PENDIDIKAN JATI DIRI WIDYA MWAT YASA TERTULIS PADA LAMBANG I. PENDAHULUAN A. YKPP (Yayasan Kesejahteraan Pendidikan dan Perumahan) 1. Didirikan oleh Menhankam/ Pangab, tgl.26 Januari 1990 dan disempurnakan melalui akta notaris tgl. 5 Maret 1996 2. Ketua Umum YKPP Ex Officio Sekjen Dephan 3. Tugas pokok YKPP menyelenggarakan pembinaan dan pengembangan UPNV Jatim, Yogjakarta dan Jakarta + SMA Taruna Nusantara Magelang. 4. Dalam penyelenggaraan pembinaan dan pengembangan UPNV dibentuk Badan Penyelenggara (BP), yang berkedudukan di JL. Wachid Hasyim No.7 Jakarta dan Badan Pelaksana Harian (BPH) pada UPNV Yogjakarta, UPNV Jatim dan UPNV Jakarta. 5. Tugas Pokok BP mewakili Yayasan dalam menyelenggarakan pembinaan dan pengembangan UPNV Jatim, UPNV Yogjakarta dan UPNV Jakarta. 6. Organisasi BP UPNV YKPBS terdiri : a. Ketua b. Wk Ketua c. Sekretaris d. Bidang I/ Akademik dan Penelitian e. Bidang II/ Kemahasiswaan dan Pengabdian kpd Masyarakat f. Bidang III/ Kepegawaian g. Bidang IV/ Pengawasan dan Materiel h. Bidang V/ Perencanaan, Anggaran dan Keuangan 7. BPH UPNV Jatim mempunyai tugas pokok melaksanakan fungsi dan tugas sehari-hari BP UPNV YKPBS di UPNV Jatim 8. Organisasi BPH UPNV Jatim terdiri : a. Ketua b. Sekretaris c. Kepala Bidang Akademik,Kemahasiswaan dan Pengabdian kpd Masyarakat (Akmadimas) d. Kepala Bidang Kepegawaian, Materiel dan Keuangan (Pegmatku) B. Pentingnya Kuliah Widya Mwat Yasa (WIMAYA) 1. Dalam Era Globalisasi saat ini dan dimasa mendatang Indonesia perlu didukung oleh sumberdaya manusia (SDM) yang handal, profesional, menguasai Ipteks, disiplin, jujur, beretos kerja tinggi dan berwawasan kebangsaan. 2. UPN “Veteran” Jatim didirikan tgl. 5 Juli 1959 oleh Pejuang Kemerdekaan sebagai monumen hidup, diharapkan selalu menghasilkan lulusan yang berkualitas. 3. Wimaya merupakan sesanti UPN “Veteran” dan sekaligus sbg jati diri. 4. Sesanti Widya Mwat Yasa sbg jati diri perlu dijabarkan dan ditanamkan kpd para mahasiswa melalui perkuliahan, sehingga dpt menjadi ciri khas UPN “Veteran” Jatim 5. Pesan Pejuang : a. Motto perjuangan Tiada kehidupan tanpa perjuangan Tiada perjuangan tanpa pengorbanan Tiada pengorbanan tanpa keikhlasan Tiada keikhlasan tanpa keyakinan thd Tuhan YME. b. Hayati dan amalkan nilai kejuangan bangsa, utamakan kepentingan bangsa diatas kepentingan pribadi/ golongan c. Ingat amanat penderitaan rakyat d. Jadilah pelaku penentu, pelopor, pionir pembangunan e. Berikanlah yg terbaik bagi rakyat, bangsa dan negara. C. Tujuan Mata Kuliah Wimaya 1. Mahasiswa dapat memahami WIMAYA sebagai jati diri/ identitas UPN “Veteran” 2. Mahasiswa mampu mengimplementasikan dalam kehidupan bermasyarakat berbangsa dan bernegara II. JATI DIRI A. Jati diri Mengapa sebuah lembaga hrs memiliki jati diri ? Pertanyaan ini sering muncul seiring dengan jaman globalisasi, yaitu suatu Jaman peralihan dengan penuh perubahan. Jati diri Lembaga : Artinya membedakan dirinya dengan lembaga lainnya. Jati diri sangat diperlukan agar lembaga senantiasa mantap dalam bersikap dan bertindak menghadapi perubahan Jaman. WIDYA MWAT YASA Sebagai semboyan UPN “Veteran ”, sekaligus sbg jati diri, mempunyai arti “Belajar utk membangun ” . Membangun jiwa raga guna sebesar-besarnya utk kepentingan bangsa dan negara, lahir/ batin, adil/ merata. Implementasinya berupa : Proses belajar/ mengajar di UPN “Veteran ” untuk kepentingan negara dan bangsa, diwujudkan dalam manusia-2 individu yg unggul, cerdas intelektual (IQ) maupun emosional (EQ), berwawasan kebangsaan agar mampu menjadi kader pembangunan atau kader perubahan. B. Paradigma Paradigma berfungsi sbg acuan/ pedoman dlm proses belajar-mengajar, merupakan paradigma lembaga : “ WIDYA MWAT YASA “ Dibawah paradigma nasional utk menjamin : - kelangsungan hidup - keutuhan/ kekompakan - jati diri UPN “Veteran” (lulusan yg spesifik, berbeda dengan lulusan dari PT lain). Tantangan-2 yang ada 1. Krisis multidimensional : - krisis toleransi - antar etnis - antar kelompok - Indonesia menjadi terpuruk 2. Lingkungan globalisasi - Konsentrasi ekonomi-perdagangan bebas Negara maju tdk mampu hidup di negara sendiri Negara maju membentuk forum internasional Negara maju membuat aturan utk negara berkembang yg tdk mampu melindungi rakyatnya. - Yg terjadi negara berkembang melindungi negara maju sbg kapitalis global. 3.Kesadaran berbangsa dan bernegara rendah - Kurang mendukung utk menjawab tantangan globalisasi - Demokrasi, memberikan kebebasan tidak (bukan- sekali merdeka, merdeka sekali) dimanfaatkan sebagaimana mestinya. - Berbagai tempat terjadi konflik : - politik - ekonomi - etnis - separatisme 4. Kasus Narkoba - Telah sampai pd taraf yg membahayakan - Terjadi dimana-mana - Peringkat penyalahgunaan Narkoba 1. Sumut 4. Lampung 2. Irian Jaya 5. Bali 3. Jatim 6. Yogjakarta - Perlu merubah perilaku manusia/ masyarakat melalui pendidikan “Widya Mwat Yasa” POLA PIKIR WIDYA MWAT YASA - Paradigma Nasional - Paradigma Lembaga : Widya Mwa Yasa Input Mhs dgn berbagai latar belakang dan kondisi Press belajar Subyek dan obyek Sivitas akademika Metode : Keteladanan, Kemitraan, Ceramah, Outbond, Diskusi, Partisipasi dan Seni budaya Lingkungan/ Internasional -Globalisasi -Perdagangan Narkoba -Nasional : krisis multidimensi Output dg sarana WIMAYA -Pelopor pembangunan -Jiwa patriot -Nasionalis -Disiplin -Ksatria -Kreatif & ulet -Toleran & Jujur -Cerdas -Perekat bangsa -Kepribadian baik Paradigma nasional didalam proses belajar mengajar - “Wimaya” sumber nilai, dan Pancasila & UUD ’45 sebagai paradigma nasional - Yang diajarkan selaras/ mengacu pada nilainilai yang terkandung dlm Pancasila dan UUD ’45 Paradigma lembaga Sasanti “Widya Mwat Yasa” sbg paradigma lembaga : - tidak hanya perlu dihafal dan dimengerti - namun perlu direvitalisasi, ditanamkan dan dihidupkan dlm jiwa seluruh sivitas akademika UPN “Veteran”. Paradigma : “adalah tata nilai yg diyakini kebenarannya sbg arah kinerja lembaga”. Oleh karena itu paradigma merupakan : - sumber nilai - kerangka berfikir - orientasi dasar - sumber arah dan tujuan dari suatu perkembangan perubahan dan proses dalam lembaga C. Visi Widya Mwat Yasa Menjadikan mahasiswa sebagai individu yang unggul, yakni : - Cerdas intelektual - Berkepribadian baik - Mampu bermasyarakat, berbangsa dan bernegara Implementasinya 1. Mhsw mampu menempatkan kepentingan bangsa diatas kepentingan pribadi, golongan/ daerah, suku/ ras, agama dan kelompok. 2. Mhsw mampu menempatkan dirinya sbg insan perekat bangsa. 3. Mhsw mampu menerima keberagaman/ pluralitas dan mampu saling percaya. 4. Mhsw mampu/ trampil belajar shg menjadi individu manusia yang cepat menguasai bidang ilmunya. 5. Mhsw menjadi toleran, disiplin, kreatif, komunikatif, santun, bekerjasama, bertanggung jawab, bermoral, dan cinta tanah air. 6. Mhsw mampu peduli lingkungan sosial 7. Mhsw mampu menyelesaikan konflik dlm dirinya maupun berpartisipasi dlm upaya penyelesaian konflik dalam masyarakat, bangsa dan masyarakat 8. Mhsw mampu menjelaskan sejarah UPN “Veteran” 9. Mhsw mampu menjelaskan perkembangan zaman/ globalisasi tanpa mengorbankan keutuhan bangsa dan negara D. Tujuan 1. Mhsw bangga menjadi bangsa Indonesia, mau dan mampu untuk membelanya. 2. Mhsw mau mengamalkan ilmunya untuk kepentingan bangsa dan negara. 3. Mhsw percaya, kita hanya bisa dipersatukan sebagai bangsa Indonesia. 4. Mhsw sadar pentingnya hidup bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. 5. Mhsw sadar penting dan manfaatnya “Widya Mwat Yasa”. 6. Mhsw mau dan mampu mempertahankan kebersamaan, persatuan, ketertiban, kedisiplinan dan keharmonisan. 7. Mhsw mampu bergaul/ berinteraksi antar etnis, antar golongan, dgn menghargai pluralitas dlm rangka persatuan dan kesatuan. 8. Mhsw mengetahui sejarah UPN “Veteran” 9. Melestarikan, mengaplikasikan dan memiliki komitmen, cita-cita, nilai dan prinsip. 10.Tanggap thd proses dinamisasi/ perubahan zaman. 11.Memfasilitasi mhsw utk menjadi pribadi yg mampu berkomunikasi, toleran, memiliki rasa kebersamaan, kritis thd isu-isu masalah masyarakat, bangsa dan negara. III. IDENTITAS ATAU JATI DIRI Identitas atau jati diri seseorang akan membedakan dirinya dengan orang lain. Identitas atau jati diri lembaga/ Institusi akan membedakan institusi satu dengan lainnya. Jati diri bangsa akan membedakan bangsa yang satu dengan bangsa lainnya. A. Pengertian Identitas atau Jati diri Identitas (asal) “Identity” artinya : ciri-2 atau tanda-2 atau jati diri. Identity di Indonesiakan identitas /jati diri Pertama : berarti identitas /jati diri yg menunjuk pd ciri-2 yg melekat pada diri seseorang atau benda. Kedua : identitas /jati diri dpt berupa surat keterangan yg dpt berupa srt keterangan yg dpt menjelaskan seseorang & riwayat hidup seseorang. Menurut Soemarmo Soedarsono (2001) Identitas adalah : - suatu ciri-2 sikap dan perilaku, - yg membedakan seseorang dr lainnya, - yg dpt disamakan dg “tanda-diri” atau “bukti diri” dari orang/pribadi tsb. Menurut Parsudi Suparlan (1999) Identitas/ Jati diri adalah : - Suatu pengenalan /pengakuan thd seseorang yg termasuk dalam suatu golongan, - Yg dilakukan berdasar serangkaian ciri-ciri yg merupakan satu kesatuan bulat & menyeluruh, - Serta menandainya, shg dpt dimasukkan dlm golongan tsb. (Contoh : seseorang pakai baju seragam/ atribut tentara, polisi, dll). Menurut Hank Johnston (1994) Menurutnya ada 2 identitas : 1. Identitas Individu 2. Identitas kolektif 1. Identitas individu - Identitas ini berkaitan dengan keseluruhan ciri tentang seseorang. - Dibentuk melalui interaksi biologi (bersifat jasmani) dan kehidupan sosial. - Jadi identitas individu adalah identitas atau jati diri yang dimiliki oleh seseorang yang mereka dapat sejak lahir, maupun dari proses interaksi dengan yang lain 2. Identitas kolektif Identitas kolektif adalah identitas yang dimiliki oleh anggota-anggota kelompok yang mereka bangun melalui interaksi sesama anggotanya dan untuk kepentingan bersama atau kelompok. B. KAPAN IDENTITAS ATAU JATI DIRI ITU MUNCUL - Menurut Suparlan(1999) identitas atau jati diri itu muncul dan ada dalam interaksi. - Menurut Ubadillah dkk(2000) identitas atau jati diri dapat muncul dan ada dalam suatu hubungan dengan yang gaib yang ia bayangkan, sebagai suatu kebenaran yang tidak dapat dibantah. Jati diri dapat muncul dan dikenal masyarakat melalui : 1. 2. 3. 4. 5. 6. Refleksi hati nurani Keramahan hati yang tulus dan santun Ketaqwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa Keuletan dalam ketangguhan Kecerdasan yang arif Harga diri Unsur-unsur Jati diri Menurut Soemarmo Soedarsono (2001) Sistem Nilai (value sistem) diwujudkan oleh olah-rasa : - Nilai refleksi hati nurani - Harga diri - Taqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa Sikap (Attitude) diwujudkan oleh olah cipta dan olah karsa : - kebersamaan - kecerdasan yang arif Perilaku (behaviour) diwujudkan oleh olah karya : - Keramahan, tulus dan santun - Ulet dan tangguh C. UNTUK APA SESEORANG MEMERLUKAN IDENTITAS ATAU JATI DIRI Identitas atau jati diri diperlukan dalam interaksi. Misalnya interaksi (hubungan) anak dengan Bapak. Semakin banyak peranan yang dimainkan seseorang, baik interaksi dalam rumah tangga maupun masyarakat semakin banyak identitasnya (semakin populer identitasnya). D. JATI DIRI LEMBAGA (UPN VETERAN) Jati diri lembaga dapat digali dari nilai-nilai sejarah lembaga UPN “Veteran” sebagai lembaga. Lembaga yang didirikan oleh pada pejuang mempunyai jati diri sbb: 1. Monumen hidup para veteran pejuang kemerdekaan 2. Kampus perjuangan 3. Kampus perekat bangsa 4. Kampus pionir pembangunan Lembaga perlu jati diri untuk menjaga kelestarian kelangsungan hidup atau eksistensi lembaga tsb, yang aktualisasinya dengan : 1.Memupuk semangat perjuangan 2.Memupuk semangat berprestasi 3.Memupuk semangat kebersamaan Cita-cita untuk mengaktualisasikan jati diri diperlukan individuindividu yang unggul yakni cerdas emosional (EQ) dan intelektual (IQ) dan berwawasan kebangsaan. Untuk itu perlu pendidikan “Widya Mwat Yasa” antara lain dapat ditempuh dengan jalan : 1. Menata pribadi menuju manusia yang berkepribadian 2. Menata lingkungan yg teratur dan bersih, yang mampu mendorong semangat belajar dan bekerja. IV. LANJUTAN JATI DIRI A. PEMBANGUNAN LEMBAGA (UPN VETERAN JATIM) Pembangunan Lembaga scr umum dirumuskan sebagai : perencanaan, penataan dan bimbingan dari organisasi baru, atau yg disusun kembali yang merupakan/ mewujudkan perubahan-perubahan dalam nilai-nilai fungsi-fungsi teknologi-teknologi pisik & atau pola-pola tindakan yang baru, dan memperoleh dukungan dan kelengkapan dalam lingkungan tersebut (menurut Milton J. Esman dalam Eaton th,1986) Model Konsep dalam Diagram Lembaga Variabel-variabel lembaga : Kepemimpinan Doktrin Program Sumber-sumber Daya Struktur Kaitan-kaitan T R A N S A K S I yang Memungkinkan : - Kaitan fungsional - Kaitan normatif - Kaitan tersebar Kelompok Variabel lembaga dirumuskan sbb: (Menurut Milton J. Esman) a. Kepemimpinan Menunjuk kepada kelompok orang yang secara aktif berkecimpung dlm perumusan doktrin dan program dari lembaga tsb. b. Doktrin Dirumuskan sebagai spesifikasi dari nilai-nilai, tujuan-tujuan & metode-metode operasional, yg mendasari tindakan sosial. c. Program Menunjuk pada tindakan-tindakan tertentu yang berhubungan dengan pelaksanaan fungsi-fungsi jasa yg merupakan keluaran dari lembaga tsb. d. Sumber-sumber daya Adalah masukan keuangan, fisik, manusia, teknologi dan penerangan dari lembaga tsb. B. IDENTITAS NASIONAL Akhir-akhir ini sering terdengar bahwa Indonesia tidak memiliki Identitas atau jati diri sebagai bangsa. Mengapa bisa demikian ? Kita sebagai bangsa Indonesia sangat prihatin atas adanya pertanyaan tersebut. Secara jujur kita mengetahui bahwa kondisi ketahanan nasional kita sangat rapuh. Setidaknya hal ini tercermin dalam kondisi saat ini seperti terorisme, narkoba, konflik Poso, Ambon, dll. Untuk apa Identitas Nasional itu ? Di depan telah dijelaskan bahwa identitas atau jati diri diperlukan untuk berinteraksi. Begitu pula Identitas Nasional diperlukan dalam berinteraksi juga. Dalam setiap interaksi, setiap perilaku interaksi mengambil suatu posisi tersebut mereka menjalankan peranannya sesuai dengan corak interaksi yang sedang berlangsung. Contoh Konkret : Seseorang yang mengaku sebagai bangsa Indonesia yg mempunyai jati diri nasional, harus bangga mengaku Indonesia sebagai Negaranya. Sebagai konsekwensi logis, maka kita harus dpt mengangkat citra baik Bangsa Indonesia di mata dunia. Program Kepedulian Penyesuaian Identitas atau Jati Diri Bangsa Agar segera dapat keluar dari krisis identitas, maka harus berani mengisi reformasi total dgn melakukan yang terbaik. Kita harus berani segera membangun Jati Diri. Tahapan-tahapannya sebagai berikut : 1. Menggugah untuk menemukan jati diri. 2. Menemukan, dimana saya berada, kemana dan bagaimana saya mau pergi (cita-cita). 3. Menunjukkan sikap yang tulus dan ikhlas dengan meninggalkan semua yang bersifat “semu” agar selanjutnya saya dpt menghayati dan menikmati “kenyataan”. 4. Memiliki kemantapan hati untuk melangkah ke depan agar dapat disegani dan dihandalkan serta terpercaya. 5. Memadukan dengan serasi antara IQ dgn EQ. PROGRAM MENEMUKAN DAN MEMBANGUN JATI DIRI Latar belakang Krisis Multidimensi Tujuan Pribadi yang efektif Krisis Identitas Jati diri ??? Karakter Kompetensi Kehendak untuk berubah Proses Metodologi 1.Menemukan jati diri 2.Tahu siapa dia 3.Tahu dimana dia 4.Tahu mau kemana 5.Tahu bagaimana kesana 6.Mengikis segala sesuatu 7.Mantap menuju sukses Continum Maturity Process Hasil akhir Sasaran 1. Jujur 2. Terbuka 3. Berani 4. Berani mengambil resiko 5. Tanggung jawab 6. Komitmen berdasarkan nurani 7. Sharing (berbagi) Emotional Intelligence (EQ) Pribadi Jati diri Ketahanan Pribadi Siap jadi Panutan -Berprinsip -Pendengar yg baik -Melangkah tanpa menunggu tugas menghadapi tantangan Wawasan yang luas C. PEMBANGUNAN JATI DIRI BANGSA INDONESIA 1. Prokamasi 17 Agustus 1945 Setiap Bangsa mempunyai dasar/landasan daya dorong bagi perjuangannya, guna mencapai cita-cita, dan inilah visualisasi dari jati diri dari suatu Bangsa tsb. 2. Bangsa Indonesia mula-mula menghadapi kolonialisme Belanda. Kemudian beralih menghadapi Globalisasi sehingga timbul bbg dampak : - Konflik berbagai kepentingan - Kemiskinan - Keterpurukan Ekonomi - Ketergantungan pada pihak asing Akhirnya timbul : - Kebersamaan lemah - Erosi dan polusi budaya - Nilai-nilai kejuangan dan orientasi perjuangan bangsa, mengalami penurunan/perubahan yang mendasar 3. Di tingkat Nasional terjadi transisi & transformasi dari masy. agraris ke masy. Industri terjadi bbg persentuhan dan konflik-2 kepentingan. 4. Globalisasi membawa tuntutan pembaruan dan revisionisme terutama di bidang ideologi. - Proses demikian ini ditambah proses industrialisasi yg dpt membawa jiwa individualisme dan materialisme. - Nilai kebersamaan luntur. - Timbul elitisme. - Mempengaruhi jati diri. - Terjadi Kesenjangan. 5. Ketika manusia Indonesia kekurangan jati diri maka terjadi gejala - tidak percaya diri - tidak percaya kemampuan diri sendiri - tidak percaya masa depan sendiri - gejala ini merupakan mala petaka besar. 6. Karakter bgs kemudian hanya disebut “Jati Diri”. Jati Diri adalah suatu : sifat, watak, semangat, faham, akal, rasa, kehendak, kesadaran, keyakinan & kekuatan, sisa hati nurani manusia sebagai suatu hasil proses belajar (melalui sosialisasi & internalisasi dan nilai-2 sosbud yg berkaitan dg masy., bangsa dan negara) muncul dlm perilaku, ekspresi, identitas diri dan aktualisasi diri. 7. Sifat jati diri indifidual & kolektif bisa untuk bangsa dan negara 8. Bangsa Indonesia memiliki jati diri berbeda dengan bangsa lain. 9. Jati diri dapat dinyatakan sebagai kesadaran (= consciusness) & kekuatan (=power) yang terdapat dalam diri pribadi, bangsa dan negara. 10. Pengalaman sejarah, perjuangan dan revolusi 1945 a. Kerajaan Sriwijaya dan Majapahit menyatukan Bgs Indonesia, misalnya GAJAH MADA bersumpah : Tan hamukti palapa lamung durung purna hamukti Nuswantara, artinya : Tidak akan makan buah palapa sebelum dapat mempersatukan Nusantara. b. Masa pergerakan dan kebangkitan Nasional (1908) : - Telah menumbuhkan jiwa “Kebangsaan” (Nasionalisme dan patriotisme) - Sumpah Pemuda : * Tanah Air satu * Bangsa satu * Bahasa satu c. Proklamasi 17 Agustus 1945 merupakan : Deklarasi bangsa Indonesia (The declaration of Indonesian Independence) ke seluruh dunia. Perang Kemerdekaan I & II melawan penjajah Belanda menunjukkan bgs Indonesia memiliki jiwa & semangat : kejuangan, cinta tanah air, patriotisme, nasionalisme, pantang mundur, pantang menyerah, merdeka atau mati, gotong royong, rela berkorban sbg JATI DIRI BANGSA INDONESIA dengan ruh PANCASILA 11. Th. 1920 -1965 - Indonesia pernah memberi kesempatan hidup komunis, yang dikembangkan menjadi PKI. PKI kembangkan sosok dan figur MANUSIA KOMUNIS, dg sifat-2 : atheis, sosialis, materialis, dan ekstrim kiri. - Kemudian kapitalis dan moralis masuk ke Indon. - Gaya hidup BARAT banyak yang menerima Manusia/bangsa barat berjati diri : Kapitalisme dan Liberalisme bangsa Indonesia berkembang menjadi : berjati diri, pragmatis, progresif, dan belum berjiwa Post Modernis (Jiwa yang memuliakan kebebasan). 12. BUNG KARNO pernah berkata : “Bangsa Indonesia bukan Bangsa Tempe”. a. Perjuangan utk kemerdekaan adl perjuangan yg tdk kenal mati (The cause of freedom is deathless) b. Tidak hanya perjuangan utk kemerdekaan saja yg tdk mengenal mati tetapi pengabdian bagi kemerdekaan juga tdk mengenal mati (Not only the cause, but also the service of freedom is deathless service) Banyak pihak resah perkembangan kehidupan berbangsa & bernegara, a.l. - Terjadi penyimpangan kehidupan berbudaya dan berkepribadian bgs. - Timbul & berkembang bbg bentuk, sifat dan semangat yg bertentangan dg kepribadian bangsa. Mengapa terjadi ? - Krn bangsa & negara memiliki “JATI DIRI” yang lemah tdk mampu bersaing dg ideologi dari luar. - Generasi sekarang harus memiliki tanggungjawab thd kualitas generasi yad. - Jangan biarkan berjalan di tepian jurang yg curam - Jangan biarkan generasi sekarang kehilangan jati diri. 13.Landasan : - Landasan Ideal Pancasila - Landasan konstitusional UUD ’45 - Landasan spiritual dan kultural - Nilai-nilai kultural - Nilai-nilai sosbud yg hidup & berkembang di masyarakat. 14.VISI : Terwujudnya : Bangsa dan Negara Indonesia yang saling memiliki satu sama lainnya secara mendalam tentang Unsur-unsur rasa, senasib seperjuangan dan jati diri di masa datang, sebagai bangsa pejuang dalam mempertahankan eksistensi NKRI. 15. MISI : Misi pembangunan jati diri bangsa dikonsepsikan aktivitas-2 yang sistematis, yaitu : a. Mengarahkan & mendorong masyarakat dan bangsa Indonesia agar memiliki jati diri yang terbuka dan berkemajuan (open and progress) citranya tinggi di mata dunia. b. Kurangi dan musnahkan jati diri yg tercela. c. Batasi dan seleksi jati diri yg datang dari luar. d. Menyelaraskan (mensintesa, mengkristalisasi dan mengkontruksi) jati diri serta kepribadian yg berkembang dlm perjalanan sejarah yg hidup dan eksistensi dlm : Masyarakat, buadaya, bangsa dan negara Indonesia. e. Meningkatkan, mengokohkan, dan melestarikan jati diri manusia, bangsa dan negara RI. V. MASALAH PEMBANGUNAN JATI DIRI BANGSA A.Masalah Pembangunan : Manusia, Bangsa dan Negara Pembangunan adl aktivitas/ kegiatan yg dilakukan secara berencana dan tdk berencana oleh Rakyat bersama Pemerintah, yg bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan bersama. * Masalah Pembagunan Manusia : Adl suatu pembangunan yg kompleks & berat Manusia bukan benda & obyek, namun suatu makhluk yg penuh “MISTERI”. Mengapa demikian ? Secara filosofis & psikologis manusia sbg subyek, akan mengarah secara bebas dan berubah keseluruh penjuru. Jika terjadi perkembangan yg baik, maka ia akan menjadi manusia baik. Manusia adl makhluk yg memp. jiwa & raga, memiliki rohani & jasmani yg memiliki unsur spiritual dan material, makhluk individu & sosial. Manusia adl makhluk yg memiliki diri (the self) Karakter dan sifat (the self) manusia tdk sama Manusia adl makhluk yg dualistis, dimana jiwa dan raga tdk dpt berperilaku sama. Rakyat Indonesia 1. Sedang menghadapi masalah besar yg terkait dg masalah pembangunan bangsa. Jenis dan kualitas manusia seperti apa yg perlu dikembangkan di masa depan ? Jawabnya adalah : PENDIDIKAN Pendidikan ingin membangun manusia yg cerdas dan yg seimbang dg kepribadian dirinya yg baik, atau yg memiliki intelektualitas tinggi dan jati diri yg kokoh. 2. Masalah Pembangunan Bangsa. Bangsa adalah : komunitas warga, komunitas masyarakat, komunitas rakyat. - mereka punya rasa saling memiliki satu sama lain secara mendalam. - Unsur-2 dari warisan kultural dan warisan sejarah yg sama dari sisi budaya. - Angk. ’45 lahir & berkecimpung dlm gejolak Kebangkitan Nasional, lalu Kemerdekaan. - Nasionalisme kita tdk dpt dilepas dari patriotisme Nasionalisme : Cinta bangsa Patriotisme : Cinta Tanah Air - Jiwa Nasionalisme dan Patriotisme itu berakar dlm Amanat Kerakyatan Leluhur kita di Jaman Bahari. - Juga berakar pada Amanat Penderitaan Rakyat di jaman penjajahan/kolonialisme. - Kemudian meledak pada hari Proklamasi 17 Agustus 1945. Ada 5 masalah besar yg menjadi tantangan bangsa Indonesia saat ini, yaitu : a. Komitmen bersama utk membangun bangsa dan negara b. Adanya Nasionalisme dan Patriotisme c. Kondisi rakyat Indoneisa yg majemuk (pluralis) dlm suku, agama, golongan, kepentingan, dsb. d. Karakter bangsa yang ideal e. Adanya semangat persatuan & kesatuan dlm berbangsa. Keberadaan kelima masalah diatas lemah, justru mengalami kemunduran. Apa yg harus dilakukan ? Rakyat Indonesia hendaknya terus membina dan mengembangkan kesadaran hidup bersama dlm masyarakat Indonesia yg multietnik dan multikultural. Untuk itu kita hrs mempunyai jati diri yg mantap, agar semua permasalahan (konflik-konflik sosial dsb) dapat dihilangkan dlm masyarakat. 3. Masalah Pembangunan Negara Pengertian Negara meliputi : Rakyat, wilayah, pemerintahan, mendapat pengakuan dari negara lain. Indonesia memiliki 4 unsur tersebut. Negara Indonesia adl : - Negara Nasional berdasarkan konstitusi - NKRI yg memiliki sistem nilai, dst. - Negara hukum yg demokratis - Negara demokratis Rakyat Indonesia hendaknya konsisten menegakkan supremasi hukum dan nilai-nilai HAM namun kenyataannya Politik kekuasaanlah yg dominan. Indonesia hrs memiliki jati diri sendiri yang : - Etis - Moralis - Integritas dan harmonis - Demokratis, serta - Kultural Sehubungan kondisi tsb. maka Indonesia saat ini perlu membangun suatu paradigma baru, yaitu : - Bukan saja manusia Indonesia yang harus memiliki jati diri, Negara RI hrs memiliki jati diri juga. - Bahkan telah dirumuskan : Negara Indonesia adalah negara yang : RELIGIUS (berjati diri religius). Jati diri ini berbasis budaya dan kepribadian bangsa. B. Potensi kekuatan dan kelemahan jati diri 1. Potensi, Kekuatan Jati Diri Terkait dengan bumi pertiwi (SDA), dan penduduk Indonesia (SDM) serta sumber sosial budaya (SDSB). Potensi tersebut : a. Kekuatan rasa memiliki Indonesia. b. Kekuatan tradisi dan budaya rakyat Indonesia yg majemuk c. Kekuatan Sejarah Bangsa d. Kekuatan jiwa dan semangat juang rakyat Indonesia. e. Kekuatan agama dan Kepercayaan f. Kekuatan dan soliderisme dan persatuan rakyat Indonesia. g. Kekuatan semangat sosial h. Kekuatan rasa bersama i. Kekuatan semangat utk menjaga citra dan harga diri sbg bangsa dan Negara RI j. Kekuatan idealisme dan spiritualisme 2. Kelemahan-kelemahan jati diri Bangsa meliputi bbrp aspek, a.l. kekuatan : a. Fisik biologis b. Perilaku sosial c. Moral spiritual d. Sifat atau karakter e. Ruang dan waktu C. Perbandingan jati diri bangsa Sebagai perbandingan, maka kita akan melihat jati diri bangsa lain. 1. Bangsa Amerika membangun masyarakat dan bangsa dengan karakter yg dikenal sbg “manusia liberalis”. 2. Rusia, Cina dan Kuba membentuk sosok manusia sbg “manusia komunis” Dan bangsa Indonesia menginginkan untuk membentuk manusia sbg “Manusia Pancasilais”. Bgs Indonesia yg telah memiliki jati diri, tertanam & terbentuk melalui proses, kemudian terakumulasi dan terakomodasi, shg mencapai titik kulminasi dan merupakan modal utama dlm merebut dan mempertahankan Indonesia. Namun sayang dlm era pengisian kemerdekaan mengalami pergeseran dan bahkan polusi dan erosi. Perkembangan jati diri bangsa Indonesia a.l.sbb Pada masa kejayaan Sriwijaya dan Majapahit tumbuh jati diri “Religius dan Kesatuan”. Setelah kedatangan VOC 1612 tumbuh jati diri “anti penjajahan”, rasa harga diri sbg bangsa. Pada masa kebangkitan Nasional (1908) tertanam jati diri “Nasional dan Patriotisme “. Pada masa generasi 1928 tumbuh jati diri persatuan dan kesatuan. Pada masa peralihan (Jaman Jepang) tumbuh jati diri ‘disiplin, militansi, dan merdeka atau mati’. Pada masa proklamasi jati diri Pancasila, UUD ’45 Pada masa perang kemerdekaan I dan II, tumbuh jati diri : - Gotong royong, - Senasib seperjuangan, - Percaya pada kekuatan diri sendiri. VI. KONDISI UMUM DAN ANALISIS JATI DIRI BANGSA A. Kondisi umum 1. Pada waktu Kemerdekaan Indonesia diproklamirkan pada tanggal 17 Agustus 1945 penduduk Indonesia waktu itu 47 juta jiwa. Setelah merdeka lebih dari setengah abad, kini penduduk Indonesia menjadi 220 juta jiwa (2002). 2. Bung Karno Presiden pertama RI pernah mengatakan bahwa “Bangsa Indonesia bukanlah bangsa tempe”. Artinya bahwa Bung Karno yakin sesungguhnya ”Bangsa Indonesia adalah “Bangsa yang besar dan kuat”. Pertanyaanya : Benarkah Bangsa Indonesia & Negara Indonesia ini saat itu tidak kuat & kokoh ? Realita pada waktu Bung Karno adalah kolonialisme & imperialisme yang memang kuat, namun Bung Karno tak mau mengalah menghadapi lawan-lawannya. Indonesia menghadapi/ melawan kekuatan yg besar, dari blok timur (komunis) dan blok barat (kapitalis). Dan hal ini berjalan sampai saat ini, meskipun tidak menghadapinya secara fisik, namun secara diplomatik. 3. Negara Indonesia membangun, dgn membuat program & strategi yg selalu berubah-ubah,utk mengatasi pembayaran hutang negaraIndonesia ada ketergantungan dengan negara luar. 4. Masyarakat Indonesia berkembang & dikenal dgn “mental ketergantungan” pada dunia luar. Krisis ekonomi 1997/1998 hampir tidak ada industri dlm negeri yg dapat hidup. Semua rontok krn “tergantung” bahan-bahan industri dari luar negeri. Contoh : Indonesia tak mampu menghasilkan kedelai, beras dan gula utk kebutuhan dalam negeri, akhirnya import kedelai, beras dan gula dari luar negeri. Otomotif : Pabrik-pabrik dalam negeri hanya dapat menghasilkan komponen dengan kwalitas terbatas. akhirnyaorang Indonesia sendiri meremehkan produk sendiri dan bangga produk negara lain. 5. Yg sangat memprihatinkan sering ditemukan warga Negara Indonesia yg sedang melakukan aktivitas diluar negeri. Terdapat pertanyaan “Where are you from man?” Dia menjawabnya : “I am from Malaysia, or I am from Singapore.” Dia merasa malu menyebutkan diri berasal dari Indonesia. Orang yg kehilangan jati dirinya lalu menggugat “Apanya yang perlu kita banggakan?” Jati diri yang lemah telah menimbulkan persoalan, a.l. : - Kehilangan kepercayaan kepada diri sendiri. - Tdk percaya akan kemampuan dirinya. - Tdk memiliki visi & harapan yg jelas kemasa depan. - Bahkan akan menimbulkan sikap agresif & emosional dari WNI. Contoh : Sering kita jumpai DPR RI, DPRD berlaku agresif & tdk sopan dlm persidangan dan tdk punya malu. Jati diri yg rendah/ lemah didukung pendidikan yg juga masih rendah, menyebabkan “Pekerja Indonesia” banyak yang jual diri di luar negeri. - Lapangan kerja terpaksa mau menerima jenis pekerjaan yg kurang layak dgn gaji dibawah U.M.R lokal. Warga masyarakat menghadapi tantangan yg berat dalam mengamalkan ajaran agama dengan baik karena : Perkembangan pola agama yg formalistik (mementingkan sisi luarnya). Perkembangan kehidupan budaya yg sekuler. Banyak orang menafsirkan ajaran agama ”bebas”, lahir penganut agama ”liberal”. Warga masyarakat semakin permisif. Tdk salah apabila masyarakat/Bangsa kita saat ini disebut sdg krisis moral. Krisis moral & akhlak tdk terjadi pd kehidupan sosial & agama saja, namun juga terjadi dlm kehidupan politik & pemerintahan. - Budaya materialistik telah melahirkan ”Etika baru” dlm masyarakat Indonesia yg dikenal dgn nama ”Etika Machiavellis” yaitu memiliki azas bahwa ”Segala cara atau jalan dpt dihalalkan utk mencapai tujuan”. Ajaran Etika ini tidak ada/tidak perlu lagi mempertimbangkan baik buruk tentang jalan/ cara yg akan digunakan. Kasus KKN dijumpai dimana-mana mulai tingkat bawah sampai tingkat pusat. Perbuatan KKN bukan disebabkan adanya : Administrasi Pemerintahan yang buruk. Pengawasan yang tidak baik. Sanksi hukum yang lemah. Tetapi disebabkan : Adanya aparat pemerintahan dan masyarakat yg tidak memiliki jati diri yg kuat, mereka tdk memiliki moral dan akhlak yg baik yaitu tdk punya malu, sesal, tabu dan rasa/takut dosa. Mereka telah mati (menjadi mayat) dlm hidup didunia ini. Selain KKN : Indonesia telah/ sedang mengalami bermacam krisis : Krisis lingkungan yg sangat berat. Krisis SDA ; telah dieksploitasi besar-besaran. Krisis jati diri yg naturalis. Konflik : Konflik timbul disebabkan adanya suatu usaha yg menemui jalan buntu utk mengambangkan misinya/kehendak diri/kelompok/golongannya terhambat/terhalangi atau terjadi suatu perbedaan kepentingan. Bangsa Indonesia yg setia thd Pancasila hendaknya bersikap jeli & waspada thd perkembangan sosial. Krn masih banyak orang lain/golongan yang ingin tetap mengambangkan faham Komunisme/ Liberalisme atau faham keagamaan tertentu. Perjuangan rakyat Indonesia melawan faham-faham asing memang belum berakhir. Secara normatif Bangsa Indonesia harus memiliki jati diri integratif yaitu suatu jati diri untuk membentuk bangsa dan Negara Indonesia yang utuh. Apabila kita cermati maka terdapat : a. Gejala semangat Nasionalisme yg memudar seperti nyala lilin yg makin redup. b. Sementara WNI memandang nasionalisme & patriotisme itu sbg faham yang tidak relevan lagi. ”Bagaimana kita akan setia kepada nasionalisme tersebut jika praktek keadilan berbangsa dan bernegara itu tidak ada?” B. BANGSA DAN NEGARA YANG TRANSISI 1. Bangsa Indonesia dan Negara Indonesia adalah masih dalam kondisi transisi (menurut W.R. Whenheim) 2. Perubahan masyarakat agraris menuju budaya masyarakat industrial. Semula dikenal sbg feodalis berubah menuju bangsa yang terbuka dan demokratis. 3. Perilaku bangsa Indonesia banyak didesain oleh pasar. Gaya hidup masyarakat sangat ditentukan oleh pasar. Mereka mengikuti gaya hidup baru sesuai perkembangan pasar. Mereka akan dianggap manusia modern atau maju. Jelasnya telah terjadi ”Liberating behaviour” (perilaku liberal) dalam masyarakat sbg dampak proses modernisasi. 4. Dahulu kesadaran berpusat pd religius sangat penting dan dihormati, namun sekarang kesadaran pd penguasaan materi & kekuasaan semakin dihargai. Kini siapa yg kaya dan berkuasa akan semakin dihargai dan dihormati. C. PERJUANGAN MENCARI JATI DIRI Telah terjadi benturan-benturan budaya yg sangat besar dalam peradaban manusia ; yaitu bukan saja benturan antar budaya barat dan timur namun juga : Benturan perkembangan budaya materiil (fisik) dan budaya non-fisik (spiritual). Antara budaya yg bersifat individual dgn budaya yg bersifat sosial. Antara menekankan ketidakbebasan dengan budaya yang menekankan pada kebebasan. Antara budaya otoriter dgn budaya demokratis. Antara budaya idealistik dgn budaya pragmatis. Juga benturan antara konsep manusia terbuka dengan konsep manusia tertutup. Karena itulah banyak orang menyatakan bahwa jati diri yg diidealkan dalam kehidupan masyarakat ”belum dapat ditemukan”. Mereka sedang berjuang untuk menemukan jati diri yg dianggap sesuai dgn dirinya sendiri. Kemudian lahir suatu persoalan baru yaitu : - Apakah bangsa dan negara Indonesia akan membangun jati diri dengan cara meniru jati diri yang datang dari Barat atau Timur. - Atau membangun jati diri yang khas dengan basis budaya nasional Indonesia? Muncul persoalan yang kontroversial. Sikap konvergensi timbul yaitu perpaduan antara : Sistem sosial budaya dan pemikiran filsafat yg telah dimiliki Bangsa Indonesia, dgn unsur jati diri yg berasal dari sistem demokratis dan kapitalisme liberal yg telah mengalir kedalam masyarakat Indonesia, ternyata sebagian masyarakat Indonesia menerima. Jati diri ibarat ”tubuh” yg terdiri jasmani dan rohani (jasad dan ruh). Dalam hal jati diri Bangsa Indonesia adalah : umpamanya : - Jati diri berupa religius dan etis sbg ruhnya yg bersifat permanen. - Sedang profesional, kemasyarakatan, kultural, seni & estetik, mengikuti perkembangan. D. KONTRUKSI DAN LAHIRNYA JATI DIRI BANGSA 1. Selama Bangsa Indonesia belum memiliki prestasi yg tinggi dlm hidupnya/terutama dalam menciptakan IPTEK, maka rakyat Indonesia tdk akan memiliki ”Kebanggaan” thd bangsanya sendiri. 2. Bangsa Indonesia masih mencari format dan bentuk jati diri. 3. Jati diri suatu masyarakat bangsa dan negara bukan suatu hal yg telah jadi melainkan suatu yg selaku berubah dan berkembang menuju suatu keseimbangan tertentu. 4. Jati diri adalah suatu hasil proses belajar dari nilainilai sosial budaya dalam arti luas dan mengendap dlm pikiran serta kemudian berkembang menjadi : Sifat Semangat Ruh Kesadaran dan Kekuatan Pikiran Dgn demikian jati diri itu sebuah “Kontruksi budaya” yang terus menerus dalam perjalanan sejarah. Proses pembentukan jati diri dalam masyarakat, bangsa & negara adalah suatu “Proses inkorporatif” dan tidak pernah berhenti. Tentu manusia, bangsa dan negara Indonesia membangun jati diri dgn dasar nilai sosial, budaya dan agama yg ada di Indonesia. Diharapkan/ didambakan jati diri tersebut menjadi fondasi bagi manusia, bangsa dan negara Indonesia yg nantinya dpt dijadikan sbg sumber perilaku dan pembangunan. Jadi penekanan pada : Jati diri sbg kontruksi kultural yg sangat luas yg dilakukan oleh masyarakat, bangsa dan negara. E. JATI DIRI BANGSA DAN FENOMENA KEHIDUPAN Fenomena dalam kehidupan selalu mewarnai atau membias pada jati diri bangsa. Fenomena-fenomena tersebut adalah : 1. Krisis multi dimensi yg melanda Indonesia. 2. Masuknya budaya asing yang terus menerus, terutama budaya liberalis dan komunis. 3. Gejala anomi sosial dalam masyarakat. 4. Modernisasi yg mencabut budaya lokal. 5. Melemahnya kemandirian bangsa dan negara. 6. Semakin bebasnya warga masyarakat dlm memberikan makna dan nilai. 7. Semakin banyak muncul skeptisme dan sinisme thd Pancasila sbg dasar negara. VII. MULTIGURASI JATI DIRI MANUSIA, BANGSA DAN NEGARA INDONESIA - Pada awal : manusia, bangsa dan negara hanya mempunyai “satu” jati diri saja misalnya : Religius saja dsb. Memasuki budaya modern : - Maka manusia, bangsa dan negara memiliki banyak jati diri/ pluralis (majemuk). Misalnya : - religius, - ramah tamah, - moderat, - bersahabat, - terbuka, - fleksibel. Banyak pihak mengatakan bahwa jati diri manusia, bangsa dan negara Indonesia ada 3 (tiga) jenis yang menonjol, yaitu : 1.Jati diri yg terbuka. 2.Religius. 3.Moderat (yg tidak radikal) Jati diri yg khusus akan bersama-sama membentuk suatu jati diri yg umum untuk menjadi suatu jati diri dasar yg harmonis dan utuh. Sangat diyakini bahwa manusia, bangsa dan Negara Indonesia mempunyai jati diri yg plural (jamak) dan komplek dgn multifigurasi dan uraiannya sebagai berikut : 1. JATI DIRI RELIGIUS Inti : Kepercayaan kepada Tuhan Y.M.E. Jati diri ini berkedudukan paling tinggi tidak hanya melihat pada manusia saja, namun melihat pada bangsa dan negara Indonesia. Jati diri ini diantaranya meliputi : a. Beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Y.M.E. b. Meyakini kebenaran tertinggi ada pada Tuhan. c. Tuhan merupakan sumber inovasi, motivasi dan inspirasi demi mencapai kedamaian lahir batin. d. Mempunyai rasa malu, sesal, tobat dan tabu untuk berbuat dosa. e. Mengerti secara mendalam dan menjalankan ajaran agama masing-masing. f. Menyadari adanya pluralitas agama. g. Menghormati kebebasan menjalankan agama dsb. 2. JATI DIRI YANG HUMANIS Yaitu jati diri yang sangat memuliakan hakekat dan citra manusia sbg makhluk Tuhan. Jati diri ini diantaranya meliputi : a. Percaya akan adanya citra manusia yg baik. b. Percaya adanya nilai-nilai manusia yg universal. c. Memiliki rasa menyesal dan rasa prikemanusiaan. d. Mencintai sesama makhluk dan sesama manusia. e. Saling menghargai sesama manusia dsb. 3. JATI DIRI NATURALIS Yaitu jati diri yg memiliki hakekat untuk menjaga keseimbangan dengan Tuhan, alam semesta dan manusia lain. Jati diri ini diantaranya : a. Sifat pengakuan keseimbangan antara manusia dengan alam. b. Mengelola, mengkonservasi dan merehabilitasi sumber daya alam (SDA). c. Mencegah kerusakan dan pencemaran lingkungan hidup dsb. 4. JATI DIRI TERBUKA Jati diri ini hakekatnya adanya pengakuan thd keterbukaan diri untuk menerima perubahan. Untuk menuju kebaikan dan kesempurnaan, terutama terbuka akan adanya suatu kebenaran baru. Jati diri ini diantaranya meliputi unsur-unsur : a. Terbuka pada dimensi waktu. b. Terbuka pada dimensi ruang. c. Terbuka pada dimensi kebenaran. d. Tidak bersikap formasisme yg berlebihan. e. Berwawasan yg universal dsb. 5. JATI DIRI ETIS DAN MORALIS Jati diri pada hakekatnya sangat menghargai nilainilai etis yg melekat pada pikiran, pada macam dan perilaku. Diantaranya : a. Mampu membedakan hal-hal yg baik dan buruk. b. Memiliki toleransi yg tinggi melawan kegagalan etis. c. Berdisiplin yg luwes. d. Menghargai pemikiran orang lain. e. Tidak memaksakan kehendak dsb. 6. JATI DIRI INTEGRASI DAN HARMONI Jati diri ini pada hakekatnya adalah : Suatu jati diri yg memiliki sifat dan kehendak untuk mewujudkan persatuan & kesatuan Bangsa yg berlandaskan Pancasila sbg dasar Negara RI. Jati diri ini diantaranya meliputi : a. Mengetahui dan menyadari adanya realitas dinamika sosial dan konflik sosial kehidupan berbangsa dan bernegara. b. Mewaspadai adanya paham etnosentrisme dan primordialisme yg sempit. c. Menghargai dan menjunjung kebinekaan sbg suatu bangsa dan mengukur suatu kekuatan yg integrasi dan toleransi antara warga negara dsb. 7. JATI DIRI DEMOKRATIS Jati diri ini hakekatnya suatu jati diri yang meliputi unsur utama tidak melakukan kekerasan kepada siapapun, mengetahui hak-hak asasi manusia, mengakui adanya parpol di Indonesia lebih dari satu dsb. Jati diri ini diantaranya meliputi hal-hal : a. Mengetahui etika dan moral dalam budaya politik. b.Memiliki rasa tanggung jawab yg tinggi. c. Menghargai nilai masyarakat utk mufakat dsb. 8. JATI DIRI KOMITMEN THD KEBENARAN Jati diri ini pada hakekatnya merupakan jati diri yg selalu ingin menegakkan nilai kebenaran dan keadilan dlm kehidupan manusia. Jati diri ini diantaranya : a. Selalu memihak dan membela kebenaran. b. Percaya akan adanya nilai-nilai dan hakekat kebenaran universal. c. Jujur dlm membela kebenaran dsb. 9. JATI DIRI JUJUR DAN ADIL Jati diri ini hakekatnya adalah suatu jati diri utk menegakkan kebenaran, kebaikan dan keadilan dlm kehidupan manusia. Jati diri ini diantara meliputi unsur-unsur : a. Memiliki sifat untuk mengungkapkan suatu wacana dengan perbuatan (ucapan dan tindakan). b. Tidak melakukan kecurangan / berkhianat. c. Menyampaikan amanat dsb. 10. JATI DIRI PROFESIONAL DAN KERJA KERAS Jati diri ini pada hakekatnya menghargai kerja/ karya yg sistematik utk mencapai hasil produk dgn kwalitas tinggi & dpt dipertanggungjawabkan. Jati diri profesional ini diantaranya sbb : a. Memiliki etos kerja keras. b.Kerja keras dianggap suatu ibadah. c. Bekerja dgn basis IPTEK dsb. 11. JATI DIRI IPTEK Jati diri IPTEK pada hakekatnya sangat menhargai nilai-nilai IPTEK yg mengabdi pada kepentingan kemanusiaan dan peningkatan kwalitas hidup. Jati diri ini diantaranya meliputi : a. Berjiwa terbuka. b. Bersemangat ingin maju. c. Bersemangat kreatif. d. Berorientasi pada masa depan. e. Bertanggungjawab dsb. 12. JATI DIRI MANDIRI Jati diri ini pada hakekatnya suatu jati diri yang percaya akan kemampuan sendiri, serta hasil-hasil yg dikerjakan oleh bangsa dan negara sendiri. Jati diri ini diantaranya meliputi unsur-unsur : a. Berjiwa tidak tergantung pada orang lain. b. Percaya akan kemampuan sendiri. c. Percaya akan citra dan kemuliaan diri sendiri. d. Optimisme ke masa depan dsb. 13. JATI DIRI NASIONALISME DAN PATRIOTISME Jati diri ini, pada hakekatnya adalah suatu jati diri yang sangat menghargai semangat Nasionalisme dan Patriotisme, dalam rangka membangun dan mempertahankan bangsa dan negara Indonesia yg telah menjadi NKRI. Jati diri meliputi diantaranya : a. Gigih mempertahankan Pancasila sebagai dasar negara. b. Memiliki sikap setia kpd Negara NKRI. c. Berwawasan Nusantara dsb. 14. JATI DIRI KEPATUHAN THD HUKUM Jati diri ini pada hakekatnya memiliki semangat untuk menegakkan keadilan, ketertiban sosial dan keharmonisan masyarakat. Jati diri ini meliputi diantaranya : a. Mengakui adanya nilai keadilan. b. Berkomitmen tinggi dalam menegakkan supremasi hukum. c. Menghargai nilai-nilai HAM dsb. 15. JATI DIRI KEMASYARAKATAN Jati diri ini pada hakekatnya suatu jati diri yang sangat menghargai hubungan sosial yg berada di Indonesia (khususnya). Jati diri ini meliputi : a. Mengakui dan menghargai sikap ’teposliro’ b. Menghargai kebersamaan dalam hidup bermasyarakat c. Dapat membawa sugesti positif pada masyarakat, dsb. 16. JATI DIRI KULTURAL Pada hakekatnya jati diri ini menghargai nilai-nilai budaya bangsa. Jati diri ini meliputi : a. Mengakui budaya bangsa/ manusia Indonesia yg telah beradab. b. Menolak gaya hidup liberalis dan konsumtif yang berbasis budaya asing. c. Mengakui dan menghargai eksistensi keragaman budaya di tanah air, dsb. 17. JATI DIRI SENI DAN ESTETIKA Pada hakekatnya jati diri ini menghargai nilai-nilai seni dan estetika yang hidup dalam masyarakat. Meliputi : a. Mengakui nilai seni dan estetika b. Mengembangkan kehidupan seni dan estetika. c. Mengembangkan seni tradisional dan modern secara seimbang, dsb. VIII. MENGENAL UPN “VETERAN” DAN MEMBANGUN RASA CINTA TANAH AIR A.Sejarah berdirinya UPN “Veteran” 1. Didirikan para Veteran RI (Veteran Pejuang sejak 17-8-’45 s/d 27-12-’49 bergabung dalam angkatan bersenjata dan Veteran Pembela (Warga RI yang turut serta membela dan menagakkan NKRI). 2.Pertama kali berdiri : a. UPN “veteran” Yogjakarta 1). Naskah pendirian Akademik Veteran Nasional tgl. 5 Januari 1958 dibuat oleh para pendiri. 2). Berdasarkan Skep Menteri Urusan Veteran RI No : 139/Kpts/Th. 1958, tgl. 8 Oktober 1958, berdiri Akademi Pembangunan Nasional (APN) “Veteran” Yogjakarta dgn 5 jurusan Geologi, Pertambangan,Ekonomi, Pertanian dan Teknologi Perusahaan 3). APN “Veteran Yogjakarta diresmikan oleh Presiden Soekarno, tgl. 12 Pebruari 1959 4). Berdasarkan Skep Menhankam/ Pangab No. Skep/1555/XI/1977 tg. 30 Nop. 1977 nama PTPN “Veteran” UPN “Veteran” Yogjakarta 5). Berdasarkan Skep Menhankam/ Pangab No. 01/II/1993 tg. 27 Peb.1993, UPNV direstrukturisasi dan kata cabang dihapus UPNV Yogjakarta, UPNV Jawa Timur dan UPNV Jakarta berdiri sendiri-2 dikelola YKPBS b. UPN “Veteran Jawa Timur 1). Tgl. 5 Juli 1959 berdiri Akademi Administrasi Perusahaan “Veteran” (AAPV) Surabaya. 2). Berdasarkan Menteri Veteran dan Mobilisasi RI No.133/Kpts/1965 tgl. 21 Maret 1965 AAPV Surabaya diintegrasikan ke dalam PTPN “Veteran” Yogjakarta, dan selanjutnya bernama PTPN “Veteran” Cabang Jawa Timur dg 3 Fakultas, yaitu Fak. Ekonomi, Fak. Pertanian dan Fak. Teknik Kimia 3). Berdasarkan Skep Kementerian Transmigrasi Urusan Veteran dan Demobilisasi No. 062/Kpts/ Menstransvet/1968 status PTPN “Veteran” Cabang Jawa Timur menjadi Perguruan Tinggi Kedinasan di bawah Dephankam RI. 4). Tgl. 30 Juni 1978 nama PTPN “Veteran” Cabang Jawa Timur diubah menjadi UPN “Veteran” Cabang Jawa Timur 5). Berdasarkan Kep Menhankam No. 01/II/1993 tgl. 27 Pebruari 1993, UPNV direstrukturisasi sehingga kata Cabang dihapus UPNV Yogjakarta, UPNV Jawa Timur dan UPNV Jakarta berdiri sendiri-2 dikelola dibawah YKPBS 6). Berdasarkan Keputusan Bersama Mendikbud dan Menhankam No. Kep/0307/U/1994 No10/XI/1994 status PTK PTS dengan 5 Fakultas (FE, FP, FTI,FIA dan FTSP) dengan 16 Jurusan/ Progdi c. UPN “Veteran” Jakarta 1). Berdasarkan Kep Menteri Veteran dan Mobilisasi RI No. 09/Kpts/1965 tgl. 21 Pebruari 1965 terjadi pengintegrasian Akademi Bank, Akademi Tekstil dan Akademi Tata Laksana Pelayanan Niaga “Yos Soedarso” Jakarta PTPN Veteran Cabang Jakarta dgn 3 Akademi yaitu Akademi Bank, Akademi Tekstil dan Akademi Maritim Yos Soedarso Jurusan Tata Laksana Pelayanan Niaga 2). Berdasarkan Kep. Menhankam No.01/II/1993 tgl. 27 Pebruari 1993, UPNV direstruturisasi sehingga kata Cabang dihapus UPNV Yogjakarta, UPNV Jawa Timur dan UPNV Jakarta dan berdiri sendiri-2 dikelola dibawah YKPBS. B. LAMBANG UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN” 1. Lambang UPN “Veteran” 2. Penjelasan lambang sbb. : a. Bentuk lambang persegi lima cembung b. Susunan lambang : 1). Bunga melati berwarna putih yg sedang mekar dg kedua kelopak telah mekar. 2). Nyala api yg berkobar di kiri dan kanan 3). Tumpuan nyala api tiga teras. 4). Pita berwarna putih dg tulisan “Widya Mwat Yasa” 5). Topi baja berbintang satu bersudut 5 diatas bunga melati 6). Tulisan melingkar berbunyi Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” 3. Arti Lambang a. Bunga melati berati : 1). Sbg lambang kepribadian Indonesia. 2). Lima kelopak bunga yg masih kuncup erat bersatu melambangkan kejiwaan Pancasila 3). Dua kelopak terbuka yg melambangkan penuntutan ilmu yg terus-menerus, serta membuktikan diri kpd masyarakat. b. Nyala api berarti : 1) Melambangkan semangat belajar yg menyala-nyala guna mencapai tujuan 2) Tumpuan nyala api 3 teras berarti : melambangkan Tri Dharma Perguruan Tinggi. d. Pita berwarna putih dg tulisan Widya Mwat Yasa sbg suatu sesanti yg dianut oleh Sivitas Akademika UPN “Veteran” artinya menuntut ilmu guna diabdikan kpd bangsa dan negara dg hati yg suci dan bersih, serta tulus dan ikhlas. e. Topi baja warna hijau berbintang 1 (satu) bersudut 5 warna kuning melambangkan perwujudan dari UPN “Veteran” sbg suatu momentum aktif Veteran RI serta upaya pewarisan nilai-nilai 45 kpd generasi muda. f. Tulisan melingkar UPN “Veteran”. Maknanya adalah suatu Universitas yg bertujuan untukmenggembleng kader-kader yg di kemudian hari akan mengamalbaktikan ilmunya untuk kepentingan kemajuan bangsa dan Negara Republik Indonesia. C. MARS UPN “VETERAN” Lagu Kebesaran UPN “Veteran” adalah lagu Mars UPN “Veteran”, yang diperdengarkan pada : Upacara Hari Jadi, Upacara penerimaan mahasiswa baru, Upaca Wisuda, dan Upacara yang bersifat khusus lainnya. D. PANCA PRASETYA SARJANA UPN “VETERAN” Panca Prasetya Sarjana UPN “Veteran” adalah sebagai berikut : Dengan Rahmat Tuhan Yang Maha Esa : Kami sarjana UPN “Veteran” dg ini menyatakan Panca Prasetya : 1. Kami Pionir Pembangunan Nasional Indonesia adalah pendukung, penegak serta pembela Ideologi Negara, Proklamasi 17 Agustus 1945 yang berdasarkan Pancasila dan UUD 1945. 2. Kami Pionir Pembangunan Nasional Indonesia senantiasa siap sedia untuk menjadi pelopor serta pelaksana pembangunan nasional dlm mewujudkan masyarakat adil dan makmur baik materiil dan spirituil. 3. Kami Pionir Pembangunan Nasional Indonesia mengutamakan kerja keras dg penuh kesadaran, kejujuran dan penuh rasa tanggung jawab dlm melaksanakan tugas pembangunan Negara dan bangsa Indonesia. 4. Kami Pionir Pembangunan Nasional Indonesia mengutamakan kepentingan Negara & bangsa Indonesia diatas kepentingan diri sendiri, daerah, aliran maupun golongan di dalam melaksanakan setiap tugas bagi kepentingan tanah air dan bangsa Indonesia. 5. Kami Pionir Pembangunan Nasional Indonesia akan berjuang terus memelihara, mengembangkan demi tercapainya tujuan kemerdekaan bangsa dan negara Indonesia dengan sesanti “Widya Mwat Yasa” dan akan tetap menjunjung tinggi nama baik almamater dimanapun berada. E. MEMBANGUN RASA CINTA TANAH AIR Mengapa kita sbg warga negara Indonesia perlu memiliki rasa cinta tanah air ? Setiap warga negara Indonesia harus menjawab atas pertanyaan tsb., sebab jika tidak maka kita tdk akan berperan aktif dalam hal bela negara. Apa tujuan cinta tanah air ? - Agar setiap warga negara secara suka rela bersedia membela tanah airnya - Atau sadar thd usaha bela negara, agar NKRI tetap lestari. Bgmn menunjukkan rasa cinta tanah air ? Yaitu dg cara - meningkatkan intensitas pengenalan tanah air - meningkatkan prestasi - dan kesadaran berbangsa dan bernegara Membangun rasa cinta tanah air Dapat dilaksanakan dengan cara : 1. Meningkatkan Kesadaran Mengenal Tanah air - Letak Nusantara :95ºBT-142ºBB dan 6ºLU-11º LS. - Posisi silang (Geografis, Ideologi, Politik dsb) - Kaya sumber daya alam, sumber daya manusia dsb. Jumlah pulau ± 17.000 buah 2. Meningkatkan prestasi Bangsa Tumbuhkan rasa bangga thd negara dan bangsa Indonesia (bangsa negara sendiri) 3. Meningkatkan kesadaran akan hak & kewajiban dlm bermasyarakat. Ungkapan “Rukun agawe santoso crah agawe bubrah” (Persatuan akan membawa kekuatan, pertengkaran akan membuat kerusakan/perpecahan) 4. Meningkatkan kesadaran akan hak dan kewajiban berbangsa Ancaman kebangsaan ada 2 (dua) macam : a. Primordialisme Yaitu ikatan kesetiaan yang berlebihan, bisa berbentuk : - kedaerahan - kesukuan - serta memandang remeh kpd yg lain diluar ikatannya. b. Chouvinisme Yaitu rasa kebangsaan yg berlebihan serta memandang rendah kpd bangsa lain. Mengatasinya dgn menerapkan kehidupan berbangsa secara sejati hanya dpt dijalankan dgn berlandaskan pada nilai-2 humanis. 5. Meningkatkan kesadaran akan hak dan kewajiban dlm bernegara. - diatur dlm kaidah hukum - hukum merupakan penataan kehidupan bersama, biasanya ditetapkan oleh penguasa dan memiliki sanksi memaksa. KEBIJAKSANAAN, STRATEGI, TUJUAN DAN METODE UPAYA MENINGKATKAN KESADARAN WARGA NEGARA 1. Warga Negara hrs memiliki kesadaran utk bela negara serta memiliki : a. pola pikir b. pola sikap c. pola tindak, serta d. pola tindak yg cinta tanah air Hal ini perlu demi keutuhan bangsa dan negara serta tegaknya NKRI 2.Pemupukan nilai-2 & sikap hidup atas dasar kepribadian akan menciptakan karakter bangsa untuk mencintai bangsa dan tanah airnya. Kepribadian yg kuat akan mampu membangun kebesaran jiwa bangsa. Upaya meningkatkan kesadaran warga negara dpt ditempuh dg berbagai cara/ jalur yaitu : a. Jalur pendidikan formal dannon formal. b. Jalur pendidikan luar sekolah c. Meningkatkan kesejahteraan dan keamanan d. Sosialisasi peraturan perundang-undangan Metode yg dpt diterapkan dlm upaya meningkatkan kesadaran bela negara adalah : 1. Keteladanan Baik mengenai pola pikir, pola sikap, pola ucap serta pola tingkah laku, hrs dpt diteladani. 2. Sosialisasi Terutama paradigma Nasional 3. Edukasi Pendidikan masyarakat dlm rangka meningkatkan kualitas SDM 4. Persuasif Dengan pendekatan yang manusiawi 5. Reward dan punishment Beri penghargaan bagi yg berprestasi Beri sanksi bagi yang melanggar hukum. IX. MASALAH-MASALAH ETIKA DAN TANTANGANNYA BAGI ZAMAN KITA A. Pengertian Etika 1. Secara etimologi etika berasal dari kata : Ethicus (Latin), Ethicos (Yunani), Ethics (Inggris), yang berarti adat kebiasaan/ watak kesusilaan. 2. Etika merupakan cabang ilmu filsafat. 3. Etika disebut ilmu NORMATIF, karena berisi norma-2 atau nilai-nilai. 4. Etika juga cabang dari AKSIOLOGI yaitu ilmu tentang nilai yg menitik beratkan pd pengertian salah dan benar. 5. Bbrp istilah umum dan khusus berkaitan dg masalah etika, yaitu : a. Etika dan moral mempunyai arti yg hampir sama, namun dlm pemakaiannya mempunyai perbedaan. b. Etika dipakai sbg kajian thd sistem nilai yang ada. c. Moral atau moralitas mrpk sistem nilai ttg bagaimana kita sbg manusia dpt hidup layak dan baik, sebagaimana kodrat manusia Menurut Depdikbud Etika dijelaskan dgn membedakan 3 (tiga) arti : 1. Ilmu tentang apa yg baik dan apa yg berhap dan tentang hak dan kewajiban moral (akhlak). 2. Kumpulan azas atau nilai yg berkenaan dg akhlak. 3. Nilai mengenai benar dan salah yg dianut suatu golongan atau masyarakat. CONTOH : Ad. 1. Dipakai dlm arti nilai-nilai/ norma-norma, misal : Etika suku Jawa Etika agama islam dsb. Ad. 2. Dlm arti : kumpulan azas atau nilai moral (kode etik) misal : Etika rumah sakit Indonesia Ad. 3. Dlm arti : ilmu tentang yg baik atau buruk, jadi etika disini sama artinya dg filsafat moral. Amoral dan Inmoral Dalam pergaulan & komunikasi sehari-hari sering 2 (dua) istilah tsb menjadi tumpang tindih, yg seharusnya tdk boleh terjadi. a. Amoral : - artinya tdk berhubungan dgn konteks moral - diluar suasana etis - non moral b. Inmoral artinya : - bertentangan dg moralis yg baik. - secara moral buruk - tidak etis (a dan b menurut “Concise Oxford Dictionary”) c. Menurut Kamus Umum Bahasa Indonesia “Amoral” sebaiknya diartikan : - netral dari sudut moral - tidak mempunyai relevansi etis Etika dan Etiket - Etika : berati “moral” - Etiket : berarti “sopan santun” atau secarik kertas yg ditempel pd botol atau suatu kemasan. a. Persamaan istilah etika dan etiket 1). Kedua istilah ini menyangkut perilaku manusia. Istilah-istilah ini hanya dipakai mengenai manusia. 2). Kedua-duanya mengatur perilaku normatif, artinya memberi norma bagi perilaku manusia. b. Beberapa perbedaan istilah etika dan etiket : 1). Etiket : menyangkut cara suatu perbuatan harus dilakukan manusia. Etika : menyangkut masalah apakah suatu perbuatan boleh dilakukan apa tidak 2). Etiket : hanya berlaku dlm pergaulan 3). Etiket bersifat relatif, yg dianggap tidak “sopan” dlm kebudayaan yg lain. Etika : “jangan mencuri” dsb. 4). Berbicara tentang etiket kita hanya memandang manusia dari segi lahiriyah saja. Sementara berbicara ttg etika menyangkut manusia dari segi dalam. Menurut Sri Haryudati Poerwadi (2001), bahwa terdapat nilai-nilai khusus guna mendukung tata cara formal atau tata krama lahir yaitu : a. Nilai-nilai kepentingan umum. b. Nilai-nilai kejujuran, keterbukaan, kebaikan, misal menolak sopan. c. Nilai-nilai kesejahteraan. d. Nilai-nilai kesopanan. e. Nilai diskresi (discration, bhs Inggris diartikan ilmu penuh pertimbangan). Etiket pergaulan Ada beberapa etiket pergaulan di masyarakat, antara lain : a. Good grooming, yaitu cara berpenampilan dlm segi dandanan termasuk kebersihan. b. On time & time to go : “tepat waktu dan kapan dpt meninggalkan suatu pertemuan”, tidak terlambat. c. Your hands and handshake, “berkenalan dan berjabat tangan”. d. On your feet, artinya saat kapan hrs berdiri dan kapan tdk hrs berdiri, dlm rangka memberikan penghormatan. e. Walking outdooes, sopan santun berjalan misalnya jika seorang pria hrs berjalan dgn seorang wanita. f. Telephone courtesy, sopan santun mengunakan telepon g. Eflubitionisme, menarik perhatian di tempat umum, tingkahlaku yg aneh/ konyol agar dihindari. h. Apologies (pemintaan maaf) dilakukan bila : 1). terlambat datang pada suatu acara. 2). tidak dpt hadir memenuhi undangan 3). tidak dpt memenuhi suatu permintaan 4). merusakkan barang orang lain 5). bertabrakan saat berjalan 6). terpaksa memotong pembicaraan orang lain. 7). mengganggu kenyamanan orang disekitarnya. 8). batuk, bersin bersendawa di depan orang banyak tanpa sengaja, hrs menyatakan “maaf” 9). menelepon dan ternyata salah sambung,dll. Gejala dini yang dpt diamati dari individu yg menyalahgunakan NAPZA, diantaranya : a. Prestasi di sekolah secara tiba-tiba menurun b. Selera makan berkurang c. Pembangkangan thd disiplin, dsb. Langkah-langkah utk menanggulangi penyalahgunaan NAPZA diantaranya : a. Program informasi : Dengan hati-hati hindari informasi yg sifatnya sensasional b. Program pendidikan efektif Program ini bertujuan utk pengembangan kepribadian, pendewasaan diri dsb. c. Program penyediaan pilihan yg bermakna Tujuannya untuk mengalihkan penggunaan NAPZA pada pilihan lain yg dpt memberikan kepuasan bio psikospiritual. 5. Etika berorganisasi Dalam berorganisasi hubungan kemanusiaan menjadi suatu hal yg hrs dilakukan karena : a. Hubungan kemanusiaan merupakan hubungan seseorang dgn orang lain dlm segala situasi, pd semua bidang kehidupan utk mendapatkan kepuasan (ini bersifat langgeng) “dalam arti luas” b. Sedangkan dalam arti sempit. Hubungan kemanusiaan merupakan hubungan dlm suatu organisasi yg umumnya mempunyai tujuan agak khusus. Dalam organisasi ada pemimpin dan anggota yg perlu saling pengertian pd kedua belah pihak. Ada bbrp tipe pemimpin a. Tipe otoriter b. Tipe demokratis c. Tipe open manajemen d. Tipe Laissezwair. Bbrp tipe anggota organisasi : a. Tipe pemersatu b. Tipe perantara c. Tipe pendengar/ pemalu d. Tipe pemberi semangat e. Tipe inisiatip f. Tipe pemberi informasi g. Tipe penyerang B. Pentingnya Etika 1. Peranan Etika dlm dunia modern Masyarakat Indonesia dlm kehidupannya mengenal nilainilai dan norma-norma etis. Ada 3 (tiga) ciri yg menonjol dari situasi etis dlm dunia modern yaitu : a. Adanya pluralisme moral Di masyarakat sering berbeda nilai-2 dan norma-2 etis. Di era komunikasi sekarang ini, sangat terasa kehadiran pluralisme moral. b. Timbulnya banyak masalah etis baru yg dulu tdk terduga disebabkan perkembangan IPTEK yg pesat. Misal : terjadinya manipulasi genetis pd manusia c. Adanya kepedulian etis yg tampak diseluruh dunia dgn globalisasi yg tdk hanya dibidang ekonomi saja, tetapi juga bidang moral 2. Etika antara perkembangan IPTEK - Era sekarang ini hal-hal yg berkaitan dg masalah-2 moral dan etika sedang naik daun. - Diindikasikan dgn tampilnya etika terapan (applied ethics) atau kadang disebut dgn filsafat terapan (applied philosophy). Kaitan etika dg perkembangan IPTEK yg berlangsung dewasa ini menurut K. Bertens (2001) sbb. : a. Ambivalensi kemajuan ilmiah Perkembangan IPTEK disamping banyak positifnya, terdapat juga akibat-2 yg negatif. b. Masalah bebas nilai Pada saat ttt. perkembangan IPTEK bertemu dgn moral ilmu, tdk asing dng nilai. Dengan kata lain ilmu tdk bebas nilai. c. Teknologi yang tdk terkendali - Perkembangan IPTEK seolah-olah kebal thd tuntutan etis - Segi-segi etis tdk menjadi tanggungjawab ilmu pengetahuan, melainkan tugas manusia disamping / dibalik ilmu dan pengetahuan. d. Tanda-tanda yg menimbulkan harapan - Semula sangat sedikit perhatian utk etika dlm masyarakat. - Kalau ada masalah-2 yang menyangkut masalah moral, baru perhatian thd etika menjadi serius. Contoh : - Industri senjata nuklir ttg. pemanfaatanya. - Tentang teknologi bayi tabung dan pelaksanaannya, dsb. X. KREATIVITAS A. APA ITU KREATIVITAS ? 1. Ada tiga pengertian yaitu : a. Kreativitas : kemampuan untuk membuat kombinasi baru, berdasarkan data, informasi atau unsur-unsur yang ada. b. Kreativitas : juga dapat diartikan sebagai suatu proses berfikir kreatif atau berfikir divergen ”divergen”. c. Kreativitas : suatu kemampuan manusia yang dapat membantu kemampuannya yang lain. 2.Dalam kreativitas selalu terdapat 2 karakteristik (Martin; Mustaq Firin 2002) pokok yaitu: a. Novelly (baru): ketika dia merupakan modifikasi dari sesuatu yang lama, menciptakan sesuatu yang baru atau mengelaborasi ide lama menjadi menjadi lebih baik. b. Usefull (ada gunanya): ketika ide tersebut mampu memecahkan persoalan-persoalan yang ada dengan cara seefektif mungkin. 3. Hasil penelitian di Dunia Barat ditemukan hal-hal penting seperti : a.Kreativitas lebih banyak bekerja dalam ambang sadar & tidak sadar, - Manusia timur lebih unggul - Manusia barat hanya unggul dalam alam sadar saja. b. Dalam berfikir, kreatif lebih banyak digunakan bahasa rupa d.p. bahasa kata - Manusia timur lebih unggul - Dunia barat hanya unggul dalam bahasa kata saja. c.Tenaga dalam, besar peranannya dalam proses kreasi, karena mampu menguasai ambang sadar dan tidak sadar termasuk otot-otot polos, dan manusia timur juga lebih unggul 4. Perspektif Kreativitas Ada beberapa perspektif kreativitas, yaitu: a. Perspektif neurologis: perspektif ini melihat kreativitas sebagi suatu sebuah mekanisme neural dalam otak kita. Perspektif ini menekankan pentingnya faktor nutrisi, stimulasi dan latihan untuk meningkatkan kemampuan otak b. Perspektif kognitif: perspektif ini menekankan pada proses kreatif. Proses kognitif adalah proses berfikir divergen yaitu proses berfikir logis yang memungkinkan adanya lebih dari satu pemecahan. c. Perspektif Intelegensi: perspektif ini lebih menekankan pada jenis kemampuan intelektualnya. 5. Jenis kemampuan intelektual Ada 3 hal dan ketiganya saling menunjang satu sama lain yaitu : a.Analitycal intelegence ; y.i. kemampuan yang lebih banyak berfungsi untuk melakukan analisis dan sintesis. b.Creative intelegence: y.i. kemampuan intelektual yang lebih banyak berfungsi untuk memunculkan ide baru maupun perbaikan ide yang lama. c.Practical intelegence: y.i. kemampuan intelektual yang lebih banyak berfungsi untuk dalam menerapkan dua kemampuan intelektual lainnya dalam kehidupan sehari-hari. 6. Perspektif Lingkungan: Perspektif ini lebih menyoroti pada sikap mental dan peranan lingkungan dalam pembentukan sikap kreatif. Latihan, kebiasaan/ pembiasaan dan sosialisasi kreativitas akan menunjang proses kreatif. Keempat perspektif tersebut merupakan perspektif komplementer yang harus dipadukan. 7. Pengembangan Kreativitas Ada 4 hal yang selalu harus diingat y.i: a. Latihan pengembangan kreativitas. b. Pemberian stimulan yang cukup, terutama pada anak-anak. c. Nutrisi. d. Suasana positif dlm pengembangan kreativitas. Dalam hal ini membutuhkan suasana suportif. e. Penciptaan motivasi yang tepat. Ketika orang mampu menggambarkan akan apa yang akan dicapai, ketika itu dia menjadi kreatif. Maka orang memotivasi untuk kreatif 8. Apa inti kreativitas 1. Pada saat puncak kehidupan seseorang adalah ketika seseorang itu sedang melakukan upaya puncak kreatif. 2. Kehidupan kreatif menghasilkan kenikmatan dan memperkaya baik diri sendiri maupun orang lain. 3. Untuk itu perlu selalu dibangkitkan / dinyalakan kembali daya kreativitasnya. 4. Ada 7 jenis golongan kreativitas manusia yaitu : 1).verbal/linguistik, 5). kinertesis tubuh 2).matematis/ logis, 6). infrapersonal 3).spasial, 7). interpersonal 4). musikal, Add.: 1). verbal/linguistik, adalah kemampuan memanipulasi/mengolah kata secara lesan dan tertulis. 2). matematis/ logis, adalah kemempuan memanipulasi sistem nomor dan konsep logis 3). spasial, adalah kemampun melihat dan memanipulasi pola dan desain. 4). musikal, adalah kemampuan mengerti dan memanipulasi konsep musik, seperti nada, irama dan keselarasan 5). kinertesis tubuh. adalah kemampuan memanfaatkan tubuh dan gerakan seperti olahraga atau tari. 6). infrapersonal. adalah kemampuan memahami perasaan diri sendir, gemar merenung serta berfilsafat. 7). interpersonal. adalah kemampuan memahami orang lain, pikiran serta perasaan orang lain. 5. Jiwa Kreatif Adalah suatu fungsi kemampuan intelektual dan non intelektual yang dibentuk dari 4 unsur dasar yaitu: C.O.R.E. Thomas Amstrong) : a. Cari tahu : rasa ingin tahu harus dibarengi kekuatan bertanya, merupakan induk penemuan hal-hal yang tidak diketahui. Apa anda tahu bahwa anda tak mengetahuinya ?. Hal tersebut adalah kunci kreativitas utama b. Olah keterbukaan : bersikap fleksibel dan hormat menghadapi hal baru, dan keterbukaan juga terkait dengan kesadaran serta tanggap akan terjadinya ”kebetulan” dalam hidup. c. Risiko : keberanian meninggalkan zona kenyamanan. Tanpa berani menanggung resiko, maka tidak mungkin seseorang akan berjiwa kreatif. Resiko kreatif ada beberapa kelompok kategori: 1). Resiko memasuki ketegangan/kegelapan, 2). Resiko menantang nasib, 3). Resiko untung-untungan, dan 4). resiko jadi bahan tertawaan. d. Energi pendorong kerja dan pemercik hasrat: Tanpa energi manusia akan lunglai, energi itu adalah mental baja. 6. Proses Kreativitas muncul dlm 4 tahap (Walls 1926): a. Tahap persiapan, Otak mengumpulkan informasi dan data yang berfungsi sebagai dasar atau riset untuk karya kreatif yang sedang terjadi. b. Tahap inkubasi, Tahap istirahat, merenungkannya. masa penyimpanan informasi dan c. Tahap pencerahan, Saat inspirasi ketika sebuah gagasan baru muncul dalam pikiran. d. Tahap pelaksanaan/pembuktian, Tahap menghitung dana, merencanakan suatu kegiatan hingga menguji gagasan tersebut. C. CIRI-CIRI KREATOR 1. Selalu punya rasa ingin tahu. 2. Ingin mencoba-coba. 3. Suka bertualang. 4. Suka bermain-main. 5. Berfikir intuitif. Menurut Primadi (2000), kemampuan kreatif lebih kuat bekerja pada saat, 1.Dorongan bermain (play impulse). dorongan bermain inilah sering merupakan awal proses kreasi. 2.Jabaran imajinasi perasaan gerak. yaitu jabaran intuisi sekunder yang bisa merupakan komunikasi dalam maupun luar 3.Estetika dan etika dalam arti luas dan bisa mencakup kepekaan, kehalusan perasaan. 4. Hati lapang (open mind) memiliki sifat fleksibel 5.Keberanian sifat ksatria dan jujur. 6.Spontan. 7.Vision, mewujudkan sebagai suatu luapan perasaan, suatu mobilisasi energi karena kegairahan/ kegembiraan krn sudah berjalan benar kearah terciptanya kreasi. D. MELETAKKAN DASAR-DASAR KREATIVITAS 1. Mulai dengan pengetahuan kita sendiri dan pengetahuan orang lain. (yakinkan bahwa riset kita sudah menyeluruh). 2. Buku-buku, artikel 2 masalah kita, kita kumpulkan lalu dibaca & diarsipkan (berkata pada diri sendiri: ”aku adalah pelaksana yang hebat” 3. Yakinkan bahwa kita mampu menemukan solusi. 4. Semua fakta yang masuk akan memasuki tahap inkubasi atau “merenung”. Selama ini kita jangan melakukan apapun, sampai “inkubasi” memberi jalan untuk iluminasi. 5. Berikutnya akan ditemukan kapan batas inkubasi berakhir dan mulai iluminasi. Dan selanjutnya akan didapatkan solusi. E. BERFIKIR LOGIS DAN BERFIKIR KREATIF 1. Berfikir Logis Kadang 2 suatu masalah terasa sulit untuk dipecahkan sehingga nyaris kita berputus asa. Untuk itu sangat penting meningkatkan berfikir secara logis dan kreatif. Manfaat berfikir logis dan kreatif menurut Bobbi De Porter & Mike Hernarcki : a. Memaksimumkan proses2 pemecahan masalah secara kreatif. b. Membiasakan / membiarkan otak kanan kita bekerja pada situasi yang menantang. c. Memahami peran paradigma pribadi dalam proses kreatif. d. Mengetahui / mempelajari bagaimana curah gagasan (brain storming) dapat memberikan pemecahan inovatif bagi berbagai masalah. e. Menemukan keberhasilan dalam ”berfikir tentang hasil (out come thinking)” 2. Berpikir Kreatif adalah: suatu proses budi seseorang yang dapat menciptakan gagasan baru dari gambaran yang berupa : a. Angan-angan b. Ingatan c. Keterangan d. Konsep yang dimiliki XI.Lanjutan Kreativitas F. Strategi Pengembangan Kreativitas Guna membentuk pribadi yang kreatif perlu strategi. Menurut Jordan E Ayan (2002) ada 10 strategi untuk membentuk pribadi yang kreatif y.i.: 1. Menyatu dgn masyarakat luas. 2. Merancang suatu lingkungan bernilai tambah. 3. Mengembara keluar dari dunia sempit anda. 4. Menyulut inspirasi dari permainan dan humor. 5. Mengembangkan daya pikir dgn membaca. 6. Menggemari seni. 7. Menggeluti Teknologi. 8. Menghadapi tantangan dengan teknik berpikir ampuh. 9. Membebaskan kesadaran diri yang lain. 10. Menyatu dengan jiwa kreatif *Add : 1.Menyatu dgn masyarakat luas. a.Usahakan sering bertukar pikiran, riang, bersemangat atau memberikan semangat atau memberikan semangat orang lain dan saling menguntugkan →cara yang tepat dalam meningkatkan kreativitas pada saat bersama orang lain. b.Usahakan menyesuaikan diri, tirulah yang terbaik dari orang lain. c.Buatlah jaringan pergaulan diberbagai pertemuan khususnya dengan orang kreatif, baik pada kegiatan seminar, semiloka, konferensi, rapat, belajar di kelas dll *Add : d. Banyak orang sukses dalam bisnis atau berbagai hal karena perjumpaan yang simpatik dengan orang lain. Contoh : Bob Langkamp pendirian perusahaannya diawali dari inspirasi komentar saat ia masih bekerja menjual kolam (bak) dan (spa). Seorang bertanya apakah baknya bisa digunakan untuk menetaskan ikan salem? Komentar itu → ide → mendirikan perusahaan budidaya ikan dan hasilnya → lebih satu juta dolar/tahun. e. Saran ahli ilmu jiwa dalam buku mindflulness (kesadaran) sbb: 1). Jangan hidup mengandalkan pilot otomatis 2). Bersikaplah lentur dalam mengkategorikan berbagai pengalaman. 3). Jangan menilai dari satu sudut pandang. Disamping itu perlu juga : a.Komunitas kreatif: y.i. membentuk atau bergabung dengan komunitas yang kreatif sesuai yang diinginkan. b.Mencari seorang pakar untuk menjadi Mentor. Mentor atau pembimbing sangat diperlukan utk meningkatkan kreativitas anda. Fungsi Mentor→memberi petunjuk dan mengembangkan bakat anda, sambil mengajarkan berbagai kiat ketrampilan yang telah dikuasainya dengan matang. c. Membentuk suatu kemitraan atau kerjasama kreatif. Kemitraan dpt meningkatkan kreativitas dgn cara saling menyerap dan menyadap kemampuan orang lain. Arti kemitraan adalah kerjasama dua fihak atau lebih yang mampu memberikan sinergisme. Agar kemitraan dapat berhasil dengan baik, perlu dilandasi : 1). Ada kesejajaran atau tidak ada yang merasa lebih. 2). Saling membutuhkan / memerlukan. 3). Saling menghargai. 4). Saling membina dan mendidik. 5). Saling percaya dan dapat dipercaya. 6). Saling berbelas \ kasih. d. Mengelola kerjasama. Kita harus bekerja berdasarkan apa yang telah disepakati. e. Memperluas jaringan relasi. Dalam dunia bisnis memperluas jaring- an relasi amatlah dibutuhkan. Memba- ngun jaringan relasi merupakan gaya hidup yang benar-benar kreatif. Kalau ingin banyak relasi, harus mampu bergaul dengan baik (ramah & supel). f. Meruntuhkan rintangan anda dengan orang lain. Orang sering terhambat untuk bersosialisasi karena malu, segan, tidak berani, minder, tak percaya diri dlll. Maka sikap tsb. Akan menghambat kreativitas. g. Membangun jaringan Relasi untuk mencari ide-ide Utama. Pada suatu waktu pasti kita butuh ide utama. Hal ini biasanya ada masalah yang sedang kita hadapi. h. Hubungan Yang Bermakna : Kita sadar bahwa berhubungan dengan orang lain merupakan cara yang baik untuk memperoleh inspirasi, masukkan dan mendapatkan pelatihan. 2.Merancang Suatu Lingkungan Bernilai tambah a. Cari lingkungan atau ruangan yang mampu menjadi pikiran dan energi mengalir deras. b. Lingkungan yang baik akan merangsang sesuatu yang kita alami, jiwa,seni, naluri bisnis, naluri belajar, naluri kerja yang produktif. c. Lingkungan yang menjemukan akan mendorong orang bermuram dan banyak muncul masalah. d. Dalam usaha menata lingkungan agar kreatif, maka perlu memperhatikan 7 unsur, yaitu : 1). Faktor pencahayaan. 2). Faktor warna. 3). Faktor seni dalam lingkungan. 4). Faktor bunyi 2 an. 5). Faktor aroma. 6). Faktor sentuhan. 7). Faktor cita rasa. 3.Mengembara Dari Dunia Sempit Anda. a. Bepergian selain untuk refreshing, sering juga sebagai upaya meningkatkan kreativitas. b. Manfaat bepergian adalah dapat / menemukan : 1) Sudut pandang baru. 2) Meningkatkan ilmu / belajar. 3) Inspirasi dari renungan perjalanan. 4) Petualangan dan pengalaman unik. 5) Meruntuhkan penghalang kreativitas. 6) Mengalami kemujuran secara langsung. 7) Meneguk keuntungan. 8) Bepergian untuk relaksasi dan perenungan pribadi. 9) Memperoleh sesuatu untuk ditulis di rumah. 4.Menyulut Inspirasi Dari Permainan & Humor a. Bermain merupakan komponen penting proses kreatif. Bermain → mudah memasuki kondisi pikiran yang mengandung unsur 2 kreativitas yang penting, yaitu sifat ingin tahu, daya khayal, coba 2, fantasi, spekulasi, dll. b. Bermain & humor → penuh tawa yang akan membebaskan kita dari pekerjaan yang menjemukan sehingga tugas menjadi menyenangkan. c. Humor menjadikan kita terbuka. Bermain mencegah rasa bosan, hidup lebih bervariasi, mencerdaskan kinestik tubuh, verbal linguistik dan matematik logis. d. Dalam hidup ini tertawa hilangkan stres, jangan suka marah dan kendalikan emosi. 5.Kembangkan Daya Pikir Dengan Membaca a. Membaca sebagai ketrampilan belajar harus di kuasai oleh mahasiswa. b. Bacaan yang baik akan memikat rasa ingin tahu, memperkaya keaneka ragaman hidup, mempertinggi keterbukaan akan ide baru, cara memandang kebenaran, merangsang ide baru dan mendorong berani ambil resiko. c. Membaca menjadikan kita lebih kreatif, jika : 1).Memperteguh komitmen baca yang menopang karya kreatif. 2). Menambah keberagaman membaca. 3). Memperbesar kesempatan mengalami kemujuran dan keserentakan. 6. Gemarilah Kesenian. a. Kesenian mampu menumbuhkan kreativitas karena adanya kekuatan dalam seni, yakni mampu membawa kita keluar dari kehidupan sehari-hari, b. Kekuatan kesenian mampu mendorong berpikir dengan cara sama sekali baru 7. Geluti Teknologi. a. Menguasai teknologi berarti anda menguasi prasyarat kreatif, terutama teknologi informasi dan komunikasi b. Setiap karya kreativitas didasari penguasaan teknologi, sehingga teknologi dapat tercipta berkat jiwa kreatif. c.Teknologi sebagai pembuat kecenderungan baru. 8.Hadapi Tantangan dengan Teknik Berpikir Ampuh. a. Berpikir ampuh sangat dibutuhkan, terutama dalam keadaan yang terdesak, baik terdesak karena waktu, biaya, tenaga dll. b. Tekanan dan ancaman dapat menjadi pemicu kreativitas, kalau mampu menghasilkan ide dan memanfaatkan informasi dengan baik. c. Berpikir ampuh yaitu sekumpulan strategi berpikir terpusat, yang dalam waktu singkat mampu membawa dari kondisi tidak ada ide ke kondisi ide baru. Berpikir ampuh dapat menjadi piranti berharga dalam upaya mencapai kesuksesan. d.Ada 8 teknik berpikir ampuh yang paling efektif, yaitu : 1)Curah gagasan. 2)Pemikiran transformatif. 3)Kaitan yang dipaksakan. 4)Berpikir seolah olah. 5)Pemikiran GNP (goal not problem = tujuan bukan masalah) 6)Pemetaan pikiran. 7)Jurnal ampuh. 8)Permainan peran. RUMUS ORANG KREATIF DALAM MENGGAPAI KESUKSESAN IDE/ GAGASAN BARU (Yordan E Ayan, 2002) adalah : a)Plan (Perencanaan) b)Persistence (Kegigihan) c)Patience (Kesabaran) d)Passion (Semangat) Beberapa langkah dlm mendorong gagasan atau ide seseorang ke tahap penciptaan peluang untuk kreativitas adalah : Langkah 1 : mengejawantahkan gagasan menjadi sasaran Langkah 2 : berpikir seolah-olah Langkah 3 : menjual gagasan Langkah 4 : membuat presentasi Langkah 5 : menyusun antisipasi apabila gagasan kita ditolak atau diragukan. Langkah 6 : mengikat customer Langkah 7 : mengatasi rasa minder & menjadi inovator XII. KEDISIPLINAN Sesudah merdeka dan membentuk NKRI yg berdasarkan Pancasila & UUD ’45 maka tugas Bangsa Indonesia adalah : mewujudkan cita-2 dan tujuan Nasional, sebagimana tertuang dlm Pembukaan UUD’45 Untuk mewujudkan cita-cita Nasional perlu : - Program Pembangunan Nasional - Stabilitas nasional (segala aspek kehidupan Nasional) - Penerapan ketertiban & disiplin Disiplin merupakan bagian dari kepribadian bangsa Indonesia yang dijiwai Pancasila A. Pengertian Disiplin Disiplin : Kepatuhan untuk menghormati & melaksanakan suatu sistem, yg mengharuskan orang tunduk pd putusan-2, perintah atau peraturan-2 yg berlaku. Wahana yg efektif adalah :’Kepramukaan’. Ciri-ciri yg menonjol dalam Kepramukaan adalah sbb.: 1. Kediplinan yg tinggi 2. Pramuka bersifat sukarela 3. Pramuka mendidik utk hidup mandiri 4. Pramuka dpt mendidik jiwa ksatria Macam-macam disiplin : a. Disiplin Individu b. Disiplin Sosial c. Disiplin Nasional Terlaksananya disiplin nasional dg baik akan terlihat dlm aspek kehidupan bidang Ipoleksosbud. B. Disiplin Nasional 1. Tulisan dan manfaat Disiplin Nasional adalah utk memberikan suasana kondusif bagi pelaksana Pembangunan Nasional 2. Hakekat Disiplin Nasional a. Bgs Indonesia terdiri atas berbagai kelompok etnik yg hingga kini masing-2 tetap memelihara budayanya, yg di dlmnya terkandung norma-2 sbg acuan sikap dan perilaku. b. Pendekatan Struktural Dlm bernegara, bangsa Indonesia mengatur dirinya sendiri di dlm pranata yg disebut sistem kehidupan Nasional. Kaidah-kaidah Kehidupan Nasional 1. Bidang Ideologi a. Pancasila sbg Dasar dan Ideologi Negara b. Pancasila mrpk pandangan hidup bangsa c. Pancasila mrpk sumber dr sgl. sumber hukum 2. Bidang Politik Kehidupan Politik merupakan daya upaya bersama utk mencapai cita-2 nasional, yaitu masyarakat adil, makmur dan sejahtera. Pedoman Kehidupan Nasional Bidang Politik a. Hrs mencerminkan azas Demokrasi b. Bina persatuan & kesatuan mrpkn tujuan utama c. Pemerintahan Negara dilaks. berazaskan Demokrasi d. Pemerintahan Negara dilaks. berdasarkan sistem dan mekanisme UUD ’45 e. Bina hukum Nasional haruslah dinamik. f. Partisipasi sosial berdasarkan kesadaran utk membangun masyarakat & bangsa g. Politik Luar Negeri yang bebas dan aktif. 3. Bidang Ekonomi Ekonomi Nasional disusun dlm suatu kesat.ekonomi berazaskan kekeluargaan. Pedoman Kehidupan Nasional Bid. Ekonomi. a. Kebijakan penggunaan & pengamanan sumber daya alam b. Peningkatan produksi dilaksanakan dg pola dan arah tertentu (diatur) c. Pemantapan dan peningkatan ekonomi hrs menunjang keahanan bidang lain. d. Bina mental usahawan menunjang daya guna perekonomian nasional. 4. Bidang Sosial Budaya Sosbudnas mengembangkan kehidupan manusia berbudaya & berkepribadian Indonesia Pedoman Kehidupan Nasional Bid. Sosbud. a. Diarahkan pada tata pergaulan yg maju tanpa meninggalkan semangat kekeluargaan b. Kehidupan berbagai ragam adat istiadat saling menghormati c. Bina Budaya Nasional sesuai aspirasi Nasional d. Diknas dikembembangkan dg motivasi terwujudnya masyarakat yg maju & cerdas e. Pengembangan Iptek diarahkan kpd pengembangan kemampuan nasional 5. Bidang Hankam Hankamnas bertujuan utk menjamin kelestarian bangsa dan negara Pedoman Kehidupan Nasional Bid. Hankam. a. Hankamnas dibentuk dgn mengerahkan seluruh rakyat beserta segenap potensinya b. Bangsa Indonesia cinta damai ttp lebih cinta kemerdekaan. c. Kehidupan bernegara dan bermasyarakat sebagai suatu sistem, mrpk keseluruhan mata rantai dari kegiatan yg berbeda. C. Membangun Didiplin Nasional Untuk dpt mensukseskan pembangunan Nasional, perlu usaha bin. disiplin nasional. Bin. Disiplin Nasional mrpk tugas bersama. Pembinaan disiplin nasional pd dasarnya memiliki tujuan tercapainya kondisi masyarakat yang : 1. Berkemampuan utk patuh dan taat secara sadar thd nilai-nilai & norma-2 yg berlaku. 2. Berkemauan utk mengatasi sikap ancaman 3. Berkemampuan utk mengendalikan diri dlm menggunakan kewenangan yg dimiliki. 4. Berkemampuan serta ulet dlm mengatasi masalah-2 sosial. 5. Memiliki rasa kebangsaan, patriotisme 6. Mencerminkan adanya kesatuan sikap & tindak antara Pemerintah dan masyarakat. Sasaran - Manusia dan lingkungan Sikap dan tingkah laku yg tergantung pd sikap mentalnya Bina Disiplin Nasional dilakukan melalui : Saluran : Dik Formal maupun Dik Non Formal Misalnya : Pendidikan, Instruksi, Dik Politik, dsb. Dalam bentuk Matriks dpt digambarkan sbb. Subyek Obyek Metode Formal & Informal -Aparat Pemerintah -Pemuda -Pelajar -Mahasiswa Leader -Masyarakat umum Azas : Kekeluargaan/gotongroyong, kemanusiaan, kemerataan & menyeluruh kesinambungan Metode : Edukatif, Persuasif, Keteladanan Teknik : Primer, Sekunder Media : Formal leader, informal leader, mass media Jalur : Pendidikan keluarga Lingkungan & Masyarakat Pola : Upaya Pemasyarakatan Disiplin Nasional D. Berbagai kendala & upaya mengatasi pelaksanaan disiplin nasional Disiplin individu & disiplin sosial sbg syarat terlaksananya disiplin nasional. 1. Bbp kendala dlm penegakan disiplin nasional a. Kelemahan dlm pelaks. hukum & perundangundangan b. Kurangnya kesadaran dan tanggung jawab sosial masyarakat Indonesia. c. Kurangnya keteladanan dari generasi tua d. Merosotnya kewibawaan orang tua e. dsb. 2. Cara mengatasi kendala tsb diatas diantaranya : a. Dilakukan dlm lingkungan keluarga (pendidikan keluarga) b. Dalam lingkungan masyarakat c. Dalam lingkungan sekolah/ kampus d. Aparat pemerintah/ penegak hukum 3. Kedudukan masyarakat a. Sbg warga negara hrs : - Setia kpd filsafat Negara (Pancasila) - Setia/ taat pada UUD ’45 - Taat pd semua peraturan/ perundang-undangan, - Menjalankan tugas dng ikhlas - Selalu waspada thd ansaman yg merusak bangsa/ negara b. Sbg anggota masy. hrs : - Berkepribadian Nasional - Bersemangat gotong royong - Mendahulukan kepentingan umum - Menggemari kebersihan - Dpt membantu pd orang yg menderita - Aktif dlm kegiatan RT. c. Sbg individu hrs.: - Mmelihara hubungan baik kpd siapa saja - Menghormati orang yg lebih tua, menyayangi yg muda - Memelihara kerukunan persahabatan dg siapapun XIII. KEJUANGAN A. Mengapa perlu perjuangan : Wawasan kejuangan hrs menjadi perhatian kita semua. Hal ini krn adanya bbrp sebab, diantaranya: Pertama (1) : Kita bisa menikmati yg ada sekarang ini, krn adanya jiwa kejuangan dari para pendahulu kita & para veteran. Kedua (2) :Orang-2 besar (Soekarno, Hatta, Sudirman, Napoleon Bonaparte, Ilmuwan Newton, dll) bisa berhasil krn jiwa kejuangan yg sangat tinggi. Ketiga (3) : EQ lebih tinggi dari IQ (88 % berbanding) Kejuangan berada pada EQ, jadi masih menyimpan banyak potensi. Peluang (Internalisasi/ menghayati) nilai juang, al. 1. Pancasila dan UUD ’45 masih tegak kokoh. 2. Letak geografis, Demografis, Sumberdaya alam, masih bisa dioptimalkan pemanfaatannya. 3. Kepercayaan globalisasi, didunia dpt memberikan harapan positif 4. Tap MPR No. XI Th 1998 ttg berantas KKN 5. Undang-2 No. 22(yg diubah dg UU No. 32/2004 ttg Otoda, serta UU No. 25/1999 ttg perimbangan keuangan Pusat dan daerah. Kendala-kendala (dalam menginternalisasi/ menghayati) nilai juang : 1. Ideologi Dalam Orba menjadi satu-satunya azas. Dalam Era reformasi, timbul multi peranan 2. Politik Terdpt persaingan pd tingkat elit politik 3. Ekonomi Banyak perusahaan yg gulung tikar, PMA turun drastis dgn alasan faktor keamanan 4. Sosial Budaya Lemahnya sistem filter & akulturasi budaya asing cenderung selalu diterima. 5. Ilmu Keamanan Kurang kesadaran Bela Negara B. Arti dan Rumusan Kejuangan Menurut Cony (2002) Arti kejuangan adalah : “Ketahan malangan dlm menghadapi realita hidup”. Kejuangan yg mrpk “Emotional Inteligence” banyak perperan pada masa lalu. Berkat kejuangan tinggi maka Indonesia dpt mencapai kemerdekaannya. 1. Beberapa pengertian Kejuangan Kejuangan berbeda dg perjuangan (A. Osman Rachman dkk, 1995). a. Arti kata juang : 1). juang, berjuang, berlaga, berlawanan 2). Memperebutkan sesuatu dg mengadu tenaga, berperang, dsb. 3). Berlanggaran (ttg perahu, ombakl dsb.) Perjuangan - Perkelahaian (merebut sesuatu) - Usaha yg penuh kesadaran & bahaya - Salah satu wujud interaksi sosial b. Pengertian Kejuangan 1). Perihal penyelenggaraan Pembangunan Nasional disertai mental, jiwa, tekad yg tinggi 2). Suatu usaha yg sungguh-2 dlm melawan kemiskinan 3). Perihal yg gigih utk mewujudkan keinginan 4). Sikap mental & semangat yg bergelora dlm mewujudkan cita-cita (bangsa). c. Perjuangan 1). Menurut W.J.S. Poerwodarminto - Perjuangan yaitu dua atau lebih kekuatan & kekuasaan yg saling berbenturan. - Perjuangan suatu perkelahaian (fight) atau peperangan (combat). 2). Rumusan Kejuangan ‘Semangat & nilai 1945’ yg terdiri nilai-2 dasar & nilai operasional. a). Nilai-nilai Dasar (1). Semua nilai yg terdpt pd Pancasila (2). Semua nilai yg terdpt dlm Proklamasi 17 Agustus 1945. (3). Semua nilai yg terdpt dlm UUD 1945. b). Nilai Operasional (1). Ketaqwaan kpd Tuhan YME (2). Jiwa dan semangat merdeka (3). Nasionalisme (4). Patriotisme (5). Rasa harga diri sbg bangsa Indonesia yg merdeka (6). Pantang mundur dan pantang menyerah (7). Persatuan dan kesatuan (8). Anti penjajah dan penjajahan. (9). Percaya pada diri sendiri (10). Percaya pada hari depan (11). Idealisme perjuangan tinggi. (12). Berani, rela/iklas berkorban (13). (14). (15). (16). (17). Kepahlawanan Sepi ing pamrih rame ing gawe Senasib seperjuangan Disiplin yg tinggi Ulet dan tabah menghadapi AGAT Kriteria jiwa kejuangan (A.Osman Rachman dkk) : a. Pancasila 1). Insan hamba Tuhan 2). Insan yg berkemanusiaan adil & beradab 3). Insan yg menegakkan kesatuan & persatuan 4). Insan yg menegakkan keadilan & mewujudkan kesejahteraan b. Jiwa Patriot 1). 2). 3). 4). 5). 6). 7). 8). 9). 10). 11). 12). 13). Cinta damai ttp lebih cinta kemerdekaan Iklas berkorban Lebih mengutamakan kepentingan sosial Pendukung & pembela Pancasila Bertanggung jawab dan tdk mengenal menyerah Gagah berani Disiplin Percaya pada diri sendiri Setia Bhayangkari Negara Tanggap, tangguh, trengginas Patuh dan taat pada pimpinan Jiwa korsa c. Jiwa Satria 1). 2). 3). 4). 5). 6). 7). 8). 9). 10). 11). 12). 13). 14). Sederhana Ulet Tabah Berpendirian teguh Menghargai sesama manusia Melindungi yg lemah Mempunyai harga diri Rendah diri Membela kejujuran, kebenaran dan keadilan Berbudi luhur Legowo Belaka/ apa adanya Bijaksana Rasa senasib seperjuangan *Kriteria kejuangan secara umum Kaji kejuangan a. Kejuang Sudirman b. Kejuang Soekarno c. Kejuang Kartini XIV Lanjutan Kejuangan C. Maksud dan tujuan kejuangan Maksud dan tujuan (di era globalisasi) adalah : “Penanaman nilai-2 thd individu warga negara RI” - untuk memantapkan wawasan kebangsaan di era globalisasi - guna memperkokoh persatuan dan kesatuan bangsa - dlm wadah NKRI shg siap menghadapi globalisasi D. Manfaat dan ruang lingkup kejuangan Manfaat bagi bangsa dan negara : - dapat membangun rasa cinta tanah air - berjiwa nasionalis - mampu menciptakan kader-kader bangsa yang potensial Manfaat bagi individu - mampu membuat ulet - tahan menderita - tidak kenal menyerah E. Tahapan-tahapan kejuangan 1. Fase pengenalan 2. Fase pertumbuhan 3. Fase pematangan 4. Fase penurunan Kejuangan Pengenalan Pertumbuhan Pematangan Penurunan Waktu F. Kejuangan pembentukan Bangsa Indonesia 1. 2. 3. 4. 5. Kejuangan sbg watak dan budaya Menguatkan kejuangan sbg jati diri Membongkar keyakinan kejuangan yg salah Kemampuan melihat ke depan Kejuangan menerima dan menghormati keberagaman 6. Kejuangan kebersamaan senasib seperjuangan 7. Kejuangan keberanian rela berkorban