Analisis Semiotik Iklan Rokok Sampoerna A Mild (Studi Semiotik

advertisement
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Kebutuhanmanusia
semakin
bertambah
seiring
dengan
kemajuan
teknologi.Kemajuan teknologi juga dapat menunjang kemajuan dibidang lainnya,
yang salah satunya yaitu dalam bidangkomunikasi. Dalam kegiatan sehari-hari
manusia tidak lepas dari kegiatankomunikasi, kegiatan tersebut tidak hanya dilakukan
secara tatap muka namun adajuga kegiatan komunikasi yang membutuhkan alat bantu
media untukmenyampaikan pesan dari komunikator kepada komunikan, atau
penyampaianinformasi kepada masyarakat luas. Media yang menyadiakan jasa
dalampenyampaian pesan pada khalayak disebutmedia massa.
Media massa adalah sarana untuk menyampaikan berbagai macam informasi
kepada masyarakat. Seperti yang dikatakan Sobur (2004 : 114) bahwa secara teoritis,
media massa bertujuan menyampaikan informasi kepada masyarakat dengan benar
dan efisien. Bahkan Triandjojo (2008 : 1) menegaskan bahwa media massa
mempunyai kemampuan untuk membentuk dan menggiring opini publik.Media
massa juga dipandang sebagai faktor yang menentukan proses-proses perubahan, hal
tersebut memberikan pemahaman bahwa media massa mempunyai pengaruh besar
dalam merubah pola kehidupan masyarakat.
Mediamassadidalam
penyampaian
informasinya,
mempunyai
cara
pengemasanyang beragam yang disesuaikan dengan khalayaknya, orientasi internal
dari mediaitu sendiri dan banyak faktor-faktor kepentingan yang lain. Kegiatan
komunikasimassa ini yang dilakukan secara rutin dan konstan bukan hanya bersifat
normatif, yaitu agar orang lain jadi tahu dan mengerti, tetapi juga mengandungunsur
persuasi agar orang lain bersedia menerima suatu paham atau keyakinanatau juga
melakukan suatu perbuatan.
Media massa mempunyai berbagai macam bentuk, salah satu bentuknya
adalah iklan. Iklan adalah sarana komunikasi persuasif yang bertujuan untuk
mempengaruhi, membujuk masyarakat dalam hal ini pelanggan atau calon pelanggan
untuk menggunakan suatu produk, baik itu produk yang berupa barang atau pun jasa.
Iklan saat ini telah menjadi sarana bagi produsen yang memiliki anggaran besar untuk
kegiatan promosi sebagai cara untuk mendongkrak penjualan produknya. Para
pemasang iklan tentunya berlomba-lomba untuk dapatmenampilkan iklan semenarik
mungkin agar selalu dapat diingat olehkonsumennya.Agar iklan dapat menarik dan
berkomunikasi dengan khalayaknya dalam cara tertentu sehingga membuahkan hasil
yang diinginkan, pengiklan harus memahami khalayak mereka. Mereka harus
mengakrabkan diri dengan cara berfikir konsumen, dengan faktor-faktor yang
memotivasi mereka, serta lingkungan dimana mereka hidup (Lee&Johson, 2004:108).
Dalam mempengaruhi dan membujuk masyarakat iklan yang digunakan
bukan hanya bahasasebagai alatnya, tetapi juga alat komunikasi lainya seperti
gambar, warna, danbunyi. Sering juga kita jumpai dalam mengiklankan suatu produk,
produk tersebuttidak ditampilkan secara langsung, daya tarik iklannya ditampilkan
hanya melaluilogo dari produk tersebut, warna-warna beserta kalimat pesan yang
mengandungmakna konotatif.Pada dasarnya setiap iklan menampilkan produknya
untuk menarik konsumen agar menggunakan produk yang ditawarkan dari iklan
tersebut. Akan tetapi, lain halnya dengan iklan rokok. Perbedaannya, iklan rokok
tidak pernah menampilkan produknya yakni rokok untuk ditawarkan kepada
masyarakat.
Iklan rokok mendapat perhatian khusus di masyarakat, karena rokok
merupakan produk yang sensitif. Hal ini berkaitan dengan adanya peraturan khusus
pemerintah1yang dikenakan pada produk tersebut. Perusahaan dan pembuat iklan mau
1
Peraturan pemerintah nomor 81 tahun 1999 tentang pengamanan rokok bagi kesehatan, dan UUD nomor 23
tahun 2000 tentang penyiaran, yang mempersempit ruang lingkup promosi dari iklan rokok.
tidak mau keluar dari kebiasaan iklan yang konservatif,2 dengan menggunakan
strategi kreatif tertentu agar iklan rokok tetap dapat diterima di masyarakat.
Iklan rokok yang akan dianalisis dalam penelitian ini adalah iklan rokok A
Mild di televisi. A Mild adalah salah satu brand rokok yang di produksi oleh PT. HM
Sampoerna, tbk sebagai perusahaan yang memproduksi pertama kali dibangun oleh
keluarga Sampoerna secara turun memurun. Kesuksesan diawali dari perintisan bisnis
oleh Liem Seeng Tee, dilanjutkan dengan kesuksesan Liem Swie Ling membangun
pondasi bisnis yang kokoh, lalu diteruskan hingga kini oleh putra Sampoerna dan
Michael Joseph Sampoerna putranya. Bersama produk-produk andalanya seperti Dji
Sam Soe, Sampoerna Hijau, dan Sampoerna A Mild, perusahaan ini sebenarnya telah
menjadi salah satu perusahaan yang paling kokoh di dunia usaha Indonesia.
AwalMaret 2005 ini diumumkan akuisisi3 Philip Moris International, produsen
Marloboro, atas PT. HM. Sampoerna.
A Mild sudah membantu dan mempopulerkan iklan sebagai kreativitas para
pemuda Indonesia dalam beberapa tahun terakhir. Seperti halnya iklan-iklan A Mild
terdahulu yang selalu unik dan menarik untuk disimak, iklan A Mild bertemakan Go
Aheadkali ini juga memberikan sesuatu yang lain dari yang lain dari iklan produk
sejenis. Penggarapan atas iklan-iklan tersebut tetap dipercayakan pada agency
periklanan di Jakarta, Ogilvy dan ditangani oleh Bob Krabbe dari RT Film dengan
menggunakan teknologi modern dan animasi terbaru dan tim produksi Indonesia,
yang berpengalaman. “Sama halnya dengan produk yang ditawarkan, iklan A Mild
selama ini juga menjadi trend setter dalam dunia iklan. Untuk itu, selalu mencoba
memunculkan sesuatu yang berbeda. Kami berharap iklan ini tidak saja mampu
menyampaikan keunggulan produk Sampoerna A Mild, tetapi juga menghibur dan
2
Bersikap mempertahankan keadaan, kebiasaan, dan tradisi yg berlaku
Pemindahan kepemilikan perusahaan atau aset (dalam industri perbankan terjadi apabila pembelian saham di
atas 50%)
3
mampu memberikan inspirasi bagi ide-ide kreatif baru”, ujar senior Brand Manager A
Mild Sendi Sugianto.4
IklanA Mild ternyata tidak semata-mata mempunyai fungsi untuk mendorong,
membujuk pada khalayak ramai tentang benda dan jasa yang ditampilkan iklan rokok
A Mild melainkan iklan ini menghadirkan sebuah prospektif dari keinginan-keiginan
yang terjadi di masyarakat atas sebuah perubahan. Tampilan iklan rokok A Mild
bukanlah sebuah produk yang dihasilkan melalui suatu aturan yang kaku, iklan A
Mild membawa pesan-pesan filosofis atas realitas yang ditampilkan melalui
kreativitas pembuatan iklan.Pada aspek simbolis inilah sajian iklan harus dibaca
sebagai suatu sistim pemaknaan. Rosalind Coward dan John Ellis seperti diikuti
Freddy H. Istanto5 mengatakan bahwa semua praktek dapat dianggap sebagai makna,
sebagai penandaan (signification) dan sebagai pertukaran (exchange) diantara
subyek-subyek dan karenanya dapat bersandar pada linguistic sebagai model untuk
mengembangkan realitasnya secara sistematiktis.
Berturut-turut iklan-iklan tematik A Mild bisa di uraikan sebagai berikut :
versi How Low Can You Go, Bukan Basa Basi, Other Can Only Follow, Go With
The Real Now, Tanya Kenapa dan yang terbaru Go Ahead. Iklan A Mild tematik Go
Ahead yang di sajikan di televisi menampilkan beberapa versinya yaitu :
1. Versi Bayangan
2. Versi Tali (laki-laki dan perempuan)
3. Versi Bubble Head
4. Versi Untuk Diri
5. Versi Broadcast Yourself
6. Versi Sunset
7. Versi Lagu Hari Ini
8.
Versi Tidur Berjalan
9. Versi Semua Mencari
4
http://www.prospek.biz/indeks.php diakses 5 mei 2012
http://pulsit.petra.ac.id/journals/desaign diakses 5 mei 2012
5
10. Versi Dorong
11. Versi Mimpi
12. Versi Foto
Sekilas tidak tampak tentang apa yang ingin disampaikan oleh A Mild sebagai
sang pembuat iklan, tetapi tentunya tidak ada produsen yang membuat iklan tentang
suatu produk atau kegiatan yang disponsori oleh produsen tersebut tanpa ada pesan
yang ingin disampaikan.Setiap iklan pasti mempunyai makna yang tersembunyi,
lewat hubungan antara tanda, penanda, dan petanda akan menuntun kita ke arah
makna yang tersembunyi dari iklan rokok tersebut. Dari kesekian versi iklan A Mild
tematik Go Ahead peneliti memilih versi untuk diri, versi ini hanya mempunyai
durasi 16 detik (durasi paling pendek diantara semua iklan A Mild tematik Go
Ahead) akan tetapi memiliki viewer paling banyak yaitu 16.405 viewer.6 Hal tersebut
membuat ketertarikan penulis untuk mengetahui lebih dalam apa makna yang
tersembunyi didalam iklan-iklan A Mild yang bertemakan Go Ahead dan mengapa
iklan ini bisa lebih populer diantara iklan A Mild tematik Go Ahead lainnya.
Berdasarkan latar belakang diatas penulis merasa tertarik untuk menganalisis
iklan A Mild tematik Go Ahead tersebut menggunakan studi semiotik dari Roland
Barthes. Studi semiotik Roland Barthes dipilih karena didalam kajian Barthes
terdapat semiotika konotasi, yaitu kajian yang mempelajari tentang makna konotasi
dari tanda. Dalam hubungan antarmanusia, sering terjadi tanda yang diberikan
seseorang dipahami secara berbeda oleh penerimanya. Dalam iklan ini terdapat
banyak sekali mitos-mitos dan makna-makna konotasi yang terbangun dari tandatanda yang masih samar-samar yang dihadirkan didalam pesan-pesannya. Dari iklan
terpilih (iklan A Mild tematik Go Ahead versi untuk diri), peneliti akan menggali
lebih dalam makna yang ada, baik makna denotatif maupun konotatif serta mitosmitos yang terbangun didalamnya. Dibantu dengan teori periklanan A-T-R akan
6
http://www.youtube.com/watch?v=opjS-klOCYo diakses 16 Januari 2013
digunakan untuk membahas tentang adanya hubungan kepahaman pemirsa terhadap
iklan yang ditontonnya.
1.2 Rumusan Masalah
Bagaimanamakna dibalik iklan televisi rokok Sampoerna A Mild tematikGo
Ahead versi untuk diri secara keseluruhan dan hubungannya dengan tingkat
pemahaman pemirsa terhadap iklan?
1.3 Tujuan Penelitian
Mengetahui makna dibalik iklan televisi rokok Sampoerna A Mild tematikGo
Ahead versi untuk diri secara keseluruhan dan hubungannya dengan tingkat
pemahaman pemirsa terhadap iklan.
1.4 Manfaat Penelitian
1. Manfaat Teoritis
a. Penulisan diharapkan dapat memberikan kontribusi yang positif bagi
perkembangan ilmu periklanan dalam bidang semiotika.
b.
Penulisan
diharapkan
dapat
sedikit
memberikan
sumbangan
pengetahuan mengenai analsis semiotika iklan rokok.
2. Manfaat Praktis
Untuk memberikan masukan kepada para praktisi periklanan, khususnya bagi
para kreator kreator iklan, dalam kaitannya dengan penciptaan konsep-konsep
iklan yang ditampilkan ketengah masyarakat. Selain itu juga memberikan
wacana kepada masyarakat agar bisa mencermati dengan baik iklan-iklan
yang disajikan kepada mereka.
1.5 Batasan Penelitian
Dari identifikasi masalah tersebut, terdapat pembatasan masalah untuk
mempersempit dan memberi ruang analisis data secara mendalam dan dengan
pertimbangan bahwa penelitian ini merupakan lingkup kajian periklanan. Berikut
rambu-rambu yang menjadi batasan masalah dalam penelitian Analisis Semiotik
Iklan Rokok Televisi (Studi Semiotik Iklan Televisi Rokok Sampoerna A Mild
Tematik Go Ahead Versi Untuk Diri) :
1. Penggambaran unsur-unsur tanda yang terdapat pada iklan televisi rokok
Sampoerna A Mild tematikGo Ahead versi untuk diri.
2. Penggambaran peristiwa, orang, kelompok, situasi, keadaan, atau apapun
dalam tuturan iklan televisi rokok Sampoerna A Mild tematikGo Ahead
versi untuk diri.
3. Penggambaran identitas produk rokok yang beriklan, pemirsa dan
partisipan iklan yang tertuang dalam iklan televisi rokok Sampoerna A
Mild tematikGo Ahead versi untuk diri.
4. Penggambaran hubungan antara produk rokok yang beriklan, pemirsa,
dan partisipan iklan dalam iklan televisi rokok Sampoerna A Mild
tematikGo Ahead versi untuk diri.
5. Penggambaran sosiokultural, baik secara situasional, institusional, dan
sosial.
6. Ideologi yang terdapat pada iklan televisi rokok Sampoerna A Mild
tematikGo Ahead versi untuk diri.
Download