BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Di zaman modern saat ini, kemajuan ilmu dan teknologi mempengaruhi perkembangan pada segala aspek kehidupan manusia. Pola pikir manusia dengan sendirinya dituntut untuk lebih kreatif dan inovatif dalam menyikapi berbagai hal untuk dapat bersaing dalam kehidupan bermasyarakat. Selama ini, masyarakat selalu beranggapan bahwa tolak ukur kecerdasan manusia hanya tampak melalui kemampuan seseorang dalam memperoleh prestasi yang tinggi dalam bidang pendidikan formal. Hal ini tidak dapat dianggap sepenuhnya salah. Menurut Howard Gradner, secara garis besar penggolongan kecerdasan seorang manusia dapat dibagi menjadi delapan golongan, yaitu linguistic, interpersonal, music, natural body, intrapersonal, dan logic. Akan tetapi, salah satu kecerdasan manusia adalah kecerdasan dalam bidang musik. Kecerdasan ini menunjukkan seseorang yang lebih peka terhadap suara-suara nonverbal yang berada di lingkungan sekitar, termasuk nada dan irama. Seseorang yang memiliki kecerdasan ini terbiasa untuk lebih mudah dan mengingat serta mengekspersikan ide dan gagasan mereka melalui musik. Musik merupakan kesenian yang keindahannya dapat dinikmati dengan indera pendengaran. Musik berkembang sejalan dengan perkembangan zaman dan peradaban manusia. Musik yang dimilki oleh setiap mayarakat dan setiap anggota masyarakat adalah “musikal’. Musik merupakan inspirasi dan spirit bagi semua 1 2 orang, musik bisa membangkitkan semangat dalam bekerja. Musik juga dapat menjadi teman saat jenuh. Maka tidak heran kalau musik jika musik adalah kebutuhan kita dalam membangun semangat dalam berkarya. Di lain pihak musik dapat mempengaruhi manusia secara emosional, fisik, mental, dan spiritual. Menurut Aristoteles, musik merupakan kemampuan mendamaikan hati yang gundah, mempunyai terapi kreatif dan menumbuhkan jiwa patriotism. Saat ini, perkembangan musik sangat pesat. Dengan semakin berkembangnya zaman, setiap orang dapat mengakses musik dimana saja, kapan saja, dan dalam situasi apapun. Fasilitas penunjang untuk mempelajari tentang musik pun mulai bermunculan, salah satunya adalah sekolah musik. Hal demikian yang melatarbelakangi para pendiri sekolah musik, khususnya di Jakarta untuk mendirikan sebuah tempat dimana pendidikan mengenai musik diajarkan. Persaingan ketat yang muncul antar lembaga kursus atau sekolah musik pun semakin ramai. Ketatnya persaingan pembangunan sekolah musik di Jakarta, terlihat dari munculnya banyak variasi jenis sekolah musik, seperti Yamaha Music School, Music School of Indonesia, Elfa Music School, dan sebagainya. Sebelumnya, sekolah musik menawarkan hampir semua jenis musik, aliran musik dengan beragam usia pengguna di dalamnya. Namun, saat ini sekolah musik sudah di kelompokkan menjadi lebih spesifik untuk para peminatnya. Kebanyakan sekolah musik yang popular saat ini, yaitu musik-musik modern seperti, musik jazz, musik pop, musik R&B, musik rock dan musik country. Melalui tugas akhir ini, penulis ingin membuat perencanaan interior sekolah musik jazz. Menurut Louis Armstrong, “Jazz adalah sesuatu yang harus dirasakan. Jika kau mulai bertanya, maka kau tidak akan pernah mengerti.”. Nama ‘jazz’ itu sendiri sulit untuk dijelaskan terutama pada saat ini karena jazz sudah menjadi milik dunia. Bahkan instrumen gamelan juga dapat dipakai untuk membuat music jazz. Luluk 3 Purwanto, musisi jazz Indonesia pernah mengiringi pagelaran wayang dengan musik jazz. jazz merupakan asimilasi dari musik Eropa dengan Afrika dan uniknya hasil asimilasi tersebut menjadi sesuatu yang betul-betul baru sehingga berbeda dengan musik yang ada di Eropa maupun Afrika. Perpaduan unsur harmoni dari Eropa dan unsur ritmis yang improvisatif dari Afrika merupakan unsur yang membentuk karakter musik jazz. Setiap sekolah musik pasti akan memiliki suasana dan kebutuhan yang berbeda – beda berdasarkan jenis aliran musiknya masing-masing, begitu pula dengan sekolah musik jazz. Dalam hal ini, penulis tertantang untuk membuat sebuah rancangan interior sekolah musik jazz yang mampu mencerminkan karakteristik musik jazz. Oleh karena itu, perencanaan interior sekolah musik jazz ini penulis rasa penting didasari oleh keinginan untuk menciptakan sekolah musik jazz yang sesuai dengan kebutuhan siswa dan karakteristik musik jazz itu sendiri. Dengan adanya sekolah musik jazz yang sesuai dengan kebutuhan pembelajaran serta interior yang dapat mencerminkan musik jazz, diharapkan dapat membuat suasana lebih produktif dan dapat memunculkan potensi-potensi baru yang dimiliki oleh siswa untuk kemajuan musik jazz kedepannya. 1.2 Rumusan Masalah 1. Bagaimana menciptakan desain sekolah musik yang dapat mencerminkan citra dan karakteristik musik jazz 2. Bagaimana menciptakan desain sekolah musik yang disesuaikan dengan aktivitas dan fasilitas yang dibutuhkan oleh siswa yang dapat membangun suasana pembelajaran yang dapat memotivasi, serta tidak membosankan untuk siswa. 3. Bagaimana merancang interior sebuah sekolah musik jazz dengan memperhatikan tata akustik. 4 1.3 Tujuan Perencanaan 1. Mampu untuk menciptakan desain sekolah musik yang dapat mencerminkan citra dan karakteristik musik jazz 2. Mampu untuk menciptakan desain sekolah musik yang disesuaikan dengan aktivitas dan fasilitas yang dibutuhkan oleh siswa dan dapat membangun suasana pembelajaran yang dapat memotivasi, serta tidak membosankan untuk siswa. 3. Mampu untuk merancang interior sebuah sekolah musik jazz yang memperhatikan tata akustik. 1.4 Ruang Lingkup Penelitian 1.4.1 Kawasan Penelitian Kawasan penelitian meliputi: a. Studi Kasus Tempat yang dijadikan bahan studi kasus yaitu Music School of Indonesia (MSI), Pondok Indah, Jakarta. b. Studi Banding Melakukan studi banding dengan dua sekolah musik lainnya, yaitu: 1. Andante Music School, Sunter, Jakarta. 2. Institut Kesenian Jakarta (IKJ), Fakultas Seni Pertunjukan, Program Studi Seni Musik, Cikini, Jakarta. c. Studi Literatur Melakukan studi literatur dari buku, majalah, internet, televisi, dan lain sebagainya mengenai definisi-definisi terkait, sejarah dan perkembangan sekolah musik, pengertian sekolah musik, fungsi sekolah musik khusus nya Jazz dari zaman dahulu dan sekarang. 5 1.4.2 Batasan Penelitian Batasan penelitian untuk proyek interior sekolah musik ini antara lain: 1. Sejarah berdirinya sekolah musik 2. Visi, misi, dan motto sekolah musik 3. Struktur organisasi sekolah musik 4. Citra dan karakteristrik dari sekolah musik 5. Target pasar dari sekolah musik 6. Jumlah staff pengajar dan pelajar 7. Kapasistas kelas 8. Pembagian jadwal dan ruangan 9. Jenis ruang dan area yang tersedia 10. Fasilitas yang disediakan 11. Kurikulum pembelajaran 12. Aktivitas pembelajaran dan aktivitas eksternal 13. Treatment akustik yang digunakan 14. Treatment interior yang digunakan 1.4.1 Batas Perancangan Bangunan yang akan dirancang menjadi sekolah musik jazz adalah Gedung Konservatori Musik. Perancangan memanfaatkan keseluruhan bangunan, dalam hal ini, gedung dianggap sebagai bangunan kosong yang siap dirancang. Nama dan identitas dari gedung sendiri tidak berpengaruh pada perancangan. Sekolah musik jazz yang akan dirancang adalah sekolah musik dengan pengguna, diantaranya, staff umum sekolah, staff pengajar, pelajar, dan pengunjung. Perancangan interior sekolah musik jazz ini meliputi ruangan kelas, ruang pertunjukan, ruangan staff dan pengajar, kantor sekolah, serta area publik lain seperti, lobi sekolah, perpustakaan , retail store, dan cafeteria. Sedang bagian yang menjadi fokus utama perancangan ini adalah ruang kelas dan ruang pertunjukkan 6 1.5 Kontribusi Perencanaan Manfaat yang diharapkan sebagai hasil penelitian ini yakni : 1. Diharapkan hasil dari perancangan desain interior mampu memenuhi kebutuhan dan memfasilitasi aktivitas siswa sekolah musik jazz. 2. Diharapkan perencanaan ini dapat bermanfaat untuk mahasiswa Desain Interior Binus University untuk menambah informasi terkait dengan sekolah musik jazz. 3. Diharapkan perencanaan ini dapat bermanfaat untuk mahasiswa Binus University non-Desain Interior yang mengerjakan tugas terkait dengan sekolah musik jazz. 4. Diharapkan hasil penelitian dan perancangan desain interior dapat memberikan kontribusi terhadap perkembangan dunia interior maupun dunia pendidikan musik untuk kedepannya. 1.6 Metode Penelitian dan Perancangan Metode yang penulis gunakan adalah metode kualitatif. Metode kualitatif yaitu sebuah metode penelitian yang sifatnya deskriptif, dengan menganalisa sebuah persitiwa, kegiatan, ataupun sebuah pemikiran. Melalui metode ini, dilakukan pengumpulan data terlebih dahulu, diperkuat dengan landasan teori yang telah ada, dan kemudian menghasilkan sebuah teori baru. 1.6.1. Metode Pengumpulan Data Metode pengumpulan data adalah teknik atau cara-cara yang digunakan penulis untuk mengumpulkan data. (Krisyantono,2012: 95). Metode pengumpulan data terbagi menjadi dua, yaitu 7 1.6.1.1 Metode Kualitatif Interaktif (Langsung) - Survey Survei lapangan merupakan peninjauan langsung ke lapangan dengan meninjau objek yang dituju. Survei lapangan ini bertujuan untuk mengamati, mendokumentasi dan menganalisis setiap kegiatan dan fasilitas yang ada serta penerapannya terhadap interior sekolah musik tersebut. - Observasi Teknik pengumpulan data observasi ini memberikan persepsi penulis terhadap lingkungan atau fakta yang ada. Kegiatan observasi adalah kegiatan yang umum dilakukan setiap orang dengan menggunakan panca indera yang dimiliki. Dalam penelitian ini penulis menggunakan metode observasi untuk mengamati objek-objek yang diteliti seperti kegiatan-kegiatan yang pernah dilakukan dalam sekolah musik. Observasi dilakukan penulis sebagai kegiatan langsung tanpa mediator sesuatu objek untuk melihat dengan dekat kegiatan yang dilakukan objek tersebut (Kriyantono,2012: 110). Observasi yang akan dilakukan tentunya disesuaikan dengan tujuan penelitian dan memiliki nilai validitas. Keunggulan dari observasi, penulis dapat menggunakan dua langkah pendekatan dalam mengumpulkan data yakni dengan interaksi dan percakapan. - Wawancara Wawancara dilakukan untuk mendapatkan informasi langsung mengenai sekolah musik yang akan disurvey. Informasi tersebut berupa apa saja ketentuan yang harus diperhatikan dalam proses perancangan sekolah, serta kebutuhan dan aktifitas yang dilakukan siswa 8 - Kuisioner Melakukan survey dengan memberikan pertanyaan kepada masyarakat seputar musik dan pengetahuannya tentang musik jazz. Dari hasil angket ini dapat diambil kesimpulan pesentasi pasti pandangan masyarakat umum akan musik dan sekolah musik. 1.6.1.2 Metode Kualitatif Non Interaktif (Tidak Langsung) - Studi Literatur Studi literature adalah bentuk studi pengumpulan data yang berhubungan dengan sekolah musik pada umumnya. sekolah musik yang baik adalah yang mampu memberikan ilmu pengetahuan yang dapat memperkaya siswa dan membuat siswa lebih tertarik dan menciptakan ide-ide kreatif terkait apa yang dipelajari. - Survey Lapangan Survey lapangan dibutuhkan untuk mendapatkan data informasi lain yang berhubungan dengan sekolah musik. Data tersebut mencakup foto, aktivitas yang terjadi dalam sekolah, fasilitas yang dibutuhkan untuk sekolah serta flow activity sebuah sekolah. 1.6.2 Metode Perancangan Perancangan interior dapat dimulai dengan menentukan hal-hal sebagai berikut: - Konsep Perancangan Interior Dalam mendesain suatu ruangan diperlukan perancangan konsep terlebih dahulu. Konsep digunakan untuk memperkuat suatu rancangan desain. Dengan adanya konsep, maka desain akan terlihat lebih jelas arah dan tujuan dari desain itu sendiri. 9 - Pemrograman Ruang / Space Programming Pemrograman ruang dilakukan untuk menjabarkan seluruh aktivitas dan kebutuhan pengguna ruang beserta besaran ruangan yang dibutuhkan, kemudian direkapitulasikan ke dalam skema hubungan antar ruang dan diagram struktur organisasi ruang. - Zoning dan grouping ruang Zoning merupakan perencanaan pembagian area atau ruang yang dibutuhkan dalam sebuah lokasi yang akan didesain. Pembagian area tersebut biasanya berdasarkan luasan yang telah dihitung sebelumnya dan telah disesuaikan dengan aktifitas serta fasilitas dari data penghuni yang bersangkutan. Sedangkan grouping merupakan perencanaan pembagian ruangan secara lebih khusus dan terperinci. Grouping dilakukan setelah membuat zoning. Tujuan dari grouping adalah menyatukan ruangan yang memiliki persamaan sifat serta memiliki hubungan antar ruang yang saling berdekatan. - Layout Setelah melakukan zoning dan grouping, maka tahap selanjutnya adalah membuat desain layout. Mendesain sebuah layout dilakukan untuk memaksimalkan ruangan sesuai dengan kebutuhan ruang yang telah dibuat sehinga ruangan lebih tertata rapi an memiliki grid. - Pengaplikasian warna Setelah pembuatan layout maka hal yang sangat penting adalah pengaplikasian warna. Warna dapat menentukan nilai keindahan dari suatu ruangan. Penggunaan warna yang tepat pada sebuah ruangan merupakan faktor penting untuk menarik orang yang melihatnya. - Pengaplikasian material Selain pengaplikasian warna, pengaplikasian material merupakan faktor penting selanjutnya. Material yang digunakan mulai dari lantai, furniture, dinding maupun plafon merupakan hal yang harus diperhatikan demi kepentingan tidak hanya ketahanan tetapi juga estetika dari sebuah desain. 10 1.7 Kerangka Berpikir Sekolah Formal Non Formal Kursus Sekolah Musik Data Literatur: 1. Menganalisa sejarah sekolah musik, khususnya jazz. 2. Menganalisa sekolah musik jazz di Jakarta Music School of Indonesia (MSI) Studi Banding: 1. Andante Music School 2. Institut Kesenian Jakarta Permasalahan Analisa dan pemecahan masalah: - - Merancang interior yang sesuai dengan aktivitas. Membuat perencanaan konsep yang tepat dengan sehingga proses pembelajaran dalam berlangsung lebih kondusif - Merancang interior ruang kelas musik dengan memperhatikan material akustik yang dibutuhkan untuk sekolah musik. - Konsep. - Fasilitas yang sesuai dengan aktivitas. - Suasana ruang kelas yang kurang kondusif. - Material akustik yang dibutuhkan untuk sekolah musik - Konsep. Bagan 1.1 Kerangka Berpikir 11 1.8 Sistematika Penulisan Sistematika penulisan terdiri atas: Bab 1 Pendahuluan Berisi tentang latar belakang pemilihan proyek, rumusan masalah, batasan masalah, tujuan perancanganm kotribusi penelitian, ruang lingkup permasalahan, metode pengumpulan data, kerangka pikiran, tinjauan pustaka, Latar belakang menjelaskan spesifikasi sekolah musik. Bab 2 Landasan Teori Landasan teori berupa Tinjauan Umum dan Tinjauan Khusus. Tinjauan umum berisi tentang tinjauan mengenai teori yang digunakan dan keterkaitannya dengan penelitian yang dilakukan. Bab ini menjabarkan teori yang akan digunakan yang akan membantu penelitian yang akan dilakukan. Penjelasan mengenai sekolah musik jazz secara umum mulai dari definisi, fungsi, jenis, sarana dan prasarana, serta segala hal yang berhubungan dengan sekolah musik jazz. Tinjauan khusus berisi tentang tinjauan data-data proyek sekolah musik jazz yang dibahas lebih spesifik, terkait dengan sejarah, visi misi, fasilitas aktivitas, jadwal operasional, serta pembagian ruang sekolah. Bab 3 Metodelogi Penelitian Berisi penjelasan analisis proyek yang digunakan. Analisis yang dilakukan berupa penyelesaian masalah yang ditemukan dalam sekolah musik jazz dan solusi penyelesaian desain terkait perancangan interior. Bab 4 Konsep Berisi penjelasan konsep desain yang digunakan, serta menyertakan data-data pendukung terkait konsep. 12 Bab 5 Kesimpulan dan Saran Berisi kesimpulan dan saran dari penelitian yang dilakukan terhadap sekolah musik jazz.