[email protected] Merentang Jarak Pengetahuan dan Ketrampilan Penulisan Skenario Merentang Jarak Pengetahuan dan Ketrampilan Penulisan Skenario Deskripsi singkat: Merentang Jarak Pengetahuan dan Ketrampilan Penulisan Skenario adalah upaya pemetaan pengetahuan yang harus dimiliki untuk menulis skenario, dan praktik yang harus dilakukan untuk menguji pengetahuan tersebut, dan prosedur untuk menguasainya. Relevansi: Pemetaan ini menjaga agar jalannya perkuliahan tidak menyimpang dari jalur, arah yang sudah ditetapkan. Manfaat: Pemetaan ini berguna untuk mengurangi risiko kegagalan transformasi pengetahuan yang pada dasarnya adalah informasi-informasi dan uji coba penerapannya dalam praktik. Learning Outcomes: Mahasiswa mengetahui hal-hal yang harus dikerjakan, tanggungjawab yang diemban, dan risiko dari kelalaian dalam mengikuti matakuliah ini. Jika kita menonton sebuah film, hal yang sangat membekas adalah cerita yang disuguhkan film itu. Cerita seakan adalah menu utama yang disajikan film itu. Dalam tradisi pembuatan film, cerita dituliskan paling awal (disebut sebagai tahap pra produksi), untuk memandu seluruh praktik produksi: beaya yang dibutuhkan, di lokasi mana saja produksi harus dijalankan, berapa orang yang akan terlibat sebagai pemain, kebutuhan apa saja untuk diambil gambarnya, berapa lama film akan selesai, hal-hal pendukung apa yang dibutuhkan? Ibarat sebuah bangunan, cerita yang ditulis dalam bentuk skenario adalah hasil rancangan arsitek, dan film yang mewujud adalah hasil seorang sarjana teknik sipil. Dengan pemetaan seperti itu, dapat dibayangkan, bahwa menulis skenario adalah sebuah ketrampilan berbahasa yang tersendiri, dan dapat dipisahkan dari ketrampilan mewujudkan sebuah film. Seorang penulis skenario adalah seorang arsitek, seorang sutradara film adalah seorang sarjana teknik sipil. Pemetaan yang memisahkan disiplin pengetahuan dan ketrampilan antara arsitek dan teknik sipil, penulis skenario dan sutradara ini memungkinkan memformulasikan syarat-syarat pengatahuan dan syaratsyarat ketrampilan teknis yang harus dimiliki oleh masing-masing disiplin. Matakuliah Sanggar Skenario Layar Lebar ini, akan memformulasikan dasar-dasar pengetahuan dan ketrampilan bercerita dalam format/bentuk skenario; mengujicobakan pengetahuan dan ketrampilan itu dalam praktik; memetakan lama pengetahuan dan ketrampilan itu dihimpun dalam sequel-sequel pengetahuan yang bisa dipelajarai tahap demi tahap; disiplin yang harus ditegakkan dalam menjalani tahap-tahap tersebut. Dari formulasi tersebut, persoalan yang kemudian muncul haruslah dipetakan. Syarat-syarat Pengetahuan Penulis Skenario Sebagai seorang penulis skenario pengetahuan yang harus dimiliki adalah: • Mengenali gejala yang disebut cerita, dari pengenalan itu ditingkatkan menjadi pemahaman, sehingga dari pemahaman ini bisa dipraktikkan kerja penjelasan terhadap gejala itu, sekaligus juga praktik mewujudkannya. • Mengenali ragam media yang digunakan untuk bercerita. • Mengenali skenario sebagai ragam literer/tulisan yang memiliki tradisi dan disiplinnya sendiri, berbeda dengan ragam literer lain seperti: prosa, puisi, naskah lakon, dll, sehingga bisa mewujudkannya dalam praktik kerja atau pewujudan. • Menyusun tahap-tahap kerja dalam praktik pewujudan skenario. Kesepakatan praktik perkuliahan: ceramah, diskusi kelas, tugas. Kesepakatan kehadiran di kelas 75% Kesepakatan penilaian: kehadiran di kelas 40% keaktifan diskusi kelas 25 % tugas 35 % Film-film Rujukan: Pay Back; Déjà Vu; Ada Apa Dengan Cinta, Gie. Hero Fungsi Naratif, Paul Ricoeur, 2009, dalam Hermeneutika Ilmu Sosial. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Novel dan Film. Pamusuk Eneste. 1989. Ende Flores: Nusa Indah. Rujukan Informasi sebagai Pangkal Tolak Elaborasi Peran Sastra dalam Sandiwara Pentas, Radio, dan Televisi; Asrul Sani, 1982, dalam Sejumlah Masalah Sastra, ed. Satyagraha Hoerip. Jakarta: Sinar Harapan. Mencari Tokoh Bagi Roman. Iwan Simatupang. 1982, dalam Sejumlah Masalah Sastra, ed. Satyagraha Hoerip. Jakarta: Sinar Harapan. Memahami Film. Himawan Pratista. 2008. Yogyakarta: Homerian Pustaka. Uang, Rentenir, dan Hutang-Piutang di Jawa. Heru Nugroho. 2001.Yogyakarta: Pustaka Pelajar. The Tehnique of Screen & Television Writing. Eugene Vale. 1986. New York: Simon & Schuster, Inc. Pertemuan Minggu Kedua Pertanyaan kunci: Apa yang disebut cerita? Apa media yang digunakan untuk bercerita? Siapa yang bisa diceritakan? Fungsi Naratif Paul Ricoeur, 2009, dalam Hermeneutika Ilmu Sosial. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Peran Sastra dalam Sandiwara Pentas, Radio, dan Televisi. Asrul Sani, 1982, dalam Sejumlah Masalah Sastra, ed. Satyagraha Hoerip. Jakarta: Sinar Harapan. Mencari Tokoh Bagi Roman. Iwan Simatupang. 1982, dalam Sejumlah Masalah Sastra, ed. Satyagraha Hoerip. Jakarta: Sinar Harapan. Novel dan Film. Pamusuk Eneste. 1989. Ende Flores: Nusa Indah. Pertemuan Minggu 3: Mencari Gagasan Cerita dan Menyusunnya Menjadi Sinopsis - Membongkar narasi RENTENIR karya Dr. Heru Nugroho • • • • • • • Narasi Etnografi Narasi Estetis Naratifitas Sinematografi Estetika Plot (Pay Back – Déjà vu) Estetika Visual (Hero) Estetika Penonton Remaja (AADC, Gie) Narasi sosiologis RENTENIR • Layar Kata, Seno Gumira Ajidarma • Memahami Film, Himawan Pratista • Uang, Rentenir, dan Hutang Piutang di Jawa; Dr. Heru Nugroho. (BAB 3). Pertemuan Minggu 4: Plot dan Estetika Sinematografi Menubuhkan gagasan dan mencari tokoh • • • • Gagasan-gagasan dalam Rentenir Memilih gagasan utama cerita Mempertimbangkan penonton remaja Menubuhkan gagasan ke dalam tokoh cerita RENTENIR: Dari kasus-kasus orang-tua diturunkan pada remaja atau anak-anak mereka, sebagai pertimbangan melayani penonton film remaja. Layar Kata, Seno Gumira Ajidarma Memahami Film, Himawan Pratista Rentenir, Heru Nugroho. Pertemuan Minggu 5: Mengembangkan gagasan menjadi sinopsis. • Menimbang panjang cerita Memperpanjang gagasan dari satu paragraf ke 4 halaman sinopsis. •Menyusun Peta Sosial Tokoh: •Peta Keluarga, Peta Lingkungan Rumah Tangga, •Peta Lingkungan Ekonomi, Peta Lingkungan Pendidikan, •Peta Lingkungan Agama, Peta Lingkungan Asmara. Dasar jalinan cerita: pemaparan, konflik, klimaks, penutup. Mengembangkan •Tipologi alur: persoalan, Struktur Tiga Babak atau menghadirkan tokoh lain; Tokoh Tunggal, dan Tokoh Jamak. Pertemuan Minggu 6: Ujian Tengah Semester 1. Jelaskan pengetahuan anda tentang: a. Apa yang disebut cerita? b. Apa yang disebut media bercerita? c. Apa contoh-contoh yang bisa ditunjuk? d. Apa yang menjadi unsur sebuah cerita? 2. Jelaskan pengetahuan anda tentang: a. Apa yang disebut tema, dan sinopsis? Mengapa tema atau gagasan cerita jika disusun dalam sebuah kalimat akan terdiri: SUBYEK + PREDIKAT YANG MERUJUK PROSES + OBYEK ATAU HASIL AKHIR DARI KESELURUHAN PROSES? Mengapa sinopsis harus telah memuat: latar belakang tokoh, persoalan yang muncul dan harus dihadapi si tokoh, konfliks yang terjadi pada si tokoh, hasil akhir yang dicapai oleh si tokoh? 3. Mengapa pembabakan dalam plot harus telah menceritakan pembagian cerita berdasarkan kejelasan hal-hal yang akan terjadi dalam cerita: pemaparan, latar belakang munculnya persoalan, konflik atau perseteruan yang terjadi dalam persoalan, klimaks atau puncak perseteruan persoalan, penutup akhir dari persolan yang ada dalam cerita? 4. Untuk apa pembabakan dalam plot dikembangkan? Apa yang menjadi cara pengembangan tersebut? Pertemuan Minggu 7: 1. Jelaskan pengetahuan anda tentang: a. Apa yang disebut cerita? b. Apa yang disebut media bercerita? c. Apa contoh-contoh yang bisa ditunjuk? d. Apa yang menjadi unsur sebuah cerita? 2. Jelaskan pengetahuan anda tentang: a. Apa yang disebut tema, dan sinopsis? Mengapa tema atau gagasan cerita jika disusun dalam sebuah kalimat akan terdiri: SUBYEK + PREDIKAT YANG MERUJUK PROSES + OBYEK ATAU HASIL AKHIR DARI KESELURUHAN PROSES? Mengapa sinopsis harus telah memuat: latar belakang tokoh, persoalan yang muncul dan harus dihadapi si tokoh, konfliks yang terjadi pada si tokoh, hasil akhir yang dicapai oleh si tokoh? 3. Mengapa pembabakan dalam plot harus telah menceritakan pembagian cerita berdasarkan kejelasan hal-hal yang akan terjadi dalam cerita: pemaparan, latar belakang munculnya persoalan, konflik atau perseteruan yang terjadi dalam persoalan, klimaks atau puncak perseteruan persoalan, penutup akhir dari persolan yang ada dalam cerita? 4. Untuk apa pembabakan dalam plot dikembangkan? Apa yang menjadi cara pengembangan tersebut? Pertemuan Minggu 8: Mengurutkan peristiwa berlandaskan tangga dramatik. pemaparan konflik kilimak penutup Dari 16 Bagian Cerita sebagai Dasar Kerangka Cerita menjadi 64 bagian cerita yang menjadi Kerangka Cerita. PEMAPARAN KONFLIKS KLIMAKS Pertemuan minggu 9 PENUTUP PEMAPARAN KONFLIKS T E M A S PEMAPARAN I N O KONFLIKS P S KLIMAKS I S PENUTUP KLIMAKS PENUTUP PEMAPARAN KONFLIKS KLIMAKS PENUTUP PEMAPARAN KONFLIKS KLIMAKS PENUTUP Dari 16 Bagian Cerita sebagai Dasar Kerangka Cerita menjadi 64 bagian cerita yang menjadi Kerangka Cerita. Memvisualkan peristiwa dalam citraan linguistik/bahasa dalam skenario 1 kolom Tanda-tanda yang harus diterakan dalam skenario (Tanda urutan adegan, tanda lokasi, tanda latar tempat, tanda latar waktu) Mengenali peristiwa dalam jalinan waktu terjadinya. Menuliskan dan menandai petunjuk perilaku aktor, menuliskan dialog. Tanda-tanda lain yang harus dituliskan: tanda akhir adegan, tanda-tanda untuk audio, tanda-tanda untuk visual. 007. INT – RUANG KULIAH – SIANG Kuliah penulisan skenario sedang berlangsung. Ada dari beberapa mahasiswa memperhatikan. Ada yang mencatat. Dosen menuliskan penjelasannya tentang scene di papan tulis. Seorang mahasiswa bertanya. MAHASISWA: Apa arti angka dalam tulisan itu? MAHASISWI: Kalau “int” dan “ruang kuliah”? Dosen berhenti menulis. Lalu menjelaskan. DOSEN: Angka itu penanda urutan scene dalam keseluruhan skenario atau cerita. “INT”, penanda lokasi. “Ruang Kuliah” penanda latar tempat terjadinya peristiwa. Mengumpulkan tugas akhir berupa skenario untuk durasi 75 – 90 menit, atau setebal minimal 75 halaman, font 12, times news roman, spasi 1.5. Refleksi teoritik berupa ujian tulis dalam bentuk esai. Pertemuan minggu 14 Pemantik diskusi. 1. Sebutkan langkahlangkah penulisan skenario. Dan mengapa penulisan skenario harus melalui pentahapan seperti itu? 2. Jelaskan apa yang disebut konsep estetik dalam karya sinematografi? 3. Apa saja yang menjadi kode penting dalam penulisan scene? Mengapa hal itu bisa terjadi? Diskusi Kelas sebagai Refleksi Bersama Seluruh Proses