MANAJEMEN STRES MAHASISWA BARU Luh Suranadi Abstract: Stress often occurs on campus, especially at the new students which is caused by a lot of assignments, exams and new rules. Due to the stress that can not be managed, results in lower resistance that impact academic achievement decreases, thus the need for stress management in individuals, especially for the new students. Stress can be derived from the physical and psychological conditions such as anxiety and fear or social culture like living conditions, social conflict, and alienation. While the effects of stress, physically associated with the state of the body, emotionally associated with affective, intellectually associated with the ability to think and interpersonally dealing with imbalance personality. The fix can be done by training self efficacy and learning experiences from the actual state. From some opinions on how to deal with stress, by Huxley among which: be aware of the stress, do time out, plan self-care, time management plan, solve problems together and find support. Kata Kunci: Manajemen Stress, Mahasiswa Baru 2004). LATAR BELAKANG Masa awal lingkungan akademis diterima sebagai kampus atau anggota Penelitian menunjukkan Glasser bahwa tersebut mahasiswa sekaligus merupakan masa-masa kelompok yang memiliki potensi besar untuk menjadi mahasiswa baru seringkali disertai oleh mengalami stres. Di lain pihak, stresor akademik beberapa konflik. Dalam kerangka akademis, status, sangat sulit bahkan tidak mungkin untuk ditiadakan. dan peran sebagai seorang mahasiswa seringkali Sementara, lingkungan sosial cenderung menuntut memberikan seorang mahasiswa untuk dapat memenuhi harapan- konsekuensi psikologis yang memberatkan bagi seseorang. Banyak penelitian harapan mereka, seperti nilai tinggi, aktif menyimpulkan bahwa ujian, praktikum, dan tugas- berorganisasi, berpikir kritis, dan sebagainya dengan tugas kuliah yang lain memicu timbulnya stres yang optimal. berhubungan dengan peristiwa akademis (academic Adapun tujuan manajemen stes adalah mahasiswa stress); yang dalam tingkat keparahan tinggi dapat mengetahui sumber-sumber stres yang terjadi dalam menekan tingkat ketahanan tubuh (Taylor, 1991). mengikuti proses perkuliahaan, dampak dari stres, Salah satu penelitian tentang stres pada dan cara-cara yang baik cara-cara yang harus mahasiswa dilakukan oleh Glasser (dalam Taylor, digunakan dalam mengatasi stress 1991) yang mengukur parameter kekebalan tubuh dan psikologis terkait dengan stres menghadapi ujian. PENGERTIAN STRES Berdasarkan analisa skor pre-test dan post-test Stres umumnya dianggap sebagai keadaan ditemukan peningkatan gejala stres serta penurunan yang terjadi pada saat individu dipaksa untuk tingkat kekebalan tubuh yang signifikan (Suryani, melakukan suatu adaptasi, harus menguasai dan ___________________________________________________________________________ Luh Suranadi: Jurusan Gizi Poltekkes Kemenkes Mataram, Jl. Prabu Rangkasari Dasan Cermen Mataram 942 Luh Suranadi, Manajemen Stres Mahasiswa Baru mengatasi situasi yang menimbulkan perubahan dari persepsi dan reaksi emosional individu dikarenakan status normal baik yang berubah memburuk maupun adanya perbedaan temperamen ataupun pengalaman. membaik. stres Pada kadar tertentu stres justru berdampak positif merupakan keadaan yang timbul karena individu dan diperlukan untuk kreativitas dan memperbaiki mempersepsikan situasi sebagai “masalah” dan kinerja. Ostell menerangkan bahwa bernilai tinggi, kemudian individu bereaksi dengan Dalam perspektif klinis terdapat dua cara tertentu karena mempersepsikannya melebihi komponen reaksi stres, yaitu: komponen psikologis sumber kemampuan untuk menanggulangi. (perilaku, sikap, pola pikir, emosi dan perasaan stres) dan komponen fisiologis (somatik). Secara fisiologis SUMBER - SUMBER STRES stress berkaitan dengan sistem limbik, meliputi Davison dan Neale juga menyatakan stres talamus, hipotalamus, amigdala, dan hipokampus dapat bersumber dari kondisi fisik dan bayangan yang berkaitan dengan aspek emosi dan ingatan. masa depan yang tak pasti (asing). Terdapat stres Amigdala merupakan bagian otak yang penting sistemik yang disebabkan karena tubuh bereaksi karena berfungsi dalam pengaturan motivasi, respon terhadap invasi (misal; virus, panas, dan sebagainya) emosi, dan reaksi penolakan terhadap stimulus dengan reaksi yang digeneralisasikan dan melibatkan negatif (ketakutan dan ingatan-ingatan emosional beberapa tantangan bagi integritas tubuh secara yang tidak disadari atau tidak diinginkan). Stres juga fisikal. Ada juga stres karena alasan murni psikologis bersumber seperti ketakutan dan kecemasan ataupun karena dari lingkungan organisasi dimana birokrasi dapat menciptakan berbagai tekanan- sosial-budaya seperti kondisi tempat tinggal, konflik tekanan (stresor) psikologis sehingga seseorang tidak sosial, dan keterasingan. Terdapat stres yang akut berdaya menghadapinya. karena tuntutan adaptasi pada situasi dan kondisi sesaat atau dalam waktu yang relatif pendek, ada DAMPAK STRES pula stres yang kronis yang muncul dalam bentuk Stres memberi yang terjadi pada individu penyesalan dan dendam yang tersimpan lama, juga akan menyebabkan adanya tantada-tanda tertentu perasaan putus asa dan tak berdaya ketika merasa yang dapat berakibat sehingga member dampak pada tidak memiliki ketrampilan atau kekuatan untuk kehidupan sehari-hari bagi mahasiswa dan menurut mengatasi tantangan hidup. Braham (1990) gejala stress dapat berupa tanda- Hal-hal tersebut potensial menimbulkan stres, artinya tanda: walaupun seseorang menghadapi 1. Fisik, yaitu sulit tidur atau tidur tidak teratur, masalah yang sama tetapi tidak semua individu sakit kepala, sulit buang air besar, gangguan menerimanya sebagai stresor. Dalam psikologi pencernaan, radang usus, kulit gatal-gatal, dijelaskan bahwa suatu situasi atau kondisi menjadi punggung terasa sakit, urat-urat pada bahu dan stresor ataukah tidak tergantung pada kapasitas leher masing-masing individu. Efeknya tergantung pada 943 terasa tegang, keringat berlebihan, JURNAL KESEHATAN PRIMA VOL. 6 NO. 2, AGUSTUS 2012 2. berubahnya selera makan, tekanan darah tinggi, dunia nyata dan menerapkan yaitu merencanakan serangan jantung, kehilangan energi. penggunaan hasil belajar secara efektif (Ancok, Emosional, yaitu marah-marah, mudah 2005). tersinggung dan terlalu sensitive, gelisah, cemas, ANALISIS MANAJEMEN STRES MAHASISWA BARU suasana hati mudah berubah, sedih, mudah menagis dan depresi, gugup,agresif dan mudah bermusuhan, mudah menyerang, Patel (1996:3, dalam Wulandari, 2003) kelesuan menyatakan bahwa stres merupakan reaksi tertentu mental. 3. yang muncul pada tubuh yang bisa disebabkan oleh Intelektual, yaitu mudah lupa, kacau pikirannya, berbagai daya ingat menurun, sulit untuk berkonsentrasi, harapan yang tidak realistis dari lingkungannya. Menurut Patel, stres tidak selalu bersifat kesalahan orang lain, menutup diri, mudah negatif. Pada dasarnya, stres merupakan respon- menyalahkan orang lain. respon tertentu dari tubuh terhadap adanya tuntutantuntutan dari luar. Dengan adanya berbagai tuntutan CARA-CARA MENGATASI STRES tersebut, tubuh manusia berusaha mengatasi dengan Banyak cara yang dapat kita lakukan dalam menciptakan keseimbangan antara tuntutan luar, mengatasi stress, dan setiap individu dapat mengatasi kebutuhan dan nilai-nilai internal, kemampuan stress dengan cara yang dimiliki oleh masing-masing coping personal, dan kemampuan lingkungan untuk sesuai dengan kemampuan mereka. Adapu cara yang memberikan dukungan. Hasil dari interaksi tersebut dapat dilakukan seperti: adalah persepsi terhadap stres. Pelatihan efikasi diri dibuat berdasarkan prinsip Akibat berbagai persepsi terhadap stres, belajar mengalami (experience learning), yang tidak hanya dilakukan muncullah 2 kondisi stres yang berbeda, yaitu dengan eustress dan distress. Eustress adalah kondisi stres pemberian materi saja, tetapi peserta juga diberi yang memberikan pengaruh positif bagi individu. Ini kesempatan untuk mengalami secara langsung terjadi jika sebuah stresor diinterpretasikan sebagai perilaku-perilaku yang dilatihkan dalam bentuk tantangan sehingga dapat meningkatkan motivasi permainan yang bermakna. 2. individu Belajar mengalami (experience learning) di awali pola dan bersangkutan untuk dapat adalah stres yang memberikan pengaruh buruk atau keluar berbagai materi dan observasi, memproses mendiskusikan yang menyelesaikannya dengan baik. Sedangkan, distress dengan mengalami tahap kegiatan, mengungkap yaitu manusia atau ketika harus berusaha menghadapi harapan- mudah mengingkari janji, senang mencari prosesnya ketika penting, ketika dihadapkan pada ancaman (threat), Interpersonal, yaitu acuh dan mendiamkan orang lain, menurunnya kepercayaaan pada orang lain, 1. misalnya menghadapi tantangan-tantangan (challenge) yang suka melamun berlebihan. 4. tuntutan, negatif. dinamika, Distress terjadi ketika individu menginterpretasikannya sebagai sebuah ancaman, menyimpulkan dan mengembangkan prinsip-prinsip 944 Luh Suranadi, Manajemen Stres Mahasiswa Baru hambatan, atau gangguan sehingga dia akan selalu merasa ketakutan dan semakin c. Personal menurunkan Sebagai individu, mahasiswa memiliki motivasinya untuk dapat menyelesaikan masalah konsep, harapan, tujuan, dan nilai-nilai pribadi yang tersebut. dipegang dan ingin diterapkan selama dia menjalani Kenyataannya hampir semua manusia masa studi. Kesenjangan antara prinsip dan pernah mengalami stres dalam hidupnya, demikian kenyataan yang harus dihadapi juga dapat menjadi juga mahasiswa baru. Perubahan kondisi lingkungan pemicu mahasiswa baru mengalami stres. Dalam dan peran yang harus dipenuhi sebagai bagian dari rangka penyesuaian dan mempertahankan diri, perubahan status dari pelajar menjadi mahasiswa mahasiswa merupakan dialami melakukan konformitas atau tetap memegang prinsip mahasiswa baru. Secara lebih spesifik, stresor pada personal dan membuat kelompok baru bersama mahasiswa baru dapat dikelompokkan menjadi 3 dengan sesama mahasiswa baru yang memiliki kategori di bawah ini: kesamaan prinsip. stresor yang umumnya dapat Ketrampilan a. Akademis Stresor baru akademis meliputi merubah dalam prinsip mengelola dan stresor perubahan tersebut selanjutnya akan menentukan apakah dia mendadak pada situasi belajar, metode mengajar, akan mengalami stres atau tidak. Mahasiswa baru serta suasana kampus yang jauh berbeda dengan yang mempersepsikan stresor sebagai tantangan sebelumnya, yaitu di sekolah. Pada lingkungan cenderung memiliki motivasi untuk menyesuaikan kampus, mahasiswa dituntut untuk lebih aktif, belajar diri dengan perubahan yang dia alami. Di lain pihak, mandiri, berpikir komprehensif, dan sebagainya yang mahasiswa bukan merupakan suatu hal yang mudah untuk sebagai ancaman atau hambatan cenderung merasa dilakukan oleh seluruh mahasiswa baru. terganggu dan cenderung menutup diri sebagai b. Sosial bentuk pertahanan sehingga dia gagal mempelajari baru yang mempersepsikan stresor Pemberian status mahasiswa pada seseorang teknik-teknik coping stress terhadap masalah tersebut secara otomatis diikuti oleh pemberian label sosial dengan baik dan cepat. Apabila seorang mahasiswa serta harapan masyarakat dan keluarga terhadap baru mengalami distress dan tidak ada penanganan, mahasiswa baru. Label-label sosial seperti “tunas baik dari orang lain maupun oleh diri sendiri harapan bangsa” dan “putra kebanggaan orang tua” sesegera menyiratkan besarnya harapan masyarakat dan mahasiswa tersebut akan rentan terhadap berbagai keluarga terhadap mahasiswa yang seringkali justru peristiwa menjadi stresor tersendiri bagi mahasiswa baru. selanjutnya. Keraguan terhadap kemampuan diri dan keinginan mungkin yang stres terjadi dapat selama menetap proses dan belajar Huxley mengajukan enam langkah untuk untuk memenuhi harapan sosial pada akhirnya dapat menghadapi stres yang muncul yaitu: menjadi ancaman dan tantangan yang mempengaruhi 1. tingginya angka potensi stres pada mahasiswa baru. 945 Aware terhadap stres JURNAL KESEHATAN PRIMA VOL. 6 NO. 2, AGUSTUS 2012 Situasi stres dapat mempengaruhi keadaan fisik berdiskusi bersama memecahkan masalah, dapat dan mental seseorang. Aware terhadap stres meningkatkan keterlibatan berarti mampu mengenali tanda-tanda dari dapat membantu mengembangkan kemampuan keberadaan situasi stres. Bagi sebagian orang problem solving di kemudian hari. Namun perlu tanda-tanda tersebut dapat berupa perasaan diingat bahwa proses memecahkan problem sangat lelah, lekas marah atau perasaan gelisah. bersama harus dilakukan secara demokratis. Pada sebagian orang yang muncul adalah sikap 2. 6. mereka sehingga Mencari dukungan cepat menyerang atau menarik diri dari orang Adakalanya lain. kemampuan untuk menghadapinya. Bila sudah Melakukan time out demikian, mencari dukungan pada lingkungan Setelah situasi stres dikenali, langkah berikutnya dekat atau peer group merupakan jalan keluar adalah yang realistis. melakukan time out (menyingkir situasi stres berada di luar sejenak). Saat keadaan memanas, time out akan KESIMPULAN memberi kesempatan untuk melakukan cooling down. Langkah ini juga berguna Pada dasarnya, stres merupakan respon- untuk respon tertentu dari tubuh terhadap adanya tuntutan- mencegah dari mengatakan atau melakukan tuntutan dari luar seperti tuntutan sebagai mahasiswa tindakan yang dapat disesali kemudian. 3. baru menemukan lingkungan baru dan kondisi stress Menyusun rencana self-care dapat memberikan pengaruh positif dan negatif bagi Kesibukan melakukan tugas-tugas seringkali individu. Stresor pada mahasiswa baru dapat membuat orang mengabaikan kebutuhan fisik, dikelompokkan menjadi 3 kategori yaitu akademis, emosi dan spiritual diri sendiri. Menyisihkan waktu untuk melakukan self-care sosial dan personal. Ada beberapa langkah langkah dapat yang dapat dilakukan dalam menghadapi stress yaitu; mengurangi beban yang overload, misalnya tidur yang nyenyak, berolah raga, Aware meditasi, pekerjaan/tugas time out, dan mencari dukungan dengan menyusun rencana pengelolaan waktu, membuat DAFTAR PUSTAKA prioritas dan jadual akan sangat membantu Bahar, E. Stres dan Kesehatan. Makalah Seminar ”Hipertensi dan Stres serta Penatalaksanaannya”. Mei 1995. RSUP. Palembang, 1995. menghadapi situasi stres yang muncul. 5. melakukan pengelolaan waktu, memecahkan problem bersama, Menyusun rencana pengelolaan waktu Melaksanakan stress, menyusun rencana self-care, menyusun rencana shalat/berdoa, atau relaksasi beberapa menit. 4. terhadap Memecahkan problem bersama Sebagai mahasiswa baru, seringkali kita berpikir Davison, bahwa kita harus dapat menyelesaikan semua masalah. Cara berpikir yang demikian akan meningkatkan stres. Mengajak teman untuk 946 G.C. and Neale, J.M. Abnormal Psychology. Eighth Edition. New York: John Wiley & Sons, Inc, 2001. Luh Suranadi, Manajemen Stres Mahasiswa Baru Monks, F. J., Knoers, A. M. P., Haditono, S. R. Psikologi Perkembangan: Pengantar dalam Berbagai Bagiannya. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press, 2001. Suryani, L. K. Atasi Masalah dengan Kemampuan Spiritual Anda: Maag-Migren-StresDepresi-Trauma. Intisari Seri Psikologi. Jakarta: PT Intisari Mediatama, 2004. Roan, W., M. Gatotkaca Terserang Stres. Intisari: Mind, Body, and Soul, 202-211. Jakarta: PT. Intisari Mediatama, 2005. 947