PT Bintang Utara, Capital Budgeting

advertisement
PT Bintang Utara, Capital Budgeting.
Kasus ini dimaksudkan untuk mengilustrasikan bahwa nilai suatu proyek
internasional sensitif terhadap berbagai bentuk masukan. Kasus ini juga dimaksudkan
untuk menunjukkan bagaimana format spreadsheet komputer dapat membantu
keputusan penganggaran modal yang menyangkut ketidakpastian.
Kasus ini dapat dikerjakan memakai Excell for Windows. Faktor-faktor nilai tunai
berikut ini mungkin masukan yang berguna dalam Excell untuk mendiskon arus kas.
Tahun, dari sekarang
Faktor Nilai Tunai pada 18%
1
.8475
2
.7182
3
.6086
4
.5158
5
.4371
6
.3704
Untuk konsistensi pembahasan kasus ini, anda harus mengembangkan spreadsheet
komputer anda dalam format yang sama dengan yang di bab Penganggaran Modal,
dengan masing-masing tahun sebagai judul kolom. Pemakaian spreadsheet komputer
sangat menghemat waktu yang diperlukan untuk mengerjakan kasus ini.
PT Bintang Utara mempertimbangkan membuka anak perusahaan untuk
memanfaatkan kejadian dibukanya pembatas wilayah di Eropa Timur. Anak
perusahaan tersebut akan memproduksi pakaian di Jerman dan mentargetkan negaranegara Eropa Timur bagi sebagian besar usahanya. Penjualan perusahaan akan
dilakukan dalam euro (€). Perusahaan telah meramalkan arus kas bersih dari (50%)
anak perusahaan sbb.:
Tahun
Arus Kas Bersih
Anak Perusahaan
1
2
3
4
5
6
8,000,000 10,000,000 14,000,000 16,000,000 16,000,000 16,000,000
Arus kas tersebut tidak termasuk biaya hutang (biaya bunga) atas dana yang dipinjam
di Jerman. PT Bintang Utara juga berharap akan menerima €30 juta setelah pajak
sebagai hasil dari menjual anak perusahaan pada akhir tahun ke-6. Diasumsikan tidak
ada withholding taxes atas penerimaan ini.
Ramalan kurs € berikut didasarkan pada tiga skenario atas kondisi ekonomi:
Akhir Tahun
1
2
3
4
5
6
Skenario II:
€ Melemah
Rp11,800
11,500
11,400
11,200
11,200
11,000
Skenario I:
€ Stabil
Rp12,000
12,100
11,900
12,000
12,300
11,900
Skenario III:
€ Menguat
Rp12,300
12,600
12,800
13,200
13,500
13,900
Probabilitas masing-masing skenario adalah sbb.:
Probabilitas
€ Melemah
30%
€ Stabil
60%
€ Menguat
10%
Limapuluh persen dari arus kas bersih ke anak perusahaan akan dikirimkan ke induk
perusahaan, sedang selebihnya akan diinvestasikan kembali untuk mendukung operasi
anak perusahaan. PT Bintang Utara memperkirakan ada 10 persen withholding tax
atas dana yang dikirimkan Indonesia.
Investasi awal (termasuk investasi dalam modal kerja) oleh PT Bintang Utara ke anak
perusahaan sebesar €40 juta. Setiap investasi dalam modal kerja (seperti piutang
dagang, persediaan, dsb.) akan diakui oleh pembeli pada tahun ke-6. Taksiran nilai
residu telah diperhitungkan dalam transfer modal kerja ke pembeli pada tahun ke-6.
Investasi awal dapat didanai seluruhnya oleh induk perusahaan (Rp480,000 juta,
dikonversi dengan kurs sekarang Rp12,000 per €1, total €40 juta). PT Bintang Utara
hanya akan melakukan proyek membangun anak perusahaan ini jika anak perusahaan
tersebut dapat memperoleh tingkat kembalian (return) 18 persen atau lebih.
Induk perusahaan sedang mempertimbangkan alternatif skim pembiayaan lainnya.
Dengan skim pembiayaan ini, induk perusahaan akan memberikan Rp240,000 juta
(€20 juta), yang berarti anak perusahaan harus mencari pinjaman €20 juta sisanya.
Dengan skenario ini, anak perusahaan akan memperoleh pinjaman 20-tahun dan
membayar bunga setiap tahunnya sebesar €1.6 juta. Selanjutnya, taksiran penerimaan
dari menjual anak perusahaan (setelah pajak) pada akhir tahun ke-6 sebesar €20 juta
(taksiran penerimaan disini direvisi rendah karena investasi pemilikannya sedikit;
pembeli akan memerlukan hutang lebih besar jika bagian investasi awal dalam anak
perusahaan masih tetap 18%).
a) Dari dua macam skim pembiayaan tersebut, mana yang anda rekomendasikan?
Hitung taksiran NPV dari setiap skenario kurs untuk membandingkan dua skim
pembiayaan tersebut dan pertimbangkan rekomendasi anda.
b) Dalam pertanyaan pertama, alternatif skim pembiayaan untuk sebagian
pembiayaan oleh anak perusahaan dipertimbangkan, dengan asumsi bahwa tingkat
pengembalian yang diharapkan oleh induk perusahaan tidak terpengaruh. Adakah
alasan mengapa tingkat kembalian yang diharapkan induk perusahaan mungkin
meningkat (naik) jika memakai skim pembiayaan ini? Jelaskan. Bagaimana anda
merevisi analisis dalam pertanyaan sebelumnya dengan situasi ini? (Pertanyaan ini
memerlukan diskusi, bukan analisis) .
c) Akankah anda merekomendasikan PT Bintang Utara untuk membuka anak
perusahaan bahkan jika ada withholding tax sebesar 20 persen?
d) Misalkan ada beberapa pertimbangan tentang kondisi ekonomi di Jerman yang
dapat mengurangi arus kas bersih ke anak perusahaan. Jelaskan mengapa
Spreadsheet dapat dipakai untuk mengevaluasi kembali proyek tersebut
berdasarkan alternatif skenario arus kas. Maksudnya, bagaimana bentuk resiko
negara seperti ini dapat dipertimbangkan dalam keputusan penganggaran modal?
(Pertanyaan ini memerlukan diskusi, bukan analisis)
e) Misalkan PT Bintang Utara melaksanakan proyek ini, menginvestasikan
Rp240,000 juta dananya sendiri dan sisanya oleh anak perusahaan dengan hutang.
Dua tahun kemudian, suatu perusahaan yang berbasis di Indonesia menyatakan
kepada PT Bintang Utara bahwa dia ingin membeli anak perusahaan tersebut.
Misalkan ramalah kurs valas untuk skenario stabil cocok untuk tahun ke-3 sampai
tahun ke-6. Juga diasumsikan bahwa informasi lainnya tentang arus kas bersih,
biaya hutang, withholding tax 10%, nilai residu, dan tingkat kembalian yang
diinginkan induk perusahaan semuanya masih berlaku. Berapakah harga minimum
dalam rupiah (setelah pajak) yang akan diterima PT Bintang Utara untuk
mendivestasi anak perusahaanya tersebut? Dukung pendapat anda.
Download