buku pedoman penelitian tindakan kelas (ptk)

advertisement
BUKU PEDOMAN
PENELITIAN TINDAKAN KELAS (PTK)
PROGRAM PPG DALAM JABATAN
PRODI GURU KELAS MI
PROGRAM PENDIDIKAN PROFESI GURU (PPG)
LPTK RAYON 206
FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN (FITK)
IAIN WALISONGO SEMARANG
TAHUN 2013/2014
Sekretariat: Jl. Prof. Dr. Hamka (kampus II) Ngaliyan Semarang.
www.walisongo.ac.id
Daftar Isi
HALAMAN SAMPUL
(Halaman: 1)
DAFTAR ISI
(Halaman: 2)
PENGANTAR
(Halaman: 4)
BAB I
KEBIJAKAN UMUM
(Halaman: 5-7)
BAB II
ISI PROPOSAL PENELITIAN TINDAKAN KELAS (PTK)
(Halaman: 8-16)
BAB III
ISI LAPORAN PENELITIAN TINDAKAN KELAS (PTK)
(Halaman: 17-19)
BAB IV
PEMBIMBINGAN PENELITIAN TINDAKAN KELAS (PTK)
(Halaman: 20-21)
BAB V
SEMINAR HASIL PENELITIAN TINDAKAN KELAS (PTK)
(Halaman: 22-23)
BAB VI
PENILAIAN SEMINAR HASIL PTK
(Halaman: 24)
DAFTAR PUSTAKA
(Halaman: 25)
LAMPIRAN-LAMPIRAN
(Halaman: 26-43)
2
Tim Penyusun Buku Pedoman PTK PPG
LPTK IAIN Walisongo Semarang
DR. H. Sujai, M.Ag.
(Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan IAIN Walisongo)
Drs. H. Shodiq, M.Ag. (Penanggung Jawab Akademik)
Dr. H. Darmuin, M.Ag. (Ketua Program)
Ismail SM, M.Ag. (Koordinator)
Ahmad Muthohar, M.Ag. (Anggota)
Proofreader:
Dosen FITK/ Peserta workshop penyusunan Buku Pedoman PTK
Sekretariat: Jl. Prof. Dr. Hamka (kampus II) Ngaliyan Semarang.
www.walisongo.ac.id
[email protected]
3
Kata Pengantar
Bismillahirrohmanirrohim. Alhamdulillahirobbil‘alamin wassholatu wassalamu ‘ala
rosulillahi khotamil ambiya’ walmursalin wala haula wala quwwata illa billahil’aliyyil’adzim.
amma ba’du.
Puji syukur ke hadirat Allah Yang tidak terbatas kasih sayangNya. Hanya dengan
inayahNya buku pedoman penulisan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) program Pendidikan
Profesi Guru (PPG) dalam jabatan yang diselenggarakan oleh LPTK Fakultas Ilmu Tarbiyah
dan Keguruan IAIN Walisongo ini dapat diterbitkan.
Buku pedoman ini berisi rambu-rambu dan petunjuk teknis segala aktivitas terkait
persiapan, pelaksanaaan dan penilaian serta evaluasi kegiatan Penelitian Tindakan Kelas
(PTK). Penerbitan buku pedoman ini bertujuan untuk mewujudkan penjaminan mutu dan
keberhasilan pelaksanaan program PPG dalam jabatan pada umumnya dan kegiatan PTK
pada khususnya yang merupakan kegiatan terpadu dengan kegiatan PPLK (Praktik
Pengalaman Lapangan Kependidikan). Secara khusus tujuan PTK bagi guru adalah
pengembangan profesi guru melalui meneliti tentang tugas utamanya mendidik dan
mengajar peserta didiknya. Jika budaya meneliti terwujud pada diri guru dipastikan dia
akan memiliki kesadaran tinggi untuk memperbaiki dan meningkatkan kualitas pelaksanaan
pembelajaran yang diamanahkan kepadanya. Endingnya adalah peserta didiknya akan
berhasil dalam belajar, menjadi generasi bangsa yang berkualitas pula secara intelektual,
emosional dan spiritual. Tidak berlebihan bila program PPG ini bersemangat dengan visi
“mewujudkan guru profesional berkarakter kuat”.
Kami tim penyusun berharap Buku Pedoman ini bermanfaat untuk semua pemangku
kepentingan. Kami memberi apresiasi yang tinggi kepada para dosen FITK IAIN Walisongo
Semarang yang telah bersedia menelaah isi buku pedoman ini dan memberikan masukan,
komentar, diskusi dan saran yang konstruktif yang kemudian kami tindak lanjuti dengan
melakukan revisi dan akhirnya menjadi naskah akademik untuk dipedomani bersama.
Karena itulah kami mengucapkan terimakasih seraya memohon ridlo Alloh SWT diberikan
ilmu yang manfaat dan barokah, wajazakumullah ahsanal jaza’. Amiin. [sm]
Semarang, 23 Juni 2014
Tim Penyusun
LPTK IAIN Walisongo Semarang
4
BAB I
KEBIJAKAN UMUM
A. Pendahuluan
Penelitian Tindakan Kelas (PTK) merupakan bagian dari penelitian tindakan
(action research) yang bertujuan untuk memperbaiki mutu pembelajaran di kelas yang
diampu oleh guru. Dalam konteks program Pendidikan Profesi Guru (PPG), PTK adalah
karya tulis ilmiah mandiri yang dilakukan secara sistematis dan metodologis oleh guru
peserta program PPG dalam rangka penyelesaian tugas akhir yang menjadi sebagian
persyaratan memperoleh sertifikat guru profesional sesuai ketentuan yang berlaku.
Seluruh peserta PPG LPTK Rayon 206 IAIN Walisongo harus melakukan penelitian
tindakan kelas (PTK) sesuai bidang kajian program studi yang diambil.
Tujuan dan manfaat PTK sebagaimana ditegaskan Mc Niff adalah untuk
perbaikan dalam konteks proses belajar khususnya dan implementasi program sekolah
pada umumnya (Mc Niff: 1992). Dengan tumbuhnya budaya meneliti di kalangan guru
sebagai dampak dari pelaksanaan tindakan secara berkelanjutan, maka manfaat yang
diperoleh yaitu terwujudnya inovasi pembelajaran dan peningkatan profesionalitas guru.
Buku Pedoman Penulisan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini berisi ramburambu bagi peserta PPG dalam rangka merancang, menyusun proposal PTK,
melaksanakan PTK dan menyusun laporan PTK. Disamping itu, sebagai pedoman
praktis untuk menyamakan persepsi antara peneliti dan dosen pembimbing dalam proses
konsultasi dan pembimbingan hingga selesainya tugas penyusunan PTK. Meskipun
Peserta PPG secara teoritis sudah mengikuti proses pembelajaran mata workshop PTK
selama satu semester sebelumnya dan menghasilkan produk berupa proposal, mereka
dituntut untuk menyegarkan kembali pemahaman terhadap metodologi penelitian
tindakan kelas (PTK) secara komprehensif dengan cara membaca referensi lain yang
terkait dan mampu menerapkannya untuk melakukan PTK dan menghasilkan laporan
PTK yang berkualitas baik.
Buku pedoman ini diharapkan selain bisa menjadi acuan bagi dosen pembimbing
dan peserta PPG dalam proses menghasilkan karya ilmiah berupa laporan PTK, juga
diharapkan bermanfaat bagi madrasah mitra yang menjadi lokasi PPLK yang sekaligus
lokasi PTK.
B. Ketentuan Umum
1. Kegiatan PTK harus dilakukan peserta Praktik Pengalaman Lapangan
Kependidikan (PPLK) PPG secara individu berkolaborasi dengan guru pamong
dan teman sejawat.
2. Kegiatan PTK dilaksanakan selama berlangsungnya Praktik Pengalaman
Lapangan Kependidikan (PPLK). Maka setelah selesai PPLK, peserta PPG
sekaligus harus dapat menghasilkan laporan PTK.
3. Penyusunan laporan PTK dilakukan melalui konsultasi peserta dengan dosen
pembimbing PTK masing-masing sesuai dengan jadwal waktu bimbingan yang
disepakati antara pembimbing dan peserta.
4. Seluruh proses bimbingan tercatat pada buku bimbingan PTK (buku tersendiri).
5. Laporan PTK diserahkan kepada pengelola program setelah disahkan oleh dosen
pembimbing PTK dan pimpinan madrasah lokasi PPLK.
6. Laporan PTK merupakan produk yang dinilai pada semester 2.
7. Petunjuk teknis bimbingan PTK dan format laporan diatur dalam bab tersendiri.
5
C. Ruang lingkup Kajian Penelitian Tindakan Kelas (PTK)
Kajian Penelitian Tindakan Kelas (PTK) LPTK Rayon 206 IAIN Walisongo
meliputi tindakan yang terkait dengan:
1. Peningkatan kualitas proses pembelajaran
2. Peningkatan penguasaan materi pembelajaran
3. Peningkatan kualitas penilaian pembelajaran
4. Peningkatan kualitas pemanfaatan media/sumber pembelajaran
5. Peningkatan keterampilan belajar
6. Perbaikan sikap dan perilaku peserta didik.
7. Dan lain-lain yang relevan.
D. Obyek Penelitian Tindakan Kelas
Secara teiritik tema dan obyek penelitian PTK sangat luas. Pada program
Pendidikan Profesi Guru (PPG) ini difokuskan pada perbaikan dan peningkatan kualitas
pembelajaran di kelas tertentu, yang meliputi:
1. Pendekatan/ Model/Strategi/Metode pembelajaran terkini.
2. Pemanfaatan media pembelajaran berbasis TIK (teknologi informasi dan
komunikasi), APE (alat peraga edukatif) dan berbasis lingkungan sekitar.
3. Pengelolaan kelas dan siswa.
4. Teknik penilaian/evaluasi pembelajaran.
5. Pemanfaatan bahan ajar/ sumber belajar.
6. Teknologi pembelajaran.
7. Pengembangan kurikulum.
8. Psikologi Belajar.
9. Pengembangan profesionalitas guru.
10. Dan lain-lain yang relevan.
E. Persyaratan Pengajuan Usulan Judul/proposal PTK
Persyaratan utama yang harus dipenuhi peserta yang akan mengajukan judul
PTK sebagai berikut:
a. Peserta telah menyelesaikan seluruh materi workshop PPG pada semester pertama.
b. Peserta telah lulus pada materi workshop Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dengan
disertai bukti produk workshop berupa proposal Penelitian Tindakan Kelas (PTK)
sesuai bidang studi/program studi PPG. Khusus LPTK IAIN Walisongo pada
angkatan ke-2 tahun 2013/2014 menyelenggarakan 3 kelas dengan program studi
Guru Kelas Madrasah Ibtidaiyah (MI).
c. Ruang lingkup tema/judul PTK yang diajukan relevan dengan program studi
PPG IAIN Walisongo, yaitu: Program Studi Guru Kelas Madrasah Ibtidaiyah
dengan memilih salah satu dari 5 mata pelajaran pokok meliputi Bahasa
Indonesia, Matematika, Sains/IPA, IPS, PPKn atau tematik terpadu (untuk
kelas 1 dan 4).
d. Lokasi PTK harus dilakukan di tempat tugas peserta PPLK PPG yang menjadi mitra
LPTK IAIN Walisongo Semarang.
e. Peserta telah membaca dan menguasai minimal satu sumber/referensi primer dan
dua sumber/referensi sekunder berupa buku atau artikel dalam jurnal penelitian
yang menjadi rujukan utama guna membahas permasalahan yang diajukan.
f. Usulan proposal PTK ditulis dengan Bahasa Indonesia.
g. Penulisan PTK mengikuti kaidah baku bahasa Indonesia yang baik dan benar.
6
h.
i.
Peserta PPG mengisi dan mengajukan form (blangko) pengajuan judul PTK kepada
pengelola program. Contoh form isian seperti dalam Lampiran.
Pengisian form judul PTK oleh peserta (poin 8) mengacu dan menindaklanjuti
proposal hasil workshop PTK pada semester 1.
F. Langkah Teknis Pengajuan Judul/proposal dan Penyusunan laporan PTK
Secara sistematis penyusunan proposal PTK hingga laporan PTK yang harus
dilakukan oleh setiap peserta PPG meliputi prosedur berikut:
1. Pengajuan judul (waktu workshop semester 1).
2. Penyusunan proposal (waktu workshop semester 1).
3. Pendaftaran judul proposal kepada pengelola program (sesuai prodi GKMI).
4. Pematangan proposal (mulai proses bimbingan dengan dosen pembimbing PTK,
sebaiknya mengacu pada silabus mata pelajaran/ buku teks pelajaran terkait PTK)
5. Penyusunan instrumen PTK (silabus, RPP siklus 1, RPP siklus 2, dst. sesuai materi
pokok dipilih, lembar observasi siswa dan guru, daftar dokumentasi yang
diperlukan, pedoman wawancara (bila diperlukan) dan lain-lain.
6. Penyusunan jadwal pelaksanaan PTK secara rinci (sesuai kalender pendidikan di
madrasah/sekolah lokasi PPLK dan Kelas yang dipilih untuk PTK). Jadwal PTK
yang disusun harus melalui diskusi dan kesepakatan dengan guru pamong di kelas
tertentu yang sekaligus menjadi tim kerja PTK/kolaborator).
7. Menentukan tim kerja/kolaborator yang setidaknya terdiri dari: 1 guru pamong dan
1 teman sejawat peserta PPG (untuk memastikan bisa membantu melakukan
pengamatan, pencatatan dan dokumentasi semua proses pelaksanaan tindakan).
8. Pemantapan proposal dan kelengkapan instrumennya oleh peneliti dan guru
pamong sekaligus dilakukan refleksi/diagnosis pra siklus.
9. Persetujuan dosen pembimbing PTK terhadap proposal dan instrumennya.
10. Pelaksanaan PTK siklus 1 dengan dibantu tim kerja/kolaborator yakni 1 guru
pamong dan 1 teman sejawat peserta PPG.
11. Refleksi hasil Tindakan dan pengamatan siklus 1 bersama tim kerja. Peneliti harus
menulis/merangkum kembali semua hasil pengamatan/catatan/rekaman proses tim
kerja sebagai modal penting atau bahan melakukan analisis/pembahasan PTK
(kepentingan jangka pendek untuk melakukan PTK siklus 2; kepentingan akhirnya
untuk bahan penyusunan laporan PTK).
12. Pelaksanaan PTK siklus 2 dengan dibantu tim kerja/kolaborator yakni 1 guru
pamong dan 1 teman sejawat peserta PPG.
13. Refleksi hasil Tindakan dan pengamatan siklus 2 bersama tim kerja. Peneliti harus
menulis/merangkum kembali semua hasil pengamatan/catatan/rekaman proses tim
kerja sebagai modal penting atau bahan melakukan analisis/pembahasan PTK
(kepentingan jangka pendek untuk melakukan PTK siklus 3 (bila diperlukan);
kepentingan akhirnya untuk bahan penyusunan laporan PTK).
14. Kompilasi data hasil PTK (minimal 2 siklus) dan dilakukan analisis/ pembahasan.
15. Penyusunan draft laporan PTK secara komprehensif.
16. Pembimbingan draft laporan PTK dengan Dosen pembimbing PTK.
17. Penyusunan laporan akhir PTK secara komprehensif.
18. Seminar hasil PTK.
19. Revisi laporan akhir PTK.
20. Penjilidan laporan akhir PTK.
21. Penyerahan jilidan laporan PTK beserta soft copynya kepada pengelola.
[][][]
7
BAB II
ISI PROPOSAL PENELITIAN TINDAKAN KELAS (PTK)
Secara umum, isi proposal dan laporan hasil PTK banyak persamaan dengan
penelitian pada umumnya. Namun pada aspek tertentu Penelitian Tindakan Kelas (PTK)
mempunyai karakteristik tersendiri.
A. Substansi Proposal PTK
Proposal penelitian tindakan kelas terdiri atas beberapa komponen berikut: (1)
judul; (2) latar belakang masalah; (3) Perumusan Masalah (3) Tujuan Penelitian; (4)
Manfaat Penelitian (5) Kajian Pustaka/ Kajian teori; (6) Tinjauan hasil penelitian
terdahulu yang relevan; (8) Hipotesis Tindakan, (9) metode penelitian/prosedur
penelitian, mencakup unsur-unsur: (a) rancangan penelitian, (b) lokasi, waktu dan
subjek penelitian, (c) kolaborator penelitian, (d) prosedur penelitian, (e) teknik
pengumpulan data, (f) teknik analisis data, (g) kriteria keberhasilan tindakan. (10)
instrumen penelitian. (11) Jadwal penelitian.
1. Judul Penelitian
Judul disusun secara ringkas maksimal 20 kata dan harus mencerminkan tiga
unsur, 1) tindakan, 2) perbaikan pembelajaran, dan 3) subyek sasaran.
Contoh:
“PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS PARAGRAF BAHASA
INDONESIA SISWA KELAS VI MIN KOTA SEMARANG MELALUI
PENERAPAN
STRATEGI
PEMBERIAN
PERTANYAAN
TERSTRUKTUR PADA TAHUN PELAJARAN 2014/2015”.
Pada contoh judul/topik PTK di atas, dapat dijelaskan rinciannya berikut:
 perbaikan kualitas pembelajaran yang diharapkan: peningkatan
kemampuan;
 fokus: menulis paragraf mata pelajaran Bahasa Indonesia;
 tindakan:
penerapan
strategi
pemberian
pertanyaan
terstruktur;
 subyek sasaran: siswa kelas VI;
 lokasi: Madrasah Ibtidaiyah Negeri (MIN) Kota Semarang;
 waktu: tahun pelajaran 2014/2015.
Rumus singkat penyusunan judul/topik PTK yaitu:
peningkatan + fokus + tindakan + subyek + lokasi + waktu.
Apabila judul/topik PTK dibatasi oleh lembaga berwenang dari segi jumlah maksimal
kata yang digunakan (misalnya maksimal 20 kata), maka peneliti dapat menyingkat
atau menyederhakan judul agar tidak terlalu panjang tetapi secara substantif terbaca
dengan jelas. Rincian judul penelitian seperti materi pokok, semester, tahun
pelajaran dan lainnya jika tidak mungkin dicantumkan dapat dijelaskan di dalam
proposal pada komponen metode/prosedur penelitian yakni unsur subyek dan obyek
penelitian.
8
Contoh kompilasi judul/topik PTK guru kelas MI:
No.
Mapel/tematik
1
Tematik terpadu
Kls 1 MI
2
Tematik terpadu
Kls 4 MI
3
Matematika
Kelas V MI
4
Sains Kelas IV MI
5
IPS Kelas V MI
6
Bahasa Indonesia
Kelas I MI
7
PKn Kelas V MI
Judul/topik
Peningkatan Keaktifan belajar siswa pada Subtema Cuaca Melalui
Pendekatan Saintifik dalam pembelajaran tematik terpadu kelas I
MI Miftahul Akhlaqiyah Beringin Kota Semarang Tahun
Pelajaran 2013/2014.
Peningkatan Pemahaman siswa pada Subtema Keberagaman
Makhluk Hidup di Lingkunganku Melalui Pemanfaatan
Multimedia dalam pembelajaran tematik terpadu kelas IV MI
Maarif NU Pageraji Purwokerto Tahun Pelajaran 2013/2014.
Upaya meningkatkan hasil belajar siswa melalui model
Cooperative learning tipe TGT pada pembelajaran matematika
materi bangun datar kelas V MIN Bawu Jepara Tahun ajaran
2014/2015.
Peningkatan hasil belajar siswa melalui penerapan metode
demonstrasi dan simulasi praktik pada pembelajaran sains materi
fenomena alam kelas IV MI Nurul Islam Kota Semarang Tahun
Pelajaran 2013/2014.
Penerapan Metode Gallery walk dan Index Card Match untuk
meningkatkan keaktifan dan hasil belajar siswa kelas V MI Darul
Ulum Semarang Tahun Pelajaran 2014/2015
Upaya meningkatkan keterampilan bercerita siswa melalui metode
retelling story berbantu kartu seri bergambar pada pembelajaran
Bahasa Indonesia Kelas I MI Al-Khoiriyah tahun pelajaran
2014/2015.
Penerapan model inquiry pada pembelajaran PKn Materi
Mengenal NKRI untuk meningkatkan keaktifan dan hasil belajar
siswa kelas V MIN Bugangin Kendal Tahun Pelajaran 2014/2015.
2. Latar Belakang Masalah
Latar belakang masalah merupakan unsur yang sangat penting dalam PTK. Latar
belakang ini memaparkan permasalahan riil yang dialami oleh guru dalam
pembelajaran. Secara umum, masalah biasanya muncul disebabkan oleh tiga faktor. (1)
Masalah berkaitan dengan karakter mata pelajaran atau pokok bahasan dari mata
pelajaran tersebut. Dalam hal ini, guru mencermati tingkat kesulitan materi pelajaran,
sehingga memerlukan pemecahan secara khusus melalui PTK. (2) Masalah berkaitan
dengan faktor internal siswa. Termasuk dalam hal ini, adalah kurangnya minat dan
bakat siswa terhadap pelajaran, rendahnya motivasi belajar, dan rendahnya hasil
belajar siswa, semuanya memerlukan penanganan secara profesional melalui PTK. (3)
Masalah yang berkaitan dengan fakror internal guru. Termasuk dalam hal ini, adalah
kurangnya penguasaan guru terhadap mata pelajaran yang diajarkan dan penguasaan
guru dalam mendesain, mengembangkan, menerapkan, mengelola, dan mengevaluasi
proses dan sumber belajar. Faktor-faktor internal guru tersebut juga memerlukan
refleksi secara obyektif dan melakukan tindakan sebagai akibat dorongan dari dalam
diri untuk melakukan perbaikan diri yang akan bermuara pada peningkatan mutu
pelayanan, proses, dan hasil belajar siswa.
Secara metodologis, ada enam pertanyaan yang jawabannya akan menuntun
dalam penyusunan latar belakang masalah PTK, yaitu: (1) apa yang menjadi harapan?
(2) apa kenyataan yang terjadi? (3) apa kesenjangan yang dirasakan? (4) apa yang
9
menyebabkan terjadinya kesenjangan? (5) tindakan apa yang akan dilakukan untuk
mengatasi kesenjangan? (6) apa kekuatan/keampuhan tindakan yang akan dilakukan
tersebut dalam mengatasi kesenjangan?
3. Perumusan Masalah
Rumusan masalah penelitian tindakan kelas (PTK) dinyatakan dalam kalimat
tanya. Esensinya adalah menanyakan apakah tindakan dapat melakukan perbaikan dan
peningkatan kualitas pembelajaran. Berikut contoh rumusan masalah:
1) Apakah melalui penerapan strategi pemberian pertanyaan
terstruktur dapat meningkatkan keaktifan Belajar Bahasa
Indonesia siswa kelas VI MIN Kota Semarang pada Tahun
pelajaran 2014/2015?
2) Apakah melalui penerapan strategi pemberian pertanyaan
terstruktur dapat meningkatkan kemampuan menulis paragraf
Bahasa Indonesia siswa kelas VI MIN Kota Semarang pada Tahun
pelajaran 2014/2015?
Sebagai catatan khusus bahwa, pada contoh rumusan masalah di atas pada prinsipnya
keduanya merupakan pertanyaan yang diajukan dan harus dijawab melalui PTK. Jawaban
atau temuan itu harus muncul sebagai dampak dari PTK yang dilakukan peneliti. Secara
eksplisit, jawaban atau temuan itu harus terbaca nyata pada laporan PTK bab IV
(deskripsi dan pembahasan) dan pada V (kesimpulan). Jawaban atau temuan PTK itu
tidak sekedar mendeskripsikan peningkatan hasil belajar, tetapi juga memotret suasana
pembelajaran yang dirasakan dan dialami peserta didik sebagai dampak dari tindakan
terencana sistematis yang dilakukan peneliti.
4. Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian tindakan diungkapkan dalam kalimat pernyataan. Tujuan
diungkapkan secara optimis bahwa perbaikan pembelajaran dapat dilakukan dengan
tindakan yang dipilih tersebut. Terkait dengan contoh judul di atas, maka tujuan
penelitian dinyatakan sebagai berikut: pertama, untuk mengetahui
peningkatan keaktifan dan kemampuan menulis paragraf Bahasa
Indonesia pada siswa kelas VI MIN Kota Semarang pada Tahun
pelajaran 2014/2015 melalui penerapan strategi pemberian
pertanyaan terstruktur. Kedua, untuk mengetahui peningkatan
kemampuan menulis paragraf Bahasa Indonesia pada siswa kelas
VI MIN Kota Semarang pada Tahun pelajaran 2014/2015 melalui
penerapan strategi pemberian pertanyaan terstruktur.
5. Manfaat Penelitian
Dalam penelitian tindakan kelas, guru atau peneliti secara tidak langsung akan
mengembangkan perangkat-perangkat pembelajaran (misalnya: RPP yang
mengintegrasikan strategi active learning, media pembelajaran yang inovatif,
instrumen penilaian pembelajaran, desain pembelajaran inovatif, dan lain-lain) yang
relevan dengan teori yang mendasari tindakan. Rumusan manfaat perangkat-perangkat
pembelajaran tersebut berkaitan dengan upaya melakukan perbaikan dan peningkatan
kualitas pembelajaran. Di samping itu, guru /peneliti akan berhasil mengungkap
temuan data atau fakta empiris.
10
Pernyataan manfaat penelitian sebaiknya dinyatakan secara praktis bagi
pemangku kepentingan terkait. Secara kreatif peneliti menguraikan : apa manfaat
hasil penelitian untuk siswa? apa manfaat hasil penelitian untuk guru? apa
manfaat hasil penelitian untuk sekolah/madrasah? atau pihak-pihak lain yang
berkepentingan.
Contoh uraian manfaat penelitian topik di atas:
Hasil penelitian tindakan ini diharapkan dapat bermanfaat langsung bagi
sekolah, guru, dan siswa. Manfaat tersebut masing-masing dapat diuraikan
sebagai berikut:
1. Bagi sekolah, hasil penelitian ini diharapkan dapat meningkatkan kualitas
pembelajaran Bahasa Indonesia.
2. Bagi guru, penelitian ini diharapkan memberikan pengalaman secara
langsung dan memberikan gambaran upaya yang dapat dilakukan secara
nyata untuk meningkatkan kualitas pembelajaran Bahasa Indonesia.
3. Bagi siswa, penelitian ini memberikan pengalaman bagi mereka untuk
meningkatkan keaktifan belajar dan kemampuan menulis paragraf dalam
pembelajaran Bahasa Indonesia yang lebih berkesan dan bermakna.
6. Kajian pustaka (kajian teori)
Kajian pustaka sering disebut juga dengan kajian teori. Bagian ini menjelaskan
kajian teori yang relevan, yang dipergunakan peneliti dalam menentukan alternatif
tindakan yang akan diimplementasikan. Kajian teori berisikan ulasan-ulasan teoritik
dengan konsep pembelajaran dan konteks PTK yang akan dilaksanakan.
Kajian teori ini merupakan kombinasi antara reviu teoretis dan empiris.
Pertemuan antara landasan teori dan pengalaman empiris tersebut akan melahirkan
kesimpulan bahwa tindakan yang dilakukan dapat melakukan perbaikan terhadap
pembelajaran yang dilakukan. Kesimpulan tersebut pada akhirnya akan dirumuskan
sebagai hipotesis tindakan.
Secara teknis, pemaparan kajian pustaka ini harus dilakukan dengan penuh
tanggung jawab dengan menunjukkan sumber rujukan secara lengkap dan detail dalam
bentuk catatan kaki (footnote), bukan in note. Disamping itu, harus merujuk referensi
berbahasa asing minimal 3(tiga), baik teks asli berbahasa Arab atau Inggris. Untuk
referensi teks Arab yang dimaksud adalah selain Ayat Al-Qur’an dan matan hadis.
7. Tinjauan Hasil penelitian terdahulu yang relevan
Pada bagian ini diuraikan kajian terhadap hasil penelitian yang relevan dari hasilhasil PTK yang terdahulu. Tinjauan hasil penelitian ini dijadikan dasar menentukan
posisi penelitian sehingga berbeda dengan penelitian yang akan dilakukan peneliti.
Sumber kajian dapat diperoleh dari skripsi, artikel jurnal, laporan hasil penelitian dan
lainnya. Untuk keperluan ini, peserta PPG harus mengkaji dan memaparkan
minimal 3 (tiga) hasil penelitian terdahulu yang relevan.
Di akhir bagian ini harus diberikan kalimat penegas tentang kebaruan
penelitian ini atau ditegaskan apa hal yang berbeda dengan penelitian
sebelumnya. Pemaparan kajian hasil PTK terdahulu harus menuliskan nama penulis,
judul tulisan dan isi pokok dinyatakan dalam teks utama. Isi pokok tersebut harus
ditunjukkan sumber rujukan secara lengkap dan detail dalam footnote.
11
8. Hipotesis Tindakan
Hipotesis tindakan diungkapkan dalam bentuk kalimat pernyataan yang
merupakan jawaban sementara terhadap masalah yang diajukan. Hipotesis menyatakan
secara tegas bahwa tindakan yang dilakukan dapat melakukan perbaikan pembelajaran.
Terkait contoh judul di atas, maka rumusan hipotesisnya adalah sebagai berikut:
“melalui penerapan strategi pemberian pertanyaan terstruktur
dapat meningkatkan keaktifan belajar dan kemampuan menulis
paragraf Bahasa Indonesia siswa kelas VI MIN Kota Semarang pada
Tahun pelajaran 2014/2015”.
9. Metode Penelitian
Cara penelitian yang akan dijelaskan adalah: (a) rancangan penelitian, (b)
Lokasi, waktu dan subyek penelitian, (c) kolaborator (d) prosedur penelitian, (e)
instrumen penelitian, (f) teknik pengumpulan data, (g) teknik analisis data, (g)
Indikator keberhasilan tindakan.
a. Rancangan Penelitian
Rancangan penelitian yang dimaksud adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK).
Hanya yang perlu ditekankan adalah rancangannya akan ditetapkan berapa siklus
dalam penelitian itu yang merupakan otoritas peneliti, karena hanya peneliti yang tahu.
Hal-hal yang dapat dijadikan pertimbangan dalam menetapkan banyaknya siklus
adalah: waktu yang tersedia, panjangnya pokok bahasan, karakteristik materi, siswa
semester berapa yang akan menjadi subyek, dan sebagainya. Secara teoritis,
sesungguhnya siklus PTK tidak harus ditetapkan terlebih dulu. Banyaknya siklus yang
akan dilaksanakan sangat tergantung pada tingkat ketercapaian kriteria keberhasilan.
Jika penelitian dalam dua siklus telah mencapai kriteria keberhasilan, maka penelitian
dapat dihentikan. Namun, jika dilihat dari beragamnya karakteristik materi pelajaran,
keberhasilan pada siklus sebelumnya tidaklah 100% akan menjadi jaminan bagi
keberhasilan siklus berikutnya, oleh karena peneliti akan banyak berurusan dengan
karakteristik materi pelajaran yang sering berbeda. Di samping itu, PTK tidak
bertujuan memenuhi keinginan peneliti, tetapi bertujuan lebih memuaskan subyek
sasaran yang akan belajar pada sejumlah kompetensi dasar dengan karakteristik materi
yang beragam. Itulah sebabnya penentuan jumlah siklus tetap menjadi otoritas peneliti.
Tetapi yang tidak dapat dilupakan, bahwa setiap siklus akan selalu terdiri dari 4
langkah, yaitu: (1) perencanaan, (2) pelaksanaan, (3) observasi/evaluasi, dan (4)
refleksi.
Dalam konteks pedoman PTK ini peserta PPG dibatasi minimal 2 (dua) siklus
dalam merancang dan melaksanakan PTK terintegrasi dengan PPLK di madrasah
mitra.
b. Lokasi, waktu dan subyek Penelitian
Dalam hal ini peneliti menjelaskan secara rinci dimana lokasi penelitian? kapan
waktu atau periode pelaksanaan penelitian? dan siapa yang menjadi sasaran penelitian
dan bagaimana karakteristiknya?
Contoh judul PTK di atas:
1. Lokasi PTK: Madrasah Ibtidaiyah Negeri (MIN) Kota Semarang yang terletak di
Kelurahan Sumerejo Kecamatan Gunungpati. Bila perlu dijelaskan alasan akademik
memilih lokasi PTK ini (misalnya hasil akreditasi MI peringkat A/B/C atau
12
bahkan belum terakreditasi, murid atau rombongan belajar banyak/sedikit
atau keunikan/karakteristik lainnya yang dimiliki MI).
2. Waktu Penelitian: PTK ini dilaksanakan pada semester gasal tahun pelajaran
2013/2014 yang berlangsung pada bulan Agustus sampai dengan Desember 2012 .
3. Subjek Penelitian dan karakteristiknya: subyek penelitian ini adalah siswa kelas
kelas VI Madrasah Ibtidaiyah Negeri (MIN) Kota Semarang yang berjumlah 30
siswa terdiri atas 17 siswa perempuan dan 13 siswa laki-laki. Subyek penelitian ini
sangat heterogen dilihat dari kemampuannya yakni ada yang memiliki kemampuan
tinggi, sedang, rendah dan sangat rendah. Bila perlu dijelaskan lebih rinci alasan
memilih kelas tertentu sebagai subyek penelitian.
c. Kolaborator Penelitian
Kolaborator dalam PTK adalah orang yang diajak bekerja sama dalam
perencanaan dan pelaksanaan PTK, seperti: guru sejawat, guru pembimbing, atau
kolega. Kerjasama antara guru peneliti dengan sejawat lainnya sangat penting dalam
menggali permasalahan nyata yang dihadapi. Terutama pada kegiatan mendiagnosis
masalah, menyusun proposal, malaksanakan tindakan, menganalisis data,
menyeminarkan hasil, dan menyusun laporan akhir.
Dalam konteks program PPG ini, peserta PPG menentukan tim kerja/kolaborator
yang setidaknya terdiri dari: 1 guru pamong dan 1 teman sejawat peserta PPG (untuk
memastikan
bisa
membantu
melakukan
pengamatan,
pencatatan
dan
mendokumentasikan semua proses pelaksanaan tindakan). Dua orang kolaborator itu
harus disebutkan biodata singkatnya dalam proposal/laporan PTK yang
dihasilkan.
d. Prosedur Penelitian
Yang dimaksud prosedur penelitian adalah langkah-langkah operasional baik
yang terkait dengan perencanaan, pelaksanaan, observasi/evaluasi, maupun refleksi.
Dalam proposal PTK lazimnya peneliti boleh menentukan berapa siklus yang akan
dilakukan. Agar memenuhi kelayakan hasil PTK setidak-tidaknya dua siklus sudah
dianggap mencukupi. Tahapan setiap siklus terdiri dari 4 langkah PTK yaitu
perencanaan, pelaksanaan tindakan, observasi dan refleksi.
Perencanaan. Uraikan langkah-langkah kolaborasi yang dilakukan, fakta-fakta
empiris yang diperlukan dalam rangka tindakan, sosialisasi esensi tindakan dan
skenario pembelajaran yang akan dilaksanakan pada guru sejawat dan siswa, perangkat
pembelajaran yang perlu disiapkan dan dikembangkan, lembaran-lembaran evaluasi
dan instrumen lain berikut kriteria penilaian yang akan disiapkan dan dikembangkan.
Pelaksanaan. Uraikan langkah-langkah pembelajaran sesuai dengan skenario
yang telah dikembangkan pada langkah perencanaan. Langkah-langkah pembelajaran
ini akan sesuai dengan hakikat teori yang mendasari strategi pembelajaran, atau sesuai
dengan sintaks model pembelajaran yang diadaptasi. Langkah-langkah pembelajaran
tersebut hendaknya dibuat secara rinci, karena akan mencerminkan kualitas proses
pembelajaran yang akan dihasilkan.
Observasi/Evaluasi. Observasi dilakukan terhadap interaksi-interaksi akademik
yang terjadi sebagai akibat tindakan yang dilakukan. Interaksi-interaksi yang dimaksud
dapat mencakup interaksi antara siswa dengan materi pelajaran, interaksi antar siswa,
interaksi antara siswa dengan guru. Oleh sebab itu, uraian secara jelas tindakan yang
dilakukan tertuju pada interaksi yang mana saja, bagaimana melakukan observasi,
seberapa sering obserbasi itu dilakukan, dan apa tujuan observasi tersebut. Observasi
13
yang utuh akan mencerminkan proses tindakan yang berlangsung. Untuk memperoleh
data yang lebih akurat, observasi sering dilengkapi dengan perekaman proses dengan
tape recorder, foto atau video proses tindakan. Evaluasi biasanya dilakukan untuk
mengukur obyek produk, misalnya kualitas proses pembelajaran, sikap siswa,
kompetensi praktikal, atau tanggapan siswa. Untuk itu, uraikan evaluasi yang
dilakukan, jenisnya dan tujuannya, dan untuk mengukur apa evaluasi itu dilakukan.
Refleksi. Hasil observasi dan evaluasi selanjutnya direfleksi tingkat
ketercapaiannya baik yang terkait dengan proses maupun terhadap hasil tindakan.
Refleksi ini bertujuan untuk memformulasikan kekuatan-kekuatan yang ditemukan,
kelemahan-kelemahan dan atau hambatan-hambatan yang mengganjal upaya dalam
pencapaian tujuan secara optimal, dan respon siswa. Refleksi ini harus dijelaskan
secara rinci. Tujuannya adalah untuk melakukan adaptasi terhadap strategi/pendekatan/
metode/model pembelajaran yang diterapkan, lebih memantapkan perencanaan, dan
langkah-langkah tindakan yang lebih spesifik dalam rangka pelaksanaan tindakan
selanjutnya.
Bila digambarkan dalam bentuk bagan daur pelaksanaan PTK dapat digambarkan
sebagai berikut.
S
Permasalahan
Rencana Tindakan I
(Alternatif Pemecahan)
I
Pelaksanaan
Tindakan I
K
L
U
S
S
I
Refleksi I
Belum
Terselesaikan ?
Analisis Data I
Rencana Tindakan II
(Alternatif Pemecahan)
Pengamatan/
Pengumpulan Data I
Pelaksanaan
Tindakan II
K
L
U
S
Refleksi II
Analisis Data II
Masalah
terselesaikan?
Pengamatan/
Pengumpulan Data II
Berhenti pada
Siklus ini!
e. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data menekankan secara lebih spesifik tentang cara
mengumpulkan data yang diperlukan. Apabila data yang diperlukan adalah kompetensi
praktikal siswa di laboratorium, maka teknik pengambilan datanya adalah observasi.
Apabila data yang akan dikumpulkan adalah hasil belajar kognitif, maka teknik
pengumpulannya adalah tes lisan atau tes tertulis, portofolio, atau asesmen otentik.
Apabila data yang akan dikumpulkan adalah respon siswa, maka tekniknya adalah
angket atau wawancara, dan seterusnya. Uraikanlah teknik pengumpulan data yang
diperlukan sesuai dengan tujuan PTK.
14
Untuk contoh judul PTK di atas, maka instrumen yang diperlukan adalah:
portofolio siswa, instrumen observasi, angket dan interview.
f. Teknik Analisis Data
Data yang telah dikumpulkan harus dianalisis. Analisis hanya bersifat kualitatif.
Jika ada data kuantitatif, analisisnya menggunakan statistik deskriptif dengan
penyimpulan lebih mendasarkan diri pada nilai rata-rata dan simpangan baku amatan
atau persentase amatan.
Hasil analisis data kualitatif dikonsultasikan dengan makna kualitatif yang
mencerminkan struktur dasar terhadap jawaban masalah penelitian. Misalnya,
bagaimana metode demontrasi dapat meningkatkan partisipasi siswa dalam belajar?
Hasil analisis data hendaknya dikonsultasikan dengan makna demonstrasi secara
aktual, bukan pikiran guru atau pengamat lainnya. Hasil analisis kuantitatif,
selanjutnya dikonsultasikan pada pedoman konversi sesuai dengan interval yang
ditentukan.Dalam PTK biasanya digunakan pedoman konversi nilai absolut skala lima.
Misalnya, data hasil belajar, pedoman konversinya adalah sebagai berikut:
Interval Kualifikasi
00,0 – 39,9 adalah Sangat kurang
40,0 – 54,9 adalah Kurang
55,0 – 69,9 adalah Cukup
70,0 – 84,5 adalah Baik
85,0 – 100 adalah Sangat baik
g. Indikator Keberhasilan PTK
Sebagai kriteria keberhasilan PTK, peneliti dapat mengacu Kriteria Ketuntasan
Minimal (KKM) belajar mata pelajaran tertentu yang sebelumnya telah ditetapkan oleh
guru berdasarkan rapat bersama dengan Kepala sekolah/madrasah. Misalnya
ditetapkan KKM mata pelajaran Bahasa Indonesia di MI 65. Maka bila dampak PTK
melampaui KKM 65 berarti terbukti ada peningkatan hasil belajar. Di samping itu,
kriteria ketuntasan belajar juga dapat dijadikan kriteria keberhasilan. Misalnya,
ditentukan ketuntasan individual adalah nilai 70 dan ketuntasan klasikal 75%, dan
seterusnya. Kriteria keberhasilan PTK selain berupa angka-angka juga dapat
ditunjukkan melalui berbagai indikator-indikator kualitatif.
10. Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian sangat terkait dengan obyek penelitian, utamanya obyek
produk. Instrumen-instrumen tersebut antara lain: RPP setiap siklus (bila dua siklus
berati harus ada dua RPP, yaitu RPP siklus I dan RPP siklus II), lembar observasi
aktifitas belajar siswa, lembar observasi guru (penerapan metode/media/pengelolaan
siswa dan kelas/kelancaran), checklist dokumentasi yang diperlukan, seperti: daftar
nilai hasil belajar, foto kegiatan belajar selama siklus tindakan berlangsung, rekaman
video selama siklus tindakan berlangsung, pedoman wawancara dengan siswa (refleksi
suasana belajar siswa), instrumen tes/penilaian pembelajaran, dan lain-lain yang
relevan. Guru peneliti perlu menguraikan instrumen yang diperlukan sesuai dengan
PTK yang akan dilakukan.
11. Jadwal Penelitian
Peneliti harus merencanakan jadwal PTK dengan matang sebelum melaksanakan
PTK di lapangan dalam bentuk matrik/ tabel. Karena itu diperlukan observasi dan
15
diskusi intensif dengan guru kelas dalam menyusun jadwal penelitian. Yang perlu
diperhatikan adalah kalender pendidikan, program semester dan jadwal pembelajaran
mapel tertentu yang telah ditetapkan oleh madrasah.
Contoh jadwal PTK (selama 6 bulan: Juni s.d. November 2014)
No
Kegiatan
Juni
1
Pematangan dan konsultasi topik PTK
Juli
Bulan/ Minggu ke
Agust
Sept
Okt
Nov
Minggu
ke 3-4
Minggu
ke 1-4
2
penyusunan proposal PTK
3
Penyusunan instrumen PTK
4
Pelaksanaan siklus I
Minggu 1
5
Pelaksanaan siklus II
Minggu 2
6
Analisis Data
Minggu 3-4
7
Penyusunan laporan PTK
8
Pendaftaran seminar Hasil PTK
9
Seminar Hasil PTK
Minggu 1
10
Revisi Laporan Hasil PTK
Minggu 2
11
Penyerahan Laporan Hasil PTK
kepada pengelola (2 jilid & soft copy)
Minggu 3
Minggu
Ke 1-4
Minggu 1-3
Minggu 4
[][][]
16
BAB III
ISI LAPORAN PENELITIAN TINDAKAN KELAS (PTK)
Pembahasan laporan hasil penelitian lebih komprehensif daripada makalah.
Kajiannya dibagi menjadi tiga bagian, yaitu: bagian awal, bagian utama (batang tubuh),
dan bagian akhir.
A. Bagian Awal
Bagian awal laporan penelitian tindakan kelas (PTK) terdiri atas beberapa halaman
yang berupa:
1. Sampul. Bagian ini memuat lima kategori isi:
a. Judul penelitian ditulis sesuai usulan judul yang disetujui atau sesuai perubahan atas
saran pembimbing.
b. Jenis tulisan dan fungsinya.
c. Logo IAIN
d. Identitas peneliti
e. Identitas fakultas dan tahun penulisannya.
Catatan:
a. Format sampul dan tata letak (lay-out) penulisannya bisa dilihat pada lampiran.
Untuk ketentuan huruf yang digunakan harus disesuaikan dengan teknik
penulisannya pada bab IV pedoman ini.
b. Bagian samping (sering disebut punggung sampul) diberi tulisan dalam lima
kategori seperti pada lampiran.
2. Halaman Judul Penelitian. Halaman ini sama persis dengan halaman sampul tetapi
ditulis di atas kertas putih.
3. Pernyataan Keaslian Naskah. Halaman ini memuat pernyataan bahwa naskah
penelitian yang disusun secara keseluruhan merupakan hasil penelitian dan
karya/tulisan sendiri kecuali bagian yang dirujuk sumbernya. Halaman ini
ditandatangani peneliti di atas materai enam ribu rupiah (Rp. 6.000,-). Redaksi teks
harus sesuai contoh pada lampiran dengan perubahan identitas terkait.
4. Pengesahan. Halaman ini harus memuat kop surat Fakultas Ilmu Tarbiyah dan
Keguruan IAIN Walisongo lengkap dengan logo dan alamat. Isinya menyatakan
bahwa hasil penelitian yang dimaksud adalah sah dan diterima sebagai salah satu
syarat memperoleh sertifikat guru profesional. Redaksi teks harus sesuai dengan
contoh dengan perubahan identitas peneliti, judul penelitian dan nama Tim Review.
Contohnya bisa dilihat dalam lampiran.
5. Nota Pembimbing. Halaman ini merupakan surat pribadi pembimbing penelitian
yang ditujukan kepada Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan IAIN
Walisongo yang menyatakan bahwa penelitian yang dimaksud itu telah diberikan
bimbingan, arahan dan koreksi sehingga dinyatakan layak dan disetujui untuk
diajukan kepada fakultas untuk diujikan. Redaksi teks harus sesuai dengan contoh
dengan perubahan identitas peneliti seperti pada lampiran.
6. Abstrak. Abstrak merupakan uraian singkat tapi lengkap yang mencakup: latar
belakang, rumusan masalah, metode penelitian, temuan/simpulan dan manfaatnya. Isi
abstrak ditulis maksimal 500 kata dengan jarak satu spasi. Pada bagian atas abstrak
dituliskan judul, nama peneliti dan NIP (Nomor Induk Peserta). Diakhiri dengan kata
kunci terkait judul PTK. Contohnya bisa dilihat pada lampiran.
7. Transliterasi. (Jika diperlukan untuk menuliskan istilah Arab dengan huruf Latin).
Teks Arab yang ditulis dengan huruf Latin mengacu pada pedoman transliterasi yang
17
8.
10.
11.
12.
13.
didasarkan pada Surat Keputusan Bersama antara Menteri Agama dan Menteri
Pendidikan dan Kebudayaan R.I. Nomor: 158/1987 dan Nomor: 0543b/U/1987.
Kata Pengantar. Isi utama kata pengantar adalah pernyataan peneliti untuk
mengantarkan naskah penelitian kepada para pembaca dan penyampaian ucapan
terima kasih peneliti kepada pihak-pihak yang telah berjasa dalam penyelesaian
penelitian.
Daftar Isi. Bagian ini memuat gambaran secara menyeluruh tentang isi penelitian dan
sebagai petunjuk bagi pembaca yang ingin langsung melihat semua bab atau subbab
beserta nomor halamannya. Isi masing-masing jenis penelitian terdapat sedikit
perbedaan. Format penulisan bisa dilihat dalam contoh pada lampiran.
Daftar Tabel (jika ada). Jika dalam laporan hasil penelitian terdapat sejumlah (lebih
dari satu) tabel, maka harus dibuat daftar tabel. Cara penulisannya seperti contoh
dalam lampiran.
Daftar Gambar (jika ada). Penelitian yang memuat gambar lebih dari satu harus
dibuat daftar gambar. Cara penulisannya seperti contoh pada lampiran.
Daftar Singkatan (jika ada). Jika dalam laporan hasil penelitian terdapat singkatansingkatan, maka harus dibuat daftar singkatan.
B. Bagian Utama
Bagian utama laporan hasil penelitian biasanya dituangkan dalam lima bab.
Akan tetapi laporan penelitian ini juga memungkinkan berisi enam atau tujuh bab,
tergantung keluasan pembahasan penelitian.
1. Bab Pertama. Bab ini diberi judul pendahuluan. Isinya adalah hampir sama dengan
proposal yang menguraikan hal-hal mendasari diperlukan dalam penelitian.
Perbedaanya, kalau proposal merupakan rancangan/rencana tentang kegiatan
sedangkan pada laporan bab pertama ini menjelaskan kegiatan penelitian yang
sudah dilaksanakan. Kata-kata futuratif, seperti: akan, diharapkan, nantinya, dan
sebagainya dalam proposal harus dirubah/disesuaikan untuk keperluan laporan
penelitian sehingga kalimatnya menunjukkan kegiatan penelitian telah
dilaksanakan. Isi/sub judul dalam bab pertama dalam masing-masing penelitian
berbeda-beda seperti contoh daftar isi laporan hasil penelitian.
2. Bab Kedua. Bab ini berisi kajian teori yang digunakan sebagai dasar penelitian,
kajian penelitian terdahulu, dan hipotesis tindakan. Uraiannya harus terfokus
pada teori yang menjadi dasar penelitian. Penjelasan yang tidak berkaitan
langsung (terlalu umum) tidak boleh dituliskan di bagian ini. Penjelasan isi
masing-masing subbab harus menggambarkan pembahasan sebagai satu kesatuan
uraian dan tidak terpisah/terpotong-potong satu pembahasan dengan lainnya yang
berfungsi sebagai pijakan teori penelitian yang dilakukan. Pembahasannya
merupakan penjabaran dari kajian teori / teori konseptual yang diuraikan dalam
proposal lebih detail, komprehensif dan mendalam.
3. Bab Ketiga. Dalam bab ini, peneliti memfokuskan kepada skenario pelaksanaan
penelitian secara detail yang terkait dengan metodologi yang digunakan untuk
membahas penelitian sehingga diberi judul metode penelitian. Adapun subbabnya
diberi judul sesuai aspek-aspek penelitian yang diperlukan sebagai cara meneliti
pada model penelitian Penelitian Tindakan Kelas (PTK).
4. Bab Keempat. Dalam bab ini peneliti menguraikan tentang deskripsi proses
penelitian di kelas yang diawali proses pengamatan pra siklus, siklus I, siklus II
dan seterusnya sesuai dengan kebutuhan. Kemudian peneliti menganalisis pada
18
setiap siklus untuk dibandingkan hasilnya. Adapun bab dan sub-subbabnya seperti
dalam contoh daftar isi laporan hasil penelitian.
Sebagai catatan khusus bahwa analisis/pembahasan untuk menjawab
rumusan masalah atau temuan PTK itu tidak hanya memaparkan peningkatan hasil
belajar (fokus lainnya yg ditentukan), tetapi juga sangat penting memotret suasana
pembelajaran yang dirasakan dan dialami peserta didik sebagai dampak dari
tindakan terencana sistematis yang dilakukan peneliti. Karena itu melalui
pengamatan yang cermat selama tindakan berlangsung dan wawancara dengan
siswa yang menjadi sasaran PTK akan memperkaya data sebagai bahan analisis.
5. Bab Kelima. Bab ini merupakan bagian akhir dari isi penelitian sehingga diberi
judul penutup. Bab penutup dalam semua jenis penelitian adalah sama. Isi bagian
ini terbagi menjadi dua yang menjadi subbabnya, yaitu:
a. Simpulan. Bagian ini menjelaskan temuan penelitian yang merupakan jawaban
atas masalah yang diajukan pada bab pendahuluan. Isinya harus sesuai atau
sejalan dengan rumusan masalah, tujuan penelitian dan analisis data
penelitiannya. Rumusan simpulan ini harus sinkron antara penjelasan dalam
bab pertama, kedua, ketiga dan keempat. Selain itu, jumlah simpulan juga harus
sama dengan jumlah rumusan masalah.
b. Saran. Saran/masukan ini harus sesuai dengan simpulan atau temuan penelitian.
Uraian tentang saran ini harus disertai argumentasi atau alasan peneliti
memberikan saran dalam kajian ini. Lebih dari itu, bila memungkinkan dalam
bagian saran ini dijelaskan jalan keluar. Saran ini dapat bersifat praktis maupun
teoritis. Termasuk saran yang berharga adalah perlunya dilakukan penelitian
lanjutan oleh peneliti lain karena penelitian yang dilakukan belum sepenuhnya
tuntas terselesaikan atau karena setelah penelitian ini muncul permasalahan
baru. Lihat contoh dalam lampiran.
c. Kata penutup
Untuk melengkapi bab V maka peneliti disarankan membuat kata penutup.
C. Bagian akhir
Pada bagian akhir penelitian dijelaskan hal-hal berikut:
1. Daftar Kepustakaan. Sumber bacaan referensi dalam penelitian harus memuat literatur
berbahasa asing (Arab/Inggris). Isinya harus menyebut: nama penulis, judul tulisan,
tempat terbit, penerbit dan tahun terbit. Contoh daftar kepustakaan dapat dilihat pada
lampiran.
2. Lampiran-lampiran; yakni Lampiran yang benar-benar menjadi instrumen penelitian.
(seperti: instrumen tes, instrumen observasi, kutipan silabus, RPP siklus 1 dan 2, foto
waktu tindakan kelas, dokumen nilai, dan lainnya yang relevan).
3. Daftar Riwayat Hidup peneliti. Membuat identitas peserta PPG, riwayat pendidikan,
dan pengalaman menjadi guru. Format terlampir.
D. Jumlah Halaman
Jumlah halaman laporan penelitian tindakan kelas (PTK) bagian utama (poin B)
minimal 40 halaman.
[][][]
19
BAB IV
PEMBIMBINGAN PENELITIAN TINDAKAN KELAS (PTK)
Proses penulisan penelitian ini dibimbing oleh dosen yang diberi tugas khusus
sesuai ketentuan yang berlaku, yaitu:
A. Ketentuan Umum
1. Setiap Peserta Program Pendidikan Profesi Guru (PPG) dalam melakukan penelitian
tindakan kelas (PTK) dibimbing oleh seorang dosen pembimbing.
2. Pelaksanaan penelitian tindakan kelas terintegrasi dengan kegiatan Praktik
Pengalaman Lapangan Kependidikan (PPLK) di madrasah mitra.
3. Proses pelaksanaan bimbingan dilakukan sebagai berikut.
a. Pematangan proposal dan instrumen serta jadwal PTK sebelum pelaksanaan PTK
sesuai dengan waktu bimbingan yang disepakati.
b. Bimbingan bab 1, 2 dan 3 sesuai dengan waktu bimbingan yang disepakati.
c. Bimbingan penyusunan laporan hasil penelitian sesuai dengan waktu bimbingan
yang disepakati.
B. Syarat-syarat Pembimbing
1. Pembimbing adalah dosen Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan (FITK) yang
berpangkat fungsional minimal Lektor atau Asisten Ahli yang serendah-rendahnya
berijazah Magister.
2. Pembimbing ditugaskan oleh Dekan atas nama rektor dengan mempertimbangkan
kompetensi dan keahlian dosen.
C. Kewajiban dan Hak Pembimbing
1. Kewajiban Pembimbing adalah memberikan arahan atau bimbingan dan
memberikan solusi atas masalah dalam pelaksanaan penelitian sampai naskah
laporan hasil penelitian layak untuk diseminarkan.
2. Hak pembimbing mengubah judul dan rumusan masalah serta menyempurnakan
proposal yang telah disetujui oleh Pengelola Program PPG tanpa mengubah tema.
D. Penggantian Pembimbing
1. Apabila karena suatu hal dosen pembimbing tidak dapat melaksanakan tugasnya,
maka bimbingan diserahkan kepada Dekan melalui Ketua Program PPG.
2. Ketua Program PPG setelah bermusyawarah dengan pimpinan Fakultas dapat
menetapkan Pembimbing baru sebagai penggantinya.
4. Pembimbing pengganti hanya meneruskan proses bimbingan yang sedang
berlangsung, dan tidak mengulangi lagi dari proses awal.
5. Sekiranya Pembimbing pengganti masih menemukan sesuatu yang kurang maka
dia berhak melakukan koreksi seperlunya dan tidak mengubah tema.
E. Waktu Bimbingan
1. Bimbingan dapat dimulai setelah Dosen Pembimbing menerima surat tugas dari
Dekan melalui pengelola program;
2. Proses bimbingan dilakukan secara teratur dalam batas waktu kurang lebih 5
(lima) bulan sesuai batas studi program (Juni s.d. Oktober 2014).
20
Adapun proses bimbingan secara bertahap dilalui sebagai berikut:
a. Pra tindakan
Peserta telah berkonsultasi kepada pembimbing dalam merancang tema dan
masalah penelitian yang akan dilakukan, termasuk penyusunan proposal,
jadwal tindakan, instrumen penelitian dan rancangan penyusunan pelaporan
b. Pasca tindakan
Untuk penyempurnaan hasil penelitian, pembimbing mengarahkan dan
melakukan bimbingan sampai hasil PTK layak untuk diseminarkan,
c. Proses bimbingan dan konsultasi dalam bentuk pertemuan langsung antara
peserta PPG dan Dosen Pembimbing PTK sesuai jadwal yang disepakati atau
melalui email.
3. Laporan hasil PTK diserahkan kepada pengelola program paling akhir 1 minggu
sebelum jadwal seminar hasil PTK. Untuk tahun akademik 2014/2015 pendaftaran
seminar hasil PTK ke pengelola dilaksanakan pada minggu ke-4 Oktober 2014.
Sedangkan seminar hasil PTK dilaksanakan pada minggu pertama November
2014.
F. Laporan Dosen Pembimbing
1. Setelah semua proses bimbingan PTK selesai, Dosen pembimbing memberikan
pengesahan dan persetujuan laporan akhir PTK untuk diseminarkan.
2. Dosen pembimbing memberikan nilai bimbingan PTK pada lembar penilaian
yang disediakan. [Nilai bimbingan PTK adalah 50% dari total nilai ujian/seminar
hasil PTK].
3. Dosen pembimbing menyerahkan nilai bimbingan kepada pengelola melalui
peserta PPG yang dibimbing.
[][][]
21
BAB V
SEMINAR HASIL PENELITIAN TINDAKAN KELAS (PTK)
A. Pengertian Seminar Hasil Penelitian
1. Seminar hasil penelitian merupakan kegiatan akhir yang harus ditempuh semua
peserta program Pendidikan Profesi Guru (PPG) berupa presentasi naskah laporan
hasil PTK yang telah disusun.
2. Karya ilmiah yang berupa laporan hasil PTK dipertahankan di depan Tim
Penguji/reviewer dalam sidang seminar.
B. Persyaratan Peserta Seminar
1. Masih terdaftar aktif sebagai peserta program Pendidikan Profesi Guru (PPG).
2. Naskah laporan hasil PTK telah disetujui oleh dosen pembimbing untuk
diseminarkan.
3. Menyerahkan 3 (tiga) eksemplar naskah laporan hasil PTK yang telah disyahkan
pembimbing kepada pengelola selambat-lambatnya 3 (tiga) hari sebelum
pelaksanaan seminar.
4. Mendaftarkan diri kepada petugas seminar PTK, dengan menyerahkan perlengkapan
berikut:
a. 1 lembar Fotocopy nilai bimbingan PTK dari pembimbing.
b. 1 lembar fotocopy KTP/ SIM peserta PPG.
c. 1 lembar fotocopy akta lahir.
d. 1 lembar fotocopy ijazah sarjana (S-1).
e. Mengisi formulir isian sertifikat dengan benar.
C. Kewajiban Peserta Seminar
1. Mematuhi jadwal yang ditentukan oleh pihak pengelola.
2. Peserta wajib hadir 15 menit sebelum acara seminar dimulai
3. Membawa buku/ copy referensi yang terkait dengan laporan PTK yang ditulis.
4. Peserta wajib menyiapkan ringkasan hasil PTK dalam bentuk power point.
5. Peserta seminar harus berpakaian sesuai ketentuan berikut:
a. Laki-laki
: baju putih, celana hitam, berpeci dan berdasi
b. Perempuan : baju putih dan rok panjang hitam (bukan celana), berjilbab putih.
D. Penyelenggaraan Seminar Hasil Penelitian
1. Penyelenggara seminar hasil PTK adalah Pengelola PPG.
2. Seminar dilaksanakan secara terbuka pada majlis seminar.
3. Seminar dilaksanakan sesuai dengan jadwal yang ditetapkan.
4. Waktu seminar sekurang-kurangnya 30 menit, dan sebanyak-banyaknya 45 menit.
5. Majlis tim seminar terdiri dari: seorang ketua dan seorang anggota.
6. Penentuan Tim seminar ditugaskan oleh Dekan sesuai ketentuan yang berlaku.
E. Syarat-syarat Tim Seminar
1. Tim seminar adalah tenaga edukatif yang berpangkat serendah-rendahnya lektor.
2. Majelis tim seminar ditetapkan oleh Dekan sesuai dengan kewenangannya.
F. Wewenang Tim Seminar
1. Menguji kemampuan berpikir peserta seminar sebagai pertangungjawaban hasil
22
penelitian yang ditulis.
2. Menguji yang berkaitan dengan materi dan metodologi.
3. memberikan kritik dan saran penyempurnaan hasil penelitian.
4. Memberi nilai berdasarkan atas kemampuan jawaban, bobot isi, dan analisis hasil
penelitian.
G. Revisi Hasil Penelitian
1. Peserta yang dinyatakan lulus namun diwajibkan revisi setelah seminar (baik
lulus/gagal) harus berkonsultasi dengan penguji untuk memperbaiki laporan hasil
penelitian.
2. Batas waktu maksimal melakukan revisi hasil tersebut 1 (satu) minggu terhitung
sejak pelaksanaan seminar.
3. Jika sampai batas waktu maksimal ternyata tidak selesai maka dianggap gagal.
H. Pengesahan Hasil Penelitian
1. Revisi naskah laporan penelitian dianggap sah apabila telah disetujui oleh penguji.
2. Pengesahan institusi LPTK oleh Dekan FITK selaku Ketua LPTK IAIN Walisongo.
2. Batas waktu pengesahan hasil PTK maksimal 2 minggu setelah seminar.
3. Jika sampai batas waktu maksimal tidak selesai maka dianggap gagal.
[][][]
23
BAB VI
PENILAIAN SEMINAR HASIL PENELITIAN TINDAKAN KELAS (PTK)
A. Hasil Seminar
1. Nilai hasil seminar diambil dari Nipura (nilai pukul rata) penilaian masing-masing
tim penguji.
2. Hasil ujian dinyatakan dengan skala penilaian 70-100.
3. Peserta dinyatakan lulus seminar hasil penelitian, apabila sekurang-kurangnya
mendapat nilai 70.
4. Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) Program Pendidikan Profesi Guru (PPG)
diperoleh dari nilai seluruh materi workshop pada semester pertama dan nilai
pelaksanaan PPLK serta nilai ujian hasil PTK pada semester dua.
B. Penilaian Hasil Penelitian
1. Penilaian hasil penelitian dilakukan oleh Tim penguji yang ditunjuk sesuai dengan
peraturan yang berlaku.
2. Penilaian masing-masing penguji diberikan terhadap keseluruhan komponen
jawaban dan konsistensinya sejak awal hingga akhir ujian.
3. Penilaian ujian hasil penelitian meliputi komponen:
a. Materi hasil penelitian dengan bobot 50% terdiri dari:
1) Konsistensi logis materi hasil penelitian.
2) Kadar keaslian, bobot analisis dan bahan acuan penelitian.
3) Sistematika dan alur pembahasan hasil penelitian.
b. Format atau tata tulis dan bahasa tulisan dengan bobot 10%.
c. Ujian hasil penelitian dengan bobot 40% terdiri dari:
1) Kedalaman dan keluasaan penguasaan materi.
2) Ketepatan dan kelancaran memberikan jawaban.
3) Logika berpikir ilmiah.
d. Penilaian ujian didasarkan pada rumus:
(NP1+NP2)
NP =
2
Keterangan:
NPP : Nilai Penguji Penelitian
NP1 : Nilai Penguji Pertama (Ketua Sidang)
NP2 : Nilai Penguji Kedua (Anggota Sidang)
e. Nilai Akhir Penelitian diperoleh dengan rumus:
(NBP x 25) + (NUP x 75)
NAP =
100
Keterangan:
NAP : Nilai Akhir Penelitian
NBP : Nilai Bimbingan Penelitian
NUP : Nilai Ujian Penelitian
[][][]
24
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, Suharsimi. (2010). Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktik (Cet. ke-14).
Jakarta: Rineka Cipta.
Suharsimi Arikunto, dkk.(2007). Penelitian Tindakan Kelas, Jakarta : Bumi Aksara.
Basrowi, M. dan Suwandi. (2008). Prosedur Penelitian Tindakan Kelas. Bogor: Ghalia
Indonesia.
Elizabeth F. Barkley at.all. (2005). Collaborative Learning Techniques, (San Francisco: JosseyBass).
Gall, Meredith D., Gall, Joyce P., and Borg, Walter R. (2007). Educational Research: an
Introduction (8th ed.). Boston: Pearson.
Holt, J. (1967). How Children Learn, (New York : Pitman).
Hasan, Karnadi. (2009). Penyusunan Proposal Penelitian Tindakan Kelas dan Pelaporan.
Makalah disajikan dalam Workshop PTK bagi dosen di lingkungan Fakultas Ilmu
Tarbiyah dan Keguruan IAIN Walisongo Semarang.
Hopkins, David. (1993). Teacher’s guides to classroom research.
Hopkins, David. (2011). Pedoman Guru: Penelitian Tindakan Kelas. Terj. Achmad Fawaid.
Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Ismail SM. (2008). Strategi Pembelajaran PAI Berbasis PAIKEM, Pembelajaran Aktif Kreatif
Efektif dan Menyenangkan (Cet. ke-1). Semarang: Rasail & LSIS.
Ismail SM. “The Implementation of Active Learning Model to Improve Students’ Activity and
Their Achievement in the Subject Matter of Islamic Religious Education”. Makalah
disampaikan pada International Conference 0n Educational Research (ICER); Kon
Kaen University Thailand: 11-17 September 2013.
Ismail SM. (2013). PTK PAI: Konsep dan Contoh Praktis Penelitian Tindakan Kelas (PTK) PAI.
Semarang: Pustaka zaman kerjasama dengan FITK IAIN Walisongo.
Pedoman PTK hasil rembuk nasional penyelenggara PPG dalam Jabatan PTAIN Tahun 2014
di UIN Banda Aceh.
Stephen Kemmis and Robin McTaggart.1999. The Action Research Planner, Victoria:
Daekin University.
Sugiyono.2006. Metode Penelitian Pendidikan: Pendekatan kuantitatif, kualitatif dan
R&D. Bandung : Alfabeta.
Tim FITK.2013. Pedoman Penulisan Skripsi. Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan IAIN
Walisongo Semarang.
Tim Penyusun.2013. Buku Pedoman Penulisan PTK Program PPG LPTK IAIN Walisongo
Semarang.
[]sm[]
25
Lampiran:
LEMBAR USULAN JUDUL PENELITIAN TINDAKAN KELAS (PTK)
PESERTA PPG LPTK IAIN WALISONGO
(cukup dibuat 1 halaman dengan 1 spasi)
Nama Lengkap
: ...................................................................................
No.urut peserta
: ...................................................................................
Program studi/Kelas : ...................................................................................
A. Latar Belakang:
(10-15 baris, 1 spasi)
B. Rumusan Masalah:
(hanya pertanyaan utama yang akan diteliti)
C. Rencana Judul:
(diupayakan maksimal 20 kata)
D. Referensi Utama
(minimal 5 referensi yang relevan):
PERSETUJUAN PROGRAM
Dibuat di :
Tanggal :
Pembimbing : ...........................
Pengusul,
Ketua Program
__________________
Nama Ketua Program
_________________
Nama Peserta PPG
26
Lampiran: Contoh Halaman Judul Proposl PTK
Peningkatan Pemahaman siswa pada Subtema Keberagaman
Makhluk Hidup di Lingkunganku Melalui Pemanfaatan Multimedia
dalam pembelajaran tematik terpadu kelas IV MI Maarif NU
Pageraji Purwokerto Tahun Pelajaran 2014/2015
Proposal Penelitian Tindakan Kelas (PTK)
Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Syarat
Memperoleh Sertifikat Guru Profesional
pada Program Studi Guru Kelas MI
Disusun oleh:
Miko Priyatin
Kelas: A
LPTK RAYON 206
IAIN WALISONGO SEMARANG
2014
27
Lampiran: Contoh Kutipan dan Footnote
Hakikat pendidikan sebagai proses pemanusiawian manusia (humanisasi) sering tidak
terwujud karena terjebak pada penghancuran nilai kemanusiaan (dehumnisasi).1 Upaya
pemanusiawian manusia dikembangkan menjadi pendidikan dengan pendekatan humanistik.2
Pendidikan humanistik menurut Knight ditujukan untuk aktualisasi diri, bukan penguasaan ilmu.3
Aktualisasi diri melalui pengembangan potensi peserta didik dalam kajian pendidikan di Dunia
Barat ini terbatas untuk pemenuhan kebutuhan hidup manusia yang bersifat material.
1Abdurrahman Saleh Abdullah, Teori-teori Pendidikan Berdasarkan al-Qur'an, terj. M. Arifin dan
Zainuddin, Jakarta: Rineka Cipta, 1990, hlm. 70.
2Abdullah, Teori-teori Pendidikan ..., hlm. 72-76. Humanisasi dan dehumanisasi adalah dua entitas yang
bertentangan namun menjadi kemungkinan riil. Lihat Nicola Abbagnano, “Humanism”, terj. Nino Langiulli, dalam
Paul Edward (ed.), The Encyclopedia of Philosophy, Jilid III (New York: MacMillan, 1972), hlm. 69-70.
3George R. Knight, Issues and Alternatives in Educational Philosophy (Michigan: Andews University
Press – Berrien Spring, 1982), hlm. 88.
28
Lampiran :
CONTOH PENULISAN DAFTAR KEPUSTAKAAN
Basrowi, M. dan Suwandi. (2008). Prosedur Penelitian Tindakan Kelas. Bogor: Ghalia
Indonesia.
Gall, Meredith D., Gall, Joyce P., and Borg, Walter R. (2007). Educational Research: an
Introduction (8th ed.). Boston: Pearson.
Hasan, Karnadi. (2009). Penyusunan Proposal Penelitian Tindakan Kelas dan Pelaporan.
Makalah disajikan dalam Workshop PTK bagi dosen di lingkungan Fakultas Ilmu
Tarbiyah dan Keguruan IAIN Walisongo Semarang.
Hopkins, David. (2011). Pedoman Guru: Penelitian Tindakan Kelas. Terj. Achmad Fawaid.
Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Ismail SM. (2008). Strategi Pembelajaran PAI Berbasis PAIKEM, Pembelajaran Aktif Kreatif
Efektif dan Menyenangkan (Cet. ke-1). Semarang: Rasail & LSIS.
Ismail SM. (2013). PTK PAI: Konsep dan Contoh Praktis Penelitian Tindakan Kelas (PTK) PAI.
Semarang: Pustaka zaman kerjasama dengan FITK IAIN Walisongo.
..........................dst
29
Lampiran:
KETENTUAN PENYERAHAN PROPOSAL PTK PROGRAM PPG
LPTK RAYON 206 IAIN WALISONGO SEMARANG
1. Ukuran kertas : kwarto (A4).
2. Draft Proposal yang sudah jadi dan disetujui dosen pembimbing (belum
dilengkapi instrumen PTK) diserahkan kepada pengelola program dalam bentuk
file/soft copy melalui email: [email protected].
3. Draft proposal dilengkapi cover dengan identitas peneliti (contoh terlampir)
4. Penyerahan draft proposal paling lambat pada hari Selasa, 22 Juli 2014.
Lampiran:
KETENTUAN PENJILIDAN LAPORAN PTK PROGRAM PPG
LPTK RAYON 206 IAIN WALISONGO SEMARANG
5. Ukuran jilid: bentuk buku (setengah folio).
6. Jumlah jilid total minimal 6 eksemplar: (untuk pengelola 2 eksemplar;
pembimbing 1 eksemplar; untuk madrasah tempat tugas 1 eksemplar; untuk arsip
penulis minimal 2 eksemplar).
7. Jenis cover: soft cover (laminating); cover depan polos dengan teks sebagaimana
contoh cover.
8. Warna cover untuk Prodi Guru Kelas MI: Kuning matang.
Ketua Program PPG
Ttd.
Dr. H. Darmuin, M.Ag.
30
Contoh Sampul Depan/Judul
JUDUL DITULIS HURUF BESAR SEMUA UKURAN 14
(Anak Judul Ditulis Huruf Besar Kecil Ukuran 14)
PENELITIAN TINDAKAN KELAS (PTK)
Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Syarat
Memperoleh Sertifikat Guru Profesional
pada Program Studi Guru Kelas Madrasah Ibtidaiyah (MI)
Oleh:
Nama Lengkap Huruf Besar Kecil
NI Peserta: 0000000000
LPTK RAYON 206
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI WALISONGO
SEMARANG
2014
31
Logo IAIN
Penelitian
Tindakan
Kelas
JUDUL DITULIS HURUF BESAR SEMUA
UKURAN 14
Nama Penulis
NI Peserta ......
Tahun
ditulis
Contoh : Cover Samping
32
Contoh: Pernyataan Keaslian Naskah
PERNYATAAN KEASLIAN
Yang bertanda tangan di bawah ini:
Nama
: Desi Ratnasari
Program Studi
: Guru Kelas Madrasah Ibtidaiyah
NI Peserta PPG : ................
pada program Pendidikan Profesi Guru (PPG) dalam jabatan LPTK Rayon 206 IAIN Walisongo Semarang
Tahun 2013/2014.
menyatakan bahwa naskah Penelitian Tindakan Kelas yang berjudul:
Judul : PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI PENERAPAN METODE
GALLERY WALK DAN DEMONSTRASI PADA PEMBELAJARAN SAINS KELAS IV MI
MIFTAHUL AKHLAQIYAH KOTA SEMARANG TAHUN PELAJARAN 2013/2014.
secara keseluruhan adalah hasil penelitian/karya saya sendiri, kecuali bagian tertentu yang dirujuk
sumbernya.
Semarang, Oktober 2014
Pembuat Pernyataan,
materai tempel
Rp. 6.000,00
Desi Ratnasari
NI Peserta:
33
Contoh: Pengesahan Naskah hasil PTK
KEMENTERIAN AGAMA R.I.
PROGRAM PENDIDIKAN PROFESI GURU (PPG)
LPTK RAYON 206
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI WALISONGO
Jl. Prof. Dr. Hamka (Kampus II) Ngaliyan Semarang
Telp. 024-7601295 Fax. 7615387
PENGESAHAN
Naskah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) berikut ini:
Nama
: Desi Ratnasari
Program Studi : Guru Kelas Madrasah Ibtidaiyah (GKMI)
Nomor peserta : ...................
Judul : PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI PENERAPAN METODE
GALLERY WALK DAN DEMONSTRASI PADA PEMBELAJARAN SAINS KELAS IV MI
MIFTAHUL AKHLAQIYAH KOTA SEMARANG TAHUN PELAJARAN 2013/2014.
telah diseminarkan dalam sidang seminar PTK Program Pendidikan Profesi Guru (PPG) dalam jabatan
LPTK Rayon 206 IAIN Walisongo Semarang Tahun 2013/2014 dan dapat diterima sebagai salah satu syarat
memperoleh Sertifikat Guru Profesional.
Semarang, .... November 2014
Dewan Panelis
Sekretaris,
Ketua,
Dr. H. Darmuin, M.Ag.
NIP: 00000000 000000 0 000
panelis I,
Ahmad Muthohar, M.Ag.
NIP: 00000000 000000 0
panelis II,
Drs. Muslih, M.A., Ph.D.
NIP: 00000000 000000 0
Ismail SM, M.Ag.
NIP: 00000000 000000 0
Pembimbing,
Drs. H. Mustopa, M.Ag.
NIP: 00000000 000000 0 000
34
Contoh: Pengesahan Laporan PTK
KEMENTERIAN AGAMA R.I.
PROGRAM PENDIDIKAN PROFESI GURU (PPG)
LPTK RAYON 206
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI WALISONGO
Jl. Prof. Dr. Hamka (Kampus II) Ngaliyan Semarang
Telp. 024-7601295 Fax. 7615387
PENGESAHAN
Naskah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) berikut ini:
Nama
: Desi Ratnasari
Program Studi : Guru Kelas Madrasah Ibtidaiyah (GKMI)
Nomor peserta : ...................
Judul : PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI PENERAPAN METODE
GALLERY WALK DAN DEMONSTRASI PADA PEMBELAJARAN SAINS KELAS IV MI
MIFTAHUL AKHLAQIYAH KOTA SEMARANG TAHUN PELAJARAN 2013/2014.
telah diseminarkan dalam sidang seminar PTK Program Pendidikan Profesi Guru (PPG) dalam jabatan
LPTK Rayon 206 IAIN Walisongo Semarang Tahun 2013/2014 dan dapat diterima sebagai salah satu syarat
memperoleh Sertifikat Guru Profesional.
Semarang, .... November 2014
Dekan FITK/Ketua LPTK
Dr. H. Sujai , M.Ag.
NIP: 00000000 0000000
35
Contoh: Nota Pembimbing
Semarang, ... Oktober 2014
Kepada
Yth. Ketua LPTK/Dekan FITK IAIN Walisongo
di Semarang
Assalamu‘alaikum wr. wb.
Dengan ini diberitahukan bahwa saya telah melakukan pembimbingan, arahan dan koreksi
naskah laporan PTK berikut.
Judul
: PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI PENERAPAN METODE
GALLERY WALK DAN DEMONSTRASI PADA PEMBELAJARAN SAINS KELAS IV MI
MIFTAHUL AKHLAQIYAH KOTA SEMARANG TAHUN PELAJARAN 2013/2014.
Nama
: Desi Ratnasari
Program Studi : Guru Kelas Madrasah Ibtidaiyah (GKMI)
Nomor peserta : ...................
Saya memandang bahwa naskah Laporan tersebut sudah dapat diajukan kepada Ketua
LPTK/Dekan FITK IAIN Walisongo untuk diseminarkan dalam Sidang seminar PTK.
Wassalamu ‘alaikum wr. wb.
Pembimbing,
Ttd.
Drs. H. Mustopa, M.Ag.
NIP: ..............................
36
Contoh Abstrak
ABSTRAK
PENERAPAN PENDEKATAN PROBLEM SOLVING UNTUK MENINGKATKAN
KEMAMPUAN PEMAHAMAN KONSEP OPERASI HITUNG BILANGAN BULAT
(Tindakan pada Siswa Kelas IV A MIN 2 Wonoketingal Karanganyar Demak)
Hana Permatasari
Latar belakang penelitian ini disebabkan rendahnya kemampuan pemahaman siswa kelas IV
MIN 2 Wonoketingal Karanganyar Demak tentang konsep operasi hitung bilangan bulat. Tujuan
penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana pelaksanaan dan respon siswa mengenai
pembelajaran Matematika dengan Pendekatan Problem Solving serta untuk mengetahui
peningkatan kemampuan pemahaman konsep operasi hitung bilangan bulat setelah pembelajaran
Matematika dengan Pendekatan Problem Solving. Metode penelitian yang digunakan dalam
penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) melalui tiga siklus. Teknik pengumpulan
data yang digunakan dokumentasi, observasi dan tes.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa pelaksanaan pembelajaran Matematika dengan
Pendekatan Problem Solving secara umum berlangsung kondusif, siswa menunjukkan respon
positif, serta terdapat peningkatan kemampuan pemahaman konsep operasi hitung bilangan bulat
pada setiap siklus selama penelitian berlangsung. Peningkatan kemampuan pemahaman konsep
operasi hitung bilangan bulat tersebut dibuktikan dengan peningkatan nilai siswa setiap siklus.
Nilai rata-rata kelas pada Siklus I adalah 62,26, pada Siklus II adalah 71,45, dan pada Siklus III
adalah 81,13.
Berdasarkan hal tersebut, diharapkan guru dapat menerapkan Pendekatan Problem Solving
dengan perencanaan dan pelaksanaan yang baik agar kemampuan pemahaman konsep operasi
hitung bilangan bulat dapat meningkat.
Kata Kunci:
Pendekatan Problem Solving, Kemampuan Pemahaman Konsep, Operasi Hitung Bilangan Bulat
________________
37
Contoh daftar Isi PTK:
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL ...............................................................
PERNYATAAN KEASLIAN ..................................................
PENGESAHAN .......................................................................
NOTA PEMBIMBING ...........................................................
ABSTRAK ...............................................................................
KATA PENGANTAR ..............................................................
DAFTAR ISI ............................................................................
DAFTAR TABEL (kalau ada) ...................................................
DAFTAR GAMBAR (kalau ada) ............................................
BAB I
: PENDAHULUAN .................................................
A. Latar Belakang (2,5-4 hlm) ...............................
B. Rumusan Masalah (0,5-1 hlm) ........................
C. Tujuan Penelitian (1 hlm).............
D. Manfaat Penelitian (1 hlm) ................................
BAB II : LANDASAN TEORI
........................................
A. Kajian Pustaka/Teori (12,5-15 hlm) ................
B. Tinjauan Hasil Penelitian terdahulu yang relevan (2-4 hlm)
C. Hipotesis Tindakan (0,5-1 hlm) ........................
BAB III : METODE PENELITIAN ...................................
A. Rancangan penelitian (1-1,5 hlm)
B. Lokasi, waktu dan subyek penelitian (1,5-2 hlm)
C. Kolaborator penelitian (1-2 hlm)
D. Prosedur penelitian (1,5-2 hlm)
E. Teknik pengumpulan data (0,5-1 hlm)
F. Teknik analisis data (0,5-1 hlm)
G. Indikator keberhasilan tindakan (1 hlm)
H. Instrumen penelitian (0,5-1 hlmn)
I. Jadwal penelitian (0,5-1 hlmn)
BAB IV : HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN .
A. Paparan Data (6-8 hlm)
B. Analisis Data per Siklus (8-12 hlm)
C. Analisis Data (akhir) (3-5 hlm)
BAB V : PENUTUP (2-5 hlm) ...........................................
A. Simpulan (1,5-3 hlm.) .......................................
B. Saran (0,5-1 hlm) ..............................................
C. Kata Penutup (0,5-1 hlm) .................................
DAFTAR PUSTAKA (semua buku rujukan)
LAMPIRAN-LAMPIRAN:
LAMPIRAN I : RPP (Rencana Pelaksanaan Pembelajaran) Siklus I
LAMPIRAN I : RPP (Rencana Pelaksanaan Pembelajaran) Siklus II dst.
LAMPIRAN III : Instrumen Penelitian (lembar observasi, instrumen tes, pedoman wawancara,
daftar dokumentasi diperlukan, dll sesuai kebutuhan )
LAMPIRAN IV : Foto pelaksanaan pembelajaran saat PTK siklus I dan II, dst (dengan narasi
foto aktivitas bermakna)
38
LAMPIRAN V :
LAMPIRAN VI :
Video rekaman pelaksanaan pembelajaran saat PTK siklus I dan II, dst
(bentuk VCD )
Surat Keterangan dari lokasi penelitian yang berisi benar-benar telah
melaksanakan PTK pada ..... s.d. .........(tanggal/bulan/tahun).
RIWAYAT HIDUP PENELITI
_______________
Contoh Daftar Tabel
(Nomor terdiri dari dua yaitu nomor bab dan nomor urut tiap bab)
DAFTAR TABEL
Tabel
Tabel
Tabel
Tabel
1.1
1.2
2.1
2.2
.......................
.......................
.......................
......................
_______________
Contoh Daftar Gambar/Foto
(Nomor terdiri dari dua yaitu nomor bab dan nomor urut tiap bab)
DAFTAR GAMBAR/FOTO
Gambar
Gambar
Gambar
Gambar
2.1
2.2
3.1
3.2
.......................
.......................
.......................
.......................
______________________
39
40
Lampiran : Riwayat Hidup
RIWAYAT HIDUP PENELITI
A.
1.
2.
3.
Identitas Diri
Nama Lengkap
Tempat & Tgl. Lahir
Alamat Rumah
No.HP
E-mail
4. Tempat tugas
5. Pengalaman mengajar
: ................................................................
: .............................., ................................
: ................................................................
: ................................................................
: ................................................................
: ................................................................
: ............................................(berapa tahun?)
B. Riwayat Pendidikan
1. Pendidikan Formal:
a. ...............................................................................................
b. ...............................................................................................
c. ...............................................................................................
d. ...............................................................................................
2.
Pendidikan Non-Formal:
a. ...............................................................................................
b. ...............................................................................................
C. Pengalaman mengikuti pelatihan (kalau ada)
a. ...............................................................................................
b. ...............................................................................................
D. Karya Ilmiah (kalau ada)
a. Judul Skripsi: ............................................................
b. ..............................................................................................
Semarang, ..........................
..................................
Nama Peneliti
41
FORMAT PENILAIAN PROPOSAL
PENELITIAN TINDAKAN KELAS (PTK)
PROGRAM PPG IAIN WALISONGO SEMARANG
_____________________________________________________________________________
Nama Peserta PPG : ....................................................................................................................
Kelas/ Program Studi : ....................................................................................................................
Judul PTK
: …………………………………………....................................................................
………………………………………...................................................................................................................
…………………………………………….............................................................................................................
..………………………………………………........................................................................................................
No.
Aspek yang Dinilai
1.
2.
3.
4.
Judul PTK
Latar Belakang Masalah
Rumusan Masalah, tujuan, dan manfaat
Kajian pustaka/ teori penelitian, Tinjauan hasil
riset relevan terdahulu, hipotesis dan Indikator
keberhasilan tindakan
Metode Penelitian dan instrumen penelitian
5.
Skor Total
Skor
Maksimal
Skor
10
20
10
30
30
100
Semarang, ..........................
Dosen Pembimbing PTK,
............................................
NIP.
42
FORMAT PENILAIAN LAPORAN HASIL
PENELITIAN TINDAKAN KELAS (PTK)
PROGRAM PPG IAIN WALISONGO SEMARANG
_____________________________________________________________________________
Nama Peserta PPG : ....................................................................................................................
Kelas/ Program Studi : ....................................................................................................................
Judul PTK
: …………………………………………....................................................................
………………………………………...................................................................................................................
…………………………………………….............................................................................................................
..………………………………………………........................................................................................................
No.
1
2
3
4
Aspek yang Dinilai
Sistematika penulisan, tata tulis, dan bahasa
Kesesuaian antara proposal dengan hasil PTK
Isi laporan PTK
Kebermaknaan simpulan dan saran/
rekomendasi
Skor Total
Skor
Maksimal
Skor
20
15
40
25
100
Semarang, ..........................
Dosen Pembimbing PTK,
…………………..............…...........
NIP.
43
Download