PERKEMBANGAN PERDAGANGAN INDONESIA - PERANCIS PERIODE : JANUARI - MARET 2016 A. Perkembangan Perekonomian dan Perdagangan Perancis 1. Total perdagangan Perancis periode Januari - Maret 2016 tercatat € 241,74 miliar, atau meningkat sebesar 0,54% dibanding periode yang sama tahun 2015, yang tercatat senilai € 240,44 miliar. Total perdagangan tersebut, terdiri dari ekspor sebesar € 112,28 miliar atau turun 0,19% dibanding periode yang sama tahun 2015, dan impornya mencapai € 129,46 miliar, atau naik 1,18%. Neraca perdagangan Perancis pada periode Januari - Maret 2016 defisit sebesar € 17,18 miliar, atau mengalami penurunan sebesar 11,14% dibanding periode yang sama tahun 2015, yang mencapai defisit sebesar € 15,46 miliar. 2. Negara tujuan utama ekspor Perancis pada periode Januari - Maret 2016, umumnya ke kawasan Uni Eropa, yaitu : Jerman sebesar € 18,94 miliar, pangsanya 16,87%, turun sebesar 0,34%; Spanyol sebesar € 8,72 miliar, pangsanya 7,77% (+4,97%); Italia sebesar € 8,27 miliar, pangsanya 7,36% (-1,72%); Inggris sebesar € 7,88 milar, pangsanya 7,02% (-1,54%); dan Amerika Serikat sebesar € 7,85 milar, pangsanya 6,99% (+0,11%). Kontribusi kelima negara tersebut terhadap total ekspor Perancis pada periode ini, sebesar 46,01%. Bagi Perancis Indonesia hanya menjadi negara tujuan ke-29, sedangkan, Singapura dan Thailand masing-masing di urutan ke-13 dan ke-41. 3. Beberapa komoditi ekspor utama Perancis ke Dunia pada periode Januari - Maret 2016, yang meningkat dibanding periode yang sama tahun 2015, antara lain : Nuclear Reactors, Boilers, Machinery (HS 84) sebesar € 12,99 milar, pangsanya 11,57% dan naik sebesar 0,83%, juga merupakan komoditi dengan nilai ekspor yang tertinggi pada periode ini ; Vehicles Other Than Railway or Tramway Rolling-Stock (HS 87) sebesar € 10,34 milar, pangsanya 9,21% dan naik sebesar 2,72%; Electrical Machinery And Equipment And Parts Thereof (HS 85) sebesar € 9,01 milar, pangsanya 8,03% dan naik sebesar 5,27%. Sedangkan, yang mengalami penurunan nilai ekspor, antara lain : Aircraft, Spacecraft, And Parts Thereof (HS 88) sebesar € 10,77 milar, pangsanya 9,60% dan turun sebesar 3,91%; Pharmaceutical Products (HS 30) sebesar € 6,31 milar, pangsanya 5,62% dan turun sebesar 9,31%; Mineral Fuels, Mineral Oils & Prod Of Their Distillation (HS 27) sebesar € 2,61 miliar, pangsanya 2,33%, dengan penurunan sebesar 33,41%. 4. Sementara itu, untuk negara asal impor Perancis pada periode Januari - Maret 2016, umumnya juga dari kawasan Uni Eropa. Impor Perancis dari Jerman sebesar € 25,41 miliar, dengan pangsa 19,63%, turun sebesar 0,41%; Belgia sebesar € 14,12 miliar, pangsanya 10,91% (-1,06%); Italia sebesar € 10,20 miliar, pangsanya 7,88% (+5,95%); Belanda sebesar € 9,93 miliar, pangsanya 7,67% (+6,09%); serta Spanyol sebesar € 9,20 miliar, pangsanya 7,11% (+7,81%). Kelima negara tersebut, memberi kontribusi sebesar 53,20% terhadap total impor Perancis pada periode ini. Vietnam dan Singapura merupakan negara-negara ASEAN yang tercatat sebagai negara asal impor Perancis dengan peringkat masing-masing ke-27 dan ke-43. Sementara itu, Indonesia posisinya di peringkat ke-47. Sedangkan, Thailand dan Malaysia peringkatnya masih di atas Indonesia masing-masing di peringkat ke-39 dan ke-42. 5. Beberapa komoditi impor utama Perancis dari Dunia pada periode Januari - Maret 2016, yang meningkat dibanding periode yang sama tahun 2015, antara lain : Nuclear Reactors, Boilers, Machinery (HS 84) sebesar € 16,13 miliar, pangsanya 12,46%, dengan kenaikan sebesar 7,61%; Vehicles Other Than Railway Or Tramway (HS 87) sebesar € 13,55 miliar, pangsanya 10,46% dan naik sebesar 14,70%; Electrical Machinery And Equipment And Parts Thereof (HS 85) sebesar € 11,79 miliar, pangsanya 9,11% dan naik sebesar 6,21%. Sedangkan, yang mengalami penurunan nilai impor, antara lain : Mineral Fuels, Mineral Oils & Prods Of Their Distillation (HS 27) sebesar € 9,51 milar, pangsanya 7,35% dan turun sebesar 33,31%; Rubber and Articles Thereof (HS 40) sebesar € 1,53 miliar, pangsanya 1,18% dan turun sebesar 0,69%; Iron and Steel (HS 72) sebesar € 2,35 miliar, pangsanya 1,82%, dengan penurunan sebesar 8,66%. B. Perkembangan Perdagangan Bilateral Indonesia dengan Perancis 1. Pada periode Januari - Maret 2016, total perdagangan Perancis dengan Indonesia tercatat senilai € 1.063,27 juta, naik sebesar 50,93% dibandingkan dengan total perdagangan periode yang sama tahun 2015, dengan nilai € 704,46 juta. Realisasi total perdagangan tersebut terdiri dari ekspor Perancis ke Indonesia senilai € 806,62 juta, dan impor sebesar € 256,64 juta. Apabila dibandingkan dengan periode yang sama tahun 2015, ekspor naik sebesar 81,93%. Sedangkan, untuk impor turun sebesar 1,70%. Sehingga, neraca perdagangan antara Perancis dengan Indonesia pada periode Januari - Maret 2016 tercatat defisit bagi Indonesia sebesar € 549,84 juta atau turun sebesar 201,65% jika dibandingkan dengan periode Januari - Maret 2015 yang tercatat defisit bagi Indonesia sebesar € 182,28 juta. 2. Beberapa komoditi ekspor Perancis ke Indonesia pada periode Januari - Maret 2016 yang meningkat, antara lain : Aircraft, Spacecraft and Parts Thereof (HS 88) sebesar € 566,98 juta atau naik 128,17%; Nuclear Reactors, Boilers, Machinery (HS 84) sebesar € 47,75 juta, atau naik 180,24%; Miscellaneous Articles Of Base Metal (HS 83) sebesar € 31,54 juta , atau naik 11.958,77%. 3. Impor Perancis dari Indonesia pada periode Januari - Maret 2016 terdiri dari : Electrical Machinery And Equipment And Parts Thereof (HS 85) mengalami peningkatan sebesar 2,21%, dari € 71,64 juta menjadi € 73,23 juta; Footwear, Gaiters And The Like; Parts Of Such Articles (HS 64) meningkat sebesar 28,83% , dari € 19,88 juta menjadi € 25,61 juta ; Furniture; Bedding, Mattresses, Mattress Supports, Cushions And Similar Stuffed (HS 94) turun sebesar 1,04%, dari € 19,14 juta menjadi € 18,94 juta. C. Informasi lainnya 1. Partisipasi Pada Pameran Dagang Internasional Dalam upaya mempromosikan produk tekstil, home decoration dan produk makanan olahan, minyak sawit serta minuman, pada tahun 2016 KBRI Paris berkerjasama dengan ITPC Lyon, Ditjen. Pengembangan Ekspor Nasional Kementerian Perdagangan dan Kementerian Perindustrian akan berpartisipasi pada 3 (tiga) pameran dagang internasional, yaitu : a. Maison et Object, 2-6 September 2016, untuk produk home decoration sebanyak 4 (empat) perusahaan; b. Texworld, 12-15 September 2016, produk tekstil sebanyak 8 (delapan) perusahaan; c. Le Salon International de l’Alimintation (SIAL), 16-20 Oktober 2016, produk makanan dan minuman, sebanyak 8 (delapan) Perusahaan. Sejauh ini telah terseleksi 20 perusahaan hasil kurasi yang dilakukan oleh Direktorat Pengembangan Promosi dan Citra Ditjen. Pengembangan Ekspor Nasional, Kemendag. 2. Seminar Entretien Internationaux de Reims 2016 (International Meeting di Reims) Menindaklanjuti undangan Pemerintah Kota Reims maka pada tanggal 9 Mei 2016 bersama Fungsi Ekonomi dan Atase Pendidikan kami mendampingi Duta Besar LBBP KBRI Paris menghadiri dan berpartisipasi pada acara Entretien Internationaux de Reims 2016 di kota Reims. Selain Indonesia hadir dalam acara tersebut Jepang dan Vietnam untuk berbicara mengenai peluang dan tantangan bisnis di Asia dan Asia Tenggara. Reims adalah sebuah kota di wilayah Champagne-Ardenne Perancis dan merupakan sentra produksi Champagne yang terkenal didunia, Selain itu Reims memiliki beberapa universitas yang cukup berkualitas dibidang hidrografi, Pharmacy, Human Science, political science, hukum dan research untuk produk agro. Dengan pertumbuhan ekonomi ASEAN yang cukup stabil (4,6%) dan telah diberlalukannya pasar bebas ASEAN telah menjadikan ASEAN kawasan yang cukup seksi dimata pemerintah dan kalangan dunia usaha di Prancis termasuk kota Reims yang selama ini lebih fokus ke negara-negara Francophone, China, USA dan negara Eropa lainnya. Sebagai rangkaian kunjungan dimaksud telah dilakukan pertemuan dengan Universitas Reims untuk menjajaki kemungkinan kerjasama perguruan tinggi dan research terutama untuk bidang pharmasi, hukum, hidrografi dan agro. Dari sekitar 26.000 mahasiswa terdapat 250 mahasiswa asing, namun saat ini belum ada mahasiswa Indonesia yang kuliah di Reims, hal ini karena terbatasnya informasi tentang Universitas Reims. Dengan biaya hidup yang rendah dan biaya kuliah hanya euro 200 per tahun Reims sangat menarik sebagai tempat studi bagi mahasiswa Indonesia. Sumber : Laporan Atdag Paris, Perancis, Mei 2016