Jenis Dosis Jadwal penyuntikan Minimal age fori 1st dose Prosedur (cara penyuntikan dan preparasinya) Kontraindikasi BCG (Bacille CalmetteGuerin) Vaksin bakteri hidup Hepatitis B DPT Campak Polio Vaksin virus inaktif Vaksin bakteri inaktif Vaksin virus aktif <1thn: 0.05ml >1thn: 0.1ml 0.5ml 0.5ml (tiap 1 ml:40Lf tolsoid difteria, 24 OU pertusis, 15Lf toksoid tetanus, Al fosfat 3mg, thimerosal 0.1mg) TT: 40IU seiap dosis tunggal dan 60IU bila bersama toksoid difteri dan vaksin pertussis 2,4,6,18 bulan dan 5 tahun Vaksin yang dilemahkan:0.5ml Oral vaksin virus aktif Injeksi vaksin virus inaktif Oral 2 tetes = 0.1ml Injeksi 0.5ml <2bulan, bisa ulangan umur 5-7 tahun dan 12-15 tahun <24 jam, 1 bulan, 6 bulan 0,2 ml/kgBB IM pada anak sehat. 0,5 ml/kgBB untuk pasien dengan HIV. maksimal 15 ml/dose IM. 9 bulan dan 6 tahun 6 weeks Intrakutan di daerah lengan kanan atas pada insersio M.deltoideus Intramuscular (jangan di gluteal) , tempat penyuntikan ditekan minimal 2 menit 1. Pasien immunokompromais (gizbur, HIV, pengbatan koerikosteroid, pasien kemoterapi) 2. Demam tinggi 3. Uji tuberkulin - Intramuscular, kocok sampai homogen, bila ada gumpalan atau endapat jangan digunakan Riwayat anafilaksis Ensefalopati sesudah pemberian vaksin pertussis sebelumnya Riwayat hiperpireksia, keadaan hipotinkhiporespnsif dalam 48 jam, anak menangis Lahir, 2,4,6,18 bulan dan 5 tahun Setelah lahir Subkutan (karena campak larut dalam lemak), di deltoid lengan atas Subukutan Ibu hamil, anak dengan imunodefisiensi primer, pasien TB tidak diobati, pasien kanker atau transplantasi oragan, mereka Penyakit akut atau demam >38.5°C Muntah dan diare Immunokomprom ais Oral jgn diberikan pada orang hamil >5mm 4. Infeksi kulit yang luas 5. Pernah sakit TB 6. Kehamilan KIPI Interval minimal Ulkus lokal superfisial 3 minggu setelah penyuntikan krusta nutup dan sembuh dlm 2-3bulan parut bulat. Limfadenitis supuratif di aksila atau leher (sembuh dlm 26bulan) apabila proses udah matang aspirasi BCG-tis diseminasi (berhubungan dengan imunokompromais) eg. Eritema nodusum, iritis, lupus vulgaris, osteomielitis (hilang dlm 3-6bulan) - terus menerus selama 3 jam, riwayat kejang dalam 3 hr sesudah pemberian DTP. (yg tidak berhubungan dengan pemberian vaksin sebelumnya bukan KI trhdp vaksin DTaP yand mendapat pengobatan imunosupresif jangka panjang atau HIV dengan imunokompromais berat. Reaksi lokal ringan dan bersifat sementara. Kadang-kadang demam ringan 1-2 hari Reaksi lokal kemerahan, bengkak, nyeri pada lokasi injeksi Demam ringan dengan reaksi lokal sama dan kadang disertai hiperpireksia Anak gelisah dan nangis terus menerus Kejang demam Ensefalopati akut Reaksi anafilaksis Hypotonic hyporesponsive Apabila ada KI bisa diberikan vaksin DT dab Demam lebih dari 39.5°C (muncul 5-6 hari setelah vaksin) berlangsung selama 2 hari Ruam pada hari 710 sesudah imunisasi, berlangsung selama 2-4 hari Gangguan fungsi SSP (ensefalitis, ensefalopati pasca imunisasi) Antara dosis 1 dan 2 4 minggu, 2 dan 3 8 minggu (plg lama 16 Dose 1-2: 4 minggu, dose 2-3: 4 minggu, dose 3-4: 6 bulan, dose 4-5: 6 - pada 4 bulan pertama kehamilan Injeksi jangan diberikan pada anak anggota keluarga kontak dengan anak ygn menderita imunosupresi Poliomielitis paralitik(1 dr 2.5 juta dosis OPV) Pusing, diare ringan, nyeri otot - Catch up immunization Usia >3bulan, uji tuberkulin dulu bila negatif baru di vaksin. Suhu dan penyimpanan Tidak boleh terkena sinar matahari, simpan pada suhu 2-8°C, tidak boleh beku. Pemakaian sisa vaksin Vaksin yang telah diencerkan harus digunakan dalam waktu 3 jam. minggu setelah dosis pertama) Bila sesudah dosis pertama imunisasi terputus, berikasn imunisasi kedua dgn imunisasi ketiga interval terpendek 2 bln stlh imunisasi kedua Bila dosis ketiga terlambat, diberikan segera setalah memungkinkan. Tidak boleh beku, paling baik 2-8°C, uji kocok bulan Single dose, jd gak ada sisa - - 2-8°C, jangan dalam freezer Vaksin kering: impan <0°C atau <8°C, lebih baik <20°C (pelarut tidak boleh beku). Single dose, jd gak ada sisa Setelah dilarutkan, dalam suhu 2-8°C, maksimum 8 jam. Jangan kena sinar matahari. Oral: 2-8°C (sampai 6 bulan),tertutup. Bisa juga dibekukan pada temperatur <20°C (bisa sampai 2 tahun) Injeksi: 2-8°C, jangan dalam freezer Sisa vaksin dapat dibekukan lagi, kemudian dipakai lagi sampai warna berubah dengan catatan dan tanggal kadaluarsa Peringatan khusus Pada bayi yang kontak erat dengan pasien TB dgn BTA +3 INH profilaksis dulu, apabila kontak tenang, baru di BCG. Seseorang dgn tuberkulin (+) tidak ada bahayanya divaksin. Contoh nama pasaran + harga BCG, Rp. 35,000,- Pada pasien hemodialisa, permeriksaan anti HBs setiap tahun dan booster diberikan bila HBs turun menjadi <10 mIU/ml. Uji serologis pra imunisasu hanya dilakukan pada yang mau profilaksis pasca paparan dan indiidu beresiko tinggi tertulat infeksi HBV Uji serologi pasca imunisasi dilakukan pada bayi dan ibu pengidap HBV, individu yang dapet profilaksis pasca papapran dan pasien imunokompromais (dilakukan 1 bulan sesudah imunisasi ke3) Engerix 0.5ml Rp. 75,000,Euvax 0.5ml Rp. 70,000,- d anak besar > 10 thn. D anak kecil. Apabila D diberikan pada anak besar meningitis. Sediaan: DTaP, DTwP, dT, DT, TT(tunggal) Kombo: DTwP/HepB DTaP/Hib, DTwP/Hib, DTaP/IPV, DTaP/Hib/IPV DT Rp. 30,000,DTwP Rp. 40.000,Infarix(DTaP ) Rp. 290.000,- diperhatikan. Sisa ditaro di 2-8°C (tahan sampai 7 hari) Sedang diare boleh divaksin, 4 minggu kemudian beri 1 dosis tambahan Anak usia > 12 bln dgn immunocompromis ed belum mendapat imunisasi, kontak dengan pasien campak, dan vaksin MMR merupakan kontraindikasi. Bayi berusia < 12 bulan yang terpapar langsung dengan pasien campak diberikan imunoglobulin <7 hari paparan. Setelah itu vaksin MMR diberikan sesegera mungkin sampai usia 12 bulan, dengan interval 3 bulan setelah pemberian imunoglobulin. Rp. 30,000,Rp. 40,000,- Bayi prematur Diberi pas umur 2 bulan dari lahir atau ketika mencapai berat badan 2000g HB vax 0.5ml Rp. Tripacel (DTaP) Rp. 90,000,280.000,DTwP/HepB-1, DTwP/HepB-2, DTwP/HepB-3 Bila ibu HbsAg (-) imunisasi tunda sampai bayi berusia 2 bulan atau berat badan sudah mencapai 2kg. ATAU saat lahir diberikan tp gak diitung. Pencegahan hepatitis: - Umum: sterilisasi, buang jarum disposable ke tempat khusus, pemkaian sarung tangan, safe sex, mencegah kontak mikrolesi (pemakaian sikat gigi, sisir), menutup luka, skrining ibu hamil (trimester 1 dan 3) - Imunisasi pasif: HBIg proteksi jangka pendek (3-6 bulan) Tatalaksana kebijakan umunisasi pada needle stick injury Kontak yang terpapar Tatalaksana bila sumber penularan HbsAg (+) HbsAg (-) Imunisasi (-) HBIg dan vaksin atau periksa anti HBs bila tergolong Vaksin atau periksa anti HBs bila tergolong resiko tinggi resiko tinggi Imunisasi (+) responder Tidak perlu profilaksis Tidak perlu profilaksis Imunisasi (+) non responder HBIg 2x (jarak 1 bulan) atau HBIg dan vaksin Bila sumber penularan resiko tinggi VHB perlakukan seperti HbsAg (+) *HBIg (0,06 ml/kg; maksimum 5ml) dalam 48 jam pertama setelah kontak Non-responder = mereka yang tidka memberikan respons terhadap imunisasi primer. Kebijakan imunisasi pada kontak seksual Kontak yang terpapar Sumber penularan: VHB akut Sumber penularan: carrier Imunisasi (-) atau anti HBs HBIg 0,06ml/kg atau HBIg vaksin atau periksa anti HBs bila tergolong resiko tinggi Imunisasi (+) Tidak perlu profilaksis Lupa: periksa anti HBs Anti HBs (-): HBIg dan vaksin *HBIg (0,06ml/kg; maksimum 5ml) dalam waktu <14 hari sesudah kontak terakhir Imunisasi hepatitis B pada bayi baru lahir HbsAg ibu Imunisasi Positif HBIg (0.5ml) dan vaksin HB Negatif atau Vaksin HB tidak diketahui HBIg dan vaksin atau periksa anti HBIs bila tergolong resiko tinggi Tidak perlu profilaksis Anti HBs (-): HBIg dan vaksin Keterangan Dosis 1: <12 jam Dosis 1: segera setalah lahir, Status HBV ibu semula tidak diketahu tetapi bila dalam 7 hari terbukti ibu HBV, segera beri HBIg Uji serologi untuk hepatitis B a. HBsAg( Hepatitis B surface antigen) petanda awal hepatitis B, muncul 4-12 minggu setelah terinfeksi. Bila HBsAg menetap dalam darah lebih dari 6 bulan, bearti terjadi infeksi kronis. b. Anti-HBc (antibodi terhadap antigen inti hepatitis B) Antibodi ini terdiri dari 2 tipe: IgM anti HBc dan IgG anti-HBc Anti-HBc IgM muncil 2 minggu setelah HBsAg terdeteksi, dapat bertahan hingga 6 bulan berperan pada core window yaite masa dimana HBsAg sudah hilang, tetapi anti-HBs belum muncul 10% hepatitis akut tidak terdeteksi hanya dengan memeriksa HBsAg Anti-HBc IgG muncul sebelum anti-HBc IgM hilang terdeteksi pada hepatitis akut dan kronik tidak mempunyai efek protektif c. Anti-HBs antibodi terhadap hepatitis B surface antigen) Jika hasil (+) atau reaktif menunjukan adanya imunitas/kekebalan terhadap infeksi HBV, baik dari vaksinasi maupun dari proses penyembuhan infeksi masa lampau.