ANALISA DAN PEMBAHASAN MANA JEMEN ATAS KINERJA PERUSAHA AN PENJEL ASAN MASING-MASING SEGMEN USAHA DAN KINERJA PER SEGMEN USAHA Penelitian dan Pengembangan Bio Farma memiliki perhatian khusus terhadap kegiatan Penelitian dan Pengembangan sebagai usaha untuk peningkatan core bisnis perusahaan. Dalam mendukung kegiatan Penelitian dan Pengembangan, Bio Farma menjalin kerjasama dengan berbagai pihak yang kompeten untuk mendukung kinerja perusahaan. Struktur Organisasi Divisi Penelitian dan Pengembangan serta Surveilans dan Uji Klinis Direktur Perencanaan & Pengembangan Divisi Surveilans & Uji Klinis Bagian Surveilans & Epidemiologi L AP OR AN TAHUNAN 2 014 • PT Bio Farma (Persero) • Bagian Uji Klinis Divisi Penelitian Divisi Pengembangan Produk Matriks Penelitian Matriks Pengembangan Produ 11 11 PENJEL ASAN MASING-MASING SEGMEN USAHA DAN KINERJA PER SEGMEN USAHA ANALISA DAN PEMBAHASAN MANA JEMEN ATAS KINERJA PERUSAHA AN Program Penelitian dan Pengembangan terdiri dari: 1. Penelitian dan pengembangan Produk. Selama tahun 2014 terdapat kegiatan penelitian dan pengembangan produk: a. Vaksin DTaP b. Pengembangan Adjuvant R4/E8 Pam2Cys c. Deliver y System Liposom (Vaksin TB sebagai model) d. Vaksin Typhoid e. Vaksin Pneumococcus f. Vaksin Hepatitis B g. Vaksin Hepatitis B Konsorsium h. Vaksin Heksavalent i. Stemcell j. Nanoparticle Adjuvant k. Vaksin s-IPV l. Vaksin Rotavirus m. Pengembangan Monoklonal Antibodi Terhadap Autoantibodi Human GAD65 – (Mab-hGAD65 – Ab): Pengembangan Metode Deteksi Dini untuk Pasien Diabetes Mellitus Tipe 1. 2. Inovasi Produk. Terdapat beberapa kegiatan inovasi produk yang dilakukan pada tahun 2014 antara lain: a. Optimalisasi Pemurnian NZ-Case b. c. d. e. f. Pembuatan Working Seed Pertusis Dalam Gliserin Vaksin BCG Dalam Kemasan Vial Pembuatan Seed Lot BCG Scale up Proses Konjugasi Hib Peningkatan Kapasitas Produksi Vaksin Pentabio 5 ds Skala Formulasi 450L 3. Surveilans dan Uji Klinis. Terdapat beberapa kegiatan sur veilans dan uji klinis yang dilakukan pada tahun 2014 antara lain: a. Sur veilans AFP (Acute Flaccid Paralysis) b. Sur veilans Polio Lingkungan c. Sur veilans Campak d. Sur veilans Rotavirus e. Implementasi Farmakovigilans f. Uji Klinis RV3 Phase II b g. Bridging Study tOPV h. Uji Klinis Booster Pentabio i. PMS Vaksin Pentabio j. Persiapan Uji Klinis Vaksin Prepandemi H5N1 k. Pemeriksaan titer antibodi Polio subjek uji klinis Pentavalent Fase III l. Uji Bakterisidal untuk sampel Uji Klinis Penta Phase II m. Pemeriksaan Titer Antibodi Kar yawan n. Uji klinis Flubio pada anak Pemasaran Sebagai perusahaan yang bergerak di Bidang Produsen Vaksin dan Antisera, Bio Farma menghasilkan produk yang ditujukan untuk memenuhi kebutuhan pasar sektor ekspor, swasta dan Pemerintah. Pada tahun 2014, pasar sektor Ekspor memberikan kontribusi penjualan sebesar 67,34% terhadap penjualan total, sektor Swasta memberikan kontribusi penjualan sebesar 6,05% dan sektor pemerintah memberikan kontribusi penjualan sebesar 26,61%. Struktur Organisasi Divisi Pemasaran Direktur Pemasaran Divisi Penjualan Dalam Negeri L AP OR AN TAHUNAN 2 014 Divisi Penjualan Ekspor Divisi Pemasaran Divisi Klinik & Imunisasi Divisi Regulatory Affairs Bagian Penjualan Sektor Pemerintah Bagian Penjualan Institusi Ekspor Bagian Manajemen Produk Bagian Pusat Imunisasi Bagian Perijinan Dalam Negeri Bagian Penjualan Sektor Swasta Bagian Penjualan Korporasi Ekspor Geographical Marketers Matrix Bagian Diagnostik Klinik Bagian Perijinan Luar Negeri Bagian Distribusi Bagian Promosi • PT Bio Farma (Persero) • Bagian Pengembangan Bisnis 22 22 ANALISA DAN PEMBAHASAN MANA JEMEN ATAS KINERJA PERUSAHA AN 1. Sifat usaha Bio Farma adalah melayani kebutuhan pasar domestik dan global: a. Pasar dalam Negeri • Sektor Pemerintah: melayani kebutuhan pemerintah untuk proses imunisasi nasional di Indonesia melalui Kementerian Kesehatan yaitu vaksin BCG, DT, TT, Polio, Campak, Hepatitis B, DTP-HB dan Td (vaksin EPI) serta diluar program imunisasi reguler yaitu vaksin DTP-HB-Hib (pentavalen) dan Anti Difteri Serum (ADS). • Pasar swasta nasional, yaitu Sektor Swasta : melayani para distributor dalam negeri untuk memenuhi kebutuhan vaksin diluar program imunisasi rutin Pemerintah yaitu vaksin BCG, BioTd, BioTT, FluBio, Campak, Polio, Hepatitis B, PentaBio, anti sera BioSAT, BioADS, BioSAVE, ABU II (Australia) dan PPD 2 TU. 2. Pasar Luar Negeri: a. Sektor Ekspor Institusi: Suplai vaksin melalui institusi seperti Badan Kesehatan Dunia (World Health Organization (WHO), UNICEF, PAHO untuk memenuhi kebutuhan vaksin bagi negara-negara berkembang untuk program imunisasi. b. Sektor Ekspor Umum : Suplai vaksin secara langsung, business to business, business to government atau kerjasama melalui agen yang telah ditunjuk. Vaksin yang digunakan merupakan vaksin yang telah memenuhi prakualifikasi WHO baik dalam bentuk produk jadi maupun bulk. Vaksin yang digunakan untuk pasar luar negeri yaitu vaksin yang telah memenuhi prakualifikasi WHO baik dalam bentuk produk jadi maupun bulk, yaitu vaksin TT, Td, BioTT, DTP, Polio, Campak, DTP-HB, bulk Polio, bulk, Difteri, bulk Pertusis dan bulk Tetanus. PENJEL ASAN MASING-MASING SEGMEN USAHA DAN KINERJA PER SEGMEN USAHA Pelayanan Laboratorium Kesehatan dan klinik Pelayanan Laboratorium Kesehatan dan klinik berada di bawah Direktorat Pemasaran, Divisi Klinik dan Imunisasi. Tugas dari Divisi Klinik dan Imunisasi sbb : 1. Memberikan pelayanan imunisasi dan laboratorium kepada pelanggan lama dan penambahan pelanggan baru. 2. Pembentukan tim pengkajian pembentukan unit bisnis untuk pelayanan laboratorium dan imunisasi. 3. Melakukan Sertifikasi ISO 17025 dan akreditasi K AN untuk laboratorium bakteriologi dan mikologi sehingga dapat menambah jumlah pelanggan untuk uji mikrobiologi industri/pangan. 4. Pembentukan unit radiologi untuk meningkatkan pelayanan pemeriksaan kesehatan dengan target terbentuknya laboratorium rujukan pemeriksaan kesehatan kar yawan perusahaan dan calon TKI. Berikut beberapa uraian kegiatan yang dilakukan oleh Bio Farma dalam rangka menunjang proses produksi: Production Planning and Inventor y Control PPIC merupakan suatu bagian yang bertugas merencanakan dan mengendalikan rangkaian proses produksi agar berjalan sesuai dengan rencana yang sudah ditetapkan serta mengendalikan jumlah inventor y agar sesuai dengan kebutuhan yang ada. PPIC menjembatani 2 (dua) bagian yaitu: marketing & produksi. PPIC menterjemahkan kebutuhan marketing kedalam bentuk rencana produksi & ketersediaan bahan baku yang akan dijalankan agar order yang diterima marketing bisa dikirim tepat waktu dan tepat quantity. Struktur Organisasi PPIC Direktur Perencanaan & Pengembangan Kepala Divisi Perencanaan & Pengendalian Produksi Kepala Bagian PPIC L AP OR AN TAHUNAN 2 014 • PT Bio Farma (Persero) • Kepala Bagian Pergudangan 100 100 100 100 ANALISA DAN PEMBAHASAN MANA JEMEN ATAS KINERJA PERUSAHA AN PENJEL ASAN MASING-MASING SEGMEN USAHA DAN KINERJA PER SEGMEN USAHA Tugas - tugas PPIC adalah sebagai berikut: 1. Menerima order dari Marketing dan membuat rencana produksi sesuai order yang diterima. 4. Menyusun jadwal proses produksi pada waktu, routing & quantity yang tepat sehingga barang bisa dikirim tepat waktu dan sesuai dengan permintaan pelanggan. 2. Membuat rencana pengadaan bahan baku, kemasan & barang penunjang berdasarkan forecast dari marketing dengan memperhatikan kondisi stock dengan menghitung kebutuhan material produksi menurut standard stock yang ideal. 5. Menjaga keseimbangan lini kerja di produksi agar tidak ada mesin yang overload sementara mesin lain tunggu order. 3. Memonitor semua inventor y baik untuk proses produksi, stock yang ada di gudang maupun yang akan didatangkan sehingga proses produksi dan penerimaan order bisa berjalan lancar dan seimbang. 6. Menginformasikan ke bagian marketing jika ada masalah di proses produksi yang menyebabkan delay deliver y. 7. Aktif berkomunikasi dengan semua pihak yang terkait sehinggga diperoleh informasi akurat dan up to date. Pengadaan Struktur Organisasi Divisi Pengadaan Direktur Sumber Daya Manusia Divisi Pengadaan Bagian Pengadaan Capex & SukuCadang Bagian Pengadaan Umum Bagian Penunjang Pengadaan Kegiatan pembelian baik lokal maupun impor tahun 2014 sebesar Rp.827,74 miliar atau 66,55% dari anggarannya, dan turun sebesar 6,04% bila dibandingkan dengan realisasi tahun 2013, dengan perincian per kelompok pembelian sebagai berikut: Realisasi Pembelian Per Kelompok Tahun 2014 (dalam juta rupiah) Realisasi 2012 Realisasi 2013 No. Kelompok RKAP 2014 2014 (Audited) Kenaikan/Penurunan (%) 1 Bahan Kimia (Audited) 49.983 2 Bahan Baku & Penolong 133.654 179.390 145.623 195.388 3 Alat-alat Laboratorium 106.144 117.809 122.345 121.672 3,28 (0,55) 4 Perlengkapan Kerja 2.952 5.100 4.807 4.767 (6,53) (0,83) 5 Perkemasan & Embalage 94.435 123.769 114.203 130.658 5,57 14,4 6 Pemeliharaan & Suku Cadang 59.849 88.226 101.304 69.778 (20,91) (31,12) 7 Jasa Profesional 25.863 23.592 46.092 27.855 18,07 (39,57) 8 Investasi 176.122 248.276 596.004 174.623 (29,67) (70,70) 9 Pengujian 10 Barang Umum 11 Barang Dagangan Jumlah L AP OR AN TAHUNAN 2 014 • PT Bio Farma (Persero) • (Audited) 64.240 66.624 63.282 (1,49) (5,02) 8,92 34,17 3.138 4.089 3.965 5.416 32,45 36,60 22.510 25.047 42.299 23.990 (4,22) (43,28) 666 1414 512 10.316 629,56 194,84 675.316 880.952 1.243.778 827.745 (6,04) (33,45) 101 101 101 101 ANALISA DAN PEMBAHASAN MANA JEMEN ATAS KINERJA PERUSAHA AN PENJEL ASAN MASING-MASING SEGMEN USAHA DAN KINERJA PER SEGMEN USAHA Perbandingan antara pembelian lokal dan impor pada tahun 2014 adalah 59% lokal dan 41% impor, dimana pada barang-barang lokal terdapat juga barang impor yang dibeli melalui agen di Indonesia. Realisasi pembelian lebih rendah dibanding dengan anggarannya terutama karena rendahnya realisasi investasi yang hanya mencapai 29,3% dari anggarannya. L AP OR AN TAHUNAN 2 014 • PT Bio Farma (Persero) • 102 102 102 102