1 PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN CD INTERAKTIF IPA

advertisement
PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN
CD INTERAKTIF IPA TERPADU
UNTUK SISWA SBI KELAS VIII
Anggi Citra Rini, Hadi Suwono, Amy Tenzer
FMIPA Universitas Negeri Malang
Jalan Semarang No. 5
E-mail:[email protected]
[email protected]
Abstract: The research and developmental of Interactive compact disc (CD) multimedia
to facilited 8th grade students of Secondary International Laboratory School University
of Malang to learn about respiration and circulatory system has been conducted on JulyAugust, 2012. The Research and Development by using modificated model of 4D
Thiagarajan, i.e: define; design; and develop. The initial draft of media prototipe
validated by contents and media experts, and also practician. The result of product
validation showed valid criteria of both media and content. The validated product then
tried out in 8th grade students of Secondary International Laboratory School University
of Malang Based on try put process, average of student cognitive test was 80,05;
average of student psychomotor was 86,91; and average of student affective test score
was 80,19. Learning by using connected science interactive CD has been proven to
increase learning outcome and motivation student, and also to use learning time
efficiency.
Key words: Learning Media, Interactive CD, Connected Science
Pada abad 21 perkembangan teknologi informasi dan komunikasi semakin pesat.
Salah satu bidang yang mendapatkan manfaat atas perkembangan teknologi
informasi dan komunikasi tersebut ialah bidang pendidikan (Sudrajat, 2010).
Kegiatan pembelajaran merupakan salah satu perhatian utama dalam dunia
pendidikan.
Hakikat dari proses belajar mengajar adalah proses komunikasi yaitu
penyampaian informasi dari sumber informasi melalui media tertentu kepada
penerima informasi (Sutisna, tanpa tahun). Sajian multimedia berbasis komputer
seperti CD interaktif dapat diartikan sebagai teknologi yang mengoptimalkan
peran komputer sebagai sarana untuk menampilkan dan merekayasa teks, grafik,
dan suara dalam sebuah tampilan yang terintegrasi (Sudrajat, 2010). Adanya
tampilan yang mampu mengkombinasikan berbagai unsur penyampaian informasi
dan pesan, memungkinkan komputer dapat digunakan sebagai media teknologi
1
2
yang efektif untuk mempelajari dan mengajarkan materi pembelajaran yang
relevan.
Permendiknas No. 22/2006 tentang Standar Isi untuk Satuan Pendidikan
Dasar dan Menengah menjelaskan bahwa substansi mata pelajaran IPA pada
jenjang SMP/MTs merupakan IPA terpadu (BSNP, 2006). Pembelajaran IPA
terpadu dikemas dengan tema tertentu tentang suatu materi yang akan dipelajari,
sehingga siswa dapat memperoleh berbagai konsep secara menyeluruh dan
bermakna serta dapat meningkatkan efisiensi waktu pembahasan materi dan
efektifitas dalam pencapaian tujuan pembelajaran (BSNP, 2006).
Secondary International Laboratory School State University of Malang
(UM Lab School) merupakan salah satu SBI di bawah naungan Universitas Negeri
Malang yang berlokasi di jalan Simpang Bogor. Berdasarkan hasil wawancara
dengan Wakil Kepala Sekolah Urusan Kurikulum pada tanggal 7-12 Desember
2011, sekolah tersebut sudah mengintegrasikan antara kurikulum Cambridge
Secondary level dengan Standar Isi menjadi kurikulum UM Lab School.
Berdasarkan hasil observasi dan wawancara dengan salah satu guru biologi di UM
Lab School yang dilaksanakan pada tanggal 7-12 Desember 2011, diketahui pula
bahwa sekolah tersebut belum pernah melaksanakan pembelajaran IPA secara
terpadu, baik antar Kompetensi Dasar (KD) maupun antar mata pelajaran.
Menurut guru biologi tersebut, hal ini disebabkan oleh pertimbangan terhadap
materi UAN yang diatur pemerintah. Materi IPA yang diujikan pada UAN masih
belum menampilkan IPA terpadu, sehingga apabila materi diajarkan secara
terpadu dikhawatirkan siswa akan mengalami kesulitan belajar serta ketun-tasan
belajar tidak tercapai.
Berdasarkan hasil wawancara dengan guru biologi pada tanggal 7-12 Desember 2011, juga diketahui bahwa materi pelajaran yang tergolong cukup sulit
dipahami oleh siswa adalah sistem respirasi dan sistem sirkulasi. Hal ini
disebabkan oleh materi yang diajarkan cukup banyak dan abstrak sehingga cukup
sulit dipahami oleh siswa. Selain itu, permasalahan lain yang muncul adalah
belum tersedianya CD interaktif dalam berbahasa Inggris, karena guru masih
merasa kesulitan dalam mengembangkan CD interaktif IPA terpadu berbahasa
Inggris yang relevan.
3
Alternatif solusi yang dapat digunakan untuk mengatasi masalah pembelajaran tersebut adalah dengan menerapkan keterpaduan IPA untuk materi sistem
respirasi dengan sistem sirkulasi melalui penggunaan media CD interaktif berbahasa Inggris. Pembelajaran IPA secara terpadu dengan bantuan CD interaktif
dapat meningkatkan efisiensi dan efektifitas penyampaian materi kepada siswa
(Sujarwo, 2011). Sehingga sisa waktu yang ada dapat dapat digunakan untuk
memperdalam materi yang lain. Di samping itu dalam BSNP (2006) disebutkan
bahwa pembelajaran IPA terpadu juga memiliki kelebihan yakni meningkatkan
minat dan motivasi siswa, beberapa kompetensi dasar dapat dicapai sekaligus,
meningkatkan kreativitas, dan siswa dapat memperoleh berbagai konsep secara
menyeluruh dan bermakna. Sedangkan penggunaan CD interaktif sebagai media
pembelajaran juga memiliki kelebihan diantaranya pembelajaran lebih menarik,
objek/konsep yang bersifat abstrak dapat divisualisasikan menjadi lebih kontekstual, dan dapat diakses dengan mudah dan praktis (Sujarwo, 2011).
Beberapa hasil penelitian terdahulu telah membuktikan keefektifan
penggunaan media pembelajaran CD interaktif untuk meningkatkan hasil belajar
siswa. Penelitian yang dilakukan oleh Safiudin (2009) menunjukkan bahwa terjadi
peningkatan hasil belajar siswa sebesar 15,5% setelah menggunakan media CD
interaktif dalam kegiatan pembelajaran. Hasil penelitian Sari (2011) juga
menunjukkan bahwa sebelum menggunakan media, persentase siswa yang memenuhi Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) adalah 66,7% dan setelah
menggunakan media persentase siswa meningkat menjadi 100% dari 34 siswa.
Berdasarkan uraian tersebut, peneliti memadukan beberapa kompetensi
dasar pada materi sistem respirasi dan sistem sirkulasi, kemudian menentukan
indikator-indikator pembelajaran yang juga disesuaikan dengan kurikulum
Cambridge Lower Secondary Level. Hasil pemaduan tersebut berfungsi sebagai
acuan dalam pengembangan media CD Interaktif. Peneliti lalu mempersiapkan
sumber-sumber informasi , flowchart, dan storyboard, kemudian mengintegrasikan materi, gambar, video, animasi, dan suara yang telah disiapkan tersebut
dengan bantuan software utama Macromedia Flash 8 hingga menghasilkan produk
media CD interaktif.
4
METODE
Penelitian pengembangan yang digunakan dalam penelitian ini mengacu
model pengembangan 4D (Thiagarajan, 1974), langkah-langkah pengembangan
tersebut terdiri atas tahap menentukan (define), merancang (design),
mengembangkan (develop), dan menyebarkan (disseminate).
Tahap menentukan (define) dilakukan beberapa analisis yang digunakan
sebagai acuan untuk mengembangkan materi pembelajaran. Analisis tersebut
meliputi: konteks kurikulum, identifikasi standar kompetensi, kompetensi dasar,
indikator kompetensi pembelajaran, tujuan pembelajaran, dan kondisi siswa dan
sekolah UM Lab School (Kumalasari, 2011).
Tahap merancang (design) dilaksanakan perumusan masalah dan
pengembangan perangkat pembelajaran yang meliputi silabus dan Rencana
Pelaksanaan Pembelajaran (RPP). RPP disusun untuk memudahkan pelaksanaan
pembelajaran untuk menerapkan CD interaktif yang telah dibuat. RPP disusun
berdasarkan standar kompetensi dan kompetensi dasar hasil integrasi.
Tahap mengembangkan (develop) terdiri atas pengembangan prototipe dan
validasi prototipe. Pada tahap pengembangan prototipe peneliti mempersiapkan
sumber-sumber informasi, flowchart, dan storyboard. Kemudian peneliti mengintegrasikan materi, gambar, video, animasi, dan suara yang telah disiapkan
tersebut dengan bantuan software utama Macromedia Flash 8 hingga menghasilkan prototipe media CD interaktif. Prototipe tersebut kemudian divalidasi untuk
mengetahui kelayakan dan menghasilkan multimedia CD interaktif. Proses
validasi produk dilakukan dua kali hingga perolehan nilai pada angket validasi
menunjukkan kriteria valid atau cukup valid. Validasi media CD interaktif
meliputi penilaian terhadap tampilan media, materi, dan kesesuaian dengan
pembelajaran di kelas. Aspek media divalidasi oleh Herawati Susilo, aspek materi
oleh Nuning Wulandari, aspek pendidikan oleh Hadi Suwono, dan aspek
penerapan lapangan oleh Ndaru Restiana. Keterangan berupa saran dan kritik
yang didapat melalui angket validasi dan hasil uji coba lapangan digunakan dalam
menyempurnakan produk media CD interaktif. Peneliti hanya mengembangkan
produk awal sedangkan tahap menyebarkan (disseminate) tidak dilaksanakan
karena keterbatasan waktu dan biaya.
5
Uji coba skala terbatas dilakukan dengan mencobakan multimedia CD
interaktif yang telah dirancang kepada responden siswa sebanyak 7 orang siswa
kelas VIII UM Lab School dengan kemampuan akademis yang hampir sama.
Proses uji coba dilakukan melalui kegiatan pembelajaran secara langsung yaitu
sebanyak dua kali pertemuan (masing-masing 3x40 menit). Pada pertemuan
pertama siswa mengamati dan menjawab pertanyaan yang ditayangkan media CD
interaktif. Siswa kemudian mengerjakan pretest dan worksheet yang dibantu oleh
tayangan CD interaktif dan bimbingan guru. Pertemuan kedua siswa dibagi
menjadi dua kelompok untuk melaksanakan kegiatan praktikum kemudian
mengerjakan worksheet yang dibantu dengan penayangan media CD interaktif dan
bimbingan guru. Pada akhir pembelajaran, responden diminta mengerjakan soal
posttes lalu mengisi angket penilaian multimedia CD interaktif.
Penelitian pengembangan multimedia CD interaktif ini menggunakan instrument pengumpulan data berupa angket atau kuesioner validasi produk, lembar
soal tes kognitif, dan angket sikap siswa. Angket dibagi dua bagian yakni bagian
pertama merupakan angket penilaian sedangkan bagian kedua merupakan tanggapan terhadap media.
Teknik analisis data yang digunakan untuk data kuantitatif dari hasil validasi adalah dengan menghitung presentase jawaban. Rumus yang digunakan
untuk mengolah data adalah jumlah jawaban responden dalam 1 butir dibagi
dengan jumlah nilai ideal butir tersebut, kemudian dikali dengan 100% (Arikunto,
2008). Persentase yang telah diperoleh tersebut lalu dicocokkan dengan kriteria
kevalidan. Bila skala nilai berkisar 85,94% - 100%, maka termasuk kategori valid.
Kriteria 67,19% - 85,93% termasuk cukup valid, kriteria 48,44% - 67,18%
termasuk kurang valid, dan kriteria 25% - 48,43% termasuk tidak valid
(Suryabrata, 1983 dalam Ismail, 2007). Apabila nilai kevalidan termasuk valid
dan cukup valid maka produk yang dihasilkan tidak perlu direvisi, kecuali jika ada
saran perbaikan dari validator.
Hasil belajar kognitif dianalisis dengan rumus jumlah skor yang dicapai
siswa dibagi dengan jumlah skor maksimum, kemudian dikali dengan 100%.
Kriteria keberhasilan belajar dapat dilihat dari perbandingan dengan KKM
perseorangan dan klasikal. Secara perseorangan siswa telah tuntas belajar apabila
6
nilainya mencapai ≥ 80. Sedangkan kriteria ketuntasan klasikal mencapai ≥ 80%
(≥ 80% siswa memperoleh nilai ≥ 80).
Ketercapaian hasil belajar afektif siswa dalam pembelajaran diukur dengan
menggunakan tes skala Likert. Sikap dan minat siswa terhadap pembelajaran IPA
terpadu dengan bantuan media CD interaktif dengan membagi skor yang diperoleh dengan skor maksimum dan dikalikan 100% (Arikunto, 2008). Penentuan
kategori hasil pengukuran sikap atau minat menurut Suryabrata (1983) dalam
Ismail (2007) adalah skala nilai 80,0-100 termasuk baik (A), skala nilai 56,3-79,9
termasuk cukup baik (B), skala nilai 37,5-56,2 termasuk kurang baik (C), dan
skala nilai 18,75-37,4 termasuk tidak baik (D).
HASIL PENELITIAN
Produk hasil pengembangan adalah media CD interaktif IPA terpadu yang
terdiri atas intro, menu utama, menu User’s Guide, menu Pre test, menu Profile,
menu Lesson, dan Menu Contact. Media CD interaktif kemudian divalidasi
sebanyak dua kali hingga perolehan nilai pada angket validasi menunjukkan
kriteria valid atau cukup valid. Data hasil validasi yang diperoleh terbagi menjadi
dua macam yakni data kuantitatif dan data kualitatif. Data kuantitatif berupa
persentase yang didapatkan dari perhitungan skor angket penilaian oleh validator.
Hasil validasi oleh ahli media dapat dilihat pada Tabel 1.
Tabel 1. Ringkasan Data Hasil Validasi oleh Ahli Media
No
Aspek yang Dinilai
1
2
3
4
5
6
7
Tampilan pembuka (intro)
Tampilan Menu User Guide
Tampilan Menu Pre test
Tampilan Menu Profile
Tampilan Menu Lesson
Tampilan Menu Contact
Tampilan Menu Exit
Rerata
Rata-rata (%)
Validasi Validasi
ke-1
ke-2
97,22
97,22
81,25
87,5
75
90
70
85
76,63
90,69
100
100
100
100
85,73
92,92
Kriteria
Valid
Valid
Valid
Cukup valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Berdasarkan hasil validasi kedua oleh ahli media, secara umum tampilan
media CD interaktif ini sudah termasuk kategori valid dengan perolehan nilai
sebesar 92,92%. Bila dirinci satu persatu, nilai validasi yang diperoleh pada tiap
menu pada CD interaktif ini bermacam-macam. Tampilan menu User’s Guide
7
mendapatkan nilai 81,25% pada validasi pertama sehingga perlu direvisi dan
divalidasi kembali. Sementara pada validasi kedua, menu tersebut memperoleh
nilai 87,5% sehingga dianggap layak dan tidak perlu direvisi karena termasuk
kriteria valid.
Sedangkan hasil validasi oleh ahli materi dapat dilihat pada Tabel 2.
Tabel 2. Ringkasan Data Hasil Validasi oleh Ahli Materi
No
1
2
3
4
5
Aspek yang Dinilai
Bagian pembuka (intro)
Bagian Menu Pre test
Bagian Menu Lesson
Worksheet
Assesment
Rerata
Rata-rata (%)
Validasi Validasi
ke-1
ke-2
82,14
96,43
75
87,5
78,58
90,54
83,4
89,29
75
87,5
78,84
90,25
Kriteria
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Secara menyeluruh materi dalam media CD interkatif ini tergolong valid dengan
perolehan nilai sebesar 90,25%. Bahasan pada menu Pre test pada validasi
pertama hanya mandapat nilai 75% sehingga dilakukan revisi dan validasi ulang.
Sementara pada validasi kedua, menu ini sudah termasuk kriteria valid dengan
nilai sebesar 87,5%.
Berdasarkan hasil validasi dari ahli pendidikan dan ahli lapangan diketahui
bahwa pada worksheet yang dikembangkan, ahli pendidikan memberikan nilai
sebesar 82,14% pada validasi pertama. Worksheet tersebut kemudian direvisi dan
divalidasi ulang sehingga memperoleh nilai 88,89%. Artinya worksheet dianggap
layak dan tidak perlu direvisi karena termasuk kategori valid. Sementara ahli
lapangan memberikan nilai sebesar 80,57% untuk worksheet pada validasi
pertama. Kemudian woksheet direvisi dan divalidasi kemabali hingga memperoleh
nilai 91,67%. Ringkasan data validasi dari ahli pendidikan dan ahli lapangan
dapat dilihat pada Tabel 3 dan Tabel 4.
Tabel 3. Ringkasan Data Hasil Validasi oleh Ahli Pendidikan
No
1
2
3
4
5
Aspek yang Dinilai
Silabus
RPP
Worksheet
Assessment
Isi media CD interaktif
Rerata
Rata-rata (%)
Validasi Validasi
ke-1
ke-2
100
100
98,44
98,44
82,14
88,89
58,33
75
80,17
85
83,82
89,47
Kriteria
Valid
Valid
Valid
Cukup valid
Cukup valid
Valid
8
Tabel 4. Ringkasan Data Hasil Validasi oleh Ahli Lapangan
No
1
2
3
4
5
Aspek yang Dinilai
Silabus
RPP
Worksheet
Assessment
Isi Media CD interaktif
Rerata
Rata-rata (%)
Validasi Validasi
ke-1
ke-2
95,45
95,45
95,31
95,31
80,57
91,67
66,67
83,33
82,13
90,63
84,03
91,28
Kriteria
Valid
Valid
Valid
Cukup Valid
Valid
Valid
Data kualitatif merupakan data yang diperoleh dari saran dan komentar
yang diberikan oleh validator ahli media, ahli materi, ahli pendidikan, dan ahli
lapangan. Saran dan komentar yang diberikan oleh para validator dapat dilihat
pada Tabel 5.
Tabel 5. Saran dan Komentar dari Validator
No
1
Validator
Ahli Media
2
Ahli Materi
3
Ahli
Pendidikan
4
Ahli
Lapangan
5
Responden
Saran dan Komentar
Pada intro, ada tampilan yang tidak ada tombol navigasinya sehingga
tampilan terlalu cepat dan tidak bisa diulang
Pada tampilan menu User Guide relative sulit membaca tulisannya
karena ukuran dan jenis fontnya kurang jelas
Sebaiknya pada menu pretest, satu layar hanya berisi satu pertanyaan
saja. Pilihan jawaban bisa dklik dan diberitahu salah atau benar
jawabnya
Final Test tidak bersifat interaktif karena pilihan jawabannya tidak bisa
dipilih/diklik
Ditambahkan improvement tentang efek bohr dan velocity
Pembagian leukocyte belum dijelaskan berdasarkan apa
Pada tabel perbedaan pembuluh darah ditambahkan tentang letak
pembuluh darah
Bahasa dan susunan kalimat pada pre test dan post test harus diperbaiki
lagi
Bahasa dan susunan kalimat pada worksheet harus diperbaiki lagi
Materi dalam CD interaktif kurang runtut
Pada worksheet, sebaiknya satu indikator kompetensi dibuat satu
worksheet
Bahasa dan susunan kalimat pada pre test dan post test harus diperbaiki
lagi
Penggunaan musik pengantar pada beberapa materi sebaiknya dikurangi
atau dihilangkan
Ukuran font pada beberapa materi sebaiknya diperbesar dan warnanya
lebih kontras sehingga mudah dibaca
Berdasarkan saran dan komentar dari ahli media dapat diketahui bahwa
pemilihan kata, jenis dan ukuran font yang digunakan dalam CD interkatif masih
kurang tepat. Di samping itu, pada menu Post test siswa tidak dapat memilih
jawaban secara otomatis sehingga dinilai kurang interaktif dan kurangnya
tampilan gambar tombol menu utama pada menu User’s Guide. Sedangkan dari
9
ahli materi, diketahui bahwa penggunaan grammar, istilah, dan pemilihan kata
masih banyak ditemukan kesalahan. Selain itu, juga perlu ditambahkan beberapa
informasi me-ngenai letak pembuluh darah, efek Bohr, dan velocity pada materi
dalam CD interaktif tersebut. Penggunaan bahasa dan susunan kalimat dalam
media CD interaktif, assessment, maupun worksheet juga menjadi perhatian dari
ahli pendidikan karena banyak ditemukan kesalahan sehingga perlu dilakukan
revisi. Di samping itu, ahli pendidikan juga menyarankan agar penyajian materi
dalam CD interaktif lebih runtut sehingga tidak membingungkan pengguna.
Kegiatan uji coba dilaksanakan kepada 7 siswa kelas VIII di UM Lab
School sebanyak dua kali pertemuan (masing-masing 3x40 menit) yakni pada
tanggal 26 Juli 2012 dan 29 Agustus 2012. Dari kedua pertemuan tersebut
diperoleh data berupa nilai tes kognitif, nilai worksheet siswa, skor angket
responden (siswa), nilai praktikum siswa, dan skor tes sikap. Rerata nilai pretest
siswa adalah 47,43. Perolehan nilai yang rendah ini disebabkan oleh sebagian
besar siswa belum mengenal materi yang akan diajarkan dalam CD interaktif.
Setelah menggunakan media CD interkatif, rerata nilai postes siswa mengalami
peningkatan dibandingkan nilai pretest, dan semua siswa mencapai ketuntasan
belajar (lihat Tabel 6). Nilai jawaban worksheet siswa dapat dilihat pada Tabel 7.
Tabel 6. Data Nilai Tes Kognitif Siswa
No
1
2
3
4
5
6
7
Nama
Siswa
Siswa A
Siswa B
Siswa C
Siswa D
Siswa E
Siswa F
Siswa G
Rerata
Pretes
Posttes
64
36
40
48
56
52
36
47,43
88
88
92
80
88
88
84
86,86
Keterangan
Tuntas
Tuntas
Tuntas
Tuntas
Tuntas
Tuntas
Tuntas
Tabel 7. Data Nilai Jawaban Worksheet Siswa
No
1
2
3
4
5
6
7
Nama
Siswa
Siswa A
Siswa B
Siswa C
Siswa D
Siswa E
Siswa F
Siswa G
Rerata
Worksheet
Unit 1
85
88
95
93
85
89
88
89
Worksheet
Unit 2
100
100
100
100
100
100
100
100
Worksheet
Unit 3
84
80
86
80
84
84
86
83,43
Worksheet
Unit 4
90
90
90
80
90
80
80
85,71
Rerata
nilai
89,75
89,5
92,75
88,25
89,75
88,25
88,5
10
Nilai psikomotor siswa diperoleh dari kegiatan praktikum pada pertemuan
kedua. Nilai tersebut dilihat dari aspek persiapan alat dan bahan eksperimen,
menentukan lokasi arteri pada tangan, menghitung denyut nadi dan frekuensi
bernapas. Rata-rata siswa memperoleh nilai psikomotor sebesar 86,90. Nilai
psikomotor siswa dapat dilihat pada Tabel 8.
Tabel 8. Nilai Psikomotor Siswa
No
1
2
3
4
5
6
7
Nama
Siswa
Siswa A
Siswa B
Siswa C
Siswa D
Siswa E
Siswa F
Siswa G
Rerata
Nilai
Psikomotor
83,33
83,33
83,33
91,67
83,33
91,67
91,67
86,90
Hasil belajar afektif siswa dilihat dari hasil skor tes sikap skala Likert. Tes sikap
ini diberikan setelah kegiatan pembelajaran selesai dilaksanakan. Berdasarkan
data hasil skor tes sikap, diketahui bahwa siswa menunjukkan kriteria sikap baik
dengan rata-rata sebesar 80,19%. Ringkasan data skor tes sikap dapat dilihat pada
Tabel 9.
Tabel 9. Ringkasan Data Hasil Skor Tes Sikap Skala Likert
No
1
2
3
4
5
6
7
Nama Siswa
Siswa A
Siswa B
Siswa C
Siswa D
Siswa E
Siswa F
Siswa G
Jumlah
Rerata
Presentase
Nilai (%)
81,33
76
88
76
78,67
72
89,33
561,33
80,19
Kriteria
A
B
A
B
B
B
A
A
Berdasarkan hasil analisis data dari angket responden, diketahui bahwa
pada aspek bahan penarik perhatian mendapatkan nilai 74,29% yang termasuk
dalam kategori cukup valid sehingga aspek ini telah cukup layak dan tidak membutuhkan revisi. Perolehan nilai yang cukup rendah ini disebabakan oleh cukup
banyak siswa kesulitan membaca tulisan pada media CD interaktif akibat ukuran
font yang cukup kecil dan pemilihan warna yang kurang kontras dengan
11
background tampilan. Oleh karena itu siswa sulit memahami materi yang
ditayangkan pada media CD interaktif. Ringkasan data hasil analisis angket
responden dapat dilihat pada Tabel 10.
Tabel 10. Ringkasan Data Hasil Angket Responden
No
1
2
3
4
5
6
7
Aspek Yang Dinilai
Bahan penarik perhatian
Indikator Pembelajaran
Penyajian Materi
Balikan
Soal-soal Latihan/Kuis
Keinteraktifan
Lain-lain
Rerata
Persentase (%)
74,29
100
100
92,86
96,43
100
100
94,8
Keterangan
Cukup Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
PEMBAHASAN
Biologi merupakan salah satu cabang dari IPA yang mempelajari tentang
makhluk hidup dan tak hidup. Pembelajaran biologi akan lebih bermakna jika
medianya mampu memvisualisasikan objek biologi yang abstrak menjadi lebih
nyata (Sujarwo, 2011). Produk akhir dari penelitian pengembangan ini adalah
media pembelajaran CD Interaktif IPA Terpadu materi sistem respirasi dengan
sistem sirkulasi berbahasa Inggris. Penggunaan bahasa Inggris dalam media CD
Interatif IPA terpadu dapat membantu meningkatkan kemampuan berbahasa
Inggris siswa maupun guru. Pembuatan media CD interaktif IPA terpadu ini
didasarkan pada hasil observasi kelas dan wawancara guru biologi SBI yang
menyatakan bahwa pelaksanaan pembelajaran IPA belum dilakukan secara
terpadu dan belum tersedianya media interaktif yang berbahasa Inggris.
Penggunaan CD interaktif dalam pembelajaran memiliki peran yakni
mampu memotivasi siswa dalam belajar berkat tampilan yang menarik dan
interaktif (Arsyad, 2002). Selain itu menurut Sadiman (2002), CD interaktif
sebagai media pembelajaran juga mampu mengatasi keterbatasan ruang, waktu,
dan tenaga sehingga dapat lebih mengefisiensikan waktu pembelajaran.
Produk yang telah direvisi kemudian diujicobakan di kelas VIII UM Lab
School. Pada saat pelaksanakan ujicoba, CD interaktif ditayangkan secara klasikal
melalui LCD projector di depan kelas. Siswa dapat mengakses media tersebut
dengan bimbingan dari guru. Revisi yang dilakukan setelah uji coba menghasilkan
produk yang sudah jadi dan valid. Komponen dari media CD interaktif IPA
12
terpadu ini terdiri atas intro, menu utama, menu User’s Guide, menu Pre test,
menu Profile, menu Lesson, dan Menu Contact. Media CD interaktif ini tidak
disebarkan secara luas oleh peneliti karena peneliti hanya mengembangkan
produk awal saja. Pengembangan produk dapat dilakukan lebih lanjut oleh
peneliti lain sehingga dapat digunakan di berbagai SBI dengan kondisi yang
hampir sama dengan kelas VIII UM Lab School.
Bila dibandingkan dengan beberapa penelitian terdahulu yang dilakukan
oleh Saifudin (2009), Sari (2011), dan Sujarwo (2011), produk yang
dikembangkan ini merupakan media CD interaktif yang pertama kali memadukan
materi sistem respirasi dengan sistem sirkulasi kelas VIII. Selain itu produk ini
juga memiliki kelebihan lain yakni dirancang dengan menggunakan bahasa
Inggris karena media CD interaktif ini ditujukan kepada siswa SBI. Hal ini sesuai
dengan karakteristik proses belajar mengajar pada SBI yang diantaranya adalah
menerapkan pembelajaran berbasis TIK pada semua mata pelajaran dan
pembelajaran kelompok sains dan matematika menggunakan bahasa Inggris
(Dirjen Mendikdasmen, 2009).
Keunggulan lainnya adalah media pembelajaran CD interaktif IPA terpadu
ini telah diujicobakan di kelas nyata yaitu kelas VIII UM Lab School dan terbukti
mampu meningkatkan hasil belajar siswa. Pelaksanaan pembelajaran IPA secara
terpadu seperti pada materi sistem respirasi dan sistem sirkulasi dapat
mempermudah pemahaman siswa terhadap kedua materi yang dianggap sulit
tersebut. Hal ini disebabkan oleh siswa diberi suatu permasalahan yang dekat
dengan kehidupan sehari-hari kemudian mengeksplorasinya secara luas dengan
menggunakan beberapa pengetahuan terkait dengan permasalahan tersebut
(Resmini, 2009).
Penggunaan CD interaktif dalam pembelajaran memiliki peran yakni
mampu memotivasi siswa dalam belajar berkat tampilan yang menarik dan
interaktif (Arsyad, 2002). Adanya peningkatkan motivasi belajar dapat
mempermudah siswa dalam memahami konsep-konsep materi sehingga hasil
belajar siswa juga akan meningkat. Di samping itu dalam BSNP (2006) dijelaskan
bahwa pembelajaran IPA terpadu mampu membahas beberapa kompetensi
sekaligus sehingga waktu pembelajaran lebih efisien dan sisa waktu yang ada
13
dapat dapat digunakan untuk memperdalam materi yang lain. Hal tersebut terbukti
dari hasil penelitian yang menunjukkan bahwa tanpa adanya pemaduan, materi
sistem respirasi dan sistem sirkulasi memerlukan waktu pembelajaran 10x40
menit sementara bila kedua materi tersebut dipadukan dan dengan penggunaan
media CD interaktif, waktu pembelajaran yang digunakan hanya 6x40 menit.
Media pembelajaran CD interaktif yang dikembangkan ini juga memiliki
kelemahan yakni pada menu pre test maupun soal-soal post test, pengguna atau
siswa tidak bisa secara otomatis mengetahui skor yang diperoleh setelah
mengerjakan soal-soal tersebut. Perolehan skor ini masih dilakukan dengan cara
manual sehingga terkesan kurang praktis. Selain itu siswa juga tidak dapat secara
otomatis mengetahui pada butir soal manakah yang mendapatkan nilai rendah dan
perlu dilakukan remidi. Solusi yang disarankan untuk mengatasi kelemahan
tersebut adalah perlu digunakannya program baru seperti Adobe CS 5 yang
mampu mengolah penskoran secara otomatis atau penambahan action script yang
baru dan detil pada menu tersebut.
KESIMPULAN
Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa sebelum menggunakan CD
interaktif, rerata nilai pretes siswa hanya 47,43. Namun setelah menggunakan
media CD interaktif, rerata nilai postes siswa mengalami peningkatan yakni
86,90. Sedangkan rerata hasil belajar afektif siswa secara klasikal adalah 80,19%
dengan kriteria baik. Selain itu bila materi sistem respirasi dan sistem sirkulasi
dipadukan dan dengan penggunaan media CD interaktif, waktu pembelajaran
yang digunakan hanya 6x40 menit. Jadi dapat disimpulkan bahwa pembelajaran
dengan menggunakan CD interaktif IPA Terpadu terbukti mampu meningkatkan
hasil belajar dan motivasi siswa serta dapat mengefisiensi waktu pembelajaran.
DAFTAR RUJUKAN
Arsyad, 2002. Macam-macam-macam-macam Media, Karakteristik, dan
Kelebihannya. (online),
(http://staff.undip.ac.id/psikfk/sripadmasari/files/2010/07/MediaPembelajara
n1.pdf, diakses tanggal 1 November 2011).
Arikunto, Suharsimi. 2002. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek (Edisi
Revisi). Jakarta: Rineka Cipta
14
Badan Standar Nasional Pendidikan. 2006. Standar Isi. Jakarta: BSNP
Depdiknas. 2009. Panduan Pengembangan Bahan Ajar. Jakarta: Direktorat
Jendral Pendidikan Nasional.
Kumalasari, Dewi. 2011. Pengembangan CD Interaktif Biologi Sistem reproduksi
Manusia Model Siklus Belajar (Learning Cycle) 5E Untuk Meningkatkan
Hasil Belajar Siswa kelas XI SMA Negeri 1 Malang
Resmini, Cepi. 2009. Pembuatan CD Pembelajaran Interaktif. (Online),
(http://www.blogger.com/profile/14010725143564055302, diakses tanggal 2
November 2011).
Sujarwo, Anton. 2011. Pengembangan Media Pembelajaran CD Interaktif
Berdasarkan Karakteristik Siswa Pada Matapelajaran Biologi XI SMA 2
Malang. Skripsi tidak diterbitkan. Malang: Jurusan Biologi FMIPA
Universitas Negeri Malang.
Download