Bab IV

advertisement
BUKU PUTIH SANITASI
KABUPATEN SABU RAIJUA
4
2013
PROGRAM PENGEMBANGAN SANITASI SAAT INI
DAN YANG DIRENCANAKAN
BAB
Sebagaimana tertuang dalam Undang – Undang Nomor 25 Tahun 2005, bahawa strategi
adalah langkah – langkah yang berisikan program – program indikatif untuk mewujudkan visi dan
misi dan misi. Selanjutnya program dimaksud adalah instrumen kebijakan yang berisi satu atau lebih
kegiatan dilaksanakan oleh instansi pemerintah daerah untuk mencapai sasaran dan tujuan serta
memperoleh alokasi anggaran dan kegiatan masyarakat yang dikoordinasikan oleh instansi
pemerintah.
Strategi atau cara untuk mencapai sasaran merupakan faktor terpenting dalam proses
perencanaan, karena strategi telah menetapkan cara untuk merealisasikan sasaran yang telah
ditetapkan. Cara tersebut merupakan suatu rencana yang menyeluruh dan terpadu mengenai upaya
– upaya dalam rangka mencapai sasaran untuk mewujudkan visi dan misi yang meliputi penetapan
kebijakan, program operasional dan indikasi kegiatan atau aktivitas dengan memperhatikan
ketersediaan sumberdaya dan keadaan lingkungan yang dihadapi.
Kebijakan adalah merupakan kumpulan keputusan yang menentukan secara teliti tentang
bagaimana strategi akan dilaksanakan, atau dengan kata lain kebijakan merupakan pedoman
pelaksanaan tindakan atau kegiatan tertentu. Kebijakan juga merupakan keputusan yang mengatur
suatu mekanisme tindakan lanjutan untuk pelaksanaan pencapaian tujuan. Berdasarkan makna
kebijakan tersebut maka arahan kebijakan pembangunan daerah Kabupaten Sabu Raijua dalam
rangka pencapaian tujuan dan sasaran pembangunan khususnya sanitasi disampaikan sebagai
berikut :
4.1
Promosi Higiene dan Sanitasi (Prohisan)
Pencemaran tinja/kotoran manusia (feces) adalah sumber utama dari virus, bakteri dan
patogen lain penyebab diare. Jalur pencemaran yang diketahui sehingga cemaran dapat sampai ke
mulut manusia termasuk balita adalah melalui 4F (Wagner & Lanoix, 1958) yakni fluids (air), fields
(tanah), flies (lalat),dan fingers (jari/tangan). Jalur ini memperlihatkan bahwa salah satu upaya
prevensi cemaran yang sangat efektif dan efisien adalah perilaku manusia yang memblok jalur
fingers. Ini bisa dilakukan dengan mempraktekkan cuci tangan pakai sabun di waktu-waktu yang
tepat. Dalam meta-studinya, Curtis & Cairncross (2003) menemukan bahwa praktek cuci tangan
dengan sabun dapat menurunkan risiko insiden diare sebanyak 42-47%. Bila dikonversikan, langkah
sederhana ini dapat menyelamatkan sekitar 1 juta anak-anak di dunia.
Untuk konteks balita, waktu-waktu untuk cuci tangan pakai sabun yang perlu dilakukan Si
Ibu/ Pengasuhnya untuk mengurangi risiko terkena penyakit-penyakit yang berhubungan dengan
diare terdiri dari 5 (lima) waktu penting yakni, 1) setelah buang air besar (BAB), 2) setelah
menceboki pantat anak, 3) sebelum menyiapkan masakan, 4) sebelum makan, dan terakhir adalah
5) setelah memegang hewan. Sebagian waktu penting itu sebetulnya ditujukan bagi ibu-ibu rumah
tangga secara umum semisal: waktu sesudah buang air besar, sebelum menyiapkan makanan, dan
sebelum menyantap makanan. Sementara, waktu yang lebih khusus ditujukan bagi ibu atau
pengasuh anak balita adalah sesudah menceboki pantat anak, dan sebelum menyuapi makan anak.
79
BUKU PUTIH SANITASI
KABUPATEN SABU RAIJUA
2013
Program dan kegiatan Promosi Higiene dan Sanitasi yang direncanakan pada tahun 2014
dapat dilihat pada tabel 4.1 berikut :
Tabel 4.1 : Rencana Program dan Kegiatan Promosi Higiene dan Sanitasi Tahun 2014
No
Nama Kegiatan
Sat
Vol
Indikasi biaya
(Rp)
Sumber pendanaan/
pembiayaan
1
Penyelenggaraan
penyehatan
lingkungan
Thn
1
137.500.000,00
DAU
SKPD
penanggung
jawab
Sumber
dokumen
perencanaan
Dinas
Kesehatan
RKA Induk
Dinkes
Sumber : Dinas Kesehatan Kabupaten Sabu Raijua
Sedangkan program dan kegiatan Promosi Higiene dan Sanitasi yang sedang dilaksanakan pada
tahun 2013 dapat dilihat pada tabel 4.2 sebagai berikut :
Tabel 4.2 : Kegiatan Promosi Higiene dan Sanitasi yang sedang berjalan
No
1
Nama
program/kegiatan
Pelatihan Dewan
Peduli Kesehatan
Masyarakat
Sat
Vol
Biaya (Rp)
Sumber dana
Lokasi
kegiatan
Pelaksana
kegiatan
Kali
6
63.375.000
APBD II
Sabu Raijua
Dinas
Kesehatan
Sumber : Dinas Kesehatan Kabupaten Sabu Raijua
Pada saat ini Pemerintah Daerah Kabupaten Sabu Raijua melakukan kegiatan Program Perilaku
Hidup Bersih Sehat (PHBS) dan Promosi Higiene guna meningkatakan Perilaku Hidup Bersih Sehat bagi
Masyarakat yang ada di Kabupaten Sabu Raijua
4.2
Peningkatan Pengelolaan Air Limbah Domestik
Tabel 4.3 : Rencana program dan kegiatan Pengelolaan Air Limbah Domestik Tahun 2014
No
1
Nama kegiatan
Sat
Vol
Indikasi biaya
(Rp)
Sumber pendanaan/
pembiayaan
SKPD
penanggung
jawab
Penyediaan
Sarana Air Bersih
dan Sanitasi
Dasar Terutama
bagi Masyarakat
Miskin
paket
1
1.320.000.000,00
DAU+DAK
Dinas
PUPRPE
Sumber
dokumen
perencanaan
RKA Induk
Dinas PUPRPE
Sumber : Dinas Pekerjaan Umum, Perumahan Rakyat, Pertambangan dan Energi (Dinas PUPRPE) Kabupaten Sabu Raijua
80
BUKU PUTIH SANITASI
KABUPATEN SABU RAIJUA
2013
Sedangkan program dan kegiatan pengelolaan air limbah domestik yang sedang dilaksanakan pada
tahun 2013 dapat dilihat pada tabel 4.4 sebagai berikut :
Tabel 4.4 : Kegiatan Pengelolaan Air Limbah Domestik yang sedang berjalan
No
Nama
program/kegiatan
Sat
Vol
Indikasi Biaya
(Rp)
Sumber dana
Lokasi kegiatan
Pelaksana
kegiatan
1
Bantuan Stimulan
Pembangunan
Jamban Sehat
Bh
3750
3.750.000.000,00
Bansos DAU Kab.
Sabu Raijua 2013
63 Desa /Kel di Kab.
Sabu Raijua
Dinkes
2
Pembangunan
(Sanitasi/MCK)
Bagi Masyarakat
Kec. Sabu Barat,
Sabu Timur, Raijua
Unit
3
1.367.409.999,99
DAK 2013
Kec. Sabu Barat,
Sabu Timur, Raijua
Dinas
PUPRPE
3
Pembangunan
Sanitasi/MCK Bagi
Masyarakat di Kab.
Sabu Raijua
Pkt
1
200.000.000,00
APBD II
Kab. Sabu Raijua
Dinas
PUPRPE
Sumber : Dinas Pekerjaan Umum, Perumahan Rakyat, Pertambangan dan Energi (Dinas PUPRPE), Dinas Kesehatan Kabupaten
Sabu Raijua
4.3.
Peningkatan Pengelolaan Persampahan
Peningkatan pengelolaan persampahan diperlukan guna mengatasi timbulan sampah yang
semakin banyak. Peningkatan pelayanan ini mencakup pembangunan fisik sarana dan prasarana
dalam mengelola sampah dan pemberdayaan masyarakat. Program dan kegiatan pengelolaan
persampahan yang direncanakan pada tahun 2014 dapat dilihat pada tabel 4.5 berikut :
Tabel 4.5: Rencana program dan kegiatan pengelolaan persampahan Tahun 2014
No
1
Nama Program
Sat
Vol
Program
Pengembangan
Kinerja Pengelolaan
Persampahan
Thn
1
Indikasi Biaya
(Rp)
200.000.000,00
Sumber
Pendanaan
DAU
SKPD
Penanggung
Jawab
Kantor
Lingkungan Hidup
Sumber
Dokumen
Perencanaan
RKA Induk
KLH 2014
Sumber : Kantor Lingkungan Hidup (KLH) Kabupaten Sabu Raijua.
Program dan Kegiatan pengelolaan persampahan dikarenakan tidak adanya aktifitas untuk pelayanan
sampah, karena tempat pembuangan sampah (TPS) dan tempat pembuangan akhir juga belum ada.
Masyarakat pada umumnya masih membuang sampah dipekarangan rumah selanjutnya di bakar.
81
BUKU PUTIH SANITASI
KABUPATEN SABU RAIJUA
2013
belum adanya program dan kegiatan pengelolaan persampahan yang sedang dilaksanakan pada
tahun 2013.
Tabel 4.6: Kegiatan pengelolaan Persampahan yang sedang berjalan
No
Nama
Program/Kegiatan
Sat
Vol
Indikasi biaya
(Rp)
Sumber
Pendanaan
Lokasi Kegiatan
Institusi
Pelaksana
1
-
-
-
-
-
-
-
Sumber : Kantor Lingkungan Hidup (KLH) Kabupaten Sabu Raijua.
*) catatan Data kegiatan yang sedang berjalan untuk Pengelolaan Sampah tidak ada
4.4
Peningkatan Pengelolaan Drainase Lingkungan
Penanganan drainase perlu memperhatikan fungsi drainase perkotaan sebagai prasarana
kota yang dilandaskan pada konsep drainase yang berwawasan lingkungan. Berlainan dengan
paradigma lama yang prinsipnya mengalirkan limpasan air hujan ke badan air penerima secepatnya,
tetapi prinsipnya agar air hujan yang jatuh ditahan dulu agar lebih banyak yang meresap ke dalam
tanah melalui bangunan resapan buatan/alamiah seperti kolam tandon, waduk lapangan, sumursumur resapan, penataan lansekap dan lain-lain.
Hal tersebut bertujuan memotong puncak banjir yang terjadi sehingga dimensi saluran lebih
ekonomis, dapat juga membantu menambah sumber-sumber air baku. Penanganan drainase juga
harus memakai pendekatan sistem, tidak secara parsial, parameter-parameter teknis ditentukan
faktor alam setempat. Berdasarkan isu permasalahan strategis di bidang drainase, maka
dirumuskan suatu sasaran kebijakan nasional sebagai arahan mendasar dari kondisi yang akan
dicapai dan diwujudkan dalam pengembangan bidang drainase di masa yang akan datang. Sasaran
kebijakan pengembangan drainase adalah sebagai berikut ini:
1.
2.
3.
4.
Terlaksananya pengembangan sistem drainse yang terdesentralisasi, efisien, efektif dan
terpadu.
Terciptanya pola pembangunan drainase yang berkelanjutan melalui kewajiban konservasi air
dan pembangunan yang berwawasan lingkungan.
Terwujudnya upaya pengentasan kemiskinan perkotaan yang efektif dan ekonomis melalui
minimalisasi resiko biaya sosial dan ekonomi serta biaya kesehatan akibat genangan dan
bencana banjir.
Terciptanya peningkatan koordinasi antara Kabupaten/Kota dalam penanganan sistem
drainase.
Berdasarkan permasalahan drainase di Kabupaten Sabu Raijua serta sasaran kebijakan
yang ingin dicapai maka diperlukan beberapa usulan proyek untuk mengatasi permasalahan
drainase secara keseluruhan di Kabupaten Sabu Raijua. Proyek untuk mengatasi masalah drainase
tersebut berdasarkan Rencana Induk Pembangunan Investasi Jangka Menengah (RPIJM)
Kabupaten Sabu Raijua. Namun dalam Program dan kegiatan pengelolaan saluran drainase yang
direncanakan pada tahun 2014 tidak ada.
82
BUKU PUTIH SANITASI
KABUPATEN SABU RAIJUA
2013
Tabel 4.7 : Rencana program dan kegiatan pengelolaan Saluran Drainase Tahun 2014
No
1
Nama Program / Kegiatan
Sat
Vol
Indikasi Biaya
(Rp.)
-
-
-
-
Sumber
Pendanaa/
Pembiayaan
-
SKPD
Penanggung
Jawab
-
Sumber
Dokumen
Perencanaan
-
Sumber : Dinas Pekerjaan Umum, Perumahan Rakyat, Pertambangan dan Energi (Dinas PUPRPE) Kabupaten Sabu Raijua
Catatan :
*) Data yang dimaksud belum ada,
Tabel 4.8 : Kegiatan pengelolaan Drainase Lingkungan yang sedang berjalan
No
Nama Program / Kegiatan
Sat
Vol
Biaya (Rp.)
Sumber
Dana
Lokasi
Kegiatan
Pelaksana
Kegiatan
1
-
-
-
-
-
-
-
Sumber : Dinas Pekerjaan Umum, Perumahan Rakyat, Pertambangan dan Energi (Dinas PUPRPE) Kabupaten Sabu Raijua
Catatan :
*) Data yang dimaksud belum ada,
4.5
Peningkatan Komponen Terkait Sanitasi
Program dan kegiatan untuk peningkatan Komponen terkait Sanitasi yang ada di Kabupaten
Sabu Raijua yang direncanakan pada tahun 2014 dapat dilihat pada tabel 4.9 berikut :
Tabel 4.9 : Rencana program dan kegiatan Komponen lain terkait sanitasi Tahun 2014
No
1
Nama progam/kegiatan
Sat
Vol
Indikasi biaya (Rp)
Sumber
pendanaan/
pembiayaan
Program Pengembangan
dan Pengelolaan Jaringan
Irigasi, Rawa dan jaringan
Pengairan Lainnya
pkt
1
3.400.000.000,00
DAU + DAK
SKPD
penanggung
jawab
Sumber
dokumen
perencanaa
n
Dinas
PUPRPE
RKA Induk
2014
Sumber : Dinas Pekerjaan Umum, Perumahan Rakyat, Pertambangan dan Energi (Dinas PUPRPE), Kabupaten Sabu
Raijua
83
BUKU PUTIH SANITASI
KABUPATEN SABU RAIJUA
2013
Sedangkan untuk peningkatan Komponen terkait Sanitasi yang sedang dilaksanakan pada
tahun 2013 yang ada di Kabupaten Sabu Raijua dapat dilihat pada tabel 4.10 berikut :
Tabel 4.10 : Kegiatan pengelolaan Komponen lain terkait sanitasi yang sedang berjalan
No
Lokasi
kegiatan
Pelaksana
kegiatan
DAU+DAK
2013
Desa
Ramedue
Kec. Hawu
Mehara
Dinas
PUPRPE
DPA Dinkes
2013
6 Puskesmas
Se Kab. Sabu
Raijua
Dinkes
Nama program/kegiatan
Sat
Vol
Biaya (Rp)
Sumber dana
1
Pembangunan Jaringan Air
Bersih Air Minum Mata Air
Prema
Pkt
1
1.564.585.000,00
2
Supervisi Program
Penyehatan Lingkungan
Org/
hari
36
5.160.000,00
Sumber : Dinas Pekerjaan Umum, Perumahan Rakyat, Pertambangan dan Energi (Dinas PUPRPE), Dinas Kesehatan, Kab.
Sabu Raijua.
84
Download