pendidikan jati diri widya mwat yasa - E

advertisement
PENDIDIKAN JATI DIRI
WIDYA MWAT YASA
TERTULIS PADA LAMBANG
I. PENDAHULUAN
A. YKPP (Yayasan Kesejahteraan Pendidikan dan
Perumahan)
1. Didirikan oleh Menhankam/ Pangab, tgl.26 Januari 1990 dan
disempurnakan melalui akta notaris tgl. 5 Maret 1996
2. Ketua Umum YKPP  Ex Officio Sekjen Dephan
3. Tugas pokok YKPP  menyelenggarakan pembinaan dan
pengembangan UPNV Jatim, Yogjakarta dan Jakarta + SMA
Taruna Nusantara Magelang.
4. Dalam penyelenggaraan pembinaan dan pengembangan UPNV
dibentuk Badan Penyelenggara (BP), yang berkedudukan di JL.
Wachid Hasyim No.7 Jakarta dan Badan Pelaksana Harian (BPH)
pada UPNV Yogjakarta, UPNV Jatim dan UPNV Jakarta.
5. Tugas Pokok BP  mewakili Yayasan dalam menyelenggarakan
pembinaan dan pengembangan UPNV Jatim, UPNV Yogjakarta
dan UPNV Jakarta.
6.
Organisasi BP UPNV YKPBS terdiri :
a. Ketua
b. Wk Ketua
c. Sekretaris
d. Bidang I/ Akademik dan Penelitian
e. Bidang II/ Kemahasiswaan dan Pengabdian kpd
Masyarakat
f. Bidang III/ Kepegawaian
g. Bidang IV/ Pengawasan dan Materiel
h. Bidang V/ Perencanaan, Anggaran dan
Keuangan
7. BPH UPNV Jatim mempunyai tugas pokok 
melaksanakan fungsi dan tugas sehari-hari BP UPNV
YKPBS di UPNV Jatim
8. Organisasi BPH UPNV Jatim terdiri :
a. Ketua
b. Sekretaris
c. Kepala Bidang Akademik,Kemahasiswaan dan
Pengabdian kpd Masyarakat (Akmadimas)
d. Kepala Bidang Kepegawaian, Materiel dan
Keuangan (Pegmatku)
B. Pentingnya Kuliah Widya Mwat Yasa
(WIMAYA)
1. Dalam Era Globalisasi saat ini dan dimasa
mendatang Indonesia perlu didukung oleh
sumberdaya manusia (SDM) yang handal,
profesional, menguasai Ipteks, disiplin, jujur,
beretos kerja tinggi dan berwawasan kebangsaan.
2. UPN “Veteran” Jatim didirikan tgl. 5 Juli 1959 oleh
Pejuang Kemerdekaan sebagai monumen hidup,
diharapkan selalu menghasilkan lulusan yang
berkualitas.
3. Wimaya merupakan sesanti UPN “Veteran” dan
sekaligus sbg jati diri.
4. Sesanti Widya Mwat Yasa sbg jati diri perlu
dijabarkan dan ditanamkan kpd para mahasiswa
melalui perkuliahan, sehingga dpt menjadi ciri khas
UPN “Veteran” Jatim
5. Pesan Pejuang :
a. Motto perjuangan
Tiada kehidupan tanpa perjuangan
Tiada perjuangan tanpa pengorbanan
Tiada pengorbanan tanpa keikhlasan
Tiada keikhlasan tanpa keyakinan thd Tuhan YME.
b. Hayati dan amalkan nilai kejuangan bangsa,
utamakan kepentingan bangsa diatas kepentingan
pribadi/ golongan
c. Ingat amanat penderitaan rakyat
d. Jadilah pelaku penentu, pelopor, pionir pembangunan
e. Berikanlah yg terbaik bagi rakyat, bangsa dan
negara.
C. Tujuan Mata Kuliah Wimaya
1. Mahasiswa dapat memahami WIMAYA sebagai jati
diri/ identitas UPN “Veteran”
2. Mahasiswa mampu mengimplementasikan dalam
kehidupan bermasyarakat berbangsa dan
bernegara
II. JATI DIRI
A. Jati diri
Mengapa sebuah lembaga hrs memiliki jati diri ?
Pertanyaan ini sering muncul seiring dengan jaman
globalisasi, yaitu suatu Jaman peralihan dengan penuh
perubahan.
Jati diri Lembaga : Artinya membedakan dirinya dengan
lembaga lainnya. Jati diri sangat diperlukan agar
lembaga senantiasa mantap dalam bersikap dan
bertindak menghadapi perubahan Jaman.
WIDYA MWAT YASA
Sebagai semboyan UPN “Veteran ”, sekaligus sbg jati
diri, mempunyai arti  “Belajar utk membangun ” .
Membangun jiwa raga guna sebesar-besarnya utk
kepentingan bangsa dan negara, lahir/ batin, adil/
merata.
Implementasinya berupa :
Proses belajar/ mengajar di UPN “Veteran ” untuk
kepentingan negara dan bangsa, diwujudkan dalam
manusia-2 individu yg unggul, cerdas intelektual
(IQ) maupun emosional (EQ), berwawasan
kebangsaan agar mampu menjadi kader
pembangunan atau kader perubahan.
B. Paradigma
Paradigma berfungsi sbg acuan/ pedoman dlm proses
belajar-mengajar, merupakan paradigma lembaga :
“ WIDYA MWAT YASA “
Dibawah paradigma nasional utk menjamin :
- kelangsungan hidup
- keutuhan/ kekompakan
- jati diri UPN “Veteran”
(lulusan yg spesifik, berbeda dengan lulusan dari PT
lain).
Tantangan-2 yang ada
1. Krisis multidimensional :
- krisis toleransi
- antar etnis
- antar kelompok
- Indonesia menjadi terpuruk
2. Lingkungan globalisasi
-
Konsentrasi ekonomi-perdagangan bebas
Negara maju tdk mampu hidup di negara sendiri
Negara maju membentuk forum internasional
Negara maju membuat aturan utk negara berkembang
yg tdk mampu melindungi rakyatnya.
- Yg terjadi negara berkembang melindungi negara
maju sbg kapitalis global.
3.Kesadaran berbangsa dan bernegara rendah
- Kurang mendukung utk menjawab tantangan
globalisasi
- Demokrasi, memberikan kebebasan  tidak (bukan- sekali
merdeka, merdeka sekali) dimanfaatkan sebagaimana
mestinya.
- Berbagai tempat terjadi konflik :
- politik
- ekonomi
- etnis
- separatisme
4. Kasus Narkoba
- Telah sampai pd taraf yg membahayakan
- Terjadi dimana-mana
- Peringkat penyalahgunaan Narkoba
1. Sumut
4. Lampung
2. Irian Jaya
5. Bali
3. Jatim
6. Yogjakarta
- Perlu merubah perilaku manusia/ masyarakat
melalui pendidikan “Widya Mwat Yasa”
POLA PIKIR WIDYA MWAT YASA
- Paradigma Nasional
- Paradigma Lembaga : Widya Mwa Yasa
Input
Mhs dgn
berbagai
latar
belakang dan
kondisi
Press belajar
Subyek dan obyek
Sivitas akademika
Metode :
Keteladanan, Kemitraan,
Ceramah, Outbond, Diskusi,
Partisipasi dan Seni budaya
Lingkungan/ Internasional
-Globalisasi
-Perdagangan Narkoba
-Nasional : krisis multidimensi
Output dg sarana
WIMAYA
-Pelopor pembangunan
-Jiwa patriot
-Nasionalis
-Disiplin
-Ksatria
-Kreatif & ulet
-Toleran & Jujur
-Cerdas
-Perekat bangsa
-Kepribadian baik
Paradigma nasional
didalam proses belajar mengajar
- “Wimaya”  sumber nilai, dan Pancasila &
UUD ’45 sebagai paradigma nasional
- Yang diajarkan selaras/ mengacu pada nilainilai yang terkandung dlm Pancasila dan
UUD ’45
Paradigma lembaga
Sasanti “Widya Mwat Yasa” sbg paradigma lembaga :
- tidak hanya perlu dihafal dan dimengerti
- namun perlu direvitalisasi, ditanamkan dan
dihidupkan dlm jiwa seluruh sivitas akademika UPN
“Veteran”.
Paradigma : “adalah tata nilai yg diyakini
kebenarannya sbg arah kinerja lembaga”.
Oleh karena itu paradigma merupakan :
- sumber nilai
- kerangka berfikir
- orientasi dasar
- sumber arah dan tujuan dari suatu perkembangan
perubahan dan proses dalam lembaga
C. Visi Widya Mwat Yasa
Menjadikan mahasiswa sebagai individu yang unggul,
yakni :
- Cerdas intelektual
- Berkepribadian baik
- Mampu bermasyarakat, berbangsa dan bernegara
Implementasinya
1. Mhsw mampu menempatkan kepentingan bangsa
diatas kepentingan pribadi, golongan/ daerah, suku/
ras, agama dan kelompok.
2. Mhsw mampu menempatkan dirinya sbg insan perekat
bangsa.
3. Mhsw mampu menerima keberagaman/ pluralitas dan
mampu saling percaya.
4. Mhsw mampu/ trampil belajar shg menjadi individu
manusia yang cepat menguasai bidang ilmunya.
5. Mhsw menjadi toleran, disiplin, kreatif, komunikatif,
santun, bekerjasama, bertanggung jawab, bermoral,
dan cinta tanah air.
6. Mhsw mampu peduli lingkungan sosial
7. Mhsw mampu menyelesaikan konflik dlm dirinya
maupun berpartisipasi dlm upaya penyelesaian
konflik dalam masyarakat, bangsa dan
masyarakat
8. Mhsw mampu menjelaskan sejarah UPN
“Veteran”
9. Mhsw mampu menjelaskan perkembangan
zaman/ globalisasi tanpa mengorbankan
keutuhan bangsa dan negara
D. Tujuan
1. Mhsw bangga menjadi bangsa Indonesia, mau
dan mampu untuk membelanya.
2. Mhsw mau mengamalkan ilmunya untuk
kepentingan bangsa dan negara.
3. Mhsw percaya, kita hanya bisa dipersatukan
sebagai bangsa Indonesia.
4. Mhsw sadar pentingnya hidup bermasyarakat,
berbangsa dan bernegara.
5. Mhsw sadar penting dan manfaatnya “Widya
Mwat Yasa”.
6. Mhsw mau dan mampu mempertahankan kebersamaan,
persatuan, ketertiban, kedisiplinan dan keharmonisan.
7. Mhsw mampu bergaul/ berinteraksi antar etnis, antar
golongan, dgn menghargai pluralitas dlm rangka
persatuan dan kesatuan.
8. Mhsw mengetahui sejarah UPN “Veteran”
9. Melestarikan, mengaplikasikan dan memiliki komitmen,
cita-cita, nilai dan prinsip.
10.Tanggap thd proses dinamisasi/ perubahan zaman.
11.Memfasilitasi mhsw utk menjadi pribadi yg mampu
berkomunikasi, toleran, memiliki rasa kebersamaan, kritis
thd isu-isu masalah masyarakat, bangsa dan negara.
III. IDENTITAS ATAU JATI DIRI
 Identitas atau jati diri seseorang akan
membedakan dirinya dengan orang lain.
 Identitas atau jati diri lembaga/ Institusi akan
membedakan institusi satu dengan lainnya.
 Jati diri bangsa akan membedakan bangsa
yang satu dengan bangsa lainnya.
A. Pengertian Identitas atau Jati diri
Identitas (asal)  “Identity” artinya : ciri-2
atau tanda-2 atau jati diri.
Identity di Indonesiakan  identitas /jati diri
Pertama : berarti identitas /jati diri yg menunjuk
pd ciri-2 yg melekat pada diri seseorang atau
benda.
Kedua : identitas /jati diri dpt berupa surat
keterangan yg dpt berupa srt keterangan yg
dpt menjelaskan seseorang & riwayat hidup
seseorang.
Menurut Soemarmo Soedarsono (2001)
Identitas adalah :
- suatu ciri-2 sikap dan perilaku,
- yg membedakan seseorang dr lainnya,
- yg dpt disamakan dg “tanda-diri” atau “bukti
diri” dari orang/pribadi tsb.
Menurut Parsudi Suparlan (1999)
Identitas/ Jati diri adalah :
- Suatu pengenalan /pengakuan thd seseorang yg
termasuk dalam suatu golongan,
- Yg dilakukan berdasar serangkaian ciri-ciri yg
merupakan satu kesatuan bulat & menyeluruh,
- Serta menandainya, shg dpt dimasukkan dlm
golongan tsb. (Contoh : seseorang pakai baju
seragam/ atribut tentara, polisi, dll).
Menurut Hank Johnston (1994)
Menurutnya ada 2 identitas :
1. Identitas Individu
2. Identitas kolektif
1. Identitas individu
- Identitas ini berkaitan dengan keseluruhan ciri
tentang seseorang.
- Dibentuk melalui interaksi biologi (bersifat jasmani)
dan kehidupan sosial.
- Jadi identitas individu adalah identitas atau jati diri
yang dimiliki oleh seseorang yang mereka dapat
sejak lahir, maupun dari proses interaksi dengan
yang lain
2. Identitas kolektif
Identitas kolektif adalah identitas yang dimiliki
oleh anggota-anggota kelompok yang mereka
bangun melalui interaksi sesama anggotanya dan
untuk kepentingan bersama atau kelompok.
B. KAPAN IDENTITAS ATAU JATI DIRI ITU
MUNCUL
- Menurut Suparlan(1999) identitas atau jati diri itu
muncul dan ada dalam interaksi.
- Menurut Ubadillah dkk(2000) identitas atau jati diri
dapat muncul dan ada dalam suatu hubungan
dengan yang gaib yang ia bayangkan, sebagai suatu
kebenaran yang tidak dapat dibantah.
Jati diri dapat muncul dan dikenal masyarakat melalui :
1.
2.
3.
4.
5.
6.
Refleksi hati nurani
Keramahan hati yang tulus dan santun
Ketaqwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa
Keuletan dalam ketangguhan
Kecerdasan yang arif
Harga diri
Unsur-unsur Jati diri
Menurut Soemarmo Soedarsono (2001)
Sistem Nilai (value sistem) diwujudkan oleh olah-rasa :
- Nilai refleksi hati nurani
- Harga diri
- Taqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa
Sikap (Attitude) diwujudkan oleh olah cipta dan olah
karsa :
- kebersamaan
- kecerdasan yang arif
Perilaku (behaviour) diwujudkan oleh olah karya :
- Keramahan, tulus dan santun
- Ulet dan tangguh
C. UNTUK APA SESEORANG MEMERLUKAN IDENTITAS ATAU
JATI DIRI
Identitas atau jati diri diperlukan dalam interaksi.
Misalnya interaksi (hubungan) anak dengan Bapak.
Semakin banyak peranan yang dimainkan seseorang,
baik interaksi dalam rumah tangga maupun
masyarakat semakin banyak identitasnya (semakin
populer identitasnya).
D. JATI DIRI LEMBAGA
(UPN VETERAN)
Jati diri lembaga dapat digali dari nilai-nilai sejarah
lembaga UPN “Veteran” sebagai lembaga.
Lembaga yang didirikan oleh pada pejuang mempunyai
jati diri sbb:
1. Monumen hidup para veteran pejuang kemerdekaan
2. Kampus perjuangan
3. Kampus perekat bangsa
4. Kampus pionir pembangunan
Lembaga perlu jati diri untuk menjaga kelestarian
kelangsungan hidup atau eksistensi lembaga tsb,
yang aktualisasinya dengan :
1.Memupuk semangat perjuangan
2.Memupuk semangat berprestasi
3.Memupuk semangat kebersamaan
Cita-cita untuk mengaktualisasikan jati diri diperlukan individuindividu yang unggul yakni cerdas emosional (EQ) dan intelektual
(IQ) dan berwawasan kebangsaan.
Untuk itu perlu pendidikan “Widya Mwat Yasa” antara lain dapat
ditempuh dengan jalan :
1. Menata pribadi menuju manusia yang
berkepribadian
2. Menata lingkungan yg teratur dan bersih,
yang mampu mendorong semangat belajar
dan bekerja.
IV. LANJUTAN JATI DIRI
A. PEMBANGUNAN LEMBAGA
(UPN VETERAN JATIM)
Pembangunan Lembaga scr umum dirumuskan sebagai :
 perencanaan, penataan dan bimbingan dari organisasi
baru, atau
yg disusun kembali yang merupakan/ mewujudkan
perubahan-perubahan dalam nilai-nilai fungsi-fungsi
teknologi-teknologi pisik & atau pola-pola tindakan yang
baru, dan
memperoleh dukungan dan kelengkapan dalam
lingkungan tersebut (menurut Milton J. Esman dalam Eaton
th,1986)
Model Konsep dalam Diagram
Lembaga
Variabel-variabel lembaga :
 Kepemimpinan
 Doktrin
 Program
 Sumber-sumber Daya
 Struktur
Kaitan-kaitan
T
R
A
N
S
A
K
S
I
yang
Memungkinkan :
- Kaitan fungsional
- Kaitan normatif
- Kaitan tersebar
Kelompok Variabel lembaga dirumuskan sbb:
(Menurut Milton J. Esman)
a. Kepemimpinan
Menunjuk kepada kelompok orang yang secara aktif
berkecimpung dlm perumusan doktrin dan program dari
lembaga tsb.
b. Doktrin
Dirumuskan sebagai spesifikasi dari nilai-nilai, tujuan-tujuan &
metode-metode operasional, yg mendasari tindakan sosial.
c. Program
Menunjuk pada tindakan-tindakan tertentu yang berhubungan
dengan pelaksanaan fungsi-fungsi jasa yg merupakan
keluaran dari lembaga tsb.
d. Sumber-sumber daya
Adalah masukan keuangan, fisik, manusia, teknologi dan
penerangan dari lembaga tsb.
B. IDENTITAS NASIONAL
Akhir-akhir ini sering terdengar bahwa Indonesia tidak
memiliki Identitas atau jati diri sebagai bangsa.
Mengapa bisa demikian ?
Kita sebagai bangsa Indonesia sangat prihatin atas
adanya pertanyaan tersebut. Secara jujur kita
mengetahui bahwa kondisi ketahanan nasional kita
sangat rapuh.
Setidaknya hal ini tercermin dalam kondisi saat ini
seperti terorisme, narkoba, konflik Poso, Ambon, dll.
Untuk apa Identitas Nasional itu ?
Di depan telah dijelaskan bahwa identitas atau jati diri
diperlukan untuk berinteraksi. Begitu pula Identitas
Nasional diperlukan dalam berinteraksi juga.
Dalam setiap interaksi, setiap perilaku interaksi
mengambil suatu posisi tersebut mereka menjalankan
peranannya sesuai dengan corak interaksi yang sedang
berlangsung.
Contoh Konkret :
Seseorang yang mengaku sebagai bangsa Indonesia yg
mempunyai jati diri nasional, harus bangga mengaku
Indonesia sebagai Negaranya.
Sebagai konsekwensi logis, maka kita harus dpt
mengangkat citra baik Bangsa Indonesia di mata dunia.
Program Kepedulian Penyesuaian
Identitas atau Jati Diri Bangsa
Agar segera dapat keluar dari krisis identitas, maka harus
berani mengisi reformasi total dgn melakukan yang terbaik. Kita
harus berani segera membangun Jati Diri.
Tahapan-tahapannya sebagai berikut :
1. Menggugah untuk menemukan jati diri.
2. Menemukan, dimana saya berada, kemana dan
bagaimana saya mau pergi (cita-cita).
3. Menunjukkan sikap yang tulus dan ikhlas dengan
meninggalkan semua yang bersifat “semu” agar selanjutnya
saya dpt menghayati dan menikmati “kenyataan”.
4. Memiliki kemantapan hati untuk melangkah ke depan agar
dapat disegani dan dihandalkan serta terpercaya.
5. Memadukan dengan serasi antara IQ dgn EQ.
PROGRAM MENEMUKAN DAN MEMBANGUN JATI DIRI
Latar belakang
Krisis
Multidimensi
Tujuan
Pribadi yang
efektif
Krisis
Identitas
Jati diri
???
Karakter
Kompetensi
Kehendak untuk berubah
Proses
Metodologi
1.Menemukan
jati diri
2.Tahu siapa dia
3.Tahu dimana dia
4.Tahu mau kemana
5.Tahu bagaimana
kesana
6.Mengikis segala
sesuatu
7.Mantap menuju
sukses
Continum Maturity
Process
Hasil akhir
Sasaran
1. Jujur
2. Terbuka
3. Berani
4. Berani
mengambil
resiko
5. Tanggung
jawab
6. Komitmen
berdasarkan
nurani
7. Sharing
(berbagi)
Emotional
Intelligence (EQ)
Pribadi
Jati diri
Ketahanan
Pribadi
Siap jadi
Panutan
-Berprinsip
-Pendengar
yg baik
-Melangkah
tanpa
menunggu
tugas
menghadapi
tantangan
Wawasan yang luas
C. PEMBANGUNAN JATI DIRI BANGSA
INDONESIA
1.
Prokamasi 17 Agustus 1945
Setiap Bangsa mempunyai dasar/landasan daya dorong
bagi perjuangannya, guna mencapai cita-cita, dan inilah
visualisasi dari jati diri dari suatu Bangsa tsb.
2. Bangsa Indonesia mula-mula menghadapi kolonialisme
Belanda.
Kemudian beralih menghadapi Globalisasi sehingga timbul
bbg dampak :
- Konflik berbagai kepentingan
- Kemiskinan
- Keterpurukan Ekonomi
- Ketergantungan pada pihak asing
Akhirnya timbul :
- Kebersamaan lemah
- Erosi dan polusi budaya
- Nilai-nilai kejuangan dan orientasi perjuangan
bangsa, mengalami penurunan/perubahan
yang mendasar
3. Di tingkat Nasional terjadi transisi & transformasi dari
masy. agraris ke masy. Industri  terjadi bbg
persentuhan dan konflik-2 kepentingan.
4. Globalisasi membawa tuntutan pembaruan dan
revisionisme terutama di bidang ideologi.
- Proses demikian ini ditambah proses industrialisasi yg dpt
membawa jiwa individualisme dan materialisme.
- Nilai kebersamaan luntur.
- Timbul elitisme.
- Mempengaruhi jati diri.
- Terjadi Kesenjangan.
5. Ketika manusia Indonesia kekurangan jati diri maka terjadi
gejala
- tidak percaya diri
- tidak percaya kemampuan diri sendiri
- tidak percaya masa depan sendiri
- gejala ini merupakan mala petaka besar.
6. Karakter bgs kemudian hanya disebut “Jati Diri”.
Jati Diri adalah suatu :
sifat, watak, semangat, faham, akal, rasa, kehendak,
kesadaran, keyakinan & kekuatan, sisa hati nurani
manusia sebagai suatu hasil proses belajar (melalui
sosialisasi & internalisasi dan nilai-2 sosbud yg berkaitan
dg masy., bangsa dan negara)
 muncul dlm perilaku, ekspresi, identitas diri dan
aktualisasi diri.
7. Sifat jati diri  indifidual & kolektif  bisa untuk bangsa
dan negara
8. Bangsa Indonesia memiliki jati diri berbeda dengan
bangsa lain.
9. Jati diri dapat dinyatakan sebagai kesadaran (=
consciusness) & kekuatan (=power) yang terdapat
dalam diri pribadi, bangsa dan negara.
10. Pengalaman sejarah, perjuangan dan revolusi 1945
a. Kerajaan Sriwijaya dan Majapahit menyatukan Bgs
Indonesia, misalnya GAJAH MADA bersumpah :
Tan hamukti palapa lamung durung purna
hamukti Nuswantara, artinya : Tidak akan makan buah palapa
sebelum dapat mempersatukan Nusantara.
b. Masa pergerakan dan kebangkitan Nasional (1908) :
- Telah menumbuhkan jiwa “Kebangsaan” (Nasionalisme
dan patriotisme)
- Sumpah Pemuda :
* Tanah Air satu
* Bangsa satu
* Bahasa satu
c. Proklamasi 17 Agustus 1945 merupakan :
Deklarasi bangsa Indonesia (The declaration of
Indonesian Independence) ke seluruh dunia.
Perang Kemerdekaan I & II melawan penjajah Belanda
 menunjukkan bgs Indonesia memiliki jiwa &
semangat : kejuangan, cinta tanah air, patriotisme,
nasionalisme, pantang mundur, pantang menyerah,
merdeka atau mati, gotong royong, rela berkorban 
sbg JATI DIRI BANGSA INDONESIA dengan ruh
PANCASILA
11. Th. 1920 -1965 
- Indonesia pernah memberi kesempatan hidup komunis,
yang dikembangkan menjadi PKI.
PKI kembangkan sosok dan figur MANUSIA
KOMUNIS, dg sifat-2 : atheis, sosialis, materialis, dan
ekstrim kiri.
- Kemudian kapitalis dan moralis masuk ke Indon.
- Gaya hidup BARAT banyak yang menerima
 Manusia/bangsa barat berjati diri : Kapitalisme dan
Liberalisme bangsa Indonesia berkembang menjadi :
berjati diri, pragmatis, progresif, dan belum berjiwa
Post Modernis (Jiwa yang memuliakan kebebasan).
12. BUNG KARNO pernah berkata : “Bangsa Indonesia
bukan Bangsa Tempe”.
a. Perjuangan utk kemerdekaan adl
perjuangan yg tdk kenal mati (The cause of
freedom is deathless)
b. Tidak hanya perjuangan utk kemerdekaan saja yg
tdk mengenal mati tetapi pengabdian bagi
kemerdekaan juga tdk mengenal mati
(Not only the cause, but also the service of freedom
is deathless service)
 Banyak pihak resah  perkembangan kehidupan berbangsa
& bernegara, a.l.
- Terjadi penyimpangan kehidupan
berbudaya dan berkepribadian bgs.
- Timbul & berkembang bbg bentuk, sifat
dan semangat yg bertentangan dg
kepribadian bangsa. Mengapa terjadi ?
- Krn bangsa & negara memiliki “JATI DIRI”
yang lemah  tdk mampu bersaing dg
ideologi dari luar.
- Generasi sekarang harus memiliki tanggungjawab thd
kualitas generasi yad.
- Jangan biarkan berjalan di tepian jurang yg curam
- Jangan biarkan generasi sekarang kehilangan jati diri.
13.Landasan :
- Landasan Ideal Pancasila
- Landasan konstitusional UUD ’45
- Landasan spiritual dan kultural
- Nilai-nilai kultural
- Nilai-nilai sosbud yg hidup & berkembang
di masyarakat.
14.VISI :
Terwujudnya : Bangsa dan Negara Indonesia yang
saling memiliki satu sama lainnya secara mendalam
tentang 
Unsur-unsur rasa, senasib seperjuangan dan jati diri di
masa datang, sebagai bangsa pejuang dalam
mempertahankan eksistensi NKRI.
15. MISI :
Misi pembangunan jati diri bangsa dikonsepsikan
aktivitas-2 yang sistematis, yaitu :
a. Mengarahkan & mendorong masyarakat dan bangsa
Indonesia agar memiliki jati diri yang terbuka dan
berkemajuan (open and progress)  citranya tinggi di
mata dunia.
b. Kurangi dan musnahkan jati diri yg tercela.
c. Batasi dan seleksi jati diri yg datang dari luar.
d. Menyelaraskan (mensintesa, mengkristalisasi dan
mengkontruksi) jati diri serta kepribadian yg
berkembang dlm perjalanan sejarah yg hidup dan
eksistensi dlm : Masyarakat, buadaya, bangsa dan
negara Indonesia.
e. Meningkatkan, mengokohkan, dan melestarikan jati
diri manusia, bangsa dan negara RI.
V. MASALAH PEMBANGUNAN JATI DIRI
BANGSA
A.Masalah Pembangunan : Manusia, Bangsa dan
Negara
Pembangunan  adl aktivitas/ kegiatan yg dilakukan
secara berencana dan tdk berencana oleh Rakyat
bersama Pemerintah, yg bertujuan untuk meningkatkan
kesejahteraan bersama.
* Masalah Pembagunan Manusia :
 Adl suatu pembangunan yg kompleks & berat
Manusia bukan benda & obyek, namun suatu makhluk
yg penuh “MISTERI”.
Mengapa demikian ?
Secara filosofis & psikologis  manusia sbg subyek, akan
mengarah secara bebas dan berubah keseluruh
penjuru.
Jika terjadi perkembangan yg baik, maka ia akan
menjadi manusia baik.
Manusia adl makhluk yg memp. jiwa & raga, memiliki
rohani & jasmani yg memiliki unsur spiritual dan
material, makhluk individu & sosial.
Manusia adl makhluk yg memiliki diri (the self)
Karakter dan sifat (the self) manusia tdk sama
Manusia adl makhluk yg dualistis, dimana jiwa dan raga
tdk dpt berperilaku sama.
Rakyat Indonesia
1. Sedang menghadapi masalah besar yg terkait dg
masalah pembangunan bangsa.
 Jenis dan kualitas manusia seperti apa yg perlu
dikembangkan di masa depan ?
 Jawabnya adalah : PENDIDIKAN
 Pendidikan ingin membangun manusia yg cerdas dan yg
seimbang dg kepribadian dirinya yg baik, atau yg
memiliki intelektualitas tinggi dan jati diri yg kokoh.
2. Masalah Pembangunan Bangsa.
Bangsa adalah : komunitas warga, komunitas
masyarakat, komunitas rakyat.
- mereka punya rasa saling memiliki satu
sama lain secara mendalam.
- Unsur-2 dari warisan kultural dan warisan
sejarah yg sama dari sisi budaya.
- Angk. ’45 lahir & berkecimpung dlm gejolak
Kebangkitan Nasional, lalu Kemerdekaan.
- Nasionalisme kita tdk dpt dilepas dari
patriotisme
Nasionalisme : Cinta bangsa
Patriotisme
: Cinta Tanah Air
- Jiwa Nasionalisme dan Patriotisme itu
berakar dlm Amanat Kerakyatan Leluhur kita
di Jaman Bahari.
- Juga berakar pada Amanat Penderitaan
Rakyat di jaman penjajahan/kolonialisme.
- Kemudian meledak pada hari Proklamasi 17
Agustus 1945.
 Ada 5 masalah besar yg menjadi tantangan bangsa
Indonesia saat ini, yaitu :
a. Komitmen bersama utk membangun bangsa
dan negara
b. Adanya Nasionalisme dan Patriotisme
c. Kondisi rakyat Indoneisa yg majemuk
(pluralis) dlm suku, agama, golongan,
kepentingan, dsb.
d. Karakter bangsa yang ideal
e. Adanya semangat persatuan & kesatuan dlm
berbangsa.
Keberadaan kelima masalah diatas lemah, justru
mengalami kemunduran. Apa yg harus dilakukan ?
Rakyat Indonesia hendaknya terus membina dan
mengembangkan kesadaran hidup bersama dlm
masyarakat Indonesia yg multietnik dan multikultural.
Untuk itu kita hrs mempunyai jati diri yg mantap, agar
semua permasalahan (konflik-konflik sosial dsb) dapat
dihilangkan dlm masyarakat.
3. Masalah Pembangunan Negara
Pengertian Negara meliputi : Rakyat, wilayah,
pemerintahan, mendapat pengakuan dari negara lain.
Indonesia memiliki 4 unsur tersebut.
Negara Indonesia adl :
- Negara Nasional berdasarkan konstitusi
- NKRI yg memiliki sistem nilai, dst.
- Negara hukum yg demokratis
- Negara demokratis
Rakyat Indonesia hendaknya konsisten menegakkan
supremasi hukum dan nilai-nilai HAM namun
kenyataannya Politik kekuasaanlah yg dominan.
Indonesia hrs memiliki jati diri sendiri yang :
- Etis
- Moralis
- Integritas dan harmonis
- Demokratis, serta
- Kultural
Sehubungan kondisi tsb. maka Indonesia saat ini perlu
membangun suatu paradigma baru, yaitu :
- Bukan saja manusia Indonesia yang harus memiliki jati
diri, Negara RI hrs memiliki jati diri juga.
- Bahkan telah dirumuskan : Negara Indonesia adalah
negara yang :
RELIGIUS (berjati diri religius). Jati diri ini berbasis
budaya dan kepribadian bangsa.
B. Potensi kekuatan dan kelemahan jati diri
1. Potensi, Kekuatan Jati Diri
Terkait dengan bumi pertiwi (SDA), dan penduduk
Indonesia (SDM) serta sumber sosial budaya (SDSB).
Potensi tersebut :
a. Kekuatan rasa memiliki Indonesia.
b. Kekuatan tradisi dan budaya rakyat
Indonesia yg majemuk
c. Kekuatan Sejarah Bangsa
d. Kekuatan jiwa dan semangat juang rakyat Indonesia.
e. Kekuatan agama dan Kepercayaan
f. Kekuatan dan soliderisme dan persatuan rakyat
Indonesia.
g. Kekuatan semangat sosial
h. Kekuatan rasa bersama
i. Kekuatan semangat utk menjaga citra dan harga diri sbg
bangsa dan Negara RI
j. Kekuatan idealisme dan spiritualisme
2. Kelemahan-kelemahan jati diri Bangsa
meliputi bbrp aspek, a.l. kekuatan :
a. Fisik biologis
b. Perilaku sosial
c. Moral spiritual
d. Sifat atau karakter
e. Ruang dan waktu
C. Perbandingan jati diri bangsa
Sebagai perbandingan, maka kita akan
melihat jati diri bangsa lain.
1. Bangsa Amerika membangun masyarakat dan bangsa
dengan karakter yg dikenal sbg “manusia liberalis”.
2. Rusia, Cina dan Kuba membentuk sosok manusia sbg
“manusia komunis”
Dan bangsa Indonesia menginginkan untuk membentuk
manusia sbg “Manusia Pancasilais”.
Bgs Indonesia yg telah memiliki jati diri, tertanam &
terbentuk melalui proses, kemudian terakumulasi dan
terakomodasi, shg mencapai titik kulminasi dan
merupakan modal utama dlm merebut dan
mempertahankan Indonesia.
Namun sayang dlm era pengisian kemerdekaan
mengalami pergeseran dan bahkan polusi dan erosi.
Perkembangan jati diri bangsa Indonesia a.l.sbb
 Pada masa kejayaan Sriwijaya dan Majapahit tumbuh jati diri
“Religius dan Kesatuan”.
 Setelah kedatangan VOC 1612 tumbuh jati diri “anti penjajahan”,
rasa harga diri sbg bangsa.
 Pada masa kebangkitan Nasional (1908) tertanam jati diri
“Nasional dan Patriotisme “.
 Pada masa generasi 1928 tumbuh jati diri persatuan dan kesatuan.
 Pada masa peralihan (Jaman Jepang) tumbuh jati diri
‘disiplin, militansi, dan merdeka atau mati’.
 Pada masa proklamasi jati diri Pancasila, UUD ’45
 Pada masa perang kemerdekaan I dan II, tumbuh jati
diri :
- Gotong royong,
- Senasib seperjuangan,
- Percaya pada kekuatan diri sendiri.
VI. KONDISI UMUM DAN ANALISIS
JATI DIRI BANGSA
A. Kondisi umum
1. Pada waktu Kemerdekaan Indonesia diproklamirkan
pada tanggal 17 Agustus 1945 penduduk Indonesia
waktu itu 47 juta jiwa. Setelah merdeka lebih dari
setengah abad, kini penduduk Indonesia menjadi 220
juta jiwa (2002).
2. Bung Karno Presiden pertama RI pernah mengatakan
bahwa “Bangsa Indonesia bukanlah bangsa tempe”.
Artinya bahwa Bung Karno yakin sesungguhnya
”Bangsa Indonesia adalah “Bangsa yang besar dan
kuat”.
Pertanyaanya : Benarkah Bangsa Indonesia &
Negara Indonesia ini saat itu tidak kuat & kokoh ?
Realita pada waktu Bung Karno adalah kolonialisme &
imperialisme yang memang kuat, namun Bung Karno tak
mau mengalah menghadapi lawan-lawannya.
Indonesia menghadapi/ melawan kekuatan yg besar, dari
blok timur (komunis) dan blok barat (kapitalis). Dan hal ini
berjalan sampai saat ini, meskipun tidak menghadapinya
secara fisik, namun secara diplomatik.
3. Negara Indonesia membangun, dgn membuat program
& strategi yg selalu berubah-ubah,utk mengatasi
pembayaran hutang negaraIndonesia ada
ketergantungan dengan negara luar.
4. Masyarakat Indonesia berkembang & dikenal dgn
“mental ketergantungan” pada dunia luar. Krisis
ekonomi 1997/1998 hampir tidak ada industri dlm
negeri yg dapat hidup. Semua rontok krn “tergantung”
bahan-bahan industri dari luar negeri.
Contoh :
Indonesia tak mampu menghasilkan kedelai, beras
dan gula utk kebutuhan dalam negeri, akhirnya import
kedelai, beras dan gula dari luar negeri.
Otomotif :
Pabrik-pabrik dalam negeri hanya dapat menghasilkan
komponen dengan kwalitas terbatas.
akhirnyaorang Indonesia sendiri meremehkan
produk sendiri dan bangga produk negara lain.
5. Yg sangat memprihatinkan sering ditemukan warga
Negara Indonesia yg sedang melakukan aktivitas diluar
negeri. Terdapat pertanyaan “Where are you from man?”
Dia menjawabnya : “I am from Malaysia, or I am from
Singapore.”
Dia merasa malu menyebutkan diri berasal dari Indonesia.
Orang yg kehilangan jati dirinya lalu menggugat “Apanya
yang perlu kita banggakan?”
Jati diri yang lemah telah menimbulkan persoalan, a.l. :
- Kehilangan kepercayaan kepada diri sendiri.
- Tdk percaya akan kemampuan dirinya.
- Tdk memiliki visi & harapan yg jelas kemasa depan.
- Bahkan akan menimbulkan sikap agresif & emosional dari
WNI.
Contoh : Sering kita jumpai DPR RI, DPRD berlaku agresif &
tdk sopan dlm persidangan dan tdk punya malu.
Jati diri yg rendah/ lemah didukung pendidikan yg juga masih rendah,
menyebabkan “Pekerja Indonesia” banyak yang jual diri di luar negeri.
- Lapangan kerja terpaksa mau menerima jenis pekerjaan yg kurang
layak dgn gaji dibawah U.M.R lokal.
Warga masyarakat menghadapi tantangan yg berat dalam
mengamalkan ajaran agama dengan baik karena :
 Perkembangan pola agama yg formalistik (mementingkan sisi
luarnya).
 Perkembangan kehidupan budaya yg sekuler.
 Banyak orang menafsirkan ajaran agama ”bebas”, lahir penganut
agama ”liberal”.
 Warga masyarakat semakin permisif.
Tdk salah apabila masyarakat/Bangsa kita saat ini disebut sdg krisis
moral.
Krisis moral & akhlak tdk terjadi pd kehidupan sosial & agama saja,
namun juga terjadi dlm kehidupan politik & pemerintahan.
- Budaya materialistik telah melahirkan ”Etika baru” dlm
masyarakat Indonesia yg dikenal dgn nama ”Etika
Machiavellis” yaitu memiliki azas bahwa ”Segala cara atau
jalan dpt dihalalkan utk mencapai tujuan”.
Ajaran Etika ini tidak ada/tidak perlu lagi mempertimbangkan
baik buruk tentang jalan/ cara yg akan digunakan.
Kasus KKN dijumpai dimana-mana mulai tingkat bawah
sampai tingkat pusat.
Perbuatan KKN bukan disebabkan adanya :
 Administrasi Pemerintahan yang buruk.
 Pengawasan yang tidak baik.
 Sanksi hukum yang lemah.
Tetapi disebabkan :
Adanya aparat pemerintahan dan masyarakat yg tidak memiliki jati
diri yg kuat, mereka tdk memiliki moral dan akhlak yg baik yaitu
tdk punya malu, sesal, tabu dan rasa/takut dosa.
Mereka telah mati (menjadi mayat) dlm hidup didunia ini.
Selain KKN :
Indonesia telah/ sedang mengalami bermacam krisis :
 Krisis lingkungan yg sangat berat.
 Krisis SDA ; telah dieksploitasi besar-besaran.
 Krisis jati diri yg naturalis.
Konflik :
Konflik timbul disebabkan adanya suatu usaha yg menemui jalan
buntu utk mengambangkan misinya/kehendak
diri/kelompok/golongannya terhambat/terhalangi atau terjadi
suatu perbedaan kepentingan.
Bangsa Indonesia yg setia thd Pancasila hendaknya bersikap jeli &
waspada thd perkembangan sosial. Krn masih banyak orang
lain/golongan yang ingin tetap mengambangkan faham
Komunisme/ Liberalisme atau faham keagamaan tertentu.
Perjuangan rakyat Indonesia melawan faham-faham asing memang
belum berakhir.
Secara normatif Bangsa Indonesia harus memiliki jati diri integratif
yaitu suatu jati diri untuk membentuk bangsa dan Negara
Indonesia yang utuh.
Apabila kita cermati maka terdapat :
a. Gejala semangat Nasionalisme yg memudar seperti nyala lilin
yg makin redup.
b. Sementara WNI memandang nasionalisme & patriotisme itu sbg
faham yang tidak relevan lagi.
”Bagaimana kita akan setia kepada nasionalisme tersebut jika
praktek keadilan berbangsa dan bernegara itu tidak ada?”
B. BANGSA DAN NEGARA YANG TRANSISI
1. Bangsa Indonesia dan Negara Indonesia adalah masih
dalam kondisi transisi (menurut W.R. Whenheim)
2. Perubahan masyarakat agraris menuju budaya
masyarakat industrial. Semula dikenal sbg feodalis
berubah menuju bangsa yang terbuka dan demokratis.
3. Perilaku bangsa Indonesia banyak didesain oleh pasar.
Gaya hidup masyarakat sangat ditentukan oleh pasar.
Mereka mengikuti gaya hidup baru sesuai
perkembangan pasar. Mereka akan dianggap manusia
modern atau maju. Jelasnya telah terjadi ”Liberating
behaviour” (perilaku liberal) dalam masyarakat sbg
dampak proses modernisasi.
4. Dahulu kesadaran berpusat pd religius sangat penting
dan dihormati, namun sekarang kesadaran pd
penguasaan materi & kekuasaan semakin dihargai.
Kini siapa yg kaya dan berkuasa akan semakin dihargai
dan dihormati.
C. PERJUANGAN MENCARI JATI DIRI
Telah terjadi benturan-benturan budaya yg sangat besar
dalam peradaban manusia ; yaitu bukan saja benturan
antar budaya barat dan timur namun juga :
 Benturan perkembangan budaya materiil (fisik) dan
budaya non-fisik (spiritual).
 Antara budaya yg bersifat individual dgn budaya yg
bersifat sosial.
 Antara menekankan ketidakbebasan dengan budaya
yang menekankan pada kebebasan.
 Antara budaya otoriter dgn budaya demokratis.
 Antara budaya idealistik dgn budaya pragmatis.
 Juga benturan antara konsep manusia terbuka dengan
konsep manusia tertutup.
Karena itulah banyak orang menyatakan bahwa jati diri yg
diidealkan dalam kehidupan masyarakat ”belum dapat
ditemukan”.
Mereka sedang berjuang untuk menemukan jati diri yg dianggap
sesuai dgn dirinya sendiri.
Kemudian lahir suatu persoalan baru yaitu :
- Apakah bangsa dan negara Indonesia akan membangun jati diri
dengan cara meniru jati diri yang datang dari Barat atau Timur.
- Atau membangun jati diri yang khas dengan basis budaya
nasional Indonesia?
Muncul persoalan yang kontroversial.
Sikap konvergensi timbul yaitu perpaduan antara :
 Sistem sosial budaya dan pemikiran filsafat yg telah dimiliki
Bangsa Indonesia, dgn unsur jati diri yg berasal dari sistem
demokratis dan kapitalisme liberal yg telah mengalir kedalam
masyarakat Indonesia, ternyata sebagian masyarakat
Indonesia menerima.
Jati diri ibarat ”tubuh” yg terdiri jasmani dan rohani (jasad dan
ruh).
Dalam hal jati diri Bangsa Indonesia adalah :
umpamanya :
- Jati diri berupa religius dan etis sbg ruhnya yg bersifat
permanen.
- Sedang profesional, kemasyarakatan, kultural, seni & estetik,
mengikuti perkembangan.
D. KONTRUKSI DAN LAHIRNYA JATI DIRI
BANGSA
1. Selama Bangsa Indonesia belum memiliki prestasi yg
tinggi dlm hidupnya/terutama dalam menciptakan
IPTEK, maka rakyat Indonesia tdk akan memiliki
”Kebanggaan” thd bangsanya sendiri.
2. Bangsa Indonesia masih mencari format dan bentuk jati diri.
3. Jati diri suatu masyarakat bangsa dan negara bukan
suatu hal yg telah jadi melainkan suatu yg selaku
berubah dan berkembang menuju suatu
keseimbangan tertentu.
4. Jati diri adalah suatu hasil proses belajar dari nilainilai sosial budaya dalam arti luas dan mengendap
dlm pikiran serta kemudian berkembang menjadi :
 Sifat
 Semangat
 Ruh
 Kesadaran dan
 Kekuatan Pikiran
Dgn demikian jati diri itu sebuah “Kontruksi budaya”
yang terus menerus dalam perjalanan sejarah.
Proses pembentukan jati diri dalam masyarakat,
bangsa & negara adalah suatu “Proses inkorporatif”
dan tidak pernah berhenti.
Tentu manusia, bangsa dan negara Indonesia
membangun jati diri dgn dasar nilai sosial, budaya dan
agama yg ada di Indonesia.
Diharapkan/ didambakan jati diri tersebut menjadi
fondasi bagi manusia, bangsa dan negara Indonesia yg
nantinya dpt dijadikan sbg sumber perilaku dan
pembangunan.
Jadi penekanan pada :
Jati diri sbg kontruksi kultural yg sangat luas yg
dilakukan oleh masyarakat, bangsa dan negara.
E. JATI DIRI BANGSA DAN
FENOMENA KEHIDUPAN
Fenomena dalam kehidupan selalu mewarnai atau
membias pada jati diri bangsa.
Fenomena-fenomena tersebut adalah :
1. Krisis multi dimensi yg melanda Indonesia.
2. Masuknya budaya asing yang terus menerus,
terutama budaya liberalis dan komunis.
3. Gejala anomi sosial dalam masyarakat.
4. Modernisasi yg mencabut budaya lokal.
5. Melemahnya kemandirian bangsa dan negara.
6. Semakin bebasnya warga masyarakat dlm
memberikan makna dan nilai.
7. Semakin banyak muncul skeptisme dan sinisme thd
Pancasila sbg dasar negara.
VII. MULTIGURASI JATI DIRI MANUSIA,
BANGSA DAN NEGARA INDONESIA
- Pada awal : manusia, bangsa dan negara hanya
mempunyai “satu” jati diri saja
misalnya : Religius saja dsb.
Memasuki budaya modern :
- Maka manusia, bangsa dan negara memiliki banyak
jati diri/ pluralis (majemuk).
Misalnya : - religius,
- ramah tamah,
- moderat,
- bersahabat,
- terbuka,
- fleksibel.
Banyak pihak mengatakan bahwa jati diri manusia,
bangsa dan negara Indonesia ada 3 (tiga) jenis yang
menonjol, yaitu :
1.Jati diri yg terbuka.
2.Religius.
3.Moderat (yg tidak radikal)
Jati diri yg khusus akan bersama-sama membentuk suatu
jati diri yg umum untuk menjadi suatu jati diri dasar yg
harmonis dan utuh.
Sangat diyakini bahwa manusia, bangsa dan Negara
Indonesia mempunyai jati diri yg plural (jamak) dan
komplek dgn multifigurasi dan uraiannya sebagai berikut :
1. JATI DIRI RELIGIUS
Inti : Kepercayaan kepada Tuhan Y.M.E.
Jati diri ini berkedudukan paling tinggi tidak hanya melihat pada
manusia saja, namun melihat pada bangsa dan negara
Indonesia.
Jati diri ini diantaranya meliputi :
a. Beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Y.M.E.
b. Meyakini kebenaran tertinggi ada pada Tuhan.
c. Tuhan merupakan sumber inovasi, motivasi dan inspirasi demi
mencapai kedamaian lahir batin.
d. Mempunyai rasa malu, sesal, tobat dan tabu untuk berbuat
dosa.
e. Mengerti secara mendalam dan menjalankan ajaran agama
masing-masing.
f. Menyadari adanya pluralitas agama.
g. Menghormati kebebasan menjalankan agama dsb.
2. JATI DIRI YANG HUMANIS
Yaitu jati diri yang sangat memuliakan hakekat dan
citra manusia sbg makhluk Tuhan.
Jati diri ini diantaranya meliputi :
a. Percaya akan adanya citra manusia yg baik.
b. Percaya adanya nilai-nilai manusia yg universal.
c. Memiliki rasa menyesal dan rasa prikemanusiaan.
d. Mencintai sesama makhluk dan sesama manusia.
e. Saling menghargai sesama manusia dsb.
3. JATI DIRI NATURALIS
Yaitu jati diri yg memiliki hakekat untuk menjaga
keseimbangan dengan Tuhan, alam semesta dan
manusia lain.
Jati diri ini diantaranya :
a. Sifat pengakuan keseimbangan antara manusia
dengan alam.
b. Mengelola, mengkonservasi dan merehabilitasi
sumber daya alam (SDA).
c. Mencegah kerusakan dan pencemaran lingkungan
hidup dsb.
4. JATI DIRI TERBUKA
Jati diri ini hakekatnya adanya pengakuan thd
keterbukaan diri untuk menerima perubahan. Untuk
menuju kebaikan dan kesempurnaan, terutama
terbuka akan adanya suatu kebenaran baru.
Jati diri ini diantaranya meliputi unsur-unsur :
a. Terbuka pada dimensi waktu.
b. Terbuka pada dimensi ruang.
c. Terbuka pada dimensi kebenaran.
d. Tidak bersikap formasisme yg berlebihan.
e. Berwawasan yg universal dsb.
5. JATI DIRI ETIS DAN MORALIS
Jati diri pada hakekatnya sangat menghargai nilainilai etis yg melekat pada pikiran, pada macam dan
perilaku. Diantaranya :
a. Mampu membedakan hal-hal yg baik dan buruk.
b. Memiliki toleransi yg tinggi melawan kegagalan etis.
c. Berdisiplin yg luwes.
d. Menghargai pemikiran orang lain.
e. Tidak memaksakan kehendak dsb.
6. JATI DIRI INTEGRASI DAN HARMONI
Jati diri ini pada hakekatnya adalah :
Suatu jati diri yg memiliki sifat dan kehendak untuk
mewujudkan persatuan & kesatuan Bangsa yg
berlandaskan Pancasila sbg dasar Negara RI. Jati diri
ini diantaranya meliputi :
a. Mengetahui dan menyadari adanya realitas dinamika
sosial dan konflik sosial kehidupan berbangsa dan
bernegara.
b. Mewaspadai adanya paham etnosentrisme dan
primordialisme yg sempit.
c. Menghargai dan menjunjung kebinekaan sbg suatu
bangsa dan mengukur suatu kekuatan yg integrasi
dan toleransi antara warga negara dsb.
7. JATI DIRI DEMOKRATIS
Jati diri ini hakekatnya suatu jati diri yang meliputi
unsur utama tidak melakukan kekerasan kepada
siapapun, mengetahui hak-hak asasi manusia,
mengakui adanya parpol di Indonesia lebih dari satu
dsb.
Jati diri ini diantaranya meliputi hal-hal :
a. Mengetahui etika dan moral dalam budaya politik.
b.Memiliki rasa tanggung jawab yg tinggi.
c. Menghargai nilai masyarakat utk mufakat dsb.
8. JATI DIRI KOMITMEN THD KEBENARAN
Jati diri ini pada hakekatnya merupakan jati diri yg
selalu ingin menegakkan nilai kebenaran dan
keadilan dlm kehidupan manusia.
Jati diri ini diantaranya :
a. Selalu memihak dan membela kebenaran.
b. Percaya akan adanya nilai-nilai dan hakekat
kebenaran universal.
c. Jujur dlm membela kebenaran dsb.
9. JATI DIRI JUJUR DAN ADIL
Jati diri ini hakekatnya adalah suatu jati diri utk
menegakkan kebenaran, kebaikan dan keadilan dlm
kehidupan manusia.
Jati diri ini diantara meliputi unsur-unsur :
a. Memiliki sifat untuk mengungkapkan suatu wacana
dengan perbuatan (ucapan dan tindakan).
b. Tidak melakukan kecurangan / berkhianat.
c. Menyampaikan amanat dsb.
10. JATI DIRI PROFESIONAL DAN KERJA KERAS
Jati diri ini pada hakekatnya menghargai kerja/ karya
yg sistematik utk mencapai hasil produk dgn kwalitas
tinggi & dpt dipertanggungjawabkan. Jati diri
profesional ini diantaranya sbb :
a. Memiliki etos kerja keras.
b.Kerja keras dianggap suatu ibadah.
c. Bekerja dgn basis IPTEK dsb.
11. JATI DIRI IPTEK
Jati diri IPTEK pada hakekatnya sangat menhargai
nilai-nilai IPTEK yg mengabdi pada kepentingan
kemanusiaan dan peningkatan kwalitas hidup.
Jati diri ini diantaranya meliputi :
a. Berjiwa terbuka.
b. Bersemangat ingin maju.
c. Bersemangat kreatif.
d. Berorientasi pada masa depan.
e. Bertanggungjawab dsb.
12. JATI DIRI MANDIRI
Jati diri ini pada hakekatnya suatu jati diri yang
percaya akan kemampuan sendiri, serta hasil-hasil
yg dikerjakan oleh bangsa dan negara sendiri.
Jati diri ini diantaranya meliputi unsur-unsur :
a. Berjiwa tidak tergantung pada orang lain.
b. Percaya akan kemampuan sendiri.
c. Percaya akan citra dan kemuliaan diri sendiri.
d. Optimisme ke masa depan dsb.
13. JATI DIRI NASIONALISME DAN
PATRIOTISME
Jati diri ini, pada hakekatnya adalah suatu jati diri yang
sangat menghargai semangat Nasionalisme dan
Patriotisme, dalam rangka membangun dan
mempertahankan bangsa dan negara Indonesia yg
telah menjadi NKRI.
Jati diri meliputi diantaranya :
a. Gigih mempertahankan Pancasila sebagai dasar
negara.
b. Memiliki sikap setia kpd Negara NKRI.
c. Berwawasan Nusantara dsb.
14. JATI DIRI KEPATUHAN THD HUKUM
Jati diri ini pada hakekatnya memiliki semangat
untuk menegakkan keadilan, ketertiban sosial
dan keharmonisan masyarakat.
Jati diri ini meliputi diantaranya :
a. Mengakui adanya nilai keadilan.
b. Berkomitmen tinggi dalam menegakkan
supremasi hukum.
c. Menghargai nilai-nilai HAM dsb.
15. JATI DIRI KEMASYARAKATAN
Jati diri ini pada hakekatnya suatu jati diri yang
sangat menghargai hubungan sosial yg berada
di Indonesia (khususnya).
Jati diri ini meliputi :
a. Mengakui dan menghargai sikap ’teposliro’
b. Menghargai kebersamaan dalam hidup
bermasyarakat
c. Dapat membawa sugesti positif pada
masyarakat, dsb.
16. JATI DIRI KULTURAL
Pada hakekatnya jati diri ini menghargai nilai-nilai budaya
bangsa.
Jati diri ini meliputi :
a. Mengakui budaya bangsa/ manusia
Indonesia yg telah beradab.
b. Menolak gaya hidup liberalis dan
konsumtif yang berbasis budaya asing.
c. Mengakui dan menghargai eksistensi
keragaman budaya di tanah air, dsb.
17. JATI DIRI SENI DAN ESTETIKA
Pada hakekatnya jati diri ini menghargai nilai-nilai
seni dan estetika yang hidup dalam masyarakat.
Meliputi :
a. Mengakui nilai seni dan estetika
b. Mengembangkan kehidupan seni dan estetika.
c. Mengembangkan seni tradisional dan modern
secara seimbang, dsb.
VIII. MENGENAL UPN “VETERAN” DAN MEMBANGUN
RASA CINTA TANAH AIR
A.Sejarah berdirinya UPN “Veteran”
1. Didirikan para Veteran RI (Veteran Pejuang
sejak 17-8-’45 s/d 27-12-’49 bergabung dalam
angkatan bersenjata dan Veteran Pembela (Warga
RI yang turut serta membela dan menagakkan
NKRI).
2.Pertama kali berdiri :
a. UPN “veteran” Yogjakarta
1). Naskah pendirian Akademik Veteran Nasional tgl. 5
Januari 1958 dibuat oleh para pendiri.
2). Berdasarkan Skep Menteri Urusan Veteran RI No :
139/Kpts/Th. 1958, tgl. 8 Oktober 1958, berdiri Akademi
Pembangunan Nasional (APN) “Veteran” Yogjakarta dgn
5 jurusan  Geologi, Pertambangan,Ekonomi, Pertanian
dan Teknologi Perusahaan
3). APN “Veteran Yogjakarta diresmikan oleh
Presiden Soekarno, tgl. 12 Pebruari 1959
4). Berdasarkan Skep Menhankam/ Pangab No.
Skep/1555/XI/1977 tg. 30 Nop. 1977 nama
PTPN “Veteran”  UPN “Veteran” Yogjakarta
5). Berdasarkan Skep Menhankam/ Pangab No.
01/II/1993 tg. 27 Peb.1993, UPNV
direstrukturisasi dan kata cabang dihapus 
UPNV Yogjakarta, UPNV Jawa Timur dan UPNV
Jakarta berdiri sendiri-2 dikelola
YKPBS
b. UPN “Veteran Jawa Timur
1). Tgl. 5 Juli 1959 berdiri Akademi Administrasi
Perusahaan “Veteran” (AAPV) Surabaya.
2). Berdasarkan Menteri Veteran dan Mobilisasi RI
No.133/Kpts/1965 tgl. 21 Maret 1965 AAPV Surabaya
diintegrasikan ke dalam PTPN “Veteran” Yogjakarta,
dan selanjutnya bernama PTPN “Veteran” Cabang Jawa
Timur dg 3 Fakultas, yaitu Fak. Ekonomi, Fak.
Pertanian dan Fak. Teknik Kimia
3). Berdasarkan Skep Kementerian Transmigrasi Urusan
Veteran dan Demobilisasi No. 062/Kpts/
Menstransvet/1968 status PTPN “Veteran” Cabang Jawa
Timur menjadi Perguruan Tinggi Kedinasan di bawah
Dephankam RI.
4). Tgl. 30 Juni 1978 nama PTPN “Veteran”
Cabang Jawa Timur diubah menjadi
UPN “Veteran” Cabang Jawa Timur
5). Berdasarkan Kep Menhankam No. 01/II/1993 tgl.
27 Pebruari 1993, UPNV direstrukturisasi sehingga
kata Cabang dihapus  UPNV Yogjakarta, UPNV Jawa
Timur dan UPNV Jakarta berdiri sendiri-2 dikelola
dibawah YKPBS
6). Berdasarkan Keputusan Bersama Mendikbud dan
Menhankam
No. Kep/0307/U/1994
No10/XI/1994
status PTK  PTS dengan 5 Fakultas (FE, FP, FTI,FIA dan
FTSP) dengan 16 Jurusan/ Progdi
c. UPN “Veteran” Jakarta
1). Berdasarkan Kep Menteri Veteran dan Mobilisasi RI
No. 09/Kpts/1965 tgl. 21 Pebruari 1965 terjadi
pengintegrasian Akademi Bank, Akademi Tekstil dan
Akademi Tata Laksana Pelayanan Niaga “Yos Soedarso”
Jakarta  PTPN Veteran Cabang Jakarta dgn 3
Akademi yaitu Akademi Bank, Akademi Tekstil dan
Akademi Maritim Yos Soedarso Jurusan Tata Laksana
Pelayanan Niaga
2). Berdasarkan Kep. Menhankam No.01/II/1993
tgl. 27 Pebruari 1993, UPNV direstruturisasi sehingga
kata Cabang dihapus  UPNV Yogjakarta, UPNV Jawa
Timur dan UPNV Jakarta dan berdiri sendiri-2 dikelola
dibawah YKPBS.
B. LAMBANG UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN”
1. Lambang UPN “Veteran”
2. Penjelasan lambang sbb. :
a. Bentuk lambang persegi lima cembung
b. Susunan lambang :
1). Bunga melati berwarna putih yg sedang mekar dg kedua
kelopak telah mekar.
2). Nyala api yg berkobar di kiri dan kanan
3). Tumpuan nyala api tiga teras.
4). Pita berwarna putih dg tulisan “Widya Mwat Yasa”
5). Topi baja berbintang satu bersudut 5 diatas bunga melati
6). Tulisan melingkar berbunyi
Universitas Pembangunan Nasional “Veteran”
3. Arti Lambang
a. Bunga melati berati :
1). Sbg lambang kepribadian Indonesia.
2). Lima kelopak bunga yg masih kuncup erat bersatu
melambangkan kejiwaan Pancasila
3). Dua kelopak terbuka yg melambangkan
penuntutan ilmu yg terus-menerus, serta
membuktikan diri kpd masyarakat.
b. Nyala api berarti :
1) Melambangkan semangat belajar yg menyala-nyala
guna mencapai tujuan
2) Tumpuan nyala api 3 teras berarti :
melambangkan Tri Dharma Perguruan Tinggi.
d. Pita berwarna putih dg tulisan Widya Mwat Yasa sbg
suatu sesanti yg dianut oleh Sivitas Akademika UPN
“Veteran” artinya menuntut ilmu guna diabdikan kpd bangsa
dan negara dg hati yg suci dan bersih, serta tulus dan ikhlas.
e. Topi baja warna hijau berbintang 1 (satu) bersudut 5
warna kuning melambangkan perwujudan dari UPN “Veteran”
sbg suatu momentum aktif Veteran RI serta upaya pewarisan
nilai-nilai 45 kpd generasi muda.
f. Tulisan melingkar UPN “Veteran”.
Maknanya adalah suatu Universitas yg bertujuan
untukmenggembleng kader-kader yg di kemudian hari akan
mengamalbaktikan ilmunya untuk kepentingan kemajuan
bangsa dan Negara Republik Indonesia.
C. MARS UPN “VETERAN”
Lagu Kebesaran UPN “Veteran” adalah
lagu Mars UPN “Veteran”,
yang diperdengarkan pada :
Upacara Hari Jadi,
Upacara penerimaan mahasiswa baru,
Upaca Wisuda, dan
Upacara yang bersifat khusus lainnya.
D. PANCA PRASETYA SARJANA UPN
“VETERAN”
Panca Prasetya Sarjana UPN “Veteran” adalah sebagai
berikut :
Dengan Rahmat Tuhan Yang Maha Esa : Kami sarjana UPN
“Veteran” dg ini menyatakan Panca Prasetya :
1. Kami Pionir Pembangunan Nasional Indonesia adalah
pendukung, penegak serta pembela Ideologi Negara,
Proklamasi 17 Agustus 1945 yang berdasarkan Pancasila
dan UUD 1945.
2. Kami Pionir Pembangunan Nasional Indonesia senantiasa
siap sedia untuk menjadi pelopor serta pelaksana
pembangunan nasional dlm mewujudkan masyarakat adil dan
makmur baik materiil dan spirituil.
3. Kami Pionir Pembangunan Nasional Indonesia
mengutamakan kerja keras dg penuh kesadaran,
kejujuran dan penuh rasa tanggung jawab dlm
melaksanakan tugas pembangunan Negara dan bangsa
Indonesia.
4. Kami Pionir Pembangunan Nasional Indonesia
mengutamakan kepentingan Negara & bangsa Indonesia
diatas kepentingan diri sendiri, daerah, aliran maupun
golongan di dalam melaksanakan setiap tugas bagi
kepentingan tanah air dan bangsa Indonesia.
5. Kami Pionir Pembangunan Nasional Indonesia akan
berjuang terus memelihara, mengembangkan demi
tercapainya tujuan kemerdekaan bangsa dan negara
Indonesia dengan sesanti “Widya Mwat Yasa” dan akan
tetap menjunjung tinggi nama baik almamater
dimanapun berada.
E. MEMBANGUN RASA CINTA TANAH AIR
Mengapa kita sbg warga negara Indonesia perlu
memiliki rasa cinta tanah air ?
Setiap warga negara Indonesia harus menjawab atas
pertanyaan tsb., sebab jika tidak maka kita tdk akan
berperan aktif dalam hal bela negara.
Apa tujuan cinta tanah air ?
- Agar setiap warga negara secara suka rela bersedia
membela tanah airnya
- Atau sadar thd usaha bela negara, agar NKRI tetap
lestari.
Bgmn menunjukkan rasa cinta tanah air ? Yaitu dg cara
- meningkatkan intensitas pengenalan tanah air
- meningkatkan prestasi
- dan kesadaran berbangsa dan bernegara
Membangun rasa cinta tanah air
Dapat dilaksanakan dengan cara :
1. Meningkatkan Kesadaran Mengenal Tanah air
- Letak Nusantara :95ºBT-142ºBB dan 6ºLU-11º LS.
- Posisi silang (Geografis, Ideologi, Politik dsb)
- Kaya sumber daya alam, sumber daya manusia dsb.
Jumlah pulau ± 17.000 buah
2. Meningkatkan prestasi Bangsa
Tumbuhkan rasa bangga thd negara dan bangsa Indonesia
(bangsa negara sendiri)
3. Meningkatkan kesadaran akan hak & kewajiban dlm
bermasyarakat.
Ungkapan “Rukun agawe santoso crah agawe bubrah”
(Persatuan akan membawa kekuatan, pertengkaran akan
membuat kerusakan/perpecahan)
4. Meningkatkan kesadaran akan hak dan kewajiban berbangsa
Ancaman kebangsaan ada 2 (dua) macam :
a. Primordialisme
Yaitu ikatan kesetiaan yang berlebihan, bisa berbentuk :
- kedaerahan
- kesukuan
- serta memandang remeh kpd yg lain diluar ikatannya.
b. Chouvinisme
Yaitu rasa kebangsaan yg berlebihan serta memandang
rendah kpd bangsa lain. Mengatasinya dgn menerapkan
kehidupan berbangsa secara sejati hanya dpt dijalankan
dgn berlandaskan pada nilai-2 humanis.
5. Meningkatkan kesadaran akan hak dan kewajiban dlm
bernegara.
- diatur dlm kaidah hukum
- hukum merupakan penataan kehidupan bersama,
biasanya ditetapkan oleh penguasa dan memiliki sanksi
memaksa.
KEBIJAKSANAAN, STRATEGI, TUJUAN DAN METODE
UPAYA MENINGKATKAN KESADARAN WARGA NEGARA
1. Warga Negara hrs memiliki kesadaran utk bela negara serta
memiliki :
a. pola pikir
b. pola sikap
c. pola tindak, serta
d. pola tindak yg cinta tanah air
Hal ini perlu demi keutuhan bangsa dan negara serta tegaknya
NKRI
2.Pemupukan nilai-2 & sikap hidup atas dasar kepribadian akan
menciptakan karakter bangsa untuk mencintai bangsa dan
tanah airnya. Kepribadian yg kuat akan mampu membangun
kebesaran jiwa bangsa. Upaya meningkatkan kesadaran warga
negara dpt ditempuh dg berbagai cara/ jalur yaitu :
a. Jalur pendidikan formal dannon formal.
b. Jalur pendidikan luar sekolah
c. Meningkatkan kesejahteraan dan keamanan
d. Sosialisasi peraturan perundang-undangan
Metode yg dpt diterapkan dlm upaya meningkatkan
kesadaran bela negara adalah :
1. Keteladanan
Baik mengenai pola pikir, pola sikap, pola ucap
serta pola tingkah laku, hrs dpt diteladani.
2. Sosialisasi
Terutama paradigma Nasional
3. Edukasi
Pendidikan masyarakat dlm rangka meningkatkan
kualitas SDM
4. Persuasif
Dengan pendekatan yang manusiawi
5. Reward dan punishment
Beri penghargaan bagi yg berprestasi
Beri sanksi bagi yang melanggar hukum.
IX. MASALAH-MASALAH ETIKA DAN
TANTANGANNYA BAGI ZAMAN KITA
A. Pengertian Etika
1. Secara etimologi etika berasal dari kata :
Ethicus (Latin), Ethicos (Yunani), Ethics (Inggris), yang
berarti adat kebiasaan/ watak kesusilaan.
2. Etika merupakan cabang ilmu filsafat.
3. Etika disebut ilmu NORMATIF, karena berisi norma-2
atau nilai-nilai.
4. Etika juga cabang dari AKSIOLOGI yaitu ilmu tentang nilai
yg menitik beratkan pd pengertian salah dan benar.
5. Bbrp istilah umum dan khusus berkaitan dg masalah
etika, yaitu :
a. Etika dan moral mempunyai arti yg hampir sama,
namun dlm pemakaiannya mempunyai perbedaan.
b. Etika dipakai sbg kajian thd sistem nilai yang ada.
c. Moral atau moralitas mrpk sistem nilai ttg bagaimana
kita sbg manusia dpt hidup layak dan baik,
sebagaimana kodrat manusia
Menurut Depdikbud
Etika dijelaskan dgn membedakan 3 (tiga) arti :
1. Ilmu tentang apa yg baik dan apa yg berhap dan
tentang hak dan kewajiban moral (akhlak).
2. Kumpulan azas atau nilai yg berkenaan dg akhlak.
3. Nilai mengenai benar dan salah yg dianut suatu
golongan atau masyarakat.
CONTOH :
Ad. 1. Dipakai dlm arti nilai-nilai/ norma-norma,
misal : Etika suku Jawa
Etika agama islam dsb.
Ad. 2. Dlm arti : kumpulan azas atau nilai moral (kode etik)
misal : Etika rumah sakit Indonesia
Ad. 3. Dlm arti : ilmu tentang yg baik atau buruk, jadi etika
disini sama artinya dg filsafat moral.
Amoral dan Inmoral
Dalam pergaulan & komunikasi sehari-hari sering 2 (dua)
istilah tsb menjadi tumpang tindih, yg seharusnya tdk
boleh terjadi.
a. Amoral : - artinya tdk berhubungan dgn konteks moral
- diluar suasana etis
- non moral
b. Inmoral artinya : - bertentangan dg moralis yg baik.
- secara moral buruk
- tidak etis
(a dan b menurut “Concise Oxford Dictionary”)
c. Menurut Kamus Umum Bahasa Indonesia “Amoral”
sebaiknya diartikan :
- netral dari sudut moral
- tidak mempunyai relevansi etis
Etika dan Etiket
- Etika : berati “moral”
- Etiket : berarti “sopan santun” atau secarik
kertas yg ditempel pd botol atau suatu kemasan.
a. Persamaan istilah etika dan etiket
1). Kedua istilah ini menyangkut perilaku
manusia. Istilah-istilah ini hanya dipakai
mengenai manusia.
2). Kedua-duanya mengatur perilaku normatif,
artinya memberi norma bagi perilaku manusia.
b. Beberapa perbedaan istilah etika dan etiket :
1). Etiket : menyangkut cara suatu perbuatan harus
dilakukan manusia.
Etika : menyangkut masalah apakah suatu
perbuatan boleh dilakukan apa tidak
2). Etiket : hanya berlaku dlm pergaulan
3). Etiket bersifat relatif, yg dianggap tidak “sopan” dlm
kebudayaan yg lain.
Etika : “jangan mencuri” dsb.
4). Berbicara tentang etiket kita hanya memandang
manusia dari segi lahiriyah saja. Sementara
berbicara ttg etika menyangkut manusia dari segi dalam.
Menurut Sri Haryudati Poerwadi (2001), bahwa
terdapat nilai-nilai khusus guna mendukung tata cara
formal atau tata krama lahir yaitu :
a. Nilai-nilai kepentingan umum.
b. Nilai-nilai kejujuran, keterbukaan, kebaikan,
misal menolak sopan.
c. Nilai-nilai kesejahteraan.
d. Nilai-nilai kesopanan.
e. Nilai diskresi (discration, bhs Inggris
diartikan ilmu penuh pertimbangan).
Etiket pergaulan
Ada beberapa etiket pergaulan di masyarakat, antara lain :
a. Good grooming, yaitu cara berpenampilan dlm segi
dandanan termasuk kebersihan.
b. On time & time to go : “tepat waktu dan kapan dpt
meninggalkan suatu pertemuan”, tidak terlambat.
c. Your hands and handshake, “berkenalan dan berjabat
tangan”.
d. On your feet, artinya saat kapan hrs berdiri dan kapan tdk
hrs berdiri, dlm rangka memberikan penghormatan.
e. Walking outdooes, sopan santun berjalan misalnya jika
seorang pria hrs berjalan dgn seorang wanita.
f. Telephone courtesy, sopan santun mengunakan telepon
g. Eflubitionisme, menarik perhatian di tempat umum,
tingkahlaku yg aneh/ konyol agar dihindari.
h. Apologies (pemintaan maaf) dilakukan bila :
1). terlambat datang pada suatu acara.
2). tidak dpt hadir memenuhi undangan
3). tidak dpt memenuhi suatu permintaan
4). merusakkan barang orang lain
5). bertabrakan saat berjalan
6). terpaksa memotong pembicaraan orang lain.
7). mengganggu kenyamanan orang disekitarnya.
8). batuk, bersin bersendawa di depan orang
banyak tanpa sengaja, hrs menyatakan “maaf”
9). menelepon dan ternyata salah sambung,dll.
Gejala dini yang dpt diamati dari individu yg menyalahgunakan
NAPZA, diantaranya :
a. Prestasi di sekolah secara tiba-tiba menurun
b. Selera makan berkurang
c. Pembangkangan thd disiplin, dsb.
Langkah-langkah utk menanggulangi penyalahgunaan NAPZA
diantaranya :
a. Program informasi :
Dengan hati-hati hindari informasi yg sifatnya sensasional
b. Program pendidikan efektif
Program ini bertujuan utk pengembangan kepribadian,
pendewasaan diri dsb.
c. Program penyediaan pilihan yg bermakna
Tujuannya untuk mengalihkan penggunaan NAPZA pada
pilihan lain yg dpt memberikan kepuasan bio psikospiritual.
5. Etika berorganisasi
Dalam berorganisasi hubungan kemanusiaan menjadi suatu hal yg
hrs dilakukan karena :
a. Hubungan kemanusiaan merupakan hubungan seseorang dgn
orang lain dlm segala situasi, pd semua bidang kehidupan utk
mendapatkan kepuasan (ini bersifat langgeng) “dalam arti luas”
b. Sedangkan dalam arti sempit.
Hubungan kemanusiaan merupakan hubungan dlm suatu
organisasi yg umumnya mempunyai tujuan agak khusus.
Dalam organisasi ada pemimpin dan anggota yg perlu saling
pengertian pd kedua belah pihak.
Ada bbrp tipe pemimpin
a. Tipe otoriter
b. Tipe demokratis
c. Tipe open manajemen
d. Tipe Laissezwair.
Bbrp tipe anggota organisasi :
a. Tipe pemersatu
b. Tipe perantara
c. Tipe pendengar/ pemalu
d. Tipe pemberi semangat
e. Tipe inisiatip
f. Tipe pemberi informasi
g. Tipe penyerang
B. Pentingnya Etika
1. Peranan Etika dlm dunia modern
Masyarakat Indonesia dlm kehidupannya mengenal nilainilai dan norma-norma etis. Ada 3 (tiga) ciri yg
menonjol dari situasi etis dlm dunia modern yaitu :
a. Adanya pluralisme moral
Di masyarakat sering berbeda nilai-2 dan norma-2
etis. Di era komunikasi sekarang ini, sangat terasa
kehadiran pluralisme moral.
b. Timbulnya banyak masalah etis baru yg dulu tdk
terduga disebabkan perkembangan IPTEK yg pesat.
Misal : terjadinya manipulasi genetis pd manusia
c. Adanya kepedulian etis yg tampak diseluruh dunia
dgn globalisasi yg tdk hanya dibidang ekonomi saja,
tetapi juga bidang moral
2. Etika antara perkembangan IPTEK
- Era sekarang ini hal-hal yg berkaitan dg masalah-2
moral dan etika sedang naik daun.
- Diindikasikan dgn tampilnya etika terapan (applied
ethics) atau kadang disebut dgn filsafat terapan
(applied philosophy).
Kaitan etika dg perkembangan IPTEK yg berlangsung
dewasa ini menurut K. Bertens (2001) sbb. :
a. Ambivalensi kemajuan ilmiah
Perkembangan IPTEK disamping banyak positifnya,
terdapat juga akibat-2 yg negatif.
b. Masalah bebas nilai
Pada saat ttt. perkembangan IPTEK bertemu dgn
moral ilmu, tdk asing dng nilai. Dengan kata lain
ilmu tdk bebas nilai.
c. Teknologi yang tdk terkendali
- Perkembangan IPTEK seolah-olah kebal thd
tuntutan etis
- Segi-segi etis tdk menjadi tanggungjawab ilmu
pengetahuan, melainkan tugas manusia disamping /
dibalik ilmu dan pengetahuan.
d. Tanda-tanda yg menimbulkan harapan
- Semula sangat sedikit perhatian utk etika dlm
masyarakat.
- Kalau ada masalah-2 yang menyangkut masalah moral,
baru perhatian thd etika menjadi serius.
Contoh : - Industri senjata nuklir ttg. pemanfaatanya.
- Tentang teknologi bayi tabung dan
pelaksanaannya, dsb.
X. KREATIVITAS
A. APA ITU KREATIVITAS ?
1. Ada tiga pengertian yaitu :
a. Kreativitas : kemampuan untuk membuat kombinasi baru,
berdasarkan data, informasi atau unsur-unsur yang ada.
b. Kreativitas : juga dapat diartikan sebagai suatu proses
berfikir kreatif atau berfikir divergen ”divergen”.
c. Kreativitas : suatu kemampuan manusia yang dapat
membantu kemampuannya yang lain.
2.Dalam kreativitas selalu terdapat 2 karakteristik (Martin;
Mustaq Firin 2002) pokok yaitu:
a. Novelly (baru): ketika dia merupakan modifikasi dari
sesuatu yang lama, menciptakan sesuatu yang baru atau
mengelaborasi ide lama menjadi menjadi lebih baik.
b. Usefull (ada gunanya): ketika ide tersebut mampu
memecahkan persoalan-persoalan yang ada dengan cara
seefektif mungkin.
3. Hasil penelitian di Dunia Barat ditemukan hal-hal
penting seperti :
a.Kreativitas lebih banyak bekerja dalam ambang sadar &
tidak sadar,
- Manusia timur lebih unggul
- Manusia barat hanya unggul dalam alam sadar saja.
b. Dalam berfikir, kreatif lebih banyak digunakan
bahasa rupa d.p. bahasa kata
- Manusia timur lebih unggul
- Dunia barat hanya unggul dalam bahasa kata saja.
c.Tenaga dalam, besar peranannya dalam proses kreasi,
karena mampu menguasai ambang sadar dan tidak
sadar termasuk otot-otot polos, dan manusia timur juga
lebih unggul
4. Perspektif Kreativitas
Ada beberapa perspektif kreativitas, yaitu:
a. Perspektif neurologis: perspektif ini melihat kreativitas sebagi
suatu sebuah mekanisme neural dalam otak kita. Perspektif ini
menekankan pentingnya faktor nutrisi, stimulasi dan latihan untuk
meningkatkan kemampuan otak
b. Perspektif kognitif: perspektif ini menekankan pada proses kreatif.
Proses kognitif adalah proses berfikir divergen yaitu proses berfikir
logis yang memungkinkan adanya lebih dari satu pemecahan.
c. Perspektif Intelegensi: perspektif ini lebih menekankan pada jenis
kemampuan intelektualnya.
5. Jenis kemampuan intelektual
Ada 3 hal dan ketiganya saling menunjang satu
sama lain yaitu :
a.Analitycal intelegence ; y.i. kemampuan yang
lebih banyak berfungsi untuk melakukan analisis
dan sintesis.
b.Creative intelegence: y.i. kemampuan intelektual
yang lebih banyak berfungsi untuk memunculkan
ide baru maupun perbaikan ide yang lama.
c.Practical intelegence: y.i. kemampuan intelektual
yang lebih banyak berfungsi untuk dalam
menerapkan dua kemampuan intelektual lainnya
dalam kehidupan sehari-hari.
6. Perspektif Lingkungan:
Perspektif ini lebih menyoroti pada sikap mental
dan peranan lingkungan dalam pembentukan
sikap kreatif.
Latihan, kebiasaan/ pembiasaan dan sosialisasi
kreativitas akan menunjang proses kreatif.
Keempat perspektif tersebut merupakan
perspektif komplementer yang harus
dipadukan.
7. Pengembangan Kreativitas
Ada 4 hal yang selalu harus diingat y.i:
a. Latihan pengembangan kreativitas.
b. Pemberian stimulan yang cukup, terutama pada
anak-anak.
c. Nutrisi.
d. Suasana positif dlm pengembangan kreativitas.
Dalam hal ini membutuhkan suasana suportif.
e. Penciptaan motivasi yang tepat.
Ketika orang mampu menggambarkan akan apa
yang akan dicapai, ketika itu dia menjadi kreatif.
Maka orang memotivasi untuk kreatif
8. Apa inti kreativitas
1. Pada saat puncak kehidupan seseorang adalah ketika
seseorang itu sedang melakukan upaya puncak kreatif.
2. Kehidupan kreatif menghasilkan kenikmatan dan memperkaya
baik diri sendiri maupun orang lain.
3. Untuk itu perlu selalu dibangkitkan / dinyalakan kembali daya
kreativitasnya.
4. Ada 7 jenis golongan kreativitas manusia yaitu :
1).verbal/linguistik,
5). kinertesis tubuh
2).matematis/ logis,
6). infrapersonal
3).spasial,
7). interpersonal
4). musikal,
Add.:
1). verbal/linguistik, adalah kemampuan memanipulasi/mengolah
kata secara lesan dan tertulis.
2). matematis/ logis, adalah kemempuan memanipulasi sistem
nomor dan konsep logis
3). spasial, adalah kemampun melihat dan memanipulasi pola dan
desain.
4). musikal, adalah kemampuan mengerti dan memanipulasi
konsep musik, seperti nada, irama dan keselarasan
5). kinertesis tubuh. adalah kemampuan memanfaatkan
tubuh dan gerakan seperti olahraga atau tari.
6). infrapersonal. adalah kemampuan memahami perasaan
diri sendir, gemar merenung serta berfilsafat.
7). interpersonal. adalah kemampuan memahami orang lain,
pikiran serta perasaan orang lain.
5. Jiwa Kreatif
Adalah suatu fungsi kemampuan intelektual dan non
intelektual yang dibentuk dari 4 unsur dasar yaitu: C.O.R.E.
Thomas Amstrong) :
a. Cari tahu : rasa ingin tahu harus dibarengi kekuatan bertanya,
merupakan induk penemuan hal-hal yang tidak diketahui. Apa
anda tahu bahwa anda tak mengetahuinya ?. Hal tersebut
adalah kunci kreativitas utama
b. Olah keterbukaan : bersikap fleksibel dan hormat menghadapi
hal baru, dan keterbukaan juga terkait dengan kesadaran serta
tanggap akan terjadinya ”kebetulan” dalam hidup.
c. Risiko : keberanian meninggalkan zona kenyamanan. Tanpa
berani menanggung resiko, maka tidak mungkin seseorang akan
berjiwa kreatif. Resiko kreatif ada beberapa kelompok kategori:
1). Resiko memasuki ketegangan/kegelapan,
2). Resiko menantang nasib,
3). Resiko untung-untungan, dan
4). resiko jadi bahan tertawaan.
d. Energi pendorong kerja dan pemercik hasrat: Tanpa energi
manusia akan lunglai, energi itu adalah mental baja.
6. Proses Kreativitas muncul dlm 4 tahap (Walls 1926):
a. Tahap persiapan,
Otak mengumpulkan informasi dan data yang berfungsi sebagai
dasar atau riset untuk karya kreatif yang sedang terjadi.
b. Tahap inkubasi,
Tahap
istirahat,
merenungkannya.
masa
penyimpanan
informasi
dan
c. Tahap pencerahan,
Saat inspirasi ketika sebuah gagasan baru muncul dalam
pikiran.
d. Tahap pelaksanaan/pembuktian,
Tahap menghitung dana, merencanakan suatu kegiatan hingga
menguji gagasan tersebut.
C. CIRI-CIRI KREATOR
1. Selalu punya rasa ingin tahu.
2. Ingin mencoba-coba.
3. Suka bertualang.
4. Suka bermain-main.
5. Berfikir intuitif.
Menurut Primadi (2000), kemampuan kreatif lebih
kuat bekerja pada saat,
1.Dorongan bermain (play impulse).
dorongan bermain inilah sering merupakan awal proses
kreasi.
2.Jabaran imajinasi perasaan gerak.
yaitu jabaran intuisi sekunder yang bisa merupakan
komunikasi dalam maupun luar
3.Estetika dan etika
dalam arti luas dan bisa mencakup kepekaan, kehalusan
perasaan.
4. Hati lapang (open mind)
memiliki sifat fleksibel
5.Keberanian
sifat ksatria dan jujur.
6.Spontan.
7.Vision, mewujudkan sebagai suatu luapan
perasaan, suatu mobilisasi energi karena
kegairahan/ kegembiraan krn sudah berjalan
benar kearah terciptanya kreasi.
D. MELETAKKAN DASAR-DASAR KREATIVITAS
1. Mulai dengan pengetahuan kita sendiri dan pengetahuan orang
lain. (yakinkan bahwa riset kita sudah menyeluruh).
2. Buku-buku, artikel 2 masalah kita, kita kumpulkan lalu dibaca &
diarsipkan (berkata pada diri sendiri: ”aku adalah pelaksana yang
hebat”
3. Yakinkan bahwa kita mampu menemukan solusi.
4. Semua fakta yang masuk akan memasuki tahap inkubasi
atau “merenung”. Selama ini kita jangan melakukan
apapun, sampai “inkubasi” memberi jalan untuk iluminasi.
5. Berikutnya akan ditemukan kapan batas inkubasi
berakhir dan mulai iluminasi.
Dan selanjutnya akan didapatkan solusi.
E. BERFIKIR LOGIS DAN BERFIKIR KREATIF
1. Berfikir Logis
Kadang 2 suatu masalah terasa sulit untuk dipecahkan sehingga
nyaris kita berputus asa. Untuk itu sangat penting meningkatkan
berfikir secara logis dan kreatif. Manfaat berfikir logis dan kreatif
menurut Bobbi De Porter & Mike Hernarcki :
a. Memaksimumkan proses2 pemecahan masalah secara kreatif.
b. Membiasakan / membiarkan otak kanan kita bekerja pada situasi
yang menantang.
c. Memahami peran paradigma pribadi dalam proses kreatif.
d. Mengetahui / mempelajari bagaimana curah gagasan (brain
storming) dapat memberikan pemecahan inovatif bagi
berbagai masalah.
e. Menemukan keberhasilan dalam ”berfikir tentang hasil (out
come thinking)”
2. Berpikir Kreatif
adalah: suatu proses budi seseorang yang
dapat menciptakan gagasan baru dari
gambaran yang berupa :
a. Angan-angan
b. Ingatan
c. Keterangan
d. Konsep yang dimiliki
XI.Lanjutan Kreativitas
F. Strategi Pengembangan Kreativitas
Guna membentuk pribadi yang kreatif perlu strategi.
Menurut Jordan E Ayan (2002) ada 10 strategi untuk
membentuk pribadi yang kreatif y.i.:
1. Menyatu dgn masyarakat luas.
2. Merancang suatu lingkungan bernilai tambah.
3. Mengembara keluar dari dunia sempit anda.
4. Menyulut inspirasi dari permainan dan humor.
5. Mengembangkan daya pikir dgn membaca.
6. Menggemari seni.
7. Menggeluti Teknologi.
8. Menghadapi tantangan dengan teknik berpikir ampuh.
9. Membebaskan kesadaran diri yang lain.
10. Menyatu dengan jiwa kreatif
*Add :
1.Menyatu dgn masyarakat luas.
a.Usahakan sering bertukar pikiran, riang, bersemangat
atau memberikan semangat atau memberikan semangat
orang lain dan saling menguntugkan →cara yang tepat
dalam meningkatkan kreativitas pada saat bersama
orang lain.
b.Usahakan menyesuaikan diri, tirulah yang terbaik dari
orang lain.
c.Buatlah jaringan pergaulan diberbagai pertemuan
khususnya dengan orang kreatif, baik pada kegiatan
seminar, semiloka, konferensi, rapat, belajar di kelas dll
*Add :
d. Banyak orang sukses dalam bisnis atau berbagai hal
karena perjumpaan yang simpatik dengan orang lain.
Contoh : Bob Langkamp pendirian perusahaannya
diawali dari inspirasi komentar saat ia masih bekerja
menjual kolam (bak) dan (spa).
Seorang bertanya
apakah baknya bisa digunakan untuk menetaskan ikan
salem? Komentar itu → ide → mendirikan perusahaan
budidaya ikan dan hasilnya → lebih satu juta
dolar/tahun.
e. Saran ahli ilmu jiwa dalam buku mindflulness
(kesadaran) sbb:
1). Jangan hidup mengandalkan pilot otomatis
2). Bersikaplah lentur dalam mengkategorikan
berbagai pengalaman.
3). Jangan menilai dari satu sudut pandang.
Disamping itu perlu juga :
a.Komunitas kreatif: y.i. membentuk atau bergabung
dengan komunitas yang kreatif sesuai yang diinginkan.
b.Mencari seorang pakar untuk menjadi Mentor.
Mentor atau pembimbing sangat diperlukan utk
meningkatkan kreativitas anda.
Fungsi Mentor→memberi petunjuk dan
mengembangkan bakat anda, sambil mengajarkan
berbagai kiat ketrampilan yang telah dikuasainya
dengan matang.
c. Membentuk suatu kemitraan atau kerjasama kreatif.
Kemitraan dpt meningkatkan kreativitas dgn cara saling
menyerap dan menyadap kemampuan orang lain.
Arti kemitraan adalah kerjasama dua fihak atau lebih yang
mampu memberikan sinergisme.
Agar kemitraan dapat berhasil dengan baik, perlu dilandasi :
1). Ada kesejajaran atau tidak ada yang merasa lebih.
2). Saling membutuhkan / memerlukan.
3). Saling menghargai.
4). Saling membina dan mendidik.
5). Saling percaya dan dapat dipercaya.
6). Saling berbelas \ kasih.
d. Mengelola kerjasama. Kita harus bekerja berdasarkan apa yang telah
disepakati.
e. Memperluas jaringan relasi. Dalam dunia bisnis memperluas jaring- an
relasi amatlah dibutuhkan. Memba- ngun jaringan relasi merupakan
gaya hidup yang benar-benar kreatif. Kalau ingin banyak relasi, harus
mampu bergaul dengan baik (ramah & supel).
f. Meruntuhkan rintangan anda dengan orang lain. Orang sering
terhambat untuk bersosialisasi karena malu, segan, tidak berani, minder,
tak percaya diri dlll. Maka sikap tsb. Akan menghambat kreativitas.
g. Membangun jaringan Relasi untuk mencari ide-ide Utama. Pada suatu
waktu pasti kita butuh ide utama. Hal ini biasanya ada masalah yang
sedang kita hadapi.
h. Hubungan Yang Bermakna :
Kita sadar bahwa berhubungan dengan orang lain merupakan cara yang
baik untuk memperoleh inspirasi, masukkan dan mendapatkan
pelatihan.
2.Merancang Suatu Lingkungan Bernilai tambah
a. Cari lingkungan atau ruangan yang mampu menjadi pikiran dan
energi mengalir deras.
b. Lingkungan yang baik akan merangsang sesuatu yang kita alami,
jiwa,seni, naluri bisnis, naluri belajar, naluri kerja yang produktif.
c. Lingkungan yang menjemukan akan mendorong orang bermuram
dan banyak muncul masalah.
d. Dalam usaha menata lingkungan agar kreatif, maka perlu
memperhatikan 7 unsur, yaitu :
1). Faktor pencahayaan.
2). Faktor warna.
3). Faktor seni dalam lingkungan.
4). Faktor bunyi 2 an.
5). Faktor aroma.
6). Faktor sentuhan.
7). Faktor cita rasa.
3.Mengembara Dari Dunia Sempit Anda.
a. Bepergian selain untuk refreshing, sering juga sebagai upaya
meningkatkan kreativitas.
b. Manfaat bepergian adalah dapat / menemukan :
1) Sudut pandang baru.
2) Meningkatkan ilmu / belajar.
3) Inspirasi dari renungan perjalanan.
4) Petualangan dan pengalaman unik.
5) Meruntuhkan penghalang kreativitas.
6) Mengalami kemujuran secara langsung.
7) Meneguk keuntungan.
8) Bepergian untuk relaksasi dan perenungan pribadi.
9) Memperoleh sesuatu untuk ditulis di rumah.
4.Menyulut Inspirasi Dari Permainan & Humor
a. Bermain merupakan komponen penting proses kreatif.
Bermain → mudah memasuki kondisi pikiran yang
mengandung unsur 2 kreativitas yang penting, yaitu sifat
ingin tahu, daya khayal, coba 2, fantasi, spekulasi, dll.
b. Bermain & humor → penuh tawa yang akan membebaskan
kita dari pekerjaan yang menjemukan sehingga tugas
menjadi menyenangkan.
c. Humor menjadikan kita terbuka. Bermain mencegah rasa
bosan, hidup lebih bervariasi, mencerdaskan kinestik tubuh,
verbal linguistik dan matematik logis.
d. Dalam hidup ini tertawa hilangkan stres, jangan suka marah
dan kendalikan emosi.
5.Kembangkan Daya Pikir Dengan Membaca
a. Membaca sebagai ketrampilan belajar harus di kuasai oleh
mahasiswa.
b. Bacaan yang baik akan memikat rasa ingin tahu, memperkaya
keaneka ragaman hidup, mempertinggi keterbukaan akan ide
baru, cara memandang kebenaran, merangsang ide baru dan
mendorong berani ambil resiko.
c. Membaca menjadikan kita lebih kreatif, jika :
1).Memperteguh komitmen baca yang menopang karya kreatif.
2). Menambah keberagaman membaca.
3). Memperbesar kesempatan mengalami kemujuran
dan keserentakan.
6. Gemarilah Kesenian.
a. Kesenian mampu menumbuhkan kreativitas karena adanya
kekuatan dalam seni, yakni mampu membawa kita keluar dari
kehidupan sehari-hari,
b. Kekuatan kesenian mampu mendorong berpikir dengan cara
sama sekali baru
7. Geluti Teknologi.
a. Menguasai teknologi berarti anda menguasi prasyarat kreatif,
terutama teknologi informasi dan komunikasi
b. Setiap karya kreativitas didasari penguasaan teknologi,
sehingga teknologi dapat tercipta berkat jiwa kreatif.
c.Teknologi sebagai pembuat kecenderungan baru.
8.Hadapi Tantangan dengan Teknik Berpikir Ampuh.
a. Berpikir ampuh sangat dibutuhkan, terutama dalam
keadaan yang terdesak, baik terdesak karena waktu, biaya,
tenaga dll.
b. Tekanan dan ancaman dapat menjadi pemicu kreativitas,
kalau mampu menghasilkan ide dan memanfaatkan
informasi dengan baik.
c. Berpikir ampuh yaitu sekumpulan strategi berpikir terpusat,
yang dalam waktu singkat mampu membawa dari kondisi
tidak ada ide ke kondisi ide baru. Berpikir ampuh dapat
menjadi piranti berharga dalam upaya mencapai
kesuksesan.
d.Ada 8 teknik berpikir ampuh yang paling efektif, yaitu :
1)Curah gagasan.
2)Pemikiran transformatif.
3)Kaitan yang dipaksakan.
4)Berpikir seolah olah.
5)Pemikiran GNP (goal not problem = tujuan bukan masalah)
6)Pemetaan pikiran.
7)Jurnal ampuh.
8)Permainan peran.
RUMUS ORANG KREATIF DALAM MENGGAPAI
KESUKSESAN IDE/ GAGASAN BARU (Yordan E Ayan,
2002) adalah :
a)Plan (Perencanaan)
b)Persistence (Kegigihan)
c)Patience (Kesabaran)
d)Passion (Semangat)
Beberapa langkah dlm mendorong gagasan atau ide
seseorang ke tahap penciptaan peluang untuk
kreativitas adalah :
Langkah 1 : mengejawantahkan gagasan menjadi sasaran
Langkah 2 : berpikir seolah-olah
Langkah 3 : menjual gagasan
Langkah 4 : membuat presentasi
Langkah 5 : menyusun antisipasi apabila gagasan kita ditolak atau
diragukan.
Langkah 6 : mengikat customer
Langkah 7 : mengatasi rasa minder & menjadi inovator
XII. KEDISIPLINAN
Sesudah merdeka dan membentuk NKRI yg
berdasarkan Pancasila & UUD ’45 maka tugas Bangsa
Indonesia adalah :
mewujudkan cita-2 dan tujuan Nasional, sebagimana
tertuang dlm Pembukaan UUD’45
Untuk mewujudkan cita-cita Nasional perlu :
- Program Pembangunan Nasional
- Stabilitas nasional (segala aspek kehidupan Nasional)
- Penerapan ketertiban & disiplin
Disiplin merupakan bagian dari kepribadian bangsa
Indonesia yang dijiwai Pancasila
A. Pengertian Disiplin
Disiplin : Kepatuhan untuk menghormati & melaksanakan
suatu sistem, yg mengharuskan orang tunduk pd
putusan-2, perintah atau peraturan-2 yg berlaku.
Wahana yg efektif adalah :’Kepramukaan’.
Ciri-ciri yg menonjol dalam Kepramukaan adalah sbb.:
1. Kediplinan yg tinggi
2. Pramuka bersifat sukarela
3. Pramuka mendidik utk hidup mandiri
4. Pramuka dpt mendidik jiwa ksatria
Macam-macam disiplin :
a. Disiplin Individu
b. Disiplin Sosial
c. Disiplin Nasional
Terlaksananya disiplin nasional dg baik akan terlihat dlm
aspek kehidupan bidang Ipoleksosbud.
B. Disiplin Nasional
1. Tulisan dan manfaat Disiplin Nasional adalah utk
memberikan suasana kondusif bagi pelaksana
Pembangunan Nasional
2. Hakekat Disiplin Nasional
a. Bgs Indonesia terdiri atas berbagai kelompok
etnik yg hingga kini masing-2 tetap memelihara
budayanya, yg di dlmnya terkandung norma-2 sbg
acuan sikap dan perilaku.
b. Pendekatan Struktural
Dlm bernegara, bangsa Indonesia mengatur
dirinya sendiri di dlm pranata yg disebut
sistem kehidupan Nasional.
Kaidah-kaidah Kehidupan Nasional
1. Bidang Ideologi
a. Pancasila sbg Dasar dan Ideologi Negara
b. Pancasila mrpk pandangan hidup bangsa
c. Pancasila mrpk sumber dr sgl. sumber hukum
2. Bidang Politik
Kehidupan Politik merupakan daya upaya bersama utk
mencapai cita-2 nasional, yaitu masyarakat adil,
makmur dan sejahtera.
Pedoman Kehidupan Nasional Bidang Politik
a. Hrs mencerminkan azas Demokrasi
b. Bina persatuan & kesatuan mrpkn tujuan utama
c. Pemerintahan Negara dilaks. berazaskan Demokrasi
d. Pemerintahan Negara dilaks. berdasarkan sistem dan
mekanisme UUD ’45
e. Bina hukum Nasional haruslah dinamik.
f. Partisipasi sosial berdasarkan kesadaran utk
membangun masyarakat & bangsa
g. Politik Luar Negeri yang bebas dan aktif.
3. Bidang Ekonomi
Ekonomi Nasional disusun dlm suatu kesat.ekonomi
berazaskan kekeluargaan.
Pedoman Kehidupan Nasional Bid. Ekonomi.
a. Kebijakan penggunaan & pengamanan sumber daya
alam
b. Peningkatan produksi dilaksanakan dg pola dan arah
tertentu (diatur)
c. Pemantapan dan peningkatan ekonomi hrs menunjang
keahanan bidang lain.
d. Bina mental usahawan menunjang daya guna
perekonomian nasional.
4. Bidang Sosial Budaya
Sosbudnas mengembangkan kehidupan manusia
berbudaya & berkepribadian Indonesia
Pedoman Kehidupan Nasional Bid. Sosbud.
a. Diarahkan pada tata pergaulan yg maju tanpa
meninggalkan semangat kekeluargaan
b. Kehidupan berbagai ragam adat istiadat saling
menghormati
c. Bina Budaya Nasional sesuai aspirasi Nasional
d. Diknas dikembembangkan dg motivasi terwujudnya
masyarakat yg maju & cerdas
e. Pengembangan Iptek diarahkan kpd pengembangan
kemampuan nasional
5. Bidang Hankam
Hankamnas bertujuan utk menjamin kelestarian
bangsa dan negara
Pedoman Kehidupan Nasional Bid. Hankam.
a. Hankamnas dibentuk dgn mengerahkan seluruh
rakyat beserta segenap potensinya
b. Bangsa Indonesia cinta damai ttp lebih cinta
kemerdekaan.
c. Kehidupan bernegara dan bermasyarakat sebagai
suatu sistem, mrpk keseluruhan mata rantai dari
kegiatan yg berbeda.
C. Membangun Didiplin Nasional
Untuk dpt mensukseskan pembangunan Nasional, perlu
usaha bin. disiplin nasional.
Bin. Disiplin Nasional mrpk tugas bersama.
Pembinaan disiplin nasional pd dasarnya memiliki tujuan
tercapainya kondisi masyarakat yang :
1. Berkemampuan utk patuh dan taat secara
sadar thd nilai-nilai & norma-2 yg berlaku.
2. Berkemauan utk mengatasi sikap ancaman
3. Berkemampuan utk mengendalikan diri dlm
menggunakan kewenangan yg dimiliki.
4. Berkemampuan serta ulet dlm mengatasi masalah-2 sosial.
5. Memiliki rasa kebangsaan, patriotisme
6. Mencerminkan adanya kesatuan sikap & tindak
antara Pemerintah dan masyarakat.
Sasaran
-
Manusia dan lingkungan
Sikap dan tingkah laku yg tergantung pd sikap
mentalnya
Bina Disiplin Nasional dilakukan melalui :
Saluran : Dik Formal maupun Dik Non Formal
Misalnya : Pendidikan, Instruksi, Dik Politik, dsb.
Dalam bentuk Matriks dpt digambarkan sbb.
Subyek
Obyek
Metode
Formal &
Informal
-Aparat Pemerintah
-Pemuda
-Pelajar
-Mahasiswa
Leader
-Masyarakat umum
Azas :
Kekeluargaan/gotongroyong,
kemanusiaan, kemerataan &
menyeluruh kesinambungan
Metode :
Edukatif, Persuasif, Keteladanan
Teknik :
Primer, Sekunder
Media :
Formal leader, informal leader, mass
media
Jalur :
Pendidikan keluarga
Lingkungan & Masyarakat
Pola : Upaya Pemasyarakatan Disiplin Nasional
D. Berbagai kendala & upaya mengatasi
pelaksanaan disiplin nasional
Disiplin individu & disiplin sosial sbg syarat
terlaksananya disiplin nasional.
1. Bbp kendala dlm penegakan disiplin nasional
a. Kelemahan dlm pelaks. hukum & perundangundangan
b. Kurangnya kesadaran dan tanggung jawab
sosial masyarakat Indonesia.
c. Kurangnya keteladanan dari generasi tua
d. Merosotnya kewibawaan orang tua
e. dsb.
2. Cara mengatasi kendala tsb diatas diantaranya
:
a. Dilakukan dlm lingkungan keluarga
(pendidikan keluarga)
b. Dalam lingkungan masyarakat
c. Dalam lingkungan sekolah/ kampus
d. Aparat pemerintah/ penegak hukum
3. Kedudukan masyarakat
a. Sbg warga negara hrs :
- Setia kpd filsafat Negara (Pancasila)
- Setia/ taat pada UUD ’45
- Taat pd semua peraturan/ perundang-undangan,
- Menjalankan tugas dng ikhlas
- Selalu waspada thd ansaman yg merusak
bangsa/ negara
b. Sbg anggota masy. hrs :
- Berkepribadian Nasional
- Bersemangat gotong royong
- Mendahulukan kepentingan umum
- Menggemari kebersihan
- Dpt membantu pd orang yg menderita
- Aktif dlm kegiatan RT.
c. Sbg individu hrs.:
- Mmelihara hubungan baik kpd siapa saja
- Menghormati orang yg lebih tua, menyayangi
yg muda
- Memelihara kerukunan persahabatan dg
siapapun
XIII. KEJUANGAN
A. Mengapa perlu perjuangan :
Wawasan kejuangan hrs menjadi perhatian kita semua. Hal
ini krn adanya bbrp sebab, diantaranya:
Pertama (1) : Kita bisa menikmati yg ada
sekarang ini, krn adanya jiwa
kejuangan dari para pendahulu kita &
para veteran.
Kedua (2) :Orang-2 besar (Soekarno, Hatta,
Sudirman, Napoleon Bonaparte,
Ilmuwan Newton, dll) bisa berhasil krn
jiwa kejuangan yg sangat tinggi.
Ketiga
(3) : EQ lebih tinggi dari IQ (88 % berbanding)
Kejuangan berada pada EQ, jadi
masih menyimpan banyak potensi.
Peluang (Internalisasi/ menghayati) nilai juang, al.
1. Pancasila dan UUD ’45 masih tegak kokoh.
2. Letak geografis, Demografis, Sumberdaya alam,
masih bisa dioptimalkan pemanfaatannya.
3. Kepercayaan globalisasi, didunia dpt
memberikan harapan positif
4. Tap MPR No. XI Th 1998 ttg berantas KKN
5. Undang-2 No. 22(yg diubah dg UU No. 32/2004
ttg Otoda, serta UU No. 25/1999 ttg
perimbangan keuangan Pusat dan daerah.
Kendala-kendala
(dalam menginternalisasi/ menghayati) nilai juang :
1. Ideologi
Dalam Orba menjadi satu-satunya azas.
Dalam Era reformasi, timbul multi peranan
2. Politik
Terdpt persaingan pd tingkat elit politik
3. Ekonomi
Banyak perusahaan yg gulung tikar, PMA
turun drastis dgn alasan faktor keamanan
4. Sosial Budaya
Lemahnya sistem filter & akulturasi budaya asing
cenderung selalu diterima.
5. Ilmu Keamanan
Kurang kesadaran Bela Negara
B. Arti dan Rumusan Kejuangan
Menurut Cony (2002) Arti kejuangan adalah :
“Ketahan malangan dlm menghadapi realita hidup”. Kejuangan
yg mrpk “Emotional Inteligence” banyak perperan pada
masa lalu.
Berkat kejuangan tinggi maka Indonesia dpt mencapai
kemerdekaannya.
1. Beberapa pengertian Kejuangan
Kejuangan berbeda dg perjuangan
(A. Osman Rachman dkk, 1995).
a. Arti kata juang :
1). juang, berjuang, berlaga, berlawanan
2). Memperebutkan sesuatu dg mengadu
tenaga, berperang, dsb.
3). Berlanggaran (ttg perahu, ombakl dsb.)
Perjuangan
- Perkelahaian (merebut sesuatu)
- Usaha yg penuh kesadaran & bahaya
- Salah satu wujud interaksi sosial
b. Pengertian Kejuangan
1). Perihal penyelenggaraan Pembangunan Nasional
disertai mental, jiwa, tekad yg tinggi
2). Suatu usaha yg sungguh-2 dlm melawan
kemiskinan
3). Perihal yg gigih utk mewujudkan keinginan
4). Sikap mental & semangat yg bergelora dlm
mewujudkan cita-cita (bangsa).
c. Perjuangan
1). Menurut W.J.S. Poerwodarminto
- Perjuangan yaitu dua atau lebih kekuatan &
kekuasaan yg saling berbenturan.
- Perjuangan suatu perkelahaian (fight) atau
peperangan (combat).
2). Rumusan Kejuangan
‘Semangat & nilai 1945’ yg terdiri nilai-2 dasar &
nilai operasional.
a). Nilai-nilai Dasar
(1). Semua nilai yg terdpt pd Pancasila
(2). Semua nilai yg terdpt dlm Proklamasi 17
Agustus 1945.
(3). Semua nilai yg terdpt dlm UUD 1945.
b). Nilai Operasional
(1). Ketaqwaan kpd Tuhan YME
(2). Jiwa dan semangat merdeka
(3). Nasionalisme
(4). Patriotisme
(5). Rasa harga diri sbg bangsa Indonesia yg merdeka
(6). Pantang mundur dan pantang menyerah
(7). Persatuan dan kesatuan
(8). Anti penjajah dan penjajahan.
(9). Percaya pada diri sendiri
(10). Percaya pada hari depan
(11). Idealisme perjuangan tinggi.
(12). Berani, rela/iklas berkorban
(13).
(14).
(15).
(16).
(17).
Kepahlawanan
Sepi ing pamrih rame ing gawe
Senasib seperjuangan
Disiplin yg tinggi
Ulet dan tabah menghadapi AGAT
Kriteria jiwa kejuangan
(A.Osman Rachman dkk) :
a. Pancasila
1). Insan hamba Tuhan
2). Insan yg berkemanusiaan adil & beradab
3). Insan yg menegakkan kesatuan & persatuan
4). Insan yg menegakkan keadilan & mewujudkan
kesejahteraan
b. Jiwa Patriot
1).
2).
3).
4).
5).
6).
7).
8).
9).
10).
11).
12).
13).
Cinta damai ttp lebih cinta kemerdekaan
Iklas berkorban
Lebih mengutamakan kepentingan sosial
Pendukung & pembela Pancasila
Bertanggung jawab dan tdk mengenal menyerah
Gagah berani
Disiplin
Percaya pada diri sendiri
Setia
Bhayangkari Negara
Tanggap, tangguh, trengginas
Patuh dan taat pada pimpinan
Jiwa korsa
c. Jiwa Satria
1).
2).
3).
4).
5).
6).
7).
8).
9).
10).
11).
12).
13).
14).
Sederhana
Ulet
Tabah
Berpendirian teguh
Menghargai sesama manusia
Melindungi yg lemah
Mempunyai harga diri
Rendah diri
Membela kejujuran, kebenaran dan
keadilan
Berbudi luhur
Legowo
Belaka/ apa adanya
Bijaksana
Rasa senasib seperjuangan
*Kriteria kejuangan secara umum
Kaji kejuangan
a. Kejuang Sudirman
b. Kejuang Soekarno
c. Kejuang Kartini
XIV Lanjutan Kejuangan
C. Maksud dan tujuan kejuangan
Maksud dan tujuan (di era globalisasi) adalah :
“Penanaman nilai-2 thd individu warga negara RI”
- untuk memantapkan wawasan kebangsaan
di era globalisasi
- guna memperkokoh persatuan dan kesatuan
bangsa
- dlm wadah NKRI shg siap menghadapi
globalisasi
D. Manfaat dan ruang lingkup kejuangan
Manfaat bagi bangsa dan negara :
- dapat membangun rasa cinta tanah air
- berjiwa nasionalis
- mampu menciptakan kader-kader bangsa
yang potensial
Manfaat bagi individu
- mampu membuat ulet
- tahan menderita
- tidak kenal menyerah
E. Tahapan-tahapan kejuangan
1. Fase pengenalan
2. Fase pertumbuhan
3. Fase pematangan
4. Fase penurunan
Kejuangan
Pengenalan
Pertumbuhan
Pematangan
Penurunan
Waktu
F. Kejuangan pembentukan Bangsa Indonesia
1.
2.
3.
4.
5.
Kejuangan sbg watak dan budaya
Menguatkan kejuangan sbg jati diri
Membongkar keyakinan kejuangan yg salah
Kemampuan melihat ke depan
Kejuangan menerima dan menghormati
keberagaman
6. Kejuangan kebersamaan senasib
seperjuangan
7. Kejuangan keberanian rela berkorban
Download