PEMERINTAH PROVINSI JAWA BARAT BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH Jalan Ir. H. Juanda No. 287 Telp. (022) 2516061 (Hunting 6 line) Fax. : (022) 2510731 url : http://www.bappeda.jabarprov.go.id e-mail : [email protected], [email protected] BANDUNG Kode Pos 40135 NOTULENSI Hari/Tanggal WaktuSidang/Rapat Tempat Acara : : : : Senin, 26 September 2016 09.00 s.d. 12.00 BAPPEDA Provinsi Jawa Barat FGD Konsepsi Road Map Pemenuhan Protein Hewani di Jawa Barat PIMPINAN SIDANG/RAPAT Ketua : Kepala Bidang Ekonomi Bappeda Provinsi Jawa Barat : : Terlampir Bertempat di R. Sidang Ekonomi Bappeda Provinsi Jawa Barat Peserta Sidang/Rapat KEGIATAN SIDANG/RAPAT Agenda rapat : Pleno : 1. 2. 3. 4. 5. Dr. Entang Sastraatmaja (Komite Perencana) Dr. Dasapta Erwin Irawan (Komiten Perencana) Prof. Dr. Ir. Luki Abdullah, M.Sc.Agr (IPB) Dr.Ir. Yayuk Farida Baliwati,MS (IPB) Dimas Maulana Wibowo, S.Si. (ITB) Tujuan FGD : Menyusun model atau bagian kecil dari background study untuk pemenuhan protein hewani di Jawa Barat Jemmy Marwitha, S.Hut.,M.Si Melihat dari ketersediaan pangan hewani di Jawa Barat, untuk daging dan susu kita masih kurang, untuk ikan kita sudah melebihi surplus. Kesenjangan terjadi ketika produksi ikan 2juta ton sedangkan konsumsi baru sekitar 500ton Dalam waktu satu bulan ini apakah kita dapat membuat roadmap pemenuhan protein hewani atau disepakati kita akan mengerjakan sampai kerangka atau model Pemenuhan protein hewani mencakup ternak dan ikan Harus disesuaikan antara kebutuhan dan ketersediaan lahan Target pengembangan disesuaikan dengan jumlah kebutuhan Ketersediaan dan konsumsi ikan memiliki selisih yang cukup besar Lingkup dan target output kegiatan akan menyesuaikan. Apabila tidak memungkinkan untuk membuat roadmap, mungkin hanya sampai pembuatan model Ujung dari road map adalah background study Apakah kita akan menyusun grand design atau membuat kerangka? Menentukan ruang llingkup kegiatan Tahun depan harus membuat background study pangan dan pertanian Dr. Entang Sastraatmaja Gizi sudah tidak lagi bagian dari pangan, Peraturan Pemerintah nomor 17 tahun 2016 membahas mengenai ketahanan dan gizi Pembangunan pangan akhir-akhir ini harus berbeda dengan pembangunan gizi, perbedaan ini didominasi oleh ego masing-maisng sector Grand design mana yang akan dijadikan acuan ketika menyusun Roap Map Data yang mana yang akan digunakan, BPS? Pusdalisbang? Atau data di Kab./Kota? Harus ada komitmen data mana yang akan digunakan Apabila kita berbicara pertanian berdasarkan UU no.23, perikanan tidak masuk dalam lingkup pertanian. Pengertian pangan itu apa? Background study untuk menyiapkan RPJMD, setelah itu baru disusun model Untuk sebulan ini yang mungkin dilakukan adalah membuat kerangka grand design Koordinasi perencanaan diambil oleh Bappeda Untuk membuat grand design ini, tidak cukup hanya antara bidang ekonomi, karena akan ada keterkaitan dengan infrastruktur dan sosial budaya Kita membuat semua dari 0, tetapi kita punya RPJP. Oleh karena itu RPJP menjadi acuan dan kita terjemahkan Harusnya semua bidang membuat background study yang sama Ada yang mengorganisir kelompok ini, karena diskusi hanya bisa dilakukan 5 pertemuan lagi Dr.Ir. Yayuk Farida Baliwati,MS Bagaimana cara memenuhi kebutuhan pemenuhan hewani, centralnya di daerah mana, kelompok taninya berapa dan tersebar dimana Selama ini berbicara protein hewani, pembahasan lahan kurang disentuh Berkaitan dengan pola konsumsi makan, unggas paling tinggi 35%, disusul dengan ikan dan selanjutnya ruminsia. Pola konsumsi masyarakat 57% protein/orang/hari dan harus disediakan 67 protein/orang/hari Harus disiapkan data, pola konsumsi masyarakat beberapa tahun kebelakang. Berapa kebutuhan manusia dan berapa kebutuhan non manusia, berapa kebutuhan makanan dan non makanan Harusnya indag juga di undang dalam fgd dalam pembahasan data tersebut, sehingga apabila ada kekurangan indag bisa membantu dalam kegiatan import Data konsumsi kadang tidak sebanding dengan kondisi kesejahteraan, data konsumsi tinggi akan tetapi di beberapa daerah tidak seiring sejalan Jangan sampai tidak ada keselarasan antara, status gizi, kebutuhan protein hewani, ketersediaan protein hewani Yang diambil datanya oleh susenas adalah “aneka daging dan olahannya” Harus ada data yang menunjukan berapa kebutuhan protein hewani yang dibutuhkan oleh oleh rumah tangga Horeka, sebaiknya kedepannya harus diundang untuk mengetahui total kebutuhan Pak Taufiq – Dinas Peternakan Banyak kebijakan yang kurang pas, salah satunya belum ada peran yang jelas antar kelembagaan Permasalah unggas sudah diserahkan kepada industry Masalah pola konsumsi, ada 2 hal, salah satunya terbatasnya konsumsi protein hewani dianggap lebih mahal dibandingkan protein nabati Perlu dilihat bukan hanya di budidaya akan tetapi di pola konsumsi juga pola konsumsi masyarakat yang berfikir bahwa daging yang bagus adalah daging yang segar, konsep tersebut salah karena sebenarnya kualitas yang baik adalah daging yang dipotong dilakukan dan dibekukan merubah perilaku masyarakat untuk bisa mengkonsumsi daging beku, dapat membantu masyarakat mendapat protein hewani lebih murah selama ini, image daging beku di masyarakat jelek karena pemerintah mengimpor daging-daging kualitas rendah kemudian dibekukan. Oleh karena itu muncul lah image tersebut dari sisi produksi, hampir semua input untuk unggas adalah import devisa terbesar terserap oleh daging dan pakan (sapi dan jagung) di Indonesia produksi susu terbesar ada di 3 Provinsi di Jawa Barat, Jawa Timur dan Jawa Tengah, SDM pun banyak. Oleh karena itu Jawa Barat melakukan eksport ke Sumatera Dinas Peternakan Produksi yang disiapkan berdasarkan kebutuhan rumah tangga Biasanya pusat menyediakan daging import berdasarkan kebutuhan industry Peraturan mengenai import tidak jelas Berapa sebenarnya kebutuhan konsumsi daging, baik sapid an kambing untuk menentukan supply dan demand Dinas Perikanan Harus ada data mendasar, berapa kebutuhan, berapa permintaan, berapa ketersediaan Sangat sulit mensosialisasikan gemar makan ikan, padahal harga ikan dipasaran lebih stabil dan lebih bergizi Protein hewani yang akan dikembangkan dimana, sapi atau ikan? Di Jawa Barat, produksi ikan tinggi akan tetapi eksport juga tinggi BP3IPTEK PBE sudah memiliki grand design kebutuhan protein hewani dari sapi, apabila Bappeda mau bisa digunakan data tersebut Dalam penyusunan roadmap, ketahanan pangan fokus pada jumlah kebutuhan masyarakat Komoditi harus dibedakan antara local dan import Sebaiknya hanya local yang akan dikembangkan, pakan-pakan pun akan difikirkan yang local Hasil dari roadmap diharapkan adanya pengurangan ketergantungan import pakan Di daerah-daerah yang ketahanan pangan bagus, akan tetapi pendapatan masyarakat (pelaku sipenyedia panbgan) rendah Grand design harus mencangkup semua bidang dan semua aspek Dinas Kesehatan Data untuk konsumsi khususnya hewani, data terakhir tahun 2009. Data status gizi sudah ada Kesepakatan : 1. Untuk output jangan pendek kita menyusun grand design untuk pemenuhan protein hewani 2. Membentuk pokja dan diketuai oleh Bu Yayuk 3. Sesuai dengan perkembangan tulisan, dinas-dinas terkait akan diundang dan mungkin akan berkembang, restoran dan hotel pun harus diundang untuk mendapatkan data.