SIROH NABAWIYAH *Tinta Emas Perjalanan

advertisement
SIROH NABAWIYAH
SEJARAH TINTA EMAS MANUSIA MULIA
KAJIAN ISLAM
DKM ULUL ALBAAB
UNIVERSITAS PASUNDAN
PENTINGNYA SIRAH NABAWIYAH UNTUK MEMAHAMI ISLAM
Tujuan mengkaji Sirah Nabawiyah bukan sekedar untuk mengetahui peristiwa-peristiwa
sejarah yang mengungkapkan kisah-kisah dan kasus yang menarik. Karena itu, tidak
sepatutnya kita menganggap kajian fikih Sirah Nabawiyah termasuk sejarah, sebagaimana
kajian tentang sejarah hidup salah seorang Khalifah, atau sesuatu periode sejarah yang telah
silam.
Tujuan mengkaji Sirah Nabawiyah adalah agar setiap Muslim memperoleh gambaran tentang
hakekat Islam secara paripurna, yang tercermin di dalam kehiduapn Nabi Muhammad
Shalallahu ‘Alaihi Wasallam, sesudah ia dipahami secara konseptional sebagai prinsip, kaidah
dan hukum. Kajian Sirah Nabawiyah hanya merupakan upaya aplikatif yang bertujuan
memperjelas hakekat Isam secara utuh dalam keteledanannya yang tertinggi, Muhammad
Shalallahu ‘Alaihi Wasallam.
PENTINGNYA SIRAH NABAWIYAH UNTUK MEMAHAMI ISLAM
Bila kita rinci, maka dapat dibatasi dalam beebrapa sasaran berikut ini :
 Memahami pribadi kenabisan Rasulullah Shalallahu ‘Alaihi Wasallam melalui celah-celah kehidupan dan
kondisikondisi yang pernah dihadapinya.
Agar manusia mendapatkan gambaran al-Matsatl al A’la menyangkut seluruh aspek kehidupan yang utama
untuk dijadikan undang-undang dan pedoman kehidupannya.
Agar manusia mendapatkan, dalam mengkaji Sirah Rasulullah ini sesuatu yang dapat membawanya untuk
memahami kitab Allah dan semangat tujuannya. Sebab, banyak ayat-ayat al-Quran yang baru bisa ditafsirkan
dan dijelaskan maksudnya melalui peristiwa-peristiwa yang pernah dihadapi Rasulullah Shalallahu ‘Alaihi
Wasallam dan disikapinya.
Melalui kajian Sirah Rasulullah Shalallahu ‘Alaihi Wasallam ini seorang Muslim dapat mengumpulkan sekian
banyak tsaqofah dan pengetahuan Islam yang benar, baik menyangkut aqidah, hukum ataupun akhlak. Sebab
tak diragukan lagi bahwa kehiduapn Rasulullah Shalallahu ‘Alaihi Wasallam merupakan gambaran yang konkret
dari sejumlah prinsip dan hukum Islam
Agar setiap pembina dan da’i Islam memiliki contoh hidup menyangkut cara-cara pembinaan dan dakwah.
Adalah Rasulullah Shalallahu ‘Alaihi Wasallam seorang da’i pemberi nasehat dan pembina yang baik, yang
tidak segan-segan mencari cara-cara pembinaan yang pendidikan terbaik selama beberapa periode
dakwahnya.
B
A
B
1
B
A
B
2
Dunia sebelum Nabi di utus
B
A
B
3
Jelang Masa Kenabian
B
A
B
4
Masa Kenabian
Periode Madinah
BAB 1
DUNIA SEBELUM NABI
SAW DIUTUS
Awan gelap menyilimuti pelosok dunia sebelum Nabi
Muhammad Shalallahu ‘Alaihi Wasallam diutus. Dunia
Arab dipenuhi dengan perilaku Jahiliyah: penyembahan
berhala, perang antar kabilah, penindasan wanita, dan
sebagainya. Kondisi perdaban dunia diluar Arab lebih
parah lagi. Peradaban Roma dan Persia yang menjadi
negara adidaya saat itu, lebih rusak dan brutal. Berbagai
agama dan aliran kepercayaan yang ada : Yahudi, Nasrani,
Hindu dan Konghucu, tidak mampu menyinari dunia
karena ajaran mereka banyak yang diselewengkan.
DAFTAR ISI “DUNIA SEBELUM DIUTUS NABI”
Dunia Arab
Asal muasal bangsa Arab (tri memori)
Kerajaan Bangsa Arab (tri memori)
Kondisi Sosial Bangsa Arab
Dunia Arab
Kawasan Arab terkenal dengan nama Jazirah Arab.
Jazirah dalam bahasa Indonesia artinya semenanjung.
Maka Jazirah Arab artinya padang pasir, tanah gundul
nan gersang yang tidak memiliki air dan tumbuhtumbuhan. Nama Jazirah Arab diberikan sejak dahulu
kala, karena daerah ini memang seakan-akan sebuah
pulau yang gersang dan tandus.
DUNIA ARAB
Jazirah Arab terbagi atas dua wilayah: bagian tepi dan bagian tengah. Bagian tengah
terdiri atas pegunungan yang curah hujannya sangat sedikit; penduduknya pun secara
otomatis sedikit, yaitu kaum pengembara. Bagian tengah menjadi dua bagian: bagian utara
disebut Najed dan bagian selatan disebut al-Ahqaf.
Berikut ada lima daerah di Jazirah Arab:
1.
Hijaz, kotanya adalah Makkah, Madinah dan Thaif
2.
Yaman, terletak dibagian selatan; diantaranya Shan’ yang merupakan ibukota Yaman
zaman dulu
3.
Najed, terletak dibagian tengah Jazirah Arab
4.
Tihamah, terletak diantara Hijaz dan Yaman
5.
Yamamah, terletak diantara Yaman dan Najed.
KONDISI SOSIAL BANGSA ARAB
Wanita
Hak kaum wanita di Arab tidak diakui. Mereka
tertindas, dikebiri oleh hukum adat yang buruk.
Ketika seorang bayi perempuan layir, wajah sang
ayah murung, dilanda kesedihan mendalam.
Mengapa ? Karena sang ayah harus mengubur
hidup-hidup bayi tersebut.
Dalam hal pernikahan, kaum wanita juga dizalimi.
Ketika seorang wanita dinikahkan oleh walinya, dia
tidak memiliki hak untuk memberikan alasan, atau
penilakan. Sang suami dapat saja menceraikan
kapapun, kemudian merujuknya dan terus demikian
sampai batas waktu tak ditentukan.
Saat seorang wanita ikut berdagang dipasar
bersama suaminya, dia tidak diizinkan makan dan
minum. Dia diizinkan makan dan minum setelah
mereka meninggalkan hidangan mereka.
Perbudakan
Perbudakan telah dipraktekkan oleh Imperium
Romawi dan lainnya. Begitu juga masyarakat Arab,
mereka memperbudak manusia dengan sabetan
pedang. Mereka menjadikannya sebagai budak
karena kalah perang. Tidak ada seorang pun yang
membicarakan sistem perbudakan. Dalam hal
pekerjaan, terkadang budak dipaksa melayani
lelaki hidung belang, lalu upahnya diserahkan
kepada tuannya. Seseorang yang berstatus budak
dipekerjakan secara kasar seperti binatang.
Anehnya mereka tidak mengelak dan menentang
perlakuan tersebut. Bagaimana mereka mau
menentang, sementara mereka juga menyadari
bahwa sistem perbudakan menjadi bagian dari
integrasi kehidupan dan alam mereka
KONDISI SOSIAL BANGSA ARAB
Kultur Arab
Kehidupan antara kabilah dan suku dipisahkan
oleh Jazirah Arab yang luas. Aturan kehidupan
sosial yang mereka buat rentan perpecahan.
Orang Arab tidak mengenal kelompok lain kecuali
kabilahnya sendiri. Mereka mengusung fanatisme
kesukuan berlebihan. Mereka ikut berdamai jika
kabilahnya mengajak damai, dan ikut berperang
jika kabilahnya mengajak berperang.
Ikatan pernikahan yang terjalin antara laki-laki
dan wanita adalah atas izin walinya. Seorang
wanita tidak memiliki izin. Selain ikatan
pernikahan, ada juga ikatan perizinan, canda
tawa, perzinaan dan hal-hal yang tercela yang
lain. Ada empat ikatan yang terjalin antara
seorang dan wanita pada masa Jahiliyah,
diantaranya sebagai berikut:
1. Nikah seperti zaman sekarang, yaitu pihak laki-laki datang
kepada wali perempuan, lalu memberinya mas kawin
2. Seorang laki-laki menyuruh kepada istrinya untuk menjimak
istrinya. Setelah itu sang suami melepaskan dia dan tidak
menyentuhnya sampai diketahui bahwa dua benar-benar
hamil.
3. Sekelompok orang (kurang dari 10 orang) datang
menjimak wanita. Lalu ketika dia hamil dan melahirkan, dia
pergi menemui mereka dan menyerahkan anaknya serta
memilih salahsatu sebagai ayah dari anaknya.
4. Ada sekelompok orang sepakat untuk menjimak seorang
wanita. Dia tidak boleh menolak mereka dan biasanya
wanita itu memasang tanda dipintu rumahnya. Tanda itu
menunjukan bahwa siapapun boleh menjimak penghuninya.
Sisi Positif Bangsa Arab
KONDISI SOSIAL BANGSA ARAB
Mengundi Nasib
Kebiasaan masyarakat Arab lainnya ialah dalam mengundi nasib melalui
sebuah permainan. Alat yang digunakan bernama Azlam, batang anak panah
yang tidak ada bulunya. Ada tiga batang anak panah. Anak panah pertama
bertulis ya, anak panah kedua bertulis tidak dan anak panah ketiga tanpa
tulisan apapun. Jika yang keluar anak panah bertulis ya, maka mereka
melakukan pekerjaan yang telah direncanakan. Jika yang keluar anak panah
bertulis tidak, maka mereka tidak melakukan pekerjaan yang telah
direncanakan. Namun jika yang keluar anak panah yang tak ada tulisannya,
undian akan diulang.
Selain Azlam, mereka mejadikan bebatuan sebagai sesembahan. Batu yang
bentuknya bagus akan dijadikan sebagai Tuhan mereka. Namun ketika
menemukan batu yang lebih bagus , mereka pun mengganti batu yang lama
dengan batu yang baru. Menariknya pada saat yang sama, mereka juga
masih melakukan tuntunan agama yang diwarisi nenek moyang mereka, nabi
Ibrahim. Mereka menghormati Ka’bah, melakukan tawaf, wukuf di Arafah,
menginap di Muzdalifah, dan berkurban.
Lazimnya sebuah bangsam seborok apapun
budaya mereka, tapi pasti terselip perilaku
positif. Begitu pula bangsa Arab. Apa saja itu?
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
Mereka dikenal sebagai bangsa yang jujur
dalam perkataan
Mereka sangat menghormati tamu
Selalu menepati janji dan tidak pernah
mengingkarinya
Berani, tangguh, pantang menyerah, dan
pantang direndahkan. Itulah karekter yang
dimiliki bangsa Arab, baik laki-laki maupun
wanita. Hal ini dapat dilihat dari syair dan
kisah-kisah mereka
Menghormati bulan-bulan hHaram (suci)
meski mereka sebelumnya banyak berbuat
kejahatan
Haram menikahi ibu atau putrinya sendiri
Selalu berkumur setiap saat dan juga
membersihkan hidung
Anak laki-laki dikhitan,
dan anak
perempuan dipotong sedikit
Pencuri mendapat hukuman potong tangan,
bagian kanan
BAB 2
JELANG MASA KENABIAN
Beragam peristiwa penting mewarnai kehidupan
Rasulullah Shalallahu ‘Alaihi Wasallam sebelum diangkat
menjadi Nabi Akhir Zaman. Rangkaian kejadian mulai
dari jelang kelahiran, saat lahir, masa kecil, remaja,
hingga dewasa, menjadi bukti bahwa Muhammad adalah
manusia yang telah dipilihi Allah Subhanahu Wa Ta’ala
untuk menjadi Rasul-Nya. Semua itu terjadi dalam babak
kehidupan Muhammad, menjelang beliau diangkat
menjadi utusan Allah
DAFTAR ISI “JELANG MASA KENABIAN”
Keluarga Rasulullah Shalallahu ‘Alaihi Wasallam
Pasukan Gajah
Kelahiran Muhammad
Siti Aminah wafat
Didepan pendeta Buhaira
Muhammad berdagang
Menikah dengan Sayyidati Khodijah
Renovasi Ka’bah
HIKMAH
Nasab Muhammad Shalallahu ‘Alaihi Wasallam
Nasab atau garis keturunan seringkali
menentukan kesuksesan seorang Da’i.
Dengan nasab yang bagus, masyarakat
akan
mendengarkan
apa
yang
disampaikannya.
Dalam
struktur
masyarakat Jahiliyah, nasab sangat
penting. Tak heran jika penguasa
Romawi, Kaisar Heraklus bertanya
jepada Abu Sufyan, “Bagaimana nasab
Muhammad di kalangan masyarakatmu?”
Islam tidak menempatkan nasab sebagai
faktor
utama.
Namun,
gerbang
kesuksesan dan derajat kemulian akan
lebih mudah diraih jika seorang Da’i
memiliki dua hal: nasab yang bagus dan
amal perbuatan yang baik.
DIALOG ABRAHAH DENGAN
ABDUL MUTHALIB
PASUKAN GAJAH
Mekkah dipengunjung Februari 571 M. Hari itu tepat 50
hari sebelum Nabi Muhammad Shalallahu ‘Alaihi
Wasallam lahir, ketika 6000 tentara berduyun-duyun
mendatangi Makkah untuk menghancurkan Ka’bah.
Pasukan itu dipimpin oleh Abrahah bin ash-Shabbah alHabasyi, penguasa bawahan an-Najasy, Yaman.
Sebelum tiba di Makkah, pasukan Abrahah
berhasil merampas harta benda milik
penduduk Makkah. Diantaranya 200 ekor unta
miliki Abdul Muthalib. Ketika hampirtiba di
Makkah, ia meminta bertemu dengan pimpinan
Makkah, yang tidak lain adalah Abdul
Muthalib. Pertemuan pun berlangsung. “Aku
hanya datang untuk menhancurkan Ka’bah.
Jangan halangi aku agar tidak terjadi
pertumpahan darah.” sombong Abrahah
“Apa yang kau inginkan” lanjut Abrahah
kepada Abdul Muthalib
“Tentara mu merampok 200 ekor unta milikku.
Aku mau unta-unta itu dikembalikan.” jawab
Abdul Muthalib
“Aku kira engkau memintaku agar tidak
menghancurkan Ka’bah, tapi ternyata engkau
hanya mengurusi unta-untamu” terkejut Abrahah
“Aku adalah pemilik unta-unta itu. Karenanya aku
berkewajiban melindunginya, sedangkan Ka’bah
milik Allah. Dialah yang akan menjaganya”
jawab Abdul Muthalib
Abrahah sangat geram mendengar ini, “Dia
tidak akan bisa melindunginya dariku.” teriak
Abrahah
KELAHIRAN MUHAMMAD
Penghulu para Rasul itu lahir di bukit Hasyim, didaerah
Makkah, waktu dini hari, pada hari Senin, tanggal 9 Rabiul
Awal, tahun perta,a peristiwa Fil (gajah), 40 tahun setelah
masa kekuasaan Kisra yang bertepatan dengan tanggal 20
atau 22 April 571 M.
Ibnu Sa’d meriwayatkan, bahwa ibu Rasulullah berkata,
“Tatkala aku melahirkannya, ada cahaya keluar dari kemaluan
yang menampakkan istana-istana Syam.”
Saat kelahiran Nabi juga terjadi irhashah (tanda-tanda
kenabian), misalnya jatuhnya balkon di istana Kisra,
padamnya api yang menjadi sesembahan kaum Majusi dan
gereja-gereja di sekitar Buhairah yang amblas ditelan bumi.
Nama Lain Muhammad
Rasulullah pernah berkata, “Sesungguhnya
aku ini memiliki beberapa nama: aku adalah
Muhammad, aku adalah Ahmad, aku adalah
Mahi (Si Penghapus) yang diutus Allah untuk
menghapus kekafiran, aku adalah Hasyir (Si
Penghimpun) yang mengumpulkan orang-orang
dibawah kekuasaanku, dan aku adalah ‘Aqib
Zuhri mengatakan, “Arti ‘Aqib adalah nabi
terakhir dan tidak ada lagi nabi setelahnya.”
[Hadist Riwayat Bukhari]
MASA KECIL MUHAMMAD
Salah satu kebiasaan orang Arab yang tinggal di daerah
perkotaan saat itu adalah mencari wanita untuk menyusi
anak-anak mereka dengan tujuan menjauhkan mereka dari
penyakit-penyakit perkotaan, menguatkan badan mereka,
mengokohkan saraf mereka, dan mengajarkan bahasa Arab
fasih saat kecil. Abdul Muthalib pun mencari wanita yang
mau menyusui cucunya. Akhirnya ia disusukan pada seorang
wanita dari bani Sa’d yang bernama Halimah binti Abu
Dzu’aib bin Harits dan suaminya bernama al-Harits bin
Abdul ‘Uzza.
HIKMAH
Pembelahan Dada Muhammad
Dibelahnya dada Muhammad, menurut Dr.
Ramadhan al-Buthi, mengandung hikmah:
1. Memberitahukan keberadaanya sebagai
Rasul yang maksum (bersih dari dosa)
2. Agar manusia lebih muda memcayai dan
membenarkan risalahnya
3. Sebagai prosesi pencucian jiwa, dengan
cara yang bisa diterima indra manusia,
dengan mengambil segumpal darah dari
hati Muhammad, sehingga beliau terbebas
dari segala aktivitas yang tidak
bermanfaat dan berbahaya.
4. Membentuk karakter Nabi Muhammad
Shalallahu ‘Alaihi Wasallam sebagai
pribadi tangguh, tegug, bijak, dan
kesatria. Tidak ada ruang setan untuk
menggoda dan menjerumuskannya.
AMINAH WAFAT
Aminah gembira dengan kepulangan Muhammad. Hari-harinya disibukkan
dengan mengajak main anak tercintanya. Kerinduannya yang lama
terpendam akhirnya tertuntaskan. Kasih sayangnya ia tumpahkan kepada
anak satu-satunya.
Setiap kali menatap wajah Muhammad, ia teringat dengan mendiang
suaminya Abdullah yang meninggal saat Muhammad masih dalam
kandungan. Jika mengingat itu, gurat kesedihan tampak di wajah Aminah.
Aminah memang tidak dapat melupakan suaminya.
Bersamaan dengan peringatan kematian suaminya, Aminah ingin pergi
menziarahi kuburan suaminya di Yastrib. Ia menempuh jarak 500 km
bersama anaknya, Muhammad yang telah yatim, pembantunya, Ummu
aiman, dan Abdul Muthalib yang memimpin perjalanan. Ia tinggal di
Madinah selama sebulan lalu kembali ke Makkah. Saat ia kembali, tibatiba penyakit menyerangnya diawal perjalanan pulanh. Penyakitnya
semakin parah hingga menyebabkan kematiannya. Ia dimakamkan di alAbwa yang terletak antara Makkah dan Madinah.
HIKMAH
Keyatiman Muhammad
Allah swt menghendaki Nabi Muhammad hidup
sebagai yatim dan jauh dari pendidikan ayah, ibu ,
dan kakeknya. Ini agar para penentang dakwah
Islam tidak memiliki dalih untuk mendengungkan
keragu-raguan ke dalam hati dan pikiran manusia
bahwa agama Islam hasil dari pemikiran ayah, ibu
dan kakek Muhammad.
Jika saja Muhammad tak menjadi yatim, pastilah
fitnah semacam itu muncul. Sebab, kakek
Rasulullah memiliki kedudukan tinggi dan
terhormat di tengah-tengah kaumnya. Sang kakek
adalah penanggungjawab Ka;bah dan pelayan
jamaah haji saat menunaikan ibadah haji.
Keyatiman Muhammad juga menjadi cermin atau
pelajaran bagi segenap anak-anak yatim diakhir
zaman dan dimanapun berada, Agar mengetahui
bahwa yatim bukanlah siksaan dan penderitaan.
Menjadi yatim bukan berati kita boleh berpangku
tangan mengutuk nasib.
DIBAWAH ASUHAN SANG KAKEK
Abdul Muthalib kembali ke Makkah. Rasa kasihnya tumbuh dengan kuat terhadap cucunya
yang telah yatim dan harus menjalani musibah baru yang membuka luka lama. Ia amat
mengasihinya dengan sikap yang belum pernah ia tunjukkan pada anak-anaknya sendiri.
Ibnu Hisyam meriwayatkan berkata, “Abdul Muthalib memilki tempat duduk yang berada
disamping Ka’bah. Anak-anaknya selalu duduk disekelilingnya hingga ia datang lalu duduk
diatasnya. Tak seorang pun diantara anak-anaknya yanhg mendudukinya, karena rasa hormat
mereka padanya.
Suatu hari Muhammad yang masih kecul datang dan duduk di atas permadani kakeknya.
Paman-pamannya menariknya agat tidak mendudukina. Tatkala Abdul Muthaib melihat
perbuatan paman-paman Muhammad, ia berkata, ‘biarkan anakku ini. Demi Allah ia akan
memilki kedudukan yang agung.’ Ia pun duduk bersama Muhammad, mengusap pundaknya
dan membiarkannya melakukan yang diinginkan.
Saat usia Muhammad genap 8 tahun 2 bulan 10 hari, kakenya Abdul Muthalib meninggal
dunia di Makkah. Sebelum meninggal kakeknya berwasiat menyerahkan perngasuhan
Muhammad pada Abu Thalib, saudara sekandung sebapak.
HiIKMAH
Didepan Pendeta Bahira
DI DEPAN PENDETA BAHIRA
Muhammad kini telah berusia 12 tahun. Sudah sekitar empat
tahun ia berada dibawah asuhan Abu Thalib. Suatu saat, Abu
Thalib mengajaknya berdagang ke Syam. Memasuki kota Basra,
rombongan beristirahat. Di kota itu terdapat seorang rahib yang
terkemuka bernama Bahira yang tinggal dikuilnya.
Sang Rahib menjadi kiblat umat Nasrani pada masa itu. Kafilah
(rombongan dagang) yang hendak menuju Syam lazimnya
singgah dikuil itu untuk melepas lelah. Biasanya pula setiap kali
ada tamu singgah, Bahira tidak pernah menyapa, apalagi
memberi jamuan.
Namun kali ini berbeda. Ketika rombongan Abu Thalib
mendekati kawasan kuil, Bahira menyambutnya dengan
menyediakan berbagai macam makanan. Apa gerangan maksud
si Rahib?
Pertemuan antara Muhammad remaja dan
pendeta Bahira menjadi bukti tidak
terbantahkan bahwa ahli kitab mengetahui
tanda-tanda kerasulan dan kenabian pada diri
Muhammad dan waktu kedatangannya. Ini
menjadi penjelasan pertama atas Firman Allah
tentang Yahudi dalam surah Al-Baqarah [2] : 89.
Bahkan menurut Bukhari, ayat Al-Qur’an yang
berbunyi “Hai Nabi, sesungguhnya Kamu
mengutus mu untuk menjadi saksi, dan
pembawa kabar gembira dan pemberi
peringatan.” (QS Al-Ahzab [33]:45)
Meski banyak Ahli Kitab yang berusaha
menyembunyikan fakta yang kenabian
Muhammad, tetapi mereka tidak dapat
melakukannya dengan sempurna. Karena
kalimat akan kerasulan Muhammad terdapat
dengan jelas dalam sebagian Injil. Khususnya
ketika menhelaskan nabi yang akan dinanti
kedatangannya, ciri-ciri, waktu kedatangan,
dan tempatnya.
MUHAMMAD BERDAGANG
Usia Muhammad terus bertambah. Ia kini telah menjadi seorang pemuda
yang gagah. Pamannya, Abu Thalib tak kenal henti memberikan kasih
sayangnya. Selama dalam pengasuhan pamannya, Muhammad harus
hidup penuh keprihatinan. Maklum, Abu Thalib tidkak memiliki harta
berlebih seperti Abdul Muthalib. Ia pun berjuang mencari nafkah untuk
membantu pamannya dan menghidupi dirinya sendiri.
Diusia belianya, Muhammad tidak memiliki pekerjaan yang tetap, hanya
saja banyak riwayat-wiayat yang menjelaskan bahwa dahulu beliau
pernah mengembala kambing milik Bani Sa’d dan juga penduduk
Makkah. Saat mulai dewasa beliau berdagang.
Meski tidka punya pekerjaan tetap, Muhammad dikenal sebagai pemuda
yang berakhlak mulia, jujur, amanah, santun dan bersahaja. Setiap
pekerjaan yang dilakoninya dilaksanakan dengan sungguh-sungguh.
Kemulian akhlak Muhammad itu terdengar oleh Khadijah binti Khuwailid.
Ia adalah seorang wanita pedagang yang memiliki banyak harta dan
bernasab baik. Dia membayar banyak kaum lelaki untuk berdagang
dengan sistem bagi hasil.
MUHAMMAD AL-AMIN
Sebuah julukan diberikan kepada
Muhammad remaja oleh penduduk
Makkah. Mereka kerap memanggilnya
al-amin. Orang yang dapat dipercaya.
Al-Amin juga berati selalu dicintai dan
dihormati, dan orang yang memiliki
sesuatu yang baik.
Julukan
itu
diberikan
karena
kepribadian Muhammad yang luhur. Ia
tidak pernah berbohong, berdusta, dan
berkhianat. Setiap ucapan yang keluar
dari mulutnya berisi kebenaran.
Dimana-mana penduduk Makkah tidak
pernah absen membicarakannya.
“Muhammad tidak pernah berbohong.
Kita tidak akan mempercayai orang lain
sebagaimana
kita
mempercayai
Muhammad.” kata penduduk Makkah.
MENIKAH DENGAN KHADIJAH
Saat Nabi kembali ke Makkah, Khadijah melihat berapa amanahnya
Muhammad dengan hartanya dan pulang dengan membawa berkah
yang belum pernah ia lihat sebelumnya. Maisarah juga menceritakan
peristiwa yang dialaminya bersama Rasulullah. Ia menyaksikan sikapsikap beliau yang mulia, ide-ide yang cerdsa, perkataan yang jujur
dan cara-cara yang sangat amanah. Mendengar itu Khadijah seolah
menemukan sesuatu yang selama ini hilang dan dicari-carinya. Ia
berharap bisa menikah dengan Muhammad. Sebenarnya banyak
orang kaya dan terpandang yang ingin memperistrinya, hanay saja ia
menolak mereka.
Khadijah menceritakan keinginannya itu pada sahabatnya, Nafisah
binti Munabbih, dan memintanya membuka jalan agar Muhammad
mau meminangnya.
HIKMAH
Menikah dengan Khadijah
1. Reputasi seseorang berengaruh
pada kesediaan orang lain untuk
menerimanya. Jika orang itu baik,
orang lain akan mengikutinya.
2. Menikahi seorang janda tidak
masalah. Apalagi jika dia cerdas,
salehah, mulia, dan bijaksana.
Selisih umur yang jauh juga tidak
masalah, asal keduanya saling
mencintai.
3. Bagi mereka yang merasa cukup
umur. Segeralah menikah, Sabda
Rasulullah, “Wahai para pemuda,
siapa yang mampu memberi nafkah,
hendaknya menikah, karena menikah
itu lebih memelihara pandangan dan
menjaga kemaluan. Namun bagi
yang belum mampu, hendaklah
diaberpuasa, karena puasa itu
tameng (bagi hawa nafsu) {HR
Bukhari]
RENOVASI KA’BAH
Tepat 10 tahun Muhammad telah menjalani bahtera rumah tangga bersama
Khadijah. Usia Muhammad kini 35 tahun. Kala itu Ka’bah dalam kondisi
mengkhawatirkan. Bagian atasnya tidak beratap. Karena itu, Baitullah sering
dimasuki pencuri yang masuk dari atas untuk mengambil barang-barang
berharga. Fondasi dan dindingnya rapuh akibat sering diserang pasukan
berkuda. Yang menyedihkan saat Makkah dilanda banjir besar, pelataran
Ka’bah terendam air sehingga bangunan suci itu hampir ambruk.
Orang-orang Quraisy akhirnya terdorong untuk merenovasi Baitullah. Untuk
menjaga reputasi Ka’bah, mereka sepakat merenovasi Ka’bah dengan dana
yang berasal dari sumber yang baik, bukan dari hasil riba, kejahatan dan
yang lainnya.
HIKMAH
Renovasi Ka’bah
1. Kepercayaan Kaum Quraisy kepada
Muhammad saat sengketa Hajar
Aswad mwmbuktikan bahwa Allah
selalu membimbing Muhammad agar
selalu berlaku jujur dan amanah.
2. Keberhasilan
Muhammad
memberikan jalan keluar atas izin
Allah untuk mengarahkan perhatian
manusia pada hal besar yang akan
diemban Muhammad.
3. Keterlibatan Muhammad muda
dalam keterlibatan membangun
Ka’bah dan menyelesaikan sengketa
Hajar Aswad merupakan cara Allah
mendidiknya.
BAB 3
MASA KENABIAN
Gua Hira menjadi tempat bersejarah. Disanalah wahyu
pertama kali turun. Dan mulai saat itu, Muhammad yang
berusia 40 tahun, diangkat menjadi Nabi. Masa kenabian
dimulai. Perjuangan berat dan melelahkan menanti
Rasulullah beserta para sahabat dalam menyebarkan
Islam. Selama 13 tahun di Mekkah, akhirnya Rasulullah
memutuskan hijrah ke Madinah setelah situasi yang
telah membahayakan kaum Muslim.
DAFTAR ISI “MASA KENABIAN”
Diangkat menjadi Rasul Allah
Boikot terhadap kaum muslim
Dakwah secara sembunyi-sembunyi, terbuka Tahun duka cita
Siksa di Thaif
Quraisy membujuk Rasulullah
Teror fisik kepada kaum Muslim
Orang-orang beriman diluar Mekkah, 6
orang penduduk Yastrib
Darul Arqam
Isra dan Mi’raj
Hijrah ke Habasyah
Bai’at Aqobah pertama
Umar bin Khathab masuk Islam
Bai’at Aqobah kedua
Quraisy menemui Rasulullah
Hijrah ke Madinah
DIANGKAT MENJADI RASUL ALLAH
Ramadhan adalah bulan mengasingkan diri bagi Rasulullah Shalallahu ‘Alaihi
Wasallam, dan pada satu malam menjelang akhir Ramadhan, diusia beliau
yang keempat puluh, saat beliau sendirian di Gua Hira, datanglah malaikat
Jibril dalam bentuk manusia. Peristiwa ini adalah pertemuan pertama Jibril
dan Muhmmad. Darinya kita bisa mengambil pelajaran sebagai berikut:
1. Pertemuan ini adalah tanda penghargaan yang tinggi dari Allah Yang
Maha Besar kepada manusia.
2. Respon Khadijah saat menyikapi kejadian yang menimpa dirinya adalah
wanita yang cerdas, berbudi luhur.
3. Pandangan Waraqah tentang makna peristiwa yang dialami Muhammad
menjadi bukti keluasaan ilmunya.
CARA WAHYU DITURUNKAN
No
Cara
Penjelasan
1
Melalui Malaikat Jibril (wahyu al-Jail)
a. Jibril berbentuk asli. Dua kali Rasulullah melihat Jibril dalam wujud aslinya.
b. Jibril menyerupai salahsaeorang sahabat Nabi: Dihayah al-Kalbi, yang berwajah
rupawan
c. Jibril datang tak terlihat dan kehadirannya ditandai suara genta. Cara ini yang paling
berat dihadapi oleh Rasulullah
2
Allah Subhanahu Wa Ta'ala berbicara
langsung dari balik tabir
Allah berkomunikasi langsung dengan Nabi Muhammad saat beliau terjaga seperti
pada Isra’ Mi’raj.
3
Bisikan dalam hati
Rasulullah Shalallahu ‘Alaihi Wasallam bersabda, “Jibril meniupkan wahyu kedalam
jiwaku bahwa suatu jiwa tidak akan pernah mati sehingga rezeki dan ajalnya terpenuhi.
Oleh karena itu, hendaklah kalian takut kepada Allah dan perbaguslah permohonan
4
Ilham
Al-Qurthubi berkata bahwa wahyu itu adalah ilham. Dan Rabbmu mengilhamkan kepada
lebah (QS An-Nahl [16] : 68)
5
Mimpi saat tidur
Rasulullah Shalallahu ‘Alaihi Wasallam pernah bermimpi melihat kaum muslim akan
memasuki Masjid al-Haram dengan aman dan rambutnya tercukur habis.
PERIODE DAN FASE DAKWAH
Turunnya wahyu kedua, yaitu surah al-Muddatssir, membuat Rasulullah Shalallahu ‘Alaihi
Wasallam memasuki tahapan baru dalam berdakwah. Tidak ada lagi waktu bagi Nabi untuk
beristirahat dan bersantai, hingga akhir hayat. Rasulullah Shalallahu ‘Alaihi Wasallam
berkata kepada Khadijah. “Waktu tidur telah berlalu wahai Khadijah!” Karena telah turun
ayat ini, “Bangunlah, lalu berilah peringatan!” (QS al-Muddatssir [74]:2)
Periode Makkah diklasifikasikan menjadi 3 tahapan yaitu:
a. Tahapan dakwah Sirriyah (sembunyi-sembunyi), selama 3 tahun.
b. Tahapan dakwah terang-terangan.
c. Tahapan dakwah Islam pada penduduk luar Makkah. Tahapan ini mencakup periode
Madinah dan terus berlangsung hingga akhir kehidupan Rasulullah.
DAKWAH SECARA SEMBUNYI-SEMBUNYI
Dakwah yang sarat duri dimulai. Pertama kali, Rasulullah
Shalallahu ‘Alaihi Wasallam menawarkan Islam kepada
orang-orang terdekatnya, keluarga besar, serta para
sahabat karibnya. Mereka tidak memiliki sedikitpun
keraguan terhadap Rasulullah menanggap dengan baik
ajakan tersebut. Pad tahap ini umat Islam mulai
diperintahkan untuk Shalat.
Dalam sejarah Islam, mereka dikenal sebagai as-Sabiqun alAwwalun (orang-orang yang paling dahulu masuk Islam).
Yang paling pertama ialah istrinya Khodijah binti Khuwailid,
anak angkat beliau Zaid bin Haritsah, sepupunya Ali bin Abi
Thalib yang ketika masih kecil hidup dibawah tanggungan
Rasulullah serta sahabat beliau Abu Bakar ash-Shiddiq.
HIKMAH
Dakwah secara sembunyi
1. Dakwah secara sembunyi harus
dilakukan seorang da’i dianggap
aneh oleh sebagian orang. Saat
ada orang yang mau membenarkan
dakwahnya dan mengorbankan
harta serta jiwanya dijalan dakwah,
maka dakwah secara sembunyi
harus diakhiri. Mereka dapat
melanjutkan
estafet
sehingga
aktivitas dakwah berlangsung.
2. Seorang da’i harus mengutamakan
keluarga
dekatnya
dalam
berdakwah. Jika mereka menolak,
selesai sudah tanggung jawab
seorang da’i. Jika melihat ada
bahaya
yang
mengancam
kehidupan dan aqidah umat, da’i
harus menyiapkan tempat yang
aman dari jangkauan musuh.
DAKWAH SECARA SEMBUNYI-SEMBUNYI
PEMELUK ISLAM DARI SUKU QURAISY
Dari luar keluarga dan sahabat terdekat Nabi saw, ada nama-nama lain yang
merupakan generasi Islam pertama. Dari kaum Quraisy antara lain:
1. Abu Ubaidah bin Amr
2. Abu Salaman bin Abdul Asad beserta istrinya
3. Utsman bin Mazhun beserta kedua saudaranya Qudamah dan Abdullah
4. Ubaidah bin Harits bin al-Muthalib
5. Said bin Zaid al-Adawi besert istrinya
6. Fatimah binti al-Khathab, saudara perempuannya Umar bin Khathab
7. Khabbab bin al-Arts
8. Ja’far bin Abi Thalin beserta istrinya, Asma bin Umais
9. Khalid bin Said beserta istrinya, Aminah binti Khalaf dan saudaranya Amr
bin Said
10. Hathib bin Hariys dan istrinya, Fakhilah bin Yasar juga saudaranya Ma’mar
bin Harits
11. Al-Muthalib bin Azhar bersama istrinya Ramlah nonti Auf, Naim bin Abdullah
PEMELUK ISLAM PERTAMA DARI
SUKU NON QURAISY
1. Abdullah bin Mas’ud al
Hudzali
2. Mas’uh bin Rabiah al-Qari
3. Abdullah bin Jahsy al-Asadi
beserta saudaranya Abu
Ahmad bin Jahsy
4. Bilal bin Ranah al-Habsy
5. Shuhaib bin Sinan ar-Rumi
6. Ammar bin Yasir al-Ansi
bersama ayahnya Yasir dan
Ibunya Sumayyah
7. Amir bin Fuhairah
DAKWAH SECARA TERBUKA
Tiga tahun berlalu, dakwah masih dilakukan secara sembunyi
melalui pendekatan individu. Meskipun demikian, kaum Quraisy
telah memulai mengetahui dan mendengar Islam. Mereka sering
menyebut Islam dalam perbincangan sehari-hari. Banyak diantara
mereka
HIKMAH
Dakwah secara sembunyi
Suku Quraisy dan bangsa Arab terkejut
ketika Rasulullah menyampaikan dakwah
Islam secara terbuka. Ini menjadi
jawaban telak bagi orang-orang yang
menyamakan syari’at Islam sebagai
nasionalisme Arab dan budaya Arab.
Karena, jika syari’at Islam adalah
budaya Arab, pasti mereka tidak akan
pernah terkejut.
Mengapa Allah perintahkan Rasul-Nya
untuk memberi peringatan kepada
keluarga dan kerabat dekatnya? Ini
adalah isyarat
tingkatan tanggung
jawab. Tingkatan pertama ialah pada
dirinya, tingkatan kedua kepada
keluarga dan kerabat dekat serta
tingkatan ketiga kepada seorang ‘alim
(berilmu) pada suatu daerah.
KESEDIHAN FATIMAH AZ-ZAHRA
Tidak hanya sekali Uqbah bebuat jahat. Suatu ketika, Nabi Muhammad sedang shalat, sementara Abu
Jahal dan rekan-rekannya sedang duduk-duduk. Salah satu dari mereka berkata, “Siapa dianatara
kalian yang akan membawa kotoran unta Banu Fulan, lalu menumpahkannya ke pungguh Muhammad saat
dia sedang sujud?”
Uqbah bin Abu Mu’ith, sosok yang paling angker diantara mereka bangkit dari duduknya saat
mendengar itu. Dia kemudian membawa kotoran unta sambil memerhatikan gerak-gerik Rasulullaj.
Ketika Nabi Muhammad dalam posisi sujud, dia menumpahkan kotoran tersebut diatas punggung beliau,
diantara dua bahunya. Kotoran itu cukup banyak sehingga membuat Nabi tidak mampu bangkit.
Mereka lalu tertawa melihat Uqbah melakukan itu sambil saling mecolek dan meiringkan badan satu
sama lain, sementara Rasulullah masih tetap sujud.
Fathimah mendengar kejadian itu. Ia langsung datang menemui ayahnya tercinta. Ia terkejut
menyaksikan punggung ayahnya penuh kotoran. Sambil menangis, Fathimah segera membersihkan tubuh
ayahnya dari kotoran. Baru setelah itu, Rasulullah bisa mengangkat kepalanya.
Sang ayahanda yang mengetahui anaknya menangis, berkata dengan lembutnya. “Jangan menangis
wahai putriku. Sungguh Allah akan menolong ayahandamu.” Rasulullah berdo’a, “Ya Allah, hukumlah
orang-orang Quraisy ini.” Dalam Perang Badar, Uqbah menemui ajalnya. [HR Bukhari]
KELUARGA YASIR: SUMAYYAH, WANITA SYAHID
PERTAMA DALAM ISLAM.
Keluarga Ammar bin Yasi yang berasal dari Bani Makhzum, tidak luput dari penganiyaan. Mereka
diseret keluar menuju al-Abthah oleh kaum musyrik pimpinan Abu Jahal. Saat itu, udara sangat
panas menyengat. Dalam kondisi seperti itu mereka menyiksa keluarga Yasir. Ketika sedang
menjalani siksaan, Nabi saw melintas dihadapan mereka sambil berkata, “Bersabarlah, wahai
keluarga Yasir! Sesungguhnya tempat yang dijanjikan kalian adalah surga.”
Yasir, ayahnya Ammar meninggal karena siksaan itu, sedangkan ibunya, Summayah ditusuk oleh
Abu Jahal dari arah belakang dengan tombak, dan meninggal seketika. Dialah wanita yang mati
syahid pertama dalam Islam.
Sementara, Ammar dijemur ditengah panas terik yang luar biasa, lalu dadanya ditindih dengan
batu merah yang sangat keras. Ditengah kesadaran yang tidak sempurna, orang-orang kafir
berkata, “Kami tidak akan membiarkanmu hingga kau mencaci Muhammad, atau memuji Latta dan
Uzza.”
Ammar melakukan apa yang mereka minta, dia melakukannya karena terpaksa. Dia lalu datang
menemui Nabi saw sambil menangis. Lalu Rasulullah menghiburnya dan membacakan firman Allah
swt dalam QS an-Nahl [16]:106.
SIKSA BILAL DI SIANG BOLONG
Panas membakar Makkah. Disebuah lapangan berkerikil, tubuh Bilal
bin Rabah telentang mengahadap sinar matahari. Bilal disiksa.
Tubuhnya yang hitam legam, ditindih sebuah batu besar, tepat diatas
dadanya. Bilal merintih. Rasa sakit tidak tertahankan. Keringat
menguncur deras. Rintihan Bilal terdengar menyayat hati.
Dihadapannya berdiri Umayyah, majikannya yang sering menyiksanya
karena Bilal masuk Islam. “Tidak, demi Allah! Engkau akan tetap
mengalami hal seperti ini sampai engkau mati, atau engkau kafir dari
ajaran Muhammad, dan menyembah Latta dan Uzza.” teriak Umayyah
sambil tersenyum penuh kemenangan.
Namun Bilal tetap bergeming. Ia tidak mengikuti keinginan Umayyah.
Dari bibirnya yang basah dengan peluh itu terucap, “Ahad, Ahad,”
Suaranya terdengar lemah dan terputus-putus. Setiap kali Umayyah
memaksanya, kalimat itu pula yang keluar dari mulut Bilal.
DARUL ARQAM
Tempat itu berada di kaki bukit Shafa yang jauh dari pandangan
pembesar-pembesar Quraisy dan tempat mereka berkumpul.
Tempat ini dipilih Nabi Muhammad sebagi temat berkumpulnya
kaum muslim secara sembunyi-sembunyi. Disanalah Rasulullah
membacakan ayat-ayat Allah, menyucikan mereka, dan
mengajarkan Al-Kitab (Al-Qur’an) dan Al-Hikmah (As-Sunah).
Tempat itu juga menjadi tempat menunaikan ibadah dan aktivitas
mereka.
HIJRAH KE HABASYAH
Saat Rasulullah Shalallahu ‘Alaihi Wasallam melihat bahwa banyak
pengikut-pengikut nya yang mendapat siksaan dan gangguan,
beliau berkata kepada mereka, “Jika kalian pergi ke Habasyah,
kalian akan mendapati raja yang adil”. Lalu beberapa sahabatnya
pergi menuju Habasyah, dan inilah Hijrah pertama yang terjadi
dalam Islam.
Adapun rombongan pertama yang hijrah ke Habasyah ialah
rombongan haji sekitar 100 orang. Rombongan tersebut dipimpin
oleh Ustman bin Affan dan istrinya Ruqoyyah binti Rasulullah, Ja’far
bin Abi Thalib, Abdurahman bin Auf, dam Ummu Habibah binti Abu
Sufyan.
HIJRAH
HIJRAHKEKEHABASYAH
HABASYAH
Hijrah pertama ke Habasyah dianggap sukses.
Rasulllah
lantas memutuskan
memberangkatkan
Hijrah pertama
ke Habasyah
dianggap sukses.
rombongan
kedua memutuskan
yang lebih memberangkatkan
besar terdiri
Rasulllah lantas
atas
83 laki-laki
Namun atas
rombongan
kedua dan
yang 18
lebihwanita.
besar terdiri
perjalanan
kaliwanita.
ini jauh
lebihperjalanan
sullit
83 laki-lakihijrah
dan 18
Namun
karena
kaum
Quraisy
telahkarena
mengetahuinya
hijrah kali
ini jauh
lebih sullit
kaum Quraisy
dan
mengagalkannya.
telah berniat
mengetahuinya
dan Namun
berniat
pertolongan
Allah Namun
kembali pertolongan
datang. KaumAllah
mengagalkannya.
Muslim
dariKaum
kejaran
kaumselamat
Musyrik. dari
kembaliselamat
datang.
Muslim
Mereka
lebih
dahuluMereka
di Habasyah
kejarantiba
kaum
Musyrik.
tiba lebih dahulu
di Habasyah
HIKMAH
Hijrah ke Habasyah
1. Berbagai penderitaan dan siksa keji
yang mendera kaum Muslim tidak
mebuat aqidah mereka goyah, justru
kian kukuh dan ini bukti ata
ketulusan iman, keikhlasan aqidah
dan keluhuran jiwa.
2. Tujuan hijrah ke Habasyah sangat
beragam. Untuk merealisasikan,
Nabi Muhammad merancang secara
rinci streategimya. Pada tahap
pertama, hijrah dilakukan oleh para
pembesar sahabat.
3. Keluar dari tanah air menuju negara
non-Muslim disyartiatkan oleh Islam
demi
menyelamatkan
agama,
meskipun tanah air tersebut Makkah,
tanah yang dimuliakan Allah.
UMAR MASUK ISLAM
Hanya 3 hari setelah Hamzah memeluk islam, Umar bin Khathab
menyusulnya. Jauh sebelum itu, Nabi memang telah berdo’a agar
Umar masuk Islam.
“Ya Allah, kukuhlahlah Islam ini dnegan salahsatu dari dua orang
yang paling Engkau cintai: Umar bin Khathab atau Abu Jahal bin
Hisyam.” Ternyata yang paling dicintai oleh Allah adalah Umar.
[HR Tirmidzi]
(kisah lengkap masuknya Umar silahkan disearching di internet) ^^
HIKMAH
Umar masuk Islam
Pada masa Jahiliyah, masuk Islamnya
orang yang berwatak keras dan kuat
sangat dibutuhkan untuk mendukung
dakwah. Oleh sebab itu, Rasulullah
Shalallahu ‘Alaihi Wasallam berjuang
keras mengajak orang-orang seperti
Abu Jahal dan Umar bin Khathab
memeluk Islam. Perjuangan Rasulullah ini
harus diikuti para da’i untuk tidak
memeliki pengaruh dan kekuatan di
masyarakat. Dengan masuknya Islam
mereka,
maka
akan
banyak
pengaruhnya terhadap perkembangan
dakwah Islam. Para penguasa yang
semula ragu terhadap Islam, biasanya
akan terpengaruh jika ada orang yang
kuat dan ditakuti kaumnya memeluk
Islam.
QURAISY MENEMUI RASULULLAH
Kaum musyrik kesusahan dengan masuk Islamnya dua tokoh besar: Hamzah bin Abdul
Muthalib dan Umar bin Khathab. Mereka takut Islam kian menyebar luas di Jazirah Arab.
Namun, karena rasa benci yang begitu hebat pada Rasulullah mereka tiada putus asa.
Mereka pun merencanakan jaur diplomasi, dengan menawarkan kekayaan, wanita, serta
kedudukan untuk menjadikan Rasulullah sebagai raja.
Namun kesemuanya itu ditolak oleh Rasulullah.
Turunlah firman Allah Surah Al-Kafirun.
Kebencian kepada Nabi Muhammad yang telah menebal membuat kaum Quraisy terus
mencari cara untuk menghambat dakwah Islam. Mereka sepakat, mereka akan menemui Abu
Thalib dan memintanya Rasulullah untuk dibunuh. Hal ini membuat Abu Thalib serta kabilah
Bani Hasyim mengencam, sehingga membuat kaum Quraisy ciut.
BOIKOT TERHADAP KAUM MUSLIM
Berbagai cara yang dilakukan kaum Quraisy untuk menahan gerak dakwah Rasulullah bagai membetur tembok
besar, selalu gagal. Alih-alih berhasil mereka selalu mendapat ancaman dari pendukung Nabi diantaranya Abu
Thalib. Salahsatu cara menghentikan dakwah Nabi ialah melakukan pemboikotan terhadap kaum muslim mulai
dari sosial, bahan pangan, dan lain-lain. Pernyataan embargo ini mereka dokumentasikan diatas sebuah
shahifah (lembaran) yang berisi perjanjian dan sumpah yang mereka gantungkan di dinding Ka’bah.
Berikut isinya:
“Bahwa mereka selamanya tidak akan menerima perdamain dari Bani Hasyim dan tidak akan berbelas kasihan
terhadap mereka, kecuali bila mereka menyerahkan Rasulullah untuk dibunuh.”
Selama embargo, kaum muslim menetap di perkampungan Abu Thalib. Pemboikotan ini membuat kaum muslim
menderita, kegiatan dakwah pun cukup terganggu. Kaum muslim menderita luar biasa. Selama masa itu
Rasulullah dan Khodijah berusaha keras melindungi kaum muslim. Seluruh harta Khodijah habis digunakan untuk
membantu kaum muslim.
Pemboikotan semakin diperketat sehingga makanan dan stok pun habis, sementara kaum musrik tidak
membiarkan makanan apapun yang masuk ke Mekkah untuk dijual, mereka selalu memborongnya.
BOIKOT TERHADAP KAUM MUSLIM
Rayap Membatalkan Piagam Boikot
Kondisi kaum Muslim kian memprihatinkan. Embargo telah berlangsung
selama 3 tahun. Namun mereka tetap tegar, tidak satupun yang tergoda
kaum Quraisy. Sebaliknya hal ini membuat kaum Quraisy hilang kesabaran.
Pada saat inilah Allah membantu kaum Muslim, Allah mengirimkan pasukan
rayap untuk memakan piagam boikot tersebut.
Saat ketegangan memuncak, datanglah Abu Thalin ke Masjidil Haram karena
ia telah diberi tahu oleh Nabi, bahwa piagam tersebut telah dimakan rayap.
Tentu hal ini membuat para kaum Quraisy kaget. Piagam itu pun akhirnya
tidak berlaku lagi.
Setelah pembatalan embargo ini, Rasulullah dan kaum muslim mulai leluasa
melakukan aktivitas seperti biasa.
HIKMAH
Boikot terhadap Kaum Muslim
Peristiwa embargo ekonomi ini dilakukan
pada saat musim Haji. Meki dalam
kondisi boikot, Rasulullah dan kaum
Muslim
tetap
melanjutkan
misi
dakwahnya ke berbagai kabilah dalam
kondisi haus dan lapar.
Aksi pemboikotan terhdapa Nabi, Bani
Hasyim, dan Bani Muthalib membuat
kabilah-kabilah Arab membenci kaum
Quraisy. Betapa dahsyatnya aksi
pemboikan itu, sehingga membuat
banyak kabilah simpatik terhadap Islam
dan gaung Islam pun akhirnya menyebar
ke seluruh penjuru Arab.
TAHUN DUKA CITA
Abu Thalib wafat
Sakit Abu Thalib kian parah sejak utusan Quraisy mendatanginya. Abu Thalib meninggal pada tahun ke 10 kenabian
bulan Rajab. Ada yang menceritakan Abu Thalib meninggal dibulan Ramadhan, 3 hari sebelum wafatnya Khadijah.
Semasa hidupnya tidak perlu diceritakan kembali mengenai kisah perlindungan dan bantuan Abu Thalib terhadap
dakwah Nabi. Ia adalah benteng yang melindungi dakwah Islam. Meski begitu ia tetap memegang agama nenek
moyang nya.
Nabi begitu terpukul, ia beliau bersabda : “Sungguh aku akan memintakan ampun untukmu, sekama aku tidak
dilarang.” Lalu kemudian turunlah surah at-Taubah ayat 113 dan surah al-Qashash ayat 56 (silahkan dibuka mushaf
nya).
Dalam sebuah riwayat shahih dari al-Abbas bin Abdul Muthalib ia bertanya kepada Nabi, “Apa bantuanmu pada
pamanmu, ia selalu melindungimu dan marah karenamu?” Nabi bersabda, yang artinya, “ia di bagian dhadhah neraka
(yang dangkal). Sekiranya bukan karena aku, niscaya ia berada dilapisan neraka paling bawah.”
Dalam hadist lain dijelaskan bahwa siksa Abu Thalib ialag yang paling ringan. Seseorang yang menggunakan
sendal yang terbuat dari api neraka, hingga kemudian kepalanya hingga seluruh tubuhnya meleleh, tak lama
kemudian kembali seperti semula, lalu meleleh kembali. Demikian seterusnya tidak akan ada hentinya. Naudzubillah
TAHUN DUKA CITA
HIKMAH
Tahun Dukacita
Khodijah Meninggal Dunia
Awan duka seolah enggan pergi meninggalkan langit
Makkah. Hanya berlangsung 3 bulan dari wafatnya Abu
Thalib, Nabi kembali menerima kabar bahwa Khodijah
meninggal dunia. Khodijah wafat pada tahun 12 masa
kenabian dalam usia 65 tahun.
Rasulullah bersabda: “Ia beriman padakum saat manusia
mengingkariku.
Ia
membenarkanku,
saat
manusia
mendustakanku. Ia memberikan hartanya untukku, saat manusia
tidka mau memberikan harta mereka kepadaku. Allah
mengaruniaiku anak darinya dan Dia tidak memberiku anak dari
istri selainnya.”
Khadijah adalah wanita ideal bagi
Rasulullah. Ia adalah istri shalehah yang
percaya akan kebenaran misi dakwah
dan mendukung penuh perjuangan
suaminya. Ia menjadi penyemangat bagi
kesuksesan dan kemenangan dakwah.
Rasulullah Shalallahu ‘Alaihi Wasallam,
memintakan rahmat untuknya dan
berbuat baik kepada teman-temannya.
Aisyah menjadi cemburu, karena beliau
sering memuji Khadijah walaupun
Khadijah telah wafat.
HIKMAH
Siksa di Thaif
SIKSA DI THAIF
Pada bulan Syawal tahun ke-10 kenabian, Nabi pergi menuju Tha’if. Kota ini
berjarak sekitar 60 mil. Beliau menempuhnya denga berjalan kaki bersama
anak angkatnya Zaid binHaritsah. Setiap kali beliau melintasi satu kabilah,
beliau mengajak mereka masuk Islam, namun tak satu kabilah pun yang
menjawab seruan beliau.
Nabi tinggal di Thaif selama 10 hari. Beliau tidak melewatkan
seorang pemuka pun dari mereka melainkan beliau datangi dan
seru untuk masuk Islam. Mereka menolak dan berkata,
“Keluarlah dari negeri kami.” Mekera pun mengerahkan
rakyatnya untuk mengusir beliau, bahkan dilempari oleh batu.
Seorang da’i tak boleh berputus asa
dalam berdakwah meski dihina dan
diusir, Itulah yang dilakukan Nabi ketika
pergi ke Thaif. Beliau tidak putus asa
mengajak manusia ke jalan yang lurus
serta mencoba datang berbagai
rintangan dilahan yang lama.
Walau rintangan terus menghadang,
beliau terus berjuang demi mengharao
ridho Allah. Beliau selalu tawakal
kepada Allah, disaat pendertiaan
mendera.
BERDAKWAH KEPADA KABILAH-KABILAH
Rasulullah tiba kembali di Mekkah pada bulan Dzulqa’dah tahun ke 10 masa
kenabian. Saat itu Makkah sedang memasuki musim haji. Rasulullah menemui
26 kabilah dalam waktu 10 hari. Muhammad meminta kepada mereka agar
menampungm menolong, dan menlindunginya dalam menyampaikan wahyu
Allah.
Kabilah-kabilah yang didatangi Rasulullah antara lain Bani Amir bin
Sha’sha’ah, Muharib bin Khasfah, Fazarah, Ghassan, Murrah, Sulaim, ‘Abs,
Bani Nashr, Bani al-Buka’, Kindah, Kalb, al-Harits bin Ka’ab, ‘Azrah dan
Hadhamirah. Namun, tak seorang pun dari mereka yang menanggapi.
HIKMAH
Berdakwah kepada Kabilah
1. Kelakuan Abu Lahab yang terus
menerus
menghambat
dakwah
Rasulullah akan selalu ada disetiap
zaman. Orang-orang yang sering
menentang Islam dan dakwah para
Da’i dimasa kini sesungguhnya
adalah sosok Abu Lahab modern.
2. Para Da’i harus membuka semua
pintu
kemungkinan
dalam
berdakwah
seperti
yang
dicontohkan Rasulullah berdakwah
kepada kabilah-kabilah. Jika gagal,
teruslah berjuang karena tak ada
usaha yang tak ada hasilnya.
ISRA’ MI’RAJ
Malaikat Jibril turun menuju rumah Rasulullah untuk membawa
perintah Allah. Menyampaikan wahyu kepada Rasulullah untuk
melakukan perjalanan Isra’ Mi’raj. Jibril berucap : “Tawaflah di
Ka’bah sebanyak tujuh kali.” perintah Jibril. Lalu Jibril
melanjutkan perkataannya, “Engkau akan diperjalankan menuju
langit oleh Allah dari Masjid al-Aqsa.”
Peristiwa Isra’ Mi’raj ini sendiri berlangsung selama 1 malam.
Pada kisah ini kita sering mengenal bertemu Para Nabi,
perintah shalat, mengunjungi Sidratulmuntaha, melihat Surga
dan Neraka serta bertemu Allah.
HIKMAH
Isra’ Mi’raj
Nabi Muhammad sudah tidak takut lagi
untuk menampakkan kebenaran dakwah
didepan musuh-musuhnya. Ketika beliau
menceritakan sebuah kebenaran yang
tidak bisa dijangkal akal, mereka
langsung menentang dan mengingkari
nya seperti peristiwa Isra’ Mi’raj. Allah
menampakkan beberapa bukti agar
mereka percaya bahwa Nabi telah
melakukan perjalanan Isra’ Mi’raj dalam
waktu yang singkat. Diantara tanda
bukti tersebut ialah:
1. Nabi
mampu
mengambarkan
keadaan Baitul Maqdis secara
detail sehingga mereka pun mem
benarkannya.
2. Beliau mampu menceritakan ihwal
perjalanan kafilah pertama diRuha,
perjalanan kafilah kedua serta
perjalanan ketiga dial-Abwa.
BAI’AT ‘AQOBAH PERTAMA
Masih ingatkah dengan enam pemuda Yastrib yang masuk Islam dan berjanji
menyebarkan Islam kepada kaumnya dan mendamaikan antara suku Khajrah dan
Aus? Satu tahun sudah berlalu. Perjuangan keras itu membuahkan hasil. Mereka juga
telah banyak mengajak penduduk Yastrib memeluk Islam.
Jumlah mereka sekarang 12 orang. Lima diantaranya adalah pemuda yang pernah
bertemu Rasulullah. Satu orang yang tidak hadir adalah Jabir bin Abdullah bin Ri’ab.
Tujuh orang yang baru itu :
1.
Mu’adz bin Harits
2.
Dzakwan bin Abdul Qais
3.
‘Ubadah bin Shamit
4.
Yazid bin Tsa’labah
5.
Al-Abas bin Ubadah
6.
Abu al-Haytsam
7.
‘Uwaim bin Sa’idah
HIKMAH
Bai’at Aqobah pertama
Setelah perang Bu’ats kedua belah
pihak menghadiri perjanjian Aqobah I
yang terdiri atas 2 orang wakil dari Aus
serta enam orang wakil dari Khazraj.
Perjanjian
Aqobah
I
merupakan
kemajuan dalam dunia Islam. Dalam
sekejap, mereka mampu melupakan
perseturuan
internal
yang
telah
mendaging-daging. Kaum Aus dan
Khazraj telah menyadari kesalahan dan
berjanji
memperbaikinya.
Mereka
mnegajak yang lainnya untuk memeluk
Islam dan melupakkan perseturuan.
HIKMAH
Bai’at Aqobah kedua
BAI’AT ‘AQOBAH KEDUA
Rasulullah mengutus duta Islam pertama di Yastrib yang bertugas
menyebarkan Islam dan memberikan pemahaman tentang agama.
Rasulullah memilih Mushab bin Umair.
Ditangan Mushab bin Umair banyak masyrakat Yastrib berbondongbondong masuk Islam.
Sebelumnya telah dilakukan bai’at Aqobah pertama yang diikuti para
pemuda berjumlah 12 orang. Dinamakan Aqabah, sebab tempat
pertemuan itu bernama Aqobah.
Tanda ketulusan iman seseorang terlihat
pada kesiapannya menerima pemimpin.
Kelompok Aus dan Khazraj sudah merasa
jenuh selama berpuluh-puluh tahun berebut
kursi kepimimpinan. Namun semua tiu
sanggup mereka lalui karena keimanan
kepada Allah dan keyakinan akan
kebenaran agama Islam yang tertanam
dalam hati mereka. Dalam bai’at kedua ini
Rasulullah mengambil langkah-langkah
strategis.
1.
2.
3.
Peserta
bai’at
bersembunyi
dan
berpindah-pindah secara rahasia agar
tidak diketahui. Mereka semua berjumlah
70 kaum laku-laki dan dua orang wanita.
Rasulullah saw memilih waktu pertemuan
pada malam terakhir dari malam-malam
haji, tanggal 13 Dzulhijjah saat jemaah
haji sudah banyak yang pulang.
Terus
menjaga
rahasia
dan
menyembunyikannya.
Saat
terlanjur
diketahui
musuh,
Rasulullah
saw
memerintahkan agar tetap konsisten
karena khawatir terjadi bentrok sebelum
tiba saatnya.
SIAPAKAH MUSHAB BIN UMAIR ?
Mushab bin Umair adalah remaja Quraisy terkemuka. Wajahnya tampan, akhlaknya baik dan
selalu tampil mewah. Ia selalu mengenakan pakaian terbaik yang tak dimiliki warga Makkah dan
yang lainnya. Suatu hari Mushab mendengar berita tentang Muhammad yang mengaku dirinya
sebagai Nabi. Diantara berita yang terdengar ialah bahwa Rasulullah beserta pengikutnya biasa
mengadakan pertemuan di Daarul Arqam. Tanpa ragu Mushab pun memeluk Islam.
Berita ini terdengar oleh Ibunya, Khunas bin Malik. Sang ibu adalah wanita yang disegani bahkan
ditakuti di Makkah. Tak ada yang ditakuti Mushab sejak masuk Islam selain ibunya. Mushab pun
berusaha mengajak ibunya memeluk Islam, tetapi tak berhasil. Dengan berat hati iapun
meninggalkan ibunya tercinta.
Kaum muslim yang menyaksikan Mushab begitu sedih, dahulu yang berkehidupan serba mewah.
Namun kini pakian ganti pun tidak ada, pakaian yang dahulu tak dimiliki seorang pun di Makkah,
namun kini hanya berpakian yang sobek.
Rasulullah menatap Mushab seraya beujar, “Dahulu saya melihat Mushab ini tidak ada yang
mengimbangi dalam memperoleh kesenangan dari orangtuanya, kemudaian ditinggalkannya semua
itu demi cintanya kepada Allah dan Rasul-Nya.”
HIJRAH KE MADINAH
Kaum Anshar tiba di Yastrib. Kabar tersbut membuat Rasulullah bergegas
melakukan persiapan hijrah untuk menyusul mereka. Detik-detik menjelang
hijrahnya Rasulullah ke Yastrib kian dekat. Beliau mengumpulkan para
sahabat yang ada di Makkah untuk mempersiapkan segala sesuatu.
Hijrah dilakukan secara bertahap, tidak sekaligus. Rasulullah adalah
orang yang terakhir berhijrah untuk memastikan para Muhajirin telah tiba
di Yastrib. Jika Rasulullah melakukan hijrah terlebih dahulu, umat Islam
yang ada di Makkah akan disiksa habis-habisan oleh orang-orang kafir
Quraisy. Oleh sebab itu, Rasulullah memilih tinggal sementara, meskipun
hal itu sangat membahayakan dirinya sendiri.
Sementara di Makkah, para pendiri kaum Quraisy beserta perwakilan
setiap kabliah sedang menyusun rencana menghentikan dakwah Nabi
saw. Tiba-tiba muncul seorang kakek-kakek tua memberikan sebuah ide
menghentikan dakwah Nabi dengan membunuhnya. Ya ide tersebut
berasal dari Iblis.
HIKMAH
Hijrah ke Madinah
Seorang Mukmin jika kekuatannya telah
memadai, menegakkan kebenaran tidak
perlu disembunyikan lagi. Sebagaimana
yang dilakukan oleh Umar bin Khathab.
Hal ini menjadi bukti bahwa kekuatan
dan keberanian dapat menggentarkan
nyali musuh.
Tidak diragukan lagi, orang-orang kafir
Quraisy sebenarnya mampu bersatu
untuk
membunuh
Umar.
Namun,
keberanian Umar membuat nyali mereka
ciut. Ketika orang-orang kafir Quraisy
tak lagi menentang dakwah yang emban
Rasulullah dan menganggap kaum
Mukmin telah mampu melepaskan diri
dari gangguan mereka, maka tidak ada
lagi jalan lain kecuali dengan membunuh
Nabi Muhammad Shalallahu ‘Alaihi
Wasallam.
RENCANA IBLIS, MEMBUNUH RASULULLAH
Nabi Muhammad saw terancam. Nasibnya diujung tanduk setelah para pembesar Quraisy bertekad
membunuhnya (rencana dari Iblis yang menyamar sebagai kakek tua). Di saat kritis itulah, malaikat
Jibril turun membawa wahyu sekaligus memberitahukan rencana jahat kaum Quraisy.
Malam yang dinanti pun tiba. Kaum Quraisy yang dipimpin 11 pembesar mereka, bergerak menuju
rumah Rasulullah. Sesampainya didepan rumah Rasulullah. Mereka segera menyebar, sehingga tidak
ada celah sedikitpun yang dapat dilalui Rasulullah. Didalam rumah, Rasulullah tak panih meski
nyawanya tercancam. Sebuah strategi juga telah disiapkannya: meminta Ali bin Abi Thalib untuk
berbaring ditempat tidurnya.
Malam terus merambat, Abu Jahal dan kawan-kawannya yakin rencana jahat mereka akan berhasil.
Mereka akan masuk kedalam rumah, dan meikam langsung Rasulullah dengan pedang. Sementara
didalam rumah, Rasulullah bersiap untuk pergi. Dihadapan beliau, berdiri pasukan Quraisy yang telah
mengepung sejak tadi. Rasulullah lalu mengambil butiran debu dan menebarkannya sambil membaca
surah Yasin [36] ayat 9. Mata mereka tiba-tiba tak bisa melihat. Sekeliling menjadi gelap. Rasa kantuk
yang hebat mulai menyerang mereka. Dan pedang yang terhunus pun berjatuhan. Rasulullah pun
segera pergi menuju rumah Abu Bakar.
HIKMAH
Hijrah Berdua di dalam Gua
BERDUA DI DALAM GUA TSUR
Nabi saw telah mengetahui bahwa orang-orang Quraisy akan berupaya
keras mencarinya. Mengingat jalan-jalan utama menuju Yastrib (arah utara
dari Makkah) akan disisir oleh kaum Quraisy. Karena itu Rasulullah memilih
jalan yang berlawanan arah, yaitu ke selatan Makkah yang menuju ke arah
Yaman. Rasulullah saw dan Abu Bakar menempuh jalan sepanjang lima mil,
hingga akhirnya sampai ke sebuah bukit bernama Bukit Tsur. Disanalah
Rasulullah dan Abu Bakar beristirahat untuk sementara waktu.
Kaum Quraisy sangat marah karena tidak dapat menemukan Nabi
Muhammad saw. Mereka berjanji akan memberikan hadiah 100 ekor unta
bagi orang yang menemukan Rasulullah. Pencarian besar-besaran pun
dilakukan ke setiap sudut Makkah, lembah, gunung dan gua. Hingga ada
diantara mereka yang tiba dimulut Gua Tsur.
Saat itu didalam gua, Abu Bakar tepat berada disisi Rasulullah. Keduanya
terus mengamati gerak-gerik orang-orang Quraisy. Beberapa kali mereka
melihat ke arah gua. Namun mereka tidak yakin bahwa Rasulullah dan Abu
Bakar berada didalam gua karena gua tersebut tertutup oleh jaring labalaba dan sarang burung.
Allah memberikan pertolongan-Nya
kepada Nabi saw saat orang-orang
Quraisy tak mampu melihat Nabi saw
dan Abu Bakar di Gua Tsur dan adanya
rumah laba-laba serta sarang burung
dimulut gua. Kalaulah Allah tidak
menyayangi hamba-Nya, bisa jadi
Rasulullah saw jatuh ke tangan kaum
musyrik. Dia-lah Dzat Yang telah
mengutus Rasul saw sebagai pembawa
rahmat, maka Dia juga akan selalu
menolongnya. Allah swt berfirman,
Sesungguhnya Kami akan menolong rasulrasul Kami dan orang-orang yang
beriman dalam kehidupan dan pada hari
tampilnya para saksi (Hari Kiamat). QS
Ghafir [4]:51.
Dalam kondisi yang sangat meresahkan,
akan terlihat perbedaan antara orang
yang tulus dan orang yang berpurapura. Hati mereka yang tulus dalam
berdakwah akan selalu dipenuhi
keyakinan pertolongan-Nya.
BAB 4
PERIODE MADINAH
Madinah menjadi tempat hijrah nabi Muhammad
Shalallahu ‘Alaihi Wasallam dan kaum Muslim. Babak baru
perjuangan dakwah Islam dimulai. Di Madinah ini, selama
10 tahun Rasulullah bersama kaum Muslim membangun
peradaban Islam modern. Inilah periode akhir
perjuangan Rasulullah dalam menyebarkan Islam hingga
akhir wafatnya.
DAFTAR ISI “PERIODE MADINAH”
Membangun Masjid Nabawi
Surat ajakan Islam kepada pemimpin negara
Mempersaudarakan Muhajirin dan Anshar
Perang Khaibar
Keadaan Madinah diawal Hijrah
Umrah Qada’
Perang Badar
Perang Mut’ah
Perang Uhud
Pembebasan Mekkah
Perang Bani Nadhir
Perang Hunain
Perang Badar kedua
Perang Tabuk
Perang Khandaq
Tahun Delegasi
Perang Bani Quraizhah
Haji Wada’
Perjanjian Hudaibiyah
Rasulullah wafat
MEMBANGUN MASJID NABAWI
Ketika pertama kali menginjakkan kaki di Madinah, Rasulullah singgah di
perkampungan Bani Najjar pada hari Jum’at 12 Rabiul Awal tahun
pertama Hijriah, yang bertepatan dengan tanggal 29 September tahun
622 Masehi. Diperkampungan Bani Najjar. Rasulullah tinggal di rumah
Abu Ayyud al-Anshari.
Langkah pertama yang dilakukan Rasulullah di Madinah adalah
membangun masjid, dan beliau memilih tempat pembangunan masjid itu
ditempat pemberhentian unta yang ditunggangi beliau. Rasulullah
membeli tanah dari dua orang anak yatim.
Sejak awal pembangunannya, Masjid Nabawi tak hanya berfungsi
sebagai tempat ibadah, tapi juga untuk kepentingan kaum Muslim seperti
tempat belajar, tempat strategi perang, pos kesehatan, dan lainnya.
MIMBAR NABI
Sejak Masjid Nabawi dibangun,
Rasulullah tak memiliki mimbar untuk
tempat khutbah. Setiap kali berceramah,
beliau hanya menyandarkan tubuhnya
pada sebatang pohon yang tumbuh di
tempat shalatnya. Ketika sebuah mimbar
telah dibuat dan dijadikan sebagai
tempat Rasulullah berkhutbah, batang
pohon itu tak lagi digunakan beliau. Apa
yang terjadi? Batang pohon itu layu dan
sedih.
Melihat
itu,
Rasulullah
menghampirinya
dan
langsung
mendekapnya, kemudian batang pohon
tersebut terlihat nyaman dan kembali
seperti sedia kala. [HR Bukhari]
MEMBANGUN MASJID NABAWI
KEISTIMEWAAN MASJID NABAWI
Dari Abu Hurairah meriwayatkan, “Satu rakaat shalat di Masjid Nabawi lebih utama
daripada 1000 rakaat shalat di masjid lain, kecuali Masjid Haram. Sebab, Rasulullah
adalah Nabi terakhir. Demikian pula masjidnya sebagai masjid terakhir.” [HR Muslim]
Sa’id al-Musayyib meriwayatkan dari Abu Hurairah bahwa Rasulullah bersabda,
“Seseorang tidak boleh bepergian dengan niat mengagungkan masjid tertentu, kecuali tiga
masjid ini : Masjid Haram, masjidku (Masjid Nabawi), dan Masjid al-Aqsa.” [HR Muslim]
DARI YASTRIB KE MADINAH
Dalam piagam Madinah yang dibuat Rasulullah, tak ditemukan nama Maidnah. Saat itu
Rasulullah masih menggunakan nama Yastrib.
Mengapa beliau mengganti Yatrib menjadi Madinah?
Menurut Rasulullah, nama Yastrib berasal dari kata tsarab yang arinya “celaan” atau
“makian”. Jelas sekali tak memiliki arti positif, Rasulullah lebih senang menyebut dengan
nama lain yaitu Madinah. Selain Madinag Rasulullah sering menyebut juga dengan Thibah
dan Thabah.
HIKMAH
Pembangunan Masjid Nawabi
Masjid menjadi sarana utama bagi
pembangunan
masyarakat.
Untuk
menciptakan masyarakat yang religius,
hendaknya setiap Muslim berpegang
teguh dan patuh pada manhaj
(sistem/metode), aqidah, dan rtika Islam.
Semua itu bersumber dari spirit masjid
dan wahyu Illahi.
Masjid menjadi syiar atas universitas Islam
sekaligus pusat aktivitas dakwah. Masjid
Nabawi pada waktu itu tidak hanya
berfungsi sebagai tempat ibadah, tetapi
juga berfungsi sebagai tempat pertemuan
anatara nabi Muhammad Shalallahu
‘Alaihi Wasallam, para sahabat, dan
delegasi dari kabilah-kabilah disekitar
Madinah. Juga digunakan sebagai tempat
pengajian Ilmu pengetahuan, baik agama
maupun umum.
MEMPESAUDARAAN MUHAJIRIN & ANSHAR
Selain membangun masjid sebagai pusat aktivitas masyarakat,
Rasulullah melakukan sebuah tindakan besar yang memiliki
pengaruh luar biasa dalam sejarah, yaitu mempersaudarakan
(muakhah) kaum Muhajirin dan Anshar.
Persaudaraan ini dilakukan agar fanatisme Jahiiyah menjadi
luntur, perbedaan nasab, warna kulit, dan negara menjadi sirna.
Tidak ada loyalitas dan antiloyalitas kecuali pada Islam.
Masyarakat baru ini telah melahirkan kisah-kisah yang layak
dijadikan sebagai teladan sepanjang zaman.
(silahkan untuk beberapa kisah persaudaraan ini bisa searching)
HIKMAH
Mempersaudarakan
Muhajirin dan Anshar
Masyarakat Madani yang dibangun oleh
Islam merupakan bentuk ukhuwah yang
didasarkan pada agama. Pembelaan
sepenuhnya dicurahkan kepada Allah,
Rasulullah, dan kaum Mukmin. Islam
membatasi ikatan persaudaraan dan
saling
menolong
hanya
berlaku
antarakaum Mukmin.
Hubungan persaudaraan antar sesama
Muslim yang didasari karena Allah
Subhanahu Wa Ta’ala harus menjadi
landasan utama terbentuknya sebuah
masyarakat. Rasulullah menganjurkan
kepada setiap muslim yang baru agar
mendalami makna cinta yang didasari
karena Allah swt. Seperti persaudaraan
Anshar dan Muhajirin. Kaum Anshar
sangat mencintai kaum Muhajirin, mereka
berani berkorban, berperan aktif,
bahkan mereka rela mewariskan harta
benda mereka.
HIKMAH
PIAGAM MADINAH
MADINAH DIAWAL HIJRAH
Beragam peristiwa Madinah diawal Hijrah diawali dengan membangun
masji Nabawi dan mempersaudarakan kaum Muhajirin dan Anshar. Selin
peristiwa bersejarah itu, peristiwa lainnya adalah piagam Madinah (berisi
16 poin) serta Perjanjian dengan Yahudi (berisi 12 poin).
Berita tentang hijrahnya kaum Muslim ke Madinah serta mendapatkan rasa
aman disana setelah dibuatnya perjanjian Yahudi serta piagam Madinah
membuat orang-orang Quraisy sangat geram. Kaum Quraisy sering
melakukan teror kepada kaum Muslim. Hingga turunlah wahyu mengenai
Allah menginzinkan perang. Inilah yang menjadi cikal bakal perang Badar
Kubra.
Peristiwa lainnya Madinah diawal Hijrah ialah arah perubahan kiblat dari
Baitul Maqdis ke Ka’bah al-Musyarrafah. Ini terajadi pada bulan Syaban
tahun kedua Hijrah. Dalam perkembangannya, Rasulullah lebih suka
menghadap ke kiblat nabi Ibrahim as. Hal ini diabadikan dalam surah alBaqarah ayat 144. Selin peristiwa perubahan kiblat, peristiwa lainnya
adalah perintah berpuasa dibulan Ramadhan.
1. Piagam Madinah merangkul
seluruh komponen masyarakat
Madinah; Muhajirin, Andhar,
orang-orang Yahudi Madinah
dan suku-suku di Madinah
melebur menjadi satu.
2. Salahsatu syarat berdirinya
Negara
adalah
adanya
territorial dan dalam hal ini
Rasulullah telah memenuhinya
dengan Madinah sebagai
territorial kekuasaanya. Dari
sudut pandang Hak Asasi
Manusia,
beliau
sangat
mengedapankan
prinsip
keadilan,
egaliter
dan
penjunjungan
tinggi
kebebasan.
PERANG BADAR KUBRA
Perang Badar adalah perang antara kekafiran dan keimanan. Inilah perang yang
tidak melihat hubungan persaudaraan, tetapi hubungan keimanan dan akidah yang
menjadu pembedanya. Karena itu, dalam perang ini ada yang membunuh
pamannya, ayahnya anaknya dan saudaranya.
Umar bin Khathab dengan gagah berani membunuh oamannya al-Ash bin Hisyam.
Abu Bakar berhadapan langsung dengan anaknya, Abdurahman. Paman Nabi
Muhammad bernama Abbas bin Abdul Muthalib, berhasil ditawan kaum Muslim.
Saat itu hubungan kekerabatan putus dan yang dilihat hanyalah putus dan yang
dilihat hanyalah iman mengalahkan kalimat kufur. Perang Badar disebut juga
dengan Yaumul Furqan : Hari Pembeda antara kebenaran dan kebatilan.
NAMA SYUHADA BADAR
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
Umair bin Abi Waqqash
Sa’ad bin Khaitsamah
Shafwan bin Wahb
Haritsah bin Suraqah
Mubasysir bin Abdu Amr
Dzusy Syimalain bin Abdu Amr
Mahja bin Shalih
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.
Aqil bin al-Bakir
Rafi bin al-Ma’la
Umair bin al-Hammam
Yazid bin al-Harits
Auf bin al-Harits
Mu’awwidz bin al Harits
Ubaidah bin al-Harits
HIKMAH
Perang Badar Kubra
Kemenangan Perang Badar murni
karena
pertolongan
Allah
swt.
Kemenangan ini menjadi pelajaran bagi
kaum
Mukmin
agar
senantiasa
berpegang dan menyerahkan segala
urusan hanya kepada Allah swt. Hari
Perang Badar disebut juga dengan Yaum
al-Furqon (Hari Pembeda) antara yang
hak dan yang bathil.
Kemenangan dalam sebuah peperangan
bukan karena kualitas pasukan yang
banyak dan senjata yang canggih,
tetapi karena kekuatan jiwa dan mental.
Dalam perang Badar ini pasukan
mukmin memegang teguh aqidah yang
benar, iman yang kukuh, keinginan untuk
meraih 2 kebaikan : kemenangan atau
mati syahid.
HIKMAH
Rasulullah bermusyawarah
PERANG UHUD : MUSYAWARAH
Kekalahan di Badar sangat membenkas dikalangan kaum Quraisy.
Mereka pun mempersiapkan diri untuk balas dendam. Total pasukan
yang terkumpul sebanyak 3000 orang, ditambah 3000 unta, 200 kuda
dan 700 tameng. Pasukan ini dipimpin Abu Sufyan. Jumat, 6 Syawal
tahun 3 hijriah, pasukan Quraisy bergerak menuju pinggiran Madinah.
Setelah berjalan cukup lama, mereka beristirahat di Bukit Uhud.
Rencana pasukan Quraisy menyerang Muslim di Madinah telah
terdengar Rasulullah dari Thalhah dan Said bin Zaid. Suasana Madinah
semakin mencekam. Seluruh penduduk disibukkan persiapan
menghadapi perang. Rasulullah bermusyawarah dengan para sahabat
dan hendak bertanya apakah hendak menyerang musuh dari luar atau
bertahan didalam kota. Rasulullah akhirnya memutuskan untuk bertahan
didalam kota dengan mempertimbangkan taktik tersebut. Namun lain
hal nya para pemuda yang memiliki semnagat tinggi untuk mati
sebagai syahid, sehingga akhirnya Rasulullah pun menyetujui untuk
perang diluar kota Madinah.
Rasulullah saw tidak memaksakan
pendapatnya pada kaum Muslim
karena baginya musyawarah
adalah lebih utama. Ini pelajaran
penting bagi siapa saja yang
hendak
mengambil
suatu
keputusan. Sebelum keputusan
dibuat, baiknya kita meminta
pendapat orang lain. Berarti,
Islam jelas lebih dulu daripada
Barat dalam mengaplikasikan
arti demokrasi. Disamping itu
Rasulullah saw telah memberikan
kepada kum wanita dalam
berperang. Dengan demikian,
lebih dari 14 abad, hak dan
peran kaum wanita dalam segala
bidang telah kukuh.
PERANG UHUD
Sebelum perang dimulai. Rasulullah membuat strategi perang dengan menempatkan pasukan
sayap kanan yang dipimpin Abdullah bin Jabir dan pertahanan pasukan sayap kiri dengan
menempatkan 50 pemanah andal diatas bukit Rummat. Rasulullah berwasiat kepada pasukan
pemanah agar tidak meninggalkan tempat apapun kondisinya, menang atau kalah.
Seperti biasa sebelum perang dimulai terlebih dahulu dengan pertarungan tiga pendekar pedang
diantara kedua kubu. Pertarungan satu lawan satu ini pun dimenangkan kaum Muslim.
Pasukan Muslim dengan semangat tauhid berhasil memenangkan perang, dan untuk kesekian
kalinya kaum Quraisy kalah, mereka lari tunggang langgang. Pasukan Muslim tidak tinggal diam
saat melihat lawan lari lintang pukang. Kemenangan yang hampir ditangan sehingga situasi
membuat pasukan Muslim lengah akibat tergoda harta rampasan perang. Melihat hal ini Khalid bin
Walid (yang belum memeluk Islam) bersama pasukan kudanya menyerang pasukan muslim yang
tengah lengah. Melihat kejutan serangan pasukan Khalid bin Walid membuat kaum Muslim panik,
hingga akhirnya banyak yang meninggal sebagai syuhada termasuk paman Rasulullah, Hamzah bin
Abdul Muthalib.
Dalam perang ini, Rasulullah saw mengalami cedera dan luka parah, terperosok ke dalam lubang,
kepalanya bocor, giginya patah, dan dibagian wajah darahnya mengalir dengan deras.
PERANG UHUD : HAMZAH
TERBUNUH
Kemenangan pasukan Muslim harus dibayaw mahal dengan mati syahidnya
Hamzah bin Abdul Muthalib. Semuanya berawal ketiak Hamzah gusar
melihat kebingasan Khalid bin Walid dibukti Rummat. Hamzah lalu membawa
sekelompok sahabat untuk menghentikannya. Pertempuran hebat terjadi
diantara mereka. Dengan pedangnya Hamzah berhasil membunuh banyak
tokoh kaum Quraisy. Namun, tanpa ia sadari ada seorang prajurit yang setia
mengamati gerak-gerik Hamzah. Ia adalah Wahsyu, budak laki-laki milik
Jabir bin Muth’im yang mendapat tugas untuk membunuh Hamzah dengan
iming-iming kebebasan dan harta banyak oleh Hindun, istri Abu Sufyan.
Hindun rela memberikan hadiah tersebut karena ayah beserta saudaranya
telah dibunuh oleh Hamzah pada saat perang Badar.
NAMA SYUHADA UHUD
Total para syuhada kaum Muslim
berjumlah 70 (41 dari kaum suku
Khazraj dan 24 suku Aus, serta 4 orang
Muhajirin dan satu orang Yahudi).
Berikut beberapa sahabat yang
mendapat gelar syahid:
1.
2.
3.
4.
5.
6.
Hamzah bin Abdul Muthalib
Mushab bin Umari
Thalhah bin Ubaidillah
Amru bin al-Jumuh
Hanzalah bin Ammir
Dan lain-lain
HIKMAH
PERANG UHUD
1. Allah swt menghibur dan
memberikan petunjuk yang bisa
meneguhkan jiwa mereka. (QS
Ali-Imran [3]:137-139 & 146148)
2. Peristiwa
ini
menunjukkan
bahanya jika kita lebih mengutamakan urusan duniawi ketimbang urusan akhirat. (QS AliImran [3]:14)
3. Kesalahan yang dilakukan oleh
pasukan
pemanah
tidak
membuat Rasulullah marah dan
bersedia memaafkannya. Hal ini
pun sebagai contoh seorang
pemimpin.
Allah
pun
mengampuni
dan
melebur
kesalahan-kesalahan
meraka.
(QS Al-Imran [3]:152)
HANZALAH BIN AMMAR : PEJUANG ISLAM YANG
DIMANDIKAN MALAIKAT
Dalam Perang Uhud, Hanzhalah adalah salah satu yang berada di dekat
Rasulullah, untuk membelanya dari serangan kaum kafir yang berbalik
menguasai medan pertempuran karena kelalaian kaum muslimin. Padahal
pada saat itu Hanzalah sedang berbulan madu dengan istrinya, namun
kecintaannya terhadap panggilan Allah membuatnya meninggalkan istrinya.
Dalam perang Uhud Hanzhalah bertempur satu lawan satu melawan Abu
Sufyan bin Harb, pimpinan kaum musyrikin. Hanzhalah meloncat ke Abu
Sufyan dan memukul urat kering kuda Abu Sufyan. Abu Sufyan terjatuh ke
tanah. Hanzhalah ingin membunuhnya. Akan tetapi, seorang musyrikin,
Syaddad bin Syaub melihatnya dan menebas Hanzhalah dengan
pedangnya. Hanzhalah jatuh dan syahid ketika melindungi Rasulullah.
Usai perang, Rasulullah memeriksa para syuhada. Alangkah terkejutnya
Rasulullah, ketika melewati mayat Hanzhalah. Rasulullah melihat para
malaikat sedang memandikan Hanzhalah. Ketika para sahabat bertanya
kepada isterinya Hanzhalah, beliau berkata: “penyeru jihad membuatnya
tergesa dari bersuci dan dia pergi ke medan perang dalam keadaan junub.”
Urwah bercerita, “Aku benar-benar melihat
malaikat sedang memandikan Hanzhalah di
antara langit dan bumi dengan air dari awan
dalam sebuah tempat besar terbuat dari perak.”
Abu Asid al-Sa`idi lalu berkata, “Kami pergi
melihat Hamzah, kepalanya meneteskan air.”
(Diriwayatkan oleh Al-Baihaqi dan Ibnu Sa’ad
dari Hisyam bin Urwah)
TRAGEDI BI’R MA’UNAH
Tragedi Bi’r Ma’unah merupakan salahsatu tragedi kejam dalam Islam pada masa Rasulullah saw. Hal ini
pun membuat Rasulullah terpikul, senyum pun sejenak menghilang dari wajahnya.
Tragedi Bi’r Ma’unah sendiri diawali dengan terbunuhnya utusan delegasi dakwah ke Najed. Awalnya
Rasulullah saw tidak memberikan izin. Namun salah seorang kerabat Nabi saw, Abu Barra bin Malik
meyakinkan Rasulullah saw dengan memberikan jaminan untuk melindungi pasukan delegasi tersebut
selama perjalanan menuju Najed. Meskipun Abu Barra tidak masuk Islam, meski begitu dia tetap
berhubungan baik dengan Rasulullah saw.
Peristiwa pembantaian pasukan Muslim ini terjadi ketika pasukan muslim bersama Abu Barra sedang
beristirahat. Mereka tidak mengetahui mengenai rencana konspirasi pembantaian ini. Semua pasukan
Muslim pun syahid setelah dibunuh oleh kaum Yahudi Bani ……… .
Tidak ada yang mengetahui mengenai kisah pembantaian ini. Suatu ketia, hingga pembantaian tersebut
diketaui oleh Amr bin Umayyah dan Mundzir bin Uqbah bin Amri yang ketika itu sedang mengembalakan
kambing. Merka melihat lautan jasad bersimbah darah.
Kejadian ini pun pada akhirnya terdengar sampai penduduk Madinah, termasuk Rasullah saw Karena
sangat sedihnya, beliau selalu berdo’a (Qunut Nazilah) saat selesai shalat subuh selama 30 harii.
PERANG BANI NADHIR
Tragedi Raji’ dan Bi’r Ma’unah membuat kaum Yahudi bertambah lancang. Sebelum itu, mereka dikenal
sangat benci pada Islam. Setelah perang Uhud, mereka mulai menampakkan kedengkian dan kebencian
terhadap kaum Muslim. Mereka mulai menjalin kontak dengan kaum Quraisy. Mereka pun menyusun caracara tidak terpuji berupa konspirasi membunuh nabi Muhammad saw.
Konspirasi membunuh Nabi saw dimulai ketika Rasulullah beserta beberapa sahabat nya diundang untuk
datang ke kediaman Bani Nadhir. Tanpa sepengetahuan Rasulullah, ternyata orang-orang Yahudi
merencanakan menggelindingkan batu besar kepada Rasulullah dan para sahabat yang telah menunggu
dikediaman Bani Nadhir.
Rasulullah saw menyadari konspirasi tersebut setelah diberitahu oleh Malaikat Jibril. Tanpa pikir panjang
Rasulullah saw pun meninggalkan Bani Nadhir untuk kembali ke Madinah. Rasulullah pu mengutus Muhammad
bin Maslamah untuk menemui Bani Nadhir menyampaikan pesan agar meninggalkan Madinah dalam 10 hari.
Tidak ada pilihan bagi orang-orang Yahudi Bani Nadhir selain pergi meninggalkan Madinah. Ketika mereka
tengah bersiap pergi meninggalkan Madinah, datang seorang utusan orang munafik Abdullah bin Ubai bin
Salul dengan 2000 pasukan. Hal ini memicu semnagat Bani Nadzhir untuk memerangi kaum Muslim. Perang
pun dimulai. Perang Bani Nadhir sendiri terjadi pada bulan Rabiul Awal 4 Hijriah dengan kemeangan kaum
Muslim.
PERANG BADAR KEDUA
Guna memenuhi janji Rasulullah saw dan Abu Sufyan usai perang Uhud untuk
berperang kembali, setahun kemudian yaitu pada Syaban 4 Hijriah, Rasulullah dan
Abu Sufyan kembali mengerahkan pasukan mereka masing-masing.
Rasulullah saw pergi ke Badar dengan membawa 1500 prajurit. Pasukan ini
diperkuat dengan 10 penunggang kuda. Sementara Abu Sufyan membawa 2000
prajurit diperkuat 50 penunggang kuda.
Pasukan kaum Muslim terlebih dahulu tiba di Badar, menunggu kedatangan kaum
Quraisy. Namun tamu yang ditunggu kaum Muslim pun tidak datang dikarenakan
ketakutan kaum Quraisy akan kekuatan kaum Muslim. Sehingga mereka pun urung
datang, dan lebih memilih mengurusi ternak.
Peristiwa ini dikenal dengan sebutan Perang Badar yang dijanikan, atau Perang
Badar kedua atau Perang Badar terakhir atau Perang Badar Sughra.
HIKMAH
PERANG KHANDAQ
PERANG KHANDAQ (PARIT)
Telah satu setengah tahun Perang Bani Nadhir berlalu. Suasana damai
menyelimuti Madinah. Situasi tersebut tidak disukai oleh Yahudi yang terusir
dari Madinah saat perang Bani Nadhir. Mereka geram menyaksikan kaum
Muslim hidup bahagia, sehingga mereka membuat makar untuk mengajak
pasukan dari kabilah Arab untuk menyerang Madinah.
Kabar konspirasi kaum musyrik dan Yahudi sampai juga di Madinah. Rasulullah
dan para sahabat menggelar musyawarah dan menyusun rendcana. Salman
al-Farisi yang memahami strategi perang, mengusulkan rencana jika Madinah
diserang dari luar, taktik terbaik untuk membendung serangan ialah dengan
cara menggali parit disekeliling kota. Rasulullah pun menyetujui usulan Salman
tersebut.
Pada perang Khandaq ini selain mendapat serang dari luar, para penduduk
Yahudi di Madinah (Bani Quraizhah) mengkhianati kaum Muslim. Namun hal ini
selesai dengan diutusnya Nu’aim bin Mashud yang telah memeluk Islam namun
penduduk Yahudi tidak mengetahuinya untuk menemui dan mempengaruhi Bani
Quraizhah.
Pada perang Khandaq ini pula Allah mengabulkan do’a Rasulullah untuk
mengirimkan angin puyuh yang membuat pasukan kaum musyrik kocar-kacir.
1. Penggalian
parit
merupakan
salahsatu pelaksanaan ajaran
Islam sesuai perintah Allah dalam
QS al-Anfal [8]:60
2. Pemimpin harus menerapkan nilainilai keadilan dan persamaan
seperti
yang
ditunjukkan
Rasulullah saw. Beliau ikut
menggali parit dan mandi
keringat bersama kaum Muslim.
3. Sikap kasih saynag harus dimiliki
seorang pemimpin seperti yang
dicontohkan Rasulullah saw saat
mengajak
seluruh
sahabat
menikmati hidangan yang telah
disiapkan oleh Jabir.
4. Berbagai
mukjizat
yang
diturunkan Allah selama perang
Khandaq, sebagai cara Allah
melindungi rasul dan umatnya dari
para pembangkang Islam yang
terdiri atas orang-orang munafik,
musyrik, dan lainnya.
HIKMAH
FITNAH TERHADAP AISYAH
FITNAH TERHADAP AISYAH
Fitnah ini terjadi ketika Aisyah yang hendak mencari kalung pemberian
saudara perempuannya demi menghormatinya yang hilang dalam
perjalanan ke Madinah. Ketika Aisyah mencari kalung tersebut,
rombongan kaum Muslim dan Rasulullah berangkat melanjutkan
perjalanan dimalam hari. Mereka tidak menyadari bahwa Aisyah
tertinggal karena mencari kalung yang hilang tersebut.
Aisyah yang telah selesai menemukan kalung kemudian kembali ke
tempat perkemahan. Aisyah tidak menemukan siapapun ditempat
perkemangan tersebut. Ia pun bertasbih dan beristighfar, memohon do’a
kepada Allah.
Pada saat itu, datang seorang prajurit Perang Badar, Shafwan bin
Mu’thal. Dia juga tertidur dan tertinggal dari romgongan pasukan.
Shafwan tahu bahwa yang tertidur itu adalah Aisyah, istri Nabi saw.
Kemudian Shafwan mendekatkan untanya ke sisi Aisyah dan memintanya
untuk segera naik ke atas unta. Shafwan memegang tali tanpa menoleh
dan berbicara kepada Aisyah selama dalam perjalanan.
Peristiwa ini dilihat oleh salahsatu tokoh Quraisy, Abdullah bin Ubai bin
Salul dan mulai menyebarkan fitnah kejam ini kepada penjuru
masyarakat Madinah.
1. Fitnah keji yang menimpa
keluarga Rasulullah menjadi
bukti bahwa musuh-musuh Islam
akan
terus
menggunakan
berbagai macam cara untuk
mengalangi dakwah Islam.
2. Terungkapnya fitnah terhadap
Aisyah merupakan bukti kasih
sayang Allah kepada kelarga
Nabi dan orang-orang yang
beriman.
MUKJIZAT RASULULLAH SAW
BEBASNYA AISYAH DARI FITNAH
Aisyah didera fitnah luar biasa.
Yang melakukannya kaum munafik
di Madinah. Rasulullah sempat tak
menegurnya hampir satu bulan dan
lalu turunlah firman Allah, QS anNur [24] : 11.
HIKMAH
PERJANJIAN HUDAIBIYAH
PERJANJIAN HUDAIBIYAH
Perjanjian Hudaibiyah adalah perjanjian antara Kaum Muslimin Madinah,
dalam hal ini dipimpin oleh Nabi Muhammad SAW, dengan kaum musyrikin
Mekah. Ini terjadi pada tahun ke-6 setelah beliau hijrah dari Mekah ke
Madinah. Perjanjian ini terjadi di Lembah Hudaibiyah, berada di pinggiran
Kota Mekah. Pada saat itu rombongan Kaum Muslimin yang dipimpin langsung
oleh Nabi Muhammad SAW hendak melakukan ibadah Haji. Namun mereka
dihalang- halangi masuk ke Mekah oleh
Suku Quraisy, penduduk Mekah.
ISI PERJANJIAN HUDAIBIYAH
Perjanjian Hudaibiyah yang pada intinya
adalah gencatan senjata, membuat
orang-orang Quraisy bersikap netral.
Perjanjian itu juga membuat wilayah
Arab tak ada lagi konflik. Menjelang
perjanjian Hudaibiyah, Rasulullah saw
sengaja membuka hubungan dengan
kelompok Quraisy dengan cara tiap-tiap
pihak mengirimkan delegasu mereka,
sehingga Rasulullah saw dan orang
orang-orang kafir saling mendengarjan
informasi yang dibawa delegasi. Cara
ini lebih menyenangkan kedua belah
pihak.
Imam Syafe’i, Imam Ahmad dan
mayoritas Imam lainnya mengatakan
perjanjian damai dengan kaum kafir
dibolehkan dengan syarat tidak lebih
dari 10 tahun, karena waktu tersebut
adalah waktu yang dijalani Nabi saw
saat mengadakan gencatan senjata
dengan kaum Quraisy.
SURAT UNTUK PARA RAJA
Tahun baru dakwah dilakukan Rasulullah saw. Pada awal tahun ke-7
Hijriah, beliau mengirim surat kepada beberapa raja, mengajak mereka
memeluk Islam. Rasulullah saw menunjuk beberapa orang sahabat
berpengalaman sebagai kurir.
NO
PEMBAWA SURAT
PENERIMA SURAT
REAKSI PENERIMA
1
Amr bin Umayyah Adh-Dhamri
Raja Habasyah, Najasyi al-A'shamah
Dia masuk Islam dan menaruh surat tersebut dikeningnya
2
Hathib bin Abu Balta'ah
Raja Mesin & Iskandariah, Muqauqis
Dia tidak masuk Islam tapi menghormati surat tersebut
3
Abdullah bin Hudzaifah As-Sahmi
Kaisar Persia, Kisra
Dia merobek surat Rasulullah
4
Dihyah bin Khalifah al-Kalbi
Kaisar Romawi, Heraklius
Dia tidak masuk Islam dan ia takut akan kehilangan kerajaanya.
5
Salith bin Amr al-Amiri
Pemimpin Yamamah, Haudzah bin Ali
Dia bersedia masuk Islam asalkan diangkat menjadi gubernur
6
Al-Ala bin al Hadhrami
Pemimpin Bahrain, Al-Mundzir bin Sawa
Dia masuk Islam bersama kaumnya
7
Syuja bin Wahb
Pemimpin Damasqus, Al-Harits bin Abu Syamr
Masuk Islam
8
Amr bin Ash
Raja Oman, Jaifar
Masuk Islam
PERANG KHAIBAR
Kota Khaibar mejadi pusat konspirasi Yahudi untuk menghancurkan kaum
Muslim. Penduduk kota ini merupakan penggagas Perang Ahzab.
Mereka juga yang menjadikan Bani Quraizhah merusak perjanjian
dengan Rasulullah saw.
Kondisi ini tentu tidak bisa dibiarkan karena akan terus menjadi
ancaman bagi kaum Muslim. Pada Muharram tahun ke-7 hijriah, sejumlah
1400 pasukan dan 20 wanita diberangkatkan ke Khaibar untuk
memerangi mereka.
Wilayah Khaibar terdiri dalam tiga kelompok: Nuthah, Katibah dan
Syaqq, dengan perlindungan benteng disetiap wilayah. Kedatangan
pasukan kaum Muslim secara mendadak membuat penduduk Khaibar
panik.
Perang Khaibar sendiri berlangsung selama lebih dari 1 bulan karena
kokohnya benteng Khaibar. Perang Khaibar memakan banyak korban.
Dari pihak Yahudi jumlah yang terbunuh 93 orang, sedangkan dari
pihak Muslim 14 orang. Dalam Perang Khaibar sendiri kaum Muslim
menawan beberapa tokoh kaum Yahudi salahsatunya Shaffiyah bin
Huyyai bin Akhtab (puteri pemimpin Bani Quraizhah dan Bani Nadhir)
yang kemudian dinikahi oleh Rasulullah saw setelah dimerdekakan.
HIKMAH
PERANG KHAIBAR
Kelompok Yahudi pada masa Nabi
Muhammad saw sudah berkali-kali
melakukan
pengkhianatan.
Yang
pertama oleh Yahudi Bani Qainuqa lalu
Bani Nadhir, kemudian Bani Quraizhah
dan terakhir oleh Yahudi Khaibar.
Mereka adalah sekelompok manusia
yang tidak pernah bersyukur. Padahal
pernahkah Nabi saw mengekah mereka?
Pada
perang
Khaibar,
menurut
Ramadhan al-Buthi, tabiat perang ini
berbeda dengan peperangan lainnya.
Peperangan sebelumnya berlangsung
karena faktor defensif yang menuntut
kaum Muslim mempertahankan eksistensi
mereka dan membalas seranganserangan biadab dari para musuh.
Perang Khaibar merupakan pertama
kaum Muslim sebagai pihak yang
memulai serangan kepada pihak musuh.
UMRAH QADHA
Waktu begitu cepat berlalu. Satu tahun sudah perjanjian Hudaibiyah berlaku. Ketika
bulan Dzulqa’dah tiba, kaum Muslim segera bersiap untuk melaksanakan ibadah
umrah yang tahun lalu tertunda (lihat perjanjian Hudaibiyah). Karena itu umrah ini
dinamakan Umrah Qadha. Jumlah kaum Muslim yang ikut sebanyak 2000 orang, tak
termasuk anak-anak dan wanita. Sebagian besar adalah orang-orang yang
menghadiri Perjanjian Hudaibiyah. (HR Muslim)
PERANG MUT’AH
Perang Mut’ah berawal dari kemarahan Kaum Muslim yang
mendengar salahsatu utusan Rasulullah dalam mengirimkan surat
ajakan untuk masuk Islam kepada Gubernur Basrah diwilayah Syam
yang berada dibawah kekuasaan Romawi. Pemuda yang syahid
tersebut bernama Harits bin Umair.
Perang meletus pada Jumadil Ula tahun ke-8 Hijriah. Ini merupakan
perang terbesar pada saat Rasulullah masih hidup, meskipun dalam
perang ini Rasulullah tidak ikut berperang. Betapa tidak pasukan
muslim yang berjumlah hanya 3000 pasukan, melawan pasukan
tentara Romawi yang berjumlah 300.000 pasukan.
Perang Mut’ah sendiri dipimpin oleh 3 orang yang diamanahkan oleh
Rasulullah, diantaranya Zaid bin Haritsah, Ja’far bin Abi Thalib dan
Abdullah bin Rawahah. Sehingga mereka bertiga gugur sebagai
syuhada dalam melindungi panji Islam sebelum akhirnya panji
tersebut diambil alih oleh Khalid bin Walid “Sang Pedang Allah”,
dan akhirnya kaum Muslim memenangkan pertempuran tersebut.
HIKMAH
PERANG MUT’AH
Perang Mut’ah adalah perang pertama
dan terbesar yang terjadi pada masa
Nabi saw antara kaum Muslim dan kaum
Kristen gabungan Arab dan non-Arab. Ia
menjadi tonggak sejarah terlepasnya
negeri Syam dari cengkraman Imperium
Romawi yang diktator. Jika karena
bukan karena kedzaliman Syarahbil bin
Amr al-Ghassani (Gubernur Basrah),
pertempuran tersebut tidak akan terjadi.
Dalam aturan manapun, jika seorang
utusan dibunuh oleh penguasa sebuah
negara, secara tidak langsung ia telah
melemparkan permusuhan. Oleh karena
itu, Rasulullah saw segera mengirim
pasukan ke Mut’ah untuk membuat
mental mereka genta, terutama pasukan
tertinggi Roma. Pengerahan pasukan
Muslim tersebut juga dimaksudkan untuk
mengukur peta kekuatan militer Romawi
dan strategi yang digunakannya.
HIKMAH
PEMBEBASAN MAKKAH
PEMBEBASAN MAKKAH
Ramadhan tahun ke-8 Hijriyah. Nabi Muhammad berusia 60 tahun. Dua
tahun sudah perjanjian Hudaibiyah berlalu. Diantara isi perjanjian itu
adalah bahwa tiap-tiap suku bebas bergabung dengan kelompok yang
dikehendakinya. Pilihannya dua: memilih kaum Muslim atau kaum Quraisy.
Suku Aslam, Ghifar, Daus, Bani Salim, dan suku Khuza’ah memilih
bergabung dengan kaum Muslim; sedangkan Bani Bakar bergabung
dengan kaum kafir Quraisy.
Peristiwa pembebasan Makkah sendiri terjadi ketika kaum Quraisy dan
suku Bani Bakar melanggar perjanjian Hudaibiyah dengan membunuh
beberapa suku dari Bani Khuza’ah. Pembunuhn ini didasari suku Bani
Bakar yang membenci suku Bani Khuza’ah.
Dalam peristiwa ini pun pemimpin kaum Quraisy Abu Sufyan memeluk
Islam setelah melihat keindahan Islam pada saat kunjungan ke Madinah
yang sebelumnya memohon untuk memperpanjang perjanjian
Hudaibiyah. Peristiwa lainnya pembebasan Makkah terjadi beberapa
kejadian diantaranya Bilal adzan diatas Makkah, eksekusi sembilan
tokoh Quraisy, serta penhancuran Uzza, Suwa dan Manat.
1. Rasulullah memasuki kota Makkah
dengan penuh tawadhu, tanpa
kesombongan.
Bliau
juga
memerintahkan para sahabat agar
memasuki kota Makkah dari
berbagai arah. Ini adalah bagian
strategi Rasulullah yang bijaksana,
karena itu para penduduk Makkah
tidak
memiliki
kesempatan
melancarkan serangan.
2. Setelah
pembebasan
Makkah,
Rasulullah tidak berubah menjadi
pendendam. Padahal selama 21
tahun beliau didera berbagai
macam siksaan.
MASUK ISLAM SETELAH
PEMBEBASAN MAKKAH
Diantara orang Makkah yang masuk Islam
pasca pembebasan Makkah : Suhail bin Amr,
Shafwan bin Umayyah, Ikrimah bin Abu Jahal,
Abu Quhafah (ayah Abu Bakar), Fadhalah bin
Umair, Abdullah az-Zab’ari.
HIKMAH
PERANG HUNAIN
PERANG HUNAIN
Pembebasan Makkah membuat Bangsa Arab terkejut. Mereka tak
menduga kaum Muslim mampu melakukannya. Beberapa pemimpin
kabilah Qais Ailan lalu berkumpul, menyusun rencana menolak
kekuasaan Rasulullah saw atas Makkah.
Pada perang Hunain ini tidak pertarungan yang berarti, kaum
Muslim memenangkan pertempuran ini. Pada perang ini juga
pasukan Muslim dibantu Malaikat dalam berperang
DIBANTU MALAIKAT DALAM PERANG
Perang yang dibantu malaikat adalah Perang
Uhud, Badar, Ahzab dan Hunain. Yang tertera jelas
dalam surah al-Anfal [8] ayat 9 dan ayat 17.
1. Bersatunya para pembesar Makkah
dan Hawazin dibawah bendera
Islam untuk menghancurkan patung,
berhala, dan tempat penyembahan
yang ada di Jazirah Arab
2. Kekuasaan Islam semakin melebar
dan pengaruhnya semakin kuat.
Makkah dan Hawazin berada
dibawah kekuasaan Rasulullah saw
dengan dipimpin seorang gubernur
dan Madinah sebagai ibu kotanya.
Tidak ada lagi kekhawatiran untuk
menyerukan dakwah Islam ke
kawasan-kawasan lainnya. Beliau
terus mengirimkan ekspedisi untuk
menghancurkan
berhala
dan
menerima beberapa delegasi yang
datang dari luar.
PERANG TABUK
Usai pembebasan Makkah, tersisa satu musuh kaum Muslim, yaotu Romawi.
Sebagai sebuah negara adidaya saat itu dan berbeda akidah, Romawi sangat
berpotensi menghalangi dakwah Islam. Mereka pun pasti akan membalaskan
dendam atas kekalahan di Perang Mut’ah. Nama besar mereka tercoreng waktu
itu. Betapa tidak, kaum Muslim yang berjumlah 3000 prajurit berhasil
menggentarkan Romawi yang berjumlah 300.000 prajurit.
HIKMAH
PERANG TABUK
1.
2.
Dampak perang Mut’ah sangat luar biasa karena membuat kabilah-kabilah
Arab mulai berniat memerdekakan diri. Orang-orang Romawi resah, untuk itu
mereka mulai menyusun rencana untuk menyerang Madinah.
Kabar keberangkatan pasukan Romawi ke Madinah terdengar oleh Rasulullah.
Ditenga situasi tak menentu, sekelompok orang mengabarkan bahwa pasukan
Heraklius telah menyiapkan 40.000 prajurit. Kabar ini direspon oleh Rasulullah
dengan mengabarkan kepada kaum Muslim untuk siap berperang. Seruan ini
ditaati oleh kaum Muslim. Orang pertama yang membawa hartanya adalah Abu
Bakar dengan memberikan semua hartanya, sejumlah 4000 dirham, Umar
menginfakkan separuh hartanya, Utsman menginfakkan 10.000 dirham dan 300
unta dengan seluruh pelana, Abdurahman bin Auf meyumbang 200 uqiyyah,
begitu pun sahabat lainnya dengan infak yang berbeda sesuai kesanggupannya.
3.
Jihad melawan musuh-musuh Islam di
medan perang juga membutuhkan
harta untuk menopang kekuatan
pasukan. Itulah yang dilakukan para
sahabat ketika menginfakkan hartanya
menjelang Perang Tabuk.
Perang Tabuk mengajarkan kita
tentang bahaya kemunafikan terhadap
Islam di setiap masa. Seorang Muslim
harus
membuktikan
keislamanya
dengan jihad dan ujian untuk
membedakan mana yang benar dan
mana yang dusta, mana Mukmin tulus
dan mana yang munafik. Kaum Muslim
harus
mewaspadai
orang-orang
munafik seribu kali lipat daripada
musuh yang dating dari luar, karena
mereka itu ibarat musuh dalam selimut
Perang Tabuk menjadi medan latihan
bagi pasukan Muslim. Tujuannya untuk
mempersiapkan mereka menyebarkan
risalah Islam ke luar Jazirah Arab.
TAHUN DELEGASI
Pembebasan Makkah menjadi titik balik dakwah Rasulullah
saw. Jika dahulu bangsa-bangsa Arab berusaha keras
menghalangi perjuangan Rasulullah saw mensyiarkan Islam,
maka setelah Pembebasan Makkah, mereka justru
berbondong-bondong memeluk Islam. Pembebasan Makkah
menjadi titik kulminasi Rasulullah saw menumpas paganisme.
Menyaksikan Pembebasan Makkah, membuat bangsa-bangsa
Arab menjadi tahu: mana yang hak dan mana yang bathil.
HIKMAH
TAHUN DELEGASI
1. Kedatangan para delagasi menjadi
bukti nyata meluasnya penyebaran
Islam
2. Kehadiran para delegasi tersebut
juga menjadi bukti atas kemampuan
Rasulullah
saw
dalam
mempersatukan
Jazirah
Arab
dibawah naungan Islam dan
pemerintahan Islam.
3. Kehadiran delegasi merupakan
bukti atas kebenaran janji Allah swt
akan kemengan bagi Nabi-Nya.
4. Islam mengajarkan tentang etika
dan moralitas saat menerima tamu.
Itu ditunjukkan oleh Rasulullah saw
terhadap para delegasi dengan
memberikan jamuan, sambutan
hangat, dan cendera mata.
HAJI WADA
Tuntas sudah pekerjaan Dakwah Rasulullah. Rasulullah mengumumkan niatnya untuk
ibadah haji. Rencana itu menyebar keseluruh Madinah sehingga membuat banyak
orang berdatangan untuk ikut haji bersama Rasulullah.
Dalam peristiwa ini, Rasulullah mengajarkan kepada para sahabatnya tentang tata
cara haji sekaligus praktiknya, saat Haji Wada’. Beliau berkata, “Ambillah dariku
tentang tata cara ibadah haji kalian.”
Inilah ibadah haji pertama dan terakhir bagi Rasulullah.
Tangis dan Senyum
Fathimah Az-Zahra
RASULULLAH WAFAT
Ramadhan tahun ke-10 Hijriyah. Dua puluh hari sudah Rasulullah i’tikaf
di masjid. Tak biasanya Rasulullah beri’tikaf selama itu. Paling lama
beliau di masjid hanya 10 hari. Ada apa gerangan? Ketidaklaziman lain
terjadi saat untuk kali pertama, Rasulullah diuji hafalan Al-Qur’an beliau
oleh Malaikat Jibril sebanyak dua kali. Peristiwa ini membuat para
sahabat bertanya-tanya. Dan mereka pun teringat pesan Rasulullah saat
haji wada’. “Aku tidak tahu pasti, boleh jadi aku tidak akan bertemu kalian
lagi setelah setahun ini dengan keadaan seperti ini.”
Senin, 29 Shafar tahun 11 Hijriyah. Hari itu Rasulullah menghadiri
prosesi jenazah di Baqi’ Tak ada yang menduga Baqi’ menjadi tempat
terakhir yang dikunjungi beliau. Dalam perjalanan pulang menuju
Madinah, tiba-tiba saja Rasulullah merasakan sakit kepala. Suhu
tubuhnya langsung melonjak panas melebihi ukuran manusia umumnya.
Beragam kisah mengenai peristiwa Rasulullah seminggu sebelum
meninggal, 5 hari, 4 hari, 3 hari, 2 hari, 1 hari sampai detik-detik
menjelang mejemputnya ajal.
Rasulullah meninggal diusia 63 tahun lebih empat hari, pada tanggal 12
Rabiul Awal tahun ke 11 Hijriyah.
Peristiwa menangis dan tersenyumnya
Fathimah membuat Aisyah heran.
Aisyhan berkata, ‘Kami tanyajan hal
tersebut kepada beliau setelah beliau
menginngal kepada Fathimah.’ Fathimah
berkata,
“Rasulullah
membisikan
kepadaku bahwa dia akan meninggal
akibat sakit yang dideritanya. Maka aku
pun menangis. Lalu dia membisikan
kepadaku bahwa aku adalah keluarganya
yang akan segera menyusul beliau.” [HR
Bukhari]
Duka Para Sahabat
Sikap Umar bin Khathab
Reaksi Abu Bakar
Berita duka itu langsung menyebar. Awan
duka seketika menyelimuti pelosok
Madinah. Anas bin Malik menuturkan,
“Tidak aku lihat ada hari yang paling
bersinar dan lebih baik daripada hari saat
Rasulullah masuk Madinah, dan tidak aku
lihat hari yang lebih buruk dari gelap saat
Rasulullah meninggal.”
[HR Tirmidzi]
Kabar duka itu didengar Umar bin
Khathab. Dengan lantang ia berkata,
“Sesungguhnya beberapa orang munafik
mengatakan bahwa Rasulullah telah
meninggal, Rasulullah tidak mati. Tidak!
Beliau sedang pergi menemui Tuhannya
sebagaimana Musa bin Imran. Dia tidak
berada ditengah kaumnya selama 40 hari,
lalu dia kembali kepada kaumnya setelah
dikabarkan bahwa dia telah meninggal.
Demi Allah! Rasulullah akan kembali dan
memotong tangan-tangan kalian dan kakikai orang-orang yang mengatakan bahwa
dirinya telah meninggal.”
[HR Ibnu Hisyam]
Disaat Umar berbicara terdengar suara derap
langkah kuda dari kejauhan. Ia adalah Abu
Bakar ash-Shiddiq. Abu Bakar langsung
memasuki rumah Aisyah, menghampiri jenazah
Rasulullah. Abu Bakar berkata pelan, “Sungguh
engkau telah merasakan kematian yang telah
ditetapkan ajalnya atas dirimu. Namun setelah itu
engkau akan hidup dan tidak akan pernah mati
selamanya.”
Suasa tangis kian mengempung. Abu Bakar
berusaha tetao tegar kemudian menghampiri
Umar.
“Tenanglah Umar!”
“Wahai manusia, siapa yang menyembah
Muhammad, maka sesungguhnya Muhammad
telah mati. Siapa yang menyembah Allah, maka
sungguh Allah Maha hidup dan tidak akan mati.”
kata Abu Bakar
Umar tertunduk lemas mendengar yang
disampaikan Abu Bakar. Kemudian Abu Bakar
membacakan surah Al-Imran : 144.
HIKMAH RASULULLAH SAW WAFAT
Mengapa Rasulullah mengalami sakaratul maut serupa yang dialami manusia biasa? Bukankah
Muhammad saw adalah kekasihnya? Mudah bagi Allah untuk membebaskan Rasul-Nya dari
sakaratul maut dengan segala penderitaannya. Namun, hikmah Ilahi menghendaki bahwa
ketentuan Allah ini berlaku bagi semua orang, betapapun luhur kedudukannya disisi Allah, agar
manusia hidup dalam suasana tauhid dan hakikatnya. Juga agar mereka mengetahui dengan baik
bahwa segala yang ada di langit dan di bumi ini pasti akan datang kepada Yang Maha Pengasih
sebagai hamba. Tidak ada seorang pun yang boleh menolak ‘Ubudiyah, setelah Muhammad saw
sendiri juga tunduk pada hukum dan ketentuan-Nya. Tidak boleh ada orang yang merasa tidak
perlu memperbanyak mengingat kematian dan sakaratul maut, setelah kekasih Allah tidak dapat
lolos darinya.
Firman Allah dalam surah an-Anbiya [21] ayat 34-35 serta az-Zumar [39] ayat 30.
Apabila manusia menyadari akan realitas sakitnya Rasulullah saw hingga akhirnya wafat, mereka
pasti akan merasakan makna penghambaan dan pengesasaan Allah. Sehingga mereka akan
tunduk dan patuh kepada Allah. Manusia akan mempersiapkan diri menyongsong kematian
dengan giat melakukan amal shaleh, taat beribadah dan lain-lain. Tak akan ada manusia yang
melewatkan waktunya sedetikpun untuk beribadah kepada Allah jika kesadaran akan tibanya
kematian telah betul-betul merasuk ke dalam jiwanya.
REFERENSI BUKU
 The Great Story of Muhammad – Ahmad Hatta, Pustaka Maghfirah
 Ar-Rahiq Al-Makhtum – Syaikh Shaffy ar-Rahman al-Mubarakfurry, Ummul Qura’
 Siroh Nabawiyah – Ibnu Ishak
 Siroh Nabawiyah – Ramadhan Al-Buthi
 Siroh Nabawiyah – Husein Haikal
 Siroh Nabawiyah – Martin Link
 dan lain-lain
Download