12 BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI Pada bab ini penulis akan membahas tentang teori-teori yang dipakai penulis sebagai acuan dalam melakukan penelitian ini. Penelitian ini bermaksud untuk mempelajari pengaruh promosi penjualan terhadap keputusan pembelian konsumen. 2.1 Teori-Teori Dasar 2.1.1 Definisi Pemasaran Philip Kotler dan Gary Armstrong berpendapat bahwa Marketing/Pemasaran adalah “The process by which companies create value for customers and build strong customer relationships in order to capture value from capture value from customers in return” (Kotler, 2012:29). “Marketing is the activity,set of institutions and processes for creating, communicating, delivering and exchanging offering that have value for customers, clients, partners and society at large”(Elliot&Rundle&Waller, 2012:3) Dari pernyataan di atas, maka penulis dapat menyimpulkan bahwa pengetian dari pemasaran adalah salah satu kegiatan yang perlu dilakukan oleh suatu perusahaan baik itu perusahaan barang atau jasa dalam upaya untuk mempertahankan usahanya. Hal tersebut disebabkan karena pemasaran merupakan salah satu kegiatan perusahaan, di mana secara langsung berhubungan dan mempengaruhi konsumen. 12 13 2.1.2 Bauran Pemasaran Menurut Philip Kotler dan Gary Armstrong bahwa Marketing Mix adalah “The set of tactical marketing tools that be firm blends to produce the response it wants in the target market” (Kotler,2012:75). Menurut Agus Hermawan pada buku komunikasi pemasaran berpendapat bahwa Marketing Mix/Bauran Pemasaran adalah “Suatu strategi yang dilakukan oleh suatu perusahaan yang dapat meliputi penerapan master plan dan mengetahui serta menghasilkan pelayanan (penyajian) produk yang memuaskan pada suatu segmen pasar tertentu dimana segmen pasar tersebut telah dijadikan pasar sasaran untuk produk yang telah diluncurkan guna menarik konsumen melakukan pembelian” (Hermawan,2012:35) Menurut Elliot,Rundle-Theile,Waller dalam buku Marketing bahwa Marketing Mix adalah “A set of variables that a marketer can exercise control over in creating an offering for exchange” (Elliot&Rundle&Waller,2012:5) Dari pernyataan diatas, penulis dapat menyimpulkan bahwa Marketing Mix/Bauran Pemasaran adalah seperangkat alat pemasaran yang digunakan perusahaan untuk mencapai tujuan pemasaran dalam memenuhi target pasarnya. Mengacu pada Elliot Rundle-Thiele Waller dalam buku Marketing (Elliot&Rundle&Waller,2012:23), Marketing Mix/ Bauran pemasaran meliputi 7P yaitu: 14 1. Product (Produk) “A good, service or idea offered to the market for exchange”. Barang, jasa, atau ide yang ditawarkan ke pasar untuk terjadi sebuah pertukaran. 2. Price (harga) “The amount of money a business demands in exchange for its offerings”. Jumlah uang yang di minta dalam bisnis untuk terjadi pertukarang sesuai dengan yang ditawarkan. 3. Place (tempat) “The means of making the offering available to the customer at the right time and place”. Membuat peluang untuk para konsumen pada waktu dan tempat yang tepat. 4. People (Orang) “People refers to any person coming into contact with customers who can affect value for customers”. Orang-orang yang merujuk kepada setiap orang yang datang dan berinteraksi dengan pelanggan yang dapat mempengaruhi nilai bagi pelanggan. 5. Process (Proses) “The systems used to create,communicate,deliver and exchange an offering”. 14 15 Sistem yang digunakan untuk menciptakan, berkomunikasi, memberikan dan pertukaran. 6. Physical Evidence ( Bukti Fisik) “Tangible cues that can be used as a means to evaluate service quality prior to purchase”. Isyarat nyata yang dapat digunakan sebagai sarana untuk mengevaluasi kualitas pelayanan sebelum membeli. 7. Promotion (Promosi) “The marketing activities that make potential customers, partners, and society aware of and attracted to the business’s offerings”. Kegiatan Pemasaran yang membentuk konsumen yang potensial, rekan kerja, dan kesadaran dan ketertarikan masyarakat pada bisnis yang ditawarkan. Sumber : Kotler dan Keller (2009) Gambar 2.1.2 Marketing Mix 16 2.1.3 Bauran Promosi Bauran promosi atau biasa juga disebut dengan bauran komunikasi pemasaran digunakan oleh suatu perusahaan untuk berkomunikasi dengan konsumen dan membangun hubungan dengan konsumen. Menurut Philip Kotler, John T. Bowen, James C.Makens dalam buku Marketing for hospitality and tourism (Kotler&Bowen&Makens,2012) dijelaskan bahwa bauran promosi terdiri dari 5 elemen yaitu : 1. Advertising : Any paid form of nonpersonal presentation and promotion of idea,goods, or service by an identifies sponsor. Setiap bentuk presentasi nonpersonal atau promosi baik berupa ide, barang, maupun jasa yang dibayar oleh seorang sponsor yang teridentifikasi 2. Sales Promotion : Short-term incentives to encourage the purchase or sale of product or service. Insentif jangka pendek yang mendorong proses pembelian atau penjualan suatu barang atau jasa. 3. Personal Selling : Personal presentation by the firm’s sales force for the purpose of making sales and building customer relationships. Presentasi pribadi oleh wiraniaga perusahaan untuk tujuan menghasilkan penjualan dan membangun hubungan pelanggan. 4. Public Relations : Building good relations with the company’s various publics by obtaining favorable publicity, building up a good corpoate 17 image, and handling or heading off unfavorable rumors,stories, and events. Membangun hubungan baik dengan berbagai kalangan untuk mendapatkan publisitas yang diinginkan, membangun citra perusahaan yang baik, dan menangani atau menghadapi rumor, berita, dan kejadian tidak menyenangkan. 5. Direct Marketing : Direct connection with carefully targeted individual consumers to both obtain an immediate response and cultivate lasting customers relationships. Hubungan langsung dengan konsumen individual yang ditargetkan secara cermat untuk memperoleh respon segera dan membangun hubungan pelanggan yang bersifat jangka panjang. 2.2 Teori-Teori Khusus 2.2.1 Promosi Penjualan Promosi Penjualan termasuk dalam salah satu aktivitas pemasaran selain dari periklanan, personal selling, public relations yang berusaha untuk mempengaruhi dalam keputusan pembelian konsumen. Promosi penjualan merupakan aktivitas pemasaran yang mengusulkan nilai tambah dari suatu produk dalam jangka waktu tertentu guna untuk mendorong pembelian konsumen, efektivitas penjualan, atau mendorong upaya yang dilakukan oleh tenaga penjualan (Agus Hermawan 2012:129) Adapun pengertian promosi penjualan menurut Suharno dan Yudi Sutarso dalam buku Marketing in Practices adalah “promosi penjualan terdiri dari insentif- 18 insentif jangka pendek untuk mendorong pembelian atau penjualan produk atau jasa dalam periode tertentu”(Suharno&Sutarso,2010:273). “promosi penjualan dapat mendorong konsumen untuk membeli dengan mengiming-imingi insentif/reward, promosi penjualan merupakan unsur utama dalam kampanye penjualan dan dapat didefinisikan sebagai bentuk persuasi langsung melalui penggunaan berbagai insentif/reward, umumnya berjangka pendek, dan dapat diatur untuk merangsang dan mempengaruhi keputusan meningkatkan jumlah pembelian barang produk yang dengan dibeli segera konsumen atau atau pedagang”(Rianti,2012). Dari pengertian yang dikemukakan oleh para ahli tersebut, maka penulis dapat menarik kesimpulan bahwa pengertian promosi penjualan adalah merupakan insentif/imbalan yang diberikan oleh perusahaan dengan jangka waktu tertentu/pendek yang bertujuan untuk mempercepat dan meningkatkan pembelian. 2.2.2 Peranan Promosi Penjualan Belakangan ini, promosi penjualan digunakan oleh perusahaan dalam memperkenalkan produk mereka. Pada sisi lain konsumen juga tertarik pada promosi penjualan dimana terbukti dari minat konsumen terhadap sesuatu hal yang berhubungan dengan diskon. Peranan Promosi Penjualan menurut Robert D.Reid and David C.Bojanic (Reid,2010:476) 1. To increase consumer awaraness. ( Meningkatkan kesadaran konsumen ) 19 ini adalah langkah pertama dalam menarik tamu baru atau pelanggan. Untuk menarik tamu, yang pertama harus merangsang minat beli dan keinginan untuk bertindak dalam melakukan transaksi. 2. To introduce new products and services. ( Memperkenalkan produk dan layanan yang baru ) Setiap hotel ataupun restoran selalu memperkenalkan produk baru mereka secara berkala. Cara terbaik untuk memastikan bahwa target pasar sadar akan produk dan layanan kita adalah dengan memulai promosi khusus untuk menarik perhatian mereka. 3. To increase guest occupancy and customer counts. ( Meningkatkan jumlah hunian tamu dan jumlah pelanggan) Untuk mendapatkan pelanggan yang lebih banyak diperlukan promosi yang menawarkan kepada konsumen kesepakatan yang lebih baik atau nilai yang lebih besar daripada yang dapat mereka terima di temapat lain. 4. To combat competitor’s action Jika persaingan langsung adalah untuk memperoleh pangsa pasar yang akan berpengaruh terhadap pengeluaran hotel atau restoran. Anda mungkin terpaksa harus mencocokkan dengan promosi mereka atau untuk menambahkan promosi anda sendiri dengan sentuhan baru. 5. To encourage present guest to purchase more. ( Mendorong tamu baru untuk melakukan pembelian) 20 Promosi juga dapat digunakan untuk mendorong tamu untuk melakukan pembelian ke produk atau layanan yang lebih mahal. 6. To stimulate demand in nonpeak periods. (Mempengaruhi permintaan di musim sepi) Semua bidang dalam hospitality dan tourism mempunyai periode dimana permintaaan akan menurun/berkurang. Promosi dapat digunakan untuk meningkatan bisnis di akhir pekan seperti melakukan promo untuk akhir pekan untuk hotel dengan konsep resort. Menurut Elliot dkk,( 1997) dan dikutip oleh Agus Hermawan dalam buku Komunikasi Pemasaran (Hermawan,2012:130) Peran dari promosi penjualan adalah : 1. Mendorong konsumen untuk melakukan pembelian pertama kali. 2. Mendorong konsumen membeli produk berikutnya, meski baru pertama kali berkunjung. 3. Memberikan alasan bagi konsumen untuk tetep loyal/setia terhadap merek dengan pembelian ulang. 4. Mengingatkan konsumen tentang keuntungan produk yang ditawarkan meskipun promosi sedang tidak dilakukan (terutama ketika produk pesaing sedang ditawarkan). 5. Memperbaiki reputasi merek ( sebagai dukungan terhadap periklanan yang sedang berjalan). 6. Mendorong pengecer untuk tetap memiliki persediaan (stok barang). 7. Mendorong pengecer untuk membeli lebih dari pesanan regulernya. 21 8. Membujuk pengecer agar memberikan tempat khusus bagi barang yang ditawarkan. “Sales promotion includes several communications activities that attempt to provide added value or incentives to consumers, wholesalers, retailers, or other organizational customers to stimulate immediate sales”. (Rangsan Nochai & Titida Nochai,2011)\ Dari penjelasan diatas dapat disimpulkan bahwa promosi penjualan memegang peranan yang sangat penting dalam strategi sebuag perusahaan untuk mencapai tujuan dari perusahaan.Promosi penjuanlan yang efektif dan tepat adalah dimana promosi penjualan dapat meningkatkan profit/laba bagi perusahaan dilihat dari penngkatan volume penjualan. 2.2.3 Tujuan Promosi Penjualan Tujuan dari promosi penjualan adalah untuk mempromosikan produk mereka kepada konsumen.Perusahaan dapat menggunakan promosi penjualan untuk meningkatkan penjualan jika dilihat dari jangka pendek sedangkan untuk tujuan jangka panjang nya adalah untuk menciptakan pangsa pasar. Promosi penjualan biasanya dilakukan bersama-sama dengan pemasangan iklan atau juga dengan penjualan pribadi. Pada umumnya promosi penjualan harus menciptakan promosi produk yang akan memperkuat posisi perusahaan dan loyalitas dari konsumen bukan hanya menciptakan peningkatan penjualan dalam jangka pendek atau pernambahan produk baru yang ada di perusahaan. Hal ini diupayakan agar promosi penjualan akan berdampak positif dalam jangka waktu yang panjang terhadap perusahaan dan produk. 22 2.2.4 Jenis Promosi Penjualan Alat-Alat yang digunakan untuk mencapai tujuan promosi penjualan ada 3 yaitu alat promosi konsumen (consumer), alat promosi dagang (wholesaler), alat promosi bisnis (retailer). Menurut Agus Hermawan (Hermawan,2012:132) alat promosi penjualan untuk konsumen dapat diidentifikasikan beberapa yaitu : 1. Diskon Harga Potongan harga atau pengurangan langsung terhadap harga atas pembelian produk dalam satu periode tertentu.Diskon terhadap konsumen sering kali menyebabkan pembelian dalam jumlah yang besar. Untuk membantu dalam program diskon harus ditunjang oleh iklan media massa dan paparan produk atau pemberian contoh produk. 2. Kesepakatan Harga Kemasan Kesepakatan harga kemasan atau biasa disebut juga dengan price pack deal diterapkan pada bonus dalam kemasan atau sesuatu yang dilekatkan pada kemasan. 3. Pengembalian dana dan Rabat Promosi pengembalian dana(refund) dan rabat (rebate) ditawarkan oleh pemasar dalam bentuk mengembalikan sejumlah uang tertentu ketika produk dibeli secara satuan atau dikombinasikan dengan produk lain. Pengurangan harga terjadi setelah pembelian dan bukan saat membeli di gerai eceran. 4. Kupon 23 Kupon merupakan sertifikat atau tanda legal yang ditawarkan oleh produsen atau pengecer.Kupon menjamin penghematan tertentu atas produk yang dipilih ketika ditunjukkan sebagai poin atas pembelian.Kupon dapat didistribusikan melalui media cetak ataupun media online (mail). 5. Kontes dan Undian Kontes dan undian berfungsi untuk memberikan peluang kepada konsumen untuk produk.Kontes memenangkan membutuhkan sesuatu penampilan seperti unjuk uang tunai kemampuan atau untuk mendapatkan seorang pemenang. Pada sisi lain, undian seorang pemenang dipilih secara acak. Sehingga yang membedakan adalah bahwa kontes memerlukan penilaian sementara undian tidak. 6. Premium (hadiah) Premium (hadiah) merupakan kompensasi nyata yang diberikan bagi tujuan tertentu, biasanya untuk pembelian suatu produk.Premium kemungkinan gratis, atau jika tidak biayanya berada dibawah harga yang biasa diterapkan. 7. Continuity Programs Continuity programs atau program berkelanjutan mengacu pada promosi yang digunakan untuk produk dalam jangka waktu yang lama untuk terus memberikan motivasi bagi konsumen sasaran. Program ini memberikan kesempatan kepada konsumen untuk membeli produk secara terus menerus dengan harapan mereka akan diberi dan mendapat premium (hadiah) di masa yang akan datang. 8. Sampel 24 Salah satu tanda keberhasilan pemasar adalah produk yang dijual sampai ketangan pembeli.Sampel digunakan sebagai penawaran untuk mencoba suatu produk kepada konsumen.Strategi sampel yang efektif adalah dengan memberikan secara gratis atau dengan harga sangat rendah. 9. Acara Menyelenggarakan acara pada dasarnya merupakan bentuk produk jasa/ pelayanan (service) dimana konsumen mengalami secara langsung produk yang ditawarkan. Tujuan dari acara ini adalah untuk meningkatkan citra brand yang positif agar konsumen mendapatkan pengalaman yang baik dari suatu produk dan akan meningkatkan kepercayaan konsumen terhadap produk tersebut sehingga akan mempengaruhi volume penjualan. 2.2.5 Manfaat Promosi Penjualan Adapun manfaat dari promosi penjualan adalah sebagai berikut : (Kotler&Keller,2009:190) 1. Komunikasi Promosi penjualan meraih perhatian dan dapat mengarahkan konsumen kepada produk.Dalam ini dimaksudkan untuk mendapatkan perhatian dari dan memperkenalkan produk dan jasa yang perusahaan tawarkan ke segmen pasar yang ditargetkan. 2. Insentif Promosi penjualan mencakup beberapa konsensi, pendorong, atau kontribusi yang memberikan nilai bagi konsumen.Dijelaskan bahwa promosi penjualan juga memberikan dorongan kepada konsumen untuk melakukan pembelian dengan segera. 25 3. Undangan/Ajakan Promosi penjualan mencakup undangan berbeda untuk melibatkan diri dalam transaksi sekarang.Dalam hal ini dimaksudkan bahwa promosi penjualan mengundang konsumen untuk melakukan transaksi pembelian saat itu juga. 2.2.6 Perilaku Konsumen Perilaku pembelian konsumen menurut Kotler dan Armstrong (2008: 158) adalah sebagai berikut: “Perilaku pembelian konsumen (consumer buyer behavior) mengacu pada perilaku pembelian konsumen akhir-perorangan dan rumah tangga yang membeli barang dan jasa untuk konsumsi pribadi” 2.2.7 Faktor-Faktor yang mempengaruhi Perilaku Konsumen Terdapat empat faktor yang mempengaruhi perilaku konsumen dalam melakukan pembelian yaitu sebagai berikut: 1. Faktor Budaya Faktor budaya seseorang mempengaruhi perilaku mereka dalam mencari, menyelesaikan dan mengkonsumsi suatu produk secara mendalam dan konsisten. Budaya adalah kumpulan nilai dasar,persepsi,keinginan, dan perilaku yang dipelajari oleh anggota masyarakat dari keluarga dan institusi penting lainnya. 2. Faktor Sosial Faktor sosial merupakan faktor yang mempengaruhi perilaku konsumen yang terbentuk dan berasal dari lingkungan sekitar. Aktivitas sosialisasi seseorang dengan orang-orang disekelilingnya sehari-hari akan membentuk pola perilaku yang khas pada masyarakat. Termasuk faktor sosial adalah pengaruh kelompok, keluarga, peran, dan status. 26 3. Faktor Pribadi Faktor Pribadi mempengaruhi perilaku pembelian adalah usia dan tahap siklus hidup, pekerjaan, situasi ekonomi, gaya hidup dan personalitas. 4. Faktor Psikologis Faktor psikologis merupakan faktor dari dalam diri seseorang dan menentukan bagaimana mereka memilih dan mengkonsumsi produk. Pemasar perlu memahami faktor psikologis yang terdiri dari motivasi,persepsi,pembelajaran, dan keyakinan dan sikap. Tabel 2.2.7 Faktor yang mempengaruhi perilaku konsumen Budaya Sosial Budaya Kelompok referensi Subbudaya Kelas Sosial Keluarga Peran dan status Pribadi Usia dan tahap siklus hidup, Pekerjaan,Situasi Ekonomi,Gaya hidup,Kepribadia an. Psikologis Motivasi, Persepsi, Pembelajaran, Kepercayaan, dan Sikap Pembeli Sumber : Kotler dan Gary Armstrong 2.2.8 Keputusan Pembelian Menurutkeputusan pembelian menurut Kotler dan Keller adalah “proses keputusan pembelian merupakan proses dimana konsumen melewati lima tahap, yaitu pengenalan masalah, pencarian informasi, evaluasi alternatif, keputusan pembelian, dan perilaku pasca pembelian, yang dimulai jauh sebelum pembelian aktual dilakukan dan memiliki dampak yang lama setelah itu”(Kotler,2009:179) 27 AdapulaFandy Tjiptono dalam buku Strategi Pemasaran bahwa “keputusan pembelian adalah sebuah proses dimana konsumen mengenal masalahnya, mencari informasi mengenai produk atau merek tertentu dan mengevaluasi seberapa baik masing-masing alternatif tersebut dapat memecahkan masalahnya yang kemudian mengarah kepada keputusan pembelian” (Tjiptono,2008:21) Menurut Schiffman Kanuk yang dikutip oleh Novita Klarisa “Keputusan pembelian adalah pemilihan dari dua atau lebih alternatif pilihan keputusan pembelian”(Klarisa, 2013:4) ,dapat juga diartikan bahwa seseorang dalam membuat keputusan harus memiliki beberapa alternatif pilihan. Dari ketiga pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa proses keputusan pembelian merupakan sebuah proses yang diawali dengan pengenalan masalah tentang produk apa yang dibutuhkan kemudian melakukan pencarian informasi tentang produk, mengevaluasi produk dari keunggulan produk dan manfaat produk, kemudian membeli produk yang paling bermanfaat dan kemudian adanya perilaku setelah pembelian tentang kepuasan konsumen yang membeli produk tersebut. Apakah puas atau tidak terhadap produk. 2.2.9 Proses Keputusan Pembelian Konsumen Proses pembelian dimulai jauh sebelum pembelian sesungguhnya (melakukan transaksi) dan berlanjut dalam waktu yang lama setalah pembelian. Pemasar harus memusatkan perhatian pada keseluruhan proses pembelian dan bukan hanya pada keputusan pembelian saja. 28 Menurut Philip Kotler dan Gary Armstrong (2008:179) bahwa “ Tahapan proses keputusan pembelian konsumen terdiri dari pengenalan kebutuhan, pencarian informasi, evaluasi alternatif, keputusan pembelian, dan perilaku pasca pembelian”. Pengenalan Kebutuhan Pencarian Informasi Evaluasi Alternatif Keputusan Pembelian Perilaku Pasca Pembelian Sumber : Philip Kotler dan Gary Armstrong Gambar 2.2.9 Proses Keputusan Pembelian 2.2.9.1 Pengenalan Kebutuhan Kebutuhan dan Keinginan dari pembeli merupakan titik awal adanya pengenalan masalah yang terjadi akibat adanya rangsangan internal maupun eksternal. Kesadaran akan kebutuhan akan terjadi ketika konsumen melihat perbedaan yang signifikan antara kondisi yang dirasakan dengan kondisi ideal yang 29 diharapkan, jika konsisi ideal paralel dengan kondisi aktual, maka tidak akan ada masalah yang menyebabkan timbulnya kebutuhan. Tugas dari pemasar adalah dengan mengidentifikasi keadaan yang memicu kebutuhan tertentu dengan mengumpulkan informasi dari sejumlah konsumen, karena motivasi konsumen perlu ditingkatkan agar pembeli potensial dapat memberikan pertimbangan pada produk. 2.2.9.2 Pencarian Informasi Saat kebutuhan akan suatu produk telah muncul, maka konsumen akan terdorong untuk mencari lebih banyak informasi mengenai produk. Terdapat dua situasi pencarian informasi, pertama adalah penguatan perhatian merupakan level dimana pembeli lebih peka terhadap informasi produk. Situasi pencarian informasi yang kedua adalah saat dimana pembeli mulai aktif mencari informasi dengan mencari bahan bacaan, menelpon teman, dan mengunjungi toko untuk mempelajari produk tertentu.Dalam mencari informasi, konsumen memiliki referensi baik dari lingkungan maupun yang didapat dari perusahaan. Terdapat empat sumber informasi konsumen, yaitu : 1. Sumber Pribadi, contoh : keluarga, teman, tetangga,dan kenalan. 2. Sumber Komersial, contoh : iklan, waraniaga, penyalur, kemasan, dan pajangan ditoko. 3. Sumber Publik, contoh : media massa dan organisasi penentu peringkat konsumen, dan pencarian internet. 4. Sumber Pengalaman, contoh : penanganan, pengkajian, dan pemakaian produk. 30 Sumber informasi konsumen merupakan salah satu faktor yang juga penting dalam menentukan apakah konsumen tersebut tertarik untuk menggunakan produk atau tidak, karena banyak sekali konsumen yang mengandalkan pengalaman dari lingkungan sekitar dalam menentukan produk yang akan digunakan. Oleh karena itu, pemasar memiliki tugas untuk memperkuat sumber informasi supaya dapat diakses oleh konsumen dengan mudah. 2.2.9.3 Evaluasi Alternatif Informasi yang telah didapatkan oleh pembeli kemudian diolah dan dibuat penilaian akhir.Evaluasi alternatif dimaksudkan dengan bagaimana konsumen memproses informasi untuk sampai pada pilihan merek. Tetapi biasanya konsumen tidak menggunakan proses evaluasi yang sederhana dan tunggal dalam semua situasi pembelian, sebagai gantinya konsumen menggunakan beberapa proses evaluasi. Cara konsumen mengevaluasi alternatif tergantung pada konsumen pribadi dan situasi pembelian tertentu.Dalam beberapa kasus konsumen menggunakan kalkulasi yang cermat dan pemikiran logis. Pada waktu yang lain konsumen yang sama hanya sedikit melakukan evaluasi atau bahkan tidak mengevaluasi. Konsumen yang tidak melakukan evaluasi kemungkinan mereka membeli berdasarkan dorongan dan bergantung pada intuisi.Kadang-kadang konsumen membuat keputusan pembelian sendiri, tetapi terkadang mereka meminta nasihat pembelian dari teman, pemandu konsumen, dan wiraniaga. Ciri-ciri produk yang khusus dan berbeda dapat menarik konsumen untuk mencoba produk, karena akan memudahkan konsumen untuk membedakan produk perusahaan dari produk sejenis lainnya. Perusahaan dalam menciptakan ciri khas 31 produk harus tetap memperhatikan manfaat dan juga kepuasaan dari konsumen dalam menggunakan produk. 2.2.9.4 Keputusan Pembelian Dalam tahap evaluasi, konsumen menentukan peringkat merek sehingga dapat menentukan niat untuk membeli produk yang paling disukai. Faktor-faktor yang berada diantara niat pembelian dan keputusan pembelian adalah : 1. Sikap orang lain Dalam keputusan pembelian banyak dipengaruhi oleh orang lain seperti teman, tetangga, atau siapa saja yang dipercaya. 2. Faktor situasional yang tidak diharapkan Konsumen mungkin membentuk niat pembelian berdasarkan faktor-faktor seperti pendapatan, harga, dan manfaat yang diharapkan dari produk tersebut. 2.2.9.5 Perilaku Pasca Pembelian Ketika konsumen telah melakukan pembelian produk, maka mereka akan mengalami berbagai pengalaman atas pembelian. Mungkin saja ada konsumen yang tidak sesuai dengan ekspektasi konsumen akan produk dan manfaat yang ditawarkan. Kepuasan konsumen adalah fungsi dari seberapa sesuainya harapan dengan kinerja produk, semakin besar kesenjangan antara harapan dan kinerja, maka akan semakin besar ketidakpuasan konsumen. Kepuasan dan ketidakpuasaan terhadap produk akan mempengaruhi perilaku konsumen. 32 Jika konsumen merasa puas, maka kecenderungan untuk melakukan pembelian ulang akan terjadi, begitu pula sebaliknya. Tugas pemasar adalah selalu memonitor cara pembeli memakai dan membuang produk tertentu. Kelima proses keputusan pembelian sangat penting untuk diperhatikan oleh perusahaan, karena perusahan dapat membuat analisa tentang perilaku pembelian konsumen sehingga memudahkan dalam pembuatan strategi pemasaran yang efektif dan memperbaiki kekurangan yang dimiliki oleh perusahaan akan produk. 2.3 Hubungan antara Promosi Penjualan dengan Keputusan Pembelian Setiap pembeli memiliki karakteristik dan pendapat yang berbeda terhadap produk yang ditawarkan oleh pemasar.Alat-alat promosi penjualan berpengaruh terhadap keputusan pembelian konsumen, promosi penjualan juga dapat memberikan rangsangan yang dapat menarik perhatian konsumen untuk melakukan pembelian lebih banyak lagi. “from the findings, it was noticed that consumers were respond positively to the various promotional that promoted by the marketers. It is because consumers are believed that during the sales promotion price of all products are cheaper than usual and they felt they are getting a good buy. It meant that the more positive or favourable the attitude towards promotion tools, the more increasing possibility consumers make purchase decision during sales promotion” (Syuhaily&Benjamin&YeohSok,:2011). “The attributes, awareness, trial,availability and repeat factors influence the customers towards making buying decisions in reference to the marketing strategies of the firm” (Rajagopal,2009) 33 Mengacu pada jurnal diatas penulis dapat menyimpulkan bahwa ada konsumen akan memberikan respon yang positif terhadap promosi yang dilakukan oleh perusahaan, dikarenakan konsumen percaya bahwa selama periode promosi penjualan, harga yang ditawarkan lebih murah dari biasanya. 2.4 Kerangka Pemikiran dan Hipotesis 2.4.1 Kerangka Pemikiran Kerangka pemikiran merupakan “pertautan antar variabel, selanjutnya dirumuskan kedalam bentuk paradigma penelitian” (Sugiyono,2010:88). Jadi kerangka berfikir adalah hubungan antar variabel yang disusun dari berbagai teori yang telah dideskripsikan. Variabel Y Pengenalan Kebutuhan Pencarian Informasi Evaluasi Alternatif Keputusan Pembelian Perilaku Pasca Pembelian Variabel X Komunikasi Insentif Ajakan Sumber : Kotler & Keller (2009) Sumber : Kotler & Armstrong (2008) 2.4.2 Hipotesis “Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap rumusan permasalahan penelitian” (Sugiyono,2010:93). 34 Dikatakan sementara, karena jawaban yang diberikan baru didasarkan pada teori yang relevan, belum didasarkan pada fakta-fakta empiris yang diperoleh melalui pengumpulan data. Hipotesis yang akan diuji dinamakan hipotesis kerja (Hα) sebagai lawannya adalah hipotesis nol/nihil (H0). Hipotesis kerja disusun berdasarkan atas teori yang dipandang handal, sedangkan hipotesis nol dirumuskan karena teori yang digunakan masih diragukan kebenarannya. Hα : Adanya pengaruh antara Promosi Penjualan dengan Proses Keputusan Pembelian Konsumen H0: Tidak adanya pengaruh antara Promosi Penjualan dengan Proses Keputusan Pembelian Konsumen. 2.5.1 Promosi Penjualan di Kopitiam Promosi Penjualan yang dilakukan di Kopitiam Central Park Mall pada periode April 2013 – Juni 2013 adalah : Tabel 2.5 Promosi Penjualan di Kopitiam No Jenis Promosi Penjualan Gambar 35 1 Diskon atau potongan harga, produk yang ditawarkan mendapatkan potongan sebesar 25% dari harga normal dengan ketentuan memesan 2 atau lebih menu yang ditentukan. Yang bertujuan untuk menarik konsumen dan membangkitkan motivasi membeli 2 Hadiah, Kopitiam menawarkan hadiah yang menarik yaitu Mug dan Minuman dengan pembelanjaan dengan jumlah minimal Rp.300.000 36 3 Program berkelanjutan, Kopitiam menggunakan pengumpulan point yaitu Stamp untuk menukarkan point yang didapatkan oleh konsumen sesuai dengan total pembelanjaan dengan makanan atau minuman di Kopitiam