TEORI BINOMIAL Laporan Diajukan untuk memenuhi tugas mata kuliah Matematika Diskrit dosen Mochamad Subali Noto, S.Si., M.Pd. disusun oleh: Atikah Soheban Amelia Kumala Dian Puspita Dewy Nurul Habibah Yayah Ruqoyah 112070249 112070092 112070171 112070120 112070039 Kelas : II.D PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SWADAYA GUNUNG JATI CIREBON 2013 A. TEORI BINOMIAL Di aljabar, penjumlahan dua suku, seperti a + b, disebut binomial. Teorema binomial memberikan bentuk ekspansi dari pangkat binomial (a + b)n, untuk setiap n bilangan bulat tidak negatif dan semua bilangan real a dan b. (a+b)n = (a + b) (a + b).....(a + b) n faktor Perhatikan apa yang terjadi ketika kita menghitung beberapa pangkat yang pertama dari a + b. Berdasarkan sifat distributif, kita mendapatkan bahwa pangkat dari a + b merupakan penjumlahan dari suku-suku yang berupa kombinasi perkalian dari a dan b. Perhatikan ilustrasi berikut. Sekarang perhatikan ekspansi dari (a + b)4. Suku-suku dari ekspansi ini diperoleh dengan mengalikan satu dari dua suku faktor pertama dengan satu dari dua suku faktor kedua dengan satu dari dua suku faktor ketiga dan dengan satu dari dua suku faktor keempat. Sebagai contoh, suku abab diperoleh dengan mengalikan suku-suku a dan b yang ditandai dengan tanda panah. Karena ada dua kemungkinan a dan b dari setiap suku yang dipilih pada 1 dari 4 faktor sukusuku ekspansi binomial, maka akan ada 24 = 16 suku ekspansi (a + b)4. Selanjutnya, suku-suku serupa, yaitu suku-suku yang memiliki faktor a dan b sama banyak dapat dikombinasikan karena perkalian bersifat komutatif. Tetapi kita perlu mengetahui banyaknya masing-masing suku yang serupa tersebut. Sebagai contoh kita akan menentukan banyaknya suku yang terdiri dari tiga a dan satu b. Untuk menentukan banyaknya suku ini sama dengan menentukan banyaknya cara kita mengambil 1 bilangan 1 sampai 4 sebagai nomor urut dari faktor b. Salah satu contohnya kita mungkin mendapat bilangan 3 yang merepresentasikan aaba (3 merupakan nomor urut dari b, sedangkan sisanya menjadi nomor urut a). Contoh lain, kita mungkin mendapat bilangan 1 yang merepresentasikan baaa. Sehingga banyaknya suku yang terdiri dari tiga a dan satu b adalah kombinasi 1 dari 4 yaitu 4. Semua suku yang terdiri dari tiga a dan satu b adalah aaab, aaba, abaa, dan baaa. Berdasarkan sifat komutatif dan asosiatif perkalian, keempat suku tersebut memiliki nilai yang sama dengan a3b. Karena suku-suku yang sama dengan a3b berjumlah 4, maka koefisien dari a3b adalah 4, yang diperoleh dari kombinasi 1 (pangkat dari salah satu faktor a3b, yaitu b) dari 4 (jumlah pangkat dari semua faktor a3b). Dengan cara yang sama, kita akan mendapat 6 (diperoleh dari kombinasi 2 dari 4) suku yang terdiri dari dua a dan dua b, yaitu aabb, abab, abba, baab, baba, dan bbaa. Sehingga koefisien dari suku a2b2 adalah 6. Cara ini juga berlaku untuk menentukan koefisien dari suku-suku ekspansi (a + b)4 lainnya. Teorema binomial menggeneralisasi rumus di atas untuk sembarang pangkat n bilangan bulat tidak negatif. Teorema Binomial Diberikan sembarang bilangan real a dan b, serta bilangan bulat tidak negatif n, Perhatikan bahwa bentuk kedua dan pertama pada persamaan di atas adalah sama, karena kombinasi 0 dari n sama dengan satu, demikian juga dengan kombinasi n dari n. Untuk lebih memahami mengenai penggunaan teorema binomial dalam pemecahan masalah, perhatikan contoh berikut. Contoh: Penggunaan Teorema Binomial dalam Pemecahan Masalah Dengan menggunakan teorema binomial, tunjukkan bahwa untuk semua bilangan bulat n ≥ 0. Pembahasan Karena 2 = 1 + 1, maka 2n = (1 + 1)n. Dengan menerapkan teorema binomial dengan a = 1 dan b = 1, diperoleh Karena 1n – k = 1 dan 1k = 1. Akibatnya, Apabila diperhatikan, rumus di atas sama dengan banyaknya semua himpunan bagian dari himpunan yang memiliki n anggota/elemen, karena setiap himpunan bagian tersebut terdiri dari kombinasi 0, 1, 2, …, n dari n yang merupakan banyaknya anggota dari himpunan tersebut. Bukti Teorema binomial akan dibuktikan dengan induksi matematika. Basis: Akan dibuktikan bahwa teorema banar untuk n = 0, yaitu bahwa Ruas kiri: (beberapapun harga x dan y) Ruas kanan: Terlihat bahwa = Induksi: Misalkan teorema benar untuk n = k. Jadi, Akan dibuktikan bahwa teorema juga benar untuk n= k + 1, yaitu bahwa: = Dengan menggunakan beberapa hipotesis Menurut identitas Pascal, , maka didapat sehingga Akan tetapi dan Sehingga Terbukti bahwa teorema juga benar untuk sehingga terbukti bajhwa Benar untuk semua bilangan bulat tidak negative n. Contoh Uraikan ekspresi berikut menggunakan teorema binomial : a. b. Penyelesaian : a. b. B. SEGITIGA PASCAL Sebetulnya, dapat ditemukan dari perkalian secara langsung. Dengan mudah, kita bisa mengekspansikan , , dan selanjutnya seperti di bawah karena pangkatnya cukup kecil. = = = = = = Perhatikan pola dari suku-suku . Pasti selalu dimulai dari suku . (Ini sebetulnya merupakan perjanjian saja). Lalu, suku berikutnya, pangkat dari a akan berkurang 1, namun pangkat dari b akan naik sebesar 1. Jadi, dapat dideskripsikan sebagai berikut. = . + . + . + ... + . + . . Lalu, untuk menentukan koefisien (c) tiap suku kita dapat menggunakan segitiga Pascal. _____________________1____________ _==> koefisien untuk (a + b)0 __________________1______1____________ _==> koefisien untuk _______________1_____2______1________ _ _==> koefisien untuk _____________1____3_____3______1____ ____==> koefisien untuk ___________1___4_____6______4____1_____ _==> koefisien untuk _________1___5____10____10_____5____1__ _==> koefisien untuk ______1____6___15____20_____15____6___1_ ==> koefisien untuk Namun, cara di atas hanya dipakai untuk pangkat yang kecil (sedikit).Sulit untuk menjabarkan segitiga Pascal untuk baris yang sangat banyak (untuk pangkat yang besar). Jadi, kita gunakan kombinasi. Cara untuk mengekspansikan dengan kombinasi inilah yang disebut teorema binomial. Sebagai contoh, untuk 2 ≤ n ≤ 5: Perhatikan bahwa: 1. Pangkat dari bergerak turun dimana pada suku pertama dimulai dengan n ( ) dan pada suku terakhir sama dengan 0 ( ). 2. Untuk pangkat dari berlaku sebaliknya dimana pada suku pertama sama dengan 0 ( ) dan pada suku terakhir sama dengan n ( ). Untuk binomial yang menggunakan pengurangan, teorema binomial dapat diterapkan dengan tanda yang berlawanan pada suku berikutnya: LATIHAN 1. Tentukan koe_sien dari suku-suku dibawah ini jika ekspresinya dijabarkan a. x4y5 dari ekspresi (2x + 3y)9. b. x2y3y5 dari ekspresi (x + y + z)10. 2. Carilah banyaknya suku dalam penjabaran ekspresi berikut ini. a. (w + x + y + z)12. b. (x + y + z)10(w + x + y + z)2. 3. Jabarkan: a. ( x – 2y)5 b. (2x + y)5 c. (3x – 2y)4 d. (5 – 4x)6 DAFTAR PUSTAKA file:///F:/Teorema%20Binomial%20_%20Pendidikan%20Matematika.htm www.wikipedia.com/teoribinomial