MAKALAH PSIKOLOGI PENDIDIKAN “KONSEP DASAR PSIKOLOGI PENDIDIKAN “ Disusun oleh : IKA OKTA PUTRI Kelas : 3A FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN MATEMATIKA UNIVERSITAS ISLAM RIAU KONSEP DASAR PSIKOLOGI PENDIDIKAN 1. ARTI PENTINGNYA PSIKOLOGI PENDIDIKAN Psikologi pendidikan dapat diartikan sebagai salah satu cabang psikologi yang secara khusus mengkaji prilaku individu dalam konteks situasi pendidikan dengan tujuan untuk mengemukan berbagai fakta, generalisasi dan teori teori psikologi berkaitan dengan pendidikan , yang diperoleh melalui metode ilmiah tertentu dalam rangka pencapaian efektivitas proses pendidikan. Pendidikan memang tidak bisa dilepaskan dari psikologi. Sumbangan psikologi terhadap pendidikan sangatlah besar. Kegiatan pendidikan ,khususnya pada pendidikan formal ,seperti pengembangan kurikulum, proses Belajar dan Mengajar ,system evaluasi ,dan layanan Bimbingan dan Konseling merupakan beberapa kegiatan utama dalam pendidikan yang didalamnya tidak bisa dilepaskan dari psikologi. Pendidikan sebagai suatu kegiatan yang didalamnya melibatkan banyak orang,diantaranya peserta didik, pendidik, administrator, masyarakat dan orang tua peserta didik .oleh karena itu, agar tujuan pendidikan dapat tercapai secara efektif dan efisien, maka setiap orang yang terlibat dalam pendidikan tersebut dapat memahami tentang prilaku individu sekaligus dapat menunjukkan prilaku secara efektif.terkait dengan tugas tugasnya terutama prilaku peserta didik dengan segala aspeknya ,sehingga dapat menjalankan tugas dan perannya secara efektif ,yang pada gilirannya dapat memberikan kontribusi nyata bagi pencapaian tujuan pendidikan di sekolah. Guru dalam menjalankan perannya sebagai pembimbing, pendidik dan pelatih bagi para peserta didiknya, tentunya dituntut memahami tentang berbagai aspek prilaku orang Psikologi pendidikan merupakan salah satu kompetensi yang harus dikuasai seseorang guru/calon guru , yang disebut juga dengan kompetensi paedagogik. Muhibbin syah, menyatakan bahwa ”diantara pengetahuan-pengetahuan yang perlu dikuasai guru dan calon guru adalah pengetahuan psikologi terapan yang erat kaitannya dengan proses belajar mengajar peserta didik .Disinilah arti penting psikologi pendidikan bagi seorang guru. Ada beberapa hal penting mengenai kajian psikologi pendidikan antara lain,yaitu : 1.psikologi pendidikan adalah pengetahuan kependidikan yang didasarkan atas hasilhasil temuan riset psikologi. 2.hasil-hasil temuan riset tersebut kemudiankan dirumuskan sedemikian rupa hingga menjadi konsep-konsep teori-teori dan metode-metode serta strategi yang utuh. 3.konsep,teori,strategi dan metode tersebut kemudian disestematiskan sedemikian rupa sehingga menjadi “ reporteire of reseorces” yakni rangkaian sumber yang digunakan untuk praktik-praktik pendidikan khusus dalam proses belajar mengajar. Dengan demikian dapat dipastikan bahwa pendekatan psikologi pendidikan adalah pendekatan ilmiah. Oleh karena itu, sebagai psikologis praktis ,psikologi pendidikan juga bersifat teoritis 2. TUJUAN DAN KEGUNAAN PSIKOLOGI PENDIDIKAN Para ahli psikologi pendidikan pada umumnya berkeyakinan bahwa dua orang anak (yang kembar sekalipun ) tidak pernah memiliki respons yang sama persis terhadap situasi belajar- mengajar di sekolah. Keduannya sangat mungkin berbeda dalam hal pembawaan, kematangan, jasmani, intelegensi, dan keterampilan motoriknya. Anak-anak itu seperti anak- anak yang lainnya, relative berbeda dalam kepribadian sebagaimana tampak dalam penampilan dan cara berpikir atau memecahkan masalah mereka masing-masing. Para ahli psikologi melekukan riset tingkah laku manusia berdasarkan metodologi ilmiah. Mereka menarik kesimpulan dan merumuskan teori-teori dan asumsi-asumsi berdasarkan temuan riset ilmiah itu namun harus diakui antara satu teori dengan teori yang lainnya sering muncul pertentangan. Sebagaimana kita ketahui bersama bahwa psikologi pendidikan merupakan alat bantu yang penting bagi para penyelenggara pendidikan dalam mencapai tujuan pendidikan yang telah ditetapkan. Prinsip-prinsip yang terkandung dalam psikologi pendidikan dapat dijadikan landasan berpikir dan bertindak dalam mengelola proses belejar-mengajar. Setidak-tidaknya ada 10 macam kegiatan pendidikan yang banyak memerlukan prinnsip-prinsip psikologis, yakni: 1) seleksi penerimanaan siswa baru; 2) perencanaan pendidikan; 3) penyusunan kurikulum; 4) penellitian kependidikan; 5) administrasi pendidikan ; 6) pemilihan materi pelajaran; 7) interaksi belajar mengajar; 8) pelayanan bimbingan dan konseling; 9) pengukuran 10) evaluasi Guru yang memiliki kompetensi dalam pespektif psikologi pendidikan adalah mereka yang mampu melaksnakan psofesinya secara bertanggung jawa. Adapun guru yang bertannggung jawab adalah guru-guru yang mampu mengelola proses belajar mengajar sebaik-sebaiknya sesuai dengan psinsip-prinsip psikologis. Tujuan mempelajari psikologi pendidikan adalah : 1. Memahami Perbedaan Siswa (Diversity of Student). Setiap individu dilahirkan dengan membawa potensi yang berbeda-beda, tidak ada yang sama antara siswa satu dengan siswa yang lainnya. Oleh karena itu, seorang guru harus memahami keberagaman antara siswa satu dengan siswa yang lainnya, mulai dari perbedaan tingkat pertumbuhannya, tugas perkembangannya sampai pada masing-masing potensi yang dimiliki oleh anak. Dengan pemahaman guru yang baik terhadap siswanya, maka bisa menciptakan hasil pembelajaran yang efektif dan efisien serta mampu menciptakan suasana pembelajaran yang kondusif. 2. Untuk Memilih Strategi dan Metode Pembelajaran. Sebagai sorang pendidik dalam memilih strategi dan metode pembelajaran harus menyesuaikan dengan tugas perkembangan dan karakteristik masing-masing peserta didiknya. Hal ini bisa didapatkan oleh seorang guru melalui mempelajari psikologi terutama tugas-tugas perkembangan manusia. Jika metode dan model pendidikan sudah bisa menyesuaiakan dengan kondisi peserta didik, maka proses pembelajaran bisa berjalan dengan maksimal. 3. Untuk menciptakan Iklim Belajar yang Kondusif di dalam Kelas Kemampuan guru dalam menciptakan iklim dan kondisi pembelajaran yang kondusif mampu membantu proses pembelajaran berjalan secara efektif. Seorang pendidik harus mengetahui prinsip-prinsip yang tepat dalam proses belajar mengajar, pendekatan yang berbeda menyesuaikan karakteristik siswa dalam mengajar untuk menghasilkan proses belajar mengajar yang lebih baik. Disinilah peran psikologi pendidikan yang mampu mengajarkan bagaimana seorang pendidik mampu memahami kondisi psikologis dan menciptakan suasana pembelajaran yang kondusif, sehingga proses pembelajaran di dalam kelas bisa berjalan secara efektif. 4. Memberikan Bimbingan dan Pengarahan kepada Siswa Selain berperan sebagai pengajar di dalam kelas, seorang guru juga diharapkan bisa menjadi seorang pembimbing yang mempu memberikan bimbingan kepada peserta didiknya, terutama ketika peserta didik mendapatkan permasalahan akademik. Dengan berperan sebagai seorang pembimbing seorang pendidik juga lebih bisa melakukan pendekatan secara emosional terhadap peserta didiknya. Jika sudah tercipta hubungan emosional yang positif antara pendidik dan peserta didiknya, maka proses pembelajaran juga akan tercipta secara menyenangkan. 5. Mengevaluasi Hasil Pembelajaran Tugas utama guru/pendidik adalah mengajar di dalam kelas dan melakukan evaluasi dari hasil pengajaran yang sudah dilakukan. Dengan mempelajari psikologi pendidikan diharapkan seorang pendidik mampu memberikan penilaian dan evaluasi secara adil menyesuikan dengan kemampuan yang dimiliki oleh masing-masing peserta didik tanpa membedakan antara satu dengan yang lainnya. Berikut adalah beberapa hal yang dapat diambil sebagai manfaat psikologi pendidikan. a) Proses perkembangan siswa Di kalangan para guru dan orang tua siswa terkadang timbul pertanyaan apakah perbedaan usia antara siswa satu dengan yang lainnya membuat perbedaan sunstansial dalam merespon pengajaran. Pertanyaan ini perlu dicari jawabannya melalui pemahaman tentang tahapan-tahapan perkembangan siswa dan ciri-ciri khas yang mengiringi tahapan perkembangan tersebut. Tahapan perkembangan yang lebih perlu dipahami sebagai bahan pertimbangan pokok dalam penyelenggaraan proses belajar-mengajar adalah tahapan-tahapan perkembangan yang berhubungan dengan perkembanngan ranah kognitif para siswa. Unsure kogintif dengan segala variasinya dan keunikannya merupakan modal dasar para siswa dalam menjalani proses belajar-mengajar. b) Cara belajar siswa Dimanapun proses pendidikan berlansung alasan utama kehadiran guru adalah membantu siswa agar belajar sebaik-sebaiknya. Pengetahuan anda yang pokok adalah mengenai proses belajar mengajar tersebut yang meliputi: 1) arti penting belajar, 2) teori-teori belajar, 3) hubungan belajar dengan teori dan pengetahuan; dan 4) fase-fase yang dilalui siswa dalam peristiwa belajar. Disamping itu yang tak kalah penting untuk diketahui adalah pendekatan belajar, kesulitan belajar dan alternative proses mengajar. c) Cara menghubungkan antara mengajar dengan belajar Secara singkat mengajar adalah kegiatan menyampaikan materi pelajaran, melatih keterampilan dan menanamkan nilai moral yang terkandung dalam materi pelajaran tersebut kepada siswa, agar kegiatan mengajar ini diterima oleh para siswa, guru perlu berusaha membagkitkan gairah dan minat belajar mereka. Dalam hal ini sangat diharapkan pada calon guru untuk memahami model-model mengajar, metodemetode mengajar dan strategi yang dapat diterapkan dalam saat proses belajar mengajar berlansung. d) Pengambilan keputusan untuk pengelolaan PBM Dalam mengelola sebuah proses belajar mengajar, seoranng guru di tuntut untuk menjadi figure sentral yang kuat dan berwibawa, namun tetap bersahabat (syah,1995). Untuk memenuhi hal tersebut anda diituntut mampu menempatkan diri sebagai pengambil keputusan atau pembuat keputusan yang penuh perhitungan untung rugi berdasarkan kajian psikologis. Agar pengelolaan PBM mencapai sukses, seorang guru hendaknya memandang dirinya sendirisebagai profesianal. Sehingga perilaku yang ditampilkan guru bersangkutan dapat terarah sesuai dengan karakteristik seorang professional. Berikut dikemukakakkan hambatan-hambatan pengambilan keputusan yang dialami seorang guru dalam proses belajar mengajar (syah,1995) 1. Kurangnya kesadaran guru terhadap masalah-masalah belajar yang mungkin sedang dihadapi oleh para siswa 2. Kesetiaan terhadap gagasan lama yang sebenarnya sudah tidak diberlakukan lagi 3. Kurangnya sumber-sumber informasi yang diperlukan 4. Ketidak cermatan observasi terhadap situasi belajar mengajar Selain hal di atas, hambantan mungkin muncul dari perbedaan harapan antara guru dengan siswa . beberapa siswa dalam kelas misalnya, mungkin memiliki cita-cita memenuhi kebutuhan masa depan nya yang sama sekali berbeda dengan rekanrekannya atau bahkan menyimpang dari karakteristik sekolah mereka ikuti. DAFTAR PUSTAKA muhiddin,syah.2013.psikologi pendidikan.bandung rahmah.2014.psikologi pendidikan.pekanbaru:fkipuir http://kurratulaini25bogspot.com/2013/04/makalah-pentingnya-psikologi-dalam.html https://taufikmalalak.wordpress.com/2012/04/14/konsep-dasar-psikologi-pendidikan/ http://warnaa-warnii.blogspot.com/2013/01/tujuan-mempelajari-psikologi-ilmu-jiwa.html