THE 5TH URECOL PROCEEDING 18 February 2017 UAD, Yogyakarta PERANAN PEMBELAJARAN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA MENGGUNAKAN MEDIA AUDIO VISUAL BAGI PENGETAHUAN GURU DI SMKN X WONOSARI Subhan Zul Ardi Fakultas Kesehatan Masyarakat Departemen K3 Universitas Ahmad Dahlan Email: [email protected] Abstrak Metode pembelajaran audiovisual merupakan salah satu cara penyampaian komunikasi dalam promosi Keselamatan dan Kesehatan Kerja. Penggunaan metode ini dalam dunia pendidikan salah satu langkah efektif sehingga ketiga aspek didalamnya yaitu afektif, kognitif dan psikomotor tercapai. Guru sebagai pembina memiliki peran dalam pembelajaran Keselamatan dan Kesehatan Kerja. K3 sebagai salah satu aspek penting mempersiapkan siswa di industri diajarkan sejak lingkup sekolah karena K3 risiko kecelakaan dan penyakit akibat kerja dapat dicegah terutama di SMKN X Wonosari. Tujuan penelitian ini mengetahui perbedaan pengetahuan K3 menggunakan metode audiovisual, dengan metode quasi eksperimental. Populasi berjumlah 154 orang, pengambilan sampel menggunakan purposive sampling dengan kriteria guru di bagian bengkel yang berhubungan dengan keselamatan siswa adalah 31. Analisa bivariate menggunakan Paired T Test. Berdasarkan eksperimen kepada didapatkan hasil bahwa ada perbedaan signifikan pengetahuan K3 guru sebelum diberikan materi menggunakan metode audiovisual dengan setelah diberikan materi menggunakan metode audiovisual. Hasil yang diperoleh adalah skor Pre Test 9,29 dan skor Post Test 17,55, sehingga ada perbedaan signifikan yaitu -8,258 atau ada peningkatan pengetahuan guru mengenai K3 setelah diberikan materi menggunakan metode audiovisual. Disimpulkan metode audiovisual efektif sebagai sarana peningkatan pengetahuan atau sebagai sarana promosi K3. Keywords: Audiovisual, Promosi, Keselamatan dan Kesehatan Kerja PENDAHULUAN Sebagai salah satu tempat mempersiapkan tenaga kerja yang memiliki keterampilan, SMK (Sekolah Menengah Kejuruan) dituntut untuk menghasilkan sumber daya manusia yang terampil. Pendidikan keselamatan dan kesehatan kerja bagi siswa SMK merupakan suatu hal yang penting karena selain berfungsi di Industri tetapi pada saat siswa praktek di sekolah. Penerapan K3 di sekolah berfungsi untuk melindungi siswa dari resiko-resiko kerja pada saat praktek di laboratorium maupun di bengkel. Beberapa penelitian telah mengindikasikan bahwa K3 belum dilaksanakan dengan baik pada saat praktek oleh siswa di lapangan antara lain yaitu di SMK N 5 Padang diketahui terjadi 8 kasus kecelakaan kerja1.Penelitian Handromi (2013) mengatakan masih ada dalam THE 5TH URECOL PROCEEDING praktikum di SMK Teknologi dan Rekayasa Kota Semarang tidak menggunakan alat pelindung diri, bekerja tidak sesuai SOP, kelengkapan alat keselamatan kerja belum lengkap. Oleh karena itu peran guru sangatlah penting dalam pendidikan K3 di SMK. Media pembelajaran sebagai cara untuk meningkatkan pengetahuan dan merupakan yang paling menarik saat ini adalah dengan menggunakan media audiovisual, dengan menggunakan audiovisual maka keterlibatan indra akan berpengaruh terhadap persepsi siswa akan K3. Alat audiovisual tidak saja menghasilkan cara belajar yang efektif dalam waktu singkat, tetapi apa yang diterima melalui alat-alat audiovisual lebih lama dan lebih baik tinggal dalam ingatan karena dengan audiovisual pencapaian aspek afektif, kognitif dan psikomotor lebih dapat diterima2.Berdasarkan informasi yang 820 ISBN 978-979-3812-42-7 THE 5TH URECOL PROCEEDING diberikan oleh kepala sekolah SMKN X Wonosari diketahui bahwa dalam melaksanakan praktik di bengkel siswa harus mematuhi prosedur kerja sehingga siswa bekerja dengan selamat tetapi prosedur kerja tersebut tidak pernah dibaca dan hanya mengandalkan penjelasan dari guru. Selain itu guru belum memahami mengenai K3 di Bengkel. Pembelajaran K3 kepada siswa lebih lanjut oleh kepala sekolah dijelaskan bahwa K3 telah masuk didalam kurikulum 2013, setiap pelajaran yang diberikan terdapat pengetahuan mengenai K3 tetapi penyampaiannya masih secara tradisional yaitu dengan media penjelasan dari guru(teacher center). Dari masalah tersebut maka peneliti tertarik untuk meneliti mengenai Peranan Pembelajaran Keselamatan dan Kesehatan Kerja Menggunakan Media Audiovisual Bagi Pengetahuan Guru Kerja di SMKN X Wonosari. METODE PENELITIAN Penelitian ini memiliki variabel yang diteliti adalah hasil dari metode belajar yang diterapkan untuk promosi K3, yaitu metode audiovisual untuk meningkatkan pengetahuan K3. Metode penelitian yang digunakan adalah eksperimental dengan rancangan penelitian adalah dengan control group design . 18 February 2017 Metode analisis data dalam penelitian ini adalah menggunakan teknik statistik, yaitu mengolah data dengan menggunakan program SPSS. Langkah dalam penyusunannya yaitu menggunakan penilaian dan pengecekan apakah semua data yang diperlukan dalam menguji hipotesis dan untuk mencapai tujuan penelitian itu sudah lengkap, perlu dilakukan seleksi dan penyusunan data, melakukan pengelompokan data atau disebut klasifikasi data, dan analisa data ini menggunakan analisa bivariat. Pengujian statistik yang digunakan adalah paired T test.. HASIL PENELITIAN PEMBAHASAN THE 5TH URECOL PROCEEDING DAN Program dan aktivitas K3 yang baik akan membantu membangkitkan antusiasme terhadap K3. Suksesnya penerapan K3 di sekolah tergantung pada pemahaman K3 oleh guru dan siswa.Oleh karena itu peran penting dari Guru dalam menyampaikan materi kepada siswa dinilai dari pemahaman guru tersebut terhadap K3. Berdasarkan hasil dari pretest diketahui tingkat pengetahuan K3 dari Guru guru diketahui memiliki nilai means adalah 9,29 yang berarti adalah tingkat pemahaman guru mengenai K3 adalah kurang. Hasil pre test bisa diketahui dari tabel berikut: Tabel 1. Paired Samples Statistics Populasi dalam penelitian ini adalah 154 orang tenaga pengajar di SMKN X Wonosari dengan teknik pengambilan sampel adalah purposive sampling dengan kriteria pengajar di bagian bengkel yang berhubungan dengan keselamatan siswa dan jumlah total sampel adalah 31 orang. Instrumen penelitian ini menggunakan kuesioner yang didalamnya berisikan mengenai pengetahuan tentang K3 yang terbagi menjadi pre test dan post test pada tahap pre test yaitu sebelum berlangsungnya proses pembelajaran dan post test setelah berlangsungnya proses pembelajaran. Sebagai langkah intervensi maka subyek penelitian diberikan pemahaman mengenai K3 dengan menggunakan perangkat audio visual yaitu proyektor, laptop, dan speaker UAD, Yogyakarta Mean N Pair 1 9,29 pretest Std. Std. Error Deviation Mean 31 ,902 ,162 17,55 31 ,624 ,112 Postest Dari 31 subjek yang diamati terlihat bahwa rata-rata (mean) skor total kuesioner media audiovisual sebelum intervensi adalah 9,29, dan rata rata skor setelah diberikan intervensi atau telah melihat video keselamatan dan kesehatan kerja 821 ISBN 978-979-3812-42-7 THE 5TH URECOL PROCEEDING 18 February 2017 UAD, Yogyakarta laboratorium adalah 17,55. Uji ‘t’ yang dilakukan terlihat pada tabel berikut media/informasi. Mass media/informasi dapat mempengaruhi pengaruh jangka pendek (immediate impact) sehingga Tabel 1 Paired Samples Test menghasilkan perubahan atau peningkatan pengetahuan3. Terdapat perbedaan Paired Samples Test signifikan kelompok mahasiswa yang diajar Paired Differences dengan menggunakan pembelajaran media 95% Confidence audio-visual lebih baik dibanding dengan Interval of the kelompok mahasiswa yang diajar dengan Std. ErrorDifference MeanStd. Deviation Mean LowerUpper t df Sig. (2-tailed) pendekatan konvensional, atau lebih Pair pretest 1 - postest -8,258 ,965 ,173 -8,612-7,904-47,648 30 ,000 tegasnya mahasiswa yang diajar menggunakan audiovisual lebih baik hasil Dari hasil uji-t berpasangan tersebut terlihat belajarnya dibanding mahasiswa yang diajar bahwa perbedaan antara pengetahuan K3 dengan pendekatan konvensional, ini dilihat sebelum menonton video dan pengetahuan dari thitung>ttabel=8,46>2,07. Dengan setelah menonton video K3 adalah sebesar demikian H1 diterima dan H0 ditolak 4. Hasil 8,258. Artinya adalah ada peningkatan tersebut sama dengan pendekatan pengetahuan guru mengenai K3. pembelajaran K3 menggunakan media audiovisual sehingga meningkatnya Pengetahuan K3 tidak bisa didapat hanya pengetahuan K3 yang dihasilkan sebelum berdasarkan pengamatan di lapangan, tetapi dan setelah diberikan intervensi. berasal dari beragam cara diantaranya adalah dengan promosi K3. Program Peran penting sebagai fasilitator K3 di promosi K3 diantaranya adalah dengan sekolah terutama di bengkel maka strategi adanya rambu rambu keselamatan di tempat pembelajaran kepada siswa sangat kerja, pelatihan, poster, pamflet, booklet dan berpengaruh5. Oleh karena itu sebagai video mengenai K3. Pendekatan dengan fasilitator pemahaman guru dalam video K3 biasanya dijadikan satu dengan memberikan materi sangat penting. pelatihan hal ini sebagai bentuk untuk Pengujian menggunakan media audiovisual meningkatkan efektifitas pelatihan. memiliki pengaruh peningkatan pengetahuan K3 dari yang sebelumnya tidak Faktor yang mempengaruhi pengetahuan tahu menjadi tahu. seseorang diantaranya dengan adanya Mass Suleiman AH. Media Audiovisual untuk KESIMPULAN pengajaran, penerangan, dan Dari penelitian yang telah dilakukan dapat penyuluhan Jakarta: Gramedia; ditarik kesimpulan yaitu media audiovisual 1981. memberikan pengaruh signifikan terhadap pengetahuan guru terhadap K3, dari yang Notoatmodjo S. Kesehatan Masyarakat hanya sekedar tahu kemudian lebih Ilmu dan Seni Jakarta: PT. Rineka mengerti dengan nilai sebesar 8, 258. CIpta; 2007. REFERENSI Nur YM. Persepsi Siswa Terhadap Keselamatan dan Kesehatan Kerja Pada Mata Diklat Sistem Pengendali di Jurusan Teknik Listrik SMKN 5 Padang. Padang: Skripsi Universitas Negeri Padang; 2014. THE 5TH URECOL PROCEEDING Haryoko S. Efektivitas Pemanfaatan Media Audio-Visual Sebagai Alternatif Optimalisasi Model Pembelajaran Makassar: Jurnal Edukasi@Elektro, Vol. 5, No. 1; 2009. Triadmidi B. Kontribusi Pemahaman dan Sikap Guru Tentang K3 Terhadap Pelaksanaan K3 Dalam 822 ISBN 978-979-3812-42-7 THE 5TH URECOL PROCEEDING 18 February 2017 UAD, Yogyakarta Pembelajaran Praktik di Bengkel Mekanik Otomotif Se-Kota Malang Malang: Jurnal Teknologi dan Kejuruan. Vol. 33. No. 1; 2010. THE 5TH URECOL PROCEEDING 823 ISBN 978-979-3812-42-7