PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN CD INTERAKTIF IPA TERPADU UNTUK SISWA SBI KELAS VIII Anggi Citra Rini, Hadi Suwono, Amy Tenzer FMIPA Universitas Negeri Malang Jalan Semarang No. 5 E-mail:[email protected] [email protected] Abstract: The research and developmental of Interactive compact disc (CD) multimedia to facilited 8th grade students of Secondary International Laboratory School University of Malang to learn about respiration and circulatory system has been conducted on JulyAugust, 2012. The Research and Development by using modificated model of 4D Thiagarajan, i.e: define; design; and develop. The initial draft of media prototipe validated by contents and media experts, and also practician. The result of product validation showed valid criteria of both media and content. The validated product then tried out in 8th grade students of Secondary International Laboratory School University of Malang Based on try put process, average of student cognitive test was 80,05; average of student psychomotor was 86,91; and average of student affective test score was 80,19. Learning by using connected science interactive CD has been proven to increase learning outcome and motivation student, and also to use learning time efficiency. Key words: Learning Media, Interactive CD, Connected Science Pada abad 21 perkembangan teknologi informasi dan komunikasi semakin pesat. Salah satu bidang yang mendapatkan manfaat atas perkembangan teknologi informasi dan komunikasi tersebut ialah bidang pendidikan (Sudrajat, 2010). Kegiatan pembelajaran merupakan salah satu perhatian utama dalam dunia pendidikan. Hakikat dari proses belajar mengajar adalah proses komunikasi yaitu penyampaian informasi dari sumber informasi melalui media tertentu kepada penerima informasi (Sutisna, tanpa tahun). Sajian multimedia berbasis komputer seperti CD interaktif dapat diartikan sebagai teknologi yang mengoptimalkan peran komputer sebagai sarana untuk menampilkan dan merekayasa teks, grafik, dan suara dalam sebuah tampilan yang terintegrasi (Sudrajat, 2010). Adanya tampilan yang mampu mengkombinasikan berbagai unsur penyampaian informasi dan pesan, memungkinkan komputer dapat digunakan sebagai media teknologi 1 2 yang efektif untuk mempelajari dan mengajarkan materi pembelajaran yang relevan. Permendiknas No. 22/2006 tentang Standar Isi untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah menjelaskan bahwa substansi mata pelajaran IPA pada jenjang SMP/MTs merupakan IPA terpadu (BSNP, 2006). Pembelajaran IPA terpadu dikemas dengan tema tertentu tentang suatu materi yang akan dipelajari, sehingga siswa dapat memperoleh berbagai konsep secara menyeluruh dan bermakna serta dapat meningkatkan efisiensi waktu pembahasan materi dan efektifitas dalam pencapaian tujuan pembelajaran (BSNP, 2006). Secondary International Laboratory School State University of Malang (UM Lab School) merupakan salah satu SBI di bawah naungan Universitas Negeri Malang yang berlokasi di jalan Simpang Bogor. Berdasarkan hasil wawancara dengan Wakil Kepala Sekolah Urusan Kurikulum pada tanggal 7-12 Desember 2011, sekolah tersebut sudah mengintegrasikan antara kurikulum Cambridge Secondary level dengan Standar Isi menjadi kurikulum UM Lab School. Berdasarkan hasil observasi dan wawancara dengan salah satu guru biologi di UM Lab School yang dilaksanakan pada tanggal 7-12 Desember 2011, diketahui pula bahwa sekolah tersebut belum pernah melaksanakan pembelajaran IPA secara terpadu, baik antar Kompetensi Dasar (KD) maupun antar mata pelajaran. Menurut guru biologi tersebut, hal ini disebabkan oleh pertimbangan terhadap materi UAN yang diatur pemerintah. Materi IPA yang diujikan pada UAN masih belum menampilkan IPA terpadu, sehingga apabila materi diajarkan secara terpadu dikhawatirkan siswa akan mengalami kesulitan belajar serta ketun-tasan belajar tidak tercapai. Berdasarkan hasil wawancara dengan guru biologi pada tanggal 7-12 Desember 2011, juga diketahui bahwa materi pelajaran yang tergolong cukup sulit dipahami oleh siswa adalah sistem respirasi dan sistem sirkulasi. Hal ini disebabkan oleh materi yang diajarkan cukup banyak dan abstrak sehingga cukup sulit dipahami oleh siswa. Selain itu, permasalahan lain yang muncul adalah belum tersedianya CD interaktif dalam berbahasa Inggris, karena guru masih merasa kesulitan dalam mengembangkan CD interaktif IPA terpadu berbahasa Inggris yang relevan. 3 Alternatif solusi yang dapat digunakan untuk mengatasi masalah pembelajaran tersebut adalah dengan menerapkan keterpaduan IPA untuk materi sistem respirasi dengan sistem sirkulasi melalui penggunaan media CD interaktif berbahasa Inggris. Pembelajaran IPA secara terpadu dengan bantuan CD interaktif dapat meningkatkan efisiensi dan efektifitas penyampaian materi kepada siswa (Sujarwo, 2011). Sehingga sisa waktu yang ada dapat dapat digunakan untuk memperdalam materi yang lain. Di samping itu dalam BSNP (2006) disebutkan bahwa pembelajaran IPA terpadu juga memiliki kelebihan yakni meningkatkan minat dan motivasi siswa, beberapa kompetensi dasar dapat dicapai sekaligus, meningkatkan kreativitas, dan siswa dapat memperoleh berbagai konsep secara menyeluruh dan bermakna. Sedangkan penggunaan CD interaktif sebagai media pembelajaran juga memiliki kelebihan diantaranya pembelajaran lebih menarik, objek/konsep yang bersifat abstrak dapat divisualisasikan menjadi lebih kontekstual, dan dapat diakses dengan mudah dan praktis (Sujarwo, 2011). Beberapa hasil penelitian terdahulu telah membuktikan keefektifan penggunaan media pembelajaran CD interaktif untuk meningkatkan hasil belajar siswa. Penelitian yang dilakukan oleh Safiudin (2009) menunjukkan bahwa terjadi peningkatan hasil belajar siswa sebesar 15,5% setelah menggunakan media CD interaktif dalam kegiatan pembelajaran. Hasil penelitian Sari (2011) juga menunjukkan bahwa sebelum menggunakan media, persentase siswa yang memenuhi Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) adalah 66,7% dan setelah menggunakan media persentase siswa meningkat menjadi 100% dari 34 siswa. Berdasarkan uraian tersebut, peneliti memadukan beberapa kompetensi dasar pada materi sistem respirasi dan sistem sirkulasi, kemudian menentukan indikator-indikator pembelajaran yang juga disesuaikan dengan kurikulum Cambridge Lower Secondary Level. Hasil pemaduan tersebut berfungsi sebagai acuan dalam pengembangan media CD Interaktif. Peneliti lalu mempersiapkan sumber-sumber informasi , flowchart, dan storyboard, kemudian mengintegrasikan materi, gambar, video, animasi, dan suara yang telah disiapkan tersebut dengan bantuan software utama Macromedia Flash 8 hingga menghasilkan produk media CD interaktif. 4 METODE Penelitian pengembangan yang digunakan dalam penelitian ini mengacu model pengembangan 4D (Thiagarajan, 1974), langkah-langkah pengembangan tersebut terdiri atas tahap menentukan (define), merancang (design), mengembangkan (develop), dan menyebarkan (disseminate). Tahap menentukan (define) dilakukan beberapa analisis yang digunakan sebagai acuan untuk mengembangkan materi pembelajaran. Analisis tersebut meliputi: konteks kurikulum, identifikasi standar kompetensi, kompetensi dasar, indikator kompetensi pembelajaran, tujuan pembelajaran, dan kondisi siswa dan sekolah UM Lab School (Kumalasari, 2011). Tahap merancang (design) dilaksanakan perumusan masalah dan pengembangan perangkat pembelajaran yang meliputi silabus dan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP). RPP disusun untuk memudahkan pelaksanaan pembelajaran untuk menerapkan CD interaktif yang telah dibuat. RPP disusun berdasarkan standar kompetensi dan kompetensi dasar hasil integrasi. Tahap mengembangkan (develop) terdiri atas pengembangan prototipe dan validasi prototipe. Pada tahap pengembangan prototipe peneliti mempersiapkan sumber-sumber informasi, flowchart, dan storyboard. Kemudian peneliti mengintegrasikan materi, gambar, video, animasi, dan suara yang telah disiapkan tersebut dengan bantuan software utama Macromedia Flash 8 hingga menghasilkan prototipe media CD interaktif. Prototipe tersebut kemudian divalidasi untuk mengetahui kelayakan dan menghasilkan multimedia CD interaktif. Proses validasi produk dilakukan dua kali hingga perolehan nilai pada angket validasi menunjukkan kriteria valid atau cukup valid. Validasi media CD interaktif meliputi penilaian terhadap tampilan media, materi, dan kesesuaian dengan pembelajaran di kelas. Aspek media divalidasi oleh Herawati Susilo, aspek materi oleh Nuning Wulandari, aspek pendidikan oleh Hadi Suwono, dan aspek penerapan lapangan oleh Ndaru Restiana. Keterangan berupa saran dan kritik yang didapat melalui angket validasi dan hasil uji coba lapangan digunakan dalam menyempurnakan produk media CD interaktif. Peneliti hanya mengembangkan produk awal sedangkan tahap menyebarkan (disseminate) tidak dilaksanakan karena keterbatasan waktu dan biaya. 5 Uji coba skala terbatas dilakukan dengan mencobakan multimedia CD interaktif yang telah dirancang kepada responden siswa sebanyak 7 orang siswa kelas VIII UM Lab School dengan kemampuan akademis yang hampir sama. Proses uji coba dilakukan melalui kegiatan pembelajaran secara langsung yaitu sebanyak dua kali pertemuan (masing-masing 3x40 menit). Pada pertemuan pertama siswa mengamati dan menjawab pertanyaan yang ditayangkan media CD interaktif. Siswa kemudian mengerjakan pretest dan worksheet yang dibantu oleh tayangan CD interaktif dan bimbingan guru. Pertemuan kedua siswa dibagi menjadi dua kelompok untuk melaksanakan kegiatan praktikum kemudian mengerjakan worksheet yang dibantu dengan penayangan media CD interaktif dan bimbingan guru. Pada akhir pembelajaran, responden diminta mengerjakan soal posttes lalu mengisi angket penilaian multimedia CD interaktif. Penelitian pengembangan multimedia CD interaktif ini menggunakan instrument pengumpulan data berupa angket atau kuesioner validasi produk, lembar soal tes kognitif, dan angket sikap siswa. Angket dibagi dua bagian yakni bagian pertama merupakan angket penilaian sedangkan bagian kedua merupakan tanggapan terhadap media. Teknik analisis data yang digunakan untuk data kuantitatif dari hasil validasi adalah dengan menghitung presentase jawaban. Rumus yang digunakan untuk mengolah data adalah jumlah jawaban responden dalam 1 butir dibagi dengan jumlah nilai ideal butir tersebut, kemudian dikali dengan 100% (Arikunto, 2008). Persentase yang telah diperoleh tersebut lalu dicocokkan dengan kriteria kevalidan. Bila skala nilai berkisar 85,94% - 100%, maka termasuk kategori valid. Kriteria 67,19% - 85,93% termasuk cukup valid, kriteria 48,44% - 67,18% termasuk kurang valid, dan kriteria 25% - 48,43% termasuk tidak valid (Suryabrata, 1983 dalam Ismail, 2007). Apabila nilai kevalidan termasuk valid dan cukup valid maka produk yang dihasilkan tidak perlu direvisi, kecuali jika ada saran perbaikan dari validator. Hasil belajar kognitif dianalisis dengan rumus jumlah skor yang dicapai siswa dibagi dengan jumlah skor maksimum, kemudian dikali dengan 100%. Kriteria keberhasilan belajar dapat dilihat dari perbandingan dengan KKM perseorangan dan klasikal. Secara perseorangan siswa telah tuntas belajar apabila 6 nilainya mencapai ≥ 80. Sedangkan kriteria ketuntasan klasikal mencapai ≥ 80% (≥ 80% siswa memperoleh nilai ≥ 80). Ketercapaian hasil belajar afektif siswa dalam pembelajaran diukur dengan menggunakan tes skala Likert. Sikap dan minat siswa terhadap pembelajaran IPA terpadu dengan bantuan media CD interaktif dengan membagi skor yang diperoleh dengan skor maksimum dan dikalikan 100% (Arikunto, 2008). Penentuan kategori hasil pengukuran sikap atau minat menurut Suryabrata (1983) dalam Ismail (2007) adalah skala nilai 80,0-100 termasuk baik (A), skala nilai 56,3-79,9 termasuk cukup baik (B), skala nilai 37,5-56,2 termasuk kurang baik (C), dan skala nilai 18,75-37,4 termasuk tidak baik (D). HASIL PENELITIAN Produk hasil pengembangan adalah media CD interaktif IPA terpadu yang terdiri atas intro, menu utama, menu User’s Guide, menu Pre test, menu Profile, menu Lesson, dan Menu Contact. Media CD interaktif kemudian divalidasi sebanyak dua kali hingga perolehan nilai pada angket validasi menunjukkan kriteria valid atau cukup valid. Data hasil validasi yang diperoleh terbagi menjadi dua macam yakni data kuantitatif dan data kualitatif. Data kuantitatif berupa persentase yang didapatkan dari perhitungan skor angket penilaian oleh validator. Hasil validasi oleh ahli media dapat dilihat pada Tabel 1. Tabel 1. Ringkasan Data Hasil Validasi oleh Ahli Media No Aspek yang Dinilai 1 2 3 4 5 6 7 Tampilan pembuka (intro) Tampilan Menu User Guide Tampilan Menu Pre test Tampilan Menu Profile Tampilan Menu Lesson Tampilan Menu Contact Tampilan Menu Exit Rerata Rata-rata (%) Validasi Validasi ke-1 ke-2 97,22 97,22 81,25 87,5 75 90 70 85 76,63 90,69 100 100 100 100 85,73 92,92 Kriteria Valid Valid Valid Cukup valid Valid Valid Valid Valid Berdasarkan hasil validasi kedua oleh ahli media, secara umum tampilan media CD interaktif ini sudah termasuk kategori valid dengan perolehan nilai sebesar 92,92%. Bila dirinci satu persatu, nilai validasi yang diperoleh pada tiap menu pada CD interaktif ini bermacam-macam. Tampilan menu User’s Guide 7 mendapatkan nilai 81,25% pada validasi pertama sehingga perlu direvisi dan divalidasi kembali. Sementara pada validasi kedua, menu tersebut memperoleh nilai 87,5% sehingga dianggap layak dan tidak perlu direvisi karena termasuk kriteria valid. Sedangkan hasil validasi oleh ahli materi dapat dilihat pada Tabel 2. Tabel 2. Ringkasan Data Hasil Validasi oleh Ahli Materi No 1 2 3 4 5 Aspek yang Dinilai Bagian pembuka (intro) Bagian Menu Pre test Bagian Menu Lesson Worksheet Assesment Rerata Rata-rata (%) Validasi Validasi ke-1 ke-2 82,14 96,43 75 87,5 78,58 90,54 83,4 89,29 75 87,5 78,84 90,25 Kriteria Valid Valid Valid Valid Valid Valid Secara menyeluruh materi dalam media CD interkatif ini tergolong valid dengan perolehan nilai sebesar 90,25%. Bahasan pada menu Pre test pada validasi pertama hanya mandapat nilai 75% sehingga dilakukan revisi dan validasi ulang. Sementara pada validasi kedua, menu ini sudah termasuk kriteria valid dengan nilai sebesar 87,5%. Berdasarkan hasil validasi dari ahli pendidikan dan ahli lapangan diketahui bahwa pada worksheet yang dikembangkan, ahli pendidikan memberikan nilai sebesar 82,14% pada validasi pertama. Worksheet tersebut kemudian direvisi dan divalidasi ulang sehingga memperoleh nilai 88,89%. Artinya worksheet dianggap layak dan tidak perlu direvisi karena termasuk kategori valid. Sementara ahli lapangan memberikan nilai sebesar 80,57% untuk worksheet pada validasi pertama. Kemudian woksheet direvisi dan divalidasi kemabali hingga memperoleh nilai 91,67%. Ringkasan data validasi dari ahli pendidikan dan ahli lapangan dapat dilihat pada Tabel 3 dan Tabel 4. Tabel 3. Ringkasan Data Hasil Validasi oleh Ahli Pendidikan No 1 2 3 4 5 Aspek yang Dinilai Silabus RPP Worksheet Assessment Isi media CD interaktif Rerata Rata-rata (%) Validasi Validasi ke-1 ke-2 100 100 98,44 98,44 82,14 88,89 58,33 75 80,17 85 83,82 89,47 Kriteria Valid Valid Valid Cukup valid Cukup valid Valid 8 Tabel 4. Ringkasan Data Hasil Validasi oleh Ahli Lapangan No 1 2 3 4 5 Aspek yang Dinilai Silabus RPP Worksheet Assessment Isi Media CD interaktif Rerata Rata-rata (%) Validasi Validasi ke-1 ke-2 95,45 95,45 95,31 95,31 80,57 91,67 66,67 83,33 82,13 90,63 84,03 91,28 Kriteria Valid Valid Valid Cukup Valid Valid Valid Data kualitatif merupakan data yang diperoleh dari saran dan komentar yang diberikan oleh validator ahli media, ahli materi, ahli pendidikan, dan ahli lapangan. Saran dan komentar yang diberikan oleh para validator dapat dilihat pada Tabel 5. Tabel 5. Saran dan Komentar dari Validator No 1 Validator Ahli Media 2 Ahli Materi 3 Ahli Pendidikan 4 Ahli Lapangan 5 Responden Saran dan Komentar Pada intro, ada tampilan yang tidak ada tombol navigasinya sehingga tampilan terlalu cepat dan tidak bisa diulang Pada tampilan menu User Guide relative sulit membaca tulisannya karena ukuran dan jenis fontnya kurang jelas Sebaiknya pada menu pretest, satu layar hanya berisi satu pertanyaan saja. Pilihan jawaban bisa dklik dan diberitahu salah atau benar jawabnya Final Test tidak bersifat interaktif karena pilihan jawabannya tidak bisa dipilih/diklik Ditambahkan improvement tentang efek bohr dan velocity Pembagian leukocyte belum dijelaskan berdasarkan apa Pada tabel perbedaan pembuluh darah ditambahkan tentang letak pembuluh darah Bahasa dan susunan kalimat pada pre test dan post test harus diperbaiki lagi Bahasa dan susunan kalimat pada worksheet harus diperbaiki lagi Materi dalam CD interaktif kurang runtut Pada worksheet, sebaiknya satu indikator kompetensi dibuat satu worksheet Bahasa dan susunan kalimat pada pre test dan post test harus diperbaiki lagi Penggunaan musik pengantar pada beberapa materi sebaiknya dikurangi atau dihilangkan Ukuran font pada beberapa materi sebaiknya diperbesar dan warnanya lebih kontras sehingga mudah dibaca Berdasarkan saran dan komentar dari ahli media dapat diketahui bahwa pemilihan kata, jenis dan ukuran font yang digunakan dalam CD interkatif masih kurang tepat. Di samping itu, pada menu Post test siswa tidak dapat memilih jawaban secara otomatis sehingga dinilai kurang interaktif dan kurangnya tampilan gambar tombol menu utama pada menu User’s Guide. Sedangkan dari 9 ahli materi, diketahui bahwa penggunaan grammar, istilah, dan pemilihan kata masih banyak ditemukan kesalahan. Selain itu, juga perlu ditambahkan beberapa informasi me-ngenai letak pembuluh darah, efek Bohr, dan velocity pada materi dalam CD interaktif tersebut. Penggunaan bahasa dan susunan kalimat dalam media CD interaktif, assessment, maupun worksheet juga menjadi perhatian dari ahli pendidikan karena banyak ditemukan kesalahan sehingga perlu dilakukan revisi. Di samping itu, ahli pendidikan juga menyarankan agar penyajian materi dalam CD interaktif lebih runtut sehingga tidak membingungkan pengguna. Kegiatan uji coba dilaksanakan kepada 7 siswa kelas VIII di UM Lab School sebanyak dua kali pertemuan (masing-masing 3x40 menit) yakni pada tanggal 26 Juli 2012 dan 29 Agustus 2012. Dari kedua pertemuan tersebut diperoleh data berupa nilai tes kognitif, nilai worksheet siswa, skor angket responden (siswa), nilai praktikum siswa, dan skor tes sikap. Rerata nilai pretest siswa adalah 47,43. Perolehan nilai yang rendah ini disebabkan oleh sebagian besar siswa belum mengenal materi yang akan diajarkan dalam CD interaktif. Setelah menggunakan media CD interkatif, rerata nilai postes siswa mengalami peningkatan dibandingkan nilai pretest, dan semua siswa mencapai ketuntasan belajar (lihat Tabel 6). Nilai jawaban worksheet siswa dapat dilihat pada Tabel 7. Tabel 6. Data Nilai Tes Kognitif Siswa No 1 2 3 4 5 6 7 Nama Siswa Siswa A Siswa B Siswa C Siswa D Siswa E Siswa F Siswa G Rerata Pretes Posttes 64 36 40 48 56 52 36 47,43 88 88 92 80 88 88 84 86,86 Keterangan Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tabel 7. Data Nilai Jawaban Worksheet Siswa No 1 2 3 4 5 6 7 Nama Siswa Siswa A Siswa B Siswa C Siswa D Siswa E Siswa F Siswa G Rerata Worksheet Unit 1 85 88 95 93 85 89 88 89 Worksheet Unit 2 100 100 100 100 100 100 100 100 Worksheet Unit 3 84 80 86 80 84 84 86 83,43 Worksheet Unit 4 90 90 90 80 90 80 80 85,71 Rerata nilai 89,75 89,5 92,75 88,25 89,75 88,25 88,5 10 Nilai psikomotor siswa diperoleh dari kegiatan praktikum pada pertemuan kedua. Nilai tersebut dilihat dari aspek persiapan alat dan bahan eksperimen, menentukan lokasi arteri pada tangan, menghitung denyut nadi dan frekuensi bernapas. Rata-rata siswa memperoleh nilai psikomotor sebesar 86,90. Nilai psikomotor siswa dapat dilihat pada Tabel 8. Tabel 8. Nilai Psikomotor Siswa No 1 2 3 4 5 6 7 Nama Siswa Siswa A Siswa B Siswa C Siswa D Siswa E Siswa F Siswa G Rerata Nilai Psikomotor 83,33 83,33 83,33 91,67 83,33 91,67 91,67 86,90 Hasil belajar afektif siswa dilihat dari hasil skor tes sikap skala Likert. Tes sikap ini diberikan setelah kegiatan pembelajaran selesai dilaksanakan. Berdasarkan data hasil skor tes sikap, diketahui bahwa siswa menunjukkan kriteria sikap baik dengan rata-rata sebesar 80,19%. Ringkasan data skor tes sikap dapat dilihat pada Tabel 9. Tabel 9. Ringkasan Data Hasil Skor Tes Sikap Skala Likert No 1 2 3 4 5 6 7 Nama Siswa Siswa A Siswa B Siswa C Siswa D Siswa E Siswa F Siswa G Jumlah Rerata Presentase Nilai (%) 81,33 76 88 76 78,67 72 89,33 561,33 80,19 Kriteria A B A B B B A A Berdasarkan hasil analisis data dari angket responden, diketahui bahwa pada aspek bahan penarik perhatian mendapatkan nilai 74,29% yang termasuk dalam kategori cukup valid sehingga aspek ini telah cukup layak dan tidak membutuhkan revisi. Perolehan nilai yang cukup rendah ini disebabakan oleh cukup banyak siswa kesulitan membaca tulisan pada media CD interaktif akibat ukuran font yang cukup kecil dan pemilihan warna yang kurang kontras dengan 11 background tampilan. Oleh karena itu siswa sulit memahami materi yang ditayangkan pada media CD interaktif. Ringkasan data hasil analisis angket responden dapat dilihat pada Tabel 10. Tabel 10. Ringkasan Data Hasil Angket Responden No 1 2 3 4 5 6 7 Aspek Yang Dinilai Bahan penarik perhatian Indikator Pembelajaran Penyajian Materi Balikan Soal-soal Latihan/Kuis Keinteraktifan Lain-lain Rerata Persentase (%) 74,29 100 100 92,86 96,43 100 100 94,8 Keterangan Cukup Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid PEMBAHASAN Biologi merupakan salah satu cabang dari IPA yang mempelajari tentang makhluk hidup dan tak hidup. Pembelajaran biologi akan lebih bermakna jika medianya mampu memvisualisasikan objek biologi yang abstrak menjadi lebih nyata (Sujarwo, 2011). Produk akhir dari penelitian pengembangan ini adalah media pembelajaran CD Interaktif IPA Terpadu materi sistem respirasi dengan sistem sirkulasi berbahasa Inggris. Penggunaan bahasa Inggris dalam media CD Interatif IPA terpadu dapat membantu meningkatkan kemampuan berbahasa Inggris siswa maupun guru. Pembuatan media CD interaktif IPA terpadu ini didasarkan pada hasil observasi kelas dan wawancara guru biologi SBI yang menyatakan bahwa pelaksanaan pembelajaran IPA belum dilakukan secara terpadu dan belum tersedianya media interaktif yang berbahasa Inggris. Penggunaan CD interaktif dalam pembelajaran memiliki peran yakni mampu memotivasi siswa dalam belajar berkat tampilan yang menarik dan interaktif (Arsyad, 2002). Selain itu menurut Sadiman (2002), CD interaktif sebagai media pembelajaran juga mampu mengatasi keterbatasan ruang, waktu, dan tenaga sehingga dapat lebih mengefisiensikan waktu pembelajaran. Produk yang telah direvisi kemudian diujicobakan di kelas VIII UM Lab School. Pada saat pelaksanakan ujicoba, CD interaktif ditayangkan secara klasikal melalui LCD projector di depan kelas. Siswa dapat mengakses media tersebut dengan bimbingan dari guru. Revisi yang dilakukan setelah uji coba menghasilkan produk yang sudah jadi dan valid. Komponen dari media CD interaktif IPA 12 terpadu ini terdiri atas intro, menu utama, menu User’s Guide, menu Pre test, menu Profile, menu Lesson, dan Menu Contact. Media CD interaktif ini tidak disebarkan secara luas oleh peneliti karena peneliti hanya mengembangkan produk awal saja. Pengembangan produk dapat dilakukan lebih lanjut oleh peneliti lain sehingga dapat digunakan di berbagai SBI dengan kondisi yang hampir sama dengan kelas VIII UM Lab School. Bila dibandingkan dengan beberapa penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Saifudin (2009), Sari (2011), dan Sujarwo (2011), produk yang dikembangkan ini merupakan media CD interaktif yang pertama kali memadukan materi sistem respirasi dengan sistem sirkulasi kelas VIII. Selain itu produk ini juga memiliki kelebihan lain yakni dirancang dengan menggunakan bahasa Inggris karena media CD interaktif ini ditujukan kepada siswa SBI. Hal ini sesuai dengan karakteristik proses belajar mengajar pada SBI yang diantaranya adalah menerapkan pembelajaran berbasis TIK pada semua mata pelajaran dan pembelajaran kelompok sains dan matematika menggunakan bahasa Inggris (Dirjen Mendikdasmen, 2009). Keunggulan lainnya adalah media pembelajaran CD interaktif IPA terpadu ini telah diujicobakan di kelas nyata yaitu kelas VIII UM Lab School dan terbukti mampu meningkatkan hasil belajar siswa. Pelaksanaan pembelajaran IPA secara terpadu seperti pada materi sistem respirasi dan sistem sirkulasi dapat mempermudah pemahaman siswa terhadap kedua materi yang dianggap sulit tersebut. Hal ini disebabkan oleh siswa diberi suatu permasalahan yang dekat dengan kehidupan sehari-hari kemudian mengeksplorasinya secara luas dengan menggunakan beberapa pengetahuan terkait dengan permasalahan tersebut (Resmini, 2009). Penggunaan CD interaktif dalam pembelajaran memiliki peran yakni mampu memotivasi siswa dalam belajar berkat tampilan yang menarik dan interaktif (Arsyad, 2002). Adanya peningkatkan motivasi belajar dapat mempermudah siswa dalam memahami konsep-konsep materi sehingga hasil belajar siswa juga akan meningkat. Di samping itu dalam BSNP (2006) dijelaskan bahwa pembelajaran IPA terpadu mampu membahas beberapa kompetensi sekaligus sehingga waktu pembelajaran lebih efisien dan sisa waktu yang ada 13 dapat dapat digunakan untuk memperdalam materi yang lain. Hal tersebut terbukti dari hasil penelitian yang menunjukkan bahwa tanpa adanya pemaduan, materi sistem respirasi dan sistem sirkulasi memerlukan waktu pembelajaran 10x40 menit sementara bila kedua materi tersebut dipadukan dan dengan penggunaan media CD interaktif, waktu pembelajaran yang digunakan hanya 6x40 menit. Media pembelajaran CD interaktif yang dikembangkan ini juga memiliki kelemahan yakni pada menu pre test maupun soal-soal post test, pengguna atau siswa tidak bisa secara otomatis mengetahui skor yang diperoleh setelah mengerjakan soal-soal tersebut. Perolehan skor ini masih dilakukan dengan cara manual sehingga terkesan kurang praktis. Selain itu siswa juga tidak dapat secara otomatis mengetahui pada butir soal manakah yang mendapatkan nilai rendah dan perlu dilakukan remidi. Solusi yang disarankan untuk mengatasi kelemahan tersebut adalah perlu digunakannya program baru seperti Adobe CS 5 yang mampu mengolah penskoran secara otomatis atau penambahan action script yang baru dan detil pada menu tersebut. KESIMPULAN Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa sebelum menggunakan CD interaktif, rerata nilai pretes siswa hanya 47,43. Namun setelah menggunakan media CD interaktif, rerata nilai postes siswa mengalami peningkatan yakni 86,90. Sedangkan rerata hasil belajar afektif siswa secara klasikal adalah 80,19% dengan kriteria baik. Selain itu bila materi sistem respirasi dan sistem sirkulasi dipadukan dan dengan penggunaan media CD interaktif, waktu pembelajaran yang digunakan hanya 6x40 menit. Jadi dapat disimpulkan bahwa pembelajaran dengan menggunakan CD interaktif IPA Terpadu terbukti mampu meningkatkan hasil belajar dan motivasi siswa serta dapat mengefisiensi waktu pembelajaran. DAFTAR RUJUKAN Arsyad, 2002. Macam-macam-macam-macam Media, Karakteristik, dan Kelebihannya. (online), (http://staff.undip.ac.id/psikfk/sripadmasari/files/2010/07/MediaPembelajara n1.pdf, diakses tanggal 1 November 2011). Arikunto, Suharsimi. 2002. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek (Edisi Revisi). Jakarta: Rineka Cipta 14 Badan Standar Nasional Pendidikan. 2006. Standar Isi. Jakarta: BSNP Depdiknas. 2009. Panduan Pengembangan Bahan Ajar. Jakarta: Direktorat Jendral Pendidikan Nasional. Kumalasari, Dewi. 2011. Pengembangan CD Interaktif Biologi Sistem reproduksi Manusia Model Siklus Belajar (Learning Cycle) 5E Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa kelas XI SMA Negeri 1 Malang Resmini, Cepi. 2009. Pembuatan CD Pembelajaran Interaktif. (Online), (http://www.blogger.com/profile/14010725143564055302, diakses tanggal 2 November 2011). Sujarwo, Anton. 2011. Pengembangan Media Pembelajaran CD Interaktif Berdasarkan Karakteristik Siswa Pada Matapelajaran Biologi XI SMA 2 Malang. Skripsi tidak diterbitkan. Malang: Jurusan Biologi FMIPA Universitas Negeri Malang.