Quality Function Deployment, Value Engineering and Target Costing, an Integrated Framework in Design Cost Management: A Mathematical Programming Approach F. Jariri and S.H. Zegordi Scientia Iranica,Vol. 15, No. 3, pp 405-411 Sharif University of Technology, June 2008 Abstrak Dalam tulisan ini, kebutuhan untuk menggabungkan tiga metode biaya desain manajemen yang terkenal, disebut: Quality Function Deployment (QFD), Rekayasa Nilai (VE) dan Target Costing (TC) ke model tunggal telah ditangani. Setiap metode melakukan sangat baik dalam manajemen biaya prosedur kegiatan desain. Metode ini telah dimasukkan ke dalam matematika model pemrograman, dalam rangka mencapai t bene maksimum dari setiap metode. Model, dasarnya, mengoptimalkan kepuasan pelanggan dikenakan biaya target.Alat ini merupakan integer campuran nol-satu pemrograman nonlinier. Uni ed Model telah diusulkan untuk mencegah non-optimal solusi ketika metode berinteraksi satu sama lain. Praktisi harus penyok con bahwa solusi berkualitas akan dicapai dalam kontras dengan ketika metode yang diterapkan secara berurutan. Sebuah mobil contoh desain sederhana dirumuskan dan dipecahkan untuk menunjukkan kinerja model. QFD merupakan suatu metodologi yang digunakan oleh perusahaan untuk mengantisipasi dan menentukan prioritas kebutuhan dan keinginan konsumen, serta menggabungkan kebutuhan dan keinginan konsumen tersebut dalam produk dan jasa yang disediakan bagi konsumen. Definisi QFD Berikut ini dikemukan beberapa definisi dari QFD antara lain : QFD adalah suatu metodologi untuk menterjemahkan kebutuhan dan keinginan konsumen ke dalam suatu rancangan produk yang memiliki persyaratan teknik dan karakteristik kualitas tertentu. (Akao, 1990; Urban Hauser, 1993). QFD adalah suatu metodologi terstruktur yang digunakan dalam proses perencanaan dan pengembangan produk untuk menetapkan spesifikasi kebutuhan dan keinginan konsumen, serta mengefaluasi secara sistematis kapabilitas suatu produk atau jasa dalam memenuhi kebutuhan dan keinginan konsumen. Definisi QFD (lanjutan) Menurut Oakland J.S (1995), QFD adalah suatu sistem untuk mendesain sebuah produk atau jasa yang berdasarkan permintaan pelanggan, dengan melibatkan partisipasi fungsi-fungsi yang terdapat dalam organisasi tertentu. QFD juga dapat diartikan sebagai penyebaran fungsi-fungsi yang terkait dengan pengembangan produk dan pelayanan dengan mutu yang memenuhi kepuasan konsumen. (Revelle., Frigon., dan Jackson, 1995). Manfaat QFD Manfaat QFD bagi perusahaan yang berusaha meningkatkan daya saingnya melaui perbaikan kualitas dan produktifitasnya secara berkesinambungan adalah sebagai berikut : 1. Fokus pada pelanggan. Organisasi TQM merupakan organisasi yang berfokus pada pelanggan. QFD memerlukan pengumpulan masukkan dan umpan balik dari pelanggan. 2. Efisiensi waktu. QFD dapat mengurangi waktu pengembangan produk karena memfokuskan pada persyaratan pelanggan yang spesifik dan telah diidentifikasikan dengan jelas. 3. Orientasi kerja sama tim (Teamwork Oriented). QFD merupakan pendekatan kerjasama tim. Semua keputusan dalam proses didasarkan konsensus dan dicapai melalui diskusi mendalam dan brainstorming. 4. Orientasi pada dokumentasi. Salah satu produk yang dihasilkan dari proses QFD adalah dokumen komprehensif mengenai semua data yang berhubungan dengan segala proses yang ada dan perbandingannya dengan persyaratan pelanggan. Manfaat QFD (lanjutan) Dari ke empat point diatas, dapat kita ketahui bahwa secara spesifik manfaat penerapan QFD yaitu sebagai berikut : • Meningkatkan Keandalan Produk. • Meningkatkan Kualitas Produk. • Meningkatkan Kepuasan Konsumen. • Memperpendek time to market. • Mereduksi biaya perancangan. • Meningkatkan komunikasi. • Meningkatkan Produktivitas. • Meningkatkan keuntungan perusahaan. Selain itu juga, QFD dapat menjalankan atau memperlancar cross functional communication dalam suatu organisasi atau perusahaan. Sehingga proses komunikasi antar divisi atau fungsi organisasi dapat berjalan dengan lancar Berikut adalah gambarnya : Dalam QFD ini ada empat langkah pengerjaannya, diantaranya adalah : 1. Product Planning (House of Quality) 2. Design Deployment 3. Manufacturing Planning 4. Production Planning Dengan empat langkah tersebut,proses pengembangan suatu produk mulai dari perencanaan produk, perencanaan komponen (komponen produk), perencanaan proses, dan perencanaan produksi sudah lengkap, yang semuanya saling berkaitan seperti gambar berikut ini : PROSES PENGEMBANGAN PRODUK Value Engineering The Society of American Value Engineering mendefinisikan value engineering sebagai “aplikasi sistematis yang mengakui teknik-teknik yang mana mengidentifikasi fungsi suatu produk atau jasa, menetapkan monetary value untuk fungsi tersebut dan menyediakan fungsi yang dibutuhkan pada keseluruhan biaya terendah”. Value Engineering (VE) atau value analysis (VA) adalah aplikasi dari berbagai kemampuan untuk mengurangi biaya manufaktur atau industri jasa. Kemampuan ini bisa dari statistik, teknisi, dan psikologi hingga akunting dan penjualan.Value engineering berhubungan dengan harga suatu produk atau jasa hingga biayanya. Value engineering memaparkan permasalahan desain dalam suatu urutan langkah, setiap kemajuan menuju solusi yang memungkinkan. Suatu sub-divisi dapat dibuat sehingga kenyataan dapat mempunyai tumpuan langsung maupun tak langsung dalam sistem. Suatu proyek VE harus dilaksanakan melewati enam fase berurutan yang disebut job plan (Park, 1992). Target Costing Definisi Target Costing : Target costing adalah metode perencanaan laba dan manajemen biaya yang difokuskan pada produk dengan mempertimbangkan proses manufakturing, sehingga target costing ini digunakan oleh perancang sebelum produk dan proses desain dilakukan untuk mencapai tujuan perbaikan usaha pada pengurangan biaya manufaktur produk di masa depan. Fungsi Target Costing Target Costing merupakan alat yang memperhatikan dan memfalitasi komunikasi antar anggota dari cross functional team yang bertanggung jawab pada desain produk. Target costing merupakan customer-oriented, mulai dari harga, kualitas, dan fungsi yang dibutuhkan, semuanya ditentukan oleh konsumen. Kesimpulan Diusulkan untuk menggabungkan tiga pendekatan, yaitu QFD, VE dan TC, menjadi model matematika. Itu menunjukkan bahwa dengan jumlah yang wajar dari upaya komputasi, seseorang dapat mencapai susunan terbaik dari TA. Jika metode mengalami masalah satu per satu, kemudian ada kemungkinan dari kondisi di bawah optimal karena metode berinteraksi satu sama lain dan mempengaruhi parameter masalah. ini menggabungkan mengatasi kelemahan ini. Diusulkan bahwa matriks kedua QFD adalah pilihan terbaik untuk menerapkan pendekatan VE. di masa depan kerja, analisis tentang bagaimana pendekatan VE dapat diterapkan untuk matriks ketiga dan keempat QFC dapat dilakukan. Thank you for you attention Stephanie Mayang P. 3333091115