hubungan antara motivasi belajar siswa dan penampilan guru

advertisement
Jurnal e-DuMath Volume 2 No. 2, Agustus 2016 Hlm. 233-245
HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI
BELAJAR SISWA
hakekatnya dijadikan sebagai tolak ukur
DAN PENAMPILAN GURU TERHADAP
masyarakat
yang patut di teladani. Guru
HASIL BELAJAR
SISWA
juga mengembangkan suatu ketrampilan
yang
juga
dijadikan
sebagai
roda
dan
nilai.
Rahman Cahyadi
penggerak penemuan
pengembangan
Pendidikan Matematika, STKIP Muhammadiyah
Pringsewu dan
Lampung
Email: [email protected]
fakta dan konsep serta penumbuhan dan
pengembangan
Abstract
sikap
Penampilan guru dalam mengajar adalah
The one of technical element is the appearance of teachers teaching in the classroom
satu
faktor
yang an
sangat
berpengaruh
teaching. The appearance of a good teachersalah
will be
able
to create
effective
learning
environment and is able to manage the learning
process. keberhasilan
The appreance teachers
are
terhadap
siswa. teach
Sebagian
directly related to student motivation, that meaning if the appearance of teachers teaching
tanggung jawab pendidikan siswa di
in accordance with the expectations of students, then students will be motivated to study
sekolah
well. As the results of observations made, data
showedberada
the average value of the results of
students' mathematics learning in the material integers remained low at 55. This is shown
still many students who scored less than standard KKM defined in MI Baiturahman Pugung
mathematics courses that 60. The low learning achievement, presumably because learning
is influenced by several factors, including internal factors such as student motivation, while
external factors such as the appearance of teachers in teaching. From the research, that
the appearance of teachers 'teaching and students' motivation contributed 86.67% while
the rest is determined by other factors. The amount of these contributions shows that the
appearance of teachers' teaching and students' motivation to have a significant correlation
with the results of students' mathematics learning material especially integers.
Keywords: student motivation, teacher performance in teaching, learning outcomes
1. PENDAHULUAN
Pendidikan
ditangan guru. Untuk itu, guru dituntut
merupakan
faktor
penunjang yang sangat penting dalam
upaya mencerdaskan kehidupan bangsa
dan negara. Untuk mencapai tujuan
tersebut
diperlukan
keterlibatan
dan
untuk
pendidikan
guru
memegang
peranan
penting, karena guru merupakan satu
diantara
calon
pembentuk-pembentuk
warga
merupakan
masyarakat.
bukti
bahwa
utama
Hal
guru
ini
kemampuan
mengajar agar memiliki kompetensi yang
diperlukan dalam melaksanakan tugas dan
fungsinya agar tercipta kondisi belajar
yang efektif dan efisien bagi siswanya.
tanggung jawab semua pihak terhadap
keberhasilan pendidikan. Dalam dunia
meningkatkan
Dalam
pendidikan,
keseluruhan
proses
upaya
pembelajaran
merupakan aktivitas yang paling penting,
karena
melalui
proses
itulah
tujuan
pendidikan akan tercapai dalam bentuk
perubahan perilaku siswa. Tercapainya
pada
Diterbitkan Oleh: http://ejournal.stkipmpringsewu-lpg.ac.id/index.php/edumath
Program Studi Pendidikan Matematika STKIP Muhammadiyah Pringsewu Lampung
233
Jurnal e-DuMath Volume 2 No. 2, Agustus 2016 Hlm. 233-245
tujuan
pendidikan
tersebut
akan
pembelajaran
unsur
yang
Penampilan yang ditampilkan oleh guru
menunjangnya.
Unsur-unsur
yang
dalam proses pembelajaran akan selalui
terdapat
proses
pembelajaran
dilihat, diamati dan dinilai oleh siswa.
adalah siswa, tujuan dan guru. Dari unsur-
Sehingga penampilan guru tersebut secara
unsur tersebut guru sebagai pihak yang
otomatis mempengaruhi proses timbulnya
mengajar dan siswa sebagai pihak yang
motivasi belajar siswa. Penampilan guru
belajar. Hal ini mengimplikasikan bahwa
yang baik akan lebih mampu menciptakan
proses pembelajaran merupakan proses
lingkungan belajar yang efektif dan
interaksi antara guru dan siswa yang
mampu mengelola proses pembelajaran.
disadari oleh hubungan yang bersifat
Untuk itu guru harus meningkatkan
mendidik
pencapaian
kemampuan
mengajar
tujuan. Guru sebagai salah satu unsur
kompetensi
yang
memiliki
sebagai
melaksanakan tugas dan fungsinya agar
pengajar yang melakukan transfer ilmu
tercipta kondisi belajar yang efektif bagi
pengetahuan
siswanya, yaitu dimana siswa memiliki
ditentukan
berbagai
dalam
dalam
multi
rangka
peran
dan
yaitu
juga
sebagai
pembimbing yang mendorong potensi,
dalam
belajar.
agar
memiliki
diperlukan
untuk
Matematika merupakan suatu ilmu
guru
yang berperan penting dalam menunjang
memiliki tugas dan tanggung jawab yang
ilmu-ilmu yang lain, juga mempelajari
kompleks
masalah
keseharian
pembelajaran, dimana guru dituntut untuk
dengan
berbagai
menguasai ilmu pengetahuan yang akan
matematika
diajarkan
kehidupan
terhadap
dan
Artinya
direncanakan.
motivasi belajar yang tinggi.
mengembangkan alternatif dan mobilisasi
siswa
yang
pencapian
memiliki
tujuan
seperangkat
selalu
yang
hal.
berkaitan
Selain
digunakan
sehari-hari
karena
itu
dalam
semua
pengetahuan serta ketrampilan teknis
bidang studi memerlukan matematika.
mengajar.
Dalam kegiatan pembelajaran matematika
Salah satu unsur teknis mengajar
seorang
guru
mengharapkan
adalah penampilan guru dalam mengajar
pembelajaran
di kelas. Sebagus apapun bahan ajar yang
siswa merasa nyaman dalam belajarnya,
akan diberikan guru kepada siswa jika
tidak merasa bosan, jauh dari ketakutan
tidak disertai dengan penampilan yang
dan hal-hal lain yang bersifat negatif
baik dan cara yang tepat maka hasilnya
yang
dapat
tidak
suatu
pembelajaran
akan
sesuai
dengan
tujuan
yang
kondusif,
kondisi
menghambat
yang
Diterbitkan Oleh: http://ejournal.stkipmpringsewu-lpg.ac.id/index.php/edumath
Program Studi Pendidikan Matematika STKIP Muhammadiyah Pringsewu Lampung
artinya
terciptanya
kondusif.
234
Jurnal e-DuMath Volume 2 No. 2, Agustus 2016 Hlm. 233-245
Kondisi seperti ini sangat diharapkan oleh
Penampilan guru dalam mengajar
berbagai pihak, diantaranya adalah orang
secara langsung berhubungan dengan
tua yang menginginkan anaknya berhasil
motivasi belajar siswa. Artinya jika
dalam belajar. Begitupun seorang guru
penampilan guru dalam mengajar sesuai
sangat
didiknya
dengan harapan siswa, maka siswa akan
berhasil dalam memahami apa yang
termotivasi untuk belajar dengan baik.
dipelajarinya berupa materi pelajaran
Berdasarkan observasi pendahuluan di MI
matematika. Sehingga dengan demikian
Baiturahman
guru harus mampu menciptakan situasi
pembelajaran matematika di kelas V
yang dapat menunjang perkembangan
berlangsung kurang efektif.
berkeinginan
belajar
siswa
anak
yaitu
dengan
cara
menimbulkan motivasi belajar pada diri
siswa. Untuk itu penampilan guru dalam
mengajar sangat berhubungan erat dengan
motivasi belajar siswa. Dalam proses
pembelajaran motivasi belajar sangat
diperlukan karena hasil belajar siswa akan
menjadi optimal bila ada motivasi.
Hal ini sejalan dengan pendapat
Wina Sanjaya (2010: 29) bahwa ”Proses
pembelajaran akan berhasil manakala
siswa
mempunyai
belajar.”
motivasi
Memperkuat
hal
dalam
tersebut
Sardiman (2010: 102) menyatakan bahwa
”Motivasi merupakan sesuatu yang sangat
penting yang diperlukan dalam belajar
agar
tercapai
diinginkan
optimal.”
bahwa
mengajar
yaitu
tujuan
hasil
Sehingga
belajar
yang
belajar
yang
dapat
dikatakan
jika penampilan guru dalam
baik
maka
siswa
juga
termotivasi untuk belajar sehingga tujuan
pembelajaran dapat tercapai dengan baik.
Pugung,
dalam
proses
Sehubungan dengan penampilan
guru
dalam
mengajar,
pembelajaran
yang
metode
diterapkan
guru
kurang bervariasi yaitu guru cenderung
menggunakan metode ceramah sehingga
siswa hanya duduk, diam, mendengarkan
dan membuat catatan seperlunya, ini
membuat siswa merasa bosan untuk
belajar dan kurang memiliki motivasi
untuk belajar. Selain itu guru dalam
menyajikan materi juga kurang sistematis.
Hal
ini
dikarenakan
menjelaskan
materi
guru
dalam
hanya
dengan
ceramah sehingga kurang memberikan
kesempatan
kepada
mengungkapkan
ide
sehingga
mengakibatkan
tertarik
untuk
siswa
atau
untuk
gagasan
siswa
mempelajari
tidak
materi
matematika. Tidak hanya itu, guru pun
jarang menggunakan media pembelajaran
dalam menyampaikan materi sehingga
siswa kesulitan dalam memahami konsep
matematika.
Untuk
Diterbitkan Oleh: http://ejournal.stkipmpringsewu-lpg.ac.id/index.php/edumath
Program Studi Pendidikan Matematika STKIP Muhammadiyah Pringsewu Lampung
mengecek
235
Jurnal e-DuMath Volume 2 No. 2, Agustus 2016 Hlm. 233-245
pemahaman siswa terhadap penguasaan
bulat dapat dilihat pada tabel 1 berikut ini
konsep materi, guru melakukan tanya
:
jawab dan itu dilakukan hampir disetiap
akhir waktu pembelajaran.
Tabel 1.
Data Hasil Ulangan Harian Pada
Materi Bilangan Bulat Siswa
Pertanyaan yang diberikan pun
kurang menimbulkan rasa ingin tahu
terhadap
jawaban
menandakan
pertanyaan
pertanyaan.
teknik
yang
Ini
memberikan
kurang
efektif.
Akibatnya siswa tidak termotivasi untuk
menjawab pertanyaan yang diberikan
guru yang menyebabkan pemahaman
siswa
terhadap
materi
pun
rendah.
Kemudian jika ada siswa yang bertanya
ataupun
menjawab
pertanyaan
guru,
reaksi guru hanya membiarkan begitu saja
apa yang diungkapkan siswa. Hal ini
mengakibatkan siswa merasa diacuhkan
sehingga timbul rasa malas belajar. Proses
pembelajaran
yang
demikian
akan
berdampak pada rendahnya hasil belajar
yang diperoleh siswa. Sebagaimana hasil
observasi yang dilakukan, diperoleh data
rata-rata nilai hasil belajar matematika
siswa pada materi bilangan bulat masih
rendah, yaitu 55. Hal itu ditunjukkan
masih banyaknya siswa yang mendapat
nilai kurang dari standar KKM yang
ditetapkan di MI Baiturahman Pugung
untuk mata pelajaran matematika yaitu
60. Untuk lebih jelasnya perolehan nilai
hasil belajar siswa pada materi bilangan
Sumber :Doc MI Baiturahman Pugung Tahun
Pelajaran 2015-2016
Dari tabel di atas terlihat bahwa
63,33%
siswa hasil belajarnya masih
rendah. Siswa yang memperoleh nilai
kurang dari 60 sebanyak 19 dari 30 siswa.
Rendahnya hasil belajar tersebut diduga
karena dipengaruhi oleh beberapa faktor,
diantaranya
faktor
internal
berupa
motivasi belajar siswa sedangkan faktor
eksternal berupa penampilan guru dalam
mengajar.
Penampilan
guru
yang
dimaksud
adalah
penampilan
guru
mengadakan
variasi
pembelajaran,
penampilan
menjelaskan
materi,
penampilan bertanya dan penampilan
memberi penguatan kepada siswa.
Faktor
terhadap
penentu
hasil
matapelajaran
penampilan
digunakan
oleh
keberhasilan
belajar
dalam
matematika
yaitu
(performance)
yang
guru
dalam
proses
pembelajaran akan dirasakan langsung
oleh siswa. Siswa akan merasakan sendiri
Diterbitkan Oleh: http://ejournal.stkipmpringsewu-lpg.ac.id/index.php/edumath
Program Studi Pendidikan Matematika STKIP Muhammadiyah Pringsewu Lampung
236
Jurnal e-DuMath Volume 2 No. 2, Agustus 2016 Hlm. 233-245
apakah
proses
pembelajaran
tersebut
bagaimana hubungan antara penampilan
sebaliknya,
guru dalam mengajar dan motivasi belajar
membosankan dan tidak menarik bagi
siswa terhadap hasil belajar bilangan
siswa. Selain itu, motivasi belajar siswa
bulat.
pun
hubungan tersebut maka guru harus dapat
menyenangkan
atau
sangat
mempengaruhi
proses
Sehingga
pembelajaran yang pada akhirnya juga
memperbaiki
mempengaruhi
dimana
hasil
belajar
yang
dengan
proses
guru
mampu
mengetahui
pembelajaran,
menciptakan
diperoleh oleh siswa. Motivasi merupakan
motivasi belajar sehingga diharapkan
faktor yang sangat penting dalam proses
dapat meningkatkan hasil belajar siswa
belajar guna mencapai hasil belajar yang
pada materi bilangan bulat siswa kelas V
diharapkan. Hal ini dikarenakan motivasi
semester ganjil MI Baiturahman Pugung
merupakan pendorong dan penggerak
tahun pelajaran 2015-2016.
individu yang dapat menimbulkan dan
memberikan arah bagi individu untuk
melakukan
untuk
aktivitas-aktivitas
mencapai
tujuannya.
Serta
kebiasaan belajarnya ke arah yang lebih
Assosiatif dan Variabel dalam penelitian
ini ada dua yaitu variabel bebas dan
variabel terikat. Variabel bebas yaitu
faktor internal berupa motivasi belajar
baik.
Dari
uraian
di
atas,
bahwa
penampilan guru dalam mengajar dan
motivasi belajar siswa berkaitan erat
dengan hasil belajar matematika siswa
khususnya pada materi bilangan bulat.
Apabila masalah yang terjadi di MI
Baiturahman
Pugung
pada
kelas
V
diabaikan dan dibiarkan terus menerus,
sangat
pembelajaran
mungkin
matematika
proses
tidak
akan
berjalan dengan baik yang pada akhirnya
menyebabkan hasil belajar matematika
siswa menjadi rendah. Dari hal tersebut,
maka
Penelitian ini termasuk penelitian
tertentu
membuat siswa tertuntut untuk mengubah
maka
2. METODE PENELITIAN
dilakukan
penelitian
mengenai
siswa sebagai variabel X1 dan faktor
eksternal
berupa
penampilan
(performance) guru sebagai variabel X2.
Sedangkan variable terikatnya adalah
hasil belajar matematika siswa pada
materi bilangan bulat siswa kelas V
semester ganjil MI Baiturahman Pugung
tahun
pelajaran
2015-2016
sebagai
variabel Y.
Populasi
dalam
penelitian
ini
adalah seluruh siswa kelas V semester
ganjil MI Baiturahman Pugung tahun
pelajaran 2015-2016 yang berjumlah 24
siswa. Dalam penelitian ini seluruh
anggota
populasi
dijadikan
Diterbitkan Oleh: http://ejournal.stkipmpringsewu-lpg.ac.id/index.php/edumath
Program Studi Pendidikan Matematika STKIP Muhammadiyah Pringsewu Lampung
sebagai
237
Jurnal e-DuMath Volume 2 No. 2, Agustus 2016 Hlm. 233-245
subyek responden penelitian dikarenakan
Syarat instrumen yang layak digunakan
jumlah populasi kurang dari 100 sehingga
adalah instrumen harus valid dan reliabel.
penelitian ini disebut penelitian populasi.
Selanjutnya,
Untuk
memperoleh
peneliti
analisis
data
penelitian,
melakukan
pengujian
menggunakan
metode
menjawab
rumusan
data
untuk
hipotesis
dan
masalah
yang
dokumentasi dan metode angket. Metode
diajukan. Sebelum melakukan pengujian
dokumentasi
untuk
hipotesis maka terlebih dahulu diuji
memperoleh data tentang hasil belajar
bahwa data berdistribusi normal, baru
siswa pada materi bilangan bulat siswa
kemudian
kelas V semester ganjil MI Baiturahman
diantaranya
Pugung tahun pelajaran 2015-2016.
mengetahui “apakah ada hubungan antara
digunakan
Metode angket yang dimaksud
dilakukan
uji
uji
hipotesis
hipotesis
1
untuk
motivasi belajar siswa dengan hasil
adalah sebuah pertanyaan tertulis yang
belajar?”,
uji
hipotesis
2
untuk
masing-masing berjumlah 14 item untuk
mengetahui “apakah ada hubungan antara
angket tentang motivasi belajar siswa dan
penampilan guru dengan hasil belajar?”,
14 item untuk angket tentang penampilan
dan uji hipotesis 3 untuk mengetahui
guru. Kategori penskoran untuk alternatif
“apakah ada hubungan antara penampilan
jawaban angket motivasi belajar siswa
guru dan motivasi belajar siswa dengan
(X1) dan penampilan guru (X2) diadopsi
hasil belajar siswa?”.
dari skala Likert dari Sugiyono (2009:
134). Angket yang digunakan adalah
angket
tertutup
yaitu
angket
memiliki
sehingga
alternatif
responden
jawaban
diminta
untuk
mengisi jawaban yang sesuai dengan
keadaan dirinya sendiri dengan cara
Sebelum instrumen ini digunakan
pengambilan
data
penelitian ini adalah data hasil uji coba
instrument, data hasil penyebaran angket
tentang
penelitian,
terlebih dahulu dilakukan pengembangan
instrumen untuk mengetahui instrumen
tersebut layak digunakan atau tidak.
motivasi
belajar
siswa
dan
penampilan guru serta data hasil belajar
matematika pada materi bilangan bulat
siswa
memberi tanda silang (×).
untuk
Adapun data yang diperoleh dalam
yang
disajikan dalam bentuk daftar pertanyaan
yang
3. HASIL DAN PEMBAHASAN
kelas
V
semester
ganjil
MI
Baiturahman Pugung tahun pelajaran
2015-2016. Data hasil belajar matematika
tersebut diperoleh dari hasil ulangan
harian siswa, yang mana diambil dari
dokumentasi
guru
mata
pelajaran
matematika.
Diterbitkan Oleh: http://ejournal.stkipmpringsewu-lpg.ac.id/index.php/edumath
Program Studi Pendidikan Matematika STKIP Muhammadiyah Pringsewu Lampung
238
Jurnal e-DuMath Volume 2 No. 2, Agustus 2016 Hlm. 233-245
Tabel 2.
Data Hasil Belajar Matematika Siswa
Pada Materi Bilangan Bulat
Setelah
diketahui
semua
data
berdistribusi normal, maka pengujian
hipotesis dapat dilanjutkan. Pengujian
No
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
Nama Siswa
Aditya Pratama
Aini
Amelia
Agustin
Ayu Agustin
Nilai
35
60
60
55
Aprizhon Dika
Muhammad
Fiqhi Ardi
Yansyah
Fitriyah
Habib Alwi
Irfan Novaldo
Kiva Aulia
Nasrulloh
65
64
55
73
40
52
80
Okta Roma
Setiadi
70
No
13
14
15
17
Nama Siswa
Ona Risma
Reva Lisa
Riski
Setiawan
Riska
Musliyanti
Siska Amelia
18
Siti Fathonah
19
20
21
22
23
Suhilman
Sumahdi
Susilawati
Tolib
Ulung
Kurniawan
Umi Kulsum
16
24
Nilai
50
52
hipotesis 1 dan 2 menggunakan korelasi
45
product moment dari Pearson, kemudian
65
dilanjutkan dengan uji t. Untuk uji
21
hipotesis 1 dengan menggunakan uji t satu
55
pihak. Dari hasil analisis uji t satu pihak
58
42
58
50
58
52
Dari analisis normalitas data hasil
belajar bilangan bulat diperoleh χ2hitung=
4,79 dan χ2tabel dengan taraf nyata 5% =
11,070. Dari kriteria uji χ2hitung <χ2tabel
maka terima H0 dan tolak H1 yang
menunjukkan bahwa data hasil belajar
bilangan
bulat
berdistribusi
normal.
Kemudian dari hasil analisis normalitas
data
angket
motivasi
belajar
siswa
pada taraf nyata 5% menunjukkan bahwa
thitung =
5,297
berdasarkan
dan
ttabel =
kriteria
uji
1,717,
ternyata
thitung>ttabel maka tolak H0 dan terima
Hayang berarti bahwa ada hubungan
antara motivasi belajar siswa dengan hasil
belajar bilangan bulat. Kemudian untuk
uji hipotesis 2 menggunakan uji t satu
pihak dengan taraf signifikan 5% didapat
bahwa thitung = 9,052 dan ttabel = 1,717.
Berdasarkan
kriteria
uji
ternyata
thitung>ttabel maka tolak H0 dan terima H1
yang
berarti
ada
hubungan
antara
diperoleh χ2hitung = 2,62 dan χ2tabel dengan
penampilan guru dengan hasil belajar
taraf nyata 5% = 11,070 sehingga χ2hitung <
bilangan bulat. Selanjutnya untuk uji
χ2tabel menyebabkan terima H0 dan tolak
hipotesis 3 dengan menggunakan korelasi
H1, yang menunjukkan bahwa data angket
motivasi
belajar
siswa
berdistribusi
normal. Begitu pula analisis normalitas
data angket penampilan guru diperoleh
ganda. Dari hasil analisis dengan taraf
nyata 5% diperoleh Fhitung = 72,167 dan
Ftabel = 3,47. Berdasarkan kriteria uji
Fhitung > Ftabel maka tolak Ho dan terima
χ2hitung = 3,57dan χ2tabel dengan taraf nyata
Ha yang berarti ada hubungan antara
5% = 11,070 sehingga χ2hitung < χ2tabel
motivasi belajar siswa dan penampilan
menyebabkan terima H0 dan tolak H1,
yang menunjukkan bahwa data angket
penampilan guru berdistribusi normal.
guru dengan hasil belajar bilangan bulat.
Kemudian untuk mengetahui besar
sumbangan
atau
kontribusi
Diterbitkan Oleh: http://ejournal.stkipmpringsewu-lpg.ac.id/index.php/edumath
Program Studi Pendidikan Matematika STKIP Muhammadiyah Pringsewu Lampung
motivasi
239
Jurnal e-DuMath Volume 2 No. 2, Agustus 2016 Hlm. 233-245
belajar siswa dan penampilan guru dengan
merupakan salah satu faktor internal yang
hasil belajar bilangan bulat yaitu dengan
penting untuk menunjang pencapaian
menggunakan KP = r2 x 100%. Untuk
hasil belajar siswa. Di MI Baiturahman
besar kontribusi motivasi belajar siswa
Pugung kelas V semester ganjil diketahui
terhadap hasil belajar bilangan bulat, dari
bahwa
perhitungan diperoleh 56,10%. Hal ini
tergolong rendah. Salah satu faktor yang
berarti motivasi belajar siswa memberikan
mempengaruhinya adalah motivasi belajar
kontribusi terhadap hasil belajar bilangan
siswa. Hal tersebut berdasarkan penelitian
bulat sebesar 56,10% dan sisanya 43,90%
bahwa
ditentukan oleh variabel lain.
kontribusi sebesar 56,10% terhadap hasil
Kontribusi
penampilan
hasil
belajar
peran
bilangan
motivasi
bulat
memberikan
guru
belajar bilangan bulat. Melihat besarnya
dengan hasil belajar bilangan bulat, dari
kontribusi tersebut, maka seorang guru
perhitungan diperoleh 59,91%. Hal ini
dituntut
berarti penampilan guru memberikan
belajar dalam proses pembelajaran di
kontribusi dengan hasil belajar bilangan
kelas agar tujuan pembelajaran tercapai
bulat sebesar 59,91% dan sisanya 40,09%
secara optimal.
ditentukan oleh variabel lain. Selanjutnya
untuk
Guru
menciptakan
harus
motivasi
memberikan
dan
besar kontribusi motivasi belajar siswa
menciptakan motivasi belajar yang baik.
dan penampilan guru, dari perhitungan
Motivasi
diperoleh
berarti
memberikan dorongan bagi siswa untuk
hubungan motivasi belajar siswa dan
mencapai hasil belajar yang baikpula. Hal
penampilan guru secara simultan dengan
ini sejalan dengan pendapat Sardiman
hasil belajar bilangan bulat tergolong
(2010: 75) bahwa “Hasil belajar akan
sangat kuat atau sangat tinggi. Kontribusi
menjadi optimal jika memiliki motivasi
secara simultan 86,67% dan sisanya
tepat.” Kemudian dalam hubungannya
ditentukan oleh variabel lain.
dengan kegiatan belajar yang paling
86,67%.
Berdasarkan
Hal
uraian
ini
di
atas
belajar
yang
baikakan
penting adalah bagaimana menciptakan
menunjukkan bahwa ada hubungan antara
kondisi
atau
motivasi belajar siswa denganhasil belajar
mengarahkan siswa untuk melakukan
bilangan bulat yang diperoleh siswa. Hal
aktivitas belajar. Dalam hal ini sudah
ini menunjukkan bahwa motivasi belajar
tentu peran guru sangat penting, yaitu
memiliki peran penting dalam mencapai
bagaimana guru melakukan usaha-usaha
tujuan pembelajaran. Motivasi belajar
untuk
dapat
suatu
proses
menumbuhkan
Diterbitkan Oleh: http://ejournal.stkipmpringsewu-lpg.ac.id/index.php/edumath
Program Studi Pendidikan Matematika STKIP Muhammadiyah Pringsewu Lampung
yang
dan
240
Jurnal e-DuMath Volume 2 No. 2, Agustus 2016 Hlm. 233-245
memberikan motivasi agar anak didiknya
“Untuk mencapai tujuan dan hasil belajar
melakukan aktivitas belajar dengan baik.
anak didik yang optimal, maka guru harus
Untuk belajar dengan baik diperlukan
senantiasa
proses dan motivasi yang baik pula agar
dalam diri anak didik dalam proses
tujuan
pembelajaran.” Hal ini berarti intensitas
pembelajaran
dapat
tercapai
dengan baik pula.
Dalam
kepada
motif-motif
motivasi seorang siswa akan sangat
memberikan
seorang
motivasi
siswa,
berarti
menentukan tingkat pencapaian hasil
belajarnya.
menggerakkan siswa untuk melakukan
sesuatu,
memunculkan
yaitu
aktivitas
Salah
satu
unsur
ketrampilan
belajar.
teknis mengajar adalah penampilan guru
Sehubungan dengan pentingnya motivasi
di dalam kelas. Sebagus apapun bahan
dalam aktivitas belajar, Sardiman (2010:
ajar yang diberikan guru kepada peserta
75) menyatakan bahwa “Motivasi dapat
didik
dikatakan
daya
penampilan yang baik dan cara yang tepat
penggerak di dalam diri siswa yang
maka hasilnya tidak akan sesuai dengan
menimbulkan
yang
tujuan pembelajaran yang direncanakan.
menjamin kelangsungan dari kegiatan
Untuk hubungan antar guru dengan siswa
belajar dan yang memberikan arah pada
memang haruslah terjalin dengan baik.
kegiatan belajar sehingga tujuan yang
Agar hubungan itu terjadi dengan baik
dikehendaki oleh subyek belajar itu dapat
maka guru harus berusaha menampilkan
tercapai.” Selain itu motivasi juga dapat
kemampuannya di depan kelas agar siswa
berfungsi sebagai pendorong usaha dan
tertarik
pencapaian prestasi.
pembelajaran.
sebagai
keseluruhan
kegiatan
belajar,
Seseorang melakukan suatu usaha
karena
adanya
seorang
guru
menimbulkan
motivasi.
dituntut
motivasi
Untuk
untuk
dalam
itu
dapat
diri
jika
tidak
untuk
disertai
mengikuti
dengan
proses
Faktor penampilan guru ini akan
sangat
mempengaruhi
proses
pembelajaran yang pada akhirnya juga
mempengaruhi
hasil
belajar
yang
siswanya agar mereka melakukan belajar
diperoleh siswa. Sebagaimana di MI
dengan baik. Adanya motivasi belajar
Baiturahman Pugung khususnya kelas V
yang
bahwa
baik
dalam
belajar
akan
rendahnya
menunjukkan hasil yang baik pula yaitu
matematika
hasil belajar yang optimal. Sebagaimana
bilangan
siswa
bulat
hasil
belajar
khususnya
materi
ternyata
sangat
pernyataan Suparman (2010: 51) bahwa
Diterbitkan Oleh: http://ejournal.stkipmpringsewu-lpg.ac.id/index.php/edumath
Program Studi Pendidikan Matematika STKIP Muhammadiyah Pringsewu Lampung
241
Jurnal e-DuMath Volume 2 No. 2, Agustus 2016 Hlm. 233-245
berhubungan dengan penampilan seorang
guru saat mengajar.
Penampilan (performance) adalah
aplikasi dari kemampuan kerja dalam
Hal ini berdasarkan penelitian
wujud nyata dan tindakan. Sehingga
yang dilakukan bahwa penampilan guru
penampilan guru dipandang dari sejauh
dalam mengajar memberikan kontribusi
mana rangkaian kegiatan yang dilakukan
terhadap hasil belajar pecahan sebesar
guru dalam tugas menjalankan proses
59,91%. Hal tersebut berarti penampilan
pembelajaran
guru dalam mengajar sangat berhubungan
mungkin mempunyai kemampuan yang
erat dengan proses pembelajaran dan akan
tinggi sebagaimana dituntut secara ideal,
berdampak pada hasil belajar siswa.
tetapi kemampuan tersebut belum tentu
Penampilan
terwujud sebagaimana dapat diperlihatkan
digunakan
(performance)
oleh
pembelajaranakan
guru
dalam
dirasakan
yang
proses
proses
menyenangkan
kelas.
Guru
Pemahaman
guru
terhadap
kompetensi profesinya akan memberikan
Siswa akan merasakan sendiri
apakah
dalam
guru dalam penampilan kerjanya.
langsung
oleh siswa.
di
pembelajaran
atau
bentuk pada penampilannya didepan kelas
tersebut
dan kemampuan ini sudah layaknya
sebaliknya,
dimiliki orang yang berprofesi sebagai
membosankan dan tidak menarik bagi
guru.
siswa. Penampilan yang ditampilkan oleh
tersebut
guru dalam proses pembelajaran akan
penampilannya saat proses pembelajaran
selalu dilihat, diamati dan dinilai oleh
berlangsung. Agar proses pembelajaran
siswa sehingga timbul dalam diri siswa
berjalan efektif dan efisien sehingga
persepsi tertentu tentang penampilan guru.
tujuan
Penampilan guru yang baik akan selalu
dengan
menciptakan lingkungan belajar yang
menampilkan kemampuannya di depan
efektif dan mampu mengelola proses
kelas. Penampilan-penampilan tersebut
pembelajaran. Untuk itu guru harus
diantaranya
penampilan
memberi
meningkatkan kemampuan mengajar agar
penguatan,
penampilan
bertanya,
memiliki kompetensi yang diperlukan
penampilan
menggunakan
untuk melaksanakan tugas dan fungsinya
penampilan menjelaskan serta penampilan
agar tercipta kondisi belajar yang efektif
membuka dan menutup pelajaran.
bagi
siswanya
sehingga
siswa
memperoleh hasil belajar yang optimal.
Kemampuan-kemampuan
dapat
diwujudkan
pembelajaran
baik,
maka
guru
melalui
dapat
tercapai
guru
dituntut
variasi,
Proses pembelajaran adalah suatu
proses dengan sengaja diciptakan untuk
Diterbitkan Oleh: http://ejournal.stkipmpringsewu-lpg.ac.id/index.php/edumath
Program Studi Pendidikan Matematika STKIP Muhammadiyah Pringsewu Lampung
242
Jurnal e-DuMath Volume 2 No. 2, Agustus 2016 Hlm. 233-245
kepentingan siswa. Agar siswa senang
Sehubungan
dengan
proses
dan bergairah belajar, maka guru harus
pembelajaran di kelas yaitu interaksi
berusaha menyediakan lingkungan belajar
antara guru dan siswa, maka dalam proses
yang kondusif dengan memanfaatkan
pembelajaran harus berjalan efektif dan
semua potensi kelas yang ada. Dalam
seimbang. Interaksi antara guru dan siswa
usaha
terjadi dimana guru melakukan tanya
membangkitkan
gairah
belajar
siswa adalah dengan memberi penguatan.
jawab.
Tindakan tersebut dimaksudkan untuk
bertanya
mengganjar
partisipasi
atau
membesarkan
hati
Hal
ini
berarti
sangat
penampilan
diperlukan
siswa
dalam
agar
kegiatan
peserta didik agar mereka lebih giat
pembelajaran dapat meningkat. Selain itu
berpartisipasi dalam proses pembelajaran
dimaksudkan pula untuk membangkitkan
sehingga dapat meningkatkan perhatian
minat dan rasa ingin tahu siswa terhadap
dan motivasi belajar siswa. Sebagaimana
suatu masalah yang sedang dibicarakan.
yang diungkapkan Uzer Usman (2010:
Hal ini akan memberikan dampak yang
81)
positif
bahwa
“Penguatan
memberikan
terhadap
proses
pengaruh
yang berupa sikap positif
sehingga
terhadap
proses
tercapai dengan baik.
belajar
siswa
dan
bertujuan untuk meningkatkan perhatian
siswa
terhadap
pelajaran
dan
meningkatkan motivasi belajar siswa.”
bahwa
:
Peranan
Uzer
guru
pembelajaran
Usman
menyatakan
bahwa
pembelajaran,
Selanjutnya Sardiman (2010: 57)
menegaskan
tujuan
tersusun
baik
dan
yang
tepat
pula
memberikan
dan
terhadap
siswa.”
bertanya,
guru
siswa.
Guru
harus
merangsang
dan
74)
proses
memainkan
dengan
dalam rangka meningkatkan kegairahan
belajar
“Dalam
dapat
peranan penting sebab pertanyaan yang
pelontaran
kegiatan
(2010:
bertanya
sebagai motivator ini penting artinya
pengembangan
pembelajaran
dampak
yang
Selain
juga
akan
positif
penampilan
harus
dapat
belajar
yang
memberikan dorongan serta reinforcement
menciptakan
untuk
serta
menyenangkan, nyaman, kreatif, dapat
siswa,
membangkitkan motivasi, sehingga siswa
memberikan
mendinamisasikan
dorongan
potensi
suasana
teknik
menumbuhkan swadaya, aktivitas dan
mampu
menyerap
pengetahuan
daya cipta (kreativitas) sehingga akan
pengalaman dengan baik. Dalam hal ini,
terjadi dinamika dalam proses belajar
penampilan menggunakan variasi sangat
mengajar
memberikan pengaruh terhadap proses
Diterbitkan Oleh: http://ejournal.stkipmpringsewu-lpg.ac.id/index.php/edumath
Program Studi Pendidikan Matematika STKIP Muhammadiyah Pringsewu Lampung
dan
243
Jurnal e-DuMath Volume 2 No. 2, Agustus 2016 Hlm. 233-245
pembelajaran,
dimana
siswa
dapat
mempengaruhi
hasil
belajar
yang
terhindar dari rasa bosan dalam belajar
diperoleh
siswa
adalah
sehingga mereka akan belajar dengan
membuka
dan
menutup
tekun
Kegiatan ini dilakukan untuk menciptakan
dan
penuh
antusias
yang
prakondisi
siswa dapat berkembang dengan baik.
maupun perhatian terpusat pada apa yang
Usman
(2010:
84)
bahwa
”Variasi
stimulus adalah suatu kegiatan guru dalam
konteks
proses
pembelajaran
akan
siswa
pelajaran.
mengakibatkan bakat dan kemampuan
Seperti yang diungkapkan Uzer
bagi
penampilan
dipelajarinya
agar
mental
sehingga
usaha
tersebut akan memberikan efek yang
positif terhadap kegiatan pembelajaran.
Proses
yang
pembelajaran
yang
ditujukan untuk mengatasi kebosanan
menyenangkan adalah pembelajaran yang
murid
situasi
mampu menciptakan motivasi belajar
senantiasa
pada diri siswa. Seorang guru dalam
sehingga
pembelajaran
dalam
murid
menunjukkan ketekunan, antusiasme serta
menampilkan
penuh partisipasi.” Sehubungan dengan
berhubungan erat dengan motivasi belajar
pembelajaran
penyampaian
siswa dan akan berpengaruh terhadap
informasi dari guru kepada siswa, maka
hasil belajar yang diperoleh siswa. Dari
guru dituntut untuk dapat menyampaikan
hasil penelitian di kelas V semester genap
adalah
informasi dengan baik. Dalam hal ini
penampilan menjelaskan memiliki peran
yang sangat penting agar siswa dapat
dengan mudah memahami dan menguasai
konsep yang disampaikan sehingga akan
yang
diungkapkan
Uzer Usman (2010: 89) bahwa ”Oleh
sebab itu, dalam penyampaian informasi,
hal
ini
haruslah
dibenahi
untuk
ditingkatkan keefektifannya agar tercapai
hasil yang optimal dari penjelasan dan
pembicaraan
bermakna
penampilan
guru
bagi
tersebut
siswa.”
guru
Baiturahman
sehingga
Selanjutnya,
yang
juga
sangat
Pugung,
bahwa
penampilan guru dalam mengajar dan
motivasi
belajar
siswa
memberikan
kontribusi sebesar 86,67% sedangkan
sisanya ditentukan oleh faktor lain.
Besarnya
lebih bermakna bagi siswa.
Sebagimana
MI
kemampuannya
kontribusi
tersebut
menunjukkan bahwa penampilan guru
dalam mengajar dan motivasi belajar
siswa memiliki hubungan yang signifikan
dengan hasil belajar matematika siswa
khususnya
materi
bilangan
bulat.
Penampilan guru sebagaimana dipaparkan
memiliki
tercapainya
peranan
tujuan
penting
pembelajaran
dalam
dan
menciptakan lingkungan belajar yang
efektif.
Diterbitkan Oleh: http://ejournal.stkipmpringsewu-lpg.ac.id/index.php/edumath
Program Studi Pendidikan Matematika STKIP Muhammadiyah Pringsewu Lampung
244
Jurnal e-DuMath Volume 2 No. 2, Agustus 2016 Hlm. 233-245
4. KESIMPULAN
Berdasarkan hasil analisis data dan
uji hipotesis serta pembahasan maka
dalam
penelitian
ini
dapat
diambil
kesimpulan bahwa ada hubungan antara
motivasi belajar siswa dan penampilan
guru dengan hasil belajar bilangan bulat
siswa
kelas
V
semester
ganjil
MI
Baiturahman Pugung tahun pelajaran
2015-2016.
5. DAFTAR PUSTAKA
Sardiman. (2010). Interaksi Dan Motivasi
Belajar Mengajar. Jakarta: PT
Raja Grafindo Persada.
Sugiyono. (2009). Metode Penelitian
Pendidikan. Bandung: Alfabeta.
Suparman. (2010). Gaya Mengajar Yang
Menyenangkan
Siswa.
Yogyakarta: Pinus.
Uzer Usman. (2010). Menjadi Guru
Profesional.
Bandung:
Rosdakarya.
Wina
Sanjaya.
(2010).
Strategi
Pembelajaran
Berorientasi
Standar
Proses
Pendidikan.
Jakarta: Kencana Prenada Media
Group.
Diterbitkan Oleh: http://ejournal.stkipmpringsewu-lpg.ac.id/index.php/edumath
Program Studi Pendidikan Matematika STKIP Muhammadiyah Pringsewu Lampung
245
Download