Kebutuhan akan Sistem Manajemen Kinerja Baru Globalisasi dan Liberalisasi perdagangan Dunia ; AFTA, APEC, NAFTA, GATT Perubahan Lingkungan : Hubungan ekonomi, IPTEK, budaya Perubahan Strategi Dunia Usaha : Visi dan misi baru., Manajemen baru Manajemen Kinerja Baru : Alat untuk mengkomunikasikan tujuan dan pencapaian Menjamin bahwa perusahaan menggunakan sumber daya secara efisien Fokus pada perbaikan berkelanjutan Panduan yang kritis untuk evaluasi efektivitas organisasi Manajemen kinerja • sebuah proses yang bertujuan untuk meningkatkan kinerja karyawan, kinerja tim dan organisasi. Proses ini dilakukan bersama antara manager dan pegawai. evolusi sistem pengukuran kinerja • • Tahap pertama : pengukuran kinerja berorientasi pada cost accounting yang datanya diambil dari masa lampau. Adapun beberapa indikator kinerja yang penting merupakan indikator finansial seperti profit dan ROI. Tahap kedua : pengukuran kinerja yang terintegrasi yang mampu memperbaiki kelemahan dari pengukuran kinerja tradisional, yaitu pendekatan finansian dan non finansial. Contoh pendekatan input-prosesoutput Pendektan pengukuran kinerja, 1. Kinerja organisasi; pencapaian hasil (out come) organisasi 2. Kinerja proses; kinerja pada proses tahapan dalam menghasilkan produk atau pelayanan. 3. Kinerja individu ; merupakan pencapaian atau evektifitas pada tingkat pegawai atau pekerjaan. Variabel Kinerja VARIABEL Keluaran organisasi Proses Internal Kemampuan sumber daya ASPEK Finansial Non Finansial Inovasi Proses operasi Pemasaran Pelayanan purna jual Sumber daya insani Sumber daya teknologi Sumber daya organisasi aspek-aspek yang digunakan untuk mengukur kinerja individu • 1. 2. 3. 4. 5. 6. Desler (2003:329) : kualitas kerja, produktivitas (kuantitas), pengetahuan, keterpercayaan, ketersediaan(ketepatan waktu), kebebasan. • 1. 2. 3. 4. Mangkunegara (2007:127) menggunakan 4 aspek untuk mengukur kinerja individu : kualitas kerja, kuantitas kerja, dapat tidaknya diandalkan, sikap. Hubungan tugas individu dengan Tujuan Organisasi model sistem pengukuran kinerja baru • SMART (1988) dari Cross dan Lynch, • Performance Measurement Matrix/PMM dari Keagen, et.al (1989), • Balanced Scorecad/BSC dari Kaplan dan Norton (1992), • Quantum Performance Measaurement Model/QPMM (1993) • Integrated Dynamic PMS dari Ghalayani, et.al (1997) • Integrated performance measurement System dari Bititchi et.al (1997), • Performance Prism dari neely dan Adam (1999), • ISO series, dan lain-lain. Pengukuran yang banyak digunakan • paling terkenal adalah BSC. Hal ini disebabkan BSC hanya menyediakan kerangka yang sederhana yang mudah diaplikasikan, yaitu hanya terdiri dari empat (4) perspektif, yaitu : – Finansial – Pelanggan – Proses bisnis internal – Pembelajaran dan pertumbuhan Balanced Scorecard dari Kapplan