1 pendahuluan - IPB Repository

advertisement
1 PENDAHULUAN
Latar Belakang
Kanker adalah sel yang telah kehilangan pengendalian dan mekanisme
normal, sehingga pertumbuhannya tidak teratur. Sel berkembang biak dalam
tubuh membentuk kelompok sel yang tidak terkendali yang menghasilkan tumor.
Kemudian sel-sel abnormal membelah dan menyerbu jaringan-jaringan dan organ
– organ terdekat kemudian merusaknya.
Beberapa jenis kanker disebabkan oleh beberapa kebiasaan yang kita
lakukan. Misalnya menghisap asap rokok baik aktif maupun pasif, mengkonsumsi
makanan dan minuman yang menggunakan bahan penyedap additif, pengawet dan
zat pewarna kimia, minuman beralkohol, menghirup polusi udara dan gas-gas
berbahaya, pemakaian kosmetik dan bahan kimia untuk perawatan tubuh dan
lain-lain. Kanker merupakan sebuah penyakit gaya hidup dan diri kita sendiri
yang mengundang kanker (Patoppi, 2012).
Saat ini, kanker masih merupakan salah satu penyebab kematian terbesar di
dunia. Insiden kanker terus meningkat. Menurut World Health Organisation
(WHO), angka kematian global yang berhubungan dengan kanker pada tahun
2005 sekitar 7,6 juta jiwa, dan diduga pada tahun 2015 sekitar 9 juta jiwa. Di
Amerika serikat satu kasus kanker terdiagnosa setiap 30 detik sekali. Di beberapa
negara Asia termasuk Indonesia kanker adalah penyebab kematian nomor dua
setelah penyakit jantung. Di Indonesia, angka kematian akibat kanker setiap
tahun cenderung mengalami peningkatan (Pusat Komunikasi Publik,Sekjen
Kemenkes RI, 2012; Patoppoi, 2012).
Menghindari faktor resiko penyebab kanker merupakan salah satu langkah
pencegahan. Selain dengan terapi medis (kemoterapi, radioterapi, dan operasi),
kanker dapat diatasi dengan cara alami menggunakan tumbuhan obat. Pengobatan
menggunakan tumbuhan obat sangat ekonomis, relatif aman, dan memiliki efek
samping yang kecil jika dikonsumsi dengan dosis yang tepat. Namun,
memerlukan kesabaran dalam pengobatan karena membutuhkan waktu tergantung
dari jenis dan stadium penyakitnya (Wijayakusuma, 2006).
Indonesia memiliki kekayaan flora nomor dua di dunia setelah negara Brazil
dan diyakini memiliki berbagai macam tumbuhan yang dapat dimanfaatkan
sebagai obat. Dari 30.000 spesies tumbuhan yang ada sekitar 9600 spesies dapat
dimanfaatkan sebagai obat, serta baru sekitar 300 jenis spesies yang telah
digunakan untuk berbagai keperluan industri obat dan jamu. Peran tumbuhan bagi
masyarakat tradisional hampir tidak tergantikan oleh obat-obatan modern kimiawi.
Sejak lama bangsa Indonesia mengenal khasiat berbagai macam jenis tanaman
sebagai sarana perawatan kesehatan, pengobatan serta untuk mempercantik diri
yang selama ini dikenal sebagai jamu. Berbagai produk alami yang berasal dari
tumbuhan telah menjadi komoditi komersial, dan menarik bagi para pengusaha
bahan alam. Pasar dalam negeri untuk produk herbal meningkat dari sekitar 1
trilyun rupiah pada tahun 2000 menjadi sekitar 2 trilyun rupiah pada tahun 2002, 6
trilyun rupiah pada tahun 2010 dan diperkirakan akan terus meningkat. Hal
2
tersebut di atas dapat terwujud karena melimpahnya ketersediaan sumber daya
hayati tumbuhan obat di hutan Indonesia (Wahyuningsih, 2010).
Sebagian besar bahan bioaktif farmasi atau produk jadinya sebagai obat
antioksidasi dan terapi kanker masih diimpor dan juga harganya sangat mahal.
Bioprospeksi dan eksplorasi tumbuhan yang berpotensi sebagai antikanker perlu
terus dilakukan mengingat penyakit kanker diperkirakan prevelensinya akan terus
meningkat di negara-negara berkembang termasuk Indonesia. Beberapa hasil
penelitian melaporkan beberapa tanaman berpotensi sebagai agen antikanker
seperti Buah nona (Annona glabra) (Cochrane et al, 2008), Tunjuk Langit
(Helmynthostachis zeylanica (Linn) Hook) (Fitrya et al, 2009), Tapak Dara
(Catharantus roseus) (Siddiqui et al, 2010), Alamanda (Allamanda cathartica)
(Patel et al, 2010), Janaguba (Himatanthus drasticus (Mart.) (Mousinhoa et al,
2011), Pulai (Alstonia scholaris R.Br.) (Dey et al, 2011), Guatambu
(Aspidosperma Macrocarpon) (Bannwart, et al, 2013).
Salah satu bahan alam yang dapat digunakan sebagai obat kanker adalah
Lelutung Tokak (Tabernaemontana macrocarpaJack.).Lelutung Tokak
(Apocynaceae) merupakan tanaman yang mudah ditemukan di hutan-hutan
Indonesia, seperti hutan di Kalimantan. Secara empiris Lelutung Tokak juga
dipercaya dan digunakan oleh masyarakat Suku Dayak sebagai bahan pengobatan
berbagai macam penyakit seperti sakit gigi, herpes, kudis, dan terutama bagian
batang digunakan sebagai obat penyakit kanker.
Agar pengobatan secara tradisional dapat dipertanggung jawabkan maka
diperlukan penelitian ilmiah. Oleh karena itu dilakukan penelitian ini untuk
mengetahui potensi antioksidan dan antikanker dari ekstrak batang tanaman
Lelutung Tokak.
Tujuan
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui potensi antioksidan dan
antikanker dari batang Lelutung Tokak (Tabernaemontana macrocarpa Jack.).
Hipotesis Penelitian
Ekstrak dari tanaman Lelutung Tokak (Tabernaemontana macrocarpa
Jack.) memiliki aktivitas antioksidan dan antikanker.
Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi ilmiah tentang
penggunaan batang Lelutung Tokak (Tabernaemontana macrocarpa Jack.)
sebagai alternatif obat antikanker.
Download