PERATURAN DAERAH KABUPATEN SIAK NOMOR 18 TAHUN 2001 TENTANG KERJA SAMA ANTAR DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI Menimbang S I A K, : a. bahwa sebagai pelaksana ketentuan Pasal 109 ayat (1) dan (2) Undang-undang Nomor 22 Tahun 1999 tentang Pemerintahan Daerah, serta Pasal 67 ayat (1) Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 64 Tahun 1999 tentang Pedoman Umum Pengaturan mengenai Desa, maka dipandang perlu mengambil langkah-langkah untuk mengatur kerjasama antar Desa di Kabupaten Siak; b. bahwa untuk melaksanakan maksud tersebut di atas, maka dipandang perlu mengatur tentang kerjasama antar Desa dalam Peraturan Daerah. Mengingat : 1. Undang-undang Nomor 22 Tahun 1999 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 60, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3839); 2. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 1999 tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 72, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3848); 3. Undang-undang Nomor 53 Tahun 1999 tentang Pembentukan Kabupaten Daerah Tingkat II Kabupaten Pelalawan, Kabupaten Rokan Hulu, Kabupaten Rokan Hilir, Kabupaten Siak, Kabupaten Karimun, Kabupaten Natuna, Kabupaten Kuantan Singingi, dan Kota Batam Propinsi Riau (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 181, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3902); 4. Peraturan Pemerintah Nomor 25 Tahun 2000 tentang Kewenangan Pemerintah dan Kewenangan Propinsi sebagai Daerah Otonom (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2000 Nomor 54, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3952); 5. Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 44 Tahun 1999 tentang Penyusunan Peraturan Perundang-undangan dan Rancangan Undang-undang, Rancangan Peraturan Pemerintah dan Rancangan Keputusan Presiden (Lembaran Negara Tahun 1999 Nomor 70); 6. Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 63 Tahun 1999 tentang Petunjuk Pelaksanaan Dan Penyesuaian Peristilahan dalam Penyelenggaraan Pemerintahan Desa dan Kelurahan; 7. Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 64 Tahun 1999 tentang Pedoman Umum Pengaturan Mengenai Desa. Dengan persetujuan DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH KABUPATEN SIAK MEMUTUSKAN Menetapkan : PERATURAN DAERAH KABUPATEN KERJASAMA ANTAR DESA SIAK TENTANG BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Peraturan Daerah ini yang dimaksud : a. Propinsi adalah Propinsi yang bersifat Otonom; b. Daerah Kabupaten yang selanjutnya disebut dengan Kabupaten, adalah kesatuan masyarakat hukum yang mempunyai batas daerah tertentu, berwenang mengatur dan mengurus kepentingan masyarakat setempat menurut prakarsa sendiri berdasarkan aspirasi masyarakat dalam ikatan Negara Kesatuan Republik Indonesia; c. Daerah adalah Kabupaten Siak; d. Pemerintah Daerah adalah Bupati beserta Perangkat Daerah otonom yang lain sebagai Badan Eksekutif Daerah; e. Bupati adalah Bupati Siak; f. Kecamatan adalah wilayah kerja Camat sebagai perangkat Daerah Kabupaten; g. Camat adalah unsur perangkat Daerah yang membantu tugas Bupati di wilayah Kecamatan; h. Desa atau yang disebut dengan nama lain, selanjutnya disebut Desa, adalah kesatuan masyarakat hukum yang memiliki kewenangan untuk mengatur dan mengurus kepentingan masyarakat setempat berdasarkan asal-usul dan adat istiadat setempat yang diakui dalam sistem Pemerintahan Nasional dan berada di Daerah Kabupaten; i. Pemerintahan Desa adalah Kegiatan Pemerintahan yang dilaksanakan oleh Pemerintah Desa dan Badan Perwakilan Desa; j. Pemerintah Desa adalah Kepala Desa dan Perangkat Desa; k. Badan Perwakilan Desa yang selanjutnya disebut BPD, adalah Badan Perwakilan yang terdiri atas pemuka-pemuka masyarakat yang ada di Desa, yang berfungsi mengayomi adat istiadat, membuat Peraturan Desa, menampung dan menyalurkan aspirasi masyarakat, serta melakukan pengawasan terhadap penyelenggaraan pemerintahan desa; l. Kerjasama adalah suatu rangkaian kegiatan yang terjadi karena ikatan formal antar Desa untuk melakukan kegiatan usaha bersama guna mencapai suatu tujuan tertentu. BAB II BENTUK KERJASAMA Pasal 2 Bentuk kerjasama dapat dilakukan antar Desa dalam satu Kecamatan, antar Desa di luar Kecamatan dalam satu Kabupaten, antar Desa dalam satu Propinsi, dan antar Desa yang merupakan batas Propinsi. Pasal 3 Kerjasama yang dimaksud pada Pasal 2 dapat pula dilakukan oleh Desa yang berbatasan dalam rangka meningkatkan penyelenggaraan pemerintahan agar lebih berdaya guna dan berhasil guna dalam pemberdayaan potensi Desa. BAB III OBJEK KERJASAMA Pasal 4 Kerjasama antar Desa meliputi urusan di bidang pemerintahan, pembangunan, dan kemasyarakatan baik yang mengakibatkan beban, maupun yang menguntungkan bagi masyarakat Desa yang bersangkutan. Pasal 5 Untuk melakukan kerjasama sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4 dapat dibentuk Badan Kerjasama. Pasal 6 Badan Kerjasama yang dibentuk, personalianya mengutamakan Perangkat Desa dari masing–masing Desa yang bekerjasama. BAB IV KEPUTUSAN DAN BIAYA KERJASAMA Pasal 7 Dalam upaya memperlancar pelaksanaan kerjasama antar Desa perlu diatur dalam Keputusan bersama dan diberitahukan kepada Camat masing-masing Desa yang bersangkutan. Pasal 8 Keputusan tersebut harus memuat materi antara lain : a. b. c. d. e. Ruang lingkup bidang yang dikerjasamakan; Susunan personalia/identitas para pihak; Jangka waktu; Hak dan kewajiban; Lain–lain ketentuan yang dipandang perlu. Pasal 9 Keputusan bersama sebagaimana dimaksud dalam Pasal 7 ditandatangani oleh masing– masing Kepala Desa setelah setujui oleh Badan Perwakilan Desa masing-masing; Pasal 10 Biaya pelaksanaan kerjasama antar Desa dibebankan kepada masing–masing Desa yang bersangkutan. BAB V PENYELESAIAN PERSELISIHAN Pasal 11 (1) Apabila dalam pelaksanaan kerja sama antar Desa terjadi perselisihan, maka perselisihan tersebut adalah perselisihan mengenai pemerintahan dalam arti perselisihan yang bersifat hukum publik; (2) Perselisihan yang bersifat hukum publik sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) meliputi urusan di bidang pemerintahan, pembangunan dan kemasyarakatan yang mengakibatkan kerugian bagi Pemerintahan Desa dan masyarakat di Desa yang bersangkutan. Pasal 12 Penyelesaian perselisihan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 12 dilakukan secara musyawarah baik antar Kepala Desa, maupun antar Badan Perwakilan Desa yang hasilnya ditetapkan dalam Keputusan bersama yang ditandatangani oleh masing–masing Kepala Desa melalui persetujuan BPD masing–masing Desa, serta diketahui oleh Camat. Pasal 13 Apabila perselisihan sebagaimana dimaksud pada pasal 11 belum dapat diselesaikan maka, Pemerintah Daerah wajib menyelesaikan perselisihan tersebut. BAB VI KETENTUAN PERALIHAN Pasal 14 Hal–hal yang belum diatur dalam Peraturan Daerah ini sepanjang mengenai teknis pelaksanaanya akan diatur lebih lanjut dengan Keputusan Bupati. BAB VII KETENTUAN PENUTUP Pasal 15 Dengan berlakunya Peraturan Daerah ini maka segala ketentuan yang mengatur dan bertentangan dengan Peraturan Daerah ini dinyatakan tidak berlaku. Pasal 16 Peraturan Daerah ini mulai berlaku sejak tanggal diundangkan. Agar setiap orang dapat mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan Daerah ini dengan penempatannya dalam Lembaran Daerah Kabupaten Siak. Disahkan di Siak Sri Indrapura pada tanggal 31 Agustus 2001 BUPATI S I A K, ARWIN AS. Diundangkan di Siak Sri Indrapura pada tanggal 1 September 2001 SEKRETARIS DAERAH KABUPATEN SIAK, Drs. H. KHAIRUL ZAINAL Pembina NIP. 010086330 LEMBARAN DAERAH KABUPATEN SIAK TAHUN 2001 NOMOR 18 SERI D PENJELASAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN SIAK NOMOR 18 TAHUN 2001 TENTANG KERJASAMA ANTAR DESA I. PENJELASAN UMUM Sebagaimana yang diamanatkan oleh Undang–undang Nomor 22 Tahun 1999, Desa adalah kesatuan masyarakat hukum yang memiliki kewenangan untuk mengatur dan mengurus kepentingan masyarakat setempat berdasarkan asal-usul dan adat istiadat setempat yang diakui dalam sistem Pemerintahan Nasional dan berada di Daerah Kabupaten, termasuk dalam hal ini adalah menyangkut kerjasama antar Desa. Kerjasama antar Desa adalah kegiatan yang terjadi karena ikatan formal antara Desa yang satu dengan Desa lainnya untuk melakukan kegiatan usaha bersama guna mencapai suatu tujuan. Dalam hal ini kerjasama dapat dilakukan antar Desa dalam satu Kecamatan, antar Desa di luar Kecamatan dalam satu Kabupaten, dan antar Desa dalam satu Propinsi, serta antar Desa yang merupakan batas Propinsi. Kerjasama antar Desa dapat meliputi urusan di bidang pemerintahan, pembangunan, dan kemasyarakatan. Sehubungan dengan itu dipandang perlu menetapkan Kerjasama Antar Desa yang dituangkan dalam Peraturan Daerah Kabupaten Siak. II. PENJELASAN PASAL DEMI PASAL Pasal 1 : Cukup jelas. Pasal 2 : Cukup jelas. Pasal 3 : Cukup jelas. Pasal 4 : Cukup jelas. Pasal 5 : Yang dimaksud dengan Badan Kerjasama adalah suatu organisasi yang anggotanya terdiri dari perangkat Desa dari masing–masing Desa. Pasal 6 : Cukup jelas. Pasal 7 : Cukup jelas. Pasal 8 : Keputusan bersama yang dihasilkan harus mendapat pengesahan atau persetujuan dari masing–masing Badan Perwakilan Desa. Pasal 9 : Cukup jelas. Pasal 10 : Cukup jelas. Pasal 11 : Biaya pelaksanaan kerjasama antar Desa dibebankan kepada masing–masing Desa yang dituangkan dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa. Pasal 12 : Perselisihan yang bersifat hukum publik, dalam hal ini adalah perselisihan yang meliputi urusan bidang pemerintahan, pembangunan, dan kemasyarakatan. Pasal 13 : Cukup jelas. Pasal 14 : Cukup jelas. Pasal 15 : Cukup jelas. Pasal 16 : Cukup jelas.