BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Fenomena persaingan yang ada dalam era globalisasi akan semakin mengarahkan sistem perekonomian Indonesia ke mekanisme pasar yang memposisikan pemasar untuk selalu mengembangkan dan merebut pangsa pasar. Salah satu aset untuk mencapai keadaan tersebut adalah brand (merek). Merek merupakan nama, istilah, simbol, desain, ataupun kombinasinya yang mengidentifikasikan suatu produk atau jasa yang dihasilkan oleh suatu perusahaan. Indentifikasi tersebut juga untuk membedakan dengan produk lain yang ditawarkan oleh perusahaan pesaing. Lebih lanjut, merek merupakan nilai yang berwujud (produk) dan nilai yang tidak berwujud (jasa), yang mewakili dalam sebuah trade mark (merek dagang) yang mampu menciptakan nilai dan pengaruh tersendiri dipasar bila diatur dengan tepat. Saat ini merek sudah menjadi konsep yang komplek dengan sejumlah retifikasi teknis dan psikologis. Kendati merek sejak lama mempunyai peranan dalam perdagangan tetapi baru pada awal abad ke-20 merek dan asosiasi merek bagi para pelaku perdagangan menjadi sangat penting. Asosiasi merek sendiri adalah segala kesan yang muncul di benak seseoarang yang berkaitan dengan ingatannya tentang suatu produk tertentu. 1 2 Asosiasi merek yang unik telah memantapkan penggunaan berbagai atribut produk, nama kemasan, strategi distribusi, dan periklanan. Dari pengamatan penulis, produk rokok yang dihasilkan oleh perusahaan rokok bersaing untuk mendapatkan tempat dimana produk mereka dapat diterima oleh masyarakat luas. Saat ini banyak produk rokok baru yang beredar dipasar seperti Rindang, Class Mild, Absolute, dan masih banyak produk dan merek rokok yang beredar. Menurut pengalaman penulis rokok bukan hanya sekedar rasa yang dihasilkan melainkan sebuah brand (merek) yang dibuat oleh perusahaan rokok, dimana brand (merek) tersebut dapat menarik minat konsumen untuk memakai dan mengkonsumsi sebuah produk rokok. Berdasarkan latar belakang diatas, maka penulis hal ini menjadi bahasan yang menarik bagi penulis untuk menganalisis tentang “ ANALSIS ASOSIASI MEREK TERHADAP PRODUK ROKOK SAMPOERNA A MILD DI KOTA YOGYAKARTA”. 1.2 Perumusan Masalah Berdasarkan latar belakang masalah diatas, penulis mengidentifikasi masalah yang akan di bicarakan dan di teliti adalah sebagai berikut: a. Bagaimana asosiasi merek terhadap produk rokok Sampoerna A Mild di kota Yogyakarta. 3 b. Apakah ada beda pendapat masyarakat di kota Yogyakarta mengasosiasikan produk rokok Sampoerna A Mild. 1.3 Tujuan Penelitian Tujuan yang hendak dicapai dalam penelitian ini adalah: a. Mengetahui asosiasi merek terhadap produk rokok Sampoerna A Mild di kota Yogyakarta. b. Mengetahui beda pendapat asosiasi merek terhadap produk rokok Sampoerna A Mild di kota Yogyakarta. 1.4 Manfaat Penelitian a. Bagi perusahaan Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan dan bahan pertimbangan mengenai persepsi konsumen terhadap asosiasi produknya yang dapat digunakan sebagai dasar pengambilan kebijakan dalam hal produk maupun strategi pemasaran yang dapat diterapkan perusahaan untuk meningkatkan mutu dan penjualan. b. Bagi Penulis Menerapkan teori yang diperoleh selama studi di perguruan tinggi dan guna memenuhi syarat sebagai mahasiswa fakultas ekonomi jurusan 4 manajemen Universitas Kristen Duta Wacana guna memperoleh gelar sarjana ekonomi. c. Bagi Pihak Lain Hasil penelitian ini dapat memberikan tambahan pengetahuan mengenai sikap konsumen terhadap produk rokok Sampoerna A Mild. 1.5 Batasan Masalah Penulis membatasi permasalahan agar masalah yang diteliti tidak terlalu luas, adapun batasan masalah yang dimaksud adalah sebagai berikut: a. Responden yang diteliti adalah konsumen yang membeli mengkonsumsi rokok Sampoerna A Mild. b. Penelitian hanya dilakukan pada responden yang ada di Yogyakarta. c. Jumlah responden yang diteliti adalah 100 orang. d. Profil konsumen yang diteliti adalah sebagai berikut : 1) Jenis kelamin a. Pria b. Wanita dan 5 2) Usia a. < 17 tahun b. 17 – 27 tahun c. 27 – 37 tahun d. > 37 tahun 3) Pekerjaan a. Pelajar/mahasiswa b. Buruh c. Pegawai negeri/pegawai swasta d. Wiraswasta e. Lain-lain 4) Pendapatan a. < Rp 750.000 / bulan b. Rp 750.000 – Rp 1.500.000 / bulan c. Rp 1.500.000. – Rp 2.250.000 / bulan d. > Rp 2.500.000 / bulan 6 e. Atribut – atribut yang diteliti pada produk rokok Sampoerna A Mild 1) Atribut produk / product ( kualitas produk ) a. Aroma khas b. Rasa enak c. Kualitas tembakau baik d. Kadar nikotin rendah e. Kemasan yang khas f. Variasi ukuran kemasan 2) Atribut harga / price ( harga jual produk ) a. Kesesuaian harga dengan kualitas b. Harga terjangkau 3) Atribut lokasi / place ( kemudahan konsumen untuk membeli) a. Produk mudah diperoleh b. Jumlah agen yang banyak c. Distribusi yang luas 7 4) Atribut promosi / Promotion ( kegiatan yang dilakukan Sampoerna A Mild untuk memperkenalkan produknya ) a. Sponsorship b. Iklan TV c. Spanduk d. Baliho