Modul Sosiologi Komunikasi [TM14]

advertisement
MODUL PERKULIAHAN
Sosiologi
Komunikasi
Opinion Leader
Fakultas
Program Studi
Fakultas Ilmu
Komunikasi
Publik Relations
Tatap Muka
13
Kode MK
Disusun Oleh
Kode MK
Dr. Heri Budianto, M.Si
Abstract
Kompetensi
Dalam proses komunikasi dua
tahap dan dalam proseas
komunikasi yang terjadi dalam
masyarakat desa, arus pesan dari
media massa tidak langsung
sampai pada pada khalayak, akan
tetapi pesan itu terlebih dahulu
sampai pada opinion leader, yang
selanjutnya akan disebar luaskan
oleh opinion leader tersebut. Dalam
Modul ini kita akan melihat
bagaimana opinion leader itu
berperan dalam menyebarluaskan
pesan-pesan dari media massa
pada masyarakat disekitarnya.
Setelah
membaca
modul
ini
mahasiswa
diharapkan
akan
memahami dan mampu untuk:
1. Memahami
dan
mampu
menjelaskan kembali pengertian
opinion leader, kharakteristiknya
dan tipe dari opinion leader.
2. Memahami peranan opinion
leader dalam menyebarluaskan
informasi pada masyarakat
3. Kharakteristik opinion leader
yang
menguntungkan
dari
hubungan personal
Pembahasan
Pada modul sebelumnya kita telah membicarakan tentang bagaimana proses
komunikasi yang terjadi dalam masyarakat pedesaan dan masyarakat perkotaan. Pada
modul ini kita akan membahas lebih mendalam tentang pola komunikasi yang ada dalam
masyarakat pedesaan, dimana seperti yang telah dijelaskan di modul terdahulu bahwa
masyarakat pedesaan dalam berkomunikasi mereka akan dipengaruhi oleh opinion leader.
Berbagai perubahan dan kemajuan masyarakat sangat ditentukan oleh peranan opinion
leader.
Istilah opinion leader menjadi perbincangan dalam literatur komunikasi sekitar tahun
1950-1960an. Sebelumnya dalam literatur komunikasi sering digunakan kata-kata
influentials, influencers, atau tastemakers untuk menyebut opinion leader. Kata opinion
leader kemudian lebih lekat pada kondisi masyarakat di pedesaan, sebab tingkat media
exposure-nya
masih
rendah
dan
tingkat
pendidikan
masyarakat
yang
belum
mengembirakan. Akses ke media lebih memungkinkan dari mereka yang mempunyai tingkat
pemahaman tinggi dan kebutuhan akan media tidak rendah. Melalui merekalah kadang
perkembangan kontemporer diketahui masyarakat. Ini berarti, mereka secara tidak langsung
menjadi perantara (bahkan penterjemah pesan) berbagai informasi yang diterima olehnya
kemudian diteruskan kepada masyarakat. Pihak yang sering terkena media exposire di
masyarakat desa kadang diperankan oleh opinion leader. Mereka ini sangat dipercaya
disamping juga menjadi panutan, tempat bertanya dan meminta nasehat bagi anggota
masyarakat.
Adapun kata opinion leadership (kepeminpinan opini) lebih menunjuk pada bentuk
kegiatan atau hal-hal yang berhubungan dengan aktifitas opinion leader. Namun, dalam hal
ini kita tidak akan membedakan terlalu tajam kedua istilah tersebut. Sebab, membahas
oponion leadership (sebagai sebuah lembaga sosial)tidak akan terlepas dari peran opinion
leader (individunya), sedangka membahas opinion leader tak lain juga membahas aktivitas
dan kegiatan pihak itu yang menjadi bahasan opinion leadership.
2016
2
Sosiologi Komunikasi
Dr. Heri Budianto, M.Si
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
Ada dua pengelompokan opinion leader berdasarkan aktip atau tidaknya
berdasarkan pada perilaku ,pertama ,opinion leader aktip (opinion giving).opinion leader di
sebut aktif jika ia sengaja mencari penerima atau followers untuk mengumumkan atau
mensosialisasikan suatu informasi.sebagai contoh,program keluarga bencana (KB)
bertujuan mengendalikan pertumbuhan penduduk, bagi masyarakat desa program ini masih
relatif baru, sebab selam bertahun tahun mereka telah terbisa dengan konsep hidup dengan
banyak anak’mereka percanya dapat memperbanyak rejeki yang datang”akibat konsep yang
telah turun temurun ini, kedatangan program kb sangat sulit diterima .bagaimana mungkin
mereka yang mengharapkan rejeki dari anak harus dibatasi tingkat kelahirannya. Dalam
pemahaman masyarakat desa program semacam ini sama saja dengan membatasi rejeki
mereka meskipun sebenarnya tujuan kb tidak semata mata membatasi kelahiran.
Dalam kondisi demikian ,mempungsikan opinion leader adalah jalan yang paling
baik,sebab lewat informasi media masyarakat kita belum percaya sepenuhnya,apalagi
banyak diantara masyarakat yang masih buta huruf,di samping karena opiion leader adalah
“orang mereka sendiri” kelebihan lain dengan cara ini adalah kepercayaan terhadap opinion
leader terlebih dahulu.
Kedua,opinion leader pasif (opinion seeking) adalah opinion leader di cari oleh
followersnya ,dalam hal ini folowers aktip mencari sumber informasi kepada opinion leader
sehubungan dengan berbagai masalah yang telah di hadapi ,dalam beberapa hal program
kb juga dapat dijadikan contoh kasus ini ,tergantung mana yang aktif,jika followersnya yang
aktif maka di kategorikan sebagai opinion seeking ,sedangkan jika opinion leadernya yang
aktip disebut sebagai opinion geving.
Kita tidak akan mendikotomikan dua maca opinion leader tersebut ,cukup kita
mengetahui bahwa ada dua pengelompokan berdasarkan aktip atau tidaknya opinion
leader,yang jelas keduanya sama sama menjadi sumber informasi dan opini masyarakat.
Peranan Pemuka Pendapat/Opinion Leader dalam Menyebarkan Informasi
Dalam proses komunikasi dikenal empat model arus alir pesan, yakni model jarum
suntik (hipodermic needle model), model alir satu tahap (one step flow model), model alir
dua tahap (two step flow model) dan model alir banyak tahap (multi step flow model).
(Nurudin: 147: 2004). Masing-masing model mempunyai ciri khas dan pola yang berbeda
satu sama lain sehingga berbeda pula dalam arus peredaran komunikasinya.
2016
3
Sosiologi Komunikasi
Dr. Heri Budianto, M.Si
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
Dalam modul ini kita akan lebih banyak membicarakan model alir dua tahap, karena
melalui model inilah muncul istilah opinion leader (pemuka pendapat, pemimpin opini, tetua,
kapala adat) terlihat. Model ini mengasumsikan bahwa pesan-pesan media massa tidak
seluruhnya langsung mengenai audience. Oleh karena itu, dalam model ini dikenal pihakpihak tertentu yang membawa pesan dari media untuk diteruskan pada masyarakat. Pihakpihak tertentu itu dikenal dengan Opinion Leader (pemimpin opini/pemuka pendapat).
Kharakteristik Opinion Leader
Opinion leadrer adalah orang yang mempunyai keunggulan dari masyarakat kebanyakan.
Sudah sepantasnya jika mereka mempunyai karakteristik yang membedakan dirinya dengan
yang lain. Beberapa karakteristik yang dimaksud adalah sebagai berikut:
1.
Lebih tionggi pendidikan formalnya dibandingkan anggota masyarakat lainnya;
2.
Lebih tinggi status sosial ekonominya
3.
Lebih inovatif dalam menerima dan mengadopsi ide baru;
4.
Lebih tinggi pengenalan medianya;
5.
Kemampuan empatinya lebih besar;
6.
Partisipasi sosial lebih besar;
7.
Lebih kosmopolit (mempunyai wawasan dan pengetahuan yang luas)
Disamping itu ada juga syarat seseorang pemimpin (termasuk pemimpin opini) yang
pernah dikatakan oleh Floyd Ruch sebagai berikut:
1.
Social perception, artinya seorang pemimpin harus dapat memiliki ketajaman dalam
menghadapi situasi;
2.
Ability in abstract thinking, artinya pemimpin harus memiliki kecakapan secara abstrak
terhadap masalah yang dihadapi;
3.
Emotional stability, artinya pemimpin harus memiliki perasaan stabil, tidak mudah
terkena pengaruh dari luar (yang tidak diyakini dan bertolak belakang dengan
keyakinan masyarakat)Nurudin : 161:2004)
Pada umumnya ciri-ciri yang melekat pada opinion leader tidak bisa dilekatkan secara
tajam pada para pemimpin desa. Sebab adakalanya batasan yang melekat tersebut sangat
tipis sekali antara opinion leader dengan followernya. Dengan demikian, tidak bisa dikatakan
bahwa ciri-ciri itu melekat pada opinion leader, sedangkan masyarakat tidak punya sama
sekali ciri-ciri tersebut. Salah satu keunggulan opinion leader dibandingkan dengan
masyarakat kebanyakan adalah pada umumnya opinion leader itu lebih mudah
2016
4
Sosiologi Komunikasi
Dr. Heri Budianto, M.Si
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
menyesuaikan diri dengan masyarakatnya, lebih kompeten dan lebih tahu memelihara
norma yang ada. Kemampuan dirinya memelihara norma menjadi salah satu konsekuensi
logis bentuk pelayanan atau suri tauladan yang diberikan atau ditunjukan kepada
masyarakatnya.
Pada diri seorang opinion leader bisa jadi hanya melekat beberapa ciri saja. Namun
karena kemampuan menjaga kredibilitas (karena wibawa atau wewenag) ia ditokohkan oleh
masyarakat. Yang jelas dalam beberapa hal ia lebih unggul dari yang lainnya.
Tipe-tipe Opinion Leader Kesamaan dan Perbedaan
Ditinjau dari penguasaan materinya, pemuka pendapat digolongkan menjadi dua.
Pertama, monomorfik, yakni jika pemuka pendapat hanya menguasai satu permasalahan
saja. Pemimpin opini semacam ini hanya mampu mengatasi satu permasalahan yang ada di
masyarakat.
Kedua, Polimorfik, yakni jika pemuka pendapat menguasai lebih dari satu
pemrmasalahan. Pemimpin opini semacam ini mampu mengatasi berbagai permasalahan
yang ada di masyarakat.
Cara Mengetahui Opinion Leader
Menurut Everet M. Rogers (1973) setidak-tidaknya ada tiga cara mengukur atau
mengetahui adanya opinion leader. Ketiga cara yang disebutkan dalam literatur-litelratur
komunikasi itu adalah sebagai berikut:
1.
Metode Sosiometrik. Dalam metode ini pada masyarakat ditanyakan kepada siapa
mereka meminta nasehat atau mencari informasi mengenai masalah kemasyarakatan
yang dihadapinya. Metode ini bisa disebut sosiometrik atau jaringan komunikasi.
2.
Informants
Rating.
Lewat
model
ini
diajukan
pertanyaan
tertentu
pada
orang/responden yang daianggap sebagai key informants dalam masyarakat
mengenai siapa yang dianggap masyarakat sebagai pemimpin mereka.
3.
Self Desiggning Method. Dengan metode iini kita dapat mengajukan pertanyaan
kepada responden dan minta ditunujukan tedensi orang lain yang dapat menunjuk
siapa-siapa yang diperkirakan mempunyai pengaruh (opinion leader itu yang ditanyai)
2016
5
Sosiologi Komunikasi
Dr. Heri Budianto, M.Si
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
Kharakteristik yang menguntungkan dari hubungan personal
1.
Kontak personal lebih kausal(sepintas), kelihatan kurang bertujuan dan sulit dihindari
daripada komunikasi massa
2.
Komunikasi tatap muka memungkinkan fleksibilitas yang lebih besar dari isi pesan
3.
Hubungan personal yang langsung dalam meningkatkan ganjaran (reward) buat
penerima pesan atau argumen dan hukuman buat penolakannya
4.
Lebih cenderung pada pertimbangan dan pandangan dari orang yang mereka kenal
dan hormati daripada komunikator kommas dengan kontak personal komunikator
kadang dapat mencapai maksud tanpa sungguh-sungguh membujuknya.
Opinion Leader dalam Komunikasi.
Opinion leader menjadi salah satu unsur yang sangat mempengaruhi arus
komunikasi. Khususnya dipedesaan berbagai perubahan dan kemajuan masyarakat sangat
ditentukan oleh opinion leader. Misalnya pemimpin opini bisa berperan memotivasi
masyarakat agar ikut serta secara aktif dalam pembangunan, untuk itulah selayaknya
pemerintah memberikan perhatian khusus terhadap pemuka pendapat ini. Bukan sebaliknya
malah menjatuhkan opinion leader tersebut. Misalnya tentang kepercayaan masyarakat
pada program pembangunan, selayaknya pemerintah memfungsikan peran opinion leader
sebagai tokoh sentral dalam pembanguanan di pedesaan.
Contoh kasus di Peru pernah dilakukan kampanye inovasi kesehatan kepada
penduduk desa yang dilakuakn oleh Lembaga Pelanyanan Kesehatan. Lembaga ini telah
berhasil melakukan program tersebut di Amerika Latin dengan cara memotivasi penduduk
untuk membuat jamban, membakar sampah, melaporkan kasus-kasus penyakit yang
mencurigakan ke Puskesmas dan memasak air.
Opinion leader bukanlah manusia yang serba tau akan segala hal, tetapi
kelebihannya adalah bahwa mereka diangap orang yang lebih peka dan in group serta tahu
adat kebiasaamn masyarakat. Mereka memiliki jiwa sosial yang tinggi serta selalu siap
memantu perubahan sosial di lingkungannya.
2016
6
Sosiologi Komunikasi
Dr. Heri Budianto, M.Si
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
Di desa ada suatu kecenderungan dalam masyarakat, dimana warga masyarakat
akan lebih sering berkomunikasi sesama mereka dengan memilih tingkat pendidikan yang
tidak terlalu tinggi. Misalnya mereka akan lebih tertarik dengan individu yang hanya lulusan
SD dan SMP dibanding dengan lulusan universitas. Sebagaimana yang dikatakan Everett
M. Roger dan Shoemaker “bahwa orang – orang yang paling tinggi status sosialnya dalam
sisitem sosial jarang sekali untuk berinteraksi langsung dengan orang-orang yang paling
rendah status sosialnya.
Dalam penelitian Van de Ban (1963) di Belanda menemuan fakta bahwa apa yang
dilakuakan oleh pemuka pendapat cenderung diikuti oleh masyarakat. Pemuka pendapat
mempunyai gradasi homofili yan lebih baik dibanding dengan pihak lain. Homofili artinya
suatu tingkat dimana pasanga individu yang berinteraksi sepadan dalam hal tertentu, seperti
suatu kepercayaan, nilai-nilai, pendidikan dan status sosial. Homofili kebalikan kata dari
heterofili. Jika homofili dalam sistem sosial itu tinggi, maka komunikasi akan sangat mudah
untuk dilakukan, tapi heterofili suatu interaksi dalam berkomunikasi yang belum mempunyai
dasar dalam bentuk kepercayaan untuk melakukan hal tersebut.
Opinion Leader di Indonesia.
Sebagaimana sudah diketahui sebelumnya, kajian tentang pemimpin opini ini
awalnya muncul di Amerika seperti yang ditunjukkan oleh Paul Lazarefeld dan kawankawan. Oleh karena itu model-model arus informasi yang mendekati pembahasan pemimpin
opini ini adalah model two step flow. Artinya media massa tidak langsung mengenai
audiencenya tetapi melalui pemimpin opininya. Kemudian informasi yang didapatkan tadi
disampaikan kepada para pengikutnya.
Maksudnya pemuka pendapat disini adalah seseorang yang relatif dapat
mempengaruhi sikap dan tigkah laku orang lain untuk bertindak dalam suatu tata cara
tertentu. Tapi seiring dengan tingkat perkembangan media massa dan zaman. Lambat laun
pemimpin opini ini ditinggalkan karena para audiencenya (pengikut) telah menentukan sikap
dan perilaku sendiri, sebab secara tidak langsung mereka telah mampu mengaskes media
massa.
2016
7
Sosiologi Komunikasi
Dr. Heri Budianto, M.Si
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
Opinion Leader dalam Kehidupan Politik.
Pemimpin opini adalah mereka yang punya otoritas tinggi dalam menentukan sikap
dan perilaku pengikutnya. Bukan dari kedudukan, jabatan politik tetapi karena kewibawaan,
ketundukan, kharisma, mitos yang melekat padanya atau karena pengetahuan serta
pengalaman yang dimilikinya. Sebab pada saat sekarang banyak para pemimpin politik yang
hanya disanjung dengan jabatannya saja. Sebagai contoh Megawati dan Gus Dur
ditempatkan sebagai pemimpin opini dalam politik. Karena keduanya mampu menentukan
sikap dan perilaku pengikutnya. Megawati bisa “memaksa” pengikutnya untuk memilih PDIP, apa pun yang terjadi pada partai tersebut, begitu juga Gus Dur bisa menentukan
pengikutnya untuk terus mendukung dirinya pada tanda gambar PKB.
Mengapa Megawati dan Gus Dur dianggap sebagai pemimpin opini.
1. Megawati
dan
Gus
Dur
menjadi
panutan
pengikutnya,
panutan
tersebut
tidakberdasarkan ketundukan rasional tetapi ketundukan irasional. Kata lainnya apa pun
yang dilakukan kedua pemimpin tersebut baik dan buruk lebih cenderung diikuti
pengikutnya.
Bahkan
gaya
kepemimpinan
keduanya
lebih
didasarkan
pada
kepemimpinan yang kharismatik.
2. Mereka menentukan apa yang harus dilakukan pengikutnya. Contoh, jika keduanya
bilang massa bergerak ke kiri, mereka akan bergerak ke kiri
3. Peran keduanya juga mengukuhkan bahwa media massa punya pengaruh yang kecil
dalam mempengaruhi sikap dan perilaku masyarakatnya. Artinya meskipun media
massa tersebut menolak ide kedua orang tersebut, tetapi masyarakat tak jarang mencari
informasi yang benar untuk mendukung dan mematuhi pendapat pemimpin opininya.
Hubungan antara pemimpin opini dalam politik dengan masyarakat di Indonesia adalah
sebagai berikut :
1. Pemimpin opini sangat berpengaruh dalam mempengaruhi proses kebijakan politik di
Indonesia.
2. Pemimpin opini juga bisa menolak kebijakan pemerintah
3. Pemimpin opini tidak boleh dipandang sebelah mata agar keinginan pemerintah
terpenuhi. Maksudnya, pembangunan tidak akan berhasil jika pemerintah tidak
mendapat dukungan penuh dari pemimpin opini. Malah sebaliknya pemimpin opini inilah
kunci utama keberhasilan program pemerintah terutama di daerah pedesaan.
2016
8
Sosiologi Komunikasi
Dr. Heri Budianto, M.Si
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
Opinion Leader dalam Kehidupan Sosial.
Peranan pemimpin opini dalam kehiduan sosial di Indonesia juga tidak bisa dibilang
rendah. Karena pemimpin opini sangat dipercaya dalam masyarakatnya. Ia ikut dalam
menentukan berbagai perilaku masyarakatnya. Di Indonesia, pemimpin opini ikut
menentukan apakah program keluarga berencana (KB) yang dikampayekan pemerintah
pada tahun 70-an sukses atau tidak. Secara terang-terangan di sebuah kantor Kepala Desa
di Patala, Jetis, Bantul Yogyakarta ditulis bahwa para Kiai dan tokoh masyarakat lain
mendukung gerakan program KB tersebut, bahkan KB dianggap halal dan sah. Kampaye
lewat tulisan ini penting agar masyarakat yang semula ragu terhadap program KB tidak
sangsi untuk memakai alat kontrasepsi. Bisa dibanyangkan bagaimana jika program KB ini
tidak mendapat dukungan dari para pemimpin opini, sekuat apa pun keinginan pemerintah
atau dipaksa dengan cara apa pun masyarakat tentu tidak akan menganggap KB sebagai
program baru yang justru membatasi anak. Padahal filsapat hidup yang pernah berkembang
di desa adalah banyak anak banyak rezeki.
Masa Depan Opinion Leadership di Indonesia.
Masa depan opinion leader di Indonesia ditandai oleh beberapa poin penting dibawah ini :
1.
Masuknya teknologi komunikasi di pedesaan telah menyebabkan munculnya jarak
sosial antara pemimpin opini dengan masyarakatnya.
2.
Dengan masuknya teknologi, hubungan yang selama ini terbina antara pemimpin opini
dengan masyarakat itu sendiri kian memudar. Masalahnya, acara pengajian,
penyebarluasan informasi yang bisa dilakuaka secara face to face sudah didapatkan
lewat saluran komunikasi massa (televisi).
3.
Teknologi yang masuk ke desa telah mengubahm muatan penting dalam komunikasi.
Sebelum masuk teknologi, hubungan antara masyarakat lebih didasarkan pada
perasaan salind memiliki dan rela berkorban. Tapi setelah masuknya teknologi
tersebut telah mengubah pola pikir masyarakat dan budaya masyarakat menjadi lebih
konsumtif.
4.
walaupun kepercayaan terhadap pemimpin opini sedikit berkurang, tetapi para
pemimpin opini ini masih sangat berperan kuat dalam mempengaruhi sikap serta
perilaku pengikutnya di desa. Bahkan dampak positifnya, pemimpin opini juga bisa
memberikan pengaruh tidak hanya dalam masalah dimasyarakat desa, tetapi juga bisa
mempengaruhi sikap dan perilaku memilih dalam politik.
2016
9
Sosiologi Komunikasi
Dr. Heri Budianto, M.Si
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
Daftar Pustaka
1. Nurudin. Sistem Komunikasi Indonesia. 2004. Jakarta : PT. RajaGrafindo Persada
.
2. Panuju, Redi. 1997. Sistem Komunikasi Indonesia. Yogyakarta: Pustaka Pelajar
3. Mulyana,deddy. Ilmu komunikasi suatu pengantar. Rosda. Bandung: 2007
4. Severin, werner j. Tankard jr, james w. Teori komunikasi sejarah,metode, dsn
terapan di dalam media massa edisi 5.kencana. jakarta : 2008
2016
10
Sosiologi Komunikasi
Dr. Heri Budianto, M.Si
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
Download