 0,0 6,2 0,0 2,6 0,0 5,1 0,0 0,0 0,0 0,9 0,5 3,7 1,8 2,3 2,8 100,0 100,0 100,0 3 = Desa Cisondari 6 = Desa Warnasari Masyarakat pemanfaat tumbuhan obat didominasi oleh responden yang bermatapencaharian sebagai petani (40,3%), buruh/swasta (26,4%) dan buruh tani (9,2 %). Hal ini dikarenakan mereka bekerja di ladang sekitar perkebunan dan di Perkebunan Teh yang lokasinya berbatasan dengan CA Gunung Tilu, sehingga dalam kesehariannya mereka banyak mengetahui informasi jenis-jenis tumbuhan berkhasiat/bermanfaat untuk obat juga karena tempat tinggal mereka yang jauh dari perkotaan menyebabkan mereka lebih bergantung pada pengobatan secara tradisional dibandingkan berobat ke dokter/rumah sakit tertentu. Masyarakat yang bermata pencaharian lain seperti supir (0,9%) dan montir (0,5%) sedikit memanfaatkan tumbuhan obat, karena mereka bekerja di perkotaan, sehingga lebih banyak menggunakan obat yang dijual di toko atau warung. 5. 2. Potensi Tumbuhan Obat 5. 2. 1. Jumlah Jenis dan Famili Berdasarkan Lokasi Tumbuhan memiliki banyak manfaat yang dapat menunjang kehidupan makhluk hidup di muka bumi ini. Selain sebagai penyusun ekosistem, tumbuhan juga dapat dimanfaatkan sebagai bahan obat-obatan dalam kehidupan sehari-hari. Berdasarkan Laporan Survey Penyebaran dan Identifikasi Tanaman Obat di CA Gunung Tilu (2007), potensi tumbuhan obat di CA Gunung Tilu dan sekitar kawasan yang telah diketahui ± 100 jenis. Pemanfaatan tumbuhan berkhasiat obat oleh masyarakat Desa Sugihmukti, Mekarsari, Cisondari, Cibodas, Pulosari dan Warnasari seluruhnya berjumlah 114 jenis dan 60 famili. Daftar jenis tumbuhan obat selengkapnya disajikan pada Lampiran 3, sedangkan rekapitulasi jumlah jenis dan famili tumbuhan obat yang dimanfaatkan masyarakat pada 6 desa sekitar CA Gunung Tilu berdasarkan lokasi disajikan pada Tabel 13. Tabel 13 Rekapitulasi jumlah jenis dan famili tumbuhan obat di desa-desa sekitar CA Gunung Tilu No. 1. 2. 3. 4. 5. 6. Desa Jenis 59 41 53 58 36 33 114* Sugihmukti Mekarsari Cisondari Cibodas Pulosari Warnasari Total Keterangan: * = Jumlah total jenis tumbuhan obat di enam desa ** = Jumlah total famili tumbuhan obat di enam desa Jumlah Famili 42 28 31 38 26 26 60** Berdasarkan Tabel 13 diketahui bahwa, masyarakat di Desa Sugihmukti lebih banyak mengetahui pemanfaatan tumbuhan obat dibandingkan masyarakat desa lainnya, yaitu sebanyak 59 jenis dan 42 famili. Hal tersebut disebabkan karena letak Desa Sugihmukti berada di dalam kawasan CA Gunung Tilu, sehingga masyarakatnya lebih sering berinteraksi dengan hutan yang ada dan memiliki pengetahuan mengenai pemanfaatan jenis-jenis tumbuhan hutan berkhasiat obat lebih tinggi. Masyarakat yang tinggal di Desa Sugihmukti ini pada umumnya telah mengenal kawasan CA Gunung Tilu dengan baik dibandingkan masyarakat lain di desa-desa sekitar kawasan CA Gunung Tilu, selain itu mereka juga telah mengenal pihak pengelola CA Gunung Tilu dengan baik. Masyarakat yang mengetahui pemanfaatan tumbuhan berkhasiat obat terendah, yaitu masyarakat Desa Warnasari sebanyak 33 jenis dan 26 famili karena kehidupan masyarakatnya lebih dekat dengan perkotaan. Masyarakat Desa Warnasari meskipun paling sedikit mengetahui jenis-jenis tumbuhan berkhasiat obat, namun mereka banyak menggunakan obat-obatan tradisional yang mereka ramu sendiri. Hal tersebut dapat dilihat dari keseluruhan responden yang diambil di Desa Warnasari (40 orang), dimana 39 orang diantaranya telah menggunakan obat tradisional. Masyarakat di desa-desa sekitar CA Gunung Tilu, umumnya memanfaatkan tumbuhan obat tersebut untuk pengobatan sendiri dalam kehidupan sehari-hari. Berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan pada masyarakat di desa-desa sekitar kawasan CA Gunung Tilu, diketahui bahwa beberapa masyarakat yang telah memanfaatkan dan mengolah tumbuhan obat untuk dipasarkan dalam bentuk simplisia (simplisia jenis antanan dan ki urat) di warungwarung, memperoleh bahan bakunya bukan dari dalam kawasan CA Gunung Tilu melainkan mereka mencari dari kawasan perkebunan teh yang ada di sekitar tempat tinggal mereka ataupun dari hasil pembudidayaan. Masyarakat yang tinggal di sekitar kawasan CA Gunung Tilu telah bekerjasama dengan pihak pengelola cagar alam dalam rangka perlindungan kawasan, sehingga meskipun mereka memanfaatkan sebagian jenis-jenis tumbuhan obat yang ada, namun mereka tidak mengambilnya dalam jumlah yang besar dan mereka juga saat ini telah menanam jenis-jenis tumbuhan obat tertentu di kebun/pekarangan sekitar tempat tinggal mereka untuk digunakan dalam pengobatan sehari-hari. 5. 2. 2. Jumlah Jenis dan Famili Berdasarkan Habitus Berdasarkan habitusnya, jenis-jenis tumbuhan obat yang diketahui masyarakat di Desa Sugihmukti, Mekarsari, Cisondari, Cibodas, Pulosari dan Warnasari dapat dikelompokan dalam 9 macam habitus, yaitu: pohon, perdu, semak, herba, terna, epifit, tumbuhan memanjat, paku-pakuan dan palempaleman. Daftar tumbuhan obat berdasarkan habitus selengkapnya disajikan pada Lampiran 3, sedangkan rekapitulasi jumlah jenis dan famili tumbuhan obat yang dimanfaatkan masyarakat pada 6 desa sekitar CA Gunung Tilu berdasarkan habitus disajikan pada Tabel 14. Tabel 14 Rekapitulasi jumlah jenis dan famili tumbuhan obat berdasarkan habitus di desa-desa sekitar CA Gunung Tilu No. 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. Habitus 1 11 11 9 4 18 1 2 5 9 5 5 12 1 Jenis di Desa 3 4 5 9 13 2 10 15 13 5 6 5 5 3 2 18 16 10 1 1 1 Pohon Perdu Semak Herba Terna Epifit Tumbuhan 2 3 5 3 2 memanjat 8. Paku-pakuan 3 1 0 0 1 9. Palem0 0 0 1 0 paleman Total Keterangan: * = Jumlah total jenis tumbuhan obat di enam desa ** = Jumlah total famili tumbuhan obat di enam desa 1 = Desa Sugihmukti 2 = Desa Mekarsari 3 = Desa Cisondari 4 = Desa Cibodas 5 = Desa Pulosari 6 = Desa Warnasari Jumlah Famili di Desa 4 5 11 1 12 10 6 5 3 2 9 8 1 1 6 6 5 6 4 9 1 Total 24 25 14 7 31 1 1 10 9 9 4 13 1 2 3 7 5 5 9 1 3 8 8 5 5 12 1 2 7 2 3 5 3 0 3 3 1 0 0 0 1 0 0 0 1 114 * 6 4 5 6 4 8 1 Total 18 17 13 7 21 1 2 2 6 1 0 3 0 0 1 60** Jenis-jenis tumbuhan obat dengan habitus terna, perdu, pohon dan semak lebih banyak diketahui dan dimanfaatkan masyarakat dalam pengobatan secara tradisional (dalam kehidupan sehari-hari), karena berdasarkan data Tim CA Gunung Tilu (2007) jenis-jenis tumbuhan berkhasiat obat yang ada di kawasan CA Gunung Tilu dan sekitarnya umumnya berhabitus terna, perdu, pohon dan semak; sedangkan untuk jenis tumbuhan obat dengan habitus epifit dan palempaleman sedikit digunakan karena jenis epifit yang diketahui masyarakat untuk dimanfaatkan sebagai bahan obat adalah hanya jenis mangandeuh teh (Scurulla atropurpurea (Bl. Dans.) dan untuk palem-paleman adalah kawung (Arenga pinnata Merr.). 5. 2. 3. Jumlah Jenis dan Famili Berdasarkan Pembudidayaannya Tumbuhan obat yang dimanfaatkan oleh masyarakat sekitar kawasan CA Gunung Tilu sebagian besar diperoleh langsung dari alam, yaitu sebanyak 82 jenis dan 37 famili, sedangkan sisanya yaitu sebanyak 32 jenis dan 23 famili telah dibudidayakan di pekarangan, seperti disajikan pada tabel 15. Tabel 15 Rekapitulasi jumlah jenis dan famili tumbuhan obat berdasarkan pembudidayaannya di desa-desa sekitar CA Gunung Tilu No. Liar/ Budidaya 1 53 6 2 28 13 Jenis di Desa 3 4 5 38 16 26 15 42 10 Jumlah 6 22 11 Total 82* 32* 1. Liar 2. Budidaya Keterangan: * = Jumlah total jenis berdasarkan pembudidayaannya di enam desa ** = Jumlah total famili berdasarkan pembudidayaannya di enam desa 1 = Desa Sugihmukti 2 = Desa Mekarsari 3 = Desa Cisondari 4 = Desa Cibodas 5 = Desa Pulosari 6 = Desa Warnasari Masyarakat 1 36 6 2 11 17 3 18 13 Famili di Desa 4 5 24 18 14 8 6 16 10 Total 37** 23** telah banyak memanfaatkan tumbuhan obat langsung dari alam, namun intensitas pengambilannya masih dalam skala kecil, dimana pihak pengelola CA Gunung Tilu masih memberi toleransi dalam pemanfaatannya. Masyarakat pada umumnya mengambil jenis tumbuhan obat tertentu di dalam kawasan cagar alam pada saat diperlukan untuk pengobatan saja dan tidak memanfaatkannya secara rutin, dan dengan adanya pelaksanaan budidaya tumbuhan obat yang dilakukan pihak pengelola CA Gunung Tilu bersama masyarakat, diharapkan untuk keperluan pengobatan masyarakat tidak mengambil jenis tumbuhan obat tertentu langsung dari dalam kawasan CA Gunung Tilu. Pengembangan budidaya tumbuhan obat juga dapat memberi tambahan pendapatan bagi masyarakat yang memanfaatkan tumbuhan obat untuk dijual/dipasarkan guna meningkatkan kesejahteraan masyarakat tersebut. Jenisjenis yang dibudidayakan adalah jenis-jenis yang mudah dalam penanaman dan tidak memerlukan perawatan khusus seperti jenis kacubung (Datura metel L.), buntiris (Kalanchoe pinnata Pers.) dan temulawak (Curcuma xanthorrhiza Roxb.). 5. 3. Pemanfaatan Tumbuhan Obat 5. 3. 1. Bagian Tumbuhan yang digunakan Bagian tumbuhan obat yang digunakan oleh masyarakat Desa Sugihmukti, Mekarsari, Cisondari, Cibodas, Pulosari dan Warnasari terdiri atas 13 macam bagian, yaitu: semua bagian, daun, batang, kulit batang, bunga, buah, biji, umbi, getah, rimpang, akar, tuak dan air kantong/bunga. Rekapitulasi bagian dari jenis tumbuhan obat yang dimanfaatkan masyarakat pada 6 desa sekitar CA Gunung Tilu selengkapnya tersaji pada Tabel 16. Tabel 16 No. 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. Rekapitulasi bagian jenis tumbuhan obat yang digunakan oleh masyarakat di desa-desa sekitar CA Gunung Tilu Bagian yang digunakan 1 13 42 5 6 6 5 1 2 3 3 11 0 0 97 2 13 24 3 3 3 2 2 0 3 4 4 0 0 61 Semua bagian Daun Batang Kulit Batang Bunga Buah Biji Umbi Getah Rimpang Akar Tuak Air Kantong/Bunga Total Keterangan: * = Jumlah total jenis tumbuhan obat di enam desa ** = Jumlah total familii di enam desa 1 = Desa Sugihmukti 2 = Desa Mekarsari 3 = Desa Cisondari 4 = Desa Cibodas 5 = Desa Pulosari 6 = Desa Warnasari Jumlah Jenis di Desa 3 4 8 5 40 38 3 4 4 5 3 5 0 4 1 3 1 1 3 2 5 5 9 10 0 1 1 0 78 83 5 11 25 3 3 3 3 1 0 1 3 6 0 0 59 6 5 19 5 5 0 0 0 0 2 1 6 0 0 43 Total Jenis 25 77 9 9 8 10 4 2 5 9 18 1 1 114* Total Famili 20 49 8 8 8 6 4 2 5 3 15 1 1 60** Bagian tumbuhan obat yang banyak digunakan oleh masyarakat di Desa Sugihmukti, Mekarsari, Cisondari, Cibodas, Pulosari dan Warnasari adalah bagian daun (77 jenis dan 49 famili). Hampir semua jenis tumbuhan berkhasiat obat yang diketahui masyarakat, bagian daunnya dapat diolah menjadi bahan obat-obatan tradisional yang mereka ramu sendiri juga jenis daun lebih mudah untuk diperoleh. Penggunaan tuak dan air kantong/bunga merupakan bagian yang paling sedikit digunakan masyarakat (masing-masing 1 jenis dan 1 famili) karena jenis tumbuhan obat tersebut (kawung dan kantong semar) sulit diperoleh di dalam hutan maupun kawasan sekitarnya. 5. 3. 2. Cara Penggunaan Tumbuhan Obat 1). Cara Pasca Panen Cara pasca penen dalam penggunaan tumbuhan obat yang dilakukan masyarakat terdapat 3 cara, yaitu: tumbuhan obat yang telah ada dibersihkan terlebih dahulu sebelum diolah, dibersihkan kemudian dikeringkan dan dibersihkan kemudian dipotong-potong. Data selengkapnya mengenai cara pasca penen tumbuhan obat yang dilakukan masyarakat di desa-desa sekitar CA Gunung Tilu, seperti tersaji pada Tabel 17 dan contoh perlakuannya seperti disajikan pada Gambar 1. Tabel 17 Cara pasca penen tumbuhan obat yang dilakukan masyarakat di desadesa sekitar CA Gunung Tilu No. Cara Pasca Panen 1 51 16 5 Jumlah Jenis Setiap Desa 2 3 4 5 39 51 52 35 7 6 12 8 4 5 6 2 1. Dibersihkan 2. Dibersihkan lalu dikeringkan 3. Dibersihkan lalu dipotong-potong Keterangan: * = Jumlah total jenis tumbuhan obat berdasarkan cara pasca panen di enam desa ** = Jumlah total famili tumbuhan obat berdasarkan cara pasca panen di enam desa 1 = Desa Sugihmukti 2 = Desa Mekarsari 3 = Desa Cisondari 4 = Desa Cibodas 5 = Desa Pulosari 6 = Desa Warnasari Gambar 1 Cara Pengeringan ki urat (Plantago mayor Linn.) 6 26 3 5 Total Jenis 105* 25* 12* Total Famili 56** 22** 11** 2). Cara Pengolahan Cara pengolahan dalam penggunaan tumbuhan obat yang dilakukan masyarakat terdapat dilayukan/dipanggang, 12 cara, yaitu: direndam, ditumbuk, digulung, dikukus, direbus, diremas, diseduh, dibakar, disayur/digoreng, diparut dan tanpa pengolahan. Pengolahan jenis tumbuhan obat dengan cara direbus merupakan cara yang paling banyak dilakukan oleh masyarakat (70 jenis dan 42 famili), karena umumnya masyarakat meramunya dalam bentuk jamu; sedangkan cara pengolahan tumbuhan obat yang paling sedikit digunakan adalah: direndam, digulung, dibakar dan disayur/digoreng (masing-masing 1 jenis dan 1 famili), karena jenis penyakit yang dapat diobati dengan cara-cara tersebut tidak sering alami masyarakat (misalnya, pengobatan mimisan dengan menggulung daun sereuh yang selanjutnya disumbatkan pada hidung yang berdarah). Data selengkapnya mengenai cara pengolahan tumbuhan obat yang dilakukan masyarakat pada desa-desa di sekitar CA Gunung Tilu, seperti disajikan pada Tabel 18. Tabel 18 Cara pengolahan tumbuhan obat yang dilakukan masyarakat di desadesa sekitar CA Gunung Tilu No. Cara Pengolahan 1 25 35 12 1 0 1 0 4 1 0 2 11 Jumlah Jenis Setiap Desa 2 3 4 5 16 23 24 17 24 33 34 23 9 9 8 11 1 2 2 0 0 1 0 1 0 0 0 0 0 3 1 1 3 3 5 3 1 0 1 1 0 0 1 0 3 4 1 1 7 11 5 4 1. Ditumbuk 2. Direbus 3. Diremas 4. Dilayukan/dipanggang 5. Direndam 6. Digulung 7. Dikukus 8. Diseduh 9. Dibakar 10. Disayur/digoreng 11. Diparut 12. Tanpa pengolahan Keterangan: * = Jumlah total jenis tumbuhan obat berdasarkan cara pengolahan di enam desa ** = Jumlah total famili tumbuhan obat di enam desa 1 = Desa Sugihmukti 2 = Desa Mekarsari 3 = Desa Cisondari 4 = Desa Cibodas 5 = Desa Pulosari 6 = Desa Warnasari 6 6 22 5 0 0 0 0 0 0 0 0 3 Total Jenis 51* 70* 24* 4* 1* 1* 4* 11* 1* 1* 5* 20* Total Famili 33** 42** 21** 4** 1** 1** 3** 10** 1** 1** 3** 15** 3). Cara Pemakaian Cara pemakaian dalam penggunaan tumbuhan obat yang dilakukan masyarakat terdapat 13 cara, yaitu: diminum, dimakan, ditempel, diteteskan, dikompreskan, digosok-gosokkan, untuk keramas, dibasuhkan/dicucikan/ dimandikan, dibalurkan, disumbatkan, dihisap, untuk berkumur dan dibalutkan. Pemakaian jenis tumbuhan obat dengan cara diminum merupakan cara yang paling banyak dilakukan oleh masyarakat (88 jenis dan 47 famili), karena seperti telah diketahui sebelumnya bahwa masyarakat pada umumnya menggunakan tumbuhan obat dalam bentuk jamu; sedangkan cara pemakaian tumbuhan obat yang paling sedikit dilakukan adalah: disumbatkan, dihisap, untuk berkumur dan dibalutkan (masing-masing 1 jenis dan 1 famili). Data selengkapnya mengenai cara pemakaian tumbuhan obat yang dilakukan masyarakat pada desa-desa di sekitar CA Gunung Tilu, seperti tersaji pada Tabel 19. Tabel 19 Cara pemakaian tumbuhan obat yang dilakukan masyarakat di desadesa sekitar CA Gunung Tilu No. Cara Pemakaian 1 42 9 23 8 3 3 2 3 0 1 1 0 0 Jumlah Jenis Setiap Desa 2 3 4 5 30 38 41 28 6 11 5 5 13 17 20 12 4 7 3 3 3 2 3 1 2 1 1 1 1 1 2 0 2 1 1 2 2 4 3 4 0 0 0 0 1 0 1 1 0 1 0 0 0 1 0 0 1. Diminum 2. Dimakan 3. Ditempelkan 4. Diteteskan 5. Dikompreskan 6. Digosok-gosokkan 7. Untuk keramas 8. Dibasuhkan/dicucikan/dimandikan 9. Dibalurkan 10. Disumbatkan 11. Dihisap 12. Untuk berkumur 13. Dibalutkan Keterangan: * = Jumlah total jenis tumbuhan obat berdasarkan cara pasca panen di enam desa ** = Jumlah total famili tumbuhan obat di enam desa 1 = Desa Sugihmukti 2 = Desa Mekarsari 3 = Desa Cisondari 4 = Desa Cibodas 5 = Desa Pulosari 6 = Desa Warnasari 6 22 1 8 2 0 1 0 2 1 0 0 0 0 Total Jenis 88* 20* 41* 16* 4* 3* 4* 4* 8* 1* 1* 1* 1* Total Famili 47** 11** 32** 14** 4** 3** 4** 3** 7** 1** 1** 1** 1** 5. 3. 3. Kelompok Penyakit/Penggunaan Tumbuhan Obat Terdapat 29 kelompok penyakit/penggunaan tumbuhan obat yang dimanfaatkan oleh masyarakat di Desa Sugihmukti, Mekarsari, Cisondari, Cibodas, Pulosari dan Warnasari. Jumlah jenis yang paling banyak digunakan oleh masyarakat di Desa Sugihmukti, Mekarsari, Cisondari, Cibodas, Pulosari dan Warnasari adalah untuk mengobati kelompok penyakit otot dan persendian, yaitu sebanyak 38 jenis dan 25 famili. Masyarakat umumnya bekerja sebagai petani/buruh di Perkebunan Teh, sehingga keluhan penyakit yang sering mereka rasakan seperti pegal-pegal dan reumatik. Penggunaan jenis tumbuhan untuk Keluarga Berencana tidak didapatkan di enam desa lokasi penelitian, karena untuk mencegah kehamilan digunakan jenis binatang (landak) serta pil pencegah kehamilan. Data selengkapnya mengenai khasiat tumbuhan obat berdasarkan kelompok penyakit/penggunaan menurut responden pada desa-desa di sekitar CA Gunung Tilu tersaji pada Tabel 20. Tabel No. 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16. 17. 18. 19. 20. 21. 22. 23. 24. 25. 26. 27. 28. 29. 20 Rekapitulasi khasiat tumbuhan obat berdasarkan kelompok penyakit/penggunaan menurut responden di desa-desa sekitar CA Gunung Tilu Kelompok Penyakit/Penggunaan 1 2 0 6 9 2 0 2 4 5 5 3 3 16 3 4 3 1 23 5 2 7 13 13 6 2 3 8 4 3 157 Gangguan Peredaran Darah Keluarga Berencana (KB) Penawar Racun Pengobatan Luka Penyakit Diabetes Penyakit Gangguan urat syaraf Penyakit Gigi Penyakit Ginjal Penyakit Jantung Penyakit kanker/tumor Penyakit Kelamin Penyakit Khusus Wanita Penyakit Kulit Penyakit Kuning Penyakit Malaria Penyakit Mata Penyakit Mulut Penyakit Otot dan Persendian Penyakit Telinga Penyakit Tulang Penyakit Saluran Pembuangan Penyakit Saluran Pencernaan Penyakit Saluran Pernafasan/THT Perawatan Kehamilan dan Persalinan Perawatan Organ Tubuh Wanita Perawatan Rambut, Muka, Kulit Sakit Kepala dan Demam Tonikum Lain-lain Total Keterangan: * = Jumlah total jenis tumbuhan obat di enam desa ** = Jumlah total famili tumbuhan obat di enam desa 1 = Desa Sugihmukti 2 = Desa Mekarsari 3 = Desa Cisondari 4 = Desa Cibodas 5 = Desa Pulosari 6 = Desa Warnasari Jumlah Jenis Setiap Desa 2 3 4 5 0 1 1 0 0 0 0 0 3 4 3 3 5 9 9 8 3 7 2 4 0 0 1 1 2 3 1 2 3 4 2 3 5 9 5 3 5 5 1 3 0 0 1 0 1 2 2 2 7 7 9 10 2 3 4 2 1 2 3 3 2 2 2 3 1 3 1 1 7 17 12 16 1 3 2 0 0 1 1 1 3 5 2 7 12 17 10 10 7 3 9 4 4 3 5 1 0 1 0 0 1 1 5 0 9 10 14 7 6 6 5 2 2 0 0 0 92 128 112 96 6 0 0 2 3 3 0 1 4 5 2 0 1 4 0 3 0 0 11 0 0 1 6 4 2 1 1 3 0 2 59 Total Jenis 3 0 11 20 13 2 8 11 18 12 3 6 30 8 5 8 6 38 8 3 17 37 22 9 4 9 28 12 6 114* Total Famili 3 0 11 17 11 2 7 10 15 8 3 6 22 7 4 7 5 25 7 3 13 27 20 8 4 9 17 10 6 60** Berikut dibawah ini uraian tentang jenis-jenis tumbuhan berkhasiat obat berdasarkan macam penggunaan dan bagian yang digunakan di Desa Sugihmukti, Mekarsari, Cisondari, Cibodas, Pulosari dan Warnasari. 1). Daftar Spesies Tumbuhan Obat untuk Mengobati Gangguan Peredaran Darah Jumlah jenis tumbuhan obat yang digunakan untuk mengobati gangguan peredaran darah sebanyak 3 jenis yang digunakan oleh masyarakat di Desa Sugihmukti, Cisondari dan Cibodas untuk menghentikan pendarahan, cuci darah dan murus darah. Bagian tumbuhan yang digunakan untuk mengobati gangguan peredaran darah ini sebanyak 3 bagian, yaitu: daun, kulit batang dan semua bagian tumbuhan berkhasiat obat tersebut. Salah satu jenis tumbuhan obat yang digunakan untuk mengobati gangguan peredaran darah ini adalah sintok (Cinnamomum sintok Bl.). Keterangan selengkapnya tentang jenis tumbuhan obat, macam penggunaan, bagian yang digunakan dan lokasi ditemukannya jenis tumbuhan obat disajikan pada Tabel 21. Tabel 21 No. Jenis tumbuhan obat yang digunakan untuk mengobati gangguan peredaran darah di desa-desa sekitar CA Gunung Tilu Nama Lokal 1. Calincing 2. Kingkilaban 3. Sintok Keterangan: 1 = Desa Sugihmukti Nama Ilmiah Oxalis corniculata L. Musaenda frondosa L. Cinnamomum sintok Bl. Macam Penggunaan Bagian Menghentikan pendarahan Cuci darah Murus darah 3 = DesaCisondari Semua bagian Daun Kulit batang Lokasi 1 3, 4 1 4 = Desa Cibodas 2). Daftar Spesies Tumbuhan Obat untuk Keluarga Berencana (KB) Dari hasil wawancara tidak ditemukan jenis tumbuhan berkhasiat obat untuk Keluarga Berencana (KB) pada 6 desa lokasi penelitian, karena untuk mencegah kehamilan beberapa masyarakat menggunakan pil pencegah kehamilan dari dokter/puskemas bahkan masyarakat di Desa Sugihmukti menggunakan binatang landak dengan cara daging dekat ekor diiris, kemudian digoreng dan dimakan. 3). Daftar Spesies Tumbuhan Obat untuk Penawar Racun Jumlah jenis tumbuhan obat yang digunakan untuk penawar racun sebanyak 11 jenis dengan rincian: di Desa Sugihmukti (6 jenis dengan jumlah macam penawar racun binatang sebanyak 3 macam, yaitu penawar bisa ular, ulat dan semut hitam serta untuk mengobati keracunan makanan dan jengkol); di Desa Mekarsari (3 jenis untuk mengobati keracunan jengkol serta penawar bisa ular, ulat dan semut hitam; di Desa Cisondari ditemukan 4 jenis sebagai penawar bisa ular dan keracunan makanan udang); di Desa Cibodas (3 jenis untuk penawar bisa ular dan keracunan makanan); di Desa Pulosari (3 jenis untuk penawar bisa ular dan keracunan makanan); serta di Desa Warnasari (2 jenis untuk penawar bisa ular). Salah satu jenis tumbuhan yang digunakan sebagai penawar bisa ular adalah pacing (Costus spiciosus (Koenig.) J. E. Smith.). Keterangan selengkapnya tentang jenis tumbuhan obat, macam penggunaan, bagian yang digunakan dan lokasi ditemukannya jenis tumbuhan obat disajikan pada Tabel 22. Tabel 22 Jenis tumbuhan obat yang digunakan untuk penawar racun di desa-desa sekitar CA Gunung Tilu No. Nama Lokal 1. 2. Antanan Pacing 3. 4. 5. Ki urat Seureuh Picah beling 6. Kamandilan 7. Sadagori 8. Camcauh 9. Kasingsat 10. Daun dewa 11. Rasamala Keterangan: 1 = Desa Sugihmukti 4 = Desa Cibodas Nama Ilmiah Macam Penggunaan Bagian Lokasi Centella asiatica L. Costus speciosus (Koenig.) J.E.Smith. Plantago mayor Linn. Piper betle L. Strobilanthes crispus Bl. Keracunan jengkol Bisa ular Daun Batang 1, 2 1, 4 Bisa ular/ serangga Penawar racun Bisa ulat dan semut hitam Daun Pucuk daun Daun 1, 2, 3 3, 5 1, 2 Nasturtium montanum Wall. Turnera subulata J.E.Smith. Cyclea barbata Miers. Cassia occidentalis Linn. Gynura segetum (Lour.) Merr. Altingia excelsa Noronha. Bisa ular Bisa ular Keracunan udang Bisa ular Bisa ular Keracunan makanan Semua bagian Daun Daun Daun Umbi Pucuk daun 6 5, 6 3 5 1, 3, 4 1, 4 2 = Desa Mekarsari 5 = Desa Pulosari 3 = Desa Cisondari 6 = Desa Warnasari 4). Daftar Spesies Tumbuhan Obat untuk Mengobati Luka Jumlah jenis tumbuhan obat yang digunakan pada 6 desa lokasi penelitian untuk pengobatan luka sebanyak 20 jenis yang secara keseluruhan digunakan untuk pengobatan luka gores dengan rincian sebagai berikut: di Desa Sugihmukti (9 jenis), Mekarsari (5 jenis), Cisondari (9 jenis), Cibodas (9 jenis), Pulosari (7 jenis) dan Warnasari (4 jenis). Bagian tumbuhan yang digunakan untuk pengobatan luka sebanyak 7 bagian, yaitu: daun, bunga, buah, akar, kulit batang, getah dan semua bagian tumbuhan. Salah satu jenis tumbuhan berkhasiat obat yang digunakan untuk pengobatan luka adalah babandotan (Ageratum conyzoides L.), seperti disajikan pada Gambar 2. Gambar 2 Babandotan (Ageratum conyzoides L.) Keterangan selengkapnya tentang jenis tumbuhan obat, macam penggunaan, bagian yang digunakan dan lokasi ditemukannya jenis tumbuhan obat disajikan pada Tabel 23. Tabel 23 Jenis tumbuhan obat yang digunakan untuk pengobatan luka di desadesa sekitar CA Gunung Tilu No. Nama Lokal Nama Ilmiah Macam Penggunaan Luka gores Luka gores Luka gores Akar Daun Daun Bagian Lokasi 1. 2. 3. Eurih Antanan Babandotan Imperata cylindrical (L.) deauv. Centella asiatica L. Ageratum conyzoides L. 4. 5. 6. 7. Saliyara Congkok Sembung Kastuba Luka gores Luka gores Luka gores Luka gores Buah Pucuk daun Daun Daun 8. 9. Ki urat Kirinyuh Luka gores Luka gores Daun Daun, kulit batang 10. 11. 12. 13. 14. 15. Cau kole Paku andam Pungpurutan Calincing Untang anting Jalantir Lantana camara L. Bletilla striata Thunb. Blumea balsamifera (L.) DC Euphorbia pulcherrima Willd. Et Klotzsch. Plantago mayor Linn. Eupatorium odoratum L. F. Squarrosum Musa zebrina Gleichenia linearis Urena lobata L. Oxalis corniculata L. Acalypha australis L. Erigeron linifolius Wild. Luka gores Luka gores Luka gores Luka gores Luka gores Luka gores Getah Daun Bunga, daun Semua bagian Semua bagian Daun 1, 2, 3, 4 1, 2, 3, 4, 5, 6 3, 4, 6 1 1, 5 1 2 3, 5 16. 17. 18. Camcauh Rincik bumi Begonia Cyclea barbata Miers. Quamoclit pinnata Begonia laciniata Roxb. Luka gores Luka gores Luka gores Daun Daun Daun 3 5 1 Pinus merkusii Jung. et De Vries Morus australis Poir Luka gores Luka gores Getah, daun Daun 4 4, 5 19. Pinus 20. Babasaran Keterangan: 1 = Desa Sugihmukti 4 = Desa Cibodas 2 = Desa Mekarsari 5 = Desa Pulosari 3, 6 3, 4 1, 2, 3, 4, 5, 6 4, 5 1, 2 3, 4 1 3 = Desa Cisondari 6 = Desa Warnasari 5). Daftar Spesies Tumbuhan Obat untuk Mengobati Penyakit Diabetes Jumlah jenis tumbuhan obat yang digunakan untuk pengobatan penyakit diabetes pada 6 desa lokasi penelitian sebanyak 13 jenis dengan rincian: Desa Sugihmukti ditemukan 2 jenis; Desa Mekarsari ditemukan 3 jenis; Desa Cisondari ditemukan 7 jenis; Desa Cibodas ditemukan 2 jenis; Desa Pulosari ditemukan 4 jenis; serta di Desa Warnasari ditemukan 3 jenis. Bagian tumbuhan yang digunakan untuk pengobatan diabetes sebanyak 7 bagian, yaitu: akar, kulit batang, daun, batang, bunga, biji dan semua bagian tumbuhan. Salah satu jenis tumbuhan berkhasiat obat yang digunakan untuk pengobatan diabetes adalah dadap cangkring (Erythrina lithosperma Miq.), seperti disajikan pada Gambar 3. Gambar 3 Dadap cangkring (Erythrina lithosperma Miq.) Keterangan selengkapnya tentang jenis tumbuhan obat, macam penggunaan, bagian yang digunakan dan lokasi ditemukannya jenis tumbuhan obat disajikan pada Tabel 24. Tabel 24 Jenis tumbuhan obat yang digunakan untuk mengobati diabetes di desadesa sekitar CA Gunung Tilu No. Nama Lokal Nama Ilmiah 1. 2. 3. 4. 5. Cecendet Lame Dadap cangkring Ki urat Jawer kotok Physalis peruviana L. Alstonia scholaris R.Br. Erythrina lithosperma Miq. Plantago mayor Linn. Coleus scutellaroides (L.) Benth. 6. 7. Picah beling Sambiloto Strobilanthes crispus Bl. Andrographis paniculata (Burm. F) Nees. Swietenia mahagoni Jacq. Symphytum officinale L. Cantharanthus roseus (L.) G. Don Laportea ardens Imperata cylindrical (L.) deauv. Orthosiphon aristatus (Bl) Miq. 8. Mahoni 9. Komfrey 10. Tapak dara 11. Pulus 12. Eurih 13. Kumis kucing Keterangan: 1 = Desa Sugihmukti 4 = Desa Cibodas 2 = Desa Mekarsari 5 = Desa Pulosari Macam Penggunaan Diabetes Diabetes Diabetes Diabetes Diabetes Bagian Lokasi Diabetes Diabetes Akar Kulit batang Daun Daun Daun, batang, bunga Daun Daun 2, 3, 6 3 Diabetes Diabetes Diabetes Diabetes Diabetes Diabetes Biji Daun Semua bagian Daun Akar Semua bagian 3, 4 6 3 5 3, 5 3, 4 3 = Desa Cisondari 6 = Desa Warnasari 5, 6 1 2 5 1, 2, 3 6). Daftar Spesies Tumbuhan Obat untuk Mengobati Gangguan Urat Syaraf Jumlah jenis tumbuhan obat yang digunakan untuk mengobati gangguan urat syaraf sebanyak 2 jenis yang digunakan oleh masyarakat di Desa Pulosari, dan Warnasari untuk ketegangan syaraf dan susah tidur pada anak-anak. Bagian tumbuhan yang digunakan untuk mengobati gangguan urat syaraf ini sebanyak 3 bagian, yaitu: bunga, biji dan semua bagian tumbuhan berkhasiat obat tersebut. Salah satu jenis tumbuhan obat yang digunakan untuk mengobati gangguan urat syaraf adalah kacubung (Datura metel L.). Keterangan selengkapnya tentang jenis tumbuhan obat, macam penggunaan, bagian yang digunakan dan lokasi ditemukannya jenis tumbuhan obat disajikan pada Tabel 25. Tabel 25 Jenis tumbuhan obat yang digunakan untuk mengobati gangguan urat syaraf di desa-desa sekitar CA Gunung Tilu No. Nama Lokal 1. Jukut riyut 2. Kacubung Keterangan: 4 = Desa Cibodas Nama Ilmiah Mimosa pudica L. Datura metel L. Macam Penggunaan Susah tidur pada anak-anak Ketegangan syaraf Bagian Semua bagian Biji, bunga Lokasi 5 4 5 = Desa Pulosari 7). Daftar Spesies Tumbuhan Obat untuk Mengobati Gigi Jumlah jenis tumbuhan obat yang digunakan untuk mengobati sakit gigi pada 6 desa lokasi penelitian sebanyak 8 jenis dengan rincian: di Desa Sugihmukti ditemukan 2 jenis; Desa Mekarsari ditemukan 2 jenis; Desa Cisondari ditemukan 3 jenis; Desa Cibodas ditemukan 1 jenis; Desa Pulosari ditemukan 2 jenis; serta di Desa Warnasari ditemukan 1 jenis. Bagian tumbuhan yang digunakan untuk mengobati sakit gigi sebanyak 3 bagian, yaitu: daun, getah dan kuncup bunga yang belum mekar. Salah satu jenis tumbuhan berkhasiat obat yang digunakan untuk mengobati sakit gigi adalah lame (Alstonia scholaris R. Br.). Keterangan selengkapnya tentang jenis tumbuhan obat, macam penggunaan, bagian yang digunakan dan lokasi ditemukannya jenis tumbuhan obat disajikan pada Tabel 26. Tabel 26 Jenis tumbuhan obat yang digunakan untuk mengobati sakit gigi di desa-desa sekitar CA Gunung Tilu No. 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. Nama Lokal Babandotan Lame Seureuh Inggu Jotang Jarak Kacubung Batrawali Nama Ilmiah Ageratum conyzoides L. Alstonia scholaris (L.) R. Br. Piper betle L. Ruta angustifolia (L.) Pers. Spilanthes acmella Murr. Jatropha curcas L. Datura metel L. Tinospora crispa (L.) Miers Keterangan: 1 = Desa Sugihmukti 4 = Desa Cibodas Macam Penggunaan Sakit gigi Sakit gigi Gigi berlubang Sakit gigi Sakit gigi Sakit gigi Sakit gigi Sakit gigi 2 = Desa Mekarsari 5 = Desa Pulosari Bagian Daun Getah Daun Daun Daun Getah Kuncup bunga Getah Lokasi 5 1 3 1 3, 4 2, 3, 6 5 2 3 = Desa Cisondari 6 = Desa Warnasari 8). Daftar Spesies Tumbuhan Obat untuk Mengobati Penyakit Ginjal Jumlah jenis tumbuhan obat untuk mengobati penyakit ginjal pada 6 desa lokasi penelitian sebanyak 11 jenis dengan macam penggunaan sebanyak 3 macam pengobatan, yaitu untuk pengobatan penyakit kencing batu, ginjal dan batu ginjal. Bagian tumbuhan yang digunakan untuk mengobati sakit ginjal sebanyak 4 bagian, yaitu: akar, daun, rimpang dan semua bagian tumbuhan. Salah satu jenis tumbuhan berkhasiat obat yang digunakan untuk mengobati sakit ginjal adalah antanan (Centella asiatica L.), seperti disajikan pada Gambar 4. Gambar 4 Antanan (Centella asiatica L.) Keterangan selengkapnya tentang jenis tumbuhan obat, macam penggunaan, bagian yang digunakan dan lokasi ditemukannya jenis tumbuhan obat disajikan pada Tabel 27. Tabel 27 Jenis tumbuhan obat yang digunakan untuk mengobati sakit ginjal di desa-desa sekitar CA Gunung Tilu No. Nama Lokal 1. Cecendet 2. Eurih 3. Antanan 4. Antanan beurit 5. Ki urat 6. Picah beling 7. Kumis kucing 8. Sebe 9. Mangandeuh teh 10. Tempuyung 11. Sadagori Keterangan: 1 = Desa Sugihmukti 4 = Desa Cibodas Nama Ilmiah Physalis peruviana L. Imperata cylindrica (L.) deauv. Centella asiatica L. Hydrocotyle sibthorpoides Lam. Plantago mayor Linn. Strobilanthes crispus Bl. Orthosiphon aristatus (Bl.) Miq Canna indica L. Scurulla atropurpurea (Bl.) Dans. Sonchus arvensis L. Turnera subulata J.E.Smith. Macam Penggunaan Ginjal Kencing batu Ginjal Ginjal Kencing batu Batu ginjal Ginjal Kencing batu Ginjal Ginjal Ginjal 2 = Desa Mekarsari 5 = Desa Pulosari Bagian Lokasi Akar Akar Daun Semua bagian Daun Daun Daun Rimpang Semua bagian Semua bagian Semua bagian 2, 5, 6 1, 4, 6 1 3, 4 1, 2, 3 5, 6 5 3 1, 2 3 6 3 = Desa Cisondari 6 = Desa Warnasari 9). Daftar Spesies Tumbuhan Obat untuk Mengobati Penyakit Jantung Jumlah jenis tumbuhan obat untuk mengobati penyakit jantung di 6 desa lokasi penelitian sebanyak 18 jenis dan 2 macam penggunaan, yaitu untuk pengobatan penyakit jantung dan tekanan darah tinggi. Bagian tumbuhan yang digunakan sebanyak 6 bagian, yaitu: daun, akar, batang, buah, umbi dan semua bagian tumbuhan. Salah satu jenis tumbuhan berkhasiat obat yang digunakan untuk mengobati penyakit darah tinggi adalah sambiloto (Andrographis paniculata (Burm. F) Nees.), seperti disajikan pada Gambar 5. Gambar 5 Sambiloto (Andrographis paniculata (Burm. F) Nees.) Keterangan selengkapnya tentang jenis tumbuhan obat, macam penggunaan, bagian yang digunakan dan lokasi ditemukannya jenis tumbuhan obat disajikan pada Tabel 28. Tabel 28 Jenis tumbuhan obat yang digunakan untuk mengobati sakit jantung di desa-desa sekitar CA Gunung Tilu No. 1. 2. 3. 4. Nama Lokal Cecendet Antanan Pacing Sambiloto 5. Takokak 6. Sintrong jaluna 7. Camcauh 8. Tempuyung 9. Cangkudu 10. Daun dewa 11. Limbau 12. Tapak dara 13. Mangandeuh teh 14. Jati 15 Babasaran 16. Cabe areuy 17. Sadagori 18. Komfrey Keterangan: 1 = Desa Sugihmukti 4 = Desa Cibodas Nama Ilmiah Physalis peruviana L. Centella asiatica L. Costus spiciosus (Koenig.) J.E.Smith. Andrographis paniculata (Burm. F) Nees. Solanum torvum Swartz. Ericlitites vaterianifolia Cyclea barbata Miers. Sonchus arvensis L. Morinda citrifolia L. Gynura segetum (Lour.) Merr. Azadirachta indica Juss. Cantharonthus roseus (L.) G. Don Scurulla atropurpurea (Bl.) Dans. Tectona grandis L. F. Morus australis Poir. Piper retrofractum Vahl. Turnera subulata J.E.Smith. Symphytum officinale L. 2 = Desa Mekarsari 5 = Desa Pulosari Macam Penggunaan Darah tinggi Darah tinggi Darah tinggi Darah tinggi Akar Daun Batang Daun 1, 3, 5, 6 2, 3, 5, 6 4 3 Darah tinggi Darah tinggi Darah tinggi Darah tinggi Darah tinggi Jantung Jantung Darah tinggi Jantung Darah tinggi Darah tinggi Jantung Jantung Jantung Buah Daun Daun Daun Buah masak Umbi Daun Semua bagian Semua bagian Daun Daun Buah mentah Semua bagian Daun 4 1, 2, 3 3 3 2 1 3 3 1, 2, 3, 5 4, 6 4 1 2, 4, 6 6 Bagian Lokasi 3 = Desa Cisondari 6 = Desa Warnasari 10). Daftar Spesies Tumbuhan Obat untuk Mengobati Penyakit Kanker dan Tumor Jumlah jenis tumbuhan obat untuk mengobati penyakit kanker dan tumor pada 6 desa lokasi penelitian sebanyak 13 jenis dan untuk 5 macam penggunaan, yaitu untuk pengobatan: kanker payudara, kanker rahim, kanker darah, kanker tulang dan tumor rahim. Bagian tumbuhan yang digunakan untuk mengobati penyakit kanker dan tumor sebanyak 4 bagian, yaitu: daun, akar, rimpang dan semua bagian tumbuhan. Salah satu jenis tumbuhan yang digunakan untuk mengobati kanker dan tumor adalah jombang (Taraxacum officinale Weber et Wigers), seperti disajikan pada Gambar 6. Gambar 6 Jombang (Taraxacum officinale Weber et Wigers) Keterangan selengkapnya tentang jenis tumbuhan obat, macam penggunaan, bagian yang digunakan dan lokasi ditemukannya jenis tumbuhan obat disajikan pada Tabel 29. Tabel 29 Jenis tumbuhan obat yang digunakan untuk mengobati sakit kanker dan tumor di desa-desa sekitar CA Gunung Tilu No. Nama Lokal Nama Ilmiah Macam Penggunaan Bagian 1. 2. 3. 4. 5. 6. Cecendet Paku rane Handeuleum Jombang Leunca manuk Temulawak Physalis peruviana L. Selaginella doederleinii Hieron. Grapthophyllum pictum (L.)griff. Taraxacum officinale Weber et Wigers Solanum nigrum L. Curcuma xanthorrhiza Roxb. Akar Semua bagian Daun Semua bagian Semua bagian Rimpang 1 1 2 1, 2, 4 2, 5 3 Typhonium flagelliforme (Lood.) Bl. Symphytum officinale L. Gynura segetum (Lour.) Merr. Scurulla atropurpurea (Bl. Dans.) Kanker Kanker Kanker payudara Kanker payudara Kanker Kanker rahim, kanker darah, kanker tulang Kanker payudara Kanker Kanker Kanker Daun Daun Daun Semua bagian 3 6 1 1, 2, 5 Ageratum conyzoides L. Strobilanthes crispus Bl. Symphytum officinale L. Gynura segetum (Lour.) Merr. Tumor rahim Tumor Tumor Tumor Semua bagian Daun Daun Daun 3 2, 3, 5 6 3 7. 8. 9. 10. Keladi tikus Komfrey Daun dewa Mangandeuh teh 11. Babandotan 12. Picah beling 13. Komfrey 14. Daun dewa Keterangan: 1 = Desa Sugihmukti 4 = Desa Cibodas 2 = Desa Mekarsari 5 = Desa Pulosari Lokasi 3 = Desa Cisondari 6 = Desa Warnasari 11. Daftar Spesies Tumbuhan Obat untuk Mengobati Penyakit Kelamin Jumlah jenis tumbuhan obat yang digunakan untuk mengobati penyakit kelamin sebanyak 3 jenis yang digunakan oleh masyarakat di Desa Sugihmukti, dan Cisondari untuk mengobati kencing darah dan kencing nanah. Bagian tumbuhan yang digunakan untuk mengobati penyakit kelamin ini sebanyak 3 bagian, yaitu: daun, akar dan bunga. Salah satu jenis tumbuhan obat yang digunakan untuk mengobati penyakit kelamin adalah saliyara (Lantana camara L.), seperti disajikan pada Gambar 7. Gambar 7 Saliyara (Lantana camara L.) Keterangan selengkapnya tentang jenis tumbuhan obat, macam penggunaan, bagian yang digunakan dan lokasi ditemukannya jenis tumbuhan obat disajikan pada Tabel 30. Tabel 30 Jenis tumbuhan obat yang digunakan untuk mengobati penyakit kelamin di desa-desa sekitar CA Gunung Tilu No. Nama Lokal 1. Harendong 2. Saliyara 3. Ki urat Keterangan: 1 = Desa Sugihmukti Nama Ilmiah Clidemia hirta Lantana camara L. Plantago mayor Linn. Macam Penggunaan Kencing darah Kencing nanah Kencing darah Bagian Pucuk daun, bunga Akar Daun Lokasi 1, 4 1 1 4 = Desa Cibodas 12). Daftar Spesies Tumbuhan Obat untuk Mengobati Penyakit Khusus Wanita Jumlah jenis tumbuhan obat untuk mengobati penyakit khusus wanita pada 6 desa lokasi penelitian sebanyak 6 jenis untuk 2 macam pengobatan dengan rincian: Desa Sugihmukti ditemukan 3 jenis untuk pengobatan keputihan dan melancarkan haid/peluruh haid; di Desa Mekarsari ditemukan 1 jenis untuk pengobatan keputihan; di Desa Cisondari ditemukan 2 jenis untuk pengobatan keputihan; di Desa Cibodas ditemukan 2 jenis untuk pengobatan keputihan dan peluruh haid; di Desa Pulosari ditemukan 2 jenis untuk pengobatan keputihan; dan di Desa Warnasari ditemukan 1 jenis untuk pengobatan keputihan. Bagian tumbuhan yang digunakan untuk mengobati penyakit khusus wanita sebanyak 2 bagian, yaitu: daun dan bunga. Salah satu jenis tumbuhan berkhasiat obat yang digunakan untuk mengobati penyakit khusus wanita adalah handeuleum (Grapthophyllum pictum (L.) Griff.), seperti disajikan pada Gambar 8. Gambar 8 Handeuleum (Grapthophyllum pictum (L.) Griff.) Keterangan selengkapnya tentang jenis tumbuhan obat, macam penggunaan, bagian yang digunakan dan lokasi ditemukannya jenis tumbuhan obat disajikan pada Tabel 31. Tabel 31 Jenis tumbuhan obat yang digunakan untuk mengobati penyakit khusus wanita di desa-desa sekitar CA Gunung Tilu No. 1. 2. Nama Lokal Handeuleum Seureuh 3. Kisaat 4. Baluntas 5. kasingsat 6. Puspa Keterangan: 1 = Desa Sugihmukti 4 = Desa Cibodas Grapthophyllum pictum (L.) Griff. Piper betle L. Macam Penggunaan Melancarkan haid Keputihan Bunga Daun Valeriana officinalis L. Pluchea indica (L.) Less Cassia occidentalis Linn. Schima noronhoe Keputihan Keputihan Keputihan Peluruh haid Daun Daun Daun muda Bunga Nama Ilmiah 2 = Desa Mekarsari 5 = Desa Pulosari Bagian Lokasi 1 1, 2, 3, 4, 5, 6 1 3 5 4 3 = Desa Cisondari 6 = Desa Warnasari 13). Daftar Spesies Tumbuhan Obat untuk Mengobati Penyakit Kulit Jumlah jenis tumbuhan obat untuk mengobati penyakit kulit pada 6 desa lokasi penelitian sebanyak 30 jenis dengan rincian: Desa Sugihmukti ditemukan 16 jenis; Desa Mekarsari 7 jenis; Desa Cisondari 7 jenis; Desa Cibodas 9 jenis; Desa Pulosari 10 jenis; dan di Desa Warnasari 4 jenis. Bagian tumbuhan yang digunakan untuk mengobati penyakit kulit sebanyak 9 bagian, yaitu: daun, kulit batang, getah, akar, biji, rimpang, bunga, buah dan semua bagian. Salah satu jenis tumbuhan berkhasiat obat yang digunakan untuk mengobati penyakit kulit adalah cau kole (Musa zebrina), seperti disajikan pada Gambar 9 serta keterangan selengkapnya tentang jenis tumbuhan obat, macam penggunaan, bagian yang digunakan dan lokasi ditemukannya jenis tumbuhan obat disajikan pada Tabel 32. Gambar 9 Cau kole (Musa zebrina) Tabel 32 Jenis tumbuhan obat yang digunakan untuk mengobati penyakit kulit di desa-desa sekitar CA Gunung Tilu No. Nama Lokal Nama Ilmiah 1. 2. 3. Cecendet Lame Antanan Physalis peruviana L. Alstonia scholaris R. Br. Centella asiatica L. 4. Kastuba 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16. 17. 18. 19. 20. Jawer kotok Cau kole Buntiris Pungpurutan Pakis munding Takokak Calincing Nanangkaan Kamandilan Sadagori Jarak Kemuning Saga leutik Rincik bumi Kimanila Koneng temen Euphorbia pulcherrima Willd. Et Klotzsch Coleus scutellaroides (L.) Benth. Musa zebrina Kalanchoe pinnata Pers. Urena lobata L. Angiopteris evecta Solanum torvum swartz. Oxalis corniculata L. Euphorbia hirta L. Nasturtium montanum Wall. Turnera subulata J.E.Smith. Jatropha curcas L. Murraya paniculata (L.) Jack. Abrus precatorius L. Quamoclit pinnata Cassia alata L. Curcuma domestica Val. 21. 22. 23. Salam leuweung Kembang wera Kina 24. 25. 26. 27. Kingkilaban Jonge Sulibra Jombang 28. Batrawali 29. Keras tulang 30. Bungur Keterangan: 1 = Desa Sugihmukti 4 = Desa Cibodas Eugenia polyantha Wight. Hibiscus rosa-sinensis L. Cinchona ledgeriana (Howard) Moens. Musaenda frondosa L. Emilia sonchifolia Tarena cf.mollis Taraxacum officinale Weber et Wigers. Tinospora crispa (L.) Miers. Chloroathus officinalis Bl. Lagerstroemia indica L. 2 = Desa Mekarsari 5 = Desa Pulosari Macam Penggunaan Bagian Lokasi Borok Borok bernanah Borok kulit dan luka bakar Radang kulit Daun Kulit batang Daun 1 1 2, 3, 5 Daun 1 Kutu air Gatal-gatal Bisul Bisul Bisul Bisul/ koreng Bisul Gatal-gatal/ enzema Bisul Bisul Lepra Bisul Radang kulit Gatal-gatal Panu, kurap, eksema Gatal-gatal karena cacar air Kudis, gatal-gatal Daun Getah Daun Daun, bunga Daun Daun Semua bagian Semua bagian Semua bagian Daun Daun Akar Biji Daun Daun Rimpang 1, 3, 4 1 1 1, 3, 5 1 1, 4 1 1 2, 5, 6 2, 4 2, 3 4 4 4, 5, 6 4, 5, 6 4 Daun, akar 3, 4 Gatal-gatal Gatal-gatal 2, 5 1, 2, 3, 5 Bisul Bisul Gatal-gatal Bisul Daun Kulit batang, getah Buah Daun Kulit batang Semua bagian 1, 5 3 5 1 Gatal-gatal Cacar Biduran Batang Akar Semua bagian 1, 5, 6 1 2 3 = Desa Cisondari 6 = Desa Warnasari 14). Daftar Spesies Tumbuhan Obat untuk Mengobati Penyakit Kuning/ Hati Jumlah jenis tumbuhan obat yang digunakan untuk mengobati penyakit kuning/hati sebanyak 8 jenis yang digunakan oleh masyarakat di Desa Sugihmukti (3 jenis), Mekarsari (2 jenis), Cisondari (3 jenis), Cibodas (4 jenis), dan Pulosari (2 jenis). Bagian tumbuhan yang digunakan untuk mengobati penyakit kuning/hati ini sebanyak 3 bagian, yaitu: daun, rimpang dan semua bagian tumbuhan. Salah satu jenis tumbuhan obat yang digunakan untuk mengobati penyakit kuning/hati adalah pacing (Costus speciosus (Koenig.) J. E. Smith), seperti disajikan pada Gambar 10. Gambar 10 Pacing (Costus spiciosus (Koenig.) J. E. Smith) Keterangan selengkapnya tentang jenis tumbuhan obat, macam penggunaan, bagian yang digunakan dan lokasi ditemukannya jenis tumbuhan obat disajikan pada Tabel 33. Tabel 33 No. 1. 2. Jenis tumbuhan obat yang digunakan untuk mengobati penyakit kuning/hati di desa-desa sekitar CA Gunung Tilu Nama Lokal Antanan beurit Pacing 3. Ki urat 4. Picah beling 5. Kamandilan 6. Mangandeuh teh 7. Jonge 8. Antanan Keterangan: 1 = Desa Sugihmukti 4 = Desa Cibodas Nama Ilmiah Hydrocotyle sibthorpoides Lam. Costus speciosus (Koenig.) J. E. Smith Plantago mayor Linn. Strobilanthes crispus Bl. Nasturtium montanum Wall. Scurulla atropurpurea (Bl.) Dans Emilia sonchifolia Centella asiatica L. Macam Penggunaan Bagian Lokasi Kuning Pengerutan hati Semua bagian Rimpang 3 1, 4 Kuning Liver Kuning Liver Liver Pembengkakan hati Daun Daun Daun Semua bagian Daun Semua bagian 3, 4 1, 2, 4, 5 5 1 3 2, 4 2 = Desa Mekarsari 5 = Desa Pulosari 3 = Desa Cisondari 15). Daftar Spesies Tumbuhan Obat untuk Mengobati Penyakit Malaria Jumlah jenis tumbuhan obat untuk mengobati penyakit malaria di 6 desa lokasi penelitian sebanyak 5 jenis dengan rincian: Desa Sugihmukti ditemukan 3 jenis; Desa Mekarsari ditemukan 1 jenis; Desa Cisondari ditemukan 2 jenis; Desa Cibodas ditemukan 3 jenis; Desa Pulosari ditemukan 3 jenis; dan di Desa Warnasari ditemukan 3 jenis. Bagian tumbuhan yang digunakan untuk mengobati penyakit malaria adalah kulit batang dan batangnya. Salah satu jenis tumbuhan berkhasiat obat yang digunakan untuk mengobati penyakit malaria adalah walen (Ficus ribes Reinw), seperti disajikan pada Gambar 11. Gambar 11 Walen (Ficus ribes Reinw) Keterangan selengkapnya tentang jenis tumbuhan obat, macam penggunaan, bagian yang digunakan dan lokasi ditemukannya jenis tumbuhan obat disajikan pada Tabel 34. Tabel 34 Jenis tumbuhan obat yang digunakan untuk mengobati penyakit malaria di desa-desa sekitar CA Gunung Tilu No. Nama Lokal 1. Lame 2. Walen 3. Batrawali 4. Kina 5. Sulibra Keterangan: 1 = Desa Sugihmukti 4 = Desa Cibodas Nama Ilmiah Alstonia scholaris R. Br. Ficus ribes Reinw. Tinospora crispa (L.) Miers Cinchona ledgeriana (Howard) Moens Tarena cf.mollis 2 = Desa Mekarsari 5 = Desa Pulosari Macam Penggunaan Malaria Malaria Malaria Malaria Malaria Bagian Lokasi Kulit batang Kulit batang Batang Kulit batang Kulit batang 3, 4, 6 1 1, 2, 4, 5 1, 3, 5, 6 1, 4, 5, 6 3 = Desa Cisondari 6 = Desa Warnasari 16). Daftar Spesies Tumbuhan Obat untuk Mengobati Mata Jumlah jenis tumbuhan obat yang digunakan untuk mengobati penyakit mata sebanyak 8 jenis yang digunakan oleh masyarakat di Desa Sugihmukti (3 jenis), Mekarsari (2 jenis), Cisondari (2 jenis), Cibodas (2 jenis), dan Pulosari (3 jenis). Macam pengobatan yang dapat digunakan, yaitu: untuk mencerahkan mata, mata merah dan bengkak, radang mata, mata gatal, mata kering, sakit mata dan radang selaput mata. Bagian tumbuhan yang digunakan untuk mengobati penyakit mata ini sebanyak 5 bagian, yaitu: daun, batang, bunga yang masih kuncup, buah dan semua bagian tumbuhan. Salah satu jenis tumbuhan obat yang digunakan untuk mengobati penyakit radang selaput mata adalah gandola (Basella rubra Linn.), seperti disajikan pada Gambar 12. Gambar 12 Gandola (Basella rubra Linn.) Keterangan selengkapnya tentang jenis tumbuhan obat, macam penggunaan, bagian yang digunakan dan lokasi ditemukannya jenis tumbuhan obat disajikan pada Tabel 35. Tabel 35 Jenis tumbuhan obat yang digunakan untuk mengobati penyakit mata di desa-desa sekitar CA Gunung Tilu No. 1. 2. 3. Nama Lokal Hades Antanan Pacing 4. Seureuh 5. Leunca manuk 6. Kacubung 7. Korejat 8. Gandola Keterangan: 1 = Desa Sugihmukti 4 = Desa Cibodas Nama Ilmiah Macam Penggunaan Foniculum vulgare Mill. Centella asiatica L. Costus spiciosus (Koenig.) J. E. Smith. Piper betle L. Solanum nigrum L. Datura metel L. Polygala paniculata L. Basella rubra Linn. Mencerahkan mata Mata merah dan bengkak Radang mata Daun Semua bagian Batang 4 2, 3 1 Mata gatal dan merah Mata kering Sakit mata Pencuci mata Radang selaput mata Daun muda Buah masak Kuncup bunga Daun Buah 1 2, 5 4, 5 3, 5 1 2 = Desa Mekarsari 5 = Desa Pulosari Bagian Lokasi 3 = Desa Cisondari 17). Daftar Spesies Tumbuhan Obat untuk Mengobati Mulut Jumlah jenis tumbuhan obat untuk mengobati penyakit mulut sebanyak 6 jenis dan untuk 2 macam pengobatan, yaitu oleh masyarakat di Desa Sugihmukti (1 jenis dan untuk mengobati sariawan), Desa Mekarsari (1 jenis dan untuk mengobati sariawan), Desa Cisondari (3 jenis dan untuk mengobati sariawan serta bau mulut), Desa Cibodas (1 jenis dan untuk mengobati sariawan), dan Desa Pulosari (1 jenis dan untuk mengobati sariawan). Bagian tumbuhan yang digunakan untuk mengobati penyakit mulut ini sebanyak 4 bagian, yaitu: daun, tuak, kulit batang dan semua bagian tumbuhan. Salah satu jenis tumbuhan obat yang digunakan untuk mengobati penyakit mulut adalah baluntas (Pluchea indica (L.) Less). Keterangan selengkapnya tentang jenis tumbuhan obat, macam penggunaan, bagian yang digunakan dan lokasi ditemukannya jenis tumbuhan obat disajikan pada Tabel 36. Tabel 36 Jenis tumbuhan obat yang digunakan untuk mengobati penyakit mulut di desa-desa sekitar CA Gunung Tilu No. Nama Lokal 1. Babandotan 2. Kawung 3. Kembang wera 4. Bintinu 5. Baluntas 6. Antanan beurit Keterangan: 1 = Desa Sugihmukti 4 = Desa Cibodas Nama Ilmiah Ageratum conyzoides L. Arenga pinnata Merr. Hibiscus rosa-sinensis L. Melochia umbellate Houtt. Stapf. Pluchea indica (L.) Less Hydrocotyle sibthorpoides Lam. 2 = Desa Mekarsari 5 = Desa Pulosari Macam Penggunaan Sariawan Sariawan Sariawan Sariawan Bau mulut Sariawan Bagian Semua bagian Tuak Daun Kulit batang Daun Semua bagian Lokasi 1 4 2, 5 3 3 3 3 = Desa Cisondari 18). Daftar Spesies Tumbuhan Obat untuk Mengobati Sakit Otot dan Persendian Jenis tumbuhan obat untuk sakit otot dan persendian pada 6 desa lokasi penelitian merupakan daftar jenis tumbuhan obat yang paling banyak dimanfaatkan oleh masyarakat, karena pada umumnya masyarakat sekitar kawasan CA Gunung Tilu bekerja sebagai petani/buruh di Perkebunan Teh sehingga keluhan yang sering mereka rasakan adalah sakit pinggang dan pegalpegal/reumatik. Banyaknya jenis tumbuhan obat yang digunakan untuk mengobati sakit otot dan persendian pada 6 desa tersebut, yaitu sebanyak 38 jenis dengan rincian: di Desa Sugihmukti ditemukan 23 jenis; Desa Mekarsari ditemukan 7 jenis; Desa Cisondari ditemukan 17 jenis; Desa Cibodas ditemukan 12 jenis; Desa Pulosari ditemukan 16 jenis; dan di Desa Warnasari ditemukan 11 jenis. Bagian tumbuhan yang digunakan untuk mengobati sakit otot dan persendian sebanyak 7 bagian, yaitu: akar, daun, batang, kulit batang, rimpang, buah dan semua bagian tumbuhan. Keterangan selengkapnya tentang jenis tumbuhan obat, macam penggunaan, bagian yang digunakan dan lokasi ditemukannya jenis tumbuhan obat disajikan pada Tabel 37 serta salah satu jenis tumbuhan berkhasiat obat yang digunakan untuk mengobati sakit otot dan persendian adalah kirinyuh (Eupatorium odoratum L. F. Squarrosum), seperti disajikan pada Gambar 13. Tabel 37 Jenis tumbuhan obat yang digunakan untuk mengobati sakit otot dan persendian di desa-desa sekitar CA Gunung Tilu No. Nama Lokal Nama Ilmiah 1. Cecendet Physalis peruviana L. 2. 3. 4. Paku rane Lame Eurih 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. Antanan Babandotan Harendong Saliyara Sembung Paku simpai Ki urat Selaginella doederleinii Hieron. Alstonia scholaris R. Br. Imperata cylindrical (L.) deauv. Centella asiatica L. Ageratum conyzoides L. Clidemia hirta Lantana camara L. Blumea balsamifera (L.) DC Cibotium barametz L. J. Sm Plantago mayor Linn. 12. 13. Gandola Jombang 14. Kirinyuh 15. 16. 17. 18. 19. 20. 21. 22. 23. 24. 25. 26. 27. Batrawali Kumis kucing Sintok Inggu Jukut riyut Pungpurutan Cabe areuy Kamandilan Ki edi Sadagori Jalantir Honje Leuweung Kayu manis 28. 29. Kemuning Keras tulang 30. 31. 32. 33. 34. Puspa Palago Panglai Mangandeuh teh Kina 35. 36. Sulibra Handeuleum 37. Baluntas 38. Picah beling Keterangan: 1 = Desa Sugihmukti 4 = Desa Cibodas Basella rubra Linn. Taraxacum officinale Weber et Wigers. Eupatorium odoratum L. F. Squarrosum Tinospora crispa (L.) Miers Orthosiphon aristatus (Bl) Miq. Cinnamomum sintok Bl. Ruta angustifolia (L.) Pers. Mimosa pudica L. Urena lobata L. Piper retrofractum Vahl. Nasturtium montanum Wall. Abelmoschus manihot (L.) Turnera subulata J. E. smith. Erigeron linifolius Wild. Nikolaia sp Cinnamomum burmanii (Nees.) Bl. Murraya paniculata (L.) Jack. Chloroathus officinalis Bl. Schima noronhoe Amomum cardomomum Willd. Zingiber cassumunar Roxb. Scurulla atropurpurea (Bl.) Dans. Cinchona ledgeriana (Howard) Moens Tarena cf.mollis Grapthophyllum pictum (L.) Griff. Pluchea indica (L.) Less Strobilanthes crispus Bl. Macam Penggunaan Bagian Sakit pinggang, reumatik, asam urat Reumatik Sakit pinggang Reumatik, sakit pinggang Semua bagian Kulit batang Akar Sakit pinggang Reumatik Reumatik Reumatik Reumatik, sakit pinggang Reumatik Nyeri urat/ otot, farises Semua bagian Semua bagian Daun Akar Daun Semua bagian Daun Reumatik Sakit pinggang Akar Semua bagian 1, 2, 5, 6 1, 3 1 1, 2, 5 1, 3, 4 1, 2 1, 2, 3, 4, 5, 6 1 1, 2 Asam urat Daun 1, 5 Reumatik Asam urat Kejang perut Kejang pada anak-anak Reumatik Reumatik Kejang perut Reumatik Sakit pinggang Reumatik Reumatik, sakit pinggang Sakit lutut Batang Daun Kulit batang Daun Semua bagian Akar Daun Semua bagian Daun Semua bagian Akar Rimpang 1, 3, 4 1, 3, 6 1 1 1, 5 1, 5 1 5, 6 2, 3, 4, 6 2, 5 3, 5, 6 3, 4 Reumatik Daun 3, 4 Reumatik Pegal linu 3, 4 1 Sakit pinggang Reumatik Reumatik Reumatik Akar Daun dan tangkai daun Buah Semua bagian Rimpang Daun Sakit Pinggang Kulit batang Reumatik Pegal linu Kulit batang Pucuk daun 4 6 4, 5 1, 3, 4, 5, 6 1, 3, 4, 5, 6 6 4 Reumatik Sakit Pinggang Akar Daun 3 3, 5 2 = Desa Mekarsari 5 = Desa Pulosari Akar Lokasi 3 = Desa Cisondari 6 = Desa Warnasari 1, 2, 3, 4, 5, 6 1 3 1, 3, 5 Gambar 13 Kirinyuh (Eupatorium odoratum L. F. Squarrosum) 19). Daftar Spesies Tumbuhan Obat untuk Mengobati Telinga Jumlah jenis tumbuhan obat untuk mengobati sakit telinga sebanyak 8 jenis, dengan rincian: di Desa Sugihmukti (5 jenis, untuk pengobatan infeksi telinga tengah dan radang telinga), Desa Mekarsari (1 jenis, untuk pengobatan radang telinga), Desa Cisondari (3 jenis, untuk pengobatan infeksi telinga tengah, pendengaran berkurang dan radang telinga) dan di Desa Cibodas (2 jenis, untuk pengobatan infeksi telinga tengah dan pendengaran berkurang). Bagian tumbuhan yang digunakan sebanyak 4 bagian, yaitu: daun, batang, akar dan semua bagian tumbuhan. Salah satu jenis tumbuhan obat yang digunakan untuk mengobati penyakit telinga adalah congkok (Bletilla striata Thunb.), seperti disajikan pada Gambar 14. Gambar 14 Congkok (Bletilla striata Thunb.) Keterangan selengkapnya tentang jenis tumbuhan obat, macam penggunaan, bagian yang digunakan dan lokasi ditemukannya jenis tumbuhan obat disajikan pada Tabel 38. Tabel 38 Jenis tumbuhan obat yang digunakan untuk mengobati penyakit telinga di desa-desa sekitar CA Gunung Tilu No. Nama Lokal Nama Ilmiah 1. Antanan beurit Hydrocotyle sibthorpoides Lam. 2. 3. 4. 5. Babandotan Handeuleum Congkok Kumis kucing Ageratum conyzoides L. Graptophyllum pictum (L.) Griff. Bletilla striata Thunb. Orthosiphon aristatus (Bl) Miq. 6. 7. 8. Inggu Kahitutan Tempuyung Ruta angustifolia (L.) Pers. Paederia scandens (Lour.) Merr. Sonchus arvensis L. Keterangan: 1 = Desa Sugihmukti 4 = Desa Cibodas Macam Penggunaan Infeksi telinga tengah Radang telinga Sakit telinga Radang telinga Pendengaran kurang Sakit telinga Radang telinga Kurang pendengaran 2 = Desa Mekarsari Bagian Lokasi Semua bagian 1, 3, 4 Daun, batang Daun Akar Semua bagian 1 1, 3 1 4 Daun Daun Semua bagian 1 2 3 3 = Desa Cisondari 20). Daftar Spesies Tumbuhan Obat untuk Mengobati Penyakit Tulang Jumlah jenis tumbuhan obat untuk mengobati sakit tulang sebanyak 3 jenis, yang digunakan oleh masyarakat di Desa Sugihmukti (1 jenis, untuk pengobatan patah tulang), Desa Cisondari (1 jenis, untuk pengobatan patah tulang), Desa Cibodas (1 jenis, untuk pengobatan osteoporosis) dan di Desa Pulosari (1 jenis, untuk pengobatan patah tulang). Bagian tumbuhan yang digunakan untuk mengobati penyakit tulang ini sebanyak 4 bagian, yaitu: daun, kulit batang, akar dan semua bagian tumbuhan. Salah satu jenis tumbuhan obat yang digunakan untuk mengobati penyakit tulang adalah keras tulang (Chloroathus officinalis Bl.). Keterangan selengkapnya tentang jenis tumbuhan obat, macam penggunaan, bagian yang digunakan dan lokasi ditemukannya jenis tumbuhan obat disajikan pada Tabel 39. Tabel 39 Jenis tumbuhan obat yang digunakan untuk mengobati penyakit tulang di desa-desa sekitar CA Gunung Tilu No. Nama Lokal 1. Paku rane 2. Keras tulang 3. Bintinu Keterangan: 1 = Desa Sugihmukti 5 = Desa Pulosari Nama Ilmiah Selaginella doederleinii Hieron. Chloroathus officinalis Bl. Melochia umbellate Houtt. Stapf 3 = Desa Cisondari Macam Penggunaan Patah tulang Osteoporosis Patah tulang Bagian Semua bagian Daun, akar Kulit batang Lokasi 1, 5 1, 4 3 4 = Desa Cibodas 21). Daftar Spesies Tumbuhan Obat untuk Mengobati Sakit pada Saluran Pembuangan Jumlah jenis tumbuhan obat untuk mengobati sakit pada saluran pembuangan di 6 lokasi penelitian sebanyak 17 jenis dengan rincian: di Desa Sugihmukti ditemukan 7 jenis; Desa Mekarsari ditemukan 2 jenis; Desa Cisondari ditemukan 5 jenis; Desa Cibodas ditemukan 2 jenis; Desa Pulosari ditemukan 7 jenis; dan di Desa Warnasari ditemukan 1 jenis. Bagian tumbuhan yang digunakan untuk mengobati sakit pada saluran pembuangan, yaitu: akar, daun, batang dan semua bagian tumbuhan. Keterangan selengkapnya tentang jenis tumbuhan obat, macam penggunaan, bagian yang digunakan dan lokasi ditemukannya jenis tumbuhan obat disajikan pada Tabel 40 dan salah satu jenis tumbuhan berkhasiat obat yang digunakan untuk mengobati sakit pada saluran pembuangan adalah hanjuang (Cordyline fruticosa (L.) A. Chev), seperti disajikan pada Gambar 15. Tabel 40 Jenis tumbuhan obat yang digunakan untuk mengobati penyakit pada saluran pembuangan di desa-desa sekitar CA Gunung Tilu No. Nama Lokal Nama Ilmiah 1. Paku rane Selaginella doederleinii Hieron 2. 3. 4. Eurih Antanan Antanan beurit 5. Handeuleum 6. 7. 8. 9. Sembung Picah beling Kumis kucing Pacar leuweung Pungpurutan Hanjuang Imperata cylindrical (L.) deauv Centella asiatica L. Hydrocotyle sibthorpoides Lam. Grapthophyllum pictum (L.) Griff. Blumea balsamifera (L.) DC Strobilanthes crispus Bl. Orthosiphon aristatus (Bl) Miq. Impatiens platypetala Lind. 10. 11. 12. 13. 14. Ki edi Memeniran Mangandeuh teh 15. Putat 16. Teklan 17. Babasaran Keterangan: 1 = Desa Sugihmukti 4 = Desa Cibodas Urena lobata L. Cordyline fruticosa (L.) A. Chev Abelmoschus manihot Phyllanthus urinaria Linn. Scurulla atropurpurea (Bl.) Dans. Barringtonia spicata Bl. Eupatorium riparium REG. Morus australis Poir. Macam Penggunaan Bagian Lokasi Melancarkan kencing pada wanita Peluruh air seni Susah kencing Infeksi saluran kencing Semua bagian 5 Akar Semua bagian Semua bagian 4 5 1 Ambeien, wasir Daun 2, 3 Ambeien Melancarkan kencing Melancakan kencing Susah buang air kecil Akar Daun Semua bagian Daun 1 3, 5 2, 3, 5 1 Kencing keruh Wasir Akar Daun 3, 5 1, 5 Sakit kencing Nyeri buang air kecil Susah buang air besar Daun Batang, akar Semua bagian 3 6 1 Ambeien Peluruh air seni Susah buang air kecil Daun Daun Daun 1 1 2, 4, 5 2 = Desa Mekarsari 5 = Desa Pulosari 3 = Desa Cisondari 6 = Desa Warnasari Gambar 15 Hanjuang (Cordyline fruticosa (L.) A. Chev) 22). Daftar Spesies Tumbuhan Obat untuk Mengobati Sakit pada Saluran Pencernaan Jumlah jenis tumbuhan obat untuk mengobati sakit pada saluran pencernaan di 6 lokasi penelitian sebanyak 37 jenis dengan rincian: Desa Sugihmukti ditemukan 13 jenis; Desa Mekarsari ditemukan 12 jenis; Desa Cisondari ditemukan 17 jenis; Desa Cibodas ditemukan 10 jenis; Desa Pulosari ditemukan 10 jenis; dan di Desa Warnasari ditemukan 6 jenis. Bagian tumbuhan yang digunakan untuk mengobati sakit pada saluran pencernaan sebanyak 7 bagian, yaitu: bagian akar, daun, rimpang, kulit batang, bunga, air kantong/air bunga dan semua bagian tumbuhan berkhasiat obat tersebut. Salah satu jenis tumbuhan berkhasiat obat yang digunakan untuk mengobati sakit pada saluran pencernaan adalah jawer kotok (Coleus scutellaroides (L.) Benth.), seperti disajikan pada Gambar 16. Gambar 16 Jawer kotok (Coleus scutellaroides (L.) Benth. ) Keterangan selengkapnya tentang jenis tumbuhan obat, macam penggunaan, bagian yang digunakan dan lokasi ditemukannya jenis tumbuhan obat disajikan pada Tabel 41. Tabel 41 Jenis tumbuhan obat yang digunakan untuk mengobati penyakit pada saluran pencernaan di desa-desa sekitar CA Gunung Tilu No. Nama Lokal 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. Cecendet Eurih Lame Antanan Antanan beurit Babandotan Walen Sembung Dadap cangkring Kirinyuh 11. 12. 13. 14. 15. 16. 17. 18. Seureuh Jawer kotok Picah beling Sintok Jukut riyut Takokak Hunyur buut Kamandilan 19. 20. Sadagori Janggut/ mint 21. 22. 23. Kahitutan Temulawak Baluntas Nama Ilmiah Macam Penggunaan Bagian Lokasi Physalis peruviana L. Imperata cylindrical (L.) deauv. Alstonia scholaris R. Br. Centella asiatica L. Hydrocotyle sibthorpoides Lam. Ageratum conyzoides L. Ficus ribes Reinw. Blumea balsamifera (L.) DC Erythrina lithosperma Miq. Maag, sakit perut Sakit perut Diare Sakit perut, maag Maag Sakit perut pada anak-anak Sakit perut Perut kembung, diare Sakit perut Akar Akar Kulit batang Semua bagian Semua bagian Semua bagian Kulit batang Semua bagian Daun 3, 4 1, 5, 6 1, 3, 4 5, 6 3 1, 2, 3, 5 1 3, 5 1, 2 Eupatorium odoratum L. F. Squarrosum. Piper betle L. Coleus scutellaroides (L.) Benth. Strobilanthes crispus Bl. Cinnamomum sintok Bl. Mimosa pudica L. Solanum torvum Swartz. Kadsura kauliflora Nasturtium montanum Wall. Sakit perut Daun 5, 6 Sakit perut pada anak-anak Sakit usus kronis Maag Cacingan Cacingan Sakit lambung Perut mulas Diare pada anak-anak Daun Daun Daun Kulit batang Semua bagian Akar Semua bagian Batang, akar Turnera subulata J. E. Smith. Mentha arvensis var. Javanica beutham. Paederia scandens (Lour.) Merr. Curcuma xanthorrhiza Roxb. Pluchea indica (L.) Less Maag, sakit perut Sakit pencernaan Semua bagian Daun 3, 4 2 3, 5 1 1 1, 4 2 2, 3, 4, 5, 6 5 2, 3 Daun Rimpang Daun 2 2, 3, 5, 6 3 24. Kaliki Richinus communis L. Sakit lambung Maag Gangguan pencernaan pada anak-anak Sakit perut Daun 3 25. Waru Hibiscus tillaceus L. Sakit perut Daun 4 26. 27. 28. Pohpohan Koneng temen Salam leuweung Mangandeuh teh Kina Pilea trihervia Wight. Curcuma domestica Val. Eugenia polyantha Wight. Sakit perut Perut kembung Diare Daun Rimpang Daun 4 1, 2, 3, 5 3, 4 Scurulla atropurpurea (Bl.) Dans. Cinchona ledgeriana (Howard) Moens. Barringtonia spicata Bl. Ceiba pentandra Gaertn. Maesa latifolia Bl. DC Lantana camara L. Basella rubra Linn. Acalypha australis L. Nephentes Sp. Maag, sakit pencernaan Semua bagian 1, 2, 6 Sakit perut Kulit batang 1 Sakit perut Mencret Sakit perut Sakit perut/ diare Radang usus buntu Sembelit Maag Daun Daun Daun Bunga Semua bagian Daun Air kantong 3 4 1 2, 3, 4 1 2 3 29. 30. 31. Putat 32. Randu 33. Kipiit 34. Saliyara 35. Gandola 36. Untang anting 37. Kantong semar Keterangan: 1 = Desa Sugihmukti 4 = Desa Cibodas 2 = Desa Mekarsari 5 = Desa Pulosari 3 = Desa Cisondari 6 = Desa Warnasari 23). Daftar Spesies Tumbuhan Obat untuk Mengobati Sakit pada Saluran Pernafasan Jumlah jenis tumbuhan obat untuk mengobati sakit pada saluran pernafasan di 6 desa lokasi penelitian sebanyak 22 jenis dengan rincian: Desa Sugihmukti ditemukan 12 jenis; Desa Mekarsari ditemukan 7 jenis; Desa Cisondari ditemukan 3 jenis; Desa Cibodas ditemukan 9 jenis; Desa Pulosari ditemukan 4 jenis; dan di Desa Warnasari ditemukan 4 jenis. Bagian tumbuhan yang digunakan untuk mengobati sakit pada saluran pernafasan sebanyak 7 bagian, yaitu: daun, rimpang, batang, bunga, buah, umbi dan semua bagian tumbuhan. Jumlah penyakit yang dapat diobati dengan tumbuhan obat pada kelompok penyakit saluran pernafasan sebanyak 9 macam, antara lain: batuk, paru-paru, radang paru-paru, asma, batuk rejan pada anak-anak, flu pada anakanak, asma pada anak-anak, TBC dan bronchitis. Salah satu jenis tumbuhan berkhasiat obat yang digunakan untuk mengobati sakit pada saluran pernafasan adalah paku rane (Selaginella doederleinii Hieron), seperti disajikan pada Gambar 17. Gambar 17 Paku rane (Selaginella doederleinii Hieron) Keterangan selengkapnya tentang jenis tumbuhan obat, macam penggunaan, bagian yang digunakan dan lokasi ditemukannya jenis tumbuhan obat disajikan pada Tabel 42. Tabel 42 Jenis tumbuhan obat yang digunakan untuk mengobati penyakit pada saluran pernafasan di desa-desa sekitar CA Gunung Tilu No. Nama Lokal Nama Ilmiah 1. 2. 3. Hades Cecendet Paku rane Foniculum vulgare Mill. Physalis peruviana L. Selaginella doederleinii Hieron 4. 5. 6. 7. Antanan Antanan beurit Saliyara Congkok Centella asiatica L. Hydrocotyle sibthorpoides Lam. Lantana camara L. Bletilla striata Thunb. 8. 9. Sembung Pacing 10. 11. Gandola Jombang 12. Buntiris Blumea balsamifera (L.) DC Costus spiciosus (Koenig.) J. E. Smith. Basella rubra Linn. Taraxacum officinale Weber et Wigers Kalanchoe pinnata Pers. 13. 14. 15. 16. Hanjuang Terong kori Hunyur buut Janggut/mint 17. 18. Saga leutik Kasingsat 19. Mangandeuh teh 20. Randu 21. Pongporang 22. Komfrey Keterangan: 1 = Desa Sugihmukti 4 = Desa Cibodas Macam Penggunaan Batuk Paru-paru Batuk, radang paruparu Batuk asma Asma Batuk Batuk rejan pada anak-anak Batuk Batuk Bagian Lokasi Daun Semua bagian Semua bagian 1, 2, 4 1, 2 1 Semua bagian Semua bagian Bunga Umbi 3 1 2 1 Daun Rimpang 2, 4 1, 4 Influenza Paru-paru Daun Semua bagian 1 1, 2, 4 Flu pada anak-anak Daun TBC Batuk Batuk Batuk Daun Buah Semua bagian Daun 1, 2, 3, 4, 5, 6 1, 5 1, 4 2 3 Daun Semua bagian 4 5 Scurulla atropurpurea (Bl.) Dans. Bronchitis Asma pada anakanak Asma Daun, batang 1, 5, 6 Ceiba pentandra Gaertn Khaya sinegalenssis Symphytum officinale L. Batuk Batuk Paru-paru Daun Daun Daun 4 4, 6 6 Cordyline fruticosa (L.) A. Chev Solanum aculeatissimum Jacq. Kadsura kauliflora Mentha arvensis var. Javanica beutham Abrus precatorius L. Cassia occidentalis Linn. 2 = Desa Mekarsari 5 = Desa Pulosari 3 = Desa Cisondari 6 = Desa Warnasari 24). Daftar Spesies Tumbuhan Obat untuk Kehamilan dan Persalinan Jumlah jenis tumbuhan obat untuk kehamilan dan persalinan sebanyak 9 jenis, yang digunakan oleh masyarakat di Desa Sugihmukti (6 jenis, untuk pengobatan setelah melahirkan, mencegah keguguran, melancarkan ASI, meningkatkan produksi ASI dan membersihkan rahim setelah melahirkan), Desa Mekarsari (4 jenis, untuk pengobatan setelah melahirkan, mencegah keguguran, meningkatkan produksi ASI), Desa Cisondari (3 jenis, untuk pengobatan setelah melahirkan dan mengurangi produksi ASI berlebihan), di Desa Cibodas (5 jenis, untuk pengobatan setelah melahirkan, meningkatkan produksi ASI, mengurangi produksi ASI berlebihan dan peluruh ASI), di Desa Pulosari (1 jenis, untuk pengobatan setelah melahirka) dan di Desa Warnasari (2 jenis, untuk pengobatan setelah melahirkan dan peluruh ASI). Bagian tumbuhan yang digunakan untuk perawatan kehamilan dan persalinan ini sebanyak 4 bagian, yaitu: daun, bunga, akar dan kuncup bunga. Salah satu jenis tumbuhan obat yang digunakan untuk kehamilan dan persalinan adalah sembung (Blumea balsamifera (L.) DC). Keterangan selengkapnya tentang jenis tumbuhan obat, macam penggunaan, bagian yang digunakan dan lokasi ditemukannya jenis tumbuhan obat disajikan pada Tabel 43. Tabel 43 Jenis tumbuhan obat yang digunakan untuk kehamilan dan persalinan di desa-desa sekitar CA Gunung Tilu No. Nama Lokal Nama Ilmiah Macam Penggunaan Bagian Lokasi 1. Sembung Blumea balsamifera (L.) DC Obat setelah melahirkan Daun 2. Erythrina lithosperma Miq. Mencegah keguguran Daun 3. Dadap cangkring Kastuba 1, 2, 3, 4, 5, 6 1, 2 Melancarkan ASI Bunga 1 4. Jombang 1, 2, 4 Seureuh Daun 3, 4 6. 7. Jawer kotok Cabe areuy Coleus scutellaroides Piper retrofractum Vahl. Memper-banyak produksi ASI Mengurangi produksi ASI berlebihan Obat setelah melahirkan Membersih-kan rahim setelah melahirkan Peluruh ASI Obat setelah melahirkan Akar 5. Euphorbia pulcherrima Willd Et Klotzsch. Taraxacum officinale Weber et Wigers Piper betle L. Daun Akar 2 1 Kuncup bunga Daun 4, 6 1, 3, 4 8. Tepus 9. Lame Keterangan: 1 = Desa Sugihmukti 4 = Desa Cibodas Achasma coccineum Alstonia scholaris Br. 2 = Desa Mekarsari 5 = Desa Pulosari 3 = Desa Cisondari 6 = Desa Warnasari 25). Daftar Spesies Tumbuhan Obat untuk Organ Tubuh Wanita Jumlah jenis tumbuhan obat yang digunakan untuk organ tubuh wanita sebanyak 4 jenis yang digunakan oleh masyarakat di Desa Sugihmukti (2 jenis), Cisondari dan Warnasari masing-masing 1 jenis. Macam penggunaan tumbuhan berkhasiat obat, yaitu: untuk kesuburan wanita, menghilangkan bau badan dan pertumbuhan tubuh. Bagian tumbuhan yang digunakan untuk perawatan organ tubuh wanita sebanyak 3 bagian, yaitu: daun/daun muda, batang dan semua bagian tumbuhan berkhasiat obat tersebut. Salah satu jenis tumbuhan obat yang digunakan untuk perawatan organ tubuh wanita adalah baluntas (Pluchea indica (L.) Less). Keterangan selengkapnya tentang jenis tumbuhan obat, macam penggunaan, bagian yang digunakan dan lokasi ditemukannya jenis tumbuhan obat disajikan pada Tabel 44. Tabel 44 Jenis tumbuhan obat yang digunakan untuk organ tubuh pada wanita di desa-desa sekitar CA Gunung Tilu No. Nama Lokal Nama Ilmiah 1. 2. Antanan Baluntas Centella asiatica L. Pluchea indica (L.) Less 3. Mangandeuh teh Sembung Scurulla atropurpurea 4. Keterangan: 1 = Desa Sugihmukti Blumea balsamifera (L.) DC Macam Penggunaan Bagian Lokasi Kesuburan wanita Menghilang-kan bau badan Pertumbuhan tubuh Semua bagian Daun muda 1 3 Daun, batang 1 Menghilang-kan bau badan Daun 6 3 = Desa Cisondari 6 = Desa warnasari 26). Daftar Spesies Tumbuhan Obat untuk Perawatan Rambut, Muka dan Kulit Jumlah jenis tumbuhan obat untuk perawatan rambut, muka dan kulit sebanyak 9 jenis, yang digunakan oleh masyarakat di Desa Sugihmukti (3 jenis, untuk mencuci dan memperbaiki pertumbuhan rambut, menghilangkan ketombe serta melebatkan rambut), Desa Mekarsari (1 jenis, untuk melebatkan rambut), Desa Cisondari (1 jenis, untuk menguatkan rambut), Desa Cibodas (5 jenis, untuk untuk mencerahkan muka, mencuci dan memperbaiki pertumbuhan rambut, untuk menguatkan rambut serta menyuburkan rambut) dan Desa Warnasari (1 jenis, untuk menjadikan wajah semakin berseri). Bagian tumbuhan yang digunakan untuk perawatan rambut, muka dan kulit ini sebanyak 4 bagian, yaitu: daun/daun muda, batang, rimpang dan semua bagian tumbuhan. Salah satu jenis tumbuhan obat yang digunakan untuk perawatan rambut, muka dan kulit adalah pakis munding (Angiopteris evecta), seperti disajikan pada Gambar 18. Gambar 18 Pakis munding (Angiopteris evecta) Keterangan selengkapnya tentang jenis tumbuhan obat, macam penggunaan, bagian yang digunakan, cara penggunaan dan lokasi ditemukannya jenis tumbuhan obat disajikan pada Tabel 45. Tabel 45 Jenis tumbuhan obat yang digunakan untuk perawatan rambut, muka dan kulit di desa-desa sekitar CA Gunung Tilu No. 1. 2. Nama Lokal Hades Pacing 3. Paku simpai 4. Inggu 5. Pakis munding 6. Sadagori 7. Waru 8. Randu 9. Antanan Keterangan: 1 = Desa Sugihmukti 4 = Desa Cibodas Nama Ilmiah Macam Penggunaan Foniculum vulgare Mill. Costus spiciosus (Koenig.) J. E. Smitf. Mencerahkan muka Mencuci dan memperbaiki pertumbuhan rambut Melebatkan rambut Menghilang-kan ketombe Melebatkan rambut Menguatkan rambut Menyubur-kan rambut Menguatkan rambut Wajah berseri Cibotium barametz L. J. Sm. Ruta angustifolia (L.) Pers. Angiopteris evecta Turnera subulata J. E. Smith. Hibiscus tillaceus L. Ceiba pentandra Gaertn Centella asiatica L. 2 = Desa Mekarsari 6 = Desa Warnasari Bagian Lokasi Daun Batang, daun muda 4 1, 4 Rimpang Daun Daun Daun Daun Daun Semua bagian 2 1 1 3, 4 4 4 6 3 = Desa Cisondari 27). Daftar Spesies Tumbuhan Obat untuk Mengobati Sakit Kepala dan Demam Jumlah jenis tumbuhan obat untuk mengobati sakit kepala dan demam di 6 desa lokasi penelitian sebanyak 24 jenis dengan rincian: Desa Sugihmukti ditemukan 9 jenis; Desa Mekarsari ditemukan 9 jenis; Desa Cisondari ditemukan 11 jenis; Desa Cibodas ditemukan 15 jenis; Desa Pulosari ditemukan 7 jenis; dan Desa Warnasari ditemukan 3 jenis. Bagian tumbuhan yang digunakan untuk mengobati sakit kepala dan demam sebanyak 8 bagian, yaitu: daun, rimpang, batang, kulit batang, bunga, biji, akar dan semua bagian tumbuhan. Salah satu jenis tumbuhan berkhasiat obat yang digunakan untuk mengobati sakit kepala dan demam adalah buntiris (Kalanchoe pinnata Pers.), seperti tersaji pada Gambar 19. Gambar 19 Buntiris (Kalanchoe pinnata Pers.) Keterangan selengkapnya tentang jenis tumbuhan obat, macam penggunaan, bagian yang digunakan dan lokasi ditemukannya jenis tumbuhan obat disajikan pada Tabel 46. Tabel 46 Jenis tumbuhan obat yang digunakan untuk mengobati sakit kepala dan demam di desa-desa sekitar CA Gunung Tilu Paku rane Lame Antanan Saliyara Selaginella doederleinii Hieron Alstonia scholaris Br. Centella asiatica L. Lantana camara L. Macam Penggunaan Sakit kepala Demam Sakit kepala Sakit kepala Erythrina lithosperma Miq Demam Daun 6. Dadap cangkring Kirinyuh 1 1, 3, 4 4 1, 2, 3, 4, 5, 6 1, 2 Sakit kepala Daun 3, 4 7. Seureuh Eupatorium odoratum L. F. Squarrosum Piper betle L. Daun 2, 5 8. Inggu Ruta angustifolia (L.) Pers. Semua bagian 1 9. Buntiris Kalanchoe pinnata Pers. Daun 1, 2, 3, 4, 5 10. Sambiloto Daun 1, 3, 4 11. Ki edi Andrographis paniculata (Burm. f) Nees. Abelmoschus manihot Demam pada anakanak Demam pada anakanak Demam pada anakanak Demam Daun 3, 4 12. 13. Solanum nigrum L. Nikolaia Sp. Daun Rimpang 2, 5 3, 4 14. 15. 16. Leunca manuk Honjeu leuweung Kacubung Keras tulang Daun dewa Biji, bunga Akar Daun 1, 2, 4, 5 4 3, 4 17. 18. Kembang wera Paria Hibiscus rosa-sinensis L. Momordica charantia L. Daun Daun 5 2, 3, 4 19. 20. 21. Palago Gigil Panglai Amomum cardomomum Willd. Oichora febrifuga Zingiber cassumunar Roxb. Batang Akar Rimpang 6 4 4 22. Kina Cinchona ledgeriana (Howard) Moens. Emilia sonchifolia Physalis peruviana L. Demam pada anakanak Demam Demam pada anakanak Sakit kepala Demam Demam pada anakanak Demam Demam pada anakanak Demam Demam Demam setelah melahirkan Demam Kulit batang Demam Sakit kepala Daun Semua bagian 1, 2, 3, 4, 5, 6 3 2 No. 1. 2. 3. 4. 5. Nama Lokal 23. Jonge 24. Cecendet Keterangan: 1 = Desa Sugihmukti 4 = Desa Cibodas Nama Ilmiah Datura metel L. Chloroathus officinalis Bl. Gynura segetum (Lour.) Merr. 2 = Desa Mekarsari 5 = Desa Pulosari Bagian Semua bagian Kulit batang Daun Akar Lokasi 3 = Desa Cisondari 6 = Desa Warnasari 28). Daftar Spesies Tumbuhan Obat untuk Tonikum Jumlah jenis tumbuhan obat untuk tonikum ditemukan di 5 desa lokasi penelitian, yaitu sebanyak 12 jenis dengan rincian: Desa Sugihmukti ditemukan 4 jenis; Desa Mekarsari ditemukan 6 jenis; Desa Cisondari ditemukan 6 jenis; Desa Cibodas ditemukan 5 jenis dan Desa Pulosari ditemukan 2 jenis. Bagian tumbuhan yang digunakan untuk tonikum sebanyak 6 bagian, yaitu: daun/daun muda, rimpang, batang, kulit batang, biji, dan semua bagian tumbuhan. Salah satu jenis tumbuhan berkhasiat obat yang digunakan untuk tonikum adalah putat (Barringtonia spicata Bl.), seperti disajikan pada Gambar 20. Gambar 20 Putat (Barringtonia spicata Bl.) Keterangan selengkapnya tentang jenis tumbuhan obat, macam penggunaan, bagian yang digunakan dan lokasi ditemukannya jenis tumbuhan obat disajikan pada Tabel 47. Tabel 47 Jenis tumbuhan obat yang digunakan untuk tonikum di desa-desa sekitar CA Gunung Tilu No. Nama Lokal Nama Ilmiah 1. Lame Alstonia scholaris R. Br. 2. Antanan Centella asiatica L. 3. 4. Saliyara Sembung 5. 6. 7. 8. 9. Ki urat Batrawali Temulawak Mahoni Koneng temen 10. Cariyang beureum 11. Koneng hideung 12. Putat Keterangan: 1 = Desa Sugihmukti 4 = Desa Cibodas Macam Penggunaan Lantana camara L. Blumea balsamifera (L.) DC Membangkit-kan selera makan Menambah nafsu makan, kecerdasan otak Menambah nafsu makan Menambah nafsu makan Plantago mayor Linn. Tinospora crispa (L.) Miers Curcuma xanthorrhiza Roxb. Swietenia mahagoni Jacq. Curcuma domestica Val. Obat kuat laki-laki Penambah nafsu makan Penambah nafsu makan Penambah nafsu makan Penambah nafsu makan Homalomena occulata Bagian Lokasi Batang 4 Semua bagian 2 Kulit batang Daun Biji Daun, batang Rimpang Biji Rimpang 2 1, 2, 3, 4, 5 2 3, 4 2, 3, 5 3, 4 1 Obat kuat laki-laki Rimpang 1, 2, 3 Curcuma aeruginosa Roxb. Penambah nafsu makan Rimpang 4 Barringtonia spicata Bl. Penambah nafsu makan Daun muda 1, 3 2 = Desa Mekarsari 5 = Desa Pulosari 3 = Desa Cisondari 29). Daftar Spesies Tumbuhan Obat untuk Penyakit Lain-Lain Jumlah jenis tumbuhan obat yang digunakan untuk penyakit lain-lain sebanyak 6 jenis yang digunakan oleh masyarakat di Desa Sugihmukti (3 jenis), Mekarsari dan Warnasari masing-masing 2 jenis. Macam penggunaan tumbuhan obat berkhasiat antara lain untuk penyakit ayan, hidung mimisan, gondok serta untuk anak cadel (tidak dapat mengucapkan “R”). Bagian tumbuhan yang digunakan untuk untuk penyakit lain-lain ini sebanyak 2 bagian, yaitu: daun/daun muda dan buah. Salah satu jenis tumbuhan obat yang digunakan untuk penyakit lain-lain ini adalah cecendet (Physalis peruviana L.). Keterangan selengkapnya tentang jenis tumbuhan obat, macam penggunaan, bagian yang digunakan dan lokasi ditemukannya jenis tumbuhan obat disajikan pada Tabel 48. Tabel 48 Jenis tumbuhan obat yang digunakan untuk penyakit lain-lain di desadesa sekitar CA Gunung Tilu No. 1. 2. 3. 4. 5. 6. Nama Lokal Cecendet Seureuh Kisaat Memeniran Kembang wera Kai cangcaratan Keterangan: 1 = Desa Sugihmukti Nama Ilmiah Physalis peruviana L. Piper betle L. Valeriana officinalis L. Phyllanthus urinaria Linn. Hibiscus rosa-sinensis L. Neonavlea excelsa Macam Penggunaan Ayan Hidung mimisan Gelisah Ayan Gondok Untuk anak cadel (tidak bisa bilang “R”) 2 = Desa Mekarsari Bagian Buah Daun muda Daun Daun Daun Daun Lokasi 1 1 1 6 2 2, 6 6 = Desa Warnasari 5. 4. Jenis-Jenis Tumbuhan Obat Unggulan Hasil wawancara yang dilakukan di Desa Sugihmukti, Mekarsari, Cisondari, Cibodas, Pulosari dan Warnasari, diketahui terdapat 6 jenis tumbuhan obat yang menjadi unggulan masyarakatnya, yaitu: 1. Antanan (Centella asiatica L.), karena merupakan prioritas pengobatan penyakit penting; dapat digunakan dalam pengobatan berbagai jenis penyakit yang diderita masyarakat; dikenal masyarakat; mudah dibudidayakan; sudah banyak diteliti, baik aspek kimia, khasiat maupun budidayanya dan mempunyai pasar lokal (di warung). 2. Ki urat (Plantago mayor Linn.), karena merupakan prioritas pengobatan penyakit penting; dapat digunakan dalam pengobatan berbagai jenis penyakit yang diderita masyarakat; dikenal masyarakat; mudah dibudidayakan; sudah banyak diteliti, baik aspek kimia, khasiat maupun budidayanya dan mempunyai pasar lokal (di warung). 3. Cecendet (Physalis peruviana L.), karena merupakan prioritas pengobatan penyakit penting; dapat digunakan dalam pengobatan berbagai jenis penyakit yang diderita masyarakat; dikenal masyarakat; mudah dibudidayakan; sudah banyak diteliti, baik aspek kimia, khasiat maupun budidayanya dan mempunyai pasar lokal (di warung). 4. Mangandeuh teh (Scurulla atropurpurea (Bl.) Dans.), karena merupakan prioritas pengobatan penyakit penting; dapat digunakan dalam pengobatan berbagai jenis penyakit yang diderita masyarakat; dikenal masyarakat; sudah banyak diteliti, baik aspek kimia, khasiat maupun budidayanya. 5. Kina (Cinchona ledgeriana (Howard) Moens.), karena merupakan prioritas pengobatan penyakit penting; dapat digunakan dalam pengobatan berbagai jenis penyakit yang diderita masyarakat; dikenal masyarakat; sudah banyak diteliti, baik aspek kimia, khasiat maupun budidayanya (Gambar 21). 6. Seureuh (Piper betle L.). karena merupakan prioritas pengobatan penyakit penting; dapat digunakan dalam pengobatan berbagai jenis penyakit yang diderita masyarakat; dikenal masyarakat; sudah banyak diteliti, baik aspek kimia, khasiat maupun budidayanya. Gambar 21 Kina (Cinchona ledgeriana (Howard) Moens) Keterangan selengkapnya tentang jenis tumbuhan obat, nama ilmiah, famili, habitus dan macam penggunaan/penyakit jenis tumbuhan obat disajikan pada Tabel 49. Tabel 49 Jenis tumbuhan obat unggulan di Desa Sugihmukti, Mekarsari, Cisondari, Cibodas, Pulosari dan Warnasari No. Nama Lokal Nama Ilmiah Famili Habitus 1. Antanan Centella asiatica L. Umbeliferaceae Terna 2. Ki urat Plantago mayor Linn. Plantaginaceae Terna 3. Cecendet Physalis peruviana L. Solanaceae Semak 4. Mangandeuh teh Scurulla atropurpurea (Bl.) Dans. Loranthaceae Epifit 5. Kina Rubiaceae Pohon 6. Seureuh Cinchona ledgeriana (Howard) Moens. Piper betle L. Piperaceae Tumbuhan memanjat Macam Penggunaan/Penyakit Penawar racun, pengobatan luka, ginjal, jantung, sakit kulit, pembengkakan hati, sakit mata, sakit otot dan persendian, susah kencing, sakit perut, maag, asma, kesuburan wanita, wajah berseri, sakit kepala, menambah nafsu makan dan kecerdasan otak Penawar racun, pengobatan luka, diabetes, kencing batu, penyakit kelamin, kuning, sakit otot dan persendian, tonikum Diabetes, ginjal, jantung, kanker, sakit kulit, sakit otot dan persendian, sakit perut, maag, paru-paru, sakit kepala, ayan Kanker, liver, sakit otot dan persendian, susah buang air besar, sakit pencernaan, asma, pertumbuhan tubuh Sakit kulit, malaria, sakit perut, demam Penawar racun, sakit gigi berlubang, keputihan, sakit mata, sakit perut pada anak-anak, mengurangi produksi ASI berlebihan, demam pada anak-anak, mimisan. BAB VI. KESIMPULAN DAN SARAN 6. 1. Kesimpulan 1. Karakteristik responden, pemanfaat tumbuhan obat di 6 desa lokasi penelitian didominasi oleh tingkat umur antara 26-60 tahun (78,75%), berlatar belakang pendidikan tingkat SD (76,8%), berasal dari suku Sunda (98,6%) dan bermata pencaharian sebagai petani (40,3%). 2. Jumlah total jenis tumbuhan obat yang dimanfaatkan oleh masyarakat sebanyak 114 jenis dan 60 famili, dengan jumlah jenis dan famili tertinggi ditemukan di Desa Sugihmukti (59 jenis dan 42 famili), terendah ditemukan di Desa Warnasari (33 jenis dan 26 famili). 3. Berdasarkan habitusnya, tumbuhan obat yang dimanfaatkan oleh masyarakat dikelompokan menjadi 9 macam, yaitu : pohon, perdu, semak, herba, terna, epifit, tumbuhan memanjat, paku-pakuan dan palem-paleman. Jumlah jenis dan famili tertinggi, yaitu pada habitus terna (31 jenis dan 21 famili) dan terendah pada habitus epifit dan palem-paleman (1 jenis dan 1 famili). 4. Berdasarkan penggunaannya, bagian tumbuhan yang digunakan terdiri dari 13 bagian, dimana bagian tumbuhan yang paling banyak digunakan adalah daun (78 jenis) dan bagian yang paling sedikit digunakan adalah tuak dan air kantong/bunga (masing-masing 1 jenis). 5. Cara penggunaan tumbuhan obat dikelompokan menjadi 3 cara, yaitu : cara pasca panen (3 cara), cara pengolahan (12 cara) dan cara pemakaian (13 cara). 6. Berdasarkan kelompok penyakit/penggunaannya, jenis-jenis tumbuhan obat yang diketahui masyarakat dapat digolongkan ke dalam 29 kelompok penyakit dan jumlah jenis tumbuhan obat yang paling banyak digunakan ditemukan pada kelompok penyakit otot dan persendian (38 jenis). 7. Jenis tumbuhan obat unggulan diketahui sebanyak 6 jenis, yaitu : antanan, ki urat, cecendet, mangandeuh teh, kina, dan seureuh. 8. Masyarakat memanfaatkan tumbuhan obat di kawasan CA Gunung Tilu masih dalam skala kecil, dimana mereka menggunakan tumbuhan obat tersebut untuk pengobatan sehari-hari. 6. 2. Saran 1. Perlu dilakukan penelitian serupa tentang pemanfaatan tradisional tumbuhan obat oleh masyarakat di sekitar kawasan CA Gunung Tilu, meliputi Desa Mekarjaya, Kecamatan Cidaun, Kabupaten Cianjur dan Desa Mekarmukti, Kecamatan Talegong, Kabupaten Garut. 2. Perlu dilakukan penelitian mengenai budidaya terhadap jenis-jenis tumbuhan obat yang banyak digunakan oleh masyarakat yang berasal dari CA Gunung Tilu DAFTAR PUSTAKA Arafah, D. 2005. Studi Potensi Tumbuhan Berguna di Kawasan Taman Nasional Bali Barat [Skripsi]. Bogor: Fakultas Kehutanan, Institut Pertanian Bogor. Damayanti, EK. 1999. Kajian Tumbuhan Obat Berdasarkan Kelompok Penyakit Penting pada Berbagai Etnis di Indonesia [Skripsi]. Bogor: Fakultas Kehutanan, Institut Pertanian Bogor. Hariana, A. 2005. Tumbuhan Obat dan Khasiatnya. Seri 2. Jakarta: Penebar Swadaya. Pemerintah Kabupaten Bandung. 2006a. Daftar Isian Data Dasar Profil Desa/Kelurahan, Kecamatan Pasir Jambu. Pemerintah Kabupaten Bandung. Bandung. -------------------------------------------. 2006b. Daftar Isian Data Dasar Profil Desa/Kelurahan, Kecamatan Pangalengan. Pemerintah Kabupaten Bandung. Bandung. Soewito, DS. 1989. Jaga Raga (Memanfaatkan Khasiat Flora). Jakarta: Stella Mars. Suherman, D. 2006. Kajian Potensi Tumbuhan Obat Untuk Mendukung Pembentukan SMK Wanafarma di Kabupaten Garut [Tesis]. Bogor: Fakultas Kehutanan, Institut Pertanian Bogor. Sriwulan, Y. 2007. Kebudayaan Suku Sunda [Makalah]. Yogyakarta: Fakultas Ilmu Sosial dan Ekonomi, Universitas Negeri Yogyakarta. Tim CA Gunung Tilu. 2007. Laporan Survey Penyebaran dan Identifikasi Tanaman Obat di CA Gunung Tilu, Kabupaten Bandung. Kerjasama Balai Konservasi Sumber Daya Alam Jawa Barat dengan Balai Pengendalian Lingkungan Hidup Daerah Propisi Jawa Barat. Wijayakusuma, M. H. 2000. Tumbuhan Berkhasiat Obat Indonesia. Jakarta: Prestasi Insan Indonesia. Winarto, WP. 2007a. Tanaman Obat Indonesia Untuk Pengobatan Herbal. Jilid I. Jakarta: Karyasari Herba Media.. ----------------. 2007b. Tanaman Obat Indonesia Untuk Pengobatan Herbal. Jilid 2. Jakarta: Karyasari Herba Media. ----------------. 2007c. Tanaman Obat Indonesia Untuk Pengobatan Herbal. Jilid 3. Jakarta: Karyasari Herba Media. Zuhud, EAM, Ekarelawan dan S, Riswan. 1994. Hutan Tropika Indonesia Sebagai Sumber Keanekaragaman Plasma Nutfah Tumbuhan Obat. Di dalam: Zuhud EAM, Haryanto (ed). 1994. Pelestarian Pemanfaatan Keanekaragaman Tumbuhan Obat Hutan Tropika Indonesia. Bogor: Jurusan Konservasi Sumberdaya Hutan Fakultas Kehutanan IPBLembaga Alam Tropika Indonesia (LATIN). Lampiran 1. Peta lokasi penelitian LOKASI CA GUNUNG TILU Sumber: Tim CA Gunung Tilu (2007) Lampiran 2. Karakteristik responden di desa-desa sekitar CA Gunung Tilu a. Pemanfaat Tumbuhan Obat 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16. 17. 18. 19. 20. 21. 22. 23. 24. 25. 26. 27. 28. 29. 30. 31. 32. 33. 34. 35. 36. 37. 38. 39. 40. 41. 42. 43. 44. No. No. Nama Atang Umar Rohiman Yayaka Warman Ndin Sutisna Maman Ade Tati Maman B. Uum Nurhayati Marasih Oman Nani Ani Entis Indung Atin Komar Mariah Edi Jajang Popon Arip Mimi Angga Dadang Neng Supriatna Anah Masilah Ade Ijah Leni Maryah Aja Isar Titin Ama Nama Wiwin Adih Ndin Asal Kampung Mandala, Desa Sugihmukti Kampung Mandala, Desa Sugihmukti Kampung Mandala, Desa Sugihmukti Kampung Mandala, Desa Sugihmukti Kampung Mandala, Desa Sugihmukti Kampung Mandala, Desa Sugihmukti Kampung Mandala, Desa Sugihmukti Kampung Mandala, Desa Sugihmukti Kampung Mandala, Desa Sugihmukti Kampung Mandala, Desa Sugihmukti Kampung Mandala, Desa Sugihmukti Kampung Mandala, Desa Sugihmukti Kampung Mandala, Desa Sugihmukti Kampung Mandala, Desa Sugihmukti Kampung Mandala, Desa Sugihmukti Kampung Mandala, Desa Sugihmukti Kampung Mandala, Desa Sugihmukti Kampung Camara, Desa Sugihmukti Kampung Camara, Desa Sugihmukti Kampung Camara, Desa Sugihmukti Kampung Camara, Desa Sugihmukti Kampung Camara, Desa Sugihmukti Kampung Camara, Desa Sugihmukti Kampung Keneng, Desa Sugihmukti Kampung Keneng, Desa Sugihmukti Kampung Keneng, Desa Sugihmukti Kampung Keneng, Desa Sugihmukti Kampung Keneng, Desa Sugihmukti Kampung Keneng, Desa Sugihmukti Kampung Keneng, Desa Sugihmukti Kampung Keneng, Desa Sugihmukti Kampung Keneng, Desa Sugihmukti Kampung Keneng, Desa Sugihmukti Kampung Keneng, Desa Sugihmukti Kampung Keneng, Desa Sugihmukti Kampung Keneng, Desa Sugihmukti Kampung Keneng, Desa Sugihmukti Kampung Keneng, Desa Sugihmukti Kampung Keneng, Desa Sugihmukti Kampung Gambung, Desa Mekarsari Kampung Gambung, Desa Mekarsari Asal Kampung Gambung, Desa Mekarsari Kampung Gambung, Desa Mekarsari Kampung Gambung, Desa Mekarsari 69 59 43 46 76 60 20 45 34 43 45 50 44 50 56 33 45 31 51 44 49 45 42 49 53 48 49 45 49 37 35 55 55 43 40 25 50 85 45 33 52 27 60 63 Umur Umur Suku Sunda Sunda Sunda Sunda Jawa Sunda Sunda Sunda Sunda Sunda Sunda Sunda Sunda Sunda Sunda Sunda Sunda Sunda Sunda Sunda Sunda Sunda Sunda Sunda Sunda Sunda Sunda Sunda Sunda Sunda Sunda Sunda Sunda Sunda Sunda Sunda Sunda Sunda Sunda Sunda Sunda Suku Sunda Sunda Sunda Tingkat Pendidikan SD SMP SD SD SD SD SD SD SD SD SD SD SD SD SD SD SD SD SD SD SD Tidak sekolah SD SD SD SD SD SD SD SD SD SD SD SD SD SMP SD SD SD SD SD Tingkat Pendidikan SD SD SD Mata Pencaharian Tabib Pensiunan perkebunan Buruh perkebunan teh Satpam Buruh perkebunan teh Buruh perkebunan teh Buruh perkebunan teh Buruh perkebunan teh Buruh perkebunan teh Buruh perkebunan teh Buruh perkebunan teh Buruh perkebunan teh Petani Buruh perkebunan teh Buruh perkebunan teh Buruh perkebunan teh Buruh perkebunan teh Buruh perkebunan teh Tabib/paraji Buruh perkebunan teh Satpam Buruh perkebunan teh Buruh perkebunan teh Buruh perkebunan teh Petani Buruh perkebunan teh Buruh perkebunan teh Buruh perkebunan teh Satpam Buruh perkebunan teh Buruh perkebunan teh Buruh perkebunan teh Petani Satpam Buruh perkebunan teh Buruh perkebunan teh Buruh perkebunan teh Pensiunan perkebunan teh Buruh perkebunan teh Petani Buruh perkebunan teh Mata Pencaharian Petani Buruh perkebunan teh Petani 67 45. 46. 47. 48. 49. 50. 51. 52. 53. 54. 55. 56. 57. 58. 59. 60. 61. 62. 63. 64. 65. 66. 67. 68. 69. 70. 71. 72. 73. 74. 75. 76. 77. 78. 79. 80. 81. 82. 83. 84. 85. 86. 87. 88. 89. 90. 91. 92. No. Ira Ato Nyanjang Ayi Sopiah Teuis Demang Ntar Omah Engkon Nining Oman Ikah Sukarsi Endah Nandang Otang Juju Erna Wari Juju Mimi Irih Nung Tati Cucun Dede Rodiah Ai Purwati Wiwin Kartina Komalasari Omi Isah Alit Nandang Enes Ita Rahman Atmaja Cahyati Cucu Nama Aah Dariyah Suryana Nunuh Winarsih Adi Kampung Gambung, Desa Mekarsari Kampung Gambung, Desa Mekarsari Kampung Gambung, Desa Mekarsari Kampung Gambung, Desa Mekarsari Kampung Gambung, Desa Mekarsari Kampung Gambung, Desa Mekarsari Kampung Gambung, Desa Mekarsari Kampung Gambung Percobaan, Desa Mekarsari Kampung Gambung Percobaan, Desa Mekarsari Kampung Gambung Percobaan, Desa Mekarsari Kampung Gambung Percobaan, Desa Mekarsari Kampung Gambung Percobaan, Desa Mekarsari Kampung Gambung Percobaan, Desa Mekarsari Kampung Gambung Percobaan, Desa Mekarsari Kampung Gambung Percobaan, Desa Mekarsari Kampung Gambung Percobaan, Desa Mekarsari Kampung Gambung Percobaan, Desa Mekarsari Kampung Gambung Percobaan, Desa Mekarsari Kampung Gambung Percobaan, Desa Mekarsari Kampung Gambung Percobaan, Desa Mekarsari Kampung Gambung Percobaan, Desa Mekarsari Kampung Gambung Percobaan, Desa Mekarsari Kampung Gambung Percobaan, Desa Mekarsari Kampung Gambung Percobaan, Desa Mekarsari Kampung Gambung Percobaan, Desa Mekarsari Kampung Gambung Percobaan, Desa Mekarsari Kampung Gambung Percobaan, Desa Mekarsari Kampung Gambung Percobaan, Desa Mekarsari Kampung Gambung Percobaan, Desa Mekarsari Kampung Gambung Percobaan, Desa Mekarsari Kampung Gambung Percobaan, Desa Mekarsari Kampung Gambung Percobaan, Desa Mekarsari Kampung Gambung Percobaan, Desa Mekarsari Kampung Talaga, Desa Cisondari Kampung Talaga, Desa Cisondari Kampung Talaga, Desa Cisondari Kampung Talaga, Desa Cisondari Kampung Talaga, Desa Cisondari Kampung Pasir awi, Desa Cisondari Kampung Pasir awi, Desa Cisondari Kampung Pasir awi, Desa Cisondari Kampung Pasir awi, Desa Cisondari Asal Kampung Pasir awi, Desa Cisondari Kampung Pasir awi, Desa Cisondari Kampung Cisarua, Desa Cisondari Kampung Talaga, Desa Cisondari Kampung Talaga, Desa Cisondari Kampung Talaga, Desa Cisondari 67 40 18 43 43 43 49 43 48 57 35 54 60 60 60 58 60 35 31 58 40 60 57 53 43 48 39 38 17 38 32 31 31 35 35 35 55 60 38 78 42 57 60 45 59 46 40 70 Umur Sunda Sunda Sunda Sunda Sunda Sunda Sunda Sunda Sunda Sunda Sunda Sunda Sunda Sunda Sunda Jawa Sunda Sunda Sunda Sunda Sunda Sunda Sunda Sunda Sunda Sunda Sunda Sunda Sunda Sunda Sunda Sunda Sunda Sunda Sunda Sunda Sunda Sunda Sunda Sunda Sunda Sunda Suku Sunda Sunda Sunda Sunda Sunda Sunda SD SD SMP SD SMA SMA SMP SD SD SD SD SD SD SD SD SD SD SD SD SD SD SD SD SD SMP SMP SD SD SMU SD SD SMP SD SD SD SD SD SD SD SD SD SD SD SD SD SD SD SD Tingkat Pendidikan Petani Peternak Buruh perkebunan teh Buruh ternak Pedagang Petani Buruh perkebunan teh Pensiunan perkebunan teh Buruh perkebunan teh Pensiunan perkebunan teh Buruh perkebunan teh Pedagang Petani Petani Petani Petani Petani Petani Petani Buruh perkebunan teh Petani Petani Petani Pedagang Pedagang Pedagang Buruh perkebunan teh Buruh perkebunan teh Pelajar Buruh perkebunan teh Buruh perkebunan teh Buruh perkebunan teh Buruh perkebunan teh Petani Petani Petani Petani Petani Pedagang Pedagang Buruh Petani Mata Pencaharian Petani Petani tabib Petani Petani Peternak 68 93. 94. 95. 96. 97. 98. 99. 100. 101. 102. 103. 104. 105. 106. 107. 108. 109. 110. 111. 112. 113. 114. 115. 116. 117. 118. 119. 120. 121. 122. 123. 124. 125. 126. 127. 128. 129. 130. 131. No. 132. 133. 134. 135. 136. 137. 138. 139. 140. Lilis Somar Sukaesih Ajat Ajat Tuti Umi Mul Oon Asep Oon Rohmat Iyah Ai Dadang Entang Aban Atang Neng Empu Umi Ojah Rohana Titin Yadi Imas Engkon Yani Imas Nunung Elan Nanang Sunaryo Dedi Suhanda Yayah Tutu Dasep Dian Nama Ela Nanang Entis Idah Arum Tita Ano Dedeh Udeh Kampung Pasir awi, Desa Cisondari Kampung Pasir awi, Desa Cisondari Kampung Pasir awi, Desa Cisondari Kampung Pasir awi, Desa Cisondari Kampung Pasir awi, Desa Cisondari Kampung Cisarua, Desa Cisondari Kampung Cisarua, Desa Cisondari Kampung Cisarua, Desa Cisondari Kampung Cisondari, Desa Cisondari Kampung Cisondari, Desa Cisondari Kampung Cisondari, Desa Cisondari Kampung Cisondari, Desa Cisondari Kampung Cisondari, Desa Cisondari Kampung Cisondari, Desa Cisondari Kampung Cisondari, Desa Cisondari Kampung Cisondari, Desa Cisondari Kampung Cisondari, Desa Cisondari Kampung Cisondari, Desa Cisondari Kampung Cisondari, Desa Cisondari Kampung Cisondari, Desa Cisondari Kampung Cisondari, Desa Cisondari Kampung Ciseupan, Desa Cibodas Kampung Ciseupan, Desa Cibodas Kampung Ciseupan, Desa Cibodas Kampung Ciseupan, Desa Cibodas Kampung Ciseupan, Desa Cibodas Kampung Ciseupan, Desa Cibodas Kampung Ciseupan, Desa Cibodas Kampung Ciseupan, Desa Cibodas Kampung Ciseupan, Desa Cibodas Kampung Ciseupan, Desa Cibodas Kampung Ciseupan, Desa Cibodas Kampung Cibubuai, Desa Cibodas Kampung Cibubuai, Desa Cibodas Kampung Cibubuai, Desa Cibodas Kampung Cibubuai, Desa Cibodas Kampung Cibubuai, Desa Cibodas Kampung Papakmanggu, Desa Cibodas Kampung Papakmanggu, Desa Cibodas Asal Kampung Ciseupan, Desa Cibodas Kampung Ciseupan, Desa Cibodas Kampung Ciseupan, Desa Cibodas Kampung Ciseupan, Desa Cibodas Kampung Ciseupan, Desa Cibodas Kampung Ciseupan, Desa Cibodas Kampung Ciseupan, Desa Cibodas Kampung Ciseupan, Desa Cibodas Kampung Ciseupan, Desa Cibodas 30 60 50 34 24 47 58 36 65 40 35 45 65 49 33 54 46 48 32 80 56 45 76 33 30 35 78 20 28 45 58 49 70 62 35 70 75 50 23 40 40 75 65 27 25 50 48 55 Umur Sunda Sunda Sunda Sunda Sunda Sunda Sunda Sunda Sunda Sunda Sunda Sunda Sunda Sunda Sunda Sunda Sunda Sunda Sunda Jawa Sunda Sunda Sunda Sunda Sunda Sunda Sunda Sunda Sunda Sunda Sunda Sunda Sunda Sunda Sunda Sunda Sunda Sunda Sunda Suku Sunda Sunda Sunda Sunda Sunda Sunda Sunda Sunda Sunda SD SD SD SD SD SD SD SD SMA SMA SMP SMP SD SD SD SD SPMA SMA SMA SD SD SD SD SD SD SD SD SD SMP SD SD SD SD SMP SMP SD SD SD SMA Tingkat Pendidikan SD SD SD SD SD SD SD SD SD Petani Petani Petani Pedagang Petani Petani Petani Buruh tani Tabib PNS Petani Pensiunan perkebunan Petani Petani Montir Petani Pedagang Buruh Petani Pensiunan Petani Pedagang Petani Petani Buruh Petani Tabib Peternak Petani Petani Tabib Peternak Petani Buruh tani Swasta Petani Penjahit Petani Petani Mata Pencaharian Petani Buruh tani Petani Paraji Peternak Petani Buruh tani Buruh tani Buruh tani 69 141. 142. 143. 144. 145. 146. 147. 148. 149. 150. 151. 152. 153. 154. 155. 156. 157. 158. 159. 160. 121. 122. 161. 162. 163. 164. 165. 166. 167. 168. 169. 170. 171. 172. 173. 174. No. 175. 176. 177. 178. 179. 180. 181. 182. 183. 184. 185. 186. Ike Lilik Tatang Yanti Asep Esih Yayah Tatik Een Dede Komariah Aman Agus Mpri Eni Ade Iwan Eti Nani Rasman Arum Rani Iis Ayi Acah Ratna Eti Lilis Anung Umar Enung Dedeh Wiwi Wendi Dadang Mumu Nama Yayah Maman Yeyet Dasa Usep Euis Ipit Dedi Ani Ai Ayi Itang Kampung Ciseupan, Desa Cibodas Kampung Cibubuai, Desa Cibodas Kampung Cibubuai, Desa Cibodas Kampung Cibubuai, Desa Cibodas Kampung Cibubuai, Desa Cibodas Kampung Sirnasari, Desa Pulosari Kampung Sirnasari, Desa Pulosari Kampung Sirnasari, Desa Pulosari Kampung Sirnasari, Desa Pulosari Kampung Sirnasari, Desa Pulosari Kampung Taraju mekar, Desa Pulosari Kampung Taraju mekar, Desa Pulosari Kampung Taraju mekar, Desa Pulosari Kampung Taraju mekar, Desa Pulosari Kampung Waspada, Desa Pulosari Kampung Waspada, Desa Pulosari Kampung Waspada, Desa Pulosari Kampung Waspada, Desa Pulosari Kampung Waspada, Desa Pulosari Kampung Waspada, Desa Pulosari Kampung Waspada, Desa Pulosari Kampung Waspada, Desa Pulosari Kampung Waspada, Desa Pulosari Kampung Waspada, Desa Pulosari Kampung Waspada, Desa Pulosari Kampung Sirnasari, Desa Pulosari Kampung Sirnasari, Desa Pulosari Kampung Sirnasari, Desa Pulosari Kampung Sirnasari, Desa Pulosari Kampung Sirnasari, Desa Pulosari Kampung Sirnasari, Desa Pulosari Kampung Sirnasari, Desa Pulosari Kampung Taraju Mekar, Desa Pulosari Kampung Taraju Mekar, Desa Pulosari Kampung Waspada, Desa Pulosari Kampung Waspada, Desa Pulosari Asal Kampung Waspada, Desa Pulosari Kampung Waspada, Desa Pulosari Kampung Waspada, Desa Pulosari Kampung Cipeunying, Desa Warnasari Kampung Cipeunying, Desa Warnasari Kampung Cipeunying, Desa Warnasari Kampung Cipeunying, Desa Warnasari Kampung Cipeunying, Desa Warnasari Kampung Cipeunying, Desa Warnasari Kampung Cipeunying, Desa Warnasari Kampung Cipeunying, Desa Warnasari Kampung Cipeunying, Desa Warnasari 25 55 85 30 32 67 28 29 48 44 55 58 17 18 27 42 46 47 34 55 16 38 43 53 44 58 40 34 56 40 39 50 32 17 41 51 38 51 38 49 35 53 22 35 29 50 36 70 Umur Sunda Sunda Sunda Sunda Sunda Sunda Sunda Sunda Sunda Sunda Sunda Sunda Sunda Sunda Sunda Sunda Sunda Sunda Sunda Sunda Sunda Sunda Sunda Sunda Sunda Sunda Sunda Sunda Sunda Sunda Sunda Sunda Sunda Sunda Sunda Sunda Suku Sunda Sunda Sunda Sunda Sunda Sunda Sunda Sunda Sunda Sunda Sunda Sunda SD SD SD SD SD SD SD SD SD SD SD SD SD SD SD SD SMP SD SMP SD SMP SD SD SD SD SD SD SMP SD SD SD SD SD SD SD SD SD SD SD SD SMA SD SD SMP SMP SMA SMA SD Tingkat Pendidikan Petani Petani Petani Petani Petani Buruh perkebunan Petani Buruh perkebunan Peternak Buruh perkebunan Petani Buruh tani Petani Petani Buruh perkebunan Buruh perkebunan Buruh perkebunan Petani Petani Petani Pelajar Petani Petani Petani Petani Swasta Petani Petani Petani Buruh Buruh Petani Petani Perkebunan Petani Buruh Mata Pencaharian Buruh Buruh Buruh Tukang ojek Supir Pensiunan perkebunan teh Petani Swasta Swasta Petani Petani Petani 70 187. 188. 189. 190. 191. 192. 193. 194. 195. 196. 197. 198. 199. 200. 201. 202. 203. 204. 205. 206. 207. 208. 209. 210. 211. 212. 213. 214. 215. 216 Karya Yadi Aman Asep Dadi Tatang Katma Canmaya Ana Agus Ayi Ita Irna Elis Beben Dedi Usep Mara Deti Ujang Elis Yuyun Doni Anih Cepi Aep Jajang Neti Kom Iyan Kampung Cipeunying, Desa Warnasari Kampung Cipeunying, Desa Warnasari Kampung Kiara Condong, Desa Warnasari Kampung Kiara Condong, Desa Warnasari Kampung Kiara Condong, Desa Warnasari Kampung Kiara Condong, Desa Warnasari Kampung Kiara Condong, Desa Warnasari Kampung Kiara Condong, Desa Warnasari Kampung Kiara Condong, Desa Warnasari Kampung Kiara Condong, Desa Warnasari Kampung Pada Urip, Desa Warnasari Kampung Pada Urip, Desa Warnasari Kampung Kiara Condong, Desa Warnasari Kampung Kiara Condong, Desa Warnasari Kampung Kiara Condong, Desa Warnasari Kampung Kiara Condong, Desa Warnasari Kampung Kiara Condong, Desa Warnasari Kampung Kiara Condong, Desa Warnasari Kampung Kiara Condong, Desa Warnasari Kampung Kiara Condong, Desa Warnasari Kampung Kiara Condong, Desa Warnasari Kampung Kiara Condong, Desa Warnasari Kampung Kiara Condong, Desa Warnasari Kampung Pada Urip, Desa Warnasari Kampung Kiara Condong, Desa Warnasari Kampung Pada Urip, Desa Warnasari Kampung Pada Urip, Desa Warnasari Kampung Pada Urip, Desa Warnasari Kampung Pada Urip, Desa Warnasari Kampung Pada Urip, Desa Warnasari 67 38 41 33 51 40 61 39 30 29 38 37 42 21 65 33 42 43 25 31 25 28 21 72 16 19 42 28 36 42 Asal Kampung Keneng, Desa Sugihmukti Kampung Gambung, Desa Mekarsari Kampung Gambung Percobaan, Desa Mekarsari Kampung Talaga, Desa Cisondari Kampung Talaga, Desa Cisondari Kampung Pasir awi, Desa Cisondari Kampung Cisondari, Desa Cisondari Kampung Papakmanggu, Desa Cibodas Kampung Ciseupan, Desa Cibodas Kampung Papakmanggu, Desa Cibodas Kampung Cibubuai, Desa Cibodas Kampung Papakmenggu, Desa Cibodas 28 32 90 28 29 17 91 44 47 30 27 23 Sunda Sunda Sunda Sunda Sunda Sunda Sunda Sunda Sunda Sunda Sunda Sunda Sunda Sunda Sunda Sunda Sunda Sunda Sunda Sunda Sunda Sunda Sunda Sunda Sunda Sunda Sunda Sunda Sunda Sunda SD SMA SMA SD SMP SD SD SD SMP SD SD SMP SD SMP SD SD SMP SMP SD SD SD SD SMP SD SD SMP SD SD SD SD Petani Petani Petani Petani Buruh tani Petani Petani Petani Petani Petani Buruh tani Petani Buruh perkebunan teh Petani Petani Swasta PNS Petani Buruh tani Petani Petani Petani Buruh tani Petani Buruh tani Petani Petani Petani Petani Petani Suku Sunda Sunda Sunda Sunda Sunda Sunda Sunda Sunda Sunda Sunda Sunda Sunda Tingkat Pendidikan SD SD SD SD SD SMEA SD SD SD SD SD SMA Mata Pencaharian Tukang ojek Supir Buruh perkebunan teh Tukang ojek Tukang ojek Pelajar Petani Tukang ojek Pedagang Tukang Ojek Tukang ojek Petani b. Bukan Pemanfaat Tumbuhan Obat 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. No. Encep Dedeng Omi Iwan Yana Jhon Suma Ade Yoyon Hendi Mus Dian Nama Umur 71 13. 14. 15. 16. 17. 18. 19. 20. 21. 22. 23. 24. Nina Ence Eye Eyeh Dadang Ara Tiah Asep Mira Asih Udin Dadi Kampung Cibubuai, Desa Cibodas Kampung Cibubuai, Desa Cibodas Kampung Cibubuai, Desa Cibodas Kampung Sirnasari, Desa Pulosari Kampung Waspada, Desa Pulosari Kampung Waspada, Desa Pulosari Kampung Waspada, Desa Pulosari Kampung Waspada, Desa Pulosari Kampung Taraju Mekar, Desa Pulosari Kampung Taraju Mekar, Desa Pulosari Kampung Taraju Mekar, Desa Pulosari Kampung Kiara Condong, Desa Warnasari 30 45 90 75 35 61 34 35 16 16 17 35 Sunda Sunda Sunda Sunda Sunda Sunda Sunda Sunda Sunda Sunda Sunda Sunda SD SD SD SD SD SMP SMP SD SMP SMP SMA SMP Petani Pedagang Supir Peternak Buruh perkebunan Petani Petani Petani Pelajar Pelajar Pelajar Tukang ojek Lampiran 3. Daftar jenis tumbuhan obat yang dimanfaatkan oleh masyarakat di desa-desa sekitar CA Gunung Tilu No. 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. Nama lokal Hades Cecendet Paku rane Lame Eurih Antanan Antanan beurit Babandotan Handeuleum Harendong Saliyara Congkok Walen Sembung Nama ilmiah Foniculum vulgare Mill. Physalis peruviana L. Selaginella doederleinii Hieron. Alstonia scholaris Br. Imperata cylindrical (L.) deauv. Centella asiatica L. Hydrocotyle sibthorpoides Lam. Ageratum conyzoides L. Grapthophyllum pictum (L.) Griff. Clidemia hirta Lantana camara L. Bletilla striata Thunb. Ficus ribes Reinn. Blumea balsamifera (L.) DC Famili Apiaceae Solanaceae Selaginellaceae Apocynaceae Poaceae Umbeliferaceae Umbeliferaceae Asteraceae Acanthaceae Melastomataceae Verbenaceae Orchidaceae Moraceae Compositae Habitus Terna Semak Paku-pakuan Pohon Herba Terna Terna Terna Perdu Semak Perdu Herba Pohon Perdu Aspek pembudidayaan Budidaya Liar Liar Liar Liar Liar Liar Liar Liar Budidaya Liar Liar Liar Budidaya 72 15. 16. 17. 18. 19. 20. 21. 22. 23. 24. 25. 26. 27. 28. 29. 30. 31. 32. 33. 34. 35. 36. 37. 38. 39. 40. 41. 42. Dadap cangkring Pacing Paku simpai Kastuba Ki urat Gandola Jombang Kirinyuh Seureuh Batrawali Kisaat Jawer kotok Cau kole Picah beling Kumis kucing Pacar leuweung Sintok Inggu Jukut riyut Paku andam Buntiris Pungpurutan Cabe areuy Hanjuang Terong kori Sambiloto Pakis munding Takokak No. 43. 44. 45. 46. 47. 48. 49. 50. 51. 52. 53. 54. 55. 56. 57. 58. 59. 60. 61. Nama lokal Calincing Sintrong jaluna Nanangkaan Hunyur buut Kamandilan Ki edi Sadagori Janggut/ mint Kahitutan Leunca manuk Untang anting Bungur Jalantir Camcauh Jotang Honje Leuweung Temulawak Jarak Baluntas Erythrina lithosperma Miq. Costus spiciosus (Koenig.) J. E. Smith. Cibotium barametz (L.) J. Sm Euphorbia pulcherrima Willd Et Klotzsch. Plantago mayor Linn. Basella rubra Linn. Taraxacum officinale Weber et Wigers. Eupatorium odoratum L. F. Squarrosum Piper betle L. Tinospora crispa (L.) Miers Valeriana officinalis L. Coleus scutellaroides (L.) Benth. Musa zebrina Strobilanthes crispus Bl. Orthosiphon aristatus (Bl) Miq. Impatiens platypetala Lind. Cinnamomum sintok Bl. Ruta angustifolia (L.) Pers. Mimosa pudica L. Gleichenia linearis Kalanchoe pinnata Pers. Urena lobata L. Piper retrofractum Vahl. Cordyline fruticosa (L.) A. Chev Solanum aculeatissimum JACQ. Andrographis paniculata (Burm. f) Nees. Angiopteris evecta Solanum torvum swartz. Nama ilmiah Oxalis corniculata L. Ericlitites vaterianifolia Euphorbia hirta L. Kadsura kauliflora Nasturtium montanum Wall. Abelmoschus manihot L. Turnera subulata J.E.Smith. Mentha arvensis var. Javanica beutham. Paederia scandens (Lour.) Merr. Solanum nigrum L. Acalypha australis L. Lagerstroemia indica L. Erigeron linifolius Wild. Cyclea barbata Miers. Spilanthes acmella Murr. Nikolaia sp Curcuma xanthorrhiza Roxb. Jatropha curcas L. Pluchea indica (L.) Less Leguminosae Zingiberaceae Dicksoniaceae Euphorbiaceae Plantaginaceae Basellaceae Asteraceae Asteraceae Piperaceae Menispermaceae Valerianaceae Labiatae Musaceae Acanthaceae Lamiaceae Balsaminaceae Lauraceae Rutaceae Mimosaceae Gleicheniaceae Crassulaceae Malvaceae Piperaceae Liliaceae Solanaceae Acanthaceae Marttiaceae Solanaceae Famili Oxalidaceae Asteraceae Euphorbiaceae Schisandraceae Brasicaceae Malvaceae Turneraceae Labiateae Rubiaceae Solanaceae Euphorbiaceae Lythraceae Poaceae Menispermaceae Perdu Zingiberaceae Zingiberaceae Euphorbiaceae Perdu Pohon Terna Paku-pakuan Perdu Terna Terna Terna Terna Tumbuhan memanjat Tumbuhan memanjat Terna Herba Herba Semak Terna Terna Pohon Terna Semak Paku-pakuan Semak Perdu Semak Perdu Perdu Terna Pohon Perdu Habitus Pohon Terna Terna Tumbuhan memanjat Terna Perdu Semak Terna Herba Perdu Semak Pohon Terna Tumbuhan memanjat Terna Terna Herba Perdu Perdu Liar Liar Liar Budidaya Liar Liar Liar Liar Budidaya Budidaya Liar Budidaya Budidaya Budidaya Budidaya Liar Liar Liar Liar Liar Liar Liar Budidaya Budidaya Budidaya Liar Liar Aspek pembudidayaan Liar Liar Liar Liar Liar Liar Liar Liar Liar Budidaya Liar Liar Liar Liar Liar Liar Budidaya Budidaya Budidaya 73 62. 63. 64. 65. 66. 67. 68. 69. 70. 71. 72. 73. 74. 75. 76. 77. 78. 79. 80. 81. 82. 83. 84. 85. 86. Kaliki Mahoni Kayu manis Keladi tikus Sebe Tempuyung Kacubung Kemuning Keras tulang Waru Kawung Puspa Saga leutik Pohpohan Kasingsat Rincik bumi Kimanila Komfrey Memeniran Koneng temen Cariyang beureum Cangkudu Salam leuweung Daun dewa Kembang wera No. 87. 88. 89. 90. 91. 92. 93. 94. 95. 96. 97. 98. 99. 100. 101. 102. 103. 104. 105. 106. 107. 108. Nama lokal Paria Limbau Tapak dara Palago Koneng hideung Panglai Mangandeuh teh Begonia Gigil Jati Kina Putat Pinus Randu Teklan Tepus Babasaran Bintinu Kipiit Kingkilaban Korejat Jonge Richinus communis L. Swietenia mahagoni Jacq. Cinnamomum burmanii (Nees.) Bl. Typhonium flagelliforme (Lood.) Bl. Canna indica L. Sonchus arvensis L. Datura metel L. Murraya paniculata (L.) Jack. Chloroathus officinalis Bl. Hibiscus tillaceus L. Arenga pinnata Merr. Schima noronhoe Abrus precatorius L. Pilea trihervia Wight. Cassia occidentalis Linn. Quamoclit pinnata Cassia alata L. Symphytum officinale L. Phyllanthus urinaria Linn. Curcuma domestica Val. Homalomena occulata Morinda citrifolia L. Eugenia polyantha Wight. Gynura segetum (Lour.) Merr. Hibiscus rosa-sinensis L. Nama ilmiah Momordica charantia L. Azadirachta indica Juss. Cantharonthus roseus (L.) G. Don Amomum cardomomum Willd. Curcuma aeruginosa Roxb. Zingiber cassumunar Roxb. Scurulla atropurpurea (Bl.) Dans. Begonia laciniata Oichora febrifuga Tectona grandis L. F. Cinchona ledgeriana (Howard) Moens. Barringtonia spicata Bl. Pinus merkusii Jung. et De Viers. Ceiba pentandra Gaertn. Eupatorium riparium REG. Achasma coccineum Morus australis Poir. Melochia umbellate Houtt. Stapf. Maesa latifolia Bl. DC Musaenda frondosa L. Polygala paniculata L. Emilia sonchifolia Euphorbiaceae Meliaceae Lauraceae Araceae Cannaceae Asteraceae Solanaceae Rutaceae Chloranthaceae Malvaceae Arecaceae Theaceae Leguminosae Urticaceae Caesalpiniaceae Convolvulaceae Leguminosae Boraginaceae Euphorbiaceae Zingiberaceae Araceae Rubiaceae Myrtaceae Asteraceae Malvaceae Famili Cucurbitaceae Meliaceae Apocynaceae Zingiberaceae Zingiberaceae Zingiberaceae Loranthaceae Begoniaceae Saxifragaceae Verbenaceae Rubiaceae Lecythidaceae Pinaceae Boraginaceae Compositae Zingiberaceae Moraceae Boraginaceae Myrsinaceae Rubiaceae Polygalaceae Asteraceae Perdu Pohon Pohon Herba Terna Terna Perdu Perdu Perdu Pohon Palem-paleman Pohon Tumbuhan memanjat Terna Perdu Terna Perdu Terna Semak Terna Terna Pohon Pohon Semak Perdu Habitus Tumbuhan memanjat Pohon Semak Semak Terna Terna Epifit Semak Perdu Pohon Pohon Pohon Pohon Pohon Semak Perdu Perdu Pohon Pohon Perdu Perdu Terna Liar Liar Liar Liar Budidaya Budidaya Liar Liar Budidaya Liar Liar Budidaya Liar Liar Budidaya Liar Liar Liar Budidaya Liar Budidaya Liar Budidaya Budidaya Aspek pembudidayaan Budidaya Liar Budidaya Budidaya Budidaya Liar Liar Liar Liar Liar Liar Liar Liar Budidaya Liar Liar Budidaya Liar Liar Liar Liar Liar 74 109. 110. 111. 112. 113. 114. Pongporang Sulibra Pulus Kai cangcaratan Rasamala Kantong semar Khaya sinegalenssis Tarena cf.mollis Laportea ardens Neonavlea excelsa Altingia excelsa Nephentes Sp. Meliaceae Rubiaceae Moraceae Rubiaceae Hamamelidaceae Nephentaceae Pohon Pohon Perdu Pohon Pohon Tumbuhan memanjat Liar Liar Liar Liar Liar Liar 75 Lampiran 4. Pemanfaatan tumbuhan obat oleh masyarakat di desa-desa sekitar CA Gunung Tilu berdasarkan Kelompok kegunaan/penyakit Nama Lokal Nama Ilmiah Bagian yang digunakan Semua bagian Calincing Oxalis corniculata L. Kingkilaban Musaenda frondosa L. Sintok Cinnamomum sintok Bl. Daun Buah Kulit batang Antanan Centella asiatica L. Daun Semua bagian Pacing Costus spiciosus (Koenig.) J.E.Smith. Batang Rimpang Ki urat Plantago mayor Linn. Batang, daun muda Daun Biji Macam Penggunaan Menghentikan pendarahan Luka gores Bisul Cuci darah Bisul Murus darah Kejang perut Cacingan Keracunan jengkol Luka gores Ginjal Darah tinggi Borok kulit dan luka bakar Sakit kepala Pembengka-kan hati Mata merah dan bengkak Sakit pinggang Susah kencing Sakit perut, maag Batuk asma Kesuburan wanita Wajah berseri Menambah nafsu makan, kecerdasan otak Menahan bisa ular Darah tinggi Radang mata Pengerutan hati Batuk Mencuci dan memperbaiki pertumbuhan rambut Keracunan bisa ular/ serangga Luka gores Diabetes Kencing batu Kencing darah Kuning Nyeri urat/ otot, farises Obat kuat laki-laki Dibersihkan Dibersihkan Dibersihkan Cara Penggunaan Pengolahan Ditumbuk lalu diperas Ditumbuk Ditumbuk Direbus Direbus Direbus Direbus Diremas Direbus Diremas Direbus Direbus Direbus Ditumbuk Direbus Ditumbuk campur daun randu dan gula batu, saring Direbus Direbus Direbus Dibersihkan Dibersihkan Dibersihkan Dibersihkan lalu dikeringkan Dibersihkan lalu dikeringkan Dibersihkan Ditumbuk campur garam lalu diperas Ditumbuk lalu diperas Ditumbuk lalu diperas Direbus Direbus Ditumbuk lalu diembunkan semalam Diminum Diminum Diteteskan Diminum Diminum Dipakai keramas 1, 4 4 1 1, 4 1, 4 1, 4 Dibersihkan Dibersihkan Dibersihkan Dibersihkan Dibersihkan Dibersihkan Dibersihkan Dibersihkan Diremas lalu diperas Ditumbuk lalu diperas Direbus Direbus Ditumbuk lalu diperas Direbus Diremas Ditumbuk campur madu Airnya dikompreskan Airnya dikompreskan Diminum Diminum Diminum Diminum Digosok-gosokan Diminum 1, 2, 3 1, 2, 3, 4 5 1, 2, 3 1 3, 4 1, 2, 3, 4, 5, 6 2 Paska Panen Dibersihkan Dibersihkan Dibersihkan Dibersihkan Dibersihkan Dibersihkan lalu dikeringkan Dibersihkan lalu dikeringkan Dibersihkan lalu dikeringkan Dibersihkan Dibersihkan Dibersihkan Dibersihkan Dibersihkan Dibersihkan Dibersihkan Dibersihkan Dibersihkan Dibersihkan Dibersihkan Dibersihkan Lokasi Pemakaian Diminum Ditempel Ditempel Dimakan langsung Dimakan langsung Diminum Diminum Diminum Diminum Ditempel Dimakan langsung Diminum Ditempel Diminum Diminum Diminum Dimakan langsung Ditempel Diminum Diminum 1 1 1 3, 4 1, 5 1 1 1 1, 2 3, 4 1 2, 3, 5, 6 2, 3, 5 4 2, 4 2, 3 1, 2, 5, 6 5 5, 6 3 Diminum Diminum Diminum 1 6 2 76 Nama Lokal Seureuh Nama Ilmiah Piper betle L. Bagian yang digunakan Daun Daun muda Picah beling Strobilanthes crispus Bl. Daun Kamandilan Nasturtium montanum Wall. Semua bagian Turnera subulata J.E.Smith. Daun Batang, akar Semua bagian Sadagori Daun Camcauh Cyclea barbata Miers. Kasingsat Cassia occidentalis Linn. Daun dewa Gynura segetum (Lour.) Merr. Daun Daun Daun muda Semua bagian Umbi Daun Rasamala Altingia excelsa Pucuk daun Macam Penggunaan Gigi berlubang Keputihan Sakit perut pada anak-anak Mengurangi produksi ASI berlebihan Demam pada anak-anak Penawar racun Paska Panen Dibersihkan Dibersihkan Dibersihkan Dibersihkan Mata gatal dan merah Hidung mimisan Bisa ulat dan semut hitam Diabetes Batu ginjal Tumor Liver Sakit Pinggang Melancarkan kencing Maag Bisa ular Bisul Reumatik Kuning Diare pada anak-anak Ginjal Jantung Reumatik Maag, sakit perut Bisa ular Bisul Menguatkan rambut Keracunan udang Dibersihkan Dibersihkan lalu dipotongpotong Dibersihkan Dibersihkan Dibersihkan Dibersihkan Dibersihkan Dibersihkan Dibersihkan Dibersihkan Dibersihkan Dibersihkan Dibersihkan Dibersihkan Dibersihkan Dibersihkan Dibersihkan Dibersihkan Dibersihkan Dibersihkan lalu dikeringkan Dibersihkan Dibersihkan Dibersihkan Dibersihkan Dibersihkan Luka gores Darah tinggi Dibersihkan Dibersihkan Bisa ular Keputihan Asma pada anak-anak Bisa ular Jantung Kanker Tumor Demam pada anak-anak Keracunan makanan Dibersihkan Dibersihkan Dibersihkan Dibersihkan Dibersihkan Dibersihkan Dibersihkan Dibersihkan Dibersihkan Cara Penggunaan Pengolahan Direbus Direbus Ditumbuk Dilayukan diatas api campur minyak kelapa Ditumbuk campur garam Direndam campur garam Pemakaian Untuk kumur-kumur Dibasuhkan Ditempel Ditempel 3 1, 2, 3, 4, 5, 6 3, 4 3, 4 Dibalurkan di badan Diminum 2, 5 3, 5 Direbus Digulung Diremas Direbus Direbus Direbus Direbus Ditumbuk Ditumbuk Direbus Direbus campur akar sawi tanah Direbus campur akar sawi tanah Direbus Direbus Direbus Direbus Diremas Ditumbuk campur kapur sirih Ditumbuk Diremas campur air, saring dan diamkan hingga menjadi agar-agar Diremas Diremas campur air, saring dan diamkan hingga menjadi agar-agar Ditumbuk lalu diperas Dikukus Direbus Ditumbuk Ditumbuk lalu diperas Direbus Ditumbuk campur air lalu diperas - Dibasuhkan Disumbatkan ke hidung Digosok-gosokkan Diminum Diminum Dimakan langsung Dimakan langsung Diminum Diminum Dimakan langsung Ditempel Ditempel Diminum Diminum Diminum Diminum Diminum Diminum Diminum Ditempel Ditempel Untuk keramas Diminum dengan gula jawa Ditempel Diminum dengan gula jawa Diminum Dimakan Diminum Ditempel Diminum Diminum Dimakan langsung Diminum Dimakan langsung 1 1 1, 2 2, 3, 6 5, 6 2, 3, 5 1, 2, 4, 5 3, 5 3, 5 3, 5 6 2, 5, 6 5, 6 5 2, 3, 4, 5, 6 6 2, 4, 6 2, 5 5 5, 6 2, 4 3, 4 3 Lokasi 3 3 5 5 5 1, 3, 4 1 1 3 3, 4 1, 4 77 Eurih Imperata cylindrical (L.) deauv. Bagian yang digunakan Akar Babandotan Ageratum conyzoides L. Daun Nama Lokal Nama Ilmiah Semua bagian Saliyara Lantana camara L. Daun, batang Buah Akar Bunga Congkok Bletilla striata Thunb. Sembung Blumea balsamifera (L.) DC Kastuba Euphorbia pulcherrima Willd. Et Klotzsch. Kirinyuh Eupatorium odoratum L. F. Squarrosum Cau kole Musa zebrina Kulit batang Pucuk daun Akar Umbi Daun Semua bagian Akar Daun Bunga Daun, kulit batang Daun Getah Macam Penggunaan Luka gores Diabetes Kencing batu Reumatik, sakit pinggang Peluruh air seni Sakit perut Luka gores Sakit gigi Tumor rahim Sariawan Reumatik Sakit perut pada anak-anak Radang telinga Luka gores Kencing nanah Paska Panen Dibersihkan Dibersihkan Dibersihkan Dibersihkan lalu dikeringkan Dibersihkan lalu dikeringkan Dibersihkan Dibersihkan Dibersihkan Dibersihkan Dibersihkan lalu dikeringkan Dibersihkan Dibersihkan Dibersihkan Dibersihkan Dibersihkan lalu dikeringkan Reumatik Sakit kepala Batuk Sakit perut/ diare Menambah nafsu makan Luka gores Radang telinga Batuk rejan pada anak-anak Luka gores Reumatik, sakit pinggang Batuk Obat setelah melahirkan Menghilang-kan bau badan Menambah nafsu makan Perut kembung, diare Ambeien Luka gores Radang kulit Melancarkan ASI Luka gores Dibersihkan Dibersihkan lalu dikeringkan Dibersihkan lalu dikeringkan Dibersihkan lalu dikeringkan Dibersihkan Dibersihkan Dibersihkan Dibersihkan lalu dikeringkan Dibersihkan Dibersihkan Dibersihkan Dibersihkan Dibersihkan Dibersihkan Dibersihkan Dibersihkan Dibersihkan Dibersihkan Dibersihkan Dibersihkan Asam urat Sakit perut Sakit kepala Luka gores Dibersihkan Dibersihkan Dibersihkan Batang tumbuhan dipotong/diiris Batang tumbuhan dipotong/diiris Gatal-gatal Cara Penggunaan Pengolahan Ditumbuk Direbus Direbus Direbus Direbus Diremas Diremas Ditumbuk Direbus Direbus Direbus Ditumbuk Ditumbuk lalu diperas Ditumbuk Direbus campur sambiloto dan batrawali Direbus campur jahe dan temulawak Direbus Direbus Ditumbuk lalu diseduh Direbus Diremas Ditumbuk lalu diperas Ditumbuk lalu diseduh Diremas Direbus Direbus Direbus Direbus campur garam Direbus Direbus Direbus Ditumbuk Diremas Direbus Ditumbuk Pemakaian Ditempel Diminum Diminum Diminum Diminum Ditempel Ditempel Ditempel Diminum Diminum Diminum Ditempel Diteteskan Ditempel Diminum 3, 6 3, 5 1, 4, 6 1, 3, 5 4 1, 5, 6 1, 2, 3, 4, 5, 6 5 3 1 1, 3 1, 2, 3, 5 1 4, 5 1 Diminum Diminum Diminum Diminum Diminum Ditempel Diteteskan Diminum Ditempel Diminum Diminum Diminum Diminum Diminum Diminum Diminum Ditempel Ditempel Diminum Ditempel 1, 2, 5 1, 2, 3, 4, 5, 6 2 2, 3, 4 2 1, 2 1 1 3, 4 1, 3, 4 2, 4 1, 2, 3, 4, 5, 6 6 1, 2, 3, 4, 5 3, 5 1 1 1 1 1, 2, 3, 4, 5, 6 Direbus Ditumbuk Direbus - Diminum Ditempel di perut Diminum Diteteskan 1, 5 5, 6 3, 4 3, 4, 6 - Diteteskan 1 Lokasi 78 Paku andam Nama Lokal Gleichenia linearis Nama Ilmiah Daun Bagian yang digunakan Bunga, daun Daun, bunga Akar Luka gores Darah tinggi Susah buang air kecil Diabetes Dibersihkan Dibersihkan Dibersihkan lalu dikeringkan Dibersihkan Dibersihkan Dibersihkan Dibersihkan Dibersihkan Dibersihkan Daun Getah Ginjal Darah tinggi Kanker Borok Sakit pinggang, reumatik, asam urat Maag, sakit perut Paru-paru Sakit kepala Ayan Diabetes Borok bernanah Malaria Sakit pinggang Diare Demam Obat setelah melahirkan Sakit gigi Batang Daun Membangkit-kan selera makan Diabetes Dibersihkan Dibersihkan Dibersihkan Dibersihkan Dibersihkan, dipotong-potong Dibersihkan lalu dikeringkan Dibersihkan lalu dikeringkan Dibersihkan lalu dikeringkan Dibersihkan Dibersihkan Dibersihkan Batang tumbuhan dipotong/diiris Dibersihkan lalu dikeringkan Dibersihkan Sakit perut Mencegah keguguran Demam Dibersihkan Dibersihkan Dibersihkan Untang anting Jalantir Acalypha australis L. Rincik bumi Quamoclit pinnata Semua bagian Daun Daun Akar Daun Begonia Pinus Begonia laciniata Pinus merkusii L. Daun Getah, daun Babasaran Morus australis Poir Daun Cecendet Physalis peruviana L. Akar Semua bagian Dadap cangkring Alstonia scholaris (L.) R.Br. Erythrina lithosperma Miq. Dibersihkan Luka gores Bisul Reumatik Kencing keruh Luka gores Sembelit Luka gores Reumatik, sakit pinggang Luka gores Gatal-gatal Luka gores Luka gores Urena lobata L. Lame Macam Penggunaan Paska Panen Dibersihkan Dibersihkan Dibersihkan Dibersihkan Dibersihkan Dibersihkan Dibersihkan Dibersihkan Dibersihkan Dibersihkan Dibersihkan Dibersihkan, dipotong-potong Pungpurutan Erigeron linifolius Wild. Luka gores Buah Kulit batang Diremas Cara Penggunaan Pengolahan Diremas Diremas Direbus Direbus Direbus Direbus Diremas Ditumbuk campur hades Diremas Diremas Ditumbuk Diremas Ditumbuk Ditumbuk lalu diperas Diseduh Direbus campur akar eurih dan akar saliyara Direbus Direbus Direbus Ditumbuk campur kapur sirih Direbus campur akar eurih dan akar saliyara Direbus Direbus Direbus Direbus Ditumbuk Direbus Direbus Direbus Direbus Ditumbuk campur jahe, peras Ditumbuk lalu diseduh Diremas, peras campur gula dan air putih Ditumbuk campur daun sosor bebek Ditumbuk Ditumbuk lalu diperas Ditempel Pemakaian Ditempel Ditempel Diminum Diminum Dibasuhkan ke luka Diminum Ditempel Dibalurkan Ditempel Ditempel Ditempel Diteteskan atau ditempelkan Ditempel Diminum Diminum Diminum 1 Lokasi 1, 5 1, 3, 5 1, 5 3, 5 2 2 3, 5 3, 5, 6 5 4, 5, 6 1 4 4, 5 4 2, 4, 5 5, 6 Diminum Diminum Diminum Ditempel Diminum 2, 5, 6 1, 3, 5, 6 1 1 1, 2, 3, 4, 5, 6 Diminum Diminum Diminum Dimakan langsung Diminum Ditaburkan di luka Diminum Diminum Diminum Diminum campur madu Diminum Diteteskan 3, 4 1, 2 2 1 1 1 3, 4, 6 3 1, 3, 4 1, 3, 4 1, 3, 4 1 Diminum campur madu Diminum 4 2 Ditempel di perut Dikompreskan Dikompreskan 1, 2 1, 2 1, 2 79 Nama Lokal Nama Ilmiah Jawer kotok Coleus scutellaroides (L.) Benth. Bagian yang digunakan Daun, batang, bunga Daun Sambiloto Andrographis paniculata (Burm. F) Nees. Daun Mahoni Komfrey Swietenia mahagoni Jacq. Symphytum officinale L. Biji Daun Tapak dara Cantharonthus roseus (L.) G. Don Laportea ardens Semua bagian Daun Orthosiphon aristatus (Bl) Miq. Daun Pulus Kumis kucing Macam Penggunaan Diabetes Paska Panen Dibersihkan Kutu air Sakit usus kronis Obat setelah melahirkan Diabetes Darah tinggi Demam Diabetes Diabetes Diabetes Kanker Tumor Paru-paru Diabetes Darah tinggi Diabetes Dibersihkan Dibersihkan Dibersihkan Dibersihkan Dibersihkan lalu dikeringkan Dibersihkan Dibersihkan lalu dikeringkan Dibersihkan Dibersihkan Dibersihkan Dibersihkan Dibersihkan Dibersihkan Dibersihkan Dibersihkan Dibersihkan Dibersihkan Dibersihkan Dibersihkan Dibersihkan Dibersihkan Dibersihkan Dibersihkan Dibersihkan lalu dikeringkan Dibersihkan lalu dikeringkan Dibersihkan Dibersihkan Dibersihkan Dibersihkan, dipotong-potong Dibersihkan Dibersihkan Dibersihkan Batang tumbuhan dipotong/diiris Dibersihkan Batang tumbuhan dipotong/diiris Dibersihkan Dibersihkan, dipotong-potong Dibersihkan Dibersihkan Inggu Ruta angustifolia (L.) Pers. Daun Jarak Jatropha curcas L. Semua bagian Getah Ginjal Asam urat Diabetes Pendengaran kurang Melancakan kencing Susah tidur pada anak-anak Cacingan Reumatik Ketegangan syaraf Sakit kepala Sakit mata Sakit gigi Sakit gigi Kejang pada anak-anak Sakit telinga Menghilang-kan ketombe Demam pada anak-anak Sakit gigi Batrawali Tinospora crispa (L.) Miers Daun Getah Lepra Sakit gigi Batang Gatal-gatal Reumatik Malaria Penambah nafsu makan Semua bagian Jukut riyut Mimosa pudica L. Semua bagian Kacubung Datura metel L. Biji, bunga Kuncup bunga Daun, batang Cara Penggunaan Pengolahan Direbus Lokasi Pemakaian Diminum 1, 2, 3 Diremas Direbus Ditumbuk Direbus Diseduh campur madu Ditumbuk campur air, peras Ditumbuk lalu diseduh Direbus Direbus Direbus Direbus Direbus Direbus Direbus Diremas campur air, peras lalu embunkan satu malam Direbus campur meniran Direbus campur meniran Direbus Direbus Direbus Direbus Direbus Direbus Dibakar diatas cawan logam Dibakar diatas cawan logam Ditumbuk lalu diperas Ditumbuk lalu diperas Ditumbuk Direbus Ditumbuk lalu diperas Ditumbuk campur kunyit dan beras Direbus - Ditempel Diminum Ditempel di perut Diminum Diminum Diminum Diminum Diminum Diminum Diminum Diminum Diminum Diminum Diminum Diminum 1, 3, 4 2 2 3 3 1, 4 3, 4 6 6 6 6 6 3 3 5 Diminum Diminum Diminum Diminum Diminum Diminum Diminum Diminum Dihisap asapnya Dihisap asapnya Diteteskan Diteteskan Ditempel Diminum Diteteskan Digosokan di kepala Diminum Diteteskan 5 1, 3, 6 3, 4 4 2, 3, 5 5 1 1, 5 4 1, 2, 4, 5 4, 5 5 1 1 1 1 1 2, 3, 6 Diremas - Ditempelkan Diteteskan 2, 3 2 Direbus Direbus Direbus Direbus Airnya untuk mandi Diminum Diminum Diminum 1, 5, 6 1, 3, 4 1, 2, 4, 5 3, 4 80 Nama Lokal Nama Ilmiah Antanan beurit Hydrocotyle sibthorpoides Lam. Sebe Mangandeuh teh Canna indica L. Scurulla atropurpurea (Bl.) Dans. Bagian yang digunakan Semua bagian Rimpang Semua bagian Daun, batang Daun Semua bagian Tempuyung Sonchus arvensis L. Takokak Solanum torvum Swartz. Sintrong jaluna Cangkudu Limbau Jati Cabe areuy Ericlitites vaterianifolia Morinda citrifolia L. Azadirachta indica Juss. Tectona grandis L. F. Piper retrofractum Vahl. Buah masak Daun Daun Buah mentah Daun Akar Paku rane Selaginella doederleinii Hieron. Semua bagian Handeuleum Grapthophyllum pictum (L.) griff. Daun Buah Daun Akar Daun Daun Macam Penggunaan Ginjal Kuning Sariawan Infeksi telinga tengah Infeksi saluran kencing Maag Asma Kencing batu Ginjal Kanker Liver Jantung Susah buang air besar Maag, sakit pencernaan Asma Pertumbuhan tubuh Reumatik Ginjal Kurang pendengaran Darah tinggi Darah tinggi Bisul/ koreng Sakit lambung Darah tinggi Darah tinggi Jantung Darah tinggi Jantung Kejang perut Membersih-kan rahim setelah melahirkan Kanker Reumatik Patah tulang Melancarkan kencing pada wanita Batuk, radang paru-paru Sakit kepala Kanker payudara Sakit telinga Ambeien, wasir Pegal linu Paska Panen Dibersihkan Dibersihkan Dibersihkan Dibersihkan Dibersihkan Dibersihkan Dibersihkan Dibersihkan Dibersihkan Dibersihkan Dibersihkan Dibersihkan lalu dikeringkan Dibersihkan Dibersihkan lalu dikeringkan Dibersihkan lalu dikeringkan Dibersihkan Dibersihkan Dibersihkan Dibersihkan Dibersihkan Dibersihkan Dibersihkan Dibersihkan lalu dikeringkan Dibersihkan Cara Penggunaan Pengolahan Ditumbuk campur air, peras Dikukus campur arak ketan Ditumbuk lalu diperas Direbus Direbus Ditumbuk lalu diperas Ditumbuk lalu diperas Direbus Direbus Direbus Direbus Diseduh Direbus Diseduh Direbus Direbus Direbus Direbus Ditumbuk lalu diperas Disayur/ digoreng/ Diremas Direbus - Pemakaian Diminum Dimakan Diminum Diminum Diminum Diminum Diminum Diminum Diminum Diminum Diminum Diminum Diminum Diminum Diminum Diminum Diminum Diminum Diteteskan Dimakan langsung Dimakan Ditempelkan Diminum Dimakan langsung 3, 4 3 3 1, 3, 4 1 3 1 3 1, 2 1, 2, 5 1 1, 2, 3, 5 1 1, 2, 6 1, 5, 6 1 1, 3, 4, 5, 6 3 3 3 4 1, 4 1, 4 1, 2, 3 Dibersihkan Dibersihkan Dibersihkan, dipotong-potong Dibersihkan lalu dikeringkan Dibersihkan Dibersihkan lalu dikeringkan Diparut, peras airnya Direbus Direbus Ditumbuk lalu diseduh Diseduh Ditumbuk lalu diseduh Diminum Diminum Diminum Diminum Diminum Diminum 2 3 4, 6 1 1 1 Dibersihkan Dibersihkan Dibersihkan Dibersihkan Direbus Direbus Ditumbuk Direbus Diminum Diminum Ditempel Diminum 1 1 1, 5 5 Dibersihkan Dibersihkan Dibersihkan Direbus Direbus Diolesi santan, layukan di atas api 1 1 2 Dibersihkan Dibersihkan Dibersihkan Ditumbuk lalu diperas Direbus campur hades - Diminum Diminum Hangat-hangat ditempelkan sekitar payudara Diteteskan Diminum Dimakan langsung Lokasi 1, 3 2, 3 4 81 Nama Lokal Nama Ilmiah Jombang Taraxacum officinale Weber et Wigers Leunca manuk Solanum nigrum L. Temulawak Curcuma xanthorrhiza Roxb. Keladi tikus Harendong Typhonium flagelliforme (Lood.) Bl. Clidemia hirta Kisaat Baluntas Valeriana officinalis L. Pluchea indica (L.) Less Bagian yang digunakan Semua bagian Akar Semua bagian Buah masak Daun Rimpang Daun Pucuk daun, bunga Daun Daun Daun Paska Panen Dibersihkan Dibersihkan lalu dikeringkan Dibersihkan Dibersihkan Dibersihkan, dipotong-potong Dibersihkan Dibersihkan Dibersihkan Dibersihkan Cara Penggunaan Pengolahan Direbus Direbus Direbus Ditumbuk Direbus Direbus Ditumbuk Diparut, peras airnya Pemakaian Diminum Diminum Diminum Ditempel Diminum Diminum Dimakan langsung Dibalurkan di badan Diminum 1, 2, 4 1, 2 1, 2, 4 1 1, 2, 4 2, 5 2, 5 2, 5 3 Dibersihkan, dipotong-potong Dibersihkan Dibersihkan Direbus Direbus campur lengkuas dan meniran Ditumbuk lalu diperas Diminum Diminum Diminum campur madu 2, 3, 5, 6 2, 3, 5 3 Kencing darah Dibersihkan Direbus Diminum 1, 4 Reumatik Keputihan Keputihan Bau mulut Gangguan pencernaan pada anakanak Menghilang-kan bau badan Reumatik Peluruh haid Sakit pinggang Bisul Demam pada anak-anak Flu pada anak-anak Bisul Melebatkan rambut Gatal-gatal/ enzema Dibersihkan Dibersihkan Dibersihkan Dibersihkan Dibersihkan Direbus Direbus Direbus Dikukus Dikukus pada nasi Diminum Diminum Diminum Dimakan Dimakan 1 1 3 3 3 Dibersihkan Dibersihkan Dibersihkan Dibersihkan lalu dikeringkan Dibersihkan Dibersihkan Dibersihkan Dibersihkan Dibersihkan Dibersihkan Dikukus Direbus Diseduh Direbus Diremas Ditumbuk lalu diperas Ditumbuk Diremas Ditumbuk Direbus 3 3 4 4 1 1, 2, 3, 4, 5 1, 2, 3, 4, 5, 6 1 1 1 Dibersihkan lalu dikeringkan Dibersihkan Dibersihkan Dibersihkan Dibersihkan Dibersihkan Dibersihkan Dibersihkan Dibersihkan Direbus Direbus campur sedikit arak Ditumbuk campur sedikit minyak Direbus Ditumbuk campur kapur sirih Ditumbuk Diparut, peras Parut campur air, peras Ditumbuk Dimakan Diminum Diminum Diminum Ditempelkan Dikompreskan Ditempelkan Ditempelkan Untuk keramas Airnya untuk mencuci kulit Diminum Diminum Dioleskan Diminum Ditempelkan Ditempelkan Diminum Diminum Ditempelkan Dibersihkan Direbus campur sedikit garam Diminum 3, 4 Macam Penggunaan Kanker payudara Sakit pinggang Paru-paru Bisul Memper-banyak produksi ASI Kanker Mata kering Demam Kanker rahim, kanker darah, kanker tulang Maag Penambah nafsu makan Kanker payudara Puspa Schima noronhoe Buntiris Kalanchoe pinnata Pers. Akar Bunga Sakit pinggang Daun Pakis munding Nanangkaan Angiopteris evecta Daun Euphorbia hirta L. Semua bagian Kemuning Murraya paniculata (L.) Jack. Akar Saga leutik Abrus precatorius L. Kimanila Koneng temen Cassia alata Curcuma domestica Val. Biji Daun Daun Rimpang Salam leuweung Eugenia polyantha Wight. Daun, akar Bisul Reumatik Radang kulit Bronchitis Panu, kurap, eksema Gatal-gatal karena cacar air Perut kembung Penambah nafsu makan Kudis, gatal-gatal Daun Diare Lokasi 4 3, 4 4 4 4, 5, 6 4 1, 2, 3, 5 1 3, 4 82 Nama Lokal Nama Ilmiah Bagian yang digunakan Daun Kembang wera Hibiscus rosa-sinensis L. Kina Cinchona ledgeriana (Howard) Moens. Kulit batang, getah Kulit batang Jonge Emilia sonchifolia Daun Sulibra Tarena cf.mollis Kulit batang Keras tulang Chloroathus officinalis Akar Bungur Walen Lagerstroemia indica L. Ficus ribes Reinn. Daun dan tangkai daun Daun, akar Semua bagian Kulit batang Hades Foniculum fulgare Mill. Daun Korejat Gandola Polygala paniculata L. Basella rubra Linn. Kawung Bintinu Arenga pinnata Merr. Melochia umbellate Houtt. Stapf. Daun Buah Akar Semua bagian Daun Tuak Kulit batang Paku simpai Cibotium barametz (L.) J. Sm. Ki edi Abelmoschus manihot (L.) Semua bagian Rimpang Daun Honje Leuweung Kayu manis Nikolaia sp Rimpang Cinnamomum burmanii (Nees.) Bl. Daun Gatal-gatal Sariawan Demam Gondok Gatal-gatal Paska Panen Dibersihkan Dibersihkan Dibersihkan Dibersihkan Dibersihkan Cara Penggunaan Pengolahan Diremas Diseduh Ditumbuk Direbus Direbus Sakit Pinggang Sakit perut Demam Malaria Bisul Liver Demam Gatal-gatal Malaria Reumatik Cacar Demam Pegal linu Dibersihkan Dibersihkan Dibersihkan lalu dikeringkan Dibersihkan lalu dikeringkan Dibersihkan Dibersihkan Dibersihkan Dibersihkan Dibersihkan Dibersihkan Dibersihkan lalu dikeringkan Dibersihkan Dibersihkan Direbus campur akar cecendet Direbus Ditumbuk, seduh Ditumbuk dan diseduh Ditumbuk campur gula merah Direbus Direbus Direbus Direbus campur hades Direbus campur hades Direbus Osteoporosis Biduran Malaria Sakit perut Mencerahkan mata Batuk Dibersihkan Dibersihkan Dibersihkan Dibersihkan Dibersihkan Dibersihkan Direbus Direbus Diekstrak dengan gambir hutan Diekstrak dengan gambir hutan Direbus, embunkan semalam Ditumbuk Mencerahkan muka Pencuci mata Radang selaput mata Reumatik Radang usus buntu Influenza Sariawan Sariawan Patah tulang Reumatik Melebatkan rambut Sakit pinggang Sakit kencing Demam pada anak-anak Sakit lutut Demam pada anak-anak Reumatik Dibersihkan Dibersihkan Dibersihkan Dibersihkan Dibersihkan, dipotong-potong Dibersihkan Dibersihkan Dibersihkan Dibersihkan Dibersihkan Dibersihkan Dibersihkan Dibersihkan Dibersihkan Dibersihkan Dibersihkan Dibersihkan Direbus Ditumbuk lalu diperas Direbus Direbus Direbus Direbus Direbus Ditumbuk Direbus Ditumbuk lalu diperas Ditumbuk Ditumbuk Diparut Direbus Macam Penggunaan Pemakaian Ditempelkan Diminum Dibalurkan di badan Diminum Diminum atau diteteskan getahnya Diminum Diminum Diminum Diminum Ditempelkan Dimakan langsung Dimakan langsung Diminum Diminum Diminum Diminum Diminum Diminum Diminum Diminum Diminum Diminum Diminum Ditempelkan di dada atau dimakan langsung Diminum Diteteskan Diminum Diminum Diminum Diminum Diminum Dioleskan Dibalutkan Diminum Untuk keramas Diminum Diteteskan Dibalurkan di badan Dibalurkan di badan Dibalurkan di badan Diminum Lokasi 2, 5 2, 5 5 2 1, 2, 3, 5 1, 3, 4, 5, 6 1 1, 2, 3, 4, 5, 6 1, 3, 5, 6 3 3 3 5 1, 4, 5, 6 6 1 4 1 1, 4 2 1 1 4 1, 2, 4 4 3, 5 1 1 1 1 1 3 3 1, 2 2 2, 3, 4, 6 3 3, 4 3, 4 3, 4 3, 4 83 Nama Lokal Nama Ilmiah Bagian yang digunakan Semua bagian Batang Semua bagian Macam Penggunaan Palago Amomum cardomomum Willd. Hunyur buut Kadsura kauliflora Janggut/ mint Panglai Mentha arvensis var. Javanica beutham. Zingiber cassumunar Roxb. Rimpang Kahitutan Paederia scandens (Lour.) Merr. Daun Pacar leuweung Hanjuang Impatiens platypetala Lind. Daun Cordyline fruticosa (L.) A. Chev Daun Memeniran Phyllanthus urinaria Linn. Kai cangcaratan Koneng hideung Cariyang beureum Gigil Paria Tepus Pongporang Neonavlea excelsa Batang, akar Daun Semua bagian Curcuma aeruginosa Roxb. Rimpang Wasir TBC Nyeri buang air kecil Ayan Untuk anak cadel (tidak bisa bilang “R”) Penambah nafsu makan Homalomena occulata Rimpang Obat kuat laki-laki Oichora febrifuga Momordica charantia L. Achasma coccineum Khaya sinegalenssis Akar Daun Kuncup bunga Daun Demam Demam pada anak-anak Peluruh ASI Batuk Daun Reumatik Demam Perut mulas Batuk Sakit pencernaan Batuk Reumatik Demam setelah melahirkan Radang telinga Sakit lambung Susah buang air kecil Paska Panen Dibersihkan Dibersihkan Dibersihkan Dibersihkan Dibersihkan Dibersihkan Dibersihkan Dibersihkan Dibersihkan Dibersihkan Dibersihkan Cara Penggunaan Pengolahan Direbus Direbus Direbus Direbus Direbus Direbus Ditumbuk lalu diperas Ditumbuk campur garam, peras Ditumbuk campur garam, peras Ditumbuk Pemakaian Diminum Diminum Diminum Diminum Dimakan langsung Diminum Diminum Dikompreskan Airnya diteteskan Diminum Ditempelkan di perut 6 6 2 2 2, 3 3 4, 5 4 2 2 1 Dibersihkan lalu dikeringkan Dibersihkan lalu dikeringkan Dibersihkan Dibersihkan Dibersihkan Direbus Direbus Direbus Direbus Direbus Diminum Diminum Diminum Diminum Diminum 1, 5 1, 5 6 6 2,6 Dibersihkan lalu dipotongpotong Dibersihkan Direbus Diminum 4 Parut, campur kelapa lalu dikukus Dimakan 1, 2, 3 Tumbuk, seduh Tumbuk campur air,diperas Direbus Direbus Diminum Diminum Diminum Diminum 4 2,3,4 4,6 4,6 Dipanggang di bara api Direbus Dimakan Diminum 1,4 3 Tumbuk, seduh Ditumbuk Direbus campur gula merah Dilayukan diatas api Direbus Diseduh Direbus Dikukus campur garam dan Dimakan langsung Diminum Ditempelkan di perut Diminum Ditempelkan di perut Diminum Diminum Diminum Dimakan langsung Ditempel 1 4 4 4 3 1 1 3 1,3 3, 4 Terong kori Kantong semar Kipiit Randu Pohpohan Waru Kaliki Teklan Putat Solanum aculeatissimum JACQ. Nephentes Sp. Buah Air kantong Batuk Maag Dibersihkan lalu dikeringkan Dibersihkan Dibersihkan Dibersihkan lalu dipotongpotong Dibersihkan Dibersihkan Maesa latifolia Bl. DC Ceiba pentandra Gaertn. Pilea trihervia Wight. Hibiscus tillaceus L. Richinus communis L. Eupatorium riparium REG. Barringtonia spicata Bl. Daun Daun Daun Daun Daun Daun Daun Jotang Spilanthes acmella Murr. Daun Sakit perut Mencret Sakit perut Sakit perut Sakit perut Peluruh air seni Ambeien Sakit perut Penambah nafsu makan Sakit gigi Dibersihkan Dibersihkan Dibersihkan Dibersihkan Dibersihkan Dibersihkan Dibersihkan lalu dikeringkan Dibersihkan Dibersihkan Dibersihkan Lokasi 84