BLITZKRIEG TEAM Fathur Arif Rakhman Alif Raditya Alya Azaria Arradyan Yofandra Vania Edho Ricardo KELAS XI-IIS 4 REVOLUSI PERANCIS By Blitzkrieg REVOLUSI PERANCIS Révolution française Suatu periode sosial radikal dan pergolakan politik di Perancis yang memiliki dampak abadi terhadap sejarah Perancis, dan lebih luas lagi, terhadap Eropa secara keseluruhan. Rakyat Perancis mengalami transformasi sosial politik,seperti feodalisme, aristokrasi, dan monarki mutlak diruntuhkan oleh kelompok politik radikal sayap kiri, biasanya mengacu kepada kelompok berhubungan dengan aliran sosialis atau demokrasi sosial, dan para golongan ketiga atau (états ketiga) Ide-ide lama yang berhubungan dengan tradisi dan hierarki monarki, aristokrat, dan Gereja Katolik digantikan oleh prinsip-prinsip baru: Liberté, égalité, fraternité (kebebasan, persamaan, dan persaudaraan). KEADAAN PERANCIS PRA REVOLUSI Bidang Politik Pemerintahan Perancis bersifat monarki absolut hal ini berdasarkan ungkapan Raja Louis XIV “Le’etat C’est Moi” yang berarti Negara adalah Saya Kekuasaan Absolut Raja secara tidak langsung disebabkan berkembangannya ajaran Nicolo Machiavelli pada abad ke-17 di Eropa yang dalam bukunya I’ll Principe yang berisi bahwa Kekuasaan raja adalah mutlak atau absolut. KEADAAN PERANCIS PRA REVOLUSI Bidang Sosial Terjadi diskirminasi sosial dan stratifikasi sosial • Golongan Pertama • Golongan Kedua • Golongan Ketiga : Kaum Bangsawan : Kaum Pendeta : Kaum Borjuis dan rakyat jelata KEADAAN PERANCIS PRA REVOLUSI Bidang Ekonomi Perekonomian yang tidak sehat, panen yang buruk, kenaikan harga pangan, dan sistem transportasi yang tidak memadai adalah hal-hal yang memicu kebencian rakyat terhadap pemerintah. Bidang Ekonomi Sistem pajak yang buruk dan utang yang besar akibat keterlibatan Perancis dalam berbagai perang besar. Diantaranya perang dengan Austria dan Perang Tujuh Tahun dengan Inggris. Bidang Ekonomi Pemborosan keuangan oleh penjabat dan keluarga kerajaan. Salah satunya adalah Pemborosan sang ratu Marie Antoinette, yang mendapat julukan “Madame Defisit” Bidang Ekonomi Keadaan ini semakin buruk dikarenakan Kaum golongan ketiga yang miskin diberikan segala jenis pajak sedangkan golongan satu,dua dan tiga yang dapat membeli surat lisensi bebas pajak, dibebaskan akan pajak pajak tertentu. SEBAB TERJADINYA REVOLUSI PERANCIS Munculnya pemikiran-pemikiran tentang kebebasan dan demokrasi Absolutisme raja Pengaruh Revolusi Amerika Kebencian rakyat terhadap keluarga raja yang diduga menyebabkan kehancuran perekonomian Perancis PERISTIWA MASA PRA REVOLUSI Saat raja Louis XIV naik tahta, keadaan perekonomian telah mengalami krisis keuangan, negara sudah hampir bangkrut dan pengeluaran negara melebihi pendapatan. Charles Alexandre de Calonne, Bendahara Keuangan pada masa itu, menyadari keadaan tersebut dan membuat usulan seperti penarikan pajak bumi yang konsisten, yang juga dipungut pada kaum bangsawan dan pendeta. Karena ditentang oleh parlement, Calonne mengadakan pertemuan dengan Majelis Bangsawan. PERISTIWA MASA PRA REVOLUSI Etats-Généraux 1789 Etats-Généraux (wakil rakyat dari berbagai golongan) terbagi menjadi tiga golongan (etats): pendeta (Etats Pertama), kaum bangsawan (Etats Kedua), dan sisanya adalah rakyat biasa Perancis (Etats Ketiga). ETATS-GÉNÉRAUX 1789 Pengaruh raja yang begitu lemah, menyebabkan raja tidak dapat mengatasi perselisihan tersebut. Akibatnya, golongan III semakin berani untuk tetap beroposisi dan rakyat pun semakin bertambah percaya diri. ETATS-GÉNÉRAUX 1789 Yaitu dibukanya kembali Dewan Permusyawaratan Rakyat pada tanggal 5 Mei 1789. Dalam persidangan ternyata terjadi perselisihan antara golongan I dan II dengan golongan III mengenai permasalahan pengambilan suara. PERISTIWA MASA PRA REVOLUSI Assemblee Nationale Pada tanggal 17 Juni 1789 wakil-wakil golongan III memproklamirkan États généraux sebagai Assemblee nationale (Dewan Nasional) yang mengubah sidang golongangolongan menjadi sidang seluruh rakyat tanpa golongan. ASSEMBLEE NATIONALE Ini merupakan suatu revolusi, karena pada hakekatnya hal tersebut menunjukan perubahan suatu masyarakat yang feodalistis menjadi demokratis. MAJELIS KONSTITUANTE NASIONAL (1789 –1791) Penyerbuan Bastille Pada tanggal 14 Juli, para pemberontak mengincar sejumlah besar senjata dan amunisi di benteng dan penjara Bastille, yang juga dianggap sebagai simbol kekuasaan monarki. Setelah beberapa jam pertempuran, benteng jatuh ke tangan pemberontak pada sore harinya. Meskipun terjadi gencatan senjata untuk mencegah pembantaian massal, Gubernur Marquis Bernard de Launay dipukuli, ditusuk, dan dipenggal, kepalanya diletakkan di ujung tombak dan diarak ke sekeliling kota. CONSTITUANTE Pada tanggal 20 Juni 1789 Assemblee Nationale bersumpah bahwa mereka tidak akan bubar sebelum Perancis mempunyai UUD dan mereka menamakan diri sebagai Constituante. Setelah itu, banyak diantara kalangan bangsawan dan agamawan yang menggabungkan diri kedalam Constituante tersebut. Perintah raja untuk membubarkan Constituante pun mengalami kegagalan. PERUMUSAN KONSTITUSI BARU Pada tanggal 4 Agustus 1789, Majelis Konstituante Nasional menghapuskan feodalisme (meskipun pada saat itu telah terjadi pemberontakan petani yang hampir mengakhiri feodalisme). Keputusan ini dituangkan dalam dokumen yang dikenal dengan Dekrit Agustus, yang menghapuskan seluruh hak istimewa kaum Estate Kedua dan hak dîme (menerima zakat) yang dimiliki oleh Estate Pertama. Hanya dalam waktu beberapa jam, bangsawan, pendeta, kota, provinsi, dan perusahaan kehilangan hak-hak istimewanya. MAJELIS LEGISLATIF Di bawah Konstitusi 1791, Perancis berfungsi sebagai monarki konstitusional. Raja harus berbagi kekuasaan dengan Majelis Legislatif yang terpilih, namun ia masih mempunyai kemampuan memilih menteri. Majelis Legislatif pertama kali bertemu pada tanggal 1 Oktober 1791, dan jatuh dalam keadaan kacau hingga kurang dari setahun berikutnya. PERANG Politik masa itu membawa Perancis secara tak terelakkan ke arah perang terhadap Austria dan sekutu-sekutunya. Perancis menyatakan perang pada Austria (20 April 1792) dan Prusia bergabung di pihak Austria beberapa minggu kemudian. Perang Revolusi Perancis telah dimulai KRISIS KONSTITUSI Pada malam 10 Agustus 1792, para pengacau, yang didukung oleh kelompok revolusioner baru, menyerbu Tuileries. Raja dan ratu akhirnya menjadi tahanan dan sidang muktamar Majelis Legislatif menunda monarki CONVENTION Masa Convention dimulai dengan pertentangan antara 2 kelompok mengenai Raja Louis yang telah melarikan diri dan di tangkap kembali. Montagne (rakyat) menginginkan agar raja dihukum karena telah menghianati sumpahnya terhadap UUD, sedangkan Gironde (kaum borjuis) menginginkan agar raja dipertahankan untuk mengendalikan rakyat yang mulai menampakkan sifat agresif. Dalam Manifesto Brunswick, tentara kerajaan dan Prusia mengancam pembalasan ke penduduk Perancis jika hal itu menghambat langkah majunya atau dikembalikannya monarki. Sebagai akibatnya, Raja Louis dipandang berkonspirasi dengan musuh-musuh Perancis. 17 Januari 1793 menyaksikan tuntutan mati kepada Raja Louis untuk "konspirasi terhadap kebebasan publik dan keamanan umum" oleh mayoritas lemah di konvensi. Eksekusi tanggal 21 Januari menimbulkan banyak perang dengan negara Eropa lainnya. Permaisuri Louis yang kelahiran Austria, Marie Antoinette, menyusulnya ke guillotine pada tanggal 16 Oktober. DAMPAK BAGI PERANCIS POLITIK Negara menjadi Republik. Berkembangnya paham demokrasi modern. Timbulnya rasa nasionalisme. Undang-undang merupakan kekuasaan tertinggi Timbul ide tentang aksi revolusioner EKONOMI Sistem pajak feodal, Sistem monopoli , dan gilde dihapuskan. Petani menjadi pemilik tanah. Industri-industri besar bermunculan. SOSIAL Dibentuknya susunan masyarakat baru Pendidikan dan pengajaran merata di semua lapisan masyarakat Sistem feodalisme dihapuskan Penyesuaian Code Napoleon dengan negara Perancis Terciptanya kaum bangsawan baru DAMPAK BAGI INDONESIA Revolusi Perancis mendorong berkembangnya paham-paham liberalisme, demokrasi, dan nasionalisme. Paham ini masuk ke Indonesia sehingga lahirlah pergerakan untuk menentang imperialisme dan kolonialisme. DAMPAK BAGI DUNIA Pada masa itu Meluasnya perkembangan paham demokrasi, nasionalisme, liberalisme, serta berkembangnya ide aksi revolusioner. Inggris kehilangan pasar di Eropa, karena Perancis menjalankan politik kontinental Perdagangan beralih dari pantai ke daerah pedalaman DAMPAK BAGI DUNIA Pada Masa kini Adanya Hak Asasi Manusia (HAM) Kesetaraan hak-hak di masyarakat Raja sudah bukan pemilik kekuasaan absolut Terbentuknya Dewan Rakyat atau Wakil Rakyat dalam pemerintahan THANK FOR YOUR ATTENTION