Bahasa Finocchiarno: sistem simbol vokal yang arbitrer, memungkinkan semua orang dalam suatu kebudayaan tertentu atau orang lain yang telah mempelajari sistem kebudayaan tersebut untuk berkomunikasi atau berinteraksi. Pei&Gaynor: Bahasa adalah satu sistem komunikasi dengan bunyi, yaitu lewat alat ujaran dan pendengaran, antara orang-orang dari kelompok atau masyarakat tertentu dengan mempergunakan simbol-simbol vokal yang memunyai arti arbitrer dan konvensional Wardhaugh: satu simbol vokal yang arbitrer yang dipakai dalam komunikasi manusia. Bahasa adalah satu alat yang sistematik untuk menyampaikan gagasan atau perasaan dengan memakai tanda-tanda, bunyi-bunyi, isyaratisyarat atau ciri-ciri yang konvensional dan yang memiliki arti yang dimengerti. CIRI PEMERLAIN BAHASA DAN BIDANG PEMBAHASANNYA Ciri Pemerlain Bahasa Bidang-bidang Bahasa 1. Sistematik 2. Arbitrer Fonologi, sintaksis, semantik 3. Vokal 4. Makna yang konvensional Hubungan antara bahasa realitas, filsafat bahasa, sejarah bahasa Fonetik, fonologi, sistem tulisan, kinetik prosemik, paralinguistik semantik bahasa dan proses kognitif, psikolinguistik Komunikasi Hadir dalam masyarakat bahasa/kebudayaan Manusiawi Memiliki ciri pemerlain Sistem komunikasi interaksi penutur dan pendengar, proses penyusunan kalimat Dialektologi, bilingualisme, penguasaan bahasa kedua Bahasa manusia Kesemestaan bahasa, penguasaan bahasa ibu, studi perbandingan bahasa, analisis konstrastif Komunikasi • Hadir dalam masyarakat bahasa/kebudayaan Manusiawi Memiliki ciri pemerlain Sistem komunikasi interaksi penutur dan pendengar, proses penyusunan kalimat Dialektologi, bilingualisme, penguasaan bahasa kedua Bahasa manusia dan komunikasi Kesemestaan bahasa, penguasaan bahasa ibu, studi perbandingan bahasa, analisis konstrastif Bahasa dan Individu • Bila seseorang bahasanya kasar atau tutur katanya menyenangkan secara disadari atau tidak memberikan atau menerangkan tingkah laku orang lain. • Manusia dalam kehidupan sehari-hari keterampilan berbicara, menulis, membaca, dan menyimak bukan hadiah begitu saja sewaktu lahir, tetapi harus dipelajari. • Bahasa dapat kita lihat sebagai bagian dari psikologi manusia, tingkah laku tersendiri, tingkah laku yang fungsi utamanya adalah komunikasi dan interaksi Bahasa sebagai Gejala Sosial • Hasrat bergabung dengan manusia sekelilingnya (speech community) atau masyarakat ujaran. • Hasrat bergabung atau menyesuaikan diri dengan alam sekitarnya (alam atau ruang dan waktu untuk hidup) • Dengan bahasa, individu-individu ini melaksanakan berbagai kegiatan sosial sehari-hari. LINGUISTIK DARI SEGI SEJARAH A. Periode Awal 1. Masa India India Piagam Acoka dokumen tertulis tertua Belajar bahasa secara lisan sampai abad 19 Belajar bahasa lisan (Sansekerta) aktivitas ritual keagamaan Mengucapkan doa-doa dalam buku Veda dengan baik Doa yang baik adalah doa yang dikabulkan dewa Abjad yang dipergunakan ialah abjad Brahmi sejak abad ke-5 SM. Abjad Brahmi diciptakan oleh Brahmana terdiri dari 46 huruf Kesimpulan: Di India mempelajari bahasa bertujuan untuk kepentingan agama , bukan mengetahui hakikat bahasa, tetapi semata-mata untuk menjaga hikmah yang terdapat dalam buku-buku Veda Konsonan Contoh Teks Translation devānaṁpiye piyadasi lājā hevaṁ āhā ye atikaṁtaṁ aṁtalaṁ lājāne husa hevaṁ ichisu kathaṁ jane dhaṁmavaḍhiyā vāḍheya nocujane anulupāyā dhaṁmavaḍhiyā vaḍhithā etaṁ devānaṁpiye piyadasi lājā hevaṁ āhā esame huthā atākaṁtaṁ ca aṁtalaṁ hevaṁ ichisu lājāne katha jane 2. Masa Yunani Plato mempersoalkan antara lambang dan acuannya. Socrates : LAMBANG=ACUANNYA Aristoteles: LAMBANG+ACUANNYA=KONVENSIONAL Mereka mempersoalkan kelas kata Plato: onoma (nomen)/KB, rhema (verbum)/KK Aristoteles: onoma/KB, rhema/KK, syndesmoi/kata sambung Kaum Stoa (Stoik) awal abad ke-4 SM: nomen/KB, verbum/KK, syndesmoi/kata sambung, arthrom/kata sandang Kaum Alexandrian, tokoh terkenal Dionysius Thrax pembagian kelas kata: 1. onoma/KB 2. Rhema/KK 3. Metosche/partisipel (verb-ing) 4. Arthorn/kata sandang (sang Raja, si kasncil) 5. Antonymia/kata ganti (aku, kamu) 6. Prothesis/kata depan 7. Epirhema/kata keterangan 8. Syndesmoi/kata sambung 3. Masa Romawi Kejayaan Romawi memberikan pengaruh di Eropa Jika menguasai bahasa Yunani disebut sebagai orang intelek. Pada masa Romawi kelas kata yang terbagi 8 pada masa Yunani ditambah satu lagi menjadi 9 yaitu (numeralia/kata bilangan) 4. Masa Pertengahan Peranan utama dipegang oleh sistem pendidikan Latin. Syarat mendapat penghargaan yakni kemahiran seseorang dalam bahasa Latin. Bahasa Latin dianggap sebagai bahasa gereja, bahasa diplomasi, dan bahasa ilmu pengetahuan. Yang berkembang pada masa pertengahan adalah skolastik. Skolastik Cara mempelajari ilmu yang diperoleh dari biara-biara, pertemuan alim ulama, dan sekolah-sekolah di istana Masa Pertengahan Kaum Modistae Tata Bahasa Spekulativa Kaum Modistae 1. Modi ensendi Tiap benda mempunyai beberapa ciri yang perlu dibendakan 2. Modi Intellegendi Modi Intellegendi activi, pikiran manusia dapat menangkap pengertian yang ada dalam konsep secara aktif. Modi Intellegendi passivi, pikiran manusia dapat menangkap pengertian yang ada di dalam konsep secara pasif. 3. Modi Significandi (yang Modi Significandi Aktivi, paling ditekankan pada pengalihan bahasa dalam kaum Modistae) pikiran dalam tanda bunyi bahasa. Modi Significandi Passivi, kajian bahasa didasarkan pada logika atau penalaran. Bahasa tunduk pada aturanaturan Masa pertengahan juga melahirkan tata bahasa spekulativa Tata Bahasa Spekulativa Dihubungkan dengan itelek manusia dan reference 5. Masa Renaissance Renaissance “Renaitre” lahir kembali KESENIAN FILSAFAT SASTRA Yunani dan Romawi abad 16 dan 17 Kembalinya masa kehidupan zaman kuno Sarjana Renaissance menolak skolastik HUMANISME menjadi pengaruh Humanisme= Prinsip pendidikan dengan bahasa kuno sebagai dasar studi. Belajar bahasa dan kebudyaan klasik dengan tujuan “pedagogis” dan “ilmiah”. KEBANGGAAN RENAISSANCE Tuntutan terhadap manusia menjadi homo trilinguis (menguasai bahasa Yunani, Latin, Ibrani) Bahasa-bahasa di luar Eropa mendapat perhatian dan diperbandingkan B. PERIODE PERKEMBANGAN • Periode awal bahasa dipandang sebagai “alat” • Periode perkembangan bahasa harus diselidiki sebagai bahasa. • Mulai ada pemikiran bahwa linguistik sebagai ilmu yang otonom. 1. Abad Kedelapan Belas Abad ke-17 perhatian para sarjana tidak lagi terbatas pada bahasa Eropa tetapi bahasa di luar Eropa. Hal ini berlanjut pada abad ke-18. Sarjana mengumpulkan bahasa secara besarbesaran Lambert Ten Kate (16741731):segala hukum bahasa harus dicari atas dasar penyelidikan/penelitian secara histori G.W. Leibnitz (16461716):menguraikan kekeluargaan bahasa di Eropa dan Asia ABAD KE-18 (age of reason/age of English tenment) • Segala sesuatu dilihat dengan akal, rasio • Abad kemenangan akal terhadap kepercayaan • Bahasa tulis yang diperbandingkan ABAD KE-19 (membandingkan Mulai majunya teks) Linguistik (Linguistik historis • Mempersoalkan asal-usul bahasa komparatif) C. PERIODE PEMBAHASAN 1. Ferdinad de Saussure (Bapak Linguistik medern) Konsep linguistik diakronis dan linguistik sinkronis Language Signifiant dan signfie Langue Form and subtance Parole Syntagmatic dan paradigmatic Konsep diakronis (Yunani: dia = melalui, khronas = waktu, masa), Konsep Sinkronis (Yunani: syn = dengan, khronos = waktu, masa) LINGUISTIK DIAKRONIS: subdisiplin linguistik yang menyelidiki perkembangan suatu bahasa dari masa ke masa (vertikal). Misalnya: bahasa Indonesia (dulu disebut bahasa Melayu) LINGUISTIK SINKRONIS: memelajari bahasa tanpa memperssoalkan urutan waktu (bahasa sezaman), misalnya: bahasa Indonesia yang digunakan pada tahun 1980. Konsep language, parole, langue LANGUAGE: bahasa pada umumnya (bahasa Indonesia, Belanda, Gorontalo) PAROLE: logat, tuturan, ucapan LANGUE: bahasa tertentu Konsep form nad substance (bentuk dan materi). Satu berwujud “bunyi”, yang lain berwujud “idea”, seperti bermain catur, papan dan bji catur = bentuk, aturan-aturan dalam permainan = substansinya. Konsep signifiant dan signifie (bentuk acuan dan lambang, contoh rumah (dalam bentuk sesungguhnya)=acuan, rumah (bahasa Indonesia, omah/dalem/griyo (bahasa Jawa), house (Inggris) (terbayanglah jendelanya, pintu, atap sehinggga menghasilkan konsep rumah) Konsep Syntagmatic dan paradigmatic SINTAGMATIK: Jika melihat Rumah Ali akan dijual, bentuk rumah dihubungkan dengan bentuk lain yang berbentuk suatu keutuhan PARADIGMATIK: hubungan bentuk dengan bentuk-bentuk bawahnya. rumah rumahnya berumah perumahan dirumahkan 2. L. Bloomfield Language (buku tahun 1933) konsep baru dalam linguistik Bapak Linguistik (melahirkan aliran Bloomfield/aliran struktural) Rumah Apapun yang kita ucapkan pasti memiliki struktur Bukan maruh/hamur Behavioristic antimentalist Aliran Bloomfield (yang kemudian lebih terkenal dengan aliran struktural) ini berkembang terus, bahkan bercabang dengan menghasilkan aliran baru yang disebut tagmemik. Tagmemik memandang bahasa tidak dapat dipisahkan dari kebudayaan sebagai konteks tingkah laku manusia Tagmemik memperhitungkan fonologi, morfologi, sintaksis, makna, dan konteks secara serentak. 3. Noam Chomsky Melahirkan Tata Bahasa Transformasional Generatif Kemampuan (competence) Perbuatan Bahasa ( performnce) Kemampuan (competence) Pengetahuan yang dimiliki oleh pemakai bahasa mengenai bahasanya. Perbuatan Bahasa ( performnce) Pencerminan dari competence yang juga dipengaruhi oleh berbagai situasi mental dan lingkungan. Performance pemakaian bahasa itu sendiri dalam keadaan yang sebenarnya Linguistik Dilihat dari Pembidangnya Linguistik Umum: merumuskan secara umum semua bahasa manusia yang bersifat alamiah. Linguistik Terapan: ilmu yang berusaha menerapkan hasil penelitian dalam bidang linguistik untuk keperluan praktis. Linguistik Teoretis: menguraikan bagaimana cara yang seharusnya dipakai apabila hendak mengadakan penelitian dalam bidang bahasa. Sejarah Linguistik: uraian kronologis tentang perkembangan linguistik dari masa ke masa, dari periode ke periode. Linguistik Dilihat dari Segi Pendekatan Objek Linguistik Deskriptif Linguistik Historis Komparatif Linguistik Sinkronis Linguistik Kontrastif Linguistik Diakronis Linguistik Deskriptif: melihat bahasa apa adanya, bahasa yang hidup sekarang, atau ketika sedang melakukan penelitian Linguistik Hostoris Komparatif: membandingkan dua bahasa atau lebih pada periode yang berbeda Linguistik Kontrastif: membandingkan bahasabahasa pada periode tertentu/sezaman Linguistik Sinkronis: mempersoalkan bahasa pada masa tertentu (tidak membandingkan) Linguisik Diakronis: mempersoalkan dan menguraikan atau menyelidiki perkembangan bahasa dari masa ke masa. ALIRAN LINGUISTIK TRADISIONAL Tata bahasa tradisional (Yunani – abad 19 = linguistik modern) Tahap Spekulasi Pernyataan tentang bahasa didasarkan pada cerita/dongeng bukan data empiris Tahap observasi dan klasifikasi Tahap merumuskan teori Linguistik Zaman Yunani Fisis/alami: bahasa memiliki hubungan asalusul, sumber, abadi (tidak dapat diganti). Nomos/konvensi: makna kata diperoleh dari hasil tradisi/kebiasaan yang memunyai kemungkinan dapat berubah. Kelompok analogi (Plato+Aristoteles)=bahasa bersifat teratur sehingga mampu menyusun tata bahasa. Kelompok anomali: tidak teratur Child menjadi Childen (jamak), mengapa tidak childs? CIRI-CIRI ALIRAN TRADISIONAL Tidak membedakan bahasa ujaran dan tulisan. Senang bermain dengan definisi (semua istilah diberi definisi) Pemakaian bahasa berkiblat pada kaidah/pola Level-level gramatik belum ditata secara rapi Tata bahasa didominasi oleh jenis kata KELEBIHAN ALIRAN TRADISIONAL TEORI TRADISIONAL LEBIH TAHAN LAMA KARENA POLA PIKIR ALIRAN INI BERTOLAK PADA FILSAFAT ALIRAN INI BERKIBLAT PADA BAHASA TULIS BAKU ALIRAN TRADISIONAL MENJADIKAN PENGANUTNYA MEMILIKI PENGETAHUAN TATA BAHASA YANG CUKUP TINGGI ALIRAN INI MEMBERIKAN KONTRIBUSI TERHADAP PENEGAKAN PRINSIP YANG BENAR ADALAH BENAR DAN YANG SALAH ADALAH SALAH KEKURANGAN ALIRAN TRADISIONAL • BELUM DAPAT MEMBEDAKAN BAHASA UJARAN DAN BAHASA TULISAN • MEMAHAMI ISTILAH DENGAN DEFINISI DAN MENGHAFAL • SISWA PANDI TEORI DAN MENGHAFAL, TAPI TIDAK MAHIR BERBICARA DALAM KEHIDUPAN MASYARAKAT • OBJEK KAJIAN HANYA HURUF, KATA, KALIMAT SEHNGGA TIDAK MEMUNGKINKAN MENYENTUH ASPEK KOMUNIKATIF • BAHASA HANYA BERDASRKAN PADA BAHASA TULIS BAKU • PERMASALAHAN TATA BAHASA HANYA DIDOMINASIJENIS KATA SEHINGGA RUANG LINGKUPNYA MASIH SANGAT SEMPIT CIRI-CIRI ALIRAN TRADISIONAL MENURUT PLATO • Memperdebatkan analogi dan anomali • Bahasa adalah pernyataan pikiran manusia dengan perantaraan onomata (nama benda/sesuatu), rhemata (ucapan) yang merupakan cermin dari ide seseorang dalam arus udara melalui mulut. • Plato orang pertama yang membedakan kata dan rhema CIRI-CIRI ALIRAN TRADISIONAL MENURUT ARISTOTELES • Kelas kata onoma, rhema, sydesmoi (preposisi dan konjungsi) • Membedakan jenis kelamin kata (gender) menjadi 3 yaitu maskulin, feminim, dan neutrum • Pengertian, definisi, konsep, makna, selalu berdasarkan logika Analisis kalimat menurut Plato 1. Presiden berpidato tentang alam. (onoma) (rhema) (onoma) 2. Ibu memberikan hadiah kepada ayah (onoma) (rhema) (onoma) (onoma) 3. Indonesia berperang dengan narkoba. (onoma) (rhema) (onoma) Analisis kalimat menurut Aristoteles 1. Mereka berjanji memberikan uang. (onoma) (rhema) (rhema) (onoma) (neutrum) 2. Ibu memasak untuk ayah. (onoma) (rhema) (syndesmoi (onoma) (feminim) ALIRAN STRUKTURAL ALIRAN STRUKTURAL ABAD 20/1916 BERDASARKAN PEMIKIRAN BEHAVIORISTIK PAHAM BEHAVIORISTIK BAHASA DIPANDANG SECARA LAHIRIAH TERSUSUN BEHAVIORISTIK • FONEM • MORFEM • FRASA • KLAUSA • KALIMAT PENDEKATAN UNTUK MEMAHAMI PERILAKU INDIVIDU (DILIHAT DARI ASPEK JASMANIAH, MENGABAIKAN MENTAL) DENGAN KATA LAIN PAHAM BEHAVIORISME TIDAK MENGAKUI ADANYA KECERDASAN, BAKAT, MINAT, DAN PERASAAN INDIVIDU DALAM SUATU KEGIATAN BELAJAR . PERISTIWA BELAJAR ADALAH REFLEKSI DARI KEBIASAAN CIRI-CIRI ALIRAN STRUKTURAL BERDASARKAN PADA PAHAM BEHAVIORISTIK BAHASA BERUPA UJARAN BAHASA MERUPAKAN SISTEM TANDA SIGNIFIE (MAKNA) SIGNIFIANT (UCAPAN) ARBITRER ( SEMAUNYA) KONVENSIONAL ( KESEPAKATAN UMUM) BAHASA ADALAH HABIT TATA BAHASA DITEGAKKAN SECARA RAPI (FONEM, MORFEM, KATA, FRASA, KLAUSA DAN KALIMAT) Aliran Strukturalis memiliki beberapa aliran A. Aliran Ferdinand de Saussure Telaah Sinkronik dan diakronik Perbedaan langue dan parole Perbedaan signifiant dan signifie Hubungan sintagmatik dan paradigmatik Hubungan Sintagmatik (hubungan antara unsur-unsur yang terdapat dalam suatu tuturan, yang tersusun secara berurutan) 1. Sintagmatik tataran fonologi contoh: kita apabila urutannya diubah maka makna menjadi berubah. kita – kiat – kait – ikat 2. Sintagmatik tataran morfologi contoh: segitiga dengan tigasegi barangkali dengan kalibarang 3. Sintagmatik tataran sintaksis contoh: Nita melihat Dika Dika mellihat Nita Hubungan Paradigmatik (hubungan antara unsur-unsur yang terdapat dalam suatu tuturan dengan unsur-unsur sejenis yang tidak terdapat dalam tuturan yang bersangkutan) 1. Paradigmatik tataran fonologi contoh: bunyi /r/, /k/, /b/ rata – kata – bata 2. Paradigmatik tataran morfologi contoh: me-, di-, pemerawat, dirawat, perawat 3. Paradigmatik tataran sintaksis (kedudukan fungsi subjek, predikat, objek contoh: Jokowi membaca koran Habibi membaca buku B. Aliran Praha (tokohnya: Vilem Mathesius, Nikolai S, Trubetskoy, Roman Jakobson, Morris Halle Ciri-ciri 1. Menentukan keoposisiannya ditinjau dari makna. Bunyi /l/ dan /r/ lupa bermakna ingat, rupa bermakna wajah 2. Menentukan kekontrasannya contoh: paku – baku (terjadi pada awal /p/, /b/) petang – pedang (terjadi pada tengah /t/, /d/) 3. Struktur informasi tema (apa yang dibicarakan) rema (apa yang dikatakan mengenai tema) Contoh: Jokowi mencubit Justin Jokowi=tema (S), Justin rema (objek) C. Aliran Glosemik meneruskan ajaran Ferdinand d Saussure, tokohnya louis Hjemslev (bahasa mengandung dua segi ekspresi (signifiant) dan segi isi (signifie) D. Aliran Firthian (Telaah bahasa harus memperhatikan aspek sosiologis/komponen perkembangan masyarakat) E. Aliran linguistik sistemik 1. Memberikan perhatian penuh pada segi kemasyarakatan bahasa 2. Mengakui pentingnya perbedaan parole dan langue. 3. Mengutamakan pemerian atau penjelasan ciri-ciri bahasa 4. Terdapat tiga tataran utama bahasa a. Substansi (bunyi yang diucapkan waktu berbicara (substansi fonis) dan lambang yang digunakan ketika menulis (substansi grafis) b. Forma (susunan substansi dalam pola bermakna. Leksis (memberi ketrangan terhadap forma), gramatikal (memberi aturan penulisan tehadap forma) c. Situasi meliputi tesis (apa yang sedang dibicarakan), terdiri dari situasi langsung (situasi pada waktu tuturan benar-benar diucapkan orang), situasi luas (menyangkut semua pengalaman pembicara/penulis untuk memekai tuturan yang diucapkan/dituliskan. (kesimpulan : memandang dari segi fonologi (bunyi), grafologi (tulisan) dan konteks/situasi). F. Aliran Leonardo Bloomfield/Strukturalis Amerika 1. terdapat banyak bahasa Indian yang belum dijelaskan sehingga Bloomfield ingin menjelaskan 2. Mendasrkan pada fakta-fakta objektif yang dapat dicocokan dengan kenyataan yang diamati. 3. adanya hubungan yang baik antara linguislinguis Aliran Transformasional Menentang faham strukturalisme Menentang bahasa sebagai faktor kebiasaan 1. Bahasa merupakan satu produk kebudayaan yang kreatif manusiawi 2. Bahasa bukan merupakan rekaman tingkah laku luar yang berupa bunyi yang didengar, melainkan bahasa merupakan satu proses mentalistik 3. Bahasa merupakan satu proses produksi 4. Analisis bahasa tidak dapat dilepaskan dari hakikat bahasa yang utuh yakni bunyi dan makna. Tata bahasa harus memenuhi dua syarat 1. Kalimat yang dihasilkan oleh tata bahasa itu harus dapat diterima oleh pemakai bahasa tersebut sebagai kalimat yang wajar dan tidak dibuat-buat. 2. Tata bahasa harus sejajar dengan teori linguistik Chomsky membedakan antara: 1. Competence (kemampuan): Kemungkinan yang terwaris dan tersimpan dalam otak manusia 2. Performance (perbuatan berbahasa): pencerminan dari competence yang dipengaruhi oleh berbagai situasi mental dan lingkungan real (keterbatasan ingatan, keteledorn, kecerobohan, Ciri-ciri 1. Berdasarkan paham mentalistik 2. Bahasa merupkan innate 3. Terdiri dari lapis dalam (lapis batin) dan struktur luar/lahiriah) 4. Terdiri dari unsur competence dan performance 5. Kalimat merupakan tataran gramatik tertinggi 6. Bahasa bersifat kreatif