Tugas dasar-dasar manajemen rs

advertisement
LAPORAN PROSAL PELAYANAN PASIEN RAWAT INAP
DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH CENGKARENG
NAMA
: Rara Zilea Sahara
NIM
: 2012-31-005
No. Hp
: 081310452206
E-mail
: [email protected]
FAKULTAS ILMU-ILMU KESEHATAN
JURUSAN KESEHATAN MASYARAKAT
UNIVERSITAS ESA UNGGUL
2014/2015
BAB I
PENDAHULUAN
I.
Latar belakang
Keberhasilan pembangunan kesehatan tidak semata-mata ditentukan oleh hasil
kerja keras dari sektor kesehatan, tetapi sangat dipengaruhi oleh hasil kerja keras serta
konstribusi positif dari berbagai sektor pembangunan lainnya.
Untuk optimalisasi hasil serta kontribusi positif tersebut, harus dapat diupayakan
masuknya upaya kesehatan sebagai asas pokok program pembangunan nasional. Dengan
perkataan lain untuk dapat terwujudnya INDONESIA SEHAT 2010, para penanggung
jawab pembangunan harus memasukkan pertimbangan-pertimbangan kesehatan dalam
semua kebijakan pembangunannya.
Tujuan
pembangunan kesehatan menuju
Indonesia sehat
2010
adalah
meningkatkan kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar
mewujudkan peningkatan derajat kesehatan masyarakat, bangsa dan negara Indonesia yang
ditandai oleh penduduknya hidup dalam lingkungan dan perilaku yang sehat, memiliki
kemampuan untuk menjangkau pelayanan kesehatan yang bermutu secara adil dan merata,
serta memiliki derajat kesehatan yang optimal diseluruh wilayah Republik Indonesia.
Usaha kesehatan mencakup usaha peningkatan (promotif) pencegahan (preventif),
penyembuhan (kuratif) dan pemulihan (rehabilitatif). Salah satu upaya penyembuhan
pasien adalah melalui pengobatan dan perawatan yang dilaksanakan dalam ruang rawat
inap di rumah sakit.
Ruang rawat inap yang aman dan nyaman merupakan faktor penting yang dapat
mempengaruhi proses penyembuhan pasien, oleh karena itu dalam merancang ruang
rawat
inap
harus
memenuhi
persyaratan
tertentu
yang
mendukung terciptanya
ruang rawat inap yang sehat, aman dan nyaman. Selama ini terutama di daerah-daerah,
belum ada pedoman yang mengatur mengenai perancangan ruang rawat inap di rumah
sakit, sehingga perlu dibuat “Pedoman Teknis Sarana dan Prasarana Bangunan Instalasi
Rawat Inap” ini agar tercapai satu kesatuan visi dalam perancangan ruang rawat inap di
rumah sakit.
II.
Maksud dan Tujuan
Perencanaan dan pengelolaan bangunan instalasi rawat inap rumah sakit pada
dasarnya adalah suatu upaya dalam menetapkan fasilitas fisik, tenaga dan
peralatan
yang
diperlukan
untuk
memberikan
pelayanan
kesehatan
bagi
masyarakat sesuai dengan kebutuhan.
Pedoman Teknis Sarana dan Prasarana Bangunan Instalasi Rawat Inap
ini bertujuan untuk memberikan petunjuk agar dalam perencanaan dan pengelolaan
suatu bangunan instalasi rawat inap di rumah sakit memperhatikan kaidah-kaidah
pelayanan kesehatan, sehingga bagunan instalasi rawat inap yang akan dibuat
dapat menampung kebutuhan-kebutuhan pelayanan dan dapat digunakan oleh
pemakai, pengelola serta tidak berakibat buruk bagi keduanya.
III.
Sasaran
Pedoman Teknis
ini diharapkan dapat digunakan sebagai pegangan dan
acuan bagi Dinas Kesehatan dan pihak Pengelola Rumah Sakit.Disamping itu
pedoman ini juga dipakai sebagai acuan bagi konsultan perencana dalam membuat
perencanaan suatu banguan instalasi rawat inap di rumah sakit sehingga masingmaing pihak dapat mempunyai persepsi yang sama.
BAB II
BATASAN DAN PENGERTIAN
A. Ruang Pasien Rawat Inap
Ruang untuk pasien yang memerlukan asuhan dan pelayanan keperawatan dan
pengobatan secara berkesinambungan lebih dari 24 jam. Untuk tiap-tiap rumah sakit
akan mempunyai ruang perawatan dengan nama sendiri-sendiri sesuai dengan tingkat
pelayanan dan fasilitas yang diberikan oleh pihak rumah sakit kepada pasiennya.
B. Ruang Pos Perawat
Ruang untuk melakukan perencanaan, pengorganisasian asuhan dan pelayanan
keperawatan (pre dan post conference, pengaturan jadwal), dokumentasi sampai dengan
evaluasi pasien.
C. Ruang Konsultasi
Ruang untuk melakukan konsultasi oleh profesi kesehatan kepada pasien dan
keluarganya.
D. Ruang Tindakan
Ruangan untuk melakukan tindakan pada pasien baik berupa tindakan invasive ringan
maupun non-invasive.
E. Ruang administrasi
Ruang untuk menyelenggarakan kegiatan administrasi khususnya pelayanan pasien
di ruang rawat inap. Ruang ini berada pada bagian depan ruang rawat inap dengan
dilengkapi loket/counter, meja kerja, lemari berkas/arsip, dan telepon/interkom.Kegiatan
administrasi meliputi :
(a). Pendataan pasien
(b). Penandatanganan
surat
tindakan bedah)
(c). Rekam medis pasien.
pernyataan
keluarga
pasien
(apabila
diperlukan
F. Ruang Dokter
Ruang Dokter terdiri dari 2 ruangan, yaitu kamar kerja dan kamar
istirahat/kamar jaga.
Pada kamar kerja harus dilengkapi dengan beberapa peralatan dan furnitur.
Sedangkan pada kamar istirahat hanya diperlukan sofa dan tempat tidur. Ruang
Dokter dilengkapi dengan bak cuci tangan (wastafel) dan toilet.
G. Ruang perawat
Ruang untuk istirahat perawat/petugas lainnya setelah melaksanakan kegiatan
pelayanan pasien atau tugas jaga.
Ruang perawat harus diatur sedemikian rupa untuk mempermudah semua pihak
yang memerlukan pelayanan pasien sehingga apabila ada keadaan darurat dapat
segera diketahui untuk diambil tindakan terhadap pasien.
H. Ruang Loker
Ruang ganti pakaian Dokter, perawat dan petugas rawat inap.
I. Ruang Kepala Rawat Inap
Ruang tempat kepala rawat inap melakukan manajemen asuhan dan pelayanan
keperawatan, diantaranya pembuatan program kerja dan pembinaan.
J. Ruang Linen Bersih
Ruang untuk menyimpan bahan-bahan linen bersih yang akan digunakan di
ruang rawat.
K. Ruang Linen Kotor
Ruangan untuk menyimpan bahan-bahan linen kotor yang telah digunakan di
ruang rawat inap sebelum di bawa ke ruang cuci (laundri).
L. Spoolhoek
Fasilitas untuk membuang kotoran bekas pelayanan pasien khusnya yang
berupa cairan. Spoelhoek dala, bentuk bak atau kloset dengan leher angsa (water
seal). Pada ruang spoehoek juga harus disediakan kran air bersih untuk mencuci
tempat cairan atau cuci tangan. Ruang tempat spoelhoek ini harus menghadap
keluar/berada di luar area rawat inap ke arahj koridor kotor. Spoelhoek dihubungkan
ke septic tank khusus atau jaringan IPAL.
M. Kamar mandi/Toilet
Fasilitas diatur sesuai kebutuhan, dan harus dijaga kebersihannya karena
dengan kamar mandi/toilet yang bersih citra rumah sakit khususnya ruang rawat
inap akan baik. Terdiri dari toilet pasien dan toilet staf.
N. Pantri
Tempat untuk menyiapkan makanan dan minuman bagi mereka yang
ada di ruang rawat inap rumah sakit.
Standar Pelayanan Rawat Jalan
1. Ketersediaan Pelayanan
Input
2. Dokter Pemberi Pelayanan di
Poliklinik Spesialis
Proses
Pelayanan Rawat
Inap
3. Jam besuk pelayanan dengan
ketentuan
4. Waktu tunggu rawat inap
5. Penegakkan Diagnosis TB
melalui pemeriksaan
mikroskopis
6. Pasien rawat inap TB yang
ditangani dengan strategi
DOTS
7. Ketersediaan Pelayanan VCT
(HIV)
8. Peresepan obat sesuai
Output
formularium
9. Pencatatan dan Pelaporan TB di
RS
Outcome
10. Kepuasan Pasien
Minimal sesuai
dengan jenis dan
klasifikasi RS
100% Dokter
Spesialis
11.00 s/d 13.00
setiap hari kerja
kecuali Jum’at :
09.00 – 11.00
< 120 menit
100%
100%
Tersedian dengan
tenaga terlatih
100%
> 60%
> 90%
BAB III
HASIL KUNJUNGAN
Pengamatan pelayanan rawat inap dilakukan di Rumah Sakit Umum Daerah
Cengkareng, Jakarta Barat. Dari hasil pengamatan pelayanan rawat inap pada RS tersebut,
standar pelayanan rawat inapnya dirasa sesuai dengan standar penyelenggaraan pelayanan
rawat inap yang tercantum pada buku departemen kesehatan.
A. Tata Cara Pengelolaan Pelayanan Pasien RSUD Cengkareng
a. Setelah pasien melakukan pendaftaran, pasien menuju ke tempat poliklinik yang
dibutuhkan.
b. Pasien kemudian diterima oleh petugas kesehatan yang sedang bertugas.
c. Petugas/perawat melakukan pengkajian terhadap pasien, kegiatan pengkajian yang
dilakukan adalah menanyakan keluhan yang dirasakan, riwayat penyakit yang pernah
dialami, mengukur TB dan BB dan sebagainya.
d. Dokter mengambil keputusan diagnostik, rencana dan penanganan pengobatan sesuai
dengan kondisi pasien yang berobat.
e. Pasien didampingi oleh perawat saat melakukan pemeriksaan medis.
f. Setelah pasien melakukan pemeriksaan medis perawat melanjutkan intervensi yang
berhubungan dengan masalah kolaborasi.
g. Evaluasi pelayanan yang diberikan selama pasien dirawat inap meliputi:

Evaluasi dilakukan berdasarkan respon pasien setelah diberikan intervensi.

Meningkatnya pengetahuan pasien tentang gaya hidup yang terkait dengan
penyakitnya.

Meningkatnya kepatuhan pasien untuk menjalani pengobatan (yang dapat
dievaluasi saat pasien datang untuk periksa kembali). Perlu dilakukan dokumentasi
semua pelayanan yang diberikan dan tindak lanjut setelah pasien mendapatkan
pelayanan.
h. Jika pasien dirawat inap yang harus dilakukan oleh perawat rawat inap:

Memberikan penjelasan kepada pasien dan keluarga tentang prosedur rawat inap.

Koordinasi dengan unit / ruang rawat inap terkait dengan kondisi pasien.
i. Jika pasien harus dirujuk, rujukan bisa dilakukan berdasarkan indikasi medis ke
pelayanan internal rumah sakit (pelayanan spesialis / sub-spesialis) atau pelayanan
eksternal rumah sakit (fasilitas pelayanan kesehatan lain).
Kegiatan dokter dan perawat yang harus dilakukan:

Memberikan penjelasan kepada pasien dan keluarga tentang tindakan lanjutan

Menyiapkan pasien yang akan dirujuk sesuai standar

Menyiapkan dokumentasi ringkasan pasien pindah / rujukan.

Melakukan koordinasi untuk transportasi
j. Perawat perlu memberikan informasi dan pendidikan kesehatan sejak pasien masuk
rumah sakit selama perawatan dan sampai pasien pulang, meliputi: tata tertib rumah
sakit, hak dan kewajiban pasien dan keluarga, informasi tentang perkembangan kondisi
pasien, informasi petugas yang merawat, waktu konsultasi, persiapan pasien pulang.
B. Standar Pelayanan Rawat Inap
Rumah Sakit Umum Daerah Cengkareng pelayanan rawat inap untuk pelayanan
spesialis ditangani oleh 100% dokter spesialis yang ahli dibidangnya, untuk proses pelayanan
waktu buka pelayanan setiap hari senin-sabtu pukul 07.00 s.d. 20.00 WIB.
Pendaftaran juga dapat dilakukan dengan membuat perjanjian dengan telepon pusat
perjanjian Rs Siaga Raya. Waktu tunggu rawat inap ≤ 120 menit, dan peresepan obat sesuai
dengan formularium 100%. Untuk soal kepuasan pasien, dalam pengamatan saya sudah > 90
%.
BAB IV
PEMBAHASAN
A. Profil Rumah Sakit Umum Daerah Cengkareng Jakarta Barat
RSUD Cengkareng memiliki :

Visi
:
Menjadi Rumah Sakit terbaik di Indonesia di Asia Tenggara tahun 2020

Misi
:
1. Memberikan pelayanan prima kepada seluruh lapisan masyarakat
2. Mengembangkan Manajemen Rumah Sakit yang Profesional

Makna
:
Sahabat hidup sehat berkualitas

Moto
:
Upaya terbaik kami untuk kesehatan anda

Tata Nilai
:
1. Integritas
2. Objekfitas
3. Loyalitas
4. Unjuk Kerja Tinggi
5. Kemitraan
B. Hasil Pengamatan
Dari hasil pengamatan yang saya lakukan, saya hanya melihat standar pelayanan yang
diberikan oleh RSUD Cengkareng, dan sedikit melihat bagaimana proses pelayanan rawat
inap di RSUD Cengkareng. Sehingga saya hanya dapat menyimpulkan standar pelayanan
rawat inap di RS ini sesuai dengan standar yang diperlihatkan kepada saya. Untuk perbedaan
dengan Standar Depkes dapat dilihat pada tabel dibawah ini.
Aspek
1. Ketersediaan Pelayanan
Input
2. Dokter Pemberi Pelayanan di
Poliklinik Spesialis
Proses
3. Jam buka pelayanan dengan
ketentuan
4. Waktu tunggu rawat inap
5. Penegakkan Diagnosis TB
melalui pemeriksaan
mikroskopis
6. Pasien rawat inap TB yang
ditangani dengan strategi
DOTS
7. Ketersediaan Pelayanan VCT
(HIV)
Output 8. Peresepan obat sesuai
formularium
9. Pencatatan dan Pelaporan TB di
RS
Outcome 10. Kepuasan Pasien
Standar Depkes
Minimal sesuai
dengan jenis dan
klasifikasi RS
100% Dokter
Spesialis
10.00 s/d 13.00
setiap hari kerja
kecuali Jum’at :
08.00 – 11.00
< 120 menit
Standar RSUD
RSUD Cengkareng
termasuk RS kelas B
dan ketersediaan
pelayanan lebih dari
standar Depkes
100% Dokter
Spesialis
Setiap Senin – Sabtu
pukul 10.00 s/d
20.00 WIB
< 120 menit
100%
100%
100%
100%
Tersedian dengan
tenaga terlatih
Tersedia dengan
tenaga terlatih
100%
100%
> 60%
> 60%
> 90%
> 90%
Dari data diatas dapat terlihat bahwa pelayanan rawat inap di RSUD Cengkareng telah
sesuai dengan standar yang ada, yaitu standar Depkes.
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Dari penjabaran diatas kesimpulan singkat yang dapat diambil adalah pelayanan rawat
inap yang diberikan oleh RSUD Cengkareng telah sesuai dengan standar yang ada, dilihat
mulai dari ketersediaan pelayanan menurut klasifikasi RS, jam buka pelayanan, waktu tunggu
rawat inap, hingga tingkat kepuasan pasien. Oleh karena itu pelayanan rawat inap yang
dilakukan oleh RSUD Cengkareng dapat dikatakan sudah baik, bahkan dirasa sudah melebihi
dari standar yang ada.
B. Saran
Karena pelayanan rawat inap yang diberikan oleh RSUD Cengkareng sudah dapat
dibilang baik, saran yang hanya saya dapat sampaikan hanyalah tingkatkan kualitas
pelayanan lagi mulai dari yang terkecil hingga yang terbesar dan akses kesehatan ke
masyarakat terjaga mutunya
Download