NILAI TEKNOLOGI INFORMASI

advertisement
MINGGU 3
Pertanyaan Mendasar
 Apakah inves TI pada perusahaan akan memberikan
imbal balik ?
 Bagaimana TI jika dibandingkan dengan perusahaan
pesaing ?
 Apakah TI mampu meningkatkan kinerja perusahaan
secara optimal ?
 Apakah strategi TI sudah sesuai dengan strategi
bisnis?
Pendekatan Manajemen Kinerja TI
 Manajemen Kinerja TI dimaksudkan untuk
mengidentifikasi dan mengkuantifikasi biaya-biaya
dan benefit-benefit dari TI
 Perbedaan instrument monitoring, tergantung pada
karakteristik biaya dan benefitnya.
 Ketika biaya dan benefit dapat dgn mudah
dikuantifikasikan dan dinilai dalam satuan nilai uang,
pengukuran seperti ROI, Net present Value (VPV),
Internal Rate of Return (IRR), dan Payback Method
dapat digunakan.
Mengukur Kinerja TI
Gambar : Pendekatan Pengukuran Kinerja
Mengukur Kinerja TI
 Nyata / Tidak Nyata
 Biaya / Manfaat
 Ekonomi Informasi
 ROI (Return on Investment)
 IRR (Internal Rate Return)
 NPV (Net Present Value)
 PP (Payback Period)
 IT BCS (Balanced Scorecard)
 Metode tradisional membutuhkan penilaian dalam
bentuk adanya besaran uang, maka masalah sering
muncul pada saat penerapan sistem informasi, yg
seringkali merupakan hal yg tidak terukur, seperti
layanan terhadap pelanggan.
 Lebih jauh lagi, perbedaan antara tingkat manajemen
dan pengguna menyebabkan adanya pandangan
tentang nilai (value) yg berbeda atas teknologi
informasi.
Prinsip2 Ekonomi Informasi
 High fixed cost, low variable cost. Biaya pertama untuk mencipta suatu
produk teknologi informasi (copy pertama) biasanya mahal. Tetapi
biaya untuk memperbanyaknya sangat murah  VCD TITANIC
 Versioning and price discrimination. Karena prinsip high fixed cost,
low variable cost yang sudah diuraikan di atas, penetapan harga
berdasarkan biaya (cost) yang biasa tidak berlaku untuk barang
informasi, karena biaya per satuannya sudah mendekati nol. Karena
itu, barang informasi dinilai menurut nilai sang konsumen, bukan
menurut biaya produksi. Karena orang memberi nilai yang berbeda
terhadap suatu informasi yang sama, maka muncul berbagai versi
barang informasi, untuk segmen-segmen pasar yang berbeda, yang
akan membayar harga yang berbeda untuk versi-versi yang berbeda 
Novel Harry Potter Versi Hardcover lebih mahal dari Softcover
 Lock-in, switching. Sekali kita memilih satu produk
teknologi informasi, sering kali kita seperti terkunci
(lock in), karena akan sulit pindah ke produk teknologi
informasi lain (dari perusahaan yang berbeda). Untuk
pindah (switch) ke sistem lain, mungkin biayanya akan
terlalu mahal, karena investasi yang sudah ditanam
sebelumnya akan terbuang  Pengguna MS / Apple
 Network effects. Nilai suatu produk tergantung juga
pada luas jaringan (network) pengguna yang sudah
memanfaatkannya. Makin luas dan makin besar jaringan
itu, nilainya makin tinggi  Kijang / Honda lebih
bernilai
Hirarki Nilai Bisnis
 Investasi TI yg sangat berhasil mempunyai pengaruh yg
positif pada semua level hirarki nilai bisnis.
 Kesuksesan investasi yg rendah tidak mempunyai kekuatan
yg cukup dalam mempengaruhi level yg lebih tinggi,
namun hanya mempengaruhi tingkat yg lebih rendah.
 Makin tinggi hirarki pengukuran, makin sulit faktor yg
muncul seperti keputusan penetapan harga dan
persaingan.
 Kesulitan ini berarti bahwa pengukuran pengaruh investasi
TI lebih mudah di tingkat hirarki bawah daripada tingkat
yg lebih atas.
 Metode pengukuran multi kriteria mungkin dapat
memecahkan permasalahan tersebut, karena mampu
mengukur pengaruh tangible dan intangible, yg
merupakan ciri khas hirarki bisinis yg lebih tinggi.
 Metode multi kriteria yg dikenal adalah informasi
economies (IE), yg memberikan teknik skoring
campuran atas manfaat tangible (biasanya ROI) dan
manfaat intangible.
Hirarki Nilai Bisnis
Gambar : Hirarki Nilai Bisnis
Praktik Terbaik untuk Manajemen
Kinerja TI
 IT Balanced Scorecard (IT BSC) merupakan cara efektif
untuk membantu dewan direksi dan manajemen
untuk meyelarasankan TO dengan bisnis.
 IT Governance Institute mempromosikan bahwa IT
BSC merupakan “praktik terbaik” untuk mngukur
kinerja TI dan menyelaraskannya dengan bisnis.
 Penerapan “praktik terbaik” pada fungsi TI sebagai
pemberi layanan secara internal. Memerlukan
penyesuaian atas empat perspektif umum BSC.
 IT BSC umum pada departement TI seperti ditunjukan
pada gambar berikut :
IT BSC Secara Umum
 Perspektif pengguna menggambarkan evaluasi
pengguna terhadap TI
 Perspektif operasional menggambarkan proses TI yg
dilakukan untuk mengembangkan dan penyediakan
aplikasi.
 Prespektif yg berorentasi masa depan
menggambarkan sdm dan TI yg diperlukan oleh TI
untuk menyediakan layanan TI setiap saat; dan
 Perpekstif kontribusi bisnis menggambarkan nilai
bisnis yg dihasilkan dari investasi TI.
Download