Tugas Epidemiologi - Lydia Gracia Theodora

advertisement
Nama
: Lydia Gracia Theodora
NIM
: 201432111
SESI
: 02
Perubahan pola penyakit Diare di Indonesia tahun
2008-2014
Diare
Jumlah Kasus
10000
8000
6000
4000
2000
0
2008
Diare
2008
8133
2009
2009
5756
2010
2010
4204
2011
2012
2011
3003
Diare
2013
2012
1625
2014
2013
633
2014
2549
Bisa dilihat dari data, jumlah kasus akibat diare dari tahun 2008 hingga 2013 mengalami
penurunan drastis. Namun, kasus kembali meningkat pada tahun 2014.
Perubahan pola kematian akibat Diare di Indonesia
tahun 2008-2009
Diare
Angka
Kematian
250
200
150
100
50
0
2008
Diare
2008
239
2009
2009
100
2010
2011
2010
73
2012
2011
12
Diare
2013
2012
25
2014
2013
7
2014
29
Dilihat dari data angka kematian akibat penyakit diare, dimulai tahun 2008 mengalami
penurunan dan kenaikan hingga tahun 2014. Penurunan drastis angka kematian terjadi hingga tahun
2011 kemudian meningkat kembali pada tahun 2012, mengalami penurunan kembali tahun 2013
hingga akhirnya ditutup pada tahun 2014 dengan kenaikan drastis.
Sumber : Ditjen PP-PL, Kementrian Kesehatan RI
Definisi diare
Diare adalah buang air besar (defekasi) dengan jumlah tinja yang lebih banyak dari biasanya
(normal 100-200 ml per jam tinja), dengan tinja berbentuk cairan atau setengah cair (setengah
padat), dapat pula di sertai frekuensi defekasi yang meningkat. Diare juga merupakan suatu penyakit
yang diakibatkan oleh kehilangan cairan dan elektrolit secara berlebih yang terjadi karena frekuensi
satu kali atau lebih buang air besar dan biasanya berlangsung selama dua hari atau lebih.Penyakit
diare sering menyerang bayi dan balita, bila tidak diatasi dengan segera akan menyebabkan
dehidrasi yang akan mengakibatkan kematian. Diare terbagi menjadi 2 bagian berdasarkan lama dan
mulanya, yaitu Diare akut dan Diare kronik. Diare akut adalah diare yang awalnya mendadak dan
berlangsung singkat dalam beberapa jam < 14 hari. Sedangkan Diare kronik adalah diare yang
berlangsung > 14 hari.
Penyebab diare
Diare dapat disebabkan oleh berbagai hal, mulai dari infeksi maupun alergi terhadap makanan
tertentu. Adapun penyebab dari diare tersebut adalah:
1. Infeksi dari berbagai bakteri yang disebabkan oleh kontaminasi makanan maupun air
minum;
2. Infeksi berbagai macam virus;
3. Alergi makanan, khususnya susu atau laktosa (makanan yang mengandung susu);
4. Parasit yang masuk ke tubuh melalui makanan atau minuman yang kotor.
Selain itu, diare dapat pula dibedakan menurut faktor penyebab terjadinya diare pada penderita,
yaitu:
Diare Osmotik
Diare osmotik terjadi bila bahan-bahan tertentu yang tidak dapat diserap ke dalam darah,
tertinggal di usus. Bahan tersebut menyebabkan peningkatan kandungan air dalam tinja, sehingga
terjadi diare. Makanan tertentu (buah dan kacang-kacangan) dan heksitol, sorbitol juga manitol
(pengganti gula dalam makanan dietetik, permen dan permen karet) dapat menyebabkan diare
osmotik.
Kekurangan laktase juga bisa menyebabkan diare osmotik. Laktase adalah enzim yang secara
alami ditemukan dalam usus halus, yang mengubah gula susu (laktosa) menjadi glukosa dan
galaktosa, sehingga dapat diserap ke dalam aliran darah. Jika orang mengalami kekurangan laktase
minum susu atau makan produk olahan susu, maka laktosa tidak akan diubah tapi terkumpul di usus
dan menyebabkan diare osmotik.
Beratnya diare ini tergantung dari jumlah bahan osmotik yang masuk.Diare akan berhenti
jika penderita berhenti memakan atau meminum bahan tersebut.
Diare Sekretorik
Diare sekretorik terjadi jika usus kecil dan usus besar mengeluarkan garam (terutama
natrium klorida) dan air ke dalam tinja. Hal ini juga bisa disebabkan oleh toksin tertentu seperti pada
kolera dan diare infeksius lainnya. Diare bisa sangat banyak, bahkan pada kolera bisa lebih dari 1
liter/hari.
Bahan lainnya yang juga menyebabkan pengeluaran air dan garam adalah minyak kastor dan
asam empedu (yang terbentuk setelah pengangkatan sebagian usus kecil). Tumor tertentu (misalnya
karsinoid, gastrinoma dan vipoma, juga dapat menyebabkan diare sekretorik.
Sindroma Malabsorbsi
Sindroma Malabsorbsi juga bisa menyebabkan diare. Penderita sindroma ini tidak dapat mencerna
makanannya secara normal. Pada malabsorbsi yang menyeluruh, lemak tertinggal di usus besar dan
menyebabkan diare sekretorik, sedangkan adanya karbohidrat dalam usus besar menyebabkan diare
osmotik.
Malabsorbsi mungkin juga disebabkan oleh beberapa keadaan seperti:






Sariawan non-tropikal
Insufisiensi pankreas
Pengangkatan sebagian usus
Aliran darah ke usus besar yang tidak adekuat
Kekurangan enzim tertentu di usus halus
Penyakit hati.
Diare Eksudatif
Diare eksudatif terjadi jika lapisan usus besar mengalami peradangan atau membentuk
tukak, lalu melepaskan protein, darah, lendir dan cairan lainnya, yang akan meningkatkan
kandungan serat dan cairan pada tinja. Diare ini dapat disebabkan oleh berbagai macam penyakit
seperti:





Kolitis ulserativa
Penyakit Crohn (enteritis regional)
Tuberkulosis
Limfoma
Kanker.
Jika mengenai lapisan rektum, penderita akan merasakan desakan untuk buang air besar dan sering
buang air besar, karena rektum yang mengalami peradangan lebih sensitf terhadap peregangan oleh
tinja.
Perubahan Pasase Usus
Perubahan pasase usus bisa menyebabkan diare.Untuk mendapatkan konsistensi yang
normal, tinja harus tetap berada di usus besar selama waktu tertentu. Tinja yang terlalu cepat
meninggalkan usus besar, akan berbentuk encer/cair. Tinja yang terlalu lama berada di usus besar,
konsistensinya keras dan kering.
Banyak keadaan dan pengobatan yang dapat mempersingkat keberadaan tinja dalam usus,
diantaranya:






Hipertiroid
Pengangkatan sebagian usus halus atau usus besar
Pembedahan perut
Pengobatan tukak yang memotong saraf vagus
Operasi bypass pada usus halus
Obat-obat antasid dan pencahar yang mengandung magnesium, prostaglandin, serotonin
bahkan kafein.
Pertumbuhan Bakteri Berlebih
Pertumbuhan bakteri berlebih adalah pertumbuhan bakteri alami usus dalam jumlah yang
sangat banyak atau pertumbuhan bakteri yang secara alami tidak ditemukan di usus. Hal ini bisa
menyebabkan diare.Bakteri alami usus memegang peranan penting dalam proses pencernaan.
Karena itu, gangguan pada bakteri usus bisa menyebabkan diare.
Gejala diare
Gejala diare tergantung kepada penyebab dan siapa yang mengalaminya, yaitu orang dewasa
atau anak-anak. Namun, umumnya gejala diare adalah :
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
Buang air besar encer dan sering
Kram perut
Nyeri perut
Demam
Keluarnya darah dalam tinja
Kembung
Pada diare hebat akan disertai muntah-muntah
Pengobatan diare

Minum banyak cairan
Cairan yang dimaksud antara lain : air putih, kuah kaldu, kuah sayur bening, jus atau bisa
juga dengan air gula dicampur garam. Untuk diare pada anak dapat digunakan oralit
yang siap pakai. Hal ini penting untuk mencegha dan mengatasi dehidrasi. Sebagia
ukuran jika cairan sudah cukup yaitu ditandai dengan air seni berwarna kuning jernih
atau bening. Perlu diketahui, hindari minuman yang mengandung kafein dan alkohol
karena akan meningkatkan pembuangan cairan tubuh.

Makan makanan yang mudah dicerna
Makanan yang dimaksut adalah makanan semi padat dan rendah serat, makan secara
bertahap hingga buang air besar kembali normal. Contohnya roti, biskuit, telur, nasi atau
ayam.

Hindari makanan tertentu
Hindari produk susu, makanan berlemak, makanan tinggi serat atau makanan berbumbu
tajam serta makanan pedas selama beberapa hari hingga diare teratasi.
Cara mencegah diare
Berikut adalah langkah-langkah pencegahan terkena diare akibat kontaminasi :
1.
2.
3.
4.
Mencuci tangan sebelum makan
Menjauhi makanan yang kebersihannya diragukan
Memisahkan makanan yang mentah dari yang matang
Makan makanan yang dimasak dari bahan-bahan yang segar
Download