ARSITEKTUR PERBANKAN INDONESIA (API) Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya Kelompok 7 STIE IEU IKHSAN RUMADAY (2009/20123/MTU) FATIMA P.C.S ALVES (2009/20097/MTU) CHRISTIAN L. SUSUK (2009/20031/MTU) ADEVINA F. MAU (2009/20037/MSI) CYRILUS TANA (2010/20050/MTU) SILIN SABLEKO Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya Kelompok 7 STIE IEU 1. Pendahuluan Seiring dengan krisis multi dimensi yang menimpa Indonesia sejak pertengahan tahun 1997 yang dimulai dengan merosotnya nilai rupiah terhadap dollar Amerika Serikat telah menghancurkan sendi-sendi ekonomi termasuk pada sektor perbankan nasional. Perbankan merupakan salah satu sektor ekonomi yang paling sentral peranannya dalam memobilisasi dana masyarakat dan merupakan industri yang memiliki peranan penting dalam laju pertumbuhan ekonomi suatu negara. Hal ini tercermin pada fungsi perbankan sebagai penjamin penyelesaian perdagangan, penjamin penyelesaian proyek dan terutama sebagai lembaga perantara atau intermediary. Pada Januari 2004, Bank Indonesia mencanangkan implementasi Arsitektur Perbankan Indonesia (API). Mengacu ke kerangka API, bank di Indonesia dibagi menjadi 4 kelompok bank berdasarkan kemampuan modalnya, yaitu bank internasional, bank nasional, bank fokus, dan bank dengan kegiatan terbatas. Sampai Desember 2009, tercatat tidak ada bank internasional, 5 buah bank nasional, dan sisanya tercatat dalam kelompok bank dengan kegiatan fokus dan bank dengan kegiatan terbatas. Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya Kelompok 7 STIE IEU Suatu kerangka dasar sistem perbankan Indonesia yang bersifat menyeluruh dan memberi arah, bentuk, dan tatanan industri perbankan untuk rentang waktu lima sampai sepuluh tahun ke depan. Untuk mencapai suatu sistem perbankan yang sehat, kuat dan efisien guna menciptakan kestabilan sistem keuangan dalam rangka membenatu mendorong pertumbuhan ekonomi nasional. Enam PilarAPI 1. 2. 3. 4. 5. 6. Menciptakan struktur perbankan domestik yg sehat yg mampu memenuhi kebutuhan masyarakat dan mendorong pembangunan ekonomi nasional yg berkesinambungan. Menciptakan sistem pengaturan & pengawasan bank yg efektif dan mengacu pd standar internasional. Menciptakan industri perbankan yg kuat & memiliki daya saing yg tinggi serta memiliki ketahanan dlm menghadapi risiko. Menciptakan Good Corporate Governance dlm rangka memperkuat kondisi internal perbankan nasional. Mewujudkan insfrastruktur yg lengkap utk mendukung terciptanya industri perbankan yg sehat. Mewujudkan pemeberdayaan dan perlindungan konsumen jasa perbankan. Tantangan ke DepanAPI 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. Rendahnya Kapasitas pertumbuhan kredit perbankan. Struktur perbankan yg belum optimal. Pemenuhan kebutuhan masyrakat thd pelayanan perbankan yg dinilai oleh masy masih kurang. Pengawasan Bank yg masih perlu ditingkatkan. Kapabilitas perbankan yg masih lemah. Profitabilitas dan efisiensi operasional bank yg tdk sustainable. Perlindungan nasabah yg masih harus ditingkatkan. Perkembangan Teknologi Informasi. Program penguatan struktur perbankan nasional. Program peningkatan kualitas pengaturan perbankan. 3. Program peningkatan fungsi pengawasan. 4. Program peningkatan kualitas manajemen dan operasional perbankan. 5. Program pengembangan infrastruktur perbankan. 6. Program peningkatan perlindungan nasabah.s 1. 2. Penambahan modal baru baik shareholder lama maupun investor baru. b. Merger dengan Bank (atau beberapa bank) lain utk mencapai persyaratan modal minimum baru; c. Penerbitan saham baru atau scondary offering di pasar modal; d. Penerbitan subordinated loan; a. Krisis 1997 mennjukan kondisi PI yg blm baik (klmbgaan n Infrastruktur) API Menjadi kebutuhan yg mndesak bagi PI Belum kokohnya fundamental perbankan nasional adlh tantangan IP n BI API diharpkan dapat membentuk dan mengarhkan PI. ARSITEKTUR PERBANKAN INDONESIA Kerja sama Berjalan smw Program dan industri PI lbh terarah Kondisi PI lbh baik n terarah Pertumbuhan Ekonomi Nasional mmbaik a) b) c) d) 2 sampai 3 bank yg mengarah kepada Bank internasional dg kapasitas keamampuan beroperasi di wilayah internasional serta memiliki modal di atas Rp 50 trilyun; 3 sampai 5 bank nasional yg memiliki cakupan usaha dan beroperasi secara nasional serta memiliki modal antara Rp 10 trilyun; 30 sampai 50 bank yg kegiatan usahanya terfokus pada segmen usaha tertentu ssesuai dg kapabilitas dan kompetensi masing-masing bank. Bank tsb memiliki modal antara Rp 100 M s.d. Rp 10 Trilyun Rp; BPR dan bank dg kegiatan usaha terbatas yg memiliki modal di bawah Rp 100 Milyar. Sekian dari Kami Thanks For Your Attention Together With Japan