PENGEMBANGAN WORKSHEET BERBASIS METODE PERCOBAAN UNTUK MENGOPTIMALKAN PEMAHAMAN KONSEP IPA KELAS V SD TIMBULHARJO SEWON BANTUL YOGYAKARTA TAHUN PELAJARAN 2014/2015 Erna Fitri Susanti PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR Email : [email protected] ABSTRAK : Tujuan penelitian adalah menghasilkan worksheet dengan metode percobaan pembelajaran IPA, dengan model pengembangan Research and Development (R&D). Penelitian di SD Timbulharjo Sewon Bantul Yogyakarta Tahun Pelajaran 2014/2015. Objek dan subjek penelitian adalah worksheet dengan metode percobaan kelas V semester 2 dan subjek penelitian guru kelas V dan 20 siswa kelas V. Hasil penelitian menunjukkan worksheet yang dikembangkan dinyatakan layak dan dapat digunakan, dengan rata-rata 84,4% sehingga memenuhi kriteria ketuntasan minimal dan efektif di gunakan dalam pembelajaran IPA. Kata kunci: Worksheet, metode eksperimen, hakikat pembelajaran IPA, pembentukan tanah. PENDAHULUAN Mata pelajaran IPA di Sekolah Dasar (SD) bertujuan membentuk siswa agar mempunyai sikap, perilaku positif terhadap lingkungan sekitar, dan wawancara pengetahuan yang luas serta kemampuan untuk menyelesaikan permasalahn sehari-hari secara optimal. Pembelajaran IPA di SD hendaknya bukan hanya sekedar penguasaan kumpulan pengetahuan yang berupa fakta, konsep, atau prinsip saja tetapi juga merupakan suatu proses penemuan. Pembelajaran untuk siswa SD seharusnya banyak disediakannya kesempatan siswa untuk bereksplorasi, berpikir dan memperoleh kesempatan berdiskusi, berkomunikasi dan berinteraksi dengan teman sejawat juga bekerjasama secara kelompok. Guru kreatif, profesional dan menyenangk harus memiliki beberapa konsep dan cara untuk mendongkrak kualitas pembelajaran. Salah satu pendekatan pembelajaran yang mulai dikembangkan saat ini adalah pendekatan metode percobaan. Proses penemuan dalam pembelajaran IPA memberikan kesempatan belajar kepada siswa melalui pemberian pengalaman sacara langsung. Siswa tidak diberitahu oleh guru, tetapi guru memberi peluang kepada siswa untuk memperoleh sendiri pengertianpengertian itu melalui pengalamannya. Suatu penemuan pengetahuan dalam pembelajaran IPA diperoleh melaui proses kegiatan ilmiah. Proses kegiatan ilmiah misalnya mengamati, mengklarifikasi, memprediksi, merancang, dan melaksanakan percobaan atau eksperimen. Kegiatan percobaan menjadai bagian dari proses penemuan pengetahuan atau konsep secara ilmiah. Salah satu sarana penunjang yang digunakan oleh guru adalah worksheet sebagai lembar petunjuk percobaan. Worksheet merupakan sarana yang dapat digunakan guru untuk meningkatkan keterlibatan dan aktivitas siswa dalam proses belajar mengajar. Kebanyakan siswa beranggapan bahwa mata pelajaran IPA itu sulit dan cenderung para siswa takut untuk belajar IPA. Rasa takut tersebut memicu ketidak tertarikan siswa pada mata pelajaran IPA, sehingga mengakibatkan pemahaman konsep IPA kurang memuaskan. Berdasarkan permasalahan yang dijelaskan di atas dapat diketahui bahwa pembelajaran IPA di SD Timbulharjo Sewon Bantul membutuhkan suatu worksheet yang mampu mengoptimalkan pembelajaran dan pemahaman konsep IPA siswa, serta dapat menjadi acuan ketika melakukan suatu percobaan, sehingga penelitian ini akan mengembangkan worksheet berbasis metode percobaan untuk pembelajaran KAJIAN TEORI Lembar kerja (LK) atau lembar tugas (TL) dimaksudkan untuk memicu dan membantu siswa melakukan kegiatan belajar dalam rangka menguasai suatu pemahaman, keterampilan, dan/atau sikap. Selain itu, penggunaan LK/LT dapat membantu mengarahkan pembelajaran sehingga lebih efisisn dan efektif (Abdul Majid, 2013:371). Lembar Kegiatan Siswa (LKS) memuat sekumpulan kegiatan mendasar yang harus dilakukan oleh siswa untuk memaksimalkan pemahaman dalam upaya pembentukan kemampuan dasar sesuai indikator pencapaian hasil belajar yang harus ditempuh. Pengaturan awal (advance organizer) dari pengetahuan dan pemahaman siswa diberdayakan melalui penyedian media belajar pada setiap kegiatan eksperimen sehingga situasi belajar menjadi lebih bermakna, dan dapat terkesan dengan baik pada pemahaman siswa. Karena nuansa keterpaduan konsep merupakan salah satu dampak pada kegiatan pembelajaran, maka muatan meteri setiap lembar kegiatan siswa pada setiap kegiatannya diupayakan agar dapat mencerminkan hal itu. Komponen-komponen LKS meliputi: judul eksperimen, teori singkat tentang materi, alat dan bahan, prosedur eksperimen, data pengamatan serta pertanyaan dan kesimpulan untuk bahan diskusi. Metode ekperimen merupakan serangkaian percobaan yang dilakukan ekperimenter di dalam laboratorium atau ruangan tertentu. Metode eksperimen digunakan untuk menguji keampuhan dari produk yang dihasilkan (Sobry Sutikno,2013:101). Pengertian IPA 1 adalah pengetahuan yang telah diuji kebenarannya melalui metode ilmiah (Haryono, 2013:42). Hakikat IPA adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari gejala-gejala melalui serangkaian proses yang dikenal dengan proses ilmiah yang dibangun atas dasar sikap ilmiah dan hasilnya terwujud sebagai produk ilmiah yang tersusun atas tiga komponen terpenting berupa konsep, prinsip, dan teori yang berlaku secara universal. Tanah berasal dari batuan. Batuan akan mengalami pelapukan menjadi butiran-butiran yang sangat halus. Lama kelamaan butiran-butiran halus ini bertambah banyak dan terbentuklah tanah. METODE PENELITIAN Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan, yang biasanya lebih dikenal sebagai penelitian R & D (Research and Development). R & D merupakan jenis penelitian yang digunakan untuk menghasilkan produk tertentu, dan menguji keefektifan produk tertentu Dan mengunakan Desain yang dipilih dalam penelitian ini adalah metode pengembangan (Sugiono. 2011:298) langkah-langkah penelitian R & D terdiri dari 10 langkah sebagai berikut: (1) Potensi dan masalah, (2) Pengumpulan data, (3) Desain produk, (4) Validasi desain, (5) Revisi desain, (6) Ujicoba produk, (7) Revisi produk, (8) Ujicoba pemakaian, (9) Revisi produk, dan (10) Produksi masal. Jenis data yang dipergunakan dalam pengembangan worksheet Teknik Instrumen Teknik No Jenis Data Pengumpulan Penelitian Analisis Data Data Validitas Lembar Analisis 1 Validasi Worksheet Validasi Kevalidan Aktivitas Lembar Diskriptif 2 Observasi Siswa Observasi Persentase Pemahaman 3 Tes Lembar Tes Ketuntasan Konsep Respon Pedoman 4 Wawancara Diskriptif Guru Wawancara Angket Respon 5 Angket Respon Persentase Siswa Siswa HASAIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Hasil validasi Media Pembelajaran = Dinyatakan layak dengan skor 65% SKOR No ASPEK YANG DINILAI 1 2 3 4 1 ISI a. Kesesuaian dengan √ tujuan pengukuran b. Kejelasan kalimat √ 5 2 BAHASA a. Kesesuaian penggunaan bahasa dengan kaidah bahasa Indonesia b. Kesederhanaan struktur kalimat c. Kalimat tidak menggandung arti ganda d. Rumusan kalimat mudah dipahami 3 FORMAT a. Jenis dan ukuran huruf sesuai b. Pengaturan ruang/tata letak sesuai Jumlah Hasil Hitung Kriteria √ √ √ √ √ √ 4 15 4 26 65% Hasil validasi Materi pembelajaran = dinyatakan layak dengan skor 62,5% SKOR No ASPEK YANG DINILAI 1 2 3 4 5 1 ISI a. Kesesuaian dengan tujuan pengukuran b. Kejelasan kalimat 2 BAHASA a. Kesesuaian penggunaan bahasa dengan kaidah bahasa Indonesia b. Kesederhanaan struktur kalimat c. Kalimat tidak menggandung arti ganda d. Rumusan kalimat mudah dipahami 3 FORMAT a. Jenis dan ukuran huruf sesuai b. Pengaturan ruang/tata letak sesuai Jumlah 25 Hasil hitung 62,5% Kriteria √ √ √ √ √ √ √ √ 21 4 2 Hasil validasi observasi dengan skor 47,5% No = dinyatakan cukup layak ASPEK YANG DINILAI 1 1 ISI a. Kesesuaian dengan tujuan pengukuran b. Kejelasan kalimat √ 2 BAHASA a. Kesesuaian penggunaan bahasa dengan kaidah √ bahasa Indonesia b. Kesederhanaan struktur kalimat c. Kalimat tidak menggandung arti ganda d. Rumusan kalimat mudah dipahami 3 FORMAT a. Jenis dan ukuran huruf sesuai b. Pengaturan ruang/tata letak sesuai Jumlah Hasil Hitung Kriteria SKOR 2 3 4 5 √ √ √ √ √ √ 1 4 19 47,5% 9 4 Hasil pretest dan postest siswa kelas V, dengan mengunakan worksheet melalui motode percobaan Uji coba Jumlah siswa yang tuntas Rata-rata Pretest 59,4% 4 Postest 84,4% 18 Hasil peningkatan pretest dan postest siswa kelas V Nilai kategori 75 < ≤ 100 Tinggi 50 < ≤ 74 Cukup 25 < ≤ 59 Kurang 0 < ≤ 24 Pretest Postest 84,4% 59,4% Rendah Hasil respon siswa = dinyatakan layak dengan skor 62,5% No ASPEK YANG DINILAI 1 ISI a. Kesesuaian dengan tujuan pengukuran 1 2 SKOR 3 4 √ 5 b. Kejelasan kalimat √ 2 BAHASA a. Kesesuaian penggunaan bahasa dengan kaidah bahasa Indonesia b. Kesederhanaan struktur kalimat c. Kalimat tidak menggandung arti ganda d. Rumusan kalimat mudah dipahami 3 FORMAT a. Jenis dan ukuran huruf sesuai b. Pengaturan ruang/tata letak sesuai c. Format angket memiliki daya tarik bagi siswa Jumlah 1 Hasil Hitung Kriteria √ √ √ √ √ √ √ 4 12 8 22 62,5% Proses Pengembangan Proses pengembangan ini terdiri dari 10 tahapan meliputi: Tahap 1: Potensi dan Masalah : Penelitian ini berangkat dari adanya potensi dan masalah. Untuk mengetahui adanya potensi dan masalah peneliti melakukan analisis kebutuhan.Tahap 2: Pengumpulan Data : Dalam penelitian ini pengumpulan data dilakukan dengan observasi, dan wawancara. Hasil dari kebutuhan analisis tersebut dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan untuk perencanaan produk yang berupa worksheet pada mata pelajaran IPA. Tahap 3: Desain Produk : Desain produk dimulai dengan menentukan dasain awal bahan ajar. Desain awal dilakukan dengan menentukan standar kompetensi (SK) dan kompetensi dasar (KD), kemudian menentukan indikator dan tujuan yang akan dicapai. Tahap 4: Validasi Desain : Produk yang telah dikembangkan akan divalidasi oleh dua orang pakar yang terdiri dari pakar ahli media dan pakar ahli materi. Tahap 5: Revisi Desain : Masukan dan saran dari pakar digunakan sebagai pedoman dalam melakukan revisi. Revisi dilakukan untuk memperoleh kesalahan/kekurangan dari produk yang sudah divalidasi oleh pakar.Tahap 6: Uji Coba Produk : Pada tahap uji coba ini peneliti menyiapkan sebaik mungkin strategi, media, dan sarana yang akan digunakan dalam uji coba. Tahap 7: Revisi Produk : Revisi produk dilakukan setelah uji coba produk secara terbatas. Tahap 8: Uji Coba Pemakaian : Setelah divalidasi oleh pakar, produk kemudian direvisi sesuai saran para pakar, selanjutnya di uji coba kepada satu kelas siswa kelas V SD Timbulharjo Sewon Bantul Yogyakarta semester genap. Uji coba produk tersebut dimaksudkan untuk mengetahui kelayakan produk yang telah dikembangkan penelitian dan dapat membandingkan keadaan sebelum dan sesudah 3 memakai metode yang baru (before-after). Tahap 9: Revisi Produk : Setelah dilakukan uji coba pada siswa dapat diketahui tanggapan dari siswa sebagai pengguna dan diketahui pula hasil observasi langsung peneliti terhadap pengguna. Hal ini dilakukan untuk membuat produk lebih baik lagi. Tahap 10: Pembuatan Produk masal : Worksheet berbasis metode percobaan ini dapat digunakan pada proses pembelajaran di dalam kelas maupun digunakan siswa mandiri di rumah. Hasil Uji Coba Terbatas Terlebih dahulu peneliti memberikan pretest kepada kelima siswa tersebut dan dari hasil pretest tersebut hanya satu siswa yang memenuhi KKM dan yang lainnya belum memenuhi KKM rata-rata dari pretest yaitu 58,2. Setelah melakukan pretest siswa dan guru melakukan uji coba menggunakan worksheet dengan metode percobaan. Hasil dari postest ini semua siswa memenuhi KKM rata-ratanya yaitu 83,2. Hasil Uji Coba Luas Penulis melakukan uji coba soal luas yaitu kepada 20 siswa. Pertama-tama siswa diberikan soal postest hasilnya pun siswa yang memenuhi KKM hanya 4 siswa dan yang tidak memenuhhi KKM 16 siswa, ratarata dari hasil postest ini 59,4. Pada ujicoba selanjutnya penulis menggunakan worksheet dengan metode percobaaan dalam pembelajaran. Hasil dari pretest tersebut siswa yang memenuhi KKM 18 siswa dan yang tidak memenuhi KKM hanya 2 siswa. Rata-rata dari pretest tersebut 84,4. Peneliti ini menggunakan data dari hasil postest dan pretest siswa untuk mengetahuai apakah worksheet denagan metode percobaan ini bermanfaat dan layak untuk digunakan pada proses pembelajaran. Dari hasil postest dan pretest siswa kelas V diperoleh hasil 80% siswa tuntas mencapai KKM yaitu 75. Dengan demikian siswa kelas V telah memenuhi syarat ketuntasan kelas yang telah ditetapkan oleh sekolah. penelitian ujicoba produk tersebut maka worksheet ini perlu direvisi karena masih terdapat kekurangan. Setelah worksheet direvisi, selanjutnya dilakukan tahap terakhir yaitu ujicoba pemakaian (ujicoba lapangan), ujicoba ini dilakukan pada kelas V SD Timbulharjo Sewon Bantul Yogyakarta. Worksheet yang dikembangkan dalam penelitian ini dikatagorikan sangat baik. 2. Hasil belajar siswa yang mengikuti pembelajaran dengan menggunakan worksheet dengan metode percobaan pada materi Pembentukan Tanah di kelas V SD Timbulharjo Sewon Bantul Yogyakarta memperoleh nilai rata-rata 84,4% denga nilai tertinggi 100 dan nilai terendah 70. Hasil persentase yang tuntas sesuai KKM adalah 80%. Dari hasil perhitungan persentase tersebut, dapat dilihat bahwa pembelajaran dengan menggunakan worksheet ini telah memenuhi standar ketuntasan kelas yaitu 75 siswa telah tuntas dan efektif di gunakan dalam pembelajaran IPA. DAFTAR PUSTAKA Abdul Masjid. 2013. Strategi Pembelajaran. Bandung: Remaja Rosdakarya Offset. Sobry Sutikno. 2013. Belajar dan Pembelajaran “Upaya Kreatif dalam Mewujudkan Pembelajaran yang Berasil”. Lombok: Holistica. Haryono. 2013. Pembelajaran IPA yang Menarik dan Mengasyikkan :Teori dan Aplikasi Paikem. Yogyakarta: Kapel Press. Sugiono. 2012. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta. KESIMPULAN Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, maka dapat disimpulkan sebagai berikut: 1. Dalam pengembangan worksheet dengan metode percobaan pada kelas V SD Timbulharjo Sewon Bantul Yogyakarta untuk materi Pembentukan Tanah ini dilakukan dalam beberapa tahapan, yaitu menentukan potensi dan masalah, kemudian mengumpulkan data. Kemudian menemukan potensi masalah dan mengumpulkan data, peneliti akan mulai membuat worksheet yang dimulai dari mengumpulkan informasi, menyususn komponen worksheet, membuat worksheet, dan mencetak worksheet. Setelah proses pembuatan selesai, dilanjutkan dengan validasi oleh pakar. Validasi ini terdiri dari validasi materi dan validasi media. Dari hasil validasi dapat disimpulkan bahwa worksheet ini layak dipergunakan, dan dapat digunakan dengan sedikit revisi. Setelah itu pengembangan worksheet dilanjutkan revisi ke tahap ujicoba produk. Ujicoba produk dilakukan terhadap 5 siswa kelas V. Dari hasil 4