Tujuan pembelajaran : siswa dapat mendeskripsikan tentang masyarakat multikultural dan kelompok kelompok sosial yang ada di dalamnya KELOMPOK SOSIAL DALAM MASYARAKAT MULTIKULTURAL Pengertian Masyarakat multikultural Faktor pendorong terjadinya masyarakat multikultural Kebudayaan multikultural dan konsekuensi perubahan Kelompok sosial dalam masyarakat multikultural Masyarakat multikultural adalah masyarakat yang terdiri atas kelompok sosial yang memiliki perbedaan sistem norma, kebudayaan, agama, ras, etnis, suku, dan golongan yang hidup dalam kebersamaan dan kesederajatan. Ada 2 nilai utama dalam masyarakat multikultural : kebersamaan dan kesederajatan. Sering disebut masyarakat pluralisme yang menuntut sikap toleransi, saling pengertian, saling percaya, cinta terhadap sesama, sehingga dapat menciptakan hidup yg damai, aman dan sejahtera. Dasar pentingnya masyarakat multikultural adalah penghargaan HAM, demokratisasi, globalisasi. J.S. Furnival Adalah masyarakat yg terdiri atas 2 atau lebih elemen yg hidup sendiri sendiri tanpa ada pembauran satu sama lain di dalam suatu kesatuan politik. Berdasarkan susunan dan komunitas etniknya masyarakat majemuk dibedakan menjadi 4 : o o o o Kompetisi seimbang Mayoritas dominan Minoritas dominan fragmentasi Horisontal o Perbedaan fisik/ ras a. b. c. Papua melanosoid (rambut keriting, bibir tebal, rambut ikal) Mongoloid (rambut ikal dan lurus, muka agak bulat, kulit putih hingga sawo matang) Vedoid (tubuh relatif kecil, kulit sawo matang, rambut berombak) Perbedaan suku bangsa o Perbedaan agama o Perbedaan jenis kelamin o Vertikal o Perbedaan individu / kelompok dalam tingkatan secara hierarki, atau perbedaan dalam kelas yang berbeda tingkatan dalam suatu sistem sosial (stratifikasi) Latar belakang sejarah (nenek moyang bangsa indonesia berasal dari yunani, cina selatan datang ke nusantara melalui 2 jalur yg membuat keragaman budaya). Kondisi geografis (perbedaan geografis membuat perbedaan bahasa, budaya, kepercayaan dan mitos tentang asal usul keturunan dan nenek moyangnya) Keterbukaan terhadap budaya luar Kesenjangan multi dimensional Kesenjangan aspek kemasyarakatan (penyelenggaraan organisasi sosial, sistem politik, dan sistem hukum) co: GAM Kesenjangan sosio-geografis (ketertiban penduduk, kemajuan pendidikan, tingkat kemakmuran, komunikasi serta telekomunikasi nasional maupun internasional) co : kesenjangan antara jawa dan luar jawa Kesenjangan berkaitan dengan aspek material (kegiatan ekonomi seperti kesenjangan industrialisasi yg terkonsentrasi yang memperbesar kesenjangan antara jawa dan luar jawa. Kesenjangan berdasar aspek manusia, sebagai faktor utama dalam kebudayaan. Seperti : Kesenjangan pribumi dan non pribumi (penguasaan ekonomi oleh non pribumi yg menyebabkan konflik antar etnis) Kesenjangan antara penganut agama mayoritas dengan penganut agama minoritas yg menimbulkan konflik agama Kecemburuan sosial antara yang kaya dan yang miskin Kesenjangan bidang sosio kultural menyangkut piramida kekuasaan yg terjadi antara pejabat dan rakyat biasa Transformasi sosial budaya Masyarakat dan kebudayaan selalu dinamis, disebabkan oleh adanya 2 kekuatan dlm masyarakat, yaitu kekuatan kelompok yg ingin menerima perubahan (kelompok progresif) dan kelompok yg menolak adanya perubahan (kelompok konserfatif) Tujuannya adalah mentransformasikan nilai dan simbol kebudayaan daerah ke kebudayaan nasional Kelompok sosial (social group) merupakan agregasi, artinya himpunan atau kesatuan manusia yang hidup bersama.kelompok sosial secara garis besar dibagi menjadi dua, yaitu : Gemeinschaft (paguyuban). Kelompok yang anggotanya diikat oleh hubungan batin yg murni, bersifat alamiah dan kekal, serta didasarkan pada perasaan cinta atau perasaan batin yang kuat. Co : keluarga, kerabat, RT, dsb Gessellschaft (patembayan). Ikatan lahir yg bersifat pokok untuk jangka waktu tertentu atau bersifat kontraktual, rasional dan mengutamakan hubungan sosial yang berdasar pada spesialisasi. Co : organisasi formal, perjanjian perdagangan dsb. Menurut Ferdinand Tonnies Intim (akrab dan mesra) Privat (hubungan bersifat pribadi / personal) Eksklusif (hubungan yg terjadi bersifat eksklusif/ tertutup) GEMEINSCHAFT Hubungan terbatas pada urusan tertentu saja Merupakan hubungan antar status, bukan antar personal Bersifat publik-life (hubungan berlaku untuk semua orang / terbuka) GESSELLSCHAFT Adanya kesadaran setiap anggota kelompok bahwa ia merupakan bagian dari kelompok yang bersangkutan Adanya hubungan timbal balik antara anggota satu dengan yang lainnya Ada faktor yang dimiliki bersama sehingga hubungan diantara mereka tambah erat. (nasib, ideologi, atau kelompok etnik yang sama) Ada struktur, kaidah, dan pola perilaku tertentu dalam kelompok yang bersangkutan Kelompok tersebut memiliki sistem dan proses tertentu Menurut Van Doorn Kelompok formal (kelompok yang memiliki AD dan ART, strukturnya jelas dan peraturannya mengikat) Kelompok informal (kelompok sosial yg terbentuk atas dasar kekeluargaan atau simpati dan kebutuhan seseorang, co : kelompok arisan ibu-ibu) Menurut W. G. Summer In-group (kelompok dalam) memiliki kerjasama, persahabatan, keteraturan, kedamaian dan solidaritas yang tinggi out-group (kelompok luar ) kadang dianggap sebagai lawan atau musuh in-group sehingga kalau bertemu menunjukkan rasa tidak suka dan anti pati. Menurut R. K. Merton Membership (kelompok yang para anggotanya tercatat secara fisik sebagai anggota Reference (kelompok sosial yang dijadikan rujukan atau acuan oleh individu yang tidak tercatat dalam anggota kelompok tersebut untuk membentuk atau mengembangkan kepribadian atau dalam berperilaku Menurut Clifford Geertz Membagi tiga tipe budaya yang disebabkan perbedaan pandangan hidupnya yaitu priayi, santri, abangan Menurut Charles Horton Cooley dan Ellsword Farris Kelompok primer Memiliki intensitas tatap muka dan kerjasama yang erat Terdapat kerjasama yang bersifat pribadi Co : keluarga, teman sepermainan Kelompok sekunder, biasanya bersifat formal dan memiliki ciri kelembagaan. Co : koperasi, partai politik, sekolah