ALIRAN LINGUISSTIKk

advertisement
Bahasa
Finocchiarno: sistem simbol vokal yang arbitrer,
memungkinkan semua orang dalam suatu
kebudayaan tertentu atau orang lain yang telah
mempelajari sistem kebudayaan tersebut untuk
berkomunikasi atau berinteraksi.
Pei&Gaynor: Bahasa adalah satu sistem
komunikasi dengan bunyi, yaitu lewat alat ujaran
dan pendengaran, antara orang-orang dari
kelompok atau masyarakat tertentu dengan
mempergunakan simbol-simbol vokal yang
memunyai arti arbitrer dan konvensional
Wardhaugh: satu simbol vokal yang arbitrer
yang dipakai dalam komunikasi manusia.
Bahasa adalah satu alat yang sistematik untuk
menyampaikan gagasan atau perasaan dengan
memakai tanda-tanda, bunyi-bunyi, isyaratisyarat atau ciri-ciri yang konvensional dan yang
memiliki arti yang dimengerti.
CIRI PEMERLAIN BAHASA DAN BIDANG
PEMBAHASANNYA
Ciri Pemerlain Bahasa
Bidang-bidang Bahasa
1. Sistematik
2. Arbitrer
Fonologi, sintaksis, semantik
3. Vokal
4. Makna yang
konvensional
Hubungan antara bahasa
realitas, filsafat bahasa,
sejarah bahasa
Fonetik, fonologi, sistem
tulisan, kinetik prosemik,
paralinguistik
semantik bahasa dan
proses kognitif,
psikolinguistik
Komunikasi
Hadir dalam masyarakat
bahasa/kebudayaan
Manusiawi
Memiliki ciri pemerlain
Sistem komunikasi
interaksi penutur dan
pendengar, proses
penyusunan kalimat
Dialektologi,
bilingualisme, penguasaan
bahasa kedua
Bahasa manusia
Kesemestaan bahasa,
penguasaan bahasa ibu, studi
perbandingan bahasa, analisis
konstrastif
Komunikasi
•
Hadir dalam masyarakat
bahasa/kebudayaan
Manusiawi
Memiliki ciri pemerlain
Sistem komunikasi
interaksi penutur dan
pendengar, proses
penyusunan kalimat
Dialektologi,
bilingualisme, penguasaan
bahasa kedua
Bahasa manusia dan
komunikasi
Kesemestaan bahasa,
penguasaan bahasa ibu,
studi perbandingan
bahasa, analisis konstrastif
Bahasa dan Individu
• Bila seseorang bahasanya kasar atau tutur katanya
menyenangkan secara disadari atau tidak
memberikan atau menerangkan tingkah laku orang
lain.
• Manusia dalam kehidupan sehari-hari keterampilan
berbicara, menulis, membaca, dan menyimak bukan
hadiah begitu saja sewaktu lahir, tetapi harus
dipelajari.
• Bahasa dapat kita lihat sebagai bagian dari psikologi
manusia, tingkah laku tersendiri, tingkah laku yang
fungsi utamanya adalah komunikasi dan interaksi
Bahasa sebagai Gejala Sosial
• Hasrat bergabung dengan manusia
sekelilingnya (speech community) atau
masyarakat ujaran.
• Hasrat bergabung atau menyesuaikan diri
dengan alam sekitarnya (alam atau ruang dan
waktu untuk hidup)
• Dengan bahasa, individu-individu ini
melaksanakan berbagai kegiatan sosial
sehari-hari.
LINGUISTIK DARI SEGI SEJARAH
A. Periode Awal
1. Masa India
 India
Piagam Acoka
dokumen
tertulis tertua
 Belajar
bahasa secara lisan
sampai
abad 19
 Belajar bahasa lisan (Sansekerta)
aktivitas
ritual keagamaan
 Mengucapkan doa-doa dalam buku Veda dengan
baik
 Doa yang baik adalah doa yang dikabulkan dewa
Abjad yang dipergunakan ialah abjad Brahmi
sejak abad ke-5 SM.
Abjad Brahmi diciptakan oleh Brahmana
terdiri dari 46 huruf
Kesimpulan: Di India mempelajari
bahasa bertujuan untuk kepentingan
agama , bukan mengetahui hakikat
bahasa, tetapi semata-mata untuk
menjaga hikmah yang terdapat dalam
buku-buku Veda
Konsonan
Contoh Teks
Translation
devānaṁpiye piyadasi lājā hevaṁ āhā ye
atikaṁtaṁ
aṁtalaṁ lājāne husa hevaṁ ichisu kathaṁ
jane
dhaṁmavaḍhiyā vāḍheya nocujane anulupāyā
dhaṁmavaḍhiyā
vaḍhithā etaṁ devānaṁpiye piyadasi lājā
hevaṁ āhā esame
huthā atākaṁtaṁ ca aṁtalaṁ hevaṁ ichisu
lājāne katha jane
2. Masa Yunani
Plato mempersoalkan antara lambang dan
acuannya.
Socrates : LAMBANG=ACUANNYA
Aristoteles: LAMBANG+ACUANNYA=KONVENSIONAL
Mereka mempersoalkan kelas kata
Plato: onoma (nomen)/KB, rhema (verbum)/KK
Aristoteles: onoma/KB, rhema/KK, syndesmoi/kata
sambung
Kaum Stoa (Stoik) awal abad ke-4 SM: nomen/KB,
verbum/KK,
syndesmoi/kata
sambung,
arthrom/kata sandang
Kaum Alexandrian, tokoh terkenal Dionysius
Thrax pembagian kelas kata:
1. onoma/KB
2. Rhema/KK
3. Metosche/partisipel (verb-ing)
4. Arthorn/kata sandang (sang Raja, si kasncil)
5. Antonymia/kata ganti (aku, kamu)
6. Prothesis/kata depan
7. Epirhema/kata keterangan
8. Syndesmoi/kata sambung
3. Masa Romawi
 Kejayaan Romawi memberikan pengaruh di Eropa
Jika menguasai bahasa Yunani disebut sebagai
orang intelek.
Pada masa Romawi kelas kata yang terbagi 8 pada
masa Yunani ditambah satu lagi menjadi 9 yaitu
(numeralia/kata bilangan)
4. Masa Pertengahan
Peranan utama dipegang oleh sistem
pendidikan Latin.
Syarat mendapat penghargaan yakni
kemahiran seseorang dalam bahasa Latin.
Bahasa Latin dianggap sebagai bahasa gereja,
bahasa diplomasi, dan bahasa ilmu
pengetahuan.
Yang berkembang pada masa pertengahan
adalah skolastik.
Skolastik
Cara mempelajari ilmu
yang diperoleh dari
biara-biara, pertemuan
alim ulama, dan
sekolah-sekolah di
istana
Masa
Pertengahan
Kaum
Modistae
Tata Bahasa
Spekulativa
Kaum Modistae
1. Modi ensendi
Tiap benda mempunyai
beberapa ciri yang perlu
dibendakan
2. Modi Intellegendi
Modi Intellegendi activi,
pikiran manusia dapat
menangkap pengertian yang
ada dalam konsep secara aktif.
Modi Intellegendi passivi,
pikiran manusia dapat
menangkap pengertian yang
ada di dalam konsep secara
pasif.
3. Modi Significandi (yang Modi Significandi Aktivi,
paling ditekankan pada
pengalihan bahasa dalam
kaum Modistae)
pikiran dalam tanda bunyi
bahasa.
Modi Significandi
Passivi, kajian bahasa
didasarkan pada logika
atau penalaran. Bahasa
tunduk pada aturanaturan
Masa pertengahan juga melahirkan
tata bahasa spekulativa
Tata Bahasa
Spekulativa
Dihubungkan
dengan itelek
manusia dan
reference
5. Masa Renaissance
Renaissance
“Renaitre”
lahir kembali
KESENIAN
FILSAFAT
SASTRA
Yunani dan
Romawi abad
16 dan 17
Kembalinya masa
kehidupan
zaman kuno
Sarjana Renaissance
menolak skolastik
HUMANISME menjadi
pengaruh
Humanisme= Prinsip pendidikan dengan
bahasa kuno sebagai dasar studi. Belajar
bahasa dan kebudyaan klasik dengan
tujuan “pedagogis” dan “ilmiah”.
KEBANGGAAN RENAISSANCE
Tuntutan terhadap
manusia menjadi homo
trilinguis (menguasai
bahasa Yunani, Latin,
Ibrani)
Bahasa-bahasa di luar
Eropa mendapat
perhatian dan
diperbandingkan
B. PERIODE PERKEMBANGAN
• Periode awal bahasa dipandang sebagai
“alat”
• Periode perkembangan bahasa harus
diselidiki sebagai bahasa.
• Mulai ada pemikiran bahwa linguistik sebagai
ilmu yang otonom.
1. Abad Kedelapan Belas
Abad ke-17 perhatian para
sarjana tidak lagi terbatas
pada bahasa Eropa tetapi
bahasa di luar Eropa. Hal ini
berlanjut pada abad ke-18.
Sarjana mengumpulkan
bahasa secara besarbesaran
Lambert Ten Kate (16741731):segala hukum bahasa
harus dicari atas dasar
penyelidikan/penelitian
secara histori
G.W. Leibnitz (16461716):menguraikan
kekeluargaan bahasa di
Eropa dan Asia
ABAD KE-18
(age of
reason/age of
English
tenment)
• Segala sesuatu
dilihat dengan
akal, rasio
• Abad
kemenangan
akal terhadap
kepercayaan
• Bahasa tulis yang
diperbandingkan
ABAD KE-19
(membandingkan
Mulai majunya
teks)
Linguistik
(Linguistik historis • Mempersoalkan
asal-usul bahasa
komparatif)
C. PERIODE PEMBAHASAN
1. Ferdinad de Saussure (Bapak Linguistik medern)
Konsep linguistik
diakronis dan
linguistik sinkronis
Language
Signifiant dan
signfie
Langue
Form and subtance
Parole
Syntagmatic dan
paradigmatic
Konsep diakronis (Yunani: dia = melalui, khronas
= waktu, masa), Konsep Sinkronis (Yunani: syn =
dengan, khronos = waktu, masa)
LINGUISTIK DIAKRONIS: subdisiplin linguistik
yang menyelidiki perkembangan suatu bahasa
dari masa ke masa (vertikal). Misalnya: bahasa
Indonesia (dulu disebut bahasa Melayu)
LINGUISTIK SINKRONIS: memelajari bahasa
tanpa memperssoalkan urutan waktu (bahasa
sezaman), misalnya: bahasa Indonesia yang
digunakan pada tahun 1980.
Konsep language, parole, langue
LANGUAGE: bahasa pada umumnya (bahasa
Indonesia, Belanda, Gorontalo)
PAROLE: logat, tuturan, ucapan
LANGUE: bahasa tertentu
Konsep form nad substance (bentuk dan
materi). Satu berwujud “bunyi”, yang lain
berwujud “idea”, seperti bermain catur, papan
dan bji catur = bentuk, aturan-aturan dalam
permainan = substansinya.
Konsep signifiant dan signifie (bentuk acuan dan
lambang, contoh rumah (dalam bentuk
sesungguhnya)=acuan, rumah (bahasa Indonesia,
omah/dalem/griyo (bahasa Jawa), house (Inggris)
(terbayanglah jendelanya, pintu, atap sehinggga
menghasilkan konsep rumah)
Konsep Syntagmatic dan paradigmatic
SINTAGMATIK: Jika melihat Rumah Ali akan
dijual, bentuk rumah dihubungkan dengan
bentuk lain yang berbentuk suatu keutuhan
PARADIGMATIK: hubungan bentuk dengan
bentuk-bentuk bawahnya.
rumah
rumahnya
berumah
perumahan
dirumahkan
2. L. Bloomfield
Language (buku
tahun 1933)
konsep baru dalam
linguistik
Bapak Linguistik
(melahirkan aliran
Bloomfield/aliran
struktural)
Rumah
Apapun yang kita
ucapkan pasti
memiliki struktur
Bukan
maruh/hamur
Behavioristic
antimentalist
Aliran Bloomfield (yang kemudian lebih terkenal
dengan aliran struktural) ini berkembang terus,
bahkan bercabang dengan menghasilkan aliran baru
yang disebut tagmemik.
 Tagmemik memandang bahasa tidak
dapat dipisahkan dari kebudayaan
sebagai konteks tingkah laku
manusia
 Tagmemik memperhitungkan
fonologi, morfologi, sintaksis, makna,
dan konteks secara serentak.
3. Noam Chomsky
Melahirkan Tata Bahasa Transformasional Generatif
Kemampuan
(competence)
Perbuatan Bahasa ( performnce)
Kemampuan (competence)
Pengetahuan yang
dimiliki oleh pemakai
bahasa mengenai
bahasanya.
Perbuatan Bahasa
( performnce)
Pencerminan dari
competence yang juga
dipengaruhi oleh berbagai
situasi mental dan
lingkungan. Performance
pemakaian bahasa itu
sendiri dalam keadaan
yang sebenarnya
Linguistik Dilihat dari Pembidangnya
Linguistik Umum: merumuskan secara umum semua
bahasa manusia yang bersifat alamiah.
Linguistik Terapan: ilmu yang berusaha menerapkan
hasil penelitian dalam bidang linguistik untuk
keperluan praktis.
Linguistik Teoretis: menguraikan bagaimana cara yang
seharusnya dipakai apabila hendak mengadakan
penelitian dalam bidang bahasa.
Sejarah Linguistik: uraian kronologis tentang
perkembangan linguistik dari masa ke masa, dari
periode ke periode.
Linguistik Dilihat dari Segi Pendekatan Objek
Linguistik
Deskriptif
Linguistik
Historis
Komparatif
Linguistik
Sinkronis
Linguistik
Kontrastif
Linguistik
Diakronis
Linguistik Deskriptif: melihat bahasa apa adanya, bahasa
yang hidup sekarang, atau ketika sedang melakukan
penelitian
 Linguistik Hostoris Komparatif: membandingkan
dua bahasa atau lebih pada periode yang
berbeda
 Linguistik Kontrastif: membandingkan bahasabahasa pada periode tertentu/sezaman
 Linguistik Sinkronis: mempersoalkan bahasa
pada masa tertentu (tidak membandingkan)
 Linguisik Diakronis: mempersoalkan dan
menguraikan atau menyelidiki perkembangan
bahasa dari masa ke masa.
ALIRAN LINGUISTIK TRADISIONAL
Tata bahasa tradisional (Yunani – abad 19 =
linguistik modern)
Tahap Spekulasi
Pernyataan
tentang bahasa
didasarkan pada
cerita/dongeng
bukan data
empiris
Tahap observasi
dan klasifikasi
Tahap
merumuskan
teori
Linguistik Zaman Yunani
Fisis/alami: bahasa memiliki hubungan asalusul, sumber, abadi (tidak dapat diganti).
Nomos/konvensi: makna kata diperoleh dari
hasil tradisi/kebiasaan yang memunyai
kemungkinan dapat berubah.
Kelompok analogi (Plato+Aristoteles)=bahasa
bersifat teratur sehingga mampu menyusun
tata bahasa.
Kelompok anomali: tidak teratur
Child menjadi Childen (jamak), mengapa
tidak childs?
CIRI-CIRI ALIRAN TRADISIONAL
 Tidak membedakan bahasa ujaran dan
tulisan.
Senang bermain dengan definisi (semua istilah
diberi definisi)
Pemakaian bahasa berkiblat pada kaidah/pola
Level-level gramatik belum ditata secara rapi
Tata bahasa didominasi oleh jenis kata
KELEBIHAN ALIRAN TRADISIONAL
TEORI TRADISIONAL LEBIH TAHAN LAMA KARENA
POLA PIKIR ALIRAN INI BERTOLAK PADA FILSAFAT
ALIRAN INI BERKIBLAT PADA BAHASA TULIS BAKU
ALIRAN TRADISIONAL MENJADIKAN
PENGANUTNYA MEMILIKI PENGETAHUAN TATA
BAHASA YANG CUKUP TINGGI
ALIRAN INI MEMBERIKAN KONTRIBUSI TERHADAP
PENEGAKAN PRINSIP YANG BENAR ADALAH
BENAR DAN YANG SALAH ADALAH SALAH
KEKURANGAN ALIRAN TRADISIONAL
• BELUM DAPAT MEMBEDAKAN BAHASA UJARAN DAN BAHASA
TULISAN
• MEMAHAMI ISTILAH DENGAN DEFINISI DAN MENGHAFAL
• SISWA PANDI TEORI DAN MENGHAFAL, TAPI TIDAK MAHIR
BERBICARA DALAM KEHIDUPAN MASYARAKAT
• OBJEK KAJIAN HANYA HURUF, KATA, KALIMAT SEHNGGA
TIDAK MEMUNGKINKAN MENYENTUH ASPEK KOMUNIKATIF
• BAHASA HANYA BERDASRKAN PADA BAHASA TULIS BAKU
• PERMASALAHAN TATA BAHASA HANYA DIDOMINASIJENIS
KATA SEHINGGA RUANG LINGKUPNYA MASIH SANGAT SEMPIT
CIRI-CIRI ALIRAN TRADISIONAL MENURUT PLATO
• Memperdebatkan analogi dan anomali
• Bahasa adalah pernyataan pikiran manusia
dengan perantaraan onomata (nama
benda/sesuatu), rhemata (ucapan) yang
merupakan cermin dari ide seseorang dalam
arus udara melalui mulut.
• Plato orang pertama yang membedakan kata
dan rhema
CIRI-CIRI ALIRAN TRADISIONAL MENURUT
ARISTOTELES
• Kelas kata onoma, rhema, sydesmoi
(preposisi dan konjungsi)
• Membedakan jenis kelamin kata (gender)
menjadi 3 yaitu maskulin, feminim, dan
neutrum
• Pengertian, definisi, konsep, makna, selalu
berdasarkan logika
Analisis kalimat menurut Plato
1. Presiden berpidato tentang alam.
(onoma) (rhema)
(onoma)
2. Ibu
memberikan hadiah kepada ayah
(onoma)
(rhema)
(onoma)
(onoma)
3. Indonesia berperang dengan narkoba.
(onoma) (rhema)
(onoma)
Analisis kalimat menurut Aristoteles
1. Mereka berjanji memberikan uang.
(onoma) (rhema) (rhema)
(onoma)
(neutrum)
2. Ibu
memasak untuk
ayah.
(onoma) (rhema) (syndesmoi (onoma)
(feminim)
ALIRAN STRUKTURAL
ALIRAN
STRUKTURAL
ABAD 20/1916
BERDASARKAN
PEMIKIRAN
BEHAVIORISTIK
PAHAM
BEHAVIORISTIK
BAHASA
DIPANDANG
SECARA
LAHIRIAH
TERSUSUN
BEHAVIORISTIK
• FONEM
• MORFEM
• FRASA
• KLAUSA
• KALIMAT
PENDEKATAN
UNTUK MEMAHAMI
PERILAKU INDIVIDU
(DILIHAT DARI ASPEK
JASMANIAH,
MENGABAIKAN
MENTAL)
DENGAN KATA LAIN PAHAM BEHAVIORISME
TIDAK MENGAKUI ADANYA KECERDASAN,
BAKAT, MINAT, DAN PERASAAN INDIVIDU
DALAM SUATU KEGIATAN BELAJAR . PERISTIWA
BELAJAR ADALAH REFLEKSI DARI KEBIASAAN
CIRI-CIRI ALIRAN STRUKTURAL
 BERDASARKAN PADA PAHAM BEHAVIORISTIK
 BAHASA BERUPA UJARAN
 BAHASA MERUPAKAN SISTEM TANDA
SIGNIFIE (MAKNA)
SIGNIFIANT (UCAPAN)
ARBITRER ( SEMAUNYA)
KONVENSIONAL ( KESEPAKATAN UMUM)
 BAHASA ADALAH HABIT
 TATA BAHASA DITEGAKKAN SECARA RAPI (FONEM,
MORFEM, KATA, FRASA, KLAUSA DAN KALIMAT)
Aliran Strukturalis memiliki beberapa aliran
A. Aliran Ferdinand de Saussure
 Telaah Sinkronik dan diakronik
Perbedaan langue dan parole
Perbedaan signifiant dan signifie
Hubungan sintagmatik dan paradigmatik
 Hubungan Sintagmatik (hubungan antara
unsur-unsur yang terdapat dalam suatu
tuturan, yang tersusun secara berurutan)
1. Sintagmatik tataran fonologi
contoh: kita apabila urutannya diubah
maka makna menjadi berubah.
kita – kiat – kait – ikat
2. Sintagmatik tataran morfologi
contoh: segitiga dengan tigasegi
barangkali dengan kalibarang
3. Sintagmatik tataran sintaksis
contoh: Nita melihat Dika
Dika mellihat Nita
 Hubungan Paradigmatik (hubungan antara
unsur-unsur yang terdapat dalam suatu tuturan
dengan unsur-unsur sejenis yang tidak terdapat
dalam tuturan yang bersangkutan)
1. Paradigmatik tataran fonologi
contoh: bunyi /r/, /k/, /b/
rata – kata – bata
2. Paradigmatik tataran morfologi
contoh: me-, di-, pemerawat, dirawat, perawat
3. Paradigmatik tataran sintaksis (kedudukan
fungsi subjek, predikat, objek
contoh: Jokowi membaca koran
Habibi membaca buku
B. Aliran Praha (tokohnya: Vilem Mathesius, Nikolai S,
Trubetskoy, Roman Jakobson, Morris Halle
Ciri-ciri
1. Menentukan keoposisiannya ditinjau dari makna. Bunyi /l/
dan /r/ lupa bermakna ingat, rupa bermakna wajah
2. Menentukan kekontrasannya
contoh: paku – baku (terjadi pada awal /p/, /b/)
petang – pedang (terjadi pada tengah
/t/, /d/)
3. Struktur informasi tema (apa yang dibicarakan) rema (apa
yang dikatakan mengenai tema)
Contoh: Jokowi mencubit Justin
Jokowi=tema (S), Justin rema (objek)
C. Aliran Glosemik
meneruskan ajaran Ferdinand d Saussure,
tokohnya louis Hjemslev (bahasa mengandung
dua segi ekspresi (signifiant) dan segi isi
(signifie)
D. Aliran Firthian (Telaah bahasa harus
memperhatikan aspek sosiologis/komponen
perkembangan masyarakat)
E. Aliran linguistik sistemik
1. Memberikan perhatian penuh pada segi
kemasyarakatan bahasa
2. Mengakui pentingnya perbedaan parole dan
langue.
3. Mengutamakan pemerian atau penjelasan
ciri-ciri bahasa
4. Terdapat tiga tataran utama bahasa
a. Substansi (bunyi yang diucapkan waktu
berbicara (substansi fonis) dan lambang yang
digunakan ketika menulis (substansi grafis)
b. Forma (susunan substansi dalam pola
bermakna. Leksis (memberi ketrangan
terhadap forma), gramatikal (memberi aturan
penulisan tehadap forma)
c. Situasi meliputi tesis (apa yang sedang
dibicarakan), terdiri dari situasi langsung
(situasi pada waktu tuturan benar-benar
diucapkan orang), situasi luas (menyangkut
semua pengalaman pembicara/penulis untuk
memekai tuturan yang diucapkan/dituliskan.
(kesimpulan : memandang dari segi fonologi
(bunyi), grafologi (tulisan) dan
konteks/situasi).
F. Aliran Leonardo Bloomfield/Strukturalis
Amerika
1. terdapat banyak bahasa Indian yang belum
dijelaskan sehingga Bloomfield ingin
menjelaskan
2. Mendasrkan pada fakta-fakta objektif yang
dapat dicocokan dengan kenyataan yang
diamati.
3. adanya hubungan yang baik antara linguislinguis
Aliran Transformasional
Menentang faham
strukturalisme
Menentang bahasa
sebagai faktor
kebiasaan
1. Bahasa merupakan satu produk kebudayaan
yang kreatif manusiawi
2. Bahasa bukan merupakan rekaman tingkah laku
luar yang berupa bunyi yang didengar,
melainkan bahasa merupakan satu proses
mentalistik
3. Bahasa merupakan satu proses produksi
4. Analisis bahasa tidak dapat dilepaskan dari
hakikat bahasa yang utuh yakni bunyi dan
makna.
Tata bahasa harus memenuhi dua
syarat
1. Kalimat yang dihasilkan oleh tata bahasa itu
harus dapat diterima oleh pemakai bahasa
tersebut sebagai kalimat yang wajar dan
tidak dibuat-buat.
2. Tata bahasa harus sejajar dengan teori
linguistik
Chomsky membedakan antara:
1. Competence (kemampuan): Kemungkinan
yang terwaris dan tersimpan dalam otak
manusia
2. Performance (perbuatan berbahasa):
pencerminan dari competence yang
dipengaruhi oleh berbagai situasi mental dan
lingkungan real (keterbatasan ingatan,
keteledorn, kecerobohan,
Ciri-ciri
1. Berdasarkan paham mentalistik
2. Bahasa merupkan innate
3. Terdiri dari lapis dalam (lapis batin) dan struktur
luar/lahiriah)
4. Terdiri dari unsur competence dan performance
5. Kalimat merupakan tataran gramatik tertinggi
6. Bahasa bersifat kreatif
Download