ppt semgiz - Andini Hakim

advertisement
Kontribusi dari lemak dan protein untuk efek
incretin dari makanan campuran
Guillaume Carrel, LeĢonie Egli, Christel Tran, Philippe Schneiter, Vittorio Giusti,
David D’Alessio, and Luc Tappy
Oleh : Andini Hakim ( 2012 32 079 )
Pengantar
Glukosa oral memunculkan respon insulin kuat daripada
infus glukosa intravena isoglycemic
• 1. Potensiasi dari diinduksi glukosa sekresi insulin oleh
glukosa enteral disebut "efek incretin“dan telah dikaitkan
dengan tindakan insulinotropic dari 2 peptida yang
disekresikan dari testine in: GLP-1 dan GIP. Ini 2
incretins juga disekresikan selama campuran makanan
nutrisi ketika sekresi insulin ditambah melampaui efek
hiperglikemia saja
• 2. Dengan demikian, pandangan yang luas dari efek
incretin adalah bahwa hal itu merupakan jumlah dari
faktor regulasi extraglycemic merangsang postprandial
sekresi insulin.
• 3. Peraturan GLP-1 dan GIP rilis telah menjadi obyek
banyak penelitian. Keduanya cepat disekresikan ke dalam
hati Portal sistem vena oleh sel enteroendokrin spesifik
terletak di di- mukosa testinal dalam menanggapi
menelan makanan
• Latar Belakang:
Kontribusi relatif lemak dan protein untuk efek incretin
masih belum diketahui.
• Tujuan:
Penelitian ini menilai efek incretin ditimbulkan oleh
makanan campuran, dan oleh komponen lemak dan
protein sendirian, dengan penggunaan penjepit
hiperglikemik dikombinasikan dengan nutrisi oral.
Desain
Delapan sukarelawan sehat dipelajari lebih dari 6 jam
setelah konsumsi sandwich mengandung
1) Daging kering, mentega, dan roti putih;
2) Daging kering sendiri;
3) Mentega saja; atau
4) Tidak ada makanan (kontrol puasa). Makanan yang
tertelan selama penjepit hiperglikemik, dan efek incretin
dihitung sebagai selisih dalam insulin plasma setelah
asupan makanan relatif terhadap konsentrasi diamati
selama studi kontrol.
Hasil
Sebuah pembesaran signifikan insulin postprandial
sekresi, independen dari glikemia plasma, terjadi setelah
konsumsi nutrisi campuran dan komponen lipid dari
makanan campuran (203 ± 20,7% dan 167,4 ± 22,9%
kontrol, masing-masing; baik P, 0,05) , sedangkan
komponen protein tidak menyebabkan efek incretin yang
signifikan (129,0 ± 7,9% dari kontrol; P = 0,6)
Kesimpulan
Konsumsi lemak, dalam jumlah khas makanan standar,
meningkatkan sekresi insulin selama hiperglikemia
fisiologis dan dengan demikian memberikan kontribusi
untuk efek incretin. Sebaliknya, konsumsi protein khas
makanan normal tidak berkontribusi pada pembesaran
sekresi insulin postprandial. Percobaan ini telah
didaftarkan di clinicaltrials
TERIMA KASIH
Download