SIROH NABAWIYAH SEJARAH TINTA EMAS MANUSIA MULIA KAJIAN ISLAM DKM ULUL ALBAAB UNIVERSITAS PASUNDAN PENTINGNYA SIRAH NABAWIYAH UNTUK MEMAHAMI ISLAM Tujuan mengkaji Sirah Nabawiyah bukan sekedar untuk mengetahui peristiwa-peristiwa sejarah yang mengungkapkan kisah-kisah dan kasus yang menarik. Karena itu, tidak sepatutnya kita menganggap kajian fikih Sirah Nabawiyah termasuk sejarah, sebagaimana kajian tentang sejarah hidup salah seorang Khalifah, atau sesuatu periode sejarah yang telah silam. Tujuan mengkaji Sirah Nabawiyah adalah agar setiap Muslim memperoleh gambaran tentang hakekat Islam secara paripurna, yang tercermin di dalam kehiduapn Nabi Muhammad Shalallahu ‘Alaihi Wasallam, sesudah ia dipahami secara konseptional sebagai prinsip, kaidah dan hukum. Kajian Sirah Nabawiyah hanya merupakan upaya aplikatif yang bertujuan memperjelas hakekat Isam secara utuh dalam keteledanannya yang tertinggi, Muhammad Shalallahu ‘Alaihi Wasallam. PENTINGNYA SIRAH NABAWIYAH UNTUK MEMAHAMI ISLAM Bila kita rinci, maka dapat dibatasi dalam beebrapa sasaran berikut ini : Memahami pribadi kenabisan Rasulullah Shalallahu ‘Alaihi Wasallam melalui celah-celah kehidupan dan kondisikondisi yang pernah dihadapinya. Agar manusia mendapatkan gambaran al-Matsatl al A’la menyangkut seluruh aspek kehidupan yang utama untuk dijadikan undang-undang dan pedoman kehidupannya. Agar manusia mendapatkan, dalam mengkaji Sirah Rasulullah ini sesuatu yang dapat membawanya untuk memahami kitab Allah dan semangat tujuannya. Sebab, banyak ayat-ayat al-Quran yang baru bisa ditafsirkan dan dijelaskan maksudnya melalui peristiwa-peristiwa yang pernah dihadapi Rasulullah Shalallahu ‘Alaihi Wasallam dan disikapinya. Melalui kajian Sirah Rasulullah Shalallahu ‘Alaihi Wasallam ini seorang Muslim dapat mengumpulkan sekian banyak tsaqofah dan pengetahuan Islam yang benar, baik menyangkut aqidah, hukum ataupun akhlak. Sebab tak diragukan lagi bahwa kehiduapn Rasulullah Shalallahu ‘Alaihi Wasallam merupakan gambaran yang konkret dari sejumlah prinsip dan hukum Islam Agar setiap pembina dan da’i Islam memiliki contoh hidup menyangkut cara-cara pembinaan dan dakwah. Adalah Rasulullah Shalallahu ‘Alaihi Wasallam seorang da’i pemberi nasehat dan pembina yang baik, yang tidak segan-segan mencari cara-cara pembinaan yang pendidikan terbaik selama beberapa periode dakwahnya. B A B 1 B A B 2 Dunia sebelum Nabi di utus B A B 3 Jelang Masa Kenabian B A B 4 Masa Kenabian Periode Madinah BAB 1 DUNIA SEBELUM NABI SAW DIUTUS Awan gelap menyilimuti pelosok dunia sebelum Nabi Muhammad Shalallahu ‘Alaihi Wasallam diutus. Dunia Arab dipenuhi dengan perilaku Jahiliyah: penyembahan berhala, perang antar kabilah, penindasan wanita, dan sebagainya. Kondisi perdaban dunia diluar Arab lebih parah lagi. Peradaban Roma dan Persia yang menjadi negara adidaya saat itu, lebih rusak dan brutal. Berbagai agama dan aliran kepercayaan yang ada : Yahudi, Nasrani, Hindu dan Konghucu, tidak mampu menyinari dunia karena ajaran mereka banyak yang diselewengkan. DAFTAR ISI “DUNIA SEBELUM DIUTUS NABI” Dunia Arab Asal muasal bangsa Arab (tri memori) Kerajaan Bangsa Arab (tri memori) Kondisi Sosial Bangsa Arab Dunia Arab Kawasan Arab terkenal dengan nama Jazirah Arab. Jazirah dalam bahasa Indonesia artinya semenanjung. Maka Jazirah Arab artinya padang pasir, tanah gundul nan gersang yang tidak memiliki air dan tumbuhtumbuhan. Nama Jazirah Arab diberikan sejak dahulu kala, karena daerah ini memang seakan-akan sebuah pulau yang gersang dan tandus. DUNIA ARAB Jazirah Arab terbagi atas dua wilayah: bagian tepi dan bagian tengah. Bagian tengah terdiri atas pegunungan yang curah hujannya sangat sedikit; penduduknya pun secara otomatis sedikit, yaitu kaum pengembara. Bagian tengah menjadi dua bagian: bagian utara disebut Najed dan bagian selatan disebut al-Ahqaf. Berikut ada lima daerah di Jazirah Arab: 1. Hijaz, kotanya adalah Makkah, Madinah dan Thaif 2. Yaman, terletak dibagian selatan; diantaranya Shan’ yang merupakan ibukota Yaman zaman dulu 3. Najed, terletak dibagian tengah Jazirah Arab 4. Tihamah, terletak diantara Hijaz dan Yaman 5. Yamamah, terletak diantara Yaman dan Najed. KONDISI SOSIAL BANGSA ARAB Wanita Hak kaum wanita di Arab tidak diakui. Mereka tertindas, dikebiri oleh hukum adat yang buruk. Ketika seorang bayi perempuan layir, wajah sang ayah murung, dilanda kesedihan mendalam. Mengapa ? Karena sang ayah harus mengubur hidup-hidup bayi tersebut. Dalam hal pernikahan, kaum wanita juga dizalimi. Ketika seorang wanita dinikahkan oleh walinya, dia tidak memiliki hak untuk memberikan alasan, atau penilakan. Sang suami dapat saja menceraikan kapapun, kemudian merujuknya dan terus demikian sampai batas waktu tak ditentukan. Saat seorang wanita ikut berdagang dipasar bersama suaminya, dia tidak diizinkan makan dan minum. Dia diizinkan makan dan minum setelah mereka meninggalkan hidangan mereka. Perbudakan Perbudakan telah dipraktekkan oleh Imperium Romawi dan lainnya. Begitu juga masyarakat Arab, mereka memperbudak manusia dengan sabetan pedang. Mereka menjadikannya sebagai budak karena kalah perang. Tidak ada seorang pun yang membicarakan sistem perbudakan. Dalam hal pekerjaan, terkadang budak dipaksa melayani lelaki hidung belang, lalu upahnya diserahkan kepada tuannya. Seseorang yang berstatus budak dipekerjakan secara kasar seperti binatang. Anehnya mereka tidak mengelak dan menentang perlakuan tersebut. Bagaimana mereka mau menentang, sementara mereka juga menyadari bahwa sistem perbudakan menjadi bagian dari integrasi kehidupan dan alam mereka KONDISI SOSIAL BANGSA ARAB Kultur Arab Kehidupan antara kabilah dan suku dipisahkan oleh Jazirah Arab yang luas. Aturan kehidupan sosial yang mereka buat rentan perpecahan. Orang Arab tidak mengenal kelompok lain kecuali kabilahnya sendiri. Mereka mengusung fanatisme kesukuan berlebihan. Mereka ikut berdamai jika kabilahnya mengajak damai, dan ikut berperang jika kabilahnya mengajak berperang. Ikatan pernikahan yang terjalin antara laki-laki dan wanita adalah atas izin walinya. Seorang wanita tidak memiliki izin. Selain ikatan pernikahan, ada juga ikatan perizinan, canda tawa, perzinaan dan hal-hal yang tercela yang lain. Ada empat ikatan yang terjalin antara seorang dan wanita pada masa Jahiliyah, diantaranya sebagai berikut: 1. Nikah seperti zaman sekarang, yaitu pihak laki-laki datang kepada wali perempuan, lalu memberinya mas kawin 2. Seorang laki-laki menyuruh kepada istrinya untuk menjimak istrinya. Setelah itu sang suami melepaskan dia dan tidak menyentuhnya sampai diketahui bahwa dua benar-benar hamil. 3. Sekelompok orang (kurang dari 10 orang) datang menjimak wanita. Lalu ketika dia hamil dan melahirkan, dia pergi menemui mereka dan menyerahkan anaknya serta memilih salahsatu sebagai ayah dari anaknya. 4. Ada sekelompok orang sepakat untuk menjimak seorang wanita. Dia tidak boleh menolak mereka dan biasanya wanita itu memasang tanda dipintu rumahnya. Tanda itu menunjukan bahwa siapapun boleh menjimak penghuninya. Sisi Positif Bangsa Arab KONDISI SOSIAL BANGSA ARAB Mengundi Nasib Kebiasaan masyarakat Arab lainnya ialah dalam mengundi nasib melalui sebuah permainan. Alat yang digunakan bernama Azlam, batang anak panah yang tidak ada bulunya. Ada tiga batang anak panah. Anak panah pertama bertulis ya, anak panah kedua bertulis tidak dan anak panah ketiga tanpa tulisan apapun. Jika yang keluar anak panah bertulis ya, maka mereka melakukan pekerjaan yang telah direncanakan. Jika yang keluar anak panah bertulis tidak, maka mereka tidak melakukan pekerjaan yang telah direncanakan. Namun jika yang keluar anak panah yang tak ada tulisannya, undian akan diulang. Selain Azlam, mereka mejadikan bebatuan sebagai sesembahan. Batu yang bentuknya bagus akan dijadikan sebagai Tuhan mereka. Namun ketika menemukan batu yang lebih bagus , mereka pun mengganti batu yang lama dengan batu yang baru. Menariknya pada saat yang sama, mereka juga masih melakukan tuntunan agama yang diwarisi nenek moyang mereka, nabi Ibrahim. Mereka menghormati Ka’bah, melakukan tawaf, wukuf di Arafah, menginap di Muzdalifah, dan berkurban. Lazimnya sebuah bangsam seborok apapun budaya mereka, tapi pasti terselip perilaku positif. Begitu pula bangsa Arab. Apa saja itu? 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. Mereka dikenal sebagai bangsa yang jujur dalam perkataan Mereka sangat menghormati tamu Selalu menepati janji dan tidak pernah mengingkarinya Berani, tangguh, pantang menyerah, dan pantang direndahkan. Itulah karekter yang dimiliki bangsa Arab, baik laki-laki maupun wanita. Hal ini dapat dilihat dari syair dan kisah-kisah mereka Menghormati bulan-bulan hHaram (suci) meski mereka sebelumnya banyak berbuat kejahatan Haram menikahi ibu atau putrinya sendiri Selalu berkumur setiap saat dan juga membersihkan hidung Anak laki-laki dikhitan, dan anak perempuan dipotong sedikit Pencuri mendapat hukuman potong tangan, bagian kanan BAB 2 JELANG MASA KENABIAN Beragam peristiwa penting mewarnai kehidupan Rasulullah Shalallahu ‘Alaihi Wasallam sebelum diangkat menjadi Nabi Akhir Zaman. Rangkaian kejadian mulai dari jelang kelahiran, saat lahir, masa kecil, remaja, hingga dewasa, menjadi bukti bahwa Muhammad adalah manusia yang telah dipilihi Allah Subhanahu Wa Ta’ala untuk menjadi Rasul-Nya. Semua itu terjadi dalam babak kehidupan Muhammad, menjelang beliau diangkat menjadi utusan Allah DAFTAR ISI “JELANG MASA KENABIAN” Keluarga Rasulullah Shalallahu ‘Alaihi Wasallam Pasukan Gajah Kelahiran Muhammad Siti Aminah wafat Didepan pendeta Buhaira Muhammad berdagang Menikah dengan Sayyidati Khodijah Renovasi Ka’bah HIKMAH Nasab Muhammad Shalallahu ‘Alaihi Wasallam Nasab atau garis keturunan seringkali menentukan kesuksesan seorang Da’i. Dengan nasab yang bagus, masyarakat akan mendengarkan apa yang disampaikannya. Dalam struktur masyarakat Jahiliyah, nasab sangat penting. Tak heran jika penguasa Romawi, Kaisar Heraklus bertanya jepada Abu Sufyan, “Bagaimana nasab Muhammad di kalangan masyarakatmu?” Islam tidak menempatkan nasab sebagai faktor utama. Namun, gerbang kesuksesan dan derajat kemulian akan lebih mudah diraih jika seorang Da’i memiliki dua hal: nasab yang bagus dan amal perbuatan yang baik. DIALOG ABRAHAH DENGAN ABDUL MUTHALIB PASUKAN GAJAH Mekkah dipengunjung Februari 571 M. Hari itu tepat 50 hari sebelum Nabi Muhammad Shalallahu ‘Alaihi Wasallam lahir, ketika 6000 tentara berduyun-duyun mendatangi Makkah untuk menghancurkan Ka’bah. Pasukan itu dipimpin oleh Abrahah bin ash-Shabbah alHabasyi, penguasa bawahan an-Najasy, Yaman. Sebelum tiba di Makkah, pasukan Abrahah berhasil merampas harta benda milik penduduk Makkah. Diantaranya 200 ekor unta miliki Abdul Muthalib. Ketika hampirtiba di Makkah, ia meminta bertemu dengan pimpinan Makkah, yang tidak lain adalah Abdul Muthalib. Pertemuan pun berlangsung. “Aku hanya datang untuk menhancurkan Ka’bah. Jangan halangi aku agar tidak terjadi pertumpahan darah.” sombong Abrahah “Apa yang kau inginkan” lanjut Abrahah kepada Abdul Muthalib “Tentara mu merampok 200 ekor unta milikku. Aku mau unta-unta itu dikembalikan.” jawab Abdul Muthalib “Aku kira engkau memintaku agar tidak menghancurkan Ka’bah, tapi ternyata engkau hanya mengurusi unta-untamu” terkejut Abrahah “Aku adalah pemilik unta-unta itu. Karenanya aku berkewajiban melindunginya, sedangkan Ka’bah milik Allah. Dialah yang akan menjaganya” jawab Abdul Muthalib Abrahah sangat geram mendengar ini, “Dia tidak akan bisa melindunginya dariku.” teriak Abrahah KELAHIRAN MUHAMMAD Penghulu para Rasul itu lahir di bukit Hasyim, didaerah Makkah, waktu dini hari, pada hari Senin, tanggal 9 Rabiul Awal, tahun perta,a peristiwa Fil (gajah), 40 tahun setelah masa kekuasaan Kisra yang bertepatan dengan tanggal 20 atau 22 April 571 M. Ibnu Sa’d meriwayatkan, bahwa ibu Rasulullah berkata, “Tatkala aku melahirkannya, ada cahaya keluar dari kemaluan yang menampakkan istana-istana Syam.” Saat kelahiran Nabi juga terjadi irhashah (tanda-tanda kenabian), misalnya jatuhnya balkon di istana Kisra, padamnya api yang menjadi sesembahan kaum Majusi dan gereja-gereja di sekitar Buhairah yang amblas ditelan bumi. Nama Lain Muhammad Rasulullah pernah berkata, “Sesungguhnya aku ini memiliki beberapa nama: aku adalah Muhammad, aku adalah Ahmad, aku adalah Mahi (Si Penghapus) yang diutus Allah untuk menghapus kekafiran, aku adalah Hasyir (Si Penghimpun) yang mengumpulkan orang-orang dibawah kekuasaanku, dan aku adalah ‘Aqib Zuhri mengatakan, “Arti ‘Aqib adalah nabi terakhir dan tidak ada lagi nabi setelahnya.” [Hadist Riwayat Bukhari] MASA KECIL MUHAMMAD Salah satu kebiasaan orang Arab yang tinggal di daerah perkotaan saat itu adalah mencari wanita untuk menyusi anak-anak mereka dengan tujuan menjauhkan mereka dari penyakit-penyakit perkotaan, menguatkan badan mereka, mengokohkan saraf mereka, dan mengajarkan bahasa Arab fasih saat kecil. Abdul Muthalib pun mencari wanita yang mau menyusui cucunya. Akhirnya ia disusukan pada seorang wanita dari bani Sa’d yang bernama Halimah binti Abu Dzu’aib bin Harits dan suaminya bernama al-Harits bin Abdul ‘Uzza. HIKMAH Pembelahan Dada Muhammad Dibelahnya dada Muhammad, menurut Dr. Ramadhan al-Buthi, mengandung hikmah: 1. Memberitahukan keberadaanya sebagai Rasul yang maksum (bersih dari dosa) 2. Agar manusia lebih muda memcayai dan membenarkan risalahnya 3. Sebagai prosesi pencucian jiwa, dengan cara yang bisa diterima indra manusia, dengan mengambil segumpal darah dari hati Muhammad, sehingga beliau terbebas dari segala aktivitas yang tidak bermanfaat dan berbahaya. 4. Membentuk karakter Nabi Muhammad Shalallahu ‘Alaihi Wasallam sebagai pribadi tangguh, tegug, bijak, dan kesatria. Tidak ada ruang setan untuk menggoda dan menjerumuskannya. AMINAH WAFAT Aminah gembira dengan kepulangan Muhammad. Hari-harinya disibukkan dengan mengajak main anak tercintanya. Kerinduannya yang lama terpendam akhirnya tertuntaskan. Kasih sayangnya ia tumpahkan kepada anak satu-satunya. Setiap kali menatap wajah Muhammad, ia teringat dengan mendiang suaminya Abdullah yang meninggal saat Muhammad masih dalam kandungan. Jika mengingat itu, gurat kesedihan tampak di wajah Aminah. Aminah memang tidak dapat melupakan suaminya. Bersamaan dengan peringatan kematian suaminya, Aminah ingin pergi menziarahi kuburan suaminya di Yastrib. Ia menempuh jarak 500 km bersama anaknya, Muhammad yang telah yatim, pembantunya, Ummu aiman, dan Abdul Muthalib yang memimpin perjalanan. Ia tinggal di Madinah selama sebulan lalu kembali ke Makkah. Saat ia kembali, tibatiba penyakit menyerangnya diawal perjalanan pulanh. Penyakitnya semakin parah hingga menyebabkan kematiannya. Ia dimakamkan di alAbwa yang terletak antara Makkah dan Madinah. HIKMAH Keyatiman Muhammad Allah swt menghendaki Nabi Muhammad hidup sebagai yatim dan jauh dari pendidikan ayah, ibu , dan kakeknya. Ini agar para penentang dakwah Islam tidak memiliki dalih untuk mendengungkan keragu-raguan ke dalam hati dan pikiran manusia bahwa agama Islam hasil dari pemikiran ayah, ibu dan kakek Muhammad. Jika saja Muhammad tak menjadi yatim, pastilah fitnah semacam itu muncul. Sebab, kakek Rasulullah memiliki kedudukan tinggi dan terhormat di tengah-tengah kaumnya. Sang kakek adalah penanggungjawab Ka;bah dan pelayan jamaah haji saat menunaikan ibadah haji. Keyatiman Muhammad juga menjadi cermin atau pelajaran bagi segenap anak-anak yatim diakhir zaman dan dimanapun berada, Agar mengetahui bahwa yatim bukanlah siksaan dan penderitaan. Menjadi yatim bukan berati kita boleh berpangku tangan mengutuk nasib. DIBAWAH ASUHAN SANG KAKEK Abdul Muthalib kembali ke Makkah. Rasa kasihnya tumbuh dengan kuat terhadap cucunya yang telah yatim dan harus menjalani musibah baru yang membuka luka lama. Ia amat mengasihinya dengan sikap yang belum pernah ia tunjukkan pada anak-anaknya sendiri. Ibnu Hisyam meriwayatkan berkata, “Abdul Muthalib memilki tempat duduk yang berada disamping Ka’bah. Anak-anaknya selalu duduk disekelilingnya hingga ia datang lalu duduk diatasnya. Tak seorang pun diantara anak-anaknya yanhg mendudukinya, karena rasa hormat mereka padanya. Suatu hari Muhammad yang masih kecul datang dan duduk di atas permadani kakeknya. Paman-pamannya menariknya agat tidak mendudukina. Tatkala Abdul Muthaib melihat perbuatan paman-paman Muhammad, ia berkata, ‘biarkan anakku ini. Demi Allah ia akan memilki kedudukan yang agung.’ Ia pun duduk bersama Muhammad, mengusap pundaknya dan membiarkannya melakukan yang diinginkan. Saat usia Muhammad genap 8 tahun 2 bulan 10 hari, kakenya Abdul Muthalib meninggal dunia di Makkah. Sebelum meninggal kakeknya berwasiat menyerahkan perngasuhan Muhammad pada Abu Thalib, saudara sekandung sebapak. HiIKMAH Didepan Pendeta Bahira DI DEPAN PENDETA BAHIRA Muhammad kini telah berusia 12 tahun. Sudah sekitar empat tahun ia berada dibawah asuhan Abu Thalib. Suatu saat, Abu Thalib mengajaknya berdagang ke Syam. Memasuki kota Basra, rombongan beristirahat. Di kota itu terdapat seorang rahib yang terkemuka bernama Bahira yang tinggal dikuilnya. Sang Rahib menjadi kiblat umat Nasrani pada masa itu. Kafilah (rombongan dagang) yang hendak menuju Syam lazimnya singgah dikuil itu untuk melepas lelah. Biasanya pula setiap kali ada tamu singgah, Bahira tidak pernah menyapa, apalagi memberi jamuan. Namun kali ini berbeda. Ketika rombongan Abu Thalib mendekati kawasan kuil, Bahira menyambutnya dengan menyediakan berbagai macam makanan. Apa gerangan maksud si Rahib? Pertemuan antara Muhammad remaja dan pendeta Bahira menjadi bukti tidak terbantahkan bahwa ahli kitab mengetahui tanda-tanda kerasulan dan kenabian pada diri Muhammad dan waktu kedatangannya. Ini menjadi penjelasan pertama atas Firman Allah tentang Yahudi dalam surah Al-Baqarah [2] : 89. Bahkan menurut Bukhari, ayat Al-Qur’an yang berbunyi “Hai Nabi, sesungguhnya Kamu mengutus mu untuk menjadi saksi, dan pembawa kabar gembira dan pemberi peringatan.” (QS Al-Ahzab [33]:45) Meski banyak Ahli Kitab yang berusaha menyembunyikan fakta yang kenabian Muhammad, tetapi mereka tidak dapat melakukannya dengan sempurna. Karena kalimat akan kerasulan Muhammad terdapat dengan jelas dalam sebagian Injil. Khususnya ketika menhelaskan nabi yang akan dinanti kedatangannya, ciri-ciri, waktu kedatangan, dan tempatnya. MUHAMMAD BERDAGANG Usia Muhammad terus bertambah. Ia kini telah menjadi seorang pemuda yang gagah. Pamannya, Abu Thalib tak kenal henti memberikan kasih sayangnya. Selama dalam pengasuhan pamannya, Muhammad harus hidup penuh keprihatinan. Maklum, Abu Thalib tidkak memiliki harta berlebih seperti Abdul Muthalib. Ia pun berjuang mencari nafkah untuk membantu pamannya dan menghidupi dirinya sendiri. Diusia belianya, Muhammad tidak memiliki pekerjaan yang tetap, hanya saja banyak riwayat-wiayat yang menjelaskan bahwa dahulu beliau pernah mengembala kambing milik Bani Sa’d dan juga penduduk Makkah. Saat mulai dewasa beliau berdagang. Meski tidka punya pekerjaan tetap, Muhammad dikenal sebagai pemuda yang berakhlak mulia, jujur, amanah, santun dan bersahaja. Setiap pekerjaan yang dilakoninya dilaksanakan dengan sungguh-sungguh. Kemulian akhlak Muhammad itu terdengar oleh Khadijah binti Khuwailid. Ia adalah seorang wanita pedagang yang memiliki banyak harta dan bernasab baik. Dia membayar banyak kaum lelaki untuk berdagang dengan sistem bagi hasil. MUHAMMAD AL-AMIN Sebuah julukan diberikan kepada Muhammad remaja oleh penduduk Makkah. Mereka kerap memanggilnya al-amin. Orang yang dapat dipercaya. Al-Amin juga berati selalu dicintai dan dihormati, dan orang yang memiliki sesuatu yang baik. Julukan itu diberikan karena kepribadian Muhammad yang luhur. Ia tidak pernah berbohong, berdusta, dan berkhianat. Setiap ucapan yang keluar dari mulutnya berisi kebenaran. Dimana-mana penduduk Makkah tidak pernah absen membicarakannya. “Muhammad tidak pernah berbohong. Kita tidak akan mempercayai orang lain sebagaimana kita mempercayai Muhammad.” kata penduduk Makkah. MENIKAH DENGAN KHADIJAH Saat Nabi kembali ke Makkah, Khadijah melihat berapa amanahnya Muhammad dengan hartanya dan pulang dengan membawa berkah yang belum pernah ia lihat sebelumnya. Maisarah juga menceritakan peristiwa yang dialaminya bersama Rasulullah. Ia menyaksikan sikapsikap beliau yang mulia, ide-ide yang cerdsa, perkataan yang jujur dan cara-cara yang sangat amanah. Mendengar itu Khadijah seolah menemukan sesuatu yang selama ini hilang dan dicari-carinya. Ia berharap bisa menikah dengan Muhammad. Sebenarnya banyak orang kaya dan terpandang yang ingin memperistrinya, hanay saja ia menolak mereka. Khadijah menceritakan keinginannya itu pada sahabatnya, Nafisah binti Munabbih, dan memintanya membuka jalan agar Muhammad mau meminangnya. HIKMAH Menikah dengan Khadijah 1. Reputasi seseorang berengaruh pada kesediaan orang lain untuk menerimanya. Jika orang itu baik, orang lain akan mengikutinya. 2. Menikahi seorang janda tidak masalah. Apalagi jika dia cerdas, salehah, mulia, dan bijaksana. Selisih umur yang jauh juga tidak masalah, asal keduanya saling mencintai. 3. Bagi mereka yang merasa cukup umur. Segeralah menikah, Sabda Rasulullah, “Wahai para pemuda, siapa yang mampu memberi nafkah, hendaknya menikah, karena menikah itu lebih memelihara pandangan dan menjaga kemaluan. Namun bagi yang belum mampu, hendaklah diaberpuasa, karena puasa itu tameng (bagi hawa nafsu) {HR Bukhari] RENOVASI KA’BAH Tepat 10 tahun Muhammad telah menjalani bahtera rumah tangga bersama Khadijah. Usia Muhammad kini 35 tahun. Kala itu Ka’bah dalam kondisi mengkhawatirkan. Bagian atasnya tidak beratap. Karena itu, Baitullah sering dimasuki pencuri yang masuk dari atas untuk mengambil barang-barang berharga. Fondasi dan dindingnya rapuh akibat sering diserang pasukan berkuda. Yang menyedihkan saat Makkah dilanda banjir besar, pelataran Ka’bah terendam air sehingga bangunan suci itu hampir ambruk. Orang-orang Quraisy akhirnya terdorong untuk merenovasi Baitullah. Untuk menjaga reputasi Ka’bah, mereka sepakat merenovasi Ka’bah dengan dana yang berasal dari sumber yang baik, bukan dari hasil riba, kejahatan dan yang lainnya. HIKMAH Renovasi Ka’bah 1. Kepercayaan Kaum Quraisy kepada Muhammad saat sengketa Hajar Aswad mwmbuktikan bahwa Allah selalu membimbing Muhammad agar selalu berlaku jujur dan amanah. 2. Keberhasilan Muhammad memberikan jalan keluar atas izin Allah untuk mengarahkan perhatian manusia pada hal besar yang akan diemban Muhammad. 3. Keterlibatan Muhammad muda dalam keterlibatan membangun Ka’bah dan menyelesaikan sengketa Hajar Aswad merupakan cara Allah mendidiknya. BAB 3 MASA KENABIAN Gua Hira menjadi tempat bersejarah. Disanalah wahyu pertama kali turun. Dan mulai saat itu, Muhammad yang berusia 40 tahun, diangkat menjadi Nabi. Masa kenabian dimulai. Perjuangan berat dan melelahkan menanti Rasulullah beserta para sahabat dalam menyebarkan Islam. Selama 13 tahun di Mekkah, akhirnya Rasulullah memutuskan hijrah ke Madinah setelah situasi yang telah membahayakan kaum Muslim. DAFTAR ISI “MASA KENABIAN” Diangkat menjadi Rasul Allah Boikot terhadap kaum muslim Dakwah secara sembunyi-sembunyi, terbuka Tahun duka cita Siksa di Thaif Quraisy membujuk Rasulullah Teror fisik kepada kaum Muslim Orang-orang beriman diluar Mekkah, 6 orang penduduk Yastrib Darul Arqam Isra dan Mi’raj Hijrah ke Habasyah Bai’at Aqobah pertama Umar bin Khathab masuk Islam Bai’at Aqobah kedua Quraisy menemui Rasulullah Hijrah ke Madinah DIANGKAT MENJADI RASUL ALLAH Ramadhan adalah bulan mengasingkan diri bagi Rasulullah Shalallahu ‘Alaihi Wasallam, dan pada satu malam menjelang akhir Ramadhan, diusia beliau yang keempat puluh, saat beliau sendirian di Gua Hira, datanglah malaikat Jibril dalam bentuk manusia. Peristiwa ini adalah pertemuan pertama Jibril dan Muhmmad. Darinya kita bisa mengambil pelajaran sebagai berikut: 1. Pertemuan ini adalah tanda penghargaan yang tinggi dari Allah Yang Maha Besar kepada manusia. 2. Respon Khadijah saat menyikapi kejadian yang menimpa dirinya adalah wanita yang cerdas, berbudi luhur. 3. Pandangan Waraqah tentang makna peristiwa yang dialami Muhammad menjadi bukti keluasaan ilmunya. CARA WAHYU DITURUNKAN No Cara Penjelasan 1 Melalui Malaikat Jibril (wahyu al-Jail) a. Jibril berbentuk asli. Dua kali Rasulullah melihat Jibril dalam wujud aslinya. b. Jibril menyerupai salahsaeorang sahabat Nabi: Dihayah al-Kalbi, yang berwajah rupawan c. Jibril datang tak terlihat dan kehadirannya ditandai suara genta. Cara ini yang paling berat dihadapi oleh Rasulullah 2 Allah Subhanahu Wa Ta'ala berbicara langsung dari balik tabir Allah berkomunikasi langsung dengan Nabi Muhammad saat beliau terjaga seperti pada Isra’ Mi’raj. 3 Bisikan dalam hati Rasulullah Shalallahu ‘Alaihi Wasallam bersabda, “Jibril meniupkan wahyu kedalam jiwaku bahwa suatu jiwa tidak akan pernah mati sehingga rezeki dan ajalnya terpenuhi. Oleh karena itu, hendaklah kalian takut kepada Allah dan perbaguslah permohonan 4 Ilham Al-Qurthubi berkata bahwa wahyu itu adalah ilham. Dan Rabbmu mengilhamkan kepada lebah (QS An-Nahl [16] : 68) 5 Mimpi saat tidur Rasulullah Shalallahu ‘Alaihi Wasallam pernah bermimpi melihat kaum muslim akan memasuki Masjid al-Haram dengan aman dan rambutnya tercukur habis. PERIODE DAN FASE DAKWAH Turunnya wahyu kedua, yaitu surah al-Muddatssir, membuat Rasulullah Shalallahu ‘Alaihi Wasallam memasuki tahapan baru dalam berdakwah. Tidak ada lagi waktu bagi Nabi untuk beristirahat dan bersantai, hingga akhir hayat. Rasulullah Shalallahu ‘Alaihi Wasallam berkata kepada Khadijah. “Waktu tidur telah berlalu wahai Khadijah!” Karena telah turun ayat ini, “Bangunlah, lalu berilah peringatan!” (QS al-Muddatssir [74]:2) Periode Makkah diklasifikasikan menjadi 3 tahapan yaitu: a. Tahapan dakwah Sirriyah (sembunyi-sembunyi), selama 3 tahun. b. Tahapan dakwah terang-terangan. c. Tahapan dakwah Islam pada penduduk luar Makkah. Tahapan ini mencakup periode Madinah dan terus berlangsung hingga akhir kehidupan Rasulullah. DAKWAH SECARA SEMBUNYI-SEMBUNYI Dakwah yang sarat duri dimulai. Pertama kali, Rasulullah Shalallahu ‘Alaihi Wasallam menawarkan Islam kepada orang-orang terdekatnya, keluarga besar, serta para sahabat karibnya. Mereka tidak memiliki sedikitpun keraguan terhadap Rasulullah menanggap dengan baik ajakan tersebut. Pad tahap ini umat Islam mulai diperintahkan untuk Shalat. Dalam sejarah Islam, mereka dikenal sebagai as-Sabiqun alAwwalun (orang-orang yang paling dahulu masuk Islam). Yang paling pertama ialah istrinya Khodijah binti Khuwailid, anak angkat beliau Zaid bin Haritsah, sepupunya Ali bin Abi Thalib yang ketika masih kecil hidup dibawah tanggungan Rasulullah serta sahabat beliau Abu Bakar ash-Shiddiq. HIKMAH Dakwah secara sembunyi 1. Dakwah secara sembunyi harus dilakukan seorang da’i dianggap aneh oleh sebagian orang. Saat ada orang yang mau membenarkan dakwahnya dan mengorbankan harta serta jiwanya dijalan dakwah, maka dakwah secara sembunyi harus diakhiri. Mereka dapat melanjutkan estafet sehingga aktivitas dakwah berlangsung. 2. Seorang da’i harus mengutamakan keluarga dekatnya dalam berdakwah. Jika mereka menolak, selesai sudah tanggung jawab seorang da’i. Jika melihat ada bahaya yang mengancam kehidupan dan aqidah umat, da’i harus menyiapkan tempat yang aman dari jangkauan musuh. DAKWAH SECARA SEMBUNYI-SEMBUNYI PEMELUK ISLAM DARI SUKU QURAISY Dari luar keluarga dan sahabat terdekat Nabi saw, ada nama-nama lain yang merupakan generasi Islam pertama. Dari kaum Quraisy antara lain: 1. Abu Ubaidah bin Amr 2. Abu Salaman bin Abdul Asad beserta istrinya 3. Utsman bin Mazhun beserta kedua saudaranya Qudamah dan Abdullah 4. Ubaidah bin Harits bin al-Muthalib 5. Said bin Zaid al-Adawi besert istrinya 6. Fatimah binti al-Khathab, saudara perempuannya Umar bin Khathab 7. Khabbab bin al-Arts 8. Ja’far bin Abi Thalin beserta istrinya, Asma bin Umais 9. Khalid bin Said beserta istrinya, Aminah binti Khalaf dan saudaranya Amr bin Said 10. Hathib bin Hariys dan istrinya, Fakhilah bin Yasar juga saudaranya Ma’mar bin Harits 11. Al-Muthalib bin Azhar bersama istrinya Ramlah nonti Auf, Naim bin Abdullah PEMELUK ISLAM PERTAMA DARI SUKU NON QURAISY 1. Abdullah bin Mas’ud al Hudzali 2. Mas’uh bin Rabiah al-Qari 3. Abdullah bin Jahsy al-Asadi beserta saudaranya Abu Ahmad bin Jahsy 4. Bilal bin Ranah al-Habsy 5. Shuhaib bin Sinan ar-Rumi 6. Ammar bin Yasir al-Ansi bersama ayahnya Yasir dan Ibunya Sumayyah 7. Amir bin Fuhairah DAKWAH SECARA TERBUKA Tiga tahun berlalu, dakwah masih dilakukan secara sembunyi melalui pendekatan individu. Meskipun demikian, kaum Quraisy telah memulai mengetahui dan mendengar Islam. Mereka sering menyebut Islam dalam perbincangan sehari-hari. Banyak diantara mereka HIKMAH Dakwah secara sembunyi Suku Quraisy dan bangsa Arab terkejut ketika Rasulullah menyampaikan dakwah Islam secara terbuka. Ini menjadi jawaban telak bagi orang-orang yang menyamakan syari’at Islam sebagai nasionalisme Arab dan budaya Arab. Karena, jika syari’at Islam adalah budaya Arab, pasti mereka tidak akan pernah terkejut. Mengapa Allah perintahkan Rasul-Nya untuk memberi peringatan kepada keluarga dan kerabat dekatnya? Ini adalah isyarat tingkatan tanggung jawab. Tingkatan pertama ialah pada dirinya, tingkatan kedua kepada keluarga dan kerabat dekat serta tingkatan ketiga kepada seorang ‘alim (berilmu) pada suatu daerah. KESEDIHAN FATIMAH AZ-ZAHRA Tidak hanya sekali Uqbah bebuat jahat. Suatu ketika, Nabi Muhammad sedang shalat, sementara Abu Jahal dan rekan-rekannya sedang duduk-duduk. Salah satu dari mereka berkata, “Siapa dianatara kalian yang akan membawa kotoran unta Banu Fulan, lalu menumpahkannya ke pungguh Muhammad saat dia sedang sujud?” Uqbah bin Abu Mu’ith, sosok yang paling angker diantara mereka bangkit dari duduknya saat mendengar itu. Dia kemudian membawa kotoran unta sambil memerhatikan gerak-gerik Rasulullaj. Ketika Nabi Muhammad dalam posisi sujud, dia menumpahkan kotoran tersebut diatas punggung beliau, diantara dua bahunya. Kotoran itu cukup banyak sehingga membuat Nabi tidak mampu bangkit. Mereka lalu tertawa melihat Uqbah melakukan itu sambil saling mecolek dan meiringkan badan satu sama lain, sementara Rasulullah masih tetap sujud. Fathimah mendengar kejadian itu. Ia langsung datang menemui ayahnya tercinta. Ia terkejut menyaksikan punggung ayahnya penuh kotoran. Sambil menangis, Fathimah segera membersihkan tubuh ayahnya dari kotoran. Baru setelah itu, Rasulullah bisa mengangkat kepalanya. Sang ayahanda yang mengetahui anaknya menangis, berkata dengan lembutnya. “Jangan menangis wahai putriku. Sungguh Allah akan menolong ayahandamu.” Rasulullah berdo’a, “Ya Allah, hukumlah orang-orang Quraisy ini.” Dalam Perang Badar, Uqbah menemui ajalnya. [HR Bukhari] KELUARGA YASIR: SUMAYYAH, WANITA SYAHID PERTAMA DALAM ISLAM. Keluarga Ammar bin Yasi yang berasal dari Bani Makhzum, tidak luput dari penganiyaan. Mereka diseret keluar menuju al-Abthah oleh kaum musyrik pimpinan Abu Jahal. Saat itu, udara sangat panas menyengat. Dalam kondisi seperti itu mereka menyiksa keluarga Yasir. Ketika sedang menjalani siksaan, Nabi saw melintas dihadapan mereka sambil berkata, “Bersabarlah, wahai keluarga Yasir! Sesungguhnya tempat yang dijanjikan kalian adalah surga.” Yasir, ayahnya Ammar meninggal karena siksaan itu, sedangkan ibunya, Summayah ditusuk oleh Abu Jahal dari arah belakang dengan tombak, dan meninggal seketika. Dialah wanita yang mati syahid pertama dalam Islam. Sementara, Ammar dijemur ditengah panas terik yang luar biasa, lalu dadanya ditindih dengan batu merah yang sangat keras. Ditengah kesadaran yang tidak sempurna, orang-orang kafir berkata, “Kami tidak akan membiarkanmu hingga kau mencaci Muhammad, atau memuji Latta dan Uzza.” Ammar melakukan apa yang mereka minta, dia melakukannya karena terpaksa. Dia lalu datang menemui Nabi saw sambil menangis. Lalu Rasulullah menghiburnya dan membacakan firman Allah swt dalam QS an-Nahl [16]:106. SIKSA BILAL DI SIANG BOLONG Panas membakar Makkah. Disebuah lapangan berkerikil, tubuh Bilal bin Rabah telentang mengahadap sinar matahari. Bilal disiksa. Tubuhnya yang hitam legam, ditindih sebuah batu besar, tepat diatas dadanya. Bilal merintih. Rasa sakit tidak tertahankan. Keringat menguncur deras. Rintihan Bilal terdengar menyayat hati. Dihadapannya berdiri Umayyah, majikannya yang sering menyiksanya karena Bilal masuk Islam. “Tidak, demi Allah! Engkau akan tetap mengalami hal seperti ini sampai engkau mati, atau engkau kafir dari ajaran Muhammad, dan menyembah Latta dan Uzza.” teriak Umayyah sambil tersenyum penuh kemenangan. Namun Bilal tetap bergeming. Ia tidak mengikuti keinginan Umayyah. Dari bibirnya yang basah dengan peluh itu terucap, “Ahad, Ahad,” Suaranya terdengar lemah dan terputus-putus. Setiap kali Umayyah memaksanya, kalimat itu pula yang keluar dari mulut Bilal. DARUL ARQAM Tempat itu berada di kaki bukit Shafa yang jauh dari pandangan pembesar-pembesar Quraisy dan tempat mereka berkumpul. Tempat ini dipilih Nabi Muhammad sebagi temat berkumpulnya kaum muslim secara sembunyi-sembunyi. Disanalah Rasulullah membacakan ayat-ayat Allah, menyucikan mereka, dan mengajarkan Al-Kitab (Al-Qur’an) dan Al-Hikmah (As-Sunah). Tempat itu juga menjadi tempat menunaikan ibadah dan aktivitas mereka. HIJRAH KE HABASYAH Saat Rasulullah Shalallahu ‘Alaihi Wasallam melihat bahwa banyak pengikut-pengikut nya yang mendapat siksaan dan gangguan, beliau berkata kepada mereka, “Jika kalian pergi ke Habasyah, kalian akan mendapati raja yang adil”. Lalu beberapa sahabatnya pergi menuju Habasyah, dan inilah Hijrah pertama yang terjadi dalam Islam. Adapun rombongan pertama yang hijrah ke Habasyah ialah rombongan haji sekitar 100 orang. Rombongan tersebut dipimpin oleh Ustman bin Affan dan istrinya Ruqoyyah binti Rasulullah, Ja’far bin Abi Thalib, Abdurahman bin Auf, dam Ummu Habibah binti Abu Sufyan. HIJRAH HIJRAHKEKEHABASYAH HABASYAH Hijrah pertama ke Habasyah dianggap sukses. Rasulllah lantas memutuskan memberangkatkan Hijrah pertama ke Habasyah dianggap sukses. rombongan kedua memutuskan yang lebih memberangkatkan besar terdiri Rasulllah lantas atas 83 laki-laki Namun atas rombongan kedua dan yang 18 lebihwanita. besar terdiri perjalanan kaliwanita. ini jauh lebihperjalanan sullit 83 laki-lakihijrah dan 18 Namun karena kaum Quraisy telahkarena mengetahuinya hijrah kali ini jauh lebih sullit kaum Quraisy dan mengagalkannya. telah berniat mengetahuinya dan Namun berniat pertolongan Allah Namun kembali pertolongan datang. KaumAllah mengagalkannya. Muslim dariKaum kejaran kaumselamat Musyrik. dari kembaliselamat datang. Muslim Mereka lebih dahuluMereka di Habasyah kejarantiba kaum Musyrik. tiba lebih dahulu di Habasyah HIKMAH Hijrah ke Habasyah 1. Berbagai penderitaan dan siksa keji yang mendera kaum Muslim tidak mebuat aqidah mereka goyah, justru kian kukuh dan ini bukti ata ketulusan iman, keikhlasan aqidah dan keluhuran jiwa. 2. Tujuan hijrah ke Habasyah sangat beragam. Untuk merealisasikan, Nabi Muhammad merancang secara rinci streategimya. Pada tahap pertama, hijrah dilakukan oleh para pembesar sahabat. 3. Keluar dari tanah air menuju negara non-Muslim disyartiatkan oleh Islam demi menyelamatkan agama, meskipun tanah air tersebut Makkah, tanah yang dimuliakan Allah. UMAR MASUK ISLAM Hanya 3 hari setelah Hamzah memeluk islam, Umar bin Khathab menyusulnya. Jauh sebelum itu, Nabi memang telah berdo’a agar Umar masuk Islam. “Ya Allah, kukuhlahlah Islam ini dnegan salahsatu dari dua orang yang paling Engkau cintai: Umar bin Khathab atau Abu Jahal bin Hisyam.” Ternyata yang paling dicintai oleh Allah adalah Umar. [HR Tirmidzi] (kisah lengkap masuknya Umar silahkan disearching di internet) ^^ HIKMAH Umar masuk Islam Pada masa Jahiliyah, masuk Islamnya orang yang berwatak keras dan kuat sangat dibutuhkan untuk mendukung dakwah. Oleh sebab itu, Rasulullah Shalallahu ‘Alaihi Wasallam berjuang keras mengajak orang-orang seperti Abu Jahal dan Umar bin Khathab memeluk Islam. Perjuangan Rasulullah ini harus diikuti para da’i untuk tidak memeliki pengaruh dan kekuatan di masyarakat. Dengan masuknya Islam mereka, maka akan banyak pengaruhnya terhadap perkembangan dakwah Islam. Para penguasa yang semula ragu terhadap Islam, biasanya akan terpengaruh jika ada orang yang kuat dan ditakuti kaumnya memeluk Islam. QURAISY MENEMUI RASULULLAH Kaum musyrik kesusahan dengan masuk Islamnya dua tokoh besar: Hamzah bin Abdul Muthalib dan Umar bin Khathab. Mereka takut Islam kian menyebar luas di Jazirah Arab. Namun, karena rasa benci yang begitu hebat pada Rasulullah mereka tiada putus asa. Mereka pun merencanakan jaur diplomasi, dengan menawarkan kekayaan, wanita, serta kedudukan untuk menjadikan Rasulullah sebagai raja. Namun kesemuanya itu ditolak oleh Rasulullah. Turunlah firman Allah Surah Al-Kafirun. Kebencian kepada Nabi Muhammad yang telah menebal membuat kaum Quraisy terus mencari cara untuk menghambat dakwah Islam. Mereka sepakat, mereka akan menemui Abu Thalib dan memintanya Rasulullah untuk dibunuh. Hal ini membuat Abu Thalib serta kabilah Bani Hasyim mengencam, sehingga membuat kaum Quraisy ciut. BOIKOT TERHADAP KAUM MUSLIM Berbagai cara yang dilakukan kaum Quraisy untuk menahan gerak dakwah Rasulullah bagai membetur tembok besar, selalu gagal. Alih-alih berhasil mereka selalu mendapat ancaman dari pendukung Nabi diantaranya Abu Thalib. Salahsatu cara menghentikan dakwah Nabi ialah melakukan pemboikotan terhadap kaum muslim mulai dari sosial, bahan pangan, dan lain-lain. Pernyataan embargo ini mereka dokumentasikan diatas sebuah shahifah (lembaran) yang berisi perjanjian dan sumpah yang mereka gantungkan di dinding Ka’bah. Berikut isinya: “Bahwa mereka selamanya tidak akan menerima perdamain dari Bani Hasyim dan tidak akan berbelas kasihan terhadap mereka, kecuali bila mereka menyerahkan Rasulullah untuk dibunuh.” Selama embargo, kaum muslim menetap di perkampungan Abu Thalib. Pemboikotan ini membuat kaum muslim menderita, kegiatan dakwah pun cukup terganggu. Kaum muslim menderita luar biasa. Selama masa itu Rasulullah dan Khodijah berusaha keras melindungi kaum muslim. Seluruh harta Khodijah habis digunakan untuk membantu kaum muslim. Pemboikotan semakin diperketat sehingga makanan dan stok pun habis, sementara kaum musrik tidak membiarkan makanan apapun yang masuk ke Mekkah untuk dijual, mereka selalu memborongnya. BOIKOT TERHADAP KAUM MUSLIM Rayap Membatalkan Piagam Boikot Kondisi kaum Muslim kian memprihatinkan. Embargo telah berlangsung selama 3 tahun. Namun mereka tetap tegar, tidak satupun yang tergoda kaum Quraisy. Sebaliknya hal ini membuat kaum Quraisy hilang kesabaran. Pada saat inilah Allah membantu kaum Muslim, Allah mengirimkan pasukan rayap untuk memakan piagam boikot tersebut. Saat ketegangan memuncak, datanglah Abu Thalin ke Masjidil Haram karena ia telah diberi tahu oleh Nabi, bahwa piagam tersebut telah dimakan rayap. Tentu hal ini membuat para kaum Quraisy kaget. Piagam itu pun akhirnya tidak berlaku lagi. Setelah pembatalan embargo ini, Rasulullah dan kaum muslim mulai leluasa melakukan aktivitas seperti biasa. HIKMAH Boikot terhadap Kaum Muslim Peristiwa embargo ekonomi ini dilakukan pada saat musim Haji. Meki dalam kondisi boikot, Rasulullah dan kaum Muslim tetap melanjutkan misi dakwahnya ke berbagai kabilah dalam kondisi haus dan lapar. Aksi pemboikotan terhdapa Nabi, Bani Hasyim, dan Bani Muthalib membuat kabilah-kabilah Arab membenci kaum Quraisy. Betapa dahsyatnya aksi pemboikan itu, sehingga membuat banyak kabilah simpatik terhadap Islam dan gaung Islam pun akhirnya menyebar ke seluruh penjuru Arab. TAHUN DUKA CITA Abu Thalib wafat Sakit Abu Thalib kian parah sejak utusan Quraisy mendatanginya. Abu Thalib meninggal pada tahun ke 10 kenabian bulan Rajab. Ada yang menceritakan Abu Thalib meninggal dibulan Ramadhan, 3 hari sebelum wafatnya Khadijah. Semasa hidupnya tidak perlu diceritakan kembali mengenai kisah perlindungan dan bantuan Abu Thalib terhadap dakwah Nabi. Ia adalah benteng yang melindungi dakwah Islam. Meski begitu ia tetap memegang agama nenek moyang nya. Nabi begitu terpukul, ia beliau bersabda : “Sungguh aku akan memintakan ampun untukmu, sekama aku tidak dilarang.” Lalu kemudian turunlah surah at-Taubah ayat 113 dan surah al-Qashash ayat 56 (silahkan dibuka mushaf nya). Dalam sebuah riwayat shahih dari al-Abbas bin Abdul Muthalib ia bertanya kepada Nabi, “Apa bantuanmu pada pamanmu, ia selalu melindungimu dan marah karenamu?” Nabi bersabda, yang artinya, “ia di bagian dhadhah neraka (yang dangkal). Sekiranya bukan karena aku, niscaya ia berada dilapisan neraka paling bawah.” Dalam hadist lain dijelaskan bahwa siksa Abu Thalib ialag yang paling ringan. Seseorang yang menggunakan sendal yang terbuat dari api neraka, hingga kemudian kepalanya hingga seluruh tubuhnya meleleh, tak lama kemudian kembali seperti semula, lalu meleleh kembali. Demikian seterusnya tidak akan ada hentinya. Naudzubillah TAHUN DUKA CITA HIKMAH Tahun Dukacita Khodijah Meninggal Dunia Awan duka seolah enggan pergi meninggalkan langit Makkah. Hanya berlangsung 3 bulan dari wafatnya Abu Thalib, Nabi kembali menerima kabar bahwa Khodijah meninggal dunia. Khodijah wafat pada tahun 12 masa kenabian dalam usia 65 tahun. Rasulullah bersabda: “Ia beriman padakum saat manusia mengingkariku. Ia membenarkanku, saat manusia mendustakanku. Ia memberikan hartanya untukku, saat manusia tidka mau memberikan harta mereka kepadaku. Allah mengaruniaiku anak darinya dan Dia tidak memberiku anak dari istri selainnya.” Khadijah adalah wanita ideal bagi Rasulullah. Ia adalah istri shalehah yang percaya akan kebenaran misi dakwah dan mendukung penuh perjuangan suaminya. Ia menjadi penyemangat bagi kesuksesan dan kemenangan dakwah. Rasulullah Shalallahu ‘Alaihi Wasallam, memintakan rahmat untuknya dan berbuat baik kepada teman-temannya. Aisyah menjadi cemburu, karena beliau sering memuji Khadijah walaupun Khadijah telah wafat. HIKMAH Siksa di Thaif SIKSA DI THAIF Pada bulan Syawal tahun ke-10 kenabian, Nabi pergi menuju Tha’if. Kota ini berjarak sekitar 60 mil. Beliau menempuhnya denga berjalan kaki bersama anak angkatnya Zaid binHaritsah. Setiap kali beliau melintasi satu kabilah, beliau mengajak mereka masuk Islam, namun tak satu kabilah pun yang menjawab seruan beliau. Nabi tinggal di Thaif selama 10 hari. Beliau tidak melewatkan seorang pemuka pun dari mereka melainkan beliau datangi dan seru untuk masuk Islam. Mereka menolak dan berkata, “Keluarlah dari negeri kami.” Mekera pun mengerahkan rakyatnya untuk mengusir beliau, bahkan dilempari oleh batu. Seorang da’i tak boleh berputus asa dalam berdakwah meski dihina dan diusir, Itulah yang dilakukan Nabi ketika pergi ke Thaif. Beliau tidak putus asa mengajak manusia ke jalan yang lurus serta mencoba datang berbagai rintangan dilahan yang lama. Walau rintangan terus menghadang, beliau terus berjuang demi mengharao ridho Allah. Beliau selalu tawakal kepada Allah, disaat pendertiaan mendera. BERDAKWAH KEPADA KABILAH-KABILAH Rasulullah tiba kembali di Mekkah pada bulan Dzulqa’dah tahun ke 10 masa kenabian. Saat itu Makkah sedang memasuki musim haji. Rasulullah menemui 26 kabilah dalam waktu 10 hari. Muhammad meminta kepada mereka agar menampungm menolong, dan menlindunginya dalam menyampaikan wahyu Allah. Kabilah-kabilah yang didatangi Rasulullah antara lain Bani Amir bin Sha’sha’ah, Muharib bin Khasfah, Fazarah, Ghassan, Murrah, Sulaim, ‘Abs, Bani Nashr, Bani al-Buka’, Kindah, Kalb, al-Harits bin Ka’ab, ‘Azrah dan Hadhamirah. Namun, tak seorang pun dari mereka yang menanggapi. HIKMAH Berdakwah kepada Kabilah 1. Kelakuan Abu Lahab yang terus menerus menghambat dakwah Rasulullah akan selalu ada disetiap zaman. Orang-orang yang sering menentang Islam dan dakwah para Da’i dimasa kini sesungguhnya adalah sosok Abu Lahab modern. 2. Para Da’i harus membuka semua pintu kemungkinan dalam berdakwah seperti yang dicontohkan Rasulullah berdakwah kepada kabilah-kabilah. Jika gagal, teruslah berjuang karena tak ada usaha yang tak ada hasilnya. ISRA’ MI’RAJ Malaikat Jibril turun menuju rumah Rasulullah untuk membawa perintah Allah. Menyampaikan wahyu kepada Rasulullah untuk melakukan perjalanan Isra’ Mi’raj. Jibril berucap : “Tawaflah di Ka’bah sebanyak tujuh kali.” perintah Jibril. Lalu Jibril melanjutkan perkataannya, “Engkau akan diperjalankan menuju langit oleh Allah dari Masjid al-Aqsa.” Peristiwa Isra’ Mi’raj ini sendiri berlangsung selama 1 malam. Pada kisah ini kita sering mengenal bertemu Para Nabi, perintah shalat, mengunjungi Sidratulmuntaha, melihat Surga dan Neraka serta bertemu Allah. HIKMAH Isra’ Mi’raj Nabi Muhammad sudah tidak takut lagi untuk menampakkan kebenaran dakwah didepan musuh-musuhnya. Ketika beliau menceritakan sebuah kebenaran yang tidak bisa dijangkal akal, mereka langsung menentang dan mengingkari nya seperti peristiwa Isra’ Mi’raj. Allah menampakkan beberapa bukti agar mereka percaya bahwa Nabi telah melakukan perjalanan Isra’ Mi’raj dalam waktu yang singkat. Diantara tanda bukti tersebut ialah: 1. Nabi mampu mengambarkan keadaan Baitul Maqdis secara detail sehingga mereka pun mem benarkannya. 2. Beliau mampu menceritakan ihwal perjalanan kafilah pertama diRuha, perjalanan kafilah kedua serta perjalanan ketiga dial-Abwa. BAI’AT ‘AQOBAH PERTAMA Masih ingatkah dengan enam pemuda Yastrib yang masuk Islam dan berjanji menyebarkan Islam kepada kaumnya dan mendamaikan antara suku Khajrah dan Aus? Satu tahun sudah berlalu. Perjuangan keras itu membuahkan hasil. Mereka juga telah banyak mengajak penduduk Yastrib memeluk Islam. Jumlah mereka sekarang 12 orang. Lima diantaranya adalah pemuda yang pernah bertemu Rasulullah. Satu orang yang tidak hadir adalah Jabir bin Abdullah bin Ri’ab. Tujuh orang yang baru itu : 1. Mu’adz bin Harits 2. Dzakwan bin Abdul Qais 3. ‘Ubadah bin Shamit 4. Yazid bin Tsa’labah 5. Al-Abas bin Ubadah 6. Abu al-Haytsam 7. ‘Uwaim bin Sa’idah HIKMAH Bai’at Aqobah pertama Setelah perang Bu’ats kedua belah pihak menghadiri perjanjian Aqobah I yang terdiri atas 2 orang wakil dari Aus serta enam orang wakil dari Khazraj. Perjanjian Aqobah I merupakan kemajuan dalam dunia Islam. Dalam sekejap, mereka mampu melupakan perseturuan internal yang telah mendaging-daging. Kaum Aus dan Khazraj telah menyadari kesalahan dan berjanji memperbaikinya. Mereka mnegajak yang lainnya untuk memeluk Islam dan melupakkan perseturuan. HIKMAH Bai’at Aqobah kedua BAI’AT ‘AQOBAH KEDUA Rasulullah mengutus duta Islam pertama di Yastrib yang bertugas menyebarkan Islam dan memberikan pemahaman tentang agama. Rasulullah memilih Mushab bin Umair. Ditangan Mushab bin Umair banyak masyrakat Yastrib berbondongbondong masuk Islam. Sebelumnya telah dilakukan bai’at Aqobah pertama yang diikuti para pemuda berjumlah 12 orang. Dinamakan Aqabah, sebab tempat pertemuan itu bernama Aqobah. Tanda ketulusan iman seseorang terlihat pada kesiapannya menerima pemimpin. Kelompok Aus dan Khazraj sudah merasa jenuh selama berpuluh-puluh tahun berebut kursi kepimimpinan. Namun semua tiu sanggup mereka lalui karena keimanan kepada Allah dan keyakinan akan kebenaran agama Islam yang tertanam dalam hati mereka. Dalam bai’at kedua ini Rasulullah mengambil langkah-langkah strategis. 1. 2. 3. Peserta bai’at bersembunyi dan berpindah-pindah secara rahasia agar tidak diketahui. Mereka semua berjumlah 70 kaum laku-laki dan dua orang wanita. Rasulullah saw memilih waktu pertemuan pada malam terakhir dari malam-malam haji, tanggal 13 Dzulhijjah saat jemaah haji sudah banyak yang pulang. Terus menjaga rahasia dan menyembunyikannya. Saat terlanjur diketahui musuh, Rasulullah saw memerintahkan agar tetap konsisten karena khawatir terjadi bentrok sebelum tiba saatnya. SIAPAKAH MUSHAB BIN UMAIR ? Mushab bin Umair adalah remaja Quraisy terkemuka. Wajahnya tampan, akhlaknya baik dan selalu tampil mewah. Ia selalu mengenakan pakaian terbaik yang tak dimiliki warga Makkah dan yang lainnya. Suatu hari Mushab mendengar berita tentang Muhammad yang mengaku dirinya sebagai Nabi. Diantara berita yang terdengar ialah bahwa Rasulullah beserta pengikutnya biasa mengadakan pertemuan di Daarul Arqam. Tanpa ragu Mushab pun memeluk Islam. Berita ini terdengar oleh Ibunya, Khunas bin Malik. Sang ibu adalah wanita yang disegani bahkan ditakuti di Makkah. Tak ada yang ditakuti Mushab sejak masuk Islam selain ibunya. Mushab pun berusaha mengajak ibunya memeluk Islam, tetapi tak berhasil. Dengan berat hati iapun meninggalkan ibunya tercinta. Kaum muslim yang menyaksikan Mushab begitu sedih, dahulu yang berkehidupan serba mewah. Namun kini pakian ganti pun tidak ada, pakaian yang dahulu tak dimiliki seorang pun di Makkah, namun kini hanya berpakian yang sobek. Rasulullah menatap Mushab seraya beujar, “Dahulu saya melihat Mushab ini tidak ada yang mengimbangi dalam memperoleh kesenangan dari orangtuanya, kemudaian ditinggalkannya semua itu demi cintanya kepada Allah dan Rasul-Nya.” HIJRAH KE MADINAH Kaum Anshar tiba di Yastrib. Kabar tersbut membuat Rasulullah bergegas melakukan persiapan hijrah untuk menyusul mereka. Detik-detik menjelang hijrahnya Rasulullah ke Yastrib kian dekat. Beliau mengumpulkan para sahabat yang ada di Makkah untuk mempersiapkan segala sesuatu. Hijrah dilakukan secara bertahap, tidak sekaligus. Rasulullah adalah orang yang terakhir berhijrah untuk memastikan para Muhajirin telah tiba di Yastrib. Jika Rasulullah melakukan hijrah terlebih dahulu, umat Islam yang ada di Makkah akan disiksa habis-habisan oleh orang-orang kafir Quraisy. Oleh sebab itu, Rasulullah memilih tinggal sementara, meskipun hal itu sangat membahayakan dirinya sendiri. Sementara di Makkah, para pendiri kaum Quraisy beserta perwakilan setiap kabliah sedang menyusun rencana menghentikan dakwah Nabi saw. Tiba-tiba muncul seorang kakek-kakek tua memberikan sebuah ide menghentikan dakwah Nabi dengan membunuhnya. Ya ide tersebut berasal dari Iblis. HIKMAH Hijrah ke Madinah Seorang Mukmin jika kekuatannya telah memadai, menegakkan kebenaran tidak perlu disembunyikan lagi. Sebagaimana yang dilakukan oleh Umar bin Khathab. Hal ini menjadi bukti bahwa kekuatan dan keberanian dapat menggentarkan nyali musuh. Tidak diragukan lagi, orang-orang kafir Quraisy sebenarnya mampu bersatu untuk membunuh Umar. Namun, keberanian Umar membuat nyali mereka ciut. Ketika orang-orang kafir Quraisy tak lagi menentang dakwah yang emban Rasulullah dan menganggap kaum Mukmin telah mampu melepaskan diri dari gangguan mereka, maka tidak ada lagi jalan lain kecuali dengan membunuh Nabi Muhammad Shalallahu ‘Alaihi Wasallam. RENCANA IBLIS, MEMBUNUH RASULULLAH Nabi Muhammad saw terancam. Nasibnya diujung tanduk setelah para pembesar Quraisy bertekad membunuhnya (rencana dari Iblis yang menyamar sebagai kakek tua). Di saat kritis itulah, malaikat Jibril turun membawa wahyu sekaligus memberitahukan rencana jahat kaum Quraisy. Malam yang dinanti pun tiba. Kaum Quraisy yang dipimpin 11 pembesar mereka, bergerak menuju rumah Rasulullah. Sesampainya didepan rumah Rasulullah. Mereka segera menyebar, sehingga tidak ada celah sedikitpun yang dapat dilalui Rasulullah. Didalam rumah, Rasulullah tak panih meski nyawanya tercancam. Sebuah strategi juga telah disiapkannya: meminta Ali bin Abi Thalib untuk berbaring ditempat tidurnya. Malam terus merambat, Abu Jahal dan kawan-kawannya yakin rencana jahat mereka akan berhasil. Mereka akan masuk kedalam rumah, dan meikam langsung Rasulullah dengan pedang. Sementara didalam rumah, Rasulullah bersiap untuk pergi. Dihadapan beliau, berdiri pasukan Quraisy yang telah mengepung sejak tadi. Rasulullah lalu mengambil butiran debu dan menebarkannya sambil membaca surah Yasin [36] ayat 9. Mata mereka tiba-tiba tak bisa melihat. Sekeliling menjadi gelap. Rasa kantuk yang hebat mulai menyerang mereka. Dan pedang yang terhunus pun berjatuhan. Rasulullah pun segera pergi menuju rumah Abu Bakar. HIKMAH Hijrah Berdua di dalam Gua BERDUA DI DALAM GUA TSUR Nabi saw telah mengetahui bahwa orang-orang Quraisy akan berupaya keras mencarinya. Mengingat jalan-jalan utama menuju Yastrib (arah utara dari Makkah) akan disisir oleh kaum Quraisy. Karena itu Rasulullah memilih jalan yang berlawanan arah, yaitu ke selatan Makkah yang menuju ke arah Yaman. Rasulullah saw dan Abu Bakar menempuh jalan sepanjang lima mil, hingga akhirnya sampai ke sebuah bukit bernama Bukit Tsur. Disanalah Rasulullah dan Abu Bakar beristirahat untuk sementara waktu. Kaum Quraisy sangat marah karena tidak dapat menemukan Nabi Muhammad saw. Mereka berjanji akan memberikan hadiah 100 ekor unta bagi orang yang menemukan Rasulullah. Pencarian besar-besaran pun dilakukan ke setiap sudut Makkah, lembah, gunung dan gua. Hingga ada diantara mereka yang tiba dimulut Gua Tsur. Saat itu didalam gua, Abu Bakar tepat berada disisi Rasulullah. Keduanya terus mengamati gerak-gerik orang-orang Quraisy. Beberapa kali mereka melihat ke arah gua. Namun mereka tidak yakin bahwa Rasulullah dan Abu Bakar berada didalam gua karena gua tersebut tertutup oleh jaring labalaba dan sarang burung. Allah memberikan pertolongan-Nya kepada Nabi saw saat orang-orang Quraisy tak mampu melihat Nabi saw dan Abu Bakar di Gua Tsur dan adanya rumah laba-laba serta sarang burung dimulut gua. Kalaulah Allah tidak menyayangi hamba-Nya, bisa jadi Rasulullah saw jatuh ke tangan kaum musyrik. Dia-lah Dzat Yang telah mengutus Rasul saw sebagai pembawa rahmat, maka Dia juga akan selalu menolongnya. Allah swt berfirman, Sesungguhnya Kami akan menolong rasulrasul Kami dan orang-orang yang beriman dalam kehidupan dan pada hari tampilnya para saksi (Hari Kiamat). QS Ghafir [4]:51. Dalam kondisi yang sangat meresahkan, akan terlihat perbedaan antara orang yang tulus dan orang yang berpurapura. Hati mereka yang tulus dalam berdakwah akan selalu dipenuhi keyakinan pertolongan-Nya. BAB 4 PERIODE MADINAH Madinah menjadi tempat hijrah nabi Muhammad Shalallahu ‘Alaihi Wasallam dan kaum Muslim. Babak baru perjuangan dakwah Islam dimulai. Di Madinah ini, selama 10 tahun Rasulullah bersama kaum Muslim membangun peradaban Islam modern. Inilah periode akhir perjuangan Rasulullah dalam menyebarkan Islam hingga akhir wafatnya. DAFTAR ISI “PERIODE MADINAH” Membangun Masjid Nabawi Surat ajakan Islam kepada pemimpin negara Mempersaudarakan Muhajirin dan Anshar Perang Khaibar Keadaan Madinah diawal Hijrah Umrah Qada’ Perang Badar Perang Mut’ah Perang Uhud Pembebasan Mekkah Perang Bani Nadhir Perang Hunain Perang Badar kedua Perang Tabuk Perang Khandaq Tahun Delegasi Perang Bani Quraizhah Haji Wada’ Perjanjian Hudaibiyah Rasulullah wafat MEMBANGUN MASJID NABAWI Ketika pertama kali menginjakkan kaki di Madinah, Rasulullah singgah di perkampungan Bani Najjar pada hari Jum’at 12 Rabiul Awal tahun pertama Hijriah, yang bertepatan dengan tanggal 29 September tahun 622 Masehi. Diperkampungan Bani Najjar. Rasulullah tinggal di rumah Abu Ayyud al-Anshari. Langkah pertama yang dilakukan Rasulullah di Madinah adalah membangun masjid, dan beliau memilih tempat pembangunan masjid itu ditempat pemberhentian unta yang ditunggangi beliau. Rasulullah membeli tanah dari dua orang anak yatim. Sejak awal pembangunannya, Masjid Nabawi tak hanya berfungsi sebagai tempat ibadah, tapi juga untuk kepentingan kaum Muslim seperti tempat belajar, tempat strategi perang, pos kesehatan, dan lainnya. MIMBAR NABI Sejak Masjid Nabawi dibangun, Rasulullah tak memiliki mimbar untuk tempat khutbah. Setiap kali berceramah, beliau hanya menyandarkan tubuhnya pada sebatang pohon yang tumbuh di tempat shalatnya. Ketika sebuah mimbar telah dibuat dan dijadikan sebagai tempat Rasulullah berkhutbah, batang pohon itu tak lagi digunakan beliau. Apa yang terjadi? Batang pohon itu layu dan sedih. Melihat itu, Rasulullah menghampirinya dan langsung mendekapnya, kemudian batang pohon tersebut terlihat nyaman dan kembali seperti sedia kala. [HR Bukhari] MEMBANGUN MASJID NABAWI KEISTIMEWAAN MASJID NABAWI Dari Abu Hurairah meriwayatkan, “Satu rakaat shalat di Masjid Nabawi lebih utama daripada 1000 rakaat shalat di masjid lain, kecuali Masjid Haram. Sebab, Rasulullah adalah Nabi terakhir. Demikian pula masjidnya sebagai masjid terakhir.” [HR Muslim] Sa’id al-Musayyib meriwayatkan dari Abu Hurairah bahwa Rasulullah bersabda, “Seseorang tidak boleh bepergian dengan niat mengagungkan masjid tertentu, kecuali tiga masjid ini : Masjid Haram, masjidku (Masjid Nabawi), dan Masjid al-Aqsa.” [HR Muslim] DARI YASTRIB KE MADINAH Dalam piagam Madinah yang dibuat Rasulullah, tak ditemukan nama Maidnah. Saat itu Rasulullah masih menggunakan nama Yastrib. Mengapa beliau mengganti Yatrib menjadi Madinah? Menurut Rasulullah, nama Yastrib berasal dari kata tsarab yang arinya “celaan” atau “makian”. Jelas sekali tak memiliki arti positif, Rasulullah lebih senang menyebut dengan nama lain yaitu Madinah. Selain Madinag Rasulullah sering menyebut juga dengan Thibah dan Thabah. HIKMAH Pembangunan Masjid Nawabi Masjid menjadi sarana utama bagi pembangunan masyarakat. Untuk menciptakan masyarakat yang religius, hendaknya setiap Muslim berpegang teguh dan patuh pada manhaj (sistem/metode), aqidah, dan rtika Islam. Semua itu bersumber dari spirit masjid dan wahyu Illahi. Masjid menjadi syiar atas universitas Islam sekaligus pusat aktivitas dakwah. Masjid Nabawi pada waktu itu tidak hanya berfungsi sebagai tempat ibadah, tetapi juga berfungsi sebagai tempat pertemuan anatara nabi Muhammad Shalallahu ‘Alaihi Wasallam, para sahabat, dan delegasi dari kabilah-kabilah disekitar Madinah. Juga digunakan sebagai tempat pengajian Ilmu pengetahuan, baik agama maupun umum. MEMPESAUDARAAN MUHAJIRIN & ANSHAR Selain membangun masjid sebagai pusat aktivitas masyarakat, Rasulullah melakukan sebuah tindakan besar yang memiliki pengaruh luar biasa dalam sejarah, yaitu mempersaudarakan (muakhah) kaum Muhajirin dan Anshar. Persaudaraan ini dilakukan agar fanatisme Jahiiyah menjadi luntur, perbedaan nasab, warna kulit, dan negara menjadi sirna. Tidak ada loyalitas dan antiloyalitas kecuali pada Islam. Masyarakat baru ini telah melahirkan kisah-kisah yang layak dijadikan sebagai teladan sepanjang zaman. (silahkan untuk beberapa kisah persaudaraan ini bisa searching) HIKMAH Mempersaudarakan Muhajirin dan Anshar Masyarakat Madani yang dibangun oleh Islam merupakan bentuk ukhuwah yang didasarkan pada agama. Pembelaan sepenuhnya dicurahkan kepada Allah, Rasulullah, dan kaum Mukmin. Islam membatasi ikatan persaudaraan dan saling menolong hanya berlaku antarakaum Mukmin. Hubungan persaudaraan antar sesama Muslim yang didasari karena Allah Subhanahu Wa Ta’ala harus menjadi landasan utama terbentuknya sebuah masyarakat. Rasulullah menganjurkan kepada setiap muslim yang baru agar mendalami makna cinta yang didasari karena Allah swt. Seperti persaudaraan Anshar dan Muhajirin. Kaum Anshar sangat mencintai kaum Muhajirin, mereka berani berkorban, berperan aktif, bahkan mereka rela mewariskan harta benda mereka. HIKMAH PIAGAM MADINAH MADINAH DIAWAL HIJRAH Beragam peristiwa Madinah diawal Hijrah diawali dengan membangun masji Nabawi dan mempersaudarakan kaum Muhajirin dan Anshar. Selin peristiwa bersejarah itu, peristiwa lainnya adalah piagam Madinah (berisi 16 poin) serta Perjanjian dengan Yahudi (berisi 12 poin). Berita tentang hijrahnya kaum Muslim ke Madinah serta mendapatkan rasa aman disana setelah dibuatnya perjanjian Yahudi serta piagam Madinah membuat orang-orang Quraisy sangat geram. Kaum Quraisy sering melakukan teror kepada kaum Muslim. Hingga turunlah wahyu mengenai Allah menginzinkan perang. Inilah yang menjadi cikal bakal perang Badar Kubra. Peristiwa lainnya Madinah diawal Hijrah ialah arah perubahan kiblat dari Baitul Maqdis ke Ka’bah al-Musyarrafah. Ini terajadi pada bulan Syaban tahun kedua Hijrah. Dalam perkembangannya, Rasulullah lebih suka menghadap ke kiblat nabi Ibrahim as. Hal ini diabadikan dalam surah alBaqarah ayat 144. Selin peristiwa perubahan kiblat, peristiwa lainnya adalah perintah berpuasa dibulan Ramadhan. 1. Piagam Madinah merangkul seluruh komponen masyarakat Madinah; Muhajirin, Andhar, orang-orang Yahudi Madinah dan suku-suku di Madinah melebur menjadi satu. 2. Salahsatu syarat berdirinya Negara adalah adanya territorial dan dalam hal ini Rasulullah telah memenuhinya dengan Madinah sebagai territorial kekuasaanya. Dari sudut pandang Hak Asasi Manusia, beliau sangat mengedapankan prinsip keadilan, egaliter dan penjunjungan tinggi kebebasan. PERANG BADAR KUBRA Perang Badar adalah perang antara kekafiran dan keimanan. Inilah perang yang tidak melihat hubungan persaudaraan, tetapi hubungan keimanan dan akidah yang menjadu pembedanya. Karena itu, dalam perang ini ada yang membunuh pamannya, ayahnya anaknya dan saudaranya. Umar bin Khathab dengan gagah berani membunuh oamannya al-Ash bin Hisyam. Abu Bakar berhadapan langsung dengan anaknya, Abdurahman. Paman Nabi Muhammad bernama Abbas bin Abdul Muthalib, berhasil ditawan kaum Muslim. Saat itu hubungan kekerabatan putus dan yang dilihat hanyalah putus dan yang dilihat hanyalah iman mengalahkan kalimat kufur. Perang Badar disebut juga dengan Yaumul Furqan : Hari Pembeda antara kebenaran dan kebatilan. NAMA SYUHADA BADAR 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. Umair bin Abi Waqqash Sa’ad bin Khaitsamah Shafwan bin Wahb Haritsah bin Suraqah Mubasysir bin Abdu Amr Dzusy Syimalain bin Abdu Amr Mahja bin Shalih 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. Aqil bin al-Bakir Rafi bin al-Ma’la Umair bin al-Hammam Yazid bin al-Harits Auf bin al-Harits Mu’awwidz bin al Harits Ubaidah bin al-Harits HIKMAH Perang Badar Kubra Kemenangan Perang Badar murni karena pertolongan Allah swt. Kemenangan ini menjadi pelajaran bagi kaum Mukmin agar senantiasa berpegang dan menyerahkan segala urusan hanya kepada Allah swt. Hari Perang Badar disebut juga dengan Yaum al-Furqon (Hari Pembeda) antara yang hak dan yang bathil. Kemenangan dalam sebuah peperangan bukan karena kualitas pasukan yang banyak dan senjata yang canggih, tetapi karena kekuatan jiwa dan mental. Dalam perang Badar ini pasukan mukmin memegang teguh aqidah yang benar, iman yang kukuh, keinginan untuk meraih 2 kebaikan : kemenangan atau mati syahid. HIKMAH Rasulullah bermusyawarah PERANG UHUD : MUSYAWARAH Kekalahan di Badar sangat membenkas dikalangan kaum Quraisy. Mereka pun mempersiapkan diri untuk balas dendam. Total pasukan yang terkumpul sebanyak 3000 orang, ditambah 3000 unta, 200 kuda dan 700 tameng. Pasukan ini dipimpin Abu Sufyan. Jumat, 6 Syawal tahun 3 hijriah, pasukan Quraisy bergerak menuju pinggiran Madinah. Setelah berjalan cukup lama, mereka beristirahat di Bukit Uhud. Rencana pasukan Quraisy menyerang Muslim di Madinah telah terdengar Rasulullah dari Thalhah dan Said bin Zaid. Suasana Madinah semakin mencekam. Seluruh penduduk disibukkan persiapan menghadapi perang. Rasulullah bermusyawarah dengan para sahabat dan hendak bertanya apakah hendak menyerang musuh dari luar atau bertahan didalam kota. Rasulullah akhirnya memutuskan untuk bertahan didalam kota dengan mempertimbangkan taktik tersebut. Namun lain hal nya para pemuda yang memiliki semnagat tinggi untuk mati sebagai syahid, sehingga akhirnya Rasulullah pun menyetujui untuk perang diluar kota Madinah. Rasulullah saw tidak memaksakan pendapatnya pada kaum Muslim karena baginya musyawarah adalah lebih utama. Ini pelajaran penting bagi siapa saja yang hendak mengambil suatu keputusan. Sebelum keputusan dibuat, baiknya kita meminta pendapat orang lain. Berarti, Islam jelas lebih dulu daripada Barat dalam mengaplikasikan arti demokrasi. Disamping itu Rasulullah saw telah memberikan kepada kum wanita dalam berperang. Dengan demikian, lebih dari 14 abad, hak dan peran kaum wanita dalam segala bidang telah kukuh. PERANG UHUD Sebelum perang dimulai. Rasulullah membuat strategi perang dengan menempatkan pasukan sayap kanan yang dipimpin Abdullah bin Jabir dan pertahanan pasukan sayap kiri dengan menempatkan 50 pemanah andal diatas bukit Rummat. Rasulullah berwasiat kepada pasukan pemanah agar tidak meninggalkan tempat apapun kondisinya, menang atau kalah. Seperti biasa sebelum perang dimulai terlebih dahulu dengan pertarungan tiga pendekar pedang diantara kedua kubu. Pertarungan satu lawan satu ini pun dimenangkan kaum Muslim. Pasukan Muslim dengan semangat tauhid berhasil memenangkan perang, dan untuk kesekian kalinya kaum Quraisy kalah, mereka lari tunggang langgang. Pasukan Muslim tidak tinggal diam saat melihat lawan lari lintang pukang. Kemenangan yang hampir ditangan sehingga situasi membuat pasukan Muslim lengah akibat tergoda harta rampasan perang. Melihat hal ini Khalid bin Walid (yang belum memeluk Islam) bersama pasukan kudanya menyerang pasukan muslim yang tengah lengah. Melihat kejutan serangan pasukan Khalid bin Walid membuat kaum Muslim panik, hingga akhirnya banyak yang meninggal sebagai syuhada termasuk paman Rasulullah, Hamzah bin Abdul Muthalib. Dalam perang ini, Rasulullah saw mengalami cedera dan luka parah, terperosok ke dalam lubang, kepalanya bocor, giginya patah, dan dibagian wajah darahnya mengalir dengan deras. PERANG UHUD : HAMZAH TERBUNUH Kemenangan pasukan Muslim harus dibayaw mahal dengan mati syahidnya Hamzah bin Abdul Muthalib. Semuanya berawal ketiak Hamzah gusar melihat kebingasan Khalid bin Walid dibukti Rummat. Hamzah lalu membawa sekelompok sahabat untuk menghentikannya. Pertempuran hebat terjadi diantara mereka. Dengan pedangnya Hamzah berhasil membunuh banyak tokoh kaum Quraisy. Namun, tanpa ia sadari ada seorang prajurit yang setia mengamati gerak-gerik Hamzah. Ia adalah Wahsyu, budak laki-laki milik Jabir bin Muth’im yang mendapat tugas untuk membunuh Hamzah dengan iming-iming kebebasan dan harta banyak oleh Hindun, istri Abu Sufyan. Hindun rela memberikan hadiah tersebut karena ayah beserta saudaranya telah dibunuh oleh Hamzah pada saat perang Badar. NAMA SYUHADA UHUD Total para syuhada kaum Muslim berjumlah 70 (41 dari kaum suku Khazraj dan 24 suku Aus, serta 4 orang Muhajirin dan satu orang Yahudi). Berikut beberapa sahabat yang mendapat gelar syahid: 1. 2. 3. 4. 5. 6. Hamzah bin Abdul Muthalib Mushab bin Umari Thalhah bin Ubaidillah Amru bin al-Jumuh Hanzalah bin Ammir Dan lain-lain HIKMAH PERANG UHUD 1. Allah swt menghibur dan memberikan petunjuk yang bisa meneguhkan jiwa mereka. (QS Ali-Imran [3]:137-139 & 146148) 2. Peristiwa ini menunjukkan bahanya jika kita lebih mengutamakan urusan duniawi ketimbang urusan akhirat. (QS AliImran [3]:14) 3. Kesalahan yang dilakukan oleh pasukan pemanah tidak membuat Rasulullah marah dan bersedia memaafkannya. Hal ini pun sebagai contoh seorang pemimpin. Allah pun mengampuni dan melebur kesalahan-kesalahan meraka. (QS Al-Imran [3]:152) HANZALAH BIN AMMAR : PEJUANG ISLAM YANG DIMANDIKAN MALAIKAT Dalam Perang Uhud, Hanzhalah adalah salah satu yang berada di dekat Rasulullah, untuk membelanya dari serangan kaum kafir yang berbalik menguasai medan pertempuran karena kelalaian kaum muslimin. Padahal pada saat itu Hanzalah sedang berbulan madu dengan istrinya, namun kecintaannya terhadap panggilan Allah membuatnya meninggalkan istrinya. Dalam perang Uhud Hanzhalah bertempur satu lawan satu melawan Abu Sufyan bin Harb, pimpinan kaum musyrikin. Hanzhalah meloncat ke Abu Sufyan dan memukul urat kering kuda Abu Sufyan. Abu Sufyan terjatuh ke tanah. Hanzhalah ingin membunuhnya. Akan tetapi, seorang musyrikin, Syaddad bin Syaub melihatnya dan menebas Hanzhalah dengan pedangnya. Hanzhalah jatuh dan syahid ketika melindungi Rasulullah. Usai perang, Rasulullah memeriksa para syuhada. Alangkah terkejutnya Rasulullah, ketika melewati mayat Hanzhalah. Rasulullah melihat para malaikat sedang memandikan Hanzhalah. Ketika para sahabat bertanya kepada isterinya Hanzhalah, beliau berkata: “penyeru jihad membuatnya tergesa dari bersuci dan dia pergi ke medan perang dalam keadaan junub.” Urwah bercerita, “Aku benar-benar melihat malaikat sedang memandikan Hanzhalah di antara langit dan bumi dengan air dari awan dalam sebuah tempat besar terbuat dari perak.” Abu Asid al-Sa`idi lalu berkata, “Kami pergi melihat Hamzah, kepalanya meneteskan air.” (Diriwayatkan oleh Al-Baihaqi dan Ibnu Sa’ad dari Hisyam bin Urwah) TRAGEDI BI’R MA’UNAH Tragedi Bi’r Ma’unah merupakan salahsatu tragedi kejam dalam Islam pada masa Rasulullah saw. Hal ini pun membuat Rasulullah terpikul, senyum pun sejenak menghilang dari wajahnya. Tragedi Bi’r Ma’unah sendiri diawali dengan terbunuhnya utusan delegasi dakwah ke Najed. Awalnya Rasulullah saw tidak memberikan izin. Namun salah seorang kerabat Nabi saw, Abu Barra bin Malik meyakinkan Rasulullah saw dengan memberikan jaminan untuk melindungi pasukan delegasi tersebut selama perjalanan menuju Najed. Meskipun Abu Barra tidak masuk Islam, meski begitu dia tetap berhubungan baik dengan Rasulullah saw. Peristiwa pembantaian pasukan Muslim ini terjadi ketika pasukan muslim bersama Abu Barra sedang beristirahat. Mereka tidak mengetahui mengenai rencana konspirasi pembantaian ini. Semua pasukan Muslim pun syahid setelah dibunuh oleh kaum Yahudi Bani ……… . Tidak ada yang mengetahui mengenai kisah pembantaian ini. Suatu ketia, hingga pembantaian tersebut diketaui oleh Amr bin Umayyah dan Mundzir bin Uqbah bin Amri yang ketika itu sedang mengembalakan kambing. Merka melihat lautan jasad bersimbah darah. Kejadian ini pun pada akhirnya terdengar sampai penduduk Madinah, termasuk Rasullah saw Karena sangat sedihnya, beliau selalu berdo’a (Qunut Nazilah) saat selesai shalat subuh selama 30 harii. PERANG BANI NADHIR Tragedi Raji’ dan Bi’r Ma’unah membuat kaum Yahudi bertambah lancang. Sebelum itu, mereka dikenal sangat benci pada Islam. Setelah perang Uhud, mereka mulai menampakkan kedengkian dan kebencian terhadap kaum Muslim. Mereka mulai menjalin kontak dengan kaum Quraisy. Mereka pun menyusun caracara tidak terpuji berupa konspirasi membunuh nabi Muhammad saw. Konspirasi membunuh Nabi saw dimulai ketika Rasulullah beserta beberapa sahabat nya diundang untuk datang ke kediaman Bani Nadhir. Tanpa sepengetahuan Rasulullah, ternyata orang-orang Yahudi merencanakan menggelindingkan batu besar kepada Rasulullah dan para sahabat yang telah menunggu dikediaman Bani Nadhir. Rasulullah saw menyadari konspirasi tersebut setelah diberitahu oleh Malaikat Jibril. Tanpa pikir panjang Rasulullah saw pun meninggalkan Bani Nadhir untuk kembali ke Madinah. Rasulullah pu mengutus Muhammad bin Maslamah untuk menemui Bani Nadhir menyampaikan pesan agar meninggalkan Madinah dalam 10 hari. Tidak ada pilihan bagi orang-orang Yahudi Bani Nadhir selain pergi meninggalkan Madinah. Ketika mereka tengah bersiap pergi meninggalkan Madinah, datang seorang utusan orang munafik Abdullah bin Ubai bin Salul dengan 2000 pasukan. Hal ini memicu semnagat Bani Nadzhir untuk memerangi kaum Muslim. Perang pun dimulai. Perang Bani Nadhir sendiri terjadi pada bulan Rabiul Awal 4 Hijriah dengan kemeangan kaum Muslim. PERANG BADAR KEDUA Guna memenuhi janji Rasulullah saw dan Abu Sufyan usai perang Uhud untuk berperang kembali, setahun kemudian yaitu pada Syaban 4 Hijriah, Rasulullah dan Abu Sufyan kembali mengerahkan pasukan mereka masing-masing. Rasulullah saw pergi ke Badar dengan membawa 1500 prajurit. Pasukan ini diperkuat dengan 10 penunggang kuda. Sementara Abu Sufyan membawa 2000 prajurit diperkuat 50 penunggang kuda. Pasukan kaum Muslim terlebih dahulu tiba di Badar, menunggu kedatangan kaum Quraisy. Namun tamu yang ditunggu kaum Muslim pun tidak datang dikarenakan ketakutan kaum Quraisy akan kekuatan kaum Muslim. Sehingga mereka pun urung datang, dan lebih memilih mengurusi ternak. Peristiwa ini dikenal dengan sebutan Perang Badar yang dijanikan, atau Perang Badar kedua atau Perang Badar terakhir atau Perang Badar Sughra. HIKMAH PERANG KHANDAQ PERANG KHANDAQ (PARIT) Telah satu setengah tahun Perang Bani Nadhir berlalu. Suasana damai menyelimuti Madinah. Situasi tersebut tidak disukai oleh Yahudi yang terusir dari Madinah saat perang Bani Nadhir. Mereka geram menyaksikan kaum Muslim hidup bahagia, sehingga mereka membuat makar untuk mengajak pasukan dari kabilah Arab untuk menyerang Madinah. Kabar konspirasi kaum musyrik dan Yahudi sampai juga di Madinah. Rasulullah dan para sahabat menggelar musyawarah dan menyusun rendcana. Salman al-Farisi yang memahami strategi perang, mengusulkan rencana jika Madinah diserang dari luar, taktik terbaik untuk membendung serangan ialah dengan cara menggali parit disekeliling kota. Rasulullah pun menyetujui usulan Salman tersebut. Pada perang Khandaq ini selain mendapat serang dari luar, para penduduk Yahudi di Madinah (Bani Quraizhah) mengkhianati kaum Muslim. Namun hal ini selesai dengan diutusnya Nu’aim bin Mashud yang telah memeluk Islam namun penduduk Yahudi tidak mengetahuinya untuk menemui dan mempengaruhi Bani Quraizhah. Pada perang Khandaq ini pula Allah mengabulkan do’a Rasulullah untuk mengirimkan angin puyuh yang membuat pasukan kaum musyrik kocar-kacir. 1. Penggalian parit merupakan salahsatu pelaksanaan ajaran Islam sesuai perintah Allah dalam QS al-Anfal [8]:60 2. Pemimpin harus menerapkan nilainilai keadilan dan persamaan seperti yang ditunjukkan Rasulullah saw. Beliau ikut menggali parit dan mandi keringat bersama kaum Muslim. 3. Sikap kasih saynag harus dimiliki seorang pemimpin seperti yang dicontohkan Rasulullah saw saat mengajak seluruh sahabat menikmati hidangan yang telah disiapkan oleh Jabir. 4. Berbagai mukjizat yang diturunkan Allah selama perang Khandaq, sebagai cara Allah melindungi rasul dan umatnya dari para pembangkang Islam yang terdiri atas orang-orang munafik, musyrik, dan lainnya. HIKMAH FITNAH TERHADAP AISYAH FITNAH TERHADAP AISYAH Fitnah ini terjadi ketika Aisyah yang hendak mencari kalung pemberian saudara perempuannya demi menghormatinya yang hilang dalam perjalanan ke Madinah. Ketika Aisyah mencari kalung tersebut, rombongan kaum Muslim dan Rasulullah berangkat melanjutkan perjalanan dimalam hari. Mereka tidak menyadari bahwa Aisyah tertinggal karena mencari kalung yang hilang tersebut. Aisyah yang telah selesai menemukan kalung kemudian kembali ke tempat perkemahan. Aisyah tidak menemukan siapapun ditempat perkemangan tersebut. Ia pun bertasbih dan beristighfar, memohon do’a kepada Allah. Pada saat itu, datang seorang prajurit Perang Badar, Shafwan bin Mu’thal. Dia juga tertidur dan tertinggal dari romgongan pasukan. Shafwan tahu bahwa yang tertidur itu adalah Aisyah, istri Nabi saw. Kemudian Shafwan mendekatkan untanya ke sisi Aisyah dan memintanya untuk segera naik ke atas unta. Shafwan memegang tali tanpa menoleh dan berbicara kepada Aisyah selama dalam perjalanan. Peristiwa ini dilihat oleh salahsatu tokoh Quraisy, Abdullah bin Ubai bin Salul dan mulai menyebarkan fitnah kejam ini kepada penjuru masyarakat Madinah. 1. Fitnah keji yang menimpa keluarga Rasulullah menjadi bukti bahwa musuh-musuh Islam akan terus menggunakan berbagai macam cara untuk mengalangi dakwah Islam. 2. Terungkapnya fitnah terhadap Aisyah merupakan bukti kasih sayang Allah kepada kelarga Nabi dan orang-orang yang beriman. MUKJIZAT RASULULLAH SAW BEBASNYA AISYAH DARI FITNAH Aisyah didera fitnah luar biasa. Yang melakukannya kaum munafik di Madinah. Rasulullah sempat tak menegurnya hampir satu bulan dan lalu turunlah firman Allah, QS anNur [24] : 11. HIKMAH PERJANJIAN HUDAIBIYAH PERJANJIAN HUDAIBIYAH Perjanjian Hudaibiyah adalah perjanjian antara Kaum Muslimin Madinah, dalam hal ini dipimpin oleh Nabi Muhammad SAW, dengan kaum musyrikin Mekah. Ini terjadi pada tahun ke-6 setelah beliau hijrah dari Mekah ke Madinah. Perjanjian ini terjadi di Lembah Hudaibiyah, berada di pinggiran Kota Mekah. Pada saat itu rombongan Kaum Muslimin yang dipimpin langsung oleh Nabi Muhammad SAW hendak melakukan ibadah Haji. Namun mereka dihalang- halangi masuk ke Mekah oleh Suku Quraisy, penduduk Mekah. ISI PERJANJIAN HUDAIBIYAH Perjanjian Hudaibiyah yang pada intinya adalah gencatan senjata, membuat orang-orang Quraisy bersikap netral. Perjanjian itu juga membuat wilayah Arab tak ada lagi konflik. Menjelang perjanjian Hudaibiyah, Rasulullah saw sengaja membuka hubungan dengan kelompok Quraisy dengan cara tiap-tiap pihak mengirimkan delegasu mereka, sehingga Rasulullah saw dan orang orang-orang kafir saling mendengarjan informasi yang dibawa delegasi. Cara ini lebih menyenangkan kedua belah pihak. Imam Syafe’i, Imam Ahmad dan mayoritas Imam lainnya mengatakan perjanjian damai dengan kaum kafir dibolehkan dengan syarat tidak lebih dari 10 tahun, karena waktu tersebut adalah waktu yang dijalani Nabi saw saat mengadakan gencatan senjata dengan kaum Quraisy. SURAT UNTUK PARA RAJA Tahun baru dakwah dilakukan Rasulullah saw. Pada awal tahun ke-7 Hijriah, beliau mengirim surat kepada beberapa raja, mengajak mereka memeluk Islam. Rasulullah saw menunjuk beberapa orang sahabat berpengalaman sebagai kurir. NO PEMBAWA SURAT PENERIMA SURAT REAKSI PENERIMA 1 Amr bin Umayyah Adh-Dhamri Raja Habasyah, Najasyi al-A'shamah Dia masuk Islam dan menaruh surat tersebut dikeningnya 2 Hathib bin Abu Balta'ah Raja Mesin & Iskandariah, Muqauqis Dia tidak masuk Islam tapi menghormati surat tersebut 3 Abdullah bin Hudzaifah As-Sahmi Kaisar Persia, Kisra Dia merobek surat Rasulullah 4 Dihyah bin Khalifah al-Kalbi Kaisar Romawi, Heraklius Dia tidak masuk Islam dan ia takut akan kehilangan kerajaanya. 5 Salith bin Amr al-Amiri Pemimpin Yamamah, Haudzah bin Ali Dia bersedia masuk Islam asalkan diangkat menjadi gubernur 6 Al-Ala bin al Hadhrami Pemimpin Bahrain, Al-Mundzir bin Sawa Dia masuk Islam bersama kaumnya 7 Syuja bin Wahb Pemimpin Damasqus, Al-Harits bin Abu Syamr Masuk Islam 8 Amr bin Ash Raja Oman, Jaifar Masuk Islam PERANG KHAIBAR Kota Khaibar mejadi pusat konspirasi Yahudi untuk menghancurkan kaum Muslim. Penduduk kota ini merupakan penggagas Perang Ahzab. Mereka juga yang menjadikan Bani Quraizhah merusak perjanjian dengan Rasulullah saw. Kondisi ini tentu tidak bisa dibiarkan karena akan terus menjadi ancaman bagi kaum Muslim. Pada Muharram tahun ke-7 hijriah, sejumlah 1400 pasukan dan 20 wanita diberangkatkan ke Khaibar untuk memerangi mereka. Wilayah Khaibar terdiri dalam tiga kelompok: Nuthah, Katibah dan Syaqq, dengan perlindungan benteng disetiap wilayah. Kedatangan pasukan kaum Muslim secara mendadak membuat penduduk Khaibar panik. Perang Khaibar sendiri berlangsung selama lebih dari 1 bulan karena kokohnya benteng Khaibar. Perang Khaibar memakan banyak korban. Dari pihak Yahudi jumlah yang terbunuh 93 orang, sedangkan dari pihak Muslim 14 orang. Dalam Perang Khaibar sendiri kaum Muslim menawan beberapa tokoh kaum Yahudi salahsatunya Shaffiyah bin Huyyai bin Akhtab (puteri pemimpin Bani Quraizhah dan Bani Nadhir) yang kemudian dinikahi oleh Rasulullah saw setelah dimerdekakan. HIKMAH PERANG KHAIBAR Kelompok Yahudi pada masa Nabi Muhammad saw sudah berkali-kali melakukan pengkhianatan. Yang pertama oleh Yahudi Bani Qainuqa lalu Bani Nadhir, kemudian Bani Quraizhah dan terakhir oleh Yahudi Khaibar. Mereka adalah sekelompok manusia yang tidak pernah bersyukur. Padahal pernahkah Nabi saw mengekah mereka? Pada perang Khaibar, menurut Ramadhan al-Buthi, tabiat perang ini berbeda dengan peperangan lainnya. Peperangan sebelumnya berlangsung karena faktor defensif yang menuntut kaum Muslim mempertahankan eksistensi mereka dan membalas seranganserangan biadab dari para musuh. Perang Khaibar merupakan pertama kaum Muslim sebagai pihak yang memulai serangan kepada pihak musuh. UMRAH QADHA Waktu begitu cepat berlalu. Satu tahun sudah perjanjian Hudaibiyah berlaku. Ketika bulan Dzulqa’dah tiba, kaum Muslim segera bersiap untuk melaksanakan ibadah umrah yang tahun lalu tertunda (lihat perjanjian Hudaibiyah). Karena itu umrah ini dinamakan Umrah Qadha. Jumlah kaum Muslim yang ikut sebanyak 2000 orang, tak termasuk anak-anak dan wanita. Sebagian besar adalah orang-orang yang menghadiri Perjanjian Hudaibiyah. (HR Muslim) PERANG MUT’AH Perang Mut’ah berawal dari kemarahan Kaum Muslim yang mendengar salahsatu utusan Rasulullah dalam mengirimkan surat ajakan untuk masuk Islam kepada Gubernur Basrah diwilayah Syam yang berada dibawah kekuasaan Romawi. Pemuda yang syahid tersebut bernama Harits bin Umair. Perang meletus pada Jumadil Ula tahun ke-8 Hijriah. Ini merupakan perang terbesar pada saat Rasulullah masih hidup, meskipun dalam perang ini Rasulullah tidak ikut berperang. Betapa tidak pasukan muslim yang berjumlah hanya 3000 pasukan, melawan pasukan tentara Romawi yang berjumlah 300.000 pasukan. Perang Mut’ah sendiri dipimpin oleh 3 orang yang diamanahkan oleh Rasulullah, diantaranya Zaid bin Haritsah, Ja’far bin Abi Thalib dan Abdullah bin Rawahah. Sehingga mereka bertiga gugur sebagai syuhada dalam melindungi panji Islam sebelum akhirnya panji tersebut diambil alih oleh Khalid bin Walid “Sang Pedang Allah”, dan akhirnya kaum Muslim memenangkan pertempuran tersebut. HIKMAH PERANG MUT’AH Perang Mut’ah adalah perang pertama dan terbesar yang terjadi pada masa Nabi saw antara kaum Muslim dan kaum Kristen gabungan Arab dan non-Arab. Ia menjadi tonggak sejarah terlepasnya negeri Syam dari cengkraman Imperium Romawi yang diktator. Jika karena bukan karena kedzaliman Syarahbil bin Amr al-Ghassani (Gubernur Basrah), pertempuran tersebut tidak akan terjadi. Dalam aturan manapun, jika seorang utusan dibunuh oleh penguasa sebuah negara, secara tidak langsung ia telah melemparkan permusuhan. Oleh karena itu, Rasulullah saw segera mengirim pasukan ke Mut’ah untuk membuat mental mereka genta, terutama pasukan tertinggi Roma. Pengerahan pasukan Muslim tersebut juga dimaksudkan untuk mengukur peta kekuatan militer Romawi dan strategi yang digunakannya. HIKMAH PEMBEBASAN MAKKAH PEMBEBASAN MAKKAH Ramadhan tahun ke-8 Hijriyah. Nabi Muhammad berusia 60 tahun. Dua tahun sudah perjanjian Hudaibiyah berlalu. Diantara isi perjanjian itu adalah bahwa tiap-tiap suku bebas bergabung dengan kelompok yang dikehendakinya. Pilihannya dua: memilih kaum Muslim atau kaum Quraisy. Suku Aslam, Ghifar, Daus, Bani Salim, dan suku Khuza’ah memilih bergabung dengan kaum Muslim; sedangkan Bani Bakar bergabung dengan kaum kafir Quraisy. Peristiwa pembebasan Makkah sendiri terjadi ketika kaum Quraisy dan suku Bani Bakar melanggar perjanjian Hudaibiyah dengan membunuh beberapa suku dari Bani Khuza’ah. Pembunuhn ini didasari suku Bani Bakar yang membenci suku Bani Khuza’ah. Dalam peristiwa ini pun pemimpin kaum Quraisy Abu Sufyan memeluk Islam setelah melihat keindahan Islam pada saat kunjungan ke Madinah yang sebelumnya memohon untuk memperpanjang perjanjian Hudaibiyah. Peristiwa lainnya pembebasan Makkah terjadi beberapa kejadian diantaranya Bilal adzan diatas Makkah, eksekusi sembilan tokoh Quraisy, serta penhancuran Uzza, Suwa dan Manat. 1. Rasulullah memasuki kota Makkah dengan penuh tawadhu, tanpa kesombongan. Bliau juga memerintahkan para sahabat agar memasuki kota Makkah dari berbagai arah. Ini adalah bagian strategi Rasulullah yang bijaksana, karena itu para penduduk Makkah tidak memiliki kesempatan melancarkan serangan. 2. Setelah pembebasan Makkah, Rasulullah tidak berubah menjadi pendendam. Padahal selama 21 tahun beliau didera berbagai macam siksaan. MASUK ISLAM SETELAH PEMBEBASAN MAKKAH Diantara orang Makkah yang masuk Islam pasca pembebasan Makkah : Suhail bin Amr, Shafwan bin Umayyah, Ikrimah bin Abu Jahal, Abu Quhafah (ayah Abu Bakar), Fadhalah bin Umair, Abdullah az-Zab’ari. HIKMAH PERANG HUNAIN PERANG HUNAIN Pembebasan Makkah membuat Bangsa Arab terkejut. Mereka tak menduga kaum Muslim mampu melakukannya. Beberapa pemimpin kabilah Qais Ailan lalu berkumpul, menyusun rencana menolak kekuasaan Rasulullah saw atas Makkah. Pada perang Hunain ini tidak pertarungan yang berarti, kaum Muslim memenangkan pertempuran ini. Pada perang ini juga pasukan Muslim dibantu Malaikat dalam berperang DIBANTU MALAIKAT DALAM PERANG Perang yang dibantu malaikat adalah Perang Uhud, Badar, Ahzab dan Hunain. Yang tertera jelas dalam surah al-Anfal [8] ayat 9 dan ayat 17. 1. Bersatunya para pembesar Makkah dan Hawazin dibawah bendera Islam untuk menghancurkan patung, berhala, dan tempat penyembahan yang ada di Jazirah Arab 2. Kekuasaan Islam semakin melebar dan pengaruhnya semakin kuat. Makkah dan Hawazin berada dibawah kekuasaan Rasulullah saw dengan dipimpin seorang gubernur dan Madinah sebagai ibu kotanya. Tidak ada lagi kekhawatiran untuk menyerukan dakwah Islam ke kawasan-kawasan lainnya. Beliau terus mengirimkan ekspedisi untuk menghancurkan berhala dan menerima beberapa delegasi yang datang dari luar. PERANG TABUK Usai pembebasan Makkah, tersisa satu musuh kaum Muslim, yaotu Romawi. Sebagai sebuah negara adidaya saat itu dan berbeda akidah, Romawi sangat berpotensi menghalangi dakwah Islam. Mereka pun pasti akan membalaskan dendam atas kekalahan di Perang Mut’ah. Nama besar mereka tercoreng waktu itu. Betapa tidak, kaum Muslim yang berjumlah 3000 prajurit berhasil menggentarkan Romawi yang berjumlah 300.000 prajurit. HIKMAH PERANG TABUK 1. 2. Dampak perang Mut’ah sangat luar biasa karena membuat kabilah-kabilah Arab mulai berniat memerdekakan diri. Orang-orang Romawi resah, untuk itu mereka mulai menyusun rencana untuk menyerang Madinah. Kabar keberangkatan pasukan Romawi ke Madinah terdengar oleh Rasulullah. Ditenga situasi tak menentu, sekelompok orang mengabarkan bahwa pasukan Heraklius telah menyiapkan 40.000 prajurit. Kabar ini direspon oleh Rasulullah dengan mengabarkan kepada kaum Muslim untuk siap berperang. Seruan ini ditaati oleh kaum Muslim. Orang pertama yang membawa hartanya adalah Abu Bakar dengan memberikan semua hartanya, sejumlah 4000 dirham, Umar menginfakkan separuh hartanya, Utsman menginfakkan 10.000 dirham dan 300 unta dengan seluruh pelana, Abdurahman bin Auf meyumbang 200 uqiyyah, begitu pun sahabat lainnya dengan infak yang berbeda sesuai kesanggupannya. 3. Jihad melawan musuh-musuh Islam di medan perang juga membutuhkan harta untuk menopang kekuatan pasukan. Itulah yang dilakukan para sahabat ketika menginfakkan hartanya menjelang Perang Tabuk. Perang Tabuk mengajarkan kita tentang bahaya kemunafikan terhadap Islam di setiap masa. Seorang Muslim harus membuktikan keislamanya dengan jihad dan ujian untuk membedakan mana yang benar dan mana yang dusta, mana Mukmin tulus dan mana yang munafik. Kaum Muslim harus mewaspadai orang-orang munafik seribu kali lipat daripada musuh yang dating dari luar, karena mereka itu ibarat musuh dalam selimut Perang Tabuk menjadi medan latihan bagi pasukan Muslim. Tujuannya untuk mempersiapkan mereka menyebarkan risalah Islam ke luar Jazirah Arab. TAHUN DELEGASI Pembebasan Makkah menjadi titik balik dakwah Rasulullah saw. Jika dahulu bangsa-bangsa Arab berusaha keras menghalangi perjuangan Rasulullah saw mensyiarkan Islam, maka setelah Pembebasan Makkah, mereka justru berbondong-bondong memeluk Islam. Pembebasan Makkah menjadi titik kulminasi Rasulullah saw menumpas paganisme. Menyaksikan Pembebasan Makkah, membuat bangsa-bangsa Arab menjadi tahu: mana yang hak dan mana yang bathil. HIKMAH TAHUN DELEGASI 1. Kedatangan para delagasi menjadi bukti nyata meluasnya penyebaran Islam 2. Kehadiran para delegasi tersebut juga menjadi bukti atas kemampuan Rasulullah saw dalam mempersatukan Jazirah Arab dibawah naungan Islam dan pemerintahan Islam. 3. Kehadiran delegasi merupakan bukti atas kebenaran janji Allah swt akan kemengan bagi Nabi-Nya. 4. Islam mengajarkan tentang etika dan moralitas saat menerima tamu. Itu ditunjukkan oleh Rasulullah saw terhadap para delegasi dengan memberikan jamuan, sambutan hangat, dan cendera mata. HAJI WADA Tuntas sudah pekerjaan Dakwah Rasulullah. Rasulullah mengumumkan niatnya untuk ibadah haji. Rencana itu menyebar keseluruh Madinah sehingga membuat banyak orang berdatangan untuk ikut haji bersama Rasulullah. Dalam peristiwa ini, Rasulullah mengajarkan kepada para sahabatnya tentang tata cara haji sekaligus praktiknya, saat Haji Wada’. Beliau berkata, “Ambillah dariku tentang tata cara ibadah haji kalian.” Inilah ibadah haji pertama dan terakhir bagi Rasulullah. Tangis dan Senyum Fathimah Az-Zahra RASULULLAH WAFAT Ramadhan tahun ke-10 Hijriyah. Dua puluh hari sudah Rasulullah i’tikaf di masjid. Tak biasanya Rasulullah beri’tikaf selama itu. Paling lama beliau di masjid hanya 10 hari. Ada apa gerangan? Ketidaklaziman lain terjadi saat untuk kali pertama, Rasulullah diuji hafalan Al-Qur’an beliau oleh Malaikat Jibril sebanyak dua kali. Peristiwa ini membuat para sahabat bertanya-tanya. Dan mereka pun teringat pesan Rasulullah saat haji wada’. “Aku tidak tahu pasti, boleh jadi aku tidak akan bertemu kalian lagi setelah setahun ini dengan keadaan seperti ini.” Senin, 29 Shafar tahun 11 Hijriyah. Hari itu Rasulullah menghadiri prosesi jenazah di Baqi’ Tak ada yang menduga Baqi’ menjadi tempat terakhir yang dikunjungi beliau. Dalam perjalanan pulang menuju Madinah, tiba-tiba saja Rasulullah merasakan sakit kepala. Suhu tubuhnya langsung melonjak panas melebihi ukuran manusia umumnya. Beragam kisah mengenai peristiwa Rasulullah seminggu sebelum meninggal, 5 hari, 4 hari, 3 hari, 2 hari, 1 hari sampai detik-detik menjelang mejemputnya ajal. Rasulullah meninggal diusia 63 tahun lebih empat hari, pada tanggal 12 Rabiul Awal tahun ke 11 Hijriyah. Peristiwa menangis dan tersenyumnya Fathimah membuat Aisyah heran. Aisyhan berkata, ‘Kami tanyajan hal tersebut kepada beliau setelah beliau menginngal kepada Fathimah.’ Fathimah berkata, “Rasulullah membisikan kepadaku bahwa dia akan meninggal akibat sakit yang dideritanya. Maka aku pun menangis. Lalu dia membisikan kepadaku bahwa aku adalah keluarganya yang akan segera menyusul beliau.” [HR Bukhari] Duka Para Sahabat Sikap Umar bin Khathab Reaksi Abu Bakar Berita duka itu langsung menyebar. Awan duka seketika menyelimuti pelosok Madinah. Anas bin Malik menuturkan, “Tidak aku lihat ada hari yang paling bersinar dan lebih baik daripada hari saat Rasulullah masuk Madinah, dan tidak aku lihat hari yang lebih buruk dari gelap saat Rasulullah meninggal.” [HR Tirmidzi] Kabar duka itu didengar Umar bin Khathab. Dengan lantang ia berkata, “Sesungguhnya beberapa orang munafik mengatakan bahwa Rasulullah telah meninggal, Rasulullah tidak mati. Tidak! Beliau sedang pergi menemui Tuhannya sebagaimana Musa bin Imran. Dia tidak berada ditengah kaumnya selama 40 hari, lalu dia kembali kepada kaumnya setelah dikabarkan bahwa dia telah meninggal. Demi Allah! Rasulullah akan kembali dan memotong tangan-tangan kalian dan kakikai orang-orang yang mengatakan bahwa dirinya telah meninggal.” [HR Ibnu Hisyam] Disaat Umar berbicara terdengar suara derap langkah kuda dari kejauhan. Ia adalah Abu Bakar ash-Shiddiq. Abu Bakar langsung memasuki rumah Aisyah, menghampiri jenazah Rasulullah. Abu Bakar berkata pelan, “Sungguh engkau telah merasakan kematian yang telah ditetapkan ajalnya atas dirimu. Namun setelah itu engkau akan hidup dan tidak akan pernah mati selamanya.” Suasa tangis kian mengempung. Abu Bakar berusaha tetao tegar kemudian menghampiri Umar. “Tenanglah Umar!” “Wahai manusia, siapa yang menyembah Muhammad, maka sesungguhnya Muhammad telah mati. Siapa yang menyembah Allah, maka sungguh Allah Maha hidup dan tidak akan mati.” kata Abu Bakar Umar tertunduk lemas mendengar yang disampaikan Abu Bakar. Kemudian Abu Bakar membacakan surah Al-Imran : 144. HIKMAH RASULULLAH SAW WAFAT Mengapa Rasulullah mengalami sakaratul maut serupa yang dialami manusia biasa? Bukankah Muhammad saw adalah kekasihnya? Mudah bagi Allah untuk membebaskan Rasul-Nya dari sakaratul maut dengan segala penderitaannya. Namun, hikmah Ilahi menghendaki bahwa ketentuan Allah ini berlaku bagi semua orang, betapapun luhur kedudukannya disisi Allah, agar manusia hidup dalam suasana tauhid dan hakikatnya. Juga agar mereka mengetahui dengan baik bahwa segala yang ada di langit dan di bumi ini pasti akan datang kepada Yang Maha Pengasih sebagai hamba. Tidak ada seorang pun yang boleh menolak ‘Ubudiyah, setelah Muhammad saw sendiri juga tunduk pada hukum dan ketentuan-Nya. Tidak boleh ada orang yang merasa tidak perlu memperbanyak mengingat kematian dan sakaratul maut, setelah kekasih Allah tidak dapat lolos darinya. Firman Allah dalam surah an-Anbiya [21] ayat 34-35 serta az-Zumar [39] ayat 30. Apabila manusia menyadari akan realitas sakitnya Rasulullah saw hingga akhirnya wafat, mereka pasti akan merasakan makna penghambaan dan pengesasaan Allah. Sehingga mereka akan tunduk dan patuh kepada Allah. Manusia akan mempersiapkan diri menyongsong kematian dengan giat melakukan amal shaleh, taat beribadah dan lain-lain. Tak akan ada manusia yang melewatkan waktunya sedetikpun untuk beribadah kepada Allah jika kesadaran akan tibanya kematian telah betul-betul merasuk ke dalam jiwanya. REFERENSI BUKU The Great Story of Muhammad – Ahmad Hatta, Pustaka Maghfirah Ar-Rahiq Al-Makhtum – Syaikh Shaffy ar-Rahman al-Mubarakfurry, Ummul Qura’ Siroh Nabawiyah – Ibnu Ishak Siroh Nabawiyah – Ramadhan Al-Buthi Siroh Nabawiyah – Husein Haikal Siroh Nabawiyah – Martin Link dan lain-lain