Telur Merupakan Sumber Makanan Bergizi 1. Mengapa telur disebut sebagai protein hewani terbaik sekaligus termurah ? Telur merupakan sumber protein hewani yang biasa dikonsumsi oleh masyarakat. Dalam slogan “Empat Sehat Lima Sempurna”, antara lain dikatakan bahwa telur merupakan lauk yang bergizi tinggi. Telur merupakan bahan pangan yang padat gizi dan enak rasanya, mudah diolah serta harganya relatif murah jika dibandingkan dengan sumber protein hewani lainnya. Bagi anak-anak, remaja maupun dewasa, telur merupakan makanan ideal dan sangat mudah didapatkan. Telur memiliki komposisi zat gizi yang lengkap. Untuk mencukupi protein hewani yang dibutuhkan anak balita, cukup dengan memberikan sebutir telur (terutama kuning telur) setiap hari dan untuk dewasa dianjurkan mengkonsumsi tiga butir setiap minggu. Wanita hamil dan menyusui memerlukan tambahan gizi yang dapat dicukupi dengan makan dua butir telur setiap hari. Hal ini sangat erat hubungannya dengan pertumbuhan janin dan pembentukan ASI (Air Susu Ibu) bagi ibu yang sedang menyusui. Dalam keadaan perekonomian keluarga yang terbatas, agar sehat perlu tetap mengkonsumsi protein hewani. Telur ayam menjadi prioritas pilihan yang paling layak sebagai sumber protein hewani bagi keluarga. 2. Apa saja kandungan gizi dalam telur ? Telur mempunyai kandungan nutrisi yang lengkap, karena telur mengandung hampir semua zat gizi yang diperlukan tubuh, hanya vitamin C saja yang tidak ada. Di bawah ini adalah tabel nilai gizi telur dalam 100 gram bahan makanan. Tabel : Komposisi Zat Gizi dalam 100 gram Telur Ayam Segar Komposisi Kimia Kalori (kkal) Protein (gram) Lemak (gram) Karbohidrat (gram) Kalsium (gram) Fosfor (gram) Vitamin A (SI) Vitamin B (SI) Utuh 162,0 12,8 11,5 0,7 54,0 180,0 900,0 0,1 Telur Ayam Segar Kuning Telur 361,0 16,3 31,9 0,7 147,0 586,0 2000,0 0,27 Putih Telur 50,0 10,8 0,0 0,8 6,0 17,0 0,0 0,0 3. Mengapa protein diperlukan ? Protein merupakan suatu zat makanan yang amat penting bagi tubuh, karena zat ini disamping berfungsi sebagai bahan bakar dalam tubuh juga berfungsi sebagai zat pembangunan dan zat pengatur. Protein adalah sumber asam-asam amino yang mengandung unsur-unsur C, H, O dan N yang tidak dimiliki oleh lemak atau karbohidrat. Molekul protein mengandung pula fosfor, belerang dan ada jenis protein yang mengadung unsur logam seperti besi dan tembaga. Sebagai zat pembangun, protein merupakan bahan pembentuk jaringan-jaringan baru yang selalu terjadi dalam tubuh. Pada masa pertumbuhan, proses pembentukan jaringan terjadi secara besar-besaran termasuk pertumbuhan sel-sel otak untuk kecerdasan. Pada masa kehamilan, proteinlah yang membentuk jaringan janin dan pertumbuhan embrio. Protein juga mengganti jaringan tubuh yang rusak dan yang perlu dirombak. Fungsi utama protein bagi tubuh adalah untuk membentuk jaringan baru dan mempertahankan jaringan yang telah ada. Protein ikut pula mengatur berbagai proses tubuh, baik langsung maupun tidak langsung dengan membentuk zat-zat pengatur proses dalam tubuh. Protein juga berperan dalam mengatur keseimbangan asam-basa dalam tubuh. Ada dua macam protein yang biasa dikonsumsi manusia, yaitu protein nabati yang berasal dari tumbuh-tumbuhan dan protein hewani yang berasal dari hasil ternak dan hasil perikanan. Dilihat dari kualitasnya dan keanekaragaman jenis asam-asam amino penyusunnya, protein hewani mempunyai keunggulan dibandng protein nabati karena mengandung asam amino esensial yang lebih lengkap. 4. Berapa butir telur dikonsumsi ? Masyarakat tidak perlu khawatir mengkonsumsi telur, karena kandungan kolesterol dalam satu butir kuning telur sekitar 200 mg. Kandungan sebesar ini masih dapat ditoleransi karena tubuh manusia membutuhkan kolesterol antara 1000 – 1500 mg. Kolesterol ini diperlukan untuk memproduksi vitamin D dan getah lambung, melindungi sel syaraf serta menghasilkan berbagai hormon, Kalau seseorang mengkonsumsi 2 (dua) butir sehari baru memperoleh kolesterol sebanyak 400 mg, sedangkan pederita sakit jantung masih diperbolehkan mengkonsumsi kolesterol sampai 200 – 300 mg atau setara dengan sebutir telur ayam sehari. Jadi konsumsi telur tidak menunjukkan peningkatan kolesterol (USDA Research Service, 2004) Sumber : Bidang Keswan Kesmavet Dinas Peternakan Provinsi Jawa Barat.