PEMERINTAH PROVINSI JAWA BARAT BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH Jalan Ir. H. Juanda No. 287 Telp. (022) 2516061 (Hunting 6 line) Fax. : (022) 2510731 url : http://www.bappeda.jabarprov.go.id e-mail : [email protected], [email protected] BANDUNG Kode Pos 40135 NOTULENSI Hari/Tanggal WaktuSidang/Rapat Tempat Acara : : : : Rabu, 5 Oktober 2016 14.00 s.d. selesai BAPPEDA Provinsi Jawa Barat FGD analisis model Grand Design Pemenuhan Protein Hewani di Jawa Barat PIMPINAN SIDANG/RAPAT Ketua : Kepala Bidang Ekonomi Bappeda Provinsi Jawa Barat : : Terlampir Bertempat di R. Sidang Ekonomi Bappeda Provinsi Jawa Barat Peserta Sidang/Rapat KEGIATAN SIDANG/RAPAT Bu Yayuk Farida Baliwati Skor pola pangan harapan harus seimbang Pangan prioritas : padi-padian, pangan hewani dan umbi-umbian Ingin meningkatkan pangan daerah seimbang harusnya bukan hanya pangan hewani, akan tetapi umbi-umbi dan sayur-sayur juga tidak dilupakan Apabila melihat pangan secara umum, prioritas kekurangan wilayah Jawa Barat seharusnya adalah sayuran Produksi padi-padian Jawa Barat sudah mencapai lebih dari 100 % sedangkan umbi-umbian baru mencapai 40% memenuhi kebutuhan Tahap pembangunan terakhir dari RPJP, apabila pangan nabati diklasifikasi menjadi serealia dan non serealia, pangan hewani klasifikasinya seperti apa? Untuk mencapai tujuan dalam kajian pemenuhan pangan hewani, harus ada konsolidasi data Pemenuhan kebutuhan hewani masyarakat, Jawa Barat baru memproduksi 50% saja, artinya Jawa Barat melum bisa melakukan pangan mandiri karena masih membutuhkan import Lingkup perdagangan juga seharusnya masuk dalam diskusi karena ketersediaan pangan di daerah bukan hanya masalah BKPD Apablila data sudah fix, akan ada pembahasan dengan Kab./Kota karena locusnya ada di Kab./Kota Kerangka berfikir : penduduk berapa dan produksi berapa Supply protein hewani vs kebutuhan protein hewani menjadi pokok permasalahan dalam kajian pemenuhan kebutuhan protein hewani masyarakat Jawa Barat Sasaran konsumen untuk pemenuhan pangan hewani : Outline : 1. Pendahuluan yang terdiri dari latar belakang, tujuan, dasar hukum pembangunan pangan 2. Metode KPG, LFA, PPH 3. Pencapaian sasarn RPJMD 2013-2018 4. Isu penting & arah kebijakan RPJMD 2018-2023 Latar belakang mencangkup : 1. Posisi pangan dalam pembangunan wilayah 2. Konsepsi pembangunan pangan : definisi, kerangka pemikiran, sumberdaya, arah, tujuan, ukuran 3. Kontribusi sector pertanian dan perdagangan dalam pembangunan (pemenuhan) pangan 4. Kesinambungan RPJMD 2018-20123 dengan RPJP 2005-2025 Ibu Yayuk sudah memiliki data 5 tahun dari perikanan peternakan data produksi dan konsumsi Sebaiknya indag selanjutnya diundang Kondisi saat ini, tim kesulitan mendapatkan data import dan eksport produksi hewani Yang masuk dalam perhitungan data produksi Jawa Barat adalah semua ternah yang di produksi di Jawa Barat dan ternak import yang dipotong di Jawa Barat Biro Perekonomian Roadmap yang dibuat terbentr dengan sinergitas pelaksanaan program, karena pelaksana teknis bukan kita (stakeholder, swasta, dinas) Seharusnya dinas perikanan dan perkebunan juga diundang untuk pembahasan protein hewani Apakah kita bisa membuat regulasi perihal lahan-lahan peternakan? Sebagian besar keluhan dari dinas-dinas adalah perihal lahan, karena kita tidak punya wewenang untuk lahan Untuk kondisi eksisting sekarang kita membutuhkan 180hektar Seharusnya Jawa Barat berani menetapkan target 9 pangan Perekonomian Indonesia 480Triliun bersumber dari perunggasan dan Jawa Barat menyumbang 60% nya BKPD Provinsi Jawa Barat Masukan, selanjutnya BPS seharusnya diundang karena BPS lah yang tau di lapangan. Kalau ternyata ada perbedaan data antara BPS dan instansi lain akan dapat penjelasan mungkin adanya perbedaan metode pengambilan data di lapangan Komite Perencana (Dr. Dasapta Erwin Irawan) Perlu adanya tahapan pelaporan, agar dokumen yang dibuat terstruktur dan tidak kacau Perlu dilakukannya multi variable analisis Komite Perencana (Dr. Entang Sastraatmaja) Keinginan Pak Gubernur adalah pemenuhan protein hewani dipercepat sedangkan kondisi dilapangan, permasalahan protein hewani ini bukan hanya masalah dinas peternakan. Ada beberapa sector yang terlibat dalam masalah ini, seperti dinas perindustrian dan perdagangan perihal import kebutuhan masyarakat Saat ini Direktorat Jendral Peternakan sedang membuat roadmap protein hewani. Yang dikhawatirkan, karena kegiatan peternakan mereka hanya melihat dari kaca peternakan saja. Kita bisa memberi pemikiran yang sedang kita kerjakan saat ini kepada Dirjen Peternakan Untuk pembibitan ternak adalah tanggung jawab pemerintah, sedangkan swasta bertugas dalam penggemukan Jawa Barat sudah punya perda kemandirian pangan, pada saat kita import kita akan ditertawakan oleh daerah lain Grand design yang akan dibuat lebih baik dengan model terbuka, yang membuka peluang dengan segala kemungkinan walaupun adanya tabrakan regulasi. Seperti swasembada, kemandirian, ketahanan, berdaulat Perbandingan Jawa Timur dengan Jawa Barat Jawa Timur : habis-habisan memainkan dunia usaha yang terjaga oleh pemerintah, yang menopang ekonomi di jawa Timur adalah dunia usaha Jawa Barat : kendala untuk naik mencapai 1juta ton sapi sangan sulit, bagaimana kita memecahkan masalah ini dalam konteks grand design Kita harus mengupayakan mengajak jumlah sapi di Jawa Barat, tidak mudah, sangat sedikit sekali orang-orang yang tertarik dan berminat di dunia pertanian Pemenuhan protein hewani seharusnya kita sudah bisa mandiri, meskipun kondisi sekarang untuk sapi Jawa Barat masih membutuhkan import Meningkatnya permintaan dan bertambahnya penduduk tidak boleh dilupakan dalam kajian pemenuhan protein hewani, oleh karena itu data kependudukan yang dikaji oleh sosbud diharapkan bisa dijadikan demografi Perda tentang kependudukan yang sedang di perbaharui, agar ada Grand design sampai 2020 kemudian dilanjutkan roadmapnya, kendalanya apa? Menghidupkan kembali sebagai bahan analisa