SEJARAH LEMBAGA PEMBIAYAAN

advertisement
LEMBAGA PEMBIAYAAN
Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya
Kelompok 7
STIE IEU






IKHSAN RUMADAY (2009/20123/MTU)
FATIMA P.C.S ALVES (2009/20097/MTU)
CHRISTIAN L. SUSUK (2009/20031/MTU)
ADEVINA F. MAU (2009/20037/MSI)
CYRILUS TANA (2010/20050/MTU)
SILIN SABLEKO
Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya
Kelompok 7
STIE IEU
SEJARAH LEMBAGA PEMBIAYAAN
 Dimulai sejak tahun 1974, berdasarkan Surat Keputusan
Bersama 3 Menteri, yaitu: Menteri Keuangan, Menteri
Perindustrian, dan Menteri Perdagangan RI tanggal 7
Februari 1974, tentang “Perizinan Usaha Leasing”.
 Tahun 1984 :
Perusahaan Leasing berjumlah 48
perusahaan
 Tahun 1988 :
Keputusan Presiden Nomor 61 Tahun
1988 menjelaskan Pengertian
mengenai Lembaga Pembiayaan.
PENGERTIAN UMUM
Kaitan “Pembiayaan” dalam lingkup yang lebih
luas dikenal dengan istilah umum”Perkreditan”
dimana pada awal timbulnya kredit berasal dari
bahasa Yunani yaitu “CREDERE” yang
mempunyai arti “KEPERCAYAAN”
Disebut demikian karena pada awalnya kredit ini
dilakukan berdasarkan kepercayaan dari pemilik
dana pada pihak yang memerlukan dana
DASAR HUKUM
 Keputusan Presiden No. 61 tahun 1988
 Peraturan Menteri Keuangan No.
84/PMK.012/2006
DEFINISI LEMBAGA PEMBIAYAAN
BERDASARKAN KEPPRES 61/88
 Lembaga Pembiayaan adalah badan usaha yang
melakukan kegiatan pembiayaan dalam bentuk
penyediaan dana atau barang modal dengan tidak
menarik dana secara langsung dari masyarakat.
 Perusahaan Pembiayaan adalah badan usaha di luar
Bank dan Lembaga Keuangan Bukan Bank yang Khusus
didirikan untuk melakukan kegiatan termasuk dalam
bidang usaha Lembaga Pembiayaan
DEFINISI DAN BIDANG USAHA
PERUSAHAAN PEMBIAYAAN
 Berdasarkan
Keputusan
Menteri
Keuangan
RI
No.84/PMK.012/2006,
tentang
Perusahaan
Pembiayaan,
disebutkan bahwa:
“Perusahaan Pembiayaan adalah suatu badan usaha di luar Bank
dan Lembaga Keuangan Bukan Bank yang khusus didirikan untuk
melakukan kegiatan yang termasuk dalam bidang usaha Lembaga
Pembiayaan – dalam bentuk penyediaan dana atau barang modal
dengan tidak menarik dana secara langsung dari masyarakat.”
Kegiatan yang termasuk Usaha Lembaga Pembiayaan:
- Sewa Guna Usaha (Leasing)
- Pembiayaan Konsumen (Consumer Finance)
- Anjak Piutang (Factoring)
- Usaha Kartu Kredit (Credit Card)
RUANG LINGKUP
Peraturan Menteri Keuangan no. 84/PMK.012/2006
Peraturan Menteri Keuangan no. 84/PMK.012/2006
SEWA GUNA USAHA (LEASING)
BIDANG USAHA PERUSAHAAN PEMBIAYAAN
 Pengertian Leasing di Indonesia sebagaimana yang
didefinisikan dalam ketentuan yang berlaku adalah
kegiatan pembiayaan dalam bentuk penyediaan barang
modal baik secara sewa guna usaha tanpa dengan hak
opsi (Finance Lease) maupun sewa guna usaha tanpa
hak opsi (Operating Lease) untuk digunakan oleh
Penyewa Guna Usaha (Lessee) selama jangka waktu
tertentu berdasarkan pembayaran secara berkala.
 Disebutkan bahwa Penyewa Guna Usaha (Lessee)
adalah
perusahaan
atau
perorangan
yang
menggunakan barang modal dengan pembiayaan dari
Perusahaan Pembiayaan (Lessor).
SEWA GUNA USAHA (LEASING)
BIDANG USAHA PERUSAHAAN PEMBIAYAAN
 Pengadaan barang modal melalui leasing juga dapat
dilakukan dengan cara pembelian barang Penyewa
Guna
Usaha/Lessee
oleh
Perusahaan
Pembiayaan/Lessor
yang
kemudian
disewagunausahakan kembali oleh Penyewa Guna
Usaha. Pengadaan dengan cara ini disebut Sales &
Lease Back
 Sepanjang perjanjian Sewa Guna Usaha masih berlaku,
hak milik atas barang modal obyek transaksi berada
pada Perusahaan Pembiayaan.
 Terdapat beberapa kriteria untuk suatu transaksi Sewa
Guna Usaha dapat dikategorikan sebagai transaksi
“Finance Lease” (Keputusan Menteri Keuangan
No.1169/KMK.01/1991, tanggal 27 November 1991,
tentang Kegiatan Sewa Guna Usaha (Leasing).
Kelebihan Transaksi Leasing






Fleksibilitas
Fee yang Relatif Murah
Penghematan pajak
Tidak terlalu complicated
Kriteria yang cukup longgar
Proses Cepat
Kelemahan Transaksi Leasing
 Biaya Bunga Cukup Tinggi
 Kurangnya Perlindungan Hukum
 Proses Eksekusi Leasing Macet yang
cukup sulit
PEMBIAYAAN KONSUMEN (CONSUMER FINANCE)
BIDANG USAHA PERUSAHAAN PEMBIAYAAN
 Pengertian Pembiayaan Konsumen sebagaimana
yang didefinisikan dalam ketentuan yang berlaku
adalah kegiatan pembiayaan untuk pengadaan
barang berdasarkan kebutuhan konsumen dengan
sistem pembayaran angsuran atau berkala oleh
konsumen.
 Dalam kegiatan usaha Pembiayaan Konsumen ini,
secara umum Perusahaan Pembiayaan dalam
mengelola risiko pembiayaan salah satunya
melalui pengaturan Jaminan Fidusia atas barang
yang dimiliki konsumen.
PEMBIAYAAN KONSUMEN (CONSUMER FINANCE)
BIDANG USAHA PERUSAHAAN PEMBIAYAAN
 Fidusia adalah suatu pengalihan hak kepemilikan suatu
benda atas dasar kepercayaan dengan ketentuan bahwa
benda yang hak kepemilikannya dialihkan tersebut tetap
dalam penguasaan pemilik benda (secara khusus telah
diterbitkan pengaturan Jaminan Fidusia melalui Undangundang RI No.42 Tahun 1999).
 Tidak terdapat pengaturan atau kriterian khusus untuk
suatu transaksi dapat di kategorikan sebagai Pembiayaan
konsumen banyak digunakan untuk membiayai barang
modal/barang umum.
Lahirnya Pembiayaan Konsumen
 Bank Kurang tertarik untuk menyediakan
kredit berukuran kecil.
 Sumber dana formal lainnya kurang
fleksibel, contoh pegadaian.
 Sistem
pendanaan
Informal
seperti
tengkulak / lintah darat sudah ditinggalkan
Alasan Debitur Memilih Transaksi
Pembiayaan Konsumen




Tidak terlalu banyak persyaratan.
Tidak berorientasi pada jaminan.
Tidak mengganggu keuangan konsumen.
Pembayaran dan jangka waktu bisa
disesuaikan
dengan
kemampuan
konsumen.
 Proses Cepat dan Tidak berbelit.
ANJAK PIUTANG (FACTORING)
BIDANG USAHA PERUSAHAAN PEMBIAYAAN
 Anjak Piutang sebagaimana yang didefinisikan
dalam peraturan yang berlaku adalah kegiatan
pembiayaan dalam bentuk pembelian dan /atau
pengalihan serta pengurusan piutang atau tagihan
jangka pendek suatu perusahaan dari transaksi
perdagangan dalam negeri ataupun transaksi
perdagangan luar negeri.
 Anjak Piutang merupakan alternative pembiayaan
jangka pendek / modal kerjaatau sebagai alternatif
pengelolaan administrasi tagihan / penjualan
secara lebih efektif bagi Penjual Piutang (Client).
USAHA KARTU KREDIT (CREDIT CARD)
BIDANG USAHA PERUSAHAAN PEMBIAYAAN
 Usaha Kartu Kredit sebagaimana didefinisikan dalam
peraturan yang berlaku, merupakan usaha dalam
kegiatan pembiayaan untuk pembelian barang atau jasa
dengan menggunakan Kartu, yang akan ditagihkan
kemudian kepada Pengguna oleh Penerbit Kartu Kredit.
 Pihak-pihak yang terlibat dalam usaha kartu kredit
antara lain: Penerbit Kartu (Card Issuer), Pemegang
Kartu/Nasabah (Card Holder), Bank Relasi Toko
(Acquirer), Toko (Merchant) dan Perusahaan Jenis Kartu
Kredit (Card Company)
PERBEDAAN
 Perbedaan Lembaga Pembiayaan dengan Lembaga
Perbankan adalah :
Lembaga Pembiayaan
Kegiatannya
Kegiatan keuangan
Pengaturan, Perizinan,
Pembinaan dan
Pengawasan
Departemen
Keuangan
Lembaga Perbankan
Menghimpun dana dan
menyalurkan
UU No. 10 th. 1998
Permenkeu No.
84/PMK.012/2006
Melayani Nasabah/
konsumen
Lebih Fleksibel
(carapendekatan,cepat,
mudah)
Kurang fleksibel.
ASPEK ASPEK BERPENGARUH
Internal
SDM
POLICY
CUSTOMER
EKONOMI &
KEUANGAN
PRODUCT
SISTEM
HUKUM
I
N
F
R
A
S
T
R
U
K
T
U
RPERSAINGAN
SUMBER DANA
[Saham]
[Bank, Obligasi, Surat Berharga]
[Penyalur KUK, Channeling]
RAHASIA UTAMA UNTUK
MENCAPAI SUKSES IALAH
PERCAYA PADA DIRI
SENDIRI
MANUSIA ITU DILAHIRKAN
UNTUK SUKSES, BUKAN
UNTUK MENGALAMI
KEGAGALAN
Download