Matakuliah Tahun : L0044/Psikologi Faal : 2009 Kelenjar Endokrin Pankreas Pertemuan 17 • • • Pankreas → jaringan endokrin dan eksokrin → fungsi digestif dan sekresi dua hormon penting → insulin dan glukagon hormon pankreas yang lain → amylin, somatostatin, polipeptida pankreas → fungsi belum jelas diketahui Pankreas → 2 macam jaringan : – acini → sekresi enzim pencernaan ke duodenum melalui duktus pankreatikus – Pulau Langerhans → sekresi insulin dan glukagon langsung ke peredaran darah Hole, Human Anatomy & Physiology, 10th ed • Pulau Langerhans → 1 - 2 juta, diameter 0,3 mm – 3 macam sel → alfa, beta dan delta – Sel Beta (β) → 60 % jumlah, di bagian tengah pulau Langerhans → sekresi insulin dan amylin – Sel Alfa (α) → 25 % → glukagon – Sel Delta (D) → 10 % → somatostatin – Sel PP → polipeptida pankreas Sherwood, Human Physiology From Cells to Systems, 5th ed Hole, Human Anatomy & Physiology, 10th ed • • ketiga kategori zat gizi dalam makanan (karbohidrat, lemak dan protein) dapat dipakai sebagai bahan bakar metabolik dan kelebihan disimpan sebagai cadangan → dapat mengalami pertukaran dari satu zat menjadi zat lain (interkonversi, terutama di hati), kecuali nutrien esensial pasokan bahan makanan bersifat intermitten → kelebihan pada waktu makan disimpan → dipergunakan waktu puasa di antara waktu makan Hole, Human Anatomy & Physiology, 10th ed • • kelebihan glukosa → glikogen (cadangan energi pertama, relatif kecil → hanya untuk memenuhi kebutuhan kurang dari sehari) → disimpan di hati dan otot setelah cadangan glikogen telah terpenuhi → sisa glukosa diubah menjadi asam lemak dan gliserol → membentuk trigliserida (cadangan energi kedua) → di jaringan lemak dan sedikit di otot • • Kelebihan asam lemak → trigliserida Kelebihan asam amino yang tidak diperlukan untuk proses sintesis → diubah menjadi glukosa dan asam lemak → disimpan sebagai trigliserida • • tempat utama penyimpanan bahan makanan → jaringan adiposa / lemak simpanan trigliserida cukup untuk 2 bulan • • • • cadangan energi ketiga → protein struktural, terutama di otot Otot → tempat penyimpanan asam amino dan pemakai energi utama Otak hanya dapat memakai glukosa sebagai sumber energi, dan tidak menyimpannya sebagai glikogen → kadar glukosa darah harus dipertahankan → dalam rentang sempit : 70-110 mg/100 mL Selama puasa (tidak ada pasokan glukosa baru) : (1) cadangan glikogen hati → cepat habis (2)- penghematan glukosa → jaringan lain yang tidak tergantung glukosa memakai asam lemak sebagai bahan bakar metabolik (asam lemak berasal dari hasil katabolisme trigliserida, yaitu asam lemak (90%) dan gliserol(10%)) - glukoneogenesis ( asam amino → glukosa) Hole, Human Anatomy & Physiology, 10th ed • • Keadaan absorptif : mencapai 4 jam setelah makan selain waktu itu → tidak ada zat gizi yang diserap → keadaan pasca-absorptif / keadaan puasa • Konsentrasi nutrien dalam darah tidak berfluktuasi mencolok antara keadaan absorptif dan pasca-absorptif • Kematian akibat kelaparan → akibat kekurangan protein, bukan hipoglikemia → protein sel dikatabolisasi sehingga mencapai titik dimana sel tersebut tidak dapat berfungsi Kelaparan jangka panjang → otak mulai menggunakan keton sebagai sumber energi utama (usaha meminimumkan glukoneogenesis) Penggunaan keton oleh otak hanya terjadi bila kadar keton dalam darah ↑ → selama kelaparan kadar keton darah ↑ → menghambat secara langsung katabolisme protein otot • • INSULIN • Isolasi dari pankreas pada 1922 oleh Banting dan Best • menurunkan kadar glukosa, asam amino dan asam lemak darah dengan meningkatkan penyerapan oleh sel serta meningkatkan anabolisme (konversi menjadi glikogen, trigliserida, dan protein) → hormon anabolik Sintesis • preprohormon insulin → proinsulin → insulin • dalam darah, hampir seluruhnya bersirkulasi dalam keadaan tidak terikat • waktu paruh sekitar 6 menit → rapid removal and rapid onset • didegradasi oleh enzim insulinase di hati (terutama), ginjal, otot dan jaringan lain Ganong, Review of Medical Physiology, 21st ed Reseptor Insulin • 4 sub-unit : – dua sub-unit alfa (di luar membran sel) – dua sub-unit beta (menembus membran ke dalam sitoplasma) Guyton, Textbook of Medical Physiology, 10th ed Efek pada Karbohidrat menurunkan kadar glukosa darah dan meningkatkan penyimpanan karbohidrat (1) mempermudah masuknya glukosa ke sebagian besar sel molekul glukosa tidak mudah menembus membran sel tanpa adanya insulin tanpa insulin masuknya glukosa ke dalam sel sangat lambat (1/20 X) (2) merangsang glikogenesis (pembentukan glikogen dari glukosa) di otot dan hati (3) menghambat glikogenolisis (penguraian glikogen menjadi glukosa) (4) menghambat glukoneogenesis hati (perubahan asam amino menjadi glukosa) → menurunkan pengeluaran glukosa oleh hati dengan : menghambat enzim hati untuk glukoneogenesis dan menurunkan jumlah asam amino dalam darah • Insulin → satu-satunya hormon yang mampu menurunkan kadar glukosa darah Efek pada Lemak menurunkan kadar asam lemak darah dan mendorong pembentukan simpanan trigliserida Efek pada Protein menurunkan kadar asam amino darah dan meningkatkan sintesis protein Kontrol Sekresi Insulin : • Stimulus utama → konsentrasi glukosa darah kadar ambang glukosa darah (blood glucose threshold) = 80-100 mg/L melebihi nilai itu → sekresi insulin Diabetes Mellitus • efek insulin yang tidak adekuat • Diabetes → syphon, running through → volume urine yang besar • Mellitus → manis • Insipidus → tawar, hambar • • • • • DM tipe I (insulin-dependent / juvenile-onset) → tidak ada sekresi insulin DM tipe II (non-insulin-dependent / maturity-onset) → sekresi insulin normal atau bahkan meningkat, tetapi kepekaan sel target terhadap insulin menurun Tipe I & II → dapat timbul pada semua usia, faktor genetik dan lingkungan Gejala klasik : poliuria, polidipsia dan polifagia 1st line Th/ Tipe II : OR dan penurunan BB • • • • • Tipe I → proses autoimun → destruksi selektif sel Beta pankreas → timbul autoantibodi dan destruksi oleh limfosit T Tipe II → penurunan kepekaan sel target terhadap insulin → akibat down regulation karena hiperinsulinemia kronik (kegemukan, makan berlebihan dalam jangka lama → pembebanan kronik pankreas) → penurunan jumlah reseptor insulin pada orang gemuk tetapi normal → penurunan jumlah reseptor insulin → tambahan sekresi insulin → homeostasis glukosa darah dipertahankan pada orang gemuk rentan diabetes → sel Beta pankreas secara genetis sudah lemah → jumlah insulin masih kurang memadai (walaupun kadar insulin normal atau sedikit meninggi) Menurut kejadiannya, Diabetes Mellitus dapat dibagi menjadi : 1. Diabetes mellitus primer → disebabkan degenerasi sel Beta pulau-pulau Langerhans 2. Diabetes mellitus sekunder, disebabkan oleh : – peningkatan kadar GH, T3/T4, kortisol dan glukagon – sirosis hati dan hepatitis (gangguan pada simpanan gula) Guyton, Textbook of Medical Physiology, 10th ed • DM → gangguan metabolisme karbohidrat, lemak dan protein serta gangguan keseimbangan cairan dan asam-basa. Dapat mengenai sistem sirkulasi, ginjal, sistem pernafasan, dan sistem saraf Contoh, arteriosklerosis karena gangguan pada metabolisme lemak • Penyulit kronik DM : gangguan degeneratif sistem vaskular dan saraf → mekanisme belum jelas Lesi vaskuler → insidens stroke dan penyakit jantung lebih tinggi → gagal ginjal dan kebutaan (retina mata) → gangguan penyaluran darah pada ekstremitas → ganggren → amputasi lesi degeneratif sistem saraf → neuropati multipel → disfungsi otak, korda spinalis, dan saraf perifer • • • Penatalaksaaan DM dengan menjaga kadar gula darah dalam batas normal → menurunkan insidens penyulit kronik ??? • Hiperinsulinemia → hipoglikemia dapat timbul pada : – injeksi insulin pada DM melebihi asupan kalori dan tingkat OR → syok insulin – Hipoglikemia Reaktif (sel Beta sangat responsif terhadap glukosa) → ? , atau tumor sel β (Beta) (insulinoma) • D/ Hipoglikemia berdasarkan gelaja sulit → non-spesifik : → lelah, mengantuk, tremor, tidak mampu berkonsentrasi GLUKAGON • Efek berlawanan dengan insulin → hormon katabolik • Bekerja terutama di hati Efek pada Karbohidrat • efek hiperglikemik → menurunkan sintesis glikogen, meningkatkan glikogenolisis dan merangsang glukoneogenesis Efek pada Lemak • meningkatkan kadar asam lemak dan badan keton dalam darah Efek pada Protein • menghambat sintesis protein dan meningkatkan katabolisme protein di hati, serta stimulasi glukoneogenesis Sherwood, Human Physiology From Cells to Systems, 5th ed Daftar Pustaka •Ganong WF. (2005). Review of medical physiology, twenty-second edition, McGraw Hill, New York •Guyton AC, Hall EH. (2000). Textbook of medical physiology, tenth edition, W.B. Saunders Company, Philadelphia •Sherwood L. (2007). Human physiology from cells to systems, sixth edition, Thomson Brooks/Cole, Belmont •Shier D, Butler J. Hole's human anatomy & physiology, tenth edition, McGraw Hill, New York