NAMA PT

advertisement


PERSEROAN TERBATAS  UU no. 40/2007
MAATSCHAP/PERSEKUTUAN Suatu perjanjian di mana dua orang
atau lebih mengikatkan diri untuk memasukkan sesuatu ke dalam persekutuan dengan maksud
untuk membagi keuntungan yang terjadi karenanya; Para sekutu bertanggung jawab secara
pribadi atas Persekutuan Perdata.

FIRMA
 BW 1618-1654
Suatu Perseroan yang didirikan untuk melakukan suatu usaha di bawah nama
.  KUHD psl
bersama;Para anggota memiliki tanggung jawab renteng terhadap Firma



15-35
CV/PERSEROAN KOMANDITER  KUHD 19-21
KOPERASI  UU no. 25/1992
YAYASAN (SOSIAL)  UU no. 16/2001 jo UU
no. 28/2004





PERUSAHAAN NEGARA (Menurut UU No. 9 tahun
1969)
- PERJAN
- PERUM
- PERUSAHAAN PERSEROAN (PERSERO)
dalam perkembangannya lebih dikenal dengan BUMN
(UU 19 th 2003 tentang BUMN)
BUMD  PD/PT (permendagri 3/1998) jo UU 5/1962
PERUSAHAAN SWASTA
PERUSAHAAN NASIONAL
PERUSAHAAN ASING
- PERUSAHAAN PATUNGAN
- PERUSAHAAN MURNI ASING (100%)




PT BIASA  UU NO. 40 TH 2007 tentang PT
PT PMDN  UU NO. 25 TH 2007
PT PMA  UU NO. 25 TH 2007 tentang
penanaman modal
PT PERSERO  UU NO. 40 TH 2007 tentang
PT




PT Biasa (Non Fasilitas umum) Tertutup dan
terbuka
PT Khusus
PMDN
PMA

TAHAP 1 : Persiapan (Konsultasi, Pengisian
Formulir Pendirian PT dan Surat Kuasa)
- Konsultasi diperlukan untuk mengetahui
ruang lingkup pendirian PT, biaya dan cara
pembayaran, prosedur dan persyaratan yang
dibutuhkan untuk pendaftaran dan perizinan
serta berbagai aspek terkait dengan kegiatan
usaha yang akan dilaksanakan perseroan.
- Persiapan dilakukan oleh para pendiri
peseroan dengan mengisi formulir dan surat
kuasa pendirian PT.

TAHAP 2 : Pemeriksaan Formulir, Surat kuasa dan
Pengecekan Nama PT
- Pemeriksaan formulir dan surat kuasa
dilakukan untuk memastikan kebenaran data
yang disampaikan.
- Pengecekan dilakukan untuk mengetahui
Apakah nama perseroan yang anda pilih sudah
dimiliki perusahaan lain atau belum (nama
perseroan minimal harus 3 kata), jika belum
nama tersebut langsung bisa didaftarkan oleh
NOTARIS melalui SISMINBAKUM, jika nama
perseroan sudah dimiliki, maka anda harus
mengganti dengan nama yang lain.

TAHAP 3 : Pendaftaran dan Persetujuan
pemakaian nama PT
- Proses pendaftaran dilakukan oleh Notaris
untuk mendapatkan Persetujuan dari Instansi
terkait (Menteri Hukum dan HAM RI) sesuai
dengan Undang-undang No. 40 tahun 2007
tentang PT dan Peraturan Pemerintah No. 26
Tahun 1998 tentang “PEMAKAIAN NAMA
PERSEROAN TERBATAS”

TAHAP 4 : Khusus pt PMA/PMDN sebelum
pembuatan Akta Pendirian PT oleh Notaris
yang berwenang, harus mengajukan ijin
prinsip pendirian pt ke BKPM Pusat di Jakarta

TAHAP 5 : Pembuatan Akta Pendirian PT oleh
Notaris yang berwenang
- Proses pembuatan Akta Pendirian dilakukan
setelah Nama PT disetujui
- AKTA PENDIRIAN PT akan dibuat dan
ditandatangani oleh NOTARIS yang
berwenang dan dibuat dalam bahasa
Indonesia sesuai dengan Undang-undang
Nomor 40 Tahun 2007 tentang “PERSEROAN
TERBATAS” hingga terbit SK PT nya.









TAHAP 6 :
Pengurusan surat2/ijin2 perusahaan yaitu, antara
lain ;
SK Domisili Usaha/Perusahaan dr
Desa/Kelurahan,
NPWP & SKK
P2R, UUG (HO), SITU
SIUP & TDP
IUI/TDI, TDG,
SPPL/UKL UPL/AMDAL,
IJIN2 Khusus lainnya, al : ijin pariwisata, ijin
restoran, IUJK dll






UNTUK PMA/PMDN : IJIN HARUS MELALUI
KANTOR BKPM PUSAT al.
Ijin persetujuan/ijin prinsip
IU/UIT, APIT
Ijin Perubahan
RPTKA, IMTA, Rekom TA.01
SP Pabean barang modal/bahan baku

TAHAP terakhir : Pengumuman Dalam Berita
Negara /Tambahan Berita Negara RI
- Setelah perusahaan mendapatkan
pengesahan dari Menteri Kehakiman & HAM
RI, maka harus diumumkan dalam berita
negara dan Perusahaan yang telah
diumumkan dalam berita negara, maka
perusahaan tersebut telah sempurna
statusnya sebagai Badan Hukum.
Definisi:
Badan hukum yang merupakan persekutuan
modal, didirikan berdasarkan perjanjian,
melakukan kegiatan usaha dengan modal
dasar yang seluruhnya terbagi dalam
saham, dan memenuhi persyaratan yang
ditetapkan dalam undang-undang ini serta
peraturan pelaksanaannya.
-
-
P.T. mempunyai harta kekayaan sendiri.
P.T. mempunyai tanggung jawab sendiri.
P.T. tidak dapat bertindak sendiri:
* P.T. terdiri dari organ-organ yang akan
bertindak mewakili P.T. tersebut
* Organ-organ tersebut terdiri dari orang
perorangan yang cakap untuk bertindak
dalam hukum
-
-
-
P.T. mempunyai nama dan tempat kedudukan dalam wilayah
negara R.I. yang ditentukan dalam Anggaran Dasar
P.T. mempunyai alamat lengkap sesuai dengan tempat
kedudukannya
P.T. didirikan oleh 2 orang atau lebih dengan Akta Notaris
yang dibuat dalam Bahasa Indonesia
Setiap pendiri P.T. wajib mengambil bagian saham pada saat P.T.
didirikan
Akta Pendirian harus disahkan oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi
Manusia R.I
Akta Pendirian yang telah disahkan tersebut didaftarkan dalam
Daftar Perseroan yang diselenggarakan oleh Menteri Hukum dan
Hak Asasi Manusia R.I
Akta Pendirian yang telah disahkan dan didaftarkan tersebut
selanjutnya diumumkan dalam Tambahan Berita Negara R.I
Akta pendirian P.T. harus memuat Anggaran Dasar dan keterangan lain yang
berkaitan dengan pendirian P.T. Keterangan lain tersebut memuat sekurangnya:
- Nama lengkap, tempat dan tanggal lahir, pekerjaan, tempat tinggal dan
kewarganegaraan pendiri perseorangan; atau nama, tempat kedudukan
dan alamat lengkap serta nomor dan tanggal Keputusan Menteri mengenai
pengesahan badan hukum dari pendiri P.T.
- Nama lengkap, tempat dan tanggal lahir, pekerjaan, tempat tinggal
dan kewarganegaraan anggota Direksi yang pertama kali diangkat.
- Nama lengkap, tempat dan tanggal lahir, pekerjaan, tempat tinggal
dan kewarganegaraan anggota Dewan Komisaris yang pertama kali
diangkat.
- Nama pemegang saham yang telah mengambil bagian saham, rincian
jumlah saham dan nilai nominal saham yang telah ditempatkan dan disetor.
Apabila dalam jangka waktu 120 hari sejak penandatanganan Akta Pendirian
tidak diajukan permohonan pengesahan, P.T. demi hukum bubar dan
pemberesan dilakukan oleh pendiri.
Anggaran Dasar memuat sekurangnya:
- Nama P.T.
- Tempat kedudukan P.T.
- Maksud dan tujuan P.T.
- Kegiatan usaha P.T.
- Jangka waktu berdirinya P.T.
- Modal dasar, modal ditempatkan dan modal
disetor P.T.
- Jumlah saham, klasifikasi saham, hak-hak yang
melekat pada tiap-tiap klasifikasi dan jumlah
nominal masing-masing.
Anggaran Dasar memuat sekurangnya:
- Nama jabatan dan jumlah anggota Direksi.
- Nama jabatan dan jumlah anggota Dewan
Komisaris.
- Penetapan tempat dan tata cara
penyelenggaraan RUPS.
- Tata cara pemilihan, pengangkatan,
penggantian dan pemberhentian anggota
Direksi.
- Tata cara pemilihan, pengangkatan,
penggantian dan pemberhentian anggota
Dewan Komisaris.
- Tata cara penggunaan laba dan pembagian
dividen.
•
•
•
Perubahan Anggaran Dasar P.T. ditetapkan oleh RUPS
dan harus dinyatakan dalam Akta Notaris yang dibuat dalam
Bahasa Indonesia.
Perubahan Anggaran Dasar tertentu yang harus mendapat
persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia R.I.
meliputi:
Nama P.T. dan/atau tempat kedudukan P.T.
Maksud dan tujuan serta kegiatan usaha P.T.
Jangka waktu berdirinya P.T.
Besarnya modal dasar.
Pengurangan modal ditempatkan dan disetor.
Status P.T. Tertutup menjadi P.T. Terbuka atau sebaliknya.
Perubahan Anggaran Dasar selain sebagaimana tersebut
di atas, cukup diberitahukan kepada Menteri Hukum dan
Hak Asasi Manusia R.I.
P.T. tidak boleh memakai nama yang:
- Telah dipakai secara sah oleh P.T. lain atau sama pada pokoknya dengan
nama P.T. lain.
- Bertentangan dengan ketertiban umum dan/atau kesusilaan.
- Sama atau mirip dengan nama lembaga negara, lembaga pemerintah atau
lembaga internasional kecuali mendapat izin dari yang bersangkutan.
- Tidak sesuai dengan maksud dan tujuan serta kegiatan usaha atau
menunjukkan maksud dan tujuan P.T. saja tanpa nama diri.
- Terdiri atas angka atau rangkaian angka, huruf atau rangkaian huruf
yang tidak membentuk kata.
- Mempunyai arti sebagai Perseroan, badan hukum atau persekutuan
perdata.
Nama P.T. harus didahului dengan frase ”Perseroan Terbatas” atau disingkat
P.T.; dan
jika merupakan P.T. Terbuka, pada akhir nama P.T. harus ditambah kata
singkatan “Tbk”. P.T. Terbuka adalah P.T. Publik atau P.T. yang
melakukan penawaran umum saham sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan di bidang Pasar Modal.
P.T. Publik adalah P.T. yang memenuhi kriteria jumlah pemegang saham
dan modal disetor sesuai dengan ketentuan peraturan perundangundangan di bidang pasar modal.
-
-
-
Modal dasar P.T. terdiri atas seluruh nilai nominal
saham.
Modal dasar P.T.paling sedikit Rp. 50.000.000,-.
Paling sedikit 25 % dari modal dasar harus ditempatkan
dan disetor penuh.
Modal ditempatkan dan disetor penuh dibuktikan
dengan bukti penyetoran yang sah.
Setiap saham wajib memiliki nilai nominal.
Setiap saham mewakili 1 suara dalam RUPS.
Setiap saham harus diterbitkan atas nama.
Pengeluaran saham lebih lanjut yang dilakukan setiap
kali untuk menambah modal yang ditempatkan harus
disetor penuh.
Penyetoran atas modal saham dapat dilakukan dalam
bentuk uang dan/atau dalam bentuk lainnya (Imbreng)
-
-
-
Saham P.T. dikeluarkan atas nama pemiliknya.
Nilai saham harus dicantumkan dalam mata uang rupiah.
Saham tanpa nilai nominal tidak dapat dikeluarkan.
Direksi P.T. wajib mengadakan dan menyimpan daftar pemegang
saham.
Pemegang saham diberi bukti pemilikan saham untuk saham yang
dimilikinya.
Pemegang saham P.T. tidak bertanggung jawab secara pribadi atas
perikatan yang dibuat atas nama P.T. dan tidak bertanggung jawab
atas kerugian P.T. melebihi saham yang dimiliki.
Saham memberikan hak kepada pemiliknya untuk:
* Menghadiri dan mengeluarkan suara dalam RUPS.
* Menerima pembayaran dividen dan sisa kekayaan hasil likuidasi.
* Menjalankan hak lainnya berdasarkan UU No. 40 Tahun 2007
tentang Perseroan Terbatas.
Pengalihan hak atas saham:
* Memerlukan RUPS.
* Diperlukan akta yang bertujuan untuk mengalihkan hak atas
saham.
* Dilaporkan kepada Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia R.I.
-
-
RUPS (Rapat Umum Pemegang Saham).
Direksi.
Dewan Komisaris.

RUPS adalah organ P.T. yang mempunyai
wewenang yang tidak diberikan kepada Direksi atau
Dewan Komisaris dalam batas yang ditentukan dalam
UU No. 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas
dan/atau Anggaran Dasar.
RUPS terdiri atas:
- RUPS tahunan.
RUPS tahunan wajib diadakan dalam jangka waktu
paling lambat 6 bulan setelah tahun buku berakhir.
- RUPS lainnya.
RUPS lainnya dapat diadakan setiap waktu
berdasarkan kebutuhan untuk kepentingan P.T.
Direksi adalah organ P.T. yang berwenang dan
bertanggung jawab atas pengurusan P.T. untuk
kepentingan P.T. sesuai dengan maksud dan
tujuan P.T. serta mewakili P.T., baik di dalam maupun
di luar Pengadilan sesuai dengan ketentuan Anggaran
Dasar.
Untuk pertama kali pengangkatan anggota Direksi
dilakukan oleh pendiri dalam Akta Pendirian. Untuk
selanjutnya anggota Direksi diangkat oleh RUPS.
Direksi P.T. terdiri atas 1 orang anggota Direksi atau
lebih.
-
-
Direksi menjalankan pengurusan P.T. untuk
kepentingan P.T. dan sesuai dengan maksud dan
tujuan P.T.
Direksi mewakili P.T., baik di dalam maupun di luar
pengadilan.
Direksi menyusun rencana kerja tahunan
sebelum dimulainya tahun buku yang akan datang.
Direksi menyampaikan laporan tahunan kepada RUPS
setelah ditelaah oleh Dewan Komisaris dalam jangka
waktu paling lambat 6 bulan setelah tahun buku P.T.
berakhir.
-
-
-
Membuat daftar pemegang saham, daftar khusus, risalah RUPS
dan risalah rapat Direksi.
Melaporkan kepada P.T. mengenai saham yang dimiliki anggota
Direksi yang bersangkutan dan/atau keluarganya dalam P.T. dan
P.T.lain untuk selanjutnya dicatat dalam daftar khusus.
Membuat laporan tahunan dan dokumen keuangan P.T.
Memelihara seluruh daftar, risalah dan dokumen keuangan P.T.
Meminta persetujuan RUPS untuk:
* Mengalihkan kekayaan P.T.
* Menjadikan jaminan utang kekayaan P.T.:
yang merupakan lebih dari 50 % jumlah kekayaan bersih P.T.
dalam 1 transaksi atau lebih, baik yang berkaitan satu
sama lain maupun tidak.
Transaksi tersebut adalah transaksi pengalihan kekayaan bersih
P.T. yang terjadi dalam jangka waktu 1 tahun buku atau jangka
waktu yang lebih lama sebagaimana diatur dalam Anggaran Dasar
P.T.
-
-
-
-
Direksi mewakili P.T., baik di dalam maupun di luar pengadilan.
Dalam hal anggota Direksi terdiri lebih dari 1 orang, yang berwenang
mewakili P.T. adalah setiap anggota Direksi, kecuali ditentukan lain dalam
Anggaran Dasar.
Kewenangan Direksi untuk mewakili P.T. adalah tidak terbatas dan tidak
bersyarat, kecuali ditentukan lain dalam UU No. 40 Tahun 2007 tentang
Perseroan Terbatas, Anggaran Dasar atau keputusan RUPS.
Direksi dapat memberi kuasa tertulis kepada1 orang karyawan P.T. atau lebih
atau kepada orang lain untuk dan atas nama P.T. melakukan perbuatan
hukum tertentu.
Anggota Direksi tidak berwenang mewakili P.T. jika:
* Terjadi perkara di pengadilan antara P.T. dengan anggota Direksi
yang bersangkutan.
* Anggota Direksi yang bersangkutan mempunyai benturan kepentingan
dengan P.T. Dalam hal tersebut di atas, yang berhak mewakili P.T. adalah :
* Anggota Direksi lainnya yang tidak mempunyai benturan kepentingan
dengan P.T.
* Dewan Komisaris dalam hal seluruh anggota Direksi mempunyai
benturan kepentingan dengan P.T.
* Pihak lain yang ditunjuk oleh RUPS dalam hal seluruh anggota
Direksi atau Dewan Komisaris mempunyai benturan kepentingan dengan PT
-
-
Anggota Direksi dibebaskan dari tanggung jawab sebagai akibat
Laporan Keuangan yang disediakan ternyata tidak benar dan/atau
menyesatkan apabila terbukti bahwa keadaan tersebut bukan
karena kesalahannya.
Anggota Direksi tidak dapat dipertanggungjawabkan atas kerugian
P.T. jika dapat membuktikan:
* Kerugian tersebut bukan karena kesalahan atau kelalaiannya.
* Telah melakukan pengurusan dengan itikad baik dan kehati-hatian
untuk kepentingan dan sesuai dengan maksud dan tujuan P.T.
* Tidak mempunyai benturan kepentingan, baik langsung maupun
tidak langsung atas tindakan pengurusan yang mengakibatkan
kerugian.
* Telah mengambil tindakan untuk mencegah timbul atau
berlanjutnya kerugian tersebut.
-
Anggota Direksi tidak bertanggung jawab atas
kepailitan P.T. apabila dapat membuktikan:
* Kepailitan tersebut terjadi bukan karena kesalahan
atau kelalaiannya.
* Telah melakukan pengurusan dengan itikad baik,
kehati-hatian dan penuh tanggung jawab untuk
kepentingan P.T. dan sesuai dengan maksud dan
tujuan P.T.
* Tidak mempunyai benturan kepentingan, baik
langsung maupun tidak langsung atas tindakan
pengurusan yang dilakukan.
* Telah mengambil tindakan untuk mencegah terjadinya
kepailitan.
-
-
-
Dalam hal Laporan Keuangan yang disediakan ternyata
tidak benar dan/atau menyesatkan, anggota Direksi
secara tanggung renteng bertanggung jawab
terhadap pihak yang dirugikan.
Setiap anggota Direksi bertanggung jawab penuh
secara pribadi atas kerugian P.T. apabila yang
bersangkutan bersalah atau lalai menjalankan
tugasnya.
Dalam hal Direksi terdiri atas 2 anggota Direksi atau
lebih, tanggung jawab tersebut berlaku secara
tanggung renteng.
-
-
Anggota Direksi yang tidak melaksanakan kewajibannya
melaporkan kepada P.T., saham yang dimiliki anggota
Direksi yang bersangkutan dan/atau keluarganya dalam
P.T. dan P.T. lain untuk selanjutnya dicatat dalam daftar
khusus dan akibatnya menimbulkan kerugian bagi P.T.,
bertanggung jawab secara pribadi atas kerugian P.T.
tersebut.
Anggota Direksi dapat diberhentikan untuk sementara
oleh Dewan Komisaris dengan menyebutkan alasannya
dan dapat diberhentikan sewaktu-waktu berdasarkan
keputusan RUPS dengan menyebutkan alasannya.
-
-
Dalam hal kepailitan, baik karena permohonan P.T.
maupun permohonan pihak ketiga, terjadi karena
kesalahan atau kelalaian Direksi dan harta pailit tidak
cukup untuk membayar seluruh kewajiban P.T. dalam
kepailitan tersebut, setiap anggota Direksi secara
tanggung renteng bertanggung jawab atas seluruh
kewajiban yang tidak terlunasi dari harta pailit tersebut.
Tanggung jawab tersebut berlaku juga bagi anggota
Direksi yang salah atau lalai yang pernah menjabat
sebagai anggota Direksi dalam jangka waktu 5 tahun
sebelum putusan pernyataan pailit diucapkan.
Dewan Komisaris adalah organ P.T. yang
bertugas melakukan pengawasan secara umum
dan/atau khusus sesuai dengan Anggaran Dasar
serta memberi nasihat kepada Direksi.
Untuk pertama kali pengangkatan anggota Dewan
Komisaris dilakukan oleh pendiri dalam Akta
Pendirian. Untuk selanjutnya anggota Dewan
Komisaris diangkat oleh RUPS.
Dewan Komisaris terdiri atas 1 orang anggota
atau lebih.
Anggaran Dasar P.T. dapat mengatur adanya 1 orang
atau lebih Komisaris Independen dan 1 orang Komisaris
Utusan.
- Komisaris Independen diangkat berdasarkan keputusan
RUPS dari pihak yang tidak terafiliasi dengan
pemegang saham utama, anggota Direksi dan/atau
anggota Dewan Komisaris lainnya.
- Komisaris Utusan merupakan anggota Dewan
Komisaris yang ditunjuk berdasarkan keputusan rapat
Dewan Komisaris.
- Tugas dan wewenang Komisaris Utusan
ditetapkan dalam Anggaran Dasar P.T. dengan
ketentuan tidak bertentangan dengan tugas dan
wewenang Dewan Komisaris dan tidak mengurangi
tugas pengurusan yang dilakukan Direksi.
-
-
-
-
-
-
Dalam menjalankan tugas pengawasan, Dewan Komisaris dapat
membentuk komite, yang anggotanya seorang atau lebih adalah
anggota Dewan Komisaris yang bertanggung jawab kepada Dewan
Komisaris.
Dewan Komisaris yang terdiri atas lebih dari 1 orang anggota
merupakan majelis dan setiap anggota Dewan Komisaris tidak
dapat bertindak sendiri-sendiri melainkan berdasarkan keputusan
Dewan Komisaris.
P.T. yang menjalankan kegiatan usaha berdasarkan prinsip syariah,
selain mempunyai Dewan Komisaris wajib mempunyai Dewan
Pengawas Syariah.
Dewan Pengawas Syariah tersebut terdiri atas seorang ahli syariah
atau lebih yang diangkat oleh RUPS atas rekomendasi Majelis
Ulama Indonesia.
Dewan Pengawas Syariah tersebut bertugas memberikan nasihat
dan saran kepada Direksi serta mengawasi kegiatan P.T. agar
sesuai dengan prinsip syariah.
- Dewan Komisaris melakukan pengawasan atas
kebijakan pengurusan, jalannya pengurusan pada
umumnya, baik mengenai P.T. maupun usaha P.T.
dan memberi nasihat kepada Direksi.
- Setiap anggota Dewan Komisaris wajib dengan itikad
baik, kehati-hatian dan bertanggung jawab dalam
menjalankan tugas pengawasan dan pemberian
nasihat kepada Direksi untuk kepentingan P.T.
dan sesuai dengan maksud dan tujuan P.T
Dewan Komisaris wajib:
* Membuat risalah rapat Dewan Komisaris dan
menyimpan salinannya.
* Melaporkan kepada P.T. mengenai kepemilikan sahamnya
dan/atau keluarganya kepada P.T. tersebut dan P.T. lain.
* Memberikan laporan tentang tugas pengawasan
yang telah dilakukan selama tahun buku yang baru lampau
kepada RUPS.
- Apabila dalam Anggaran Dasar ditetapkan pemberian
wewenang kepada Dewan Komisaris untuk memberikan
persetujuan atau bantuan kepada Direksi dalam melakukan
perbuatan hukum tertentu maka Dewan Komisaris
berkewajiban
untuk memberikan persetujuan atau
bantuan kepada Direksi dalam melakukan perbuatan
hukum tertentu tersebut.
-
-
-
-
-
Dalam hal Laporan Keuangan yang disediakan ternyata
tidak benar
dan/atau menyesatkan, anggota Dewan
Komisaris secara tanggung renteng bertanggung jawab
terhadap pihak yang dirugikan.
Dewan Komisaris bertanggung jawab atas pengawasan
P.T.
Setiap anggota Dewan Komisaris ikut bertanggung
jawab secara pribadi atas kerugian P.T. apabila yang
bersangkutan bersalah atau lalai dalam menjalankan
tugasnya.
Dalam hal Dewan Komisaris terdiri atas 2 anggota
Dewan Komisaris atau lebih, tanggung jawab tersebut di
atas berlaku secara tanggung renteng bagi setiap
anggota Dewan Komisaris.
Atas nama P.T., pemegang saham yang mewakili
paling sedikit 1/10 bagian dari jumlah seluruh saham
dengan hak suara dapat menggugat anggota Dewan
Komisaris yang karena kesalahan atau kelalaiannya
menimbulkan kerugian pada P.T. ke Pengadilan
Negeri.
-
Dalam hal terjadi kepailitan karena kesalahan atau
kelalaian Dewan Komisaris dalam melakukan
pengawasan terhadap pengurusan yang dilaksanakan
oleh Direksi dan kekayaan P.T. tidak cukup untuk
membayar seluruh kewajiban P.T. akibat kepailitan
tersebut maka setiap anggota Dewan Komisaris secara
tanggung renteng ikut bertanggung jawab dengan
anggota Direksi atas kewajiban yang belum dilunasi.
-
Tanggung jawab tersebut berlaku juga bagi anggota
Dewan Komisaris yang sudah tidak menjabat 5 tahun
sebelum putusan pernyataan pailit diucapkan.
-
-
Anggota Dewan Komisaris dibebaskan dari tanggung jawab
sebagai akibat Laporan Keuangan yang disediakan
ternyata tidak benar dan/atau menyesatkan apabila
terbukti bahwa keadaan tersebut bukan karena
kesalahannya.
Anggota Dewan Komisaris tidak dapat
dipertanggungjawabkan atas kerugian P.T. apabila dapat
membuktikan:
* Telah melakukan pengawasan dengan itikad baik dan
kehati-hatian untuk kepentingan P.T. dan sesuai dengan
maksud dan tujuan P.T.
* Tidak mempunyai kepentingan pribadi, baik langsung
maupun tidak langsung atas tindakan pengurusan Direksi
yang mengakibatkan kerugian.
* Telah memberikan nasihat kepada Direksi untuk mencegah
timbul atau berlanjutnya kerugian tersebut.
-
Anggota Dewan Komisaris tidak dapat dimintai
pertanggungjawaban atas kepailitan P.T. apabila dapat
membuktikan:
* Kepailitan tersebut bukan karena kesalahan atau
kelalaiannya.
* Telah melakukan tugas pengawasan dengan itikad
baik dan kehati-hatian untuk kepentingan P.T. dan
sesuai dengan maksud dan tujuan P.T.
* Tidak mempunyai kepentingan pribadi, baik langsung
maupun tidak langsung atas tindakan pengurusan oleh
Direksi yang mengakibatkan kepailitan.
* Telah memberikan nasihat kepada Direksi untuk
mencegah terjadinya kepailitan.









SERING KALI RUPS TIDAK DILAKSANAKAN
SERING TERJADI KETIDAK JELASAN DALAM ORGANISASI PERSEROAN
SERING TIDAK MELAPORKAN SETIAP PERUBAHAN AD PERSEROAN
SERING TERLEWATI MASA JABATAN DIREKSI DAN DEWAN KOMISARIS
SERING TIDAK TERSIMPAN RAPI BERKAS-BERKAS PERSEROAN DAN
PERIJINANNYA
SERING TIDAK BERFUNGSINYA PERAN DIREKSI DAN DEWAN
KOMISARIS
SERINGNYA AD PERSEROAN TIDAK ADA BN/TBNRI
SERINGNYA PEGAWAI YANG TIDAK BISA MEMBUAT RUPS YANG
DIPERLUKAN
SERING TIDAK MEMBUKUKAN DAN MELAPORKAN KEGIATAN
PERUSAHAAN, BAIK YANG BERKAITKAN DENGAN PAJAK MAUPUN HAL
LAINNYA, DLL
Download