MODUL PERKULIAHAN Sosiologi Komunikasi Opinion Leader Fakultas Program Studi Fakultas Ilmu Komunikasi Publik Relations Tatap Muka 13 Kode MK Disusun Oleh Kode MK Dr. Heri Budianto, M.Si Abstract Kompetensi Dalam proses komunikasi dua tahap dan dalam proseas komunikasi yang terjadi dalam masyarakat desa, arus pesan dari media massa tidak langsung sampai pada pada khalayak, akan tetapi pesan itu terlebih dahulu sampai pada opinion leader, yang selanjutnya akan disebar luaskan oleh opinion leader tersebut. Dalam Modul ini kita akan melihat bagaimana opinion leader itu berperan dalam menyebarluaskan pesan-pesan dari media massa pada masyarakat disekitarnya. Setelah membaca modul ini mahasiswa diharapkan akan memahami dan mampu untuk: 1. Memahami dan mampu menjelaskan kembali pengertian opinion leader, kharakteristiknya dan tipe dari opinion leader. 2. Memahami peranan opinion leader dalam menyebarluaskan informasi pada masyarakat 3. Kharakteristik opinion leader yang menguntungkan dari hubungan personal Pembahasan Pada modul sebelumnya kita telah membicarakan tentang bagaimana proses komunikasi yang terjadi dalam masyarakat pedesaan dan masyarakat perkotaan. Pada modul ini kita akan membahas lebih mendalam tentang pola komunikasi yang ada dalam masyarakat pedesaan, dimana seperti yang telah dijelaskan di modul terdahulu bahwa masyarakat pedesaan dalam berkomunikasi mereka akan dipengaruhi oleh opinion leader. Berbagai perubahan dan kemajuan masyarakat sangat ditentukan oleh peranan opinion leader. Istilah opinion leader menjadi perbincangan dalam literatur komunikasi sekitar tahun 1950-1960an. Sebelumnya dalam literatur komunikasi sering digunakan kata-kata influentials, influencers, atau tastemakers untuk menyebut opinion leader. Kata opinion leader kemudian lebih lekat pada kondisi masyarakat di pedesaan, sebab tingkat media exposure-nya masih rendah dan tingkat pendidikan masyarakat yang belum mengembirakan. Akses ke media lebih memungkinkan dari mereka yang mempunyai tingkat pemahaman tinggi dan kebutuhan akan media tidak rendah. Melalui merekalah kadang perkembangan kontemporer diketahui masyarakat. Ini berarti, mereka secara tidak langsung menjadi perantara (bahkan penterjemah pesan) berbagai informasi yang diterima olehnya kemudian diteruskan kepada masyarakat. Pihak yang sering terkena media exposire di masyarakat desa kadang diperankan oleh opinion leader. Mereka ini sangat dipercaya disamping juga menjadi panutan, tempat bertanya dan meminta nasehat bagi anggota masyarakat. Adapun kata opinion leadership (kepeminpinan opini) lebih menunjuk pada bentuk kegiatan atau hal-hal yang berhubungan dengan aktifitas opinion leader. Namun, dalam hal ini kita tidak akan membedakan terlalu tajam kedua istilah tersebut. Sebab, membahas oponion leadership (sebagai sebuah lembaga sosial)tidak akan terlepas dari peran opinion leader (individunya), sedangka membahas opinion leader tak lain juga membahas aktivitas dan kegiatan pihak itu yang menjadi bahasan opinion leadership. 2016 2 Sosiologi Komunikasi Dr. Heri Budianto, M.Si Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id Ada dua pengelompokan opinion leader berdasarkan aktip atau tidaknya berdasarkan pada perilaku ,pertama ,opinion leader aktip (opinion giving).opinion leader di sebut aktif jika ia sengaja mencari penerima atau followers untuk mengumumkan atau mensosialisasikan suatu informasi.sebagai contoh,program keluarga bencana (KB) bertujuan mengendalikan pertumbuhan penduduk, bagi masyarakat desa program ini masih relatif baru, sebab selam bertahun tahun mereka telah terbisa dengan konsep hidup dengan banyak anak’mereka percanya dapat memperbanyak rejeki yang datang”akibat konsep yang telah turun temurun ini, kedatangan program kb sangat sulit diterima .bagaimana mungkin mereka yang mengharapkan rejeki dari anak harus dibatasi tingkat kelahirannya. Dalam pemahaman masyarakat desa program semacam ini sama saja dengan membatasi rejeki mereka meskipun sebenarnya tujuan kb tidak semata mata membatasi kelahiran. Dalam kondisi demikian ,mempungsikan opinion leader adalah jalan yang paling baik,sebab lewat informasi media masyarakat kita belum percaya sepenuhnya,apalagi banyak diantara masyarakat yang masih buta huruf,di samping karena opiion leader adalah “orang mereka sendiri” kelebihan lain dengan cara ini adalah kepercayaan terhadap opinion leader terlebih dahulu. Kedua,opinion leader pasif (opinion seeking) adalah opinion leader di cari oleh followersnya ,dalam hal ini folowers aktip mencari sumber informasi kepada opinion leader sehubungan dengan berbagai masalah yang telah di hadapi ,dalam beberapa hal program kb juga dapat dijadikan contoh kasus ini ,tergantung mana yang aktif,jika followersnya yang aktif maka di kategorikan sebagai opinion seeking ,sedangkan jika opinion leadernya yang aktip disebut sebagai opinion geving. Kita tidak akan mendikotomikan dua maca opinion leader tersebut ,cukup kita mengetahui bahwa ada dua pengelompokan berdasarkan aktip atau tidaknya opinion leader,yang jelas keduanya sama sama menjadi sumber informasi dan opini masyarakat. Peranan Pemuka Pendapat/Opinion Leader dalam Menyebarkan Informasi Dalam proses komunikasi dikenal empat model arus alir pesan, yakni model jarum suntik (hipodermic needle model), model alir satu tahap (one step flow model), model alir dua tahap (two step flow model) dan model alir banyak tahap (multi step flow model). (Nurudin: 147: 2004). Masing-masing model mempunyai ciri khas dan pola yang berbeda satu sama lain sehingga berbeda pula dalam arus peredaran komunikasinya. 2016 3 Sosiologi Komunikasi Dr. Heri Budianto, M.Si Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id Dalam modul ini kita akan lebih banyak membicarakan model alir dua tahap, karena melalui model inilah muncul istilah opinion leader (pemuka pendapat, pemimpin opini, tetua, kapala adat) terlihat. Model ini mengasumsikan bahwa pesan-pesan media massa tidak seluruhnya langsung mengenai audience. Oleh karena itu, dalam model ini dikenal pihakpihak tertentu yang membawa pesan dari media untuk diteruskan pada masyarakat. Pihakpihak tertentu itu dikenal dengan Opinion Leader (pemimpin opini/pemuka pendapat). Kharakteristik Opinion Leader Opinion leadrer adalah orang yang mempunyai keunggulan dari masyarakat kebanyakan. Sudah sepantasnya jika mereka mempunyai karakteristik yang membedakan dirinya dengan yang lain. Beberapa karakteristik yang dimaksud adalah sebagai berikut: 1. Lebih tionggi pendidikan formalnya dibandingkan anggota masyarakat lainnya; 2. Lebih tinggi status sosial ekonominya 3. Lebih inovatif dalam menerima dan mengadopsi ide baru; 4. Lebih tinggi pengenalan medianya; 5. Kemampuan empatinya lebih besar; 6. Partisipasi sosial lebih besar; 7. Lebih kosmopolit (mempunyai wawasan dan pengetahuan yang luas) Disamping itu ada juga syarat seseorang pemimpin (termasuk pemimpin opini) yang pernah dikatakan oleh Floyd Ruch sebagai berikut: 1. Social perception, artinya seorang pemimpin harus dapat memiliki ketajaman dalam menghadapi situasi; 2. Ability in abstract thinking, artinya pemimpin harus memiliki kecakapan secara abstrak terhadap masalah yang dihadapi; 3. Emotional stability, artinya pemimpin harus memiliki perasaan stabil, tidak mudah terkena pengaruh dari luar (yang tidak diyakini dan bertolak belakang dengan keyakinan masyarakat)Nurudin : 161:2004) Pada umumnya ciri-ciri yang melekat pada opinion leader tidak bisa dilekatkan secara tajam pada para pemimpin desa. Sebab adakalanya batasan yang melekat tersebut sangat tipis sekali antara opinion leader dengan followernya. Dengan demikian, tidak bisa dikatakan bahwa ciri-ciri itu melekat pada opinion leader, sedangkan masyarakat tidak punya sama sekali ciri-ciri tersebut. Salah satu keunggulan opinion leader dibandingkan dengan masyarakat kebanyakan adalah pada umumnya opinion leader itu lebih mudah 2016 4 Sosiologi Komunikasi Dr. Heri Budianto, M.Si Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id menyesuaikan diri dengan masyarakatnya, lebih kompeten dan lebih tahu memelihara norma yang ada. Kemampuan dirinya memelihara norma menjadi salah satu konsekuensi logis bentuk pelayanan atau suri tauladan yang diberikan atau ditunjukan kepada masyarakatnya. Pada diri seorang opinion leader bisa jadi hanya melekat beberapa ciri saja. Namun karena kemampuan menjaga kredibilitas (karena wibawa atau wewenag) ia ditokohkan oleh masyarakat. Yang jelas dalam beberapa hal ia lebih unggul dari yang lainnya. Tipe-tipe Opinion Leader Kesamaan dan Perbedaan Ditinjau dari penguasaan materinya, pemuka pendapat digolongkan menjadi dua. Pertama, monomorfik, yakni jika pemuka pendapat hanya menguasai satu permasalahan saja. Pemimpin opini semacam ini hanya mampu mengatasi satu permasalahan yang ada di masyarakat. Kedua, Polimorfik, yakni jika pemuka pendapat menguasai lebih dari satu pemrmasalahan. Pemimpin opini semacam ini mampu mengatasi berbagai permasalahan yang ada di masyarakat. Cara Mengetahui Opinion Leader Menurut Everet M. Rogers (1973) setidak-tidaknya ada tiga cara mengukur atau mengetahui adanya opinion leader. Ketiga cara yang disebutkan dalam literatur-litelratur komunikasi itu adalah sebagai berikut: 1. Metode Sosiometrik. Dalam metode ini pada masyarakat ditanyakan kepada siapa mereka meminta nasehat atau mencari informasi mengenai masalah kemasyarakatan yang dihadapinya. Metode ini bisa disebut sosiometrik atau jaringan komunikasi. 2. Informants Rating. Lewat model ini diajukan pertanyaan tertentu pada orang/responden yang daianggap sebagai key informants dalam masyarakat mengenai siapa yang dianggap masyarakat sebagai pemimpin mereka. 3. Self Desiggning Method. Dengan metode iini kita dapat mengajukan pertanyaan kepada responden dan minta ditunujukan tedensi orang lain yang dapat menunjuk siapa-siapa yang diperkirakan mempunyai pengaruh (opinion leader itu yang ditanyai) 2016 5 Sosiologi Komunikasi Dr. Heri Budianto, M.Si Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id Kharakteristik yang menguntungkan dari hubungan personal 1. Kontak personal lebih kausal(sepintas), kelihatan kurang bertujuan dan sulit dihindari daripada komunikasi massa 2. Komunikasi tatap muka memungkinkan fleksibilitas yang lebih besar dari isi pesan 3. Hubungan personal yang langsung dalam meningkatkan ganjaran (reward) buat penerima pesan atau argumen dan hukuman buat penolakannya 4. Lebih cenderung pada pertimbangan dan pandangan dari orang yang mereka kenal dan hormati daripada komunikator kommas dengan kontak personal komunikator kadang dapat mencapai maksud tanpa sungguh-sungguh membujuknya. Opinion Leader dalam Komunikasi. Opinion leader menjadi salah satu unsur yang sangat mempengaruhi arus komunikasi. Khususnya dipedesaan berbagai perubahan dan kemajuan masyarakat sangat ditentukan oleh opinion leader. Misalnya pemimpin opini bisa berperan memotivasi masyarakat agar ikut serta secara aktif dalam pembangunan, untuk itulah selayaknya pemerintah memberikan perhatian khusus terhadap pemuka pendapat ini. Bukan sebaliknya malah menjatuhkan opinion leader tersebut. Misalnya tentang kepercayaan masyarakat pada program pembangunan, selayaknya pemerintah memfungsikan peran opinion leader sebagai tokoh sentral dalam pembanguanan di pedesaan. Contoh kasus di Peru pernah dilakukan kampanye inovasi kesehatan kepada penduduk desa yang dilakuakn oleh Lembaga Pelanyanan Kesehatan. Lembaga ini telah berhasil melakukan program tersebut di Amerika Latin dengan cara memotivasi penduduk untuk membuat jamban, membakar sampah, melaporkan kasus-kasus penyakit yang mencurigakan ke Puskesmas dan memasak air. Opinion leader bukanlah manusia yang serba tau akan segala hal, tetapi kelebihannya adalah bahwa mereka diangap orang yang lebih peka dan in group serta tahu adat kebiasaamn masyarakat. Mereka memiliki jiwa sosial yang tinggi serta selalu siap memantu perubahan sosial di lingkungannya. 2016 6 Sosiologi Komunikasi Dr. Heri Budianto, M.Si Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id Di desa ada suatu kecenderungan dalam masyarakat, dimana warga masyarakat akan lebih sering berkomunikasi sesama mereka dengan memilih tingkat pendidikan yang tidak terlalu tinggi. Misalnya mereka akan lebih tertarik dengan individu yang hanya lulusan SD dan SMP dibanding dengan lulusan universitas. Sebagaimana yang dikatakan Everett M. Roger dan Shoemaker “bahwa orang – orang yang paling tinggi status sosialnya dalam sisitem sosial jarang sekali untuk berinteraksi langsung dengan orang-orang yang paling rendah status sosialnya. Dalam penelitian Van de Ban (1963) di Belanda menemuan fakta bahwa apa yang dilakuakan oleh pemuka pendapat cenderung diikuti oleh masyarakat. Pemuka pendapat mempunyai gradasi homofili yan lebih baik dibanding dengan pihak lain. Homofili artinya suatu tingkat dimana pasanga individu yang berinteraksi sepadan dalam hal tertentu, seperti suatu kepercayaan, nilai-nilai, pendidikan dan status sosial. Homofili kebalikan kata dari heterofili. Jika homofili dalam sistem sosial itu tinggi, maka komunikasi akan sangat mudah untuk dilakukan, tapi heterofili suatu interaksi dalam berkomunikasi yang belum mempunyai dasar dalam bentuk kepercayaan untuk melakukan hal tersebut. Opinion Leader di Indonesia. Sebagaimana sudah diketahui sebelumnya, kajian tentang pemimpin opini ini awalnya muncul di Amerika seperti yang ditunjukkan oleh Paul Lazarefeld dan kawankawan. Oleh karena itu model-model arus informasi yang mendekati pembahasan pemimpin opini ini adalah model two step flow. Artinya media massa tidak langsung mengenai audiencenya tetapi melalui pemimpin opininya. Kemudian informasi yang didapatkan tadi disampaikan kepada para pengikutnya. Maksudnya pemuka pendapat disini adalah seseorang yang relatif dapat mempengaruhi sikap dan tigkah laku orang lain untuk bertindak dalam suatu tata cara tertentu. Tapi seiring dengan tingkat perkembangan media massa dan zaman. Lambat laun pemimpin opini ini ditinggalkan karena para audiencenya (pengikut) telah menentukan sikap dan perilaku sendiri, sebab secara tidak langsung mereka telah mampu mengaskes media massa. 2016 7 Sosiologi Komunikasi Dr. Heri Budianto, M.Si Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id Opinion Leader dalam Kehidupan Politik. Pemimpin opini adalah mereka yang punya otoritas tinggi dalam menentukan sikap dan perilaku pengikutnya. Bukan dari kedudukan, jabatan politik tetapi karena kewibawaan, ketundukan, kharisma, mitos yang melekat padanya atau karena pengetahuan serta pengalaman yang dimilikinya. Sebab pada saat sekarang banyak para pemimpin politik yang hanya disanjung dengan jabatannya saja. Sebagai contoh Megawati dan Gus Dur ditempatkan sebagai pemimpin opini dalam politik. Karena keduanya mampu menentukan sikap dan perilaku pengikutnya. Megawati bisa “memaksa” pengikutnya untuk memilih PDIP, apa pun yang terjadi pada partai tersebut, begitu juga Gus Dur bisa menentukan pengikutnya untuk terus mendukung dirinya pada tanda gambar PKB. Mengapa Megawati dan Gus Dur dianggap sebagai pemimpin opini. 1. Megawati dan Gus Dur menjadi panutan pengikutnya, panutan tersebut tidakberdasarkan ketundukan rasional tetapi ketundukan irasional. Kata lainnya apa pun yang dilakukan kedua pemimpin tersebut baik dan buruk lebih cenderung diikuti pengikutnya. Bahkan gaya kepemimpinan keduanya lebih didasarkan pada kepemimpinan yang kharismatik. 2. Mereka menentukan apa yang harus dilakukan pengikutnya. Contoh, jika keduanya bilang massa bergerak ke kiri, mereka akan bergerak ke kiri 3. Peran keduanya juga mengukuhkan bahwa media massa punya pengaruh yang kecil dalam mempengaruhi sikap dan perilaku masyarakatnya. Artinya meskipun media massa tersebut menolak ide kedua orang tersebut, tetapi masyarakat tak jarang mencari informasi yang benar untuk mendukung dan mematuhi pendapat pemimpin opininya. Hubungan antara pemimpin opini dalam politik dengan masyarakat di Indonesia adalah sebagai berikut : 1. Pemimpin opini sangat berpengaruh dalam mempengaruhi proses kebijakan politik di Indonesia. 2. Pemimpin opini juga bisa menolak kebijakan pemerintah 3. Pemimpin opini tidak boleh dipandang sebelah mata agar keinginan pemerintah terpenuhi. Maksudnya, pembangunan tidak akan berhasil jika pemerintah tidak mendapat dukungan penuh dari pemimpin opini. Malah sebaliknya pemimpin opini inilah kunci utama keberhasilan program pemerintah terutama di daerah pedesaan. 2016 8 Sosiologi Komunikasi Dr. Heri Budianto, M.Si Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id Opinion Leader dalam Kehidupan Sosial. Peranan pemimpin opini dalam kehiduan sosial di Indonesia juga tidak bisa dibilang rendah. Karena pemimpin opini sangat dipercaya dalam masyarakatnya. Ia ikut dalam menentukan berbagai perilaku masyarakatnya. Di Indonesia, pemimpin opini ikut menentukan apakah program keluarga berencana (KB) yang dikampayekan pemerintah pada tahun 70-an sukses atau tidak. Secara terang-terangan di sebuah kantor Kepala Desa di Patala, Jetis, Bantul Yogyakarta ditulis bahwa para Kiai dan tokoh masyarakat lain mendukung gerakan program KB tersebut, bahkan KB dianggap halal dan sah. Kampaye lewat tulisan ini penting agar masyarakat yang semula ragu terhadap program KB tidak sangsi untuk memakai alat kontrasepsi. Bisa dibanyangkan bagaimana jika program KB ini tidak mendapat dukungan dari para pemimpin opini, sekuat apa pun keinginan pemerintah atau dipaksa dengan cara apa pun masyarakat tentu tidak akan menganggap KB sebagai program baru yang justru membatasi anak. Padahal filsapat hidup yang pernah berkembang di desa adalah banyak anak banyak rezeki. Masa Depan Opinion Leadership di Indonesia. Masa depan opinion leader di Indonesia ditandai oleh beberapa poin penting dibawah ini : 1. Masuknya teknologi komunikasi di pedesaan telah menyebabkan munculnya jarak sosial antara pemimpin opini dengan masyarakatnya. 2. Dengan masuknya teknologi, hubungan yang selama ini terbina antara pemimpin opini dengan masyarakat itu sendiri kian memudar. Masalahnya, acara pengajian, penyebarluasan informasi yang bisa dilakuaka secara face to face sudah didapatkan lewat saluran komunikasi massa (televisi). 3. Teknologi yang masuk ke desa telah mengubahm muatan penting dalam komunikasi. Sebelum masuk teknologi, hubungan antara masyarakat lebih didasarkan pada perasaan salind memiliki dan rela berkorban. Tapi setelah masuknya teknologi tersebut telah mengubah pola pikir masyarakat dan budaya masyarakat menjadi lebih konsumtif. 4. walaupun kepercayaan terhadap pemimpin opini sedikit berkurang, tetapi para pemimpin opini ini masih sangat berperan kuat dalam mempengaruhi sikap serta perilaku pengikutnya di desa. Bahkan dampak positifnya, pemimpin opini juga bisa memberikan pengaruh tidak hanya dalam masalah dimasyarakat desa, tetapi juga bisa mempengaruhi sikap dan perilaku memilih dalam politik. 2016 9 Sosiologi Komunikasi Dr. Heri Budianto, M.Si Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id Daftar Pustaka 1. Nurudin. Sistem Komunikasi Indonesia. 2004. Jakarta : PT. RajaGrafindo Persada . 2. Panuju, Redi. 1997. Sistem Komunikasi Indonesia. Yogyakarta: Pustaka Pelajar 3. Mulyana,deddy. Ilmu komunikasi suatu pengantar. Rosda. Bandung: 2007 4. Severin, werner j. Tankard jr, james w. Teori komunikasi sejarah,metode, dsn terapan di dalam media massa edisi 5.kencana. jakarta : 2008 2016 10 Sosiologi Komunikasi Dr. Heri Budianto, M.Si Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id