PENDIDIKAN DAN PERKEMBANGAN MASYARAKAT • Bagaimana peran pendidikan bagi masyarakat Indonesia pada waktu dulu, sekarang dan pada masa yang akan datang? • Bagaimana alternatif masyarakat pendidikan dalam kaitannya dengan perkembangan masyarakat? • Jelaskan faktor-faktor yang mendukung terjadinya perubahan kebudayaan! • Bagaimanakah sistem pendidikan multikultural yang berlaku di Indonesia? Apakah tantangan-tantangan dalam pendidikan multikultural tersebut? • Solusi seperti apa yang dilakukan masyarakat Indonesia dalam menghadapi pendidikan multikultural dan menyongsong Masyarakat Ekonomi ASEAN? NB: Kirim jawaban Anda tanggal 29 Desember 2015 ke email saya ([email protected]) 4 sumber masalah dalam masyarakat, yaitu: 1. Rendahnya kesadaran multikultual 2. Penafsiran otonomi daerah yang masih lemah 3. Kurangnya sikap kreatif dan produktif 4. Rendahnya kesadaran moral dan hukum Konstruk masyarakat masa depan ditenggarai secara kuat oleh: • Semangat Bhineka Tunggal Ika yang benar, • Sistem sosial yang mengakar pada masyarakat, • Ekonomi berorientasi pasar dengan perspektif global, serta • Perlunya moralitas hukum yang dijunjung tinggi. • Keempat hal tersebut mengindikasikan orientasi pembangunan yang mengutamakan kepentingan mayoritas yang berimplikasi pada perlunya peningkatan SDM, peningkatan aktivitas sektor ekonomi, pengembangan kreativitas dan produktivitas, dan pengembangan hati nurani. • Masyarakat Indonesia baru adalah masyarakat yang harus memiliki karakteristik tersebut yang ditandai dengan menyatunya kepentingan masyarakat dengan kepentingan negara,tentu saja untuk mewujudkan Masyarakat Indonesia Baru. Visi pendidikan nasional menurut Tilaar (1998) adalah pendidikan yang mengutamakan kemandirian dan keunggulan yang menghasilkan kemajuan dan kesejahteraan yang berdasarkan nilainilai universal dan nilai-nilai luhur bangsa Indonesia. Menurut GBHN tahun 1999, misi pendidikan nasional lima tahun mendatang adalah: Terwujudnya sistem dan iklim pendidikan nasional yang demokratis dan bermutu guna memperteguh ahklak mulia, kreatif, inovatif, berwawasan kebangsaan, cerdas, sehat, berdisiplin dan bertanggungjawab, memiliki keterampilan serta menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi dalam rangka mengembangkan mutu manusia Indonesia. Misi jangka pendek:Misi jangka menengah: 1. Memantapkan dan mengembangkan dan 1. Penuntasan programmelembagakan pendidikan secara yang terganggu berkelanjutan apa oleh krisis yakni wajib belajar 9 tahun yang yang telah dirintis dalam misi jangka pendek. bermutu. 2. Perbaikan aspek kelembagaan dan manajerial. 2. Pengembangan kapasitas kelembagaan pendidikan. 3. Pemberdayaan masyarakat dan sistem pendidikan. 3. Pengembangan 4.program yang mengarah pada Perbaikan substansi yang terkandung dalam penguatan Iptek. sistem pendidikan nasional. Misi jangka panjang: 1. Pembudayaan dan pemberdayaan sistem baru dengan iklim serta proses pendidikan yang demokratis. 2. Memperdulikan mutu yang ditempatkan dalam perspektif global. Dinamika sosial menganalisa proses-proses pergeseran masyarakat dan kebudayaan termasuk lapangan penelitian ilmu antropologi dan sosiologi • Internalisasi yaitu prosses panjang sejak manusia dilahirkan sampai ia hampir meninggal, dimana ia belajar menanamkan dalam kepribadian segala perasaan (dosa, bersalah, malu) hasrat (mempertahankan hidup, bergaul, meniru) Cth: bayi menangis yaitu adanya perasaan puas tidak puas, disusui dan diselimuti terpenuhi kepuasaan • Sosialisasi yaitu pengenalan kehidupan pada mahluk baru; bayi/ lingkungan baru, proses sosialisasi ditentukan oleh susunan kebudayaan dan lingkungan sosial yang bersangkutan. Cth: bayi yang lahir di lingkungan keluarga yang berpendidikan tinggi cenderung pola fikir anak/bayi tersebut akan berbeda dengan anak yang dilahirkan pada keluarga yang pendidikannya rendah • Enkulturasi (Pembudayaan) mempelajari dan menyesuaikan alam pikiran serta sikapnya dengan adat-adat, serta norma, dan peraturan-peraturan yang hidup dalam kebudayaan. Cth: meniru berbagai tindakan yang diinternalisasis denga kepribadian • Faktor Intern Pembaharuan / inovasi Discovery Invention • Faktor Ekstern Proses difusi (mengirimkan menyebarkan ke semua arah) Akulturasi dan Pembauran Asimilasi • Masyarakat masa depan adalah masyarakat yang sangat dipengaruhi oleh IPTEK. Perubahan yang cepat itu mempunyai karakteristik umum yang dapat dijadikan petunjuk sebagai ciri masyarakat di masa depan. • Kecenderungan globalisasi makin kuat • Perkembangan IPTEK yang makin cepat • Perkembangan Arus Komunikasi yang Semakin Padat dan Cepat 1. Meningkatkan kualitas sumber daya manusia Kualitas manusia yang dibutuhkan memiliki tiga ciri utama a. Manusia yang sadar IPTEK b. Manusia kreatif c. Manusia yang memiliki solidaritas – etis 2. Pendidikan Masa Depan Untuk mengantisipasi masa depan, Tilaar menyebutkan ada 10 kecenderungan pengembangan sistem pendidikan Nasional meliputi : a. Pemerataan pendidikan b. Kurikulum yang relevan dengan pembangunan nasional c. Proses belajar mandiri d. Tenaga pendidikan yang profesional e. Pendidikan dan pelatihan yang terpadu f. Pendidikan tinggi sebagai patner in progress g. Pendidikan berkelanjutan h. Pembiayaan yang memadai i. Partisipasi masyarakat j. Manajemen pendidikan yang efektif. 3. Menguasai Teknologi 4. Mengubah Kecenderungan Untuk mengubah kecenderungan masa depan yang perlu dilakukan adalah : • Pembatasan pertumbuhan industri negara maju, atau menciptakan pertumbuhan batas dengan teknologi • Meningkatkan ekoteknologi untuk mengendalikan pemanasan global dan pencemaran ligkungan • Rehumanisasi IPTEK • Desentralisasi teknologi dan dualisasi penghidupan • Penggantian paradigma dengan mengembangkan nilai to be dan bukan to have 5. Revitalisasi dan modernisasi pemahaman agama • Keragaman etnis budaya dalam suattu komunitas merupakan modal pemberdayaan terutama dalam proses pendidikan. • Beberapa kecenderungan dari sistem pendidikan nasional yang selama ini belaku menunjukkan beberapa fenomena yang tidak menguntungkan bagi pembentukan proses cultural tersebut antara lain sebagai berikut : • Pendidikan nasional bersifat monolitik kultural dan etnosentrisme. • Sistem pendidikan barat dikembangkan di indonesia,dengan acuan sistem ekonomi internasional sehingga melahirkan ukuran dan normanorma yang seragam dalam menilai keberhasilan masyarakat. • Ke-Indonesiaan tidak cukup dibangun dengan identitas sub nasional dengan basis ras, etnik, budaya, kelas sosial, agama dan pengelompokan- pengelompokan lainnya. • Persekolahan di Indonesia cenderung bersifat elitis untuk mempertahankan “status quo “ dalam struktur sosial yang mapan. • Pengajaran yang diberikan kepada mereka yang berbeda secara kultural dengan titik berat agar dikalangan mereka terjadi perubahan kultural. • Memperhatikan pentingnya hubungan manusia,dengan mengarahkan atau mendorong siswa memiliki perasaan positif,mengembangkan konsep diri,mengembangkan toleransi. • Menciptakan arena belajar dalam satu kelompok budaya. • Pendidikan multikultural dilakukan sebagai upaya mendorong persamaan struktur sosial dan pluralisme kultural dengan pemerataan kekuasaan antar kelompok. • Pendidikan multikultural sekaligus sebagai upaya rekontruksi sosial agar terjadi persamaan struktur sosial dan pluralisme kultural dengan tujuan menyiapkan agar setiap warga negara aktif mengusahakan persamaan struktur sosial. • Drs. Achmad Munib, S.h., Mh.,M.Si dkk, 2012. Pengantar Ilmu Pendidikan, Penerbit UPT MKK UNNES, Semarang, Bab VI.