Etika dan Moral dalam Diklat

advertisement
Etika dan Moral dalam Diklat
Oleh : Munanto Haris, MP
Salah satu kunci keberhasilan suatu program diklat adalah
bergantung pada kinerja sumberdaya manusia yang secara langsung
atau tidak langsung memberikan kontribusi ada pelaksanaan program
diklat. Untuk memperoleh kinerja petugas yang optimal maka perlu
diupayakan penetapan strategi yang tepat yaitu mengelola petugas agar
mau mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
Siapa saja yang terkait dalam kediklatan harus menyikapi secara
positif pentingnya etika dan moral dalam suatu pendidikan dan pelatihan.
Dari sikap yang positif tersebut, kita akan mempunyai komitmen yang
tinggi untuk menerapkan etika dan moral dalam kediklatan sebagai
upaya untuk meningkatkan kualitas dan kepribadian kita, sehingga dapat
dijadikan model keteladanan sebagai pribadi yang paripurna.
Dalam
keseluruhan
proses diklat, pembelajaran
merupakan
aktivitas
yang
paling utama, keberhasilan
pencapain
banyak
tujuan
tergantung
bagaimana
diklat
pada
proses
pembelajaran berlangsung.
Terselenggaranya proses pembelajaran yang efektif dan optimal karena
adanya
peran
serta
para
pelaku
diklat
yang
meliputi
Panitia,
Widyaiswara dan Peserta.
Dalam proses diklat, faktor panitia dan widyaiswara mempunyai
tugas sebagai perencana, pelaksana dan sebagai penilai keberhasilan
peserta diklat. Diperankannya para Widyaiswara sebagai penyampai inti
materi diklat, maka semakin lengkaplah faktor-faktor pendukung suatu
kediklatan yang akan menggol-an tujuan diklat dengan penyelenggaraan
yang bermutu . Semua tugas tersebut dilaksanakan dalam upaya untuk
melancarkan
kegiatan
pendidikan
dan
pelatihan
agar
peserta
mendapatkan pengetahuan, kamahiran dan keterampilan serta nilai dan
sikap tertentu yang akan menjadi perilaku dirinya. Agar peserta
mempunyai nilai dan sikap yang diharapkan yang sesuai dengan standar
sikap dan perilaku yang berlaku umum dimasyarakat, maka panitia dan
widyaiswara harus mampu menunjukkan cermin dirinya sebagai suri
tauladan yang baik dimata para peserta.
Etika dan moral dalam Pendidikan dan Pelatihan merupakan hal
penting yang harus dijunjung tinggi dan diperhatikan secara serius
karena mempunyai dampak yang sangat berarti dalam menciptakan
kondusifitas kediklatan. Standarisasi etika dan moral adalah standar
yang berlaku umum di masyarakat sehingga penerapan etika dan moral
dalam kediklatan tidaklah mengalami kesulitan. Penerapan etika dan
moral itu sendiri lebih bersifat peningkatan sikap dan perilaku bagi setiap
individu pelaku diklat, agar lebih memiliki kepribadian yang bijak dan
bersahaja.
Etika
berasal
dari
bahasa
Yunani kuno. Bentuk tunggal kata
'etika' yaitu ethos sedangkan bentuk
jamaknya
mempunyai
yaitu
banyak
kebiasaan/adat,
perasaan,
ta
sikap,
etha.
arti
Ethos
yaitu
:
akhlak,watak,
cara
berpikir.
Sedangkan arti ta etha yaitu adat
kebiasaan.
Arti dari bentuk jamak inilah yang melatar-belakangi terbentuknya
istilah Etika yang oleh Aristoteles dipakai untuk menunjukkan filsafat
moral. Jadi, secara etimologis (asal usul kata), etika mempunyai arti
yaitu ilmu tentang apa yang biasa dilakukan atau ilmu tentang adat
kebiasaan (K.Bertens, 2000).
Moral berasal dari bahasa latin “mores” (adat istiadat, kebiasaan,
watak, akhlak), kata mores kemudian menjadi “moral”. Moral atau
moralitas dilandasi oleh nilai-nilai tertentu yang diyakini oleh seseorang
atau organisasi tertentu sebagai sesuatu yang baik atau buruk, sehingga
bisa membedakan mana yang patut dilakukan dan yang tidak sepatutnya
dilakukan.
Panitia, Widyaiswara dan Peserta Diklat harus menyikapi secara
positif pentingnya etika dan moral dalam kediklatan dan dalam
pembelajaran. Dari sikap positif tersebut, para pelaku diklat akan
mempunyai komitmen yang tinggi untuk menerapkan etika dan moral
dalam pembelajaran sebagai upaya untuk meningkatkan kualitas diklat
yang diselenggarakannya.
Etika dan Moral Panitia
 Bekerja dengan jujur, tertib, cermat dan bersemangat untuk
kepentingan kediklatan
 Menghargai persamaan dan perbedaan tugasnya masing-masing
antara panitia, widyaiswara dan peserta
 Melayani dengan sebaik-baiknya kepada pihak-pihak terkait, tegas,
adil dan bijaksana kepada semua pihak
Etika dan Moral Widyaiswara
 Komitmen yang tinggi untuk meningkatkan kompetensi dan
profesionalnya.
 Semangat dan kerjasama yang membangun guna memaksimalkan
dan memperoleh optimalisasi hasil diklat
 Dedikatif, inovatif, kreatif dan produktif serta menunjukkan cermin
dirinya yang memiliki profesionalisme.
Etika dan Moral Peserta
 Mematuhi segala Tata Tertib yang telah ditentukan, disiplin dalam
segala aktivitas diklat.
 Menjunjung tinggi nilai-nilai dan norma-norma pergaulan.
 Menerapkan etika dan moral secara penuh kesadaran dalam
semua kegiatan diklat baik didalam kelas maupun diluar kelas.
Sesuai dengan tugas panitia dan widyaiswara dalam pengelolaan
diklat dan pembelajaran harus mampu menciptakan hal - hal sebagai
berikut : (1) membangun hubungan baik dengan para peserta, (2)
menggairahkan minat, perhatian, dan memperkuat motivasi diklat dan
belajar,
(3)
mengorganisasi
kegiatan–kegiatan
kediklatan
,
(4)
melaksanakan pendekatan secara tepat, (5) mengevaluasi hasil diklat
secara jujur dan obyektif, dan (6) melaporkan hasil diklat secara
keseluruhan kepada atasan, yang berguna bagi orientasi masa diklatdiklat berikutnya.
Download