Sistem Informasi Eksekutif (EIS) Pengertian Sistem Systems Informasi = EIS) Eksekutif adalah (Executive sistem Information informasi yang menyediakan informasi strategis untuk kebutuhan pimpinan puncak Sasaran Sistem Informasi Eksekutif (EIS) Sasaran SIE adalah menyediakan kemudahan dan kecepatan akses bagi eksekutif ke informasi tentang CSF perusahaan Keuntungan EIS Kualitas informasi sangat akurat User Interface dan User Frendly Menyediakan kemampuan teknis menyajikan gambaran operasional suatu organisasi Tujuan EIS melayani kebutuhan informasi eksekutif puncak menyajikan tampilan yang akrab di pengguna, sesuai dengan tipe keputusan individu menyajikan penelusuran dan pengendalian yang tepat waktu dan efektif menyajikan akses cepat atas informasi rinci dengan teks, angka, atau grafik mengindentifikasikan masalah menyaring, mengkompres, dan melacak data dan informasi kritikal Karakteristik EIS Kemampuan melihat rincian Menginformasikan faktor keberhasilan kritikal (critical success factors) Akses status, analisis, pelaporan eksepsi (exception reporting) Penggunaan warna, navigasi informasi, dan komunikasi Model Sebuah EIS Permohonan information Database eksekutif Komputer personal Tampilan information Workstation Eksekutif Ke workstation Eksekutif lain Ke workstation eksekutif lain Database korporasi Kotak surat elektronic Membuat information korporasi tersedia Perpustakaan Software Mainframe korporasi Data external Dan informasi Berita terkini, penjelasan Contoh EIS Mengapa EIS berbeda dengan MIS dan DSS? Berbeda dengan tipe sistem informasi yang lain, EIS secara pokok tidak dirancang untuk menyelesaikan masalah tertentu. EIS dirancang untuk membantu eksekutif mencari informasi yang diperlukan manakala mereka membutuhkannya dan dalam bentuk apapun yang paling bermanfaat. EIS juga memiliki perangkat DSS yang digunakan untuk membantu eksekutif memahami permasalahan atau peluang yang ada sehingga mereka dapat mengembangkan strategi. Enterprise Resource Planning (ERP) ERP adalah aplikasi sistem informasi manajemen terintegrasi untuk bisnis/organisasi yang mencakup multi fungsionalitas seperti penjualan, pembelian, produksi, gudang, akuntansi & finansial, penggajian, sumberdaya manusia, dsb. Aplikasi ERP menjadi tulang punggung (backbone/ backoffice) sistem informasi manajemen untuk meningkatkan efisiensi operasi bisnis dan efektivitas pengambilan keputusan. Aplikasi ERP memiliki peran yang strategis untuk kepentingan persaingan bisnis ERP dalam Klasifikasi Sistem Informasi Top level /Strategi c Middle level /Tactical Executive Information Systems (EIS) Strategic supports Decision Support Systems (DSS) Decision making support ERP Applications Transaction Processing Systems (TPS) Low level & Database Management Systems (Operational) Office Automation Systems (AOS) Aplikasi ERP SAP (mySAP) BAAN Oracle JD Edwards (telah diakuisisi Oracle) Peoplesoft (telah diakuisisi Oracle) Compiere (Opensource), DLL Contoh MySAP mySAP ERP Procurement (source Genovate-SAP) [email protected] CRM CRM kependekan dari Customer Relationship Management. Dalam bahasa indonesia dapat kita artikan sebagai Manajemen Hubungan Pelanggan. Merupakan strategi pemasaran yang saat ini marak dilakukan oleh perusahaan-perusahaan yang menginginkan pelanggan konsumen mereka tetap membeli produk / memakai jasa mereka. / Kajian CRM Strategies Tataran CRM Operasional Analitis CRM Strategies • Pandangan ‘top-down’ tentang CRM sebagai strategi bisnis paling penting yang mengutamakan konsumen dan bertujuan memikat dan mempertahanankan konsumen yang menguntungkan. CRM Operasional • Pandangan tentang CRM yang berfokus pada proyek-proyek otomatisasi seperti otomatisasi layanan, otomatisasi armada penjualan dan otomatisasi pemasaran. CRM Analitis • Pandangan ‘bottom-up’ tentang CRM yang terfokus pada kegiatan penggalian data konsumen untuk tujuan-tujuan strategis dan taktis. Pentingnya CRM & Pengguna CRM Pentingnya CRM : Karena tingkat persaingan global antar perusahaan kian besar. Fakta bahwa untuk mendapatkan pelanggan baru bisa 10 kali biaya untuk menjaga pelanggan yang sudah ada. Tren bisnis saat ini yang tujuan utamanya adalah untuk meningkatkan loyalitas pelanggan ke perusahaan kita Banyaknya konsumen yang menginginkan pelayanan purna jual. Pengguna CRM : Bisa dari perusahaan/bidang usaha berskala kecil sampai ke perusahaan berskala besar. Prinsip Dasar CRM Mengambil data input berupa data profile dari semua pelanggan (customer) dan memberikan informasi yang sesuai kepada klien berupa informasi tentang customer history, kebutuhan-kebutuhan pasar dan isu-isu lain seputar perkembangan pasar. Secara umum tujuan penerapan CRM ialah sbb. : Mengenali dan menganalisa relasi. Mengenali dan menganalisa pasar. Mengenali dan menganalisa produk keluaran. Bagaimana cara membuat CRM berhasil ? Perencanaan bisnis yang matang Mendefinisikan tujuan dan sasaran dari penerapan CRM Menentukan batasan-batasan dari CRM menurut strategi yang ditetapkan Menentukan parameter dan standar pengukuran keberhasilan penerapan CRM Menentukan standar aturan penanganan strategi berdasarkan informasi dari system CRM seperti perubahan, perbaikan dan pemantapan strategi Bagaimana cara membuat CRM berhasil ? Dalam merencanakan penerapan system CRM harus memperhatikan hal-hal berikut : Sasaran yang ingin dicapai bersifat jangka panjang. Sesuai dengan sasaran yang telah ditentukan perusahaan. Hasil yang dicapai dapat menjadi sasaran kunci bagi bisnis perusahaan. Penerapan CRM dapat mengurangi biaya perusahaan secara keseluruhan. Nilai resiko akibat penerapan CRM. Kendala yang muncul setelah penerapan CRM : Pada aplikasi TI, terbuangnya feature atau kelebihan-kelebihan yang ditawarkan TI dengan percuma. Pelanggan tetap mengeluh. Hubungan dengan pelanggan tetap transaksional. Tidak ada peningkatan efisiensi. Staf sales dan marketing masih saling menyembunyikan data. Keuntungan perusahaan masih stagnan. Manfaat CRM : Jumlah konsumen bertambah, yaitu mencari konsumen baru disamping tetap memelihara tingkat kepuasan konsumen yang sudah ada. Mengetahui tingkat kepemilikan perusahaan pada konsumen, yaitu dengan mengetahui kebutuhan konsumen. Mengetahui kebutuhan konsumen pada masa yang akan datang, yaitu melalui hasil transaksi yang sudah dilakukan dan dari hasil analisa data-data transaksi yang sudah terkumpul. Manfaat CRM : Mengetahui ketidaknormalan pada setiap aktivitas transaksi, yaitu mengetahui tindak kriminal seperti penipuan dan lain sebagainya. Mengetahui perbaiakn yang harus dilakukan pada service yang diberikan kepada konsuman. Mampu menganalisa pola data transaksi, sebagai contoh mampu mengetahui kombinasi produk yang akan dijual pada waktu-waktu tertentu. Mengurangi resiko operasional, yaitu dengan mengetahui prediksi yang akan terjadi dan kesalahan yang pernah dilakukan melalui customer history. Implementasi CRM Untuk mengimplementasikan sebuah srategi CRM, diperlukan setidaknya 3 faktor kunci, yaitu : Orang-orang yang profesional (kualifikasi memadai) Proses yang didesain dengan baik Teknologi yang memadai Strategi Implementasi CRM Operational CRM Customer Customer touchpoint Call Center Web access e-mail Usage Direct sales Fax Refined Business Actions Analytical CRM Business Intelligent Business improvement Analysis Integrated Database Information Customer feedback Business System Provisioning Billing sales Call Center Account payable/receivable Operational CRM Mempersingkat kemungkinan-kemungkinan komunikasi ke dan dari customer ‘Front-Office’ CRM • Meliputi area dimana customer dapat langsung berhubungan ke perusahaan untuk memperoleh jawaban seperti touch points • Touch points: – Media – Fisik – Mail – Telepon – Fax – eMail – Web Personal Analitical CRM Meliputi pemahaman aktifitas customer yang diperoleh dari front office ‘Back office’ CRM • Teknologi yang dibutuhkan untuk menyusun dan memproses data customer, dan • Proses-proses baru di bisnis, yang menyaring secara praktis biodata customer keuntungan untuk meningkatkan loyalitas dan Business Intelligence vs CRM Business Intelligence CRM Rasionalisasi CRM Menampilkan nama dan alamat pelanggan perusahaan Menampilkan kontrak perusahaan yang paling baru pada PDA, bersama alamat mitra usaha-mitra usaha yang ada Tenaga marketing menjadi lebih perhatian tentang isu-isu yang ada atau isu-isu yang sedang berkembang sebelum bertemu pelanggan. Setiap minggunya menampilkan pengunjung yang datang ke video rental Setelah 6 bulan, selama sebulan mengirimkan langsung e-mail kepada pengunjung video rental, agar mau menyewa film-film baru yang telah tersedia Mengubah pengunjung yang tidak tetap menjadi penyewa tetap. Business Intelligence vs CRM Business Intelligence CRM Rasionalisasi CRM Menampilkan daftar pelanggan yang telah memberikan komplain dalam 30 hari terakhir Menghubungi seluruh pelanggan potensial tinggi yang memberikan komplain, dalam rangka membangkitkan semangat agar ‘tetap memiliki’ melaui penggunaan fitur-fitur produk CRM Fokus pada memelihara pelanggan potensial Menganalisa 5 suplier perusahaan yang paling populer, dengan cara membandingkan harga-harga vendor yang telah disetujui dengan harga-harga dari suplier potensial lainnya Identifikasi 5 besar suplier perusahaan dan menguji coba automated Web request-forquote (RFQ) system pada jumlah yang terbatas untuk meyempurnaan/pengembangan harga Meningkatkan kemungkinan penyempurnaan harga pada daya beli komoditi Business Intelligence vs CRM Business Intelligence CRM Rasionalisasi CRM Mendaftar alamat email pelanggan yang membuang kartu belanja ketika terakhir kali mengunjungi web perusahaan. Memberikan discount $5 secara online kepada pelanggan potensial, jika mereka bersedia mengisi formulir dan menjelaskan mengapa mereka membuang kartu belanjanya. Memberikan discount 10% bagi pengunjung yang tidak dikenal jika mereka melengkapi formulir. Memberikan imbalan kepada pelanggan yang menguntungkan dan memperoleh data perilaku konsumen yang sangat bernilai SUPPLY CHAIN MANAGEMENT ( SCM ) SEBUAH PRODUK MELEWATI PROSES YANG PANJANG SEBELUM SAMPAI KETANGAN KONSUMEN Pendahuluan Pelaku industri mulai sadar bahwa untuk menyediakan produk yang murah, berkualitas dan cepat, perbaikan di internal perusahaan manufaktur adalah tidak cukup. Peran serta supplier, perusahaan transportasi dan jaringan distributor adalah dibutuhkan. Kesadaran akan adanya produk yang murah, cepat dan berkualitas inilah yang melahirkan konsep baru tahun 1990-an yaitu Supply Chain Management ( SCM ) Supply Chain dan SCM Supply Chain adalah jaringan perusahaan-perusahaan yang secara bersama-sama bekerja untuk menciptakan dan menghantarkan suatu produk ke tangan pemakai akhir. Rangkaian atau jaringan ini terbentang dari penambang bahan mentah (di bagian hulu) sampai retailer / toko (pada bagian hilir). Perusahaan-perusahaan tersebut termasuk supplier, pabrik, distributor, toko atau ritel, sertu perusahaan pendukung seperti jasa logistik. Supply Chain dan SCM Ada 3 macam hal yang harus dikelola dalam supply chain yaitu Pertama, aliran barang dari hulu ke hilir contohnya bahan baku yang dikirim dari supplier ke pabrik, setelah produksi selesai dikirim ke distributor, pengecer, kemudian ke pemakai akhir. Kedua, aliran uang dan sejenisnya yang mengalir dari hilir ke hulu dan ketiga adalah aliran informasi yang bisa terjadi dari hulu ke hilir atau sebaliknya. Supply Chain dan SCM Supply Chain dan SCM Dalam kondisi nyata tidak sesederhana sebagaimana diatas, contoh sebuah produk sederhana yaitu biskuit kaleng. Pihak yang terlibat dalam supply chain biskuit kaleng tersebut adalah : 1. penghasil gandum 2. penghasil tebu 3. penghasil garam 4. penghasil aluminium 5. pabrik tepung terigu Supply Chain dan SCM 6. pabrik gula 7. distributor garam 8. pabrik kaleng 9. pabrik biskuit 10. distributor biskuit 11. supermarket 12. perusahaan transportasi dan pergudangan. Supply Chain dan SCM Skema hubungan yang bisa dibentuk adalah sebagai berikut : 1 5 11 10 2 11 6 9 3 7 11 10 4 8 11 Supply Chain dan SCM Kalau supply chain adalah jaringan fisiknya, yakni perusahaanperusahaan yang terlibat dalam memasok bahan baku, memproduksi barang maupun mengirimkannya ke pemakai akhir, SCM adalah metode, alat atau pendekatan pengelolaannya. Pendekatan yang ditekankan dalam SCM adalah terintegrasi dengan semangat kolaborasi. Supply chain management tidak hanya berorientasi pada urusan internal melainkan juga eksternal perusahaan yang menyangkut hubungan dengan perusahaanperusahaan partner. Area Cakupan SCM Bagian Cakupan kegiatan antara lain Pengembangan Produk Melakukan riset pasar, merancang produk baru, melibatkan supplier dalam perancangan produk baru Pengadaan Memilih supplier mengevaluasi kinerja supplier, melakukan pembelian bahan baku dan komponen, memonitor supply risk, membina dan memelihara hubungan dengan supplier Perencanaan dan Pengendalian Demand planning, peramalan permintaan, perencanaan kapasitas, perencanaan produksi dan persediaan Produksi Eksekusi produksi, pengendalian kualitas Distribusi Perencanaan jaringan distribusi, penjadwalan pengiriman, mencari dan memelihara hubungan dengan perusahaan jasa pengiriman, memonitor service level di riap pusat distribusi Tantangan dalam Mengelola Supply Chain Kompleksitas Struktur Supply Chain Melibatkan banyak pihak dengan kepentingan yang berbeda- beda (bertentangan?) Perbedaan bahasa, zona waktu dan budaya antar perusahaan Ketidakpastian Ketidakpastian permintaan Ketidakpastian pasokan: lead time pengiriman, harga dan kualitas bahan baku, dll Ketidakpastian internal: kerusakan mesin, kinerja mesin yang tidak sempurna, ketidakpastian kualitas produksi dll.